DESKRIPSI PEMELAJARAN PENGETAHUAN DASAR INSTRUMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESKRIPSI PEMELAJARAN PENGETAHUAN DASAR INSTRUMENTASI"

Transkripsi

1 DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : PENGETAHUAN DASAR INSTRUMENTASI : Membekali peserta didik dengan pengetahuan dasar instrumentasi : Mengukur besaran proses : A : menit 1. Prinsip kerja alat ukur merupakan dasar kemampuan untuk mengoperasikan, memelihara dan mengkalibrasi alat ukur itu. Besaran proses yang lazim ditemukan di industri adalah ; tekanan, suhu, aliran dan tinggi permukaan. Besaran yang juga ditemukan seperti ; kelembaban, keasaman (ph), density dll 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Mengukur tekanan (pressure) Besaran tekanan didefinisikan Jenis satuan diuraikan Antara jenis-ienis satuan tekanan dikonversikan Cara kerja macam-macam manometer (barometer, pipa U, manometer lonceng, manometer bak, pressure gauge dll) diuraikan Besaran tekanan Satuan tekanan Konversi satuan Cara kerja manometer Menghitung konversi antar satuan tekanan dengan cermat Mendemonstrasikan cara kerja macammacam manometer dengan hati-hati. Memberikan difinisi besaran tekanan Menjelaskan cara menkonversi antar satuan tekanan Menunjukkan bagianbagian dari manometer Menghitung konversi antar satuan tekanan Mendemonstrasikan cara kerja macam-macam manometer (barometer, pipa U, manometer lonceng, manometer bak, pressure gauge dll) sesuai SOP INSTRUMEN LOGAM Halaman 1 dari 17

2 2. Mengukur temperatur Satuan temperatur diidentifikasi Thermometer dibuat klasifikasinya. Cara kerja thermometer diuraikan Satuan temperatur Klasifikasi thermometer Cara kerja thermometer Menunjukkan bagianbagian thermometer dengan cermat Mendemonstrasikan cara kerja thermometer dengan hati-hati Mengidentifikasikan satuan temperatur Mengklasifikasikan macammacam thermometer Menguraikan cara kerja thermometer (thermometer, thermometer tabung/kapiler, thermometer tahanan, thermokopel dll) Menunjukkan bagianbagian thermometer Mendemonstrasikan cara kerja thermometer sesuai SOP 3. Mengukur aliran Alat ukur aliran (orifice, venturi, nozel dll) diidentifikasikan Cara kerja alat ukur aliran diuraikan Alat ukur aliran Cara kerja alat ukur aliran Menunjukkan bagianbagian alat ukur aliran dengan cermat Mendemonstrasikan cara kerja kerja alat ukur aliran dengan hatihati Mengidentifikasikan alat ukur aliran (orifice, venturi, nozel dll) diidentifikasikan Menguraikan cara kerja alat ukur aliran Menunjukkan bagianbagian alat ukur aliran (orifice, venturi, nozel dll) Mendemonstrasikan cara kerja kerja alat ukur aliran 4. Mengukur permukaan (level) Cara pengukuran level diuraikan Cara kerja alat pengukur level (langsung, tak langsung) diuraikan Cara pengukuran level Cara kerja alat pengukur level Meunjukkan bagianbagian alat ukur permukaan dengan cermat Mendemonstrasikan cara kerja kerja alat ukur permukaan (level) dengan hati-hati Menguraikan cara pengukuran level Menguraikan cara kerja alat pengukur level (langsung, tak langsu ng) Meunjukkan bagianbagian alat ukur permukaan (langsung, tak langsung) Mendemonstrasikan cara kerja kerja alat ukur permukaan (level) INSTRUMEN LOGAM Halaman 2 dari 17

3 : Mengontrol besaran proses : B : menit 1. Dengan pengontrolan dapat diperoleh besarnya parameter yang dikehendaki. Macam-macam pengontrolan serta keuntungan dan kerugiannya perlu dikuasai. Diagram pengontrolan digunakan pada waktu menganalisa rangkaian dan memasang instrumen. 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Mengidentifikasi macammacam pengontrolan 2. Membedakan feed forward dan feedback Cara mengontrol besaran diuraikan Keuntungan mengontrol secara otomatis diidentifikasikan Macam-macam pengontrolan otomatis diidentifikasikan Cara kerja pengontrolan feed forward dijelaskan Cara kerja pengontrolan feed back dijelaskan Keuntungan dan kerugian masing-masing diuraikan Macam-macam feed back diuraikan Cara mengontrol Keuntungan kontrol otomatis Macam-macam pengontrolan otomatis Cara kerja pengontrolan feed forward Cara kerja pengontrolan feed back Keuntungan dan kerugian Macam-macam feed back Membuat diagram pengontrolan feed forward dengan cermat Membuat diagram pengontrolan feed back dengan cermat Menguraikan cara mengontrol besaran Mengidentifikasikan Keuntungan mengontrol secara otomatis Menidentifikasikan Macam-macam pengontrolan otomatis Menjelaskan cara kerja pengontrolan feed forward Menjelaskan cara kerja pengontrolan feed back Menguraikan Keuntungan dan kerugian masingmasing Menguraikan macammacam feed back Membuat diagram pengontrolan feed forward Membuat diagram pengontrolan feed back INSTRUMEN LOGAM Halaman 3 dari 17

4 3. Menggunakan mode pengontrolan ON-OFF 4. Menggunakan mode pengontrolan kontinues pengontrolan ON-OFF diuraikan Proses yang menggunakan ON-OFF dijelaskan Diagram mode ON-OFF ditunjukkan dan dijelaskan proporsional (P) dijelaskan proporsional dan integral (P+I) dijelaskan proporsional dan derivatif (P+D) dijelaskan proporsional, integral dan derivatif (P+I+D) dijelaskan pengontrolan ON-OFF Proses menggunakan ON-OFF Diagram mode ON-OFF proporsional (P) proporsional dan integral (P+I) proporsional dan derivatif (P+D) proporsional, integral dan derivatif (P+I+D) Menggambar diagram strep respon pengontrolan ON-OFF dengan cermat Menggambar diagram strep respon pengontrolan proporsional (P) dengan cermat Menggambar diagram strep respon dengan cermat proporsional dan derivatif (P+D) Menggambar diagram strep respon proporsional, integral dan derivatif (P+I+D) dengan cermat Menguraikan cara kerja mode pengontrolan ON- OFF Menjelaskan proses yang menggunakan ON-OFF Menunjukkan dan menjelaskan diagram mode ON-OFF Menjelaskan cara kerja mode proporsional (P) Menjelaskan cara kerja mode proporsional dan integral (P+I) Menjelaskan cara kerja mode proporsional dan derivatif (P+D) Menjelaskan cara kerja mode proporsional, integral dan derivatif (P+I+D) Menggambar diagram strep respon pengontrolan ON-OFF Menggambar diagram strep respon pengontrolan proporsional (P) Menggambar diagram strep respon proporsional dan derivatif (P+D) Menggambar diagram strep respon proporsional, integral dan derivatif (P+I+D) INSTRUMEN LOGAM Halaman 4 dari 17

5 : Menerapkan dasar instrumen logam : C : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; konsep instrumen logam ukur, proses kerja instrumen logam kontrol dalam sistem, instrumen logam kalibrasi dan analitik. Dalam aplikasinya dilakukan pembacaan skala ukur pada instrumen logam ukur, kontrol, kalibrasi dan analitik 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Menyebutkan konsep instrumen logam ukur 2. Menjelaskan proses kerja instrumen logam kontrol 3. Menguraikan fungsi instrumen logam kalibrasi Instrumen logam ukur diidentifikasi sesuai dengan tingkat ketelitian dan jenis measurand Konsep instrumen logam ukur diperkenal-kan dalam aplikasi Proses kerja instrumen logam kontrol dijelaskan dalam sistem dan kerja Instrumen logam kontrol diidentifikasi sesuai dengan jenis measurand Fungsi instrumen logam kalibrasi diuraikan sebagai instrumen pengakurasi instrumen logam lain Instrumen logam ukur Konsep instrumen logam ukur Kerja instrumen logam kontrol Instrumen logam kontrol Fungsi instrumen logam kalibrasi Membaca skala ukur pada instrumen logam ukur dengan teliti Membaca skala ukur pada instrumen logam kontrol dengan teliti Membaca skala ukur pada instrumen logam kalibrasi dengan teliti Mengidentifikasikan Instrumen logam ukur sesuai dengan tingkat ketelitian dan jenis measurand Memperkenalkan Konsep instrumen logam ukur dalam aplikasi Menjelaskan proses kerja instrumen logam kontrol dalam sistem dan kerja Mengidentifikan instrumen logam kontrol sesuai dengan jenis measurand Menguraikan instrumen logam kalibrasi sebagai instrumen Membaca skala ukur pada instrumen logam ukur Membaca skala ukur pada instrumen logam kontrol Membaca skala ukur pada instrumen logam kalibrasi INSTRUMEN LOGAM Halaman 5 dari 17

6 4. Mengenal fungsi instrumen logam analitik Fungsi instrumen logam analitik diperkenalkan dalam proses pengukuran Fungsi instrumen logam analitik Membaca skala ukur pada instrumen logam analitik dengan teliti Memperkenalkan fungsi instrumen logam analitik dalam proses pengukuran Membaca skala ukur pada instrumen logam analitik INSTRUMEN LOGAM Halaman 6 dari 17

