BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi

1 SALINAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN, Meimbag : a. bahwa dalam ragka peyeleggaraa program pembagua jagka meegah Bada Nasioal Pegelola Perbatasa sesuai Recaa Pembagua Jagka Meegah Nasioal (RPJMN) Tahu da Recaa Iduk Pegelolaa Perbatasa Negara Tahu , perlu disusu Recaa Strategis Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Tahu ; b. bahwa berdasarka pertimbaga sebagaimaa dimaksud dalam huruf a, perlu meetapka Peratura Kepala Bada Nasioal Pegelola Perbatasa tetag Recaa Strategis Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Tahu ; Megigat : 1. Udag-Udag Nomor 17 Tahu 2003 tetag Keuaga Negara (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2003 Nomor 47, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4286); 2. Udag-Udag Nomor 25 Tahu 2004 tetag Sistem Perecaaa Pembagua Nasioal (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2004 Nomor 104, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4421); 3. Udag-Udag Nomor 17 Tahu 2007 tetag Recaa Pembagua Jagka Pajag Nasioal (RPJPN) (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2007 Nomor 33, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4700); 4. Udag-Udag Nomor 26 Tahu 2007 tetag Peataa Ruag (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2007 Nomor 68, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4725); 5. Udag-Udag Nomor 27 Tahu 2007 tetag Pegelolaa Wilayah Pesisir da Pulau-pulau Kecil

2 - 2 - (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2007 Nomor 84, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4739); 6. Udag-Udag Nomor 43 Tahu 2008 tetag Wilayah Negara (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2008 Nomor 177, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4925); 7. Udag-Udag Nomor 23 Tahu 2014 tetag Pemeritaha Daerah (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2014 Nomor 244, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 5587) sebagaimaa telah diubah beberapa kali, terakhir dega Udag- Udag Nomor 9 Tahu 2015 tetag Perubaha Kedua Atas Udag-Udag Nomor 23 Tahu 2014 tetag Pemeritaha Daerah (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2015 Nomor 58, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 5679); 8. Peratura Pemeritah Nomor 20 Tahu 2004 tetag Recaa Kerja Pemeritah (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2004 Nomor 45, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4385); 9. Peratura Pemeritah Nomor 21 Tahu 2004 tetag Peyusua Recaa Kerja da Aggara Kemeteria Negara/Lembaga (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2004 Nomor 75, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4406); 10. Peratura Pemeritah Nomor 40 Tahu 2006 tetag Tata Cara Peyusua Recaa Pembagua Nasioal (Lembara Negara Republik Idoesia Tahu 2006 Nomor 97, Tambaha Lembara Negara Republik Idoesia Nomor 4664); 11. Peratura Preside Nomor 12 Tahu 2010 tetag Bada Nasioal Pegelola Perbatasa; 12. Peratura Preside Nomor 2 Tahu 2015 tetag Recaa Pembagua Jagka Meegah Nasioal (RPJMN) Tahu ; 13. Peratura Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Nomor 1 Tahu 2011 tetag Desai Besar Pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa Tahu (Berita Negara Republik Idoesia Tahu 2011 Nomor 44); 14. Peratura Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Nomor 1 Tahu 2015 tetag Recaa Iduk Pegelolaa Perbatasa Negara Tahu (Berita Negara Republik Idoesia Tahu 2015 Nomor 589);

3 - 3 - MEMUTUSKAN : Meetapka : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN TAHUN Pasal 1 Dalam Peratura Kepala Bada Nasioal Pegelola Perbatasa ii yag dimaksud dega: 1. Recaa Strategis Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Tahu , yag selajutya disebut Restra BNPP , adalah dokume perecaaa jagka meegah Bada Nasioal Pegelola Perbatasa utuk periode 5 (lima) tahu terhitug sejak tahu 2015 sampai dega tahu Satua Kerja adalah Sekretariat da Deputi di Ligkuga Bada Nasioal Pegelola Perbatasa. 3. Recaa Kerja Bada Nasioal Pegelola Perbatasa, yag selajutya disebut Reja BNPP, adalah dokume perecaaa pembagua Bada Nasioal Pegelola Perbatasa utuk periode 1 (satu) tahu. 4. Bada Nasioal Pegelola Perbatasa, yag selajutya disebut BNPP, adalah Bada yag diberi keweaga oleh Udag-Udag di bidag pegelolaa batas wilayah egara da. Pasal 2 Restra BNPP disusu sesuai dega tugas da fugsi BNPP dega berpedoma pada: a. Arah kebijaka pembagua dalam Recaa Pembagua Jagka Pajag Nasioal (RPJPN) Tahu ; b. Arah kebijaka pembagua dalam Recaa Pembagua Jagka Meegah Nasioal (RPJMN) Tahu ; c. Desai Besar Pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa Tahu ; da d. Recaa Iduk Pegelolaa Perbatasa Negara Tahu Pasal 3 Restra BNPP sebagaimaa dimaksud dalam Pasal 2 disusu dega sistematika: a. Pedahulua; b. Visi, Misi, Tujua da Sasara Strategis; c. Arah Kebijaka, Strategi, Keragka Regulasi, da Keragka Kelembagaa; d. Target Kierja da Keragka Pedaaa, da e. Peutup.

4 - 4 - Pasal 4 Restra BNPP sebagaimaa dimaksud dalam Pasal 3, Matrik Kierja da Pedaaa Sekretariat Tetap BNPP, da Matrik Keragka Regulasi Pegelolaa Perbatasa Negara tercatum dalam Lampira Peratura Kepala Bada Nasioal Pegelola Perbatasa ii. Pasal 5 Restra BNPP sebagaimaa dimaksud dalam Pasal 4 merupaka: a. komitme perecaaa jagka meegah BNPP ; b. pedoma dalam mejalaka kebijaka pembagua asioal ; c. ladasa da acua dalam peyusua Reja BNPP ; da d. ladasa da acua dalam peyusua Recaa Strategis Satua Kerja. Pasal 6 Peratura Kepala Bada Nasioal Pegelola Perbatasa ii mulai berlaku pada taggal diudagka. Agar setiap orag megetahui, memeritahka pegudaga Peratura Kepala Bada Nasioal Pegelola Perbatasa ii dega peempataya dalam Berita Negara Republik Idoesia. Ditetapka di Jakarta pada taggal 13 April 2015 MENTERI DALAM NEGERI SELAKU KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN, Diudagka di Jakarta pada taggal 22 April 2015 ttd TJAHJO KUMOLO MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 590 Salia sesuai dega asliya Kepala Biro Perecaaa, Kerjasama, da Hukum, Drs. ROBERT SIMBOLON, MPA Pembia Utama Madya (IV/d) NIP

5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BNPP NOMOR : 2 TAHUN 2015 TANGGAL : 13 APRIL 2015 RENCANA STRATEGIS BADAN NASIONAL PENGELOLAAN PERBATASAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Wilayah Negara Kepulaua Republik Idoesia (NKRI) yag terdiri atas 17 ribu pulau dega luas wilayah peraira mecapai 5,8 juta km 2 berbatasa dega egara tetagga di 10, baik di darat maupu di laut. Kawasa darat tersebar di 3 (tiga), yaitu: (1) Kawasa Perbatasa Darat RI-Malaysia di Pulau Kalimata, (2) Kawasa Perbatasa Darat RI-PNG di Papua, da (3) Kawasa Perbatasa Darat RI-Timor Leste di Nusa Teggara Timur. Garis batas egara di Pulau Kalimata atara RI-Malaysia terbetag sepajag Km, di Papua atara RI-Papua Nugii (PNG) sepajag 820 km, da di Nusa Teggara Timur atara RI-Timor Leste sepajag kurag lebih 268,8 km. Semetara itu, laut termasuk pulaupulau kecil terluar berada di 7 (tujuh) yaitu: (1) Kawasa Perbatasa Laut RI dega Negara Thailad/Idia/Malaysia termasuk 2 pulau kecil terluar di Provisi Aceh da Sumut; (2) Kawasa Perbatasa Laut RI dega Negara Malaysia/Vietam/Sigapura termasuk 20 pulau kecil terluar di Provisi Riau da Kepulaua Riau; (3) Kawasa Perbatasa Laut RI dega Negara Malaysia da Filipia termasuk 18 pulau kecil terluar di Provisi Kalimata Timur, Sulawesi Tegah, da Sulawesi Utara; (4) Kawasa Perbatasa Laut RI dega egara Palau termasuk 8 pulau kecil terluar di Provisi Maluku Utara, Papua Barat, da Papua; (5) Kawasa laut dega Negara Timor Leste/Australia termasuk 20 pulau kecil terluar di Provisi Maluku da Papua; (6) Kawasa Perbatasa Laut RI dega Negara Timor Leste termasuk 5 pulau kecil terluar di Provisi NTT; da (7) Kawasa Perbatasa Laut dega laut lepas termasuk 19 pulau kecil terluar di Provisi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Begkulu. Lampug, Bate, Jawa Barat, Jawa Tegah, Jawa Timur, da Nusa Teggara Barat. Dega posisi geografis tersebut, Kawasa Perbatasa di Idoesia memiliki peraa yag strategis secara asioal, karea terkait dega itegritas da kedaulata wilayah egara. Oleh kareaya memerluka pegelolaa da peagaa secara khusus, utuk memberika kepastia hukum megeai ruag ligkup wilayah egara, keweaga pegelolaa wilayah egara, da hak hak berdaulat. Maka egara sebaikya tidak dipadag sebagai halama belakag da piggira, melaika halama depa egara yag peagaaya perlu medapat perhatia secara khusus. Namu, higga saat ii perkembaga egara belum cukup meggembiraka. Masih terdapatya beberapa segme batas yag belum disepakati dega egara tetagga, berpotesi besar terhadap acama kedaulata da itegritas wilayah NKRI. Selai itu, juga diwarai oleh marakya aktivitas pelaggara hukum litas batas seperti illegal tradig, illegal miig, illegal dredgig/sad, illegal migratio, illegal loggig, huma trafickig, people smugglig, illegal fishig, sea piracy, da cotrabad. Kerugia egara yag diakibatka dari timbulya kejadia-

6 - 2 - kejadia tersebut sagat besar, karea merusak ligkuga, melaggar hak asasi mausia da meyebabka kerugia fiasial. Di sampig itu, pembagua di memiliki kecederuga tertiggal jika dilihat dari sisi ketersediaa saraa da prasaraa pedukug. Diamika pembagua di pada umumya meemui bayak kedala da limitasi, sehigga bayak berdampak pada kodisi sosial perekoomia masyarakat yag kurag sejahtera. Meski kemajua perkembaga mulai terlihat, amu cederug lambat jika dibadigka dega wilayah laiya di Idoesia. Kesejaga masih mejadi kata yag tepat utuk meggambarka perbadiga atara dega wilayah laiya di Idoesia. Permasalaha-permasalaha tersebut berpotesi terhadap muculya aksi separatisme da meuruya rasa kebagsaa masyararkat, jika peagaaya tidak dikelola dega baik. Bahka pada beberapa wilayah yag berbatasa dega egara tetagga, bayak masyarakat yag bergatug kepada egara tetagga, terutama dalam pelayaa umum, sosial da ekoomi. Hal tersebut belakaga terjadi di RI Malaysia di Pulau Sebatik (November, 2014). Isu-isu strategis yag medasari berbagai permasalaha tersebut dapat terbagi mejadi empat dimesi, yaki dimesi pegelolaa batas wilayah egara, pegelolaa litas batas, pembagua, da dimesi kelembagaa. Pada dimesi pegelolaa batas wilayah egara, terdapat beberapa isu strategis yag harus mejadi perhatia utama dalam lima tahu ke depa. Terkait aspek peetapa da peegasa batas egara, isu-isu strategis yag harus mejadi perhatia utama adalah belum selesaiya proses peyelesaia da peyepakata batas dega egara tetagga; belum optimalya upaya peegasa da pemeliharaa tada batas; belum optimalya aspek pegawasa dalam megawasi tada batas; da belum optimalya pera kelembagaa pegelolaa batas egara dalam upaya peetapa da peegasa batas egara. Sedagka terkait aspek peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum, isu strategis yag harus mejadi perhatia utama adalah belum optimalya upaya pegawasa dalam ragka peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum di batas wilayah egara. Pada dimesi pegelolaa litas batas Negara, isu strategis yag harus mejadi perhatia utama pada aspek saraa da prasaraa litas batas adalah belum optimalya kualitas pelayaa saraa da prasaraa litas batas CIQS serta belum optimalya aspek pegawasa di pitu akibat lemahya dukuga saraa da prasaraa litas batas. Pada aspek ekoomi litas batas terdapat beberapa isu yaitu belum optimalya ilai tambah produksi di Lokpri terhadap egara tetagga maupu terhadap PKSN; belum efektifya kerjasama perdagaga Bajaregara; adaya ketergatuga masyarakat di Lokpri terhadap egara tetagga; da belum terbaguya regulasi pegelolaa litas batas terkait kebijaka ASEAN Ecoomic Commuity pada tahu Isu strategis pada aspek pertahaa da keamaa diataraya marakya kegiata ilegal di Lokpri akibat lemahya pegawasa pertahaa keamaa da peegaka hukum di darat; serta belum optimalya upaya pegawasa di Lokpri akibat redahya dukuga saraa prasaraa & tekologi pegawasa pertahaa keamaa da peegaka hukum. Sedagka isu strategis pada aspek sosialbudaya litas batas adalah belum optimalya pecatata peduduk terkait adaya feomea pecampura peduduk (satu rumpu) di Lokpri; serta adaya hubuga kekerabata yag erat di sebagai peluag kerjasama ataregara.

7 - 3 - Pada dimesi pembagua Negara, baik di darat maupu di laut, isu strategis pada aspek ifrastruktur yaitu redahya pelayaa ifrastruktur trasportasi regioal (koeksi thd PKSN da Pusat Pertumbuha) da lokal di. Isu strategis pada aspek peataa ruag yaitu belum optimalya peyeleggaraa perecaaa, pemafaata, da pegedalia pemafaata ruag di. Pada aspek petumbuha ekoomi, isu strategis yag harus mejadi perhatia utama adalah belum optimalya pemafaata tekologi idustri dalam peigkata ilai tambah potesi SDA di Lokpri; belum optimalya pera saraa da prasaraa ekoomi dalam medukug proses produksi, pegolaha, da pemasara di Lokpri; lemahya sistem regulasi (akses permodala, koperasi, da UMKM) yag medukug peguata ekoomi kerakyata; serta lemahya sistem regulasi yag mampu medorog ivestasi (isetif ivestasi) di. Pada aspek pelayaa sosial dasar, isu-isu strategis yag harus mejadi perhatia utama diataraya miimya akses terhadap pelayaa saraa da prasaraa dasar permukima yag memadai di Lokpri; miimya akses terhadap pelayaa pedidika da kesehata yag memadai di Lokpri; redahya kualitas SDM di Lokpri akibat belum optimalya upaya pelayaa & peigkata kualitas SDM; belum matapya sistem tata kelola pemeritaha ; serta belum memadaiya kualitas saraa da prasaraa pelayaa pemeritaha. Pada dimesi kelembagaa, isu-isu strategis yag harus mejadi perhatia utama adalah belum optimalya mekaisme da koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas program pegelolaa Negara baik di tigkat pusat maupu daerah; belum efektifya upaya pegelolaa kelembagaa ataregara dalam medukug aktivitas litas batas da itegrasi pegelolaa dega Negara tetagga; da terbatasya sumber daya, saraa prasaraa pedukug, serta SDM lembaga pegelola. Meghadapi persoala ii, UU Nomor 17 Tahu 2007 tetag RPJP Nasioal megubah cara padag pegelolaa egara dari iward lookig mejadi outward lookig, sehigga pedekata keamaa (security approach) yag diguaka di masa lampau perlu juga disertai dega pedekata kesejahteraa (prosperity approach) da pelestaria ligkuga, karea juga berpera besar dalam mejaga ketahaa wilayah-wilayah terluar Idoesia. Hal ii juga diwujudka dalam kebijaka spasial asioal melalui Udag-Udag Nomor 26 Tahu 2007 tetag Peataa Ruag da Peratura Pemeritah Nomor 26 Tahu 2008 tetag Recaa Tata Ruag Wilayah Nasioal yag meetapka sebagai Kawasa Strategis Nasioal (KSN) dalam bidag pertahaa da keamaa dega tetap memperhatika kesejahteraa masyarakat. Secara tegas, PP Nomor 26 Tahu 2008 meetapka 26 kota di sebagai Pusat Kegiata Strategis Nasioal (PKSN) yag berfugsi sebagai pos litas batas egara, pitu gerbag iterasioal, simpul trasportasi utama, serta pusat pertumbuha ekoomi. Dari sisi kelembagaa, sesuai amaat UU Nomor 43 Tahu 2008 tetag Wilayah Negara, telah dibetuk Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) melalui Peratura Preside (Perpres) Nomor 12 Tahu 2010 tetag Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP). Pembetuka BNPP melalui Perpres Nomor 12 Tahu 2010 dimaksudka agar pegelolaa lebih fokus, sikro, terkoordiasi, da berada pada satu pitu pegelolaa. Dalam mejalaka tugasya, Kepala BNPP dibatu oleh Sekretariat Tetap BNPP dalam hal dukuga tekis, koordiatif da admiistratif.

8 - 4 - Pada periode sebelumya ( ), telah dilakuka berbagai lagkah dalam megatasi persoala egara, diataraya di dalam Recaa Iduk Pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa Tahu telah ditetapka 111 Lokasi Prioritas (Lokpri), yaki kecamata yag diprioritaska peagaaya. Dokume Reduk ii juga mejadi acua bagi Kemeteria da Lembaga dalam meyusu program tahuaya. BNPP juga telah meyusu Recaa Iduk Lokpri (Reduk Lokpri) agar pegelolaa Lokpri lebih terfokus da sikro. Pada periode tersebut, Sekretariat Tetap BNPP berpera dalam memberika dukuga tekis, koordiatif, da admiistratif BNPP, yaki dega 1) meetapka kebijaka program pembagua, 2) meetapka recaa kebutuha aggara, 3) megoordiasika, da 4) melaksaaka evaluasi da pegawasa terhadap pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa. Berbagai lagkah yag dilakuka oleh Sekretariat Tetap BNPP dalam mejalaka keempat tugas da fugsi tersebut telah meghasilka berbagai kemajua di, khususya melalui upaya medorog K/L terkait utuk melaksaaka program-programya di. Pada periode PJM III ( ) ii, pegelolaa egara ditekaka pada perwujuda egara sebagai halama depa egara yag kompetitif / berdaya saig ekoomi yag didukug potesi SDA da SDM yag berkualitas. Hal ii sesuai dega tema pembagua asioal pada PJM III, yaki mematapka pembagua secara meyeluruh dega meekaka pembagua keuggula kompetitif perekoomia yag berbasis potesi SDA yag tersedia, SDM yag berkualitas, serta kemampua IPTEK. Dalam ragka mewujudka cita-cita pegelolaa egara tahu , BNPP merumuska Recaa Iduk Pegelolaa Perbatasa Negara Tahu (Reduk ), sebagai upaya megarusutamaka pembagua ke dalam kebijaka pemeritah. Dokume tersebut bersifat salig melegkapi (kompleme) da megelaborasi terhadap dokume perecaaa seperti RPJPN, RPJMN, RKP, Restra da Reja K/L. Reduk ii dimaksudka sebagai istrume utuk megitegrasika program pembagua yag berbasis pedekata wilayah secara terarah, bertahap, da terukur, serta mejadi pedoma da acua bagi seluruh kemeteria da lembaga pemeritah okemeteria (K/L) da daerah dalam merumuska da meetapka kebijaka da program pegelolaa egara. Pada periode ii, Sekretariat Tetap BNPP juga berpera memberika dukuga tekis, koordiatif da admiistratif dalam meetapka kebijaka da program, meetapka recaa aggara, melakuka koordiasi, serta melakuka evaluasi da pegawasa, khususya dalam keragka pelaksaaaa Recaa Iduk Recaa Strategis BNPP ii diharapka dapat memberika pedoma kerja Sekretariat Tetap BNPP selama 5 tahu ke depa khususya dalam megawal implemetasi Recaa Iduk POTENSI DAN PERMASALAHAN Dalam RPJMN , BNPP diarahka mecapai beberapa sasara pegelolaa batas wilayah egara da, melalui koordiasi Kemeteria/Lembaga terkait, yaki: 1. Sasara Program: Terkelolaya batas wilayah egara da secara efektif yag mecakup kejelasa da peegasa batas atarwilayah Negara, berkembagya potesi da terbaguya ifrastruktur di.

9 - 5 - a. Meigkatya koordiasi kejelasa peegasa batas da keamaa batas wilayah egara pada b. Meigkatya produktivitas da ilai tambah potesi c. Meigkatya koektivitas, ifrastruktur pelayaa dasar, da kierja pelayaa pemeritaha 2. Sasara Kegiata: a. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa batas wilayah darat egara yag terpadu da tepat sasara b. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa batas wilayah laut egara yag terpadu da tepat sasara c. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa litas batas egara yag terpadu da tepat sasara d. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa potesi darat yag terpadu da tepat sasara e. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka peataa ruag yag terpadu da tepat sasara f. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa potesi laut yag terpadu da tepat sasara g. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur fisik egara yag terpadu da tepat sasara h. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesejahteraa rakyat egara yag terpadu da tepat sasara i. Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara yag terpadu da tepat sasara 3. Sasara-sasara sebagaimaa diarahka di dalam RPJMN secara umum perlu dicapai oleh BNPP melalui empat tugas pokok BNPP, yaki: a. meetapka kebijaka program pegelolaa egara; b. meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa egara; c. memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa egara; da d. melaksaaka evaluasi da pegawasa terhadap pegelolaa egara. Pada periode jagka meegah sebelumya, secara umum persoala yag dihadapi dalam mejalaka keempat tugas pokok tersebut adalah belum optimalya upaya koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas atarlembaga. Persoala ii masih aka mejadi persoala utama higga lima tahu ke depa. Pembetuka BNPP melalui Perpres 12/2010 dimaksudka agar pegelolaa egara lebih sikro, terfokus, serta terkoordiasi atar stakeholders. Namu, pegelolaa yag

10 - 6 - bersifat litas-sektor ii meghadapi berbagai persoala tersebut, baik di tigkat pusat maupu daerah. Setiap sektor masih memiliki kecederuga berjala masig-masig tapa memperhatika keterpadua dega sektor laiya. Persoala tata kelola egara iilah yag mejadi akar permasalaha kurag efektifya pegelolaa egara. Namu di sisi lai, keberadaa Recaa Iduk dapat mejadi potesi dalam hal upaya perbaika tata kelola. Dokume Recaa Iduk dapat mejadi alat utuk melakuka koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas program pegelolaa egara di setiap Kemeteria / Lembaga yag terkait. Diharapka dega adaya dokume ii, setiap Kemeteria / Lembaga yag terlibat dalam pegelolaa egara megguaka dokume Recaa Iduk dalam merumuska program tahuaya di. Hal ii berarti bahwa potesi keberadaa Recaa Iduk ii perlu dioptimalka melalui upaya koordiasi yag baik, dega BNPP sebagai aktor utamaya. Maka dalam hal pera da fugsi sekretariat tetap BNPP, Recaa Strategis BNPP Tahu ii diharapka dapat mejawab persoala tersebut. Yaki bagaimaa agar tata kelola egara higga lima tahu ke depa, utamaya dalam Recaa Iduk, dapat berjala lebih optimal. Dalam hal ii, diperluka optimasi empat tugas pokok BNPP dalam megawal egara da Recaa Iduk. Oleh kareaya visi BNPP ke depa perlu megakomodir berbagai upaya memperkuat koordiasi atarlembaga. BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 2.1. VISI Visi merupaka padaga kedepa kemaa suatu orgaisasi dalam megwujudka cita cita dimasa yag aka datag. Visi Sekretariat tetap BNPP berisika cita-cita yag igi diwujudka dimasa yag aka datag dalam mejawab tataga pegelolaa egara. Dalam merumuska visi, perlu mempertimbagka: 1. Nawa Cita (Ageda Prioritas Preside tahu ) Pembagua dalam Nawa Cita tertuag pada ageda 3 yaitu membagu idoesia dari piggira dega memperkuat daerah-daerah da desa dalam ragka egara kesatua. 2. RPJMN Pertimbaga terhadap RPJMN perlu meliputi dua hal, yaki: 1) terkait araha pegelolaa egara secara keseluruha yag melibatka berbagai sektor terkait (litas K/L); da 2) terkait araha RPJMN terhadap tugas da fugsi BNPP, yag dalam hal ii adalah koordiasi seluruh K/L yag terlibat dalam pegelolaa egara. 3. Tataga Mewujudka Halama Depa Negara Visi disusu utuk mejawab tatag pegelolaa halama depa Negara dimasa yag aka datag. Dega semaki kompleksya persoala da belum terjawabya persoala pegelolaa masa lalu maka visi sebagai cita-cita kedepa harus mampu memberika sousi terhadap persoala tersebut. 4. Pera Sekretariat Tetap BNPP Pera sekretariat tetap melalui pera koordiasi, fasilitasi, da evaluasi

11 - 7 - dalam pegelolaa egara harus ditigkatka sehigga kapasitas da kapabilitas bada pegelola dapat berjala sesuai dega tugas da fugsiya. Hal ii terutama dalam megawal Recaa Iduk, melalui koordiasi litas sektor. Berdasarka pertimbaga diatas maka rumusa visi yag diagkat dalam Restra Bada Nasioal Pegelola Perbatasa adalah Terwujudya Tata Kelola Perbatasa Negara Yag Efektif Dalam Ragka Perwujuda Kawasa Perbatasa Negara Sebagai Halama Depa Negara Yag Berdaya-Saig Tujua yag diharapaka terkait visi diatas adalah mewujudka tata kelola yag efektif melalui peigkata pera, tugas da fugsi sekretariat tetap BNPP sebagai fasilitator da diamisator pegelolaa egara. Halama Depa Negara yag Berdaya saig adalah visi Recaa Iduk , yag berarti pera sekretariat tetap BNPP dalam hal ii adalah megefektifka tata kelola dalam ragka perwujuda visi pegelolaa secara umum MISI Misi Bada Nasioal Pegelola Perbatasa merupaka pera strategik yag diigika dalam mecapai visi dimaksud. Rumusa misi yag diagkat dalam Restra Bada Nasioal Pegelola Perbatasa didasarka pada tugas BNPP yag tertuag dalam UU No.43/2008 tetag Wilayah Negara yaitu utuk membatu Kepala BNPP dalam dukuga tekis, koordiatif, da admiistratif kepada BNPP. Peetapa Misi juga mempertimbagka isu-isu strategis ligkup Bada Nasioal Pegelola Perbatasa dalam mejawab tataga orgaisasi lima tahu ke depa. Misi periode adalah: 1. Meigkatka efektifitas dalam peetapa kebijaka da program pembagua ; Dega misi ii diharapka efektifitas dalam peetapa kebijaka dapat dilakuka melalui doroga terhadap Kemeteria da Lembaga utuk meetapka kebijaka da program pegelolaa egara dalam recaa kerja Kemeteria da Lembaga. Efektifitas juga diartika sebagai doroga terhadap kemeteria da lembaga utuk megakomodir kebijaka da program di dalam recaa iduk utuk dituagka dalam recaa kerja kemeteria da Lembaga. Sehigga setiap tahuya, diharapka Recaa Aksi Pegelolaa Perbatasa Negara yag dihasilka bear-bear merupaka araha dari BNPP terhadap K/L terkait, dega megguaka Recaa Iduk sebagai acua. 2. Meigkatka efektifitas dalam peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa egara; Efektifitas dalam hal ii adalah efektif dalam meyusu aggara pegelolaa egara setiap tahuya dega medorog K/L terkait sesuai araha Recaa Iduk. Diharapka setiap tahuya, RKA K/L terkait bear-bear mecermika upaya implemetasi Recaa Iduk, dega BNPP sebagai motor da koordiator peyusua aggara. 3. Meigkatka efektifitas dalam fasilitasi da koordiasi pegelolaa egara; Dega misi ii sekretariat tetap BNPP diharapka mampu berpera secara efektif sebagai fasilitator da koordiator pegelolaa

12 - 8 - egara, dega medorog da megawal K/L terkait dalam implemetasi Recaa Iduk. 4. Meigkatka efektifitas dalam evaluasi da pegawasa pegelolaa egara. BNPP sebagai evaluator da pegawas diharapka mampu megarahka da megawal K/L terkait dalam megimplemetasika program-program di. Dega megguaka Recaa Iduk sebagai acua, sekretariat tetap diharapka dapat memberika masuka-masuka da evaluasi kepada K/L terkait utuk terus berada pada koridor yag sesuai dega araha Recaa Iduk TUJUAN Tujua merupaka pejabara dari peryataa misi. Tujua- tujua yag igi dicapai dalam pada periode adalah: Tujua 1 Tujua 2 Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa kebijaka da program pembagua Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa Negara Tujua 3 Tujua 4 Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam fasilitasi da koordiasi pegelolaa Negara Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam evaluasi da pegawasa pegelolaa egara 1. Tujua 1 : Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa kebijaka da program pembagua Pada periode , diharapka pera sekretariat tetap dalam meetapka kebijaka da program pegelolaa egara setiap tahuya meigkat. Dega megguaka dokume Recaa Iduk, sekretariat tetap diharapka mampu megarahka K/L terkait dalam meetapka kebijaka pegelolaa egara setiap tahuya sesuai dega araha dokume Recaa Iduk. Dega demikia, peigkata pera ii mampu mejadi tumpua dalam upaya koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas pegelolaa egara. 2. Tujua 2 : Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa Negara Sama halya dega tujua 1, pada periode , diharapka adaya peigkata pera sekretariat tetap dalam meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa egara setiap tahuya. Dega megguaka dokume Recaa Iduk, sekretariat tetap diharapka mampu megarahka K/L terkait dalam meyusu RKA setiap tahuya da megarahkaya sesuai dega araha dokume Recaa Iduk. Dega demikia, peigkata pera ii juga mampu mejadi tumpua dalam upaya koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas pegelolaa egara. Recaa kebutuha aggara yag bersumber dari APBN ii disusu sebagai acua bagi kemeteria da/atau lembaga (K/L) terkait dalam megeksekusi program-program yag aka direalisasika di. Upaya peigkata pera dilakuka melalui koordiasi dalam peetapata recaa yag diusulka kepada K/L terkait

13 - 9 - lagsug. Upaya ii dilakuka agar peetapa recaa kebutuha aggara dapat berjala lebih siergis da optimal. 3. Tujua 3 : Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam fasilitasi da koordiasi pegelolaa Negara Upaya ii dituagka dalam program di oleh K/L terkait, dimaa sekretariat tetap berpera sebagasi fasilitator. Fasilitator dalam hal ii adalah megawal program yag dilakuka oleh K/L sebagai pelaksaa utama, dega didasarka atas araha Recaa Iduk. Peigkata pera ii adalah upaya meigkatka sikroisasi program K/L dega araha pegelolaa egara yag dituagka di dalam Recaa Iduk. 4. Tujua 4 : Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam evaluasi da pegawasa pegelolaa egara Bayak ditemuka program-program pegelolaa egara yag berjala kurag tepat sasara, yag pada umumya disebabka oleh tidak diacuya Recaa Iduk sebagai acua utama oleh K/L terkait. Dalam hal ii diperluka peigkata pera sekretariat tetap sebagai evaluator, agar pegelolaa egara oleh K/L terkait tetap berada pada koridor yag diarahka oleh Recaa Iduk. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa mejadi petig utuk dilakuka gua mematau efektivitas program-program yag telah terlaksaa serta bergua utuk memperbaiki da merecaaka kembali sistem di tahu yag aka datag SASARAN STRATEGIS Utuk mecapai tujua (1) Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa kebijaka da program pembagua ; maka ditetapka sasara (S) strategis sebagai idikator pecapaia hasil yaitu: TUJUAN: Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa kebijaka da program pembagua T1 S1 T1 S2 Meigkatya efektifitas peetapa kebijaka da program pegelolaa batas wilayah Negara Meigkatya efektifitas peetapa kebijaka da program pegelolaa batas wilayah Negara T1 S3 Meigkatya efektifitas peetapa kebijaka da program pembagua Utuk mecapai tujua (2) Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa Negara; maka ditetapka sasara (S) strategis sebagai idikator pecapaia hasil yaitu: TUJUAN: Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa Negara T2 S1 Meigkatya efektifitas peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas wilayah Negara T2 S2 Meigkatya efektifitas peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas Negara T2 S3 Meigkatya efektifitas peetapa recaa kebutuha aggara

14 pembagua Utuk mecapai tujua (3) Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam fasilitasi da koordiasi pegelolaa Negara; maka ditetapka sasara (S) strategis sebagai idikator pecapaia hasil yaitu: TUJUAN: Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam fasilitasi da koordiasi pegelolaa Negara T3 S1 T3 S2 T3 S3 Meigkatya efektifitas fasilitasi da koordiasi pegelolaa batas wilayah Negara Meigkatya efektifitas fasilitasi da koordiasi pegelolaa litas batas Negara Meigkatya efektifitas fasilitasi da koordiasi pembagua Utuk mecapai tujua (4) Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam evaluasi da pegawasa pegelolaa Negara maka ditetapka sasara (S) strategis sebagai idikator pecapaia hasil yaitu: TUJUAN: Peigkata pera sekretariat tetap BNPP dalam evaluasi da pegawasa pegelolaa Negara T4 S1 T4 S2 T4 S3 Meigkatya efektifitas evaluasi da pegawasa pegelolaa batas wilayah Negara Meigkatya efektifitas evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas Negara Meigkatya efektifitas evaluasi da pegawasa pembagua BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN 3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL Pegelolaa egara mejadi salah satu dari sembila ageda prioritas asioal (Nawa Cita), yaki pada ageda ketiga: Membagu Idoesia dari piggira dega memperkuat daerah-daerah da desa dalam keragka Negara Kesatua. Pejabara ageda tersebut tertuag dalam sasara-sasara pegelolaa egara, yaki: 1) Berkembagya 10 PKSN sebagai pusat pertumbuha ekoomi, simpul utama trasportasi wilayah, pitu gerbag iterasioal/pos pemeriksaa litas batas egara, dega 16 PKSN laiya sebagai tahap persiapa pegembaga; 2) Meigkatya efektifitas diplomasi maritim da pertahaa, da peyelesaia batas wilayah egara dega 10 egara tetagga di laut da darat, serta meredam rivalitas maritim da segketa teritorial; 3) Meghilagka aktivitas illegal fishig, illegal loggig, huma traffickig,da kegiata ilegal laiya, termasuk megamaka sumberdaya maritim da Zoa Ekoomi Esklusif (ZEE); 4) Meigkatya keamaa da kesejahtera masyarakat, termasuk di 92 pulau-pulau kecil terluar/ terdepa;

15 - 11-5) Meigkatya kerjasama da pegelolaa perdagaga dega egara tetagga, ditadai dega meigkatya perdagaga ekspor-impor di, da meuruya kegiata perdagaga ilegal di. Selai itu, ditetapka juga sasara Bidag Wilayah da Tata Ruag Kawasa Perbatasa egara dalam lima tahu kedepa: 1) Terlaksaaya pegelolaa batas wilayah egara yag berdaulat, meliputi: (a) meuruya aktivitas ilegal (pecuria sumber daya da peyeludupa) di peraira laut da darat; (b) meigkatya kerjasama maritim, pertahaa da keamaa, serta perudiga batas wilayah egara (termasuk dega Palau da Timor Leste); 2) Terlaksaaya aktivitas litas batas egara yag kodusif da salig megutugka, meliputi: (a) terwujudya pegembaga saraa da prasaraa serta kelembagaa Custom, Imigratio, Quaratie, Security (CIQS) terpadu; (b) meigkatya kerjasama ekoomi, sosial-budaya, serta aktivitas litas egara yag kodusif da megutugka dega 10 egara tetagga; serta (c) Meigkatya arus perdagaga tradisioal da iterasioal di egara; 3) Terlaksaaya percepata pembagua di berbagai bidag, meliputi: (a) berkembagya 10 Pusat Kegiata Strategis Nasioal (PKSN) sebagai pusat pertumbuha ekoomi da berkembagya 16 PKSN laiya sebagai persiapa; (b) meigkatya akses masyarakat terhadap ifrastruktur dasar wilayah (terutama trasportasi, iformasi, tekekomuikasi, eergi, da air bersih) da sosial dasar (terutama pedidika, kesehata, da perumaha) di 187 Kecamata Lokasi Prioritas (Lokpri) pada 41 Kabupate/Kota di egara; da (c) meigkatya pemafaata sumberdaya laut da darat di utuk kesejahteraamasyarakat ; 4) Terbetukya kelembagaa yag kuat dalam pegelolaa egara, meliputi: (a) terwujudya pembagua berladaska peataa ruag; (b) terwujudya pegelolaa yag teritegrasi atarstakeholders pembagua. Selai itu, ditetapka juga arah kebijaka asioal pegelolaa egara, yaki mempercepat pembagua di berbagai bidag, terutama peigkata bidag ekoomi, sosial da keamaa, serta meempatka sebagai pitu gerbag aktivitas ekoomi da perdagaga dega egara tetagga secara teritegrasi da berwawasa ligkuga. Arah kebijaka tersebut dituagka ke dalam strategi pembagua sebagai berikut: 1. Pegembaga pusat pertumbuha ekoomi egara berdasarka karakteristik wilayah, potesi lokal, da mempertimbagka peluag pasar egara tetagga dega didukug pembagua ifrastruktur trasportasi, eergi, sumber daya air, da telekomuikasi-iformasi; 2. Membagu sumber daya mausia (SDM) yag hadal serta pemafaata pegetahua da tekologi (IPTEK) dalam memafaatka da megelola potesi lokal, utuk mewujudka egara yag berdaya saig da berwawasa ligkuga; 3. Membagu koektivitas simpul trasportasi utama pusat kegiata strategis asioal dega desa-desa di kecamata lokasi prioritas da kecamata disekitarya, pusat kegiata wilayah (ibukota kabupate), pusat kegiata asioal (ibukota provisi), da

16 meghubugka dega egara tetagga, serta membagu koektivitas melalui pelayaa trasportasi laut utuk meigkatka kualitas da itesitas pelayaa terhadap wilayah laut; 4. Membuka akses di dalam desa-desa di kecamata lokasi prioritas dega trasportasi darat, sugai, laut, da udara dega jala/ moda/ dermaga ostatus da pelayaa keperitisa; 5. Membagu kedaulata eergi di Kalimata, da kedaulata telekomuikasi da iformasi di seluruh wilayah egara; 6. Melakuka trasformasi kelembagaa litas batas egara, yaitu Custom, Immigratio, Quaratie, Security (CIQS) sesuai dega stadar iterasioal dalam suatu sistem pegelolaa yag terpadu; 7. Meigkatka kualitas da kuatitas, serta stadarisasi saraaprasaraa pertahaa da pegamaa laut da darat, serta melibatka pera aktif masyarakat dalam megamaka batas da kedaulata egara; 8. Peegasa batas wilayah egara di darat da laut melalui Pra- Ivestigatio, Refixatio, Maitaace (IRM), IRM, peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/ peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat; 9. Mempercepat peyelesaia status kewargaegaraa pelitas batas dega idetifikasi, pedataa, serta verifikasi status kewargaegaraa masyarakat ; 10. Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga; 11. Meigkatka kualitas pegatura, pembiaa pemafaata, da pegawasa recaa tata ruag, termasuk medorog percepata peyusua peratura perudaga terkait Pegelolaa Ruag Udara Nasioal (PRUN) utuk memperkuat kedaulata egara di udara serta peyusua recaa detail tata ruag egara; 12. Meerapka kebijaka desetralisasi asimetris utuk egara dalam memberika pelayaa publik (ifrastruktur dasar wilayah da sosial dasar) da distribusi keuaga egara; 13. Meerapka kebijaka khusus da meata pembetuka Daerah Otoom Baru (DOB) di yag berorietasi pada kesejahteraa melalui pembiaa, moitorig da evaluasi; da 14. Mereformasi pelayaa publik di melalui peguata desa di kecamata lokasi prioritas peagaa melalui fasilitasi, supervisi, da pedampiga. Pecapaia sasara, arah kebijaka da strategi-strategi di atas dilakuka oleh K/L pelaksaa terkait, semetara BNPP dalam hal ii sekretariat tetap berfugsi sebagai fasilitator. RPJMN megarahka sekretariat tetap BNPP mejalaka empat fugsiya dalam megawal K/L terkait melaksaaka program-program di egara: a. meetapka kebijaka program pegelolaa egara; b. meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa egara; c. memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa egara; da

17 d. melaksaaka evaluasi da pegawasa terhadap pegelolaa egara. Keempat tugas da fugsi yag diemba kepada BNPP tersebut diarahka utuk mecapai sasara asioal sebagai berikut: a. Meigkatya koordiasi kejelasa peegasa batas da keamaa batas wilayah egara pada b. Meigkatya produktivitas da ilai tambah potesi c. Meigkatya koektivitas, ifrastruktur pelayaa dasar, da kierja pelayaa pemeritaha 3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BNPP Dalam ragka mewujudka koordiasi yag siergis atara BNPP dega Kemeteria da Lembaga (K/L) serta stakeholders laiya, serta berdasarka uraia kodisi umum, visi da misi, tujua da sasara yag hedak dicapai, maka arah kebijaka da strategi sekretariat BNPP dalam pegelolaa batas wilayah egara, litas batas, da pembagua dirumuska sebagai berikut: 1. Arah Kebijaka da Strategi Pegelolaa Batas Negara Wilayah Darat a) Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah darat Batas Wilayah Negara adalah batas wilayah Negara Republik Idoesia di darat, peraira, dasar laut da taah di bawahya serta ruag udara di atasya, yag ditetapka atas dasar perjajia bilateral da/atau trilateral megeai batas darat, batas laut da batas udara serta berdasarka peratura perudag-udaga da hukum iterasioal. Permasalaha yag masih serig ditemuka dalam upaya pegelolaa batas egara wilayah darat adalah peyelesaia permasalaha garis batas egara dega egara tetagga masih lambat, taggug jawab perudiga da tidak lajut hasil kesepakata kurag optimal, jumlah da prapata patok/pilar batas egara masih kurag serta belum optimalya upaya pemeliharaa patok atau pilar batas egara. Utuk meyelesaika permasalaha batas egara wilayah darat tersebut dibutuhka suatu arah kebijaka yag mampu megarahka gua mempercepat peyelesaia segme batas bermasalah batas egara serta meigkatka upaya peagaa batas egara wilayah darat. Dega meetapka arah kebijaka ii diharapka program-program yag tersusu atiya aka mewujudka pegelolaa batas egara di wilayah darat yag mampu mejami kedaulata wilayah NKRI. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meetapka kebijaka program pegelolaa batas wilayah sarat atara lai dega: Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait dega peetapa da peegasa batas egara wilayah darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum batas egara wilayah darat b) Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah darat Perbatasa darat di Idoesia membutuhka pegelolaa yag serius gua mewujudka kedaulata NKRI. Bayakya permasalaha yag ditemui, terkait pelaggara wilayah berupa perusaka tada patok/pilar batas sebagai akibat ulah okum/masyarakat yag ceroboh meujukka adaya urgesi utuk segera mempercepat peyelesaia

18 masalah ii. Megigat wilayah darat Idoesia yag sagat luas, maka tidak hera aggara daa yag dibutuhka pu aka cukup besar. BNPP sebagai bada koordiasi dalam pegelola batas wilayah egara da memiliki pera strategis utuk meyusu recaa kebutuha aggara program-program pegelolaa batas egara wilayah darat. Recaa kebutuha aggara yag bersumber dari APBN ii disusu sebagai acua bagi Kemeteria/Lembaga (K/L) terkait dalam megeksekusi program-program yag aka direalisasika di batas wilayah egara. BNPP perlu megarahka K/L terkait peetapa kebutuha aggara ii dalam ragka megelola batas wilayah darat. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah darat, atara lai dega: Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara kegiata yag terkait dega pegelolaa batas egara wilayah darat c) Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah darat Percepata utuk meetapka (delimitasi) da meegaska (demarkasi) batas wilayah egara melalui upaya diplomasi serta maiteace terhadap tada-tada batas egara aka terwujud apabila masig-masig stakeholders yag terkait dapat bersiergi satu sama lai. Dalam keyataaya, masih diguaka pedekata ego sektoral yag belum teritegrasi, bahka megadalka kelembagaa ad hoc pegelolaa batas wilayah egara sehigga berdampak terhadap efektivitas program terkait peyelesaia segketa da peegasa batas egara. Kuragya koordiasi dalam suatu program megakibatka realisasi berjala secara parsial dalam peyelesaia permasalaha. Kodisi yag demikia memperlambat peegasa segme bermasalah batas egara Utuk memiimalisir kejadia tersebut, BNPP sebagai pihak yag berpera sebagai koordiator para K/L memiliki pera strategis utuk meigkatka koordiasi upaya pegelolaa batas egara tersebut. Koordiasi terpadu yag terjali atar stakeholders tersebut diharapka mampu mempercepat terwujudya sistem pegelolaa batas wilayah egara yag medukug kedaulata egara RI. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk peigkata pegelolaa batas egara wilayah darat, atara lai dega: Memfasilitasi da megkoordiasika kegiata yag terkait dega peetapa da peegasa batas egara wilayah darat Memfasilitasi da megkoordiasika kegiata yag terkait dega peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum d) Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah darat Program-program pegelolaa batas egara di wilayah darat yag dilaksaaka oleh Sekretariat Tetap BNPP da da Kemeteria/LPNK terkait laiya, belum diimbagi upaya evaluasi da pegawasa, yag seharusya berjala secara simulta da siergis dega proses program. Hal tersebut terjadi oleh karea koordiasi atara BNPP dega Kemeteria/Lembaga Negara No Kemeteria sebagai Aggota BNPP sejauh ii lebih domia difokuska pada upaya

19 mesikroka da mesiergika proses perecaaa program da implemetasiya sebagai tahapa awal dalam siklus maajeme yag membutuhka perhatia besar sekaligus komitme dari semua pihak terkait agar kebijaka program yag disusu da diimplemetasika terarah utuk secara optimal mejaga keutuha kedaulata NKRI serta medorog da mestimulasi pertumbuha ekoomi da kesejahteraa masyarakat bahka Daerah (Kecamata sekitar da Kabupate/Kota sebagai suatu keutuha). Hal tersebut meyebabka beberapa program yag telah terlaksaa atau sedag berlagsug belum sepeuhya terpatau di dievaluasi oleh Sekretariat Tetap BNPP. Kegiata evaluasi da pegawasa mejadi petig utuk dilakuka gua mematau efektivitas program-program yag telah terlaksaa serta bergua utuk memperoleh iput/feedback bagi perecaaa selajutya secara berkesiambuga dalam upaya mecapai visi pegelolaa yaitu mewujudka sebagai berada depa NKRI. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk peigkata pegelolaa batas egara wilayah darat, atara lai dega: Melakuka pegedalia,pegawasa, evaluasi da pelapora kegiata yag terkait dega peetapa da peegasa batas egara wilayah darat Melakuka pegedalia, pegawasa,evaluasi da pelapora kegiata yag terkait dega peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum di 2. Arah Kebijaka da Strategi Batas Negara Wilayah Laut da Udara a) Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Batas Wilayah Negara adalah garis batas yag merupaka pemisah kedaulata suatu egara yag didasarka atas hukum iterasioal. Keberadaa Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) adalah salah satu yag secara geografis sagat strategis, karea dari pulau kecil terluar iilah ditetuka batas wilayah egara. Sayagya, pera pemeritah pusat maupu daerah dalam megelola ii masih sagat redah bahka bayak juga yag belum tersetuh sehigga tidak hera masih bayak permasalaha da pelaggara yag terjadi di PPKT maupu laut laiya yag ada di pelosok. Perbatasa laut merupaka berada depa yag palig berpotesi meimbulka berbagai pelaggara hukum dari aktivitas pelitas batas di, tidak seperti halya darat yag memiliki garis batas jelas. Utuk mecegah meluasya tidaka krimialitas tersebut maka dibutuhka arah kebijaka program pegelolaa batas egara laut da udara yag mampu medorog K/L utuk secara aktif berkotribusi dalam pegelolaa batas egara melalui reallisasi program-program yag telah direcaaka. Dega adaya arah kebijaka yag ditetapka oleh sekretariat tetap BNPP sebagai koordiator pegelola, diharapka program-program yag tersusu atiya aka mewujudka pegelolaa batas egara di wilayah laut da udara yag mampu mejami kedaulata wilayah da hak berdaulat (yuridiksi) NKRI. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk mewujuka program pegelolaa batas egara wilayah darat, atara lai dega: Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara

20 Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum di batas egara wilayah laut da udara b) Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Pelaggara kedaulata yag kerap masih serig terjadi akibat miimya aspek pegawasa di laut da udara meujukka adaya urgesi pegadaa aka pemeuha saraa pegamaa utuk mewujudka batas wilayah egara yag ama da berdaulat. Dalam melaksaaka upaya pegelolaa batas egara wilayah laut da udara tersebut maka dibutuhka aggara daa yag tidak sedikit. Salah satu program yag aka meghabiska daa besar atara lai pegadaa saraa pertahaa keamaa gua meigkatka sistem pegawasa di sepajag. BNPP sebagai bada pegelola bersifat koordiatif memiliki pera strategis dalam meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas bagi para K/L. Recaa aggara yag bersumber dari APBN tersebut aka dijadika acua bagi kemeteria da/atau lembaga (K/L) sebagai eksekutor dalam merealisasika program-program pegelolaa batas wilayah egara yag telah ditetuka. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara juga disusu sebagai acua sekretariat tetap BNPP gua megisi celah-celah yag belum ditagai K/L atau pemeritah daerah karea adaya keterbatasa daa. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa batas wilayah egara laut da udara, atara lai dapat diwujudka dega: Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara c) Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Percepata utuk meciptaka kodisi pertahaa da kemaa yag kuat di batas egara wilayah laut da udara aka terwujud apabila masig-masig stakeholders yag terkait dapat bersiergi satu sama lai. Dalam keyataaya, masih bayak ditemui ego sektoral yag megitervesi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara, sehigga berdampak terhadap efektivitas program terkait. Ditambah kuragya koordiasi dalam suatu program pegelolaa megakibatka realisasi berjala secara parsial. Utuk memiimalisir kejadia tersebut, BNPP sebagai pihak koordiator para K/L memiliki pera strategis utuk meigkatka koordiasi upaya pegelolaa batas egara tersebut. Peciptaa kegiata koordiasi terpadu, yag terjali atar stakeholders terkait diharapka mampu mempercepat terwujudya sistem pegelolaa batas egara wilayah laut da udara yag medukug kedaulata egara RI. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meigkatka koordiasi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara, atara lai dega: Memfasilitasi da megkoordiasika peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Memfasilitasi da megkoordiasika peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum

21 d) Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Bayak ditemuka program-program pegelolaa batas egara di wilayah laut da udara berjala tapa disertai upaya evaluasi, begitu juga dega pegawasa yag seharusya dapat dilakuka selama proses. Hal tersebut disebabka kuragya koordiasi atara BNPP dega K/L sebagai aggota yag bertugas utuk melaksaaka program-program pegelolaa batas egara wilayah laut da udara. Hal tersebut meyebabka beberapa program yag telah terlaksaa atau sedag berlagsug tidak dapat di deteksi oleh sekretariat tetap BNPP, padahal upaya pegawasa dilakuka utuk mematau progress setiap program yag tegah berlagsug gua memastika sesuai dega recaa awal. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa mejadi petig utuk dilakuka gua mematau efektivitas program-program yag telah terlaksaa, dimaa outputya aka bergua utuk memperbaiki da merecaaka kembali sistem program di tahu yag aka datag. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meigkatka melaksaaka evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah laut da udara, atara lai dega: Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum 3. Arah Kebijaka da Strategi Pegelolaa Litas Batas a) Peetapa kebijaka program pegelolaa litas batas egara Kawasa egara sagat rawa terhadap isu aktivitas litas batas egara yag bayak didomiasi oleh iteraksi pelitas batas yag bersifat ilegal atau melaggar hukum. Tiggiya itesitas terhadap pegguaa jalur tikus sebagai jalur litas yag tidak resmi oleh para pelitas batas meujukka perluya pembeaha sistem litas batas yag lebih baik, seperti pembeaha pitu gerbag wilayah melalui peataa ulag da peguata maajeme Pos Litas Batas Negara (PLBN), dll. Peetapa kebijaka program pegelolaa litas batas egara dalam hal ii petig gua megatur aktivitas melitasi batas pemisah atara ke dua wilayah egara yag bertetagga. Dega meetapka program-program yag medukug upaya pegelolaa litas batas egara diharapka dapat mewujudka tertib da kotrol atas kebutuha da permasalaha pelitas batas wilayah egara secara efisie da efektif sesuai kaidah hukum da kesepakata kedua egara tetagga yag salig berlaku. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meetapka kebijaka program pegelolaa litas batas egara atara lai dega: Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa ekoomi litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa da keamaa litas batas

22 Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas b) Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara Dalam melaksaaka upaya pegelolaa litas batas egara, bayak pembeaha yag perlu dilakuka terhadap eleme dasar litas batas egara, sehigga aggara daa yag dibutuhka pu tidak sedikit. Salah satu program yag aka meghabiska daa besar atara lai membeahi da meata ulag saraa prasaraa Pos Litas Batas Negara (PLBN) gua meigkatka sistem pelayaa da pegawasa aktivitas pelitas batas di. Oleh karea itu, BNPP sebagai bada pegelola yag sifatya koordiatif memiliki pera strategis dalam meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas bagi para K/L. Recaa aggara pegelolaa litas batas yag disusu oleh Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) aka dijadika acua oleh istasi-istasi eksekutor yaitu kemeteria da/atau lembaga (K/L) dalam merealisasika program-program litas batas yag telah ditetuka. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara dapat juga disusu sebagai acua sekretariat BNPP gua megisi celah-celah yag belum ditagai K/L atau pemeritah daerah karea adaya keterbatasa daa. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk meetapka recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara,atara lai dega : Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara c) Peigkata koordiasi pegelolaa litas batas egara Pada dasarya peigkata koordiasi pegelolaa litas batas egara mecakup 3 eleme dasar maajeme litas batas meliputi daya dukug, sistem pelayaa da pegawasa, serta pelitas batas. Utuk mejalaka ketigaya diperluka koordiasi yag solid atara BNPP selaku bada koordiator pegelola dega K/L selaku pihak yag aka melakuka eksekusi program terkait. Keyataaya, koordiasi yag berjala di lapaga atar keduaya kerap masih tergajal oleh ego kepetiga sektoral sehigga berdampak terhadap efektivitas program terkait. Oleh karea itu, utuk mewujudka program pegelolaa litas batas egara yag telah direcaaka, dibutuhka upaya peigkata koordiasi dari pihak BNPP utuk medorog masig-masig K/L utuk ambil bagia dalam merealisasika program-program terkait pegelolaa litas batas egara gua mempercepat terlaksaaya upaya pegelolaa.; Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk mewujudka peigkata koordiasi pegelolaa litas batas egara, atara lai dega : Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa ekoomi litas batas Memfasilitasi da megkoordiasika peigkata pertahaa da keamaa litas batas

23 Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas d) Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas egara Program-program pegelolaa litas batas egara yag telah berjala diketahui tidak disertai upaya evaluasi, begitu juga dega pegawasa yag seharusya dapat dilakuka selama proses program. Hal tersebut disebabka kuragya koordiasi atara BNPP dega K/L sebagai aggota yag bertugas utuk melaksaaka programprogram pegelolaa litas batas egara. Hal tersebut meyebabka beberapa program yag telah terlaksaa atau sedag berlagsug tidak dapat di deteksi oleh sekretariat tetap BNPP, padahal upaya pegawasa dilakuka utuk mematau progress setiap program yag tegah berlagsug gua memastika sesuai dega recaa awal. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa mejadi petig utuk dilakuka gua mematau efektivitas programprogram yag telah berlagsug serta bergua utuk memperbaiki da merecaaka sistem program di tahu yag aka datag. Strategi-strategi yag dapat dilakuka utuk mewujudka evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas egara, atara lai dega: Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa ekoomi litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peigkata pertahaa da keamaa litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas 4. Arah Kebijaka da Strategi Pembagua Kawasa Perbatasa Darat a) Peetapa kebijaka program pembagua darat Pembagua yag ada di darat dapat dikataka belum optimal, baik dari segi perbaika da peigkata. Pembagua di saat ii masih bersifat sebagai pemeuha percepata pembagua asioal, tidak dilihat sebagai roda peggerak pertumbuha ekoomi di. Para K/L sebagai aggota BNPP, dalam melaksaaka pembagua darat masih dilakuka secara parsial. Hal iilah yag meyebabka perkembaga pembagua yag ada di jauh dari harapa yag diigika. Masih bayakya pembagua yag sudah dilaksaaka amu tidak sesuai dega karakteristik, megakibatka pembagua berjala cederug lambat. Dega demikia diperluka satu wadah kebijaka dalam megelola da megarahka pembagua agar sesuai dega kebutuha masyarakat yag ada di darat, sehigga pembagua tersebut dapat meghasilka pembagua yag produktif da berkelajuta, dega tujua meigkatka kesejahteraa masyarakat da meciptaka keseimbaga ligkuga hidup di. BNPP perlu megarahka kebijaka K/L terkait dalam keragka Recaa Iduk. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah:

24 Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pembagua ifrastruktur darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peataa ruag darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat b) Peetapa recaa kebutuha aggara pembagua darat Dalam melaksaaka pembagua darat dibutuhka aggara yag tidak sedikit, aggara tersebut merupaka bagia dari APBN, da perlu adaya acua baku utuk megakomodir kebutuha aggara seluruh K/L yag mejadi aggota BNPP. Acua aggara baku iilah yag dijadika patoka aggara dalam pembagua wilayah darat NKRI. Hal ii dibutuhka karea dalam pembagua wilayah darat sebelumya dilakuka secara parsial oleh para K/L sebagai aggota BNPP, da serig sekali terjadi tumpag tidih pegaggara yag berimbas pada tidak optimalya pegguaa aggara pembagua. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua darat c) Peigkata koordiasi pembagua darat Tugas Sekretariat BNPP sesuai dega perudaga UU o 43 tahu 2008 tetag Wilayah Negara da didukug dega Perpres No 12 Tahu 2010 tetag Bada Nasioal Pegelola Perbatasa salah satuya adalah megkoordiasika pembagua darat atara aggota BNPP. Pada saat ii tugas tersebut masih belum optimal, dimaa pembagua darat saat ii masih dilakuka secara parsial oleh K/L. Diperluka upaya peigkata koordiasi utuk megatasi persoala tersebut. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Memfasilitasi da megkoordiasika pembagua ifrastruktur darat Memfasilitasi da megkoordiasika peataa ruag darat Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat d) Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pembagua darat Pelaksaaa tugas evaluasi da pegawasa pembagua darat belum dilakuka secara optimal. Hal ii dikareaka belum optimalya koordiasi atara BNPP dega K/L pelaksaa. Diperluka peigkata pera BNPP sebagai evaluator da pegawasa

25 program di K/L pelaksaa terkait. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pembagua ifrastruktur darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peataa ruag darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat 5. Arah kebijaka da Strategi Pembagua Kawasa Perbatasa Laut a) Peetapa kebijaka program pembagua laut Utuk meyelesaika permasalaha pembagua laut, BNPP perlu melakuka upaya sikroisasi kebijaka dega K/L terkait, dega meetapka arah kebijaka da program pembagua laut secara terpadu. Dega meetapka arah kebijaka secara terpadu ii diharapka program-program yag tersusu atiya aka medorog percepata pembagua laut. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pembagua ifrastruktur laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peataa ruag laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut b) Peetapa recaa kebutuha aggara pembagua laut Utuk meyelesaika permasalaha pembagua laut, BNPP perlu melakuka upaya sikroisasi peyusua kebutuha aggara setiap tahuya, dega melibatka K/L terkait secara terpadu. Dega upaya ii, diharapka aggara K/L setiap tahuya dapat secara efektif mejawab kebutuha, berjala secara terpadu da tidak berjala masig-masig. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah : Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua laut c) Peigkata koordiasi pembagua laut Program pembagua laut tersebar di K/L terkait sesuai dega tupoksiya masig-masig. Dalam hal ii, BNPP perlu mesikroka program-program tersebut secara terpadu berbasiska Recaa Iduk, agar program yag dilaksaaka K/L terkait mampu mejawab kebutuha. Hal ii dapat dilakuka mealui upaya

26 peigkata koordiasi pembagua. Strategi-strategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Memfasilitasi da megkoordiasika pembagua ifrastruktur laut Memfasilitasi da megkoordiasika peataa ruag laut Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut d) Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pembagua laut Tapa adaya evaluasi, tidak dapat diketahui sejauh maa kemajua yag dicapai da sejauh maa program mejawab perecaaa da kebutuha. Oleh kareaya diperluka upaya peigkata pera BNPP sebagai evaluator da pegawas K/L terkait dalam melaksaaka program-programya di. Strategistrategi yag dapat ditempuh dalam mewujudka arah kebijaka ii adalah: Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pembagua ifrastruktur laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peataa ruag laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut 6. Arah Kebijaka Peguata Kelembagaa a) Peguata koodiasi atar stakeholders Persoala kelembagaa berupa belum optimalya upaya koordiasi terjadi pada dimesi horizotal di tigkat pusat, horizotal di tigkat daerah, serta vertical (atara pusat da daerah). Diperluka upaya peguata dalam megatasi kelemaha-kelemaha tersebut, melalui strategi-strategi: Memperkuat mekaisme koordiasi ataraggota BNPP da atara aggota BNPP dega sektor terkait (K/L) Memperkuat mekaisme koordiasi atara pusat da daerah b) Iisiasi kerjasama kelembagaa ataregara (itegrasi istitusioal) dega egara tetagga dalam pegelolaa egara (itegrasi fugsioal) Kerjasama dega egara tetagga higga saat ii masih berlagsug pada tatara perjajia peyelesaia batas egara da perjajia pegelolaa pelitas batas. Belum bayak kerjasama regioal dalam keragka membagu suatu area bersama di, yag dikelola bersama. Di sisi lai, kerjasama demikia sagat diperluka utuk mempercepat pembagua. Oleh kareaya diperluka suatu upaya iisiasi, melalui strategi-strategi:

27 Melakuka iisiasi forum stakeholders litas egara terkait perwujuda itegrasi fugsioal (commo area) Megembagka kerjasama pembagua melalui pembetuka lembaga pegelola bersama (itegrasi istitusioal) c) Peigkata kelembagaa da saraa prasaraa Miimya dukuga saraa da prasaraa serta basis keweaga yag belum spesifik merupaka salah satu faktor peyebab belum optimalya pegelolaa egara. BNPP sebagai aktor utama pegelolaa egara perlu meata kembali tata kelola egara berbasis keweaga yag sesuai dega kebutuha, serta berpera dalam upaya peigkata kualitas saraa da prasaraa, melalui strategi-strategi: Megembagka tata kelola egara berbasis keweaga da kelembagaa yag spesifik/asimetris sesuai kebutuha Membagu/meigkatka kualitas saraa da prasaraa peyeleggaraa pegelolaa Meigkatka saraa operasioal peyeleggaraa fugsi pegelolaa Meyusu/meyiapka kebijaka da megembagka program peigkata kapasitas sekretariat tetap BNPP Berikut ii merupaka ragkuma arah kebijaka da strategi Restra BNPP. Tabel 1 Arah Kebijaka da Strategi Restra BNPP Arah Kebijaka Pegelolaa Batas Negara Wilayah Darat Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah darat Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah darat Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah darat Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa batas Strategi Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peetapa da peegasa batas egara wilayah darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum di batas egara wilayah darat Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara kegiata yag terkait dega pegelolaa batas egara wilayah darat Memfasilitasi da megkoordiasika peetapa da peegasa batas egara wilayah darat Memfasilitasi da megkoordiasika peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum Melakuka pegedalia,pegawasa, evaluasi da pelapora peetapa da peegasa batas egara wilayah darat

28 Arah Kebijaka Strategi egara wilayah darat Melakuka pegedalia, pegawasa,evaluasi da pelapora peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum Pegelolaa Batas Negara Wilayah Laut da Udara Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Pegelolaa Batas Litas Peetapa kebijaka program pegelolaa litas batas egara Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum di batas egara wilayah laut da udara Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Memfasilitasi da megkoordiasika peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Memfasilitasi da megkoordiasika peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa ekoomi litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertahaa da keamaa litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas

29 Arah Kebijaka Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara Peigkata koordiasi pegelolaa litas batas egara Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas egara Pembagua Kawasa Perbatasa Darat Peetapa kebijaka program pembagua darat Peetapa recaa kebutuha aggara Strategi Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa ekoomi litas batas Memfasilitasi da megkoordiasika peigkata pertahaa da keamaa litas batas Memfasilitasi da megkoordiasika pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa saraa da prasaraa litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa ekoomi litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peigkata pertahaa da keamaa litas batas Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pembagua ifrastruktur darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peataa ruag darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara

30 Arah Kebijaka pembagua darat Peigkata koordiasi pembagua darat Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pembagua darat Pembagua Kawasa Perbatasa Laut Peetapa kebijaka program pembagua laut Strategi pembagua darat Memfasilitasi da megkoordiasika pembagua ifrastruktur darat Memfasilitasi da megkoordiasika peataa ruag darat Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pembagua ifrastruktur darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peataa ruag darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di darat Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pembagua ifrastruktur laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peataa ruag laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi laut Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut

31 Arah Kebijaka Peetapa recaa kebutuha aggara pembagua laut Peigkata koordiasi pembagua laut Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pembagua laut Peguata Kelembagaa Peguata koodiasi atar stakeholders Iisiasi kerjasama kelembagaa ataregara (itegrasi istitusioal) dega egara tetagga dalam pegelolaa egara (itegrasi fugsioal) Strategi Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua laut Memfasilitasi da megkoordiasika pembagua ifrastruktur laut Memfasilitasi da megkoordiasika peataa ruag laut Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pembagua ifrastruktur laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peataa ruag laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pelayaa sosial dasar da kualitas SDM di laut Memperkuat mekaisme koordiasi ataraggota BNPP da atara aggota BNPP dega sektor terkait (K/L) Memperkuat mekaisme pusat da daerah koordiasi atara Melakuka iisiasi forum stakeholders litas egara terkait perwujuda itegrasi fugsioal (commo area) Megembagka kerjasama pembagua melalui pembetuka lembaga pegelola bersama (itegrasi istitusioal)

32 Arah Kebijaka Peigkata kelembagaa saraa prasaraa da Sumber: Hasil Aalisis, 2015 Strategi Megembagka tata kelola egara berbasis keweaga da kelembagaa yag spesifik/asimetris sesuai kebutuha Membagu/meigkatka kualitas saraa da prasaraa peyeleggaraa pegelolaa Meigkatka saraa operasioal peyeleggaraa fugsi pegelolaa Meyusu/meyiapka kebijaka da megembagka program peigkata kapasitas sekretariat tetap BNPP 3.3. KERANGKA REGULASI Peyusua keragka regulasi pegelolaa egara mempertimbagka prisip-prisip yag tertera pada Perme PPN 5 Tahu 2014 tetag Pedoma Peyusua da Peelaaha Recaa Strategis Kemeteria/Lembaga , meliputi : Berdasarka pada UUD Tahu 1945 Sesuai da sejala dega kebijaka pembagua asioal yag tertuag pada Recaa Pembagua Jagka Meegah Nasioa (RPJMN) Tahu Disusu da mempertimbagka regulasi yag ada. Disusu berdasarka hasil aalisis atau evaluasi terhadap efektivitas regulasi yag ada. Disusu berdasarka kebutuha pembetuka keragka regulasi, dega prioritas pada peigkata daya saig ekoomi dega fokus bidag sumber daya alam, sumber daya mausia, serta ilmu pegetahua, da tekologi. Disusu berdasarka asas pembetuka da asas materi peratura perudag-udaga sebagaimaa yag diatur dalam pasal 5 da pasal 6 UU No.12 Tahu 2011 tetag Pembetuka Peratura Perudagudaga. Berikut ii merupaka diagram aalisis alur peyusua kebutuha keragka regulasi yag didasarka pada isu-isu pegelolaa egara, berbasiska Recaa Iduk Gambar 1 Diagram Alur Aalisis Kebutuha Keragka Regulasi Berdasarka Recaa Iduk Pegelolaa Kawasa Perbatasa tahu

33 Berdasarka gambar di atas, maka diketahui bahwa peyusua keragka regulasi disusu berdasarka 4 aspek pegelolaa. Berikut ii adalah pejabara tabel-tabel aalisis kebutuha regulasi berdasarka 4 aspek utama pegelolaa. Tabel 2 Idetifikasi Kebutuha Keragka Regulasi Pegelolaa Batas Wilayah Negara ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pegelolaa Batas Wilayah Darat Aspek Peetapa da Peegasa Batas Darat Peetapa da peegasa batas Negara wilayah darat Peegasa batas wilayah egara di darat melalui Pra- ivestigatio, refixatio, maitaace (IRM), IRM, peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meata kelembagaa diplomasi perudiga 2) Meigkatka upaya diplomasi/perudiga batas egara wilayah darat 3) Mempercepat peyelesaia segme batas egara wilayah darat 4) Meigkatka survey da pemetaa batas egara wilayah darat KEBUTUHAN REGULASI Regulasi peataa tata kelola bada perudiga (yag berisika aggota BNPP, BPPD termasuk kelembagaa adat daerah) yag megatur tugas, mekaisme, da keweaga dalam diplomasi/perudi ga perjajia batas darat egara. Pemeliharaa tada batas egara Peguata da peataa kelembagaa pegelolaa batas Negara wilayah darat Peegasa batas wilayah egara di darat melalui Pra- ivestigatio, refixatio, maitaace (IRM), IRM, peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meigkatka upaya IRM (Ivestigasi, Refixatio, da Maiteace) 2) Melakuka pra ivestigasi pilar batas egara wilayah darat 3) Membagu saraa pegamaa batas wilayah egara Peegasa batas wilayah egara di darat melalui Pra- ivestigatio, refixatio, maitaace (IRM), IRM, peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/ peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat Peyediaa regulasi mekaisme koordiasi atara pusat da daerah dalam mejaga da memelihara batas darat

34 ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meata kelembagaa pegelolaa batas egara wilayah darat 2) Meigkatka kapasitas sumber daya mausia pegelola batas egara wilayah darat KEBUTUHAN REGULASI Aspek Peigkata Pertahaa Keamaa Serta Peegaka Hukum Wilayah Perbatasa Darat Peigkata upaya pegamaa da peegaka hukum batas Negara wilayah darat Meigkatka kualitas da kuatitas, serta stadarisasi saraa-prasaraa pertahaa da pegamaa darat,serta melibatka pera aktif masyarakat dalam megamaka batas da kedaulata egara (Strategi No.7 RPJMN), dega: 1) Membagu da meigkatka sarpras hakam da peegaka hukum darat 2) Meigkatka kemampua persoil/aparat hakam da peegaka hukum darat 3) Meigkatka kerjasama hakam da gakkum egara tetagga di darat 4) Membagu da meigkatka Jalur Ispeksi Perbatasa (JIP) 5) Pembiaa pera serta masyarakat melalui Garda Batas Peyusua pedoma stadarisasi saraa da prasaraa pegamaa di darat Idetifikasi Kebutuha Keragka Regulasi Pegelolaa Batas Wilayah Laut & Udara Aspek Peetapa da Peegasa Batas Laut Peetapa da peegasa batas Negara wilayah laut Pemeliharaa batas egara wilayah laut Peegasa batas wilayah egara dilaut melalui peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/ peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meigkatka upaya diplomasi/perudiga batas egara wilayah laut 2) Mempercepat peyelesaia segme batas laut 3) Melakuka pemutakhira peta laut 4) Meigkatka kepemilika da iformasi sejarah maritim 5) Melakuka supervisi da pemetaa potesi perluasa batas ladas kotie 6) Meigkata survey da pemetaa batas egara wilayah laut Peegasa batas wilayah egara dilaut melalui peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/ peta Regulasi peataa tata kelola bada perudiga (yag berisika aggota BNPP, BPPD termasuk kelembagaa adat daerah) yag megatur tugas, mekaisme, da keweaga dalam diplomasi/perudi ga perjajia batas laut Peyediaa regulasi mekaisme

35 ARAH KEBIJAKAN Peguata da peataa kelembagaa pegelolaa batas Negara wilayah laut Peguata pegatura pegawasa udara STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meigkatka ivestigasi da pemeliharaa titik referesi da titik dasar 2) Pemeliharaa garis patai pulau-pulau kecil terluar Peegasa batas wilayah egara di laut melalui peataa kelembagaa diplomasi perudiga yag didukug oleh kelegkapa data/peta dukug da kapasitas pera da fugsi kelembagaa yag kuat (Strategi No.8 RPJMN), dega: 1) Meata kelembagaa pegelolaa batas egara wilayah laut 2) Meigkatka kapasitas sumber daya mausia pegelola batas egara wilayah laut Meigkatka kualitas pegatura, pembiaa pemafaata, da pegawasa recaa tata ruag, termasuk medorog percepata peyusua peratura perudaga terkait Pegelolaa Ruag Udara Nasioal (PRUN) utuk memperkuat kedaulata egara di udara serta peyusua recaa detail tata ruag egara (Strategi No. 11 RPJMN), dega: 1) Memperkuat pegatura Flight Iformatio Regio (FIR) agar berada dalam pegatura pihak Idoesia 2) Meyusu roadmap UU Peerbaga da pegatura lalu litas udara di Idoesia KEBUTUHAN REGULASI koordiasi atara pusat da daerah dalam mejaga da memelihara batas laut Aspek Peigkata Pertahaa Keamaa Serta Peegaka Hukum Wilayah Perbatasa Laut Peigkata upaya pegamaa da peegaka hukum batas Negara wilayah laut Meigkatka kualitas da kuatitas, serta stadarisasi saraa-prasaraa pertahaa da pegamaa laut, serta melibatka pera aktif masyarakat dalam megamaka batas da kedaulata egara (Strategi No.7 RPJMN), dega: 1) Membagu da meigkatka sarpras hakam da peegaka hukum laut 2) Meigkatka kemampua persoil/aparat hakam da peegaka hukum laut 3) Meigkatka kerjasama hakam da gakkum egara tetagga di laut Peyusua pedoma stadarisasi saraa da prasaraa pegamaa di laut Sumber: Hasil Aalisis, 2015

36 Tabel 3 Idetifikasi Kebutuha Keragka Regulasi Pegelolaa Litas Batas Negara ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pegelolaa Litas Batas Darat Aspek saraa da prasaraa litas batas Peigkata kualitas saraa da prasaraa litas batas Aspek Ekoomi Litas Batas Pegembaga aktivitas ekoomi ataregara di darat Melakuka trasformasi kelembagaa litas batas egara, yaitu Custom, Immigratio, Quaratie, Security (CIQS) mejadi satu sistem pegelolaa yag terpadu (Strategi No.6 RPJMN), dega: 1) Megembagka Sistem maajeme PLBN terpadu 2) Megembagka da meigkatka kualitas pelayaa pos pemeriksaa litas batas iterasioal (CIQS) 3) Meigkatka saraa da prasaraa pedukug operasioal pos litas batas egara 4) Meigkatka kualitas da kuatitas persoil pedukug fasilitas CIQS di darat Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No.10 RPJMN), dega: 1) Meyusu regulasi pegelolaa litas batas sebagai respo AEC 2) Meyediaka saraa ekoomi peujag aktivitas perdagaga atar egara bertaraf iterasioal 3) Membagu sarpras dasar peujag aktivitas perdagagaiterasioal 4) Megiisiasi promosi peluag ivestasi 5) Meata kembali perjajia bilateral atar egara Aspek pertahaa da keamaa Peigkata sistem pegamaa da pegawasa litas batas darat Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No.10 RPJMN), dega: 1) Megembagka Clea ad Gree Tasbara (pelitasa batas yag bersih dari KEBUTUHAN REGULASI Peyediaa regulasi tata kelola PLBN terpadu Peyusua regulasi mekaisme perdagaga litas batas Peyusua pedoma & stadarisasi saraa da prasaraa pegamaa di darat

37 ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK peyeludupa da berwawasa ligkuga) 2) Pegamaa litas batas egara Jalur C (Jalur Tikus) sepajag wilayah 3) Meigkatka kerjasama hakam da gakkum egara tetagga di darat Aspek sosial-budaya litas batas Percepata peyelesaia status kewargaegar aa pelitas batas darat Peigkata kerjasama kebudayaa litas batas Mempercepat peyelesaia status kewargaegaraa pelitas batas dega idetifikasi, pedataa, serta verifikasi status kewargaegaraa masyarakat (Strategi No. 9 RPJMN), dega: 1) Melakuka idetifikasi da pedataa serta verifikasi status kewargaegaraa kelompok masyarakat Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No. 10 RPJMN), dega: 1) Melakuka pertukara budaya atar bagsa di Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pegelolaa Litas Batas Laut Aspek saraa da prasaraa litas batas Peigkata kualitas saraa da prasaraa litas batas Aspek ekoomi litas batas Pegembaga aktivitas ekoomi ataregara di Melakuka trasformasi kelembagaa litas batas egara, yaitu Custom, Immigratio, Quaratie, Security(CIQS) mejadi satu sistem pegelolaa yag terpadu (Strategi No.6 RPJMN), dega: 1) Megembagka Sistem maajeme PLBN terpadu 2) Megembagka da meigkatka kualitas pelayaa pos pemeriksaa litas batas iterasioal (CIQS) 3) Meigkatka saraa da prasaraa pedukug operasioal pos litas batas egara 4) Meigkatka kualitas da kuatitas persoil pedukug fasilitas CIQS di laut Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No.10 RPJMN), dega: KEBUTUHAN REGULASI Peyusua MOU kerjasama atar egara di bidag sosial da bidag kebudayaa litas batas Peyediaa regulasi tata kelola PLBN terpadu Peyusua regulasi mekaisme perdagaga litas batas

38 ARAH KEBIJAKAN laut STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK 1) Meyusu regulasi pegelolaa litas batas sebagai respo AEC 2) Meyediaka saraa ekoomi peujag aktivitas perdagaga atar egara bertaraf iterasioal 3) Membagu sarpras dasar peujag aktivitas perdagaga 4) Megiisiasi promosi peluag ivestasi 5) Meata kembali perjajia bilateral atar egara Aspek pertahaa da keamaa Peigkata sistem pegamaa da pegawasa litas batas laut Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No.10 RPJMN), dega: 1) Megembagka Clea ad Gree Tasbara (pelitasa batas yag bersih dari peyeludupa da berwawasa ligkuga) 2) Pegamaa litas batas egara Jalur C (Jalur Tikus) sepajag wilayah 3) Meigkatka kerjasama hakam da gakkum egara tetagga di laut Aspek sosial-budaya litas batas Percepata peyelesaia status kewargaegar aa litas batas laut Peigkata kerjasama kebudayaa litas batas Mempercepat peyelesaia status kewargaegaraa pelitas batas dega idetifikasi, pedataa, serta verifikasi status kewargaegaraa masyarakat (Strategi No. 9 RPJMN), dega: 2) Melakuka idetifikasi da pedataa serta verifikasi status kewargaegaraa kelompok masyarakat Meigkatka arus perdagaga ekspor-impor di, kerjasama perdagaga, kerjasama sosial-budaya, da kerjasama pertahaa da keamaa batas wilayah dega egara tetagga (Strategi No. 10 RPJMN), dega: 2) Melakuka pertukara budaya atar bagsa di Sumber: Hasil Aalisis, 2015 KEBUTUHAN REGULASI Peyusua pedoma & stadarisasi saraa da prasaraa pegamaa di laut Peyusua MOU kerjasama atar egara di bidag sosial da bidag kebudayaa litas batas Tabel 4 Idetifikasi Kebutuha Keragka Regulasi Pembagua Kawasa Perbatasa

39 ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK KEBUTUHAN REGULASI Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pembagua Kawasa Perbatasa Darat da Laut Peigkata ifrastruktur trasportasi Peigkata kualitas peataa ruag Membagu koektivitas simpul trasportasi utama pusat kegiata strategis asioal dega lokasi prioritas da kecamata disekitarya, pusat kegiata wilayah (ibukota kabupate), pusat kegiata asioal (ibukota provisi), da meghubugka dega egara tetagga (Strategi No.3 RPJMN), dega: 1) Meyusu kebijaka yag medorog percepata jariga jala da jariga trasportasi 2) Membagu/meigkatka kualitas pelayaa simpul trasportasi 3) Membagu/meigkatka kualitas pelayaa jariga trasportasi 4) Membuka akses di dalam lokasi prioritas dega trasportasi, sugai, da udara dega jala/moda/dermaga o status da pelayaa keperitisa (Strategi No.4 RPJMN) 5) Mempercepat pembagua jariga jala terutama jala pararel, jala poros, da jala o status 6) Membagu/ meigkatka moda trasportasi Meigkatka kualitas pegatura, pembiaa pemafaata, da pegawasa recaa tata ruag, termasuk medorog percepata peyusua peratura perudaga terkait Pegelolaa Ruag Udara Nasioal (PRUN) utuk memperkuat kedaulata egara di udara serta peyusua recaa detail tata ruag egara (Strategi No. 11 RPJMN), dega: 1) Meetapka kebijaka detail tata ruag pada Pusat Kegiata Strategis Nasioal (PKSN) egara sebagai acua spasial pembagua 2) Meigkatka kapasitas kelembagaa peataa ruag 3) Meyelesaika da meigkatka recaa tata ruag beserta recaa detail tata ruag 4) Melakuka sikroisasi atara RTR dega recaa pembagua da recaa sektoral 5) Meegakka atura zoasi, isetif da Peyusua regulasi kebijaka terkait araha percepata pegembaga ifrastruktur trasportasi Peyusua regulasi kebijaka terkait Recaa Detail Tata Ruag Lokpri da PKSN beserta Peratura Zoasiya

40 ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK KEBUTUHAN REGULASI Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pembagua Kawasa Perbatasa Darat da Laut Peigkata ifrastruktur dasar permukima Peigkata kualitas pelayaa pedidika da kesehata disisetif Pegembaga pusat pertumbuha ekoomi egara berdasarka karakteristik wilayah, potesi lokal, da mempertimbagka peluag pasar egara tetagga dega didukug pembagua ifrastruktur trasportasi, eergi, sumber daya air, da telekomuikasiiformasi (Strategi No.1 RPJMN), dega: 1) Membagu/meigkatka kualitas pelayaa ifrastruktur dasar irigasi da sumber daya air 2) Meigkatka pemeuha kebutuha perumaha masyarakat di 3) Membagu/meigkatka ifrastruktur jala ligkuga Membagu kedaulata eergi di Kalimata, da kedaulata telekomuikasi di seluruh wilayah egara. (Stategi No.5 RPJMN), dega: 1) Membagu/meigkatka kualitas pelayaa ifrastruktur dasar eergi 2) Membagu/meigkatka kualitas pelayaa ifrastruktur dasar telekomuikasi Membagu sumber daya mausia (SDM) yag hadal serta pemafaata pegetahua da tekologi (IPTEK) dalam memafaatka da megelola potesi lokal, utuk mewujudka egara yag berdaya saig (Strategi No.2 RPJMN), dega: 1) Membagu/meigkatka kualitas saraa da prasaraa pedidika 2) Membagu/meigkatka kualitas saraa da prasaraa kesehata 3) Meigkatka kualitas kegiata belajar megajar melalui peigkata kualitas teaga pegajar 4) Megembagka keahlia da keterampila SDM sesuai kompetesi lokal 5) Megembagka pedidika keperawata 6) Peguata budaya masyarakat sebagai bagia dari peguata karakter bagsa Peyusua pedoma & stadarisasi saraa da prasaraa ifrastruktur wilayah (Stadar Pelayaa Miimum da Idikator khusus utuk Kawasa Perbatasa) Peyusua pedoma & stadarisasi saraa da prasaraa ifrastruktur Sosial Dasar Kawasa Perbatasa (Stadar Pelayaa Miimum da Idikator khusus utuk Kawasa Perbatasa) Peyusua regulasi utuk meampug isetif khusus utuk swasta dalam membagu pegembaga pelayaa

41 ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DALAM RPJMN DAN RENCANA INDUK KEBUTUHAN REGULASI Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Pembagua Kawasa Perbatasa Darat da Laut Peigkata sistem tata kelola pemeritaha da kualitas saraa da prasaraa pelayaa pemeritaha Meerapka kebijaka desetralisasi asimetris utuk egara dalam memberika pelayaa publik (ifrastruktur dasar wilayah da sosial dasar) da distribusi keuaga egara (Strategi No. 12 RPJMN) da Meerapka kebijaka khusus da meata pembetuka Daerah Otoom Baru (DOB) di yag berorietasi pada kesejahteraa melalui pembiaa, moitorig da evaluasi (Strategi No.13 RPJMN), dega: 1) Megembagka kebijaka khusus tetag peataa/pembetuka Daerah Otoom Baru (DOB) di 2) Megembagka kebijaka tetag peataa keweaga da kelembagaa dalam peyeleggaraa pemeritaha di egara 3) Megembagka kebijaka asimetris dibidag keuaga egara/daerah, termasuk kebijaka alokasi, utuk pembagua egara Mereformasi pelayaa publik di melalui peguata desa di kecamata lokasi prioritas peagaa melalui fasilitasi, supervisi, da pedampiga (Strategi No. 14 RPJMN), dega: 1) Megembagka kebijaka tetag peataa keweaga da kelembagaa dalam peyeleggaraa pemeritaha desa da kecamata di egara 2) Membagu da meigkatka kualitas saraa da prasaraa pemeritaha desa da kecamata di 3) Megembagka kebijaka asimetris dibidag keuaga egara/daerah, termasuk kebijaka alokasi, utuk peyeleggaraa pemeritaha desa da kecamata di egara 4) Meigkatka saraa operasioal aparatur pemeritaha desa da kecamata di 5) Meigkatka kualitas aparatur pemeritaha desa da kecamata di kesehata da pedidika - Peyusua Regulasi tetag peataa/ pembetuka Daerah Otoom Baru (DOB) di - Pedoma mekaisme kelembagaa dalam peyeleggaraa pemeritaha desa da kecamata di egara

42 Sumber: Hasil Aalisis, 2015 Tabel 5 Idetifikasi Kebutuha Keragka Regulasi Kelembagaa Kawasa Perbatasa ARAH KEBIJAKAN STRATEGI KEBUTUHAN REGULASI Idetifikasi kebutuha keragka regulasi Kelembagaa Pegelola Kawasa Perbatasa Peguata koodiasi atar stakeholders Iisiasi kerjasama kelembagaa ataregara (itegrasi istitusioal) dega egara tetagga dalam pegelolaa egara (itegrasi fugsioal) Peigkata kualitas saraa da prasaraa serta sistem pelayaa lembaga pegelola Memperkuat sistem koordiasi pegelolaa batas wilayah egara da pembagua atarstakeholders, dega: 1) Memperkuat mekaisme koordiasi atar aggota BNPP da atara aggota BNPP dega sektor terkait 2) Memperkuat mekaisme koordiasi atara pusat da daerah Megembagka pola kerjasama pegelolaa/pembagua ataregara, dega: 1) Melakuka iisiasi forum stakeholders litas egara terkait perwujuda itegrasi fugsioal (commo area) 2) Megembagka kerjasama pembagua melalui pembetuka lembaga pegelola bersama (itegrasi istitusioal) Meigkatka kualitas kelembagaa dalam pegelolaa egara, dega: 1) Megembagka tata kelola egara berbasis keweaga da kelembagaa yag spesifik/asimetris sesuai kebutuha 2) Membagu/meigkatka kualitas saraa da prasaraa peyeleggaraa pegelolaa 3) Meigkatka saraa operasioal peyeleggaraa fugsi pegelolaa 4) Meyusu/meyiapka kebijaka da megembagka program peigkata kapasitas lembaga pegelola Peyusua regulasi mekaisme koordiasi atara pusat da daerah Peyusua regulasi terkait kerjasama ataregara dalam pembagua Peijaua kembali perudaga terkait BNPP Regulasi terkait stadar saraa da prasaraa peyeleggaraa pegelolaa Sumber: Hasil Aalisis, 2015 Dari tabel-tabel di atas maka hasil temua tersebut disikroka kembali dega peratura perudaga yag sudah ada yag terkait dega pegelolaa, yag meliputi UU o 43 Tahu 2008 tetag

43 Wilayah Negara, UU o 23 Tahu 2014 tetag Pemeritaha Daerah, Perpres o 12 Tahu 2010 tetag Bada Nasioal Pegelola Perbatasa, Permedagri o 2 Tahu 2011 tetag Pedoma Pembetuka Bada Pegelola Perbatasa di Daerah, serta atura laiya yag berkaita dega pegelolaa. Utuk lebih legkapya keragka regulasi dapat dilihat pada Lampira Keragka Regulasi KERANGKA KELEMBAGAAN Secara garis besar, beberapa usur yag membetuk keragka kelembagaa pegelolaa egara adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Tetap BNPP 2. Kemeteria / Lembaga aggota BNPP da o aggota BNPP 3. Bada Pegelola Perbatasa Daerah (Provisi da Kabupate) 4. Kelembagaa ataregara BNPP yag merupaka bada koordiasi pegelolaa egara beraggotaka 15 K/L da para guberur provisi, dikepalai Meteri Dalam Negeri (Perpres No. 12 Th 2010 Pasal 7 ayat 2). Di tigkat daerah, juga terdapat BPPD, yag merupaka peragkat daerah yag dibetuk dalam ragka melaksaaka tugas da fugsi utuk melaksaaka pegelola egara di daerah (Permedagri No. 2 Tahu 2011 Pasal 1). Sedagka dalam upaya peetapa da peegasa batas wilayah egara da pegelolaa litas batas, terdapat lembaga diplomasi litas batas yag umumy merupaka lembaga ad hoc. Gambar 2 Kelembagaa Pegelolaa Perbatasa RI dega Negara Tetagga Sejauh ii, beberapa kebutuha da permasalaha kelembagaa pegelolaa diataraya adalah: Belum optimalya mekaisme da koordiasi, itegrasi, sikroisasi da siergitas program pegelolaa Negara baik di tigkat pusat maupu daerah Belum efektifya upaya pegelolaa kelembagaa ataregara dalam medukug aktivitas litas batas da itegrasi pegelolaa dega Negara tetagga Terbatasya sumber daya, saraa prasaraa pedukug, serta SDM lembaga pegelola

44 Meyikapi isu kebutuha da permasalaha tersebut, dirumuska beberapa lagkah strategis sebagai upaya rekomedasi, diataraya: Peguata koodiasi atar stakeholders Iisiasi kerjasama kelembagaa ataregara (itegrasi istitusioal) dega egara tetagga dalam pegelolaa egara (itegrasi fugsioal) Peigkata kualitas saraa da prasaraa serta sistem pelayaa lembaga pegelola Gambar 3 Rekomedasi Peguata Kelembagaa Pegelolaa Perbatasa RI dega Negara Tetagga Secara diagramatis, kebutuha pegelolaa dirumuska dega empat poi yag megacu pada diagram di atas: 1. Peigkata pera da kapasitas Sekretariat Tetap BNPP Memperkuat pera Sekretariat Tetap BNPP seperti memperkuat fugsi da weweag sekretariat tetap sebagai Lembaga koordiasi. 2. Peigkata koordiasi iteral Sekretariat Tetap BNPP dega K/L Diperluka peguata koordiasi atara sekretariat tetap dega K/L terkait dalam ragka harmoisasi kebijaka da program pegelolaa egara. Sekretariat tetap mejadi fasilitator da diamisator pegelolaa egara, meetuka arah kebijaka yag atiya dilaksaaka oleh K/L pelaksaa. 3. Peguata kelembagaa ataregara Kerjasama dega egara tetagga baru berlagsug pada tatara peetapa da peegasa batas, serta beberapa kerjasama regioal bilateral da multilateral. Perlu adaya peguata kelembagaa ataregara dalam keragka kelembagaa bersama di, dalam ragka megelola sebagai suatu ruag bersama. 4. Peigkata koordiasi pusat da daerah Miimya sumber daya da kurag kuatya weweag lembaga di daerah megakibatka pegelolaa egara di tigkat daerah kurag berjala optimal. Diperluka adaya peigkata fugsi da weweag lembaga di daerah, serta koordiasi dega pusat Sekretariat Tetap BNPP

45 Dalam mejalaka tugasya, Sekretariat Tetap BNPP terbagi dalam beberapa kedeputia sesuai dega klasifikasi peugasaya, yaitu: a. Deputi Bidag Pegelolaa Batas Wilayah Negara Tugas Kedeputia ii atara lai: 1. Melakuka peyusua da perumusa recaa iduk da recaa aksi serta pegoordiasia peyusua kebijaka da pegelolaa serta pemafaata batas wilayah Negara; 2. Melakuka koordiasi pegelolaa da fasilitasi peegasa, pembagua, pemeliharaa, da pegamaa batas wilayah Negara; 3. Megoordiasika peyusua aggara pembagua da pegelolaa batas wilayah Negara sesuai dega skala prioritas; da 4. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi, da pelapora pembagua serta pegelolaa batas wilayah Negara. b. Deputi Bidag Pegelolaa Potesi Kawasa Perbatasa Tugas Kedeputia ii atara lai: 1. Melakuka peyusua da perumusa recaa iduk da recaa aksi serta pegoordiasia peyusua kebijaka da pembagua, pegelolaa, da pemafaata potesi ; 2. Melakuka ivetarisasi potesi sumber daya da membuat rekomedasi peetapa zoa pegembaga ekoomi, pertahaa, sosial budaya, ligkga hidup da zoa laiya di ; 3. Megoordiasika peyusua aggara pembagua da pegelolaa potesi sesuai dega skala prioritas; da 4. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi, da pelapora pembagua serta pegelolaa potesi. c. Deputi Bidag Pegelolaa Ifrastruktur Kawasa Perbatasa Tugas Kedeputia ii atara lai: 1. Melakuka peyusua da perumusa recaa iduk da recaa aksi serta pegoordiasia peyusua kebijaka da pembagua, pegelolaa serta pemafaata ifrastruktur ; 2. Megoordiasika perumusa kebijaka da fasilitasi pembagua saraa da prasaraa perhubuga darat, laut, da udara, serta saraa da prasaraa pedukug zoa perekoomia, pertahaa, sosial budaya, ligkuga hidup, da zoa laiya di ; 3. Megoordiasika peyusua aggara pembagua da pegelolaa ifrastruktur sesuai dega skala prioritas; da 4. Melakuka pegedalia da pegawasa serta evaluasi da pelapora pembagua da pegelolaa ifrastruktur. Ketiga Kedeputia ii dalam melaksaaka tugasya masig-masig dibatu oleh tiga Asiste Deputi, dimaa masig-masig Asiste Deputi terdiri dari tiga Kepala Bidag, da masig-masig Kepala Bidag membawahi dua Kepala Subbidag. Selai itu tiap-tiap Deputi juga memiliki kelompok jabata fugsioal. Selai itu, terkait dukuga maajeme da tugas tekis laiya, Sekretariat Tetap BNPP terdiri dari dua Biro (Biro Perecaaa, Kerjasama da Hukum; da Biro Admiistrasi Umum), dimaa masig-masig Biro terdiri palig bayak tiga Bagia, da masig-masig bagia terdiri dari tiga Sub bagia. Jika dibadigka dega Bada Nasioal laiya yag memiliki perwakila higga di daerah serta aalisa Peratura Preside,

46 keweaga BNPP haya sebagai koordiator da pembuat kebijaka, tidak seperti Bada Nasioal laiya yag memiliki keweaga sampai ke tahap eksekusi. Peratura Preside Nomor 12 Tahu 2010 tetag Bada Nasioal Pegelolaa Perbatasa memuat mekaisme koordiasi BNPP: Kepala BNPP dalam melaksaaka tugasya dapat megudag da megikutsertaka meteri, pimpia lembaga pemeritah o kemeteria, da pejabat laiya dari lembaga pemeritah, pemeritah daerah da o pemeritah sesuai dega kebutuha; Dalam peyeleggaraa tugas da fugsiya, BNPP melakuka koordiasi dega bada pegelola di tigkat daerah; Hubuga koordiasi atara BNPP da bada pegelola daerah meliputi pembiaa, fasilitasi da pegawasa; Dalam peyeleggaraa tugas da fugsiya bada pegelola di daerah dikoordiasi oleh Guberur dalam kedudukaya sebagai wakil Pemeritah da aggota BNPP; Tata cara hubuga kerja BNPP dega bada pegelola di daerah diatur oleh Kepala BNPP. Meteri Dalam Negeri Selaku Kepala BNPP Sekretaris BNPP Biro Perecaaa, Kerjasama da Hukum Biro Admiistrasi Umum Deputi Bidag Pegelolaa Batas Wilayah Negara Deputi Bidag Pegelolaa Potesi Kawasa Deputi Bidag Pegelolaa Ifrastruktur Asiste Deputi Pegelolaa Batas Negara Wil Darat Asiste Deputi Pegelolaa Batas Negara Wil Laut da Udara Asiste Deputi Pegelolaa Potesi KP Darat Asiste Deputi Peataa Ruag Kawasa Perbatasa Asiste Deputi Pegelolaa Ifrastruktur Fisik Asiste Deputi Pegelolaa Ifrastruktur Ekoomi Kesra Asiste Deputi Pegelolaa Litas Batas Negara Asiste Deputi Pegelolaa Potesi KP Laut Asiste Deputi Pegelolaa Ifrastruktur Pemeritaha Gambar 4 Struktur Orgaisasi Sekretariat Tetap Bada Nasioal Pegelola Perbatasa Dalam perspektif pegelolaa cross border, isu litas batas mejadi isu yag sagat krusial, seperti marakya aktivitas illegal di. Dalam hal ii, isu-isu litas batas memerluka perhatia khusus. Kaitaya dega struktur orgaisasi sekretariat tetap, maka diperluka peguata fugsi da pera asiste deputi pegelolaa litas batas. Sehigga dalam koteks keragka kelembagaa, asiste deputi pegelolaa litas batas perlu berpera lebih besar terutama terkait dega fugsi fasilitasi da koordiasi K/L terkait, dalam meagai persoala di lapaga. Asiste deputi litas batas juga perlu melahirka berbagai kebijaka da regulasi terkait pegelolaa litas batas, terutama kaitaya dega pegelolaa saraa prasaraa litas batas, aktivitas ekoomi litas batas, peigkata pertahaa da keamaa litas batas, serta aktivitas sosial da budaya litas batas. Selai persoala litas batas, persoala pembagua juga mejadi isu petig, terutama kaitaya dega melepaska citra

47 dari keterbelakaga da keterisolasia. Kaitaya dega keragka kelembagaa sekretariat tetap adalah bahwa diperluka koordiasi da siergi yag itesif atara deputi pegelolaa potesi dega deputi pegelolaa ifrastruktur. Dua kedeputia ii tidak dapat terpisah satu sama lai dalam melahirka kebijaka pembagua, karea ifrastruktur dibagu atas dasar optimasi potesi, begitu juga potesi setempat dikembagka atas dasar dukuga ifrastruktur dasar. Maka diperluka suatu peguata, seperti dalam hal peguata SOTK yag megatur mekaisme kerja sekretariat tetap BNPP Kelembagaa BNPP dega Kemeteria/ Lembaga Dalam pasal 6 Peratura Preside Nomor 12 Tahu 2010, disebutka susua keaggota BNNP yag terdiri atas: Ketua Pegarah : Meteri Koordiator Bidag Politik, Hukum da Keamaa; Wakil Ketua Pegarah I : Meteri Koordiator Bidag Perekoomia; Wakil Ketua Pegarah II : Meteri Koordiator Bidag Kesejahteraa Rakyat; Kepala BNPP : Meteri Dalam Negeri Aggota : 1. Meteri Luar Negeri; 2. Meteri Pertahaa; 3. Meteri Hukum da Hak Asasi Mausia; 4. Meteri Keuaga; 5. Meteri Pekerjaa Umum; 6. Meteri Perhubuga; 7. Meteri Kehutaa; 8. Meteri Kelauta da Perikaa; 9. Meteri Perecaaa Pembagua Nasioal/Kepala Bada 10. Perecaaa Pembagua Nasioal; 11. Meteri Pembagua Daerah Tertiggal; 12. Paglima Tetara Nasioal Idoesia; 13. Kepala Kepolisia Negara Republik Idoesia; 14. Kepala Bada Itelije Negara; 15. Kepala Bada Koordiasi Survei da Pemetaa Nasioal; 16. Guberur Provisi terkait. Hubuga koordiasi atara BNPP da aggotaya sesuai dega Peratura Preside No. 12 Tahu 2010 dapat dilihat pada gambar dibawah ii Gambar 5 Hubuga Koordiasi BNPP, K/L, da BPPD

48 BNPP Pegelolaa Batas Wilayah Negara Potesi Kawasa Perbatasa Negara Pegelolaa Ifrastruktur Kawasa Perbatasa Kemeteria Koordiator Bidag Maritim Kemeteria Koordiator Kesejahteraa Rakyat Kemeteria Kelauta da Perikaa Kemeteria Kehutaa da Ligkuga Hidup Kemeteria Sosial Kemeteria Pertaia Kemeteria Desa, Pembagua Daerah Tertiggal da Trasmigrasi Kemeteria Kebudayaa da Pedidika Dasar Meegah Kemeteria Kesehata Kemeteria Pekerjaa Umum da Perumaha Rakyat Deputi Koordiasi Ligkuga Hidup da Kerawaa Sosial Deputi Koordiasi Perliduga Sosial da Perumaha Rakyat Deputi Koordiasi Kesehata, Kepeduduka, da Keluarga Berecaa Deputi Koordiasi Pedidika da Agama Deputi Koordiasi Kebudayaa, Pariwisata, Pemuda da Olah Raga Deputi Koordiasi Pemberdayaa Perempua da Kesejahteraa Aak Deputi Koordiasi Peaggulaga Kemiskia da Pemberdayaa Masyarakat Dirje Perikaa Tagkap Dirje Perikaa Budidaya Dirje Pegolaha da Pemasara Hasil Perikaa Dirje Kelauta, Pesisir da Pulau- Pulau Kecil Dirje Pegawasa Sumber Daya Kelauta Perikaa Direktorat Bia Program Kehutaa Direktorat Bia Produksi Kehutaa Direktorat Bia Saraa Usaha Kehutaa Direktorat Reboisasi da Rehabilitasi Direktorat Perliduga da Pegaweta Alam Dirje Bidag Rehabilitasi Sosial Dirje Bidag Perliduga da Jamia Sosial Dirje Bidag Pemberdayaa Sosial da Peaggulaga Kemiskia Dirje Bidag Peujag Dirje Prasaraa da Saraa Pertaia Dirje Taama Paga Dirje Hortikultura Dirje Perkebua Dirje Peteraka da Kesehata Hewa Dirje Pegolaha da Pemasara Hasil Pertaia Deputi Bidag Pegembaga Sumber Daya Deputi Bidag Peigkata Ifrastruktur Deputi Bidag Pembiaa Ekoomi da Duia Usaha Deputi Bidag Pembiaa Lembaga Sosial da Budaya Deputi Bidag Pegembaga Daerah Khusus Direktorat Jederal Pedidika Aak Usia Dii, Noformal, da Iformal Direktorat Jederal Pedidika Dasar Direktorat Jederal Pedidika Meegah Direktorat Jederal Kebudayaa Dirje Bia Upaya Kesehata Dirje Pegedalia Peyakit da Peyehata Ligkuga Dirje Bia Gizi da Kesehata Ibu da Aak Dirje Bia Kefarmasia da Alat Kesehata Direktorat Jederal Sumber Daya Air Direktorat Jederal Bia Marga Direktorat Jederal Cipta Karya Direktorat Jederal Perumaha Rakyat Kemeteria Hukum da HAM Kemeteria Dalam Negeri Kemeteria Luar Negeri Kemeteria Pertahaa Kemeteria Eergi da Sumberdaya Mieral Kemeteria Peridustria Kemeteria Keuaga Kemeteria Pariwisata Kemeteria Koperasi da UKM Bappeas Kemeteria Perhubuga Kemeteria Komuikasi da Iformatika Kemeteria Keuaga Direktorat Jederal Imigrasi Direktorat Jederal Pemasyarakata Direktorat Jederal Hak Kekayaa Itelektual Direktorat Jederal Peratura Perudagudaga Direktorat Jederal Admiistrasi Hukum Umum Direktorat Jederal Hak Asasi Mausia Direktorat Jederal Kesatua Bagsa da Politik Direktorat Jederal Pemeritaha Umum Direktorat Jederal Otoomi Daerah Direktorat Jederal Pembagua Daerah Direktorat Jederal Pemberdayaa Masyarakat da Desa Direktorat Jederal Kepeduduka da Pecatata Sipil Direktorat Jederal Keuaga Daerah Direktorat Jederal Asia Pasifik da Afrika Direktorat Jederal Amerika da Eropa Direktorat Jederal Kerjasama ASEAN Direktorat Jederal Multilateral Direktorat Jederal Iformasi da Diplomasi Publik Direktorat Jederal Hukum da Perjajia Iterasioal Direktorat Jederal Protokol da Kosuler Direktorat Jederal Strategi Pertahaa Direktorat Jederal Perecaaa Pertahaa Direktorat Jederal Potesi Pertahaa Direktorat Jederal Kekuata Pertahaa Direktorat Jederal Miyak da Gas Bumi Direktorat Jederal Mieral da Batu Bara Direktorat Jederal Keteagalistrika Direktorat Jederal Eergi Baru, Terbaruka da Koservasi Eergi Dirje Basis Idustri Maufaktur Dirje Idustri Agro Dirje Idustri Uggula Berbasis Tekologi Tiggi Dirje Idustri Kecil da Meegah Dirje Pegembaga Perwilayaha Idustri Dirje Kerjasama Idustri Iterasioal Kemeteria Perdagaga Dirje Perdagaga Dalam Negeri Dirje Stadarisasi da Perliduga Kosume Dirje Perdagaga Luar Negeri Dirje Kerjasama Perdagaga Iterasioal Dirje Pegembaga Ekspor Nasioal Direktorat Jederal Aggara Direktorat Jederal Pajak Direktorat Jederal Bea da Cukai Direktorat Jederal Perbedaharaa Direktorat Jederal Kekayaa Negara Kemeteria Agraria da Tata Ruag Direktorat Jederal Pertaaha Direktorat Jederal Peataa Ruag Dirje Ekoomi Kreatif, Berbasis Media, Desai, da IPTEK Dirje Ekoomi Kreatif Berbasis Sei da Budaya Dirje Pemasara Wisata Dirje Pegembaga Destiasi Wisata Bada Iformasi Geospasial Deputi Bidag Iformasi Geospasial Dasar Deputi Bidag Iformasi Geospasial Tematik Deputi Bidag Ifrastruktur Iformasi Geospasial Deputi Bidag Kelembagaa Koperasi da UKM Deputi Bidag Produksi Deputi Bidag Pembiayaa Deputi Bidag Pemasara da Jariga Usaha Deputi Bidag Pegembaga Sumber Daya Mausia Deputi Bidag Pegembaga da Ifrastruktur Usaha Deputi Bidag Pegkajia Sumberdaya UKMK Kemeteria Riset, Tekologi da Pedidika Tiggi Direktorat Jederal Pedidika Tiggi Direktorat Jederal Kajia Tekologi Deputi Bidag Sumber Daya Mausia da Kebudayaa Deputi Bidag Politik, Hukum, Pertahaa da Keamaa Deputi Bidag Kemiskia, Keteagakerjaa da UKM Deputi Bidag Ekoomi Deputi Bidag Sumber Daya Alam da Ligkuga Hidup Deputi Bidag Saraa da Prasaraa Deputi Bidag Pegembaga Regioal da Ekoomi Daerah Deputi Bidag Pedaaa Pembagua Deputi Bidag Evaluasi Kierja da Pembagua Kemeteria Dalam Negeri Dirje Kesatua Bagsa da Politik Dirje Pemeritaha Umum Dirje Otoomi Daerah Dirje Pembagua Daerah Dirje Pemberdayaa Masyarakat da Desa Dirje Kepeduduka da Pecatata Sipil Dirje Keuaga Daerah Dirje Dirje Dirje Dirje Perhubuga Darat Perhubuga Laut Perhubuga Udara Perkeretaapia Kemeteria Agraria da Tata Ruag Direktorat Jedral Pertaaha Direktorat Jederal Peataa Ruag Gambar 6 Hubuga Koordiasi Kedeputia Sekretariat Tetap BNPP dega K/L Direktorat Jederal Sumber Daya Peragkat Pos da Iformatika Direktorat Jederal Peyeleggaraa Pos da Iformatika Direktorat Jederal Aplikasi Iformatika Direktorat Jederal Iformasi da Komuikasi Publik Direktorat Jederal Aggara Direktorat Jederal Pajak Direktorat Jederal Bea da Cukai Direktorat Jederal Perbedaharaa Direktorat Jederal Kekayaa Negara Kemeteria Hukum da HAM Direktorat Jederal Imigrasi Direktorat Jederal Pemasyarakata Direktorat Jedera; Hak Kekayaa Itelektual Direktorat Jederal Peratura Perudag-udaga Direktorat Jederal Admiistrasi hukum Umum Direktorat Jederal Hak Asasi Mausia

49 Persoala yag dihadapi saat ii adalah belum optimalya koordiasi atara BNPP dega K/L terkait (horizotal), koordiasi BNPP dega BPPD (vertikal), serta koordiasi horizotal di daerah atara BPPD dega SKPD terkait. Selai itu, terkait dega kabiet kerja yag baru dibetuk, diperluka berbagai peyesuaia omeklatur aggota BNPP. Kebutuhakebutuha terkait dega peguata koordiasi BNPP dega K/L diataraya: Perubaha omeklatur, tugas da fugsi beberapa Kemeteria/ Lembaga berdasarka Kabiet Kerja. Peigkata pera Sekretariat Tetap BNPP dalam koordiasi litas sektor. Selama ii BNPP secara hirarki memiliki tigkata yag setara dega K/L laiya, sehigga serig meyulitka fugsi koordiasi yag diembaya. Maka beberapa rekomedasi keragka kelembagaa adalah: Diperluka adaya peijaua kembali atas beberapa regulasi terkait BNPP, terkait peyesuaia dega omeklatur, tugas da fugsi K/L Kabiet Kerja. Peerjemaha keragka koordiasi BNPP dalam perecaaa da pegelolaa kegiata yag terpadu. Diperluka adaya regulasi khusus terkait dega peguata weweag BNPP, serta bagaimaa mekaisme koordiasi yag diatur secara lebih tekis, yag dapat diacu oleh seluruh K/L. Peguata weweag BNPP sebagai bada yag berweag melakuka koordiasi dega K/L pelaksaa Kelembagaa Ataregara dega Negara Tetagga Struktur kelembagaa diplomasi dega egara tetagga dapat dikataka belum seoeuhya optimal. Belum ada lembaga kerjasama ataregara yag terbetuk bersifat permae. Lembaga kerjasama ataregara yag sudah terbetuk saat ii masih bersifat ad hoc, da umumya dibetuk utuk meagai peetapa da peegasa batas egara. Belum ada lembaga yag secara khusus dibetuk dalam ragka megelola sebagai ruag bersama, utuk mempercepat. Secara ilustratif, gambara megeai kebutuha tata laksaa kelembagaa diplomasi dega egara tetagga, diilustrasika sebagai berikut. Sumber: Hasil Aalisis, 2014 Gambar 7 Struktur Kelembagaa Dega Negara Tetagga Kawasa Negara sebagai halama depa Negara memerluka perhatia yag lebih dibadigka dega daerah-daerah laiya. Upaya

50 memajuka da megembagka egara perlu didukug oleh struktur kelembagaa yag kuat secara iteral (dalam egeri) da eksteral (ataregara). Dari sisi eksteral, kelembagaa dega egara tetagga merupaka kebutuha utama dikareaka egara tetagga merupaka aktor petig yag secara lagsug memberika pegaruh pada perkembaga egara. Demi mejaga keutuha bagsa da memajuka kesejahteraa masyarakat, maka upaya kerjasama perlu dipercepat agar persoala-persoala terkait batas wilayah egara, aktivitas litas batas, da pembagua egara dapat diselesaika. a. Kerjasama Kelembagaa dalam Peetapa da Peegasa Batas Wilayah Negara Belum adaya peyelesaia, peegasa, da peyepakata batas wilayah Negara baik darat maupu laut pada beberapa segme, salah satuya disebabka oleh belum adaya lembaga diplomasi yag kuat da masih bersifat ad hoc (belum permae). Upaya perudiga utuk membahas permasalaha klaim batas wilayah Negara yag dilakuka oleh Geeral Border Committee (GBC), Joit CommissioMeetig, dsb, masih terbatas dikareaka lembaga ii belum memiliki status kuat da tidak ada keharusa melakuka pertemua/perudiga secara berkala. Secara ilustratif, gambara eksistig megeai lembaga diplomasi peegasa da peetapa batas wilayah egara, diilustrasika pada gambar berikut ii: Sumber: Hasil Aalisis, 2014 Gambar 8 Struktur Kelembagaa Diplomasi Peegasa da Peetapa Batas Wilayah Negara Kodisi struktur kelembagaa diplomasi peegasa da peetapa batas wilayah egara yag ada saat ii masih berupa upaya perudiga yag difasilitasi lembaga diplomasi ataregara bersifat ad hoc, dega keberadaa lembaga tersebut yag tidak dimiliki oleh semua segme egara. Secara garis besar, saat ii terdapat model lembaga adhoc yag meagai persoala pegelolaa atara lai (1) Geeral Border Committee (GBC) dikoordiasika oleh Kemeteria Pertahaa; (2) Joit CommissioMeetig (JCM) dikoordiasika oleh Kemeteria Luar Negeri; da (3) Sub Komisi Tekis Survey da Demarkasi dikoordiasika oleh

51 Kemeteria Dalam Negeri. Adapu peagaa masalah outstadig border poblems (OBP) ataupu persoala sektor maka dibetuk Kelompok Kerja Bersama (Joit Workig Group) atara kedua egara. Secara rigkas aka dijelaska model lembaga diplomasi yag sudah ada di beberapa segme egara, yaki: 1) Kelembagaa Batas RI- Malaysia Kerjasama kelembagaa utuk batas egara RI da Malaysia di tagai melalui tiga lembaga yaitu: (1) Geeral Border Committee (GBC) RI- Malaysia dikoordiasika oleh Kemeteria Pertahaa; (2) Joit CommissioMeetig (JCM) RI-Malaysia, dikoordiasika oleh Kemeteria Luar Negeri; da (3) Joit Idoesia Malaysia Boudaries Committee o the Demarcatio ad Survey (JIM) RI-Malaysia Sub Komisi Tekis Survey da Demarkasi dikoordiasika oleh Kemeteria Dalam Negeri. Adapu Utuk peagaa masalah Outstadig Boudary Problems (OBP), telah dibetuk Kelompok Kerja Bersama (Joit Workig Group) atara kedua egara. Adapu Utuk peagaa masalah Outstadig Boudary Problems (OBP), telah dibetuk Kelompok Kerja Bersama (Joit Workig Group) atara kedua egara. 2) Kelembagaa Batas Negara RI-Papua Nugii Kerjasama kelembagaa utuk batas egara RI-PNG saat ii ditagai dua lembaga yaitu Joit Border Committee (JBC) RI-PNG yag dikoordiasika oleh Kemeteria Dalam Negeri, serta Joit Techical Sub Commitee o Survey Demarcatio of the Boudary ad Mappig (JTSC- SDM) yag dikoordiasika oleh Kemeteria Pertahaa. 3) Kelembagaa Batas Negara RI - Timor Leste Kerjasama kelembagaa utuk batas egara RI-Timor Leste selama ii ditagai oleh 2 (dua) lembaga yaitu Joit Border Committee (JBC) RI- RDTLyag dikoordiasika oleh Kemeteria Dalam Negeri, serta Techical Sub Commitee Border Demarcatio ad Regulatio (TSC-BDR) RI- RDTL yag dikoordiasika oleh Kemeteria Pertahaa da Bada Iformasi Geospasial (BIG). 4) Kelembagaa Batas Negara RI Idia (Batas Laut) Kerjasama kelembagaa utuk batas egara RI-Idia megatur Wilayah Zoa Ekoomi Eksklusif da Ladas Kotie RI berbatasa dega Negara Idia di Laut Adama. Delimitasi Batas Zoa Ekoomi Eksklusif RI-Idia higga saat ii belum disepakati, sedagka Batas Ladas Kotie telah disepakati. 5) Kelembagaa Batas Negara RI Thailad (Batas Laut) Wilayah ZEE da Ladas Kotie RI berbatasa dega Negara Thailad di Laut Adama da Selat Malaka bagia Utara. Delimitasi batas ZEE RI-Thailad higga saat ii masih dalam proses perudiga batas da belum disepakati. Sedagka BLK telah disepakati dalam beberapa perjajia. 6) Kelembagaa Batas Negara Laut RI Vietam (batas Laut) Kerjasama batas Laut RI- Vietam ditadai dega wilayah Zoa Ekoomi Eksklusif da Ladas Kotie RIberbatasa dega Negara Vietam di Laut Cia Selata. Delimitasi batas ZEE RI-Vietam higga saat ii belum disepakati, sedagka Batas Ladas Kotie telah disepakati pada taggal 26 Jui 2003 melalui Perjajia Persetujua atara Pemeritah Republik Idoesia da Pemeritah Republik Sosialis Vietam. 7) Kelembagaa Batas Negara RI Sigapura (Batas Laut)

52 Lembaga adhoc yag meagai persoala pegelolaa atara RI Sigapura adalah (1) Geeral Border Committee (GBC) dikoordiasika oleh Kemeteria Pertahaa; (2) Joit CommissioMeetig (JCM) dikoordiasika oleh Kemeteria Luar Negeri; da (3) Sub Komisi Tekis Survey da Demarkasi dikoordiasika oleh Kemeteria Dalam Negeri. Adapu Utuk peagaa masalah outstadig border poblems (OBP) ataupu persoala sektor maka dibetuk Kelompok Kerja Bersama (Joit Workig Group) atara kedua egara. 8) Kelembagaa Batas Negara Laut RI Filipia (Batas Laut) Kerjasama kelembagaa utuk batas egara RI - Philipia dalam isu telah terjali melalui forum JBC (Joit Border Committee), dega ageda yag dilaksaaka secara ruti. Disampig itu juga ada forum JCBC (Joit Commisio for Bilateral Cooperatio) gua membahas masalah-masalah yag berhubuga dega isu-isu keamaa bersama. Adapu Utuk peagaa masalah outstadig border poblems (OBP) ataupu persoala sektor maka dibetuk Kelompok Kerja Bersama (Joit Workig Group) atara kedua egara. 9) Kelembagaa Batas Negara RI Palau (Batas Laut) Higga saat ii Idoesia belum meyepakati batas-batas ZEE dega Palau di Samudera Pasifik. Salah satu alasa utama adalah belum terbetukya hubuga diplomatik atara Idoesia dega Palau. Meski demikia, Idoesia sudah meyataka klaimya melewati garis tegah atara Idoesia dega Palau, sehigga Idoesia meguasai mil laut wilayah maritim di sisi Palau dilihat dari simulasi garis meredia muri dega mempertimbagka titik pagkal releva atara kedua egara. 10) Kelembagaa Batas Negara RI-Australia (Batas Laut) Idoesia da Australia telah meyepakati eam perjajia batas maritim. Namu perjajia ii belum berlaku secara resmi megigat Idoesia belum meratifikasi dalam peratura asioal Dega melihat kodisi keberadaa lembaga diplomasi peegasa batas wilayah egara yag haya ada di beberapa segme yaki kelembagaa batas egara RI-Malaysia, RI-Sigapura, RI-Timor Leste, RI- Papua Nugii da RI-Filipia maka diperluka peguata lembaga diplomasi yag berupa lembaga diplomasi ataregara yag bersifat kuat da lebih permae. Diperluka adaya peataa yag meyeluruh terkait kelembagaa diplomasi peyelesaia peetapa da peegasa batas wilayah egara. Dalam hal ii BNPP perlu mejadi motor utama dalam peataa kelembagaa ii. b. Kerjasama Kelembagaa dalam Pegelolaa Litas Batas Negara Saat ii, masig-masig usur CIQS (Custom, Immigratio, Quaratie, da securities) bekerja secara vertikal sesuai araha K/L yag berweag. Semetara kodisi di lapaga, usur-usur tersebut bertemu harus berjala memberika pelayaa orag da barag secara terpadu di Pos Litas Batas (PLB) atau Pos Pemeriksaa Litas Batas (PPLB). Dega kodisi koordiasi yag sifatya vertikal da salig terpisah, pelayaa litas baas tidak aka berjala secara optimal. PLBN dibagi dalam dua tipe, yaitu: PLBN tipe A da PLBN tipe B. PLBN Tipe A merupaka exit-etry poi yag dapat melayai pelitas batas dega megguaka salah satu dari dua dokume pelitas batas yaki dokume (buku) Paspor da atau dokume (buku) Pas Litas Batas (serig dikeal dega passpor merah ). PLBN Tipe B merupaka exit-etry poit yag haya dapat melayai pelitas batas dega megguaka dokume (buku) Pas

53 Litas Batas saja. Secara ilustratif, gambara eksistig megeai lembaga pegelola aktivitas litas batas egara, diilustrasika pada gambar berikut ii: Sumber: Hasil Aalisis, 2014 Gambar 9 Struktur Kelembagaa Litas Batas Dalam meagai aktivitas litas batas diperluka maajeme PLBN terpadu sebagai salah satu ageda strategis. AEC 2015 aka memberika peluag bagi egara-egara aggota ASEAN utuk memperluas cakupa skala ekoomi, meguragi kemiskia da kesejaga sosial ekoomi, meigkatka daya tarik sebagai tujua bagi ivestor da wisatawa, meguragi biaya trasaksi perdagaga, serta memperbaiki fasilitas perdagaga da bisis. Hal ii aka berakibat pada perluya kelacara arus orag da barag, da egara aka meerima dampak yag cukup sigifika. PLBN terpadu juga merupaka solusi terbaik bagi pembaharua sistem pelayaa aktivitas litas batas egara. Selama ii pelayaa CIQS pada pitu gerbag egara masih berupa uit-uit sektor terpisah, sehigga pelayaa litas batas egara tidak efektif da efisie, karea masig-masig sektor memiliki uit pelayaa tersediri. Custom mejadi taggug jawab Kemeteria Keuaga, Imigrasi di bawah taggug jawab Kemekumham, Quaratie di bawah taggug jawab Kemeteria Perdagaga/Kemeteria Pertaia/KKP, da Security di bawah taggug jawab Kemeteria Pertahaa. Oleh karea itu, walaupu masig-masig uit sektor CIQS berada di bawah keweaga K/L yag berbeda, perlu dibetuk satu PLBN terpadu yag mejadika pelayaa uit sektor CIQS mejadi satu atap dega dikelola oleh satu maajeme yag terdiri atas perwakila dari keweaga K/L yag membawahi masig-masig uit sektor CIQS tersebut. Kosep PLBN Terpadu dapat megguaka model pegelolaa Sektoral Terkoordiasi yaki sektoral amu didukug koordiasi da kolaborasi yag kuat (P.Kridiarto, Fauza Dj, da A Hedy S, 2013).Meurut UU 43/2008 tekis pembagua di egara dilakuka oleh masig-masig K/L terkait da dikoordiasika oleh BNPP. Sesuai dega piliha model pegelolaa sektoral terkoordiasi, betuk kelembagaa pegelola yag dapat dikembagka adalah megembagka uit maajeme PLBN sebagai kepajaga taga BNPP di lapaga utuk medukug sistem pemeriksaa da pelayaa litas batas oleh istasi-istasi terkait, serta pegembaga di sekitar PLBN.

54 Tugas Uit Maajeme Kawasa PLBN yag terkait dega pegefektifa PLBN terpadu: a) Meyusu da megusulka recaa pegelolaa PLB kepada pemeritah pusat da pemeritah daerah sesuai stadarisasi da tata ruag yag ditetapka beserta kebutuha pembiayaaya b) Megkoordiasika pembagua saraa da prasaraa oleh istasi terkait di PLBN; c) Melakuka pegedalia da pegawasa terhadap pegelolaa PLBN oleh istasi terkait; da d) Melakuka pegumpula, pegolaha, da peyajia data-data litas batas melalui koordiasi dega istasi terkait. Fugsi Perecaaa da Pedaaa yag terkait dega pegefektifa PLBN terpadu: Uit maajeme PLBN meyusu recaa kebutuha pegelolaa PLB da megkomuikasikaya kepada pihak terkait utuk pembiayaaya. Pembagua ifrastruktur pada PLBN perlu megacu kepada suatu Recaa Detail Tata Ruag da peratura zoasiya, serta stadar yag telah ditetapka. Pembagua PLBN merupaka urusa pusat sehigga pembiayaa bersumber dari daa APBN. Sedagka pembagua pedukug PLBN merupaka urusa bersama (cocurret) sehigga pembiayaaya dapat bersumber dari daa APBN atau APBD disesuaika dega keweaga pembaguaya. Uit maajeme PLBN megusulka recaa kebutuha pembagua PLBN yag bersumber dari APBN kepada BNPP utuk elajutya dikoordiasika kepada Kemeteria/Lembaga terkait, serta yag bersumber dari daa APBD kepada BPPD utuk selajutya dikoordiasika kepada SKPD terkait. kebutuha pembagua PLBN yag bersumber dari pihak swasta seperti: perbaka, moey chager, dsb juga dapat dikoordiasika da difasilitasi oleh Uit Maajeme Kawasa PLBN yag bekerjasama dega Pemda setempat. Fugsi Koordiasi da Pelaksaaa yag terkait dega pegefektifa PLBN terpadu: uit maajeme PLB megkoordiasika da memfasilitasi proses pembagua oleh berbagai istasi pusat, daerah, da swasta agar ya dapat berjala sesuai dega recaa yag ditetapka. Koordiasi da fasilitasi dilakuka utuk meagai berbagai permasalaha yag dapat meghambat proses pembagua. Peyediaa laha pembagua PLB mejadi taggug jawab Pemeritah daerah di bawah koordiasi Uit Maajeme Khusus PLB. Peyediaa aparatur, saraa, da prasaraa disediaka oleh masigmasig istasi dega megacu kepada stadar yag ditetapka oleh Uit Maajeme Khusus PLB. Fugsi Pegedalia, Pegawasa, da Basis Data yag terkait dega pegefektifa PLBN terpadu: Uit maajeme khusus PLB melakuka pegedalia da pegawasa secara berkala terhadap kegiata pegelolaa PLB, termasuk terhadap prosedur pemeriksaa oleh istasi terkait agar sesuai dega SOP yag disepakati.

55 Uit maajeme khusus PLB megembagka sistem pegawasa oleh masyarakat melalui kotak pos pegadua, sms gratis pegadua atau metode lai yag dipadag perlu. Berbagai permasalaha yag diperoleh dari hasil moitorig, evaluasi, da pegawasa ataupu pelaggara-pelaggara perlu dikomuikasika kepada istitusi terkait di lapaga utuk memperoleh solusi peagaa dalam hal permasalaha yag memerluka peagaa pada level yag lebih tiggi, hasil moitorig, evaluasi, da pegawasa dilaporka kepada BNPP utuk dikoordiasika lebih lajut peagaaya kepada istasi terkait di tigkat pusat da provisi. Uit maajeme khusus PLB berhak memperoleh data yag terkait dega kierja pelayaa litas batas da data laiya dari istasi terkait di PLB, utuk selajutya didokumetasika, diolah, didistribusika, da dipublikasika kepada pihak-pihak terkait. Selai pembetuka PLBN tepadu dega sistem pegelolaa satu uit maajeme PLBN juga diperluka peguata diplomasi dalam ragka pembaharua Border Cross Agreemet ad Border Trade Agreemet pada beberapa segme egara. Hubuga bilateral kedua egara bertetagga di, diatur dalam sebuah perjajia yag umumya dilakuka melalui proses perudiga. Perjajia litas batas RI dega Malaysia, PNG, da RDTL diatur dalam cross border agreemet atau sejeisya. Demikia halya dari aspek perdagaga, juga diatur dega sebuah border trade agrremet atau sejeisya. Kodisi saat ii, dokumedokume perjajia tersebut perlu direview da diperbaharui karea telah lewat masa berlakuya atau karea substasiya memag sudah tak lagi releva. Dalam dua tahu ii, BNPP telah itesif berkoordiasi dega K/L terkait dari usur CIQS maupu Kemeteria Perdagaga serta Kemelu, Kemedagri, da Kemeha serta jajara TNI utuk melakuka lagkahlagkah koordiatif pembeaha: Memperbarui Border Cross Agreemet ad Border Trade Agreemet (BCA da BTA) atara RI dega Malaysia. Membagu komuikasi bilateral yag kodusif utuk pelitas batas, perdagaga litas batas, da peagaa masalah-masalah litas batas egara dega PNG da RDTL. Khusus dega Malaysia, BNPP aka semaki megefektifka forum-forum Sosekmalido. c. Kerjasama Kelembagaa dalam Pembagua Kawasa Perbatasa Lembaga bersama, dega tujua megiisiasi kerjasama bilateral ataregara dalam pembagua da pegembaga egara belum bayak terwujudka saat ii. Betuk Kerjasama ataregara yag sudah ada saat ii masih berupa kerjasama bilateral ataregara yag belum bisa meciptaka suatu ruag bersama di. Utuk mempercepat pembagua, sagat diperluka kerjasama dega egara tetagga dalam meciptaka suatu ruag bersama di. Hal ii dapat mejadi perhatia utuk lima tahu medatag. Secara ilustratif, gambara eksistig megeai lembaga diplomasi pembagua egara, diilustrasika pada gambar berikut ii:

56 Sumber: Hasil Aalisis, 2014 Gambar 10 Struktur Kelembagaa AtarNegara dalam Pembagua Kawasa Perbatasa Saat ii sudah terdapat beberapa lembaga bersama tetapi haya sebatas perjajia kerjasama batas egara da kerjasama ekoomi, seperti ASEAN Comuity, Idoesia Malaysia SigaporeGrowthTriagle (IMS-GT), ASEAN Growth Area (BIMP - EAGA), Thailad GrowthTriagle (IMT-GT) da Australia- IdoesiaDevelopmet Area (AID). Perlu adaya lembaga bersama yag berada khusus berada di masig-masig, utuk megelola ruag di sebagai ruag bersama, seperti yag sudah dilakuka di egara-egara di Eropa, dimaa perwakila pemeritah pusat da pemeritah daerah yag berada di duduk bersama utuk merumuska kebijaka kerjasama bersama. Maka diperluka iisiasi forum kerjasama kelembagaa ataregara dalam membagu da itegrasi pegelolaa dega Negara tetagga. Hal ii dimaksudka utuk megembagka pola kerjasama pegelolaa/pembagua ataregara (itegrasi istitusioal) dega egara tetagga dalam pegelolaa egara (itegrasi fugsioal). Dega adaya lembaga pegelola bersama, maka diharapka kerjasama tersebut dapat meampug segala kebutuha sesuai dega kebutuha yag memiliki potesi da karakteristik berbeda, da tujua utama kelembagaa bersama adalah meigkatka siergitas ataregara di utuk meigkatka kesejahteraa masyarakat Kelembagaa Bada Pegelola Perbatasa Daerah Sesuai dega Permedagri No.2 Tahu 2011 tetag Pedoma Pembetuka Bada Pegelola Perbatasa di Daerah, Maka disebutka dalam pasal 9, BPPD mempuyai tugas meetapka kebijaka program pembagua, meetapka recaa kebutuha aggara, megoordiasika, da melaksaaka evaluasi da pegawasa di kabupate/kota. Pada kodisi

57 saat ii BPPD sebagai lembaga pegelola di daerah tidak haya bertugas megkoordiasi, memfasilitasi, melakuka evaluasi da pegawasa, aka tetapi juga sebagai lembaga pegelola yag juga (eksekutor) pelaku pembagua. Selai isu tersebut, juga terdapat beberapa isu laiya terkait fugsi bada pegelola di daerah, atara lai: Belum dipahamiya secara jelas posisi da keduduka BPPD terhadap SKPD tekis yag berkaita erat dega pegelolaa, yag kemudia berakibat sulitya melakuka sikroisasi program, da muculya ego sektoral dari SKPD terkait laiya. Belum terdapat pegatura atau padua yag jelas secara tekis megeai mekaisme koordiasi bada pegelola di daerah. Belum adaya padua tekis megeai model da mekaisme koordiasi atara BNPP, BPPD Provisi da BPPD Kabupate/Kota. Masih ada beberapa BPPD yag masih tergabug dega lembaga lai. Hal ii meghambat tugas da pera BPPD sebagai lembaga pegelola daerah. Secara ilustratif, gambara eksistig megeai hubuga koordiasi BNPP dega BPPD, diilustrasika pada gambar berikut ii: Sumber: Hasil Aalisis, 2014 Gambar 11 Hubuga Koordiasi BNPP dega BPPD (Eksistig) Dalam UU No. 43 tahu 2008 megeai Wilayah Negara, pada Pasal 16, disebutka bahwa hubuga kerja atara Bada Pegelola asioal da Bada Pegelola daerah merupaka hubuga koordiatif. Saat ii, hubuga koordiasi atara BPPD dega BNPP terbilag masih belum optimal. Baru 5 dari 10 BPP di provisi yag sudah memiliki mekaisme koordiasi vertikal adalah Provisi Kalimata Timur, Kalimata Barat, NTT, Sulawesi Utara, da Maluku Utara. Betuk koordiasi di Provisi Kalimata Timur da NTT berupa kerjasama program, semetara provisi laiya berupa rapat koordiasi berkala. Dalam Perpres No. 12 tahu 2010 megeai BNPP, pada Pasal 17 disebutka secara jelas terkait hubuga koordiasi BNPP dega BPPD, bahwa: (1) Dalam peyeleggaraa tugas da fugsiya, BNPP melakuka koordiasi dega bada pegelola di tigkat daerah.

58 (2) Hubuga koordiasi sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) meliputi pembiaa, fasilitasi da pegawasa. (3) Dalam peyeleggaraa tugas da fugsiya bada pegelola di daerah dikoordiasi oleh Guberur dalam kedudukaya sebagai wakil Pemeritah da aggota BNPP. (4) Tata cara hubuga kerja BNPP dega bada pegelola di daerah diatur oleh Kepala BNPP. Oleh karea itu kebutuha-kebutuha prioritas utuk memperkuat hubuga koordiasi atara BNPP dega BPPD serta memperkuat weweag bada pegelola adalah sebagai berikut: 1) Kebutuha aka keweaga yag kuat; bada pegelola membutuhka strog leadership. Bagi bada pegelola di tigkat Kabupate/Kota, keweaga yag kuat dapat diperoleh dari tigkat pimpia bada pegelola yag berada tidak sejajar dega pimpia lembaga lai yag mejadi aggotaya. Oleh karea itu, kebutuha yag utama adalah bahwa pimpia BPPD sebaikya Guberur (tigkat provisi) atau Bupati/Walikota (tigkat Kabupate/Kota), yag megkoordiasika aggota, yaki seluruh SKPD terkait. Hal ii bertujua megefektifka pera koordiatif BPPD serta meguragi koflik kelembagaa da muculya ego sektoral. Dalam medukug tugas keseharia dapat dibetuk sekretariat BPPD yag ditempatka sebagai SKPD yag melayai tugas da fugsi BPPD dalam mejalaka keweaga yag dimilikiya. Dalam kelembagaa ii juga dimugkika utuk membetuk gugus tugas yag mejadi ruag partisipasi yag lebih luas bagi masyarakat utuk ikut serta dalam pegelolaa di daerah. 2) BNPP perlu membuat atura-atura megeai mekaisme peyeleggaraa pegelolaa, yag kemudia disahka dalam betuk Perka BNPP, meliputi: a. Mekaisme koordiasi atarlembaga, berikut mekaisme moitorig, reportig, ad verificatio terkait pegelolaa. b. Peguata jariga koordiasi atarlembaga, yag meliputi: i. Hubuga koordiasi atara BNPP dega Kemeteria/Lembaga. ii. Hubuga koordiasi atara BNPP dega Bada Pegelola Perbatasa Daerah c. Mekaisme pembagia sumber daya (mausia, aset) atarlembaga terkait pegelolaa. i. Mekaisme da keweaga dalam sharig facilites berbetuk MoU BPPD dega SKPD di Daerah. ii. Mekaisme pegatura SDM pegelola (kualitas, kuatitas) d. Mekaisme kerjasama dega swasta da masyarakat dalam pegelolaa. Dapat berupa pelibata istitusi o pemeritah dalam pembiayaa program pegelolaa melalui berbagai skema seperti public private partership, pemafaata CSR, da isetif pembagua baik di tigkat pusat oleh BNPP maupu daerah oleh BPPD e. Betuk, mekaisme, da akses sumber daa selai APBN/D. f. Pedoma tekis Stadar Pelayaa Miimum (baik prasaraa da saraa) khusus.

59 - 55-3) BNPP perlu memperkuat kapasitas kelembagaa, terutama dalam berpera sebagai koordiator pembagua, sehigga aka berpegaruh pada peguata mekaisme koordiasi vertikal atara BPPD dega BNPP. BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. TARGET KINERJA Terkait target kierja dijelaska megeai hasil da satua hasil yag aka dicapai dari setiap idikator kierja, baik itu Idikator Kierja, Sasara Strategis, Idikator Kierja Program da Idikator Kierja Kegiata. Idikator Kierja Program Idikator Kierja Program adalah alat ukur yag megidikasika keberhasila pecapaia hasil (outcome) dari suatu program. Idikator Kierja Program ditetapka secara spesifik utuk megukur pecapaia kierja berkaita dega sasara program (outcome). Idikator kierja program dalam Keragka Akutabilitas Orgaisasi merupaka ukura pecapaia kierja program. Idikator Kierja Program dalam Struktur Maajeme Kierja merupaka sasara kierja program yag secara akutabilitas berkaita dega uit orgaisasi di BNPP setigkat Eselo IA. Kriteria-kriteria yag diguaka dalam merumuska Idikator Kierja Program adalah sebagai berikut: 1) Harus mecermika sasara kierja uit orgaisasi Eselo IA sesuai dega visi, misi da tupoksiya; 2) Harus dapat medukug pecapaia kierja BNPP (visi, misi da sasara strategis); da 3) Harus dapat dievaluasi berdasarka periode waktu tertetu. Metode pemiliha Idikator Kierja Program Tekis berdasarka sumber ketersediaa da pegumpula dataya dapat dibagi mejadi dua bagia, yaitu: 1) Kelompok data/iformasi tersedia Idikator kierja program dapat disusu dega megguaka idikator yag sudah tersedia. Cotoh; (i) IPM (Ideks Pembagua Mausia), (ii) APK (Agka Partisipasi Kasar), (iii) APM (Agka Partisipasi Muri) da (iv) IHSG (Ideks Harga Saham Gabuga) di maa data pegukura pecapaia kierjaya telah tersedia/ dilakuka pegumpula da peghitugaya oleh istasi lai sehigga K/L bersagkuta dapat megguaka data ii secara lagsug. 2) Kelompok data/iformasi dikumpulka sediri oleh BNPP. Kelompok idikator ii dibagi mejadi 3 (tiga) bagia yaitu: a) Idikator kierja program berasal dari idikator kierja kegiata terpetig; b) Idikator kierja program merupaka Ideks Komposit dari Idikator idikator kierja kegiataya; da c) Idikator kierja program merupaka idikator survei peilaia pecapaia kierja program. Idikator Kierja Program yag dirumuska harus memeuhi kriteria idikator kierja yag baik, yaitu:

60 - 56-1) Specific: idikator kierja program dapat diidetifikasi dega jelas da tidak bermaka gada sehigga mudah utuk dimegerti da diguaka; 2) Measurable: idikator kierja program diyataka dega jelas da terukur dega skala peilaia tertetu yag disepakati, dapat berupa pegukura secara kuatitas, kualitas atau harga; 3) Achievable: idikator kierja program merupaka sesuatu yag dapat dicapai; 4) Relevat: mecermika keterkaita (relevasi) secara logis da lagsug atara target outcome dalam ragka mecapai target impact yag ditetapka; da 5) Time Bod: waktu/periode pecapaia idikator kierja program ditetapka. Adapu program dalam ligkup sekretariat tetap BNPP terdapat 2 (dua) program, yaitu: 1. Program Geerik (Program Dukuga Maajeme da Pelaksaaa Tugas Tekis Laiya BNPP), yag aka meaugi seluruh kegiata dalam ragka perwujuda fasilitasi dukuga perecaaa, kerjasama, da hukum, serta urusa kerumahtaggaa dalam ragka meigkatka kualitas dukuga maajeme da pelayaa tekis laiya. Sasara program ii adalah: Meigkatya kierja BNPP melalui peyeleggaraa dukuga perecaaa, kerjasama atarlembaga, peyeleggaraa hukum da peratura perudagudaga, serta dukuga admiistrasi kepegawaia, humas, tatalaksaa, keuaga da urusa umum. Utuk mecapai sasara sebagaiamaa dimaksud, idikator kierja program ii adalah: a) Jumlah kegiata koordiasi perecaaa kebijaka da aggara, kerjasama atarlembaga, serta peyeleggaraa hukum da peratura perudag-udaga. b) Jumlah kegiata peyeleggaraa admiistrasi kepegawaia, humas, tatalaksaa, keuaga da urusa umum. 2. Program Tekis (Program Pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa), yag aka meaugi seluruh kegiata dalam ragka perwujuda: 1) arah kebijaka da strategi; 2) keragka regulasi; da 3) keragka kelembagaa, sebagaimaa yag telah diuraika pada bab 3. Sasara program ii adalah: Terkelolaya batas wilayah egara da secara efektif yag mecakup kejelasa da peegasa batas atarwilayah Negara, berkembagya potesi da terbaguya ifrastruktur di. Utuk mecapai sasara sebagaiamaa dimaksud, idikator kierja program ii adalah: a) Meigkatya koordiasi kejelasa peegasa batas da keamaa batas wilayah egara pada. b) Meigkatya produktivitas da ilai tambah potesi. c) Meigkatya koektivitas, ifrastruktur pelayaa dasar, da kierja pelayaa pemeritaha. Uraia terperici megeai idikator kierja program terdapat pada Lampira 1: Matriks Kierja da Pedaaa BNPP. Idikator Kierja Kegiata

61 Idikator Kierja Kegiata adalah alat ukur yag megidikasika keberhasila pecapaia keluara (Output) dari suatu kegiata. Idikator Kierja Kegiata ditetapka secara spesifik utuk megukur pecapaia kierja berkaita dega sasara kegiata (Output). Idikator Kierja Kegiata dalam Struktur Maajeme Kierja merupaka sasara kierja kegiata yag secara akutabilitas berkaita dega uit orgaisasi BNPP setigkat Eselo II. Karakteristik yag harus terdapat dalam rumusa Idikator Kierja Kegiata adalah sebagai berikut: 1) Harus mecermika sasara kierja uit orgaisasi Eselo II sesuai dega tupoksiya; 2) Harus bersifat spesifik da terukur; 3) Harus dapat medukug pecapaia idikator kierja program; da 4) Harus dapat dievaluasi berdasarka periode waktu tertetu. Idikator Kierja Kegiata dalam keragka akutabilitas orgaisasi merupaka ukura pecapaia Output/kierja keluara. Kriteria-kriteria yag diguaka dalam peyusua idikator kierja kegiata adalah sebagai berikut: 1) Idikator kierja kegiata harus memeuhi kriteria peyusua idikator kierja; 2) Idikator kierja kegiata disusu mejadi: Idikator kuatitas, Idikator kualitas, da Idikator harga. 3) Idikator-idikator kierja kegiata harus dapat medorog tercapaiya Output kegiata yag telah ditetapka. Sama dega idikator kierja program, maka idikator kierja kegiata yag dirumuska harus memeuhi kriteria idikator kierja yag baik, yaitu: 1. Specific: idikator kierja kegiata dapat diidetifikasi dega jelas da tidak bermaka gada sehigga mudah utuk dimegerti da diguaka; 2. Measurable: idikator kierja kegiata diyataka dega jelas da terukur dega skala peilaia tertetu yag disepakati, dapat berupa pegukura secara kuatitas, kualitas atau harga; 3. Achievable: idikator kierja kegiata merupaka sesuatu yag dapat dicapai; 4. Relevat: mecermika keterkaita (relevasi) secara logis da lagsug atara target Output dalam ragka mecapai target outcome yag ditetapka; da 5. Time Bod: waktu/periode pecapaia idikator kierja kegiata ditetapka. Kegiata dalam ragka Program Dukuga Maajeme da Pelaksaaa Tugas Tekis Laiya BNPP adalah sebagai berikut: 1. Pelaksaaa Dukuga Perecaaa, Kerjasama da Hukum. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kegiata peyiapa koordiasi da peyusua recaa, program kerja da aggara di ligkuga BNPP b. Jumlah kegiata peyusua baha kebijaka da kerjasama dalam da luar egeri

62 c. Jumlah kegiata peyiapa peyusua, perumusa, da aalisis hukum da peratura perudag-udaga, pemberia batua hukum da dokumetasi serta iformasi hukum. 2. Peyeleggaraa Dukuga Admiistrasi Kepegawaia, Humas, Tatalaksaa, Keuaga da Urusa Umum. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah perecaaa kebutuha pegawai, pegelolaa admiistrasi kepegawaia, hubuga masyarakat da publikasi, serta baha fasilitasi da evaluasi tatalaksaa Settap BNPP b. Jumlah kegiata pegelolaa admiistrasi keuaga c. Jumlah kegiata urusa rumah tagga da keamaa dalam, serta pegelolaa perlegkapa d. Layaa Perkatora Adapu kegiata dalam ragka Program Pegelolaa Batas Wilayah Negara da Kawasa Perbatasa adalah sebagai berikut: 1. Kegiata Pegelolaa Batas Wilayah Darat, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa batas wilayah darat egara yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah darat b. jumlah perecaaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah darat c. Jumlah fasilitasi pegelolaa batas egara wilayah darat d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah darat 2. Kegiata Pegelolaa Batas Wilayah Laut da Udara, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa batas wilayah laut da udara egara yag terpadu serta tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka program pegelolaa batas egara wilaya laut da udara b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara c. Jumlah fasilitasi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah laut da udara 3. Kegiata Pegelolaa Litas Batas Negara, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa litas batas egara yag terpadu serta tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka program pegelolaa litas batas egara b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara c. Jumlah fasilitasi pegelolaa litas batas egara

63 d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas egara 4. Kegiata Pegelolaa Potesi Kawasa Perbatasa Darat, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa potesi darat yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka program pegelolaa potesi egara wilayah darat b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara pegelolaa potesi egara wilayah darat c. Jumlah fasilitasi pegelolaa potesi egara wilayah darat d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa potesi egara wilayah darat 5. Kegiata Peataa Ruag Kawasa Perbatasa, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka peataa ruag yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka peataa ruag egara b. Jumlah perecaa kebutuha aggara peataa ruag egara c. Jumlah fasilitasi peataa ruag egara d. Jumlah evaluasi da pegawasa peataa ruag egara 6. Kegiata Pegelolaa Potesi Kawasa Perbatasa Laut, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa potesi laut yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka pegelolaa potesi egara wilayah laut b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara potesi egara wilayah laut c. Jumlah fasilitasi pegelolaa potesi egara wilayah laut d. Jumlah evaluasi da pegawasa potesi egara wilayah laut 7. Kegiata Pegelolaa Ifrastruktur Fisik Kawasa Perbatasa, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur fisik egara yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka pegelolaa ifrastruktur fisik b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara ifrastruktur fisik egara c. Jumlah fasilitasi pegelolaa ifrastruktur fisik egara d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa ifrastruktur fisisk egara 8. Kegiata Pegelolaa Ifrastruktur Ekoomi da Kesra Kawasa Perbatasa, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa

64 da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesejahteraa rakyat egara yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara ifrastruktur ekoomi da kesra egara c. Jumlah Fasilitasi pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra egara d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra 9. Kegiata Pegelolaa Ifrastruktur Pemeritaha Kawasa Perbatasa, dega sasara Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara yag terpadu da tepat sasara. Idikator kierja kegiata ii adalah: a. Jumlah kebijaka pegelolaa ifrastruktur pemeritah egara b. Jumlah perecaaa kebutuha aggara ifrastruktur pemeritaha egara c. Jumlah fasilitasi pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara d. Jumlah evaluasi da pegawasa pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara Uraia terperici megeai idikator kierja kegiata terdapat pada Lampira 1: Matriks Kierja da Pedaaa BNPP.

65 PROGRAM PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN TABEL 6 PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN SEKRETARIAT TETAP BNPP TAHUN SASARAN PROGRAM Terkelolaya batas wilayah egara da secara efektif yag mecakup kejelasa da peegasa batas atarwilayah Negara, berkembagya potesi da terbaguya ifrastruktur di KEGIATAN I. Pegelolaa Batas Wilayah Darat SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa batas wilayah darat egara yag terpadu da tepat sasara 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah darat 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara SUB KEGIATAN a. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait peetapa da peegasa batas egara wilayah darat a. Koordiasi peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah darat Fasilitasi da Koordiasi peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara wilayah darat Fasilitasi da Koordiasi peyusua regulasi kelembagaa perudiga Peyusua mekaisme koordiasi pusat da daerah terkait pemeliharaa batas egara wilayah darat Fasilitasi da Koordiasi peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa

66 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN wilayah darat 3. Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah darat SUB KEGIATAN a. Fasilitasi da koordiasi peetapa da peegasa batas egara wilayah darat b. Fasilitasi da koordiasi peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum batas egara wilayah darat Fasilitasi da koordiasi kegiata diplomasi perudiga Fasilitasi da koordiasi kegiata survey batas egara wilayah darat yag bermasalah Fasilitasi da koordiasi pra ivestigasi pilar batas egara wilayah darat Fasilitasi da koordiasi pembagua sarpras hakam batas egara wilayah darat Fasilitasi da koordiasi

67 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN II. Pegelolaa Batas Wilayah Laut da Udara SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah darat 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa batas egara SUB KEGIATAN a. Pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peetapa da peegasa batas egara wilayah darat a. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait peetapa da peegasa batas pembagua jalur ispeksi (jip) Fasilitasi da koordiasi peigkata pera serta masyarakat dalam mejaga da mempertahaka batas egara wilayah darat Evaluasi da pegawasa pegelolaa batas egara wilayah darat Evaluasi da pegawasa /re caa aksi pegelolaa batas egara wilayah darat Fasilitasi da koordiasi Peyusua Baha Kebijaka Program

68 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN serta kebijaka pegelolaa batas wilayah laut da udara egara yag terpadu serta tepat sasara wilayah laut da udara SUB KEGIATAN egara wilayah laut da udara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara Fasilitasi Peyusua Baha Masuka Perubaha UU No. 1 Tahu 2009 tetag Peerbaga Survey idetifikasi/ive tarisasi pilar TD/TR batas egara wilayah laut da udara Dokumetasi Perudiga Batas Wilayah Laut Idoesia dega Negara Tetagga Dukuga Tekis Perudiga Batas Negara Idoesia Wilayah Laut da Udara

69 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara laut da udara 3. Peigkata koordiasi pegelolaa batas egara wilayah laut da udara SUB KEGIATAN a. Koordiasi peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara a. Fasilitasi da koordiasi peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara Kajia Batas Wilayah Laut Idoesia dega Negara Tetagga utuk Medukug Perudiga Perecaaa Kebutuha Aggara Prioritas Tahua Pegelolaa Batas Negara Wilayah Laut da Udara Peyusua Baha Reaksi Fasilitasi da koordiasi Sosialisasi Pegelolaa Batas Negara Wilayah Laut da Udara Fasilitasi da Koordiasi Persiapa Pegambilaliha

70 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa SUB KEGIATAN b. Fasilitasi da koordiasi peigkata pertahaa keamaa da peegaka hukum a. Pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora FIR Sektor ABC Fasilitasi da koordiasi Kalibrasi Pemeliharaa Pilar Titik Referesi Batas Laut Fasilitasi da koordiasi Pembagua Speedboat Surveyor/Pegaw asa Batas Negara Wilayah Laut Fasilitasi da koordiasi Pelaksaaa Pembagua Pegelolaa Batas Negara Wilayah Laut da Udara Evaluasi da Pegawasa Pegelolaa Batas Wilayah

71 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN III. Pegelolaa Litas Batas Negara SASARAN KEGIATAN Terlaksaaya pegelolaa litas batas egara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa litas batas egara SUB KEGIATAN peetapa da peegasa batas egara wilayah laut da udara a. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa saraa da prasaraa litas batas b. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa ekoomi litas batas c. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata Laut da Udara Fasilitasi da koordiasi peyusua program/kegiata pegelolaa litas batas egara Peyusua regulasi tata kelola PLBN terpadu Peataa perjajia bilateral atar egara Peyusua regulasi terkait mekaisme da tata kelola perdagaga litas batas Pelaksaaa MoU kerjasama bidag hakam da gakum

72 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa litas batas egara SUB KEGIATAN pertahaa da keamaa litas batas d. Peyusua da peetapa kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas a. Koordiasi peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa batas egara wilayah laut da udara dega egara tetagga Peyusua pedoma stadarisasi saraa da prasaraa pegamaa litas batas Pelaksaaa MoU kerjasama atar egara di bidag sosial litas batas (pelitas pedidik, kesehata, da pertemua litas batas), da bidag kebudayaa litas batas, Fasilitasi da koordiasi peyusua recaa aksi pegelolaa litas batas egara

73 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 3. Peigkata koordiasi pegelolaa litas egara SUB KEGIATAN a. Fasilitasi da koordiasi pegelolaa saraa da prasaraa litas batas b. Fasilitasi da koordiasi Fasilitasi da koordiasi pegembaga Sistem maajeme PLBN terpadu Fasilitasi da koordiasi peigkata kualitas pelayaa pos pemeriksaa litas batas iterasioal (CIQS) Fasilitasi da koordiasi peigkata saraa da prasaraa pedukug operasioal pos litas batas egara darat da Laut Fasilitasi da koordiasi

74 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN pegelolaa ekoomi litas batas c. Fasilitasi da koordiasi peigkata pertahaa da keamaa litas batas pembagua sarpras dasar peujag aktivitas perdagaga iterasioal Fasilitasi da koordiasi peyediaa saraa ekoomi peujag aktivitas perdagaga atar egara bertaraf iterasioal Fasilitasi da koordiasi peigkata kualitas da kuatitas persoil pedukug fasilitas CIQS di Fasilitasi da

75 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN koordiasi iisiasi promosi peluag ivestasi Fasilitasi da koordiasi Clea ad Gree Tasbara Fasilitasi da koordiasi pegamaa litas batas egara Jalur C (Jalur Tikus) sepajag wilayah Fasilitasi da koordiasi peigkatka kerjasama hakam da gakkum dega egara tetagga di darat da laut

76 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN d. Fasilitasi da koordiasi pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas Fasilitasi da koordiasi idetifikasi da pedataa serta verifikasi status kewargaegaraa kelompok masyarakat Fasilitasi da koordiasi pertukara budaya atar bagsa di Fasilitasi da Koordiasi peigkata pera serta masyarakat dalam mejaga perlitasa batas egara Iisiasi kerjasama perdagaga litas batas laut

77 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa litas batas egara SUB KEGIATAN a. Pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa saraa da prasaraa litas batas RI-RDTL dega pembagua BCA da BTA Akselerasi revisi BTA RI-Malaysia tahu 1970 da RI-Filipia Tahu 1974 Evaluasi da pegawasa pegembaga Sistem maajeme PLBN terpadu Evaluasi da pegawasa peigkata kualitas pelayaa pos pemeriksaa litas batas iterasioal (CIQS) Evaluasi da pegawasa peigkata saraa da

78 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN b. Pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa ekoomi litas batas prasaraa pedukug operasioal pos litas batas egara Evaluasi da pegawasa peigkata kualitas da kuatitas persoil pedukug fasilitas CIQS di darat da Laut Evaluasi da pegawasa peyediaa saraa ekoomi peujag aktivitas perdagaga atar egara bertaraf iterasioal Evaluasi da pegawasa

79 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN c. Pegedalia, pegawasa, evaluasi, da pelapora peigkata pertahaa da keamaa litas batas pembagua sarpras dasar peujag aktivitas perdagaga iterasioal Evaluasi da pegawasa iisiasi promosi peluag ivestasi Evaluasi da pegawasa Clea ad Gree Tasbara Evaluasi da pegawasa pegamaa litas batas egara Jalur C (Jalur Tikus) sepajag wilayah Evaluasi da pegawasa

80 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN d. Pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora pegelolaa aspek sosial-budaya litas batas peigkatka kerjasama hakam da gakkum dega egara tetagga di darat da laut Evaluasi da pegawasa idetifikasi da pedataa serta verifikasi status kewargaegaraa kelompok masyarakat Evaluasi da pegawasa pertukara budaya atar bagsa di Evaluasi da pegawasa peigkata pera serta

81 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN IV. Pegelolaa Potesi Kawasa Perbatasa Darat SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa potesi darat SUB KEGIATAN a. Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi darat masyarakat dalam mejaga perlitasa batas egara Evaluasi da pegawasa iisiasi kerjasama perdagaga litas batas laut RI-RDTL dega pembagua BCA da BTA Evaluasi da pegawasa akselerasi revisi BTA RI-Malaysia tahu 1970 da RI-Filipia Tahu 1974 Fasilitasi da koordiasi peyusua program/kegiata pegelolaa potesi darat Peyusua

82 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN pegelolaa potesi darat yag terpadu da tepat sasara 2. Peetapa recaa kebutuha aggara SUB KEGIATAN a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua kebijaka program saraa da prasaraa usaha pegelolaa potesi egara Peyusua kebijaka tetag peigkata kapasitas SDM dalam pegelolaa potesi Peyusua kebijaka tetag kelembagaa dalam pegelolaa potesi darat Peyusua kebutuha aggara pegelolaa potesi

83 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN pegelolaa potesi darat SUB KEGIATAN darat darat Peyusua recaa kebijaka asimetris pegelolaa potesi darat yag meliputi kebijaka alokasi pegaggara da pembagua Koordiasi peyusua recaa aksi pegelolaa potesi darat Peyusua recaa da kerjasama Ekoomi, Sosial- Budaya dega egara tetagga Ivetarisasi potesi dalam ragka pegembaga zoa ekoomi

84 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 3. Peigkata koordiasi pegelolaa potesi darat SUB KEGIATAN a. Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat darat Fasilitasi da Koordiasi peigkata kualitas SDM dalam pegelolaa potesi Fasilitasi da koordiasi peyediaa data potesi Fasilitasi da koordiasi peigkata saraa da prasaraa pedukug operasioal dalam ragka pegelolaa potesi sumber daya alam lokal potesi

85 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN Fasilitasi da koordiasi peigkata kualitas aparatur dalam pegelolaa potesi Fasilitasi da koordiasi pegembaga idustri pegelolaa potesi uggula Fasilitasi da koordiasi pegembaga iovasi dalam ragka peguata ilai tambah Fasilitasi da koordiasi pemasara komoditas uggula dalam ragka peguata ekoomi

86 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa potesi darat SUB KEGIATAN a. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi darat kerakyata Pegembaga sistem isetif bagi masyarakat da peaam modal dalam ragka pegelolaa hasil SDA Evaluasi da pegawasa pegelolaa potesi Evaluasi da pegawasa peigkata kuatitas saraa da prasaraa pegelolaa potesi Evaluasi da pegawasa peigkata kualitas pegelolaa potesi

87 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN V. Peataa Ruag Kawasa Perbatasa SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka peataa 1. Peetapa kebijaka program peataa ruag SUB KEGIATAN a. Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait peataa ruag darat da laut Evaluasi da pegawasa program kegiata pegelolaa potesi Evaluasi da pegawasa program peguata pegelolaa potesi Evaluasi da pegawasa peataa pegembaga pegelolaa potesi Fasilitasi da koordiasi peyusua program/kegiata peataa ruag darat da laut Peyusua

88 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN ruag yag terpadu da tepat sasara 2. Peetapa recaa kebutuha aggara peataa ruag 3. Peigkata koordiasi peataa ruag SUB KEGIATAN a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua darat da laut a. Memfasilitasi da megkoordiasika peataa ruag darat da regulasi terkait percepata peetapa Recaa Detail Tata Ruag beserta peragkat pegedalia da izi pemafaata ruag di darat da laut Fasilitasi da koordiasi peyusua recaa aksi peataa ruag darat da laut Peigkata kapasitas kelembagaa peataa ruag

89 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN laut SUB KEGIATAN darat da laut Peigkata kapasitas SDM peataa ruag darat da laut Fasilitasi da koordiasi peyelesaia da peigkatka recaa tata ruag darat da laut beserta recaa riciya Sikroisasi atara RTR darat da laut dega recaa pembagua da recaa sektoral Fasilitasi da koordiasi

90 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa peataa ruag SUB KEGIATAN a. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora peataa ruag darat da laut peegaka atura zoasi, isetif da disisetif di darat da laut Evaluasi da pegawasa peigkata kapasitas kelembagaa peataa ruag darat da laut Evaluasi da pegawasa peigkata kapasitas SDM peataa ruag darat da laut Evaluasi da pegawasa peyelesaia da

91 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN VI. Pegelolaa Potesi SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi 1. Peetapa kebijaka SUB KEGIATAN a. Meyusu da meetapka kebijaka, peigkatka recaa tata ruag darat da laut beserta recaa riciya Evaluasi da pegawasa sikroisasi atara RTR darat da laut dega recaa pembagua da recaa sektoral Evaluasi da pegawasa peegaka atura zoasi, isetif da disisetif di darat da laut Fasilitasi pegembaga

92 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN Kawasa Perbatasa Laut SASARAN KEGIATAN perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa potesi laut yag terpadu da tepat sasara program pegelolaa potesi laut SUB KEGIATAN program, da regulasi terkait peigkata pertumbuha ekoomi laut perdagaga litas batas di laut Fasilitasi pegembaga PKSN di laut Idetifikasi potesi di laut Fasilitasi Pegembaga Jariga Usaha da pemasara potesi laut Fasilitasi Pegembaga Jariga Trasportasi laut utuk medukug optimalisasi perdagaga laut Fasilitasi Pegembaga

93 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa potesi laut 3. Peigkata koordiasi pegelolaa potesi laut SUB KEGIATAN a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua laut a. Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut Idustri berbasis potesi di laut Peyusua baha masuka recaa aksi pegelolaa potesi laut Peyusua baha masuka recaa iduk pegelolaa potesi laut Peyusua Reja da RKAKAL kegiata pegelolaa potesi laut Fasilitasi da koordiasi pegelolaa potesi laut Geraka pembagua

94 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa SUB KEGIATAN a. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi (Gerbagdutas) di laut Fasilitasi peyediaa saraa da prasaraa pemafaata potesi laut Fasilitasi dukuga kelacara distribusi da pasoka BBM di laut Peguata kapasitas kelembagaa pegelolaa potesi laut (Capacity Buildig) Evaluasi pegelolaa

95 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN VII. Pegelolaa Ifrastruktur Fisik Kawasa Perbatasa SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur fisik egara yag terpadu da tepat sasara pegelolaa potesi laut 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa ifrastruktur fisik 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur fisik SUB KEGIATAN da pelapora upaya peigkata pertumbuha ekoomi laut a. Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pembagua ifrastruktur fisik darat da laut a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pembagua ifrastruktur fisik darat da laut potesi laut Pegawasa pegelolaa potesi laut Peyusua program Kebijaka ifrastruktur Fisik Peyusua Data Jariga Jala di Kawasa Perbatasa Peyusua Recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur fisik Peyusua baha masuka recaa aksi ifrastruktur fisik

96 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 3. Peigkata koordiasi pegelolaa ifrastruktur fisik 4. Pelaksaaa evaluasi da SUB KEGIATAN a. Memfasilitasi da megkoordiasika pembagua ifrastruktur fisik darat da laut a. Melakuka pegedalia, Peyusua kebutuha aggara pegelolaa Ifrastruktur fisik di Fasilitasi/koordi asi Pusat da Daerah Pegelolaa Fisik Fasilitasi/koordi asi pegelolaa Tugas Pembatua ifrastruktur fisik Dukuga Kedeputia Bidag Pegelolaa Ifrastruktur Kawasa Perbatasa Moitorig

97 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN VIII. Pegelolaa Ifrastruktur Ekoomi da Kesra Kawasa Perbatasa SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesejahteraa rakyat pegawasa pegelolaa ifrastruktur fisik 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra SUB KEGIATAN pegawasa, evaluasi da pelapora pembagua ifrastruktur fisik darat da laut a. Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra darat da laut pembagua ifrastruktur fisik di Evaluasi pembagua ifrastruktur fisik Peyusua Dokume/data Aplikasi Moitorig ifrastruktur Peyusua kebijaka program pembagua/p eigkata saraa da prasaraa pedidika di Peyusua kebijaka program

98 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN egara yag terpadu da tepat sasara SUB KEGIATAN pembagua/p eigkata saraa da prasaraa kesehata Peyusua kebijaka program pembagua/p eigkata saraa da prasaraa perdagaga di Peyusua kebijaka program peigkata pemeuha kebutuha perumaha di Peyusua kebijaka program peigkata pemeuha kebutuha

99 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra SUB KEGIATAN a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra darat da laut saraa prasaraa air bersih da saitasi di Fasiltasi da koordiasi peyusua recaa aksi pembagua/p eigkata saraa da prasaraa pedidika di Fasiltasi da koordiasi peyusua recaa aksi pembagua/p eigkata saraa da prasaraa kesehata di Fasiltasi da koordiasi peyusua

100 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN recaa aksi pembagua/p eigkata kualitas saraa da prasaraa perdagaga di Fasiltasi da koordiasi peyusua recaa aksi peigkata pemeuha kebutuha perumaha di Fasiltasi da koordiasi peyusua recaa aksi peigkata pemeuha kebutuha saraa prasaraa air bersih da saitasi di

101 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 3. Peigkata koordiasi pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra SUB KEGIATAN a. Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra darat da laut Fasilitasi da koordiasi pembagua/p eigkata saraa da prasaraa pedidika di Fasilitasi da koordiasi pembagua/p eigkata saraa da prasaraa kesehata di Fasilitasi da koordiasi pembagua/p eigkata kualitas saraa da prasaraa perdagaga Fasilitasi da koordiasi

102 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra SUB KEGIATAN Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pegelolaa ifrastruktur ekoomi da kesra darat da laut peigkata pemeuha kebutuha perumaha di Fasilitasi da koordiasi peigkata pemeuha kebutuha saraa prasaraa air bersih da saitasi di Evaluasi da pegawasa pembagua/p eigkata saraa da prasaraa pedidika di Evaluasi da pegawasa

103 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN pembagua/p eigkata saraa da prasaraa kesehata di Evaluasi da pegawasa pembagua/p eigkata saraa da prasaraa perdagaga di Evaluasi da pegawasa peigkata pemeuha kebutuha perumaha di Evaluasi da pegawasa

104 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN IX. Pegelolaa Ifrastruktur Pemeritaha Kawasa Perbatasa SASARAN KEGIATAN Meigkatya koordiasi perecaaa da pegaggara serta kebijaka pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara yag terpadu da tepat sasara 1. Peetapa kebijaka program pegelolaa ifrastruktur pemeritaha SUB KEGIATAN a. Meyusu da meetapka kebijaka, program, da regulasi terkait pegelolaa ifrastruktur pemeritaha darat da laut peigkata pemeuha kebutuha saraa prasaraa air bersih da saitasi di Peyusua program/kegiata pegelolaa ifrastruktur Pemeritaha egara Peyusua kebijaka program saraa da prasaraa pelayaa pemeritaha egara Peyusua kebijaka tetag peataa/pembe tuka Daerah

105 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 2. Peetapa recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur pemeritaha SUB KEGIATAN a. Megkoordiasika peyusua recaa kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur ifrastruktur pemeritaha darat da laut Otoom Baru (DOB) di meligkupi keweaga da tugas pokok Peyusua kebijaka tetag kelembagaa dalam peyeleggaraa pemeritaha pegelolaa egara Peyusua kebutuha aggara pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara Peyusua kebijaka asimetris

106 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 3. Peigkata koordiasi pegelolaa ifrastruktur pemeritaha SUB KEGIATAN a. Memfasilitasi da megkoordiasika upaya peigkata pegelolaa ifrastruktur pemeritaha pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara yag meliputi kebijaka alokasi pegaggara da pembagua Fasilitasi da kordiasi peyusua recaa aksi pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara Fasilitasi da koordiasi pembagua da peigkata kualitas saraa da prasaraa pemeritaha di

107 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN darat da laut egara Fasilitasi da koordiasi peyediaa data da pelayaa iformasi ifrastruktur pemeritaha Fasilitasi da koordiasi peigkata saraa operasioal aparatur pemeritaha di egara Fasilitasi da koordiasi peigkata kualitas aparatur pemeritaha di egara

108 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN 4. Pelaksaaa evaluasi da pegawasa pegelolaa ifrastruktur pemeritaha SUB KEGIATAN a. Melakuka pegedalia, pegawasa, evaluasi da pelapora upaya peigkata pegelolaa ifrastruktur pemeritaha darat da laut Evaluasi da pegawasa pembaguai frastruktur pemeritaha egara Evaluasi da pegawasa peigkata kuatitas saraa da prasaraa pemeritaha di egara Evaluasi da pegawasa peigkata kualitas pelayaa publik di egara Evaluasi da

109 PROGRAM SASARAN PROGRAM KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN pegawasa peigkata kualitas aparatur pemeritaha egara Evaluasi da pegawasa program kegiata pegelolaa ifrastruktur pemeritaha egara Evaluasi da pegawasa program peguata kelembagaa ifrastruktur pemeritaha egara

110 PROGRAM SASARAN PROGRAM Sumber: Sekretariat Tetap BNPP, 2015 KEGIATAN SASARAN KEGIATAN SUB KEGIATAN Evaluasi da pegawasa peataa pegembaga ifrastruktur egara

111 KERANGKA PENDANAAN Sedagka terkait Keragka Pedaaa dijelaska megeai kebutuha pedaaa secara keseluruha utuk mecapai Sasara Strategis Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP), meliputi sumber pedaaa dari APBN (Pemeritah) maupu dari pihak Swasta. Selai itu, dijabarka juga pemeuha kebutuha pedaaa yag megguaka sumber-sumber pedaaa di luar APBN (No- APBN) seperti: PPP (KPS) da CSR. Kemudia utuk ricia peghituga Prakiraa Maju, disajika dalam betuk Tabel Peghituga Prakiraa Maju. Lagkah Tekis Peyusua Target da Pedaaa Target kierja ditetapka setelah peyusua idikator kierja. Target kierja meujukka tigkat sasara kierja spesifik yag aka dicapai oleh Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP), Program, da Kegiata dalam periode waktu yag telah ditetapka. Dalam peyusua target kierja, terdapat kriteria-kriteria yag harus dipertimbagka, yaitu: 1. Target harus meggambarka agka kuatitatif da satua yag aka dicapai dari setiap idikator kierja sasara. 2. Peetapa target harus releva dega idikator kierjaya, logis da berdasarka baselie data yag jelas. Perecaaa kebutuha pedaaa merupaka detail pejabara strategi pedaaa program da kegiata yag dibiayai oleh APBN Perecaaa kebutuha pedaaa utuk Restra Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) yag disusu dalam perspektif jagka meegah merupaka wujud dari peerapa Keragka Pegeluara Jagka Meegah (KPJM). Sumber pedaaa program dari/atau Litas Program Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) atara lai dapat berasal dari Pemeritah (Pusat da Daerah) da swasta (misalya: ivestasi dari pihak swasta dalam atau luar egeri melalui mekaisme PPP (Public Private Partership) atau CSR (Corporate Social Resposibility). Peerapa KPJM merupaka pedekata pedaaa berdasarka kebijaka, dega pegambila keputusa terhadap kebijaka tersebut dilakuka dalam perspektif lebih dari satu tahu aggara, dega mempertimbagka implikasi biaya keputusa yag bersagkuta pada tahu berikutya yag dituagka dalam prakiraa maju. Peerapa pedaaa berjagka meegah dilakuka selama 5 (lima) tahu. Lagkah peyusua pedaaa BNPP adalah sebagai berikut: 1. Peyiapa Data Tahapa awal ii bertujua utuk mempersiapka data dasar yag aka diguaka utuk meyusu Keragka Pedaaa Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) periode Sumber data yag diperguaka atara lai: a) Data RKA Sekretariat Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) 2014 yag memuat: o Alokasi aggara pada Program, Kegiata, Output, da Kompoe; o Alokasi aggara utuk tahu berjala (2014) da jagka meegah ( ); o Volume target da satuaya haya terdapat pada tigkat keluara (Output) pada setiap tahu ( ). Pada tigkat kompoe tidak tersedia data volume Kompoe.

112 b) Data TA 2013, atara lai yaitu: o Realisasi capaia kierja; o Persetujua multi years; o Dokume loa/grat agreemet; o Realisasi pembayara gaji da tujaga; o Ivetarisasi Barag Milik Negara; o Kotrak-kotrak utuk operasioal. c) Data dukug laiya, diataraya yaitu: o Arah Kebijaka da Prioritas Pembagua Nasioal; o Backgroud Study. 2. Review Data Tahapa review data merupaka proses peilaia terhadap data dasar yag aka diguaka dalam peyusua Keragka Pedaaa. Review data ii meliputi beberapa kegiata sebagai berikut: a) Meetuka keberlajuta suatu Program, Kegiata, Output da Kompoe. b) Meyempuraka Output yag ada sesuai dega termiologi Output yag diharapka (buka iput da proses). o Output hasil peyempuraa dapat berasal dari Output eksistig atau usula Output baru. c) Megklasifikasika Output yag sudah disempuraka meurut jeisya (Birokrasi, Pelayaa da Regulasi serta Ifrastruktur) d) Melakuka idetifikasi kompoe yag mejadi bagia dari pecapaia suatu Output. o Sebuah Output memiliki satu atau beberapa kompoe; e) Melakuka pegelompoka kompoe sesuai dega jeis biaya keluaraya (BAK atau BLK). 3. Rekapitulasi Hasil Review Baselie Tahapa ketiga ii bertujua utuk melakuka rekapitulasi alokasi pada Program, Kegiata, Output da Kompoe yag diyataka berlajut. Tahapa Rekapitulasi Hasil Review Baselie ii meliputi beberapa kegiata, yaitu: a) Melakuka rekapitulasi alokasi pada Program, Kegiata, Output, da Kompoe yag diyataka BERLANJUT dega data tahu o Alokasi Program berasal dari pejumlaha seluruh alokasi kegiata yag ada di bawahya. o Alokasi kegiata berasal dari pejumlaha seluruh alokasi Output yag ada di bawahya. o Alokasi Output berasal dari pejumlaha seluruh alokasi kompoe yag ada di bawahya. o Alokasi kompoe dapat berasal dari: Alokasi kompoe pada Output terkait. Alokasi Output yag bersifat iput atau proses. Catata: Utuk kompoe baru peghituga alokasi dilakuka pada lagkah berikutya.

113 b) Memasukka volume target pada setiap Output sesuai dega data yag ada pada tahu 2014, kecuali utuk Output baru yag aka dimasukka pada lagkah berikutya. c) Melakuka rekapitulasi alokasi pada Program, Kegiata, Output, da Kompoe yag TIDAK BERLANJUT/BERHENTI. o Meghitug total alokasi Program, Kegiata, Output, da Kompoe yag BERHENTI karea selesai atau diaggap selesai. o Meghitug total alokasi Program, Kegiata, Output, da Kompoe yag BERHENTI karea diaggap tidak releva lagi (dapat diefisieka). d) Utuk Output yag alokasi BAK-ya dapat diefisieka, maka dapat dilakuka peyesuaia kembali terhadap kompoe BAK. Hasil efisiesi tersebut dapat ditambahka utuk kompoe BLK pada Output yag sara atau pada Output laiya yag lebih prioritas. 4. Peghituga Tahu 2015 Tahapa ii yaitu tahapa utuk meghitug besarya alokasi (baselie) tahu Tahapa Peghituga Tahu 2015 ii meliputi beberapa kegiata, yaitu: a) Peghituga Biaya Operasioal o Peghituga Output Operasioal Birokrasi, yaitu: Kompoe 001: Belaja Pegawai; Kompoe 002: Belaja Barag Peyeleggaraa Satua Kerja (Satker). b) Peghituga Biaya No-Operasical o Peghituga Output Pelayaa da Regulasi, yaitu: Kompoe Bersifat BLK; Kompoe Bersifat BAK. o Peghituga Output Ifrastruktur, yaitu: Kompoe Bersifat BLK; Kompoe Bersifat BAK. c) Peghituga target utuk setiap Output tahu 2015 o Besarya target Output disesuaika atas dasar kebijaka yag aka diambil pada tahu 2015; o Target Output yag berasal dari prakiraa maju pada tahu 2014 dapat disesuaika da dijadika dasar pertimbaga; o Target Output ditetuka oleh volume kompoe utama yag terkait. d) Peghituga alokasi tahu 2015 utuk Program, Kegiata, Output, da Kompoe. o Peghituga dilakuka mulai pada tigkat kompoe (Biaya Operasioal maupu Biaya No-Operasioal); o Alokasi kompoe diperoleh dega meghitug volume da satua harga yag berlaku; Utuk Output yag sudah memiliki Stadar Biaya Keluara (SBK), peghituga di tigkat kompoe meyesuaika dega peghituga SBK. o Alokasi Output diperoleh dega mejumlahka seluruh alokasi kompoe yag berada di bawahya; o Alokasi kegiata diperoleh dega mejumlahka seluruh alokasi Output yag berada di bawahya;

114 o Alokasi program diperoleh dega mejumlahka seluruh alokasi kegiata yag berada di bawahya. 5. Peghituga Alokasi tahu Peghituga Prakiraa Maju dilakuka utuk meghitug alokasi pada tahu 2016, 2017, 2018 higga 2019 dega megguaka tahu dasar Peghituga Prakiraa Maju Jagka Meegah dilakuka dega megguaka baselie terhadap struktur Program, Kegiata, Output da Kompoe yag sudah diyataka berlajut. Dasar peghituga Prakiraa Maju alokasi baselie tahu , beberapa pertimbaga yag harus diperhatika, yaitu: Retag waktu Program da Kegiata; Parameter da o-parameter yag diguaka. Sedagka, megeai peghituga alokasi baselie Program, Kegiata da Output lagkah tekis yag dilakuka, yaitu: Alokasi Program merupaka pejumlaha dari alokasi kegiata Alokasi Kegiata merupaka pejumlaha dari alokasi Output Alokasi Output merupaka hasil proyeksi berdasarka volume target. Utuk meghitug prakiraa maju alokasi baselie tahu diguaka lembar kerja sebagai berikut: Tabel 7 Lembar Kerja Peghituga Prakiraa Maju Alokasi Baselie Program/Kegiata/Ouput/Kompoe Baselie Ideks Peyesuaia Harga XX% XX% XX% XX% XX% Program A xxx xxx xxx xxx xxx Kegiata A.1 xxx xxx xxx xxx xxx Output A.1.1 xxx xxx xxx xxx xxx Biaya Admiistrasi Keluara xxx xxx xxx xxx xxx (BAK) Proporsi xx% xx% xx% xx% xx% Biaya Lagsug Keluara (BLK) xxx xxx xxx xxx xxx Target Output (satua) yyy yyy yyy yyy yyy Satua Biaya 1. Parameter xx xx xx xx xx 2. No Parameter Output A.1.2 xxx xxx xxx xxx xxx Biaya Admiistrasi Keluara xxx xxx xxx xxx xxx (BAK) Proporsi xx% xx% xx% xx% xx% Biaya Lagsug Keluara (BLK) xxx xxx xxx xxx xxx Target Output (satua) yyy yyy yyy yyy yyy

115 Program/Kegiata/Ouput/Kompoe Baselie Ideks Peyesuaia Harga XX% XX% XX% XX% XX% Satua Biaya 1. Parameter xx xx xx xx xx 2. No Parameter Sumber : Perme PPN 5 Tahu 2014 Cara peghituga prakiraa maju idikasi pedaaa tahu , megikuti lagkah-lagkah tekis sebagai berikut: A. Meghitug proporsi BAK tahu 2015, dega rumus: Alokasi BAK 2015 Proporsi BAK = Alokasi Output 2015 Keteraga: Alokasi BAK 2015 = Pejumlaha da alokasi kelompok kompoe BAK yag berada di bawah output bersagkuta. Alokasi Output 2015 = Besara Alokasi Output tahu B. Meghitug satua harga BLK tahu 2015, dega rumus: Alokasi BLK 2015 Satua Harga BLK 2015 = Target Output 2015 Keteraga: Alokasi BLK 2015 = Pejumlaha dari alokasi kelompok kompoe BLK yag berada di bawah output bersagkuta. Target Output 2015 = Target output yag telah ditetapka utuk tahu C. Meghitug Prakiraa maju satua harga BLK , dega rumus: Satua Harga BLK PM () *) = Satua Harga BLK (-1) x (1+Laju Iflasi ()) Keteraga: PM = Prakiraa Maju Laju Iflasi = Diperoleh dari laju iflasi yag berlaku pada tahu bersagkuta. *) kecuali utuk satua harga yag terkait dega kebijaka (cotoh: BSM, BOS, PKH, BLSM, Proyek PHLN). D. Melakuka peghituga target utuk setiap Output tahu Besarya target Output disesuaika atas dasar kebijaka yag aka diambil pada tahu Target Output yag berasal dari prakiraa maju RKA Kj L 2014 dapat disesuaika da dijadika dasar pertimbaga.

116 E. Meghitug Prakiraa Maju Alokasi BLK , dega rumus: Alokasi BLK PM () = Satua Harga BLK () x Target Output () Keteraga: PM = Prakiraa Maju Satua Harga BLK = diperoleh dari hasil perhituga prakiraa maju satua harga BLK. Target Output = Disesuaika atas Dasar Kebijaka yag Diambil F. Meetapka persetase proporsi BAK tahu terhadap besara Alokasi Output. G. Melakuka peghituga Prakiraa Maju Alokasi BAK , meurut persetase proporsiya terhadap besara Alokasi Output; H. Melakuka peghituga Prakiraa Maju besara Alokasi Output, dega Rumus: I. Melakuka peghituga alokasi tahu utuk Program da Kegiata. Alokasi Output PM () = Alokasi BLK () + Alokasi BAK () Alokasi Kegiata diperoleh dega mejumlahka seluruh alokasi Output yag berada di bawahya. Alokasi Program diperoleh dega mejumlahka seluruh alokasi Kegiata yag berada di bawahya. Detail Mekaisme dalam proses peyusua Keragka Pedaaa Bada Nasioal Pegelola Perbatasa (BNPP) dapat dilihat pada gambar berikut ii: Peyiapa Data Review Data RKA Settap BNPP 2014 Rekapitulasi Hasil Review Baselie 1. Data RKA-Settap BNPP Data TA Data Dukug Laiya 1 - Program, Kegiata, Output, da Kompoe: Berlajut Tidak Berlajut - Peyempuraa Output - Idetifikasi Kompoe da Kelompok Biaya Kompoe (BAK-BLK) Alokasi Program, Kegiata, Output, da Kompoe yag berlajut da baru Volume Target pada tigkat output Alokasi Program, Kegiata, Output, da kompoe yag tidak berlajut Baselie Pedaaa Settap BNPP Peghituga Tahu Peghituga Tahu 2015 Dasar peghituga: Retag waktu Program da Kegiata; Parameter da o-parameter yag diguaka; Peghituga: Alokasi Program merupaka pejumlaha dari alokasi kegiata Alokasi Kegiata merupaka pejumlaha dari alokasi Output Alokasi Output merupaka hasil proyeksi berdasarka volume target Sumber : Perme PPN 5 Tahu Cara peghituga Biaya Operasioal da No-Operasioal; Dasar peghituga: Kebijaka da Hasil Evaluasi; Parameter da No Parameter yag diguaka: Satua Harga. Peghituga: Alokasi Program rerupaka pejumlaha dari alokasi kegiata. Alokasi Kegiata rerupaka pejumlaha dari alokasi Output Alokasi Output merupaka pejumlaha dari alokasi kompoe; Alokasi Kompoe merupaka hasil peghituga Volume Kompoe x Harga Satua x Iflasi 4