BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ekonomi global berjalan sangat cepat dan kompetitif. Hal ini mau tidak mau memaksa perkembangan ekonomi nasional juga senantiasa bergerak cepat dan terintegrasi dengan teknologi. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya terhadap perubahan kegiatan ekonomi nasional. Kebutuhan masyarakat yang menginginkan segalanya berjalan dengan cepat dan praktis memaksa para pelaku usaha untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam pelayanan barang dan jasa. Bergesernya kebutuhan atas internet sebagai kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi kegiatan perdagangan yang lebih mengutamakan penggunaan internet untuk menawarkan barang dan jasa yang diproduksi. 1 Inovasi baru ini disambut baik oleh masyarakat. Zaman yang berkembang dan menuntut segalanya untuk berjalan dengan cepat dan praktis mengakibatkan masyarakat lebih memilih menggunakan teknologi aplikasi sebagai sarana untuk memperoleh berbagai barang dan jasa. Jasa pesan antar makanan, pembelian barang, pengantaran barang, hingga transportasi umum dapat 1 Putu Adi Sanjaya, Perubahan Kebutuhan Teknologi Informasi Jaringan (Internet) sebagai Kebutuhan Sekunder, Artikel, diakses pada diakses pada tanggal 16 Februari 2016 pukul WIB

2 2 diakses dengan mudah menggunakan teknologi aplikasi berbentuk aplikasi seluler. Kebanyakan aplikasi seluler ini tidak dijalankan langsung oleh penyedia barang dan jasa, tetapi dijalankan oleh perusahaan teknologi aplikasi yang tidak memproduksi atau menyediakan barang maupun layanan jasa secara langsung. Namun, hanya menghubungkan masyarakat konsumen dengan pelaku usaha penyedia barang dan jasa. Penyedia jasa berbasis aplikasi yang paling banyak mendapat perhatian saat ini ialah layanan jasa transportasi. Saat ini semakin banyak layanan transportasi berbasis aplikasi yang tersedia bagi masyarakat. Namun, penggunaan layanan GO-JEK-lah yang paling populer digunakan. GO- JEK adalah jasa layanan transportasi ojek yang dikelola oleh PT. GO-JEK Indonesia. Siapa saja yang membutuhkan layanan ini dapat dengan mudah mengakses secara online. GO-JEK bekerjasama dengan para pengendara ojek berpengalaman dan menjadi solusi utama untuk bepergian di tengah kemacetan. Tidak hanya untuk berpergian, GO-JEK juga melayani pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan lain sebagainya. Layanan GO-JEK dapat dipesan dengan mudah oleh konsumen melalui aplikasi khusus yang tersedia di App Store bagi pengguna sistem operasi ios atau Google Play bagi pengguna Android. Setelah mengunduh aplikasi GO-JEK ini, pengguna dapat memesan layanan GO-JEK yang diinginkan. Seorang pengguna jasa layanan hanya perlu memasukkan alamat untuk mengetahui biaya penggunaan layanan yang dipakai.

3 3 Untuk pengguna jasa layanan tranportasi dan pesan antar berbasis aplikasi ini memang memberikan syarat untuk memberikan data konsumen berupa nama, nomor telepon, alamat , hingga geo-location. Data pribadi konsumen ini digunakan untuk memudahkan terjadinya penyediaan jasa. Dalam aplikasi seluler tersebut, data konsumen berupa nomor telepon dan alamat lengkap konsumen kemudian disalurkan kepada pengemudi ojek yang dibuka secara penuh dan transparan. Seperti layaknya penyedia jasa berbasis aplikasi pada umumnya, pihak PT. GO-JEK Indonesia juga telah mengatur mengenai ketentuan penggunaan dan kebijakan privasi yang dianjurkan untuk dibaca dan dipahami terlebih dahulu oleh konsumen sebelum mengunduh dan menggunakan layanan jasa mereka untuk pertama kalinya. Ketentuan penggunaan dan kebijakan privasi ini telah dipublikasikan pihak GO-JEK dalam website resmi mereka. Ketentuan penggunaan disini berkedudukan sebagai perjanjian antara konsumen dengan PT. GO-JEK Indonesia dan penyedia layanan. Kebijakan privasi disertakan sebagai bagian dari ketentuan penggunaan layanan GO-JEK. Maka, dengan mengunduh aplikasi GO-JEK, konsumen menyatakan persetujuannya untuk mengikuti segala ketentuan penggunaan dan kebijakan privasi yang ditetapkan oleh pihak GO-JEK. Pengaturan mengenai ketentuan penggunaan dan kebijakan privasi kemudian menjadi penting karena hal ini berkaitan dengan perlindungan terhadap data pribadi milik konsumen yang diberikan kepada pihak GO-

4 4 JEK. Seperti yang tercantum dalam butir 9.2 Kebijakan Privasi dalam situs resmi PT. GO-JEK Indonesia menerangkan bahwa dengan menggunakan layanan GO-JEK, konsumen memiliki hak untuk membagikan seluruh informasi yang telah diberikan kepada pihak GO-JEK dan memberikan hak kepada pihak GO-JEK untuk menggunakan dan membagikan informasi tersebut kepada penyedia layanan. 2 Penyedia layanan dalam hal ini adalah pengemudi ojek yang menyediakan layanan melalui aplikasi. Layanan yang ditawarkan oleh pihak PT. GO-JEK Indonesia mulai dari layanan kurir instan, transportasi, pengiriman makanan hingga pembelajaan pribadi. Konsumen dapat dengan mudah memilih layanan mana yang hendak digunakan melalui aplikasi seluler GO-JEK. Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh layanan transportasi via GO-JEK ini bukannya tanpa cela. Berbagai macam berita yang berkembang di masyarakat mengenai kekerasan dan ancaman yang diterima pengemudi GO-JEK menjadi topik hangat di masyarakat. Namun disisi lain, ada hal lain yang perlu menjadi bahan perhatian. Dalam laman Atinesia, melaporkan bahwa layanan GO-JEK memiliki tendensi untuk melanggar privasi penumpang. Laporan ini didukung dengan berbagai komentar pengguna jasa layanan GO-JEK ini yang dikemukakan di berbagai media sosial yang menyatakan bahwa layanan GO-JEK mulai 2 Anonim, Kebijakan Privasi, jek.com/privacy, diakses pada tanggal 16 Februari 2016 pukul WIB

5 5 meresahkan masyarakat karena beberapa pengguna merasa telah dilanggar privasinya. 3 Hal ini bukannya tanpa bukti. Saat melakukan pemesanan layanan GO- JEK melalui aplikasi mobile, maka nama konsumen akan tercantum di smartphone pengendara GO-JEK, beserta rute pengantaran yang diinginkan pemesan. Setelah itu, pengendara GO-JEK juga bisa menghubungi nomor telepon seorang konsumen, untuk mengkonfirmasi titik jemput. Selanjutnya, jika seorang konsumen meminta untuk melakukan pengantaran ke rumah atau kantor, maka secara tidak langsung pengemudi GO-JEK juga akan mengetahui alamat rumah atau alamat kantor konsumen. Jadi dalam sekali perjalanan saja, seorang pengendara GO-JEK sudah bisa mengetahui data nama, nomor telepon, alamat rumah atau kantor konsumen. Hal ini jelas tujuannya untuk memudahkan hubungan antara konsumen dengan pengendara ojek, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini rentan disalahgunakan. Karena secara tidak langsung, data pribadi yang diberikan kepada penyedia layanan dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan informasi tersebut oleh kedua belah pihak. Sampai saat ini, Indonesia masih belum memiliki kebijakan atau regulasi mengenai perlindungan hukum terhadap data pribadi dalam satu peraturan khusus. Pengaturan mengenai hal tesebut masih termuat secara terpisah di beberapa peraturan perundang-undangan dan hanya 3 Aditya Hadi, diakses pada tanggal 16 Februari 2016 pukul WIB.

6 6 mencerminkan aspek perlindungan data pribadi secara umum. Padahal konsumen sebagai pengguna jasa yang posisi tawarnya lebih lemah dibanding pelaku usaha sebagai penyedia harus dilindungi hak-haknya secara hukum seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Begitu pula para konsumen sebagai pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi yang sangat rentan untuk dilanggar haknya. Harus ada perlindungan hukum yang tegas dan jelas untuk melindungi hak konsumen, khususnya konsumen pengguna jasa berbasis aplikasi dalam hal jaminan akan keamanan privasi serta penjelasan terhadap risiko-risiko yang berkenaan dengan sistem yang disediakan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengangkat permasalahan ini ke dalam tulisannya yang berjudul Perlindungan Hukum terhadap Privasi Konsumen Pengguna Jasa Transportasi berbasis Aplikasi pada PT. GO-JEK Indonesia. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan, yaitu bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum terhadap privasi konsumen pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi pada PT.GO-JEK Indonesia?

7 7 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan penulisan hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihak-pihak yang terkait pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. 2. Tujuan Obyektif Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan perlindungan hukum terhadap privasi konsumen pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi pada PT. GO-JEK Indonesia. D. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran terhadap beberapa peneletian terdahulu, penulisan hukum dengan Judul Perlindungan Hukum terhadap Privasi Konsumen Pengguna Jasa Transportasi berbasis Aplikasi pada PT. GO- JEK Indonesia belum pernah dilakukan, namun demikian penulis menemukan penulisan hukum yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan hukum ini, yaitu penelitian

8 8 untuk penulisan Skripsi tahun 2014 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dengan Judul Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Jasa (Penumpang Ojek Motor) di Kabupaten Sleman yang dilakukan oleh Antonius Bintan Purnama dengan rumusan masalah sebagai berikut : 4 1. Bagaimanakah implementasi Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen terhadap konsumen/pengguna jasa ojek motor di Kabupaten Sleman? 2. Bagaimanakah upaya yang dapat ditempuh konsumen/pengguna jasa ojek motor apabila telah mengalami kerugian? Kesimpulan dari Penulisan Hukum tersebut adalah pertama, pelaksanaan perlindungan konsumen pengguna jasa ojek di Kabupaten Sleman tidak terlaksana sesuai dengan UUPK. Hal ini dilakukan baik oleh konsumen maupun pelaku usaha ojek motor. Hak konsumen yakni hak atas kenyamanan, keamanan, keselamatan dalam menggunakan jasa dan hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur tidak terpenuhi. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya kecelakaan tunggal yang menimpa pelaku usaha ojek yang mengantar konsumen, ditambah dengan tidak diberikannya helm kepada konsumen yang sesuai dengan standar undangundang. Selain itu, tidak adanya informasi yang jelas mengenai jarak yang akan ditempuh dan standar tarif yang belaku di kota Sleman. Konsumen sendiri tidak melaksanakan kewajibannya berupa itikad baik dalam melakukan transaksi pembelian jasa, yang dalam hal ini adalah tidak 4 Antonius Bintan Purnama, 2014, Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Bagi Pengguna Jasa (Penumpang Ojek Motor) di Kabupaten Sleman, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

9 9 menggunakan helm yang diberikan pelaku usaha dengan alasan tidak bersih. Kesimpulan mengenai rumusan masalah yang kedua ialah upaya yang dilakukan konsumen pengguna jasa ojek motor ketika hak-haknya dilanggar dilakukan dengan cara mengutarakan langsung kepada pelaku usaha ojek yang bersangkutan. Penulisan hukum tersebut diatas memiliki perbedaan yang menonjol dalam hal ruang lingkup kajian dan rumusan masalah yang diangkat. Penelitian di atas memang mengkaji mengenai perlindungan konsumen terhadap pengguna jasa ojek motor, akan tetapi ruang lingkup dari kajiannya berbeda dengan yang penulis lakukan. Penulisan hukum ini membahas mengenai perlindungan konsumen bagi pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi yang mempunya fokus kajian kearah perlindungan data pribadi konsumen. Oleh karena ruang lingkup kajian dari penelitian tersebut berbeda maka tentu menghasilkan rumusan masalah yang berbeda. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditunjukkan adanya perbedaan fokus pada dua penelitian tersebut, maka penelitian yang penulis lakukan dapat memperlihatkan keasliannya. E. Kegunaan Penelitian Sesuai dengan tujuan yang telah dikemukaakan di atas, maka hasil penelitian ini akan digunakan : 1. Bagi Ilmu Pengetahuan, yakni diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan pada umumnya

10 10 dan ilmu hukum pada khususnya, terlebih terhadap bidang Hukum Perdata. 2. Bagi Kepentingan Peneliti, yakni guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar kesarjanaan pada tingkat strata satu ilmu hukum, juga untuk mengembangkan pengetahuan di bidang hukum khususnya di bidang hukum perdata. 3. Bagi Masyarakat, yakni diharapkan melalui penulisan ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat umu khususnya masyarakat yang menjadi konsumen pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi. 4. Bagi Pemerintah, yakni diharapkan melalui penulisan ini dapat memberikan bahan masukan dalam pelaksaaan pembuatan peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur perlindungan privasi konsumen pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi.