PENGARUH EXERCISE TERHADAP BERAT LEMAK VISERAL DAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA MENCIT OBESITAS
|
|
- Ari Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH EXERCISE TERHADAP BERAT LEMAK VISERAL DAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA MENCIT OBESITAS EFFECT OF EXERCISE ON VISCERAL FAT WEIGHT AND TOTAL CHOLESTEROL LEVELS IN OBESE MICE Dewi Hestiani K 1, Agussalim Bukhari 2, Ilhamjaya Patellongi 3 1 Bagian Keperawatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia, 2 Bagian Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, 3 Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Dewi Hestiani K, S.Kep Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia Makassar, HP : deeheztyadien@yahoo.co.id
2 Abstrak Latihan fisik dipilih oleh sebagian masyarakat untuk mengatasi obesitas utamanya dalam menurunkan berat badan, lingkar perut, lemak dan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Forced Exercise dan Voluntary Exercise terhadap berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol darah pada mencit obesitas. Desain penelitian adalah Eksperimental dengan rancangan Static Group Comparison dengan jumlah sampel sebanyak 21 ekor mencit obesitas yang terbagi menjadi 3 kelompok sampel. Data yang dikumpulkan meliputi berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi Forced Exercise selama 8 minggu berat badan mencit menurun 13,05 gram, lingkar perut menurun 5,4 cm, dan setelah intervensi Voluntary Exercise selama 8 minggu berat badan mencit menurun 13,30 gram, lingkar perut menurun 6,2 cm. Berat lemak viseral pada ketiga kelompok adalah 0,14 gram pada kelompok Obese + Forced Exercise, 0,09 gram pada kelompok Obese + Voluntary Exercise dan 0,37 gram pada kelompok obesitas. Kadar kolesterol total pada ketiga kelompok adalah 109,42 gr/dl pada kelompok Obese + Forced Exercise,104,28 gr/dl pada kelompok Obese + Voluntary Exercise dan 130,14 gr/dl pada kelompok obesitas. Dapat disimpulkan bahwa Voluntary Exercise memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan Forced Exercise dalam penurunan berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol darah. Diharapkan penerapan Voluntary Exercise dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mengatasi obesitas. Kata kunci : Forced Exercise, Voluntary Exercise, Berat Badan, Lingkar Perut, Lemak Viseral Abstract Physical exercise is chosen by the majority of society to overcome the main obesity in losing weight, waist circumference, fat and cholesterol. The aims of the study to determine the effect Forced and Voluntary Exercise Exercise on body weight, waist circumference, visceral fat weight and blood cholesterol levels in obese mice. This experimental research was designed with Static Group Comparison with a total sample of 21 obese mice were divided into 3 groups of samples. Data collected were body weight, waist circumference, visceral fat weight and total cholesterol levels. The results of the study indicated that after intervention Forced Exercise for 8 weeks mice body weight decreased by grams, abdominal circumference decreased by 5.4 cm, and after the intervention of Voluntary Exercise during the 8-week body weight of mice decreased to grams, abdominal circumference decreased 6,2 cm. Visceral fat weight in all three groups was 0.14 grams of the group Obese + Forced Exercise, 0.09 grams of the group Obese + Voluntary Exercise and 0.37 grams in the obese group. Total cholesterol levels in all three groups was g / dl in group Obese + Forced Exercise, g / dl in group Obese + Voluntary Exercise and g / dl in the obese group. It can be concluded that the Voluntary Exercise gives a greater influence than the Forced Exercise in weight loss, abdominal circumference, visceral fat weight and blood cholesterol levels. It is expected the application of Voluntary Exercise can be applied in daily life as an attempt to overcome obesity. Keywords: Forced Exercise, Voluntary Exercise, Weight, Abdominal circumference, visceral fat
3 PENDAHULUAN Salah satu masalah yang meningkatkan risiko gangguan kesehatan di negara maju maupun negara berkembang adalah obesitas. Menurut WHO lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan lebih atau obesitas. Obesitas berhubungan erat dengan gangguan jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus, gangguan keseimbangan kolesterol darah dan penyakit sindrom metabolik yang lain (Nurmalina, 2011). Masalah obesitas meningkat cepat di berbagai belahan dunia menuju proporsi epidemik. Di negara maju obesitas telah menjadi epidemi yang memberikan kontribusi sebesar 35% terhadap angka kesakitan dan kontribusi 15-20% bagi angka kematian. Sedangkan menurut Euromonitor International, tingkat pertumbuhan obesitas di sejumlah negara berkembang tahun 2010, yakni vietnam 22,5%, Hongkong 17,8%, India 10%, dan Korea Selatan 8,07%, Selandia Baru 5,2% (Barbara et al., 2009). Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menangani masalah obesitas, antara lain : dengan diet, terapi psikologis dan olahraga. Dengan mengatur diet, kalori yang masuk ke dalam tubuh dapat diseimbangkan dengan kalori yang dikeluarkan sehingga obesitas dapat diturunkan. Olahraga juga menangani obesitas. Latihan fisik pada senam aerobik yang dilakukan selama 50 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu dapat mengendalikan berat badan, tekanan darah dan kolesterol atau lemak di dalam darah (Adiwinanto, 2008). Lemak tidak terdistribusi secara merata di seluruh tubuh. Deposit terbesar lemak terletak di area subkutan sebagai lemak subkutan yaitu 80% dari seluruh lemak tubuh, sementara sisanya di viseral sebagai lemak viseral yang terdapat dalam rongga abdomen dan rongga dada. Lemak viseral terutama di rongga abdominal memungkinkan terjadinya komplikasi metabolik yang meningkatkan risiko terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Mengingat distribusi lemak tidak merata dan metode skinfold hanya dapat digunakan untuk mengukut tebal lemak di bawah kulit (lemak subkutan) dan sulit untuk dilakukan pada lemak viseral utamanya yang terdapat pada rongga dada, diperlukan sebuah penelitian yang dapat melakukan penilaian terhadap lemak viseral yang terdapat di rongga dada utamanya lemak viseral jantung dan pada rongga perut atau epididimal fat dengan cara menghitung berat lemak viseral dan melihat struktur lemak viseral (Drolet et al., 2011). Gangguan fungsi insulin merupakan kondisi yang diakibatkan juga oleh obesitas, yang memberikan dampak pada gangguan metabolisme lemak yang meningkatkan kadar kolesterol. Pemberian latihan diharapkan dapat memperbaiki sistem metabolisme utamanya metabolisme lemak dan menyeimbangkan kembali kadar kolesterol dalam darah (Rachmat dkk., 2009)
4 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Forced Exercise dan Voluntary Exercise terhadap Berat Lemak Viseral dan Kadar Kolesterol Total pada Mencit Obesitas. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Animal Fakultas Kedokteran Unhas dan Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan Unhas. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen denga rancangan Static Group Comparison. Rancangan ini membandingkan kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dengan pengukuran sebelum dan setelah perlakuan (Notoatmodjo, 2010). Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Mencit ( Mus Musculus) sebanyak 21 ekor yang terbagi dalam 3 kelompok. kelompok 1 ( obesitas + forced Exercise sebagai kelompok perlakuan 1), kelompok 2 (o besitas + Voluntary Exercise sebagai kelompok perlakuan), kelompok 3 (mencit obesitas tanpa exercise sebagai kelompok kontrol). Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yang memenuhi syarat inklusi untuk diteliti yaitu Mencit (Mus Musculus) yang berumur minggu dan Berjenis kelamin jantan, Berat badan 30 gram. Sampel diekslusi jika mencit tidak sehat dan tidak mengikuti latihan, dan didrop Out jika mencit yang mati selama eksperiment. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menmeriksa Kadar kolesterol total dengan mengambil darah dari ekor yang telah desinfeksi menggunakan alcohol yang selanjutnya dipotong sepanjang ± 0,3 cm. kolesterol total kemudian diukur dengan alat tes kolesterol dengan subyek darah yang diteteskan pada strip kolesterol. Sedangkan lemak viseral diperiksa dengan cara membedah dan mengambil jaringan lemak viseral pada daerah epipimis yang selanjutnya ditimbang dengan neraca analitik. HASIL Uji Kruskal Wallis seperti yang ditunjukkan pada tabel 1. bertujuan untuk mengetahui perbedaan berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Hasil uji ini menunjukkan nilai p = 0,02 atau nilai p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada perubahan berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese.
5 Untuk membandingkan dua di antara tiga kelompok dan melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan berat lemak viseral yang lebih bermakna dibandingkan dengan kelompok yang lain, maka dilakukan uji Post Hos Mann-Whitney Test sesuai yang ditampilkan pada tabel 2. Adapun hasil uji ini ditunjukkan dengan nilai p pada masing-masing pasangan kelompok yang dibandingkan. Pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise diperoleh nilai p = 0,18 atau p > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise. Demikian pula pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese menunjukkan nilai p = 0,08 atau p > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese. Sedangkan pada perbandingan antara kelompok Obese + dan Obese + Voluntary Exercise menunjukkan nilai p = 0,02 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada berat lemak viseral antara kelompok Obese dan Obese + Voluntary Exercise. Namun, pada gambar 1. tetap terlihat perbedaan berat lemak viseral pada kedua kelompok tersebut. Uji One Way Anova seperti yang ditunjukkan pada tabel 3. bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Hasil uji ini menunjukkan nilai p = 0,00 atau nilai p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Untuk membandingkan dua di antara tiga kelompok dan melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan kadar kolesterol total yang lebih bermakna dibandingkan dengan kelompok yang lain, maka dilakukan uji Post Hos LSD Test seperti yang terlihat pada tabel 4. Adapun hasil uji ini ditunjukkan dengan nilai p pada masing-masing pasangan kelompok yang dibandingkan. Pada perbandingan antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise diperoleh nilai p = 0,02 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Forced Exercise dan Obese + Voluntary Exercise. Demikian pula pada perbandingan antara kelompok Obese + Voluntary Exercise dan Obese menunjukkan nilai p = 0,00 atau p < 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese + Voluntary Exercise dan Obese. Dan pada perbandingan antara kelompok Obese + dan Obese + Forced Exercise menunjukkan nilai p = 0,00 atau p <
6 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan secara bermakna pada kadar kolesterol total antara kelompok Obese dan Obese + Forced Exercise. PEMBAHASAN Pada penelitian ini terlihat perbedaan yang signifikan pada berat badan, lingkar perut, berat lemak viseral dan kadar kolesterol total antara mencit obesitas tanpa exercise, mencit obesitas yang diberikan Forced Exercise dan mencit obesitas yang diberikan Voluntary Exercise. Aktivitas fisik merupakan istilah umum untuk segala sesuatu pergerakan tubuh karena aktivitas otot yang akan meningkatkan kebutuhan energi. Berbagai hipotetsis menyebutkan bahwa aktivitas fisik dapat mengontrol berat badan melalui proses meningkatkan energi expenditure, memperbaiki kapasitas aerobik, memperbaiki komposisi tubuh, meningkatkan kapasitas mobilisasi dan oksidasi lemak, mengontrol asupan makanan dengan cara mengendalikan selera makan dan asupan makanan tinggi lemak, meningkatkan respon termogenesis, meningkatkan sensivitas insulin serta memperbaiki profil lipid darah (Andrea et al., 2013). Dari hasil penelitian latihan fisik jauh lebih baik dalam menurunkan berat badan dibandingkan intervensi diet dan terapi psikologis. Latihan olahraga mempunyai pengaruh yang jelas pada penurunan kolesterol. Wilmore & Costill menyebutkan bahwa obesitas memicu terjadinya banyak risiko bagi kesehatan dan latihan fisik merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kelebihan lemak sekaligus untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani yang baik (Vissers et al., 2013). Latihan fisik berpengaruh dalam peningkatan oksidasi karbohidrat terjadi peningkatan jumlah, ukuran, dan daerah permukaan membran mitokondria, serta meningkatnya kegiatan atau konsentrasi enzim yang terlibat di dalam daur siklus krebs dan sistem transport elektron, sedangkan pada oksidasi lemak diketahui dengan adanya peningkatan penyimpanan trigliserida di dalam intramuskular, yang disimpan dalam bentuk lemak, meningkatnya pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan lemak, sehingga tersedianya lemak sebagai bahan bakar, serta meningkatnya kegiatan enzim yang terlibat di dalam aktivitas transport, dan pemecahan lemak. Aktivitas otot merupakan salah satu jalan untuk memindahkan lemak dari jaringan adipose kemudian membakarnya menjadi energi di otot (Brian et al., 2009). Para ahli fisiologi olahraga mengemukakan bahwa olahraga umumnya mengurangi presentasi lemak tubuh dan meingkatkan massa otot, serta meningkatkan presentasi jaringan
7 non-lemak. Selain itu disebutkan pula bahwa program olahlaga aerob dapat mengurangi risiko penyakit yang dihubungkan dengan obesistas (Sheerwood, 2012). Oscai dan Holloszy membandingkan antara efek dari diet dan latihan pada komposisi tubuh beberapa ekor rat, di mana dalam eksperimen itu kelompok di bagi menjadi dua dengan berat badan awal yang sama antara dua kelompok. Selanjutnya salah satu kelompok diberikan diet (pembatasan makanan) dan kelompok yang lain diberikan latihan (renang) selama 18 minggu dan didapatkan kesimpulan bahwa latihan lebih banyak menyebabkan penurunan berat badan. Penurunan berat badan pada sebagai pengaruh dari olahraga bersamaan dengan penurunan massa lemak, lingkar perut, dan kadar kolesterol (Sudibjo, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa Voluntary Exercise memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan Forced Exercise dalam menurunkan berat lemak viseral, dan kadar kolesterol total pada mencit obesitas. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pembaca untuk mengaplikasikan voluntary exercise atau latihan dengan intesitas ringan yang dikerjakan secara kontinyu ke dalam aktivitas keseharian. Selain itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini.
8 DAFTAR PUSTAKA Adiwinanto Wahyu. (2008). Pengaruh Intervensi Olahraga di Sekolah terhadap Indeks Massa Tubuh dan Tingkat Kesegaran Kardiorespirasi pada Remaja Obesitas (Tesis). Semarang : Universitas Diponegoro Andrea Egger et al. (2013). The Effect of Aerobic Exercise on Intrahepatocellular and Intramyocellular Lipids in Healthy Subjects. Bren Swizterland : University of Bern. Barbara J Nicklas et al. (2009). Effect of Exercise Intensity on Abdominal Fat Loss during Calorie Restriction in Overweight and Obese Postmenopausal Women : a randominazed. Controlled trial. USA : American Society for Nutrition Brian AI et al. (2008). Effect of Exercise Training Intensity on Abdominal Visceral Fat and Body Composition. NIH Public Access. San Diego : University of California Drolet et al. (2008). Hypertrophy and Hyperplasia of Abdominal Adipose Tissues in Women. International Journal of Obesity : Nature Publishing Group. Notoatmodjo Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nurmalina Rina. (2011). Pencegahan & Manajemen Obesitas : Panduan Untuk Keluarga. Jakarta : Elex Media Komputindo Racmat Soegih & Kunkun K.W. (2009). Obesitas : Permaslahan dan Terapi Klinis. Jakarta : Sagung Seto Sheerwood. (2012). Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC Sudibjo Prijo. (2009). Beberapa Pertimbangan dalam Pemilihan Metode untuk Mengestimasi Lemak Badan. Jurnal Universitas Sumatera Utara Vissers et al. (2013). The Effect of Exercise on Visceral Adipose Tissue in Overweight Adults : A Systematic Review and Meta Analys. Open Access. Swizterland : Bern University of Applied Sciences.
9 Lampiran Tabel 1. Hasil Uji Kruskal Wallis Perbedaan Berat Lemak Viseral Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Mean ± SD Kruskal Wallis 1 0,14 ± 0,78 p = 0,02 2 0,09 ± 0,60 3 0,37 ± 0,19 Tabel 2. Hasil Uji Post Hoc Mann-Whitney Test Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Perbedaan Rata-Rata Post Hoc Test 1 vs p = vs 3-0,23 p = vs p = 0.02 Tabel 3. Hasil Uji One Way Anova Perbedaan Kadar Kolesterol Total Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Mean ± SD One Way Anova ± 3.73 p = ± ± 5.69 Tabel 4. Hasil Uji One Way Anova Perubahan Lingkar Perut Kelompok Obese (1) + Forced Exercise, Obese + Voluntary Exercise (2), dan Obese (3) Kelompok Perbedaan Rata-Rata Post Hoc Test 1 vs p = vs p = vs p = 0.00
10 Gambar 1. Perbedaan Berat Lemak Viseral berat lemak viseral (gram) 0.37 berat lemak viseral (gram) Obese + Fex Obese + Vex Obese
BAB I PENDAHULUAN. permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki permasalahan kesehatan terutama beban ganda masalah gizi (double burden of malnutrition) yaitu kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di zaman modern ini. Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit dimana terjadi penimbunan lemak
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS
Perbedaan Pengaruh Frekuensi... (Elfiannisa Azmy Andini) 3 PERBEDAAN PENGARUH FREKUENSI LATIHAN SENAM AEROBIK TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DAN BERAT BADAN PADA MEMBERS WANITA DI CAKRA SPORT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelebihan berat badan saat ini merupakan masalah yang banyak terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur lebih dari 30 tahun
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN Linda Lingas, 2016 ; Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Daya tahan kardiorespirasi adalah salah satu unsur kebugaran jasmani yang menggambarkan kemampuan pembuluh paru-paru jantung dan darah untuk memberikan jumlah
Lebih terperinciSKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA I NYOMAN AGUS PRADNYA WIGUNA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya era globalisasi memberikan pengaruh besar pada segala aspek kehidupan, salah satunya kehidupan sosial ekonomi dunia. Sejak pertengahan 2007, kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai negara mengingat beban biaya serta morbiditas dan mortalitas yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegemukan dan obesitas menjadi masalah kesehatan yang serius di berbagai negara mengingat beban biaya serta morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh obesitas.
Lebih terperinciABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA
ABSTRAK PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA Michelle Regina Sudjadi, 2012; Pembimbing I: Penny S.M.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami perubahan, yaitu dari deposisi lemak subkutan menjadi lemak abdominal dan viseral yang menyebabkan peningkatan
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH Dinar Sarayini Utami P., 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Lusiana Darsono dr., M.Kes. :
Lebih terperinciABSTRAK. Ronauly V. N, 2011, Pembimbing 1: dr. Sijani Prahastuti, M.Kes Pembimbing 2 : Prof. DR. Susy Tjahjani, dr., M.Kes
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL DAN PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA Ronauly V. N, 2011,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi seseorang menunjukkan seberapa besar kebutuhan fisiologis individu tersebut telah terpenuhi. Keseimbangan antar nutrisi yang masuk dan nutrisi yang dibutuhkan
Lebih terperinciPENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS
PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau. meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan suatu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik spesifik. (1) Obesitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sindroma metabolik merupakan kumpulan kelainan metabolik komplek yang muncul sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular serta diabetes mellitus tipe 2. Komponen
Lebih terperinciABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS
ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK DIBANDINGKAN SIMVASTATIN Jessica Angela Haryanto,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...
v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........ i ABSTRAK.......... iii DAFTAR ISI.............. v DAFTAR TABEL........ viii DAFTAR GAMBAR......... x DAFTAR LAMPIRAN..... xi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun sosial. Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertambahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium menggunakan post-test control design group only. Pada penelitian ini terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran antropometri terdiri dari body mass index (BMI), pengukuran lingkar pinggang, rasio lingkar panggul pinggang, skinfold measurement, waist stature rasio,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat modern cenderung hidup dengan tingkat stres tinggi karena kesibukan dan tuntutan menciptakan kinerja prima agar dapat bersaing di era globalisasi, sehingga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah metode sederhana yang digunakan untuk menilai status gizi seorang individu. IMT merupakan metode yang murah dan mudah dalam mengukur
Lebih terperinciPENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI
PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN PERSENTASE LEMAK BADAN DI AEROBIC AND FITNESS CENTRE FORTUNA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan ideal adalah model kurus dan langsing, obesitas dipandang sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh setiap manusia. Banyak faktor yang berperan dalam proses penuaan. Salah satunya adalah obesitas. Seiring dengan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGARUH LARI RUTIN DENGAN LARI RUTIN DITAMBAH LATIHAN OTOT INTI TERHADAP LINGKAR PINGGANG PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP
PERBANDINGAN PENGARUH LARI RUTIN DENGAN LARI RUTIN DITAMBAH LATIHAN OTOT INTI TERHADAP LINGKAR PINGGANG PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNDIP Musdalifa Maftuhatul Janna Hae 1, Darmawati Ayu Indraswari
Lebih terperinciEFEK INFUSA BUNGA ROSELLA
ABSTRAK EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Shela Mareta, 2010 Pembimbing I : Lisawati
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA
ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA Emanuella Tamara, 2016; Pembimbing I : Harijadi Pramono,
Lebih terperinciABSTRAK. Miracle, 2012, Pembimbing I : Hj. Sri Utami S, Dra., M.kes Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK, M.Kes
ABSTRAK EFEK DAUN KEMUNING (Murraya paniculata (L.) Jack) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM PADA MENCIT (Mus muculus) GALUR Swiss-Webster JANTAN Miracle, 2012, Pembimbing I : Hj. Sri Utami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diukur dengan alat ukur berat badan dengan satuan kilogram. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR
ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR Jane Haryanto, 2012 ; Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II : Penny Setyawati M.,
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA Ahmad Syauqy 1 1 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi email : asqyjbi30@gmail.com
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Tempat: SMA Negeri 9 Semarang Waktu: April - Mei 2016 3.3 Jenis dan Rancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat DM dengan prevalensi 8,6% dari total
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beranekaragam. Disaat masalah gizi kurang belum seluruhnya dapat diatasi muncul masalah gizi lebih
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Senam aerobik, persentase lemak subkutan.
PEMBERIAN SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN LEBIH MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK SUBKUTAN DIBANDINGKAN INTENSITAS SEDANG PADA MAHASISWI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 1 I Made Wisnu Saputra
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA DEWASA MUDA OBESITAS DI STIKES INDONESIA PADANG Skripsi Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan fisik sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik merupakan salah satu upaya
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA Entin Hartini, 2011, Pembimbing I : Prof. Dr. Susy Tjahjani
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN
ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN Sylvia Sari Dewi, 2012. Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr.,
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK
ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Dina Asri Dianawati, 2012, Pembimbing I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,m.kes. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di era modern ini terutama di daerah perkotaan di Indonesia umumnya mempunyai gaya hidup kurang baik, terutama pada pola makan. Masyarakat perkotaan umumnya
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK APEL (Malus sylvestris Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA MENCIT (Mus musculus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Ridho
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN
ABSTRAK EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN Richard Ezra Putra, 2010. Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Fen Tih,
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Obesitas atau kegemukan merupakan kondisi kelebihan bobot badan akibat penimbunan lemak yang melebihi 20% pada pria dan 25% pada wanita dari bobot badan normal. Kondisi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan social, semua aspek tersebut akan mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sehat jiwa raga sepanjang hidup adalah impian semua orang. Sejak kemerdekaan Indonesia berkembang menjadi Negara yang mempunyai visi menjadi Indonesia sehat tertuang
Lebih terperinciHubungan Kebugaran Jasmani Dan Lemak Tubuh Pada Kelompok Senam Dan Kelompok Tidak Senam
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kebugaran Jasmani Dan Lemak Tubuh Pada Kelompok Senam Dan Kelompok Tidak Senam 1 Putri Kania Dewi, 2 Ieva B Akbar, 3 Arief Budi Yulianti 1,2,3 Pendidikan
Lebih terperinciBAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden
BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA Berdasarkan judul penelitian Hubungan Gaya Hidup Dan Tingkat Kebugaran jasmani Terhadap Risiko Sindrom Metabolik maka dapat dideskripsikan data
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subyek penelitian ini yaitu tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar, usia 90 hari dengan berat badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang prevalensinya tiap tahun semakin meningkat. Di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah
Lebih terperinciEFEK DAGING BUAH NAGA
ABSTRAK EFEK DAGING BUAH NAGA (Hylocereus undatus) TERHADAP LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI KOLESTEROL Billie Sancho Thea, 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas fisik yang teratur mempunyai banyak manfaat kesehatan dan merupakan salah satu bagian penting dari gaya hidup sehat. Karakteristik individu, lingkungan sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak didalam tubuh yang lebih dari normal sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit yang dapat mengurangi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES
ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES Viola Stephanie, 2010. Pembimbing I : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes. Pembimbing II : dr. Ellya Rosa Delima, M.Kes. Obesitas
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.
ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL Marissa Johannes, 2006 Pembimbing: Suhendar A.G.,dr.FCCP. FACA Aming Tohardi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Diabetes Melitus (DM) adalah sindrom kelainan metabolik dengan tanda terjadinya hiperglikemi yang disebabkan karena kelainan dari kerja insulin, sekresi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kegemukan ( overweight) merupakan salah satu masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun di negara berkembang seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi diet tinggi lemak dan fruktosa di masyarakat saat ini mulai meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya konsumsi junk food dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium. guajava Linn) TERHADAP KADAR KOLESTEROL MENCIT. (Mus musculus) DIABETIK
HUBUNGAN PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava Linn) TERHADAP KADAR KOLESTEROL MENCIT (Mus musculus) DIABETIK Oleh : TIKA CITRA AYU LESTARI 080100090 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan, penyerapan dan penggunaan zat gizi. Status gizi berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi baik
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (1) (2012) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf LATIHAN SENAM AEROBIK UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN, LEMAK, DAN KOLESTEROL
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN SENAM AEROBIC INTENSITAS SEDANG DAN TINGGI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN. Naskah Publikasi. Disusun oleh :
PENGARUH PEMBERIAN SENAM AEROBIC INTENSITAS SEDANG DAN TINGGI TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana
Lebih terperinciPERAN LATIHAN FISIK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA INDIVIDU OVERWEIGHT ATAU OBESITAS YANG MENDAPATKAN KONSELING GIZI TENTANG LOW CALORIE DIET
PERAN LATIHAN FISIK TERHADAP NAFSU MAKAN PADA INDIVIDU OVERWEIGHT ATAU OBESITAS YANG MENDAPATKAN KONSELING GIZI TENTANG LOW CALORIE DIET Ika Risky M 1, Harry Freitag LM 2, Dian Caturini S 3 Latar belakang;
Lebih terperinciFREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH
FREKUENSI LATIHAN KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH ) Ni Made Ari Pradnyawati, ) M. Irfan, ) I Made Niko Winaya. Mahasiswi Program Studi Fisioterapi, Fakultas
Lebih terperinciEFEK INFUSA BUNGA ROSELLA
ABSTRAK EFEK INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH MENCIT BETINA GALUR Swiss Webster YANG DIBERI DIET LEMAK TINGGI Angga Herlambang Nagarasit, Liong, 2011 Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak. abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. BMI lebih besar dari atau sama dengan 25 dikategorikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan menuju Indonesia sehat. fisik, mental dan sosial. Semua aspek tersebut akan mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehat jiwa raga sepanjang kehidupan adalah impian dari setiap orang. Sejak kemerdekaan Indonesia berkembang menjadi negara yang mempunyai visi menjadi Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN
ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN Tria Pertiwi, 2014 Pembimbing I Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang artinya masalah gizi kurang belum
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA
ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS MASA TUBUH (IMT) DAN TEBAL LIPAT KULIT (TLK) PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA Patricia Helena Christiani S, 2016, Pembimbing I : Stella
Lebih terperinciABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED
ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED (Linum usitatissimum L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Ghaluh Ajeng Retno Pramesty,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai laporan kesehatan mengindikasikan bahwa prevalensi penyakit tidak menular lebih banyak dari pada penyakit menular. Dinyatakan oleh World
Lebih terperinciPERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG Syifa Fauziyah 1), Tanto Hariyanto 2), Wahidyanti Rahayu S 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA WANITA USIA PRODUKTIF
PENGARUH SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA WANITA USIA PRODUKTIF NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : MAFALINA AMALIA 201310301030 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan prevalensi terjadinya berat badan berlebih (overweight)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan prevalensi terjadinya berat badan berlebih (overweight) maupun obesitas merupakan hal penting yang harus kita perhatikan. Obesitas meningkat pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi, dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di
Lebih terperinciJST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : ISSN
JST Kesehatan, Juli 2016, Vol.6 No.3 : 388 392 ISSN 2252-5416 PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIK DAN ANAEROBIK TERHADAP KOMPONEN DARAH PERIFER PADA MENCIT JANTAN The Effect of Aerobic and Anaerobic Physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Theresia Vania S S, 2015, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Obesitas dan Persentase Lemak 2.1.1 Prevalensi Obesitas Secara global, prevalensi obesitas telah meningkat sejak tahun 1980 dan peningkatannya sangat cepat. 11
Lebih terperinciPREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER
ABSTRAK PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2010 Shiela Stefani, 2011 Pembimbing 1 Pembimbing
Lebih terperinciGambaran upaya penurunan berat badan melalui olahraga aerobik pada remaja obes Kelas X Tahun 2016 di SMA Kristen Irene Manado
Jurnal e-biomedik (ebm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017 Gambaran upaya penurunan berat badan melalui pada remaja obes Kelas X Tahun 2016 di SMA Kristen Irene Manado 1 Erick Tungka 2 Hendri Opod
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita dimulai saat berkurang sampai berhenti fase menstruasi, ditandai dengan berhenti diproduksinya sel telur
Lebih terperinciTERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Diaz Hazrina S, 2016; Pembimbing I : Endang Evacuasiany
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. EVALUASI EFEK TEH JATI CINA (Cassia angustifolia Vahl.) TERHADAP KADAR ALBUMIN PLASMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) OBES
KARYA TULIS ILMIAH EVALUASI EFEK TEH JATI CINA (Cassia angustifolia Vahl.) TERHADAP KADAR ALBUMIN PLASMA PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) OBES Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Lebih terperinciAKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS SENTRAL PADA WANITA DI KELURAHAN TANAH PATAH KOTA BENGKULU
AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS SENTRAL PADA WANITA DI KELURAHAN TANAH PATAH KOTA BENGKULU Nurul Khairani, Santoso Ujang Effendi, Lara Wirda Utamy Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Tri Mandiri
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER
ABSTRAK PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D 3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT GALUR SWISS WEBSTER Timothy Imanuel, 2014, Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR
ABSTRAK PENGARUH INFUSA TOMAT TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Dwi Anggraini, 2009; Pembimbing I : Winsa Husin,dr.,M.Sc.,M.Kes Pembimbing II : Penny Setyawati,dr.,Sp PK.,M.Kes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan menjadi salah satu hal penting dalam penentu kesehatan dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang sehat masih rendah.
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Stella
Lebih terperinciPENGARUH INJEKSI LEPTIN JANGKA PENDEK TERHADAP KADAR ADIPONEKTIN DALAM SERUM Rattus norvegicus STRAIN WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
PENGARUH INJEKSI LEPTIN JANGKA PENDEK TERHADAP KADAR ADIPONEKTIN DALAM SERUM Rattus norvegicus STRAIN WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Dian Prawibawa 1, M Rasjad indra 2, Bambang Prijadi 3 1 2 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight adalah kondisi berat badan seseorang melebihi berat badan normal pada umumnya. Sementara obesitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit metabolik dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius. Pada penyakit metabolik dapat ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi
Lebih terperinciSKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.
SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT) DIBANDINGKAN DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN TERHADAP PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERBEDAAN KETEBALAN LEMAK ABDOMINAL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK HIGH IMPACT PADA WANITA DI SANGGAR SENAM BENGAWAN SPORT SKRIPSI
PERBEDAAN KETEBALAN LEMAK ABDOMINAL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM AEROBIK HIGH IMPACT PADA WANITA DI SANGGAR SENAM BENGAWAN SPORT SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah populasi terbesar setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Pada tahun 2010 menurut data statistik menunjukkan bahwa jumlah
Lebih terperinci