Perencanaan Strategi Pengembangan Perusahaan Menggunakan Metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa Timur)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Strategi Pengembangan Perusahaan Menggunakan Metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa Timur)"

Transkripsi

1 Perencanaan Strategi Pengembangan Perusahaan Menggunakan Metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) (Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa Timur) Strategic Planning for Corporate Development using Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) (A Case Study at KUD DAU Malang, East Java) Lufi Tri Wahyu Ningrum 1), Wike Agustin Prima Dania 2),Shyntia Atica Putri 2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran No. 1 Malang * lufitri@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan perencanaan strategi pengembangan yang tepat untuk KUD DAU serta menentukan prioritas perencanaan strategi pengembangan perusahaan yang dapat digunakan oleh KUD DAU dengan menggunakan metode QSPM. Penelitian tentang perencanaan strategi pengembangan pada KUD DAU dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan eksternal. Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh KUD DAU. Analisis faktor internal dan eksternal juga digunakan untuk mengetahui posisi KUD saat ini yaitu pada kuadran IV (posisi kuat dan strategi yang dapat diterapkan adalah grow and build strategy). Penyusunan strategi dilakukan dengan menganalisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh KUD DAU menggunakan matriks SWOT. Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi pengembangan. Alternatif strategi tersebut dianalisis dengan menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) untuk mengetahui alternatif strategi yang memiliki skor daya tarik tertinggi. Hasil analisis menggunakan matriks QSPM menunjukkan bahwa strategi tentang peninjauan kembali sistem manajemen KUD DAU merupakan alternatif strategi yang mendapatkan skor ketertarikan tertinggi. Strategi kedua yang dapat diterapkan selanjutnya adalah diversifikasi produk. Kata kunci :Perencanaan Strategi, QSPM, SWOT Abstract The purpose of this study is to formulate the right strategy planning for developing KUD DAU and to determine priorities the company development strategy that can be applied by KUD DAU using QSPM. Research on the development of strategic planning at KUD DAU has been done by analyzing the internal and external factors. The analysis is conducted to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and threats owned by KUD DAU. The internal and external factors analysis has been used to determine the current position of cooperation which in quadrant IV (strong positions and strategies that can be applied is grow and build strategy). The preparation of the strategy has been done by analyzing the factors strengths, weaknesses, opportunities and threats of KUD DAU using the SWOT matrix. SWOT analysis resulted in 8 alternatives of development strategies. Alternative strategies have been analyzed using QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) to find out the alternative strategy that has the highest attractiveness score. The results of the matrix analysis QSPM showed that the strategy of reviewing KUD DAU management system is the alternative strategy which has the highest interest scores. Moreover, the second strategy that can be applied is product diversification. Keywords: QSPM, Strategic Planning, SWOT PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu pilar perekonomian nasional adalah berasal dari pergerakan sektor usaha lokal masyarakat. Beberapa usaha yang didirikan oleh masyarakat tentunya mampu membantu pembangunan perekonomian negara, selain itu juga mampu memberikan lapangan pekerjaan baru. Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu jenis usaha yang dapat menciptakan 1 lapangan kerja baru bagi masyarakat, serta menjadi salah satu sektor pembangunan perekonomian negara. Yusdja (2005) mengemukakan bahwa, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota melalui penyediaan lapangan usaha yakni beternak sapi perah. Salah satu KUD yang merupakan sumber perekonomian masyarakat adalah KUD DAU yang terletak di kabupaten Malang. KUD DAU merupakan salah satu bentuk koperasi yang bergerak dalam bidang industri

