internal Structure of The EaRTh 3/2/2015 o Litosfer o Hidrosfer o Atmosfer Mantel Bawah Mantel Atas Kerak (Kulit Bumi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "internal Structure of The EaRTh 3/2/2015 o Litosfer o Hidrosfer o Atmosfer Mantel Bawah Mantel Atas Kerak (Kulit Bumi)"

Transkripsi

1 BUMI Mk Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala 2012 Merupakan salah satu planet yang mempunyai susunan luar : o Litosfer o Hidrosfer o Atmosfer STRUKTUR BUMI Struktur Bumi Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari: Inti Dalam (Tebal=1300 km) Inti Luar (tebal=2200 km) Mantel Bawah (Tebal mantel=2900 km) Mantel Atas 3 Kerak (Kulit Bumi) Struktur Bumi Di bagian atas terdapat litosfer yg terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yg berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dgn sangat lambat dan dlm skala waktu geologis yg sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yg rendah, tetapi tekanan yg tinggi. Vegetation and animals Soil Rock Oceanic Continental crust crust Atmosphere Biosphere Lithosphere Upper mantle Crust Asthenosphere Lower mantle Core Mantle Crust (soil and rock) Biosphere (living and dead organisms) Lithosphere Hydrosphere Atmosphere (crust, top of upper mantle) (water) (air) wiji R@harjo 1

2 Teori Terbentuknya Bumi Teori Tektonik Lempeng berasal dari hipotesis continental drift yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912 dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (1915). Ia mengemukakan bahwa benua-benua yg sekarang ada, dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya. L i t o s f e r adalah lapisan bagian luar bumi, bersifat keras dan disebut kerak bumi Kerak bumi dibagi 3 Bagian: o Bagian atas (Ketebalan 15 km, massa jenis ± 2,7 dengan tipe magma granit) o Bagian tengah (Ketebalan 25 km, massa jenis 3.5 dengan tipe magma basah) o Bagian bawah (Ketebalan 20 km, massa jenis 3,5 dengan tipe magma peridotit dan eklogit) L i t o s f e r Lokasi Lempeng Tektonik Utama Bagian atas dan bagian tengah disebut SiAl karena sebagian besar terdiri atas zat-zat Silium (Si) dan Almunium (Al). Bagian bawah disebut SiMa karena sebagian besar terdiri atas zat-zat Silium (Si) dan Magnesium (Ma). Pergerakan Litosfer Rekonstruksi Terbentuknya Bumi Berdasar Teori Alfred Wegener wiji R@harjo 2

3 o Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain. o Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. o Teori Lempeng Tektonik ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Bagaimana dampak pergerakan lempeng ini??? Dampak Lingkungan Dinamika Listosfer Dampak Lingkungan Dinamika Listosfer Gempa Bumi Banjir Gunung Api Tsunami Tanah Longsor Erosi 1. GEMPA BUMI Gempa bumi merupakan gejala alam berupa getaran atau gerakan pada permukaan bumi yang ditimbulkan oleh energi dari dalam bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng2 tektonik Kekuatan gempa dapat diukur dengan satuan yang disebut Skala Richter. Gempa yang terjadi dengan kekuatan tinggi akan menimbulkan beberapa hal akibat gempa atau biasa disebut Dampak Gempa. o Getaran atau guncangan tanah (ground shaking) o Likuifaksi ( liquifaction) o Tanah Longsor o Tsunami o Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll) Berbagai bangunan roboh. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. Tanah longsor akibat guncangan. Banjir, akibat rusaknya tanggul wiji R@harjo 3

4 Dampak Gempa Bumi Likuifaksi Adalah suatu proses atau kejadian berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi keadaan cair, yang disebabkan oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air pori meningkat mendekati atau melampaui tegangan vertikal Dampak Likuifaksi 2. Banjir Adalah aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin meninggi, i mengalir dan melimpas muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air Dampak Banjir 3. TSUNAMI o Tsunami adalah gelombang laut yang disebabkan oleh gangguan yang terjadi di laut. o Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 m atau lebih. o Gangguan di dasar laut dapat berupa : Gempa bumi Letusan gunung api Longsoran wiji R@harjo 4

5 o Penjalaran kecepatan Tsunami didalam dasar laut. Vt (m/s) = (g x h) o Kecepatan penjalaran di dasar laut yang dangkal lebih lambat dari kecepatan Tsunami di dasar laut yang lebih dalam, sehingga membuat gelombang menjadi lebih besar. 36km/h 100km/h 250km/h 800km/h TSUNAMI SPEED IN DEEP WATER of depth d v = (gh) 1/2 g = 9.8 m/s 2 h = 4000 m v = 200 m/s = 720 km/hr h= 10m h= 100m h= 500m h= 5000m Tsunami generated along fault, where sea floor displaced, and spreads outward Reached Sri Lanka in 2 hrs, India in 2-3 Courtesy of K. Sataki Dampak Tsunami di Banda Aceh Dampak Tsunami, Di Gleebruk, Aceh Penyebab Tsunami Gunung Berapi Tanah Longsor 4. Tanah Longsor o Tanah Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Gempabumi Data Tsunami di dunia antara tahun wiji R@harjo 5

6 Dampak Tanah Longsor Dampak Tanah Longsor o Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. o Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. o Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. o Merusak tata lahan o Menimbulkan getaran (gempa) o Susutnya muka air (danau/sungai) o Dampak sosial ekonomi lainnya 5. Erosi Dampak Erosi Merupakan proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh energi pengangkut yang bergerak di muka muka bumi. Energi pengangkut g tersebut bisa berupa pergerakan lempeng bumi, angin, air maupun gletser atau es yang mencair. Erosi bisa terjadi di darat maupun di pantai Kerusakan di tempat penerima hasil erosi: o Terjadi pendangkalan sungai o Tanah subur menjadi rusak o Air di tempat erosi jadi kotor o Fotosintesis terganggu o Terjadi pengikisan Dampak Erosi Dampak Erosi Kerusakan di tempat terjadi erosi: o Penurunan produktivitas tanah o Kehilangan unsur hara o Kualitas tanaman menurun o Laju infiltrasi iberkurang o Struktur tanah menjadi rusak o Lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah o Longsor o Kerugian sosial ekonomi wiji R@harjo 6

7 6. Gunungapi (volkanisme) merupakan hasil peleburan karena kenaikan temperatur dan tekanan sehingga menghasilkan magma Jalur kemunculan gunungapi aktif kebanyakan berada batas konvergen. Jalur tersebut disebut Ring of Fire yang terletak di Pasific Sebaran Gunungapi di Indonesia Dampak Negatif 1. Bahaya primer Contohnya : awan panas letusan, lemparan dan abu letusan. 2. Bahaya sekunder Contohnya : lahar, kerusakan rumah atau tempat tinggal dan bahkan kekurangan pangan. Selain itu, letusan gunung berapi dapat berakibat buruk terhadap margasatwa lokal, dan juga manusia. Dampak positif o o o o Menambah kesuburan kawasan disekitar gunung api. Banyak ditumbuhi pepohonan. Kawah gunung api dapat dijadikan dik sebagai objek wisata. Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin. Pergerak Litosfer (Permukaan Bumi) mengalami 2 proses... wiji R@harjo 7

8 1. Proses INTERNAL yang berasal dari dalam Bumi 2. Proses EKSTERNAL yang terjadi di permukaan Bumi *LITOSFER = Kerak Bumi + Mantel bagian atas KERAK BUMI MANTEL dipengaruhi oleh: Panas dari interior Bumi Gaya gravitasi ** Panas tinggi menyebabkan mantel meleleh dan mengalir perlahan pergerakan lempeng tektonik + 3 cm/thn INTI dipengaruhi oleh: Matahari gaya gravitasi angin, gelombang & arus air ** Proses yang terjadi termasuk pelapukan (fisis, kimiawi, biologis) & erosi (mass wasting) Ilustrasi: Miller 2000 Ilustrasi: Miller 2000 Proses internal dan eksternal Bumi mengakibatkan terbentuknya: 1 Bentang alam (landscape) 2 Sumber daya mineral* logam (mis. besi, tembaga) dan non-logam (mis. pasir, fosfat, garam, gips), termasuk sumber daya energi (mis. batubara, minyak & gas bumi, uranium) Sumber daya energi... *Sumber daya mineral :kandungan bahan alam dalam bentuk padat, cairan atau gas di dalam atau di atas permukaan Bumi dalam bentuk dan jumlah yang akan menguntungkan apabila diekstraksi dan dikonversi menjadi bahan yang bermanfaat (sekarang atau di masa yang akan datang) (Miller 2000). Sumber daya mineral terkandung dalam batuan yang membentuk kerak Bumi. Pemenuhan Kebutuhan Energi Manusia: Semua kegiatan di Bumi berawal dari energi matahari Manusia melengkapi kebutuhannya akan energi dengan memanfaatkan energi komersial yang dijual di pasaran Sumber daya mineral yang digunakan sebagai sumber daya energi kini menjadi komoditas yang sangat penting karena populasi manusia dan kebutuhannya akan energi terus meningkat: ENERGI MATAHARI Energi matahari diperlukan untuk : 1 Memanaskan Bumi & menghasilkan iklim 2 Menggerakkan daur-daur materi 3 Memungkinkan kehidupan* (gambar) 4 Menghasilkan bentuk-bentuk energi terbarukan seperti tenaga angin dan air BUDAYA/MASYARAKAT PENGGUNAAN ENERGI RATA-RATA MANUSIA (kilokalori per orang per hari): Industri modern (AS) Industri modern (lain) Industri awal Pertanian maju Pertanian awal Pemburu Primitif Ilustrasi: Art Explosion 1998 Ilustrasi: Raven et al wiji R@harjo 8

9 ENERGI KOMERSIAL Sebagian besar energi komersial didapatkan dari ekstraksi & pembakaran sumber daya mineral dari kerak Bumi, terutama bahan bakar fosil yang tak terbarukan. Bahan bakar fosil berasal dari tabungan energi organik dari masa geologis jutaan tahun yang lalu pembentukannya juga bergantung kepada matahari (ingat daur karbon). PEMANFAATAN ENERGI KOMERSIAL DI DUNIA: 1.TAK TERBARUKAN (83%) Minyak bumi 33% 27% Gas alam 18% Nuklir 5% 2.TERBARUKAN (17%) Biomasa 11% Geotermal, air dll (6%) Ilustrasi: Miller 2000 Tahapan pembentukan batu bara Proses menghasilkan energi memerlukan waktu yang cukup lama (jutaan tahun)... Increasing moisture content Peat (not a coal) Lignite (brown coal) Bituminous (soft coal) Heat Heat Heat Increasing heat and carbon content Anthracite (hard coal) Pressure Pressure Pressure Partially decayed plant matter in swamps and bogs; low heat content Low heat content; low sulfur content; limited supplies in most areas Extensively used as a fuel because of its high heat content and large supplies; normally has a high sulfur content Highly desirable fuel because of its high heat content and low sulfur content; supplies are limited in most areas ENERGI TAK TERBARUKAN: Bahan Bakar Fosil ENERGI TAK TERBARUKAN: Bahan Bakar Fosil SUMBER ENERGI KEUNTUNGAN MASALAH 1. MINYAK BUMI Pencemaran lingkungan akibat Mudah diangkut/dipindahkan proses eksplorasi, ekstraksi & Berasal dari bahan organik pemanfaatan (ingat: pemanasan hewan/tumbuhan mati yang Energi netto* tinggi global) terdedah suhu & tekanan tinggi *energi netto adalah energi bersih Terpusat di beberapa bagian dunia selama jutaan tahun yang dapat dimanfaatkan (=energi konflik politis Mengandung hidrokarbon & total sumber daya tsb. Dikurangi Di Indonesia: diperkirakan unsur S, O, N jumlah energi yang hilang atau pasokan akan segera habis apabila digunakan untuk proses ekstraksi, k tidak dikembangkan teknologi eksplorasi untuk mendapatkan pengolahan, pengangkutan dll.) sumber minyak baru SUMBER ENERGI KEUNTUNGAN MASALAH 2. BATUBARA Terdapat dalam jumlah banyak Merusak/mencemari lingkungan Bahan bakar padat seperti (melalui proses ekstraksi, Energi netto tinggi batuan; terbentuk dari sisa pengolahan & pemanfaatan) Berpotensi untuk diubah tumbuhan rawa purba yang Risiko tinggi bagi pekerja terkubur dengan tekanan & menjadi bentuk cair atau gas tambang suhu tinggi. Bahan bakar fosil yang paling kotor Terutama mengandung karbon Pembakarannya sangat (40-98%) dan air, S. membahayakan kesehatan manusia 3. GAS ALAM Campuran berbagai gas Cadangan lebih besar daripada Dapat melepaskan senyawa hidrokarbon, mis. Metana 8-5 toksik dalam proses pengolahan minyak bumi Perlu dicairkan untuk Terbentuk dimana suhu & Mudah dipindahkan pengangkutan jarak jauh tekanan tinggi atau katalisator Energi netto tinggi proses yang mahal & berbahaya logam memecahkan senyawa Tidak banyak mencemari Kebocoran pipa produksi hidrokarbon kompleks (mis. lingkungan minyak) menjadi senyawa hidrokarbon sederhana Ilustrasi: Art Explosion 1998, Newsweek 2002 Ilustrasi: Art Explosion 1998, Newsweek 2002 wiji R@harjo 9

10 ENERGI NUKLIR ENERGI NUKLIR Energi nuklir diperoleh dari reaksi FISI (pemecahan inti atom): Inti dari isotop dengan berat atom yang besar (mis. uranium-235) dipecah menjadi inti yang lebih kecil setelah dihantam oleh netron. Proses ini akan menghasilkan reaksi berantai yang melepaskan netron dan menghasilkan energi. Penggunaan tenaga nuklir untuk membangkitkan listrik Berbagai upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi reaktor nuklir, a.l. disain lapisan koral (pebble bed). Saat ini sedang dikembangkan penggunaan reaksi FUSI (penggabungan inti atom) : Dua isotop ringan (mis. hidrogen) disatukan pada suhu yang sangat tinggi sehingga inti atom akan bergabung dan menghasilkan energi. KEUNTUNGAN: Tidak mencemari udara apabila bekerja efisien MASALAH: Dampak penambangan (mis. uranium) Bahaya radiasi Pembuangan limbah Ilustrasi: Raven et al Ilustrasi: Raven et al Selain menimbulkan banyak masalah lingkungan, sumber energi yang sekarang kita gunakan (umumnya bahan bakar fosil) suatu saat akan habis perlu dikembangkan sumber daya alternatif, terutama energi yang terbarukan. SUMBER ENERGI ALTERNATIF Prakiraan para ahli tentang perubahan pola pemanfaatan energi di masa yang akan datang:* SUMBER ENERGI SAAT INI: Bahan bakar fosil masih mendominasi 90% dari total 15 TAHUN y.a.d: kenaikan harga minyak mengharuskan 50 TAHUN y.a.d: Era bahan bakar fosil berakhir; energi kebutuhan energi dunia penghematan. Penggunaan bahan matahari, angin dan hidrogen bakar lain meningkat, tapi belum memenuhi sebagian besar dapat menggantikan minyak. kebutuhan energi dunia. MINYAK BATUBARA GAS ALAM NUKLIR Penggunaan pada mobil, kereta & pesawat membentuk 41% energi dunia. Banyak dipakai pada pembangkit listrik Bahan bakar fosil terbersih; pemakaiannya meningkat Tidak populer karena biaya dan risiko yang tinggi Masih dipakai, tapi semakin mahal. Pemakaiannya mulai berkurang. Harga lebih terjangkau daripada minyak; pemakaian terus meningkat. Disain reaktor lebih aman, tapi penggunaannya berkurang. MATAHARI Belum banyak digunakan Sel fotovoltaik (utk mendapatkan tenaga listrik dari matahari) murah dapat bersaing dengan bahan bakar fosil. ANGIN Belum banyak digunakan Ladang kincir angin menjadi sumber energi di banyak bagian dunia. Sudah tidak digunakan lagi. Hampir tidak digunakan lagi. Infrastruktur saluran dan pompa gas dipakai untuk menyalurkan hidrogen. Sumber energi yang dipakai secara meluas di perkotaan dan pedesaan. Menjadi sumber listrik utama. HIDROGEN Masih dikembangkan. Mulai diproduksi untuk kendaraan. Hidrogen dari air menggantikan minyak untuk berbagai keperluan. Perumahan menggunakan minyak & Dengan insulasi yang lebih baik, Bahan bakar hidrogen disalurkan ke gas (untuk pemanasan); kendaraan pemanasan rumah hanya diperlukan rumah-rumah, menggantikan minyak bermotor terutama menggunakan bila cuaca sangat dingin; bahan bakar dan gas; sel bahan bakar hidrogen minyak. hibrida minyak/listrik membuat menggerakkan kendaraan bermotor kendaraan lebih efisien. yang bebas emisi. Energi MATAHARI dapat dimanfaatkan secara langsung untuk menghangatkan ruangan, memasak dan membangkitkan listrik dll. Tenaga AIR didapatkan apabila energi potensial dari air yang tertahan oleh suatu bendungan diubah menjadi energi kinetik saat air dibiarkan jatuh mengikuti gaya gravitasi. Energi ini dapat digunakan untuk memutar turbin atau mesin penghasil listrik. Energi BIOMASSA didapatkan melalui pembakaran bahan organik seperti tumbuhan/kayu, kotoran hewan dan sampah organik lainnya. Ini merupakan contoh pemanfaatan energi matahari secara tidak langsung. Saat ini, 50% penduduk dunia bergantung kepada energi biomasa. Ilustrasi: Miller 2000 Energi GEOTERMAL berasal dari panas yang dihasilkan di dalam Bumi akibat penguraian alami dari unsur kimiawi. Energi ini digunakan untuk memanaskan bangunan, menggerakkan mesin listrik, memasak dll. Panas ini naik ke permukaan melalui gunung berapi atau air bawah tanah. Karena proses-proses alami memakan waktu yang cukup lama, energi ini sering dianggap sebagai energi yang tidak terbarukan atau terbarukan dengan lambat. Energi juga dapat diperoleh dengan teknologi sel bahan bakar (fuel cell). Mis. dengan memisahkan atom HIDROGEN dari molekul air, metana, metanol atau bensin. Energi lain yang sedang dikembangkan : energi GELOMBANG & PASANG-SURUT LAUT. Tenaga ANGIN, yang juga dipengaruhi oleh matahari, merupakan sumber energi termurah; diperkirakan akan menjadi sumber energi listrik yang penting di masa mendatang. Ilustrasi: Time 2000 wiji R@harjo 10

11 ENERGI BERKELANJUTAN adalah energi yang memenuhi kebutuhan kita di masa sekarang, tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan energinya. DUA KOMPONEN UTAMA: 1. Peningkatan efisiensi energi: mengurangi kebutuhan energi dengan memperbaiki efektivitas penggunaannya melalui pengembangkan teknologi. Keberlanjutan dalam pemenuhan energi juga melibatkan: Penghematan energi Contoh: menggunakan kendaraan bersama-sama, mematikan lampu dsb. apabila tidak digunakan Pengurangan bahaya pencemaran dan kesehatan akibat pemanfaatan energi Contoh: mengurangi ketergantungan pada batubara Penyesuaian harga energi komersial agar menginternalisasi biaya terhadap lingkungan Contoh : Merancang rumah yang tidak membutuhkan AC, merancang mobil yang tidak menggunakan BBM, memberlakukan standar efisiensi kendaraan, peralatan dan bangunan. 2. Peningkatan penggunaan energi terbarukan Ilustrasi: Miller 2000 Tantangan dan peluang penggunaan energi tak terbarukan Pemakaian energi terus meningkat dengan laju yang cukup tinggi dan pangsa pemakaian minyak bumi yang masih besar M.Bumi : 88% G.Bumi : 6% B.Bara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : 0% Ribu SBM P.Bumi TAi T.Air G.Bumi M.Bumi 2002 MBumi: M.Bumi 54% G.Bumi : 23% B.Bara : 17% T.Air : 4% P.Bumi : 2% Tahun Pertumbuhan Rata-rata = +10% / tahun Peran Minyak Bumi masih dominan Keterbatasan cadangan bahan bakar fosil: Sisa cadangan bahan bakar fosil (fossil fuel) di planet bumi (the Earth planet) tempat kita hidup dan melaksanakan kehidupan ini, semakin kurang mencukupi jumlahnya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Peningkatan jumlah penduduk: Sementara itu, kita dihadapkan pada suatu situasi lainnya yang cukup serius yaitu dengan adanya peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk dengan kecepatan yang signifikan. Prospek energi bersih berkelanjutan: Pada abad 21 diidentifikasikan bahwa energi bersih yang dapat diperbarui akan mampu untuk menyediakan energi secara berkelanjutan, relatif stabil dan dalam jangka waktu yang panjang, baik bagi negara-negara Industri maupun negara bekembang. 2. Cadangan energi fosil, khususnya minyak bumi semakin terbatas Jenis Energi Minyak Bumi Gas Bumi Cadangan Total Cadangan Terbukti Produksi Perbandingan (Cadangan/Produk si)* 9746 juta SBM** 4721 juta SBM 500 Juta SBM 10 tahun 507 TSCF*** 90 TSCF 2.9 TSCF 30 tahun 50 milyar ton 5 milyar ton 100 juta ton 50 tahun * Apabila tidak ditemukan lagi cadangan baru ** Setara Barrel Minyak *** Tera Standard Cubic Feet wiji R@harjo 11

12 Penggunaan energi di dunia dan USA Kondisi Energi Indonesia Saat Ini Bauran Energi Primer Nasional 2010 Hydro Geothermal 3.29% 1.5% Coal Oil 26.38% 46.93% Gas 21.9% 1. Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7% pertahun, belum diimbangi dengan suplai energi yang cukup; 2. Harga energi semakin mahal dan subsidi energi semakin besar 3. Ketergantungan terhadap Energi Fosil masih tinggi, cadangannya semakin terbatas; 4. Akses masyarakat terhadap energi (modern) masih terbatas: a. Rasio elektrifikasi tahun 2010 sebesar 67,15% (32,85% rumah tanggabelum berlistrik); ik) b. Pengembangan infrastruktur energi (daerah perdesaan/terpencil dan pulau-pulau terluar pada umumnya belum mendapatkan akses energi); 5. Pemanfaatan energi terbarukan masih sangat kecil; 6. Pendanaan untuk pengembangan sektor energi masih sangat terbatas. ====== SOLUSI YANG TEPAT DAN CEPAT ADALAH DENGAN MELAKUKAN EFISIENSI DAN KONSERVASI ENERGI Perubahan Paradigma Pengelolaan Energi ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT SUPPLY Energi Fosil dengan biaya berapapun (Malah Disubsidi) Energi Terbarukan Sebagai Alternatif DEMAND Kebutuhan Energi Sektoral yang belum efisien: RumahTangga Transportasi Industri Komersial Saat ini: 1. Kebutuhan energi belum efisien 2. Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi 3. Energi terbarukan hanya sebagai alternatif 4. Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan adalah menyia-nyiakan karunia Tuhan ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT DEMAND Kebutuhan Energi Sektoral yang Efisien: RumahTangga Transportasi Industri Komersial (KONSERVASI) Ke depan: SUPPLY Maksimalkan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan harga Avoided Fossil Energy Costs (DISVERSIFIKASI) Energi Fosil sebagai Faktor Penyeimbang 1. Efisienkan kebutuhan energi 2. Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan, paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost, bila perlu disubsidi 3. Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang 4. Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai warisan untuk anak-cucu / diekspor EBT Gas Bumi M. Bumi Arah Kebijakan Energi Indonesia EBT, 4.4% Minyak Bumi, 43.9% 1131,3 JutaSBM 4,4 % 30,7 % 21 % 43,9% Gas Bumi, 21.0%, 30.7% 2010* Sumber: *Prakiraan 2010, DEN , **BAU EBTKE EBT BAU** 3% PERPRES 5/2006 VISI 25/25 Gas 21% 34% Minyak Bumi 42% 4300 JutaSBM 31% 3,1% 34.6% 20,6% 41.7% EBT 17% Gas 30% 3200 JutaSBM Minyak Bumi 20% 33% 17% 33% 30% 20% 2025 EBT 25% Gas 23% 2852 JutaSBM Minyak Bumi 30% 22% KONSERVASI ENERGI (33,85%) 25 % EBT 22 % 23 % Gas Bumi 30 % M. Bumi DIVERSIFIKASI ENERGI KEBIJAKAN UTAMA Dampak Lingkungan Dari Kegiatan Eksporasi Energi dan Penambangan 1. KONSERVASI ENERGI untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sisi suplai dan pemanfaatan (Demand Side). 2. DIVERSIFIKASI ENERGI untuk meningkatkan pangsa energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional (Supply Side). *Pada permukaan = surface mining, termasuk lubang terbuka (open pit), pengerukan (dredging), pengupasan (strip mining). *Bawah permukaan = subsurface mining. wiji R@harjo 12

13 Penaggulangan Masalah Dampak Eksplorasi Energi dan Pertambangan Menerapkan prinsip-prinsip pertambangan berkelanjutan, termasuk: 1 memperhitungkan dampak terhadap kondisi lingkungan bio-geo-fisikakimia, a.l. dengan melakukan reklamasi & restorasi (mis. penanaman dengan tumbuhan, penimbunan kembali bekas pertambangan dengan tanah). 2 memperhatikan dampak lingkungan sosial-ekonomi dan sosial-budaya. 3 menerapkan pengelolaan terpadu yang melibatkan semua pihak (perusahaan, masyarakat, pemerintah). 4 mengupayakan ketersediaan sumber daya alam yang berkelanjutan (mis. konservasi & mencari alternatif bahan lain). Sekian Ilustrasi: Miller 2000 wiji R@harjo 13

KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI

KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI 9 KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA ALAM 2: MINERAL DAN ENERGI BI2001 Pengetahuan Lingkungan Proses geologi Sumberdaya mineral & dampak penggunaannya Energi tak terbarukan Efisiensi energi & energi terbarukan Solusi

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 1. INDIKATOR MAKRO 2010 2011 2012 No Indikator Makro Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap APBN - P Target 2012 1 Harga Minyak Bumi US$/bbl 78,07 111,80 112,73

Lebih terperinci

Jenis Bahaya Geologi

Jenis Bahaya Geologi Jenis Bahaya Geologi Bahaya Geologi atau sering kita sebut bencana alam ada beberapa jenis diantaranya : Gempa Bumi Gempabumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman

Lebih terperinci

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N

Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,

Lebih terperinci

BAB 3. Pembentukan Lautan

BAB 3. Pembentukan Lautan BAB 3. Pembentukan Lautan A. Pendahuluan Modul ini membahas tentang teori dan analisa asal-usul lautan yang meliputi hipotesa pelepasan lempeng, teori undasi dan teori tektonik lempeng. Selain itu dalam

Lebih terperinci

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Oleh: Kardaya Warnika Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi

Lebih terperinci

Workshop Low Carbon City

Workshop Low Carbon City DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada : Workshop Low Carbon City oleh : Luluk Sumiarso Direktur

Lebih terperinci

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global Benyamin Lakitan Kementerian Negara Riset dan Teknologi Rakorda MUI Lampung & Jawa Jakarta, 22 Juli 2008 Isu Global [dan Nasional] Krisis Pangan Krisis Energi

Lebih terperinci

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR HIDROSFER & PENCEMARAN AIR Kita tidak mungkin hidup tanpa air; air mutlak diperlukan dalam setiap aspek kehidupan (Kofi Annan, Sekjen PBB). Peran air di alam dan dalam kegiatan manusia sangat kompleks

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

PROGRAM KONSERVASI ENERGI

PROGRAM KONSERVASI ENERGI PROGRAM KONSERVASI ENERGI Disampaikan pada: Lokakarya Konservasi Energi DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Bandung,

Lebih terperinci

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI SUMBER DAYA ENERGI. Nasional. Energi. Kebijakan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI Oleh : Kunaefi, ST, MSE

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S.

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S. SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN DAN PENYADARAN MASYARAKAT TERHADAP BAHAYA BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI TANGGAL 20 APRIL 2005 G e o g r a f i KAJIAN GEOGRAFI Fenomena

Lebih terperinci

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA

ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA ATMOSFER & PENCEMARAN UDARA Pengelolaan lingkungan diperlukan agar lingkungan dapat terus menyediakan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Lingkungan abiotis terdiri dari atmosfer,

Lebih terperinci

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR BI-1001 Pengetahuan Lingkungan Kuliah 6: HIDROSFER & PENCEMARAN AIR Pengetahuan Lingkungan 2004 Departemen Biologi ITB (dnc/rre) Kita tidak mungkin hidup tanpa air; air mutlak diperlukan dalam setiap aspek

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable

Lebih terperinci

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014 OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014 23 DESEMBER 2014 METODOLOGI 1 ASUMSI DASAR Periode proyeksi 2013 2050 dimana tahun 2013 digunakan sebagai tahun dasar. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata sebesar

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA 2015-2019 DAN PELUANG MEMANFAATKAN FORUM G20 Siwi Nugraheni Abstrak Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : 131 803 987 Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008 1 KEBIJAKSANAAN ENERGI 1. Menjamin penyediaan di dalam negeri secara terus-menerus

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 07 SUMBERDAYA MINERAL Sumberdaya Mineral Sumberdaya mineral merupakan sumberdaya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan atau pelapukan p batuan (tanah). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere

Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere Atmosfer Troposfer Lapisan ini berada pada level yang paling rendah, campuran gasgasnya adalah yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Di lapisan

Lebih terperinci

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME

TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSEKAP TEKTONISME Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas : D PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 TEKTONISME

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi dan Pembangkitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN TERHADAP EFISIENSI TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) MKE-3 NK.Caturwati, Imron Rosyadi, Febriana Irfani C. Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM Faktor cuaca/iklim belum mampu direkayasa manusia kecuali dalam skala mikro seperti pembuatan rumah kaca. Setiap organisme kehidupannya mempunyai keadaan cuaca/iklim

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI NASIONAL Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sosialisasi Program ICCTF 2010-2011 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak Geografi Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009 Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2009 Indonesia Energy Outlook (IEO) 2009 adalah salah satu publikasi tahunan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini hidrogen diproyeksikan sebagai unsur penting untuk memenuhi kebutuhan clean energy di masa depan. Salah satunya adalah fuel cell. Sebagai bahan bakar, jika hidrogen

Lebih terperinci

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan Direktorat

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013

PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 Apakah Erosi Tanah? Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel

Lebih terperinci

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong

Lebih terperinci

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 27 April 2006 Permasalahan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketergantungan masyarakat pada energi terus meningkat setiap tahunnya. Kebutuhan yang terus meningkat mendorong para peneliti untuk terus berinovasi menciptakan teknologi-teknologi

Lebih terperinci

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA VIII. EFISIENSI DAN STRATEGI ENERGI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Pada bagian ini dibahas efisiensi energi dalam perekonomian Indonesia, yang rinci menjadi efisiensi energi menurut sektor. Disamping itu,

Lebih terperinci

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi

Lebih terperinci

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM 3.1. PENGERTIAN ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI Semua organisme memerlukan energi untuk tumbuh, berkembang biak, bergerak dan melaksanakan fungsi-fungsi tubuhnya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena II. TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Hujan Asam Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut waktu dan tempat. Hujan adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA

LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA LATIHAN SOAL PRA UTS BAB 2 SEBARAN BARANG TAMBANG DI INDONESIA Kerjakan soal di bawah ini dengan menyilang huruf A,B,C,D, atau E yang kamu anggap benar! 1. Barang tambang yang disebut kastobiolith cair

Lebih terperinci

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur

Pendahuluan ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN. Jika Σ E meningkat kegiatan : - ekonomi - ilmu pengetahuan - apresiasi manusia Akan berkembang dengan subur ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN Pendahuluan Segala sesuatu di dunia sangat bergantung kepada. Misalnya: - Air untuk mandi hasil pemompaan dengan - sikat gigi sesuatu yang dihasilkan dengan. (proses produk

Lebih terperinci

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini zaman sudah semakin berkembang dan modern. Peradaban manusia juga ikut berkembang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia terus berpikir bagaimana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL VISI: Terwujudnya pengelolaan energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian energi dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai pola pengelolaan energi diperlukan perubahan manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini telah diketahui bahwa permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini pemanfaatan minyak bumi dan bahan bakar fosil banyak digunakan sebagai sumber utama energi di dunia tak terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan manusia yang cepat mendorong manusia memanfaatkan alam secara berlebihan. Pemanfaatan tersebut baik sebagai pemukiman maupun usaha untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

Biomas Kayu Pellet. Oleh FX Tanos

Biomas Kayu Pellet. Oleh FX Tanos Biomas Kayu Pellet Energi Pemanas Rumah Tangga (winter) Energi Dapur Masak Energi Pembangkit Tenaga Listrik Ramah Lingkungan Karbon Neutral Menurunkan Emisi Karbon Oleh FX Tanos Pendahuluan Beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan potensial/ Potential Reserve. Cadangan Terbukti/ Proven Reserve. Tahun/ Year. Total BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan komponen yang selalu dibutuhkan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya karena hampir semua kegiatan manusia bergantung pada ketersediaan energi.

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara 1. Bagaimana terbentuknya? Gas metana batubara terbentuk selama proses coalification, yaitu proses perubahan material tumbuhan menjadi batubara. Bahan organik menumpuk di rawa-rawa sebagai tumbuhan mati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak (BBM) dan gas merupakan bahan bakar yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi

Lebih terperinci

TEORI LEMPENG TEKTONIK

TEORI LEMPENG TEKTONIK TEORI LEMPENG TEKTONIK ABSTRAK Teori tektonik lempeng merupakan teori yang sangat penting untuk dipelajari, karena teori ini mampu menjelaskan teka-teki geologi yang sebelumnya masih menjadi perdebatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udara. Berdasarkan jenisnya

Lebih terperinci

2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. 3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar

2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. 3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar - Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. - PLTN dikelompokkan

Lebih terperinci

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty,

Pengertian Dinamika Geologi. Dinamika Geologi. Proses Endogen. 10/05/2015 Ribka Asokawaty, Pengertian Dinamika Geologi Dinamika Geologi Dinamika Geologi merupakan semua perubahan geologi yang terus-menerus terjadi di bumi, baik karena proses eksogen maupun proses endogen. Ribka F. Asokawaty

Lebih terperinci

TEORI TEKTONIK LEMPENG

TEORI TEKTONIK LEMPENG Pengenalan Gempabumi BUMI BENTUK DAN UKURAN Bumi berbentuk bulat seperti bola, namun rata di kutub-kutubnya. jari-jari Khatulistiwa = 6.378 km, jari-jari kutub=6.356 km. Lebih dari 70 % permukaan bumi

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)

TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) Di Susun Oleh: 1. Nur imam (2014110005) 2. Satria Diguna (2014110006) 3. Boni Marianto (2014110011) 4. Ulia Rahman (2014110014) 5. Wahyu Hidayatul

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG 4. Indonesia Mt

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG 4. Indonesia Mt BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Batubara adalah sumber energi terpenting untuk pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan semen.namun demikian, batubara juga

Lebih terperinci

Ringkasan Bahan Kuliah Mesin Konversi Energi * Ridwan ; Gunadarma Univiversity 1

Ringkasan Bahan Kuliah Mesin Konversi Energi * Ridwan ; Gunadarma Univiversity 1 Ringkasan Bahan Kuliah Mesin Konversi Energi * Ridwan ; Gunadarma Univiversity 1 Pengertian Energi Energi : Kemampuan untuk melakukan Kerja (Enegy is the capasity for doing work) Hukum Termodinamika pertama:

Lebih terperinci

2.1 MANUSIA DAN LINGKUNGAN

2.1 MANUSIA DAN LINGKUNGAN 2.1 MANUSIA DAN LINGKUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN 1. Kependudukan Indonesia: Karakter penduduk Indonesia (jumlah, struktur umur, distribusi, pendapatan) Pertumbuhan penduduk Komposisi penduduk Mobilitas

Lebih terperinci

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran K-13 Geografi K e l a s XI BARANG TAMBANG INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kegiatan pertambangan. 2. Memahami

Lebih terperinci

TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd.

TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd. TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME Yuli Ifana Sari, M.Pd. Bentuk Permukaan Bumi di Daratan Bentuk Permukaan Bumi di Lautan TENAGA GEOLOGI Tenaga Endogen Tenaga Eksogen Variasi bentuk Permukaan Bumi

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi berperan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Selama ini manusia bergantung pada energi yang berasal dari minyak bumi untuk menjalankan sistem transportasi

Lebih terperinci

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Bahasan 2 Penipisan Ozon (Ozone Depletion). Pemanasan global dan Perubahan Iklim Global. Hujan Asam. Penyebaran Kehidupan (Biological Magnification). Dampak manusia pada Air, Udara, dan Perikanan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gunungapi Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe stripe strato yang erupsinya telah mengalami perbedaan jenis erupsi, yaitu erupsi letusan dan leleran

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Konservasi Tanah Menghadapi Perubahan Iklim 263 11. KESIMPULAN UMUM Fahmuddin Agus dan Achmad Rachman Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah Gejala perubahan iklim semakin nyata yang ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2 1. Serangkaian peristiwa yang menyebabkan gangguan yang mendatangkan kerugian harta benda sampai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi.

I. PENDAHULUAN. hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah energi merupakan salah satu hal yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Di Indonesia, ketergantungan kepada energi fosil masih cukup tinggi hampir 50 persen

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS

JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi Oleh: Kelompok 10 Pendidikan Biologi A 2014 Ane Yuliani 1400537 Hanifa Ahsanu A. 1403883 Meilinda Alfiana 1403318

Lebih terperinci

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban 1 Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran Oleh Prayoto Universitas Gadjah Mada Energi Sebagai Penunjang Peradaban Peradaban manusia sejak awal perkembangannya telah bertumpu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL SEMINAR OPTIMALISASI PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN MENUJU KETAHANAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN Oleh: DR. Sonny Keraf BANDUNG, MEI 2016 KETAHANAN

Lebih terperinci

MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI

MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI MODUL ONLINE 19.2 KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI PENDALAMAN MATERI BENTUK MUKA BUMI FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 i A. PENDAHULUAN Materi-materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas, partikel kecil atau aerosol ke dalam udara (Soedomo,

Lebih terperinci

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra Monacho LATAR BELAKANG Di zaman modern, dengan mobilitas

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi. Objek formal. Objek material. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 1. Pengetahuan Dasar GeografiLatihan Soal Objek studi geografi 1. Cara pandang atau metode untuk memecahkan permasalahan dalam persepsi geografi dapat digunakan pendekatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012),

I. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012), 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012), maka peningkatan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya cadangan minyak bumi, gas dan batubara di Indonesia,membuat kita harus segera memikirkan

Lebih terperinci