ANGGARAN BAHAN BAKU. Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi.
|
|
- Handoko Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANGGARAN BAHAN BAKU Penjabaran anggaran produksi adalah anggaran bahan baku yang mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang digunakan dalam produksi. Bahan baku digunakan proses produksi tersendiri dari dua macam, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung adalah bahan baku yang secara langsung berperan dalam proses produksi dan mempunyai hubungan erat dengan jumlah produk yang dihasilkan. Adapun bahan baku tidak langsung disebut bahan baku penolong, merupakan bahan baku secara tidak langsung ikut berperan dalam proses produksi. Anggaran bahan baku merencanakan lebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung, sedangkan kebutuhan bahan baku tidak langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik. Anggaran bahan baku adalah semua anggaran yang berhubungan dengan perencanaan secara lebih rinci mengenai penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode tertentu yang akan datang. Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Penyusunan anggaran bahan baku sangat membantu manajemen dalam mengambil langkah kebijakan yang berkaitan dengan : Perkiraan jumlah kebutuhan bahan baku Perkiraan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan Dasar perkiraan kebutuhan dana dalam pembelian bahan baku Dasar penentuan komponen harga pokok produk karena pemakaian bahan baku untuk proses produksi Dasar pengawasan penggunaan bahan baku. Elemen Anggaran Bahan Baku Anggaran bahan baku meliputi empat sub-anggaran, yaitu: 1. Anggaran kebutuhan bahan baku, 2. Anggaran pembelian bahan baku, 3. Anggaran persediaan bahan baku, dan 4. Anggaran biaya pemakaian bahan baku. 1. Anggaran kebutuhan bahan baku Anggaran disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Anggaran ini harus merinci : a. Jenis barang jadi yang diproduksi b. Jenis bahan baku yang digunakan c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi d. Standar penggunaan bahan baku e. Waktu penggunaan bahan baku f. Jumlah masing-masing barang jadi.
2 2. Anggaran Pembelian Bahan Baku Anggaran in Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang, dan merinci : a. Jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi b. Jumlah yang harus dibeli c. Harga persatuan (unit) bahan baku. Pembelian pembelian yang harus dilakukan, semuanya tergantung produksi masing-masing periode, dari persediaan awal dan dari jumlah persediaan akhir yang diinginkan. Anggaran pembelian bahan baku dapat diformulasikan : Kebutuhan bahan baku untuk produksi Persediaan akhir bahan baku Jumlah kebutuhan bahan baku Persediaan awal bahan baku Pembelian bahan baku XX XX XX XX XX Faktor yang diperlukan dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran pembelian bahan baku, adalah : a. Anggaran unit kebutuhan bahan baku b. Biaya pengadaan c. Biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan d. Fluktuasi harga bahan baku e. Tersedianya bahan baku dipasar f. Modal kerja yang tersedia g. Kebijakan perusahaan terhadap tersedianya bahan baku, yang pada umumnya dipengaruhi oleh: fluktuasi produksi, fasilitas tempat penyimpanan, risiko kerugian, biaya penyimpanan, perputaran persediaan bahan baku, lead time dan modal kerja. Dalam pembelian bahan baku dapat pula dihitung menggunakan rumus sederhana sebagai berikut : Pembelian bahan langsung yang dibutuhkan = Anggaran produksi (unit) + persediaan akhir yang diinginkan persediaan awal Biaya pembelian bahan langsung = bahan langsung yang perlu dibeli (unit) x biaya pembelian (unit) Sebagai contoh :
3 PT. XYZ ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG Triwulan Pertama 2000 Unit Jan. Peb Mar Jumlah Unit produksi yang diperlukan Tambah persd akhir yang diinginkan* * 180 Subtotal Kurang persd awal Pembelian yang diperlukan Biaya per unit x Rp Biaya pembelian (ribu) Rp Keterangan : *Persed.akhir bahan langsung yang diinginkan = 30% x prod bulan berikutnya. *600 produksi (produksi April) x 30% = 180 unit Persed.awal bahan langsung = 30% x prod.bulan berjalan (=persed.akhir bulan lalu yang diinginkan). Dalam penyusunan anggaran pembelian bahan baku, hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis dimana menghitungnya dipertimbangkan dua jenis biaya yang bersifat variabel, yaitu : 1. Biaya pemesanan (ordering cost) yang selalu berubah-ubah sesuai dengan frekwensi pesanan. 2. Biaya penyimpanan (carrying cost) yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan. Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EOQ) dapat diformulasikan : EOQ = 2 R.S P. I
4 dalam hal ini : R = Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu S = Biaya pemesanan P = Harga per unit bahan baku I = Biaya penyimpanan (persentase dari persediaan rata-rata) atau dapat juga dihitung dengan rumus ; 2 R.S EOQ = C / per unit dimana : C = Biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah. Maka dalam menerapkan konsep ini perlu diperhatikan asumsi yang mendasarinya, yaitu permintaan barang di mana yang akan datang dapat diketahui dengan pasti dan konstan dari waktu ke waktu. Model dasar EOQ menganggap bahwa penjualan dapat diramalkan, pemakaian bahan baku sepanjang tahun tetap, dan persediaan bisa segera diperoleh. Meskipun demikian, sering kali asumsi bahwa pesanan bisa segera dilakukan dan barang bisa segera diperoleh, meskipun demikian perlu dilonggarkan karena adanya tenggang waktu (lead time) antara pemesanan dan penerimaan barang. Agar kegiatan penjualan tidak terganggu perusahaan harus memiliki persediaan selama masa tenggang waktu. Demi menjaga kelancaran proses, tidak cukup hanya menentukan jumlah bahan baku yang di beli saja, namun harus ditentukan pula waktu pemesanan bahan baku agar dapat datang tepat pada waktu dibutuhkan, karena bahan baku yang terlambat kadangkadang harus dicarikan bahan penggantinya agar proses produksi tidak terhenti. Biaya-biaya yang timbul karena keterlambatan datangnya bahan baku disebut stock out cost (SOC), dan sebaliknya bahan baku yang datangnya terlalu cepat juga menimbulkan biaya ekstra yang disebut extra carriying cost (ECC). Oleh karena itu, dalam menentukan waktu pemesanan bahan baku perlu diperhatikan faktor tenggang waktu (lead time), yaitu jangka waktu sejak dilakukan pemesanan sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi. Contoh Soal dan Penyelesaiannya: Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhan bahan baku selama satu tahun sebanyak unit dengan harga Rp per unit. Biaya pemesanan setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp ,- dan biaya penyimpanan Rp. 60,- per unit. Lead time selama 9 hari (1 tahun = 360 hari) dan safety stock ditetapkan sebesar 200 unit. Hitung jumlah pembelian paling ekonomis :
5 2 R.S 2. (6000).(5000) EOQ = = = unit. C / per unit 60 Maka untuk diadakan pemesanan kembali bahan mentah (Reorder point), yang didasarkan waktu pemesanan (lead time) adalah sebagai berikut : a. Pemakaian selama lead time : x 6000 = 150 unit b. Safety stock = 200 unit Pemakaian selama 9 hari Reorder point = 150 unit = 350 unit. Misalkan dari cantoh soal di atas diketahui pula bahwa stock out cost sebesar Rp. 150,- unit dan data mengenai lead time yang terjadi dalam perusahaan sebagai berikut : Lead time Probabilitas 4 hari 15 % 5 hari 30 % 6 hari 25 % 7 hari 30 % Maka lead time yang menguntungkan dan saat bahan baku harus dipesan kembali adalah : a. Extra Carying Cost (ECC). Biaya pemeliharaan (penyimpanan) per hari order : x Rp = Rp. 166,67
6 Bila lead time 4 hari, maka ECC = 0 karena 4 hari adalah waktu yang paling cepat. Bila lead time 5 hari, maka ECC = 1 (0,15). Rp. 166,67 = Rp 25,- Bila lead time 6 hari, maka ECC = [2. (0,15). + 1 (0,30) ]. Rp. 166,67 = Rp. 100,- Bila lead time 7 hari, maka ECC = [3 (0,15) + 2 (0,30) + 1 (0,25) ]. Rp. 166,67 = Rp. 216,67 b. Stock Out Cost (SOC) Kebutuhan bahan baku per hari = = 16,67 = Bila lead time 4 hari, maka SOC = [1 (0,30) + 2 (0,25) + 1 (0,30) ]. (150. Rp. 17) = Rp Bila lead time 5 hari, maka SOC = [1. (0,25). + 2 (0,30) ]. 1. (150 ). Rp. 17) = Rp ,50 Bila lead time 6 hari, maka SOC = [1 (0,30). (150) Rp. 17 ] = Rp 765,- Bila lead time 7 hari, maka SOC = 0 Ternyata lead time 7 hari mempunyai total biaya ekastra yang paling kecil yaitu : Extra carrying cost (ECC) = Rp. 216,67 Stock out cost (SOC) = 0 Total cost = Rp. 216,67 Maka bahan baku yang harus dipesan kembali pada saat tingkat persediaan : - Safety stock = 200 unit - kebutuhan selama lead time 7 x 17 = 119 unit Reorder Point = 319 unit
7 3. Anggaran Persediaan Bahan Baku Anggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan yang meliputi : a. Jenis bahan baku yang digunakan b. Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai persediaan c. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku d. Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan Bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa faktor : a. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu. b. Volume bahan baku minimal (safety stock) c Besarnya pembelian yang ekonomis d. Estimasi tentang naik turunnya harga harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang e. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku. f. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak. 4. Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku. Anggaran pemakaian bahan (dalam unit dan dalam biaya pemakaian) dibuat dengan dasar sistem biaya standar (khususnya banyaknya unit bahan langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit barang jadi). Yang didasarkan pada bahan baku yang dibeli oleh perusahaan yang tersimpan di gudang sebagai persediaan. Anggaran biaya pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang digunakan dan dihitung dalam satuan moneter. Manfaat disusunnya anggaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan, dan sebagai pengawasan penggunaan bahan baku Anggaran bahan baku yang habis dipakai harus terperinci mengenai : a. Jenis bahan baku yang digunakan. b.jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi c. Harga per unit masing-masing bahan baku d.nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi e. Jenis produk yang dihasilkan f. Waktu penggunaan bahan baku
8 Rumus untuk menentukan biaya pemakaian bahan secara sederhana adalah : Bahan langsung yang dibutuhkan (unit) x harga bahan per unit Contoh : PT. XYZ ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG Triwulan Pertama 2000 Jan. Peb Mar Jumlah Bahan langsung yang diperlukan* Biaya per unit x Rp Biaya pemk. Bh. Langsung (000) Rp Keterangan: Diperlukan satu unit bahan langsung, untuk membuat satu unit barang produksi. Karena itu jumlah unit bahannya sama dengan jumlah unit produksinya. Adapun contoh soal dan penyelesaian yang lebih terinci adalah : Data yang dihasilkan dari PT Angin Ribut sbb: a. Perkiraan penjualan. Harga/unt Persediaan awal Persediaan akhir Jenis brg. Jumlah (Rp.) Unit unit X Y Z
9 b. Bahan baku dihitung menurut standar penggunaan kebutuhan (Standar Usage Rate/SUR) Jenis bh.bk. Satuan SUR Barang X Barang Y Barang Z 1 unit kg unit c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku : Jenis bh.bk. Persediaan awal Persediaan akhir unit unit kg kg unit unit d. Perkiraan harga barang adalah : Jenis bh. bk Harga unit kg unit Pertanyaan : Dengan data diata buatlah : 1. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang 2. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis barang dan jenis bahan baku 3. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis bahan baku dan nilainya. Penyelesaiannya : 1. PT Angin Ribut Anggaran Produksi (unit) Keterangan Barang X Barang Y Barang Z Penjualan Persediaan akhir Kebutuhan Persediaan awal Jumlah Produksi
10 2. PT Angin Ribut Anggaran kebutuhan bahan baku. Jenis brg. Produksi Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3 (unit) SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan X Y Z Jumlah PT Angin Ribut Anggaran Produksi (unit) Keterangan Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3 Kebutuhan Persediaan akhir Jumlah Kebutuhan Persediaan awal Pembelian Harga satuan Rp. 800 Rp. 500 Rp. 750 Biaya pembelian Rp Rp Rp Dalam penyusunan anggaran pembelian bahan baku, hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis dimana menghitungnya dipertimbangkan dua jenis biaya yang bersifat variabel, yaitu : 5. Biaya pemesanan (ordering cost) yang selalu berubah-ubah sesuai dengan frekwensi pesanan. 6. Biaya penyimpanan (carrying cost) yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan. Jumlah pembelian yang paling ekonomis (EOQ) dapat diformulasikan : EOQ = 2 R.S P. I
11 dalam hal ini : R = Jumlah bahan baku yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu S = Biaya pemesanan P = Harga per unit bahan baku I = Biaya penyimpanan (persentase dari persediaan rata-rata) atau dapat juga dihitung dengan rumus ; 2 R.S EOQ = C / per unit dimana : C = Biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah. Maka dalam menerapkan konsep ini perlu diperhatikan asumsi yang mendasarinya, yaitu permintaan barang di mana yang akan datang dapat diketahui dengan pasti dan konstan dari waktu ke waktu. Model dasar EOQ menganggap bahwa penjualan dapat diramalkan, pemakaian bahan baku sepanjang tahun tetap, dan persediaan bisa segera diperoleh. Meskipun demikian, sering kali asumsi bahwa pesanan bisa segera dilakukan dan barang bisa segera diperoleh, meskipun demikian perlu dilonggarkan karena adanya tenggang waktu (lead time) antara pemesanan dan penerimaan barang. Agar kegiatan penjualan tidak terganggu perusahaan harus memiliki persediaan selama masa tenggang waktu. Demi menjaga kelancaran proses, tidak cukup hanya menentukan jumlah bahan baku yang di beli saja, namun harus ditentukan pula waktu pemesanan bahan baku agar dapat datang tepat pada waktu dibutuhkan, karena bahan baku yang terlambat kadang-kadang harus dicarikan bahan penggantinya agar proses produksi tidak terhenti. Biaya-biaya yang timbul karena keterlambatan datangnya bahan baku disebut stock out cost (SOC), dan sebaliknya bahan baku yang datangnya terlalu cepat juga menimbulkan biaya ekstra yang disebut extra carriying cost (ECC). Oleh karena itu, dalam menentukan waktu pemesanan bahan baku perlu diperhatikan faktor tenggang waktu (lead time), yaitu jangka waktu sejak dilakukan pemesanan sampai saat datangnya bahan baku yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi.
12 Contoh Soal dan Penyelesaiannya: Suatu perusahaan memperkirakan kebutuhan bahan baku selama satu tahun sebanyak unit dengan harga Rp per unit. Biaya pemesanan setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp ,- dan biaya penyimpanan Rp. 60,- per unit. Lead time selama 9 hari (1 tahun = 360 hari) dan safety stock ditetapkan sebesar 200 unit. Hitung jumlah pembelian paling ekonomis : 2 R.S 2. (6000).(5000) EOQ = = = unit. C / per unit 60 Maka untuk diadakan pemesanan kembali bahan mentah (Reorder point), yang didasarkan waktu pemesanan (lead time) adalah sebagai berikut : a. Pemakaian selama lead time : x 6000 = 150 unit b. Safety stock = 200 unit Pemakaian selama 9 hari Reorder point = 150 unit = 350 unit. Misalkan dari cantoh soal di atas diketahui pula bahwa stock out cost sebesar Rp. 150,- unit dan data mengenai lead time yang terjadi dalam perusahaan sebagai berikut : Lead time Probabilitas 4 hari 15 % 5 hari 30 % 6 hari 25 % 7 hari 30 %
13 Maka lead time yang menguntungkan dan saat bahan baku harus dipesan kembali adalah : a. Extra Carying Cost (ECC). Biaya pemeliharaan (penyimpanan) per hari order : x Rp = Rp. 166,67 Bila lead time 4 hari, maka ECC = 0 karena 4 hari adalah waktu yang paling cepat. Bila lead time 5 hari, maka ECC = 1 (0,15). Rp. 166,67 = Rp 25,- Bila lead time 6 hari, maka ECC = [2. (0,15). + 1 (0,30) ]. Rp. 166,67 = Rp. 100,- Bila lead time 7 hari, maka ECC = [3 (0,15) + 2 (0,30) + 1 (0,25) ]. Rp. 166,67 = Rp. 216,67 b. Stock Out Cost (SOC) Kebutuhan bahan baku per hari = = 16,67 = Bila lead time 4 hari, maka SOC = [1 (0,30) + 2 (0,25) + 1 (0,30) ]. (150. Rp. 17) = Rp Bila lead time 5 hari, maka SOC = [1. (0,25). + 2 (0,30) ]. 1. (150 ). Rp. 17) = Rp ,50 Bila lead time 6 hari, maka SOC = [1 (0,30). (150) Rp. 17 ] = Rp 765,-
14 Bila lead time 7 hari, maka SOC = 0 Ternyata lead time 7 hari mempunyai total biaya ekastra yang paling kecil yaitu : Extra carrying cost (ECC) = Rp. 216,67 Stock out cost (SOC) = 0 Total cost = Rp. 216,67 Maka bahan baku yang harus dipesan kembali pada saat tingkat persediaan : - Safety stock = 200 unit - kebutuhan selama lead time 7 x 17 = 119 unit Reorder Point = 319 unit 7. Anggaran Persediaan Bahan Baku Anggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan yang meliputi : a. Jenis bahan baku yang digunakan b. Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai persediaan c. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku d. Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan Bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung pada beberapa faktor : a. Volume produksi selama satu periode waktu tertentu. b. Volume bahan baku minimal (safety stock) c Besarnya pembelian yang ekonomis d. Estimasi tentang naik turunnya harga harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang e. Biaya-biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku. f. Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak.
15 8. Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku. Anggaran pemakaian bahan (dalam unit dan dalam biaya pemakaian) dibuat dengan dasar sistem biaya standar (khususnya banyaknya unit bahan langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit barang jadi). Yang didasarkan pada bahan baku yang dibeli oleh perusahaan yang tersimpan di gudang sebagai persediaan. Anggaran biaya pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai bahan baku yang digunakan dan dihitung dalam satuan moneter. Manfaat disusunnya anggaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produk yang dihasilkan, dan sebagai pengawasan penggunaan bahan baku Anggaran bahan baku yang habis dipakai harus terperinci mengenai : a. Jenis bahan baku yang digunakan. b. Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi c. Harga per unit masing-masing bahan baku d. Nilai masing-masing bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi e. Jenis produk yang dihasilkan f. Waktu penggunaan bahan baku Rumus untuk menentukan biaya pemakaian bahan secara sederhana adalah : Bahan langsung yang dibutuhkan (unit) x harga bahan per unit Contoh : PT. XYZ ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG Triwulan Pertama 2000 Jan. Peb Mar Jumlah Bahan langsung yang diperlukan* Biaya per unit x Rp Biaya pemk. Bh. Langsung (000) Rp Keterangan: Diperlukan satu unit bahan langsung, untuk membuat satu unit barang produksi. Karena itu jumlah unit bahannya sama dengan jumlah unit produksinya.
16 Adapun contoh soal dan penyelesaian yang lebih terinci adalah : Data yang dihasilkan dari PT Angin Ribut sbb: a. Perkiraan penjualan. Jenis brg. Jumlah Harga/unt Persediaan awal Persediaan akhir (Rp.) Unit unit X Y Z b. Bahan baku dihitung menurut standar penggunaan kebutuhan (Standar Usage Rate/SUR) Jenis bh.bk. Satuan SUR Barang X Barang Y Barang Z 1 unit kg unit c. Jumlah persediaan masing-masing bahan baku : Jenis bh.bk. Persediaan awal Persediaan akhir unit unit kg kg unit unit d. Perkiraan harga barang adalah : Jenis bh. bk Harga Pertanyaan : Dengan data diata buatlah : unit kg unit 1. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang 2. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis barang dan jenis bahan baku 3. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis bahan baku dan nilainya.
17 Penyelesaiannya : 1. PT Angin Ribut Anggaran Produksi (unit) Keterangan Barang X Barang Y Barang Z Penjualan Persediaan akhir Kebutuhan Persediaan awal Jumlah Produksi PT Angin Ribut Anggaran kebutuhan bahan baku. Jenis brg. Produksi Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3 (unit) SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan X Y Z Jumlah PT Angin Ribut Anggaran Produksi (unit) Keterangan Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3 Kebutuhan Persediaan akhir Jumlah Kebutuhan Persediaan awal Pembelian Harga satuan Rp. 800 Rp. 500 Rp. 750 Biaya pembelian Rp Rp Rp
ANGGARAN BAHAN BAKU. Muniya Alteza
ANGGARAN BAHAN BAKU Muniya Alteza Anggaran Bahan Baku Secara umum, anggaran bahan baku dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 1. Bahan baku langsung merupakan bagian dari produk jadi yang biayanya dengan mudah
Lebih terperinci1. PENGERTIAN. ahan Baku yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan dalam dua bagian yaitu:
4 NGGRN HN KU 1. PENGERTIN ahan aku yang digunakan dalam proses produksi dikelompokkan dalam dua bagian yaitu: 1. ahan aku Langsung Semua bahan baku langsung yang merupakan bagian barang jadi yang dihasilkan.
Lebih terperinciBahan baku dipakai = unit yang diproduksi x standar pemakaian bahan baku
VI NGGRN HN MENTH (HN KU) 6.1 nggaran Kebutuhan ahan Mentah ahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. ahan baku adalah bahan
Lebih terperinciAnggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :
Anggaran Bahan Baku Deskripsi Materi : Mampu menghitung kebutuhan bahan langsung dan membuat anggaran biaya dan pembelian bahan langsung Pemahaman mengenai anggaran rencana dan pengendalian Bahan Baku
Lebih terperinciBAB 4:PERSEDIAAN dan PENJUALAN
BAB 4:PERSEDIAAN dan PENJUALAN Marp up 1. Markup adalah peningkatan harga jual, atau menjual barang dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksinya. Contoh: sebuah mesin cuci dengan harga
Lebih terperinciBab: Anggaran Material MINGGU KE 5 DAN 6
Bab: Anggaran Material MINGGU KE 5 DAN 6 BAB: ANGGARAN MATERIAL Pengertian Penyusunan Anggaran Material: 1.Anggaran Kebutuhan Material 2.Anggaran Pembelian Material 3.Anggaran Penggunaan Material 4.Anggaran
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi
MANAJEMEN PERSEDIAAN a. Pengertian Persediaan Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan
Lebih terperinciAnggaran Biaya Bahan Baku
Anggaran Biaya Bahan Baku Sub pokok bahasan: 1. Tujuan penyusunan anggaran biaya bahan baku 2. Anggaran pemakaian/kebutuhan bahan baku 3. Anggaran persediaan bahan baku 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN 10.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Perusahaan Manufaktur pada umumnya mempertahankan 3 jenis persediaan: a. Persediaan Bahan Baku, Faktor- faktor yang
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ Hanna Lestari, M.Eng 1 Masalah produksi merupakan hal penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pencapaian laba perusahaan. Jika proses
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Jenis-Jenis Anggaran 1. Pengertian Anggaran Pengertian anggaran terus berkembang dari masa ke masa. Dulu anggaran hanya merupakan suatu alat untuk menyeimbangkan
Lebih terperinciB I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan
1 B I A YA B A H AN Masalah yang dihadapi manajemen yang berhubungan dengan bahan adalah keterlambatan tersedianya bahan akan mempengaruhi kelancaran kegiatan produksi, sedangkan persediaan bahan yang
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN DAN PEMAKAIAN BAHAN MANUFAKTUR DAN BUKAN MANUFAKTUR. Dr. Kartika Sari. Universitas Gunadarma
KOMP. PERANGGARAN 2 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN DAN PEMAKAIAN BAHAN MANUFAKTUR DAN BUKAN MANUFAKTUR Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Anggaran Bahan dan Komponen Suku Cadang
Lebih terperinciBAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN A. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar. Hal
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi
Lebih terperinciPengelolaan Persediaan
Modul ke: Pengelolaan Persediaan Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan. Biaya-biaya yang berhubungan dengan persediaan. Pengolahan persediaan dengan teknik ABC dan EOQ Fakultas EKONOMI Program
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama kurang lebih 1 (satu) bulan terhitung sejak 05 Juli s/d 13 Agustus 2010 penulis melaksanakan kerja praktek di Balai Besar Bahan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen
Manajemen Keuangan Modul ke: Pengelolaan Persediaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengelolaan Persediaan Materi Pembelajaran Persediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis
Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Menghindari Kerusakan Menghindari Keterlambatan
Lebih terperinciCHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI
CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI 1 Manajemen Kas Kas : - Aktiva paling likuid - Cash on hand dan Demand Deposit Mengapa perlu memiliki kas? - Motif transaksi
Lebih terperinciIr. Rini Anggraini, MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Model stokastik adalah model yang menganggap bahwa nilai-nilai parameter merupakan nilai-nilai yang tidak tetap dengan satu atau lebih parameter tersebut merupakan variabel
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara
MANAJEMEN PERSEDIAAN ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Pendahuluan Manajemen persediaan merupakan hal yang mendasar dalam penetapan keunggulan kompetatif
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi Pengendalian Persediaan Masalah pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan. Kekurangan bahan baku akan mengakibatkan adanya
Lebih terperinciMATERI 5 ANGGARAN BAHAN BAKU
KOMP. PERANGGARAN 2 MATERI 5 ANGGARAN BAHAN BAKU Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 1-1 Sub pokok bahasan: 1. Tujuan penyusunan anggaran biaya bahan baku 2. Anggaran pemakaian/kebutuhan bahan
Lebih terperinciBAB 4 ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG
Penganggaran Perusahaan 71 BAB 4 ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG A. Pengertian Anggaran Bahan Baku Langsung Pengertian bahan yang digunakan dalam proses produksi dikelompokan menjadi bahan baku langsung (Direct
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: TIPE, MANFAAT DAN BIAYA Jenis Persediaan: a. Persediaan bahan mentah. Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang dagangan. b. Persediaan barang
Lebih terperinciCHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI
CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI 1 Manajemen Kas Kas : - Aktiva paling likuid
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1
Akuntansi Biaya Modul ke: Materials : Controlling, Costing, and Planning Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Definisi Bahan Baku adalah Bahan yang secara
Lebih terperinciBAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN
BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN Perusahaan memiliki persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran usahanya. Bagi perusahaan dagang persediaan barang dagang memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan
Lebih terperinciBAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY
BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY A. Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) Lot sizing merupakan teknik dalam meminimalkan jumlah barang yang akan dipesan, sehingga dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di
23 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di Jl.wolter monginsidi no.70-72 Jakarta selatan. Penelitian dilakukan selama
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian pengendalian persediaan barang atau inventory control dalam suatu perusahaan atau organisasi,
Lebih terperinciPersediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan
EMA402 - Manajemen Rantai Pasokan EMA-402 Manajemen Rantai Pasokan Materi #11 Manajemen Persediaan Definisi Persediaan Sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah
Lebih terperinciLOGO. Anggaran Produksi.
LOGO Anggaran Produksi Anggaran Produksi Tujuan Umum Mampu menyusun rencana persediaan produk, anggaran biaya produksi dan anggaran produksi. Tujuan Khusus Merencanakan persediaan produk jadi dan persediaan
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ II.1 Pengertian Persediaan Persediaaan adalah semua sediaan barang- barang untuk keperluan menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual
Lebih terperinciManajemen Operasional. Metode EOQ
Manajemen Operasional Metode EOQ ECONOMIC ORDER QUANTITY METODE EOQ Pendekatan yang umum digunakan untuk manajemen persediaan dalam menganalisis inventory adalah dengan model EOQ (Economic Order Quantity).
Lebih terperinciPersediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan
Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan Persediaan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan, karena kekurangan/kelebihan persediaan akan
Lebih terperinciBerupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier
Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib Inventory Management Persediaan berguna untuk : a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya bahan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T
MANAJEMEN PERSEDIAAN Asti Widayanti S.Si M.T Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:
Akuntansi Biaya Modul ke: Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laju perekonomian yang semakin meningkat dan tingkat persaingan yang semakin tajam, suatu perusahaan harus lebih giat dalam mencapai tujuan. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN M A N A J E M E N O P E R A S I O N A L M I N G G U K E S E P U L U H B Y. M U H A M M A D W A D U D, S E., M. S I. F A K U L T A S E K O N O M I U N I V.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai pendukung teori adanya penelitian ini. Teori-teori yang menjadi bahan rujukan berkaitan tentang manajemen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Bahan baku merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dalam memperlancar proses produksi. Banyaknya yang tersedia akan menentukan besarnya penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk bisa mempertanggungjawabkan kebenaran dari suatu penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk bisa mempertanggungjawabkan kebenaran dari suatu penelitian, terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, agar bisa diperoleh data
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaaan,
Lebih terperinciPENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN
PENTINGNYA INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU UNTUK MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN Oleh : Drs. HARIYANTO 1 ) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap bidang usaha atau perusahaan pada umumnya selalu
Lebih terperinciPersediaan. by R.A.H
Persediaan by R.A.H MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan adalah bahan atau barang yg disimpan yg akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,
Lebih terperinciManajemen Persediaan
Manajemen Persediaan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A B C 20 40 60 80 100 100 80 60 40 20 Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Persediaan Pengertian
Lebih terperinciINVESTASI DALAM PERSEDIAAN
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar,
Lebih terperinciPrinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:
Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Penentuan jumlah dan jenis barang yang disimpan haruslah sedemikian rupa sehingga produksi dan operasi perusahaan tidak terganggu, tetapi dilain pihak sekaligus harus
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA Oleh : Boys Bidil Noor Fakultas Ekonomi, Univeritas 17 agustus Samarinda Email : boy.aidil@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini untuk bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pasar Ikan Higienis Pejompongan Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 hingga Mei 2013. 3.2
Lebih terperinciINVENTORY. (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan) Pendahuluan Yaitu: Segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan Sekumpulan produk phisikal pada berbagai
Lebih terperinciBIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA
BIAYA BAHAN Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA Permasalahan Bahan Keterlambatan bahan akan mempengaruhi kelancaran produksi, sedangkan persediaan bahan yang berlebihan berarti pemborosan modal kerja
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau persediaan barang-barang yang masi
Lebih terperinciProudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.
Proudly present Manajemen Persediaan Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com INVENTORY MANAGEMENT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA Manajemen Persediaan Terkait dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang atau bahan/barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode
Lebih terperinciMANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI
INVENTORY MANAGEMENT MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI Manajemen Persediaan Manajemen persediaan merupakan suatu cara untuk mengelola dan mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan (Inventory) 2.1.1 Pengertian Persediaan Berdasarkan jenis operasi perusahaan, persediaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua): 1. Pada perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciINVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :
INVENTORY Model ini digunakan untuk memecahkan kasus yang berhubungan dengan persediaan barang untuk proses produksi dan biaya produksi dalam kaitannya dengan permintaan pelanggan terhadap suatu produk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan pada PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian Tugas Akhir ini dititik beratkan pada perencanaan pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan pada PT. XYZ 3.2 Jenis Data Penelitian
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: 06 Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Fakultas FEB Program Studi Manajemen Safety Stock Tujuan safety stock adalah meminimalkan terjadinya stock out dan mengurangi penambahan biaya penyimpanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini adalah CV. Tani Jaya Perkasa yang beralamat di Dusun Gebangan RT 02 RW 02 Kelurahan Putat, Kecamatan Purwodadi, Kaubapten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Deskriptif yaitu menganalisa, mengendalikan dan mendiskripsikan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya
Lebih terperinciModul ke: Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Fakultas. Hesti Maheswari SE., M.Si. Ekonomi dan Bisnis. Program Studi.
Modul ke: 02 Manajemen Persediaan Manajemen Pembelian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hesti Maheswari SE., M.Si Program Studi S1 Manajemen PENGERTIAN PERSEDIAAN Stok bahan/barang yang digunakan untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di UD. Pilar Jaya yang berlokasi di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang memproduksi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra,
Lebih terperinciPertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT) Objektif: 12. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan jenis-jenis persediaan. 13. Mahasiswa dapat menghitung biaya-biaya dalam persediaan. 14.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan atau kelebihan persediaan merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Jumlah persediaan yang terlalu banyak akan berakibat pemborosan dalam biaya simpan,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Menentukan Jumlah Persediaan dengan Asumsi terdapat perubahan kebutuhan harga Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen MENENTUKAN
Lebih terperinciTujuan anggaran Bahan:
ANGGARAN BAHAN BAKU DWI PURNOMO Tujuan anggaran Bahan: Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku langsung yang diperlukan Sebagai dasar memperkirakan
Lebih terperinciINVENTORY CONTROL. Slide prepare By; Iman P. Hidayat
INVENTORY CONTROL Slide prepare By; Iman P. Hidayat Pendahuluan Dalam suatu perusahaan harus ada pengaturan jumlah persediaan baik bahan baku atau barang jadi agar kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY) KONSEP DASAR Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory control), karena kebijakan persediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Apabila
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis
MANAJEMEN KEUANGAN Modul ke: 12 Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Keuangan www.mercubuana.ac.id Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D.,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Fungsi Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Pengertian persediaan menurut Handoko (1996) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Ketergantungan perusahaan terhadap bahan baku sangat besar sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Jenis Jenis dan Biaya-Biaya Persediaan 1. Pengertian Persediaan Perusahaan didalam menjalankan operasoinalnya tentu memliki persediaan, baik itu perusahaan dagang
Lebih terperinciModul ke: Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Maheswari SE., M.Si. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi. Manajemen
Modul ke: 06 Hesti Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Persediaan Pengaman Maheswari SE., M.Si Program Studi Manajemen Kedatangan barang terlambat menimbulkan stock out (kehabisan barang persediaan)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada berbagai perusahaan atau organisasi lain, persediaan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan atau organisasi tersebut.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Deskriptif analitis yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah
Lebih terperinciManajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Sebelum penggunaan MRP, perencanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. persediaan (inventory) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Arti Penting Persediaan 1. Pengertian Persediaan persediaan (inventory) merupakan barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Persediaan
Lebih terperinciMANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN PENGERTIAN Persediaan : - Segala sesuatu/sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan - Sekumpulan produk phisikal pada berbagai tahap proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pentingnya Persediaan Bagi Perusahaan Suatu perusahaan akan selalu mempunyai persediaan, baik persediaan berupa persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi ataupun persediaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (2000), persediaan merupakan sebuah aktiva yang meliputi barang-barang milik
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Persediaan Definisi dari persediaan adalah material berupa bahan baku baik berupa barang setengah jadi, atau barang jadi yang disimpan dalam suatu tempat dimana barang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN KOPI BUBUK BALI CAP BANYUATIS
PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN KOPI BUBUK BALI CAP BANYUATIS I Gusti Ayu Widi Astuti1, Wayan Cipta1, Made Ary Meitriana2 Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Lebih terperinciSyukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia
PENGENDALIAN PENGOLAHAN BIJI KOPI MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDERQUANTITY(EOQ) PADA PABRIK KOPERASI BAITUL QIRADH (KBQ) BABURRAYYAN TAKENGON ACEH TENGAH Syukriah, Putri Narisa Lia Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, terutama di bidang ekonomi sebagai persiapan dalam memasuki
Lebih terperinciManajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12 MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Manajemen persediaan Kriteria persediaan o Persediaan pada perusahaan dagang Persediaan
Lebih terperinci