PASAR KOMODITI: Perdagangan Berjangka & Pasar Lelang Komoditi
|
|
- Handoko Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN BUKU: PASAR KOMODITI: Perdagangan Berjangka & Pasar Lelang Komoditi Oleh: IR. R. SERFIANTO D. PURNOMO CITA YUSTISIA SERFIYANI, SH ISWI HARIYANI, SH, MH Penerbit: JOGJA BANGKIT PUBLISHER (GALANGPRESS GROUP) Tahun Terbit : November 2013 Jumlah Halaman : 227 hal. Harga Jual : Rp ,- Pasar Komoditi dan Pasar Keuangan (pasar modal dan pasar uang) memiliki pengaruh besar menjaga stabilitas perekonomian bangsa. Kedua jenis pasar tersebut jika dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat yang tidak sedikit kepada investor, pelaku usaha, masyarakat dan perekonomian nasional. Investasi di Pasar Komoditi mempunyai potensi keuntungan lebih besar dibandingkan tabungan atau deposito, bahkan bisa melebihi saham atau obligasi. Namun demikian, investasi di Pasar Komoditi (khususnya Perdagangan Berjangka) harus dilakukan dengan berhati-hati karena memiliki risiko lebih besar serta tidak dijamin oleh Pemerintah.
2 Kemajuan ekonomi Indonesia ikut mendorong perkembangan Pasar Keuangan dan Pasar Komoditi. Tumbuhnya masyarakat kelas menengah mendorong meningkatnya minat investasi di pasar uang, pasar modal, dan pasar komoditi. Bank Dunia menyatakan jumlah kelas menengah Indonesia tahun 2010 sebesar 56,5 % dari total penduduk (setara dengan 135 juta orang). Menurut hasil riset Standard Chartered Bank jumlah orang sangat mapan di Indonesia (berpenghasilan Rp 240 juta/ tahun atau berinvestasi Rp 150 juta/ tahun) sebanyak 4 juta orang. Kondisi ekonomi nasional yang semakin membaik menjadikan World Economic Forum menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia peringkat ke-18 sehingga masuk jajaran negara elit G-20. Sejak Desember 2011, Indonesia mendapatkan kembali status negara layak investasi (investment grade) yang terlepas sejak krisis moneter Pada tahun 2037, PDB per kapita Indonesia diperkirakan di atas dollar AS per tahun, sehingga negara kita layak menyandang status negara maju dengan jumlah penduduk 370 juta orang. Menurut studi Citibank, pada tahun 2037 Indonesia berada di peringkat ke-7 sebagai negara dengan perekonomian terkuat di dunia setelah China, AS, India, Jepang, Jerman, dan Rusia. Status Indonesia yang kini termasuk negara layak investasi dapat mendorong masuknya investasi asing ke dalam negeri dalam jumlah besar-besaran. Hal ini tentu saja harus diantisipasi dengan baik oleh para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun pihak swasta. Para pelaku bisnis khususnya di pasar modal, pasar uang, dan pasar komoditi, harus benar-benar menyiapkan diri menghadapi derasnya arus modal asing yang akan masuk ke dalam negeri agar berguna bagi kemajuan Indonesia. Perdagangan Berjangka Komoditi dapat digunakan sebagai sarana pengelolaan risiko gejolak harga komoditi melalui mekanisme lindung nilai (hedging), serta dapat pula digunakan sebagai sarana pembentukan harga yang wajar dan transparan. Sebagai negara penghasil berbagai komoditi andalan dunia seperti minyak sawit, kakao, kopi, karet, kayu, emas, timah, dan lain-lain, Indonesia sebenarnya punya kekuatan untuk ikut mengatur harga komoditi dunia. Namun kenyataannya, negara kita hanya puas sebagai negara produsen yang tidak berdaya mengatur harga komoditi yang dihasilkannya. Jika kita berhasil mengembangkan perdagangan berjangka, maka Indonesia kelak dapat menjadi barometer harga berbagai komoditi andalan dunia. Perdagangan Berjangka Komoditi saat ini semakin semarak dengan hadirnya perdagangan komoditi syariah di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Perdagangan komoditi syariah sangat berguna bagi perbankan syariah nasional yang ingin mengelola likuiditas. Dibandingkan perbankan konvensional, perbankan syariah selama ini kurang memiliki alternatif instrumen yang dapat digunakan untuk mengelola likuiditas, padahal likuiditas perbankan syariah berkembang pesat seiring bertambahnya minat masyarakat menitipkan dananya di bank tersebut.
3 Pasar Komoditi tidak hanya menyangkut Perdagangan Berjangka (Futures Trading), namun juga Pasar Lelang Komoditi (Commodity Auction Market) dan Sistem Resi Gudang (Warehouse Receipt System). Pasar Lelang Komoditi banyak digunakan para pelaku bisnis untuk melakukan transaksi jual-beli komoditi primer dengan cara tunai (cash), spot, atau forward. Sedangkan Sistem Resi Gudang berperan membantu kelancaran serah terima barang, sehingga pembeli komoditi tidak perlu lagi melihat langsung keberadaan barang di gudang, tetapi cukup melihat dokumen Resi Gudang dan mengkonfirmasi kebenaran dokumen tersebut ke pihak berwenang. DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN KATA-KATA BIJAK... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii KATA PENGANTAR... iv RINGKASAN... v DAFTAR ISI... vi BAB 1. PASAR KOMODITI DAN PASAR KEUANGAN BAB 2. PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Kontrak Berjangka sebagai Kontrak Standar Kontrak Opsi atau Opsi Atas Kontrak Berjangka Kontrak Berjangka & Kontrak Serah Komoditi yang Dijadikan Subyek Kontrak Berjangka. 31 BAB 3. MANFAAT PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI Sarana Pengelolaan Risiko dan Lindung Nilai Sarana Pembentukan Harga yang Wajar dan Transparan Sarana Mewujudkan Efisiensi Pasar Sarana Memberikan Informasi Pasar 41 BAB 4. TUGAS DAN WEWENANG BAPPEBTI Tugas Pokok dan Wewenang Bappebti Struktur Organisasi Bappebti dan Badan Sejenis di Luar Negeri 55
4 BAB 5. BURSA BERJANGKA KOMODITI Pengertian dan Ruang Lingkup Bursa Berjangka Tugas, Kewajiban dan Wewenang Bursa Berjangka Pendirian Bursa Berjangka Penghentian Kegiatan Bursa Berjangka Sejarah Bursa Berjangka di Dunia PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) PT. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) BAB 6. LEMBAGA KLIRING BERJANGKA (LKB) Pendirian Lembaga Kliring Berjangka Tugas, Kewajiban dan Wewenang Lembaga Kliring Berjangka Perusahaan Kliring Berjangka di Indonesia PPh Atas Transaksi Derivatif Kontrak Berjangka BAB 7. PIALANG, PENASIHAT & PEDAGANG BERJANGKA Pialang Berjangka Penasihat Berjangka Pedagang Berjangka 120 BAB 8. SENTRA DANA BERJANGKA BAB 9. MARGIN, DANA KOMPENSASI & DANA JAMINAN BAB 10. MEKANISME PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI Mekanisme Perdagangan Berjangka Komoditi Mekanisme Lindung Nilai (Hedging) Sistem Perdagangan Berjangka Secara Elektronik / JAFeTS Perdagangan Berjangka Valuta Asing (Forex) Perdagangan Berjangka Sekuritas Perdagangan Berjangka Indeks Saham (Stock Index). 161 BAB 11. PEDOMAN PERILAKU DAN LARANGAN DALAM PBK Pedoman Perilaku dalam Perdagangan Berjangka Komoditi Praktik Perdagangan Berjangka Komoditi yang Dilarang BAB 12. PENYALURAN AMANAT KE LUAR NEGERI (PALN). 181 BAB 13. SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF (SPA) 193 BAB 14. PERDAGANGAN KOMODITI SYARIAH Kegiatan Bisnis Berbasis Syariah Perdagangan Komoditi Syariah di BBJ
5 BAB 15. PASAR LELANG KOMODITI (PLK) Pasar Lelang Komoditi (PLK) Pasar Lelang Komoditi Agro via Online (PLKA Online) Pasar Lelang Forward Komoditi Agro (PLFKA) BAB 16. PASAR LELANG KOMODITI DI BERBAGAI PROVINSI Pasar Lelang Komoditi di Provinsi DKI Jakarta Pasar Lelang Komoditi di Provinsi Lain BAB 17. SISTEM RESI GUDANG Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Resi Gudang Kelembagaan Sistem Resi Gudang Resi Gudang dalam Perspektif Hukum Jaminan Perbedaan dan Persamaan Resi Gudang dengan Gadai Perbedaan dan Persamaan Resi Gudang dengan Fidusia Resi Gudang sebagai Agunan Kredit Bank BAB 18. TIPS BIJAK BERINVESTASI DI PASAR KOMODITI Tips Bijak Berinvestasi Secara Umum Tips Bijak Berinvestasi di Pasar Berjangka Komoditi. 292 BAB 19. TIPS BIJAK MEMILIH PIALANG BERJANGKA BAB 20. TIPS BIJAK MENYELESAIKAN SENGKETA BISNIS Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) Lembaga Penyelenggara APS di Indonesia APS di Pasar Lelang Komoditi APS di Perdagangan Berjangka Komoditi. 325 DAFTAR BACAAN DAFTAR SINGKATAN DAFTAR SKEMA & TABEL DAFTAR ALAMAT - ALAMAT BIODATA PENULIS BERTIGA DAFTAR BUKU KARYA PENULIS ISI SAMPUL BELAKANG BONUS CD BERISI UU & PERATURAN
BAB I PENDAHULUAN. tersebut akan dapat memberikan manfaat bagi para investor, pelaku usaha, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar komoditi dan pasar keuangan merupakan jenis pasar yang memiliki pengaruh besar dalam menjaga stabilitas perekonomian suatu negara. Kedua pasar tersebut
Lebih terperinciMekanisme Transaksi Perdagangan Berjangka
Mekanisme Transaksi Perdagangan Berjangka DAFTAR ISI Deskripsi... 2 Manfaat Perdagangan Berjangka Komoditi.. 3 Mekanisme Transaksi Multilateral... 4 Produk Multilateral... 5 Perbedaan Multilateral dan
Lebih terperinciSUKSES BISNIS RITEL MODERN
RINGKASAN BUKU: SUKSES BISNIS RITEL MODERN Oleh: IR. R. SERFIANTO D. PURNOMO CITA YUSTISIA SERFIYANI, SH ISWI HARIYANI, SH, MH Penerbit: PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO (GRAMEDIA GROUP) Tahun Terbit : Februari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum PT Premier Equity Futures PT Premier Equity Futures bergerak di bidang perdagangan kontrak derivatif komoditi, Indeks Saham dan Foreign Exchange, bersifat independen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara konvensional di pasar fisik dengan harga pasar yang terdapat saat itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya, komoditi di Indonesia hanya sebatas diperdagangkan secara konvensional di pasar fisik dengan harga pasar yang terdapat saat itu. Namun mulai tahun 1997
Lebih terperinciDi Indonesia, badan pemerintahan yang mengatur perizinan dan pengawasan kegiatan investasi forex dan komoditi trading dipegang oleh :
PERDAGANGAN BERJANGKA Perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual dan beli dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan Opini atas kontrak berjangka. Kontrak
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar berjangka (futures market) merupakan bagian dari pasar derivatif yang digunakan oleh berbagai pihak untuk mengelola resiko. Di Indonesia pasar ini sudah lama dirasakan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinci2 Proses pemurnian kegiatan usaha Penyelenggara KUPVA Bukan Bank tersebut diberikan masa transisi sampai dengan tanggal 31 Desember Selain itu,
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Penukaran Valuta Asing. Bukan Bank. Kegiatan Usaha. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 206) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI EKONOMI. Perdagangan. Berjangka. Komoditi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 143) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian yang telah memasuki era modern mendorong berbagai bentuk bisnis finansial untuk berkembang pesat. Dengan situasi perekonomian
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UMUM Untuk mewujudkan terlaksananya kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi
Lebih terperinciPERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING
PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan masalah-masalah yang timbul akibat nilai kurs mata uang yang menyatakan hubungan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN. distributor, dan perdagangan. Suatu keuntungan yang besar telah memiliki jaringan
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Millennium Danatama Group merupakan sebuah group yang telah terkenal dengan aktivitas di berbagai bidang, seperti jasa keuangan, perumahan, perbankan,
Lebih terperinciBAB VII PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA. Bagian Kesatu Pedoman Perilaku. Pasal 49
BAB VII PELAKSANAAN PERDAGANGAN BERJANGKA Bagian Kesatu Pedoman Perilaku Pasal 49 1. Setiap Pihak dilarang melakukan kegiatan Perdagangan Berjangka, kecuali kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Milman (2008) pada wikipedia, bursa berjangka adalah. tempat/fasilitas memperjualbelikan kontrak atas sejumlah komoditi atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Milman (2008) pada wikipedia, bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjualbelikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI.
Peraturan Kepala Badan Pengawas MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG TATA CARA PENYALURAN AMANAT NASABAH KE BURSA BERJANGKA LUAR NEGERI. Pasal
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN
PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2007: PROSPEK DAN KEBIJAKAN KANTOR MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) DIREKTORAT PERENCANAAN MAKRO FEBRUARI
Lebih terperinciVI. IMPLIKASI KEBIJAKAN
119 VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN 6.1. Hubungan Harga Crude Palm Oil Indonesia dan Rotterdam Berdasarkan hasil analisis dari impulse response maka dapat didapatkan hasil bahwa respon Indonesia pada bulan pertama
Lebih terperinciBAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO)
BAB 2 PROSES BISNIS PT DANAREKSA (PERSERO) 2.1. Proses Bisnis 2.1.1. Deskrisi Bisnis PT Danareksa (Persero) mempunyai dua deskripsi bisnis utama yang merupakan bisnis inti dari perusahaan. Yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perseroan Terbatas (PT). Finex Berjangka didirikan menurut dan berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Finex Berjangka merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Finex Berjangka didirikan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak pasti. Beragam jenis investasi kini banyak ditawarkan, dari yang paling
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan investasi sebagai penjamin masa depan yang tidak pasti. Beragam jenis investasi kini banyak ditawarkan, dari yang paling sederhana berupa
Lebih terperinciPT. SENTRATAMA INVESTOR BERJANGKA
COMPANY PROFILE PT. SENTRATAMA INVESTOR BERJANGKA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan / Financial Consulting. Didirikan menurut dan berdasarkan Undang Undang Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun PT Millennium
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Tentang Perusahaan PT Millennium Penata Futures berdiri pada tahun 2000. PT Millennium Penata Futures berkantor pusat di Menara Kebon Sirih Lt. 20. Jl. Kebon Sirih 17-19
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu melakukan perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
No.116, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank. Domestik. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5701). PERATURAN BANK
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
-1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciMateri 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.
Materi 2 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. 2-1 PENGERTIAN & INSTRUMEN PASAR MODAL PENGERTIAN PASAR MODAL - Pasar Perdana - Pasar Sekunder INSTRUMEN PASAR MODAL - Saham
Lebih terperinciNOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI ANTARA INVESTOR DENGAN PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA
PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI ANTARA INVESTOR DENGAN PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA Galih Mahendratama Putra, Budiharto, Siti Mahmudah*) Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan tidak lagi berupa benda yang berwujud. Perdagangan berjangka dilakukan di Pasar Berjangka (futures market).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dewasa ini, dunia perdagangan mengalami perkembangan yang pesat, perdagangan konvensional dimana ada penjual, pembeli, dan obyek yang secara nyata diperdagangkan bagi
Lebih terperinciBAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN. Pasal 87
BAB IX PEMBUKUAN DAN PELAPORAN Pasal 87 1. Bursa Berjangka, Lembaga Kliring Berjangka, Pialang Berjangka, Penasihat Berjangka, dan Pengelola Sentra Dana Berjangka wajib membuat, menyimpan, dan memelihara
Lebih terperinciBAB II PERDAGANGAN BERJANGKA
BAB II PERDAGANGAN BERJANGKA 2.1. PENGERTIAN KONTRAK BERJANGKA Bagi masyarakat Indonesia, kontrak berjangka dan kegiatan perdagangan berjangka, masih merupakan sesuatu yang baru. Berbeda dengan pengertian
Lebih terperinci2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t
No.1976, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Program THT, JKK, dan JM Prajurit TNI, Anggota POLRI dan Pegawai ASN. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 227/PMK.02/2018
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING I. UMUM Dalam rangka kesinambungan pengaturan terhadap pedagang valuta asing yang meliputi kegiatan pemberian
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinci(Dibuat di atas kop surat perusahaan)
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.01. (Dibuat di atas kop surat perusahaan) Nomor :...,... Lampiran : Perihal : Laporan Keuangan PT.. Yth. Kepala Badan Pengawas Di Jakarta Sesuai dengan Keputusan Kepala Bappebti
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan semakin menyatunya perekonomian nasional ke dalam tatanan ekonomi dunia, ketidakpastian usaha akan menjadi ciri dalam dinamika perekonomian global yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi, transformasi, dan transaksi melalui media internet. Sehingga saat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia sedang menghadapi era globalisasi yang berkelanjutan. Perdagangan bebas yang semakin pesat, dengan diiringi kemajuan teknologi yang serba canggih dan inovatif.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tidak terlepas kaitannya dengan uang, sebab untuk menjalankan perekonomian, masyarakat membutuhkan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.143, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Perdagangan. Berjangka. Komoditi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5548) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN
-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinciBursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan.
BAB III BURSA BERJANGKA DAN LEMBAGA KLIRING BERJANGKA Bagian Kesatu Bursa Berjangka Paragraf I Tujuan Pasal 10 Bursa Berjangka didirikan dengan tujuan menyelenggarakan transaksi Kontrak Berjangka yang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720]
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI [LN 1997/93, TLN 3720] Bagian Kedua Ketentuan Pidana Pasal 71 (1) Setiap Pihak yang melakukan kegiatan Perdagangan
Lebih terperinciKAJIAN PENGEMBANGAN KONTRAK BERJANGKA CPO
KAJIAN PENGEMBANGAN KONTRAK BERJANGKA CPO Widiastuti *) Kepala Bagian Pengembangan Pasar, BAPPEBTI Pengantar redaksi: Tahun 2010, lalu, Biro Analisa Pasar, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi
Lebih terperinciFilosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang
Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah
Lebih terperinciSURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10
SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciSalah satu kontribusi terbesar pada krisis ekonomi dan resesi di lndonesia
I. PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Salah satu kontribusi terbesar pada krisis ekonomi dan resesi di lndonesia adalah besarnya hutang swasta kepada pihak luar negeri. Keadaan ini diperparah oleh ketidakmampuan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720)
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 93, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya
Lebih terperinciInvestasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang
Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah
Lebih terperinciSiaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011
Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011 A. Indeks Harga Saham Gabungan Pada perdagangan tanggal 3 Januari 2011, yang merupakan perdagangan awal tahun 2011, Indeks Harga Saham Gabungan
Lebih terperinciSistem Resi Gudang Bagi Petani
Sistem Resi Gudang Bagi Petani BAPPEBTI Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi CoFTRA Commodity Futures Trading Regulatory Agency Sudah tahukah anda apa itu SRG? Perdagangan sebagai sektor penggerak
Lebih terperinciBAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA
BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR ATAS PAILITNYA PERUSAHAAN PIALANG BERJANGKA DALAM PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PEDAGANGAN BERJANGKA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/6/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/16/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK DOMESTIK DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk melakukan hedging, speculation, dan arbitrage.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia menyebabkan beberapa instrumen keuangan seperti saham, obligasi, hingga derivatif menjadi sarana untuk melakukan investasi. Tidak hanya
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 14 / PBI / 2005 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7 / 14 / PBI / 2005 TENTANG PEMBATASAN TRANSAKSI RUPIAH DAN PEMBERIAN KREDIT VALUTA ASING OLEH BANK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Bank Indonesia mempunyai
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa pembangunan bidang ekonomi khususnya kelancaran
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG. Umum pada tahun 1990 dan kemudian meningkatkan statusnya sebagai Bank
BAB II GAMBARAN UMUM PT.DANPAC BANDUNG 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sebelumnya Bank ini bernama PT Bank CIC Internasional Tbk (Bank CIC) yang pertama kali didirikan pada Mei 1989. Mulai beroperasi sebagai
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/7/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/17/PBI/2014 TENTANG TRANSAKSI VALUTA ASING TERHADAP RUPIAH ANTARA BANK DENGAN PIHAK ASING DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Adanya perdagangan derivatif memungkinkan berbagai partisipan untuk melindungi nilai aktiva yang dimilikinya dari risiko kerugian akibat menurunnya nilai aktiva hanya
Lebih terperinci2 bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi lindung nilai; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huru
No.117, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Valuta Asing. Rupiah. Bank. Asing. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5702). PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinci-2- Dengan cara tersebut, diharapkan stabilitas nilai tukar Rupiah dapat terjaga dan tercipta pendalaman pasar valuta asing domestik. Transaksi Lindun
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I PERBANKAN. BI. Prinsip Syariah. Lindung Nilai. Transaksi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 36) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I. Setiap organisasi apapun bentuknya akan selalu berupaya semaksimal
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi apapun bentuknya akan selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi itu dengan seefisien mungkin. Efisien dan efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian
Lebih terperinciPP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA
Copyright (C) 2000 BPHN PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA *36161 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 9 TAHUN 1999 (9/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.148, 2016 PERBANKAN. BI. Uang. Pasar. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5909) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Rumusan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Rumusan Permasalahan Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, corak dan ragam perdagangan juga mulai mengalami perkembangan, dari
Lebih terperinci6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720); 7. Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini dunia perindustrian mengalami pasang surut. Perkembangan dunia industri diikuti dengan kebutuhan dalam hal pendanaan sehingga industri
Lebih terperinciM E M U T U S K A N : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG KETENTUAN TEKNIS PERILAKU PIALANG BERJANGKA.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 60/M Tahun 2008 tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di lingkungan Departemen Perdagangan; 7. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005
Lebih terperinciNo. 14/ 3 /DPM Jakarta, 4 Januari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING
No. 14/ 3 /DPM Jakarta, 4 Januari 2012 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING Perihal : Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2 Keseluruhan kondisi tersebut menyebabkan meningkatnya risiko penurunan capacity to repay (default) dari ULN Korporasi Nonbank. Selain itu, sebagian
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Prinsip. Kehati-Hatian. Utang Luar Negeri. Korporasi. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 394) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Perkembangan pasar modal di Indonesia telah menunjukkan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon (stance) kebijakan moneter ditetapkan untuk menjamin agar pergerakan inflasi dan ekonomi ke depan tetap berada pada jalur pencapaian sasaran inflasi
Lebih terperinciPT. PRUTON MEGA BERJANGKA
PT. PRUTON MEGA BERJANGKA INDEX, FOREX & GOLD TRADING LEGALITAS PERUSAHAAN PT. PRUTON MEGA BERJANGKA PT. Pruton Mega Berjangka didirikan oleh para profesional pasar keuangan dengan visi inovatif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi menyebabkan kondisi pasar modal menurun, karena penurunan laba yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya turut memelihara dan mendukung pencapaian stabilisasi nilai rupiah,
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan
Lebih terperinciNo. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Kegiatan Usaha Bank Umum Berdasarkan Modal Inti Sehubungan
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO
ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa pembangunan bidang ekonomi khususnya kelancaran produksi dan distribusi barang
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/11/PBI/2007 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/11/PBI/2007 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya turut memelihara dan mendukung pencapaian stabilisasi nilai rupiah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/ 8 / PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI LINDUNG NILAI KEPADA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/ 8 / PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI LINDUNG NILAI KEPADA BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan Bank Indonesia adalah
Lebih terperinci