APLIKASI PENDIDIKAN US}U<L FIQH DALAM MEMAHAMI SYARI AT ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "APLIKASI PENDIDIKAN US}U<L FIQH DALAM MEMAHAMI SYARI AT ISLAM"

Transkripsi

1 APLIKASI PENDIDIKAN US}U<L FIQH DALAM MEMAHAMI SYARI AT ISLAM Oleh : Hamzah K * Abstrak: Ilmu us}u>l fiqh adalah salah satu bidang ilmu keislaman yang penting dalam memahami syari ah Islam dari sumber aslinya, al- Qur an dan Sunnah. Melalui ilmu us}u>l fiqh dapat diketahui kaidahkaidah, prinsip-prinsip umum syari ah Islam, cara memahami suatu dalil dan penerapannya dalam kehidupan manusia. Untuk memahami syari ah Islam yang dibawah Rasulullah saw., para ulama us}u>l fiqh mengemukakan dua bentuk pendekatan, yaitu melalui pendekatan kaidah-kaidah kebahasaan dan melalui pendekatan masqasid al- Syari ah (tujuan syara dalam menetapkan hukum). Kata-kata Kunci: Aplikasi, Usul Fiqh, Syari ah Pendahuluan Al-Qur an al-karim yang diwahyukan Allah swt. Kepada Nabi Muhammad saw. dan umatnya adalah merupakan suatu pedoman untuk mencapai ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kemudian al-qur an itu dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw. dengan kata-kata dan perbuatannya. Kata-kata dan perbuatan Nabi inilah disebut dengan Sunnah. Al-Qur an dan Sunnah sebagai pedoman pokok masih banyak memerlukan penjelasan untuk memahaminya. Ayata-ayat dan Sunnah Nabi Muhammad saw. banyak mempunyai pengertian yang bersifat umum dan susah untuk untuk dimengerti tanpa ditahsiskan. Disinilah pentingnya us}u>l fiqh sebagai salah satu ilmu-ilmu keislaman yang mempunyai metode, peraturan dan kaidah-kaidah yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memahami dan menetapkan hukum-hukum syari at sebagaimanayang terkandung dalam al-qur an dan Sunnah Nabi Muhammad saw. * Hamzah K., Dosen Tetap STAIN Palopo, pangkat/jabatan Pembina Utama Muda (IV/c)/Lektor Kepala 106

2 Volume 12, Nomor 2, Juni Kajian tentang pengetahuan agama Islam pada dasarnya membicarakan dua hal pokok. Pertama, tentang apa yang harus diyakini umat Islam dalam kehidupannya. Pengetahuan tenatng ini disebut dengan aqidah. Kedua, tentang apa yang harus diamalkan umat Islam dalam kehidupannya. Pengetahuan tentang ini disebut dengan ilmu syari at. (Amir Syarifuddin, 1999:IX). Ilmu syari at itu pada dasarnya mengandung dua hal pokok. Pertama, tentang materi perangkat ketentuan yang harus dilakukan seorang muslim dalam usaha mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Prangkat materi itu disebut Fiqh. Kedua, tentang cara, usaha dan ketentuan dalam menghasilkan materi fiqh disebut dengan Us}u>l Fiqh. Dengan demikian us}u>l fiqh merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengetahuan agama Islam. Us}u>l fiqh dipelajari sejalan dengan mempelajari fiqh dan diajarkan sejalan dengan pelajaran fiqh. Us}u>l fiqh merupakan mata pelajaran pokok dalam ilmu pengetahuan agama Islam. Karena itu, ia diajarkan dalam setiap lembaga pendidikan keagamaan (Islam) mulai tingkat Ibtidaiyah sampai ke perguruan Tinggi. Khususnya di jenjang Perguruan Tinggi Agama Islam (IAIN, STAIN dan PTAIS) menurut kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama, us}u>l fiqh diberikan pada semua Fakultas dan setiap jurusan dengan perbedaan bobot SKS nya. Ini berarti bahwa setiap mahasiswa IAIN, STAIN dan PTAIS harus mempelajari us}u>l fiqh meskipun kadar yang berbeda. Mata Kuliah us}u>l fiqh yang diberikan mahasiswa di Perguruan Tinggi Agama Islam, setelah diamati dan diteliti belum cukup memadai untuk mengantarkan mahasiswa memahami dan menggunakan us}u>l fiqh sebagaimana yang diharapkan. Di sejumlah negara, terutama di Indonesia, studi tentang us}u>l fiqh belum mendapat perhatian yang memadai di perguruan-perguruan agama, bahkan di perguruan tinggi. Studi hukum Islam lebih banyak ditekankan pada penguasaan hukum fiqh dari buku-buku klasik, sementara metode bagaimana suatu hukum dirumuskan kurang mendapat perhatian. Para pengikut mazhab, seperti mazhab Syafi i di Asia tenggara tampaknya lebih cenderung bertaklid hanya kepada fiqh hasil ijtihad pendiri mazhabnya dibandingkan dengan mencari tahu bagaimana jalan pikirannya sehingga mazhab itu terbentuk. Mereka belum banyak mempelajari apalagi mendalami metode Imam Syafi i dalam membentuk mazhabnya. Oleh karena itu, wajar bila di Indonesia misalnya kitab al- Umm karya Imam Syafi i di bidang fiqh lebih dikenal di kalangan umat

3 108 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 Islam di bandingkan dengan karya monumentalnya al-risalah dalam bidang metodologi hukum Islam (us}u>l fiqh). Kosekuensinya terdapat kesenjangan di kalangan umat Islam ketika mereka didesak kebutuhan melakukan ijtihad, pada sisi lain metologi bagaimana melakukan ijtihad tersebut dalam menetapkan hukum kurang mendapat perhatian. (Satria Efendi, 1996:117). Sementara umat Islam selalu dituntut untuk melakukan ijtihad terhadap masalah-masalah baru yang muncul di tengah-tengah masyarakat muslim akibat perkembangan dan kemajuan yang dialami oleh masyarakat Islam dalam dunia modern ini. Pada hal dalam melakukan ijtihad untuk menetapkan dan mendapatkan hukum diperlukan metodologi ijtihad (us}u>l fiqh) agar hukum yang dihasilkan tidak keluar dari garis-garis yang telah ditetapkan oleh syara. Hakekat Us}u>l Fiqh Hakekat us}u>l fiqh adalah tercermin dari makna atau pengertian us}u>l fiqh. Kata us}u>l fiqh dapat dilihat dari dua aspek, yaitu Us}u>l Fiqh kata majemuk (murakkab) dan Usul Fiqh sebagai istilah ilmiah. Aspek pertama, us}u>l fiqh berasal dari dua kata, yaitu kata us}u>l dan fiqh. Kata us}u>l bentuk jamak dari As}l secara etimologi diartikan sebagai fondasi sesuatu, baik yang bersifat materi maupun bukan. (Raachamt Syafe i, 1999:17). Adapun menurut istilah syara us}u>l atau as}l mempunyai beberapa arti di antaranya : 1. Dalil, yakni landasan hukum 2. Aqidah, yakni dasar atau fondasi sesuatu 3. Rajih, yakni yang terkuat. Adapun kata Fiqh secara etimologi berarti pemahaman mendalam yang membutuhkan pengerahan potensi akal. (Nasrun Haroen, 1996:2). Sedang menurut syara fiqh ialah mengetahui hukum-hukum syara yang bersifat amaliah yang diperoleh melalui dalil-dalil yang terperinci. Defenisi ini menunjukkan bahwa fiqh dipandang sebagai ilmu yang berusaha menjelaskan hukum-hukum agar dapat diamalkan oleh umat manusia dalam kehidupannya, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Aspek kedua, adalah us}u>l fiqh sebagai salah satu bidang ilmu terdapat beberapa definisi baik di kalangan ulama Syafi iyyah maupun Jumhur ulama.

4 Volume 12, Nomor 2, Juni Ulama Sya fi iyyah mendefinisikan us}u>l fiqh ialah mengetahui keadaan orang yang menggunakannya. (al-allamah al-bannani, 1402 H/1992 M.: 25). Defenisi ini menggambarkan bahwa yang menjadi obyek kajian para ulama us}u>l fiqh adalah dalil-dalil yang bersifat ijmali (global), seperti kehujjahan ijma dan qiyas. Us}u>l fiqh juga membahas bagaimana cara mengistinbatkan hukum dari dalil-dalil, seperti kaidah mendahulukan hadis mutawatir dari hadis ahad dan mendahulukan nas dari zahir. Dibahas pula syarat-syarat orang yang menggali hukum dari dalil-dalil, yaitu para mujtahid dan seluk-beluknya untuk bisa melakukan ijtihad dan juga persoalan taklid. Sedangkan us}u>l fiqh menurut Jumhur Ulama yang terdiri dari ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah ialah, mengetahui kaidahkaidah kulli (umum) yang dapat digunakan untuk mengistinbatkan hukumhukum syara yang bersifat amaliah melalui dalil-dalilnya yang rinci. Melihat definisi tersebut telah menekankan bahwa us}u>l fiqh adalah bagaimana menggunakan kaidah-kaidah umum. Dari kaidah-kaidah umum ini terkandung hukum-hukum rinci yang tidak terhitung jumlahnya. Ahli us}u>l fiqh tidak mempersoalkan dalil dan kandungannya secara rinci, melainkan membahas dalil-dalil kulli. Dalam rangka menetapkan kaidah-kaidah kulli, diperlukan keahlian khusus. Untuk itu pembahasan tentang mujtahid secara otomatis sudah termasuk dalam definisi tersebut, tanpa harus mengungkapkannya secara tegas. Para ulama us}u>l fiqh menyimpulkan bahwa us}u>l fiqh adalah mengetahui dalil-dalil syara yang menyangkut persoalan aqidah, ibadah, muamalah, uqubah dan akhlak. Pengetahuan tentang dalil-dalil pada gilirannya dapat diamalkan, sesuai dengan kehendak syara (Allah dan Rasulnya). Oleh sebab itu para ulama us}u>l fiqh menyatakan bahwa us}u>l fiqh bukan merupakan tujuan melainkan sebagai sarana untuk mengetahui hukum-hukum Allah pada setiap kasus sehingga dapat dipedomani dan diamalkan sebaik-baiknya. Dengan demikian, yang menjadi tujuan sebenarnya adalah mempedomani dan mengamalkan hukum-hukum Allah yang diperoleh melalui kaidah-kaidah us}u>l fiqh tersebut. Latar Belakang Munculnya Us}u>l Fiqh Setelah Rasulullah wafat dan pengembangan Islam diteruskan oleh para sahabatnya, Islam semakin bertambah meluas dan bangsa Arab

5 110 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 bergaul dengan bangsa-bangsa lain, banyaklah peristiwa-peristiwa baru yang muncul dari segala lapangan kehidupan yang memerlukan ketentuanketentuan hukumnya, sementara tidak ditemukan penjelasannya secara eksplisit di dalam al-qur an dan Sunnah. Seiring dengan itu para sahabat ahli hukum Islam tersebar diberbagai daerah kekuasaan Islam yang saling berbeda budaya, ini mempengaruhi para sahabat dalam menetapkan hukum. Akibatnya dalam kasus yang sama hukum di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lainnya. Perbedaan hukum ini berawal dari perbedaan cara pandang dalam menetapkan hukum pada kasus tersebut. (Nasrun Haroen, 1996:8). Para tabi in melakukan ijtihad di berbagai daerah Islam. Di Madinah muncul beberapa fatwa dalam berbagai persoalan baru, sebagaimana yang dikemukakan Said Ibn Musyayyab. Di Iraq muncul al- Qamah Ibn Waqqas dan Ibrahim al-naka i. Di Basrah muncul pula Hasan Basri. Penetapan hukum yang dilakukan mereka saling berbeda yang satu melihat dai sudut maslahat sementara yang lain menetapkan hukum melalui qiyas. (Nasrun Haroen, 1996:9). Demikian juga terjadi perbedaan sengit di antara ahlu Hadits atau ahlu al-ra yi. Semakin berani pula sebagian orang yang bukan ahli agama menjadikan hujjah sesuatu yang bukan hujjah. Dan sebaliknya mereka mengingkari sesuatu yang justru sebagai hujjah. Semakin banyak pula orang melakukan ijtihad yang kapasitas ilmu dan kemampuannya diragukan oleh banyak orang. Semua ini memotivasi disusunnya batasan-batasan dan bahasan-bahasan mengenai dalil syari ah dan syarat-syarat ataupun cara menggunakannya dalil-dalil tersebut.(abd. Wahhab Khallaf, 1996:9). Akibatnya muncul tiga kelompok ulama, yaitu Madrasah al-iraq, Madrasah al-kufah dan Madrasah al-madinah. Penamaan ini menunjukkan perbedaan cara dan metode yang digunakan menggali hukum. Kemudian Madrasah al-iraq dan Madrasah al-kufah dikenal dengan sebutan al-ra yi, sedangkan Madrasah al-madinah dikenal Madrasah al-hadis. (Nasrun Haroen, 1996:9). Pertentangan-pertentangan para ulama menetapkan hukum menyebabkan para ulama atau ahli hukum Islam menyusun suatu disiplin ilmu yang mereka namakan us}u>l fiqh, yaitu kaidah-kaidah yang wajib diikuti oleh setiap mujtahid dalam istinbat} hukum. Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan dua orang itu mula-mula menulis Us}u>l Fiqh, namun kitabnya sedikitpun tidak ada yang sampai di tangan pada generasi berikutnya. (Hudari Bik, 1980:395).

6 Volume 12, Nomor 2, Juni Kitab us}u>l fiqh yang mula-mula ditulis sampai ketangan generasi berikutnya ialah al-risalah karangan Imam Muhammad Idris al-syafi i (Imam Syafi i) yang mengantarkan Imam Syafi i diakui oleh para ahli hukum Islam sebagai orang yang mula-mula menyusun ilmu us}u>l fiqh. Dalam kitab al-risalah dibicarakan tentang : a. Al-qur an dan keterangannya; b. Al-sunnah dan kedudukannya dengan rangkaiannya dalam al- Qur an; c. Nasikh dan mansukh; d. Hadis Riwayat perseorangan (khabar wahid); e. Ijma ; f. Qiyas; g. Ijtihad; h. Istih}sa>n; i. Perbedaan pendapat Setelah Imam Syafi i menulis kitab al-risalah banyaklah ulama mengikuti jejaknya, sehingga muncullah berbagai kitab-kitab us}u>l fiqh sampai sekarang. Usul fiqh tersusun sebagaimana bentuknya yang sempurna menjadi salah satu disiplin ilmu nanti pada abad II Hijriah. (Iskandar Usman, 1994:108). Seiring dengan munculnya ilmu-ilmu keislaman yang lainnya. Jika diteliti secara mendalam, sebeanarnya ada beberapa motivasi yang mendorong ulama-ulama pada masa ini menyusun us}u>l fiqh antara lain ialah : 1. Bertambah luasnya kekuasaan Islam dan pergaulan bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain membuat timbulnya berbagai masalahmasalah baru yang perlu ketentuan hukumnya. Pada hal tidak terdapat hukumnya secara eksplisit dalam al-qur an dan Sunnah. 2. Tersebarnya ulama diberbagai daerah kekuasaan Islam dan masingmasing melakukan ijtihad untuk menentukan hukum yang tidak terdapat dalam al-qur an dan Sunnah. Akibatnya sering terjadi perbedaan pendapat para ulama pada kasus yang sama dalam daerah yang berbeda. 3. Banyaknya perbedaan pendapat dan metode melakukan ijtihad mendorong para ulama mujtahid untuk menyusun suatu patron menjadi acuan dalam melakukan ijtihad untuk menetapkan hukum agar perbedaan tersebut dapat diperkecil. 4. Banyak orang melakukan ijtihad dan mengeluarkan fatwa yang menurut penilaian orang ilmu dan keahliannya diragukan, sehingga

7 112 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 jika tidak disusun suatu acuan yang wajib dipedomani kepada seluruh mujtahid dikhawatirkan menimbulkan kerusakan dalam agama. Aplikasi Us}u>l Fiqh Dalam Memahami Syari ah Islam Ilmu us}u>l fiqh adalah salah satu bidang ilmu keislaman yang penting dalam memahami syari ah Islam dari sumber aslinya, al-qur an dan Sunnah. Melalui ilmu us}u>l fiqh dapat diketahui kaidah-kaidah, prinsip-prinsip umum syari ah Islam, cara memahami suatu dalil dan penerapannya dalam kehidupan manusia. Untuk memahami syari ah Islam yang dibawah Rasulullah saw., para ulama us}u>l fiqh mengemukakan dua bentuk pendekatan, yaitu melalui pendekatan kaidah-kaidah kebahasaan dan melalui pendekatan masqasid al-syari ah (tujuan syara dalam menetapkan hukum). (Nasrun Haroen, 1996:11). Pendekatan melalui kaidah-kaidah kebahasaan adalah untuk mengetahui dalil-dalil Amm, khas, mutlak, mukayyad, mujmal, mubayyan, muradif, musytarak, muhkam, mufassir, mutasyabih, nas}, zahir, nasikh, mansukh, amar, nahy, musykil, khafi, dan sebagainya. Dalam kaidahkaidah kebahasaan ini dikemukakan cara-cara menyelesaikan dalil-dalil yang bertentangan secara zahir, sehingga seluruh dalil yang ada dalam al- Qur an dan Sunnah dapat dipahami serta diamalkan. Persoalan hukum dalam pendekatan ini terkait langsung dengan nas} (al-qur an dan Sunnah). Selanjutnya pendekatan Maqas}id al-syari ah, penekanannya terletak pada upaya menyingkap dan menjelaskan hukum dari suatu kasus yang dihadapi melalui perimbangan maksud-maksud syara dalam menetapkan hukum. Teori yang digunakan untuk menyingkap dan menjelaskan hukum dalam berbagai kasus yang tidak ada nas} secara khusus dapat diketahui melalui metode ijtihad, yakni ijma, qiyas, istih}sa>n, istis}lah, istihsab, urf, zari ah, syar man qablana, dan mazhab zahabi. Pada hakikatnya inti dari maqas}id al-syari ah adalah kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat. Oleh sebab itu, berbagai metode yang digunakan untuk menyingkap dan menjelaskan hukum pada setiap kasus yang tidak ada nas}nya, harus berorientasi kepada kemaslahatan umat.

8 Volume 12, Nomor 2, Juni Kedua pendekatan yang digunakan dalam memahami syari ah Islam di atas, dibahas dalam ilmu us}u>l fiqh. Untuk itu para ahli us}u>l fiqh membuat berbagai kaidah, prinsip-prinsip dasar, dan metode yang dapat digunakan dalam menyingkap dan menjelaskan suatu hukum. Seseorang yang ingin memahami dalil syara, baik berupa ayat-ayat al-qur an maupun hadis Rasulullah saw. haruslah mengetahui secara baik kaidah-kaidah us}u>l fiqh. Dalam kaitan ini, para ahli us}u>l fiqh menyatakan, us}u>l fiqh adalah kaidah-kaidah yang digunakan untuk memahami hukum-hukum syara, sebagai pegangan dan pedoman dalam memberi fatwa dan berijtihad. Di samping itu usul fiqh juga merupakan media dalam menerapkan hukum syara yang telah digali melalui berbagai metode usul fiqh. Satria Efendi mengutip pendapat Imam Abu Ishak al-syatibi (w. 790 H). Pakar usul fiqh Maliki mengemukakan bahwa mempelajari ilmu us}u>l fiqh merupakan sesuatu yang daruri (pokok), karena melalui ilmu inilah dapat dipahami kandungan dan makna setiap dalil syara sekaligus menerapkannya. Menurut al-syatibi, dalam menggali suatu hukum dari dalil syara, seorang mujtahid di samping berijtihad langsung kepada nas} juga berijtihad dalam menerapkan hukum yang telah dihasilkan itu pada kenyataan yang ada. oleh sebab itu menurutnya, seorang mujtahid dalam menghadapi suatu kasus yang harus dicarikan hukumnya, harus melakukan dua kali ijtihad. Ijtihad pertama, adalah ijtihad istinbati, yaitu ijtihad yang dilakukan untuk menerapkan ketentuan hukum yang telah dihasilkan dari nas} tersebut.(satri Efendi M. Zein, 1996:118). Hubungan antara ijtihad istinbati dan ijtihad tatbiqi akan lebih jelas lewat contoh di bawah ini : Dalam sebuah kasus hadis Rasulullah saw. melarang menjual buahbuahan di pohon yang masih muda belum dapat dipastikan akan masak. Melalui ijtihad istinbati dapat diketahui bahwa pelarangan itu didasarkan pada kekhawatiran buah-buahan itu rusak sebelum masak, yang mengakibatkan pihak pembeli mengalami kerugian. Namun kekhawatiran seperti itu tidak ada lagi jika teknologi canggih bidang pertanian mampu mewujudkan sistem pemeliharaan yang lebih baik, sehingga buah-buahan muda itu dijamin akan masak. Di sini ijtihad itu benar, maka dalam kondisi demikian, larangan yang terdapat dalam hadis Nabi tersebut tidak lagi relevan. Kesimpulan seperti ini secara metodologis hanya dapat diterapkan pada hukum-hukum yang dapat dilacak secara pasti illat hukumnya. Sedang dalam ibadah murni umat harus menerima rumusan seadanya.

9 114 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 Metodologi hukum Islam (us}u>l fiqh) yang mengatur dua bentuk ijtihad di atas dengan pendekatan kebahasaan dan maqas}id al-syari ah telah terasa kebutuhannya sejak dari masa awal Islam sampai sekarang. Oleh sebab itu ilmu us}u>l fiqh merupakan ilmu yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami dalam rangka menggali dan menerapkan hukum-hukum syara, sehingga apa yang diinginkan dari hukum itu dapat tercapai. Perkembangan dunia dewasa ini semakin maju disetai dengan era globalisasi yang semakin meningkat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, seperti bidang kedokteran, telekomonikasi, kedirgantaraan, transportasi, hukum, ekonomi telah membawa pengaruh yang sangat besar.(umar Shihab, 1996:3). Perkembangan dunia yang semakin maju diakibatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan berbagai persoalan baru di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat Islam sebagai suatu bagian yang tak dapat melepaskan diri dari persoalan-persoalan baru yang berkembang dalam masyarakat, terutama jika dikaitkan dengan persoalanpersoalan yang menyangkut kedudukan hukum suatu persoalan. Persoalan baru yang status hukumnya sudah jelas dan tegas yang dinyatakan dalam al-qur an maupun hadis tidak akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan umat Islam. Akan tetapi persoalan yang belum jelas kedudukan hukumnya dalam kedua sumber pokok (al-qur an dan Sunnah), menuntut para ulama untuk memberikan solusi dan jawaban yang cepat dan tepat. Dengan kondisi yang demikian para ulama diperlukan untuk melakukan ijtihad. Tentu ia melakukan ijtihad tidak melepaskan diri dari metodologi ijtihad atau us}u>l fiqh. Perkembangan teknologi kedirgantaraan pada masa kini membuat manusia pulang pergi ke angakasa luar dan tinggal berbulan-bulan bahkan tahunan, seperti yang pernah terjadi pada astronot Unisoviet tinggal di angkasa selama 3 tahun. Dengan bahan makanan hanya makan sebutir kapsul bisa bertahan berhari-hari. Kesemuanya ini bisa berimplikasi kepada persoalan hukum Islam. Seandainya seorang astronot muslim yang taat menjalangkan agamanya, maka terjadi beberapa persoalan pelaksanaan ajaran Islam yang muncul. Misalnya apakah boleh makan sahur dan berbuka puasa dengan memakan sebuah kapsul? Satu kapsul bisa bertahan 1 hari. Bagaimana cara melaksanakan salat? Bagaimana arah kiblat? bagaimana menentukan waktu-waktu salat?

10 Volume 12, Nomor 2, Juni Bahkan Jepang sekarang sementara giat-giatnya mengadakan penelitian, ia bercita-cita ingin membuat hotel di angkasa sebagai tempat rekreasi bangsa Jepang dan bangsa-bangsa di dunia pada musim-musim libur. Kesemuanya ini bisa memunculkan masalah-masalah baru yang berimplikasi pada hukum Islam atau syari ah Islam. Namun sebagai seorang muslim tidak perlu khawatir, karena dengan menguasai dan memahami metodologi ijtihad (us}u>l fiqh) secara baik dan benar, hal tersebut semuanya bisa diselesaikan dan dijawab dengan sebaik-baiknya. Penutup Usul fiqh adalah salah satu ilmu-ilmu keislaman yang digunakan untuk mengetahui dalil-dalil syara dan cara menggunakannya dan mengetahui orang-orang yang menggunakan dalil-dalil tersebut, demikian pula dengan cara-cara mengistinbatkan hukum. Usul fiqh sangat penting untuk diketahui dan dipahami, karena dengan usul fiqh dapat memahami maksud syari ah yang terdapat dalam nas} (al-qur an dan Sunnah) secara baik. Pemahaman tersebut baik dari segi kebahasaan maupun dari segi maqas}id al-syari ah. Dari segi kebahasaan di antaranya meliputi Amm, Zahir, Nas}, Mufassar, Muhkam, Mutasyabih. Adapun pemahaman dari segi maqas}id al-syari ah antara lain meliputi ; Ijma, Qiyas, Istih}sa>n, Istis}lah, Istihsab, Zari ah, Urf, Syar man qablana dan Mazhab Sahabi. Usul fiqh dapat mengatur para mujtahid dan syarat-syarat yang bisa berijtihad, memberikan acuan atau patron untuk melakukan ijtihad agar hasil ijtihadnya tidak keluar dari maqas}id al-syari ah atau kehendak syara. Daftar Rujukan Al-Bannani, al-allamah H./1992 M. Hasyiyah al-bannani ala Syarh al-mahalli ala Matn Jam I al-jawani. Jilid I. Beirut: Dar al- Fikr. Bik, Hudari Tarikh al-tasyri al-islami. Terjemahan Muhammad Zuhri dengan judul Sejarah Pembinaan Hukum Islam. Indonesia: Dar al-ihya.

11 116 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 Efendi, Satri Metodologi Hukum Islam, dalam Dimensi Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional. Cet. I; Jakarta: Gema Insani Press. Haroen, Nasrun Us}u>l Fiqh. Cet. I; Jakarta: Logos Publishing House. Khallaf, Abd. Wahhab Ilmu Us}u>l Fiqh. Terjemahan Noer Iskandar al-baisary dan Muhammad Tolehan Masnoer dengan judul Kaidah-Kaidah Hukum Islam (Ilmu Usul Fiqh). Cet. I; PT. Raja Grafindo Persada. Shihab, Umar Hukum Islam dan Transpormasi Pemikiran. Cet. I; Semarang: Toha Putra. Syafe I, Rachmat Ilmu Us}u>l Fiqh. Cet. I; Bandung: Loggos Publishing House. Syarifuddin, Amir Us}u>l Fiqh. Cet. I; Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Usman, Iskandar Istih}sa>n dan Pembaharuan Hukum Islam. Cet. I; jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015

SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Ushul Fiqh Kode MK : KPIP 14104 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam yang tidak terlalu penting untuk serius dipelajari dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam yang tidak terlalu penting untuk serius dipelajari dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian orang berpikir bahwa fiqh merupakan pelajaran agama Islam yang tidak terlalu penting untuk serius dipelajari dibandingkan dengan pelajaran umum lainnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI

BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI BAB IV ANALISIS KETENTUAN KHI PASAL 153 AYAT (5) TENTANG IDDAH BAGI PEREMPUAN YANG BERHENTI HAID KETIKA MENJALANI MASA IDDAH KARENA MENYUSUI A. Analisis Perhitungan Iddah Perempuan Yang Berhenti Haid Ketika

Lebih terperinci

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12).

Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Mazhab menurut bahasa: isim makan (kata benda keterangan tempat) dari akar kata dzahab (pergi) (Al-Bakri, I ânah ath- Thalibin, I/12). Jadi, mazhab itu secara bahasa artinya, tempat pergi, yaitu jalan

Lebih terperinci

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( ) SUMBER AJARAN ISLAM Erni Kurnianingsih (10301241001) Nanang Budi Nugroho (10301241012) Nia Kurniawati (10301241026) Tarmizi (10301249002) Dasar penggunaan sumber agama islam di dasarkan ayat al-qur an

Lebih terperinci

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI A. Abdul Wahab Khallaf 1. Biografi Abdul Wahab Khallaf Abdul Wahab Khallaf merupakan seorang merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015 1 Beberapa Istilah Terkait dengan HUKUM ISLAM 1. Hukum 2. Hukum Islam 3. Syariah 4. Fikih 5. Ushul

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1)

DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM. WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) DIPLOMA PENGAJIAN ISLAM WD4013 USUL FIQH (Minggu 1) PENSYARAH: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh Sains & Teknologi (UTM) DEFINISI USULFIQH Usul Bahasa: Apa yg dibina diatasnya.

Lebih terperinci

dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas syarak tidak secara rinci memberikan solusi terhadap berbagai macam problematika kehidupan manusia.

dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas syarak tidak secara rinci memberikan solusi terhadap berbagai macam problematika kehidupan manusia. BAB IV ANALISIS URF TERHADAP TRADISI HUTANG-PIUTANG JASA (IRUTAN) DI DUSUN WONOSARI DESA JOGODALU Islam datang untuk mengatur berbagai segi kehidupan manusia baik dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas

Lebih terperinci

Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A

Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A Divisi Buku Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo Persada J A K A R T A Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sanusi, Ahmad; Sohari Ushul Fiqh/Ahmad Sanusi, Sohari Ed. 1 Cet. 1. Jakarta: Rajawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang sempurna, agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai bagi ummat manusia didalam

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan KAIDAH FIQHIYAH Pendahuluan Jika dikaitkan dengan kaidah-kaidah ushulliyah yang merupakan pedoman dalam mengali hukum islam yang berasal dari sumbernya, Al-Qur an dan Hadits, kaidah FIQHIYAH merupakan

Lebih terperinci

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI

MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI A. Pengertian Ushul Fiqh MATERI I PENGANTAR USHUL FIQH TIM KADERISASI Ushul fiqh merupakan sebuah pembidangan ilmu yang beorientasi pada dinamisasi hukum islam dan penanganan kasus-kasus yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM Studi Objektif Berdasarkan kaidah ke-ilmuan Islam Berdasarkan sumber/riwayat terpercaya Tidak bertentangan dengan Dalil Syariah Mengutamakan

Lebih terperinci

KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT

KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT 93 Jurnal Hukum Diktum, Volume 9, Nomor 1, Januari 2011, hlm 93-98 KEHUJJAHAN HADIS MENURUT IMAM MAZHAB EMPAT M. Nasri Hamang Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare Email: nasri_hamang@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

MAQASID SYARI AH DAN PENGEMBANGAN HUKUM (Analisis Terhadap Beberapa Dalil Hukum)

MAQASID SYARI AH DAN PENGEMBANGAN HUKUM (Analisis Terhadap Beberapa Dalil Hukum) Aris Rauf, Maqasyid Syari ah dan Pengembangan Hukum... 24 MAQASID SYARI AH DAN PENGEMBANGAN HUKUM (Analisis Terhadap Beberapa Dalil Hukum) Aris Rauf Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare Email:

Lebih terperinci

Sumber sumber Ajaran Islam

Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH

BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH BAB II PEMBAHASAN TENTANG MASLAHAH A. Pengertian Maslah}ah} Maslah}ah} berasal dari kata s}alah}a yang secara arti kata berarti baik lawan dari kata buruk atau rusak. Maslah}ah} adalah kata masdar s}alah}

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan

Lebih terperinci

Usul Fikih. Oleh : Heri Ruslan

Usul Fikih. Oleh : Heri Ruslan Usul Fikih Oleh : Heri Ruslan Usul fikih hadir dengan tujuan untuk mengetahui dalil-dalil syara, baik yang menyangkut bidang akidah, ibadah, muamalah, akhlak, atau uqubah ( hukum yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK

MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK 1 MAQASHID SYARI AH (SUATU PERBANDINGAN) MARYANI, S. Ag, MHI ABSTRAK Hukum Islam memiliki tujuan mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Untuk mengetahui dan menyelami tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fiqih islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang paling dikenal oleh masyarakat. Ini karena fiqih terkait langsung dengan kehidupan masyarakat. Dari

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata

Lebih terperinci

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM 1. Al Quran Al quran menurut bahasa (Etimologi), al Quran berarti bacaan, adapun menurut Istilah (Termonologis), yaitu Firman Allah SWT. Yang merupakan mukjizat yang diturunkan

Lebih terperinci

Pengalaman Belajar Indikator Hasil Belajar

Pengalaman Belajar Indikator Hasil Belajar Fakultas : Syari ah/al-ahwal Al-Syakhshiyyah Mata Kuliah : Ushul Al-Fiqh II Kode Mata Kuliah : 21203 SKS/JS : 3/3 Stdar Kompetensi : dapat memberi respon secara aktif d benar terhadap peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN

KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN KELOMPOK 1 : AHMAD AHMAD FUAD HASAN DEDDY SHOLIHIN A. Al-Qur an Sebagai Sumber Ajaran Islam Menurut istilah, Al-Qur an adalah firman Allah yang berupa mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, ditulis

Lebih terperinci

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis.

Kata Kunci: Ajjaj al-khatib, kitab Ushul al-hadis. MANHAJ AJJAJ AL-KHATIB (Analisis Kritis terhadap Kitab Ushul al-hadis, Ulumuh wa Mushtalahuh) Sulaemang L. (Dosen Jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Kendari) Abstrak: Penelitian ini mebmahas Manhaj Ajjaj

Lebih terperinci

Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh

Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh Ushul Fiqh i Homaidi Hamid, S. Ag., M.Ag. Ushul Fiqh ii iii KATA PENGANTAR USHUL FIQH Homaidi Hamid, 2013 ISBN: masih menunggu terbit Hak Cipta Dilindungi Undang-undang All rights reserved Cetakan I, Juli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam tradisi studi ushul fiqh dikenal lima macam hukum syar i yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam tradisi studi ushul fiqh dikenal lima macam hukum syar i yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam tradisi studi ushul fiqh dikenal lima macam hukum syar i yang menjadi titik poin pembahasan seluruh permasalahan di dalam ilmu fiqh, yaitu wajib, sunnah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sejak manusia lahir ke dunia, telah dibekali Allah SWT dengan adanya rasa ingin tahu. Adapun wujud dari keingintahuan ini adalah adanya akal. Dengan akal, manusia

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA

BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA BAB IV ANALISIS MAS{LAH{AH MURSALAH TERHADAP PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO DI USAHA SIMPAN PINJAM KAMPOENG ILMU SURABAYA A. Analisis terhadap aplikasi pengembalian kredit mikro di Usaha Simpan Pinjam Kampoeng

Lebih terperinci

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI BAB IV ANALISIS TERHADAP PANDANGAN IMAM SYAFI I DAN SYI> AH IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI PEWARIS NON MUSLIM A. Persamaan Pandangan Imam Syafi i dan Syi> ah Ima>miyah tentang Hukum

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yasng berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

PANDANGAN AL-SHAWKÂNÎ TERHADAP MASLAHAH MURSALAH (Kajian Kitab Irshâd al-fuhûl Ilâ Tahqîq Al-Haqq Min Ilm Al-Usûl)

PANDANGAN AL-SHAWKÂNÎ TERHADAP MASLAHAH MURSALAH (Kajian Kitab Irshâd al-fuhûl Ilâ Tahqîq Al-Haqq Min Ilm Al-Usûl) PANDANGAN AL-SHAWKÂNÎ TERHADAP MASLAHAH MURSALAH (Kajian Kitab Irshâd al-fuhûl Ilâ Tahqîq Al-Haqq Min Ilm Al-Usûl) SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ramli Abdul Wahid seorang pakar hadis, yang saat ini menjabat Direktur Pascasarjana Universitas Islam Sumatera Utara Medan. Ia berkomentar terhadap pemikiran T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis Hedging Terhadap Dampak Kenaikan Harga BBM Ditinjau Dari Hukum Islam. Sebagaimana dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH 90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran) Pengantar Ulumul Quran (Realitas Al-Quran) Definisi Ulumul Quran Ulûm al-qur ân didefinisikan sebagai pembahasan yang berkaitan dengan al-qur an, dari aspek turunnya, kemukjizatan, pengumpulan, sistematika,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan studi analisis pemikiran Imam Syafi i tentang kehujjahan hadis dalam kitab Ar-Risālah dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa point. Pertama, Hadis wajib

Lebih terperinci

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin Objektif Mengenali ilmu-ilmu yang diperlukan untuk mengeluarkan hukum dalam Islam. Menyatakan

Lebih terperinci

Makalah Syar u Man Qoblana

Makalah Syar u Man Qoblana Makalah Syar u Man Qoblana Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah : Ushul Fiqih Dosen Pengampu : Misbah Khoirudin Zuhri, MA. Di Susun Oleh: 1. Ludia Nur Annisa (1604026142) 2. Dina Zulfahmi (1604026152) PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Agama Bobot Mata Kuliah : 2 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan makhluk, mengkaji sifat dan kekuasaan Allah

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: A. Pengertian Fiqih A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa: Fiqih menurut bahasa berarti paham, seperti dalam firman Allah : Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan

Lebih terperinci

KULIAH PENGANTAR ILMU FIQH

KULIAH PENGANTAR ILMU FIQH KULIAH PENGANTAR ILMU FIQH Kompetensi Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang pengertian fiqh dan usul fiqh, dan syari`ah. Mahasiswa mempunyai pengetahuan metode berpikir dalam fiqh dan ushul fiqh. Mahasiswa

Lebih terperinci

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM

MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM MAKALAH SUMBER HUKUM DAN AJARAN ISLAM Mata Kuliah : Pendidikan Agama 1 Dosen Pembimbing : Siti Istianah, S.Sos.i Disusun Oleh : Kelompok 6 : 1 Achmad Nikko Vanessa NPM : 2014 4350 1985 2 Ecky Kharisma

Lebih terperinci

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I

MADZHAB SYAFI I. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I MADZHAB SYAFI I Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Ilmu Fiqh Dosen: Kurnia Muhajarah,M.S.I Disusun Oleh : Muhlisaturrohmah (1601016054) Etik Fitriayasari (1601016055) Annisa Kurniawati (1601016056)

Lebih terperinci

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C)

RESUME. MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI. oleh: Muhammad Zidny Naf an ( / TI 1C) RESUME MATA KULIAH STUDI ISLAM BAB I s.d. BAB VI oleh: Muhammad Zidny Naf an (107091002928 / TI 1C) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 84 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 84 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 84 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG URF. Konsep Islam sebagai Agama wahyu mempunyai doktrin-doktrin ajaran

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG URF. Konsep Islam sebagai Agama wahyu mempunyai doktrin-doktrin ajaran BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG URF Konsep Islam sebagai Agama wahyu mempunyai doktrin-doktrin ajaran tertentu yang harus diimani, juga tidak melepaskan perhatian terhadap kondisi masyarakat tertentu. Kearifan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain sampai kapanpun, hal tersebut dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan. Maka dari itu mau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai perbandingan konsep pendidikan Islam menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya terhadap pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 A. IDENTITAS 1 Jurusan/Prodi : Perbankan Syari ah 2 Nama Matakuliah..*) : Fiqh / Ushul Fiqh 3 Kode Matakuliah *) : SY. 300 4 Semester/SKS : I/3 SKS 5 Jenis Mata Kuliah : Wajib/Pilihan 6 Prasyarat.*) :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian

BAB I PENDAHULUAN. hidup atau sudah meninggal, sedang hakim menetapkan kematiannya. Kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mafqud (orang hilang) adalah seseorang yang pergi dan terputus kabar beritanya, tidak diketahui tempatnya dan tidak diketahui pula apakah dia masih hidup atau

Lebih terperinci

Membahas Kitab Tafsir

Membahas Kitab Tafsir Lembaga Penelitian dan Pengembangan Tafsir menurut bahasa adalah penjelasan atau keterangan, seperti yang bisa dipahami dari Quran S. Al-Furqan: 33. ucapan yang telah ditafsirkan berarti ucapan yang tegas

Lebih terperinci

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya pada tanggal 1 Rabi'ul Akhir 1402 H, bertepatan

Lebih terperinci

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA PENDAPAT MAŻHAB ANAK LUAR NIKAH

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA PENDAPAT MAŻHAB ANAK LUAR NIKAH BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA PENDAPAT MAŻHAB SYAFI I DAN MAŻHAB HANAFI TENTANG STATUS DAN HAK ANAK LUAR NIKAH A. Analisis Status dan Hak Anak Luar Nikah menurut Mażhab Syafi i dan Mażhab Hanafi

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia mengatur dengan peraturan pertanahan yang dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraris (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960. UUPA Bab XI pasal 49 (3)

Lebih terperinci

SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Halaman : 1 dari 6 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Firmansyah, S.Pd., M.E.Sy. Juliana, S.Pd., M.E.Sy. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. (Dosen Pengampu) (Tim KBK Prodi) (Ketua Prodi) 1. Identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas

Lebih terperinci

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri

FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri FIQHUL IKHTILAF (MEMAHAMI DAN MENYIKAPI PERBEDAAN DAN PERSELISIHAN) Oleh : Ahmad Mudzoffar Jufri MACAM-MACAM IKHTILAF (PERBEDAAN) 1. Ikhtilaful qulub (perbedaan dan perselisihan hati) yang termasuk kategori

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam Istilah addin al-islam Tercantum dalam Al-Qur an Surat al-maaidah (5) ayat 3, mengatur hubungan manusia dengan Allah (Tuhan), yang bersifat vertikal, hubungan manusia

Lebih terperinci

BAB IV PRODUK DALAM UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR.

BAB IV PRODUK DALAM UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR. BAB IV ANALISIS MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP PENERAPAN STANDARISASI PRODUK DALAM UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Penerapan

Lebih terperinci

Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab

Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab Hubungan Hadis dan Al-Quran Dr. M. Quraish Shihab Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama --seperti definisi Al-Sunnah-- sebagai "Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad saw., baik ucapan,

Lebih terperinci

Al Wajibu La Yutraku Illa Liwajibin

Al Wajibu La Yutraku Illa Liwajibin Al Wajibu La Yutraku Illa Liwajibin Dalam Islam, diantara peninggalan-peninggalan ilmu yang paling besar yang dapat diwarisi oleh semua generasi dan telah dibukukan adalah ilmu Fiqih, karena ilmu ini selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada laki-laki, ada pula

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada laki-laki, ada pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan. Ada laki-laki, ada pula perempuan. Salah satu hikmah terciptanya manusia menjadi dua jenis tersebut adalah berlangsungnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan umat Islam dari periode Nabi Muhammad Saw. diutus sampai pada periode modern, mengalami pasang surut antara kemajuan dan kemunduran yang dialami

Lebih terperinci

PEMIKIRAN HARUN NASUTION TENTANG IJTIHAD DAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM

PEMIKIRAN HARUN NASUTION TENTANG IJTIHAD DAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM PEMIKIRAN HARUN NASUTION TENTANG IJTIHAD DAN PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM Beni Firdaus * Abstract: Even though, Harun Nasution is not known as an expert of Islamic law, but he has some ideas about Islamic

Lebih terperinci

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Puji syukur ke hadirat Allah swt., pertama-tama, penulis panjatkan atas taufiq, hidayah, serta inayah-nya kepada penulis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Rasulullah SAW, hadis belumlah dibukukan, beliau tidak sempat membimbing para sahabat dalam membukukan hadis. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor,

Lebih terperinci

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM

IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM IJTIHAD SEBAGAI JALAN PEMECAHAN KASUS HUKUM Soiman Nawawi Dosen Fakultas Syari ah Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap Jl. Kemerdekaan Barat No. 1, Kesugihan, 53274 ABSTRAK Al Qur an merupakan

Lebih terperinci

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK

IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK IRSYAD AL-HADITH SIRI KE-222: DAGING UNTA MEMBATALKAN WUDHUK Soalan: Apakah benar memakan daging unta membatalkan wudhuk? Jawapan: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan

Lebih terperinci

ISTIHSAN DAN PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM

ISTIHSAN DAN PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM ISTIHSAN DAN PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM Syarifuddin Jurusan Syariah STAIN Palangkaraya Email: syarif.adi@gmail.com ABSTRACT Islamic law is universal, elastic and dynamic. This concept provides implementable

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hikmah

I. PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hikmah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami-isteri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal

Lebih terperinci

SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

SILABUS Pengantar Ushul Fiqh. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Revisi : 00 Halaman : 1 dari 5 Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Firmansyah, S.Pd., M.E.Sy. Juliana, S.Pd., M.E.Sy. Dr. A. Jajang W. Mahri, M.Si. (Dosen Pengampu) (Tim KBK Prodi) (Ketua Prodi)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama

BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA. A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama 58 BAB IV ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA A. Analisis Pendapat Imam al-syafi i Tentang Kewarisan Kakek Bersama Saudara Dan Relevansinya Dengan Sistem Kewarisan

Lebih terperinci

Sumber Ajaran Agama Islam

Sumber Ajaran Agama Islam Sumber Ajaran Agama Islam Al-Qur an yang memuat wahyu Allah, Ijtihad Upaya yang dilakukan untuk penetapan hukum atas suatu permasalahan sehingga mendapatkan solusi yang sesuai dengan aturan agama As-Sunah

Lebih terperinci

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh BAB IV ANALISIS TERHADAP DALIL DALIL QAWL QADIM DAN QAWL JADIm dan qawl jadi>d Imam Sha>fi i> dibedakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG 54 BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja atas melimpahnya harta benda.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja atas melimpahnya harta benda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT. setelah manusia dikaruniai keberhasilan dalam bekerja atas melimpahnya harta benda. Karena memang membayar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepanjang riwayat yang sampai kepada kita bahwa qiyas itu diberikan kepada Nabi saw, dan disamping itu ada pula beberapa riwayat yang sampai kepada kita, bahwa qiyas

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab 1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti : Menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksuil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pendapat Imam Syafi i tentang Zakat Harta bagi Anak Belum. Dewasa dan Orang di Bawah Pengampuan

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Pendapat Imam Syafi i tentang Zakat Harta bagi Anak Belum. Dewasa dan Orang di Bawah Pengampuan BAB IV ANALISIS A. Analisis Pendapat Imam Syafi i tentang Zakat Harta bagi Anak Belum Dewasa dan Orang di Bawah Pengampuan Menurut jumhur ulama termasuk Syafi i, berpendapat bahwa baligh dan berakal bukan

Lebih terperinci

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag

HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA. Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag HADITS SUMBER AJARAN ISLAM KEDUA Oleh Drs. H. Aceng Kosasih, M. Ag Pengertian Hadits : Menurut bahasa artinya baru atau kabar. Menurut istilah adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw. baik berupa

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci