*Maryam Anis Zubair, ,** Hamsidar Hasan, S.Si., M.Si., Apt, ***Madania, S.Farm., M.Sc., Apt. Program Studi S1, Jurusan Farmasi, FIKK, UNG
|
|
- Agus Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 ANALISIS LOGAM Pb PADA IKAN KALENG YANG BEREDAR DI KOTA GORONTALO Maryam Anis Zubair 1, Hamsidar Hasan 2, Madania 3 1) Farmasi, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo 2,3) Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan ABSTRAK Ikan kaleng merupakan salah satu jenis produk makanan yang banyak disukai oleh masyarakat karena praktis dalam penyajiannya. Namun, pada proses pengolahannya masih terdapat kontaminasi logam berat. Untuk itu dilakukan analisis keberadaan logam Pb pada ikan kaleng. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorik dengan tujuan mengidentifikasi dan menghitung kadar logam Pb pada tiga merk ikan kaleng dengan menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa pada tiga merk ikan kaleng yang beredar di Kota Gorontalo mengandung logam timbal (Pb) dan kadar logam Pb yang dihitung memakai konsentrasi yang diperoleh dari pembacaan alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) masing-masing adalah 0,14607 mg/kg merk A, 0,70015 mg/kg merk B dan 0,44985 mg/kg merk C. Kata Kunci : Ikan Kaleng, Timbal (Pb), Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) ABSTRACT The canned fish is one of food product types which is widely consumed by people because it is practical to be served but often ini processing process is still available contamination of heavy metal. Therefore, in research is done analysis of Pb metal on canned fish. The aim of this study was to identify and calculate Pb metal level on 3 brands of canned fish using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS); Based on the result showed that all brands of canned fish in Gorontalo contained Pb metal and level of Pb metal which showed by AAS was mg/kg for brand A, brand B mg/kg, and brand C mg/kg. Keywords : brand, canned fish, lead, AAS
3 PENDAHULUAN Ikan kaleng adalah salah satu produk hasil pengawetan atau pengolahan ikan dengan menggunakan panas yang pertama kali dilakukan dalam suatu wadah tertutup, yang kemudian dikenal dengan istilah canning atau pengalengan oleh Nicholas Appert ( ) seorang bangsa Perancis. Tujuan dari pengalengan ini adalah untuk mengawetkan bahan makanan dan mencegah makanan dari proses kebusukan atau kerusakan (Afrianti, 2013:92-102). Dalam proses pengalengan makanan, bahan pangan dikemas secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas atau aluminium dan kemudian disterilkan. Pengemasan secara hermetis ini dapat diartikan bahwa penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa (Adawyah, 2011:120). Wadah kaleng pada umumnya digunakan untuk berbagai produk yang mengalami proses sterilisasi dengan pemanasan (termal). Wadah kaleng pada awalnya terbuat dari plat timah (tin plate) yang terdiri dari lembaran dasar baja dilapisi timah putih (Sn) dengan cara pencelupan dalam timah cair panas (hot dipping) atau dengan proses elektrolisa (Julianti dan Nurminah, 2006:73). Kelebihan pengemasan ikan dalam kaleng yaitu praktis bagi para konsumen karena cara penyajiannya yang sangat sederhana. Selain itu, pengemasan dengan kaleng dapat memberikan masa simpan yang lebih lama, karena kemasan dapat memberikan perlindungan pada bahan pangan yang dikemasnya (Afrianto, 2008:271). Pada proses pengolahan ikan kaleng masih dimungkinkan terjadinya kontaminasi logam berat timbal (Pb). Logam Pb dapat berasal dari kaleng yang dilakukan pematrian pada proses penyambungan antara kedua bagian sisi dari tin plate untuk membentuk badan kaleng atau antara bagian badan kaleng dan tutupnya yang dipatri (Azis, 2007:17). Menurut Dewi (2011:8-9), efek toksik (keracunan) dari timbal (Pb) adalah gangguan gastrointestinal, rasa logam pada mulut, muntah, sakit perut dan diare.
4 Pada bayi dan anak-anak, keracunan timbal dapat menyebabkan gangguan mental dan penurunan kecerdasan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tentang analisis logam Pb dalam ikan kaleng yang beredar di Kota Gorontalo dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). METODOLOGI Alat Alu, ayakan, botol plastik, cawan porselin, desikator, erlenmeyer (250 ml dan 500 ml), furnance, gelas kimia (50 ml dan 100 ml), hot plate, labu takar (25 ml, 50 ml, 100 ml dan 1000 ml), lampu katoda berongga Pb, lumpang, oven, pemanas listrik, pipet tetes, pipet volume (1 ml, 5 ml dan 10 ml), sendok plastik, seperangkat alat spektrofotometri serapan atom (Atomic Absorption Spectrophotometer), dan timbangan analitik. Bahan Tiga jenis sampel ikan kaleng yaitu dua ikan kaleng A, dua ikan kaleng B dan dua ikan kaleng C, aquadest, asam nitrat (HNO 3 ), asam sulfat (H 2 SO 4 ), dan larutan standar timbal (Pb). Pengambilan Sampel Tiga merk ikan kaleng yang diambil di Kota Gorontalo. Penyiapan Sampel Tiga jenis sampel ikan kaleng masing-masing dikeluarkan dari kaleng, kemudian dimasukkan ke dalam cawan dan dipisahkan ikan dari sausnya. Lalu ikannya dihaluskan menggunakan lumpang dan alu. Selanjutnya dimasukkan ke dalam cawan yang telah diberi label A, B, dan C, kemudian ditimbang menggunakan timbangan. Cawan A, B dan C yang telah berisi sampel tersebut, kemudian diratakan sampelnya dan ditutup dengan aluminium foil, yang 2/3 bagiannya dibiarkan terbuka agar proses pengeringannya menjadi sempurna. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam oven pada suhu C selama 18 jam. Setelah kering, sampel dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit.
5 Kemudian sampel dikeluarkan dari desikator, digerus sampai halus menjadi seperti abu. Pembuatan Larutan Standar/Baku Pb Dibuat larutan standar 10 ppb, 20 ppb, 30 ppb dan 50 ppb dari sediaan stok primer 1000 ppm. Pertama, larutan stok 1000 ppm terlebih dahulu dijadikan 100 ppm dengan cara dipipet 10 ml dari larutan stok primer 1000 ppm dan diencerkan dengan larutan HNO 3 - Aquabidest (1:9) sampai 100 ml sehingga konsentrasi menjadi 100 ppm. Kemudian dipipet 1 ml dari 100 ppm dan diencerkan dengan larutan HNO 3 - Aquabidest (1:9) sampai 100 ml sehingga konsentrasi menjadi 1 ppm yang setara dengan 1000 ppb. Selanjutnya larutan dengan konsentrasi 1000 ppb dimasukkan ke dalam alat SSA untuk dilakukan pengenceran secara otomatis, sehingga konsentrasi masing-masing menjadi 10 ppb, 20 ppb, 30 ppb dan 50 ppb. Destruksi Sampel Ketiga jenis sampel yang telah menjadi abu, masing-masing ditimbang sebanyak 0,2 gram dan dimasukkan dalam gelas kimia, dan ditambahkan 10 ml asam nitrat (HNO 3 ). Selanjutnya dipanaskan di atas penangas pada suhu C sampai buih yang terbentuk habis dan HNO 3 hampir kering. Hasil destruksi tersebut dimasukkan ke dalam labu takar, dan dicukupkan dengan aquadest sampai tanda batas. Penetapan Kadar Pb Sampel yang telah didestruksi, kemudian dianalisis kadar Pb-nya satupersatu dengan menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), kemudian akan terbaca konsentrasi dan absorban dari masing-masing sampel etrsebut. Selanjutnya dihitung konsentrasi yang diperolah dari alat SSA, dengan menggunakan rumus : ( D E ) x Fp x Va Kadar total Pb = W Dengan : D = konsentrasi contoh µg/l
6 E = konsentrasi blanko contoh µg/l dari hasil pembacaan SSA W = berat contoh (g) Va = volume akhir larutan contoh yang disiapkan Fp = faktor pengenceran Analisis Data Analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu deskiptif untuk menguraikan atau menjelaskan tentang hasil pengamatan, dan analisis analitik untuk mengolah dan menguji pengukuran hasil secara kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 4.1 Hasil analisis kadar logam Pb terhadap sampel ikan kaleng Kode Sampel Hasil Pengujian (mg/kg) Batas Cemaran Logam Pb (SNI) A1 0,0682 0,3 mg/kg A2 0,2239 0,3 mg/kg B1 0,6888 0,3 mg/kg B2 0,7115 0,3 mg/kg C1 0,4877 0,3 mg/kg C2 0,4120 0,3 mg/kg Sumber : Data Primer yang diolah, 2014 Tabel 4.2 Hasil analisis logam Pb pada ikan kaleng dengan metode SSA Sampel Ikan Kaleng (pehitungan kadar memakai konsentrasi alat) Berat Sampel (g) Serapan Konsentrasi Alat Kadar Total Pb (ppb) Berat Sampel Ratarata (g) Kadar Total Ratarata Pb (ppb) Cemaran Logam Pb Pada Ikan Kaleng A1 0, ,28 68,2216 Tidak ,0712 A2 0,2099 0,0091 0,94 223,9612 lebih B1 0,2098 0,0170 2,89 688,7512 0, ,1069 Lebih
7 B2 0,2024 0,0176 2,88 711,4625 C1 0,2030 0,0140 1,98 787,6847 C2 0,2039 0,0125 1,68 411,9667 0, ,8257 Lebih Sumber : Data Primer yang diolah, 2014 Pembahasan Telah dilakukan penelitian pada tanggal Juli 2014 untuk menganalisis logam timbal Pb pada ikan kaleng dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan menentukan kadar cemaran logam timbal (Pb) pada tiga jenis ikan kaleng yang berbeda merek sehingga dapat diketahui kelayakan ketiga jenis ikan kaleng tersebut untuk dikonsumsi manusia. Kelayakan ikan kaleng untuk dikonsumsi mengacu pada batas aman (batas maksimum cemaran) logam berat yang tercantum pada Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Ikan kaleng dipilih sebagai sampel untuk penelitian karena masyarakat Indonesia cenderung sangat menyukai produk olahan ikan seperti ikan kaleng ini. Penetapan kadar cemaran logam timbal (Pb) dalam ikan kaleng dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) karena waktu pengerjaan yang cepat, sensitif dan sangat spesifik untuk unsur yang akan dianalisis. Sampel yang dapat dianalisis dalam alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) harus berwujud cair. Oleh karena itu, sampel ikan kaleng sebelumnya didestruksi terlebih dahulu dengan menggunakan asam nitrat (HNO 3 ) sambil dipanaskan. Proses destruksi bertujuan untuk melarutkan atau mengubah sampel menjadi bentuk materi yang dapat diukur sehingga kandungan berupa unsur-unsur didalamnya dapat dianalisis. Sedangkan tujuan dari penggunaan asam nitrat (HNO 3 ) yaitu asam nitrat merupakan asam yang paling efektif dan paling sering digunakan dalam destruksi karena dapat memecah sampel menjadi senyawa yang mudah terurai dan larutan asam nitratnya sendiri sukar menguap (Dewi, 2011). Selain itu, asam nitrat dapat menghilangkan senyawa-senyawa organik yang ada dalam sampel ikan kaleng sehingga benar-benar diperoleh kandungan logam Pb yang terukur dalam sampel tersebut (Sari, 2009).
8 Tahap berikutnya yaitu membuat larutan standar Pb dari sediaan stok primer larutan induk 1000 ppm yang kemudian dibuat larutan standar pada konsentrasi berbeda-beda yang diencerkan dengan larutan HNO 3 - Aquabidest (1:9). Konsentrasi larutan standar untuk Pb yaitu 10 ppb, 20 ppb, 30 ppb dan 50 ppb. Fungsi dari larutan standar ini adalah sebagai standar dalam pengukuran alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) (Syabatini,2009). Tahap selanjutnya yang dilakukan pada pengujian sampel ikan kaleng adalah menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Larutan sampel yang memasuki alat SSA akan dikabutkan terlebih dahulu pada nebulizer. Dalam nebulizer ini akan dihasilkan titik-titik air halus yang akan disemburkan bersamasama dengan gas asetilen dan udara ke bagian tengah burner yang menyala, sehingga mengalami atomisasi. Selanjutnya atom-atom yang dihasilkan akan berinteraksi dengan sinar dari lampu katoda Pb (Hallow Cathode Lamp). Kemudian sinar tersebut akan melalui monokromator untuk memilih panjang gelombang, lalu masuk ke dalam detektor dan absorbansi dari sampel akan terbaca dalam sistem pembacaan alat (Azis, 2007). Hasil pengujian dari sampel A, B dan C menunjukkan adanya logam Pb pada ikan kaleng tersebut (dapat dilihat pada tabel 1 dan 2). Pada sampel ikan kaleng merk A, B dan C dihitung kadar Pb-nya (mg/kg) menggunakan 2 konsentrasi yang diperoleh secara otomatis dari alat SSA. Untuk rata-rata kadar Pb yang dihitung memakai konsentrasi yang diperoleh dari pembacaan alat yaitu merk A : 146,0712 bpm yang dikonversikan menjadi bpj yaitu 0,14607 bpj setiap 0,20755 gram. Pada sampel merk B kadar rata-ratanya 700,1069 bpm yang dikonversikan menjadi bpj yaitu 0,70015 bpj pada setiap 0,2061 gram. Kadar rata-rata Pb pada sampel merk C : 449,8257 bpm yang dikonversikan menjdi bpj yaitu 0,44985 bpj setiap 0,20345 gram. Dari ketiga jenis sampel ikan kaleng yang dianalisis hanya pada dua merk ikan kaleng ditemukan kadar Pb yang melebihi batas maksimum cemaran logam berat dalam makanan menurut SNI , dimana batas maksimum cemaran logam Pb pada ikan dan olahannya adalah sebesar 0,3 mg/kg.
9 Besarnya kandungan logam Pb yang terdapat dalam ikan kaleng kemungkinan berasal dari perekat pada sambungan badan kaleng yang disolder (soldered side seam) dan terjadi sulfide stain atau noda hitam pada produk makanan dengan ph rendah. Selain itu, tingginya cemaran logam berat dalam makanan kaleng juga dapat disebabkan oleh korosi dari kaleng pengemas, lama waktu penyimpanan makanan, jenis ikan dan daerah asal tangkapan ikan. Ini disebabkan karena ikan kaleng terbuat dari ikan yang dicampur dengan saus tomat yang bersifat asam, sehingga dapat mempercepat terjadinya proses perkaratan dan pelepasan ion logam ke dalam makanan (Gunawan, 2012). Adanya logam Pb dalam ikan kaleng yang dikonsumsi setiap hari akan mengakibatkan bahaya dan resiko keracunan bagi yang mengkonsumsinya, seperti muntah, sakit perut, diare, gangguan mental dan penurunan kecerdasan bagi anakanak. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada tiga merk ikan kaleng yang beredar di Kota Gorontalo mengandung logam timbal (Pb). 2. Kadar logam Pb rata-rata yang dihitung memakai konsentrasi yang diperoleh dari pembacaan alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) masing-masing adalah 0,14607 mg/kg merk A, 0,70015 mg/kg merk B dan 0,44985 mg/kg merk C. DAFTAR PUSTAKA Adawyah, R Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Edisi 1. Cetakan Keempat. Bumi Aksara. Jakarta. Afrianti, LH Teknologi Pengawetan Pangan. Edisi Revisi. Cetakan Kedua. Alfabeta CV. Bandung.
10 Afrianto, E Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan. Jilid 1 dan Jilid 2. Untuk SMK. Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Dasar dan Menengah. Jakarta. Azis, V Analisis Kandungan Logam Timah, Seng, Timbal pada Sampel Susu Kental Manis Kemasan Kaleng Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi Jurusan Kimia. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Dewi Analisis Cemaran Logam Timbal (Pb), Tembaga (Cu) dan Kadmium (Cd) dalam Tepung Gandum secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok. Julianti, E. dan Nurminah, M Buku Ajar Teknologi Pengemasan. Departemen Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. Gunawan, T Analisis Kandungan Logam Fe, Sn Dan Pb Dalam Ikan Sarden Kemasan Kaleng. Karya Ilmiah Prodi S1 Kimia. Bidang Analitik Jurusan Kimia. Fakultas MIPA. Kampus Binawidya. Pekanbaru. Sari, DK Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). pdf. Standar Nasional Indonesia, tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Pada Pangan. Badan Standardisasi Nasional. Syabatini, A Analisis Cd Dan Cu Dengan Metode Spektrofometri Serapan Atom. Diakses tanggal 14 Agustus 2014.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo.
1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pengambilan sampel dilakukan di TPA Tanjung Kramat, selanjutnya pemeriksaan dan analisis sampel dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe dan Sn DALAM SUSU KENTAL MANIS
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe dan Sn DALAM SUSU KENTAL MANIS KEMASAN KALENG dan PLASTIK Supriandi 1, Itnawita 2, S. Anita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Kimia Analitik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan tuna (Thunnus sp.) merupakan salah satu jenis ikan olahan yang dikemas dalam kaleng. Ikan tuna memiliki kualitas daging yang sangat baik, lembut, dan lezat, serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di daerah tersebut banyak terdapat penjual jajanan
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.
24 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel. 3. Bahan yang digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Mei 2013 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Pengambilan ikan kakap merah dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minyak goreng tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seluruh lapisan masyarakat indonesia. Kebutuhan akan minyak goreng setiap tahun mengalami peningkatan karena makanan
Lebih terperinciCara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan
Standar Nasional Indonesia Cara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan ICS 67.050 Badan Standardisasi Nasional Copyright notice Hak cipta dilindungi
Lebih terperinciidentifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Sampel yang digunakan adalah gorengan berlapis tepung yang diolah sendiri. Jenis gorengan yang diolah mengacu pada hasil penelitian pendahuluan mengenai jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM ANALYSIS OF LEAD, COPPER, AND ZINC IN FRESH COW S MILKS COMMERCIAL
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Alat-alat gelas pyrex - Pipet volume pyrex - Hot Plate Fisons - Oven Fisher - Botol akuades - Corong - Spatula
Lebih terperinciBAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
39 BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN 3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Lampu hallow katoda - PH indikator universal - Alat-alat
Lebih terperinciDetermination of Zn Levels in Freshener Solution Tea Cans By Atomic Absorption Spectrophotometry
Determination of Zn Levels in Freshener Solution Tea Cans By Atomic Absorption Spectrophotometry Enny Fachriyah, Richa Yuswantina, Puguh Arianto Wibowo ABSTRACT In This development many beverage that are
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zulharmita 1), Meta Zulfaretna 1), Sestry Misfadhila 1) 1) Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPupuk dolomit SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk dolomit ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Syarat mutu... 1 4 Pengambilan contoh...
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciUJI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN KALENG YANG BEREDAR DI PASAR MODEREN KOTA GORONTALO
UJI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN KALENG YANG BEREDAR DI PASAR MODEREN KOTA GORONTALO Sri Rahayu Hinelo, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1 srirahayu_hinelo@yahoo.com Program Studi Kesehatan
Lebih terperinciANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM FENTI FATMAWATI 1,, AYUMULIA 2 1 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.
Lebih terperinciPreparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.
Preparasi Sampel Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3 siti_marwati@uny.ac.id Penarikan Sampel (Sampling) Tujuan sampling : mengambil sampel yang representatif untuk penyelidikan
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum L.)
Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA
PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA DETERMINATION OF COPPER CONTENT IN MEATBALLS AND BEEF BURGERS DISTRIBUTED IN SURAKARTA Endang Sri Rejeki 1)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat alat yang digunakan ; a. Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA ), Type Buck Scientific seri 205 b. Lampu katoda Zn dan Cu c. Lampu katoda Fe dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe
Standar Nasional Indonesia Saus cabe ICS 67.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Syarat
Lebih terperinciAnalisa AAS Pada Bayam. Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT
Analisa AAS Pada Bayam Oleh : IGNATIUS IVAN HARTONO MADHYRA TRI H ANGGA MUHAMMAD K RAHMAT AAS itu apa cih??? AAS / Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permen merupakan suatu produk makanan yang dibuat dari campuran gula dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa (Buckle, K.A,2007). Permen sangat diminati
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat-Alat yang digunakan : 1. Seperangkat alat kaca 2. Neraca analitik, 3. Kolom kaca, 4. Furnace, 5. Kertas saring, 6. Piknometer 5 ml, 7. Refraktometer,
Lebih terperinciABSTRAK. ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SARDEN KEMASAN KALENG YANG MASA BERLAKUNYA AKAN HABIS KURANG DARI DUA BULAN
ABSTRAK ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SARDEN KEMASAN KALENG YANG MASA BERLAKUNYA AKAN HABIS KURANG DARI DUA BULAN Dandi Ali Akbar, 2013. Pembimbing : dr. Sijani Prahastuti, M.Kes dr. Fen Tih,
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian III.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan januari hingga maret 2008 percobaan skala 500 mililiter di laboratorium kimia analitik Institut Teknologi Bandung. III.2
Lebih terperinciLaporan Kimia Analitik KI-3121
Laporan Kimia Analitik KI-3121 PERCOBAAN 5 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Nama : Kartika Trianita NIM : 10510007 Kelompok : 1 Tanggal Percobaan : 19 Oktober 2012 Tanggal Laporan : 2 November 2012 Asisten
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciANALISIS KADAR ARSEN (As) DAN TIMBAL (Pb) PADA MINYAK GORENG PEMAKAIAN BERULANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
As-Syifaa Vol 09 (01) : Hal. 11-16, Juli 2017 ISSN : 2085-4714 ANALISIS KADAR ARSEN (As) DAN TIMBAL (Pb) PADA MINYAK GORENG PEMAKAIAN BERULANG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Aminah, Rahmawati,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi yang berjudul: Analisis Kadar Logam Pb dan Cu Pada Lumpur Saluran Pembuangan Limbah Laboratorium Kimia Universitas Negeri Gorontalo Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometer
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Tempat : Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Putri Cempo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Waktu : Januari s.d Juni 013. B. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciANALISIS KADMIUM (CD), SENG (ZN) DAN TIMBAL (PB) PADA SUSU KENTAL MANIS KEMASAN KALENG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) ABSTRACT ABSTRACT
ANALISIS KADMIUM (CD), SENG (ZN) DAN TIMBAL (PB) PADA SUSU KENTAL MANIS KEMASAN KALENG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Roslinda Rasyid 1, Humairah 2 dan Zulharmitta 1 1 Fakultas Farmasi, Universitas
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH
STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH (Sn2+) DAN ION LOGAM SENG (Zn2+) DIDALAM IKAN SARDINE (Sardina Pilchardus sp) KALENG MEREK DAGANG CHIP DAN GAGA BERDASARKAN WAKTU KADALUWARSANYA SKRIPSI CHATRINE
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 6: Cara uji tembaga (Cu) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinciANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TIMAH (Sn) PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM TUGAS AKHIR
ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TIMAH (Sn) PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM TUGAS AKHIR BURHANUDDIN AL KINDI PARINDURI 132401051 PROGRAM STUDI D-3 KIMIA DEPARTEMEN
Lebih terperinciEFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)
EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa) D 03 Putut Har Riyadi*, Apri Dwi Anggo, Romadhon Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Saus tomat ICS Badan Standardisasi Nasional
Standar Nasional Indonesia Saus tomat ICS 67.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Persyaratan...1
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEMPAT PENYIMPANAN TERHADAP BESARNYA KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Zn DALAM DAGING KORNET HABIS PAKAI KEMASAN KALENG
As-Syifaa Vol 05 (01) : Hal. 28-37, Juli 2013 ISSN : 2085-4714 ANALISIS PENGARUH TEMPAT PENYIMPANAN TERHADAP BESARNYA KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Zn DALAM DAGING KORNET HABIS PAKAI KEMASAN KALENG Syamsuri Syakri,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 4: Cara uji besi (Fe) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciPENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Cd DAN Cu DALAM PRODUK IKAN KEMASAN KALENG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA)
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Cd DAN Cu DALAM PRODUK IKAN KEMASAN KALENG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (SSA) Hellna Tehubijuluw 1*, Eirene.G.Fransina
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah galah bambu, kantong plastik, ice box, kertas ph, gunting, oven, timbangan
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciMETODE. Materi. Rancangan
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan
Lebih terperinciSarden dan makerel dalam kemasan kaleng
Standar Nasional Indonesia Sarden dan makerel dalam kemasan kaleng ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Akademi Kimia Analisis Penelitian dilakukan bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS
Standar Nasional Indonesia Sari buah tomat ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iigkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat mutu...2 5 Pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilanjutkan dengan analisis di laboratorium. Penelitian ini didukung oleh penelitian deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan yang digunakan Kerupuk Udang. Pengujian ini adalah bertujuan untuk mengetahui kadar air dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl
ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl Indri Ayu Lestari, Alimuddin, Bohari Yusuf Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman Jalan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia
17 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei 2012. Sampel Salvinia molesta diambil dari Waduk Batu Tegi Tanggamus. Analisis sampel
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 7: Cara uji seng (Zn) secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Landasan Teori
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhover, ketika menelaah garis garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom
Lebih terperinciPupuk kalium sulfat SNI
Standar Nasional Indonesia Pupuk kalium sulfat ICS 65.080 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan pengujiannya di laksanakan di Labaoratorium Kimia
Lebih terperinciANALISIS LOGAM BERAT TEMBAGA (CU) PADA PRODUK IKAN KEMASAN KALENG PRODUKSI SULAWESI UTARA YANG BEREDAR DI MANADO
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. 4 NOVEMBER 2017 ISSN 2302-2493 ANALISIS LOGAM BERAT TEMBAGA (CU) PADA PRODUK IKAN KEMASAN KALENG PRODUKSI SULAWESI UTARA YANG BEREDAR DI MANADO Muchammad
Lebih terperinciSTANDAR NASIONAL INDONESIA SNI SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI 01-2600 - 1992 SNI UDC =========================================== SAUERKRAUT DALAM KEMASAN =========================================== DEWAN STANDARDISASI NASIONAL PENDAHULUAN
Lebih terperinciAAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Gambar 1. Alat AAS
AAS ( Atomic Absorption Spektrophotometry) Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada
Lebih terperinciPENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU
PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU 1 Wirdati Mardhatillah, 2 Riad Syech, 3 Walfred Tambunan Mahasiswa Program Studi S1 Fisika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2013 sampai dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS
PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS Norma Nur Azizah 1, Mulyati a, Wulan Suci Pamungkas a, Mohamad Rafi a a Departemen Kimia, Fakultas
Lebih terperinciKETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM
KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM Oleh : Dewi Agustin ACC 113 028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS TIMBAL (Pb) PADA KALENG KORNET
ABSTRAK ANALISIS TIMBAL (Pb) PADA KALENG KORNET Audri Rizky Utami, 2016, Pembimbing I : Grace Puspasari,dr., M.Gizi. Pembimbing II : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes. Makanan dan minuman akan dikemas secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon ICS 13.060.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri Lampung
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinci