Teori Dasar. bentuk energi yang lain secara proporsional. Sensor terdiri dari tiga jenis yaitu:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Teori Dasar. bentuk energi yang lain secara proporsional. Sensor terdiri dari tiga jenis yaitu:"

Transkripsi

1 Teori Dasar A. Sensor Sensor merupakan tranduser yang digunakan untuk mendeteksi kondisi suatu proses. Yang dimaksud tranduser yaitu perangkat keras untuk mengubah informasi suatu bentuk energi ke informasi suatu bentuk energi ke informasi bentuk energi yang lain secara proporsional. Sensor terdiri dari tiga jenis yaitu: 1. Sensor analog : meliputi sensor LVDT (Linier Variable Diferensial Transformer), sensor temperatur (thermokopel, RDT, thermistor, IC), sensor suara (mikropon), load cell, LDR dan lain-lain 2. Sensor digital : meliputi rotari encoder 3. sensor on/off : meliputi sensor proximity (kapasitip, induktif, dan infra red), limit switch dan lain-lain. B. Transistor Transistor merupakan suatu komponen aktif dengan keluaran/output arus, tegangan atau daya yang dapat dikendalikan oleh arus masukan/input. Di dalam sistem komunikasi, transistor digunakan sebagai penguat untuk memperkuat sinyal dan pada rangkaian elektronik kecepatan tinggi (high speed swicthing). Ada dua jenis transistor yang terdiri dari transistor bipolar (Bipolar Junction Transistor/BJT), dan transistor efek medan (Field Effect 5

2 6 Transistor/FET), kedua jenis transistor yang disebutkan di atas, karakteristik kerja dan konstruksinya masing-masing berbeda. Transistor memiliki tiga terminal yang terdiri dari basis (B), emitor (E), dan kolektor (C). Berdasar struktur dasarnya, transistor dibagi atas dua macam, yaitu tipe PNP dan tipe NPN seperti terlihat pada gambar di bawah ini: P N P N P N Gambar 3. Konstruksi Transistor Tipe NPN dan tipe PNP (Sumber: Thomas Sri Elektronika Dasar) Transistor juga memiliki simbol yang terdiri dari tipe PNP dan NPN seperti terlihat pada gambar di bawah ini: C C B B E E gambar di bawah ini: Gambar 4. Simbol Transistor Jenis PNP dan NPN (Sumber: Thomas Sri Elektronika Dasar) Ada beberapa contoh komponen transistor seperti terlihat pada

3 7 Gambar 5. Contoh Komponen Transistor (Sumber : data sheet DL111_D_BIPOLAR POWER TRANS) C. Relai (Relay) Relai ((relay) merupakan suatu komponen yang bekerja seperti saklar elektrik, membuka dan menutp pada bagian kontak di dalam relai tersebut, prinsip kerjanya berdasarkan input arus listrik. Relai dapat bekerja dengan adanya input atau masukan arus listrik pada bagian kumparan/lilitan yang di tengahnya berinti besi lunak (ferit) di dalam konstruksi relai itu sendiri. Bila kumparan di dalamnya mendapat aliran arus listrik, maka kumparan yang di tengahnya berinti besi lunak (ferit) tersebut akan terjadi induksi elektromagnetik sehingga ujung besi lunak akan menarik suatu plat besi tipis yang fungsinya untuk menghubungkan suatu tegangan (COM/Common) ke kontak yang terbuka (NO/Normally Open) dan kemudian bekerja seperti saklar yang terhubung. Keuntungan relay: 1. Dapat dikoneksikan dengan sumber AC dan DC

4 8 2. Relay dapat dikoneksikan dengan tegangan tinggi 3. Relay pilihan yang tepat untuk penghubung arus yang besar 4. Relay dapat dihubungkan banyak kontak dalam 1 waktu Kekurangan relay: 1. Relay tidak dapat dikoneksikan dengan cepat 2. Relay butuh daya yang besar 3. Relay membutuhkan arus input yang besar D. Programable Logic Controller (PLC) 1. Pengertian PLC PLC diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Madicon for general motor Hyderamatic devision. Kemudian beberapa perusahaan seperti Allan Breadly, general electric, GEC Siemens and Westinghouse memproduksinya dengan harga standar, kemudian degan kerja yang tinggi. Pemasaran PLC dengan harga yang rendah didominasi oleh perusahaan Jepang seperti Mitsubishi, Omron dan Toshiba. Secara umum, PLC dapat dibayangkan seperti sebuah perangkat komputer konvensional (konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap bahawa PLC adalah komputernya panel listrik, ada juga yang menyebutnya dengan PC (programmable controller).

5 9 PLC secara khusus dirancang untuk dapat menangani suatu sistem kontrol otomatis pada mesin-mesin industri ataupun aplikasi-aplikasi selain pada industri seperti kontrol lampu lalu lintas, air mancur, sistem bagasi pada lapangan terbang, penyiraman lapangan golf secara otomatis dan lainlain. Didalam otak (CPU = Central Processing Unit) PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan ribuan relay, akan tetapi bukan berarti didalamnya banyak terdapat relay dalam ukuran yang sangat kecil. Didalam PLC berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan seperti contact NO dan NC (on dan off) relay. Bedanya dengan relay bahwa satu nomor contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC dapat digunakan berkali kali utuk semua instruksi dasar selain instruksi output. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak dijinkan menggunakan output dengan nomor contact yang sama. Dafinisi yang tepat untuk PLC adalah suatu peralatan elektronika digital yang dapat memprogram memori untuk menyimpan instruksiinstruksi dan melaksanakan fungsi khusus seperti logika, skuaensial, timer, counter dan aritmatika dan untuk kontrol mesin dan proses. 2. Pengenalan PLC PLC adalah tipe sistem kontrol yang memiliki input device yang disebut sensor, kontroller serta output device. Peralatan yang dihubungkan dengan PLC yang befungsi mengirim sebuah sinyal ke PLC disebut input divice. Sinyal input masuk ke PLC melalui terminal atau pin-pin yang dihubungkan ke unit, dimana sinyal masuk disebut input point yang

6 10 ditempatkan dalam lokasi memori sesuai dengan statusya ON dan OFF. Sedangkan bagian kontroller adalah melaksanakan perhitungan, pengambilan keputusan, pengendalian dari masukan untuk dikeluarkan di bagian output, yang dilakukan dengan PLC. Sebenarnya dapat dilakukan dengan peralatan lain, seperti PC, one board komputer, dan sebagainya. Adapun peralatan unit input atau sensor, controller dan output dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Peralatan Input, Controller Serta Output Dari PLC. INPUT DEVICE CONTROLLER OUTPUT DEVICE Circuit breaker Counter Alarm Level switch Motor starter Proximity Switch Push Button Photoelectric Switch Logic unit Relay Timer Control Relay Fun Horn Light Motor starter 3. Keuntungan PLC Adapun beberapa keuntungan menggunakan PLC adalah: a. Fleksibel Kontrol panel konvensional menggunakan relay-relay atau timertimer tambahan atau pengubahan sistem hubungan untuk menanggapi atau memodifikasi atau spesifikasi tambahan, pengubahan jalur, pengalihan produk dan lain-lain. Sedangkan pada PLC hanya memnggunakan pengubahan program yang telah ditulis pada memori.

7 11 b. Peralatan dengan standar yang tinggi Kontrol panel konvensional telah diproduksi dengan cara bahwa setiap unit mempunyai spesifikasi tersendiri. Hal ini memerlukan waktu pembuatan yang lama dan kesulitan dalam pemeliharaan. Tapi dengan menggunakan PLC dapat diperoleh standar panel kontrol yang tinggi. c. Kemudahan peralatan PLC menyediakan fungsi yang dapat memeriksa keadaan fasilitas dan program, sehingga apabila ada masalah tau kesalahan memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan cepat dibandingkan dengan unit control lain. Indikator input dan output dengan cepat dan mudah diketahui pada sebuah system. Konfigurasi output yang menggunakan tipe relay plug-in. d. Rendahnya desipasi daya dan ringkas Sebagian besar komponen mengandung IC yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam bentuk yang ringan dan ringkas. Oleh sebab itu dimungkinkan untuk membuat panel kontrol yang ringkas, sehingga mempunyai desipasi daya yang relatif rendah. Selain dari keuntugan diatas, juga terdapat beberapa keuntungan lain dari PLC yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Waktu implementasi proyek yang singkat 2) Training penguasaan teknik lebih cepat 3) Aplikasi kontrol yang luas 4) Dapat menerima kondisi industri yang berat

8 12 4. Fungsi PLC Selintas PLC hanya berfungsi sebagai kontrol ON dan OFF saja (komentar banyak orang yang belum mengetahui fungsi PLC lebih dalam). Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan oleh PLC yaitu sebagai berikut: a. Sequensial Control 1) Pengganti relay kontrol logic konvensional 2) Pewaktu/pencacah 3) Pengganti pengontrol card 4) Mesin control auto/auto-semi/manual dari berbagai proses di industri. b. Kontrol canggih 1) Operasi aritmatik 2) Penanganan informasi 3) Kontrol analog (suhu, tekanan dan lain-lain) 4) PID (Proportional Integrator Differensiator) 5) Fuzzi logic 6) Kontrol motor servo c. Kontrol pengawasan 1) Proses monitor dan alalrm 2) Monitor dan diagnose kesalahan 3) Antar muka dengan komputer(rs-232c/rs-422) 4) Antar muka dengan printer/ascii

9 13 5) Jaringan kerja otomatisasi pabrik 6) Local area network 7) Wide area network 5. Perbedaan PLC dengan Komputer Perbedaan utama antara PLC dengan komputer adalah kemampuan PLC untuk beroperasi dalam lingkungan yang keras, perbedaan dalam pemrograman serta kemudahan dalam menyelesaikan masalah dan pemeliharaannya. PLC dirancang untuk dapat beroperasi dalam lingkungan industri yang berat, kotor, penuh polusi, tingkat kebisingan yang tinggi, fluktuasi temperatur yang besar (0 o -60 o )dan kelembaban relatif antara antara 0-95%. Pada PLC untuk pemrograman digunakan ladder diagram dengan standart symbol relay yang telah digunakan sebelumnya mnemonik kode yang dapat langsung dimasukkan ke programming console. Pemeliharaan PLC dapat dilakukan oleh seorang teknisi dengan minimal training. Sebagian besar pemeliharaannya dilakukan dengan memindahkan modulmodulnya. Sedangkan PLC sendiri memiliki program diagnose yang digunakan oleh seorang teknisi untuk mengetahui lokasi modul yang rusak. Ada tiga komponen utama yang menyusun PLC yaitu : Central Processing Unit (CPU), input/output, dan programming device, seperti pada blok diagram dibawah: Central Prosessing Unit Input Modul Program Consule Output Modul

10 14 Gambar 6. Blok Diagram PLC Sedangkan komponen yang lain adalah seperti : power supply, recorder player/tape atau disk, optional remote interconnection dan optional remote master komputer. CPU bekerja berdasarkan mikroprosesor yang bekerja menggantikan fungsi relay, counter, timer, dan sequences. Karenanya programmer bisa membuat rangkaian yang menggunakan fungsi-fungsi relay diatas. 6. Hal Penting dalam Menggunakan PLC Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih Programable Logic Controllerler (PLC) adalah sebagai berikut: Input : a. Jumlah Input b. Type Input Output : a. Jumlah Output b. Type Output Memory : a. RAM (Random Acces Memory) b. EPROM (Elektrical Erasable Programmable Read

11 15 Memory). Peripherial : a. Handheld Programming Console. b. LSS (Ladder Support Sofware) atau SS (Sysmac Support c. Sofwware d. PROM Write

12 16 7. Dasar Dari Teknik Pemrograman Untuk memprogram PLC terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang organisasi dari dari memorinya. Ilustrasi dari organisasi memori adalah sebagai peta memori (memori map), yang spacenya tetrdiri dari dari kategori user program dan data table. User program adalah dimana program logic ladder dimasukkan dan disimpan yang berupa instruksi-instruksi dalam format logic ladder. Setiap instruksi memerlukan satu word didalam memori. Data table dibagi menjadi dua kaegori, yaitu: status data dan number atau codes. Status adalah informasi ON/OFF yang dipresentasikan sebagai 1 dan 0, yang disimpan dalam bit location. Sedangkan informasi number atu codes dipresentasikan sebagai grup dari bit yang disimpan dalam byte atau word location. Data table dibagi menjadi tiga seksi. Tergantung menurut jenis informasinya, yaitu input image table, output image table, timer dan counter storage. a. Ladder Diagram dan Mnemonic Code Untuk memudahkan dalam menulis dan memasukkan program pada PLC maka dibutuhkan beberapa tahap dasar. Ladder diagram dari suatu program dibuat terlebih dahulu untuk memudahkan dalam penyusunan mnemonic code. Program bentuk mnemonic code dapat langsung dimasukkan ke CPU melalui program console. Ladder diagram terdiri dari suatu garis memanjang kebawah dari sisi kiri dengan cabang-cabangnya menuju ke arah kanan. Garis

13 17 memanjang kebawah disisi kiri disebut dengan busbar. Sedangkan cabang-cabangnya disebut dengan garis instruksi. Sepanjang garis instruksi ditempatkan kondisi-kondisi yang memimpin garis instruksi, lain pada sisi kanan berikutnya. Kombinasi logic dari kondisi-kondisi ini menentukan kapan dan bagaimana instruksi pada sisi kanan dijalankan. Dua garis ke coil vertical pada garis instruksi menunjukkan kondisi invers dari LD, AND, OR yaitu LD NOT, AND NOT, atau OR NOT. b. Normally Open (NO) dan Normally Close (NC) Masing-masing kondisi dalam ladder diagram adalah ON/OFF, bergantung pada operand bit yang telah ditentukan. Normally Open adalah kondisi dimana suatu operasi akan berjalan jika operand bit ON. Jika operand bit OFF maka operasi tersebut akan berhenti. Normally Close adalah kondisi dimana suatu operasi akan berjalan jika operand bit OFF, jika operand bit ON makak akan berhenti. c. Instrusi instruksi Dasar PLC (Programable Logic Controllerler) Semua instruksi (perintah program) yang ada dibawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC (Omron Sysmac C-series). Menurut aturan pemrograman, setiap akhir program harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap batas akhir dari program. Instruksi ini tidak ditampilkan pada tombol operasional programming console, akan tetapi berupa sebuah fungsi yaitu FUN (01). Jadi jika kita

14 18 mengetikkan FUN (01) pada programming console, maka pada layar programming console akan tampil END (01). 1) LOAD (LD) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya sepeti contact NO relay Ladder diagram simbol B Operand data area B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR, TR 2) LOAD NOT (LD NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logic saja dan sudah dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NC relay. Ladder diagram simbol. B Operand data area.

15 19 B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR 3) AND (AND) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NO relay. Ladder diagram simbol. B Operand data area. B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR 4) AND NOT (AND NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logic yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NC relay. Ladder diagram simbol. B Operand data area. B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR

16 20 5) OR (OR) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NO relay. Ladder diagram simbol. B Operant data area. B : Bit IR, SR, AR, HR, TC, LR 6) OR NOT (OR NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti contact NC relay. Ladder diagram simbol. B Operand data area. B : Bit

17 21 IR, SR, AR, HR, TC, LR 7) OUT (OUT) Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder diagram sudah terpenuhi. Logikanya seperti contact NO relay. Ladder diagram simbol. B Operant data area. B : Bit IR, HR, LR, TR 8) OUT NOT (OUT NOT) Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi logika ladder tidak terpenuhi. Logikanya seperti contact NC relay Ladder diagram simbol. B Operand data area. B : Bit IR, HR, LR, TR Contoh program:

18 HR 0205 AR Mnemonic ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 0000 LD OR NOT OR AND HR AND NOT AR OUT ) SET DAN RESET Instruksi SET adalah seperti seperti instruksi OUT, akan tetapi pada instruksi SET, bit yang menjadi operant-nya akan bersifat latching (mempertahankan kondisinya). Artinya bit nya akan tetap dalam kondisi ON walaupun kondisi inputnya sudah OFF. Untuk mengembalikannya kekondisi OFF harus digunakan instruksi RESET. Instruksi ini hanya berlaku untuk Sysmac C-series tipe baru seperti CQM1, C200H, C200HS, C200HX/HE/HG, CV- Series. Operant data area. B : Bit IR, HR, LR, TR

19 23 Contoh: 0000 SET XXXX 0001 RESET XXXX Mnemonic ALAMAT INSTRUKSI OPERAND 0000 LD SET XXXX 0002 LD RESET XXXX 10) AND LOAD (AND LD) Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini: Mnemonic. INSTRUKSI ALAMAT

20 24 LD 0000 OR 0001 LD 0002 OR NOT 0003 AND LD 11) OR LOAD (OR LD) Untuk kondisi logika ladder diagram yang khusus seperti dibawah ini: Mnemonic. INSTRUKSI ALAMAT LD 0000 AND 0001 LD NOT 0002 AND 0003 OR LD Operant data area. B : Bit IR, SR, HR, TC, LR 12) TIMER (TIM) DAN COUNTER (CNT) Timer/Counter pada PLC berjumlah 512 buah yang bernomor TC 000 sampai dengan TC 511. Jika suatu nomer sudah dipakai sebagai timer/counter maka nomer tersebut tidak boleh dipakai lagi sebagai timer ataupun counter. Jadi dalam satu program tidak boleh ada nomer timer/counter yang sama.

21 25 Nilai timer/counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka contact NO timer/counter akan ON. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BOD dan dalam orde 100ms. Sedangkan untuk counter mempunyai orde angka BOD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan Simbol Ladder diagram: a) TIMER TIM N SV N : Nomer TC #000 sampai 511 SV : Set Value IR, AR, DM, HR, LR, #

22 26 b) COUNTER CP R CNT N SV Keterangan: CP= pulsa R = reset N : Nomer TC #0000 sampai 511 SV : Set Value IR, AR, DM, HR, LR, # 8. Pembuatan Program PLC Ada 5 cara dalam memprogram PLC yaitu: a. Programming Console. b. Prompt Writer. c. Sysmac Support Software + Personal Computer. d. Factory Intelegent Terminal (FIT). e. Graphic Programming Console. Langkah-langkah dalam pembuatan program PLC menggunakan programming console yaitu: a. Membersihkan Program Menghapus atau membersihkan program dapat dilakukan baik clear all, yang akan menghapus seluruh program dengan HR, CNT dan DM,

23 27 ataupun sebagian dari program/mulai dari address tertentu ataupun HR/CNT/DM ada yang dipertahankan. Operasi clear all dilakukan dengan switch seleksi mode diset ke program Run MonitorProgram < PROGRAM > Tekan tombol CLR sampai terlihat 000 yang di tampilkan pada programming console CLR 0000 Memori PLC akan dihapus setelah menekan tombol berikut: CLR PLAY SET NOT REC RESET MONTR 0000 MEMORY CLR END HR CNT DM

24 28 b. Fungsi tombol-tombol pada programming console: LD LOAD memasukkan input yang dikehendaki sebagai bagian awal dari tangga FUN Untuk memanggil fungsi yang diinginkan, setelah menekan tombol ini diikuti dua digit sesuai dengan fungsi yang dikehendaki. AND AND memasukkan input yang diseri dengan input sebelumnya OR OR memasukkan input yang diparalel dengan input sebelumnya OUT Output dari rangkaian TIM TIM (timer) dikontrol dengan perintah ini, baik untuk fungsi maupun untuk kontak output dari fungsi tersebut. CNT CNT (counter) dikontrol dengan perintah ini, baik untuk fungsi maupun untuk kontak output dari fungsi tersebut.

25 29 SHIFT SHIFT digunakansebagai fungsi pengganti dari 4 tombol dengan kegunaan yang lebih tertulis play, record, channel, contack. NOT NOT digunakan bersama LD, AND atau OR untuk menandakan kontak NC (Normally Open). Sedangkan OUT untuk menandakan output invers. Digunakan untuk mendefinisikan fungsi aktif sesaat bila digunkan bersama FUN. HR Mendefinisikan Holding Relay. TR Mendefinisikan Temporary Relay. SFT Mendefinisikan Shift Register. 0 9 Memasukkan berupa angka desimal dan heksa desimal saat pemrograman.

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC Instruksi instruksi Dasar PLC Semua instruksi(perintah program) yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC Omron Sysmac C-series. Menurut aturan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Suatu Programmable Logic Control (PLC) pada dasarnya adalah suatu program yang dihubungkan dengan peralatan input output (I/O) yang berupa relay (solid state relay). Program

Lebih terperinci

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian

Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan

Lebih terperinci

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri

Lebih terperinci

BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE

BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE BAB V OPERASIONAL PROGRAMMING CONSOLE 5.1 Melewati < Password > pada Programming Console Display pada Programming Console adalah : Ini menunjukkan alamat program PLC (step program). Inilah yang harus selalu

Lebih terperinci

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC)

Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) Dasar-Dasar PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah rangkaian elektronik yang dapat mengerjakan berbagai fungsi-fungsi kontrol pada level-level yang kompleks. PLC dapat diprogram, dikontrol,

Lebih terperinci

Yudha Bhara P

Yudha Bhara P Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis. BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].

Lebih terperinci

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

INSTALASI MOTOR LISTRIK

INSTALASI MOTOR LISTRIK SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Stepper Aktuator adalah bagian yang befungsi sebagai penggerak yang bekerja berdasarkan dari suatu perintah yang diberikan oleh suatu masukan yang disebut input. Salah satu

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama

Lebih terperinci

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan

Lebih terperinci

Bab 3 PLC s Hardware

Bab 3 PLC s Hardware Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1

Lebih terperinci

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2 PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN

BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN BAB V PERSIAPAN PEMPROGRAMAN A. PERSIAPAN DASAR Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu sistem atau proses, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan persiapan dasar

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang

Lebih terperinci

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1

Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Programmable

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

Pemrograman Programmable Logic Controller

Pemrograman Programmable Logic Controller Aplikasi Proggrammable Logic Controller Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder 8000 Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk perancangan kendali mesin feeder ini adalah HMI Weintek Type 6070iH dengan

Lebih terperinci

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT

PLC UNTUK PENGENDALI LIFT PLC UNTUK PENGENDALI LIFT A. Tuiuan Praktikum 1. Mampu membuat diagram urutan pengendalian. 2. Mampu mengaplikasikan diagram pengendalian ke dalam bahasa pemrograman. 3. Mengamati dan memahami proses kerja

Lebih terperinci

Otomasi Sistem dengan PLC

Otomasi Sistem dengan PLC Otomasi Sistem dengan PLC Pemrograman Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Otomasi Sistem dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L Rohmat Hidayat 1, Sumardi, ST, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY C13 Nyayu Latifah Husni [1], Ade Silvia Handayani. [2], Rani Utami [3] Abstrak Teknologi yang semakin maju dan terus

Lebih terperinci

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT DIAGRAM LADDER Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Simbol 1. Load / LD = Star pada normally open input Instruksi ini seperti relay yang NO 2. Load Not / LD NOT = Star pada normally close input Instruksi

Lebih terperinci

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT

Gambar 4.2 Simbol LOAD. Gambar 4.3. Simbol LOAD NOT No. LST/EKA/PTE013 evisi : 00 Tgl : 17-0-010 Hal 1 dari 1 Tujuan Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat memahami karakteristik instruksi dasar pemrograman PLC Kajian Teori Beberapa intruksi

Lebih terperinci

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 7 7. PLC Addressing & Basic Instruction (Omron, Siemens, Schneider) Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami bermacam macam sistem bilangan

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN TEORI

BAB I LANDASAN TEORI BAB I LANDASAN TEORI Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya dirancang untuk menggantikan sistem logika yang menggunakan relay dan panel control logika yang menggunakan hard-wired dengan peralatan

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Diagram Elektrik di Industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Diagram Elektrik Industri 1. Ladder Diagrams Ladder Diagram adalah sebuah representasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Teknik Otomasi [PengenalanPLC] Eka Maulana, ST., MT., M.Eng. Teknik Elektro Universitas Brawijaya RuanglingkupAplikasiPLC PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertamakali pada1969 olehrichard

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN PLC OLEH LINGGA NURRAHMAN

PENGOPERASIAN PLC OLEH LINGGA NURRAHMAN B U K U S E R I A L R E V I TA L I S A S I S M K M O D U L E L E K T R O N I K A D A N M E K AT R O N I K A PENGOPERASIAN PLC OLEH LINGGA NURRAHMAN MODUL PENGOPERASIAN PLC Untuk Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable Logic Controller (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Materi yang berhubungan dengan miniatur lift berbasis PLC sudah banyak diangkat sebagai judul untuk menyelesaikan studi di jurusan Teknik

Lebih terperinci

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain : Pengenalan PLC (Programmable Logic Controller ) PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu komputer industri yang digunakan untuk pengendalian suatu proses atau mesin. Prinsip kerja secara garis

Lebih terperinci

TE Programmable Logic Controller

TE Programmable Logic Controller TE090443 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id

Lebih terperinci

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Pertemuan 3 3. PLC s Hardware Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami definisi PLC Menyebutkan jenis jenis PLC Menyebutkan bagian bagian hardware

Lebih terperinci

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller

Otomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi

Lebih terperinci

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC) Tujuan Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta mampu : Memahami fungsi PLC Mampu membuat program PLC Mampu menerapkan PLC untuk menyelesaikan permasalahan kontrol

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami karakteristik PLC dan melaksanakan praktikum PLC Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik PLC

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Sistemnya dapat berperan sebagai manual ataupun otomatis. d. Mampu menangani kondisi-kondisi industri yang sulit. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Latar belakang Penggunaan PLC Pada tahun 1968, para ahli devisi General Motor Corporations Hydramatic menghendaki bahwa sistem-sistem kendali yang digunakan hendaknya lebih fleksibel

Lebih terperinci

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)

BASIC PLC TWIDO. PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) BASIC PLC TWIDO PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller) PLC Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Modicon

Lebih terperinci

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller

BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller DIKTAT KULIAH Elektronika Industri & Otomasi (IE-204) BAB 7. PLC = Programmable Logic Controller Diktat ini digunakan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK 2017 A N A S A s s i s t e n s 2 0 1 7 A. Sistem Kendali dengan PLC 1. Sistem Kendali Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Programmable Logic Controller ( PLC ) pada dasarnya adalah sebuah komputer

BAB II DASAR TEORI. Programmable Logic Controller ( PLC ) pada dasarnya adalah sebuah komputer BAB II DASAR TEORI 2.1 Programmable Logic Controller ( PLC ) Programmable Logic Controller ( PLC ) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses

Lebih terperinci

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor DC Motor listrik berfungsi untuk mengubah daya listrik menjadi daya mekanik dengan prinsip kerjanya adalah jika ada sepotong kawat dialiri arus listrik terletak diantara dua

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

Teknik Pemrograman PLC

Teknik Pemrograman PLC Kegiatan Belajar 2 Teknik Pemrograman PLC Tujuan Pembelajaran : Uraian Materi 1. Merancang program kendali PLC sederhana 2. Memasukkan program ke dalam PLC 3. Mengecek kebenaran program A. Unsur-Unsur

Lebih terperinci

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan

Lebih terperinci

Programmable Logic Controller

Programmable Logic Controller Control Systems Service Center Jurusan Teknik Elektro ITS Instruksi Dasar Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro ITS Telp. 594732 Fax.5931237 Email: jos@ee.its.ac.id

Lebih terperinci

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain. LADDER DIAGRAM Ladder Diagram atau yang sering disebut dengan diagram tangga pada PLC adalah mempunyai fungsi yang sama dengan gambar rangkaian kontrol pada system konvensional, yaitu sebagai perangkai

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Ekstensi (PPSE) Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Konsep Dasar dan Sejarah PLC

Konsep Dasar dan Sejarah PLC Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PRINSIP KERJA KENDALI PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kendali

Lebih terperinci

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) Pengantar Teknologi Informasi 1 BAB V SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Arsitektur Komputer) "Pengantar Teknologi Informasi" Abstraksi Sistem Komputer Secara abstrak level sebuah sistem komputer modern dari level rendah sampai level tertinggi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay).. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PENGESAHAN. ii LEMBAR PERNYATAAN. iii KATA PENGANTAR..... iv-v UCAPAN TERIMA KASIH vi-vii DAFTAR ISI.. viii-xiii DAFTAR GAMBAR xiv-xv DAFTAR TABEL. xvi INTISARI. xvii

Lebih terperinci

TRAFFIC LIGHT PENYEBERANGAN ANAK SEKOLAH BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR

TRAFFIC LIGHT PENYEBERANGAN ANAK SEKOLAH BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR TRAFFIC LIGHT PENYEBERANGAN ANAK SEKOLAH BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR Oleh: SYAFRIJAL 32106054 ZULAFANDI 32106037 KAMARUL ZAMAN 32106058 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan

Lebih terperinci

TRAINER PRAKTIKUM MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (PROGRAMMING LOGIC CONTROLLER)

TRAINER PRAKTIKUM MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (PROGRAMMING LOGIC CONTROLLER) TRAINER PRAKTIKUM MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (PROGRAMMING LOGIC CONTROLLER) Wijaya Widjanarka Natasaputra Program Studi Teknik Informatika STMIK Bina Patria Magelang e-mail: wijaya_widjanarka@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC (Progammable Logic Controller) PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi intruksi

Lebih terperinci

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi Sasaran : Mahasiswa mampu : Menjelaskan prinsip kerja relay Mengetahui macam macam relay dan bagaimana simbolnya dalam rangkaian Mendesain relay logic ladder untuk mengendalikan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SMART HOME BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PERANCANGAN SMART HOME BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER PERANCANGAN SART HOE BERBASIS PROGRAABLE LOGIC CONTROLLER Erma Triawati Ch Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. argonda Raya No. 1, Pondok Cina,Depok ermach@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual. BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 MESIN AUTOMATIC MIXING Mesin Automatic mixing berguna untuk proses pencampuran bahan mentah menjadi bahan jadi yang di gunakan untuk membuat pipa paralon atau pipa PVC. adapun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang

Lebih terperinci

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1

PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 ISSN: 1693-6930 85 PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 Agus Susila, Wahyu Sapto Aji, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PLC Definisi PLC menurut National Electrical Manufactures Association (NEMA) adalah suatu alat elektonika digital yang menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay) MAKALAH TIMER / TDR (Time Delay Relay) DISUSUN OLEH : MUH. HAEKAL SETO NUGROHO 5115116360 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Latar Belakang Dalam dunia

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN 1.1.1 Tujuan Khusus Mahasiswa memiliki ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mempunyai sikap kerja yang diperlukan untuk mengidentifikasi, menjelaskan karakteristik dan

Lebih terperinci

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1 Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)

Lebih terperinci

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU)

7.1 Pendahuluan. 7.2 Central Processing Unit (CPU) Bab 7 Prosesor Dan Memori 7.1 Pendahuluan Alat pemroses adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data yang sudah dimasukkan melalui alat input dan hasilnya akan ditampilkan

Lebih terperinci

Sistem Mikroprosessor

Sistem Mikroprosessor Sistem Mikroprosessor Agung Prasetyo,ST. Jurusan Teknik Elektro Akademi Teknologi Warga Surakarta Sistem yang berbasis microprosessor: Juga biasa di sebut microcomputer adalah suatu rangkaian digital yang

Lebih terperinci

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram )

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram ) OMRON PCM1A Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram ) Oleh : Rohendi, M.I.Kom Teknik Elektro STT DR. KHEZ. MuFaqien Purwakarta Instruksi Dasar Pemrograman

Lebih terperinci