ASURANSI SYARIAH HALAL ATAU HARAM. Eka Zahra Solikahan Univesitas Ichsan Gorontalo gmail.com. Abstract
|
|
- Bambang Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Al-Buhuts ISSN E ISSN X Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 Halaman ASURANSI SYARIAH HALAL ATAU HARAM Eka Zahra Solikahan Univesitas Ichsan Gorontalo ekazahra.solikahan@ gmail.com Abstract Shariah insurance is based on islamic shariah and is helping. But in practice sharia insurance still happens debate among all these clerics. Some clergy proscribe and some others permitted. Specifically in the AlQuran and hadis not found the law that regulates insurance. But in general there are several verses that explains the importance of a preparation or planning to give life better in the future will come. Keywords: Shariah insurance, proscribe and permitted LATAR BELAKANG Penerapan ekonomi syariah saat ini, menuntut terjadinya reformasi diberbagai bidang keuangan baik itu pada lembaga keuangan bank yang berbasis syariah dan lembaga keuangan non bank yang menerapkan sistem sayariah, salah satunya adalah asuransi syariah. Asuransi syariah berasal dari budaya suku Arab dengan sebutan Al-Aqilah. Konsep al-aqilah ini diterima dan menjadi bagian dari hukum Islam. Aqilah, merupakan budaya yang terjadi pada suku Arab kuno. Jika seseorang anggota suku membunuh seseorang anggota suku lain, maka ada keharusan keluarga yang membunuh untuk memberikan sejumlah uang kepada keluarga korban. Praktik ini, jika dikaitkan dengan konteks kekinian mempunyai kemiripan dengan praktik asuransi jiwa, adanya dana santunan kepada keluarga korban. Di kalangan ummat Islam ada anggapan bahwa asuransi itu tidak Islami, karena asuransi sama dengan menentang qodlo dan qadar atau bertentangan dengan takdir. Orang yang melakukan asuransi sama halnya dengan orang yang mengingkari rahmat Allah. Allah-lah yang menentukan segala-segalanya dan memberikan rezeki kepada makhluk-nya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: Q. S. Hud: 6 Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi mealinkan Allah-lah yang memberi rezekinya. 198
2 Eka Zahra Solikahan Q. S. An-Naml: 64 dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Q. S. Al-Hijr: 20 Dan kami telah menjadikan untukmu dibumi keperluan-keprluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya. Ketiga ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah telah menyiapkan segala-galanya untuk keperluan semua makhluk-nya, termasuk manusia sebagai khalifah di muka bumi. Allah telah menyiapkan bahan mentah, bukan bahan matang. Manusia masih perlu mengolahnya, mencarinya dan mengikhtiarkannya. Melibatkan diri dalam asuransi, adalah merupakan salah satu ikhtiar untuk mengahadapi masa depan dan masa tua. Namun karena masalah asuransi ini tidak dijelaskan secara tegas dalam nash, maka masalahnya dipandang sebagai masalah ijtihadi, yaitu masalah yang mungkin masih diperdebatkan dan tentunya perbedaan pendapat sukar dihindari. Empat alasan yang menyatakan asuransi syariah hukumnya haram, pertama salah satu dalil yang dijadikan dasar kebolehan asuransi syariah yaitu hadits asy ariyin tidak tepat, alasannya dalam hadits tersebut bahaya terjadi terlebih dahulu baru terjadi proses ta awun (tolong menolong), sedang pada asuransi syariah, ta awun dilakukan terlebih lebih dahulu padahal bahayanya belum terjadi. Kedua, akad tabarru dalam asuransi syariah tidak sesuai dengan pengertian hibah, karena hibah adalah memberikan kepemilikan tanpa kompensasi, sedangkan dalam asuransi syariah peserta mengharap mendapatkan kompensasi, karena menurutnya menarik kembali hibah hukumnya haram. Ketiga, asuransi syariah tidak sesuai dengan akad pertanggungan (dhaman) dalam fikih, alasannya pada asuransi syariah hanya ada dua pihak bukan tiga pihak sebagaimana dalam akad dhaman, dua pihak tersebut yaitu penanggung(peserta asuransi) dan pihak yang mendapat tanggungan (peserta asuransi juga), jadi dalam asuransi syariah tidak terdapat pihak ketiga yaitu pihak tertanggung. Keempat, asuransi syariah terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (multiakad), yaitu penggabungan akad hibah, akad ijarah dan akad mudharabah, padahal menurutnya multiakad telah dilarang dalam syariah. (Hosen dan Muayyad: 2013). Tulisan ini, bertujuan mengakaji lebih lanjut halal atau haramkah asuransi syariah dengan menggunakan analisi isi (content analysis). Secara umum, analisis isi berupaya mengungkap berbagai informasi di balik data yang disajikan di media atau teks. Analisis isi dapat didefinisikan sebagai teknik mengumpulkan dan menganalisis isi dari suatu teks. isi dalam hal ini dapat 199
3 Asuransi Syariah Halal Atau Haram berupa kata, arti (makna), gambar, simbol, ide, tema, atau beberapa pesan yang dapat dikomunikasikan (Neuman, dalam Martono: 2011). PENGERTIAN ASURANSI SYARIAH Asuransi syariah disebut dengan istilah tadhamun, takaful dan at-ta min. Kata tadhamun, takaful dan at-ta min. atau asuransi syariah diartikan dengan saling menanggung atau tanggung jawab sosial. (Muslich, 2010: 551). Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 21/DSN-MUI/X/2001. Usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Berdasarkan definisi diatas dapat diambil intisari bahwa usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara para peserta asuransi merupakan unsur yang sangat penting dalam asuransi syariah. Apabila salah seorang anggota tertimpa musibah maka semua anggota yang lainnya membantu dengan merelakan premi yang dibayarkan oleh mereka untuk diberikan kepada anggota yang tertimpa musibah. PRINSIP-PRINSIP ASURANSI SYARIAH Adapun prinsip-prinsip asuransi syariah (Kristianto: 2009)adalah sebagai berikut: a. Prinsip berserah diri dan ikhtiar Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu melahirkan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu Maka allah mengampuni siapa saja yang di kehendakinya dan Allah maha kuasa atas segala sesuatu. (Al-Baqarah: 284) Kepuyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya dan dia mahakuasa atas segala sesuatu (Al-Maidah:130). b. Prinsip tolong-menolong. Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan danjaganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelangaran danbertakwalah kamu kepada allah sesunguhnya allah amat beratsiksanya (Al-Maidah: 2). c. Prinsip saling bertanggung jawab Kedudukan hubungan persaudaraan dan perasaan orang orang beriman antara yang satu dengan yang lain seprti satu tubuh (jasad). Apabila satu dari anggotanya tidak sehat, maka berpengaruh kepada seluruh tubuh. ( HR Bukhori Muslim). Setiap kamu adalah pemikul tanggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orangorang yang berada dibawah tanggung jawabmu (HR Bukhori Muslim). d. Prinsip saling melindungi dari berbagai kesusahan 200 Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN E ISSN X
4 Eka Zahra Solikahan Beberapa hadist mengenai perkara ini: Siapa yang memenuhi hajat saudaranya, Allah akan memenuhi hajadnya (HR Bukhori Muslim, dan Abu Daud) Allah senantiasa menolong hambanya selagi hamba itu menolong saudaranya (HR Ahmad dan Abu Daud) e. Prinsip saling melindungi dari berbagai kesusahan Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan wanita sebagian mereka menjadi pelindung sebagian yang lain mereka menyuruh berbuat kebaikan, dan melrang berbuat kejahatan, Mereke mendirikan shalat dan zakat serta taat kepada Allah dan Rosul-Nya Mereka itu akan diberi Rahmad oleh Allah Maha kuasa lagi Mahabijaksana. (At-Taubah:71). f. Prinsip itikad bai Dalam kontrak asuransi untuk pelaksanaan polis pihak-pihak yang terlibat harus memiliki niat baik oleh karena itu tidak adanya pengungkapan fakta penting, keterlibatan tindakan penipuan kesalahpahaman atau pernyataan salah adalah semua elemen yang menyebabkan tidak berlakunya polis asuransi. g. Prinsip kepentingan terasuransikan Yang dimaksud dengan kepentingan terasuransikan adalah pihak yang ingin mengasuransikan suatu objek pertangungan seperti rumah tinggal, stok barang dagangan atau lainya harus mempunyai kepentingan atas objek tersebut. Kepentingan tersebut harus diakui secara hukum. Jika kepentingan itu tidak ada, maka harus di kategikan kegiatan perjudian diharamkan dalam Islam. h. Prinsip penyebab dominan Jika terjadi peristiwa yang menimbulkan ganti rugi dari pihak tertanggung, kerugian bisa dijamin jika penyebab dari kejadian tersebut dijamin atau tidak dikecualikan polis. Prinsip penyebab terdekat (proximate cause) mensyaratkan bahwa suatu penyebab merupakan suatu rantai yang tidak terputus dengan peristiwa yang menimbulkan kerugian. i. Prinsip ganti rugi Fungsi asuransi adalah mengalihkan atau membagi risiko yang kemungkinan diderita atau dihadapi oleh tertanggung karena terjadinya suatu peristiwa. j. Prinsip subrogasi Jika tertanggung mengalami musibah, semisal gedungnya terbakar kemungkinan bahwa ada pihak ketiga yang menurut hokum tertanggung gugat untuk membayar ganti rugi kepadanya. Jika tertnggung telah mendapat ganti rugi asuransi dari penanggung ia tidak boleh menkmati ganti rugi dari pihak ketiga yang bersalah tersebut. k. Prinsip kontribusi 201
5 Asuransi Syariah Halal Atau Haram Al-Musahamah kontribusi adalah suatu betuk kerjasama mutual di mana tiap-tiap peserta memberikan kontribusi dana kepada suatu perusahaan dan peserta tersebut berhak memperoleh kompensasi atas kontribusinya tersebut berdasar besarnya saham (premi) yang ia miliki atau (bayarkan). PEMBAHASAN PENELITIAN Menurut (Muslich, 2010: 547) Pendapat ulama mengenai asuransi syariah terbagi atas: 1. Kelompok yang mengharamkan Ulama pertama yang membicarakan asuransi adalah Muhammad Amin bin Umar yang terkenal dengan sebutan Ibnu Abidin, seorang ulama Hanafia. Dalam kitab Hasyiyah Ibnu Abidin yang mengangkat kasus asuransi keselamatan barang dengan kapal laut, di mana para pedagang menyewa kapal dari seorang kafir harbi. Selain membayar sejumlah uang untuk seorang harbi yang berada di negeri asal penyewa kapal yang disebut sukarah atau premi asuransi, dengan ketentuan apabila barang barang yang diangkut itu musnah karena kebakaran, atau bajak laut, atau kapalnya tenggelam maka penerima uang premi menjadi penanggung, sebagai imbalan dari uang yang diambil dari para pedagang itu. Menurut Ibnu Abidin dalam kasus seperti ini para pedagang tidak diperbolehkan mengambil uang pengganti atas barang barangnya yang musnah. Pendapat yang sama dikemukakan oleh beberapa ulama lain seperti: Syaikh Muhammad Bakhit, Mufti Mesir, Syaikh Muhammad Al Ghazali, ulama tokoh haraki dari mesir, Syaikh Muhammad Yusuf Al Qardhawi, Ulama, Dai dan guru besar Universitas Qatar, Syaikh Abu Zahrah, Guru Besar Universitas Kairo Mesir, Muhammad Muslehuddin, Guru Besar Hukum Islam Universitas London, Wahbah Zuhaili, Guru Besar Universitas Damaskus dan K.H. Ali Yafie dari Indonesia. Wahbah Zuhaili mengatakan bahwa pada hakikatnya akad asuransi termasuk dalam akad gharar, yaitu suatu akad yang tidak jelas ada tindaknya sesuatu yang diakadkan. Muhammad Muslehuddin mengatakan bahwa perjanjian asuransi modern ditentang oleh ulama atau cendekiawan Islam dengan alasan: a. Asuransi adalah perjanjian pertaruhan b. Asuransi merupakan perjudian semata mata c. Asuransi melibatkan urusan yang tidak pasti d. Asuransi jiwa merupakan suatu usaha yang dirancang untuk meremehkan Iradat Allah e. Dalam asuransi jiwa, jumlah premi tidak tetap karena tertanggung tidak akan mengetahui berapa kali pembayaran angsuran yang dapat dilakukan olehnya sampai mati 202 Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN E ISSN X
6 Eka Zahra Solikahan f. Perusahaan asuransi menginvestasikan uang yang telah dibayar oleh tertanggung dalam bentuk jaminan berbunga. Dalam asuransi jiwa, apabila tertanggung mati, ia akan mendapat bayaran yang lebih dari jumlah uang yang telah dibayarnya. Ini adalah riba (faedah atau bunga) g. Bahwa semua perniagaan asuransi berdasarkan riba dilarang dalam Islam 2. Kelompok yang membolehkan Syaikh Abdurrahman Isa, Guru Besar Universitas Al-Azhar, menyatakan bahwa asuransi merupakan bentuk muamalah gaya baru yang belum dijumpai pada masa Imam imam mazhab dan para sahabat Nabi. Para ulama menetapkan bahwa kepentingan umum yang selaras dengan hukum syara patut diamalkan. Oleh karena asuransi menyangkut kepentingan umum maka hukumnya mubah menurut syara bahkan dianjurkan. Disamping itu menurut Syaikh Abdurrahman Isa, dalam perjanjian asuransi kedua belah pihak, yaitu penanggung dan tertanggung saling mengikat dalam perbuatan ini atas dasar saling meridhai. Pendapat yang sama dikemuakan oleh ulama ulama lain, seperti Muhammad Yusuf Musa, Syaikh Abdul Wahab Khallaf, Muhammad Al- Bahi, wakil rektor Universitas Al-Azhar, mesir, Ustadz Bahjah Ahmad Hilmi, penasehat Pengadilan Tinggi Mesir Syaikh Muhammad Dasuki, Muhammad Najjatullah Siddiq, Syaikh Muhammad Al-Madani, Ulama Al- Azhar dan Mushthafa Ahmad Az-Zarqa, Guru Besar Universitas Syria, Muhammad Al-Bahi. Wakil rektor Universitas Al-Azhar, antara lain mengatakan bahwa asuransi diperbolehkan karena: a. Asuransi merupakan suatu usaha yang bersifat tolong-menolong b. Asuransi mirip dengan akad mudharabah dan bertujuan mengembangkan harta benda c. Asuransi tidak mengandung unsur riba d. Asuransi tidak mengandung tipu daya e. Asuransi tidak mengurangi tawakal kepada Allah f. Asuransi adalah suatu usaha untuk menjamin anggotanya yang jatuh melarat karena suatu musibah. g. Asuransi memperluas lapangan kerja baru. Menurut Hadi Al Wadi i ada beberapa pandangan atau pendapat mengenai asuransi ditinjau dari fiqh Islam. Yang paling mengemuka perbedaan tersebut terbagi tiga, yaitu: 1. Asuransi itu haram dalam segala macam bentuknya, temasuk asuransi jiwa Pendapat ini dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-qalqii (mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-muth i (mufti Mesir ). Alasan-alasan yang mereka kemukakan ialah: a. Asuransi sama dengan judi 203
7 Asuransi Syariah Halal Atau Haram b. Asuransi mengandung ungur-unsur tidak pasti. c. Asuransi mengandung unsur riba/renten. d. Asurnsi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis, apabila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau di kurangi. e. Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktek-praktek riba. f. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai. g. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului takdir Allah. 2. Asuransi konvensional diperbolehkan Pendapat kedua ini, dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (guru besar Hukum Islam pada fakultas Syari ah Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (guru besar Hukum Isalm pada Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (pengarang kitab al-muamallha al- Haditsah wa Ahkamuha). Mereka beralasan: a. Tidak ada nash (al-qur an dan Sunnah) yang melarang asuransi. b. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak. c. Saling menguntungkan kedua belah pihak. d. Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan. e. Asuransi termasuk akad mudhrabah (bagi hasil) f. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta awuniyah). g. Asuransi di analogikan (qiyaskan) dengan sistem pensiun seperti taspen. 3. Asuransi yang bersifat sosial di perbolehkan dan yang bersifat komersial diharamkan Pendapat ketiga ini dianut antara lain oleh Muhammad Abdu Zahrah (guru besar Hukum Islam pada Universitas Cairo). Alasan kelompok ketiga ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi yang bersifat komersial (haram) dan sama pula dengan alasan kelompok kedua, dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh). Alasan golongan yang mengatakan asuransi syubhat adalah karena tidak ada dalil yang tegas haram atau tidak haramnya asuransi itu. Selain itu, Menurut Zuhdi (1996: 134) ada empat pandangan ulama tentang hukum asuransi. Pertama, kelompok ulama yang berpendapat bahwa asuransi termasuk segala macam bentuk dan operasionalnya hukumnya haram. Kedua, kelompok ulama yang berpendapat bahwa asuransi hukumnya halal atau diperbolehkan dalam Islam. Ketiga, kelompok ulama yang berpendapat diperbolehkan adalah asuransi yang bersifat sosial sedangkan asuransi yang bersifat komersial dilarang dalam Islam dan keempat, kelompok ulama yang 204 Jurnal Al- Buhuts Volume 11 Nomor 1 Juni 2015 ISSN E ISSN X
8 Eka Zahra Solikahan berpendapat bahwa asuransi hukumnya termasuk syubhat, karena tidak ada dalil syar i yang secara jelas mengharamkan atau menghalalkan asuransi. Secara khusus dalam Alquran dan hadis tidak ditemukan ketentuan yang mengatur tentang hukum asuransi, namun secara umum ada beberapa ayat yang menjelaskan pentingnya sebuah persiapan atau planning agar memberikan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang, yaitu firman Allah surat Yusuf yang artinya, Allah menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa depan. (Qs. Yusuf: 41-49). Dan surah al-hasyr: 18, Hai orang orang yang beriman bertakwalah Kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuat untuk hari esok (masa depan) dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang engkau kerjakan. KESIMPULAN Masalah asuransi masih merupakan masalah khilafiah atau diperselisihkan oleh para ulama. Sebagian ulama mengharamkan dan sebagian lagi menghalkan. Sehingga asuransi yang berkembang dalam masyarakat pada saat ini, masih dipertanyakan dan mengundang keragu-raguan, sehingga sukar untuk menentukan, yang mana yang paling dekat kepada ketentuan hukum yang benar. Suatu asuransi diperbolehkan secara syar i, jika tidak menyimpang dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan syariat Islam, sehingga terhindar dari praktek asuransi yang diharamkan. DAFTAR PUSTAKA Djoko Kristianto, Implikasi Akuntansi Syariah Dan Asuransi SyariahDalam Lembaga Keuangan Syariah. JurnalAkuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 7, No. 1, April 2009 Hadi Al Wadi i Syaikh Muqbil. Hukum Asuransi Menurut Islam. Artikel Hamsa Amrizal.Asuransi Dalam Perspektif Islam. JurnalVolume I. No. 2, Juni - September 2009 Hosen Nadratuzzaman Muhamad dan Muayyad Misbahudin Deden, Mendudukkan status hukum asuransisyariah dalam tinjauan fuqaha kontemporer. Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan, Volume 13, No. 2, Desember 2013: Martono, Nanang Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. RajaGrafindo Persada. Jakarta Masjfuk Zuhdi.1996.Masail Fiqhiyah. Gunung Agung.Jakarta Muslich Wardi Ahmad Fiqh Muamalat. Sinar Grafika Offset. Jakarta 205
yang berakad dapat mengambil pengganti dari apa yang telah diberikannya.
Definisi asuransi adalah sebuah akad yang mengharuskan perusahaan asuransi (muammin) untuk memberikan kepada nasabah/klien-nya (muamman) sejumlah harta sebagai konsekuensi dari pada akad itu, baik itu
Lebih terperinciPedoman Umum Asuransi Syariah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pedoman Umum Asuransi Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciAsuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013
Insurance Goes To Campus Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Asuransi Syariah Oleh: Subchan Al Rasjid Sharia Division Sharia - Marketing Manager PT. BNI Life Insurance Pengertian Asuransi-text
Lebih terperinciTabarru' pada Asuransi Syari'ah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Tabarru' pada Asuransi Syari'ah Kontribusi dari Administrator Tuesday, 23 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Sunday, 23 July 2006 Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pembiayaan Multijasa Kontribusi dari Administrator Thursday, 18 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Thursday, 18 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan asuransi dalam sejarah Islam sudah lama terjadi. Istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan asuransi dalam sejarah Islam sudah lama terjadi. Istilah yang digunakan tentunya berbeda-beda, tetapi masing-masing memiliki kesamaan, yaitu adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umat Islam pada zaman sekarang ini semakin bersemangat untuk merealisasikan syariat di dalam kehidupan mereka sehingga dapat sesuai dengan tuntutan al-qur an dan al-sunnah.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga
91 BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Bandar Lampung Harta Hak milik dalam arti sebenarnya tidak hanya sekedar aset biasa, akan tetapi memiliki arti yang sangat
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI (studi tentang ketentuan yang berlaku pada PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Surabaya) A. Analisis Hukum
Lebih terperinciAsuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah)
Asuransi syariah: usaha saling melindungi & tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dlm bentuk aset dan/atau tabarru (hibah) yg memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH A. Analisis Terhadap Klaim Asuransi Dalam Akad Wakalah Bil Ujrah. Klaim adalah aplikasinya oleh peserta untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA A. Analisa Terhadap Penerapan Sistem Mud{a>rabah Musya>rakah Pada PT. Asuransi
Lebih terperinciKonversi Akad Murabahah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Konversi Akad Murabahah Kontribusi dari Administrator Thursday, 18 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Thursday, 18 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang usaha (bisnis) pengelolaan atau penanggulangan risiko, pada hakikatnya bertujuan
Lebih terperinciHUKUM ASURANSI MENURUT ISLAM
HUKUM ASURANSI MENURUT ISLAM 10 Votes Definisi asuransi adalah sebuah akad yang mengharuskan perusahaan asuransi (muammin) untuk memberikan kepada nasabah/klien-nya (muamman) sejumlah harta sebagai konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki sedikit pun kemampuan untuk menolak kedatangannya. Salah satu usaha yang dapat dilakukannya
Lebih terperinciDan tolong-menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kep
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 39/DSN-MUI/X/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang ASURANSI HAJI Menimbang : a. bahwa perjalanan haji mengandung
Lebih terperinciReligion Pandangan Islam Mengenai Asuransi
Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi Keyakinan kita sebagai muslim adalah bahwa dalam dunia ini segala sesuatu terjadi berdasarkan atas kehendak Allah subhanahu wa ta ala (SWT). Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini bahaya kerusakan dan kerugian adalah kenyataan yang harus dihadapi manusia di dunia. Sehingga kemungkinan terjadi risiko dalam kehidupan khususnya
Lebih terperinciBAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM A. Aplikasi Reasuransi pada Tabungan Investasi di Bank Syariah Bukopin Sidoarjo PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinci) **+*&,'**- *** *.'/ %$!. 01&2*3+*&41&**5$ (+2 Hai orang-orang yang beriman tunaikanlah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yan
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 21/DSN-MUI/X/2000 Tentang PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang : a. bahwa dalam menyongsong
Lebih terperinciBAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM
BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM A. Pengertian Asuransi Jiwa Dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta mi>n, penanggung disebut mu ammin, tertanggung disebut mu amman lahu atau musta
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Pengalihan Hutang Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciPersepsi Ulama di Banjarmasin Terhadap Asuransi Oleh: Tim Peneliti Dari Jurusan Asuransi Syariah
Persepsi Ulama di Banjarmasin Terhadap Asuransi Oleh: Tim Peneliti Dari Jurusan Asuransi Syariah A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia menyadari bahwa dalam kehidupannya tidak selalu berjalan mulus,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sebagai manusia tidak seorangpun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini
Lebih terperinciBAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM
BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama
Lebih terperinciKONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY
KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY Ya Allah, cukupkanlah diriku dengan rizki-mu yang halal dari rizki-mu yang haram dan cukupkanlah diriku dengan keutamaan-mu dari selain-mu. (HR. At-Tirmidzi dalam Kitabud
Lebih terperinciija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO Dari bab sebelumnya, penulis telah memaparkan bagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis terhadap praktik utang piutang berhadiah di Desa Sugihwaras Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN Kehidupan manusia selalu mengalami perputaran, terkadang penuh dengan
Lebih terperinciLahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat
BAB IV ANALISIS PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA (NU) DAN MUHAMMADIYAH KOTA MADIUN TENTANG BPJS KESEHATAN A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Nahdlatul Ulama NU) Dan Muhammadiyah Kota Madiun
Lebih terperinciFATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL
FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 78/DSN-MUI/IX/2010 Tentang MEKANISME DAN INSTRUMEN PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia setelah: Menimbang :
Lebih terperinciPT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH Always Listening, Always Understanding 10 PENGENALAN SYARIAH Syariah Syariah = Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran (45:18) ~ kemudian
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle L/C Impor Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan Pembayaran Imbalan yaitu Sukuk Negara Ritel mencerminkan besaran sewa yang mejadi hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi terhadap sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu, diwajibkan antara satu sama lain
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA A. Analisis Hukum Islam Terhadap Praktik Pemberian Komisi Kepada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing menghadapi kerugian kecil sebagai sesuatu yang tidak dapat diduga. Apabila
Lebih terperinciMudharabah Musytarakah Asuransi
Mudharabah Musytarakah Asuransi Kontribusi dari Administrator Tuesday, 23 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Sunday, 18 June 2006 Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Fatwa Dewan Syari'ah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD IJA>RAH MULTIJASA UNTUK SEGALA MACAM BENTUK PEMBIAYAAN DI BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO A. Analisis Terhadap Praktek Akad Ija>rah Multijasa
Lebih terperinciKeywords: moslem law accountancy, moslem law insurance, financial institution moslem law
IMPLIKASI AKUNTANSI SYARIAH DAN ASURANSI SYARIAH DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Hal 65 Djoko Kristianto Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Insurance is an agreement, by which
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA
54 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA A. Analisis terhadap mekanisme transaksi pembayaran dengan cek lebih Akad merupakan suatu perikatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar menukar keperluan dalam segala
Lebih terperinciperbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan
Latar Belakang Fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari pemerintah dengan dikeluarkannya UU Nomor
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 37/DSN-MUI/IX/2002 Tentang PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARI AH Dewan Syari ah Nasional, setelah Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasuransi, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dalam ajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Islam sebagai norma yang mengatur tata kehidupan manusia yang telah sempurna dan mencapai seluruh aspek kehidupan manusia baik yang berkenaan dengan politik, hukum,
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE
Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE 2013-2014 1 Rini Rizal, 2 Zaini Abdul Malik, 3 Epi Fitriah 1,2,3
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP 1. Akad Awal dalam Transaksi Jual Beli Hasil Perkebunan tembakau a.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Suku Cadang Motor Honda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan Allah SWT
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Masalah Telah menjadi sunnatullah bahwa manusia harus bermasyarakat, tolong menolong, atau saling membantu antara satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial manusia
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 31/DSN-MUI/VI/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang PENGALIHAN HUTANG Menimbang : a. bahwa salah satu bentuk jasa
Lebih terperinciKOPERASI SIMPAN PINJAM
KOPERASI SIMPAN PINJAM A. PENGERTIAN Koperasi Indonesia adlah organisasi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orangorang atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan suatu tata susunan ekonomi sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah mendapat respon positif dari pemerintah dengan
Lebih terperincic. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 47/DSN-MUI/II/2005 Tentang PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH BAGI NASABAH TIDAK MAMPU MEMBAYAR Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN
BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pesanan Makanan Dengan Sistem
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang
BAB II DASAR TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Bank Syariah Bank Syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang operasional dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain tugasnya hanya ibadah kepadanya. Dalam ekosistemnya, Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN INVESTASI DANA PREMI DI PT. ASURANSI SYARIAH ALLIANZ LIFE INDONESIA SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MANAJEMEN INVESTASI DANA PREMI DI PT. ASURANSI SYARIAH ALLIANZ LIFE INDONESIA SURABAYA A. Analisis Manajemen Investasi Dana Premi di PT. Asuransi Syariah Allianz Life
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Urgensi Sertifikasi Kelembagaan Asuransi Syariah (Takaful) Dalam Rangka Perlindungan Hukum Nasabah Tahun ke 1 dari Rencana 2 Tahun Dr.
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Mudharabah (Qiradh) Kontribusi dari Administrator Saturday, 15 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciHalal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle L/C Ekspor Syariah Kontribusi dari Administrator Sunday, 16 April 2006 Terakhir kali diperbaharui Saturday, 22 April 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciCreate PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas ra ia mengatakan, Pada suatu hari ak pernah dibonceng dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, lalu beliau bersabda, Wahai anak
Lebih terperinciPERSEPSI ULAMA DI BANJARMASIN TERHADAP ASURANSI
Ringkasan Hasil Penelitian PERSEPSI ULAMA DI BANJARMASIN TERHADAP ASURANSI Oleh: Dra. Hj. Mashunah Hanafi, MA. Dra. Hj. Amelia Rahmaniah, MH. H. Abdul Gafur, L.Ph., M.A. Penelitian ini Dibiayai dari Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan
Lebih terperinciRIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1
Hal. 1 MAKALAH Oleh : Leyla Fajri BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sejak tahun 1960-an perbincangan mengenai larangan riba bunga Bank semakin naik ke permukaan. Setidaknya terdapat dua pendapat yang
Lebih terperinci1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang
59 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN IJA>RAH SALE AND LEASE BACK PADA OBLIGASI SYARIAH NEGARA RITEL DI BANK MANDIRI SYARIAH CABANG SURABAYA 1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman Allah SWT dalam al-qur an Surat
Lebih terperinciSukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal
Sukuk Ijarah Sukuk berasal dari bahasa Arab bentuk jamak dari kata Shakk yang berarti surat berharga. Secara terminologi AAOIFI mendefinisikan Sukuk dengan, "Beberapa lembar sertifikat dengan nilai sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal. Sebagaimana Firman Allah SWT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO A. Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syari ah KCP Sidoarjo Memiliki logam mulia (LM)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama yang sempurna dalam mengatur semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah aturan atau hukum yang mengatur hubungan antar sesama manusia,
Lebih terperinci4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 38/DSN-MUI/X/2002 Tentang SERTIFIKAT INVESTASI MUDHARABAH ANTAR BANK (SERTIFIKAT IMA) Dewan Syari ah Nasional, setelah
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 11: Akuntansi Pengelola Dana Asuransi Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI : FATWA DSN NO 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARIAH Asuransi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS
21 BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS A. Latar belakang Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) tentang
Lebih terperinciSekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat Telp. (021) Fax: (021)
Sekretariat : Jl. Dempo No. 19 Pegangsaan - Jakarta Pusat 10320 Telp. (021) 390 4146 Fax: (021) 3190 3288 FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang PENGEMBALIAN DANA TABARRU BAGI PESERTA
Lebih terperinciSurat Untuk Kaum Muslimin
Surat Untuk Kaum Muslimin Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA
59 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA Lembaga-lembaga keuangan muncul karena tuntutan obyek yang berlandaskan
Lebih terperinciMATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab
MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang
Lebih terperincikarena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT
DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL NO: 29/DSN-MUI/VI/2002 Dewan Syari ah Nasional, setelah Tentang PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bermuamalah dari zaman ke zaman semakin bervariasi karena adanya kebutuhan yang memaksakan manusia untuk melakukan hal tersebut. Salah satu kegiatan transaksi
Lebih terperinciKAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan
KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan
Lebih terperinciSharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan
62 BAB IV ANALISIS FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 81/DSN- MUI/III/2011 TERHADAP MEKANISME PENGEMBALIAN DANA TABARRU BAGI PESERTA YANG BERHENTI SEBELUM MASA PEMBAYARAN BERAKHIR PADA PRODUK PRULINK SYARIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan dan diperbolehkan. Sebagaimana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA A. Tata Cara Pelaksanaan Akad Pelaksanaan akad deposito di BNI Syari ah dimulai pada waktu pembukaan rekening
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA
65 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA A. Analisis Hukum Islam Terhadap Bursa Efek Indonesia Surabaya Ada dua jenis perdagangan di Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam
BAB I PENDAHULUAN Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam merupakan hukum yang secara empirik hidup dalam masyarakat Indonesia (the living law) sejak masuknya Islam ke Nusantara.
Lebih terperinciBAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN
BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP SEWA JASA PENGEBORAN SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Mekanisme Sewa Jasa Pengeboran Sumur
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA Lembaga-lembaga keuangan muncul karena tuntutan obyek yang berlandaskan prinsip efisiensi.
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al
48 BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al Qardh Pada dasarnya ijab qabul harus dilakukan dengan
Lebih terperinciMura>bahah adalah istilah dalam fikih Islam yang
BAB II TINJAUAN TENTANG MURA>BAHAH,WADI AH, ISTISHNA A. Mura>bahah 1. Pengertian Mura>bahah Secara umum Mura>bahah diartikan sebagai akad jual beli barang dengan menyatakan tsaman (harga perolehan) dan
Lebih terperinciMURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI
60 BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN A. Pandangan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Akad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, itulah cita-cita Negara dan Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila pasal ke-5. Tentunya adalah keadilan dalam
Lebih terperinciCeramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa
www.bersamadakwah.com 1 Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah Saat kita menunggu tamu istimewa datang, ada perasaan berharap untuk segera mendapatkan kepastian kedatangannya. Anggaplah ia pejabat, sahabat
Lebih terperinciAKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi dalam bahasa Arab disebut At ta min yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan perlindungan,
Lebih terperincidengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be
FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 46/DSN-MUI/VII/2005 Tentang POTONGAN TAGIHAN MURABAHAH (AL-KHASHM FI AL-MURABAHAH) Dewan Syariah Nasional setelah, Menimbang : a. bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemiskinan hingga saat ini masih menjadi problem yang terjadi bangsa indonesia. Kemiskinan biasanya diukur dengan pendapatnya. Kemiskinan pada dasarnya dapat
Lebih terperinciMudharabah Musytakarah
Halal Guide.INFO Guide to Halal and Islamic Lifestyle Mudharabah Musytakarah Kontribusi dari Administrator Tuesday, 23 May 2006 Terakhir kali diperbaharui Tuesday, 23 May 2006 Fatwa Dewan Syari'ah Nasional
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam
Lebih terperinci