NANA ISKANDAR ABSTRACT
|
|
- Suharto Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (Studi pada Ibu Rumah Tangga di RT 04 RW 06 Desa Karangnunggal Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya) Oleh NANA ISKANDAR ABSTRACT This study aims to determine the relationship between knowledge of the housewife about waste management and motivation healthy lifestyle behaviors housewife in waste management. The study used a descriptive method. The results showed there is a relationship between knowledge of the housewife on waste management behavior housewife in waste management. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of which is quite and closeness category contributed 47.5%. There is a relationship between motivation and healthy living behaviors housewife in waste management. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of which category a strong cohesion and contributes 50.7%. There is a relationship between knowledge of the housewife about waste management and motivation to live healthy with the behavior of housewives in waste management. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of and a strong cohesion category contributed 51.7%. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Penelitian menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,689 yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan kontribusi sebesar 47,5%. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,712 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 50,7%. Ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,719 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,7%. Kata Kunci: Pengetahuan Ibu Rumah Tangga, Motivasi, Hidup Sehat, Perilaku, Pengelolaan Sampah.
2 2 PENDAHULUAN Pesatnya pertambahan penduduk, penggunaan lahan yang semakin meningkat mempengaruhi sumber-sumber alam dan kualitas lingkungan. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh sampah. Saat ini penanganan sampah masih sebatas pada penanganan yang konvensional yaitu sampah ditaruh ditempat terbuka untuk dibiarkan membusuk dengan sendirinya. Walaupun sudah diusahakan bahwa tempat pembuangan ini disentralisasi disatu kawasan tertentu dengan metode sanitary landfill. Namun kenyataannya permasalahan sampah masih tidak kunjung selesai, artinya bahwa sampah yang masih terkondisi seperti di atas, masih menjadikan sumber polusi udara karena baunya, dan polusi air yang dikarenakan penanganan air lindinya (leacheate) kurang bagus sehingga meresap kemana - mana, serta menjadi penyebab terjadinya wabah penyakit dan juga sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir. Inilah salah satu bentuk masalah yang ditimbulkan apabila penanganannya terlambat dan tidak sistematis. Pengetahuan ibu rumah tangga dalam mengelola sampah sangat diperlukan agar sampah dapat dikelola dengan baik dan benar. Dengan pengetahuan yang dimilikinya nantinya diharapkan ibu rumah tangga dapat membedakan jenis sampah. Sehingga ibu-ibu dapat memilah-milah jenis sampah serta membuangnya pada tempat yang yang berbeda antara sampah organik maupun sampah anorganik.
3 3 Pengetahuan ibu rumahtangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat kaitannya dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah perlu dikembangkan agar ibu rumah tangga memiliki kesadaran dan sensitifitas yang tinggi dalam mengelola sampah. Dengan pengetahuan ibu rumah tangga akan memiliki pengertian dan kesadaran, sehingga akan memiliki perilaku yang rasional dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Begitu juga dengan memiliki motivasi hidup sehat kesadaran ibu rumah tangga akan lebih baik yang diwujudkan dalam bentuk perilaku ibu rumah tangga dalam menangani dan mengelola sampah yang baik dan benar agar terhindar dari segala macam penyakit yang ditimbulkan dari sampah. Hal ini sangat menarik untuk diteliti apakah ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga dan motivasi hidup sehat dengan perilakunya dalam mengelola sampah, alasan memilihan ibu rumah tangga karena ibu rumah tangga mempunyai tugas dan peranan yang sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan lingkungan keluarga, diharapkan dapat memberikan motivasi kepada anggota keluarga dan memberikan contoh dengan perilaku yang baik dalam pengelolaan sampah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : adakah hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah; adakah hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah; adakah hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan
4 4 motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah; untuk mengetahui hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah; untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan Ssmpah. Sampah merupakan bahan buangan dari kegiatan rumah tangga, komersial, industri atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh manusia lainnya. Sampah juga merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai. Menurut Azwar (2002:32) yang dimaksud sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang berasal dari kegiatan manusia. Sampah ada yang mudah membusuk dan ada pula yang tidak mudah membusuk. Sampah yang mudah membusuk terdiri dari zat-zat organik seperti sayuran, sisa daging, daun dan lain sebagainya, sedangkan yang tidak mudah membusuk berupa plastik, kertas, karet, logam, abu sisa pembakaran dan lain sebagainya. Berdasarkan Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pada pasal dua UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sampah rumah
5 5 tangga, sampah sejenis rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah rumah tangga adalah limbah yang berbentuk padat yang dihasilkan dari kegitan sehari-hari dalam rumah tangga, dan tinja tidak termasuk kedalam sampah rumah tangga. Sampah sejenis rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan bukan berasal dari rumah tangga tetapi berasal dari tempat-tempat aktivitas manusia sehari-hari selain di rumah. Tempat-tempat tersebut diantaranya, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan fasilitas lainnya. Sampah spesifik adalah semua jenis sampah yang tidak termasuk kedalam sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga yang karena sifat, konsentrasi, dan volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah spesifik tersebut contohnya adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun; sampah yang timbul akibat bencana; puing bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan sampah yang timbul secara tidak periodik. Menurut UU RI No.18 Tahun 2008, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Teknik operasional pengelolaan sampah bersifat integral dan terpadu secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan yaitu: penampungan/pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pembuangan/pengolahan. Pasal 4 UU RI No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, bahwa pengelolaan sampah ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
6 6 masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Menurut Notoatmodjo (2003:127) pengetahuan merupakan hasil tahu setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni. indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Motivasi berasal dari kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman, 2007:73). Menurut Mc. Donald dalam Oemar Hamalik (2007:78) mengatakan bahwa: motivasi is energychange within the person characterized by affective arousat and anticipatory. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pendapat lain tentang motivasi dikemukakan oleh Sukmadinata (2003:61) yang mengemukakan bahwa motivasi merupakan kondisi dalam diri individu yang dapat mendorong atau menggerakkan individu tersebut untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai tujuan.
7 7 Motivasi hidup sehat adalah respon seseorang atas stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Menurut Skiner (Notoatmodjo, 2007 : 133) Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespons maka teori ini disebut teori S-O-R atau stimulus organisme respons. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis statistik korelasional. Menurut Sukardi (2004 : 166) menyatakan bahwa metode korelasional ini digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang berada di RT 04 RW 06 Desa Karangnunggal yang berjumlah 81 orang. Untuk menentukan ukuran sampel yang akan digunakan, penulis mengutip pendapat Arikunto (2002:112) Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi. Berpedoman pada langkah-langkah tersebut, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik stratified total sampling. Jadi sampel dalam penelitian ini ditetapkan 81 ibu rumah tangga. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui instrumen: Tes pengetahuan ibu rumah tangga tentang
8 8 pengelolaan sampah; Pernyataan skala motivasi hidup sehat. Angket perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah dan observasi yaitu suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lokasi objek yang sedang diteliti. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Validitas yang dimaksud adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, Suharsimi, 2006:168). Uji instrumen dalam penelitian ini mengukur item-item pertanyaaan dari pengetahuan tentang pengelolaan sampah (X 1 ) sebanyak 40 item. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian dari 40 item perntayaan pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang valid sebanyak 31 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 9 item. Uji instrumen motivasi hidup sehat (X 2 ) sebanyak 40 item. Dari hasil uji validitas dapat diketahui bahwa hasil pengujian 40 item pernyataan motivasi hidup sehat yang valid sebanyak 32 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 8 item dan nomor 38 (tidak digunakan). Uji instrumen perilaku ibu rumah tangga (Y) sebanyak 40 item. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian 40 item pernyataan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah yang valid sebanyak 28 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 12 item. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi. Analisis dskriptif dilakukan
9 9 dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi data tentang pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah, motivasi hidup sehat dan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah, sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis. Beberapa syarat dalam melakukan teknik analisis korelasi yaitu persyaratan pertama data berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Uji normalitas data pada setiap variabel penelitian menggunakan uji pengujian Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria jika nilai asymp. Sign (p) > α, maka sebaran data berdistribusi normal. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi. Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak, teknik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Dengan kaidah: Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier. Uji linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan uji regresi sederhana dan uji regresi berganda. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data disajikan setelah data mentah hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik deskriptif melalui program SPSS. Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumla 81 orang. Tes pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah yang berjumlah 31 item menunjukan bahwa skor minimum sebesar 13 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 29. Dengan rata-rata (mean) 22,03 dengan standar deviasi 3,85 dan
10 10 nilai tengahnya sebesar 21. Skor Rata-rata pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah mendekati skor mediannya. Nilai pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah termasuk kategori cukup, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 22,03 > nilai skor min + 2 SD sebesar 20,70 Angket motivasi hidup sehat yang berjumlah 32 item Diperoleh skor minimum 106 dan skor maksimum 136, rata-ratanya sebesar 121,25, standar deviasi sebesar 6,99 dan nilai tengahnya sebesar 121. Skor rata-rata motivasi hidup sehat mendekati skor mediannya. Nilai motivasi hidup sehat termasuk kategori cukup, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 121,25 > nilai skor min + 2 SD sebesar 119,98. Perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah Diperoleh skor minimum sebesar 107 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 135. Dengan ratarata ( mean) 122,26 dengan standar deviasi 7,41 dan nilai tengah sebesar 121. Skor rata-rata perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah mendekati skor mediannya. Nilai perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah dapat dikategorikan cukup, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 122,26 > nilai skor min + 2 SD sebesar 121,82. Persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan linieritas regresi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh : variabel pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah (X 1 ) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,30 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. populasi sampel berdistribusi normal; variabel motivasi hidup sehat (X 2 ) didapat Asymp. Sig. sebesar 0,97 pada taraf signifikan 5%. Ternyata
11 11 harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. populasi sampel berdistribusi normal, dan variabel perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,70 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. populasi sampel berdistribusi normal. Uji linieritas regresi variabel pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah (X 1 ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (80) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier; Uji linieritas regresi variabel motivasi hidup sehat (X 2 ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (80) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier; Uji linieritas regresi variabel pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah (X 1 ) dan motivasi hidup sehat (X 2 ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (80) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 93,78 dan
12 12 koefisien arah regresi b sebesar 1,29. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 93,78 + 1,29 X 1. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 71,42 dengan db = 80 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 3,98. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti tolak Ho terima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah (X ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y) adalah linier. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,689 yang termasuk kategori keeratan cukup. koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,475. Ini berarti pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah memberikan konstribusi sebesar 47,5% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah, 52,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 30,72 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,76. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 30,72 + 0,76 X 2. Uji signifikan terhadap koefisien korelasi menghasilkan F hitung sebesar 81,21 dengan db = 80 pada taraf signifikan 5%, dan F tabel sebesar 3,98. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel, ini berarti koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti tolak Ho terima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi motivasi hidup sehat (X ) dengan perilaku ibu
13 13 rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y) adalah linier. Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,712 yang termasuk kategori keeratan kuat. koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,507. Ini berarti pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah memberikan konstribusi sebesar 50,7% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah, 49,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Pengujian hipotesis menggunakan regresi dan korelasi berganda. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 27,22 dan koefisien arah regresi b 1 sebesar 1,27 dan arah regresi b 2 sebesar 1,46. Bentuk hubungan antara ketiga variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 27,22 + 1,27X 1 + 1,46X 2. Untuk mengetahui keberartian regresi, persamaan regresi selanjutnya diuji menggunakan Uji F. Hasil perhitungannya nilai F = 41,75 dengan signifikasi 0,00 lebih kecil dari 0,05 dan F tabel sebesar 3,13. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel. Hal ini berarti tolak Ho terima H 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah ( ) dan motivasi hidup sehat ( ) dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah (Y) adalah linier. Kekuatan hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah (X 1 ) dan motivasi hidup sehat (X 2 ) dengan perilaku ibu rumah tangga
14 14 dalam pengelolaan sampah (Y) dapat dilihat pada koefisien korelasi sebesar 0,719 yang termasuk kategori keeratan kuat, dengan koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,517. Ini berarti pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat memberikan kontribusi sebesar 51,7% terhadap perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah, 48,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat dan lingkungan. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga sangat bervariasi berbeda dengan satu sama lain, hal ini disebabkan oleh latar belakang tingkatan pendidikan formal ibu rumah tangga yang bervariasi pula. Dengan latar belakang tingkat pendidikan formal yang relatif tinggi diharapkan ibu rumah tangga akan memiliki pengetahuan luas, serta mampu memecahkan masalah-malasah yang terjadi di lingkungannya, termasuk masalah pengelolaan sampah. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya (Azwar,2002:35). Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan tertentu. Munculnya motivasi tadi merupakan pengaruh dari latar belakang tingkat pendidikan formal yang dimilikinya, bila latar belakang tingkat pendidikannya relatif rendah maka motivasinya pun akan rendah pula. Dengan demikian tingkat pendidikan
15 15 seseorang sangat berpengaruh terhadap motivasinya, tingkat pendidikan formal yang berbeda, akan berbeda pula pengaruhnya terhadap motivasinya. Dalam hal ini termasuk motivasi ibu rumah tangga memelihara kesehatan. Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi, kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir. Perilaku individu tidak terjadi dengan sendirinya tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima individu, baik berupa stimulus eksternal maupun stimulus internal. Namun demikian sebagian besar dari pelaku individu itu merupakan respons terhadap stimulus eksternal. Kaum behavioristis memandang bahwa perilaku sebagai respons terhadap stimulus sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya dan individu seakan-akan tidak mempunyai kemampuan untuk
16 16 menentukan perilakunya, hubungan stimulus respons dengan demikian bersifat mekanistis. Dengan memiliki pengetahuan yang luas diharapkan akan lebih meningkatkan motivasi dalam melakukan suatu kegiatan. Demikian pula ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan yang luas tentang pengelolaan sampah akan lebih terdorong untuk melakukan upaya dalam mengelola sampah dengan baik dan benar tanpa merugikan pihak lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: Ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,689 yang yang termasuk kategori keeratan cukup dan memberikan kontribusi sebesar 47,5%. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,712 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 50,7%. Ada hubungan antara pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan motivasi hidup sehat dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,719 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,7%. Semakin baik pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah dan semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah.
17 17 Untuk meningkatkan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah diharapkan para ibu rumah tangga memiliki sikap dan rasa tanggung jawab terhadap situasi di sekitarnya. Dengan adanya pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah pada dasarnya mendorong serta membina para ibu rumah tangga untuk mampu berfikir logis, adanya kesadaran serta berbuat lebih tanggap akan gejala-gejala kehidupan yang berinteraksi dengan lingkungan hidup. Dalam upaya meningkatkan perilaku ibu rumah tangga dalam pengelolaan sampah, akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi diantara semua unsur terkait yang berupa kegiatan-kegiatan bersama yang bisa memotivasi warga dalam memelihara kesehatan di lingkungan sekitarnya DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, ( 2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta. Azwar Azrul, (2002) Widya. Pengantar Ilmu Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Notoatmodjo, Soekidjo, ( 2007) Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Rineka Cipta. Sardirman, A M (2007) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo. Sukardi. (200 4) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto (2006 Sukmadinata. (2003) Rosdakarya Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Oleh UWANG WANINGSIH NIM
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN (Studi pada Masyarakat Kp Cimanggung Desa Manggungsari
Lebih terperinciAbstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak
Hubungan Pengetahuan Daur Ulang Sampah dan Kreativitas Siswa dalam Memanfaatkan Sampah dengan Perilaku Mengelola Sampah di Lingkungan Sekolah (Studi pada Siswa Kelas XI SMK Mitra Batik Tasikmalaya) Linda
Lebih terperinci(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan
Lebih terperincidalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENGARANG ARGUMENTASI TENTANG LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU MEMELIHARA KELESTARIAN LINGKUNGAN SEKOLAH (The Relationship Between The Ability
Lebih terperinci(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VII SMP
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya) JURNAL Diajukan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Tahun Pelajaran 2013/2014)
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi di Desa Karangpari Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis) Oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukaratu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Langkaplancar Kabupaten Pangandaran
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa SMK Periwatas Kota Tasikmalaya) JURNAL
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN (Studi Pada Guru di Lingkungan Sekolah Dasar Gugus 1 Manonjaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Oleh Lilis
Lebih terperinci(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL
HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN KEPEDULIAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD
Lebih terperincilingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG LINGKUNGAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (The Relationship Between The Ability To Write
Lebih terperinciattitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN (The Relationship Between The Knowledge about The
Lebih terperinciKey Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN KINERJA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) (Studi Pada Guru SD di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya) Oleh Aep
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA., Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk dan perubahan
Lebih terperincidi lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai
HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DAN PARTISIPASI GURU DALAM KEBERSIHAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (The Relationship Between The
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi pada Kelas V di Sekolah Dasar se-kecamatan Mangkubumi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciPERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP., H.Oman Roesman, 1
PERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP Yoni Hermawan 1 1., H.Oman Roesman, 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jurusan Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh Ai Kurniasih, H. Yus Darusman dan H.Dedi Heryadi Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)
HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL) DAN PARTISIPASI GURU DALAM PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL) DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA TANAMAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH (The
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Pada Siswa Kelas VII di SMPN 2 Kota Tasikmalaya} Oleh Hj. TETI SALEHATI
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS
Jurnal Bumi Lestari, Volume 16 No. 1, Pebruari 2016, hlm. 44-49 HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS Rendra Gumilar,
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT) Anis Susanti (Aniessciutee_baikhati@yahoo.co.id) Siti
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN
BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati
PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Tri Astuti Arigiyati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ta.arigiyati@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA Oleh Riana Dwi Putra Edi Suyanto Muhammad Fuad Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Email: rianadwiputra@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3. STIKes Prodi IKM Prima Korespondensi penulis :
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DUSUN SEMAMBU BUNTING KELURAHAN JAMBI KECIL KECAMATAN MUARO SEBO TAHUN 1 Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3
Lebih terperinciAgung Suhermanto, Rita Retnowati, Eka Suhardi Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Pakuan 2012
HUBUNGAN PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA MENGENAI PENCEMARAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT MASYARAKAT DESA KARANG TENGAH, KECAMATAN BABAKAN MADANG, KABUPATEN BOGOR Agung Suhermanto, Rita Retnowati,
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciPRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP
1 PERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP 1 Yoni Hermawan 1 Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya, 1.2 Jurusan Ilmu Sosial dan Politik FISIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancaran sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan oleh berbagai gas di atmosfer) sebagian dipantulkan dan sebagian diserap oleh bumi. Bagian yang
Lebih terperinciEsa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS, KEMAMPUAN NUMERIK DAN SIKAP SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif study korelasi (Correlation Study ) dengan pendekatan belah lintang (cross
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling
Lebih terperinciAbstract
PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)
Lebih terperinciOleh: HESTI NUFRIDA A
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam semua aspek kehidupan manusia selalu menghasilkan manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas akan dari segala aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan
Lebih terperinciPENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS Eddi Artanti Puji Lestari L.A La.tanti@yahoo.co.id Abstract This study aims to determine whether parenting
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN (The Relationship Between The Leadership of Kiai and Participation of
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa pertambahan penduduk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT (Studi Pada Siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kelas VI di Gugus I Pancatengah) Oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK I. UMUM Berbeda dengan jenis sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciPERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,
PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2012/ 2013. B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan
Lebih terperinciDiajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A
MOTIVASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciWitan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,
QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN, Menimbang : a. bahwa pengelolaan sampah memerlukan suatu
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan
Lebih terperincihitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 Ade Zulbadri 1), Dr. H. Suratno, M. Pd 2), Dra. Hj. May Maemunah,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk
Lebih terperinciScaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.
Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding PENGARUH KEBIASAAN DALAM BELAJAR DAN SIKAP SISWA PADA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MEKANIKA TEKNIK SISWA
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH REGIONAL JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciRancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Rancangan Peraturan Pemerintah Pengelolaan Sampah Spesifik Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan Sosialisasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek merupakan segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP N I Sine Tahun Ajaran 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: KUSNUL KHOTIMAH A 210 080 137 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH
QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI PIDIE, Menimbang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2009/2010 NASKAH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENDAPATANNYA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SLTP
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENDAPATANNYA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SLTP (Studi Pada Orang Tua Siswa di Desa Cibahayu Kecamatan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
1 KONTRIBUSI MINAT BELAJAR DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA DIKLAT SENI GRAFIS JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 KECAMATAN LUAK ISRANIKA BUKHARLA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang beralamat di Jalan Arief Rahman Hakim Kelurahan
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013
28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.
HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI INTENSITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN SOSIAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NOGOSARI TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Diajukan Untuk
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagaian
Lebih terperinciHUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS
HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS Yoni Hermawan, Rendra Gumilar Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciKey words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN MENURUT AL-QUR AN HADITS DAN MOTIVASI PENGAMALANNYA DENGAN PERILAKU SANTRI DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN THE CORRELATION BETWEEN CLEANLINESS
Lebih terperinciPENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN HITUNG, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN HITUNG, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Siti Bariroh Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi
Lebih terperinciHubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh
Hubungan Motivasi dengan Prestasi Menulis Siswa Kelas X Oleh Reni Nova Sari Iqbal Hilal Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Email: reninovasari19@gmail.com Abstract The problem in
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciBUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO
BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BONDOWOSO, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci