ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNTUNG LANGGONG SETKAB KUTAI KARTANEGARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNTUNG LANGGONG SETKAB KUTAI KARTANEGARA"

Transkripsi

1 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA KOPERASI PEGAWAI NEGERI UNTUNG LANGGONG SETKAB KUTAI KARTANEGARA H. A. Syaid Abidin STIE Samarinda The purpose of this study was to determine whether Cooperative Civil Service Luckily Langgong Setkab Kukar still require additional working capital to the company's operations running smoothly to meet the demand. To set the working capital requirements in 2010 and 2011 will be projected with Linear Trend method Y = a + b X; where Y is the predicted number, X is a variable time, a, b are coefficients. Further note that required working capital in 2010 of Rp 302,503, and in 2011 of Rp 323,550,500.00, with a speed of capital turnover by 0.51 times, compared to the year 2009 amounting to Rp 238,550,500.00, need for additional working capital of Rp 63,953, in 2010 and $ 85,422, in To forecast sales in 2011 was Rp 154,276, and in 2012 was Rp 165,226, Authors suggest that if the shortage of working capital can be covered in part of the business profits or loans from the outside. Keywords: Cooperatives Working Capital Turnover Speed, Linear Trend PENDAHULUAN Latar Belakang Kita mengenal bahwa badan usaha yang berbentuk koperasi pegawai negeri atau KPN dan salah satu diantaranya adalah Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong pada Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara. Koperasi Pegawai Negeri Sipil mempunyai tujuan utama yakni mensejahterakan anggotanya, disamping itu juga harus memperoleh laba yang diharapkan agar badan usaha ini dapat berjalan secara baik dan lancar dari segi operasional. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan yang intensif dari berbagai aspek yang ada dalam koperasi itu sendiri. Seorang pimpinan akan selalu berusaha menerapkan manajemen penggunaan modal yang se efisien mungkin serta diharapkan semakin bertambah baik. Setiap koperasi pada umumnya yang menjadi tujuan utamanya adalah menghasilkan laba atau sisa hasil usaha semaksimal mungkin dalam periode tertentu. Namun dengan sisa hasil usaha yang maksimal belum tentu koperasi bekerja secara efisien dalam menggunakan modalnya, karena efisiensi penggunaan modal dapat diketahui dengan membandingkan sisa hasil usaha yang dihasilkan dengan modal

2 sendiri dan modal asing yang menghasilkan laba tersebut Pada pelaksanaan operasinya Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara beralamat di Jl. Keli No. 56 Tenggarong tentunya membutuhkan biaya untuk membiayai operasi perusahaan serta biaya umum lainnya sehingga memerlukan modal yang memadai. Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara agar dapat bertahan dan berkembang lebih baik, maka salah satu yang harus diperhatikan adalah kebutuhan modal kerja yang digunakan dalam operasi. Modal kerja yang selanjutnya adalah modal kerja bruto tidak lain adalah keseluruhan harta lancar atau aktiva lancar yang terdiri dari kas, bank, piutang dan persediaan barang. Melihat gambaran kinerja keuangan secara kuantitatif dari Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara bahwa jumlah modal kerja kotor perusahaan pada tahun 2010 yang terdiri dari kas, bank, piutang dan persediaan barang dagangan berjumlah Rp ,00. Namun demikian jumlah seluruh modal kerja pada tahun 2010 tersebut belum bisa secara leluasa dipakai untuk membiayai operasional koperasi, karena ternyata Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara juga mempunyai hutang lancar yaitu hutang yang segera harus dibayar sebesar Rp ,00. Penjualan barang dagangan bersih pada tahun 2010 diketahui dari laporan laba / rugi Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara yaitu sebesar Rp ,00. Dengan melihat besarnya jumlah seluruh aktiva lancar atau dalam hal ini adalah Modal Kerja Kotor, jika dibandingkan dengan jumlah hutang lancar yang harus segera dibayar oleh Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab Kutai Kartanegara, maka dengan pengelolaan yang baik masih ada harapan dimasa depan untuk dapat meraih laba yang maksimal. Mengingat pentingnya peranan modal kerja bagi koperasi maka penulis mencoba untuk meneliti besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan oleh Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara yang bergerak dalam

3 usaha penjualan Sembako, Simpan Pinjam, Pembuatan dan Pemeliharaan Taman. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian pada Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara dengan mengambil judul sebagai berikut : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara. Perumusan Masalah Sesuai yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : Apakah masih diperlukan tambahan modal kerja Koperasi Pegawai Negeri Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara untuk menjalankan operasinya? Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui besarnya jumlah kebutuhan modal kerja yang diperlukan dan keadaan keuangan dalam rangka memenuhi permintaan yang ada. 2) Untuk mengetahui prediksi keuangan ke depan. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi Koperasi Pegawai Negeri Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara dalam menentukan kebijakan pada masa mendatang. 2). Sebagai bahan informasi bagi pengelola atau manajemen dalam rangka meramalkan kebutuhan modal kerja pada masa yang akan datang. 3) Sebagai salah satu implementasi dan pengabdian tri dharma perguruan tinggi. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Keuangan Menurut Suad Hasan (2003:4) yang mengemukakan bahwa manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian keuangan. Dari beberapa definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen keuangan atau pembelanjaan adalah merupakan keseluruhan dari kegiatan koperasi tentang bagaimana mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut se efisien mungkin agar dapat mencapai tujuan koperasi yaitu memperoleh laba seperti yang diharapkan. Dalam sistem yang terbaru manajer keuangan harus bisa menjalankan beberapa fungsinya yakni merencanakan, mencari, menggunakan dana tersebut dan

4 mengendalikan untuk dapat memaksimalkan usaha. J. Fred Weston (2004:4) dalam bukunya Dasar-Dasar Manajemen keuangan mengemukakan bahwa beberapa aktivitas manajer adalah : 1. Peramalan dan perencanaan, 2. Keputusan menyangkut investasi besar dan permodalan, 3. Pengendalian, 4. Investasi dengan pasar modal. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Peranan dari dari manajer keuangan telah berubah selama kurun waktu belakangan ini. Hal ini disebabkan karena perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi dan kompleks. Secara tradisional peranan manajer keuangan harus mengubah pandangan tradisional ke arah keputusan-keputusan yang berhubungan dengan semua aspek dari pergerakan modal. Dalam hal ini manajer keuangan harus memperhatikan aktiva, alokasi dana terhadap berbagai macam proyek dan kegiatan, pengukuran hasil dari masing-masing kegiatan, pemupukan dana dalam koperasi. Untuk melakukan tugas-tugas tersebut manager keuangan perlu memiliki kecakapan baik kualitatif maupun kuantitatif serta harus dapat memperoleh input-input keuangan untuk membantu koperasi guna membantu kegiatan koperasi tersebut. Suatu koperasi selain menghadapi problem yang berhubungan dengan keuangan juga menghadapi bagaimana menentukan metode untuk bisa menggunakan dana secara optimal, bahkan lebih dari itu dalam kurun waktu belakangan ini dengan munculnya pasar modal (pasar bursa) dimana saham-saham suatu perusaaan dapat diperjualbelikan kepada masyarakat luas, maka manajer keuangan dituntut pula dengan suatu keterampilan dan pengetahuan tentang analisa investasi dan surat-surat berharga. Tujuan Koperasi Suatu koperasi memiliki tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Manager keuangan melakukan tugas dan fungsi dalam rangka membantu pencapaian tujuan koperasi tersebut. Penjabaran tujuan tersebut dalam suatu formulasi yang tegas dan jelas dapat membantu bahkan dapat menjadi kunci keberhasilan koperasi untuk memperoleh posisi yang baik di masa depan.

5 Pada umumnya koperasi adalah merupakan organisasi yang mencari untung, maka tujuan koperasi biasanya dinyatakan dalam bentuk uang. Dalam hal ini terdapat dua tujuan utama, yaitu : a) Maksimisasi keuntungan. (profit), b) Maksimisasi kemakmuran (wealth). Pengertian Modal Dari beberapa pengertian modal yang diperoleh dapat diketahui bahwa belum ada keseragaman atau persamaan pendapat tentang apa yang disebut dengan modal. Karena begitu banyaknya pendapat mengenai pengertian modal sehingga sering menimbulkan pertentangan antara pendapat satu dengan yang lainnya. Arti dari faktor modal dalam sejarahnya adalah berkembangnya arti modal itu sendiri secara alamiah, yang mana mulanya pengertian modal adalah pysical oriented. Manajemen keuangan selain usaha memperoleh dana dengan syaratsyarat yang menguntungkan koperasi juga bagaimana menggunakan tersebut se efisien mungkin agar tujuan koperasi tercapai. Bila kita memperhatikan suatu neraca koperasi maka terlihat bahwa pada neraca sebelah debet menunjukkan modal menurut bentuknya yang disebut modal positif. Pengertian modal itu sendiri belum ada kesesuaian pendapat beberapa ahli, namun semua ahli ekonomi mengarah kepada tujuan yang sama bahwa modal adalah merupakan salah satu faktor produksi. Menurut Bambang Riyanto : Modal aktif adalah yang tertera di sebelah debet neraca yang menggambarkan bentuk-bentuk di mana seluruh dana yang diperoleh perusahaan ditanamkan, sedangkan modal pasif ialah modal yang tertera di sebelah kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber dari mana dana diperoleh. Sedangkan menurut S. Munawir dalam bukunya Analisa Laporan Keuangan adalah sebagai berikut ; Modal adalah merupakan hak atas bagian yang dinilai dimiliki oleh pemilik koperasi yang ditunjukkan dalam modal (modal saham) surplus dan laba ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh koperasi terhadap hutang-hutangnya. Pengertian Modal Kerja Pengertian modal kerja sering diartikan sebagai modal yang diperlukan untuk membelanjakan operasional koperasi sehari-hari atau

6 dengan kata lain mencerminkan keuangan jangka pendek Besarnya modal kerja tampak pada aktiva lancar yang terletak pada sebelah debet neraca. Kita dapat membedakan modal kerja yaitu modal kerja kotor dan modal kerja bersih. Menurut Marwan Asri Suryawijaya (2001: ). Modal kerja kotor adalah jumlah nilai aktiva lancar yang dimiliki perusahaan yang meliputi kas dan surat berharga (investasi jangka pendek), piutang dan persediaan. Aktiva ini dipandang likuid karena masing - masing dapat diubah menjadi uang tunai dalam waktu yang relatif singkat, biasanya kurang dari satu tahun dan Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Menurut Djarwanto PS (2002:84), terdapat dua definisi modal kerja : 1) Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (Net Working Capital). 2) Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Pengertian modal kerja menurut Nur Fatah (2004:160) Modal Kerja adalah penanaman dana pada aktiva lancar yang meliputi kas, surat-surat berharga, piutang dagang dan persediaan. Sebelum manajer keuangan menetapkan kebijakan modal kerja, tentunya harus mengetahui tujuan penetapan kebijaksanaan tersebut. Sumber Modal Kerja Menurut S. Munawir (2005: 47) pada dasarnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari : 1. Hasil Operasi Perusahaan, 2. Keuntungan dari penjualan-penjualan surat berharga. 3. Penjualan aktiva tidak lancar. 4. Penjualan saham dan obligasi Menurut Alex S.Nitisemito (2001:105) sumber modal berdasarkan asalnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Sumber intern dan sumber ekstern. Arus Modal Kerja Modal kerja adalah bagian dana perusahaan yang terus menerus berputar. Makin pendek periode perputaran tersebut berarti makin cepat atau makin tinggi tingkat perputarannya (turnover rate). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah tergantung kepada berapa lama periode masing-masing komponen dari modal tersebut. Periode perputaran

7 barang dagangan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Penjualan dengan kredit, 2. Penjualan dengan tunai. Pengertian Neraca Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu, misalnya untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu, atau biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada akhir tahun fiskal atau tahun kalender sehingga neraca sering disebut balance sheet. Dengan demikian neraca terdiri dari 3 bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. 1. Pengertian Aktiva Aktiva terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam periode berikutnya. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang. 2. Pengertian Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang lancar dapat dibedakan menjadi hutang lancar (jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar milik perusahaan. Pengertian Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, laba rugi yang diperoleh oleh suatu koperasi selama periode tertentu. Walaupun belum ada keseragaman susunan laporan laba rugi, namun prinsip yang diterapkan adalah : 1. Bagian pertama menunjukkan penghasilan diperoleh dari usaha pokok koperasi diikuti dengan harga pokok barang dijual sehingga diperoleh laba kotor. 2. Bagian kedua menunjukkan biayabiaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. 3. Bagian ketiga menujukkan hasilhasil yang diperoleh di luar operasi pokok koperasi, yang diikuti

8 dengan biaya yang terjadi diluar usaha pokok koperasi. METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penulisan penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research) Kegiatan ini berupa penelitian langsung ke lapangan atau obyek untuk melihat dari dekat keadaan koperasi guna memperoleh data primer. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Mengadakan beberapa orientasi dan berbagai informasi yang terdapat di dalam literatur-literatur atau buku-buku/referensi ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam menghitung besarnya modal kerja yang diperlukan perusahaan menurut pendapat B. Suwartojo (2004: 45) : Penjualan 365 a. Kas dan Bank = = a kali ; = p hari Kas dan Bank rata-rata a Penjualan 365 b. Persediaan Barang = = b kali ; = q hari Persediaan rata-rata b Penjualan 365 c. Piutang = = c kali ; = r hari. Saldo piutang rata-rata c Jumlah lama perputaran = p + q + r hari Penjualan Modal kerja yang diperlukan = Lama Perputaran (N) 365 Kecepatan Perputaran = = n kali. p + q + r Menurut, Gunawan Adi Saputra (2009:96) dengan rumus sebagai berikut : Y = a + bx; Dimana: Y = Variabel atau jumlah yang diramalkan; X = Variabel waktu; a, b = Parameter atau

9 Koefisien regresi untuk tahun berikutnya. HASIL PENELITIAN Berikut ini disajikan data dari laporan neraca dan laba rugi keuangan untuk periode tahun 2010 dan laporan keuangan yang meliputi Aktiva Lancar Tabe1. 1 KPN. UNTUNG LANGGONG SETKAB KUKAR NERACA PER 31 DESEMBER 2010 dan 2011 NERACA 2010 (Rp) 2011 (Rp) Kas dan Bank , ,00 Piutang , ,00 Persediaan , ,00 Jumlah Aktiva Lancar , ,00 Aktiva Tetap Inventaris , ,00 Gedung Kios / Toko , ,00 Gudang Beras , ,00 Penyusutan ( ,00) ( ,00) Jumlah Aktiva Tetap , ,00 Jumlah Aktiva , ,00 Passiva Hutang Lancar Hutang Jangka Menengah Modal Koperasi Simpanan Pokok Simpanan Wajib , , , , , , , ,00 S.H.U. Tahun Berjalan , ,00 Jumlah Pasiva , ,00 Sumber : KPN. Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara, 2011

10 Tabel 2. LAPORAN LABA RUGI KPN. UNTUNG LANGGONG SETKAB KUKAR PER 31 DESEMBER 2010 dan 2011 Tahun 2010 ( Rp ) 2011 ( Rp ) Penjualan , ,00 Persediaan awal , ,00 Pembelian barang , ,00 Jumlah Persediaan , ,00 Persediaan Akhir Barang , ,00 Harga Pokok Penjualan , ,00 Laba Kotor , ,00 Biaya Adm. dan Umum , ,00 Biaya operasional Penyusutan , , , ,00 Jumlah biaya operasi , ,00 Laba sebelum pajak , ,00 Pajak , ,00 Laba bersih , ,00 Sumber : KPN. Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara, 2011 Analisis Nilai rata-rata masing-masing unsur modal kerja pada tahun 2010 dan 2011 dihitung sebagai berikut : Rp ,00 + Rp ,00 a. Kas dan Bank = 2 = Rp ,00 Rp ,00 + Rp ,00 b. Persediaan barang = 2 = Rp ,00 Rp ,00 + Rp ,00 c. Piutang = 2 = Rp ,00

11 Selanjutnya untuk menghitung kecepatan perputaran unsur-unsur modal kerja tahun 2010 sebagai berikut : Rp ,00 a. Kas dan Bank = Rp ,00 = 8,59 kali, dimana 1 tahun = 365 hari, maka : 365 = = 42,49 hari 8,59 Rp ,00 b. Persediaan Barang = Rp ,00 = 5,63 kali, dimana 1 tahun = 365 hari, maka : = 365 / 5,63 = 64,83 hari Rp ,00 c. Piutang = Rp ,00 = 0,6 kali, dimana 1 tahun =365 hari, maka : = 365 / 0,6 = 608, Kecepatan perputaran = 42, , ,33 = 365 / 715,65 = 0,51 kali Di bawah ini dapat kita lihat data untuk ramalan penjualan dengan trend metode kwadrat terkecil sebagai berikut : n = 2 ; Y= ; X=0 ; XY= ; X 2 = 2. Untuk mengetahui besarnya nilai parameter a dan b dari persamaan Trend Linier Y = a + b X, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y ,00 a = = = ,00 n 2 (X Y) ,00 b = = = ,00 (X 2 ) 2

12 Sehingga diperoleh persamaan Trend Linier sebagai berikut : Y = a + b X Y = , ,00 ( X ) Besarnya jumlah ramalan penjualan tahun 2010 dan 2011 sebagai berikut: Y 2011 = , ,00 ( 2 ) = , ,00 = Rp ,00 Y 2012 = , ,00 ( 3 ) = , ,00 = Rp ,00 Jadi ramalan penjualaan tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp ,00 Sehingga Modal Kerja yang dibutuhkan adalah : Ramalan Penjualan 2010 Modal Kerja tahun 2010 = Kecepatan Perputaran Operasi Rp ,00 = 0,51 = Rp ,00 Ramalan Penjualan 2011 Modal Kerja tahun 2011 = Kecepatan Perputaran Operasi ,00 = 0,51 = Rp ,00 PEMBAHASAN Modal kerja dari hasil perhitungan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp ,00 dan tahun 2011 sebesar Rp ,00. Sedangkan modal kerja yang tersedia pada saat itu atau modal kerja tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 (dalam aktiva lancar). Keadaan ini berarti bahwa pada tahun 2010 usaha Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara akan mengalami kekurangan modal kerja. Dengan asumsi bahwa nilai dari

13 modal kerja di masa mendatang tidak boleh lebih rendah daripada nilai modal kerja masa sebelumnya. Di samping itu nilai modal kerja di masa mendatang sebaiknya harus lebih besar dari pada nilai modal kerja masa sebelumnya, hal ini disebabkan adanya tujuan untuk menghasilkan laba yang lebih meningkat dan dengan biaya operasi yang lebih rendah. Memperhatikan dan membandingkan antara modal kerja pada tahun 2011 dan ramalan modal kerja tahun 2010, dimana kebutuhan modal kerja tahun 2010 lebih besar daripada tahun 2011, hal ini menunjukkan bahwa Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara masih mengalami kekurangan modal kerja. Jika hasil perhitungan kebutuhan modal kerja lebih besar dari pada modal kerja yang ada. Modal Kerja Tahun 2010 sebesar Rp ,00, sedangkan modal kerja yang tersedia = Rp ,00. Kekurangan modal kerja tahun 2011 sebesar Rp ,00 dan Modal Kerja Tahun 2011 sebesar Rp ,00, Modal kerja yang tersedia = Rp ,00, Kekurangan Modal Kerja = Rp ,00 Setelah diadakan pengolahan data dan proses perhitungan secara kuantitatif, ternyata usaha Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara mengalami kekurangan modal kerja. Untuk mengatasinya agar modal kerja dapat mencukupi dan dapat menghasilkan laba penjualan sesuai dengan yang di ramalkan, maka dibutuhkan penambahan modal kerja tahun 2010 kekurangannya yakni Rp ,00 dan untuk tahun 2011 dibutuhkan penambahan modal kerja sebanyak Rp ,00 Dengan demikian setelah melihat hasil perhitungan dan perbandingan modal kerja yang tersedia dan modal kerja yang dibutuhkan maka hipotesis yang dikemukakan peneliti dapat diterima. KESIMPULAN 1). Kebutuhan modal kerja 2010 sampai dengan 2011 terus meningkat sejalan dengan meningkatnya pertambahan modal kerja Koperasi Pegawai Negeri Sipil Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara. Ramalan penjualan dengan metode Trend Linier untuk

14 2011 diperlukan modal kerja sebesar Rp ,00 dan 2012 Rp ,00. 2). Hasil penjualan pada tahun 2010 dan 2011 yang meningkat maka diperlukan penambahan modal kerja 2010 Rp ,00 dan 2011 Rp ,00, menjamin operasi koperasi tersebut. SARAN 1). Dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja agar supaya Koperasi Pegawai Negeri Untung Langgong Setkab. Kutai Kartanegara menyesuaikan dengan proyeksi penjualan untuk tahun 2010 dan ). Kekurangan modal kerja bisa ditutupi sebagian dari laba usaha atau pinjaman dari luar. DAFTAR PUSTAKA Adisaputra, Gunawan. Dkk Bussines Forecasting, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Asri Suryawijaya, Marwan Dasar-Dasar Ilmu Pembelanjaan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta. Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi I, Rajawali Press, Jakarta. Djahidin, Farid Analisa Laporan Keuangan, Edisi kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta. Djarwanto PS, Statistik Sosial Ekonomi, Edisi kedua, Cetakan kedua, BPFE,Yogyakarta. Fatah, Nur Pembelanjaan Perusahaan, Jilid I, Lukman Jakarta. Hakim, Abdul dan Sarwoko Manajemen Keuangan, Buku I, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta. Hasan, Suad Manajemen Keuangan, teori dan Penerapan ( Keputusan Jangka Panjang ), Buku I, Edisi Keempat, Cetakan Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas, Liberty, Yogyakarta. Nitisemito, Alex S Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ketiga, Cetakan Keenam, Ghalia Indonesia. Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Keenam, BPFE, Yogyakarta. Suwartojo, B Modal Kerja., Cetakan Kedua, Lembaga PPM dan Balai Aksara, Jakarta. Weston, J. Fred Dasar-Dasar manajemen Keuangan, Jilid I, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta. Yusuf, Al Haryono, Dasar- Dasar Akuntansi, Jilid I, Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Liberty, Yogyakarta.

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN *) Yaumil Nikmat adalah guru Akuntansi pada SMK Negeri 1 Sabang Oleh : Yaumil Nikmat, M. Pd Email :

Lebih terperinci

PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS

PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS PERSEDIAAN MINIMUM KAS SEBAGAI ALAT UNTUK MENJAGA TINGKAT LIKUIDITAS & PROFITABILITAS Oleh : Dyah Kusumawati*) Abstraksi Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas sangat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016 ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI PERIODE 2011-2015 Arna Suryani 1 Abstract The purpose of this study is as follows. Knowing enough working capital at PDAM Tirta Mayang Jambi

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA KOPERASI WAHANA TATA NUGRAHA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA KOPERASI WAHANA TATA NUGRAHA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA KOPERASI WAHANA TATA NUGRAHA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SAMARINDA 1. BOWO LESTONO 2. EKO SUKASNO Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Samarinda ABSTRACT Each cooperative is generally

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI

EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. DUTA ENERGI MANDIRI SITI ANNISA UMI PRIHATINI,ROBIN JONATHAN,ELFREDA A LAU 08.11.1001.3443.105 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA CV. KARYA MAKMUR DI KOTA SAMARINDA

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA CV. KARYA MAKMUR DI KOTA SAMARINDA ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA CV. KARYA MAKMUR DI KOTA SAMARINDA Zulkifli 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. zulkifli@untag-smd.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja dalam Meningkatkan Profitabilitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang membahas masalah yang hampir sama dilakukan oleh Mohammad Wisnu Prabowo (2010) meneliti tentang Analisis Sumber dan Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Salah satu aspek yang paling penting untuk diamati perkembangannya di dalam suatu perusahaan adalah bidang keuangannya. Pihak-pihak yang berkepentingan dapat

Lebih terperinci

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Munawir (2010:2) yang dimaksud Laporan Keuangan yaitu : 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada setiap perusahaan sangat dibutuhkan, karena laporan tersebut merupakan salah satu media informasi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya)

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya) JURNAL Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 1, Maret 2011 Halaman 19-42 KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN MODAL KERJA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Persada Lampung Raya) Habiburrahman

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DINATAMA NUSA CEMERLANG SAMARINDA. BkthiarEfendy Labib 1

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DINATAMA NUSA CEMERLANG SAMARINDA. BkthiarEfendy Labib 1 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT DINATAMA NUSA CEMERLANG SAMARINDA BkthiarEfendy Labib 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajmen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. bhandenk@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.3 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua

BAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Peneliti yang mengkaji tentang modal kerja sebelumnya pernah dilakukan oleh Santi Kumalasari (2008) yang berjudul Analisi Modal Kerja Pada Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT.TAHTA AULIA PERKASA DI SAMARINDA OLEH: WIDYA HARRY PUTRIANI 07.11.1001.3408.164 FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri )

PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri ) PENYUSUNAN ANGGARAN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS (Studi kasus pada Koperasi Wanita Sekartaji Kab. Kediri ) Endah Tri Setiyowati Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAKSI Koperasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GRAHAMAS CITRAWISATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Sofia Email: meilingsofia@gmail.com Program Study Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Analisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS COST OF CAPITAL

ANALISIS COST OF CAPITAL ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT. BUMI JASA UTAMA KALLA RENT MAKASSAR JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN

ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN ANALISIS PENGELOLAAN DANA DALAM KAITAN PENCAPAIAN LABA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG AMPENAN TAHUN 2004-2006 ABSTRAK I MADE MURJANA STIE AMM. Mataram Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Dalam era persaingan bisnis sekarang ini, modal merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh sebab itu masalah modal merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menyediakan kas dan memenuhi segala kewajiban

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Karakter, Capacity serta Capital yang dimiliki oleh pelanggan PT. Nusantara Surya Sakti Kupang cukup

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PEREDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Munitasari Email : munzmunz.21@gmail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang hasil akhirnya sangat dibutuhkan baik bagi manajemen untuk menyusun rencana yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2000), kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:2) Laporan Keuangan adalah : Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

Lebih terperinci

Dasrizal Masri. Abstrak

Dasrizal Masri. Abstrak ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA PADA USAHA EKONOMI DESA UED-SP TUAH NEGERI RAMBAH HILIR ROKAN HULU (Studi Kasus: UED-SP Tuah Negeri Rambah Hilir Rokan Hulu) Dasrizal Masri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan

MANAJEMEN KEUANGAN. Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan MANAJEMEN KEUANGAN Rosanna Wulandari, SE,. M.M. MANAJEMEN KEUANGAN Ruang Lingkup Manajemen Keuangan Tujuan Perusahaan Mencapai atau memperoleh laba maksimal untuk kemakmuran pemilik perusahaan Menjaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

Pengaruh Modal Asing Terhadap Kemampuan Perusahaan Dalam Memperoleh Laba (Rentabilitas)

Pengaruh Modal Asing Terhadap Kemampuan Perusahaan Dalam Memperoleh Laba (Rentabilitas) 1 Dinamika Teknik Januari Pengaruh Modal Asing Terhadap Kemampuan Perusahaan Dalam Memperoleh Laba (Rentabilitas) Endro Prihastono Dosen Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Stikubank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. AKTIVA 2.1.1.1. Pengertian Aktiva Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR ANALISIS RASIO A. RASIO STANDAR Rasio dalam analisis laporan keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsur-unsur

Lebih terperinci

FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI

FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI FAKTOR MODAL KERJA DAN SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI Oleh : SULFIANI Dosen Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon ABSTRAKSI Sesuai dengan pasal 33 dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah disebutkan bahwa koperasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan akan selalu berusaha menerapkan sistem pengolahan data yang baik dan menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk yang lengkap dan sistematis. Penyajian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada setiap akhir usaha, setiap perusahaan atau lembaga menyusun laporan keuangan yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Tujuan Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan menurut IAI dalam SAK ETAP Bab 3 (2013:17) paragraf 3.12 yaitu bagian dari proses pelaporan keuangan dan laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia 25 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Kamel (2004) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Menurut Sawir (2005), kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan penghasilan atau meraih keuntungan (laba) dan kemampuan dalam mengelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis 13 BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Modal Kerja Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis dewasa ini, semakin memacu dunia usaha untuk meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan efisiensi

Lebih terperinci

Antonius Kurpono Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma

Antonius Kurpono   Program Studi Keuangan STIE Widya Dharma PENGARUH NET WORKING CAPITAL DAN CURRENT RATIO TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT BETONJAYA MANUNGGAL, Tbk. DI JAWA TIMUR Antonius Kurpono email: antonius_po@yahoo.com Program Studi Keuangan STIE Widya

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN IRMA YAHYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN, ROKAN HULU, RIAU, INDONESIA ABSTRAK Perusahaan dalam

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA http://karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI BALAI KOTA SAMARINDA Indah Agustini Tri Utami (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja

BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja BAB IV MODAL KERJA A. Pengertian Modal Kerja Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu 2.1.1 Landasan Teori Dalam undang-undang perkoperasian No. 25 tahun 1992 pada Bab I ayat 1 UU 25/1992, yang dimaksud dengan koperasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu,

ABSTRAK. Kata kunci : Kas, analisis hubungan kas dan setara kas terhadap pengeluaran investasi dan pendanaan, PT Mustika Ratu, ANALISIS HUBUNGAN KAS DAN SETARA KAS DENGAN PENGELUARAN INVESTASI DAN PENDANAAN PADA PT MUSTIKA RATU TAHUN 2004-2008 Febrian Yusuf Effendie Fakultas Ekonomi - Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan 1 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN KOPERASI PADA KP-RI KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN BUKU 2009-2012 Siti Solaiha *, Drs. Sutrisno Djaja.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal kerja Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, modal kerja sangat berpengaruh dalam perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN DI JAWA TENGAH

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN DI JAWA TENGAH PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA YANG EFISIEN TERHADAP PROFITABILITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) TAHUN 2009-2012 DI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari

ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK. Melany Sumari ANALISIS PERPUTARAN MODAL KERJA DAN RETURN ON INVESTMENT PADA PT ADI SARANA ARMADA TBK Melany Sumari Titin Ruliana Rina Masyithoh Haryadi Falkutas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Manfaat Manajemen Keuangan Dalam Perusahaan. Manajemen Keuangan merupakan salah satu fungsi yang penting (strategik) bagi keberhasilan perusahaan. Hampir semua

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Liliana Universitas Tridinanti Palembang Liliana.ishak@yahoo.com Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

KEUANGAN PENDEK PENGANGGARAN KEUANGAN 1. INTRODUCTION/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN

KEUANGAN PENDEK PENGANGGARAN KEUANGAN 1. INTRODUCTION/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN 1. INTRODUCTION/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN 2. BISNIS, PAJAK DAN LINGKUNGAN KEUANGAN 3. NILAI WAKTU TERHADAP UANG 4. MODAL DAN JENIS MODAL 5. MANAJEMEN MODAL KERJA 6. MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan adalah masalah efektivitas modal kerja. Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian banyak membawa dampak terhadap dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian banyak membawa dampak terhadap dunia usaha. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian banyak membawa dampak terhadap dunia usaha. Perubahaan tersebut meninggalkan permasalahan yang dihadapi dunia usaha semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pengertian atau definisi dari struktur modal oleh beberapa ahli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa pengertian atau definisi dari struktur modal oleh beberapa ahli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Struktur Modal Ada beberapa pengertian atau definisi dari struktur modal oleh beberapa ahli diantaranya adalah: Menurut Sawir (2005:10), struktur modal adalah pendanaan

Lebih terperinci

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN Analisis rasio keuangan perusahaan daerah aneka karya Kabupaten Boyolali tahun 1998 2000 Yulaika Dyah Iswandari F 3300040 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan alat yang penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Pengertian Modal Dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan makin banyaknya perusahaan-perusahaan menjadi besar, maka faktor produksi modal

Lebih terperinci

Bab 4 Manajemen Modal Kerja

Bab 4 Manajemen Modal Kerja Dasar Manajemen Keuangan 62 Bab 4 Manajemen Modal Kerja Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep modal kerja, perputaran modal kerja, dan penentuan jumlah modal kerja. S etiap

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA Winda Dwiastuti Wijaya 10.11.1001.3408.033 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda winda.wijaya92@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 2 PENGERTIAN DAN PENTINGNYA MODAL KERJA Terdapat dua konsep tentang modal kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya disusun untuk memberitahukan informasi mengenai keadaan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

PENGELOLAAN MODAL KERJA PRODUKSI MEUBEL PADA CV. ANEKA JAYA DI SAMARINDA. Sise Sugiarti 1

PENGELOLAAN MODAL KERJA PRODUKSI MEUBEL PADA CV. ANEKA JAYA DI SAMARINDA. Sise Sugiarti 1 PENGELOLAAN MODAL KERJA PRODUKSI MEUBEL PADA CV. ANEKA JAYA DI SAMARINDA Sise Sugiarti 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sisesugiarti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci