... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. di Indonesia, Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. di Indonesia, Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax"

Transkripsi

1 Hubungi Kami I ndonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki wilayah seluas 7,7 juta km dan memiliki garis pantai terpanjang ke empat didunia sepanjang km serta memiliki pulau. Dengan potensi besar ini, seharusnya Indonesia memiliki peran strategis dalam industri transportasi laut. Namun kenyataannya daya saing angkutan laut Indonesia baik antar pulau maupun antar negara masih rendah, sehingga armada dengan bendera asing masih mendominasi. Disamping itu kondisi pelabuhan Indonesia yang kurang kompetitif membuat lebih dari 60 persen ekspor barang Indonesia harus melalui Singapura. Melihat kenyataan ini, Indonesia dibawah kepemimpinan presiden Joko Widodo telah mendesain konsep Tol Laut dengan rencana membangun 24 pelabuhan, baik pelabuhan baru maupun perluasan. Menurut riset, jumlah pelabuhan saat ini mencapai 1.306, namun hanya 141 pelabuhan yang dapat disinggahi kapal asing, sedangkan pelabuhan yang memenuhi syarat International Ship and Port Facility Security (ISPI) yang menjadi syarat International Maritime Organization (IMO) berjumlah 5 pelabuhan yaitu pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung Emas (Semarang), Belawan (Medan) dan Panjang (Lampung), sedangkan 25 pelabuhan lainnya akan menyusul. bisa melayani angkutan barang dari Sabang sampai Jayapura sehingga menurunkan biaya logistik nasional. Beberapa negara seperti Jepang, China dan Amerika Serikat telah berkomitmen untuk membiayai proyek besar ini. Pihak perbankan yang sebelumnya kurang mendukung, kini berlomba lomba akan mengalirkan kreditnya pada industri ini terutama Bank Mandiri, BRI, BNI serta bank swasta lainnya, tidak hanya itu perusahaan asuransi dan lembaga pembiayaan juga semakin gencar melirik industri ini. Besarnya potensi bisnis angkutan laut di Indonesia membuat PT. tertarik untuk melakukan riset yang mendalam selama tiga bulan dan akhirnya sukses menerbitkan nya dalam sebuah buku yang berjudul Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri ANGKUTAN LAUT di Indonesia, Buku studi riset ini membahas tuntas tentang kondisi angkutan laut di Indonesia, pelabuhan dan fasilitasnya serta ekspor dan impor kapal. Buku studi ini hanya tersedia di PT. dan dapat dipesan langsung ke bagian marketing dengan ibu Tina melalui telepon (021) , , , atau melalui Fax (021) atau melalui marketing@cdmione.com dengan harga US$ 650,- untuk edisi Indonesia dan US$ 700,- untuk edisi Inggris. Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan baru dan perluasan pelabuhan di Indonesia mencapai US$ 7 milyar atau setara Rp. 85 triliun. Pembangunan pelabuhan ini nantinya untuk mendukung proyek Tol Laut dengan investasi fantastis mencapai Rp. 700 triliun, sehingga kapal kapal besar Hormat kami, P.T. Muslim M. Amin... our creative data for your partners P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA AGP Building, 2 nd Floor Jl. Pegangsaan Timur No. 1 Cikini Jakarta 10320, Indonesia Mohon Kirimkan eksemplar Phone (021) Fax (021) E mail marketing@cdmione.com Website Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri ANGKUTAN LAUT di Indonesia, Nama (Mr/Mrs/Ms) Posisi Nama Perusahaan Alamat Telepon/Fax E mail Tanggal / / Tanda Tangan Berikan tanda Harga US$ 650 (Edisi Indonesia); US$ 700 (Edisi Inggris) Check/Bank Draft Kirimkan Invoice Edisi Bhs. Indonesia Edisi Bhs. Inggris Catatan Luar negeri ditambah ongkos kirim

2 DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... x 1. PENDAHULUAN PETA BISNIS TRANSPORTASI LAUT DI DALAM NEGERI, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Percepatan Pembangunan Kelautan Poros Maritim Dunia Sudah Dimulai Ketertarikan Negara Asing Dengan Tol Laut Program Pembangunan Strategis Perhubungan Laut Sampai Dengan Tahun Rincian Program Pembangunan Strategis Perhubungan Jangka Menengah Perhubungan Laut, ARMADA DAN PRODUKSI ANGKUTAN LAUT Jumlah Perusahaan Menurut Jenis Pelayaran Menurut Kepemilikan Menurut Perusahaan BUMN dan Kapasitasnya Menurut Provinsi Kapal Marine Surveyor Kapal Kenavigasian Armada Angkutan Laut BUMN Kapal Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Jumlah Perusahaan Penunjang Pengembangan Armada Laut Perintis Tahun Pengembangan Armada Patroli Penjagaan Laut dan Pantai Tahun Produksi Angkutan Laut PROFILE GROUP PERUSAHAAN PELAYARAN NASIONAL P.T. SAMUDERA INDONESIA Tbk P.T. BERLIAN LAJU TANKER Tbk P.T. PELAYARAN TEMPURAN EMAS Tbk P.T. PELAYARAN NASIONAL BINA BUANA RAYA Tbk P.T. HUMPUSS INTERMODA TRANSPORTASI Tbk Daftar Isi i.

3 4.6. P.T. PELAYARAN NELLY DWI PUTRI Tbk P.T. WINTERMAR OFFSHORE MARINE Tbk P.T. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk PERKAPALAN PERTAMINA P.T. ANDIKA LINE P.T. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PELNI) (Persero) P.T. DJAKARTA LLOYD (Persero) P.T. GESURI LLOYD (Gesuri) "K" Line (Indonesia) KONDISI PELABUHAN LAUT DAN FASILITASNYA Jumlah Pelabuhan Laut Pelabuhan Yang Diselenggarakan Oleh Pemerintah Pelabuhan Yang Diusahakan Di Seluruh Indonesia Pelabuhan Yang Tidak Diusahakan di Seluruh Indonesia Perkembangan Pelabuhan/Terminal di Indonesia Hanya 2 Pelabuhan Boleh Disinggahi Kapal Asing Pelabuhan Laut Utama di Indonesia Sebanyak 25 Pelabuhan Masuk Nominasi Hub Melebihi Kapasitas Penilaian JICA Rencana Pembangunan Pelabuhan Akan Dibangun 5 Pelabuhan Laut Dalam Pembangunan Pelabuhan Bojonegara Pembangunan Terminal Mobil Jakarta Pembangunan Terminal Kontainer di Teluk Lamong Rencana Pengembangan Terminal Petikemas Pelabuhan Khusus Pelabuhan Khusus CPO Pembangunan Dermaga Khusus CPO di Dumai Pembangunan Dermaga Khusus CPO di Teluk Bayur Dibutuhkan Dermaga Baru Untuk Pengangkutan Benda Cair Pelabuhan Khusus Batubara Perluasan Pelabuhan Khusus Diperlukan Terminal Ferry Armada Angkutan Penyeberangan Dermaga Penyeberangan Produksi Penumpang dan Barang ii.

4 Penyeberangan Komersial dan Perintis Penyeberangan Komersil Penyeberangan Perintis Pembangunan Terminal Ferry Margagiri - Ketapang Pelabuhan Kapal Pesiar di Bali Rp 1 Trilun Untuk ASDP Arus Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat Arus Kunjungan Kapal PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I - IV Arus Bongkar Muat Barang Arus Peti Kemas Pelabuhan Arus Bongkar/Muat Barang Angkutan Antar Pulau di 4 (empat) Pelabuhan Utama Arus Bongkar/Muat Barang Angkutan Luar Negeri di 4 (empat) Pelabuhan Utama Arus Penumpang Pelabuhan yang Dikelola PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I IV Peran Serta Pihak Terkait Pelabuhan Peranan BUMN di Bidang Jasa Kepelabuhanan Pengelolaan Pelabuhan Oleh PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I - IV Fasilitas Pelabuhan Yang Dimiliki Oleh Pelindo PT. Pelindo I Tak Perpanjang KSO di Pelabuhan Belawan Pelindo IV Didesak Kembangkan Pelabuhan Semayang Peranan Swasta Partisipasi Sektor Swasta Pelabuhan Internasional Dibuka Untuk Swasta Peranan Pemda Pemda Siap Kelola Pelabuhan Regional/Lokal Pelabuhan Pengumpan diserahkan ke Pemda Rekapitulasi Proyek dan Biaya Yang Dibutuhkan, Kebijakan Strategis Dalam Hal Urusan Pelabuhan Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Pelabuhan Izin Baru Pelabuhan Khusus (Pelsus) Diperketat Penerapkan ISPS Terhadap 141 Pelabuhan Tarif Pelabuhan Aturan Baru Tarif Kapal Laut Untungkan Pelni Pelayaran Asing Diminta Tekan THC Pemerintah Akan Pungut PPh Atas THC iii.

5 6. KONDISI INDUSTRI PERKAPALAN NASIONAL Kondisi Galangan Kapal Galangan Kapal Nasional akan Berkembang Galangan Mulai Fokus Pada Disain Kapal Niaga Saling Melengkapi Galangan Kapal Kesulitan Dana Membiayai Pembangunan Kapal Baru Fasilitas Galangan Kapal Orientasi Ekspor Butuh Fasilitas Kawasan Berikat Batam Siap Jadi Marine Cluster Kapasitas Terpasang Nasional Kapasitas Galangan Kapal Lampaui Target Pemain Utama di Bisnis Transportasi Laut Perkembangan Produksi Kapal Industri Kapal Nasional Kebanjiran Order Local Contens Pengalaman Galangan Kapal Nasional Membangun Kapal Baru Mereparasi Kapal Perkembangan Ekspor dan Impor Kapal Perkembangan Ekspor Perkembangan Impor Kebutuhan Kapal Pengadaan Kapal di Dalam Negeri Permasalahan Industri Perkapalan dan Industri Pelayaran Nasional PELUANG PASAR INDUSTRI KAPAL DI INDONESIA Strategi Pemasaran Peluang Pasar Dalam Negeri Peluang Pasar Luar Negeri ROADMAP INDUSTRI PERKAPALAN INDONESIA SAMPAI DENGAN TAHUN Analisa Gap Industri Inti, Pendukung dan Terkait Strategi Perusahaan dan Persaingan Analisa Swot Sasaran iv.

6 Jangka Menengah ( ) Jangka Panjang ( ) Sasaran Produksi (Kapal Baru) Sasaran Produksi (Reparasi) Sasaran Ekspor Prioritas Pengembangan Industri Perkapalan Target Kapasitas Fasilitas dan Jenis Produksi Strategi dan Kebijakan Program dan Rencana Aksi Kelembagaan Harga Harga Komponen Tekan Industri Perkapalan KESELAMATAN PELAYARAN Keselamatan Pelayaran Rencana Pengembangan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran Kebijakan Strategis Perhubungan Laut Untuk Keamanan Persyaratan Teknis Dan Keamanan Dalam Transportasi Laut Peralatan Pendukung Pelayaran Sarana Bantu Navigasi Pelayaran Stasiun Radio Pantai Jumlah Kapal Kenavigasian Panjang Dermaga Khusus Kenavigasian Taman Pelampung Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA INDUSTRI TRANSPORTASI LAUT Risiko Kecelakaan Kapal/Kecelakaan di Laut dan Gangguan Cuaca Risiko Kebijakan Pemerintah Risiko Persaingan Usaha Faktor Daya Saing Dunia, Regional dan Domestik Perilaku Pasar Faktor Kondisi (Input) Sumber Daya Alam Sumber Daya Modal Sumber Daya Manusia Daftar Isi v.

7 Industri Perkapalan Merupakan Industri Padat Karya Infrastruktur Tingkat Persaingan Risiko Fluktuasi Kurs Mata Uang Risiko Ketidakstabilan Politik Dalam Negeri Risiko Perubahan Keadaan Ekonomi Konsorsium Bank Khusus Pelayaran Disiapkan Strategi Pendanaan Kapal Disiapkan Konsorsium Bank Asing Biayai 4 Tanker Milik PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari Risiko Pemutusan Hubungan Kontrak Risiko Kegagalan Klaim Asuransi Insentif Asuransi Pelayaran Peluang Bisnis Asuransi Semakin Terbuka Mendongkrak Nilai Premi Asuransi Asuransi Wajib Dampak Inpres No. 5/2005 Tentang Industri Pelayaran Nasional Terhadap Bisnis Asuransi Azas Cabotage Tepis Dominasi Pelayaran Asing ASPEK PENAWARAN DAN PERMINTAAN Tingkat Persaingan Proyeksi Penawaran Angkutan Liquid Cargo Domestik Angkutan Dry Cargo Domestik Angkutan Liquid Cargo Impor dan Ekspor Angkutan Dry Cargo Impor dan Ekspor Proyeksi Permintaan General Cargo Bulk Cargo Kontainer Liquid Cargo PELUANG PERBANKAN DALAM PEMBIAYAAN INDUSTRI PERKAPALAN DI INDONESIA Skema Pendanaan Pendanaan untuk Capital Expenditure (Capex) Pendanaan untuk Operational Expenditure (Opex) vi.

8 12.2. Prasyarat Kondisi Kepastian Hukum Interest Rate Risk Analysis Business Practice Peran Pemerintah Dukungan Lembaga Keuangan Nasional Dalam Pemberdayaan Industri Pelayaran Kekurangan Dana KEPASTIAN BERINVESTASI DI INDUSTRI PERKAPALAN Pembentukkan Maritime Cluster Disambut Antusias Fasilitas Berikat KEBIJAKAN DAN ARAH PENGEMBANGAN DI BIDANG TRANSPORTASI LAUT Kebijakan Umum Pembangunan Perhubungan Program Pembangunan Strategis Perhubungan s.d. Tahun Revisi UU Bidang Transportasi Revisi UU Bidang Transportasi (1) Revisi UU Bidang Transportasi (2) Strategi Pembiayaan Perhubungan Kategori Proyek Pola PPP (Public And Private Partnership), Perpres 67/ Arah Kebijakan Pemerintah Mengenai Transportasi Laut Secara Umum Penerbitan Inpres No. 5/2005 Tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional Insentif Pajak Menata Kembali Penyelenggaran Angkutan Laut Pemberdayaan Industri Galangan Kapal Nasional Kebijakan Strategis Transportasi Laut Kebijakan Strategis Atas Industri Galangan Kapal Kebijakan Mengenai Pendirian Perusahaan Transportasi Laut Dan Keagenan Perusahaan Kapal Asing Tata Cara Pengajuan Permohonan Izin Usaha Syarat Keagenan Perusahaan Pelayaran Asing Kebijakan Mengenai Tarif Angkutan Laut dan Biaya-Biaya Pelabuhan Insentif Asuransi Pelayaran Dikaji Pemerintah Akan Terbitkan 25 Peraturan Pemerintah Tentang Pelayaran Implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 tahun 2005 Mengenai Pelayaran Nasional vii.

9 Peraturan Bersama Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara BUMN Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/ 2006 Tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Industri Dalam Negeri Kebijakan Pengembangan Industri Perkapalan Nasional Strategi Pengembangan Industri Perkapalan Nasional Sasaran Pengembangan Program Pokok Implementasi Instruksi Presiden Inpres No. 5 Tahun 2005 Mengenai Pelayaran Nasonal Peraturan Bersama Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara BUMN Tentang Pembangunan Kapal, Pemeliharaan dan Reparasi Kapal Pada Industri Perkapalan Nasional Peraturan Menteri Perindustrian No. 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pemberdayaan dan Pengembangan Industri Dalam Negeri Hal-Hal Penting Dalam UU No. 17/2008 Tentang Pelayaran Kegagalan Masa Lalu Perubahan Kewenangan Pelindo Peluang Investasi Untuk Investor Asing Kendala Investasi Maritime Policy Indonesia Substansi Pemberdayaan Perangkap Status-Quo Status Kinerja Cabotage Ronde Dua Komitmen Pemerintah Dipertanyakan Pelanggaran Revisi Kapal Asing AHTS Kuasai Kegiatan Offshore Pembentukan Maritime Cluster Dipercepat Penyeimbang Daya Saing Sasaran Ekspor Industri Perkapalan Hingga Wajah Pelayaran Nasional Di Era Undang-Undang Pelayaran Baru Industri Perkapalan Setelah Digulirkan Kebijakan UU No.17/2008 Yang Merevisi Undang-Undang Pelayaran No.21/ Rekapitulasi Proyek dan Biaya Yang Dibutuhkan Oleh Departemen Perhubungan, viii.

10 14.8. Rekapitulasi Proyek dan Biaya Yang Dibutuhkan Oleh Perhubungan Laut, Lingkungan Strategis Nasional Lingkungan Strategis Internasional KESIMPULAN DAN PROSPEK Wajah Pelayaran Nasional Di Era Pemerintahan Baru Undang-Undang Pelayaran Pemerintah Sebelumnya Dominasi Asing Ubah Strategi Produksi Perubahan Kewenangan Pelindo Siapkan Exit-Strategy bagi Pelindo Peluang Investasi Kendala Investasi ix.

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri Hubungi Kami (021) 3193 0108 (021) 3193 0109 (021) 3193 0070 (021) 3193 0102 marketing@cdmione.com www.cdmione.com A ngkutan barang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu

Lebih terperinci

Muslim M. Amin Sama halnya dengan kakao, Indonesia juga dikenal sebagai produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah...

Muslim M. Amin Sama halnya dengan kakao, Indonesia juga dikenal sebagai produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah... Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia dikenal sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Untuk lingkup Asia, Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i. EXECUTIVE SUMMARY... vi. A. History of Company PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk PT. BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)...

DAFTAR ISI... i. EXECUTIVE SUMMARY... vi. A. History of Company PT. ADHI KARYA (PERSERO) Tbk PT. BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)... Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh

Lebih terperinci

Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax

Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax 021 31930108 9 marketing@cdmione.com P ertumbuhan bisnis perhotelan di Indonesia pada tahun 2011 tampaknya semakin memukau, hal tersebut terlihat pada semakin gencarnya pelaku bisnis ini mengembangkan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com T ahun 1977-1992 adalah masa kejayaan industri minyak Indonesia dengan produksi rata rata 1,5 juta barrel per hari. Kondisi

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri GULA di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri GULA di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com J ika industri gula dalam negeri tidak segera dibenahi, bisa saja Indonesia akan menjadi importir gula mentah terbesar di dunia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndustri pembiayaan kendaraan bermotor di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif dalam enam tahun terakhir (2011-2016),

Lebih terperinci

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan.

Studi Kelayakan HOTEL BERBINTANG di PROVINSI KEPULAUAN RIAU, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. 021 31930108 9 marketing@cdmione.com P T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA () dikenal luas oleh kalangan bisnis nasional dan internasional sebagai perusahaan konsultan yang banyak mengeluarkan studi kelayakan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri POWER PLANT di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri POWER PLANT di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com K ondisi kelistrikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan karena kapasitas yang dimiliki masih kalah jauh dengan negara

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail

... Hubungi Kami : Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Nama Perusahaan. Alamat. Tanggal : / / Telepon/Fax. Tanda Tangan : E mail Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com W alaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 lalu hanya sebesar 5,02%, namun industri asuransi Indonesia secara umum

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PULP & KERTAS di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PULP & KERTAS di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndustri pulp dan kertas memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan dan menjadi andalan ekspor Indonesia untuk meraih

Lebih terperinci

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA

P.T. CENTRAL DATA MEDIATAMA INDONESIA 021 31930108 9 marketing@cdmione.com I ndonesia adalah pasar mie terbesar nomor dua di dunia setelah China dengan jumlah produksi mie yang terus meningkat. Pada tahun 2008 total produksi mie Indonesia,

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri BIODIESEL di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri BIODIESEL di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com S etelah lama menyandang predikat sebagai produsen CPO terbesar di dunia, Indonesia juga berpeluang menjadi raja biodisel dunia

Lebih terperinci

021 31930108 9 marketing@cdmione.com P erkembangan sektor pariwisata di Bali dalam lima tahun terakhir sangat luar biasa. Indikasinya adalah meningkatnya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali.

Lebih terperinci

Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PETERNAKAN di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri PETERNAKAN di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndustri peternakan dalam negeri masih banyak mengalami permasalahan dan selalu menjadi sorotan publik dan belum ditemukan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

... Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia sebagai negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang luas dan subur telah gagal dalam mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, P.T. CDMI. Muslim M. Amin...

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, P.T. CDMI. Muslim M. Amin... Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com Untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta berkeadilan, Indonesia dibawah kepemimpinan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Kinerja 25 TOP GROUP PERUSAHAAN FARMASI di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com M elambatnya pertumbuhan ekononi Indonesia ditahun 2015 yang tumbuh dibawah 5%, berdampak negatif terhadap beberapa sektor industri

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri OLEOCHEMICAL di Indonesia, eksemplar. Mohon Kirimkan.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri OLEOCHEMICAL di Indonesia, eksemplar. Mohon Kirimkan. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com D alam enam tahun terakhir (2010-2015) industri oleochemical Indonesia menunjukkan kinerja positif dan memiliki prospek cerah

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Kinerja 30 TOP GROUP PERUSAHAAN MAKANAN & MINUMAN di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. eksemplar.

... Hubungi Kami : Kinerja 30 TOP GROUP PERUSAHAAN MAKANAN & MINUMAN di Indonesia, Beserta Laporan Keuangannya. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com F ntastis.., Begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan pesatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia dalam

Lebih terperinci

Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM

Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM Oleh. Capt. Purnama S. Meliala, MM Data & Fakta Jumlah kapal niaga internasional maupun domestik mencapai 11.300 unit, atau naik sekitar 80 persen dibandingkan dengan posisi Maret 2005 Data Indonesia National

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri BATUBARA di Indonesia, dan Perhitungan Investasi Penambangan

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri BATUBARA di Indonesia, dan Perhitungan Investasi Penambangan Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com F enomena anjloknya harga batubara dalam beberapa tahun terakhir, telah membuat bisnis yang pernah menjadi primadona tersebut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GRAFIK & DIAGRAM... ix. EXECUTIVE SUMMARY... x

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GRAFIK & DIAGRAM... ix. EXECUTIVE SUMMARY... x Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta merupakan pasar yang sangat potensial untuk mengembangkan industri susu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia yang termasuk ke dalam sub sektor Transportation. Penentuan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Globalisasi mencerminkan hubungan tanpa batas antara negara satu

Bab I. Pendahuluan. Globalisasi mencerminkan hubungan tanpa batas antara negara satu Bab I Pendahuluan a. Latar belakang Globalisasi mencerminkan hubungan tanpa batas antara negara satu dengan negara lain yang saling ketergantungan sehingga melahirkan adanya perekonomian internasional.

Lebih terperinci

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Hubungi Kami : Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com K onsumsi tepung tapioka dan tepung jagung serta berbagai produk turunannnya di Indonesia mengalami pertumbuhan yang tinggi

Lebih terperinci

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV)

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Laporan Publik Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) PENGEMBANGAN USAHA DAN DAYA SAING PENYEDIA JASA LOGISTIK NASIONAL Jakarta, 15 Juni 2017

Lebih terperinci

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT

TOPIK BAHASAN POTRET KINERJA LOGISTIK INDONESIA KEBIJAKAN UMUM TRANSPORTASI LAUT ARMADA TRANSPORTASI LAUT LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT DUKUNGAN KEBIJAKAN DALAM MENGOPTIMALKAN KAPASITAS, KUALITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI PELAYARAN NIAGA DAN PELAYARAN RAKYAT SERTA INFRASTRUKTUR PENDUKUNGNYA DALAM MEWUJUDKAN KONEKTIVITAS NASIONAL DAN NORMALISASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN JASA KEPELABUHANAN TERTENTU KEPADA PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT YANG MELAKUKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN JASA KEPELABUHANAN TERTENTU KEPADA PERUSAHAAN ANGKUTAN LAUT YANG MELAKUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital intensive), dikarenakan tingginya biaya modal yang dibutuhkan untuk membeli suatu kapal (Luo dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya. Hal ini berarti akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi kekayaan alam maupun

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERDAYAAN INDUSTRI PELAYARAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan industri

Lebih terperinci

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I) LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I) PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA KOORDINATOR PENELITI : KOLONEL INF JEFRI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rahim kedaulatan internal sebuah negara pantai / kepulauan atas territorial laut dan

BAB V PENUTUP. rahim kedaulatan internal sebuah negara pantai / kepulauan atas territorial laut dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Implementasi asas Cabotage merupakan sebuah prinsip yang lahir dari rahim kedaulatan internal sebuah negara pantai / kepulauan atas territorial laut dan udaranya. Dalam konteks

Lebih terperinci

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV)

Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Laporan Publik Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV) PENGEMBANGAN USAHA DAN DAYA SAING PENYEDIA JASA LOGISTIK NASIONAL Jakarta, 15 Juni 2017

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. pelabuhan pelabuhan hub disertai feeder dari Sumatera hingga ke Papua dengan

1 BAB I PENDAHULUAN. pelabuhan pelabuhan hub disertai feeder dari Sumatera hingga ke Papua dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan luas wilayah perairan 6.315.222 km 2, panjang garis pantai 99.093 km 2, serta 13.466 pulau yang bernama dan berkoordinat

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5742 KEUANGAN. PPN. Jasa Kepelabuhanan. Perusahaan Angkutan Laut. Luar Negeri. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 220). PENJELASAN ATAS

Lebih terperinci

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR

Laporan Akhir Studi Penyusunan Kebutuhan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)di Bidang Pelayaran KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Undang Undang 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, dalam ketentuan umum dinyatakan bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan, dua pertiga wilayahnya merupakan perairan dan berada pada rute perdagangan dunia. Wilayah Indonesia terbentang antara Samudera Hindia

Lebih terperinci

4 PERUMUSAN KRITERIA INTERNATIONAL HUB PORT. Definisi dan Persyaratan Hub Port

4 PERUMUSAN KRITERIA INTERNATIONAL HUB PORT. Definisi dan Persyaratan Hub Port 43 4 PERUMUSAN KRITERIA INTERNATIONAL HUB PORT Definisi dan Persyaratan Hub Port Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2008 mengenai pelayaran pasal 72 ayat 2, pelabuhan laut secara hierarki terbagi

Lebih terperinci

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN LAMPIRAN 1 i DAFTAR ISI 1. Ruang Lingkup 2. Acuan 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan 4.1. Kriteria dan Variabel Penilaian Pelabuhan 4.2. Pengelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan

Lebih terperinci

PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon)

PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon) PERAN PELABUHAN CIREBON DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN INDUSTRI DI KABUPATEN CIREBON (Studi Kasus: Industri Meubel Rotan di Kabupaten Cirebon) TUGAS AKHIR Oleh : RINA MERIANA L2D 305 139 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah

Lebih terperinci

Pesawat Polonia

Pesawat Polonia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara maritim sekaligus negara kepulauan terbesar di dunia, tidak bisa dibantah bahwa pelabuhan menjadi cukup penting dalam membantu peningkatan

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar.

... Hubungi Kami : Studi Potensi Bisnis PERKANTORAN di Jakarta, Beserta Pengembang Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com S aat ini, bisnis perkantoran di Jakarta tidak lagi terkonsentrasi di daerah pusat bisnis (CBD). Keterbatasan lahan serta harga

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN ANGKUTAN LAUT NASIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN AZAS CABOTAGE

PEMBERDAYAAN ANGKUTAN LAUT NASIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN AZAS CABOTAGE PEMBERDAYAAN ANGKUTAN LAUT NASIONAL DALAM RANGKA PELAKSANAAN AZAS CABOTAGE Pemaparan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Pada Sosialisasi Peraturan Pemerintah dibidang Perkapalan dan Kepelabuhanan Surabaya,

Lebih terperinci

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA TUGAS AKHIR Oleh: FARIDAWATI LATIF L2D 001 418 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kajian dalam penelitian ini dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

BAB V PENUTUP. kajian dalam penelitian ini dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dari permasalahan-permasalahan yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini dan telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara kepaulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dan dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu kapal laut merupakan salah satu pilihan alat transportasi antar

Lebih terperinci

Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni

Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni Dukung Pemanfaatan Gas Bumi, PGN-ASDP Sepakat Operasikan Kapal Berbahan Bakar Ganda di Merak-Bakauheni JAKARTA, 25 Juli 2017 PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus berkomitmen dalam memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Hal tersebut membuat negara Indonesia membutuhkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vii Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com Industri penerbangan Indonesia telah menemukan masa kejayaannya dalam tujuh tahun terakhir (2011-2017). Puncaknya terjadi tahun

Lebih terperinci

Industri Galangan. Jajang Yanuar Habib Abstrak. Kata Kunci: Perkapalan, Industri, Kebijakan LATAR BELAKANG

Industri Galangan. Jajang Yanuar Habib Abstrak. Kata Kunci: Perkapalan, Industri, Kebijakan LATAR BELAKANG Industri Galangan Jajang Yanuar Habib jajang@wdspcorp.org Abstrak Penerapan asas cabotage secara signifikan berhasil meningkatkan jumlah kapal berbendera Indonesia. Sayangnya, sama sekali tidak mampu mendorong

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN ANGKUTAN DI PERAIRAN KEPELABUHANAN PP NO 10/2010 JO PP NO 22/2011 PP NO 21/2010

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN ANGKUTAN DI PERAIRAN KEPELABUHANAN PP NO 10/2010 JO PP NO 22/2011 PP NO 21/2010 Sosialisasi Rencana Induk Pelabuhan Nasional I Hotel, Batam 26 Januari 2012 ANGKUTAN DI PERAIRAN KEPELABUHANAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN MARITIM PP NO 10/2010 JO PP NO

Lebih terperinci

BAB 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas bahkan Indonesia dijuluki sebagai negara maritim karena wilayah lautnya yang lebih luas dibandingkan wilayah

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA

PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA Kode : w.23 PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA KOORDINATOR : KOLONEL INF JEFRI BUANG BALITBANG KEMENTERIAN PERTAHANAN RI 2012 Saat ini sekitar 96% angkutan ekspor impor dan 55%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah kebutuhan akan modal usaha dan investasi sebagai penunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah kebutuhan akan modal usaha dan investasi sebagai penunjang bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan zaman pada saat sekarang ini diikuti pula dengan kemajuan di berbagai bidang, termasuk pula pada bidang ekonomi, bisnis dan kemasyarakatan. Semakin banyak kebutuhan

Lebih terperinci

Kontribusi Industrikapal Bagi Industri Galangan Dan Pelayaran Nasional

Kontribusi Industrikapal Bagi Industri Galangan Dan Pelayaran Nasional Kontribusi Industrikapal Bagi Industri Galangan Dan Pelayaran Nasional Tugino Staff pengajar ATP Semarang Abstract Industri galangan kapal di Indonesia merupakan Industri padat karya yang mampu menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayaran memiliki peran penting dalam perdagangan antar negara saat ini. Kemampuan kapal-kapal besar yang mampu mengangkut barang dalam jumlah besar dengan biaya

Lebih terperinci

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1867, 2016 KEMENHUB. Pelabuhan Laut. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 146 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan jasa pelayanan bongkar dan muat peti kemas yang terletak di wilayah Pelabuhan Tanjung

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L No.394, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Terminal Khusus. Terminal untuk Kepentingan Sendiri. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 20 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI DAN PANGSA PASAR GALANGAN- GALANGAN KAPAL DI PULAU BATAM

ANALISIS POTENSI DAN PANGSA PASAR GALANGAN- GALANGAN KAPAL DI PULAU BATAM Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 11, Nomor 1, Januari - Juni 2013 ANALISIS POTENSI DAN PANGSA PASAR GALANGAN- GALANGAN KAPAL DI PULAU BATAM Abdul Haris Djalante, Wahyuddin & Azis Abdul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan 735.355 mill persegi yang terdiri dari 17.000 pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

Lebih terperinci

STUDI PENYUSUNAN KONSEP KRITERIA DI BIDANG PELAYARAN KATA PENGANTAR

STUDI PENYUSUNAN KONSEP KRITERIA DI BIDANG PELAYARAN KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyusun Studi Penyusunan Konsep Kriteria Di Bidang Pelayaran. ini berisi penjabaran Kerangka

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka percepatan pembangunan industri perikanan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia dari sudut pandang geografis terletak di daerah katulistiwa, terletak diantara dua samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia, jasa kepelabuhanan merupakan hal strategis untuk kebutuhan logistik berbagai industri dan perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat

Lebih terperinci

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan 73 7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT Pendahuluan Selama ini jalur pengiriman kontainer dari Indonesia ke luar negeri diarahkan ke Pelabuhan Singapura atau Port

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belawan International Container Terminal (BICT) sebagai unit usaha PT.

BAB 1 PENDAHULUAN. Belawan International Container Terminal (BICT) sebagai unit usaha PT. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalur transportasi air/laut merupakan salah satu jalur transportasi yang paling sering digunakan untuk pengiriman barang dalam skala kecil sampai dengan skala besar,

Lebih terperinci

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor)

SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor) SILABUS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPEI TAHUN 2016 Pendidikan Profesi Manajemen Ekspor Impor (Plus Observasi di Perusahaan Ekspor) Investasi (Bersubsidi) : Rp. 4.000.000,- * Pendidikan Profesi Manajemen

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 220, 2015 KEUANGAN. PPN. Jasa Kepelabuhanan. Perusahaan Angkutan Laut. Luar Negeri. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5742). PERATURAN

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN) 2. 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan jasa angkutan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan penyeberangan untuk

Lebih terperinci

diselenggarakan UPT Pemerintah.

diselenggarakan UPT Pemerintah. STANDART PELABUHAN Sebanyak 24 fasilitas pelabuhan di Indonesia dinyatakan telah menerapkan standar International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code secara penuh. Artinya, fasilitas ke-24 pelabuhan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan yang sangat luas. Sebagai negara maritim luas wilayah laut yang mencakup wilayah pesisir dan lautannya memiliki luas 5,8

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember Presiden Republik Indonesia,

PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember Presiden Republik Indonesia, PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember 1988 Menimbang : Presiden Republik Indonesia, a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu

Lebih terperinci

Rancangan Klaster Industri Maritim Terintegrasi Sebagai Bagian Dari Konsep Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia

Rancangan Klaster Industri Maritim Terintegrasi Sebagai Bagian Dari Konsep Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Rancangan Klaster Industri Maritim Terintegrasi Sebagai Bagian Dari Konsep Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia Integrated Maritime Industrial Cluster Design As A Part Of Indosesia As World Maritime Axis

Lebih terperinci

Dinamika dan Tantangan Pelayaran Nasional

Dinamika dan Tantangan Pelayaran Nasional Dinamika dan Tantangan Pelayaran Nasional ICE BSD 2-4 MARCH 2017 DPP INSA 2015-2019 Jakarta, 04 April 2017 Latar Belakang Pelayaran Nasional Dasar Hukum Undang Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Standar Pelayanan Berdasarkan PM 37 Tahun 2015 Standar Pelayanan Minimum adalah suatu tolak ukur minimal yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Negara Kepulauan ( Archipelago State Inpres No. 5 Tahun 2005 dan UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

PENDAHULUAN Negara Kepulauan ( Archipelago State Inpres No. 5 Tahun 2005 dan UU 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran PENDAHULUAN Negara Kepulauan (Archipelago State) 01. Indonesia adalah negara kepulauan (archipelago state) terbesar di dunia, terdiri dari 18.108 pulau (data 2002, saat pasang naik, data dari LAPAN), luas

Lebih terperinci

... Hubungi Kami : Studi POWER PLANT MW di Indonesia, & Pelaku Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)

... Hubungi Kami : Studi POWER PLANT MW di Indonesia, & Pelaku Utamanya. Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms) Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com I ndonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menyadari akan ketertinggalan di sektor ketenaga listrikan. Hal inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktivitas perdagangan. Pelabuhan memiliki peranan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1523, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Angkutan Laut. Penyelenggaraan. Pengusahaan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 93 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas

BAB I. Pendahuluan. Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Salah satu pelabuhan besar di Indonesia yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia terletak di wilayah Jawa Tengah, yaitu Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia terbukti telah bangkit kembali sejak krisis keuangan global pada tahun 1990an. Pada tahun 2009, sebagai contoh, Indonesia telah mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan Indonesia terkait dengan prinsip Wawasan Nusantara telah membuahkan hasil dengan diakuinya konsep negara kepulauan atau archipelagic state secara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu sarana

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. membutuhkan eksistensi sistem transportasi laut sebagai penggerak pertumbuhan,

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. membutuhkan eksistensi sistem transportasi laut sebagai penggerak pertumbuhan, BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia sebagai negara maritim yang terdiri dari ribuan pulau membutuhkan eksistensi sistem transportasi laut sebagai penggerak pertumbuhan, perdagangan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk

Lebih terperinci

6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA

6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA 62 6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA Pendahuluan Bila dilihat dari segi lingkup pelayaran yang dilayani, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Singapura merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dan satu-satunya yang dua per tiga atau 63 persen wilayah tutorialnya berupa parairan. Indonesia juga memiliki

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM NOMOR: KP 99 TAHUN 2017 NOMOR: 156/SPJ/KA/l 1/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi merupakan kebutuhan turunan (devired demand) dari kegiatan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah tercermin pada peningkatan intensitas

Lebih terperinci