16. Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), Application of the New Production

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "16. Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), Application of the New Production"

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA 1. Abduh, M. (2005), Konstruksi Ramping: Memaksimalkan Value dan Meminimalkan Waste, Prosiding 25 tahun Pendidikan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi di Indonesia, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB 2. Alarcon, L. (1997), Lean Construction, A.A. Balkema, Rotterdam. 3. Alwi, S., Hampson, K., Mohamed, S. (2002), Non Value-Adding Activities: A Comparative Study of Indonesian and Australian Construction Projects, Proceedings IGLC-10, August 2002, Gramodo Brazil. 4. Arbulu and Ballard. (2005), "Lean Supply System in Construction", Proc., 12th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction. 5. Ballard, G. (2000), The Last Planner System of Production Control, School of Civil Engineering, Faculty of Engineering, The University of Birmingham. 6. Ballard & Howell (1998), "What Kind of Production is Construction", Proc., 6th Annual Conf. of the International Group for Lean Construction. 7. Cain, C.T. (2004), Profitable Patnering for Lean Construction, Blackwell. 8. Capo, Lario, Hospitaler. (2004), Lean Production in the Construction Supply Chain Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference, Cancun, Mexico. < 20CD/PAPERS pdf> 3 Oktober Dainty, A.R.J., Geoeffrey, Millet,S.J. (2001), New Perspectives on Construction Supply Chain Integration. Supply Chain Management: An International Journal, Volume 6, Number 4, pp Fajri, E.Z., Senja, R.A., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa. 11. Gaspersz, V. (2005), Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufacturing 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 12. Giammalvo, P.D. (2006), Project Management Dictionary, Generasi Info Media, Jakarta. 13. Hanfield, R.B., & Nichols, E.L. (1999). Introduction to supply chain management, Prentice-Hall, Upper Saddle River, New Jersey. 14. Hersey et al., (1996). Management of Organizational Behaviour. New Jersey: Prentice Hall, Inc. 15. Hikmawati (2004), Identifikasi Faktor-faktor Keberhasilan Kritis Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 103

2 Indrajit, R.E., Djokopranoto. R. (2003), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta. 17. Koskela, L. (1992), Application of the New Production Philosophy to the Construction Industry? CIFE Technical Report No. 72, California: Centre for Integrated Facility Engineering, Stanford University. 18. Lapu, A.S. (2004), Studi Awal Supply Chain Management Pada Kontraktor- Kontraktor di Surabaya Tesis Program Pascasarjana MTS Manajemen Konstruksi, Universitas Kristen Petra. 19. Manaf, N.Y. (2005), Kinerja Pengelolaan Teknologi Informasi Pada Kontraktor di Indonesia, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 20. Maylor, H. (2003), Project Management, third edition, Prentice-Hall. 21. Moon, et. al., (2007), Performance Indicators Based On TVF Theory, Proceedings IGLC-15, July 2007, Michigan, USA. 22. O Brien, W., K. London, and R. Vrijhoef. (2002), Construction supply chain modeling: a research review and interdisciplinary research agenda. Proceedings the Tenth Annual Conference of the International Group for Lean Construction, Gramado, Brazil, August 6-8, 2002, pp O'Brien, W. (1995), "Construction Supply-Chains: Case Study and Integrated Cost and Performance Analysis." Proceedings of the Third Annual Conference of the International Group for Lean Construction, University of New Mexico, Albuquerque, New Mexico. Reprinted in Luis Alarcon (Ed.). (1997). Lean Construction, The Netherlands, AA Balkema, pp Pujawan, I. N., Supply Chain Management, Penerbit Guna Widya, Surabaya, Rangkuti, F. (2004), Manajemen Persediaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 26. Roza, H.A. (2006), Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Kontraktor Indonesia Menuju Konstruksi Ramping, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 27. Salla, F. (2003), Penilaian Dan Perbaikan Kinerja Supply Chain Management Dan Simulasi Kebijakan di PT. X, Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. 28. Santos, Powell, and Formoso (1999), Evaluation Of Current Use Of Production Management Principles In Construction Practice, Proceedings IGLC-7, July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 29. Santos, A. (1999), Application of Flow Principles in The Production Management of Construction Sites, School of Construction and Property Management The University of Salford UK, PhD Dissertation. 30. Soeharto, I. (1995), Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta.

3 Susilawati (2005), Studi Supply Chain Konstruksi pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung, Tesis Magister Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung. 32. Vrijhoef & Koskela (1999), Roles Of Supply Chain Management In Construction, Proceedings IGLC-7, July 1999, University of California, Berkeley, CA, USA. 33. Wibowo. (2007), Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 34. Wisner, J.D. (2005), Principles of Supply Chain Management: A Balanced Approach, International Student Edition, Thomson. 35. Womack, J.P. and Jones, D.T. (1996), Lean Thinking: Banish Waste and Create Wealth in your Corporation. Simon and Schuster.

4 LAMPIRAN - A DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -1 (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) Judul Penelitian : Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Yullianty Noorlaelasari Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB A.1 DESKRIPSI PROYEK 1. Nama proyek : 2. Fungsi bangunan : 3. Lokasi proyek : 4. Besaran proyek Nilai kontrak : kualifikasi proyek : 5. Waktu pelaksanaan : 6. Pemilik proyek : 7. Jenis proyek : 8. Proyek Luas site proyek : Luas bangunan : Jumlah blok bangunan : Ketinggian bangunan : 9. Lingkup pekerjaan : 10. Konsultan MK : 11. Konsultan Perencana : 12. Jumlah subkontraktor yang terlibat : 13. Jumlah spesialis yang terlibat : 14. Jumlah supplier yang terlibat : A.2 PROSES PRODUKSI 15. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor utama? 16. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh subkontraktor dari kontraktor utama? 17. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor lain (berkontrak langsung dengan pemilik proyek)? 107

5 18. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor? 19. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek? 20. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 18) oleh supplier untuk proyek ini? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) 108

6 Tabel keterkaitan data pendukung dengan tabel yang digunakan untuk mempermudah didalam medapatkan data No. Indikator Data Pendukung di Proyek Ket 1. Ketepatan Waktu Penyelesaian Schedule Copy Proyek Actual progress Copy Network planning Copy Revisi schedule Tabel 1 2. Akurasi Pengiriman Material Data inspeksi dan tes untuk material (supplier) Copy + Tabel 2 Purchase Order (PO) Tabel 2 Delivery Order (DO) Tabel 2 Material schedule + revisi Copy + Tabel 1 Data material reject Tabel 2 Data lokasi quarry material yang digunakan proyek Copy + Tabel 3 3. Defect Selama Masa Konstruksi Data Defect yang terjadi Tabel 4 4. Inventory selama Masa Konstruksi Data Inventory Tabel 5 5. Komplain dari Owner terhadap Kontraktor Data komplain Tabel 6 6. Koordinasi Antar Pihak Data rapat-rapat yang dilakukan Tabel 7 Catatan berbagai kendala yang terjadi di proyek Copy Data subkontraktor yang digunakan Copy Schedule tenaga kerja yang digunakan + revisi Copy + Tabel 1 Schedule peralatan yang digunakan + revisi Copy + Tabel 1 Instruksi kerja untuk subkontraktor Schedule masing-masing pekerjaan yang disub-kan + revisi Copy + Tabel 1 Progress masing-masing pekerjaan yang disub-kan Copy Urutan-urutan aktifitas yang dilakukan pada pekerjaan yang Copy disub-kan Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan Copy Spesifikasi teknis pekerjaan Copy Catatan inspeksi dan tes terhadap subkontraktor Copy Schedule inspeksi dan tes + revisi Copy + Tabel 1 Catatan pengawasan terhadap jalannya operasi di lapangan Copy 109

7 No. Tabel 1. Revisi Schedule Uraian Halaman : Revisi Schedule ke Master Schedule 2. Schedule Peralatan 3. Schedule Material 4. Schedule tenaga kerja 5. Schedule pekerjaan yang disub-kan Schedule inspeksi dan tes 110

8 Tabel 2. Data kesesuaian waktu antara waktu pemesanan, pengiriman, penerimaan dan penggunaan material; data material diterima/ditolak Halaman : No. Uraian Pelaksanaan 1. Pemesanan 2. Pengiriman 3. Penerimaan 4. Penggunaan 5. Material yang diterima 6. Material yang ditolak

9 Tabel 3. Data Lokasi Quarry Material Halaman : No. Jenis Material Lokasi Quarry Jarak ke Site Keterangan 1. Beton 2. Baja/Besi 3. Kayu

10 Tabel 4. Data Defect No. Jenis Defect Penanggungjawab Intensitas Kejadian Halaman : Keterangan 113

11 Tabel 5. Data Inventory No Jenis Material Jenis Inventory Sebelum Sesudah Halaman : Keterangan 114

12 Tabel 6. Data complaint No. Jenis complaint Penanggungjawab Intensitas Kejadian Halaman : Keterangan 115

13 Tabel 7. Data Rapat No Jenis Rapat Intensitas Rapat Risalah Rapat Pemilik Proyek Kontraktor Utama Peserta Rapat Halaman : Subkontraktor Spesialis Supplier Mandor 116

14 Tabel Ketersediaan Data di Proyek Studi Kasus No. Jenis Data Proyek PPATK Proyek Marina Proyek Beleza Proyek RSCM Proyek Eminence 1. VO dan CO 2. Daftar kendala 3. Data risalah rapat 4. Data catatan hasil pengawasan 5. Puchase Order (PO) 6. Data monitoring kedatangan material 7. Data material reject 8. Data inventory material di gudang 9. Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan 10 Daftar complaints yang terjadi selama masa pelaksanaan 11. Invoice 12. Term pembayaran 13. Retur 14. RFQ/RFP 117

15 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung LAMPIRAN - B DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR TAHAP -2 PROYEK (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) (Responden : PT. Wijaya Karya) Judul Penelitian : PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG (Studi kasus : Proyek The Bellezza Permata Hijau) Yullianty Noorlaelasari Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak yang berbeda dan adanya kecenderungan bahwa masing-masing perusahaan yang terlibat memfokuskan diri pada aktifitas tertentu yang menjadi core competency-nya, dan menyerahkan aktifitas pendukung pada pihak-pihak lain diluar perusahaannya, merupakan beberapa penyebab terjadinya fragmentasi yang ada, hingga menjadikannya sebagai salah satu karakteristik dalam industri konstruksi. Meningkatnya biaya pelaksanaan, keterlambatan, konflik dan perselisihan, merupakan contoh permasalahan yang berawal dari fragmentasi, hingga industri konstruksi dikenal sebagai industri yang tidak efisien (Tucker et al., 2001). Fragmentasi adalah fenomena yang tidak perlu dicegah, namun perlu dicari solusinya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan konsep konstruksi ramping (lean construction), khususnya melalui pengelolaan rantai pasok (Supply Chain Management). Penerapan konsep ini dapat mendukung terhadap adanya perbaikan kinerja dari suatu jaringan supply chain, karena SCM merupakan suatu filosofi terintegrasi yang mengatur dan mengelola aliran total di suatu jaringan supply chain mulai dari supplier hingga konsumen akhir (Paulson et al., 2000), dengan dasar pemikiran berusaha mengurangi kesia-siaan (ketidakefisienan) dan optimalisasi pencapaian value dalam jaringan supply chain-nya, agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan memberikan kepuasan pada pelanggan. Studi mengenai supply chain konstruksi yang mendukung perkembangan ke arah konstruksi ramping (lean construction) di Indonesia baru memasuki tahap awal. Nurisra (2002) mengkaji secara terbatas permasalahan yang terdapat dalam hubungan antara kontraktor dan subkontraktor. Syachrani (2005) mengembangkan model pemilihan mitra pemasok pada proyek konstruksi. Untuk mendapatkan gambaran mengenai pola jaringan supply chain konstruksi yang lebih lengkap, Susilawati (2005) melakukan pemetaan terhadap pola dan proses pembentukan supply chain pada proyek konstruksi khususnya pada proyek bangunan gedung. Berbagai kajian awal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan studi-studi yang mengarah pada metoda pengelolaan supply chain konstruksi yang efektif dan efisien. Salah satu fokus kajian yang perlu dan belum diteliti adalah kajian mengenai hubungan antar Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 118

16 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konstruksi. Dari gambaran hubungan-hubungan yang terjadi pada proyek konstruksi tersebut, kemudian dapat dikaji bentuk hubungan yang efektif dan efisien, sehingga pada akhirnya dapat teridentifikasi berbagai metoda yang sesuai dalam pengelolaan supply chain konstruksi di Indonesia. Untuk mengkaji efektifitas dan efisiensi jaringan supply chain proyek konstruksi, diperlukan suatu alat bantu sebagai media di dalam penilaian yang akan dilakukan. Alat bantu yang dimaksud disini berupa suatu indikator yang akan dijadikan sebagai acuan untuk menilai kinerja dari jaringan supply chain itu sendiri. Melalui penelitian inilah kemudian akan dikembangkan suatu alat berupa indikator yang bisa digunakan untuk mengkaji kinerja supply chain (yaitu dinamika hubungan antar pihak yang terlibat) di suatu proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung. Hasil pengembangan indikator ini nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja supply chain pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping, sehingga hasil kajian dan evaluasi yang diperoleh bisa digunakan sebagai bahan acuan dalam pertimbangan-pertimbangan pengelolaan rantai pasok yang lebih efisien dan efektif. Pada tahap awal penelitian akan dilakukan penyusunan indikator-indikator penilaian yang dikembangkan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. Indikator-indikator ini disusun berdasarkan tiga aspek utama yaitu conversion, flow, dan value. Dimana ketersediaan jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran produksi dan koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat di suatu jaringan supply chain, akan menjadi acuan di dalam penyusunannya. 2. TUJUAN WAWANCARA Penelitian ini dirancang sebagai studi eksplorasi (exploratory study), dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan, terutama yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi di suatu jaringan supply chain pada proyek yang menjadi studi kasus. Pengambilan data akan dilaksanakan melalui mekanisme wawancara yang komprehensif dengan site manager, project manager, maupun divisi logistik dari perusahaan konstruksi yang terlibat, yaitu kontraktor PT. Wijaya Karya. Wawancara kali ini dilakukan dengan memilih responden Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik dari pihak Kontraktor (yaitu PT. Wijaya Karya) pada proyek studi kasus The Bellezza-Permata Hijau. Tujuan dilakukannya kegiatan wawancara ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi jenis-jenis data di lapangan yang terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi antar pihak yang terlibat (owner, kontraktor, subkontraktor dan supplier). 2. Menggali keterangan mengenai isi dari masing-masing jenis data yang ada. 3. Memperoleh contoh bentuk masing-masing jenis data atau bahkan bentuk nyata datadata primer terkait. Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 119

17 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 3. KELUARAN Hasil wawancara ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan di dalam pengembangan indikator. Pengembangan indikator ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1. Pengkajian yang lebih mendalam terhadap isi dari masing-masing jenis data dan akan dilihat bagaimana keterkaitannya dengan prinsip-prinsip yang ada didalam konsep lean construction. 2. Penentuan indikator dan pendefinisian terhadap masing-masing indikator. 3. Penentuan bagian-bagian mana dari masing-masing jenis lapangan yang akan digunakan untuk dasar pengukuran 4. Penentuan bagaimana cara untuk mengukurnya. Sehingga setelah masing-masing indikator terbentuk, maka kemudian dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok pada proyek konstruksi, khususnya bangunan gedung di Indonesia dalam rangka pencapaian konstruksi ramping. 4. PENYELENGGARAAN WAWANCARA Waktu Penyelenggaraan : Penyelenggara : Yullianty Noorlaelasari (Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB) Responden : Site Manager, Project Manager, Divisi Logistik Kontraktor : PT. Wijaya Karya Proyek : The Bellezza-Permata Hijau 5. IDENTIFIKASI JENIS PEKERJAAN YANG AKAN DIJADIKAN SAMPLING 1. Jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor (PT. WIKA) pada proyek ini? 2. Jenis pekerjaan (dari no. 1) yang paling beresiko dan melibatkan paling banyak pihak di dalamnya? 3. Pihak-pihak yang terlibat pada pertanyaan no. 2, terdiri dari : Subkontraktor, jumlahnya... Supplier, jumlahnya 4. Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh kontraktor? Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 120

18 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 5. Dari komponen material utama (pada no. 4) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2? 6. Dari komponen material utama (pada no. 5) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko? 7. Sistem pengiriman material utama (yang dimaksud pada no 6) oleh supplier untuk proyek ini? sistem pengiriman setiap 2 mingguan (two week look-ahead) sistem pengiriman setiap 3 mingguan (three week look-ahead) sistem lainnya, yaitu Komponen material utama apa dalam proyek ini yang pengadaannya langsung oleh pemilik proyek (SBO)? 9. Dari komponen material utama (pada no. 8) mana yang terkait dengan pekerjaan yang dimaksud pada pertanyaan no. 2? 10. Dari komponen material utama (pada no. 9) mana yang kuantitasnya cukup besar dan paling beresiko? Keterangan : Indikator yang dikembangkan pada penelitian ini akan ditentukan berdasarkan jenis-jenis data lapangan yang terkait dengan sistem koordinasi dan pengiriman material pada pekerjaan dan komponen material utama yang berhasil diidentifikasi pada bagian 5. Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 121

19 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 6. IDENTIFIKASI JENIS DATA (Terkait pekerjaan dan komponen material utama yang telah teridentifikasi pada bagian 5) Tabel 1. Ketersediaan Data yang Mendukung Terhadap Indikator Penilaian Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) Suatu permintaan tertulis secara sepihak kepada kontraktor untuk merubah syarat/ kebutuhan kontrak selama masih di dalam cakupan kontrak dan konsisten dengan isi perjanjian kontrak (Wideman, R.M, 1992). 1. Data Variation Order (VO)/ Change Order (CO) Atau, Suatu formulir yang dibuat oleh kontraktor konstruksi untuk merubah cakupan pekerjaan dan harga kontrak termasuk juga dokumen perjanjian (Wideman, R.M., 1995). Atau, Suatu permintaan tertulis, ditandatangani oleh pejabat kontrak organisasi, ditujukan kepada kontraktor untuk membuat perubahan, di mana di dalam perubahan memuat kewenangan pejabat kontrak untuk meminta tanpa ijin dari kontraktor (A glossary of Acquisition Terms, 1998). Atau, Suatu dokumen yang memberikan kewenangan perubahan pada beberapa aspek proyek (Lewis, J.P., 1995). (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 122

20 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 2. Catatan berbagai kendala (constraint) yang terjadi di proyek Constraint adalah kendala yang bisa mengganggu flow pekerjaan seperti ketersediaan sumberdaya, disain gambar yang belum selesai, persetujuan dari klien, belum selesainya pekerjaan yang mendahului (downstream), dan lain-lain. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi constraint yang terjadi selama proses penyelenggaraan proyek konstruksi berlangsung. (Ada / Tidak)* Suatu form yang berisi catatan dari setiap hasil rapat yang dilakukan di proyek. Biasanya terdiri dari : 3. Data risalah jenis-jenis rapat yang biasa dilakukan di proyek - Jenis rapat yang dilakukan - Tanggal rapat dilakukan - Daftar hadir pihak yang terlibat - Uraian masing-masing perihal yang dibahas dalam rapat - Solusi/ tindak lanjut yang akan dilakukan (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 123

21 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 4. Data catatan hasil pengawasan yang dilakukan oleh proyek Suatu form yang berisi catatan hasil inspeksi dan tes yang dilakukan terhadap subkontraktor atas hasil pekerjaan (keseuaian dengan mutu yang disyaratkan) yang menjadi tanggungjawabnya atau terhadap supplier atas hasil keseuaian dan ketepatan pengiriman material yang juga menjadi tanggungjawabnya. (Ada / Tidak)* PO merupakan sebuah dokumen standar yang digunakan untuk mendapatkan suplai suatu barang dan bukan merupakan suatu layanan pribadi ketika nilai transaksinya relatif kecil. Dengan mengeluarkan order pembelian, berarti juga menyatakan komitmen kontrak pembelian (Wideman, R.M., 1998). Atau sebuah dokumen komitmen yang umumnya hanya untuk memperoleh barang dan alat oleh sebuah organisasi. Penggunaannya dapat terbatas pada nilai transaksi maksimum. Dokumen ditujukan pada supplier dan mengikat organisasi untuk membeli berdasarkan persyaratan tertentu dalam order (Wideman, R.M., 1995). DO merupakan suatu dokumen standar di dalam pengiriman atau serah terima suatu produk dari satu pihak ke pihak lainnya (Wideman, R.M., 1998) 5. Purchase Order (PO), Delivery Order (DO) (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 124

22 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 6. Data material reject Reject material adalah material/produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diberikan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan (material yang rusak/cacat pada saat diterima di proyek) sehingga kemungkinan material/produk tersebut akan langsung di kembalikan atau diperbaiki sebelum diterima. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya reject material di proyek. (Ada / Tidak)* 7. Data Inventory Inventory adalah material yang digunakan tetapi kedatangannya di site terlalu cepat dari waktu yang dijadwalkan atau tidak langsung digunakan (misal karena jadwal pemasangan terlambat), sehingga menumpuk di gudang serta menimbulkan tambahan biaya, tempat dan untuk mengelolanya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya inventory di proyek. (Ada / Tidak)* Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 125

23 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung No. Jenis Data Pendukung Deskripsi Ketersediaan di Proyek Verifikasi Nama Data di Proyek Verifikasi terhadap Deskripsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 8. Catatan keikutsertaan subkontraktor dalam perencanaan pelaksanaan 9. Data complaints 10. Data waiting Data/ catatan yang menunjukkan ada tidaknya keikutsertaan sub kontraktor, dan supplier material yang terlibat di dalam perencanaan untuk pelaksanaan. Bentuk ketidakpuasan/protes yang dilakukan baik dari pihak owner terhadap kontraktor, maupun dari pihak kontraktor terhadap subkontraktor/ supplier atas hasil kerja atau ketidakesesuaian material terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Waiting (aktifitas menunggu) adalah waktu tambahan yang diperlukan karena terjadinya keterlambatan (delay) dari schedule yang direncanakan pada salah satu pekerjaan selama masa konstruksi sehingga mengakibatkan terjadinya delay juga pada pekerjaan selanjutnya. Sehingga berdasarkan definisi tersebut diatas, maka data ini merupakan suatu data yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadi tidaknya waiting di proyek. (Ada / Tidak)* (Ada / Tidak)* (Ada / Tidak)* (*) coret yang tidak perlu Keterangan : Kolom (2) : Merupakan jenis data hasil telaah terhadap studi literatur, yang diharapkan oleh peneliti juga akan tersedia/ ada di proyek Kolom (3) : Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman peneliti Kolom (4) : Ketersediaan data yang dimaksud pada kolom (2) di proyek Kolom (5) : Verifikasi nama data di proyek jika tidak sama dengan yang dimaksud pada kolom (2) Kolom (6) : Deskripsi masing-masing data menurut pemahaman responden Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 126

24 Pengembangan Indikator Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung 7. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PROJECT MANAGER/ SITE MANAGER 1. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap koordinasi yang baik antar pihak yang terlibat pada jaringan supply chain di proyek ini? yaitu : Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 1 Nama Data :. Fungsi Data :. Pihak yang terkait : a. b. c. d. 8. DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DIVISI LOGISTIK 3. Selain jenis data pada tabel 1 diatas, menurut pendapat Bapak/Ibu adakah jenis data lain yang dirasa terkait dengan aliran material/jasa, uang dan informasi yang dapat mendukung terhadap kelancaran pengelolaan (terutama dalam hal pengiriman) material di proyek ini? Invoice Term pembayaran terhadap supplier Informasi kapasitas, status pengiriman dari supplier Recycle Repair Data lain, yaitu... (beri tanda untuk jawaban yang sesuai) 4. Deskripsi masing-masing data yang dimaksud pada pertanyaan no. 3 Nama Data :. Fungsi Data :. Pihak yang terkait : a. b. c. d Terima Kasih Responden : Kontraktor PT. Wijaya Karya 127

DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama

DAFTAR PUSTAKA. 5. Indrajit, R.E, Djokopranoto, R (2003), Konsep Manajemen Supply Chain, PT. Gramedia Pustaka Utama VII. DAFTAR PUSTAKA 1. Aravechia, Carlos H.M. dan Pires, Silvio R.I., (2000), Supply Chain Performance Evaluation : A Case Study, University off Piracicaba, Sao Paolo, Brazil - http://www.unimep.br 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus BAB V PENERAPAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK STUDI KASUS Pada bab 4 telah coba dikembangkan 10 (sepuluh) indikator penilaian kinerja supply chain yang didasarkan atas telaah terhadap studi

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan BAB IV Bab IV Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proyek studi kasus adalah proyek konstruksi bangunan gudang yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan beras. Proyek gudang ini memiliki kapasitas

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Andi Maddeppungeng Email: arsitek17@yahoo.com Irma Suryani Rohaesih Yuliatin Abstract. Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak.

Lebih terperinci

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN TINJAUAN PADA PEKERJAAN STRUKTUR (STUDI KASUS PROYEK APARTEMEN PARAGON SQUARE) Andi Maddeppungeng 1), Irma Suryani 2), Nikkoo

Lebih terperinci

14. O Brien, W.J., London, K., Vrijhoef, R., Construction Supply Chain Modeling: A Research Review and Interdisciplinary Research Agenda, 2002,

14. O Brien, W.J., London, K., Vrijhoef, R., Construction Supply Chain Modeling: A Research Review and Interdisciplinary Research Agenda, 2002, DAFTAR PUSTAKA 1. Byrne, Peter., Risk, Uncertainty and Decision Making in Property Development, Second Edition, E & FN Spon, London, 1996. 2. Capo, Lario, Hospitaler (2004), Lean Production in the Construction

Lebih terperinci

BAB IV PENGEMBANGAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB IV PENGEMBANGAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG BAB IV PENGEMBANGAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Studi mengenai supply chain konstruksi yang mendukung perkembangan ke arah konstruksi ramping (lean construction)

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran VI. Bab VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan Berdasarkan proses pengukuran dan kajian terhadap kinerja supply chain dari empat proyek konstruksi bangunan sebagai studi kasus yang telah dilakukan diperoleh

Lebih terperinci

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Ratno Adi Setiawan 1, Muhamad Abduh 2, Biemo W. Soemardi 3 dan Reini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities Alwi et al. (2002) melakukan studi mengenai non value adding activities pada

Lebih terperinci

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung Kajian ini dimaksudkan untuk mencari gambaran kinerja supply chain dari masing-masing pola supply chain yang telah teridentifikasi terhadap implementasi

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian III. Bab III Metodologi Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dalam mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metodologi adalah pendekatan umum untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Analisa rantai pasok proyek pembangunan perumahan di Jambi dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada 5 proyek perumahan

Lebih terperinci

Pengaruh Supply Chain terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

Pengaruh Supply Chain terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Pengaruh Supply Chain terhadap Bangunan Gedung di Jember Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP ITS, 2 Dosen Teknik Sipil FTSP ITS, 3 Dosen

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Sutoyo Soepiadhy 1, I Putu Artama Wiguna 2, Sri Pingit Wulandari 3 1 Mahasiswa S2 Teknik Sipil FTSP ITS Teratai I/15 Jember 08123481701

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS

PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh YULLIANTY

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rantai pasok merupakan suatu konsep yang awal perkembangannya berasal dari industri manufaktur. Industri konstruksi mengadopsi konsep ini untuk mencapai efisiensi mutu,

Lebih terperinci

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN Mahgrizal Aris Nurwega Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rizalnurwega@gmail.com Andi Maddeppungeng dan Irma

Lebih terperinci

BIAYA TRANSPORTASI MATERIAL BESI BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI

BIAYA TRANSPORTASI MATERIAL BESI BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 BIAYA TRANSPORTASI MATERIAL BESI BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI Pathurachman, Muhamad Abduh, Biemo W. Soemardi dan Reini D. Wirahadikusumah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN Jonathan 1, Anton 2 dan Andi 3 ABSTRAK : Dalam perkembangan dunia konstruksi yang semakin komplek, sering terjadi pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR Bab ini berisi mengenai landasan teori yang dapat dipakai untuk mengkaji berbagai aspek yang relevan dengan penelitian seperti bagaimana cara menyusun indikator-indikator penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waste (Pemborosan) Menurut Al-Moghany (2006), waste bisa diartikan sebagai segala macam kehilangan pada material, waktu dan hasil moneter dari sebuah kegiatan tetapi tidak menambah

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016 PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI PEMBANGUNAN PIPA GAS DENGAN PENERAPAN METODE LEAN CONSTRUCTION UNTUK MEREDUKSI WASTE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN PIPA GAS PERTAMINA PORONG GRATI) M. Riski Imansyah Lubis

Lebih terperinci

15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan

15. Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 458/KPTS/M/2001 Tentang Perubahan Keputusan Nomor 172/Kpts/M/2001 Tentang Pengadaan DAFTAR PUSTAKA 1. Abourizk., Risk and Uncertainty in Construction, http://www.construction.ualberta.ca/papers%20&%20presentations/risk%20 analysis%20and%20management%20-%20sabourizk.pdf., diakses tanggal

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data IV. Bab IV Studi Kasus Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengumpulan data yang dilakukan terhadap beberapa proyek studi kasus. Materi yang akan disampaikan meliputi metode pengumpulan data, keterbatasan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KINERJA, INTENSITAS DAN BENTUK RANTAI PASOK PADA PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT DI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KINERJA, INTENSITAS DAN BENTUK RANTAI PASOK PADA PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT DI JAKARTA HUBUNGAN ANTARA KINERJA, INTENSITAS DAN BENTUK RANTAI PASOK PADA PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT DI JAKARTA Dian Mustika 1, Jane Sekarsari 2 1 Program Studi Teknik Sipil, FTSP UniversitasTrisakti, Jakarta Email:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002).

TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002). II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Waste (Pemborosan) Waste dapat diartikan sebagai kehilangan atau kerugian berbagai sumber daya, yaitu material, waktu (yang berkaitan dengan tenaga kerja dan peralatan) dan modal,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain : 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Supply Chain Management Pengertian Supply Chain Management menurut para ahli, antara lain : 1. Levi, et.al (2000) mendefinisikan Supply Chain Management (Manajemen Rantai

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan

Lebih terperinci

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Muhamad Abduh dan Usman Sukmana Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut juga teori kendala pada bidang pelaksanaan konstruksi teknik sipil. Penelitian dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian serta merumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini semakin kompleks, termasuk pula pada sektor jasa konstruksi. Persaingan global antar perusahaan penyedia jasa konstruksi

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X )

EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) EVALUASI DAN ANALISA JADWAL PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PROYEK X ) Anthony Iskandar 1, Tabita Tania Libianto 2, Budiman Proboyo 3, Indriani Santoso 4 ABSTRAK : Jadwal

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Latar Belakang Peran industri jasa konstruksi Jaminan hasil pekerjaan dari kontraktor Kinerja kontraktor Keterlibatan berbagai

Lebih terperinci

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA. Manajemen Bisnis Konstruksi

POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA. Manajemen Bisnis Konstruksi POLA-POLA PENGEMBANGAN SISTIM RANTAI PASOK PERUSAHAAN DALAM MEMBANGUN DAYA SAING USAHA JASA KONSTRUKSI DI INDONESIA Manajemen Bisnis Konstruksi ISI PRESENTASI Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pola rantai pasok

Lebih terperinci

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konstruksi yang memiliki jabatan antara lain sebagai project manager, site

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. konstruksi yang memiliki jabatan antara lain sebagai project manager, site BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian mengenai analisis proses rantai pasok dan manajemen rantai pasok material semen pada proyek konstruksi di Yogyakarta adalah hasil kuisioner yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pada pembangunan Grand Ballroom Royal Ambarrukmo dan cara yang digunakan untuk mengurangi keterlambatan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 06 ISSN: 459-977 ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI AKIBAT PENGELOLAAN SHOP DRAWING Desi Dwi Rahayu,Muhammad Abduh, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan,Institut

Lebih terperinci

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

Lebih terperinci

K2R LATAR BELAKANG. Kompetisi Konstruksi Ramping Kedua. Gedung CRCS ITB, 1-2 Oktober 2017

K2R LATAR BELAKANG. Kompetisi Konstruksi Ramping Kedua. Gedung CRCS ITB, 1-2 Oktober 2017 K2R 2.0 Kompetisi Konstruksi Ramping Kedua Gedung CRCS ITB, 1-2 Oktober 2017 Kelompok Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB 1 LATAR BELAKANG Konstruksi Ramping

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Faktor-faktor Apa Saja yang Menjadi Pertimbangan Kontraktor dalam Memilih Supplier Pada Pekerjaan Pembetonan Non-Fabrikasi Berdasarkan data penelitian

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP

IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP Ester Agustina Tampubolon 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan berbagai tahapan yang harus dilaksanakan secara cermat dan sistematis. Tahapan yang akan dilaksanakan pada bab ini membahas mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY

ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY ANALISIS KINERJA WAKTU PROYEK SEKOLAH X DENGAN METODE PERFORMANCE INTENSITY Andrew Santoso 1, Andi Prasetyo 2, Andi 3 ABSTRAK : Kendala waktu sering menjadi masalah dalam proyek konstruksi. Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA Yohana Henuk 1, Paulus Nugraha 2, Andi 3 Abstrak:Change order terdiri dari directed changes (perubahan formal)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rantai pasok merupakan suatu konsep yang awal perkembangannya berasal dari industri manufaktur. Industri konstruksi mengadopsi konsep ini untuk mencapai efisiensi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM :

ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM : ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Istitut Teknologi Bandung Oleh : KUNTORO BENNYARDHI

Lebih terperinci

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus PENERAPAN JUST IN TIME PADA INDUSTRI FASHION SEBAGAI PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE) ABSTRAKSI Sistem Just in Time telah menjadi satu pendekatan umum dalam pengelolaan bahan baku/persediaan. Semakin

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Waktu merupakan salah satu inti dari masalah logistik. Bagi pelanggan waktu adalah layanan yang dibutuhkan, sedangkan bagi penjual barang waktu adalah biaya. Sehingga

Lebih terperinci

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT Faktor Penentu Pemilihan Kontrak Proyek Gedung (M. Ikhsan S) 49 Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan M. Ikhsan Setiawan, ST, MT ABSTRAK Dalam pelelangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR

LAMPIRAN DAFTAR ISI. JDIH Kementerian PUPR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 05/PRT/M/2015 TENTANG PEDOMAN UMUM IMPLEMENTASI KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR BIDANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkup pengadaan dalam proyek konstruksi yang menempati porsi dengan nilai terbesar akan berpengaruh secara langsung terhadap struktur pendanaan dan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Francka Sakti francka_sakti@yahoo.com Sistem Informatika Universitas Bunda Mulia ABSTRAK Persaingan dunia

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS. Oleh : CUT ZUKHRINA OKTAVIANI NIM :

KAJIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS. Oleh : CUT ZUKHRINA OKTAVIANI NIM : KAJIAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : CUT ZUKHRINA OKTAVIANI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero) Ratnaningtyas, Moses Laksono Singgih Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Produksi Materi 10 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Produksi merupakan proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 66 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Sinar Mutiara Indah Perusahaan konstruksi CV Sinar Mutiara (SMI) didirikan pada tahun 1970, dengan tujuan utama

Lebih terperinci

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X ) Hartmann Hardyanto Ngono 1, Budiman Proboyo 2, Indriani Santoso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu : 1. Persentase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pada penelitian ini, dijelaskan secara singkat mengenai Pelaksanaan Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang merupakan sebuah proyek

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri

Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri Implementasi Permainan sebagai Sarana Peningkatan Pemahaman Mahasiswa dalam Pembelajaran Matakuliah di Jurusan Teknik Industri YULI DWI ASTANTI 1 DAN TRISMI RISTYOWATI 2 1,2 Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya sebuah proyek, mempunyai rencana pelaksanaan dan jadwal pelaksanaan yang tertentu dan sudah terjadwal, kapan pelaksanaan proyek harus dimulai, dan kapan harus

Lebih terperinci

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT

PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surakarta juga disebut Solo atau Sala adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa dan kepadatan penduduk 13.636/km 2. Kota

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI ABSTRAK

KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI ABSTRAK KEBIJAKAN PADA PROSES PENGADAAN BAHAN KONSTRUKSI Rd. Muhammad Rumansyah Hambali NRP : 0121014 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Magister Akuntansi UNS BANDI 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 1 Siklus Pembelian dan Pengeluaran Kas MATERI 9 7/21/2017 bandi.staff.fe.uns.ac.id 2 PENDAHULUAN Siklus pengeluaran

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008. BAB V ANALISA DATA Pada Bab 5 berikut di bawah ini akan dibahas mengenai hasil pengumpulan data, penjabaran hasil penelitian ke dalam matrik pemetaan ketersediaan sumber daya berdasarkan variabel penelitian,

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci