BAHASA RUPA GAMBAR ANAK APA PERANAN GAMBAR
|
|
- Widya Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAHASA RUPA GAMBAR ANAK APA PERANAN GAMBAR Masa Budaya tanpa tulisan: Pra Sejarah & Primitip Masa Tulisan belum membudaya: Masa Tradisi & Anak - Anak
2 Hanya sesuatu yang INDAH untuk dilihat? Apakah tidak berperan dalam PROSES komunikasi & pendidikan?
3 BATASAN PENELITIAN: Pictures = Gambar, Lukisan, Cukilan, Relief, Foto, Film, TV, Computer, Graphic, Animasi Representatip Bukan Abstrak, bukan geometris
4 Bahasa Kata Objek yg diacu Latar Arti 1,2 Kuda uma Cavallo Cheval Kabayo Paard Horse Jaran
5 BAHASA RUPA Lukisan Objek/ Imaji Wimba Gambar
6 BAHASA RUPA KATA WIMBA ISI Wimba CARA Wimba CARA WIMBA untuk 1 wimba Untuk bercerita Tata Ungkapan Dalam untuk gambar tunggal Tata Ungkapan Luar untuk rangkaian gambar
7 Cara Wimba untuk 1 wimba agar bisa bercerita Bukan mammut ajaib Belalai bergerak: Cara Imaji jamak Dari kepala sampai kaki: Cara agar jelas Mudah dikenali : Cara tampak Khas (samping)
8 Tata Ungkapan Dalam = Gambar tunggal Bukan Bunga Raksasa Cara Ada yang diperbesar = penting Cara Ada yang diperkecil = kurang penting Tak ada hubungannya dengan bingkai (frame)
9 PENELITIAN JANGKA PANJANG 1968 Gambar Anak (sample dunia) Wayang Beber (seni tradisi audio visual) Cerita relief Borobudur ( Senirupa tradisi Indonesia) 1991 Disertasi saya: : Analisis terpadu & studi perbandingan Gambar Prasejarah (sampel dunia), Primitip (sampel dunia), Traditional (sampel Indonesia), Gambar anak dan Gambar modern (mencakup film, TV, animasi. Ditemukan 2 sistem menggambar: NPM & RWD. Sayang sementara itu yang kita kenal dan diajarkan disekolah terutama NPM dari barat
10 Yang lainnya Prasejarah, Primitip, Tradisi, Anak, Avantgarde Barat Lukisan, foto, film Panjang Lebar - Waktu Temuan Baru Aneka Arah Aneka Jarak Aneka Waktu Klasifikasi Baru Panjang - Lebar Satu Arah Temuan Barat Satu Jarak Satu Waktu + Frame + Dibekukan RWD NPM
11 SAYANG YANG DIAJARKAN DI SD = NPM Naturalis dari Barat, lahir di Yunani kuno, dimasa Renesans + ilmu perspektip, jadi NPM, didukung fotografi dan Fisika klasik Newton Satu Sudut Satu Jarak Satu Waktu Satu Skena Panjang x Lebar Dibingkai Dibekukan Gambar Mati NPM (dari Barat) : Naturalis Perspektip Momenopname
12 Pembenaran dari Ilmu Fisika Cahaya, Lensa, Kamera Obskura, photography
13 NPM & Fisika Klasik NEWTON (1687) Buku Principia Bidang - 2 Dimensi: (panjang lebar) Objek - 3 dimensi : (panjang-lebar-tinggi) Untuk Senirupa: NPM Naturalis, perspektip, momen opname
14 Melalui Kolonialisme NPM yang lahir di Barat masuk ke Indonesia
15 PADAHAL GAMBAR TRADISI INDONESIA TAK PERNAH NPM! Gambar tradisi ini praktis tak pernah diperlihatkan di sekolah di Indonesia dari sejak KB dan SD. Mahasiswa Senirupa ada yang baru kenal setelah di PT!!
16 EINSTEIN (1905); Fisika Modern Teori Relativitas Khusus Bidang: 3 dimensi (panjang-lebar-waktu Objek: 4 dimensi (panjang-lebar-tinggi-waktu) Seni Einstein fisika modern Untuk Seni rupa: Waktu dan ruang tak dapat dipisahkan. Tiap objek di alam memiliki ruang dan waktunya sendiri sendiri yang tidak persis sama satu dengan yang lain, Namun objek objek tsb bisa menjadi bagian dari tema yang sama Sistem menggambar RWD (Ruang-Waktu Datar)
17 Bahasa Rupa Ruang Waktu Datar Torehan Garca Prasejarah: Libia - Afrika Utara Berburu Burung Onta : Relief Candi dinding Gerak Borobudur, tubuh & Lorong kepala-leher 1, leher panil : Imaji 49. Sayembara Memanah jamak = dimensi waktu Mengapa ada banyak peserta Bukan yang click nya seakan moment baru saja opname, memanah, padahal Budha merupakan = pemanah sekuen, terakhir. bukan Dan adegan Budha yang mana? Aneka tampak : tampak khas, tampak atas, tampak samping. Gambar Anak Indonesia (6 tahun) Mari ke rumahku. Ada pohon, ada pot. Ada televisi (lihat antenenya), di kamar depan ada kursi dan meja, dikamarku ada tempat tidur, lemari, rak, jendela. Kita seakan diajak masuk dari ruang yang satu ke yang lain.
18 Secara Matematika dan Fisika, teori Relativitas Einstein sulit dimengerti, karena memang sangat abstrak Tapi mudah dijelaskan dengan gambar tradisi Sayembara Memanah Panil 49: 4 paragrap tersebar di 3 halaman
19 SISTEM MENGGGAMBAR RWD Ruang Waktu Datar. RWD : Prasejarah, Primitip, Anak dan Nusantara.. Sejumlah Latar, Sekuen, bisa terdiri dari beberapa adegan.. Menggambar Gerak, Objek tak dibingkai bebas dalam ruang.. Bermatra Waktu bercerita lebih lama BAHASA RUPA. GAMBAR MATI YANG HIDUP Aneka WAKTU Aneka ARAH Aneka JARAK Panjang-Lebar-Waktu
20 Proses integrasi anak TUMBUH KEMBANG ANAK Rabarasa (kulit) Gerak & keseimbangan Rabarasa (tangan) Cium Cecap Lihat baru jadi pada usia 8 tahun CIRI BERFIKIR ANAK Masip, Total, Partisipasi Bagaikan di alam mimpi Magi & Mite Memungkinkan terjadinya proses kreasi
21
22 EINSTEIN & RWD ANAK WAKTU & RUANG TAK TERPISAHKAN
23 EINSTEIN & BAHASA RUPA ANAK 1. RWD akrab dengan teori Relativitas Einstein. Gambar RWD, gambar anak usia dini = bakat alami anak - anugerah Tuhan. 2. RWD & NPM ada sejak prasejarah sampai ke masa depan. 3. Menggambar perlu memadukan RWD dengan NPM 4. Anak mampu membuat integrasi unik antara RWD & NPM.
24 RAGAM HIAS NUSANTARA PERLU MASUK DALAM KURIKULUM!! KITA PERLU AKRAB DAN MENELITI SENI TRADISI (Sebagian bermatra waktu) AWAS DICURI NEGARA MAJU. MEREKA SEDANG MACET, CARI IDE BARU DARI NEGARA SEDANG BERKEMBANG.
25 McLuhan berkata:teori Relativitas Einstein meng fade out ruang Newton yang uniform, rasional, berkelanjutan Manusia masa kini berimajinasi, berfikir dan berkomunikasi, sekaligus dengan kata dan rupa. Lukisan NPM Barat = MEDIA PANAS Semua informasi sudah lengkap dalam lukisannya Kita tidak berimajinasi/tidak berfikir RWD gambar tradisi = MEDIA DINGIN Pemirsa aktip berimajinasi & berfikir untuk melengkapi informasi yang belum lengkap pada lukisannya Kita berimajinasi & berfikir
26 MASALAH PENDIDIKAN DI MASA KINI Pembelajaran kita masih TERLALU VERBAL Kita tahu banyak mengenai BAHASA - KATA Tapi berapa banyak kita kenal BAHASA - RUPA? Sementara itu SD SMU masih dikuasai NPM! Kita di kepung rupa, Rupa ada dimana mana, Kita hidup di dunia rupa Budaya kita adalah BUDAYA RUPA
27 YANG PERLU: MEMADUKAN NPM & RWD Potensi menggambar RWD untuk mengembangkan proses belajar belum dimanfaatkan Perpaduan NPM & RWD akan dapat meningkatkan mutu proses belajar di sekolah
28 Ada yang sudah curi start!!
29 Mereka mulai secara intuitif Permulaan Kubisme Inspirasi: Primitip Africa Puncak Kubisme: Objek nyaris tak dikenali, Lukisan Picasso : aneka tampak: aneka jarak,aneka arah dan aneka waktu.
30 MEMADUKAN NPM & RWD Naturalis,Aneka latar/ waktu, Kembar
31 RWD BANGET RWD BANGET Ruang Angkasa, Aneka waktu/arah/jarak/latar
32 PERCEPATAN TEKNOLOGI Stock shot = NPM Satu kamera, Dengan satu: jarak/arah/waktu. Editing memerlukan RWD Dari aneka kamera, aneka: jarak/arah/waktu ABC nya bahasa rupa NPM Barat sudah dikuasai Teknologi Digital telah dimiliki Bahasa Rupa RWD yang dibutuhkan belum dikuasai
33 JANGAN SAMPAI DICURI BARAT Harus berani merubah Kurikulum SITUASI TERKINI DI INDONESIA Bahasa rupa dalam kurikulum sejumlah Fakultas Senirupa & Desain (manual & digital)
34 KARYA SENIRUPA YANG KOMUNIKATIP Dengan bahasa rupa RWD gambar-gambar ini bisa kita baca dan tangkap ceritanya Kita akan mampu menciptakan karya seni rupa kontemporer yang komunikatip
35 MENATAP MASA DEPAN Maju dengan melompat Ilmu Bahasarupa ditemukan di Indonesia Sekarang kita memiliki perbendaharaan bahasarupa sejak prasejarah sampai masa kini Bahasarupa Tradisi bukan usang/kuno, tapi juga kontemporer dan menjangkau masa depan Seni rupa tradisi Indonesia masih hidup, dapat jadi masukan untuk seni rupa Indonesia masa depan.
36 Dengan Limas & bahasarupa anak kita bisa maju dengan melompat Bahasarupa tradisi, modal untuk seni berwawasan Nusantara SEKIAN dan TERIMA KASIH
37
Mata Kuliah Persepsi Bentuk
Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 13 Fakultas FDSK Ali Ramadhan S.Sn.,M.Ds Program Studi Desain Produk Grafis Dan Multimedia www.mercubuana.ac.id BAHASA RUPA Bahasa Rupa sebagai gambar yang
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Bahasa Rupa Modul 13. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bahasa Rupa Modul 13 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bahasa Rupa Modul 13 Fakultas Desain dan Seni
Lebih terperinciMENILIK PERBENDAHARAAN BAHASA RUPA. Taswadi ABSTRAK
MENILIK PERBENDAHARAAN BAHASA RUPA Taswadi ABSTRAK Tulisan ini untuk memperkenalkan salah satu pendekatan dalam bidang seni rupa. Biasanya seni itu ditinjau dari kacamata estetis dan simbolis. Untuk memperkaya
Lebih terperinciBAB II BAHASA RUPA, ANAK DAN GAMBAR ANAK. ekspresinya dan mencurahkan isi hatinya maka diperlukan
BAB II BAHASA RUPA, ANAK DAN GAMBAR ANAK 2.1. Pengertian Bahasa Rupa Untuk bisa memahami apa yang anak gambar sebagai bentuk ekspresinya dan mencurahkan isi hatinya maka diperlukan pemahaman supaya bisa
Lebih terperinciBEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak
BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi Abstrak Anak-anak memiliki dunianya sendiri yang berbeda dengan dunia orang dewasa. Usia anak-anak sering disebut dengan masa bermain.
Lebih terperinciWIMBA, ASAL USUL DAN PERUNTUKKANNYA
Refleksi WIMBA, ASAL USUL DAN PERUNTUKKANNYA Primadi Tabrani Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Ketika penulis di tahun 1981 memulai penelitiannya tentang ilmu bahasa rupa, penulis segera menyadari
Lebih terperinciContoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan
Seni Rupa Murni Daerah Seni Rupa Murni Daerah adalah Gagasan manusia yang berisi nilai nilai budaya daerah tertentu yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang,
Lebih terperinciProsiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Bandung
Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 EISSN 2303-2472 EKSPERIMEN KREATIF DAN BAHASA RUPA DALAM MENINGKATKAN APRESIASI GAMBAR ANAK DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR 1 Ariesa Pandanwangi
Lebih terperinciBudaya Visual Visual Culture Visual Culture
Budaya Visual Sumber : John A. Walker & Sarah Chaplin. 1997. Visual Culture. Manchester University Press. New York. Jenks, Chris. 1995. Visual Culture, Routledge, NewYork Budaya Visual Bidang Seni Rupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai suatu budaya. Seseorang dapat dengan mudah memperoleh sesuatu yang ada dipikirannya
Lebih terperinciKONTRAK PEMBELAJARAN. : Ariesa Pandanwangi, M.Sn. Hari Pertemuan/ Jam : / Tempat Pertemuan : Ruang Teori 1
KONTRAK PEMBELAJARAN Mata Kuliah : BAHASA RUPA Kode/SKS : AD-201 / 2 SKS Pengajar : Ariesa Pandanwangi, M.Sn Semester : 5 (Ganjil) Hari Pertemuan/ Jam : / 09.30-12.00 Tempat Pertemuan : Ruang Teori 1 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai
Lebih terperinciCARA WIMBA DAN TATA UNGKAP BUMPER MTV: SEBUAH KAJIAN BAHASA RUPA MEDIA RUPA RUNGU DINAMIS
CARA WIMBA DAN TATA UNGKAP BUMPER MTV: SEBUAH KAJIAN BAHASA RUPA MEDIA RUPA RUNGU DINAMIS Intan R. Mutiaz 1 dan Primadi Tabrani 2 1 Institut Teknologi Bandung intanrm@yahoo.com 2 Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang
BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang muncul dalam mengembangkan relief candi menjadi sebuah motif. Pertama, permasalahan
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perfilman di Indonesia akhir-akhir ini berkembang sangat pesat seiring dengan majunya era globalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki orang-orang kreatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia memiliki begitu banyak budaya, dari tiap-tiap provinsi memiliki kebudayaan yang berbeda-beda dengan ciri khas yang dimiliki. Masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab Kesimpulan berisikan; menjawab rumusan masalah, tujuan dan hasil rekapitulasi rangkuman tiap-tiap tabel kajian Matrik. Selain itu juga disampaikan hasil diskusi dan
Lebih terperinciBAB 4 METODE PERANCANGAN
BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Photography (fotografi dalam bahasa Indonesia) berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu: Photos (cahaya) dan Grafos (melukis), yang berarti melukis cahaya (Wells:
Lebih terperinciBAB IV WIMBA, CARA WIMBA, DAN TATA UNGKAPAN DALAM GAMBAR 2D ANAK. Setelah melakukan penelitian, pada satu kelas Sekolah Dasar (SD)
BAB IV WIMBA, CARA WIMBA, DAN TATA UNGKAPAN DALAM GAMBAR 2D ANAK Setelah melakukan penelitian, pada satu kelas Sekolah Dasar (SD) yang terdiri dari 57 anak, maka data hasil penelitian tersebut diolah,
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai
Lebih terperinciTUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA
TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut. Di desa ini terdapat sebuah kampung yang bernama Kampung Pulo. Di kampung ini juga terdapat sebuah
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
41 BAB III METODE PENCIPTAAN Hari ini perkembangan pengetahuan dan pemikiran umat manusia dipengaruhi oleh teknologi yang mampu mempengaruhi semua aspek, terutama terhadap perkembangan seni rupa saat ini.
Lebih terperinciBelajar Melukis dari Gambar Prasejarah dan Gambar Anak-anak Oleh: Taswadi
Belajar Melukis dari Gambar Prasejarah dan Gambar Anak-anak Oleh: Taswadi ABSTRAK Tidak sedikit para pelukis maestro dunia yang pandai menyerap gaya seni tradisi maupun seni primitif, sehingga karya-karyanya
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Tinjauan Data Orang-orang kreatif membutuhkan wadah, Jakarta sudah memiliki wadah tetapi mereka tidak memiliki awareness yang sangat baik untuk diketahui masyarakat. 2.1.1 Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizky Nugaraha,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia adalah Suku Sunda. Dengan populasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan peranannya di masyarakat serta ciri khasnya
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU
MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital 11 Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Ari Fatoni NIM 14148161 Ogy Prabu
Lebih terperinciOleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
RAGAM HIAS TRADISIONAL Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Pengertian Ragam Hias Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) Satuan Pendidikan : SMP/MTs Mata Pelajaran : Seni Budaya Kelas / Semester : VII / Materi Pokok : SENI RUPA Sub Materi Pokok : Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Keras
Lebih terperinciKurikulum Program Studi Televisi dan Film
Kurikulum Program Studi Televisi dan Film Semester 1 1 Pendidikan Agama 3 2 Etika Berbangsa dan Berkesenian 3 3 Dasar Seni Film 2 4 Dramaturgi 2 5 Dasar Fotografi 2 6 Sejarah Fotografi, Film dan Televisi
Lebih terperinciModul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2
MATERI: 14 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2 Deskripsi Materi Materi ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang teori-teori
Lebih terperinciBab 5 - Garis dan Sudut
Bab 5 - Garis dan Sudut Gambar 5.1 Gambar benda di sekitar kita yang membentuk sudut Sumber: Koleksi pribadi Di Sekolah Dasar, kita sudah diperkenalkan tentang garis dan sudut. Ini bisa menjadi dasar bagi
Lebih terperinciW, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program
BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Dalam hal ini, praktikan bekerja pada Divisi Creative Production untuk program tayangan Professor Cilik. Praktikan bekerja pada bagian perencanaan pra production, creative production
Lebih terperinci(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)
A. METODE EDITING Dalam proses penyuntingan gambar, metode editing terbagi menjadi 2 yaitu cut dan transisi. 1. Cutting adalah proses pemotongan gambar secara langsung tanpa adanya manipulasi gambar. 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sejarah beserta peninggalannya. Candi merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang tidak dapat lepas nilai
Lebih terperinciSeni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)
Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat kaya akan peninggalan kebudayaan pada jaman Hindu Budha. Kebudayaan sendiri berasal dari bahasa sansekerta
Lebih terperinciJUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah
KODE UNIT : TIK.MM02.004.01 JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membaca naskah, identifikasi elemen dasar yang
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)
DRAF EDISI 27 FEBRUARI 2016 KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK) Dokumen ini telah disetujui Pada tanggal: Kepala
Lebih terperinciTEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.
A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari
Lebih terperinci54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang
54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak keanekaragaman budaya, mulai dari indahnya potensi alam, tempat wisata, sajian kuliner hingga peninggalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra
Lebih terperinciAturan Perkuliahan. Peserta kuliah wajib hadir dalam setiap sesi perkuliahan. Ketidakhadiran dalam perkuliahan akan mengurangi nilai akhir.
Aturan Perkuliahan Peserta kuliah wajib hadir dalam setiap sesi perkuliahan. Ketidakhadiran dalam perkuliahan akan mengurangi nilai akhir. Jika tidak dapat hadir kuliah karena sakit atau alasan lain yang
Lebih terperinciPERTEMUAN I FOTOGRAFI dan ILMU KOMUNIKASI
PERTEMUAN I-1 1.1 FOTOGRAFI dan ILMU KOMUNIKASI Pertanyaan : 1. Apa alasan anda memilih untuk melanjutkan sekolah? 2. Mengapa memilih Fakultas Ilmu Komunikasi? 3. Sebutkan pekerjaan yang dapat mengatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi
Lebih terperinciPAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.
SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) PAV Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu kita bisa menghasilkan suatu shot yang menarik,
Lebih terperinciBAHASA RUPA PADA RELIEF MONUMEN SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI SKRIPSI
BAHASA RUPA PADA RELIEF MONUMEN SIMPANG LIMA GUMUL KEDIRI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu
Lebih terperinciANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI
ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang penting
Lebih terperinciA. TEKNIK FOTO JURNALISTIK
PERTEMUAN II A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK 1. Perencanaan Perencanaan pada foto jurnalistik diperlukan untuk menghasilkan gambar dan berita yang menarik perhatian pembaca dan tentunya mempunyai nilai berita
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan
BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior
Lebih terperinciSoftware Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin
Masjid 2000: Ensiklopedi Masjid Se-Indonesia Alif Muttaqin LISENSI DOKUMEN Copyleft: Digital Journal Al-Manar. Lisensi Publik. Diperkenankan untuk melakukan modifikasi, penggandaan maupun penyebarluasan
Lebih terperinciDesain Pameran Teater Musikal RAKSASA
Desain Pameran Teater Musikal RAKSASA DISPLAY ARTEFAK Pada suatu tempat, berupa meja display, akan ditampilkan produk-produk alat musik anak-anak yang tengah menjadi bahan workshop untuk menghasilkan bunyi-bunyi
Lebih terperinciPengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni
Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan
BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan
Lebih terperinciKata Kunci : Pembelajaran Penelitian Seni dengan Cara Wimba
Metode Pembelajaran Penelitian dan Penilaian Seni Rupa dari Aspek Cara Wimba Oleh W. Suardana (FBS UNY Yogyakarta) Dimuat dalam Jurnal Ilmiah Seni Rupa, ISI Denpasar no.1 Vol.5 hal.1-11, September 2006
Lebih terperinciKRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, dimana keanekaragaman budaya tersebut telah menjadi warisan kebudayaan bangsa yang patut
Lebih terperinciKESIMPULAN. Berdasarkan keseluruhan uraian dapat disimpulkan. penemuan penelitian sebagai berikut. Pertama, penulisan atau
1 KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan keseluruhan uraian dapat disimpulkan penemuan penelitian sebagai berikut. Pertama, penulisan atau penyalinan naskah-naskah Jawa mengalami perkembangan pesat pada
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciGAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn
GAMBAR ORNAMEN Dwi Retno SA., M.Sn PENGERTIAN ORNAMEN berasal dari kata ORNARE (bahasa Latin) yang berarti menghias. juga berarti dekorasi atau hiasan sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah Pembuatan film
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah Pembuatan film animasi 3D dengan background Matte Painting tentang anak pecandu video game. Hal ini dilatar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn
MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh : Reni Apriliana 14148155 Sekar Manik Pranipta 14148157 FAKULTAS SENI
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.
Lebih terperincipenggunaan istilah gaya menyangkut pada masalah gaya tradisi pedalangan yang
Bab I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.1.1. Wayang Kulit Purwa Yogyakarta Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan penelitian pergelaran wayang kulit, yang dikaji dalam bentuk gerak bayangan
Lebih terperinciAPA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global
APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciBERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan
HUMAN INTEREST A. Pendahuluan Foto-foto human interest sepertinya selalu menarik untuk dilihat. Nilainilai keseharian manusia dapat terekam melalui fotografi ini. Namun untuk menciptakan karya foto human
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana ia memperoleh pendidikan, perlakuan, dan. kepengasuhan pada awal-awal tahun kehidupannya (Santoso, 2002)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak pendidikan mempunyai peran yang sangat penting bagi perwujudan diri individu, terutama bagi
Lebih terperinciPerkembangan Arsitektur 1
Perkembangan Arsitektur 1 Minggu ke 5 Warisan Klasik Indonesia By: Dian P.E. Laksmiyanti, ST, MT Material Arsitektur Klasik Indonesia Dimulai dengan berdirinya bangunan candi yang terbuat dari batu maupun
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembuatan produksi sebuah film, pada dasarnya memiliki suatu rangkaian tahapan yang harus dilalui. Rangkaian tersebut akan membantu menentukan hasil proses produksi program
Lebih terperinciPrambanan, yang disususun menjadi tesis, sebagai syarat menyelesaikan Program Pascasarjana,
HASIL TINJAUAN CARA PENGGAMBARAN PANEL RELIEF RAMAAYANA CANDI SHIWA PRAMBANAN DARI BAHASA RUPA ASTRAK Tinjauan ini berdasarkan sepenggal hasil penellitian penulis terhadap Relief Ramayana Candi Prambanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,
Lebih terperinci2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Pesatnya perkembangan dunia fotografi menjadikan sebuah bidang yang sangat luas dengan aspek-apek kehidupan didalmnya. Kebutuhan manusia akan dunia fotografi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :
BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa
Lebih terperinciPERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN
BAB II PERANCANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH SEJARAH DESAIN II.1 Multimedia Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
Lebih terperinciMetode Pembelajaran Penelitian dan Penilaian Seni Rupa dari Aspek Cara Wimba Oleh W. Suardana
Metode Pembelajaran Penelitian dan Penilaian Seni Rupa dari Aspek Cara Wimba Oleh W. Suardana (FBS UNY Yogyakarta) Dimuat dalam Jurnal Ilmiah Seni Rupa, ISI Denpasar no.1 Vol.5 hal.1-11, September 2006
Lebih terperinci55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang
55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Lebih terperinciSTRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018
STRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN : REKAYASA PERANGKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cirebon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir utara Jawa Barat atau dikenal dengan Pantura yang menghubungkan
Lebih terperinciDasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari
Dasar-Dasar Fotografi Multimedia SMKN 1 Bojongsari Pengenalan Fotografi Fotografi artinya melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya, tidak akan ada fotografi. Seni fotografi pada dasarnya adalah melihat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman juga telah membawa perubahan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman juga telah membawa perubahan pada kebudayaan-kebudayaan yang ada disuatu daerah. Kebudayaankebudayaan yang dulu dipegang teguh oleh para leluhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dapat terekam dan terus terkenang. Di era kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi serta perkembangan teknologi yang semakin cepat. Indonesia harus mempersiapkan diri dan mampu terjun dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi yang berkembang pesat pada era modern ini mendorong media informasi menjadi semakin canggih. Salah satu perkembangan media informasi yang paling pesat perkembangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya dihasilkan dari imajinasi dan temporer seniman. Batasan dari cetak tradisional,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni grafis tradisional ditengah arus kemajuan dibidang percetakan. Cetak tradisional mampu mempertahankan eksistensinya di masyarakat, karena sebuah karya
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan
Lebih terperinciDIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE
APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dipaparkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Simpulan yang dapat diuraikan dalam analisis kualitas tugas fashion photography
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengabadikan sebuah fenomena yang terjadi di sekitar kita memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar memiliki kenangan untuk mengingat kembali
Lebih terperinci