2 pangan khususnya produk susu. Dalam menjalankan usahanya, KUD DAU memiliki kerja sama dengan peternak sapi perah yang memproduksi susu, kemudian susu tersebut diolah, dikemas dan juga dipasarkan produknya sendiri, selain itu juga menjual produknya kepada pemasok untuk selanjutnya dipasarkan secara langsung kepada konsumen. KUD DAU menjalankan usahanya sejak tahun 1973 sampai dengan sekarang. Koperasi tersebut memproduksi produk susu sapi segar yang memiliki variansi rasa coklat dan strowberi kemudian siap untuk dipasarkan kepada konsumen. KUD DAU saat ini sedang membutuhkan perencanaan strategis untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, pengembangan usaha juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga meningkatkan laba untuk kesejahteraan anggotanya. Saat ini KUD DAU sedang menghadapi beberapa masalah. Masalah tersebut timbul karena adanya berbagai faktor internal maupun eksternal Beberapa faktor internal yang mempengaruhi salah satunya adalah tingkat promosi produk yang dirasa kurang dan juga belum adanya perluasan area penjualan dari pihak perusahaan, sementara salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi adalah banyaknya pesaing produk susu yang ada. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan perusahaan yang tepat agar dapat mengoptimalkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya sehingga mampu memperoleh profit yang maksimal. Penelitian tentang perencanaan strategi pengembangan KUD DAU ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan yang tepat bagi Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diantaranya adalah Balanced Scorecard dan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Metode Balanced Scorecard merupakan metode untuk mengukur setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka merealisasikan tujuan perusahaan tersebut (Probowati, 2013). Sementara metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah sebagai alat untuk mengevaluasi strategi yang akan diterapkan sehingga dapat mengoptimalkan hasil yang diperoleh (Zulkarnaen dan Sutopo, 2013). Permasalahan yang dihadapi oleh KUD DAU dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) karena metode tersebut lebih terfokus pada perencanaan strategi perusahaan, sementara 2 metode yang lainnya seperti Balanced Scorecard lebih mengarah pada perhitungan produktivitas Melalui metode Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) dapat pula digunakan untuk menentukan urutan prioritas strategi pemasaran yang diperlukan untuk perluasan pasar. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) merupakan alat ukur terakhir yang dipergunakan dalam penelitian untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif berdasarkan tahap-tahap sebelumnya yang telah diidentifikasi sebelumnya (Zulkarnaen dan Sutopo, 2013). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di KUD DAU, Jalan Sido Makmur Desa Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang pada bulan Februari 2014 sampai dengan April Tahapan penelitian diawali dari survei pendahuluan dan studi literature, identifikasi dan perumusan masalah, penentuan metode, perencanaan sampel, penyusunan kuesioner, pengumpulan data, analisis data dan pengolahan hasil, analisis SWOT, penyusunan QSPM, serta penyusunan kesimpulan dan saran. Identifikasi dan perumusan masalah digunakan peneliti untuk memudahkan dalam menentukan arah penyelesaian masalah Responden yang terdapat pada penelitian adalah pihak yang berkompeten serta mengetahui secara keseluruhan kondisi KUD DAU baik secara internal maupun eksternal. Pihak yang akan mengisi kuesioner dari KUD DAU adalah kepala KUD DAU, manajer umum, kepala unit bagian pertokoan (pemasaran) dan kepala unit bagian pengolahan susu (produksi). Metode yang digunakan dalam penentuan responden adalah non-random sampling, dimana item yang dipilih sebagai sampel disesuaikan dengan kebutuhan, penilaian ahli, atau jenis penelitian yang dilakukan secara sadar, dan pemilihan sampel tidak dilakukan secara kebetulan (Willemse, 2009). Expert judgement (penilaian dari ahli) juga digunakan untuk mengetahui bagaimana probabilitas dari akibat yang akan muncul sebab adanya suatu kejadian. Metode ini memberikan kepercayaan kepada ahli untuk mengetahui akibat yang akan terjadi (Harinaldi, 2005). Kuesioner kemudian disusun setelah dilakukan penentuan sampel responden. Analisis data terdiri dari beberapa tahapan diantaranya adalah analisis matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE), analisis matriks Internal- Eksternal (IE), analisis matriks SWOT, dan

3 tahap terakhir adalah analisis menggunakan QSPM. Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan pemberian bobot tingkat kepentingan terhadap faktor internal dan eksternal yang telah disusun, kemudian dilakukan penilaian rating terhadap faktor internal eksternal tersebut. Total dari keseluruhan bobot faktor internal adalah 1, total bobot faktor eksternal adalah 1. Total skor pada matriks IFE dan EFE digunakan untuk menentukan posisi perusahaan saat ini, dan strategi apa yang dapat diterapkan pada Parameter yang digunakan dalam matriks IE meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail (Utami dan Imron, 2012). Tahap selanjutnya setelah penentuan posisi perusahaan menggunakan matriks IE adalah penyusunan matriks SWOT. Matriks SWOT disusun berdasarkan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh dari hasil analisis dan diskusi dengan pakar. Penyusunan matriks SWOT bertujuan untuk menyusun alternatif strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan Jannah et al. (2013) mengemukakan bahwa, alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Alternatif strategi yang telah disusun kemudian dianalisis dan dilakukan penilaian menggunakan skor ketertarikan oleh pakar dengan QSPM. Pakar memberikan penilaian dengan membandingkan setiap faktor internal dan eksternal perusahaan dengan alternatif strategi yang telah disusun. QSPM memungkinkan para penyususn strategi untuk mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Fretes et. al., 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Perusahaan KUD DAU terletak di Jalan Sidomakmur 26 Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau Kabupaten Malang. KUD ini berdiri sejak tahun KUD DAU tidak hanya memproduksi susu pasteurisasi namun juga memiliki beberapa bidang usaha lainnya. Bidang usaha KUD DAU 3 terbagi menjadi empat yaitu bidang industri, jasa perkreditan, jasa pemasaran, dan jasa lainnya. Bidang industri terdiri dari dua unit yaitu Unit Pakan Ternak dan Unit Susu Pasteurisasi. Bidang jasa perkreditan terdiri dari satu unit usaha yaitu Unit Simpan Pinjam. Bidang jasa pertokoan terdiri dari Unit Pertokoan dan Unit Jasa Rekening Listrik. Bidang jasa lainnya terdiri dari Unit Sapi Perah, Unit TRI (Tebu Rakyat Intensifikasi), dan juga Unit RPH (Rumah Potong Hewan). 2. Responden Pakar Penelitian tentang perencanaan strategi pengembangan perusahaan ini menggunakan responden pakar sebanyak 4 orang. Suyitman et al. (2009) mengemukakan bahwa persyaratan responden pakar antara lain: a. Memiliki pengalaman yang kompeten sesuai bidang yang dikaji b. Memiliki reputasi, kedudukan/ jabatan dalam kompetensinya dengan bidang yang dikaji c. Memiliki komitmen terhadap permasalahan yang dikaji d. Bersifat netral dan bersedia menerima pendapat responden lain e. Memiliki kredibilitas tinggi dan bersedia dimintai pendapat 3. Identifikasi Kuesioner Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari tiga tahapan kuesioner yaitu tahap pembobotan, tahap pemberian rating, dan kuesioner untuk menentukan faktor ketertarikan terhadap strategi yang disusun pada matriks QSPM. Kuesioner pembobotan digunakan untuk menentukan bobot kepentingan dari setiap faktor internal maupun eksternal Kuesioner selanjutnya merupakan tahap pemberian rating oleh pakar. Perkalian antara rating dan bobot digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini melalui matriks Internal-Eksternal. Tahap terakhir adalah penentuan strategi, setelahnya penyusunan kuesioner akhir yang memberikan penilaian skor ketertarikan terhadap setiap strategi dengan faktor yang mempengaruhinya. 4. Lingkungan Internal Perusahaan Hasil pembobotan kuesioner tentang lingkungan internal perusahaan dibagi menjadi beberapa faktor diantaranya adalah faktor fungsi manajemen, fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen. Analisis lingkungan internal perusahaan digunakan untuk mengetahui faktor kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan serta untuk mengatasi kelemahan

4 Analisis ini juga bermanfaat untuk membantu dalam perumusan strategi pengembangan Lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang terdapat didalam perusahaan (Ramadhan dan Sofiyah, 2013). Faktor fungsi manajemen terdiri dari variabel perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf dan pengendalian. Faktor fungsi operasi terdiri atas variabel perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengendalian. Faktor fungsi pemasaran dibagi menjadi beberapa variabel yaitu analisis konsumen, penjualan produk, perencanaan produk, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang. Faktor fungsi keuangan dibagi menjadi beberapa variabel yaitu keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan keputusan dividen. 5. Lingkungan Eksternal Perusahaan Hasil pembobotan kuesioner faktor eksternal perusahaan dibagi menjadi tiga kelompok yang didalamnya terdapat variabelvariabel. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor lingkungan jauh (makro), faktor lingkungan industri, dan faktor lingkungan operasi. Faktor lingkungan jauh (makro) terdiri atas variabel faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Faktor-faktor yang membentuk lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga subkategori yang saling terkait yaitu faktor-faktor dalam lingkungan jauh (makro), faktor-faktor dalam lingkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan operasi (Pearce dan Robinson, 2008). Faktor lingkungan jauh (makro) terdiri atas variabel faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi dan ekologi. Faktor lingkungan industri terdiri atas variabel pendatang baru, pemasok, pembeli, produk substitusi, dan persaingan yang kompetitif. Faktor lingkungan operasi terdiri dari variabel profil pelanggan, kreditur dan sumber daya manusia. Analisis lingkungan eksternal perusahaan digunakan untuk mengetahui faktor peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menghadapi ancaman. Analisis ini juga bermanfaat untuk membantu dalam perumusan strategi pengembangan 6. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan 6.1 Kekuatan Berdasarkan hasil yang diperoleh maka faktor kekuatan yang dimiliki oleh KUD DAU adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan perusahaan dalam melakukan penilaian biaya, manfaat dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran oleh 2. Kemampuan dalam menentukan keputusan manajerial yang dilakukan untuk mengalokasikan dana pada berbagai macam aktiva. 3. Sesuainya penempatan pekerja pada kemampuannya. 4. Kejelasan dalam penyampaian tugas dan wewenang setiap anggota untuk pengembangan 5. Pengadaan aktivitas perencanaan produk. 6. Kesesuaian penetapan harga oleh perusahaan dengan pihak luar (konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing). 7. Adanya perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan untuk pengembangan 8. Kelancaran saluran distribusi yang dimiliki perusahaan seperti penggudangan, kemudahan mencapai wilayah penjualan, dan ketersediaan di pasar. 9. Ketepatan dalam penentuan keputusan manajerial yang dilakukan untuk mencari sumber modal. 6.2 Kelemahan Berdasarkan hasil yang diperoleh maka faktor kelemahan yang dimiliki oleh KUD DAU adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pengadaan survei dan analisa konsumen untuk penentuan strategi pengembangan yang dilakukan 2. Kurangnya pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran oleh 3. Penentuan dana dividen yang dirasa kurang oleh perusahaan untuk pembagian sisa hasil usaha. 4. Belum adanya fungsi badan litbang yang mendukung perencanaan pengembangan 5. Belum adanya upaya yang dilakukan perusahaan untuk memotivasi pekerjanya dengan tujuan pengembangan 6. Kurangnya pengadaan aktivitas pemasaran, promosi penjualan, dan pemasangan iklan yang dilakukan oleh 7. Kurang lancarnya proses produksi, kapasitas, persediaan, dan kualitas produk dalam 8. Kurangnya peranan sistem informasi manajemen dalam perusahaan yang dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, mensisntesis, dan menyajikan informasi dalam 4

5 9. Belum sesuainya perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dengan kegiatan yang berjalan. 7. Identifikasi Peluang dan Ancaman 7.1 Peluang Berdasarkan hasil yang diperoleh maka faktor peluang yang dimiliki oleh KUD DAU adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan profil pelanggan 2. Kemampuan perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan yang handal. 3. Adanya hubungan timbal balik yang terjadi dengan lingkungan sekitar 4. Peranan banyaknya jumlah kreditor. 5. Adanya kepercayaan, penilaian sikap, opini dan gaya hidup konsumen yang bersifat positif. 6. Penggunaan teknologi terkini. 7.2 Ancaman Berdasarkan hasil yang diperoleh maka faktor ancaman yang dimiliki oleh KUD DAU adalah sebagai berikut: 1. Perubahan hukum dan undang-undang pemerintah. 2. Pengaruh penawaran harga oleh pembeli terhadap penentuan harga bagi 3. Munculnya pendatang baru. 4. Tingginya harga yang ditetapkan oleh pemasok. 5. Kompetisi yang terjadi antara perusahaan dengan pesaing produk sejenis. 6. Pengaruh perkembangan perekonomian Negara. 7. Munculnya produk substitusi. Tabel 1. Hasil Matriks IFE KUD DAU Faktor Internal Kekuatan 1. Ketepatan dalam penentuan keputusan manajerial yang dilakukan untuk mencari sumber modal. 2. Kelancaran saluran distribusi yang dimiliki perusahaan seperti penggudangan, kemudahan mencapai wilayah penjualan, dan ketersediaan di pasar. 3. Adanya perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan untuk pengembangan 4. Kesesuaian penetapan harga oleh perusahaan dengan pihak luar (konsumen, pemerintah, pemasok, distributor dan pesaing). 5. Pengadaan aktivitas perencanaan produk, seperti uji pemasaran, penyediaan layanan konsumen, penentuan pilihan produk. 6. Kejelasan dalam penyampaian tugas dan wewenang setiap anggota untuk pengembangan Bobot Rating Skor Sesuainya penempatan pekerja dengan kemampuannya Kemampuan dalam menentukan keputusan manajerial yang dilakukan untuk mengalokasikan dana pada berbagai macam aktiva. 9. Kemampuan perusahaan dalam melakukan penilaian biaya, manfaat dan resiko yang terkait dengan keputusan pemasaran oleh Kelemahan 1. Belum sesuainya perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dengan kegiatan yang berjalan Kurangnya peranan sistem informasi manajemen dalam perusahaan yang dapat mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, mensintesis, dan menyajikan informasi dalam Kurang lancarnya proses produksi, kapasitas, persediaan, dan kualitas produk dalam Kurangnya pengadaan aktivitas pemasaran, promosi penjualan, dan pemasangan iklan yang dilakukan oleh 5. Belum adanya upaya yang dilakukan perusahaan untuk memotivasi pekerjanya dengan tujuan pengembangan 6. Belum adanya fungsi badan litbang yang mendukung perencanaan pengembangan Penentuan jumlah dana dividen yang dirasa kurang oleh perusahaan untuk pembagian sisa hasil usaha. 8. Kurangnya pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran oleh 9. Kurangnya pengadaan survei dan analisa konsumen untuk penentuan strategi pengembangan yang dilakukan Total Sumber: Data Diolah,

6 8. Matriks IFE Analisis matriks IFE merupakan hasil identifikasi faktor internal KUD DAU. Faktor internal tersebut kemudian dibobotkan dan dikelompokkan menjadi faktor kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan dengan pertimbangan pakar. Pembobotan dilakukan dengan menggunkan penilaian pakar kemudian dihitung menggunakan rumus. Setelah dilakukan pembobotan maka dilakukan penilaian terhadap rating masing-masing faktor. Rating yang diperoleh kemudian dikalikan dengan bobot untuk mendapatkan skor masing-masing faktor dan hasil keseluruhan skor dijumlahkan. Utami dan Imron (2012) mengemukakan bahwa matriks strategi faktor internal digunakan untuk mengetahui berbagai faktor-faktor strategi internal (kekuatan dan kelemahan) dalam perusahaan sebelum strategi diterapkan. 9. Matriks EFE Analisis matriks EFE merupakan hasil identifikasi faktor eksternal KUD DAU. Faktor eksternal tersebut kemudian dibobotkan dan dikelompokkan menjadi faktor peluang maupun ancaman yang dimiliki oleh perusahaan berdasarkan dengan pertimbangan pakar. Pembobotan dilakukan dengan menggunkan penilaian pakar kemudian dihitung menggunakan rumus. Setelah dilakukan pembobotan maka dilakukan penilaian terhadap rating masing-masing faktor. Rating yang diperoleh kemudian dikalikan dengan bobot untuk mendapatkan skor masing-masing faktor dan hasil keseluruhan skor dijumlahkan. Utami dan Imron (2012) mengemukakan bahwa matriks faktor strategi eksternal digunakan untuk mengetahui faktor-faktor (peluang dan ancaman) dalam lingkungan eksternal perusahaan sebelum strategi diterapkan. Tabel 2. Hasil Matriks EFE KUD DAU Faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1. Penggunaan teknologi terkini dalam pengembangan Adanya kepercayaan, penilaian, sikap, opini, dan gaya hidup konsumen yang bersifat positif terhadap pengembangan 3. Peranan banyaknya jumlah kreditor dalam usaha pengembangan Adanya hubungan timbal balik yang terjadi antara perusahaan dengan lingkungan sekitar 5. Kemampuan perusahaan dalam menarik dan mempertahankan karyawan yang handal Melaksanakan penyusunan profil pelanggan untuk pengembangan Ancaman 1. Pengaruh perkembangan perekonomian negara (tingginya nilai tukar rupiah) Kompetisi yang terjadi antara perusahaan dengan pesaing produk sejenis Tingginya harga yang ditetapkan oleh pemasok Munculnya pendatang baru bagi usaha pengembangan Pengaruh penawaran harga oleh pembeli terhadap penentuan harga bagi Perubahan hukum dan undang-undang pemerintahan tentang pengembangan Munculnya produk substitusi terhadap usaha pengembangan Total Sumber: Data Diolah, Matriks IE Nilai rata-rat IFE adalah sebesar dan nilai rata-rata matriks EFE adalah sebesar KUD DAU berada pada posisi kuadran IV yaitu menunjukkan strategi yang diperlukan untuk perusahaan saat ini adalah grow and build strategy. Grow and build strategy menunjukkan bahwa perusahaan saat ini membutuhkan strategi untuk dapat tumbuh lebih baik dan juga dapat mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik. Strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah strategi intensif, strategi integratif, dan strategi konsentrasi. (Dwiastuti, 2008). Posisi KUD DAU saat ini dapat dilihat pada Gambar 2. 6 Total Tertimbang EFE Baik 3,00-4,00 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99 Baik 3,00-4,00 I IV (3.415;2.4073) (Grow and build strategy) VII Total Tertimbang IFE 2,00-2,99 II V VIII Lemah 1,00-1,99 Gambar 1. Matriks Internal Eksternal (IE) (Sumber: Data Diolah) III VI IX

7 11. Matriks SWOT Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal dan eksternal KUD DAU maka dapat disusun alternatif strategi. Alternatif strategi tersebut disusun melalui matriks SWOT. Ikhsan dan Aid (2011) mengemukakan bahwa, analisis SWOT merupakan alat formulasi pengambilan keputusan serta untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan kepada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Hasil dari analisis matriks SWOT adalah adanya delapan alternatif strategi pengembangan, yaitu: 1. Strategi SO adalah strategi yang disusun menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi SO pada KUD DAU dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Strategi eksploitasi pasar dan produk (meningkatkan penjualan produk di pasar saat ini). b. Penggunaan peralatan atau teknologi terkini untuk peningkatan kualitas. 2. Strategi WO adalah strategi yang disusun dengan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO pada KUD DAU adalah sebagai berikut: a. Strategi penetrasi pasar b. Peninjauan kembali terhadap sistem manajemen perusahaan 3. Strategi ST adalah strategi yang disusun dengan memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST pada KUD DAU adalah sebagai berikut: a. Diversifikasi produk b. Pengembangan produk 4. Strategi WT adalah strategi yang disusun dengan meminimalkan kelemahan untuk menghadapi ancaman. Strategi WT pada KUD DAU adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan pelatihan karyawan secara rutin oleh perusahaan b. Penyusunan badan litbang pada perusahaan 12. Pemilihan Alternatif Strategi Tahapan terakhir dalam analisa perencanaan strategi pengembangan pada KUD DAU adalah pemilihan strategi yang sesuai dan dapat dijalankan oleh pihak KUD DAU. Alat analisis yang digunakan dalam penentuan strategi adalah dengan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix). Tahap terakhir dalam formulasi strategi perusahaan adalah penyusunan QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix) yang akan menghasilkan urutan prioritas strategi 7 yang diusulkan. Ginting (2006) mengemukakan bahwa QSPM dibuat dengan memberikan nilai AS (Attractiveness Score) setiap faktor eksternal dan internal kunci terhadap setiap strategi yang diusulkan. AS menilai bagaimana tingkat pengaruh suatu faktor kunci terhadap alternatif strategi tertentu. Tabel 3. Hasil Matriks QSPM No. Alternatif Strategi Total Peringkat 1 Strategi eksploitasi pasar dan produk (meningkatkan penjualan produk di pasar saat ini). 2 Penggunaan peralatan atau teknologi terkini untuk peningkatan kualitas. TAS 6.52 VII 6.16 VIII 3 Strategi penetrasi pasar 6.95 III 4 Peninjauan kembali 7.14 I terhadap sistem manajemen perusahaan 5 Diversifikasi produk 7.07 II 6 Pengembangan produk 6.79 V 7 Pelaksanaan pelatihan 6.63 VI karyawan secara rutin oleh perusahaan 8 Penyusunan badan litbang pada perusahaan 6.90 IV Sumber: Data Diolah, 2014 Hasil kuesioner pakar tentang pemilihan alternatif strategi menunjukkan tentang alternatif strategi yang paling diminati oleh pakar. Alternatif strategi dengan nilai TAS tertinggi merupakan strategi yang perlu dilaksanakan terlebih dahulu oleh Hasil kuesioner menunjukkan bahwa nilai TAS tertinggi adalah alternatif strategi tentang peninjauan kembali terhadap sistem manajemen. Keempat pakar memiliki ketertarikan terhadap alternatif strategi tersebut karena menganggap bahwa KUD DAU memerlukan perbaikan terlebih dahulu terhadap manajemen yang ada kemudian melaksanakan strategi yang lainnya. Horne dan Wachowicz (2007) mengemukakan bahwa, perusahaan yang mendapatkan pendapatan rendah memerlukan perbaikan manajemen untuk mendapatkan laba yang lebih baik dalam jumlah yang signifikan. Pendapat tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan tentang omset dan SHU yang mengalami penurunan. berdasarkan data tersebut maka KUD DAU perlu melaksanakan perbaikan manajemen. KESIMPULAN 1. Perumusan strategi pengembangan KUD DAU dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan eksternal KUD DAU. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

8 yang dimiliki oleh KUD DAU. Hasil analisis kemudian digunakan untuk melakukan pembobotan dan penentuan rating sehingga diketahui posisi KUD saat ini yaitu dalam posisi yang baik dan strategi yang dapat diterapkan adalah grow and build strategy. Alternatif strategi kemudian disusun berdasarkan posisi perusahaan saat ini dan berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman melalui matriks SWOT. 2. Analisis yang dilakukan oleh pakar diperoleh hasil bahwa strategi tentang peninjauan kembali manajemen perusahaan yang dapat diterapkan terlebih dahulu oleh KUD DAU. Urutan strategi selanjutnya adalah diversifikasi produk, penetrasi pasar, penyusunan badan litbang, pengembangan produk, pelatihan karyawan, eksploitasi pasar dan produk, serta strategi tentang penggunaan penggunaan peralatan atau teknologi terkini. DAFTAR PUSTAKA Dwiastuti, I Analisis Manajemen Strategi Industri Energi Alternatif: Studi Kasus Biofuel. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan 16 (1): Ginting, A Perumusan Strategi Perusahaan PT. X Menggunakan Matriks Evaluasi Faktor. Jurnal Sistem Teknik Industri 7 (1): 1-5. Fretes, R.A.; Santoso, P. B.; Soenoko, R.; dan Astuti, M Strategi Perencanaan dan Pengembangan Industri Pariwisata dengan Menggunakan Metode SWOT dan QSPM (Studi Kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon). Jurnal Rekayasa Mesin 4 (2): Harinaldi Prinsip-Prinsip Statistika untuk Teknik dan Sains. Erlangga. Jakarta. Hal: 47, 48. Horne, J. C. V. dan Wachowicz, J. M. JR Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Hal: 476. Ikhsan, S. dan Aid, A Analisis SWOT untuk Merumuskan Strategi Pengembangan Komoditas Karet di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Jurnal Agrobisnis Perdesaan 1 (3): Jannah, E. M.; Rahman, A. dan Yuniarti, R Penentuan Strategi Bersaing Perusahaan Berdasarkan Pengukuran 8 Kinerja dengan Metode Malcoln Balridge National Quality Award (MBNQA). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri 1 (1): Pearce, J. A. dan Robinson, R. B Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta. Hal: 5-6, Probowati, A Memahami Konsep Balanced Scorecard. STIE Rajawali Purworejo. Purworejo. Hal: 34. Ramadhan, A. dan Sofiyah, F. R Analisis SWOT sebagai Landasan dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi McDonald s Ring Road). Jurnal Manajemen 1 (4): Suyitman; Sutjahjo, S. H.; Herison, C.; dan Muladno Status Keberlanjutan Wilayah Berbasis Peternakan di Kabupaten Situbondo untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan. Jurnal Agroekonomi 27 (2): Utami, E. dan Imron, A Perumusan Strategi Perusahaan Berdasarkan Competitive Advantage. Jurnal Ilmiah Teknik Industri 11 (2): , Willemse, I Statistical Methods and Calculation Skills, Third Edition. Juta &Co Ltd. Cape Town. Hal: 20. Yusdja, Y Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian 3 (3): Zulkarnaen, H. O. dan Sutopo Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Makanan Ringan (Studi Penelitian UKM Snack Barokah di Solo). Diponegoro Journal of Management 2 (3): 1-13.

ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) SEBAGAI LANDASAN MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA SMK CITRA MEDIKA SUKOHARJO

ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) SEBAGAI LANDASAN MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA SMK CITRA MEDIKA SUKOHARJO ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) SEBAGAI LANDASAN MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA SMK CITRA MEDIKA SUKOHARJO Suci Purwandari Politeknik Indonusa Surakarta ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian survei merupakan penelitian kuantitatif dengan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di peternakan domba Tawakkal Farm (TF) Jalan Raya Sukabumi Km 15 Dusun Cimande Hilir No. 32, Caringin, Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN.. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Halaman.. i..vi.. viii.. ix I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Identifikasi Masalah..5 1.3. Rumusan Masalah.. 6 1.4. Tujuan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 5 Kerangka pemikiran penelitian Rendahnya daya saing Analisis faktor internal Analisis faktor eksternal Analisis faktor kompetitif Formulasi strategi bersaing Prioritas strategi bersaing Implementasi strategi bersaing : Ruang lingkup

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM Amanda Nur Cahyawati, Dwi Hadi Sulistyarini, Suluh Elman Swara Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jln. MT. Haryono

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 19 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu ruang lingkup perusahaan atau gejala

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Martabak Air Mancur Bogor yang terletak di Jl. Sudirman, untuk pemilihan lokasinya dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis STRATEGI PEMASARAN KRECEK KULIT KERBAU DI UD.SUMBER BAROKAH KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI MARKETING KRECEK STRATEGY IN UD.SUMBER BAROKAH DISTRICT BANYUDONO REGENCY OF BOYOLALI M.Th.Handayani 1)*,Egydia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Elsari Brownies & Bakery (EBB) yang bertempat di Jalan Raya Pondok Rumput Nomor 18 RT 06/RW 11, Kelurahan Kebon Pedes,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian III. METODE KAJIAN 3.. Kerangka Pemikiran Kajian Sinergi yang saling menguntungkan antara petani dan perusahaan (PT ATB) dalam pengusahaan perkebunan merupakan faktor penting dalam usaha pengembangan perkebunan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada restoran iga bakar Mang Opan yang terletak di Jl. Adhyaksa II No.1A, Buah Batu, Bandung. Pemilihan tempat dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 18 BAB III METODA PENELITIAN A. Waktu Penelitian No Kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian 1. Studi kepustakaan 2. Penyusunan desain penelitan 3. Penyusunan teknis pelaksanaan pengambilan data

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR Ni Putu Kiki Vrashinta Dewi 1, Ni Luh Putu Wrasiati 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SWOT DAN QSPM

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SWOT DAN QSPM PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SWOT DAN QSPM (Studi Kasus: CV. Jaya Mulya) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS PENGEMBANGAN INDUSTRI KERIPIK BUAH DI UKM VANESHA FRUIT CHIPS MALANG JAWA TIMUR Industrial Strategic Development Planning of Fruit Chips in SMES Vanesha Fruit Chips Malang East Java

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data 27 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Lokasi tempat pelaksanaan Program Misykat DPU DT berada di kelurahan Loji Gunung Batu, Kecamatan Ciomas, Kotamadya Bogor, Jawa Barat. Waktu pengumpulan data selama

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO Mukhamad Johan Aris, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut sangat membutuhkan informasi dan kreativitas dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekonomi merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan Negara Indonesia. Faktanya, faktor penentu kemajuan perekonomian suatu Negara tidak lagi semata-mata

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA RESTORAN BAKMI JAPOS CABANG BOGOR SKRIPSI MARLIA PRATIWI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN MARLIA PRATIWI.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci