3 Metode Penelitian. 3.1 Alat
|
|
- Glenna Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 3 Metode Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah peralatan gelas standar meliputi: labu erlenmeyer, cawan petri, gelas ukur, gelas kimia, botol reagen, tabung reaksi, batang pengaduk, pipet seukuran, dan pipet tetes (Pyrex, Germany, Duran Schott); jarum ose; tabung mikrosentrifuga volume 1,5 dan 0,5 ml (Eppendorf); pipet mikro berbagai ukuran antara lain 0,5-10 μl, μl, μl, beserta tipnya. Penyiapan reagen-reagen untuk ph tertentu dilakukan dengan menggunakan phmeter (Expandomatic IV, Beckman). Pengukuran masa zat-zat kimia dilakukan dengan menggunakan neraca analitik (E. mettler, Switzeerland). Sterilisasi bahan-bahan dan peralatan gelas tahan panas dilakukan dengan menggunakan autoclave (H 7101, China). Pembuatan media, inokulasi bakteri, dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan lingkungan steril dilakukan di dekat nyala api yang telah disterilisasi dengan menyemprotkan larutan etanol 70% atau di dalam ruang laminar. Inkubasi biakan sel media padat dilakukan di dalam inkubator suhu 30 o C (Fisher 503 ). Inkubasi biakan sel media cair dilakukan menggunakan shaking incubator (Dubnoff GCA). Penyimpanan biakan yang memerlukan suhu 4 o C ditempatkan dalam refigerator. Penyimpanan protein dilakukan pada suhu -20 o C di dalam Freezer (Kelvinator). Homogenisasi kultur sel dan larutan dilakukan dengan vortex (Fisher Vortex Genie). Pengukuran dan pengujian aktivitas protein dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis (Hitachi, Model ). Pemisahan sel dari suspensi dan pengendapan protein dari larutan dilakukan dengan menggunakan sentrifuga. Pemisahan pada suhu kamar dilakukan dengan menggunakan mikrosentrifuga (Beckman Microfuge ETM). Amplifikasi 16s rdna (PCR) dilakukan dengan menggunakan Bio-Rad Gene Cycler TM. 14
2 3.2 Zat Kimia Zat kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: amilopektin, aquabides,aquades, asam suksinat, basa tris, etanol 95%, glisin, cibacron brilliant red 3b-a, coomasie brilliant blue R250, asam suksinat, glisin, basa tris, asam dinitrosalisililat (DNS), gliserol 87%, isopropanol, CaCl 2, NaOH, NaCl, (NH 4 ) 2 SO 4, HCl, I 2, KI, K-Na tartrat, soluble starch, pati kentang (Avebe, The Netherlands), pati jagung (HONIG), pati beras dan pati singkong (Rosebrand), pati sagu (Papua), dan bahan kimia lainnya yang biasa digunakan untuk isolasi protein dan karakterisasi protein. 3.3 Bakteri dan Media Pertumbuhan Bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah bakteri yang diisolasi dari Danau Kakaban, Kalimantan Timur. Media pertumbuhan untuk bakteri tersebut adalah Marine Broth (MB) cair (pepton 0,25% (b/v), ekstrak ragi 0,05% (b/v)) yang mengandung 0,05% (b/v) pati. Marine Broth padat dibuat dengan menambahkan 1% (b/v) pati dan 2% (b/v) bakto agar ke dalam Marine Broth cair. Pelarut yang digunakan adalah campuran air laut dan aquades dengan perbandingan 1:1. Pembuatan stok gliserol dilakukan dengan mencampurkan 850 μl kultur cair dan 150 μl gliserol 87% di dalam tabung mikro steril. Stok gliserol disimpan pada suhu -70 o C. 3.4 Pembuatan Red Amylopectine Sejumlah 12,5 gram amilopektin dilarutkan dalam 250 ml aquabides. Campuran tersebut dipanaskan dan diaduk hingga homogen. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 30 ml larutan NaOH 4 M dan 2,5 gram cibacron brilliant red 3b-a. Selanjutnya larutan tersebut ditambah HCl 4 M hingga ph larutan mencapai ph 7,0. Ke dalam larutan tersebut ditambah 500 ml etanol 95% (sedikit demi sedikit) sehingga terbentuk endapan berwarna merah muda. Endapan yang diperoleh diresuspensi dengan 200 ml aquabides. Ke dalam larutan homogen tersebut ditambah 500 ml etanol 95% hingga diperoleh kembali endapan. Endapan ini diresuspensi dengan 200 ml aquabides dan disterilisasi. 15
3 3.5 Penapisan Aktivitas α Amilase Penapisan aktivitas -amilase dilakukan dengan teknik degradasi red amylopectine. Isolat bakteri dari Danau Kakaban diremajakan dengan menumbuhkannya ke dalam media MB padat yang mengandung red amylopectine 0,02% (v/v). Peremajaan bakteri tersebut dilakukan dengan cara menggoreskan jarum ose yang mengandung bakteri pada media padat yang telah disiapkan dalam cawan petri steril. Media yang sudah diinokulasi tersebut diinkubasi pada suhu 30 o C sehari semalam. Hasil penapisan aktivitas α-amilase positif ditunjukkan dengan adanya warna terang dengan latar belakang merah di sekitar kultur bakteri. 3.6 Penapisan Aktivitas α Amilase Pendegradasi Pati Kentang Penapisan aktivitas -amilase dilakukan dengan teknik pembentukan kompleks pati-iodin. Isolat bakteri dari Danau Kakaban diremajakan dengan menumbuhkannya ke dalam media MB padat yang mengandung pati kentang 0,05% (v/v). Peremajaan bakteri tersebut dilakukan dengan cara menggoreskan jarum ose yang mengandung bakteri pada media padat yang telah disiapkan dalam cawan petri steril. Media yang sudah diinokulasi tersebut diinkubasi pada suhu 30 o C sehari semalam. Hasil penapisan aktivitas α-amilase positif ditunjukkan dengan adanya daerah terang dengan latar belakang biru/ungu di sekitar kultur bakteri. Pada penapisan aktivitas -amilase pendegradasi pati kentang ini digunakan pati kentang terlarut dan pati kentang mentah. 3.7 Sterilisasi pati Sebanyak 5 gram pati direndam dalam etanol 70% selama 15 menit. Suspensi tersebut didekantasi hingga tersisa pati yang masih basah. Pati tersebut dikeringkan dalam oven 70 o C selama sehari semalam. Pati yang sudah kering disterilisasi dengan radiasi sinar ultraviolet selama 30 menit. Pati yang telah steril disimpan pada wadah steril bertutup. 3.8 Penentuan jenis pati penginduksi α amilase Salah satu isolat bakteri dari Danau Kakaban yang mempunyai aktivitas α-amilase diinokulasi pada 2 ml media MB cair dan diinkubasi dalam shaking incubator pada 30 o C, 150 rpm sehari semalam. Kultur bakteri tersebut kemudian dipindahkan sebanyak 15 (v/v) 16
4 ke dalam 25 ml MB cair yang mengandung 0.05% (b/v) dari jenis pati yang berbeda (beras, jagung, kentang, sagu, dan singkong). Sampel diinkubasi dalam shaking incubator pada 30 o C, 150 rpm sehari semalam. Media MB yang sudah diinkubasi sehari semalam, disentrifugasi pada 7000 rpm selama 20 menit. Supernatan yang diperoleh merupakan α- amilase ekstraseluler yang selanjutnya digunakan pada uji aktivitas α-amilase dengan metode Fuwa. 3.9 Isolasi dan Produksi α Amilase Salah satu isolat bakteri dari Danau Kakaban yang menunjukkan aktivitas α-amilase diinokulasi pada 2 ml media MB cair dan diinkubasi dalam shaking incubator pada 30 o C, 150 rpm sehari semalam. Kultur bakteri tersebut kemudian dipindahkan sebanyak 15 (v/v) ke dalam 25 ml MB cair yang mengandung 0.05% (b/v) pati beras. Sampel diinkubasi dalam shaking incubator pada 30 o C, 150 rpm sehari semalam. Kultur yang sudah diinkubasi sehari semalam, disentrifugasi pada 7000 rpm selama 20 menit. Supernatan yang diperoleh merupakan -amilase ekstraseluler dan selanjutnya digunakan untuk analisis zimogram, SDS-PAGE, uji aktivitas α-amilase dan uji kadar protein total dengan menggunakan metode Bradford Fraksinasi Amonium Sulfat dan Dialisis Sebanyak 150 ml α-amilase ekstraseluler dimasukkan gelas kimia 500 ml. Ke dalam gelas kimia tersebut dimasukkan 56 gram (NH 4 ) 2 SO 4 sedikit demi sedikit hingga semua garam larut dan homogen dengan melakukan pengadukan menggunakan magnetic stirer. Larutan tersebut kemudian disentrifugasi pada 4 o C, rpm selama 15 menit. Pelet enzim yang diperoleh diresuspensi dengan larutan bufer Tris-Cl 50 mm ph 7,0 dan dimasukkan pada membran selofan untuk dilakukan dialisis. Dialisis dilakukan dengan merendam suspensi enzim tersebut pada larutan bufer Tris-Cl 5 mm ph 7,0. Larutan bufer dialisis diganti setiap satu jam sekali hingga semua enzim terbebas dari amonium sulfat SDS-PAGE dan Analisis Zimogram Sebanyak 5 μl sampel protein enzim dicampur dengan 20 μl bufer sampel SDS 5X (250 mm bufer Tris-Cl ph 6,8, 10% (b/v) SDS, 0,5% (b/v) bromfenol biru dan 50% (v/v) gliserol). Campuran tersebut dimasukkan ke dalam sumur pada stacking gel SDS-PAGE 5% 17
5 yang telah disiapkan. Elektroforesis gel SDS-PAGE dijalankan pada 150V, 400 ma selama 60 menit. Running buffer yang digunakan pada elektroforesis SDS-PAGE terdiri dari 3,03 g basa Tris, 18,8 g glisin dan 1 g SDS di dalam satu liter aquades (Running buffer 1X). Analisis zimogram dilakukan setelah protein enzim dielektroforesis pada 10% gel SDS- PAGE. Gel SDS-PAGE hasil elektroforesis dicuci tiga kali dengan aquades selama 30 menit kemudian direndam dalam larutan 1% pati terlarut dan diinkubasi pada 50 o C selama 30 menit. Aktivitas α-amilase ditandai dengan munculnya pita bening dengan latar belakang biru/ungu pada gel setelah penambahan larutan KI/I Uji Aktivitas α Amilase Pendegradasi Pati Kentang Aktivitas α-amilase ditentukan dengan metode Fuwa (Fuwa, 1954). Sebanyak 50 μl larutan pati kentang 0,125% ditambah 50 μl larutan enzim, lalu diinkubasi pada 30 o C selama 10 menit. Reaksi enzimatis dihentikan dengan penambahan 100 μl HCl 0,1 M. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 100 μl larutan KI/I 2 dan 700 μl larutan bufer Tris-Cl 50 mm ph 7,0. Larutan divorteks dan diukur serapannya pada λ 600. Pada pengujian ini juga digunakan enzim yang diinaktivasi sebagai kontrol. Aktivitas α-amilase juga ditentukan dengan Uji DNS. Sebanyak 50 μl larutan pati kentang 0,125% ditambah 50 μl larutan enzim, lalu diinkubasi pada 30 o C selama 10 menit. Reaksi enzimatis dihentikan dengan penambahan 100 μl reagen DNS. Campuran tersebut diinkubasi pada 100 o C selama 10 menit. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 800 μl larutan bufer Tris-Cl 50 mm ph 7,0. Larutan divorteks dan diukur serapannya pada λ 500. Untuk pembuatan kurva standar digunakan larutan glukosa dengan konsentrasi mg/l Penentuan ph Optimum Penentuan ph optimum dilakukan dengan uji DNS. Sebanyak 50 μl pati kentang terlarut 0,125% dalam bufer universal (ph 3,0 s.d ph 10,0) ditambahkan dengan 50 μl larutan enzim, lalu diinkubasi pada 50 o C selama 10 menit. Reaksi enzimatis dihentikan dengan penambahan 100 μl reagen DNS. Campuran tersebut diinkubasi pada 100 o C selama 10 menit. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 800 μl aquades. Larutan divorteks dan diukur serapannya pada λ
6 3.14 Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Aktivitas α Amilase Pengaruh konsentrasi garam terhadap aktivitas α-amilase dilakukan dengan metode Fuwa. Sebanyak 50 μl larutan pati 0,125% (b/v) yang mengandung NaCl ataupun CaCl 2 dengan rentang konsentrasi mm ditambah 50 μl larutan enzim, lalu diinkubasi pada 30 o C selama 10 menit. Reaksi enzimatis dihentikan dengan penambahan 100 μl HCl 0,1 M. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 100 μl larutan KI/I 2 dan 700 μl larutan bufer Tris-Cl 50 mm ph 7,0. Larutan divorteks dan diukur serapannya pada λ 600. Sebagai kontrol digunakan enzim yang diinaktivasi dengan penambahan HCl 1 M terlebih dahulu Identifikasi Isolat Bakteri Danau Kakaban Pada identifikasi ini dilakukan beberapa tahap, antara lain isolasi DNA kromosom, amplifikasi gen 16S rdna dengan PCR dan penentuan urutan nukleotida 16S rdna. Identifikasi bakteri juga dilakukan dengan pengujian morfologi dan fisiologi isolat tersebut Isolasi DNA kromosom Isolat bakteri dari Danau Kakaban diinokulasi pada 1 ml media MB cair dan diinkubasi pada 30 o C, 150 rpm sehari semalam. Setelah itu, media tersebut disentrifuga pada rpm selama 5 menit. Pelet yang diperoleh diresuspensi dengan 480 μl EDTA 50 mm, 120 μl lisozim (10 mg/ml) dan diinkubasi pada 37 o C selama satu jam. Larutan resuspen disentrifugasi pada rpm 4 o C selama 2 menit dan diambil peletnya. Pelet tersebut dilarutkan kembali dengan penambahan 600 μl nucleic lysis dan diinkubasi pada suhu 80 o C selama lima menit. Setelah didinginkan pada temperatur kamar, larutan tersebut ditambah 200 μl protein precipitation solution dan dicampurkan pada kecepatan tinggi selama 20 detik (vorteks, Fisher Vortex Genie). Hasilnya diinkubasi dalam es selama lima menit dan disentrifugasi pada rpm 4 o C selama 3 menit. Supernatan yang diperoleh, dimasukkan kedalam tabung mikro yang mengandung 600 μl isopropanol. Supernatan tersebut diresuspensi dan disentrifugasi pada rpm selama dua menit, diambil peletnya. Pelet tersebut ditambahkan 600 μl etanol 70% pro-analisis dan dicampur dengan baik. Campuran disentrifugasi pada rpm 4 o C selama 2 menit dan dibuang supernatannya. Pelet dikeringkan pada kertas penyerap selama menit. Kedalam pelet tersebut ditambahkan 100 μl DNA rehydration dan diinkubasi pada 65 o C selama 60 menit. Sebanyak 5 μl larutan DNA tersebut dicampur dengan 1 μl loading 19
7 buffer dan disuntikkan pada sumur gel agarosa 1% yang mengandung etilen bromida (EtBr). Elektroforesis gel agarosa dijalankan pada 400 ma, 55 V selama 30 menit Amplifikasi gen 16s rdna Amplifikasi gen 16s rdna dilakukan dengan Polymeration Chain Reaction (PCR). Amplifikasi tersebut terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah denaturasi DNA. Denaturasi dilakukan pada 94 o C selama tujuh menit. Amplifikasi dilanjutkan dengan penempelan primer pada templat DNA. Tahap ini sering dikenal dengan annealing. Primer yang digunakan terdiri dari primer maju (B8F, GGTTACCTTGTTACGACTT) dan primer mundur (1492R, AGAGTTTGATCATGGCTCAG). Pada tahap annealing ini suhu diturunkan sampai 48 o C. Suhu dinaikkan kembali pada 72 o C untuk tahap elongasi. Hasil amplifikasi gen diidentifikasi dengan elektroforesis gel agarosa Pemurnian Gen dan penentuan urutan nukleotida Pemurnian gen dengan metode GFX digunakan untuk memurnikan gen hasil amplifikasi dengan PCR. Sampel gen hasil PCR ditambah larutan bufer DF dengan perbandingan 1:5. Campuran tersebut dimasukkan pada kolom DF dan dilakukkan sentrifugasi pada rpm selama 30 detik. Kedalam campuran dimasukkan 600 μl larutan bufer pencuci dan dilakukan sentrifugasi pada rpm selama 30 detik dan disentrifugasi lagi selama 2 menit. Kolom Df dipindah ke tabung mikro yang baru. Ke dalam kolom DF dimasukkan 50 μl ddh 2 O, dibiarkan selama 2 menit dan disentrifugasi pada rpm selama 2 menit. Urutan nukleotida ditentukan dengan metode dye-end terminator oleh MACROGEN-Korea Penentuan Hubungan Kekerabatan Penentuan hubungan kekerabatan dilakukan dengan menggunakan program BLAST. Hasil penentuan urutan nukleotida gen pengkode 16S rdna dimasukkan ke dalam program BLAST. Hasil penjajaran dari program ini akan menghasilkan urutan nukleotida dari jenis bakteri lain yang sudah ada di NCBI yang memiliki kemiripan cukup tinggi. 20
3 Metode Penelitian Alat
3 Metode Penelitian 3.1. Alat Penelitian dilakukan di Laboratorium KBK Protein dan Enzim dan Laboratorium Biokimia, Program Studi Kimia ITB. Peralatan gelas yang digunakan terdiri atas labu erlenmeyer,
Lebih terperinci3 Percobaan. 3.1 Tempat dan Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan
3 Percobaan 3.1 Tempat dan Bahan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Biokimia milik Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung. Ragi Saccharomyces cerevisiae yang mengandung
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan Danau Kakaban menyimpan berbagai organisme yang langka dan unik. Danau ini terbentuk dari air laut yang terperangkap oleh terumbu karang di sekelilingnya akibat adanya aktivitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
13 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, gelas kimia, labu erlenmeyer, tabung reaksi bertutup, spatula, batang pengaduk, tabung mikro,
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan α-amilase adalah enzim menghidrolisis ikatan α-1,4-glikosidik pada pati. α-amilase disekresikan oleh mikroorganisme, tanaman, dan organisme tingkat tinggi. α-amilase memiliki peranan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Biokimia, Program Studi Kimia, Institut Teknologi Bandung. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2006 sampai dengan Januari 2008. Penelitian bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi,
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODA
15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciI. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
1 I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium Biokimia, Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel. Penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel
16 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menggambarkan tahapan penelitian yang terdiri dari pengambilan sampel, penyiapan templat mtdna dengan metode lisis sel, amplifikasi D-loop mtdna dengan teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah D-loop
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2010 di Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil
Lebih terperinciAsam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml
36 Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. Pembuatan Larutan Stok Tris HCL 1 M ph 8.0 (100 ml) : Timbang Tris sebanyak 12,114 g. Masukkan Tris ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Pertumbuhan dan Peremajaan Isolat Pengamatan Morfologi Isolat B. thuringiensis
13 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, IPB, dari bulan Oktober 2011 Mei 2012. Bahan Isolasi untuk memperoleh isolat B. thuringiensis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April - September 2015. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Alat elektroforesis agarosa (Biorad), autoklaf, cawan Petri, GeneAid High Speed Plasmid
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Alat Alat elektroforesis agarosa (Biorad), autoklaf, cawan Petri, GeneAid High Speed Plasmid Mini kit, inkubator goyang (GSL), jarum Ose bundar, kit GFX (GE Healthcare), kompor listrik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer A. LARUTAN STOK CTAB 5 % (100 ml) - Ditimbang NaCl sebanyak 2.0 gram - Ditimbang CTAB sebanyak 5.0 gram. - Dimasukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer
Lebih terperinci3 Metodologi Percobaan
3 Metodologi Percobaan 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, FMIPA Institut Teknologi Bandung. Waktu penelitian
Lebih terperinciPembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA
LAMPIRAN 15 15 Lampiran 1 Tahapan penelitian Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri Isolasi DNA kromosom bakteri Pemotongan DNA dengan enzim restriksi Kloning DNA Isolasi DNA plasmid hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah berlangsung sejak bulan Januari 2012 - Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi, Lab. Optik, Lab. Genetika dan Lab. Biologi Molekuler Jurusan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer
LAMPIRAN Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer 1. Pembuatan Larutan Stok a. CTAB 5 % Larutan dibuat dengan melarutkan : - NaCl : 2.0 gr - CTAB : 5.0 gr - Aquades : 100 ml b. Tris HCl
Lebih terperinciIII. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
14 III. METODE KERJA A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari 2015
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7 individu udang Jari yang diambil dari Segara Anakan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan Bahan penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Bahan 3.1.1 Bahan penelitian Cacing tanah P. excavatus diperoleh dari peternakan cacing milik Ir. Bambang Sudiarto. Substrat koagulan darah diambil dari darah milik S. Krisnawati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di Laboratorium Instrumentasi dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat Teknologi Bioindustri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (LTB- PTB-BPPT)-Serpong.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green House dan Laboratorium Genetika dan Molekuler jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2011 sampai dengan bulan November 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Balai Riset dan Standarisasi Industri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober. penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari Oktober 2015 dan tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah daun salam, daun jati belanda, daun jambu biji yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka (PSB) LPPM-IPB Bogor. Bahan yang digunakan untuk uji
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
21 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan terdiri dari labu erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, cawan petri, tabung reaksi, batang pengaduk, dan spreader (batang L). Peralatan
Lebih terperinci4 Hasil dan Pembahasan
4 Hasil dan Pembahasan α-amilase merupakan enzim yang mempunyai peranan penting dalam bioteknologi saat ini. Aplikasi teknis enzim ini sangat luas, seperti pada proses likuifaksi pati pada proses produksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling
16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian akan diawali dengan preparasi alat dan bahan untuk sampling sel folikel akar rambut. Sampel kemudian dilisis, diamplifikasi dan disekuensing dengan metode dideoksi
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Lebih terperinciMETODOLOGI. Waktu dan Tempat Penelitian. Bahan dan Alat. Cara Kerja
17 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2011 sampai Maret 2012 di Laboratorium Biokatalis dan Fermentasi pada Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan lima tahap utama yang meliputi tahap penyiapan templat mtdna, amplifikasi fragmen mtdna pada daerah D-loop mtdna manusia dengan teknik PCR, deteksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium
Lebih terperinciTujuan Penelitian. Manfaat Penelitian
2 mikroorganisme patogen pada bahan pangan dan juga memiliki kemampuan probiotik untuk kesehatan konsumen. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan seleksi yaitu mencari beberapa isolat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium
15 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciFAKULTAS BIOLOGI LABORATORIUM GENETIKA & PEMULIAAN INSTRUKSI KERJA UJI
ISOLASI TOTAL DNA TUMBUHAN DENGAN KIT EKSTRAKSI DNA PHYTOPURE Halaman : 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Metode ini digunakan untuk mengisolasi DNA dari sampel jaringan tumbuhan, dapat dari daun, akar, batang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan,
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Juni 2011 sampai dengan Januari 2012
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinci1 atm selama 15 menit
85 Lampiran 1. Prosedur Kerja L.1.1 Pembuatan Media Nutrient Agar Media Nutrient Agar - ditimbang sebanyak 20 gram dan dimasukkan dalam erlenmeyer 1000 ml - dilarutkandengan aquades 1000 ml - dipanaskan
Lebih terperinciLaporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose
Laporan Praktikum Isolasi DNA, Teknik PCR dan Elektroforesis Agarose Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 1 November dan 22 November 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Jekson Martiar Siahaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 di Laboraturium Biokimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium
24 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan teknik PCR;
BAB III METODE PENELITIAN Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel; lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh; amplifikasi daerah HVI mtdna
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Bagan Alir Penelitian ini secara umum dapat digambarkan pada skema berikut:
BAB III METODE PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: pengumpulan sampel, lisis terhadap sampel mtdna yang telah diperoleh, amplifikasi daerah HVI mtdna sampel dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dasar yang. dilakukan dengan metode deskriptif (Nazir, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian dasar yang dilakukan dengan metode deskriptif (Nazir, 1998). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian deskriptif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar dengan metode B. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah sampel DNA koleksi hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini terdapat lima tahapan penelitian yang dilakukan yaitu pengumpulan sampel berupa akar rambut, ekstraksi mtdna melalui proses lisis akar rambut, amplifikasi
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat
BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan Bahan yang digunakan memiliki kualitas pro analisis atau pro biologi molekular, yaitu : primer M. tuberculosis forward: 5 GGATCCGATGAGCAAGCTGATCGAA3 (Proligo) dan primer M. tuberculosis
Lebih terperinciBab III Bahan dan Metode III.1 Bahan III. 2 Alat
Bab III Bahan dan Metode III.1 Bahan Pada penelitian ini, sampel yang digunakan dalam penelitian, adalah cacing tanah spesies L. rubellus yang berasal dari peternakan cacing tanah lokal di Sekeloa, Bandung.
Lebih terperinciIII. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium
28 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinci4.1. Alat dan Bahan Penelitian a. Alat Penelitian. No. URAIAN ALAT. A. Pengambilan sampel
7 IV. METODE PENELITIAN Ikan Lais diperoleh dari hasil penangkapan ikan oleh nelayan dari sungaisungai di Propinsi Riau yaitu S. Kampar dan S. Indragiri. Identifikasi jenis sampel dilakukan dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Waktu dan Lokasi Penelitian D. Alat dan Bahan Rizki Indah Permata Sari,2014
34 BAB III METODE A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni atau pure research yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium
28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium Biokimia Jurusan Kimia, Laboraturium Instrumentasi Jurusan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian dasar dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Isolasi enzim fibrinolitik Cacing tanah P. excavatus merupakan jenis cacing tanah yang agresif dan tahan akan kondisi pemeliharaan yang ekstrim. Pemeliharaan P. excavatus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian murni yang dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga pada bulan Januari-Mei
Lebih terperinci1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit
LAMPIRAN 10 11 Lampiran 1 Skema metode Bernfeld (1955) 1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS Dididihkan 5 menit Didinginkan 5 menit Absorbansi diukur
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai bulan Juli 2012, yang bertempat di Laboratorium Genetika dan Biologi Molekuler Jurusan Biologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan, dimulai dengan pengumpulan sampel, kemudian lysis sel untuk mendapatkan template DNA, amplifikasi DNA secara
Lebih terperinciIII. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di
18 III. METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinci3 Metode Penelitian 3.1 Alat-alat
3 Metode Penelitian 3.1 Alat-alat Alat-alat gelas yang dibutuhkan: Cawan petri untuk wadah media padat dan tempat membiakkan organisme Gelas erlenmeyer untuk wadah membuat media sekaligus tempat membiakkan
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Alat Bahan
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Rekayasa Genetika Puslit Limnologi LIPI Cibinong, Laboratorium Bioremediasi Puslit Bioteknologi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di Laboratorium Instrumentasi dan Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. Penelitian ini sebagian besar dilakukan di Laboratorium Riset Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium
40 III. METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di Laboratorium Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII. Bahan dan Metode
III. Bahan dan Metode A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei-Juli 2011 yang dilakukan di LPPT UGM Yogyakarta. B. Bahan Penelitian Sampel yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : peralatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Bahan dan Alat
19 Metode ekstraksi tergantung pada polaritas senyawa yang diekstrak. Suatu senyawa menunjukkan kelarutan yang berbeda-beda dalam pelarut yang berbeda. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pelarut
Lebih terperinci