Analisis Perubahan Laba Kotor Pada PT Kaltim Parna Industri Di Bontang. Magun Istonapi Yunus Tete Konde.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Perubahan Laba Kotor Pada PT Kaltim Parna Industri Di Bontang. Magun Istonapi Yunus Tete Konde."

Transkripsi

1 Analisis Perubahan Laba Kotor Pada PT Kaltim Parna Industri Di Bontang Magun Istonapi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Yunus Tete Konde Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Musviyanti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perubahan apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan laba kotor pada PT KPI di bontang pada tahun 2010 dibandingkan dengan pada tahun Alat analisis yang digunakan adalah analisis perubahan perubahan laba kotor yaitu membandingkan laporan keuangan tahun 2011 dengan laporan keuangan tahun 2010 serta disebabkan oleh faktor penjualan dan faktor harga pokok penjualan. Setelah dilakukan penelitian dan dari data yang diperoleh diolah, dapat diketahui terjadi perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan harga jual, perubahan kuantitas (volume) penjualan, perubahan harga pokok penjualan per satuan produk, dan perubahan kuantitas penjualan. Ternyata terdapat perubahan laba kotor yang diperoleh PT KPI tahun 2010 dengan 2011 adalah sebesar Rp ,00. Adapun yang menjadi penyebab dari adanya perubahan laba kotor tahun 2010 dengan tahun 2011 dalam penjualan ammonia selama 2 (dua) tahun adalah faktor harga jual sebesar Rp ,00 dan faktor kuantitas penjualan mengalami penurunan sebesar Rp ,00 dimana kedua faktor tersebut merupakan faktor penambah dalam perhitungan perubahan laba kotor, sedangkan faktor harga pokok penjualan per satuan produk mengalami perubahan sebesar Rp ,00 dan faktor kuantitas harga pokok penjualan mengalami perubahan sebesar Rp ,00 dimana kedua faktor ini merupakan faktor pengurang dalam perhitungan laba kotor. Kata Kunci: Laba Kotor, Harga Jual, Harga Pokok Penjualan, Kuantitas Penjualan, Kuantitas Harga Pokok Penjualan Abstract This research was done at what is become cause the happening of change of gross profit at PT KPI in Bontang in the year 2010 compared to in the year Analyzer the used is analysis change of gross profit that is comparing year financial statement 2011 with year financial statement 2010 and also because of sale factor and cost of goods sold factor. After conducted by research and from data the obtained to be processed, can know to happened change of gross profit which because of price chage sell, change of amount (sale volume), fundamental price change of sale per set of product, and change of sale amount. In the reality there are change of obtained by gross profit is PT KPI year 2010 is equal Rp ,00. As for becoming cause from existence of change of year gross profit 2010 with year 2011 in sale of logarithm during 2 years is price factor sell to experience of degradation equal to Rp ,00 and natural sale amount factor of degradation equal to Rp ,00 where both the factor represent build up factor in calculation of change of gross profit, while cost of goods sold factor per set of natural product of change equal to Rp ,00 and natural cost of goods sold amount factor of change equal to Rp ,00 where both this factor represent factor of pengurang in calculation of gross profit. Keyword: Gross Profit, Price change Sell, change of Amount (sale volume), Fundamental price chage of sale per set of product, change of sale amount. I. Pendahuluan 1

2 A. Latar Belakang Potensi industri yang mewarnai sebagian besar wilayah daratan provinsi Kalimantan Timur selama ini telah mendatangkan manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan rakyat, terutama sebagai pendorong bagi kelancaran jalannya pembangunan daerah Kalimantan Timur. PT Kaltim Parna Industri (KPI) merupakan salah satu perusahaan di Kalimantan Timur yang bergerak di bidang industri. PT KPI didirikan pada tahun PT KPI terletak di Kaltim Industrial Estate Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi ton pertahun (1.500 MTPD). PT KPI merupakan perusahaan joint venture antara Mitsubishi Corporation (50 %), PT. Parna Raya (25 %), Yayasan Tabungan Hari Tua PT. Pupuk Kalimantan Timur (5 %), Yayasan Dana Pensiun PT. Pupuk Kalimantan Timur (5 %), Asahi Chemical Industry Co. Ltd. (10 %), dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (5 %). PT KPI bekerjasama dengan beberapa perusahaan, diantaranya PERTAMINA dan Kontraktor Produk Sharing (TOTAL, VICO, dan UNOCAL), dimana perusahaan-perusahaan tersebut berperan dalam menyediakan bahan baku (gas alam) untuk proses pembuatan ammonia. PT KPI membeli gas alam ini sebagai sole feed stock (stok bahan baku utama). Produk ammonia yang dihasilkan dipasarkan ke industri kimia yang mengolah ammonia menjadi produk lain seperti urea, acrylonitrite, ammonium nitrate, ammonium sulfate, dan melamine. PT KPI mengekspor melalui contrated offtakers yang sebagian besar dikirim ke pasar asia seperti Thailand, Philipina, Jepang, Cina, dan juga untuk penggunaan dalam negeri sendiri. Contrated offtakers adalah sebuah kontrak legal antara dua perusahaan tentang berapa jumlah barang yang akan dikirim dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Penjualan bersih produk ammonia yang diperoleh PT KPI pada tahun 2010 adalah sebesar Rp ,00 dan di tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 jadi penjualan bersih produk ammonia mengalami penurunan sebesar Rp ,00. Kuantitas (volume) produk yang dijual oleh PT KPI pada tahun 2010 adalah sebesar ,68 ton dan di tahun 2011 adalah sebesar ,23 ton jadi kuantitas (volume) produk PT KPI mengalami penurunan sebesar ,45 ton. Laba kotor yang diperoleh PT KPI tahun 2010 adalah sebesar Rp ,00 dan di tahun 2011 adalah sebesar Rp ,00 jadi laba kotor PT KPI mengalami penurunan sebesar Rp ,00. Besaran laba kotor yang dihasilkan menunjukkan adanya beberapa penyebab yang terjadi didalam menentukan harga jual, kuantitas penjualan, perubahan harga pokok penjualan, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perubahan baik menguntungkan maupun merugikan. Berdasarkan uraian-uraian yang telah disebutkan di atas maka dalam skripsi ini akan dibahas mengenai Analisis Perubahan Laba Kotor Pada PT Kaltim Parna Industri di Bontang. B. Rumusan Masalah Sebagaimana yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan laba kotor pada PT Kaltim Parna Industri di Bontang tahun 2011 dibandingkan dengan tahun C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan laba kotor pada PT KPI di Bontang. II. Tinjauan Teoritis 2

3 A. Dasar Teoritis Untuk mempelajari permasalahan dalam judul skripsi ini, maka diperlukan definisi konsepsional. Definisi konsepsional adalah suatu unsur pokok dari suatu penelitian yang mana penentuan dan perincian konsep sangat penting agar persoalan dan pembahasan lebih terarah. Menurut Badriwan (2004:29) pengertian laba adalah sebagai berikut: Laba (gain) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik. Sedangkan Prastowo dan Julianty (2005:22) memberikan definisi laba atau keuntungan (gains), yaitu Pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin. Yang dimaksud laporan laba rugi menurut Munawir (2002:47), Laporan laba rugi adalah suatu laporan sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut Supriyono (2006:179) mengenai analisa laba kotor adalah sebagai berikut: "Analisa laba kotor adalah memecah-mecah atau membagi-bagi menjadi bagianbagian atau elemen-elemen yang lebih kecil dan bertujuan untuk menentukan penyebab penyimpangan laba kotor dan untuk mengetahui hubungan antara elemen-elemen tersebut. Selanjutnya menurut Munawir (2007:216) yang menyebabkan perubahan laba kotor dijelaskan sebagai berikut: Pada dasarnya perubahan laba kotor itu disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pejualan dan faktor harga pokok penjualan. Besar kecilnya hasil penjualan dipengaruhi oleh kuantitas atau volume produk yang dapat dijual dan harga jual per satuan produk tersebut. Oleh karena itu perubahan hasil penjualan dapat disebabkan adanya: a. Perubahan harga jual per satuan produk. b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual/dihasilkan. Faktor harga pokok penjualan juga dipengaruhi oleh kuantitas produk yang dijual dan harga pokok per satuan (rata-rata) produk yang dijual dihasilkan tersebut, oleh karena itu perubahan laba kotor yang disebabkan oleh adanya perubahan harga pokok penjualan dapat disebabkan oleh: a. Perubahan harga pokok rata-rata per satuan. b. Perubahan kuantitas atau volume produk yang dijual. B. Kerangka Konsep 3

4 PT Kaltim Parna Industri Bontang Laba yang terjadi dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu : - Faktor Penjualan - Faktor Harga Pokok Penjualan Rumusan Masalah : Faktor apakah yang menjadi penyebab terjadinya perubahan laba kotor pada PT KPI di Bontang tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 Alat Analisis : Analisis Perubahan Laba Kotor - Disebabkan oleh Penjualan - Disebabkan oleh Harga pokok penjualan Hasil Penelitian Gambar II.1. Kerangka Konsep III. Metode Penelitian A. Definisi Operasional Potensi industri yang mewarnai sebagian besar wilayah daratan provinsi Kalimantan Timur selama ini telah mendatangkan manfaat yang sangat besar terutama sebagai daya pendorong bagi kelancaran jalannya pembangunan khususnya daerah Kalimantan Timur. PT KPI bekerjasama dengan beberapa perusahaan, diantaranya PERTAMINA dan Kontraktor Produk Sharing (TOTAL, VICO, dan UNOCAL), dimana perusahaan-perusahaan tersebut berperan dalam menyediakan bahan baku (gas alam) untuk proses pembuatan ammonia. PT KPI membeli 4

5 gas alam ini sebagai sole feed stock (stok bahan baku utama). Produk ammonia yang dihasilkan dipasarkan ke industri kimia yang mengolah ammonia menjadi produk lain seperti urea, acrylonitrite, ammonium nitrate, ammonium sulfate, dan melamine. PT KPI mengekspor melalui contrated offtakers yang sebagian besar dikirim ke pasar asia seperti Thailand, Philipina, Jepang, Cina, dan juga untuk penggunaan dalam negeri sendiri. Perubahan laba yang dimaksud adalah perubahan laba kotor dengan menganalisis penjualan dan harga pokok penjualan untuk menentukan penyebab perubahan yang terjadi. Laba kotor adalah hasil penjualan bersih yang diperoleh perusahaan dikurangi dengan harga pokok penjualan selama satu periode. Perubahan laba kotor disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor penjualan dan faktor harga pokok penjualan. Faktor penjualan dipengaruhi oleh kuantitas atau volume produk yang dapat dijual dan harga jual per satuan produk tersebut. Dan faktor harga pokok penjualan dipengaruhi oleh kuantitas produk yang dijual dan harga pokok per satuan (ratarata) produk yang dijual dihasilkan tersebut. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh ammonia. Mengenai hal tersebut elemen biaya dibagi menjadi tiga, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang akan diuraikan sebagai berikut: a. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ammonia. Dalam hal ini bahan baku yang dihasilkan berupa ammonia. b. Biaya tenaga kerja adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi berupa ammonia. c. Biaya overhead adalah biaya-biaya selain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang turut mendukung keberhasilan produksi suatu produk. Adapun yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik dalam perusahaan ini, antara lain adalah: - Bahan penolong, seperti pemakaian bahan bakar. - Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu gaji karyawan. - Penyusutan peralatan, kendaraan, dan penyusutan bangunan. - Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin. B. Rincian Data yang Diperlukan Untuk menunjang penulisan skripsi ini maka diperlukan data dari objek yang diteliti yaitu PT KPI. Adapun rincian data yang diperlukan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum PT Kaltim Parna Industri. 2. Struktur organisasi PT Kaltim Parna Industri. 3. Laporan Laba Rugi PT Kaltim Parna Industri tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan Laporan Harga Pokok Penjualan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2010 dan Perbandingan Data Penjualan Produk ammonia tahun 2010 dan 2011 (Harga per unit dan Kuantitas (Volume) Penjualan). 5

6 6. Data-data lain yang relevan. C. Jangkauan Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada PT Kaltim Parna Industri yang bertempat di Tanjung Harapan kota Bontang Kalimantan Timur. Penelitian ini difokuskan pada analisis perubahan kenaikan dan penurunan laba kotor perusahaan. D. Teknik Pengumpulan Data Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Field Work Research (Penelitian Lapangan) adalah tehnik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung dengan objek yang diteliti guna memperoleh data yang diperlukan, yaitu: a. Metode Observasi yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan cara melakukan pencatatan tertulis terhadap data yang diperlukan didalam melakukan penelitian. 2. Library Research (Studi Kepustakaan) adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku atau literature dan catatan lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini. E. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan untuk membahas masalah tentang perubahan laba kotor ini adalah Analisis Perubahan Laba Kotor yang dikemukakan oleh Munawir (2007: ) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Perubahan harga jual (sales price variance), yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun sebelumnya. Perubahan harga jual = ( HJ 2 - HJ 1 ) K 2 Keterangan: HJ 1 = Harga jual per satuan produk tahun 2010 HJ 2 = Harga jual per satuan produk tahun 2011 K 2 = Kuantitas produk yang dijual tahun Perubahan kuantitas produk yang dijual (sales volume variance), yaitu adanya perbedaan antara kuantitas produk direncanakan tahun sebelumnya dengan kuantitas produk yang sesungguhnya dijual. Perubahan kuantitas produk = ( K 2 - K 1 ) HJ 1 Keterangan: K 1 = Kuantitas produk yang dijual tahun 2010 K 2 = Kuantitas produk yang dijual tahun 2011 HJ 1 = Harga jual per satuan produk tahun Perubahan harga pokok penjualan (cost price variance), yaitu perbedaan antara harga pokok penjualan per satuan produk yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya dengan harga pokok yang sesungguhnya. Perubahan harga pokok penjualan = ( HPP 2 - HPP 1 ) K 2 6

7 Keterangan: HPP 1 = Harga pokok penjualan produk tahun 2010 HPP 2 = Harga pokok penjualan produk tahun 2011 K 2 = Kuantitas produk yang dijual tahun Perubahan kuantitas harga pokok penjualan (cost volume variance), yaitu adanya perubahan harga pokok penjualan karena adanya perubahan / volume yang dijual atau yang diproduksi. Perubahan kuantitas harga pokok penjualan = ( K 2 - K 1 ) HPP 1 Keterangan: K 1 = Kuantitas produk yang dijual tahun 2010 K 2 = Kuantitas produk yang dijual tahun 2011 HPP 1 = Harga pokok penjualan produk tahun 2010 Untuk melihat akibat perubahan-perubahan dalam kuantitas, harga jual maupun biayaper satuan, maka berikut ini diberikan tabel analisa perubahan laba kotor. Tabel III.1 Analisa Perubahan Laba Kotor Tahun xxx Tahun xxx Kenaikan/Penurunan Penjualan Netto xxx xxx xxx Harga Pokok Penjualan xxx xxx xxx Laba Kotor xxx xxx xxx Kuantitas yang dijual xxx xxx xxx Harga Jual per satuan xxx xxx xxx Harga Pokok per satuan xxx xxx xxx Sumber : Munawir, 2007:221, modifikasi IV. Analisis dan Pembahasan A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT KPI Gas alam merupakan bahan baku utama dalam pembuatan pupuk ammonia. Gas tersebut banyak di bumi Indonesia dalam jumlah yang melimpah baik di darat maupun di laut. Ammonia adalah gas tajam yang tidak berwarna dengan titik didih -33,5 0 C. Cairannya mempunyai panas penguapan yang bebas yaitu 1,37 kj/g pada titik didihnya dan dapat ditangani dengan peralatan laboratorium yang biasa. Cairan NH 3 mirip air dalam perilaku fisikanya, bergabung dengan sangat kuat melalui ikatan hydrogen. Tetapan dielektriknya ~22 pada -34 o C kira-kira 81 untuk H 2 O pada 25 o C cukup tinggi untuk membuatnya sebagai pelarut pengion yang baik. Ammonia banyak digunakan dalam proses produksi urea, industri bahan kimia, serta industri bubur kertas dan kertas (pulp dan paper). Sumber ammonia yang lain adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara atmosfer, limbah industri, dan domestik. Sesuai dengan pasal 33 ayat (3) 1945, bahwa kekayaan alam Indonesia beserta segala isinya yang terkandung didalamnya dan digunakan untuk kepentingan hajat hidup orang banyak dipelihara oleh Negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. 7

8 PT Kaltim Parna Industri (KPI) merupakan salah satu perusahaan di Kalimantan Timur yang bergerak di bidang industri. PT KPI didirikan pada tahun PT KPI didirikan berdasarkan Akta Notaris No.14 pada tanggal 25 Mei tahun 1993 oleh Mulyono Azhar, SH di Jakarta. PT KPI terletak di Kaltim Industrial Estate Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas produksi ton pertahun (1.500 MTPD). PT KPI merupakan perusahaan joint venture antara Mitsubishi Corporation (50 %), PT. Parna Raya (25 %), Yayasan Tabungan Hari Tua PT. Pupuk Kalimantan Timur (5 %), Yayasan Dana Pensiun PT. Pupuk Kalimantan Timur (5 %), Asahi Chemical Industry Co. Ltd. (10 %), dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (5 %). Kontruksi PT KPI secara keseluruhan dikerjakan oleh Mitsubishi Heavy Industri (MHI), dengan 80% dari total investasi didanai langsung oleh MHI sendiri. Sedangkan 20% berasal dari investor lain. Pengerjaan kontruksi dan pilling work dimulai pada bulan Februari 1994 dan selesai pada Oktober Pada tanggal 14 November 1995, pukul WITA, tetesan perdana ammonia dihasilkan dari plant PT KPI. Dan pada tanggal 1 Desember 1995, dilaksakan pengapalan perdana. Setelah performance test selesai dilakukan oleh MHI pada tanggal 14 Desember 1995, maka pada tanggal 1 Februari 1996 produksi secara komersil mulai dilakukan. 2. Struktur Organisasi Segala bentuk organisasi memiliki struktur. Struktur organisasi pun mutlak diperlukan oleh semua jenis organisasi. Begitu pula bagi perusahaan, setiap perusahaan yang didirikan pasti mempunyai struktur organisasi pada perusahaan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar dengan adanya struktur organisasi yang tepat dan jelas maka pembagian tugas, hak, wewenang serta tanggung jawab masing-masing anggota di perusahaan dapat dimengerti dan dijalankan dengan baik. Dengan demikian dapat menciptakan keharmonisan kerja diantara setiap karyawannya, karena dengan demikian bisa menempatkan karyawan secara tepat pada bidangnya masingmasing, serta dapat membantu kelancaran proses produksi. Sehingga memberikan suatu susunan kinerja yang dapat membantu perusahaan didalam mencapai tujuan. Keterampilan kegiatan perusahaan tergantung pada keterampilan pengelolanya yang ditandai oleh struktur organisasi perusahaan tersebut. Struktur organisasi perusahaan yang baik mempunyai peranan yang sangat penting karena menyangkut dengan perihal pembagian tugas atau pekerjaan setiap anggotanya, oleh karena itu struktur organisasi perusahaan harus jelas setiap pembagian tugasnya. Dengan organisasi yang baik maka akan tercipta pola kerja yang baik pula dan selanjutnya menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Pembagian dalam struktur organisasi akan mempengaruhi pimpinan perusahaan dalam melaksakan pengawasan terhadap bawahannya dan masing-masing bagian dapat berjalan dengan lancar. Dalam penerapannya pada karyawan dilakukan berdasarkan: 1. Sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Sesuai dengan tingkat pendidikan. 3. Sesuai dengan pengalaman dan kecakapan kerja. Demikian pula halnya dengan PT KPI yang merupakan salah satu perusahaan yang bertujuan untuk mencari laba yang tentunya untuk mencapai hak tersebut diperlukan suatu kegiatan yang terkoordinir, hal ini dapat terlihat dari adanya struktur organisasi yang merupakan 8

9 gambaran umum batas-batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjalankan tugasnya. Adapun struktur organisasi PT Kaltim Parna Industri (KPI) seperti terlihat sebagai berikut: Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT KPI 4. Laporan Keuangan PT KPI Secara garis besar data-data yang diperlukan selama penelitian tertera didalam perincian data yang diperlukan, maka berikut ini ditampilkan perhitungan laba rugi tahun 2010 dan 2011 serta laporan harga pokok penjualan untuk periode 31 Desember 2010 dan PT KALTIM PARNA INDUSTRI HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

10 URAIAN Rp Rp I. HARGA POKOK PRODUKSI Biaya Bahan Baku Persediaan Awal Bahan Baku ,00 Pembelian Bahan Baku ,00 Bahan Baku Tersedia Dipakai ,00 Persediaan Akhir Bahan Baku ( ,00) Total Biaya Bahan Baku ,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung ,00 Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung ,00 Biaya Asuransi Pabrik ,00 Biaya Penyusutan Bangunan ,00 Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan ,00 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan ,00 Biaya Listrik dan Air ,00 Biaya Pajak ,00 Biaya Lain-lain ,00 Total Biaya Overhead Pabrik ,00 Total Biaya Produksi ,00 Persediaan Barang Dalam Proses Awal , ,00 Persediaan Barang Dalam Proses Akhir ( ,00) III. TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI ,00 Persediaan Awal Barang Jadi ,00 Persediaan Akhir Barang Jadi ( ,00) IV. HARGA POKOK PENJUALAN ,00 Sumber: PT Kaltim Parna Industri, 2012 PT KALTIM PARNA INDUSTRI HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER

11 URAIAN Rp Rp I. HARGA POKOK PRODUKSI Biaya Bahan Baku Persediaan Awal Bahan Baku ,00 Pembelian Bahan Baku ,00 Bahan Baku Tersedia Dipakai ,00 Persediaan Akhir Bahan Baku ( ,00) Total Biaya Bahan Baku ,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung ,00 Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung ,00 Biaya Asuransi Pabrik ,00 Biaya Penyusutan Bangunan ,00 Biaya Penyusutan Mesin dan Peralatan ,00 Biaya Reparasi dan Pemeliharaan ,00 Biaya Listrik dan Air ,00 Biaya Pajak ,00 Biaya Lain-lain ,00 Total Biaya Overhead Pabrik ,00 Total Biaya Produksi ,00 Persediaan Barang Dalam Proses Awal , ,00 Persediaan Barang Dalam Proses Akhir ( ,00) III. TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI ,00 Persediaan Awal Barang Jadi ,00 Persediaan Akhir Barang Jadi ( ,00) IV. HARGA POKOK PENJUALAN ,00 Sumber: PT Kaltim Parna Industri, 2012 PT KALTIM PARNA INDUSTRI Perhitungan Laba / Rugi Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 31 Desember

12 URAIAN TAHUN 2011 TAHUN 2010 Rp Rp Penjualan Bersih Ammonia , ,00 Beban Pokok Penjualan ( ,00) ( ,00) Laba / Rugi Kotor , ,00 Beban Usaha Beban Penjualan , ,00 Beban Administrasi dan Umum , ,00 Jumlah Beban Usaha ( ,00) ( ,00) Laba Usaha , ,00 Pendapatan (Beban) Lain-lain Keuntungan (Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih ,00 ( ,00) Pendapatan Jasa , ,00 Penghasilan Bunga , ,00 Pendapatan Denda dan Klaim , ,00 Pendapatan Ekuitas Asosiasi , ,00 Beban Bunga ( ,00) ( ,00) Lain-lain Bersih , ,00 Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih ,00 ( ,00) Laba / Rugi Sebelum Pajak , ,00 Pendapatan (Beban) Pajak Penghasilan - Pajak Kini ( ,00) ( ,00) - Pajak Tangguhan ,00 ( ,00) Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak ( ,00) ( ,00) Laba Bersih , ,00 Sumber : PT Kaltim Parna Industri,2012 Tabel 1. Data Penjualan Ammonia Tahun

13 No. Tanggal Ton Harga/Ton Jumlah PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Biaya Produksi Jumlah Penjualan termasuk biaya produksi 1 14/02/ , , , , , , /03/ , , , , , , /04/ , , , , , , /04/ , , , , , , /04/ , , , , , , /04/ , , , , , , /05/ , , , , , , /05/ , , , , , , /06/ , , , , , , /07/ , , , , , , /07/ , , , , , , /09/ , , , , , , /10/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /12/ , , , , , , /12/ , , , , , ,00 TOTAL , , , , ,00 Sumber : PT Kaltim Parna Industri, 2012 Tabel 2. Data Penjualan Ammonia Tahun

14 No. Tanggal Ton Harga/Ton Jumlah PPN (Pajak Pertambahan Nilai) Biaya Produksi Jumlah Penjualan termasuk biaya produksi 1 12/02/ , , , , , , /03/ , , , , , , /03/ , , , , , , /05/ , , , , , , /05/ , , , , , , /05/ , , , , , , /05/ , , , , , , /07/ , , , , , , /08/ , , , , , , / , , , , , , /10/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , , /11/ , , , , , ,00 TOTAL , , , , ,00 Sumber : PT Kaltim Parna Industri, 2012 B. Analisis dan Pembahasan 1. Analisis Untuk menghitung perubahan laba kotor yang terjadi pada PT KPI, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang tidak menguntungkan (penurunan) maka perlu dilakukan analisa terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan laba kotor tersebut. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, adapun faktor-faktor yang dapat menentukan perubahan laba kotor dari suatu usaha adalah jumlah penjualan, perubahan harga jual, perubahan kuantitas (volume) penjualan dan perubahan harga pokok penjualan. Dalam menganalisa perubahan laba kotor terlebih dahulu diadakan perbandingan antara laba yang diperoleh pada periode sekarang dengan laba yang diperoleh pada periode sebelumnya atau laba yang dibudgetkan, kemudian menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh perubahan harga jual per satuan produk dan volume penjualan. Setelah itu menghitung perubahan laba kotor yang disebabkan oleh harga pokok penjualannya yaitu perubahan yag disebabkan oleh berubahnya kuantitas atau satuan barang yang dijual dan perubahan harga pokok per satuan (unit cost). Berdasarkan hasil penelitian dalam periode 2010 sampai 2011 bahwa laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan mengalami penurunan. Analisis dilakukan dengan memecah komponen-komponen yang menyebabkan terjadinya perubahan laba kotor dengan menggunakan data keuangan yang meliputi laporan laba rugi dan realisasi penjualan selama dua periode pembukuan. Tabel 4.1. Analisis Perubahan Laba Kotor pada PT KPI periode tahun 2010 dan tahun

15 Tahun 2010 Tahun 2011 Kenaikan/ Penurunan Penjualan , , ,00 Turun Harga Pokok Penjualan , , ,00 Turun Laba Kotor , , ,00 Turun Kuantitas (Volume) Penjualan Harga Jual per Ton = Harga Pokok Penjualan per Ton = ,68 Ton ,23 Ton ,45 Ton Turun , , ,00 Turun , , ,00 Naik Sumber : Data Diolah Berdasarkan tabel yaitu tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 menunjukkan adanya penurunan dalam penjualan yaitu sebesar Rp ,00 dan penurunan harga pokok penjualan sebesar Rp ,00 sehingga mengalami penurunan laba kotor sebesar Rp ,00. Untuk mengetahui perubahan tersebut maka langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut : Perhitungan Laba Kotor : 1. Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh penjualan. a. Perubahan Harga Jual = ( HJ 2 HJ 1 ) K 2 = ( Rp ,00 Rp ,00 ) x ,23 Ton = Rp ,00 ( Penurunan ) Keterangan: HJ 1 = Harga Jual per Ton Tahun 2010 HJ 2 = Harga Jual per Ton Tahun 2011 K 2 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2011 b. Perubahan Volume Penjualan = ( K 2 K 1 ) HJ 1 = ( ,23 Ton ,68 Ton ) x Rp ,00 = Rp ,00 ( Penurunan ) 15

16 Keterangan: K 1 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2010 K 2 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2011 HJ 1 = Harga Jual per Ton Tahun Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh Harga Pokok Penjualan a. Perubahan Harga Pokok per unit = ( HPP 2 HPP 1 ) K 2 = ( Rp ,00 Rp ,00 ) x ,23 Ton = Rp ,00 ( Kenaikan ) Keterangan: HPP 1 = Harga Pokok Penjualan per Ton Tahun 2010 HPP 2 = Harga Pokok Penjualan per Ton Tahun 2011 K 2 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2011 b. Perubahan Kuantitas ( Volume ) dalam Harga Pokok Penjualan = ( K 2 K 1 ) HPP 1 = ( ,23 Ton ,68 Ton ) x Rp ,00 = Rp ,00 ( Penurunan ) Keterangan: K 1 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2010 K 2 = Kuantitas (Volume) Penjualan Tahun 2011 HPP 1 = Harga Pokok Penjualan per Ton Tahun 2010 Untuk memperjelas perhitungan di atas mengenai perubahan laba kotor PT KPI antara tahun 2010 dengan tahun 2011, berikut ini penulis paparkan laporan perubahan laba kotor pada akhir tahun 2010 dengan tahun PT Kaltim Parna Industri Laporan Perubahan Laba Kotor 16

17 Akhir tahun 2010 dengan tahun 2011 Perubahan penjualan yang disebabkan oleh : Perubahan Harga Jual (Rp ,00) Perubahan Kuantitas ( Volume ) Penjualan (Rp ,00) + Perubahan Harga Pokok Penjualan yang disebabkan oleh : Perubahan Harga Pokok per unit Rp ,00 Perubahan Kuantitas ( Volume ) Harga Pokok Penjualan (Rp ,00) + (Rp ,00) (Rp ,00) - Perubahan Laba Kotor (Rp ,00) 2. Pembahasan Perubahan laba kotor merupakan salah satu pedoman efisiensi dan efektifitas manajemen dalam mengelola suatu unit usaha dalam hubungannya dengan pertumbuhan serta perkembangan unit usaha yang dikelolanya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba kotor adalah jumlah penjualan, perubahan harga jual, perubahan kuantitas (volume) penjualan dan perubahan harga pokok penjualan. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan kenaikan dan penurunannya, sebab jika penjualan menurun dan harga pokok penjualan mengalami kenaikan maka laba kotor akan mengalami penurunan. Tetapi sebaliknya, apabila penjualan mengalami penurunan maka laba kotor akan mengalami kenaikan. Jika penjualan mengalami penurunan dan harga pokok penjualan mengalami penurunan maka laba kotor pun akan mengalami penurunan. Sebaliknya, apabila penjualan mengalami kenaikan dan harga pokok penjualan mengalami kenaikan sampai batas tertentu akan mengalami kenaikan. Untuk dapat meningkatkan laba kotor dapat ditempuh dengan cara: 1. Mengusahakan kenaikan penjualan yang lebih tinggi daripada harga pokok penjualan. 2. Mengusahakan penurunan harga pokok penjualan yang lebih besar daripada penurunan penjualan. 3. Mengusahakan kenaikan penjualan dan mempertahankan harga pokok. Berdasarkan hasil analisis, maka didapat perbandingan laba kotor tahun 2010 dibandingkan dengan tahun Perubahan penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan penjualan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar Rp ,00 yang disebabkan oleh perubahan harga jual yang tinggi yaitu Rp ,00 dan perubahan kuantitas (volume) penjualan 17

18 sebesar Rp ,00 sedangkan dari faktor harga pokok penjualan, harga pokok penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan harga pokok penjualan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 mengalami penurunan yang juga cukup tinggi sebesar Rp ,00 yang disebabkan oleh perubahan harga pokok per unit sebesar Rp ,00 dan juga perubahan pada kuantitas (volume) harga pokok penjualan sebesar Rp ,00 Dari hasil perhitungan pada analisis perubahan kuantitas (volume) penjualan menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan laba kotor perusahaan periode tahun 2010 dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp ,00 hal ini berdasarkan pada penjualan ammonia sebesar ,68 ton pada tahun 2010 sedangkan pada tahun 2011 hanya sebesar ,23 ton sehingga terdapat selisih ,45 ton yang akan mempengaruhi penjualan secara keseluruhan. Penurunan pada total biaya bahan baku pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga terjadi penurunan sebesar Rp ,00. Terjadinya perubahan tersebut dikarenakan sulitnya perusahaan untuk memperoleh bahan baku yang disebabkan oleh kelangkaan bahan baku itu sendiri dan ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu. Hasil penjualan juga mengalami penurunan dikarenakan oleh kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity) yang terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan teknologi, dan adanya restriksi pemerintah terhadap produksi terhadap barang tertentu. Perubahan harga pokok penjualan pada tahun 2011 juga dipengaruhi oleh harga pokok produksi yang disebabkan oleh kenaikan pada biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp ,00. Kenaikan pada biaya tenaga kerja langsung ini diakibatkan oleh peningkatan jumlah karyawan perusahaan pada tahun 2011 untuk meningkatkan hasil produksi ammonia PT KPI sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih pada tahun-tahun selanjutnya. Begitu juga dengan total biaya overhead pabrik terjadi penurunan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga terjadi penurunan sebesar Rp ,00. Penurunan biaya overhead pabrik pada tahun 2011 ini diakibatkan oleh berkurangnya biaya-biaya untuk reparasi dan pemeliharaan pabrik dan juga biaya tenaga kerja tidak langung sehingga perusahaan dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya overhead pabrik pada tahun Jadi perubahan laba kotor PT KPI dipengaruhi oleh faktor penjualan dan harga pokok penjualan sehingga laba kotor mengalami penurunan sebesar Rp ,00. Selanjutnya bahwa dengan menganalisis perubahan laba kotor dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan laba kotor adalah jumlah penjualan, perubahan harga jual, perubahan kuantitas (volume) penjualan dan perubahan harga pokok penjualan. No. Analisis perubahan laba kotor dilihat dari faktor Jumlah (Perubahan) 18

19 1 2 Perubahan harga jual Rp ,00 Perubahan kuantitas (volume) penjualan Rp ,00 3 Perubahan harga pokok per ton Rp ,00 4 Perubahan Kuantitas dalam harga pokok penjualan Rp ,00 Sumber : Data diolah V. Penutup A. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan berdasarkan hasil analisis sebagai berikut : 1. Laporan Penjualan Bersih Ammonia Pada tahun 2010 PT KPI melakukan penjualan produk ammonia sebanyak ,68 ton dengan hasil penjualan bersih sebesar Rp ,00 sedangkan pada tahun 2011 PT KPI melakukan penjualan produk ammonia sebanyak ,23 ton dengan hasil penjualan bersih sebesar Rp ,00 sehingga terjadi penurunan kuantitas (volume) penjualan sebesar ,45 ton dan juga penurunan pada penjualan bersih sebesar Rp ,00. Perubahan pada penjualan bersih dan kuantitas (volume) penjualan pada tahun 2011 ini disebabkan oleh sulitnya perusahaan untuk memperoleh bahan baku yang disebabkan oleh kelangkaan bahan baku itu sendiri dan ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu. Hasil penjualan juga mengalami penurunan dikarenakan oleh kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity) yang terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan teknologi, dan adanya restriksi pemerintah terhadap produksi terhadap barang tertentu. 2. Laporan Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga terjadi penurunan harga pokok penjualan sebesar Rp ,00. Perubahan harga pokok penjualan pada tahun 2011 juga dipengaruhi oleh harga pokok produksi yang disebabkan oleh kenaikan pada biaya tenaga kerja langsung pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp ,00. Kenaikan pada biaya tenaga kerja langsung ini diakibatkan oleh peningkatan jumlah karyawan perusahaan pada tahun 2011 untuk meningkatkan hasil produksi ammonia PT KPI sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih pada tahun-tahun selanjutnya. Begitu juga dengan total biaya overhead pabrik terjadi penurunan pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga 19

20 terjadi penurunan sebesar Rp ,00. Penurunan biaya overhead pabrik pada tahun 2011 ini diakibatkan oleh berkurangnya biaya-biaya untuk reparasi dan pemeliharaan pabrik dan juga biaya tenaga kerja tidak langung sehingga perusahaan dapat mengurangi pengeluaran untuk biaya overhead pabrik pada tahun Laporan Laba Rugi Berdasarkan perhitungan laba kotor pada PT KPI maka didapat hasil dari laba kotor PT KPI pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp sehingga mengalami penurunan laba kotor sebesar Rp ,00 Setelah didapat perbandingan dari laporan penjualan bersih ammonia, jumlah kuantitas (volume) penjualan, harga pokok penjualan, dan laba rugi. Maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut dan didapat harga jual per ton ammonia pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga mengalami penurunan sebesar Rp ,00. Dan juga didapat harga pokok per ton pada tahun 2010 sebesar Rp ,00 dan pada tahun 2011 sebesar Rp ,00 sehingga mengalami penurunan sebesar Rp ,00 Dari hasil perhitungan tersebut maka didapat hasil dari perubahan laba kotor yang disebabkan oleh penjualan berdasarkan faktor perubahan harga jual sebesar Rp ,00 dan faktor perubahan kuantitas (volume) penjualan adalah sebesar Rp ,00 dimana kedua faktor ini merupakan faktor penambah dalam perhitungan laba kotor, sedangkan hasil dari perubahan laba kotor yang disebabkan oleh harga pokok penjualan berdasarkan faktor perubahan harga pokok penjualan per satuan produk mengalami perubahan sebesar Rp ,00 dan faktor kuantitas (volume) harga pokok penjualan per satuan produk mengalami perubahan sebesar Rp ,00 dimana kedua faktor ini merupakan faktor pengurang dalam perhitungan laba kotor. B. Saran Sebagai akhir dari penulisan skripsi ini penulis mencoba untuk memberikan saran-saran kepada pihak perusahaan yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta perbaikan sekiranya diperlukan : 1. Sebaiknya perusahaan mengadakan analisis atau membuat laporan perubahan laba kotor untuk setiap tahunnya, karena dengan adanya laporan perubahan laba kotor setiap tahunnya atau setiap periode tertentu maka pihak manajemen perusahaan dapat melihat kondisi penjualan ammonia, sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hal penentuan strategi agar dapat memberikan peningkatan laba serta mengurangi resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti penumpukan persediaan. 2. Penjualan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perubahan laba kotor dan peningkatan maupun penurunan kuantitas (volume) penjualan merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap perubahan laba kotor. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kuantitas (volume) penjualan agar keuntungan yang dibudgetkan perusahaan dapat dicapai oleh perusahaan. 3. Meningkatkan pentingnya informasi mengenai kondisi keuangan, hendaknya setiap tahun perusahaan mengadakan analisa terhadap laporan keuangan agar dapat tercapai efisiensi dan efektifitas sebagai dasar kebijaksanaan selanjutnya. 20

21 4. Perusahaan agar lebih memacu dan mendorong bagian pemasaran agar lebih aktif lagi memasarkan produk ammonia, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kuantitas (volume) penjualan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta Hansen dan Morwen Cost Management : Accounting and Control, Cincinnati, OH : South Western College Publishing. Horngren, Charles T et al Pengantar Akuntansi Keuangan, Edisi Kedelapan, Jilid Ketiga, Erlangga, Jakarta. Jusup, Al Haryono Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Kedua, Jilid Keenam Bagian Penerbitan STIE YKPN, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kartadinata, Abas Akuntansi dan Analisis Biaya, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta Kieso, Donald E et al Alih Bahasa Oleh Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan, Akuntansi Intermediate, edisi Kesepuluh, Erlangga, Jakarta. Kusnadi Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya, Elex Media Komputindo, Jakarta. Matz, Adolph et al Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Terjemahan Herman Wibowo, Edisi Delapan, Cetakan Kesembilan, Gramedia, Jakarta. Mulyadi Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Ketujuh, UPP AMPYKPN, Yogyakarta. Munawir, S Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Kelima, Liberty, Yogyakarta. Mursyidi Akuntansi Biaya Conventional Costing, Just in Time, dan ABC, PT. Refika Aditama, Jakarta. Prastowo, Dwi dan Rifka Julianty Analisis Laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Simamora, Henry Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Sumarni, Murti dan John Soeprihanto Pengantar Bisnis : Dasar-dasar Ekonomi perusahaan, Liberty, Yogyakarta. Sunarto, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, Pena Persada, Yogyakarta. 21

22 Supriyono, R. A Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Edisi Kedua, Buku I, BPFE, Yogyakarta. Swastha, Basu Azas-azas Marketing, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta. Usry, Milton F et al Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta. Warren, Carl S et al Accounting, 21 th Ohio. Edition, South Western Publisihing Co. Cincinaty, 22

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas

Lebih terperinci

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb

Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SOFA PADA UD PRIMA MEUBEL DI TANJUNG REDEB Mursyidin STIE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The purpose of this study was conducted to determine the cost of goods sold

Lebih terperinci

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari

Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BAN VULKANISIR SISTEM DINGIN PADA UD RODA KALTIM DI KABUPATEN BERAU Safitri Nurhidayati STIlE Muhammadiyah Tanjung Redeb ABSTRACT The reasearh aims to know the calculation

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh :

ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA. Oleh : ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN BERAS PADA PT BAROKAH MAKMUR, KEC. SAMBOJA, KAB. KUTAI KARTANEGARA Oleh : Intan Noviasari, LCA. Robin Jonathan, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945

Lebih terperinci

PENGARUH PENJUALAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN TERHADAP PERUBAHAN LABA KOTOR PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk

PENGARUH PENJUALAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN TERHADAP PERUBAHAN LABA KOTOR PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk PENGARUH PENJUALAN DAN HARGA POKOK PENJUALAN TERHADAP PERUBAHAN LABA KOTOR PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk Ricky Kurniawan, Kusni Hidayati, Cholifah Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH AKUNTANSI BIAYA*/** (EB) KODE / SKS : KK / 3 SKS KODE / SKS : KK-00 / SKS Minggu ke Pokok Bahasan Fungsi Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Biaya. Latar belakang timbulnya cabang akuntansi yang dikenal dengan akuntansi biaya. Pengertian, fungsi dan

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda

Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Harga Pokok Pesanan Pada CV. Intan Abadi Di Samarinda Suprianto (prie_style@yahoo.co.id) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Produksi Menurut Hansen dan Mowen (2012: 47), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH LAB. PENGANTAR AKUNTANSI 3 (ED) KODE / SKS : KD / 2 SKS 1 Fungsi-Pengertian dan 1. Latar belakang timbulnya cabang Diharapkan setelah mempelajari materi pada minggu ini, Ruang Lingkup akuntansi yang dinal dengan 3,4, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya 2. Pengertian,

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH PADA PT. PRIMA INDAH PERWITA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH PADA PT. PRIMA INDAH PERWITA ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN RUMAH PADA PT. PRIMA INDAH PERWITA Oleh: Vera Noviani, Elfreda Aplonia Lau, Mardiana Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : ve_noviani@yahoo.com

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 15/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D3 Bisnis dan Kewirausahaan

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero)

ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) ANALISIS ANGGARAN DAN REALISASI PROYEK PERKUATAN TEBING DAN NORMALISASI SUNGAI KARANG MUMUS TAHUN 2008 PT. HUTAMA KARYA (Persero) Suyono 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A311 06 637 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKAS SAR 2012 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA Manajemen dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai keahlian serta kemampuan untuk memanfaatkan setiap faktor produksi yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk. melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya.

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk. melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Departemen Teknik Perum Peruri memiliki tugas utama untuk melayani pemeliharaan mesin-mesin produksi dan penunjangnya. Selain itu, Departemen ini juga bertanggung jawab

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212

KONTRAK PERKULIAHAN : KT221212 Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 A. Deskripsi singkat : nakuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang betjudul "Penetapan Harga Pokok Produksi Yang Tepat Dalam Usaha Meningkatkan Rentabilitas Pada Perusahaan Bedak "

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan

Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Analisis Perencanaan Laba Pada PT Permata Dwitunggal Abadi Di Balikpapan Pramesti Nidiyaningrum (mestiiansyahkuh@ymail.com) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Hj. Anis Rachma Utary (anis_utary@ymail.com)

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA. Basuki Setyono 1

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA. Basuki Setyono 1 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH PERUM PERUMNAS BENGKURING SAMARINDA Basuki Setyono 1 1 Fakultas Ekonomi, Manajemen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI

PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DALAM KAITANNYA DENGAN PELAPORAN KEUANGAN PADA PT ALAS SENI KREASI INDUSTRI Oleh Hendara Setiawan dan Edison Dosen Akademi Manajemen Kesatuan dan STIE Kesatuan

Lebih terperinci

PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN. Arif Budi Satrio

PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN. Arif Budi Satrio PENERAPAN FASILITAS GOAL SEEK PADA EXCEL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEUANGAN Arif Budi Satrio E-mail: Arif.li@yahoo.com STIE ABSTRACT Companies that can survive the current fierce competition are companies

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu memperoleh laba/keuntungan

Lebih terperinci

MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN

MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN MENGHITUNG HARGA POKOK PENJUALAN Oleh SUDATI NUR SARFI AH ABSTRACT Calculating cost price is determining the cost that.must be taken to produce a product. By calculating cost price of sale,a company is

Lebih terperinci

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) Oleh : Mawarni Putri ABSTRAK PT. Kent Transindo Indonesia adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia.

Emi Apriyani 1. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH TIPE 45 PADA PURI KENCANA BATU CERMIN SAMARINDA Emi Apriyani 1 1 Fakultas Ekonomo Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. emi@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Produksi 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Mulyadi (2000:8) adalah: Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan moneter atau uang, yang telah terjadi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing

Kata Kunci : Metode Full Costing dan Variabel Costing ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (2) : 187-200 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS FULL COSTING DAN VARIABEL COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur

Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan Manufaktur Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Financial Accounting 2015-12-21 Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Dan Laba Operasi Pada Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. CAHAYA SURYA PERSADA DI MAKASSAR

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. CAHAYA SURYA PERSADA DI MAKASSAR ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT. CAHAYA SURYA PERSADA DI MAKASSAR Rostiaty Yunus*) Abstract : This study aims to determine how the recognition that applied by the company with a statement

Lebih terperinci

BAB IV KESIHPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIHPULAN DAN SARAN BAB IV KESIHPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan di perusahaan PT "Peraga Pembina" serta berdasarkan pembahasan dan pemecahan masalah bab-bab sebelumnya, dapatlah ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA 98 c. Berdasarkan Rasio Aktivitas Melakukan pengoptimalan penagihan piutang perusahaan karena nilai piutang perusahaan selalu naik setiap hari. Penjualan juga harus ditingkatkan. d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK PESANAN PADA TOKO YELLA BAKERY BANJARMASIN Utami Putri Lestari (Universitas Lambung Mangkurat) ABSTRACT This research was conducted

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Informasi biaya dapat mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi, penentuan harga jual dan perencanaan laba perusahaan. Hal ini dikarenakan apabila perusahaan ingin

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC PROCEEDINGS Perkembangan Peran Akuntansi Dalam Bisnis Yang Profesional TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC Abstract 570 066. Shinta Dewi Herawati

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²

ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim² ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA I Ketut Patra¹ Agus Salim² No. HP 081355106244¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan 67 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai perhitungan biaya produksi dengan menggunakan pendekatan target costing ini, maka dapat diberi kesimpulan bahwa agar industri ini

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN Lianawati Christian ABSTRAK Sesuai dengan prinsip ekonomi maka penekanan terhadap setiap penggunaan biaya mengakibatkan harga pokok produksi menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan...Ida Ayu Nursanti dan Endang Hendrawati 100

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan...Ida Ayu Nursanti dan Endang Hendrawati 100 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA CV. MANGGALA MEGANTARA MATARAM PERIODE 2007-2008 IDA AYU NURSANTY dan ENDANG HENDRAWATI STIE AMM. Mataram ABSTRAK

Lebih terperinci

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar

Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar Analisis Cost Of Capital dan Pengaruhnya Terhadap Laba Pada PT Bumi Jasa Utama-Kalla Rent Makassar JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PERUSAHAAN TAHU TEMPE VIRA. Sudarto Usuli *)

ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PERUSAHAAN TAHU TEMPE VIRA. Sudarto Usuli *) ANALISIS ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PERUSAHAAN TAHU TEMPE VIRA Sudarto Usuli *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pengadaan bahan baku yang paling ekonomis pada perusahaan

Lebih terperinci

S I L A B U S. SKS : 3 Kode Mata Kuliah : MKB 1201

S I L A B U S. SKS : 3 Kode Mata Kuliah : MKB 1201 Mata Kuliah S I L A B U S SKS : 3 : AKUNTANSI BIAYA I Kode Mata Kuliah : MKB 1201 A. Deskripsi singkat : Akuntansi Biaya membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan harga

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH

ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH ABSTRAK ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI RUMAH PADA PT. PANJI JAYA MULIA PEKANBARU OLEH DEDET FIRDAUS NIM : 10573002012 PT. Panji Jaya Mulia adalah salah satu perusahaan milik swasta yang bergerak

Lebih terperinci

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB VII Analisis Perubahan Pendapatan A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa dapat menganlisis berdasarkan perubahanperubahan pendapatan 2. Khusus : - Mahasiswa mengetahui kegunaan analisis perubahan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Hansen dan Mowen Accounting Managerial, terjemahan Arnos Deny Kwary, buku 1 edisi 8, Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Hansen dan Mowen Accounting Managerial, terjemahan Arnos Deny Kwary, buku 1 edisi 8, Salemba Empat, Jakarta. 66 DAFTAR PUSTAKA. Armanto Witjaksono.2013. Akuntansi Biaya, edisi revisi Graha Ilmu, Yogyakarta. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013.Akuntansi Biaya, Mitra Wacana Media, Jakarta. Cecily A. Raiborn, Michael

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau lebih popular dengan singkatan UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan pekerjaan.

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Abstrak. Laporan pertanggungjawaban akan membantu pimpinan dalam

Lebih terperinci

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

RANGKUMAN TUGAS AKHIR PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA DEPARTEMEN SPINNING PT. MERTEX INDONESIA DI MOJOKERTO RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : MUHAMMAD HUSNUL KHULUQ NIM : 2009410011 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA CV.KRAMA AGUNG SAMARINDA Oleh : SARI PERDANAWATI WIDYA SHOFIANA

PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA CV.KRAMA AGUNG SAMARINDA Oleh : SARI PERDANAWATI WIDYA SHOFIANA PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA CV.KRAMA AGUNG SAMARINDA Oleh : SARI PERDANAWATI WIDYA SHOFIANA 08. 11.1001.3408.210 FAKULTAS EKONOMI / AKUNTANSI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA ABSTRAKSI

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH Kartiko Aji Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak CV. Karunia Indah adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA

ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA ANALISIS LIKUIDITAS PADA PT.PELAYARAN DUTA LINTAS SAMUDERA DI SAMARINDA Winda Dwiastuti Wijaya 10.11.1001.3408.033 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda winda.wijaya92@gmail.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Penyusunan laporan akhir ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai acuan untuk membahas permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN D-18-1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA UNTUK PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN SUATU PERUSAHAAN Alexander Setiawan Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen

Lebih terperinci

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ANALISIS BREAK EVEN PADA PERUSAHAAN PABRIK MINUMAN UD. USAHA BARU MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untukk mengetahui volumen produksi dan penjualan minuman pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat lagi dihindari, baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Biaya a. Pengertian Biaya Secara luas biaya didefinisikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi dalam satuan moneter untuk tujuan tertentu yang tidak dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang. telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian dalam bab-bab sebelumnya yang telah penulis sajikan dalam skripsi ini baik mengenai pengetahuan-pengetahuan maupun hasil penelitian yang penulis peroleh,

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA USAHA AMPLANG DI SAMARINDA ejournal Administrasi Bisnis, 2013, 1 (2): 192-201 ISSN 0000-0000, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2013 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENERAPAN METODE MARK UP DALAM PENENTUAN

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPIM MAROS email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN

ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN ANALISIS RENTABILITAS UNTUK MENGUKUR EFISIENSI KINERJA PERUSAHAAN PADA CV PANDAN HARUM DI BALIKPAPAN *) Yaumil Nikmat adalah guru Akuntansi pada SMK Negeri 1 Sabang Oleh : Yaumil Nikmat, M. Pd Email :

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN PERLAKUAN PRODUK SAMPINGAN PADA UD. SARI NADI SINGARAJA TAHUN 2012 ¹ Putu Yesi Yasinta, ² Made Nuridja, ³ Anjuman Zukhri ¹, ², ³Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH

PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH PENERAPAN PSAK NOMOR 16 TENTANG KAPITALISASI BIAYA REPARASI AKTIVA TETAP (KENDARAAN JENIS FUSO DAN PS) PADA PT. STAR CARGO SAMARINDA SYAHMI AISYAH Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru) 20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk 5 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk membuat perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk itu manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya)

PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya) PENGARUH BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN AKTIVA TETAP TERHADAP PRODUKTIVITAS PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. Sinar Inesco Taraju Tasikmalaya) Oleh : Devi Setya Arianti (093403039) Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS COST OF CAPITAL

ANALISIS COST OF CAPITAL ANALISIS COST OF CAPITAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA PT. BUMI JASA UTAMA KALLA RENT MAKASSAR JORDAN TIBLOLA ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah biaya modal yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN

ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN ANALISIS PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA BAGI ANGGOTA KOPERASI KARYAWAN HOTEL MARGA JAYA DI SAMARINDA TAHUN 2008-2012 Oleh : Eka Yudhyani dan Abdul Rahim Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT TIRTA SARANA BORNEO DI TANJUNG REDEB. Nahwani Fadelan

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT TIRTA SARANA BORNEO DI TANJUNG REDEB. Nahwani Fadelan APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT TIRTA SARANA BORNEO DI TANJUNG REDEB Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb Jl. Dr. Murjani II Tanjung Redeb Abstract: This research

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing JOB COSTING METODE PRODUKSI DAN SISTEM AKUNTANSI Accounting System Job Costing Operation Costing Process Costing Type of Production Contraction Clothing Oil refinery Movie Studios Automobiles Paper Hospitals

Lebih terperinci

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI Oleh H. Hendra Setiawan dan Hastoni Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan ABSTRAK

Lebih terperinci

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL Oleh : Andre Henri Slat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam ratulangi Manado email: andre_hs@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI BAB I HARGA POKOK PRODUKSI A. Definisi Harga Pokok Produksi Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu perusahaan

Lebih terperinci

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Suci Anggreani   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING, Tbk. DAN ENTITAS ANAK TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN PSAK NO. 23 & NO. 34 ABSTRAK Suci Anggreani email : sucianggreani17@yahoo.com

Lebih terperinci

NALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GRAND VICTORIA HOTEL DI SAMARINDA

NALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GRAND VICTORIA HOTEL DI SAMARINDA NALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GRAND VICTORIA HOTEL DI SAMARINDA Atmajaya Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. Jayaatma53@yahoo.co.id ABSTRACT Based on the results

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN Sunarji Harahap STIE Professional Manajemen College Indonesia ABSTRAK Peranan piutang, khususnya piutang usaha

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X

JSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV LANGGANAN Raysa Machfud Diana 1) Arifin Puji Widodo 2) Teguh Sutanto 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas 04FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Overview of Job Order Costing, Accounting for Materials, Accounting for Labor, Accounting

Lebih terperinci

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

TRI WULANDARI Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif TIME AND MATERIAL PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL SERVICE DAN SUKU CADANG PADA PT SURYA TIMUR SAKTI JATIM DI SAMARINDA TRI WULANDARI Triwulandari0707@yahoo.com Eddy Soegiarto K Imam Nazarudin Latif

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277

Lebih terperinci