INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009"

Transkripsi

1 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KAJIAN ANALITIS METODE SAMPLING YANG TEPAT DENGAN AKURASI TINGGI UNTUK ESTIMASI PEMENANG PEMILU PADA QUICK COUNT Stud Kasus : Pemlhan Gubernur Jawa Barat 008 BIDANG KEGIATAN : PKM ARTIKEL ILMIAH Dusulkan oleh : ANGGA LESVIAN G (006) ANTON MULYANTO G (005) HENDRA PRASETYA G (007) INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 009

2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Karya : Kajan Analts Metode Samplng Yang Tepat Dengan Akuras Tngg Untuk Estmas Pemenang Pemlu Pada Quck count Stud Kasus : Pemlhan Gubernur Jawa Barat 008. Bdang Kegatan : ( ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegatan 4. Anggota Pelaksana Kegatan/Penuls : 3 orang 5. Dosen Pendampng Menyetuju, Ketua Program Stud Statstka IPB Bogor, 30 Maret 009 Ketua Pelaksana Dr. Ir. Har Wjayanto, M. S. NIP Wakl Rektor Bdang Kemahasswaan & Akademk Angga Lesvan NIM. G Dosen Pendampng Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M. S. Ir. I Made Sumertajaya, M. S NIP NIP

3 3 KAJIAN ANALITIS METODE SAMPLING YANG TEPAT DENGAN AKURASI TINGGI UNTUK ESTIMASI PEMENANG PEMILU PADA QUICK COUNT Stud Kasus : Pemlhan Gubernur Jawa Barat 008 Angga Lesvan, Anton Mulyanto, Hendra Prasetya Jurusan Statstka, Fakultas MIPA, Insttut Pertanan Bogor, Bogor ABSTRAK Pemlhan Umum (Pemlu) merupakan cara memlh wakl rakyat yang akan duduk d pemerntahan (legslatf maupun eksekutf). Namun, proses pelaksanaan pemlu d Indonesa sendr mash memlk banyak kekurangan, msalnya proses penghtungan perolehan suara resm oleh penyelenggara pemlhan yang serngkal membutuhkan waktu lama dan adanya tndak kecurangan sepert manpulas hasl suara. Saat n Quck count dpercaya sebaga alternatf solus yang dapat menjawab permasalahan tu. Quck count (penghtungan suara cepat) adalah proses pencatatan hasl perolehan suara d rbuan TPS yang dplh secara acak. Unt analsa Quck count n adalah TPS. Kekuatan data Quck count sebenarnya bergantung pada metode penarkan contoh (samplng) yang dgunakan. Sampel yang dtark secara benar akan memberkan landasan kuat untuk mewakl karakterstk populas. Mengngat pada bdang lmu statstka terdapat beberapa metode samplng yang dgunakan, maka dalam pelaksanaan quck count dperlukan pemlhan metode samplng yang palng tepat. Tujuannya agar hasl quck count bersfat akurat. Selama n fakta menunjukan bahwa quck count dengan penerapan metode samplng yang berbeda akan menghaslkan estmas perolehan suara yang berbeda pula. Oleh karena tu, dperlukan suatu analss ataupun peneltan untuk mengetahu metode penarkan contoh (samplng) yang mana yang palng tepat dterapkan pada quck count pemlu d Indonesa. Metode analss n dlakukan dengan perhtungan statstka terhadap empat teknk samplng quck count, yatu smple random samplng, stratfed random samplng, cluster random samplng, dan two-stage cluster samplng. Output dar analss n berupa nla bound of error (batas kesalahan) dan selsh propors estmas perolehan hasl suara dengan parameter. Teknk samplng dengan bound of error dan selsh propors terkecl adalah teknk samplng yang palng tepat dterapkan pada quck count karena akan menghaslkan estmas yang palng akurat. Dar hasl analss pada kasus Pemlhan Gubernur Jawa Barat 008, maka dapat dsmpulkan bahwa metode samplng stratfed random samplng adalah metode samplng yang palng tepat dgunakan pada quck count dengan bound of error sebesar 0,31% dan selsh propors sebesar 6,36%. Kata kunc : Pemlu, Quck count, Perbedaan Hasl, Metode Samplng

4 4 PENDAHULUAN D suatu negara demokrats yang menjunjung tngg kedaulatan rakyat dperlukan suatu mekansme pergantan kepemmpnan yang dlakukan secara perodk (berkala). Oleh karena tu, sarana dmana rakyat dapat turut serta menentukan nasb dan masa depannya sendr dengan cara memlh wakl-wakl mereka yang akan duduk d pemerntahan (legslatf maupun eksekutf), yang akan memperjuangkan kengnan, aspras, dan kepentngan mereka sangat dbutuhkan. Pemlhan Umum (PEMILU), bak untuk pemlhan anggota legslatf maupun presden, merupakan sarana palng tepat bag bangsa Indonesa untuk menentukan plhan poltknya secara jujur, adl, langsung, umum, bebas, dan rahasa sebaga bentuk perwujudan kedaulatan rakyat (Hermawan, 008). Namun, proses pelaksanaan pemlu d Indonesa sendr mash memlk banyak kekurangan. Sebaga contoh adalah dar seg proses penghtungan perolehan suara resm oleh penyelenggara pemlhan yang serngkal memakan waktu lama, sehngga tak dapat segera dumumkan kepada publk. Lambatnya proses n dapat membuka peluang terjadnya ketdakpastan atau kekosongan poltk yang mengancam stabltas nasonal suatu negara/wlayah. Selan tu, adanya manpulas hasl perolehan suara juga merupakan ndkator bahwa proses pelaksanaan pemlu d Indonesa bersfat rentan akan tdak kecurangan (Hermawan, 008). Untuk menjawab semua permasalahan d atas, saat n d Indonesa telah d terapkan sstem quck count. Quck count atau penghtungan suara cepat adalah proses pencatatan hasl perolehan suara d rbuan TPS yang dplh secara acak. Quck count adalah predks hasl pemlu berdasarkan fakta bukan berdasarkan opn. Pelaksanaan quck count n menggunakan Kerangka Sampel (samplng frame) daftar desa atau kelurahan menurut Badan Pusat Statstk (BPS) dan daftar TPS pada PPS d desa atau kelurahan terplh. Dengan quck count maka dapat dperkrakan perolehan suara pemlu atau plkada secara cepat sehngga dapat memverfkas hasl resm penyelenggara pemlhan (Fajar, 007). Lebh lanjut, quck count mampu mendeteks dan melaporkan penympangan, atau membongkar kecurangan. Banyak contoh membuktkan bahwa quck count dapat membangun kepercayaan atas knerja penyelenggara pemlu atau plkada dan memberkan legtmas terhadap proses pemlu atau plkada (Bagus, 006). Akan tetap, quck count yang dselenggarakan oleh lembaga-lembaga survey yang berbeda ternyata dhaslkan output yang berbeda pula. Sebaga contoh adalah quck count pemlu legslatf dan pemlu presden putaran pertama pada bulan Aprl dan Jul 008 lalu yang dlakukan lembaga LP3ES dan NDI. Perbedaan hasl quck count LP3ES dan NDI dengan penghtungan resm KPU adalah sebesar 0.01% dan 1.1% untuk pemlu legslatf, sedangkan untuk pemlu presden utaran pertama adalah 0.06% dan 1.19% (Bagus, 006). Faktor utama yang menyebabkan terjadnya perbedaan hasl quck count yang dlakukan lembaga-lebaga survei tu adalah karena penerapan jens metode samplng (pengamblan sample dar populas sebaga estmas) yang berbedabeda. Bagamana sampel tu dtark akan menentukan mana suara pemlh yang

5 akan dpaka sebaga bass estmas hasl pemlu. Sampel yang dtark secara benar akan memberkan landasan kuat untuk mewakl karakterstk populas (Scheaffer, 1990). Padahal ada beberapa teknk samplng yang dgunakan pada pelaksanaan quck count, msalnya smple random samplng, stratfed random samplng, cluster random samplng, dan two-stage cluster samplng (Scheaffer, 1990). Oleh karena tu, dbutuhkan peneltan berupa analss secara statstka untuk mengungkap metode samplng mana yang palng tepat dgunakan untuk quck count. Perumusan masalah untuk kasus n adalah : (1) bagamana proses pelaksanaan quck count pemlhan umum; () apa pengaruh dar penerapan metode samplng terhadap hasl quck count; (3) bagamana cara menganalss ketepatan metode-metode samplng dalam lmu statstka untuk dterapkan pada quck count. Peneltan n bertujuan untuk mengetahu metode penarkan contoh (samplng) yang mana yang palng tepat dterapkan pada quck count pemlhan umum d Indonesa. Selan tu, juga untuk memaparkan beberapa hal terkat pelaksanan quck count pemlu. Manfaat dar karya n adalah sebaga bahan rujukan bag lembaga surve atau pemerntah agar menggunakan metode samplng yang palng tepat dalam melaksanakan quck count pemlhan umum sehngga estmas (pendugaan) tentang phak yang memenangkan pemlu dapat dperoleh secara akurat dan mendekat atau bahkan sama dengan hasl sebenarnya. 5 BAHAN DAN METODE Bahan dan Metode Pengumpulannya Objek atau populas yang menjad pusat perhatan pada peneltan n adalah hasl perolehan suara dalam Pemlhan Gubernur (plgub) Jawa Barat d Kota Bogor yang dlaksanakan pada tahun 008 lalu. Jad, data yang dgunakan sebaga parameter pada peneltan n adalah data prmer berupa data hasl plgub Jawa Barat per TPS yang ada d setap wlayah d Kota Bogor. Data tersebut dperoleh dar KPU Provns Jawa Barat. Daerah Pemlhan (dapl) d Kota Bogor sendr terbag menjad enam dapl. Total TPS yang dsedakan berjumlah 1515 dengan rncan sebaga berkut. No Daerah Pemlhan Jumlah TPS 1 Bogor Barat 319 Bogor Tmur 18 3 Bogor Utara 5

6 6 4 Bogor Tengah Bogor Selatan 93 6 Tanah Sareal 79 Terkat dengan plgub Jawa Barat 008, kanddat yang menjad calon gubernur dan wakl gubernur berjumlah 3 pasangan. Nama-nama pasangan tersebut adalah H. Danny Setawan dan Mayjen TNI (Purn) Iwan R. Sulandjana Jenderal TNI (Purn) (pasangan No.1); Agum Gumelar dan Drs. Nu`man Abdul Hakm (pasangan No.); H. Ahmad Heryawan dan H. Dede Yusuf (pasangan No. 3). Metode Analss Metode analss n dlakukan untuk mengetahu seberapa besar estmas (pendugaaan) propors (presentase) perolehan suara suatu pasangan calon gubernur pada plgub Jabar dengan menggunakan beberapa teknk samplng dalam statstka. Selanjutnya, dcar bound of error (batas kesalahan) dan selsh propors estmas perolehan hasl suara dengan parameter. Teknk samplng dengan bounds of error dan selsh propors terkecl adalah teknk samplng yang palng tepat dterapkan pada quck count karena akan menghaslkan estmas yang palng akurat. Pada analss n, ukuran contoh yang dambl dar N=1515 (ukuran populas) adalah sebanyak 100, karena ukuran contoh tersebut dasumskan sudah sudah mewakl populas (6-10% dar ukuran populas). Bagamana proses penarkan sample dengan masng-masng metode samplng, proses penghtungan bound of error dan selsh propors dapat djelaskan sebaga berkut. 1. Smple Random Samplng Smple random samplng adalah penarkan contoh dmana setap objek memlk peluang yang sama untuk terambl dan memlk asums keragaman yang rendah dalam populas yang damat. Berkut langkah-langkah penghtungan propors hasl suara dan bound of errornya (algortma)-nya. 1. Bangktkan data acak sebanyak 1515 yang menyebar normal (0,1) dengan menggunakan software Mntab.. Urutkan data tersebut dar yang terbesar sampa terkecl dengan menggunakan Excel. 3. Ambl n sebanyak Htung jumlah masng-masng dar tga calon gubernur dar 100 data tersebut 5. Htung pula jumlah totalnya. 6. Htung propors (dalam %) masng-masng dar tga calon gubernur tersebut. 7. HItung bound of error dengan menggunakan rumus : B Vˆ y s n N n N

7 7 Keterangan : N : banyaknya contoh dalam populas s : ragam contoh B : bound of error. Stratfed Random Samplng Stratfed samplng adalah penarkan contoh dengan membag populas menjad beberapa lapsan yang tdak salng tumpang tndh dan dlakukan pengamblan secara acak dar setap lapsan tersebut, sehngga lapsan yang terbentuk merupakan sub populas. Dalam analss n, kecamatan dgunakan sebaga strata (ada 6 strata), karena karakterstk antar kecamatan berbeda. Algortmanya adalah: 1. Bangktkan data acak yang menyebar normal (0,1) sebanyak jumlah TPS yang terdapat dalam tap-tap strata dengan menggunakan software MINITAB.. Urutkan data tersebut dar yang terbesar sampa terkecl dengan menggunakan Mcrosoft Excel. 3. Ambl n sebanyak Htung dar tap-tap strata jumlah masng-masng dar tga calon gubernur. dar 100 data tsb, htung pula jumlah totalnya. 5. Htung jumlah total masng-masng dar tga calon gubernur seluruh strata tersebut, htung pula jumlah total dar seluruh stratanya. 6. Htung propors (dalam%) masng-masng dar tga calon gubernur dar semua strata yang ada. 7. HItung bound of error dengan menggunakan rumus : B Vˆ( y st ) 1 N L 1 N N n N s n Keterangan : N : jumlah contoh dalam populas n : ukuran contoh dalam strata S : ragam contoh masng-masng strata B : bound of error N : propors contoh masng-masng lapsan 3. Cluster Random Samplng Penarkan Contoh Gerombol (cluster samplng) adalah penarkan contoh acak sederhana terhadap satuan contoh yang berupa gerombol. Dalam cluster random samplng semua elemen dalam gerombol yang terplh sebaga contoh damat semua.

8 Gunakan desa sebaga cluster {ambl 7 cluster (10%)}, karena karakterstk antar desa sama. Algortmnya adalah: 1. Bangktkan data acak yang menyebar normal (0,1) sebanyak jumlah cluster (N=70, yakn ada 70 desa) dar seluruh kecamatan dengan menggunakan software MINITAB.. Urutkan data tersebut dar yang terbesar sampa terkecl dengan menggunakan Mcrosoft Excel. 3. Ambl cluster terplh sebanyak n { 10% dar total cluster (n=7)}. 4. Htung jumlah total masng-masng dar tga calon gubernur dar n cluster tsb, htung pula jumlah totalnya. 5. Htung propors (dalam%) masng-masng dar tga calon gubernur tersebut. 6. Htung bound of error dengan menggunakan rumus : N n 1 NnM Keterangan : m : banyaknya elemen dalam gerombol ke- M : M/N : rata-rata ukuran gerombol populas n : ukuran gerombol terplh y : total semua pecobaan pada gerombol y : rata-rata gerombol pada populas n y ym n Two Stages Cluster Samplng Two stages cluster samplng merupakan metode yang menggunakan metode cluster dua tahap. Algortmanya adalah: 1. Gunakan kecamatan sebaga cluster pada tahap pertama. Bangktkan data acak yang menyebar normal (0,1) sebanyak jumlah cluster pada tahap pertama (N=6, yakn ada 6 kecamatan) dengan menggunakan software MINITAB 3. Urutkan data tersebut dar yang terbesar sampa terkecl dengan menggunakan Excel 4. Ambl cluster terplh sebanyak p (p=) 5. Gunakan desa sebaga cluster pada tahap kedua berdasarkan cluster terplh pada langkah 4 6. Bangktkan data acak yang menyebar normal (0,1) sebanyak jumlah cluster pada tahap kedua (N=18, yakn ada 18 desa) dengan menggunakan software MINITAB 7. Urutkan data tersebut dar yang terbesar sampa terkecl dengan menggunakan Excel

9 8. Ambl cluster terplh sebanyak q (n=) 9. Htung jumlah total masng-masng dar tga calon gubernur dar q cluster tsb, htung pula jumlah totalnya 10. Htung propors (dalam %) masng-masng dar tga calon gubernur tersebut 11. Htung bound of error dengan menggunakan rumus : Keterangan : M : rata-rata ukuran gerombol populas n : ukuran contoh dalam gerombol m : banyaknya elemen dalam gerombol ke- s : ragam gerombol pertama r N n 1 N nm s r 1 nnm M m M s m s : ragam gerombol kedua Secara umum proses pengacakan pangamblan contoh, penentuan bound of error, dan penghtungan lannya dapat dengan mudah dhtung dengan program software MINITAB. n 1 M 9 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasl Analss Metode No 1 No No 3 Hasl Selsh Hasl Selsh Hasl Selsh Parameter 0,10% 7,43% 5,46% Smple Random Ratarata Selsh 19,10% 1,00% 8,70% 1,7% 5,% 0,4% 0,84% Strattfed 19,87% 0,3% 7,90% 0,47% 5,3% 0,3% 0,31% Cluster 0,8% 0,18% 6,0% 1,41% 53,70% 1,4% 0,94% Two Stage Cluster 3,45% 3,35% 7,8% 0,1% 49,6% 3,0%,% Tabel 1. Propors Suara Masng-Masng Pasangan Calon Keterangan : Selsh adalah nla mutlak dar perbedaan hasl dengan parameter

10 10 Metode Bound of error (BoE) Smple Random 19,18% Stratfed 6,36% Cluster 15,96% Two Stage Cluster 8,56% Tabel. Bound of error Per Metode Samplng Pembahasan Quck count atau penghtungan suara cepat adalah proses pencatatan hasl perolehan suara d rbuan TPS yang dplh secara acak. Dalam quck count ukuran propors merupakan nformas yang akan dsampakan dar hasl akhr yatu berapa persen perolehan suara untuk masng-masng pasangan peserta pemlu. Penentuan besaran sampel berdasarkan pada derajat keragaman (varablty), bound of error (BoE), dan tngkat kepercayaan (confndence nterval). Berkut n proses dan hasl dalam melaksanakan quck count. Yang pertama adalah menentukan jumlah sampel berdasarkan Tabel Solvn dengan krtera samplng error ± 1,1 persen, dan ddapat sampel sebanyak n TPS. Pelaksanaan quck count n menggunakan Kerangka Sampel (samplng frame) daftar desa atau kelurahan dan daftar TPS pada PPS d desa atau kelurahan terplh. Besaran sampel dhtung dengan menggunakan formula yang serng dgunakan BPS untuk surve-surve bdang Sosal, msalnya MICS (Multple Indcator Cluster Samplng). Namun, secara umum teknk samplng yang dapat dgunakan adalah smple random samplng, cluster random samplng, stratfed random samplng, atau two stage cluster random samplng, dmana sebelumnya wlayah urban dan rural dtentukan proporsonal dsetap daerah pemlhan. Pemlhan TPS dlakukan dengan memaka alat nstrumen yang dsebut lembar acak. Keakuratan data Quck count sebenarnya bergantung pada bagamana sampel tu dtark. Pasalnya sampel tersebut yang akan menentukan mana suara pemlh yang akan dpaka sebaga bass estmas hasl pemlu. Sampel yang dtark secara benar akan memberkan landasan kuat untuk mewakl karakterstk populas. Pada analss statstka n, untuk menduga mana metode yang palng tepat dterapkan dalam quck count agar dperoleh hasl yang akurat, maka penentuan ddasarkan pada besarnya bound of error yang dperoleh dan selsh propors penduga dengan parameter. Analss n dmula dengan menentukan jumlah sampel dar populas yang berjumlah 1515 TPS. Sampel yang dperoleh sebesar 100 TPS berdasarkan ketentuan bahwa ukuran sample 10% dar N sudah mewakl populas. Selanjutnya, untuk masng-masng pasangan calon dhtung propors jumlah suara

11 yang dperoleh dengan menggunakan 4 metode samplng yang ada. Hasl (pada tabel) menunjukan bahwa dar keempat metode tu, ternyata perhtungan dengan metode stratfed menghaslkan selsh hasl dengan parameter yang terkecl, yatu sebesar 0,31%. Setelah tu, dperngkat berkutnya adalah metode smple random samplng (0,84%), cluster random samplng (0,94%), dan two stage cluster (4,09%). Semakn kecl selsh propors estmas perolehan hasl suara dengan parameter, maka hasl perhtungan yang dperoleh semakn akurat dan mendekat hasl yang sebenarnya (parameter). Ha n menunjukan bahwa dar ss selsh propors, maka metode stratfed merupakan metode yang palng tepat untuk quck count. Begtupun dar seg bound of error, perhtungan dengan metode stratfed menghaslkan bound of error terkecl, yatu sebesar 6.36%. Setelah tu, dperngkat berktunya adalah metode two stage cluster 8.56%, cluster random samplng 15.96%, dan smple random samplng 19.18%. Semakn kecl bound of error, maka hasl perhtungan yang dperoleh semakn akurat dan mendekat hasl yang sebenarnya (parameter). Bound of error menunjukan batas kesalahan penduga parameter, sehngga dengan semakn keclnya bound of error, maka jangkauan selang estmas terhadap parameter akan semakn kecl. Hal n menunjukan estmas semakn mendekat nla parameter (nla sebenarnya). 11 KESIMPULAN Hasl analss statstk terhadap ketepatan penggunaan metode samplng quck count dalam pemlhan pemlu d Jawa Barat adalah sebaga berkut. Quck count dengan menggunakan : (1) metode smple random samplng menghaslkan selsh propors (berupa persentase) estmas hasl pemlu dengan parameter (hasl sebenarnya) sebesar 0,84% dengan bound of error 8,56%; () dengan metode stratfed random samplng menghaslkan selsh propors sebesar 0,31%dengan bound of error 6,36%; (3) dengan metode cluster random samplng menghaslkan selsh propors sebesar 0,94% dengan bound of error 15,96%; (4) dengan metode two stage cluster menghaslkan selsh propors sebesar 4,09% dengan bound of error 8,56%. Jad, dapat dsmpulkan bahwa penggunaan metode samplng yang berbeda, maka hasl perhtungan quck count pun akan berbeda. Berdasarkan hasl peneltan, dapat dketahu bahwa Metode Stratfed merupakan metode yang palng tepat dgunakan pada quck count untuk melakukan estmas pemenang pemlu. Alasannya, quck count dengan metode samplng stratfed menghaslkan tngkat ketepatan (kedekatan dengan hasl) dan kesalahan samplng yang relatf lebh kecl bla dbandngkan dengan penggunaan metode samplng yang lannya. DAFTAR PUSTAKA Aunudn Statstka: Rancangan dan Analss Data. Bogor: IPB Press.

12 Cochran, W.G Samplng Technques, 3 rd ed. New York: Wley. Fajar. 9 Agustus 007. Memaham Metode Quck count. htm, dakses tanggal 10 Februar 009. Hermawan Analss Preferens Masyarakat Kota Bogor Terhadap Calon Walkota Bogor: IPB. [Februar 009] Scheaffer Rchard L et all Elementary Survey Samplng. Baston : PWS- KENI Publshng Company. Sumargo, Bagus. 1 Jul 006. Quck count. pemlu004/qcount.htm, dakses 5 Februar 009. Walpole Ronald E Pengantar Statstka. Jakarta ; PT Grameda Pustaka Utama. 1

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.. KERANGKA ANALISIS Kerangka analss merupakan urutan dar tahapan pekerjaan sebaga acuan untuk mendapatkan hasl yang dharapkan sesua tujuan akhr dar kajan n, berkut kerangka

Lebih terperinci

Alokasi kursi parlemen

Alokasi kursi parlemen Alokas kurs parlemen Dd Achdjat Untuk Sndkas Pemlu dan Demokras 1. Pendahuluan 1 Pelaksanaan pemlhan umum sebaga sarana mplementas demokras memerlukan suatu konsep yang kokoh dan taat azas. Konsep pelaksanaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM

PERBANDINGAN METODE SAW DAN TOPSIS PADA KASUS UMKM PERBANINGAN METOE SAW AN TOPSIS PAA KASUS UMKM Muh. Alyazd Mude al.mude@yahoo.com Teknk Informatka Unverstas Muslm Indonesa Abstrak alam pengamblan keputusan terhadap masalah berdasarkan sebuah analsa

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNIK SAMPLING

PENGANTAR TEKNIK SAMPLING PENGANTAR TEKNIK SAMPLING Dalam banyak hal, penelt dhadapkan kepada keputusan untuk dapat menentukan banyaknya elemen yang akan mereka amat. Setap elemen yang terplh dharapkan dapat mewakl objek yang sedang

Lebih terperinci

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Sebuah jarngan terdr dar sekelompok node yang dhubungkan oleh busur atau cabang. Suatu jens arus tertentu berkatan dengan setap busur. Notas standart untuk menggambarkan sebuah jarngan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI JEMI, Vol 1, No 1, Desember 2010 PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI Des Rahmatna, SPd, MSc (Unverstas Martm Raja Al Haj) ABSTRAKSI Peneltan n dmaksudkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DAN PEMILIHAN MITRA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) KABUPATEN GUNUNGKIDUL MENGGUNAKAN METODE SAW BERBASIS WEB Putr Har Ikhtarn ), Bety Nurltasar 2), Hafdz Alda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM PERTEMUAN I PENGENALAN STATISTIKA TUJUAN PRAKTIKUM 1) Membuat dstrbus frekuens. 2) Mengetahu apa yang dmaksud dengan Medan, Modus dan Mean. 3) Mengetahu cara mencar Nla rata-rata (Mean). TEORI PENUNJANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA Sensus Penduduk 2010 merupakan sebuah kegatan besar bangsa Badan Pusat Statstk (BPS) berdasarkan Undang-undang Nomor 16

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Peneltan dlaksanakan d Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Februar hngga Me 2017. Pemlhan lokas peneltan dlakukan secara purposve

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun

Lebih terperinci

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Analsa Numerk Bahan Matrkulas Bab AKAR-AKAR PERSAMAAN Pada kulah n akan dpelajar beberapa metode untuk mencar akar-akar dar suatu persamaan yang kontnu. Untuk persamaan polnomal derajat, persamaannya dapat

Lebih terperinci

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

Preferensi untuk alternatif A i diberikan Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses

Lebih terperinci

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan.

STATISTIK menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan, yg disusun ke dlm tabeldiagram-grafik yang menggambarkan suatu persoalan. PERTEMUAN 1 STATISTIK menyatakan kumpulan data, blangan maupun non blangan, yg dsusun ke dlm tabeldagram-grafk yang menggambarkan suatu persoalan. STATISTIKA lmu yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA MARULAM MT SIMARMATA, MS STATISTIK TERAPAN FAK HUKUM USI @4 ARTI UKURAN LOKASI DAN VARIASI Suatu Kelompok DATA berupa kumpulan nla VARIABEL [ vaabel ] Ms banyaknya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bntaro Sektor 7, Bntaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Bangktan perjalanan (Trp generaton model ) adalah suatu tahapan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

I. PENGANTAR STATISTIKA

I. PENGANTAR STATISTIKA 1 I. PENGANTAR STATISTIKA 1.1 Jens-jens Statstk Secara umum, lmu statstka dapat terbag menjad dua jens, yatu: 1. Statstka Deskrptf. Statstka Inferensal Dalam sub bab n akan djelaskan mengena pengertan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES

PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES Prosng Semnar Nasonal Matematka an Penkan Matematka (SESIOMADIKA) 017 ISBN: 978-60-60550-1-9 Statstka, hal. 14-18 PENENTUAN UKURAN SAMPEL UNTUK SURVEY PILKADA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYES NENENG SUNENGSIH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci