Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
|
|
- Yuliani Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 V. ANGKA NDEKS 7.1 Angka erbandingan, Angka Relaif, Angka ndeks Angka erbandingan merupakan suau bilangan yang diperleh dengan membandingkan bilangan dari keadaan yang sau dengan bilangan dari keadaan yang lain. Angka Relaif adalah angka perbandingan yang dinyaakan dalam benuk persen. Angka ndeks adalah angka relaif eapi simbl persen (%) nya idak dicanumkan. Cnh 1 Dikeahui jumlah prduksi pada perusahaan B selama kurun waku 3 ahun sebagai beriku : Tahun Jumlah rduksi (Uni) a. Bandingkan jumlah prduksi ahun 21 dengan ahun 2! jumlah prduksi ü Angka erbandingan = jumlah prduksi ü Angka Relaif = 1% 75% 1 75 ü Angka ndeks= ada ahun 21 jumlah prduksi mengalami penurunan sebesar 25% dari ahun 2. b. Bandingkan jumlah prduksi ahun 22 dengan ahun 2! jumlah prduksi ü Angka erbandingan = jumlah prduksi ü Angka Relaif = 1% 25% 1 25 ü Angka ndeks= Jumlah prduksi pada ahun 22 mengalami kenaikan sebesar 15% dari ahun Kegunaan Angka ndeks Dengan angka indeks kia bisa mengeahui naik/urun aau maju/mundur suau usaha/kegiaan. Angka indeks kurang dari 1 (<1) menunjukkan kemunduran/penurunan suau usaha/kegiaan. enurunannya sebesar (1 ). Cnh 2 Angka indeks = 75 erjadi penurunan sebesar 1 75 = 25. Angka indeks lebih dari 1 (>1) menunjukkan kemajuan/kenaikan suau usaha/kegiaan. Kenaikannya sebesar ( 1). Cnh 3 Angka indeks = 25 erjadi kenaikan sebesar 25 1 = 15. rdi : AKE dan KAT 42
2 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 Angka indeks dapa memperlihakan perbandingan anara kegiaan yang sama dalam dua waku yang berbeda. Cnh 4 Membandingkan jumlah prduksi ahun 21 dengan 2. Dalam membua angka indeks diperlukan dua macam waku, yakni : a. Waku / ahun dasar. Adalah waku/ahun dimana suau kegiaan digunakan sebagai dasar perbandingan. b. Waku/ahun yang bersangkuan. Adalah waku/ahun dimana kegiaannya akan dibandingkan erhadap kegiaan pada waku dasar. 7.3 Angka ndeks Sederhana a. ndeks Harga Digunakan unuk mengukur perubahan harga barang. / 1 (7.1) Dengan : / = indeks harga ahun yang bersangkuan = harga pada ahun dasar = harga pada ahun yang bersangkuan Caaan : indeks harga pada ahun dasar selalu bernilai 1 ( = 1) Cnh 5 Hiunglah indeks harga barang X unuk ahun-ahun beriku, dengan menggunakan : 1). Tahun dasar 25 2). Tahun dasar Jawab : 1) engkapi abel di bawah ini! Tabel 1. Harga Dan ndeks Harga Barang X Dengan Tahun Dasar 25 Tahun Harga (Rp) ndeks Harga (25=1) (4/4)*1=1 (42/4)*1= ,5 15 Caaan : ü 25=1 arinya ahun dasar yang digunakan adalah ahun 25 sehingga indeks harga pada ahun ersebu adalah 1. ü = 4, maka unuk mengisi indeks harga gunakan : / 1 4 rdi : AKE dan KAT 43
3 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 2). engkapi abel di bawah ini! Tabel 2. Harga Dan ndeks Harga Barang X Dengan Tahun Dasar Tahun Harga (Rp) ndeks Harga (25-27=1) (4/4333,33)*1=92,31 (42/4333,33)*1=96,92 11,77 126,92 138,46 Caaan : ü 25-27=1 arinya ahun dasar yang digunakan adalah ahun ü Karena ahun dasarnya lebih dari sau waku (3 ahun), maka -nya merupakan raa-raa harga ahun dasar ü 3, maka 4333,33 unuk mengisi indeks harga gunakan : / ,33 ü Jika indeks harga dari 3 ahun dasar ersebu diraa-raakan maka hasilnya akan sama dengan 1. ü X p b. ndeks Kuanias/Jumlah Digunakan unuk mengukur perubahan kuanias/jumlah barang. / 1 (7.2) Dengan : / = indeks kuanias/jumlah ahun yang bersangkuan = kuanias pada ahun dasar = kuanias pada ahun yang bersangkuan Caaan : indeks kuanias pada ahun dasar selalu bernilai 1 ( = 1) Cnh 6 Hiunglah indeks jumlah barang X unuk ahun-ahun beriku, dengan menggunakan : 1). Tahun dasar 2 2). Tahun dasar 2 21 Jawab : 1). engkapi abel di bawah ini! Caaan : ü 2=1 arinya ahun dasar yang digunakan adalah ahun 2 sehingga indeks jumlah prduksi pada ahun ersebu adalah 1. ü = 15, maka unuk mengisi indeks jumlah prduksi gunakan : / 1 15 rdi : AKE dan KAT 44
4 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Tabel 3. Jumlah prduksi Dan ndeks Jumlah rduksi Barang X Dengan Tahun Dasar 2 Saisik Bisnis : BAB 7 Tahun Jumlah rduksi (uni) ndeks Jumlah rduksi (2=1) (15/15)*1=1 (12/15)*1=8 166,67 2 2). engkapi abel di bawah ini! Tabel 4. Jumlah prduksi Dan ndeks Jumlah rduksi Barang X Dengan Tahun Dasar 2-21 Tahun Jumlah rduksi (uni) ndeks Jumlah rduksi (2-21=1) (15/135)*1=111,11 (12/135)*1=88,89 185,19 222,22 Caaan : ü 2-21=1 arinya ahun dasar yang digunakan adalah ahun ü Karena ahun dasarnya lebih dari sau waku (2 ahun), maka -nya merupakan raaraa jumlah prduksi ahun dasar ü 135, 2 ü maka unuk mengisi indeks jumlah prduksi gunakan : 1 / 135 ü Jika indeks jumlah prduksi dari 2 ahun dasar ersebu diraa-raakan maka hasilnya akan sama dengan 1. ü X 7.4 Memilih Tahun Dasar Dalam memilih waku/ahun dasar hendaknya : a. Gunakan waku/ahun dasar yang nrmal (idak erjadi perang, bencana, inflasi, dll) b. Jangka waku idak erlalu pendek aau erlalu panjang. c. Tidak erlalu jauh ke masa silam. rdi : AKE dan KAT 45
5 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB erubahan Tahun Dasar enenuan angka indeks yang baru jika erjadi perubahan ahun dasar digunakan rumus B 1 A (7.3) Dengan : B = indeks baru A = indeks asal, indeks lama dari ahun yang akan dijadikan ahun dasar yang baru. = indeks lama Cnh 7 Hiunglah indeks harga yang baru unuk ahun-ahun beriku jika ahun dasarnya diubah dari ahun 25 menjadi ahun 27 : Jawab : engkapi abel di bawah ini! Tabel 5. Angka ndeks Dengan erubahan Tahun Dasar Tahun (25=1) (27=1) 25 1 (1/12)*1=83, , (1/12)*15=87, , Caaan : ü Tahun dasar lama = 25 ü Tahun dasar baru = 27 ü A = 12 (indeks harga yang lama dari ahun yang akan dijadikan ahun dasar baru) 1 ü B Angka ndeks Gabungan 1. Angka ndeks Gabungan Tidak Dibbi a. Mede Agregaif Sederhana b. Mede Raa-raa relaif ü Mede Raa-raa hiung ü Mede Median ü Mede Raa-raa Ukur 2. Angka ndeks Gabungan Dibbi a. Mede aspeyres b. Mede aasche c. Mede Drbish d. Mede Fisher e. Mede Marshall-Edge Wrh f. Mede Walsh g. Mede Raa-raa relaif Dibbi rdi : AKE dan KAT 46
6 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 ENYUSUNAN ANGKA NDEKS GABUNGAN 1. Angka ndeks Gabungan Tidak Dibbi N. Mede ndeks Harga ndeks Jumlah 1. Mede Agregaif Sederhana 2. Mede Raa-raa Relaif a. Mede Raa-raa A 1 A 1 æ æ ç Hiung è ç ø n 1 è ø R R 1 n b. Mede Median Nilai rai æ ç diurukan Nilai rai æ è ç diurukan ø è ø dari kecil ke besar, kemudian dari kecil ke besar, kemudian enukan mediannya. enukan mediannya. R = Me x 1 R = Me x 1 c. Mede æ Raa-raa ç 1 2 n.. R n 1 R 1 2 Ukur è n ø Aau æ p lg ç 1 è lg ø R n R = anilg (lg R) 2. Angka ndeks Gabungan Dibbi N. Mede ndeks Harga ndeks Jumlah 1. Mede aspeyres 2. Mede aasche 3. Mede Drbish 4. Mede Fisher 5. Mede Marshall Edge Wrh ME D 2 F 1 1 æ ç 1 2 n n.. 1 è 1 2 n ø Aau æ lg ç 1 è lg ø R n R = anilg (lg R) D 2 F 6. Mede Walsh W 7. Mede Relaif Terbbi R æ ç w è ø 1 w 1 1 Dengan : w Rp = p ü ü w ME W R æ ç è 1 1 w ø 1 w 1 1 Dengan : w R = ü ü w rdi : AKE dan KAT 47
7 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 KETERANGAN : = harga pada ahun dasar = harga pada ahun yang bersangkuan = jumlah pada ahun dasar = jumlah pada ahun yang bersangkuan n = banyak jenis barang Cnh 8 Beriku adalah daa mengenai harga ($) dan jumlah (uni) dua jenis barang yang dijual selama ahun 2-21 : Jenis Harga Jumlah barang A B Tenukan indeks harga gabungan dan indeks jumlah gabungan kedua jenis barang ersebu unuk ahun 21 dengan menggunakan seluruh mede! (ahun dasar 2) Jawab : Jenis barang Harga Jumlah X X X X A B TOTA a. Mede Agregaif Sederhana Harga A 1 = (195/13)*1=15 ada ahun 21, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika dibandingkan dengan ahun 2. Jumlah A 1 =(7/7)*1=1 ada ahun 21, jumlah prduksi kedua jenis barang mengalami jika dibandingkan dengan ahun 2. sebesar b. Mede aspeyres Harga 1=(75/5)*1=15 ada ahun 21, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika dibandingkan dengan ahun 2. rdi : AKE dan KAT 48
8 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 Jumlah 1 =(47/5)*1=94 ada ahun 21, jumlah prduksi kedua jenis barang mengalami jika dibandingkan dengan ahun 2. sebesar c. Mede aasche Harga 1=(75/47)*1=15 ada ahun 21, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika dibandingkan dengan ahun 2. Jumlah 1 =(75/75)*1=94 ada ahun 21, jumlah prduksi kedua jenis barang mengalami jika dibandingkan dengan ahun 2. sebesar d. Mede Drbish Harga D =(15+15)/2=15 2 ada ahun 21, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika dibandingkan dengan ahun 2. Jumlah D =(94+94)/2=94 2 ada ahun 21, jumlah prduksi kedua jenis barang mengalami jika dibandingkan dengan ahun 2. sebesar e. Mede Fisher Harga F = ada ahun 21, harga kedua jenis barang mengalami sebesar jika dibandingkan dengan ahun 2. Jumlah F = ada ahun 21, jumlah prduksi kedua jenis barang mengalami jika dibandingkan dengan ahun 2. sebesar rdi : AKE dan KAT 49
9 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// f. Mede lain (cba sendiri...) Saisik Bisnis : BAB engukuran Upah Nyaa/Upah Riil Upah nyaa seharusnya lebih berari dari upah uang. Upah uang adalah upah yang dierima dalam benuk nminal uang. Upah nyaa adalah enaga/daya beli dari upah uang yang kia erima. Upah nyaa sanga dipengaruhi leh harga umum barang-barang knsumsi aau biaya hidup. enenuan upah nyaa pada umumnya dilakukan dengan jalan mendeflasikan upah uang yang dierima. Deflar yang biasa digunakan adalah ndeks Biaya Hidup (BH) aau ndeks Harga Knsumen (HK). Upah nyaa dienukan sebagai : Upah Uang Upah Nyaa 1 BH Upah Uang Upah Nyaa 1 HK (7.4) (7.5) 1 Daya Beli 1 (7.6) HK Cnh 9 Hiunglah upah nyaa unuk daa beriku dengan melengkapi abel di bawah ini : Tabel 6. erhiungan Upah Nyaa Tahun Upah Harian (x1 rp) BH (1997=1) Upah Nyaa(x1 rp) ,82 1 (5,82/1)*1=5, , , , , (6,48/18)*1=6 5,43 5,9 4,62 Cnh 1 Beriku adalah daa mengenai raa-raa upah per bulan (jua rupiah) dari karyawan sebuah perusahaan selama 7 ahun erakhir : Tahun Upah er Bulan 1,19 1,33 1,44 1,57 1,75 1,84 1,94 HK (1999-2=1) 95,5 14,5 11,8 12, ,5 114,4 rdi : AKE dan KAT 5
10 Creaed by Simp DF Crear r (unregisered versin) hp:// Saisik Bisnis : BAB 7 a. Tenukan upah nyaa per bulan karyawan ersebu selama ahun jika dibandingkan dengan upah per bulan ahun 1999! (ahun dasar 1999) b. Tenukan daya beli rupiahnya! enunjuk menjawab : ü Terjadi perubahan ahun dasar dari =1 menjadi 1999=1. ü Maka hiung dahulu HK dengan ahun dasar baru. ü Gunakan HK baru unuk menghiung upah nyaa dan daya beli. Tahun Upah er Bulan HKlama (1999-2=1) HKbaru (1999=1) Upah Nyaa Daya Beli ,19 95,5 2 1,33 14,5 21 1,44 11,8 22 1,57 12,8 23 1,75 111, 24 1,84 113,5 25 1,94 114,4 rdi : AKE dan KAT 51
(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014
ANGKA NDEKS (ndeks Raa-raa Harga Relaif, Variasi ndeks Harga, Angka ndeks Beranai, Pergeseran waku dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014 NDEKS RATA-RATA HARGA RELATF Rumus, 1 P 100% n P,0 = indeks raa-raa
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI
PERTEMUAN KINEMATIKA SATU DIMENSI RABU 30 SEPTEMBER 05 OLEH: FERDINAND FASSA PERTANYAAN Pernahkah Anda meliha aau mengamai pesawa erbang yang mendara di landasannya? Berapakah jarak empuh hingga pesawa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciPERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1
PERSAMAAN GERAK Posisi iik maeri dapa dinyaakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suau bidang daar maupun dalam bidang ruang. Vekor yang dipergunakan unuk menenukan posisi disebu VEKTOR POSISI yang diulis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciRelasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT
2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami
Lebih terperinciSUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia
SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)
Polieknik Negeri Banjarmasin 4 MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : ( sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR
BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR Karakerisik gerak pada bidang melibakan analisis vekor dua dimensi, dimana vekor posisi, perpindahan, kecepaan, dan percepaan dinyaakan dalam suau vekor sauan i (sumbu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort
3 METODE PENELITIAN 3. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agusus sampai Sepember 2008. Tempa yang dadikan obyek peneliian adalah Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciFaradina GERAK LURUS BERATURAN
GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.. Hasil Peneliian 4... Daa Hasil Peneliian Dari hasil peneliian diperoleh daa kemampuan dribble. hasilnya sebagai mana pada abel I (dilampirkan) 4... Deskripsi
Lebih terperinciB a b 1 I s y a r a t
TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam kehidupan sehari hari kia biasa menjumpai produk makanan yang sifanya kenal. Sebagai conoh produk mayonaisse yang diambahkan pada salad. Viskosias (kekenalan)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciLIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1
LIMIT FUNGSI. Limi f unuk c Tinjau sebuah fungsi f, apakah fungsi f ersebu sama dengan fungsi g -? Daerah asal dari fungsi g adalah semua bilangan real, sedangkan daerah asal fungsi f adalah bilangan real
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinci1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu
.4 Persamaan Schrodinger Berganung Waku Mekanika klasik aau mekanika Newon sanga sukses dalam mendeskripsi gerak makroskopis, eapi gagal dalam mendeskripsi gerak mikroskopis. Gerak mikroskopis membuuhkan
Lebih terperinciJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)
MODUL PERTEMUAN KE 3 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Jarak, Kecepaan dan Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Percepaan; Gerak Lurus Berauran, Gerak Lurus Berubah Berauran POKOK BAHASAN: GERAK LURUS 3-1
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciBAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131
BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 robabilias 2.1.1 Definisi robabilias adalah kemungkinan yang daa erjadi dalam suau erisiwa erenu. Definisi robabilias daa diliha dari iga macam endekaan, yaiu endekaan klasik,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciBAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai
BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN Bab ini membahas suau vekor idak nol dan skalar l yang mempunyai hubungan erenu dengan suau mariks A. Hubungan ersebu dinyaakan dalam benuk A λ. Bagaimana kia memperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT
Jurnal Ilmiah Teknik Indusri, Vol. 11, No. 1, Juni 2012 ISSN 1412-6869 EISIENSI WKTU PRODUKSI ES BTU SEBGI IMPLIKSI URUTN PENJDWLN KEDTNGN JOB YNG TEPT Hendy Tannady 1 dan Seven 2 bsrak: Efisiensi adalah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciSekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN
Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciMetode Regresi Linier
Modul 1 Meode Regresi Linier Prof. DR. Maman Djauhari A PENDAHULUAN nalisis regresi linier, baik yang sederhana maupun yang ganda, elah Anda pelajari dalam maa kuliah Meode Saisika II. Dengan demikian
Lebih terperinciJ U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB
J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika GERAKAN SATU DIMENSI Dsen: Tim Dsen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mekanika Kinemaika Mempelajari gerak maeri anpa melibakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciKINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI
KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI PENDAHULUAN Kinemaika adalah bagian dari mekanika ang membahas enang gerak anpa memperhaikan penebab benda iu bergerak. Arina pembahasanna idak meninjau aau idak menghubungkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
III METODOLOGI PENELITIN Meode adalah suau prosedur aau cara unuk mengeahui sesuau yang mempunyai langkah-langkah sisemais. 1 Meode peneliian adalah semua asas, perauran, dan eknik-eknik yang perlu diperhaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciMatematika EBTANAS Tahun 1988
Maemaika EBTANAS Tahun 988 EBT-SMA-88- cos = EBT-SMA-88- Sisi sisi segiiga ABC : a = 6, b = dan c = 8 Nilai cos A 8 4 8 EBT-SMA-88- Layang-layang garis singgung OAPB, sudu APB = 6 dan panjang OP = cm.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciPengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia
BAB 3 DATA DAN METODOLOGI 3.1 Variabel-Variabel Peneliian 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan adalah reurn Indeks Harga Saham Gabungan yang dihiung dari perubahan logarima naural IHSG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu. (Elsayed,
BAB II LANDASAN TEORI.1. Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai bahan baku, barang dalam proses dan perakian, dan barang jadi yang ada dalam sisem produksi pada suau waku erenu. (Elsayed, 1994, p63).
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciMODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN
MODUL 1 FI 2104 ELEKTRONIKA 1 MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN 1. TUJUAN PRAKTIKUM Seelah melakukan prakikum, prakikan diharapkan elah memiliki kemampuan sebagai beriku : 1.1. Mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBab 5 Penaksiran Fungsi Permintaan. Ekonomi Manajerial Manajemen
Bab 5 Penaksiran Fungsi Perminaan 1 Ekonomi Manajerial Manajemen Peranyaan Umum Tenang Perminaan Seberapa besar penerimaan perusahaan akan berubah seelah adanya peningkaan harga? Berapa banyak produk yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Persediaan (Invenory) Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan aau digunakan unuk dijual pada periode mendaang, yang dapa berbenuk bahan baku yang
Lebih terperinciKINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan
KINEMATIKA Kinemaika adalah mempelajari mengenai gerak benda anpa memperhiungkan penyebab erjadi gerakan iu. Benda diasumsikan sebagai benda iik yaiu ukuran, benuk, roasi dan gearannya diabaikan eapi massanya
Lebih terperinciIntegral dan Persamaan Diferensial
Sudaryano Sudirham Sudi Mandiri Inegral dan Persamaan Diferensial ii Darpublic 4.1. Pengerian BAB 4 Persamaan Diferensial (Orde Sau) Persamaan diferensial adalah suau persamaan di mana erdapa sau aau lebih
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecure.ub.ac.id O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinci