BAB II LANDASAN TEORI. Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ruang Lingkup Saham Pengertian Saham Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Mangasa Simatupang, 2010). Tujuan seseorang untuk melakukan investasi terhadap saham go-public, pada umumnya semata-mata hanya mengharapkan keuntungan dari pembagian dividen dan capital gain. Dalam transaksi jual beli di Bursa Efek, saham merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan Klasifikasi Saham Saham dari suatu perseroan terbatas yang sudah go-public dapat diklasifikasikan berdasarkan banyak faktor. Seluruh klasifikasi saham tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang satu sama lain berbeda-beda dalam cara mencapai tujuan investasi, toleransi terhadap risiko dan kondisi struktur keuangan pribadi masing-masing investor. Oleh karena itu setiap investor diharapkan mampu memahami secara baik tentang klasifikasi saham yang diperdagangkan di pasar modal karena akan memberikan manfaat bagi para investor untuk mendapat keuntungan yang diharapkan serta menghindarkan kerugian yang besar dari transaksi yang dilakukan. a. Berdasarkan Cara Peralihan Saham. 1. Saham Atas Nama (Registered Stock). 8

2 Saham atas nama, dimana nama pemilik saham tertera diatas saham tersebut dan cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Dalam Undang-Undang perseroan terbatas (UUPT) pasal 49 mengenai anggaran dasar pemindahan hak atas saham perseroan terbatas tertutup wajib dilakukan dengan akta pemindahan hak dan direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham atas nama tersebut dalam daftar pemegang saham. Selanjutnya dipersyaratkan bahwa transaksi pemindahan saham dilakukan penyerahan bukti fisik saham. Transaksi tersebut tentu akan memberikan konsekuensi timbulnya risiko keamanan karena dikemudian hari dimungkinkan terjadinya saham yang ditransaksikan tersebut dicuri,hilang atau saham dipalsukan serta akan menimbulkan kesulitan didalam melakukan transaksi dalam jumlah besar. Untuk itu diatur ketentuan di pasar modal Indonesia saat ini bahwa saham yang ditawarkan kepada publik adalah saham perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT.) dan diperdagangkan tanpa fisik melalui perusahaan pialang (Broker Dealer). Selanjutnya dalam hal proses peralihan kepemilikan saham, pihak broker yang bersangkutan secara otomatis akan memberikan konfirmasi kepada lembaga kustodian sentral terkait transaksi jual beli saham yang telah dilakukan dan kemudian lembaga kustodian melaporkan langsung kepada emiten yang bersangkutan atau melalui Biro Administrasi Efek (BAE) yang ditunjuk oleh perusahaan yang menggunakan jasa Biro Administrasi Efek (BAE) bahwa terjadi transaksi dan peralihan kepemilikan saham. 2. Saham Atas Unjuk (Bearer Stock). 9

3 Saham atas unjuk adalah saham dimana nama pemilik saham tidak tertera diatas saham, sehingga otomatis pemegang saham dianggap sebagai pemilik saham. Dengan demikian barang siapa yang dapat menunjukkan sertifikat saham itu, maka ia dapat dikatakan pemilik dari saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihannya. Jenis saham atas unjuk tidak diperdagangkan di pasar modal Indonesia saat ini, namun sebagai pembanding dengan saham atas nama, bahwa sertifikat saham atas unjuk ini mirip dengan sifat uang. Oleh karenanya sertifikat atas saham atas unjuk selalu terbuat dari bahan kertas yang berualitas tinggi sebagaimana pada uang kertas untuk tujuan menghindarkan pemalsuan dan pemilik saham atas unjuk harus berhati-hati membawa dan menyimpannya. b. Berdasarkan Hak Tagih atau Manfaat Saham. Saham tersebut dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas unjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan antara saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Saham Biasa (Common Stock). Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di pasar modal. Jenis ini memiliki karakteristik seperti : Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan di likuidasi. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham. 10

4 Dividen, jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat. 2. Saham Prefren (Preferen Stock). Penanaman modal atau kepemilikan pada suatu perusahaan pada tingkat terbatas. Memiliki karakteristik sebagai berikut : Pembayaran dividen dalam jumlah yang tetap Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi. Dapat dikonversikan menjadi saham biasa Manfaat Investasi Pada Saham a. Dividen Dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan oleh Dewan Direksi dan disetujui didalam Rapat Umum Pemegang Saham. Jenis Dividen adalah sebagai berikut : 1. Dividen Tunai Dividen tunai adalah jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk sejumlah uang untuk setiap saham yang dimiliki. 11

5 2. Dividen Saham Dividen saham adalah jika emiten membagikan dividen kepada para pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham. b. Capital Gain Investor dapat menikmati capital gain jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut. Contoh : Investor A membeli saham PT. X yang listing di Bursa Efek setahun yang lalu dengan harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham PT. X telah meningkat menjadi Rp 3.750,-. Jika investor A menjul sahamnya pada harga tersebut, maka ia akan menikmati Capital Gain atau keuntungan sebesar Rp 250,- per saham (tanpa perhitungan pajak dan komisi) Risiko Investasi Pada Saham Risiko investasi pada saham adalah sebagai berikut : a. Tidak ada pembagian dividen. Jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha. b. Capital Loss. Investor akan mengalami capital loss jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. Contoh : Investor A membeli saham PT. X setahun yang lalu pada harga Rp 3.500,-. Saat ini harga saham turun menjadi Rp 3.100,-. 12

6 Jika ia menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400,- per saham (tanpa perhitungan pajak dan komisi). c. Risiko Likudasi Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar. Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa, maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa. d. Saham delisting dari bursa. Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham Perkiraan Performa Perusahaan. Untuk mengetahui emiten yang memiliki kinerja atau fundamental yang baik, para calon atau investor di pasar modal wajib membaca laporan keuangan suatu perusahaan yang akan kita beli sahamnya dengan pemahaman prinsipprinsip rasio-rasio keuangan suatu perusahaan yang dinyatakan sehat. a. Neraca Salah satu laporan keuangan yang sangat penting adalah neraca. Neraca terdiri dari aktiva dan pasiva. Aktiva menggambarkan asset perusahaan yang disusun berdasarkan likuiditasnya yaitu dimulai dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar terdiri dari kas, efek, piutang dan persediaan. Aktiva tetap terdiri dari tanah dan mesin. 13

7 Sisi kanan dari neraca atau disebut sisi pasiva terdiri dari dua komponen, yaitu pos utang (liability) dan modal (equity). Komponen utang dapat dibedakan yaitu utang jangka pendek atau utang lancar dan utang jangka panjang. Utang jangka pendek terdiri dari hutang dagang, hutang wesel dan hutang pajak. Utang jangka panjang adalah utang obligasi. Bagian kedua dari pasiva yaitu pos modal yang terdiri dari modal sendiri dan agio saham. Total pasiva dipastikan sama dengan total aktiva sebagai syarat penyusunan neraca suatu perusahaan yang benar. b. Laporan Rugi/Laba Perusahaan Laporan Rugi/Laba perusahaan merupakan suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi/laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Secara umum susunan laporan rugi/laba perusahaan terdiri dari empat bagian utama. Bagian pertama menggambarkan berapa besar penghasilan dari usaha pokok yang dilakukan perusahaan berupa penjualan barang atau jasa dikurangi dengan harga pokok dari barang dan jasa tersebut sehingga diperoleh laba kotor perusahaan. Bagian kedua menggambarkan berapa besar biaya-biaya operasional seperti biaya penjualan dan biaya umum/administrasi. Selanjutnya bagian ketiga menggambarkan apa saja hasil-hasil yang diperoleh perusahaan diluar kegiatan pokok perusahaan dan diikuti dengan seluruh biaya-bianyanya. Bagian keempat mnggambarkan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan. 14

8 c. Rasio-Rasio Keuangan Dengan mengetahui angka-angka rasio keuangan tersebut semua pihak yang berkepentingan terhadap jalannya perusahaan, khususnya calon-calon investor yang akan menginvestasikan uangnya pada saham suatu perusahaan go-public dapat mengetahui kondisi saat ini dari perusahaan tersebut dan memperkirakan proyeksinya dimasa akan datang, tentang seberapa besar perusahaan tersebut dapat memberikan tingkat keuntungan, seberapa besar risiko yang dihadapi perusahaan, tingkat efisiensi penggunaan aset perusahaan yang tentu keseluruhan data yang diperoleh tersebut harus dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya secara umum atau secara khusus membandingkannya dengan perusahaan pesaing dalam industri yang sama. 1) Rasio Rentabilitas a) Gross Profit Margin Ratio (rasio laba kotor atau laba operasi) adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan memanfaatkan sumber daya material dan para pekerja didalam perusahaan untuk mendapatkan tingkat penjualan. Semakin besar ratio gross profit margin ini menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dan sangat baik mendorong pertumbuhan prusahaan. Rumus Gross Profit Margin adalah : Laba kotor x 100% Penjualan 15

9 b) Net Profit Margin Ratio (rasio laba bersih setelah pajak) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari total penjualan yang dilakukan perusahaan Rumus Net Profit Margin adalah : Laba bersih x 100% Penjualan c) Ratio Return On Equity (ROE) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari modal sendiri yang dimiliki. Pada umumnya semakin tinggi rasio ini semakin tinggi harga sahamnya. Rumus Ratio Return On Equity (ROE) adalah : Laba bersih x 100% Modal Sendiri d) Ratio Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari total aset yang dimiliki perusahaan. Rumus Ratio Return On Asset (ROA) adalah : Laba bersih x 100% Total Aktiva 2) Rasio Solvabilitas Ratio Solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajiban dengan aset yang dimilikinya. Semakin besar ratio solvabilitas suatu perusahaan semakin besar beban 16

10 perusahaan untuk membayar pokok utang dan biaya bunga yang berarti pula semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan. Beberapa indikator yang digunakan adalah : a) Debt Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menutupi seluruh hutangnya dengan aset yang dimiliki. Semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin besar risiko dari perusahaan terebut dalam hubungannya atas kemampuan membayar kewajibannya kepada para kreditor. Rumus Debt Ratio adalah : Total Utang x 100% Total Aktiva b) Debt to Equity Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menutupi seluruh utangnya dengan modal sendiri. Rumus Debt to Equity Ratio adalah : Total Utang x 100% Total Modal Sendiri 3) Rasio Aktivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan aset-aset yang dimiliki perusahaan secara efisien. a) Ratio Asset Turnover, yaitu rasio yang menggambarkan ukuran kemampuan perusahaan memanfaatkan total aset yang dimiliki perusahaan untuk menaikkan tingkat penjualan. Semakin besar nilai 17

11 yang diperoleh maka semakin efisien perusahaan tersebut dalam pemanfaatan total asetnya untuk menghasilkan penjualan. Rumus Ratio Asset Turnover adalah : Penjualan Total Aset b) Ratio Receivable Turnover adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam kaitannya terhadap tingkat likuiditas piutang agar dapat diuangkan dan digunakan kembali untuk memproduksi barang hingga dapat dijual kembali selama satu tahun. Rasio yang tinggi menunjukkan manajemen piutang perusahaan dikelola dengan baik. Receivable yang rendah kemungkinan disebabkan oleh kurang efektifnya bagian penagihan melakukan pelunasan pembayaran. Rumus Ratio Receivable Turnover adalah : Penjualan x 100% Rata-rata Persediaan c) Ratio Inventory Turnover adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan persediaan secara efisien. Rasio yang tinggi menunjukkan persediaan cepat terjual dan tidak menganggur terlalu lama disimpan di gudang. Rumus Ratio Inventory Turnover adalah : Harga Pokok Penjualan _ Inventory Rata-Rata 18

12 4) Rasio Likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Bagi perusahaan perbankan sangat diperlukan tingkat rasio likuditas yang tinggi untuk menghindarkan adanya kemungkinan perusahaan perbankan dinyatakan kalah kliring, yaitu sesuatu hal yang sangat berisiko tinggi bagi suatu bank. Indikator yang terkait dengan rasio likuiditas ini adalah : a) Current Ratio, yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya yang bersifat jangka pendek, yaitu dengan memperbandingkan aktiva lancar dengan utang lancar atau utang jangka pendek. Rumus Current Ratio adalah : Aktiva Lancar_ Utang Lancar b) Cash Ratio adalah rasio yang sangat konservatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva yang paling aman, yaitu dalam bentuk kas dan efek sesuatu yang dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai dalam waktu seketika diperlukan. Rumus Cash Ratio adalah : Kas + Efek_ x 100% Utang Lancar 19

13 c) Working Capital to Total Asset Ratio adalah rasio yang menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dalam mengoperasikan suatu perusahaan. Rumus Working Capital to Total Asset Ratio adalah : Aktiva Lancar Utang Lancar_ x 100% Total Aktiva Kebijakan Korporasi Yang Dilakukan Perusahaan. Menurut T. Dominic H. (2008 : 54) aksi korporasi adalah aksi jajaran manajemen yang dapat mengubah fundamental perusahaan secara signifikan. Kebijakan korporasi akan mengubah komposisi jumlah saham dan akan sangat berpengaruh mendorong timbulnya perubahan harga saham perusahaan. Contoh kebijakan korporasi yaitu antara lain, perusahaan melakukan Right Issue (penawaran terbatas), melakukan Stock Split (pemecahan saham) dan pembagian saham bonus yang secara langsung akan menambah jumlah lembar saham perusahaan yang beredar. Selanjutnya contoh aksi korporasi lainnya yaitu perusahaan melakukan kebijakan merger, akuisisi, divestasi dan investasi. Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu perusahaan. Akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu karena salah satu perusahaan bertindak sebagai pembeli atau yang melakukan take over atau akuisisi terhadap perusahaan yang satunya. Divestasi adalah kegiatan perusahaan yang menjual sebagian dari aset atau sahamnya kepada pihak lain dengan maksud untuk mendapatkan sumber dana bagi pengembangan perusahaan serta untuk mendapatkan partner bisnis dalam 20

14 rangka meningkatkan jaringan bisnis yang luas. Sebaliknya investasi dapat diartikan kegiatan perusahaan yang melakukan pembelian terhadap sebagian dari aset perusahaan lain yang sejenis atau dari industri lain yang pada intinya bertujuan untuk memperluas jangkauan jaringan bisnis dari perusahaan yang melakukan investasi. Mengingat kebijakan korporasi bagi perusahaan go-public yang otomatis akan mempengaruhi jumlah saham dan harga saham perusahaan dan pengaruhnya dapat menguntungkan atau merugikan investor publik maka sesuai dengan peraturan pasar modal, setiap keputusan manajemen perusahaan yang terkait dengan aksi korporasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari RUPS atau RUPSLB sebelum dilaksanakan Kebijakan Pemerintah. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan dunia usaha akan sangat berpengaruh dengan fluktuasi harga saham-saham yang ditransaksikan di bursa efek.sebagai contoh setiap adanya rencana kebijakan pemerintah baik yang bersifat wacana atau pun resmi seperti kebijakan pemerintah baik yang bersifat wacana atau pun resmi seperti kebijakan dibidang perpajakan perseroan, kebijakan export import, kebijakan PMA, kebijakan perijinan serta kebijakan lainnya, dipastikan akan berpengaruh sangat besar terhadap harga-harga saham perusahaan go-public baik langsung atau pun tidak langsung, khususnya bagi perusahaan-perusahaan go-public yang terkena dampak langsung dengan regulasi pemerintah tersebut. 21

15 Oleh karena itu investor di pasar modal harus dapat memperkirakan dan memiliki kepekaan didalam melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan terkait dengan rencana ataupun wacana dari setiap adanya kebijakan pemerintah dibidang dunia usaha untuk meraih keuntungan dan menghindarkan kerugian yang fatal dari investasi yang dilakukan dipasar modal Fluktuasi Nilai Mata Uang. Data-data transaksi perdagangan di bursa efek, juga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pergerakan flukuasi nilai mata uang dengan fluktuasi harga saham-saham yang diperdagangkan di bursa. Sebagai contoh dimana data menunjukkan bahwa melemahnya secara tajam mata uang rupiah trhadap dolar akan menurunkan IHSG. Artinya secara umum harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa mengalami penurunan yang drastis, walaupun untuk saham-saham tertentu seperti saham-saham perusahaan yang bergerak dibidang export, mungkin harga sahamnya akan mengalami kenaikan sejalan dengan kenaikan pendapatan atau laba perusahaan yang disebabkan oleh kenaikan dolar atau mata uang asing tersebut. Pengaruh melemahnya mata uang rupiah yang disebakan karena krisis yang terjadi akan berbeda dampaknya terhadap harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa dibandingkan dengan melemahnya mata uang rupiah dikarenakan meningkatnya pertumbuhan perekonomian negara-negara maju. Menguatnya mata uang negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Eropa dan lain-lain negara, khususnya bagi negara-negara yang dikategorikan memiliki mata uang kuat yang menyebabkan menurunnya mata 22

16 uang rupiah, tidak akan menurunkan harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek atau dengan kata lain tidak akan menurunkan IHSG secara tajam. Kalaupun terdapat harga saham yang turun, mungkin hanya pada sahamsaham perusahaan tertentu saja, misalnya perusahaan-perusahaan yang mempunyai beban utang yang besar dalam mata uang asing atau perusahaan importir yang menyebabkan beban biaya operasional yang meningkat. Sebaliknya saham perusahaan yang bergerak dibidang eksport tentu akan mengalami kenaikan sejalan dengan menguatnya mata uang asing tersebut. Oleh karena itu investor harus jeli melihat keterkaitan antara pergerakan mata uang asing terhadap pergerakan harga saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek agar para investor dapat menyusun strategi investasinya serta meraih keuntungan dan menghindarkan kerugian yang fatal Kondisi Makro Ekonomi dan Politik Keamanan. Kondisi ekonomi yang tidak stabil seperti tingginya tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, menurunnya aktivitas ekonomi serta tidak stabilnya keadaan politik dan keamanan suatu negara dipastikan juga akan berpengaruh langsung terhadap pergerakan transaksi perdagangan saham di bursa efek. Lebihlebihh Indonesia sebagai negara berkembang yang ekonominya masih rentan dan sensitif dengan pengaruh-pengaruh yang datangnya dari dunia luar negeri dan pengaruh dalam negeri terkait dengan isu-isu politik dan keamanan Tingkat Suku Bunga Perbankan. Salah satu pengaruh yang memiliki korelasi yang sangat kuat mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek dan paling sering 23

17 terjadi yang dapat kita amati adalah pengaruh fluktuasi tingkat suku bunga perbankan. Tingkat suku bunga perbankan secara periodik akan slalu berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbalik. Artinya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, karena para invetor saham akan beralih berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor akan beralih berinvestasi kepada instrumen saham. Faktor kedua yang memungkinkan pengaruh naik turunnya tingak suku bunga perbankan terhadap harga-harga saham di bursa dikarenakan bahwa secara umum setiap perusahaan pasti memiliki utang dan senantiasa perusahaan akan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang, dimana utang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan, sehingga naiknya tingkat suku bunga dipastikan akan menambah beban biaya terhadap perusahaan dan akibatnya dapat mengurangi keuntungan perusahaan serta mendorong meningkatkan risiko terhadap perusahaan. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan yang memiliki rasio utang yang cukup besar serta saham perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri perbankan dan properti memiliki tingkat sensitifitas yang sangat tinggi terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. 24

18 Rumor dan Sentimen Pasar. Rumor dan sentimen terhadap saham-saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek adalah sesuatu yang lumrah. Misalnya pemberitaan adanya penyelewengan keuangan yang dilakukan direksi perusahaan go-public, penggelapan pajak yang dilakukan manajemen perusahaan go-public, terjadinya perdagangan yang dilakukan orang dalam (insider treading) dan lain-lain. Semua rumor atau sentimen tersebut kapan saja dapat muncul kepada setiap perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di bursa efek yang dampaknya dapat berpengaruh sangat besar terhadap merosotnya harga saham perusahaan atau sebaliknya meningkatnya harga saham secara tajam dalam waktu seketika. Oleh karena itu investor harus tetap hati-hati, jangan panik dan tetap rasional menyikapi adanya rumor dan sentimen yang muncul di bursa efek. 25

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham. Untuk mengetahui laba yang diperoleh perusahaan dengan menghitung Laba Per Lembar saham (Earning Per Share)/EPS. EPS merupakan perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. TEORI-TEORI 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Khasmir (2009:7) laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Ada bermacam-macam pengertian pasar modal, namun pada dasarnya pengertian pasar modal adalah sama. Dibawah ini ada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Laporan keuangan pada umumnya merupakan hasil dari suatu pencatatan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Laporan keuangan pada umumnya merupakan hasil dari suatu pencatatan 9 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan keuangan Laporan keuangan pada umumnya merupakan hasil dari suatu pencatatan transaksi-transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji, 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan yang memerlukan dana, begitu juga investor dapat membeli surat berharga di pasar modal.

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis finansial di Amerika Serikat pada tahun 2008 menimbulkan dampak yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami masa perkembangan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur modal yang kuat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Manajemen Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor memiliki klaim

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati. masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham merupakan instrumen keuangan yang paling diminati masyarakat dan populer untuk diperjualbelikan di pasar modal. Saham (stock

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas

II. LANDASAN TEORI. badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas II. LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Metode, dan Teknik Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Secara umum, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Penggabungan Usaha Penggabungan usaha merupakan salah satu strategi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan menegmbangkan perusahaan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Achmad (2004 : 5) pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi

Lebih terperinci

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTUS Prospektus merupakan informasi atau dokumen penting dalam proses penawaran umum, baik saham maupun obligasi. Dalam prospektus terdapat banyak informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang pada akhir-akhir ini menarik minat para investor. Tujuan semua investasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang diminati oleh para investor, terutama penanaman investasi saham diperusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 2.1.1.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4) mengemukakan bahwa pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO

PENGARUH CURRENT RATIO PENGARUH CURRENT RATIO, EARNINGS PER SHARE DAN RASIO PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 2014 AHSAN ARYA GUNA NPM: 141090292 Mahasiswa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSISI) Analisis Keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Pasar modal juga menjadi sumber dana bagi pelaku dunia usaha dimana sumber dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi perusahaan dalam menghimpun dana untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya. Saham yang dijual di pasar

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada hakekatnya adalah hasil dari proses akuntansi yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi berterima

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah bursa saham di Jakarta yang merupakan bursa tempat dimana orang memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Profitabilitas Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

S A H A M. Pertemuan 3

S A H A M. Pertemuan 3 1 Pertemuan 3 S A H A M Suatu perusahaan menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika suatu perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka saham itu disebut saham biasa (common

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Informasi Akuntansi Keuangan Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling mudah dimasuki adalah melalui penguasaan akuntansi.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1. a 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Persinyalan (Signaling Theory) Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi akuntansi memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal dewasa ini telah menjadi salah satu indikator perkembangan perekonomian sebuah negara. Dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Saham dan Jenis-jenis Saham 2.1.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling popular. Salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Keuangan Analisis yang akan diuraikan dalam rasio keuangan ini meliputi : analisis likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan analisis

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio PT United Tractors, Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan hanyalah informasi yang berupa angka-angka yang merupakan rekaman dari transaksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca,

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan Pada Umumnya Laporan Keuangan terdiri dari 4 laporan penting, yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan BAB II URAIAN TEORITIS A. Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Dalam pengertiannya, struktur modal dibedakan atas struktur modal dan struktur finansial/ keuangan. Struktur modal adalah paduan sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan maka investor atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Return Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74), BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham 1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogianto,2000:107). Return investasi dapat berupa return

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat persaingan antar perusahaan pun semakin tinggi dan pada akhirnya menjadi suatu tuntutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan. Penilaian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan. Penilaian ini 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja Keuangan Untuk memutuskan dan menilai suatu perusahaan memiliki kualitas yang baik terdapat dua acuan yang paling dominan yang dapat dilakukan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham pada dasarnya merupakan bukti penyertaan modal dari investor kepada emiten yang menunjang bukti kepemilikan suatu perusahaan dan investor

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin meningkatnya kemajuan di bidang perdagangan dan perkembangan dalam era globalisasi, Indonesia dihadapkan pada perubahan berbagai aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Asset a. Pengertian Asset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk deviden maupun capital gain. Di

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham BAB II TINJAUAN PUSTAKA Saham merupakan salah satu jenis investasi yang paling popular. Salah satu pilihan perusahaan untuk mendapatkan modal untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi

WARMING UP : Buatlah Neraca dan Laba Rugi PENJUALAN 3000$ HPP 30% PENJUALAN BIAYA ADMINISTRASI = HPP KAS = 30% MODAL PAJAK 10% LABA DITAHAN 30% TOTAL MODAL = LABA DITAHAN X2 BIAYA BUNGA 30% HPP PERSEDIAAN = 3 X KAS PIUTANG = KAS HUTANG LANCAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian

Lebih terperinci