PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY
|
|
- Utami Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA SISI DALAM ALJABAR MAX-PLUS BILANGAN FUZZY Any Muanalifah August 9, 2010
2 Latar Belakang Latar Belakang Teori himpunan fuzzy berkembang pesat saat ini. Banyak sekali masalah-masalah nyata yang diselesaikan dengan teori himpunan fuzzy. Baru-baru ini bermunculan teori-teori baru yang berhubungan dengan teori himpunan fuzzy, seperti topologi fuzzy, aljabar fuzzy, program linear fuzzy, dll. Aljabar Max-Plus adalah semua himpunan bilangan real dengan operasi dan yang masing-masing didefinisikan sebagai maximum dan penjumlahan. Aljabar max-plus banyak digunakan pada masalah yang berhubungan dengan sinkronisasi seperti penjadwalan, antrian, proses produksi, dll. Pada proses produksi dengan sistem iteraktif multiprosesor dapat dimodelkan dengan sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus bentuk A x b = C x d, dengan A dan C matriks yang elemen-elemennya menyatakan lamanya waktu yang dibutuhkan mesin ke-j untuk menyelesaikan suatu produk, x j adalah waktu awal yang diperlukan mesin untuk memproduksi masing-masing produk, b i dan d i adalah waktu tertentu yang dibutuhkan jika produk belum selesai diproduksi
3 Latar Belakang Latar Belakang Pada beberapa penerapan, ada masalah yang lebih tepat digambarkan dengan bilangan fuzzy, seperti masalah penjadwalan, antrian yang memerlukan waktu aktifitas/waktu tunggu di dalam sistemnya. Waktu biasanya tidak selalu tetap sekian jam, ataupun sekian menit, tetapi pada kenyataannya bisa berupa perkiraan sehingga lebih tepat digunakan bilangan fuzzy. Dalam tesis ini dibahas tentang penyelesaian sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy. Sistem dibahas linear dua sisi yang akan di teliti dalam tesis ini adalah bentuk A x b = C x d. Sistem persamaan linear tersebut terlebih diubah menjadi sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus interval dengan pendekatan α cut. Selanjutnya akan dicari penyelesaiannya berupa vektor x T = [x 1, x 2,..., x n] dengan n N
4 Rumusan Masalah Rumusan Masalah Bagaimana mencari penyelesaian sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy?
5 Batasan Masalah Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bilangan fuzzy yang digunakan adalah bilangan fuzzy segitiga bentuk (a 1, a, a 2 ) dengan fungsi keanggotaannya x a 1, a a a 1 x a; 1 a µ a(x) = 2 x a, a x a 2 a 2; 0, lainnya. b. Sistem persamaan Linear yang dicari solusinya adalah sistem persamaan linear dua sisi dengan bentuk A x b = C x d, dimana matriks A dan C adalah matriks fuzzy, yaitu matriks yang elemen-elemennya terdiri atas bilangan fuzzy segitiga. Sedangkan b dan d adalah vektor fuzzy, yaitu vektor yang elemen-elemennya berupa bilangan fuzzy segitiga c. Operasi-operasi aritmatika pada bilangan fuzzy segitiga didefinisikan menggunakan α cut-nya
6 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan maka tujuan dari penelitian ini adalah: Mencari vektor penyelesaian bilangan fuzzy segitiga x yang memenuhi sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus bilangan fuzzy dengan bentuk A x b = C x d
7 Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari pengerjaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Memberikan langkah-langkah dalam menyelesaikan sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy dimana bilangan fuzzy yang digunakan adalah bilangan fuzzy segitiga bentuk (a 1, a, a 2 ) dengan fungsi keanggotaannya x a 1, a a a 1 x a; 1 a µ a(x) = 2 x a, a x a 2 a 2; 0, lainnya. b. Memberikan kemudahan untuk mendapatkan penyelesaian dari suatu sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy yang dapat digunakan untuk memodelkan suatu permasalahan nyata. c. Mengembangkan suatu kajian mengenai bilangan fuzzy dalam Aljabar Max-Plus.
8 Kajian Pustaka Penelitian-penelitian Sebelumnya (Andy Ruditho,2008) Dalam makalahnya, Rudhito membahas tentang sistem persamaan linear max-plus bilangan kabur. Sistem persamaan linear yang dibahas oleh Rudhito mempunyai bentuk A x = b, dimana elemen-elemen matriks A dan vektor b berupa bilangan kabur segitiga (bks) yang mempunyai bentuk (a 1, a, a 2 ) dengan fungsi keanggotaannya x a 1, a a a 1 x a; 1 a µ a(x) = 2 x a, a x a 2 a 2; 0, lainnya. dimana unsur-unsur setiap kolom pada matriknya tidak semuanya sama dengan takhingga, selalu mempunyai subpenyelesaian terbesar. Sistem persamaan linear A x = b kemudian diselesaikan dengan teori subpenyelesaian terbesar. Mencari subpenyelesaian terbesar sistem tersebut dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu subpenyelesaian terbesar setiap sistem persamaan linear max-plus interval α cut nya. Selanjutnya dengan menggunakan Teorema dekomposisi dapat ditentukan fungsi keanggotaan subpenyelesaian terbesar bilangan kabur yang dimaksud. Jika subpenyelesaian terbesar bilangan kabur tersebut memenuhi sistem persamaan linearnya, maka subpenyelesaian tersebut merupakan penyelesaian sistem A x = b
9 Kajian Pustaka Penelitian Sebelumnya Dalam perkembangannya muncul banyak sekali perluasaan aljabar max-plus, diantaranya penelitian tentang matriks interval dalam aljabar max-plus yang dilakukan oleh Cechlarova. Cechlarova(2001) telah membahas tentang sistem interval persamaan linear max-separable dimana matriks yang menyusunnya dalah matriks interval. Rudhito., dkk (2008) juga Sistem persamaan linear iteratif max-plus interval dengan sistem persamaan linear yang berbentuk x = A x b. Aminu & Butkovic membahas tentang program linear dengan fungsi ken-dala berupa sistem persamaan linear dua sisi yaitu A x b = C x d. Sistem persamaan linear tersebut diselesaikan dengan menggunakan metode alternating, kemudian dicari solusi optimal dari permasalahan program linear tersebut. (Aminu & Butkovic,2009).
10 Dasar Teori Aljabar Max-Plus (Heidergott,dkk., 2006,hal 13)Diberikan R ε def = R {ε} dengan R adalah semua bilangan real dan ε def =. Pada R ε didefinisikan operasi berikut: x y def = max{x, y} (1) dan x y def = x + y (2) Example = maks{ 2, 4} = = = 7
11 Dasar Teori Sifat-sifat dalam aljabar max-plus Berikut ini adalah sifat-sifat dalam aljabar max-plus (Heidergott,dkk., 2006, hal 14): a. Assosiatif x, y, z R maks : x (y z) = (x y) z, dan b. Komutatif x, y, z R maks : x (y z) = (x y) z x, y R maks : x y = y xdanx y = y x c. Distributif terhadap x, y, z R maks : x (y z) = (x y) (x z) d. Adanya elemen nol, yaitu ε x R maks : x ε = ε x = x
12 Dasar Teori Lanjutan sifat-sifat dalam aljabar max-plus e. Adanya elemen satuan, yaitu e x R maks : x e = e x = x f. Elemen nol ε adalah absorbing untuk operasi x R maks : x ε = ε x = ε g. Idempoten dari operasi x R maks : x x = x
13 Dasar Teori Matriks Atas Aljabar Max-Plus Himpunan matriks ukuran m n dalam aljabar max-plus dinotasikan oleh R m n max. Untuk m, n N dengan n 0 dan m 0, didefinisikan m def = {1, 2,..., m} dan n def = {1, 2,..., n}. Elemen A R m n max baris ke-i kolom ke-j dinotasikan oleh a i,j untuk i m dan j n matriks A ditulis sebagai a 1,1 a 1,2... a 1,n a 2,1 a 2,2... a 2,n A = a m,1 a m,2... a m,n
14 Dasar Teori Penjumlahan Matriks Penjumlahan matriks A, B R m n max dinotasikan oleh A B didefinisikan oleh Perkalian Matriks Untuk A R m n max untuk i m dan j n. Untuk matriks A R m p max sebagai [A B] i,j = a i,j b i,j = max(a i,j, b i,j ), dan skalar α R max perkalian α A didefinisikan sebagai [α A] i,j def = α a i,j dan B R p n max perkalian matriks A B didefi-nisikan [A B] i,j = p a i,k b k,j k=1 = max k p {a i,k + b k,j },
15 Dasar Teori Perpangkatan Matriks Untuk A R n n max, pangkat ke-k dari A dinotasikan oleh A k didefinisikan sebagai: k def A = A A A... A }{{} k Transpose Matriks Transpose dari A R m n max dinotasikan dengan A T, didefinsikan sebagai [A T ] ij = a ji, untuk i m dan j n Matriks Identitas Matriks identitas { E(n,n) didefinisikan def e, untuk i =j; [E(n, n)] ij = ε, lainnya.
16 Aljabar Max-Plus Interval Aljabar Max-Plus Interval Telah diketahui (R ε,, ) merupakan semiring idempoten dan tidak memuat pembagi nol, dengan elemen netral ε. Didefinisikan I(R) ε = {x = x, x x, x R, ε x x} { ε, ε } Pada I(R) ε didefinisikan dan dengan: x y = x y, x y dan x y = x y, x y, x, y I(R) ε Sifat-sifat dalam aljabar max-plus interval mengikuti sifat-sifat aljabar max-plus biasa.
17 Aljabar Max-Plus Interval Matriks atas Aljabar Max-Plus Interval Untuk setiap matriks interval A I(R) m n max didefinisikan matriks A = (A ij ) R m n max dan A = (A ij ) R m n max, yang berturut-turut disebut matriks batas bawah dan matriks batas atas matriks interval A. Penjumlahan Matriks Interval Diketahui [A, A], [B, B] I(R) m n max. Didefinisikan: [A, A] [B, B] = [A B, A B] Perkalian Matriks Interval Diketahui [A, A] I(R) m p max, [B, B] I(R) p n max. Didefinisikan: [A, A] [B, B] = [A B, A B]
18 Aljabar Max-Plus Interval Aljabar Max-Plus Simetri Kita definisikan dua anggota baru untuk setiap x R ε : x dan x. Didapatkan 3 himpunan berbeda yaitu: S = R ε. S = { x x R ε}. S = {x x R ε}. Struktur aljabar S max = (S,, ) juga dioid komutatif. Kita Sebut S max dioid simetri dari aljabar max-plus atau cukup aljabar max-plus simetri saja. Jadi S = S S S. S S S = {(ε, ε)} dan ε = ε = ε. Jika x,y R ε, maka x ( y) = x jika x > y (3) x ( y) = y jika x < y (4) x ( x) = x (5)
19 Aljabar Max-Plus Interval Linear Balance Untuk linear balance terdapat beberapa aturan dasar sebagai berikut(schutter,1996): 1: a, b, c S : a c b a b c 2: a, b S S : a b a = b Sekarang kita memberikan himpunan penyelesaian (dengan a R dan x S): Himpunan penyelesaian balance x a adalah {a} {b b R εdanb a} Himpunan penyelesaian balance x a adalah { a} {b b R εdanb a} Himpunan penyelesaian x ε adalah {ε} {b b R} Himpunan penyelesaian balance x a adalah {b b R ε dan b a} { c c R ε dan c a} {d d R ε}.
20 Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus A x = b Untuk itu masalah penyelesaian A x = b dapat diperlemah dengan mendefinisikan konsep subpenyelesaian berikut: Diberikan A R m n max dan b R m max. Vektor x R n max disebut suatu subpenyelesaian sistem persamaan linear A x = b jika vektor x tersebut memenuhi A x b. Theorem Diberikan A R m n max dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya sama dengan ε dan b R m. Subpenyelesaian terbesar A x = b ada dan diberikan oleh x dengan x j = max i { b i + A ij } untuk setiap i = 1,2,...,m dan j = 1,2,...,n.
21 Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus A x = B y Cuningham-Green(2003) mengenalkan suatu algoritma yang konvergen ke suatu penyelesaian yang berhingga dari sebarang titik awal berhingga. Metode ini dinamakan Metode Alternating, dengan algoritmanya sebagai berikut: Input: Matriks A dan B ukuran m n, vektor x=x(0) Output : Vektor x dan y 1 Pilih sebarang vektor x yang berhingga. 2 Tetapkan r = 0 dan x(0) = x. 3 Hitung a = A x. 4 Definisikan y = (B T ( a)). 5 Hitunng b = B y. 6 Hitung x = (A T ( b)). 7 Tetapkan r = r + 1 dan ulangi hingga konvergen.
22 Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus A x = B x Berikut ini adalah algoritma penyelesaian sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus A x = B x dengan menggunakan metode alternating: Input : Matriks A,B R m n max. Output : vektor x R n max. 1 Pilih sebarang vektor x yang berhingga 2 r = 0 dan x(0) = x 3 Hitung b = B x. 4 Definisikan x = (A T b). 5 Hitung a = A x. 6 Hitung x = (B T a). 7 Ulangi hingga memenuhi A x = B x.
23 Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus A x b = C x d Persamaan linear aljabar max-plus dengan bentuk umum : Ax b = Cx d dimana A dan C adalah matriks n n sedangkan b dan d adalah vektor - n. Sistem ini dapat dirubah dalam bentuk canonical untuk kemudian diselesaikan persamaannya. Sistem Ax b = Cx d disebut bentuk canonical jika A, C, b dan d memenuhi: C i,j = ε, jika A ij > C ij, dan A ij = ε jika A ij < C ij d i = ε jika b i > d i dan b i = ε jika b i < d i
24 Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Interval Diberikan A I(R) n n max dan b I(R n max). Suatu vektor interval x I(R n max) disebut penyelesaian interval sistem interval x = A x b jika x memenuhi sistem interval tersebut. Theorem Diberikan A I(R) n n max dengan unsur-unsur setiap kolomnya tidak semuanya sama dengan ε dan b I(R n max, dimana A = [A, A] dan b = [b, b]. Subpenyelesaian terbesar A x = b ada dan diberikan oleh vektor interval x = [ (A T ( b)), (A T ( b))].
25 Diagram Penelitian Adapun diagram penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Aljabar Max-Plus Aljabar Max-Plus Interval Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Interval Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Sistem Persamaan Linear Dua Sisi Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy
26 Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Diberikan R ε : R {ε} dengan R adalah himpunan semua bilangan fuzzy dan ε := { } (dalam hal ini { } dapat dipandang sebagai bilangan fuzzy dengan α cutnya adalah {, }, untuk setiap α [0, 1]). Pada R ε didefinisikan operasi sebagai berikut: Misalkan a dan b adalah bilangan-bilangan fuzzy dengan α cut berturut-turut adalah a α = [a α, a α ] dan b α = [b α, b α ], dengan a α dan a α berturut-turut adalah batas atas dan batas bawah interval a α, untuk b α analog. 1 a b = max(a, b) adalah bilangan fuzzy dengan α cut: (max(a, b)) α := [max(a α, b α ), max(a α, b α )], untuk setiap α [0, 1] 2 a b = a + b adalah bilangan fuzzy dengan α cut : (a + b) α := [a α + b α, a α + b α ], untuk setiap α [0, 1]
27 Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Definition Diberikan A F (R) n n max dan b F (R) n n max. Suatu vektor bilangan fuzzy x F (R) n max disebut penyelesaian bilangan fuzzy sistem A x = b jika x memenuhi sistem tersebut. Definition Diberikan A F (R) n n max dan b F (R) n n max. Suatu vektor bilangan fuzzy x F (R) n max disebut subpenyelesaian bilangan fuzzy sistem A x = b jika berlaku A x b Definition Diberikan A F (R) n n max dan b F (R) n n max. Suatu vektor bilangan fuzzy x F (R) n max disebut subpenyelesaian terbesar interval sistem A x = b jika x x untuk setiap subpenyelesaian bilangan fuzzy x dari sistem A x = b.
28 Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Berikut diberikan suatu contoh dengan mengambil salah satu tipe bilangan fuzzy yang sederhana, yaitu bilangan fuzzy segitiga dengan fungsi keanggotaan µ a(x) = x a 1, a a 1 a 1 x a; a 2 x a 2 a a x a 2; 0, lainnya. Pendukung (support) a ditas adalah interval terbuka (a 1, a 2 ) dan α cut-nya adalah: { a α (a a1 )α + a = 1, (a 2 a)α + a 2 0 < α 1; (7) a 1, a 2, α = 0. (6)
29 Sistem Persamaan Linear Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Example Dalam matriks dan vektor bilangan fuzzy segitiga (a 1, a, a 2 ) 3, 2, 1 4, 5, 6 ε, ε, ε Misalkan A = 3, 4, 4 ε, ε, ε 3, 2, 0 dan b = 4, 5, 6 7, 8, 10 7, 7, 7 6, 8, 10 9, 10, 11 12, 14, 15 akan ditentukan vektor x yang merupakan sub penyelesaian bilangan fuzzy sistem A x = b. Dengan α cut = 0 maka diperoleh sistem persamaan linear max-plus interval sebagai berikut: 3, 2 4, 6 ε, ε x 1 6, 10 3, 4 ε, ε 3, 0 x 2 = 9, 11 4, 6 7, 10 7, 7 x 3 12, 15 Dengan menggunakan scilab dan toolbox max-plus versi 1.02 diperoleh x = ( 6, 7, 2, 4, 5, 8 ) T
30 Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Berikut ini adalah algoritma metode alternating untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua sisi A x b = C d: Input : Matriks A,C R m n max, vektor b,d R n max Output : vektor x R n max Langkah-langkah: 1 Tetapkan matriks Indentitas E R n n max [ 2 A b Bentuk matriks baru A dan B dengan A = C d [ 3 x Tambahkan z sehingga x = z linear [ A b C d ] [ x z ] [ E = E ] y 4 Tetapkan r = 0 dan x(0) = x ( [ ] T [ 5 E A b y = ( E C d ( [ ] T 6 A b Hitung x = ( C d 7 Tetapkan r = r + 1 ] [ E dan B = E ] maka diperoleh sistem persamaan ] [ x z [ E E ] ) ) ] y) 8 Ulangi hingga diperoleh A [x; z] = B y dan nilai z = 0 ) ]
31 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Contoh 1 Diketahui sistem persamaan linear dua sisi sebagai berikut: 1, 0, 1 0, 1, 2 3, 4, 4 7, 8, 8 4, 5, 6 1, 2, 3 7, 8, 9 2, 3, 4 5, 6, 7 0, 1, 3 6, 7, 8 2, 1, 0 = x 1 x 2 x 3 x 4 6, 7, 8 5, 6, 9 4, 5, 6 2, 1, 0 1, 0, 1 3, 4, 4 3, 4, 5 0, 1, 2 1, 2, 3 7, 8, 9 1, 0, 2 5, 6, 7 0, 1, 3 5, 6, 7 3, 2, 0 8, 9, 10 6, 8, 10 7, 9, 11 x 1 x 2 x 3 x 4
32 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Table: Hasil perhitungan batas-batas α cut vektor penyelesaian sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy pada Contoh 1 α cut x 1 x 1 x 2 x 2 x 3 x 3 x 4 x
33 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Sehingga diperoleh penyelesaian sistem persamaaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy x = ( 2, 3, 4, 7, 8, 8, 1, 2, 3, 1, 1, 2 )
34 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Gambar: Grafik α cut dan x 2
35 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Gambar: Grafik α cut dan x 3
36 Contoh Sistem Persamaan Linear Dua Sisi dalam Aljabar Max-Plus Bilangan Fuzzy Gambar: Grafik α cut dan x 4
37 Kesimpulan Kesimpulan Sistem persamaan linear dua sisi A x b = C x d dalam aljabar max-plus bilangan fuzzy dimana bilangan fuzzy yang digunakan adalah bilangan fuzzy segitiga dengan bentuk (a 1, a, a 2 ) dan fungsi keanggotaan x a 1, a a a 1 x a; 1 a µ a(x) = 2 x a, a x a 2 a 2; 0, lainnya. dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan α cut-nya yaitu matriks yang elemen-elemennya berupa bilangan fuzzy diubah dalam bentuk matriks interval. Selanjutnya sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus kemudian diselesaikan dengan menggunakan metode alternating. Untuk sistem persamaan dua sisi alajabar max-plus bilangan fuzzy dengan matriks A dan C R n n max dapat juga dise-lesaikan dengan menggunakan aturan cramer dengan terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk sistem linear balance.
38 Saran Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: a. Bilangan fuzzy yang digunakan pada sistem persamaan linear dua sisi dalam aljabar max-plus bisa digunakan bilangan fuzzy selain bilangan fuzzy segitiga (a 1, a, a 2 ) dengan fungsi keanggotanya x a 1, a a a 1 x a; 1 a µ a(x) = 2 x a, a x a 2 a 2; 0, lainnya. b. Untuk sistem persamaan linear dua sisi aljabar max-plus bilangan fuzzy de-ngan A,C R n n max dapat dibuat program untuk menghitung nilai determinan pada aturan cramer, sehingga dapat mempermudah penyelesaiannya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai matriks (meliputi definisi matriks, operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas aljabar max-plus, dan penyelesaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas penelitian-penelitian tentang aljabar maks-plus yang telah dilakukan dan teori-teori yang menunjang penelitian masalah nilai eigen dan vektor eigen yang diperumum
Lebih terperinciMENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR
MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika oleh DEVI SAFITRI 10654004470 FAKULTAS
Lebih terperinci8 MATRIKS DAN DETERMINAN
8 MATRIKS DAN DETERMINAN Matriks merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem persamaan linear. Oleh karenanya aljabar matriks sering juga disebut dengan aljabar linear. Matriks dapat digunakan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitan yang dilaksanakan dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya penelitian
Lebih terperinciPERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL
PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL Siswanto Jurusan Matematika FMIPA UNS sis.mipauns@yahoo.co.id Abstrak Misalkan R himpunan bilangan real. Aljabar Max-Plus adalah himpunan
Lebih terperinciALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)
ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I) 1 MATERI ALJABAR LINIER VEKTOR DALAM R1, R2 DAN R3 ALJABAR VEKTOR SISTEM PERSAMAAN LINIER MATRIKS, DETERMINAN DAN ALJABAR MATRIKS, INVERS MATRIKS
Lebih terperinciPertemuan 2 Matriks, part 2
Pertemuan 2 Matriks, part 2 Beberapa Jenis Matriks Khusus 1. Matriks Bujur Sangkar Suatu matriks dengan banyak baris = banyak kolom = n disebut matriks bujur sangkar berukuran n (berordo n). Barisan elemen
Lebih terperinci(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66
MATRIKS Departemen Matematika FMIPA-IPB Bogor, 2012 (Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, 2012 1 / 66 Topik Bahasan 1 Matriks 2 Operasi Matriks 3 Determinan matriks 4 Matriks Invers 5 Operasi
Lebih terperinciKARAKTERISASI PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR SUPERTROPICAL
TESIS SM 142501 KARAKTERISASI PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR SUPERTROPICAL Dian Yuliati NRP. 1214 201 002 DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono, M.S. PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciContoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan
C. Determinan dan Invers Matriks C.. Determinan Suatu matriks persegi selalu dapat dikaitkan dengan suatu bilangan yang disebut determinan. Determinan dari matriks persegi dinotasikan dengan. Untuk matriks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (Discrete-Event System) merupakan suatu sistem yang state space nya berbentuk diskret, sistem yang keadaannya berubah hanya pada waktu
Lebih terperinciTujuan. Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse
Matriks Tujuan Mhs dapat mendemonstrasikan operasi matriks: penjumlahan, perkalian, dsb. serta menentukan matriks inverse Pengertian Matriks Adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aljabar Max-Plus Himpunan bilangan riil (R) dengan diberikan opersai max dan plus dengan mengikuti definisi berikut : Definisi II.A.1: Didefinisikan εε dan ee 0, dan untuk himpunan
Lebih terperinciMatriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks
Matriks - 1: Beberapa Definisi Dasar Latihan Aljabar Matriks Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Agustus 2015 MZI (FIF Tel-U) Matriks -
Lebih terperinciPengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono
Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono bagusco@gmail.com Departemen Statistika FMIPA IPB Notasi Dasar Matriks A mxn, m A n, [a ij ] mxn : matriks berukuran m x n (m baris, n kolom) a ij adalah elemen matriks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (SKD) adalah nama klasifikasi masalah tentang sistem dengan sumber daya berhingga yang digunakan oleh beberapa pengguna untuk mencapai
Lebih terperinciPelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3
MATRIKS a. Konsep Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegipanjang dan diletakkan di dalam kurung biasa ( ) atau
Lebih terperinciG a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.
2. Grup Definisi 1.3 Suatu grup < G, > adalah himpunan tak-kosong G bersama-sama dengan operasi biner pada G sehingga memenuhi aksioma- aksioma berikut: a. operasi biner bersifat asosiatif, yaitu a, b,
Lebih terperinciNilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus
Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Fitri Aryani 1, Tri Novita Sari 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau e-mail: khodijah_fitri@uin-suska.ac.id
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS
Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel
Lebih terperinciAljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2
Aljabar Linier Elementer Kuliah 1 dan 2 1.3 Matriks dan Operasi-operasi pada Matriks Definisi: Matriks adalah susunan bilangan dalam empat persegi panjang. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut disebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang semiring, Aljabar Max-Plus, sifat-sifat
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang semiring, Aljabar Max-Plus, sifat-sifat Aljabar Max-Plus, matriks atas Aljabar Max-Plus, matriks dan graf, nilai eigen dan vektor eigen Aljabar Max-Plus,
Lebih terperinciMATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS
MATRIKS Beberapa pengertian tentang matriks : 1. Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun atau dijajarkan secara empat persegi panjang menurut baris-baris dan kolom-kolom.
Lebih terperinciA-7 KEBEBASAN LINEAR DALAM ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL
PROSIDING ISBN : 978-979-16353-9-4 A-7 KEBEBASAN LINEAR DALAM ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL Siswanto 1, Aditya NR 2, Supriyadi W 3 1,2,3 Jurusan Matematika FMIPA UNS 1 sismipauns@yahoocoid, 2 adityanurrochma@yahoocom,
Lebih terperinciOperasi Pada Matriks a. Penjumlahan pada Matriks ( berlaku untuk matriks matriks yang berukuran sama ). Jika A = a ij. maka matriks A = ( a ij)
MATRIKS a a a... a n a a a... an A a a a... a n............... am am am... a mn Matriks A dengan m baris dan n kolom (A m n). Notasi Matriks : a, dimana a adalah elemen pada baris ke i kolom ke j Kesamaan
Lebih terperinciuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd Qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfg
Lebih terperinciBAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :
BAB I MATRIKS DEFINISI : Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun/dijajarkan berbentuk persegi panjang (menurut baris dan kolom). Skalar-skalar itu disebut elemen matriks.
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG
PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG Mira Amalia, Siswanto, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Aljabar merupakan cabang ilmu matematika
Lebih terperinciSistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama)
Sistem Bilangan Kompleks (Bagian Pertama) Supama Jurusan Matematika, FMIPA UGM Yogyakarta 55281, INDONESIA Email:maspomo@yahoo.com, supama@ugm.ac.id (Pertemuan Minggu I) Outline 1 Pendahuluan 2 Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem kejadian dinamik diskrit (discrete-event dynamic system) merupakan sistem yang keadaannya berubah hanya pada titik waktu diskrit untuk menanggapi terjadinya
Lebih terperinciMATRIKS. 2. Matriks Kolom Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom. 2 3 Contoh: A 4 x 1 =
NAMA : KELAS : 1 2 MATRIKS Matriks adalah susunan berbeda dalam bentuk persegi panjang yang diatur pada baris dan kolom. NOTASI MATRIKS DAN ORDO MATRIKS Notasi matriks biasanya dituliskan dalam huruf kapital
Lebih terperinciPENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE ALJABAR MAX-PLUS: STUDI KASUS PADA PEMASANGAN PENGOLAH AIR PDAM KOTA SEMARANG ARPI MEDIAN LAVANDI NOOR
PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE ALJABAR MAX-PLUS: STUDI KASUS PADA PEMASANGAN PENGOLAH AIR PDAM KOTA SEMARANG ARPI MEDIAN LAVANDI NOOR DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinci6 Sistem Persamaan Linear
6 Sistem Persamaan Linear Pada bab, kita diminta untuk mencari suatu nilai x yang memenuhi persamaan f(x) = 0. Pada bab ini, masalah tersebut diperumum dengan mencari x = (x, x,..., x n ) yang secara sekaligus
Lebih terperinciMATRIKS. Slide : Tri Harsono PENS - ITS. 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) - ITS
MATRIKS Slide : Tri Harsono PENS - ITS 1 Sifat Matriks Perkalian dua matriks tidak komutatif Perkalian dua matriks bersifat assosiatif dan distributif tidak komutatif AB BA (AB)C = A(BC) A(B+C) = AB +
Lebih terperinciImplementasi Aljabar Max-Plus pada Pemolan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya)
Implementasi Aljabar Max-Plus pada Pemolan dan Penjadwalan Keberangkatan Bus Kota DAMRI (Studi Kasus di Surabaya) Kresna Oktafianto, Subiono, Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini menjelaskan tentang teori-teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan selanjutnya yaitu sistem persamaan linear sistem persamaan linear kompleks dekomposisi Doolittle
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Matriks 1 Pengertian Matriks Definisi 21 Matriks adalah kumpulan bilangan bilangan yang disusun secara khusus dalam bentuk baris kolom sehingga membentuk empat persegi panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi dengan aksioma dan suatu operasi biner. Teori grup dan ring merupakan konsep yang memegang
Lebih terperinciModul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Matriks dan Sistem Persamaan Linear
Modul 2.2 Matriks dan Sistem Persamaan Linear (Topik 2) A. Pendahuluan Salah satu kajian matematika sekolah menengah yang memiliki banyak aplikasinya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aljabar max-plus adalah himpunan R Ω = R { } yang dilengkapi dengan operasi dan yaitu untuk setiap a,b R Ω, a b = max(a,b) dan a b = a + b. Aljabar max-plus
Lebih terperinciANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS
ANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS Maria Ulfa Subiono 2 dan Mahmud Yunus 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 23 e-mail: ulfawsrejo@yahoo.com subiono28@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciMatematika Teknik INVERS MATRIKS
INVERS MATRIKS Dalam menentukan solusi suatu SPL selama ini kita dihadapkan kepada bentuk matriks diperbesar dari SPL. Cara lain yang akan dikenalkan disini adalah dengan melakukan OBE pada matriks koefisien
Lebih terperinciMatriks. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Matriks Drs. H. Karso, M. M.Pd. M PENDAHULUAN odul pertama dari mata kuliah Aljabar Linear ini merupakan materi prasyarat untuk mempelajari konsep-konsep dalam Aljabar Linear berikutnya. Pendahuluan
Lebih terperinciMODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI
214 MODUL ALJABAR LINEAR 1 Disusun oleh, ASTRI FITRIA NUR ANI Astri Fitria Nur ani Aljabar Linear 1 1/1/214 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I MATRIKS DAN SISTEM PERSAMAAN A. Pendahuluan... 1 B. Aljabar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bilangan Bulat Bilangan Bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga negatif dari bilangan
Lebih terperinciDiktat Kuliah. Oleh:
Diktat Kuliah TEORI GRUP Oleh: Dr. Adi Setiawan UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015 Kata Pengantar Aljabar abstrak atau struktur aljabar merupakan suatu mata kuliah yang menjadi kurikulum nasional
Lebih terperinciAnalisa Numerik. Matriks dan Komputasi
Analisa Numerik Matriks dan Komputasi M AT R I K S Matriks adalah suatu susunan angka atau bilangan, variabel, atau parameter yang berbentuk empat persegi dan biasanya ditutup dengan tanda kurung K O N
Lebih terperinciALJABAR LINIER DAN MATRIKS
ALJABAR LINIER DAN MATRIKS MATRIKS (DETERMINAN, INVERS, TRANSPOSE) Macam Matriks Matriks Nol (0) Matriks yang semua entrinya nol. Ex: Matriks Identitas (I) Matriks persegi dengan entri pada diagonal utamanya
Lebih terperinciBAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut
BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS Sebelum membahas Aljabar Max-Plus, akan diuraikan terlebih dahulu beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut dipenuhi oleh suatu Aljabar Max-Plus.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks
1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, aplikasi
Lebih terperinciPENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS
PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS AHMAD AFIF 1, SUBIONO 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciMATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR
MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciSTRUKTUR ALJABAR 1. Winita Sulandari FMIPA UNS
STRUKTUR ALJABAR 1 Winita Sulandari FMIPA UNS Pengantar Struktur Aljabar Sistem Matematika terdiri dari Satu atau beberapa himpunan Satu atau beberapa operasi yg bekerja pada himpunan di atas Operasi-operasi
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS
Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel
Lebih terperinciMatriks. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul Matriks Dra. Sri Haryatmi Kartiko, M.Sc. I PENDAHULUAN lmu pengetahuan dewasa ini menjadi semakin kuantitatif. Data numerik dengan skala besar, hasil pengukuran berupa angka sering dijumpai oleh
Lebih terperinciBagian 2 Matriks dan Determinan
Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab
BAB III PEMBAHASAN Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab C. Sub-bab A menjelaskan mengenai konsep dasar C[a, b] sebagai ruang vektor beserta contohnya. Sub-bab B
Lebih terperinci6- Operasi Matriks. MEKANIKA REKAYASA III MK Unnar-Dody Brahmantyo 1
6- Operasi Matriks Contoh 6-1 : Budi diminta tolong oleh ibunya untuk membeli 2 kg gula dan 1 kg kopi. Dengan uang Rp. 10.000,- Budi mendapatkan uang kembali Rp. 3.000,-. Dihari yang lain, Budi membeli
Lebih terperinciPELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU 28 JULI s.d. 12 AGUSTUS 2003 MATRIKS. Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd.
PELATIHAN INSTRUKTUR/PENGEMBANG SMU JULI s.d. AGUSTUS MATRIKS Oleh: Drs. M. Danuri, M. Pd. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN
Lebih terperinciAplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Aplikasi Aljabar Max-Plus Pada Pemodelan Dan Penjadwalan Busway Yang Diintegrasikan Dengan Kereta Api Komuter Kistosil Fahim, Subchan, Subiono Jurusan Matematika,
Lebih terperinciMATRIKS A = ; B = ; C = ; D = ( 5 )
MATRIKS A. DEFINISI MATRIKS Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat dari suatu unsur-unsur pada beberapa sistem aljabar. Unsur-unsur tersebut bisa berupa bilangan dan juga suatu peubah.
Lebih terperinciKonsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Konsep Dasar M PENDAHULUAN Drs. Suryo Guritno, M.Stats., Ph.D. ateri yang akan dibahas dalam modul ini adalah konsep-konsep dasar aljabar matriks yang meliputi pengertian matriks, vektor dan skalar;
Lebih terperinciALJABAR LINEAR ELEMENTER
BAHAN AJAR ALJABAR LINEAR ELEMENTER Disusun oleh : Indah Emilia Wijayanti Al. Sutjijana Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada Desember, 22 ii Daftar Isi Sistem Persamaan Linear dan Matriks.
Lebih terperinciPart II SPL Homogen Matriks
Part II SPL Homogen Matriks SPL Homogen Bentuk Umum SPL homogen dalam m persamaan dan n variabel x 1, x 2,, x n : a 11 x 1 + a 12 x 2 + + a 1n x n = 0 a 21 x 1 + a 22 x 2 + + a 2n x n = 0 a m1 x 1 + a
Lebih terperinciAljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian
J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 6, No., May 2009, 49 59 Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian Subiono Jurusan Matematika FMIPA ITS, Surabaya subiono2008@matematika.its.ac.id
Lebih terperinciBanyaknya baris dan kolom suatu matriks menentukan ukuran dari matriks tersebut, disebut ordo matriks
MATRIKS DEFINISI Matriks adalah susunan bilangan real atau bilangan kompleks (atau elemen-elemen) yang disusun dalam baris dan kolom sehinggga membentuk jajaran persegi panjang. Matriks memiliki m baris
Lebih terperinciMATRIKS. Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom.
Page- MATRIKS Definisi: Matriks adalah susunan bilangan-bilangan yang berbentuk segiempat siku-siku yang terdiri dari baris dan kolom. Notasi: Matriks dinyatakan dengan huruf besar, dan elemen elemennya
Lebih terperinciPAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier
PAM 252 Metode Numerik Bab 3 Sistem Persamaan Linier Mahdhivan Syafwan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Semester Genap 2013/2014 1 Mahdhivan Syafwan Metode Numerik: Sistem Persamaan Linier
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori himpunan fuzzy banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu seperti teori kontrol dan manajemen sains, pemodelan matematika dan berbagai aplikasi dalam bidang
Lebih terperinciSISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS 1. PENDAHULUAN
SISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Kiki Aprilia, Siswanto, dan Titin Sri Martini Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu
BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang
Lebih terperinciBAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar
BAB II MATRIKS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers
Lebih terperinciPertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks
Pertemuan 4 Aljabar Linear & Matriks 1 Notasi : huruf besar tebal misalnya A, B, C Merupakan array dari bilangan, setiap bilangan disebut elemen matriks (entri matriks) Bentuk umum : m : jumlah baris (mendatar)
Lebih terperinciPertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks
Matriks & Ruang Vektor Pertemuan Sistem Persamaan Linier dan Matriks Start Matriks & Ruang Vektor Outline Materi Pengenalan Sistem Persamaan Linier (SPL) SPL & Matriks Matriks & Ruang Vektor Persamaan
Lebih terperinciPENGERTIAN RING. A. Pendahuluan
Pertemuan 13 PENGERTIAN RING A. Pendahuluan Target yang diharapkan dalam pertemuan ke 13 ini (pertemuan pertama tentang teori ring) adalah mahasiswa dapat : a. membedakan suatu struktur aljabar merupakan
Lebih terperinciMATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.
MATRIKS A. Definisi Matriks 1. Definisi Matriks dan Ordo Matriks Matriks adalah susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda kurung. Jika suatu matriks tersusun
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS
Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS Notasi dan Ordo Matriks Lengkapilah isian berikut! Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital, misalnya: A. PENGERTIAN MATRIKS 1) Tabel
Lebih terperincia11 a12 x1 b1 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.
a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Kumpulan Materi Kuliah #1 s/d #03 Tahun Ajaran 2016/2016: Oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA. a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Setijo Bismo
Lebih terperinciPERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear
Persamaan Sistem Persamaan Linear PENGERTIAN Definisi Persamaan kuadrat adalah kalimat matematika terbuka yang memuat hubungan sama dengan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum
Lebih terperinciMENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS TESIS DESSY 0906577324 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI MAGISTER MATEMATIKA DEPOK JULI
Lebih terperinciLEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB)
LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS (WAJIB) Nama Siswa Kelas : : Kompetensi Dasar (Kurikulum 2013): 3.1 Menganalisis konsep, nilai determinan dan sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam menentukan invers
Lebih terperinciBAB 2. DETERMINAN MATRIKS
BAB. DETERMINAN MATRIKS DETERMINAN MATRIKS . Definisi DETERMINAN Determinan : produk (hasil kali) bertanda dari unsur-unsur matriks sedemikian hingga berasal dari baris dan kolom yang berbeda, kemudian
Lebih terperinciMatriks Jawab:
Matriks A. Operasi Matriks 1) Penjumlahan Matriks Jika A dan B adalah sembarang Matriks yang berordo sama, maka penjumlahan Matriks A dengan Matriks B adalah Matriks yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
Lebih terperinciM AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR
M AT E M AT I K A E K O N O M I MATRIKS DAN SPL TO N I BAKHTIAR I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR 2 0 1 2 Kesetimbangan Dua Pasar Permintaan kopi bergantung tidak hanya pada harganya tetapi juga pada harga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aljabar max-plus bersifat assosiatif, komutatif, dan distributif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aljabar max-plus adalah himpunan R := R { } dilengkapi dengan operasi a b := max(a,b) dan a b := a + b. Elemen identitas penjumlahan dan perkalian berturut-turut
Lebih terperinciMODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA
MODUL E LEARNING SEKSI - MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA DOSEN : : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA TUJUAN MATA KULIAH : A.URAIAN DAN TUJUAN MATA KULIAH : Mahasiswa mempelajari Matriks, Determinan,
Lebih terperinciMETODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV. Norma Puspita, ST. MT. a 11 a 12 a 13 a 1n a 21 a 22 a 23 a 2n
METODE MATRIKS (MATRIKS) Mekanika Rekayasa IV Norma Puspita, ST MT Matriks Matriks adlah susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk persegi panjang Matriks dinotasikan
Lebih terperinciVektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor
Universitas Muhammadiyah Sukabumi Artikel Aljabar Vektor dan Matriks Oleh : Zie_Zie Vektor Vektor 1. Pengertian Vektor a. Definisi Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Contohnya
Lebih terperinciMatriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen
Lebih terperinci& & # = atau )!"* ( & ( ( (&
MATRIKS ======PENGERTIAN====== Matriks merupakan Susunan bilangan-bilangan yang membentuk segi empat siku-siku. Susunan bilangan-bilangan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Matriks dinotasikan dengan
Lebih terperinciMATRIKS. Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita
MATRIKS A. Pengertian Matriks. Pengertian Matriks dan Ordo Matriks Perhatikan tabel yang memuat data jumlah siswa di suatu sekolah Tabel Jumlah Siswa Kelas Laki-laki Wanita Ι ΙΙ ΙΙΙ Dari tabel di atas,
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
CATATAN KULIAH ALJABAR LINEAR MUSTHOFA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 20 SISTEM PERSAMAAN LINEAR Tujuan : Menyelesaikan sistem persamaan linear. OPERASI BARIS ELEMENTER
Lebih terperinci5. PERSAMAAN LINIER. 1. Berikut adalah contoh SPL yang terdiri dari 4 persamaan linier dan 3 variabel.
1. Persamaan Linier 5. PERSAMAAN LINIER Persamaan linier adalah suatu persamaan yang variabel-variabelnya berpangkat satu. Disamping persamaan linier ada juga persamaan non linier. Contoh : a) 2x + 3y
Lebih terperinciBARISAN ULTIMATELY GEOMETRIC PADA ALJABAR MAX-PLUS TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA BARISAN ULTIMATELY GEOMETRIC PADA ALJABAR MAX-PLUS TESIS SRI SYAMSIAH WARDHANI 0906577412 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI MAGISTER MATEMATIKA DEPOK 2011
Lebih terperinciP2.1 Teori. Secara umum, matriks Amxn = Pada matriks A di atas a23 menyatakan elemen matriks A pada baris ke-2 dan kolom ke Jenis-Jenis Matriks
Pertemuan 2 Matriks Objektif: 1. Praktikan memahami konsep matriks. 2. Praktikan dapat mencari penjumlahan matriks, perkalian matriks dari 2 buah matriks. 3. Praktikan dapat membuat program tentang penjumlahan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB V HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Produk yang Telah Direvisi 1. Kesimpulan Dari analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut. Analisis validitas menghasilkan rata-rata
Lebih terperinciMatriks. Baris ke 2 Baris ke 3
Matriks A. Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di dalam kurung
Lebih terperinciTujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup
BAB 3 DASAR DASAR GRUP Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengenal sifat-sifat dasar suatu Grup Tujuan Instruksional Khusus : Setelah diberikan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN YUNOR
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN YUNOR. Judul Penelitian : Identifikasi Sifat-Sifat Nilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Max-Plus..Ketua Pelaksana : a. Nama : Musthofa, M.Sc b.
Lebih terperinci