7 : Menguasai dasar instrumen gelas : D : menit 1 Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; bahan gelas, karakteristik bahan gelas, perkakas tangan instrumen gelas, peralatan, mesin instrumen gelas, instalasi gas dan perlengkapannya. Proses pembuatan instrumen gelas dengan perkakas tangan, peralatan dan mesin instrumen gelas untuk instrumen gelas sederhanan 2 Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Menguasai pengetahuan bahan gelas 2. Mengidentifikasi perkakas instrumen gelas Bahan gelas diidentifikasi sesuai dengan jenis Karakteristik bahan gelas dijelaskan untuk pembuatan instrumen gelas Perkakas tangan instrumen gelas diidentifikasi sesuai jenis pekerjaan Peralatan dan mesin instrumen gelas diidentifikasi sesuai jenis pekerjaan Instalasi gas dan perlengkapan dioperasikan sesuai fungsi, persyaratan K3LH dan SOP Bahan gelas Karakteristik bahan gelas Perkakas tangan instrumen gelas Peralatan dan mesin instrumen gelas Instalasi gas dan kelengkapannya Mengidentifikasi bahan gelas untuk proses pembuatan instrumen gelas dengan teliti Mengikuti pendemonstrasian pengoperasian instalasi gas dan perlengkapannya Mengidentifikasi bahan gelas untuk proses pembuatan instrumen gelas Menjelaskan karakteristik bahan gelas Mengidentifikasi perkakas tangan instrumen gelas Mengidentifikasi peralatan dan mesin instrumen gelas Menjelaskan cara mengoperasikan instalasi gas dan perlengkapannya Mendemonstrasikan pengoperasian instalasi gas dan perlengkapannya INSTRUMEN LOGAM Halaman 7 dari 17

8 3. Mengenal proses pembuatan instrumen gelas Proses pembuatan instrumen gelas diperkenalkan untuk diaplikasikan Proses pembuatan instrumen gelas Mendemonstrasikan proses pembuatan instrumen gelas dengan cermat Memperkenalkan proses pembuatan instrumen gelas Mendemonstrasikan proses pembuatan instrumen gelas INSTRUMEN LOGAM Halaman 8 dari 17

9 : Menerapkan dasar kelistrikan dan : E : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; Membahas hukum-hukum dasar kelistrikan dan. Mengukur dan membaca hasil pengukuran besaran kelistrikan dan dengan multimeter serta membaca kode besaran pada komponen. Menggambar simbol-simbol kelistrikan dan serta rangkaian sederhananya 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Membahas hukum-hukum dasar kelistrikan dan Hukum-hukum dasar kelistrikan dibahas Hukum-hukum dasar dibahas Hukum-hukum dasar kelistrikan Hukum-hukum dasar Membahas hukum-hukum dasar kelistrikan Membahas hukum-hukum dasar 2. Mengukur besaran kelistrikan dan Pengukuran besaran kelistrikan diukur Kode besaran pada komponen dibaca Pengukuran besaran kelistrikan Kode komponen Mengukur dan membaca hasil pengukuran besaran kelistrikan dengan multimeter dengan cermat Membaca kode besaran pada komponen dengan teliti Menjelaskan prosedur pengukuran besaran kelistrikan dengan multimeter Menjelaskan cara membaca kode besaran pada komponen Membaca kode besaran pada komponen Mengukur dan membaca hasil pengukuran besaran kelistrikan dengan multimeter Mengukur dan membaca hasil pengukuran besaran dengan multimeter INSTRUMEN LOGAM Halaman 9 dari 17

10 3. Membuat rangkaian kelistrikan dan Simbol-simbol kelistrikan diidentifikasi Simbol-simbol komponen diidentifikasi Gambar rangkaian kelistrikan dijelaskan Gambar rangkaian dijelaskan Simbol-simbol kelistrikan Simbol-simbol komponen Gambar rangkaian kelistrikan Gambar rangkaian Menggambar simbolsimbol kelistrikan dengan teliti Menggambar rangkaian sederhana dengan teliti Menggambar rangkaian kelistrikan sederhana dengan teliti Mengidentifikasi simbolsimbol kelistrikan Mengidentifikasi simbolsimbol Menjelaskan proses menggambar rangkaian kelistrikan Menjelaskan proses menggambar rangkaian Menggambar simbolsimbol kelistrikan Menggambar rangkaian kelistrikan sederhana Menggambar rangkaian sederhana INSTRUMEN LOGAM Halaman 10 dari 17

11 : Mengenal proses kerja pemesinan : F : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; Peralatan dan perkakas kerja bangku, prosedur kerja, SOP dan karakteristiknya. Menyebutkan macam-macam mesin, seperti : mesin bubut, sekrap, frais, gerinda dan bor serta proses kerja pemesinannya, sesuai SOP. Selain itu berkaitan juga dengan cara mengatur parameter-parameter masing-masing mesin sesuai dengan fungsinya. Pada pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara mendemonstrasikan /menjalankan mesin sesuai kebutuhan dan SOP 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Mengenal kerja bangku Peralatan dan perkakas kerja bangku diidentifikasi sesuai dengan jenis dan karakteristik Prosedur kerja bangku didikenal sesuai dengan bentuk pekerjaan dan SOP Peralatan dan perkakas Prosedur kerja bangku Mengelompokkan peralatan dan perkakas kerja bangku sesuai dengan jenis dan karakteristik dengan tepat Teknik mendemonstarsikan prosedur kerja bangku mengikuti bentuk pekerjaan dan SOP Mengidentifikasi Peralatan dan perkakas kerja bangku sesuai dengan jenis dan karakteristik Menjelaskan prosedur kerja bangku sesuai bentuk pekerjaan dan SOP Mengelompokkan peralatan dan perkakas kerja bangku sesuai dengan jenis dan karakteristik Mendemonstarsikan prosedur kerja bangku sesuai dengan bentuk pekerjaan dan SOP Membuat benda sederhana dengan perkakas kerja bangku INSTRUMEN LOGAM Halaman 11 dari 17

12 2. Mengenal proses pemesinan Pemesinan diidentifikasi sesuai dengan jenis dan karakteristik Proses kerja pemesinan dipahami sesuai dengan bentuk pekerjaan dan SOP Kelengkapan dan alat bantu diidentifikasi sesuai dengan jenis mesin dan bentuk pekerjaan 3. Proses kerja pemesinan Parameter-parameter mesin diatur sesuai dengan fungsi bagian Pengoperasian mesin didemontrasikan/dijalankan sesuai kebutuhan dan SOP Jenis pemesinan Proses kerja pemesinan Kelengkapan dan alat bantu Parameter mesin Pengoperasian Cermat dalam mengidentifikasi proses pemesinan Cermat dalam mengatur parameter-parameter mesin sesuai dengan fungsi bagian Hati-hati dalam mendemonstrasikan /menjalankan mesin sesuai kebutuhan dan SOP Menyebutkan macammacam mesin, seperti : mesin bubut, sekrap, frais, gerinda dan mesin bor. Menjelaskan proses kerja pemesinan sesuai dengan jenis mesin sesuai SOP Mengidefikasi kelengkapan dan alat bantu sesuai dengan jenis mesin dan bentuk pekerjaan Menjelaskan cara mengatur parameterparameter mesin sesuai dengan fungsi bagian Menjelaskan prosedur mendemonstrasikan /menjalankan mesin sesuai kebutuhan dan SOP Mengatur parameterparameter mesin sesuai dengan fungsi bagian Mendemonstrasikan /menjalankan mesin sesuai kebutuhan dan SOP INSTRUMEN LOGAM Halaman 12 dari 17

13 : Mengenal proses pembentukan : G : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; Proses pembentukan panas seperti : rolling, forging, ekstrusi, pembuatan pipa, pembuatan tabung, penarikan dan pemutaran panas. Proses pembentukan dingin seperti : penarikan, penekanan, pelengkungan, pengguntingan, proses pembentukan berenergi tinggi, hobb, ekstrusi dan penumbukan peluru 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini : SOP Peraturan dan peralatan K3LH 1. Mengenal proses pengerjaan panas 2. Mengenal proses pengerjaan dingin Proses perlakuan panas diidentifikasi Proses pembentukan panas diidentifikasi Proses pembentukan dingin diidentifikasi Proses pembentukan panas seperti : rolling, forging, ekstrusi, pipa, tabung, penarikan dll Proses pembentukan dingin seperti : penarikan, penekanan, pelengkungan, pengguntingan, pembentukan berenergi tinggi, hobb, ekstrusi dan penumbukan peluru Cermat dalam melakukan proses pembentukan panas Cermat dalam melakukan proses pembentukan dingin berbagai metode pembentukan panas berbagai metode pembentukan dingin Menentukan metode terbaik untuk membentuk bahan baku menjadi produk dengan proses pengerjaan panas Menentukan metode terbaik untuk membentuk bahan baku menjadi produk dengan proses pengerjaan dingin INSTRUMEN LOGAM Halaman 13 dari 17

14 : Mengenal ilmu statika dan tegangan : H : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; besaran skalar, vektor satuan, hukum Newton, konsep gaya, momen, kopel, penjumlahan gaya, diagram bebas, kondisi keseimbangan, tegangan normal dan tegangan geser 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini 1. Mengenal besaran vektor, sistem satuan dan hukum Newton 2. Menerapkan besaran vektor untuk merepresentasikan gaya, momen dan kopel 3. Melatih membuat diagram benda bebas dan menerapkan teori keseimbangan Besaran skalar, besaran vektor, sistem satuan, dan hukum Newton dimengerti dengan benar Gaya, momen dan kopel dinyatakan dengan besaran vektor secara benar Diagram benda bebas dan keseimbangan didemonstrasikan sesuai dengan kaidah-kaidah baku 4. Mengenal teori tegangan Konsep tegangan dimengerti dengan benar Pengantar ilmu mekanika Besaran skalar dan besaran vektor Sistem satuan Hukum Newton Konsep gaya Sistem gaya 2 dimensi : - Komponen gaya 2 dimensi - Momen dan kopel Gaya resultante Isolasi sistem mekanika Diagram benda bebas Kondisi keseimbangan Konsep tegangan Tegangan normal Tegangan geser Teliti dalam memahami ilmu dasar mekanika statika Teliti dalam menerapkan besaran vektor untuk mempresentasikan gaya Teliti dalam menerapkan diagram benda bebas dan kondisi keseimbangan Teliti dalam memahami konsep tegangan besaran skalar dan vektor satuan m hukum Newton konsep gaya momen dan kopel penjumlahan gaya diagram bebas kondisi keseimbangan tegangan tegangan normal tegangan geser Menerapkan prinsip dasar mekanika statika Menerapkan besaran vektor dalam mempresentasikan gaya, momen dan kopel Menerapkan diagram benda bebas dan kondisi keseimbangan untuk menghitung gaya dalam sistem mekanika Menerapkan konsep tegangan dengan benar INSTRUMEN LOGAM Halaman 14 dari 17

15 : Mengenal komponen mesin : I : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; komponen sambungan, keuntungan dan kerugiannya. Prinsip kerja dan fungsi dari poros serta aksesorisnya, sabuk, rantai, roda gigi, kopling dan rem 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini 1. Mengenal komponen sambungan 2. Mengenal komponen poros dan aksesorisnya 3. Mengenal komponen penerus daya fleksibel 4. Mengenal komponen kopling gesek dan rem Pengetahuan/pemahaman terhadap komponen sambungan mesin Pengetahuan/pemahaman terhadap poros dan aksesorisnya Pengetahuan/pemahaman terhadap komponen penerus daya fleksibel Pengetahuan/pemahaman terhadap komponen kopling gesek dan rem Fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan Komponen sambungan baut Komponen sambungan keling Komponen sambungan las Fungsi dan prinsip kerja poros Aksesoris poros (bantalan, penyambung poros, dan komponen poros) Beban utama pada poros Fungsi dan prinsip kerja sabuk dan rantai Jenis-jenis sabuk dan rantai Kelebihan dan kekurangan penerus daya sabuk dan rantai Fungsi dan prinsip kerja kopling gesek dan rem Jenis-jenis kopling gesek dan rem Teliti dalam menerapkan fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan dalam bekerja Teliti dalam menerapkan fungsi dan prinsip kerja penerus daya fleksibel dalam bekerja Teliti dalam menerapkan fungsi dan prinsip kerja poros serta aksesorisnya dalam bekerja Teliti dalam menerapkan fungsi dan prinsip kerja kopling gesek dan rem dalam bekerja Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja komponen sambungan Menyebutkan keuntungan dan kerugian masingmasing sambungan Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja jenis-jenis poros Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja aksesoris poros Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja jenis-jenis sabuk dan rantai Menyebutkan kelebihan dan kekurangan sabuk dan rantai Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja kopling dan rem Melakukan perhitungan sambungan (sambungan baut, keling dan las) Melakukan perhitungan beban utama poros Menerapkan fungsi dan prinsip kerja poros serta aksesorisnya dalam bekerja Menerapkan fungsi dan prinsip kerja kopling gesek dan rem dalam bekerja INSTRUMEN LOGAM Halaman 15 dari 17

16 5. Mengenal komponen roda gigi Pengetahuan/pemahaman terhadap komponen roda gigi Istilah-istilah pada roda gigi Fungsi dan prinsip kerja roda gigi Jenis-jenis roda gigi Teliti dalam menerapkan fungsi dan prinsip kerja roda gigi dalam bekerja Menjelaskan istilah-istilah pada roda gigi Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sesuai jenisnya Menerapkan fungsi dan prinsip kerja roda gigi dalam bekerja INSTRUMEN LOGAM Halaman 16 dari 17

17 : Mengenal material dan kemampuan proses : J : menit 1. Unit kompetensi ini berkaitan dengan kompetensi yang mencakup ; sifat-sifat material logam dan bukan logam yang dipakai di industri serta mampu prosesnya 2. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi ini 1. Mengenal material logam dan kemampuan prosesnya 2. Mengenal material bukan logam dan kemampuan prosesnya Mengetahui sifat-sifat berbagai material logam Menghubungkan sifat material tersebut dengan kemampuan proses material Mengetahui sifat-sifat berbagai material bukan logam Menghubungkan sifat material tersebut dengan kemampuan proses material Sifat teknis material logam Sifat dalam proses pembentukan Sifat yang dipengaruhi lingkungan Sifat teknis material bukan logam Sifat dalam proses pembentukan Sifat yang dipengaruhi lingkungan Cermat dalam menentukan proses yang sesuai dengan sifat material Cermat dalam menentukan proses yang sesuai dengan sifat material Menjelaskan sifat-sifat material logam yang dipakai diindustri mampu proses suatu material Menjelaskan sifat-sifat material bukan logam yang dipakai diindustri mampu proses suatu material Menerapkan sifat-sifat material logam agar dapat dilakukan pemerosesan terhadap material tersebut Menerapkan sifat-sifat material bukan logam agar dapat dilakukan pemerosesan terhadap material tersebut INSTRUMEN LOGAM Halaman 17 dari 17

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN : Membekali peserta didik dengan pengetahuan dasar teknik mesin : Pengenalan ilmu statika dan tegangan : A : 40 Jam @ 45 menit

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN MINGGU TIDAK EFEKTIF (LIBUR)

PROGRAM TAHUNAN MINGGU TIDAK EFEKTIF (LIBUR) PROGRAM TAHUNAN NAMA SEKOLAH SMKN MANONJAYA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN (PDTM) KELAS/ PROGRAM X TKR 1 dan 2 / TMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 A. JUMLAH MINGGU SETIAP BULAN SEMESTER SEMESTER

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK OTOTRONIK KODE KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Memahami Ilmu dasar statika Memahami besaran Skalar dan besaran Vektor Memahami sistim satuan Memahami Hukum Newton

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Memahami Ilmu dasar statika Memahami besaran Skalar dan besaran Vektor Memahami sistim satuan Memahami Hukum Newton NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 SAMARINDA MATA PELAJARAN : Dasar Kompetensi Kejuruan KELAS/SEMESTER : : Memahami Ilmu Statika KODE : BGN.ADAPTIF. 01 ALOKASI WAKTU : 60 X 45 Menit KKM : 70 1. Memahami besaran

Lebih terperinci

BAB I PROSES MANUFAKTUR

BAB I PROSES MANUFAKTUR BAB I PROSES MANUFAKTUR A. Pendahuluan. teknologi mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Dari sejarah

Lebih terperinci

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR Untuk membuat spare parts yang utuh, diperlukan komponen-komponen steam joint stand for bende tr yang mempunyai fungsi yang berbeda yang kemudian

Lebih terperinci

Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, moral, sosial, cultural, emosional, dan intelektual.

Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, moral, sosial, cultural, emosional, dan intelektual. PROGRAM KEAHLIAN: TEKNIK MESIN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru Kompetensi Dasar (KD) Indikator Isensial Standar Komp. Inti Komp. Guru Mapel Kompetensi pedagogik Menguasai

Lebih terperinci

SILABUS dan R P P MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( Dasar Teknik Mesin)

SILABUS dan R P P MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( Dasar Teknik Mesin) KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SILABUS dan R P P MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ( Dasar Teknik Mesin) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II MESIN BUBUT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERAWATAN MEKANIK INDUSTRI

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERAWATAN MEKANIK INDUSTRI KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERAWATAN MEKANIK INDUSTRI Standar Kompetensi Guru (SKG) No Kompetensi Utama Kompetensi Inti Guru (KI) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD) Indikator Pencapaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan mengacu pada Standar API 610 tentang pengujian pompa pada kondisi kavitasi dan tinjauan literatur penelitian-penelitian

Lebih terperinci

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd. PROSES PEMBUBUTAN LOGAM PARYANTO, M.Pd. Jur.. PT. Mesin FT UNY Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesin (komponen) berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh AGUS PURWANTO 2008 55 027 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Penulisan ini didasarkan atas survey literatur, serta didukung dengan data perencanaan dengan berdasarkan pertimbangan effisiensi waktu pengerjaan dengan tahapan kegiatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena suhu

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Mesin S1

Program Studi Teknik Mesin S1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATIKA STRUKTUR KODE / SKS : IT042324 / 3 SKS Pokok Bahasan Pertemuan dan TIU 1 Pendahuluan pengertian mekanika, hukum-hukum alam: hukum newton dan hukum gravitasi.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Kode Soal : 1236 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Temperatur Temperatur adalah suatu penunjukan nilai panas atau nilai dingin yang dapat diperoleh/diketahui dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan termometer. Termometer

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA )

MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA ) MODUL PEMBELAJARAN BIDANG KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK MESIN PERKAKAS PROGRAM DIKLAT : PEKERJAAN PERMESINAN TINGKAT : II ( DUA ) Topik Modul : Membubut Ulir Segitiga luar dan Ulir

Lebih terperinci

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada)

PROSES PENGERJAAN PANAS. Yefri Chan,ST.MT (Universitas Darma Persada) PROSES PENGERJAAN PANAS PROSES PENGERJAAN PANAS Adalah proses merubah bentuk logam tanpa terjadi pencairan (T proses : T cair > 0,5), volume benda kerja tetap dan tak adanya geram (besi halus sisa proses).

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

NAMA DIKLAT TUJUAN DESKRIPSI DURASI INSTRUKTUR

NAMA DIKLAT TUJUAN DESKRIPSI DURASI INSTRUKTUR 1. Bidang Pemesinan NO NAMA DIKLAT TUJUAN DESKRIPSI DURASI INSTRUKTUR 1. Teknik Bubut Dasar mampu / menguasai Teknik Pembubutan Dasar 2. Penguasaan kelengkapan pembubutan lubang senter, pembubutan bertingkat

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK ABSTRAKSI TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis,

BAB II TEORI DASAR. seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, BAB II TEORI DASAR A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK SEPEDA MOTOR KODE KOMPETENSI

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Teknik sepeda Motor Teknik Perbaikan Bodi Otomotif Teknik Alat Berat Teknik Ototronik Kompetensi Utama

Lebih terperinci

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6

TEKNIK PENGECORAN Halaman 1 dari 6 KOMPETENSI : Operasi peleburan KODE : M4.1A DURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 1 2 3 1 2 1 KONDISI KINERJA Meliputi tunggal atau ganda, kokas, minyak, gas atau

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc

SETYO SUWIDYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PERHITUNGAN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN ROLL PIPA GALVANIS 1 ¼ INCH SETYO SUWIDYANTO NRP 2110 030 006 Dosen Pembimbing Ir. Suhariyanto, MSc PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA) LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA) Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA

SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA SILABUS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN FISIKA STANDAR KOMPETENSI : Mengukur besaran dan menerapkan satuannya KODE KOMPETENSI : 1 : 10 x 45 menit SILABUS KOMPETENSI DASAR KEGIATAN 1.1 Menguasai konsep besaran

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING

PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN KAPAL JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN MARINE ENGINEERING DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... 1 2. TUJUAN PENGUJIAN... 1 3. MACAM MACAM PERALATAN UJI... 2 4. INSTALASI PERALATAN UJI...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Sedangkan pengertian produksi adalah suatu kegiatan untuk

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN TUJUAN KURIKULER : MATA KULIAH : ELEMEN MESIN I JURUSAN : PEND. TEKNIK MESIN Mahasiswa dapat mengguna- NO. KODE : OT 330 PROGRAM STUDI : PEND. TEK. OTOMOTIF kan kaidah / rumus-rumus

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PROSES PERMESINAN PADA BAGIAN- BAGIAN REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah metode yang digunakan untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga dapat menjelaskan dan membahas permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat persaingan di dunia industri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat persaingan di dunia industri I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat saat ini membuat persaingan di dunia industri semakin ketat. Perkembangan teknologi ini juga telah menghasilkan mesin-mesin yang dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret Yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Maret 2015. Yang meliputi uji coba dan pengolahan data, dan bertempat di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

BAB VIII SISTEM KENDALI

BAB VIII SISTEM KENDALI BAB VIII SISTEM KENDALI VIII.1 Struktur Sistem Kendali Sistem kendali proses dapat didefinisikan sebagai fungsi dan operasi yang perlu untuk mengubah bahan baik secara fisik maupun kimia. Kendali proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kacang Kedelai Kacang Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur, seperti : kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH FISIKA 1(IB) KODE/SKS KD /2SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH FISIKA 1(IB) KODE/SKS KD /2SKS 1. 2. 1. Pendahuluan Memberi penjelasan tentang peran fisika sebagai ilmu dasar yang dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang ilmu teknik 2. Vektor Memberi penjelasan tentang besaran vektor dan skalar

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 MATA PELAJARAN JENJANG : TEKNIK PEMESINAN : SMK/MAK KOMPETENSI PEDAGOGIK Kompetensi Inti Guru 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UKUR DEBIT AIR DENGAN VENTURIMETER MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UKUR DEBIT AIR DENGAN VENTURIMETER MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT UKUR DEBIT AIR DENGAN VENTURIMETER MENGGUNAKAN SENSOR TEKANAN Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Disusun Oleh : NASRUR ROHMAN 2011-55-

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK PEMESINAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Proses Produksi Proses produksi yaitu suatu kegiatan perbaikan terus menerus (continous improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide ide untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

PEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK

PEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK PEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK Toufik Hidayat, Lagiyono, Ananta Vicky Aprillia ABSTRAK Pada sistem tersebutterdiri dari beberapa komponen atau peralatanyang menunjanguntuk mengendalikan suatu papan reklameuntuk

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : FISIKA DASAR I Kode Mata : DK - 11213 Jurusan / Jenjang : S1 SISTEM KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Agar

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - FISIKA DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT : FISIKA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap lingkungan alam dan sekitarnya 2. Mmengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Pengoperasian Mesin Bubut Dwi Rahdiyanta FT-UNY Kegiatan Belajar Pengoperasian Mesin Bubut a. Tujuan Pembelajaran. 1.) Siswa dapat memahami pengoperasian mesin

Lebih terperinci

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012 PERCOBAAN TURBIN PELTON A. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari pelaksanaan percobaan ini adalah untuk mempelajari prinsip kerja dan karakteristik performance turbin air (pelton). Karakteristik performance turbin

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Ilmu Dasar Sains Kode Mata Kuliah : TSP-101 SKS : 4 SKS Durasi Pertemuan : 200 Menit Pertemuan ke : 1 A. Kompetensi: a. Umum : Mahasiswa dapat menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi yang pesat akan sangat berdampak terhadap suatu proses kehidupan. Perusahaan atau instansi dituntut untuk dapat bersaing

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1.Bahan Perancangan BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pembangkit listrik Turbin Impuls menggunakan boiler mini yang sudah dirancang dengan anometer dan berfungsi sebagai pemasukan energi

Lebih terperinci

BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet

BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet BAB IV Pembuatan dan Kalibrasi Alat Ukur Prestasi Turbojet Pembuatan alat ukur dilakukan di laboratorium Teknik Penerbangan ITB. Proses pemesinan dilakukan menggunakan mesin bubut, mesin Frais, gerinda

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya IV. PENDEKATAN RANCANGAN 4.1. Kriteria Perancangan Perancangan dynamometer tipe rem cakeram pada penelitian ini bertujuan untuk mengukur torsi dari poros out-put suatu penggerak mula dimana besaran ini

Lebih terperinci

MODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM

MODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM MODUL 6 PROSES PEMBENTUKAN LOGAM Materi ini membahas tentang proses pembuatan logam bukan besi. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan perbedaan antara proes pengerjaan secara

Lebih terperinci

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi

Lebih terperinci

Teliti dalam menerap kan sistem satuan dalam mengukur suatu besaran fisis.

Teliti dalam menerap kan sistem satuan dalam mengukur suatu besaran fisis. DESKRIPSI PEMELAJARAN MATA DIKLAT TUJUAN : FISIKA : 1. Mengembangkan pengetahuan,pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. 2. Memberikan pemahaman dan kemampuan

Lebih terperinci

Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri. Disusun oleh:rizal Agustian T NPM:

Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri. Disusun oleh:rizal Agustian T NPM: Pengenalan Alat alat instrumen di dunia industri Disusun oleh:rizal Agustian T NPM:3335101322 Makna kata instrumen sendiri adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FISIKA No. SIL/TSP/TKF 202/13 Revisi: 00 Tgl: Hal 1 dari 6

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS FISIKA No. SIL/TSP/TKF 202/13 Revisi: 00 Tgl: Hal 1 dari 6 No. SIL/TSP/TKF 202/13 Revisi: 00 Tgl: Hal 1 dari 6 MATA KULIAH : FISIKA KODE MATA KULIAH : TKF 202 SEMESTER : GASAL PROGRAM STUDI : 1. PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN (S1) 2. TEKNIK SIPIL (D 3)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam Modifikasi, baik teknik dan tahap tahap yang dilakukan untuk memodifikasi. Pada bab ini juga

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA 3.1 Mesin Bubut Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

BAB VI RAGAM MESIN. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011

BAB VI RAGAM MESIN. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011 BAB VI RAGAM MESIN 6.1 Mesin Potong Besi dan Kayu Mesin Potong merupakan alat potong yang biasanya untuk memotong bahan-bahan yang terbuat dari logam atau kayu. Mesin ini memiliki satu deretan mata potong

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017

METODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data, untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan dibawah sinar matahari dan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum

Lebih terperinci

6. Besi Cor. Besi Cor Kelabu : : : : : : : Singkatan Berat jenis Titik cair Temperatur cor Kekuatan tarik Kemuluran Penyusutan

6. Besi Cor. Besi Cor Kelabu : : : : : : : Singkatan Berat jenis Titik cair Temperatur cor Kekuatan tarik Kemuluran Penyusutan Seperti halnya pada baja, bahwa besi cor adalah paduan antara besi dengan kandungan karbon (C), Silisium (Si), Mangan (Mn), phosfor (P), dan Belerang (S), termasuk kandungan lain yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Mulai 1.Pengumpulan Data Desain 2.Pengumpulan Data Pembebanan. 3.Perhitungan Ketebalan Plat dan MAWP Head. 4.Perhitungan Ketebalan Plat dan MAWP Cone

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.3 diunduh

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI KISI UJI KOMPETENSI 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK INSTRUMENTASI INDUSTRI Kompetensi Keahlian: - Teknik Instrumentasi Gelas - Teknik Instrumentasi Logam - Kontrol Proses - Kontrol Mekanik Kompetensi

Lebih terperinci