TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
|
|
- Sudirman Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NOMOR /UN40/HK/2013 TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA, Menimbang : a. bahwa asrama mahasiswa merupakan salah satu sarana tempat tinggal, bersosialisasi, dan pembentukan kepribadian mahasiswa untuk terciptanya suatu kebersamaan, rasa saling pengertian, tenggang rasa, dan kehidupan yang harmonis bagi setiap penghuni asrama; b. bahwa penyediaan fasilitas asrama mahasiswa merupakan bagian integral dalam peningkatan dan pengembangan pelayanan untuk membangun sifat dan karakter yang baik bagi mahasiswa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Pedoman Tata Tertib Kehidupan di Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 13); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 7. Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2012 tentang Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 101); 8. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 001/TAP/MWA UPI/2009 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Rumah Tangga Universitas Pendidikan Indonesia; 1
2 Menetapkan 9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 021/TAP/MWA UPI/2010 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas Pendidikan Indonesia ; 10. Ketetapan Majelis Wali Amanat Nomor 04/TAP/MWA UPI/2012 tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013; 11. Keputusan Majelis Wali Amanat Nomor 009/KEP/MWA/UPI/2010 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Masa Bakti ; MEMUTUSKAN: : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN TATA TERTIB KEHIDUPAN DI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Defenisi Pasal 1 Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan: 1. Pedoman Tata Tertib Kehidupan di Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia adalah pedoman yang mengatur tata kehidupan mahasiswa penghuni di asrama Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. 3. Asrama mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang selanjutnya disebut asrama mahasiswa adalah unit pelayanan yang terintegrasi dalam struktur dan tata kelola Universitas Pendidikan Indonesia untuk memberikan layanan hunian bagi mahasiswa. 4. Rektor adalah Rektor Universitas Pendidikan Indonesia. 5. Universitas adalah Universitas Pendidikan Indonesia yang selanjutnya disingkat UPI. Bagian Kedua Asas, Maksud, dan Tujuan Pasal 2 (1) Penggunaan asrama mahasiswa berdasarkan kepada azas kebersamaan, tenggang rasa, toleran, dan kekeluargaan. (2) Penggunaan asrama mahasiswa dimaksudkan sebagai pemberdayaan dan pembinaan mahasiswa agar tercipta karakter mahasiswa yang bertakwa, cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab. (3) Penggunaan asrama mahasiswa bertujuan untuk: a. menyediakan tempat tinggal yang kondusif dalam mendukung proses belajar mahasiswa dalam menyelesaikan studi yang tepat waktu. b. menyediakan wahana yang membantu terciptanya pengembangan kompetensi, akhlak mahasiswa yang berkarakter, disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab. c. membantu mengembangkan kepribadian mahasiswa yang profesional, apresiatif, dan peka terhadap lingkungan. d. membantu terbinanya kreativitas mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat mahasiswa masing-masing. 2
3 e. membantu terbentuknya sikap demokratis dan kepemimpinan mahasiswa yang berkualitas. f. membantu terbentuknya watak dan akhlak mahasiswa yang berkarakter, terpuji dan religius melalui sosialisasi, dan kekeluargaan dalam lingkungan kehidupan di asrama. Bagian Ketiga Status dan Fungsi Pasal 3 (1) Asrama mahasiswa adalah unit pelayanan milik lembaga yang penggunaan dan pemanfaatannya di atur oleh Rektor atau Pejabat yang ditugaskan dan diberi wewenang oleh Rektor UPI. (2) Asrama mahasiswa merupakan bagian intregral dari sivitas akademika yang mempunyai kewenangan dan fungsi independen yang memberikan kontribusi dalam pembinaan mahasiswa. (3) Asrama mahasiswa berfungsi sebagai tempat tinggal sementara mahasiswa UPI dalam mengembangkan kompotensi, karakter, dan akhlak mahasiswa melalui kebersamaan hidup, sosialisasi, menjalin kekeluargaan serta kemandirian sebagai calon sarjana pendidikan/guru dan tenaga profesional lainnya. BAB II PENGGUNAAN ASRAMA MAHASISWA Bagian Kesatu Persyaratan penggunaan asrama mahasiswa Pasal 4 (1) Penggunaan asrama mahasiswa harus senantiasa mengacu pada ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan, baik persyaratan umum maupun persyaratan khusus yang ditentukan oleh universitas. (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sebagai mahasiswa aktif UPI yang dinyatakan dengan memiliki kartu mahasiswa UPI yang masih berlaku; b. mendaftarkan diri untuk menjadi penghuni asrama pada periode tertentu dengan mangajukan permohonan, mengikuti seleksi penerimaan, dan menandatangani perjanjian pembayaran sewa asrama; c. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan rekomendasi dari jurusan/fakultas; d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan rekomendasi dari dokter; e. aktif dalam kegiatan kemahasiswaan; dan f. rekomendasi dari kepala dinas/lembaga bagi mahasiswa program kerja sama. (3) Persayaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. mengisi formulir pendaftaran; b. mengikuti seleksi calon penghuni; c. menandatangani perjanjian tata tertib kehidupan di asrama; d. menempati kamar yang ditentukan oleh kepala asrama/manajer asrama; dan 3
4 (4) pengunaan asrama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk satu tahun, apabila akan memperpanjang penggunaan asrama, maka diperkenankan hanya untuk satu kali perpanjangan dengan melakukan pendaftaran kembali. Bagian Kedua Hak dan Kewajiban Pasal 5 (1) Penghuni asrama mahasiswa berhak: a. tinggal selama waktu satu tahun dan dapat diperpanjang jika memenuhi syarat yang ditentukan oleh pengelola asrama. b. menggunakan fasilitas asrama. c. memperoleh layanan yang sama untuk semua penghuni. d. berkreasi dan apresiasi sesuai dengan kreatifitas masing-masing. e. berpendapat dan berorganisasi sesuai dengan minat dan aspirasi masing-masing penghuni. f. membina diri sesuai dengan keyakinan beragama masing-masing secara bersamasama. g. memperoleh perlindungan keamanan dari universitas. (2) Penghuni asrama mahasiswa berkewajiban: a. membayar sewa asrama tepat pada waktunya. b. menaati tata tertib sesuai dengan peraturan pedoman kehidupan di asrama. c. menjaga ketertiban dan kenyamanan dalam asrama. d. menjaga dan memelihara keamanan asrama bersama-sama dengan pengurus asrama. e. menjaga dan memelihara fasilitas dan peralatan asrama. f. menjaga dan memelihara kebersihan dalam asrama. g. mengikuti semua program kegiatan pembinaan yang dilakukan di asrama baik rutin maupun insidental. h. masuk dan keluar asrama harus sepengetahuan pengurus asrama. i. menerima tamu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. j. memelihara kerukunan beragama, bertoleransi, dan bekerja sama antar sesama penghuni. Bagian Ketiga Prosedur Penerimaan dan Pemberhentian Penghunian Asrama Pasal 6 (1) Prosedur penerimaan dan pemberhentian penghunian asrama mahasiswa diatur dalam pedoman khusus yang ditetapkan oleh kepala asrama sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Penghuni asrama mahasiswa berhenti apabila : a. habis masa tinggal berdasarkan Keputusan Rektor UPI atau pejabat yang berwenang. b. mengundurkan diri sebagai penghuni asrama mahasiswa UPI. c. melanggar perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. masa studinya telah berakhir. 4
5 BAB III PEMBINAAN PENGHUNI ASRAMA MAHASISWA Pasal 7 (1) Selama menghuni di asrama mahasiswa, penghuni asrama mahasiswa harus mengikuti pembinaan rutin maupun insidental yang dirancang/disusun oleh para pengurus asrama/pembina asrama sesuai dengan kondisi masing-masing asrama. (2) Pembinaan rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pembinaan akademik, pembinaan akhlak, dan sosial kemasyarakatan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing asrama. (3) Pembinaan akademik, pembinaan akhlak, dan pembinaan sosial kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi program pembinaan shalat subuh bagi yang beragama islam, pembinaan tambahan wawasan keislaman, pembinaan bagi mahasiswa nonislam, dan pembinaan soft skill. (4) Pembinaan insidental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan hari besar nasional dan hari besar keagamaan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing asrama. (5) Proses pembinaan dapat dilakukan dengan dialog, diskusi, dan aksi sosial partisipatif yang kreatif. (6) Pembina berasal dari para ahli baik dari lingkungan kampus ataupun luar kampus dengan sepengetahuan kepala asrama. Pasal 8 Program pembinaan shalat subuh bagi yang beragama islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan setiap penghuni asrama mahasiswa: a. shalat Subuh berjamaah di Masjid Al-Furqon sekurang kurangnya lima hari dalam seminggu dan mengikuti pengajian ba'da Shalat Subuh maksimal 30 menit. b. berada di Masjid paling lambat waktu adzan dikumandangkan. c. mahasiswa asrama diperbolehkan tidak shalat berjamaah di Masjid Al-Furqon, apabila: 1. Kondisi cuaca tidak memungkinkan. 2. Terjadinya peristiwa pemadaman aliran listrik di UPI. 3. Mahasiswa yang bersangkutan dalam keadaan sakit 4. Mahasiswa yang bersangkutan sedang pulang kampung. 5. Mahasiswa putri yang sedang berhalangan/haid, dengan ketentuan tetap mendengarkan pengajian dari televisi. d. Daftar hadir shalat subuh berjamaah diberikan setiap hari setelah program pengajian selesai. Pasal 9 Program pembinaan tambahan wawasan keislaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan pada setiap penghuni asrama yang beragama Islam mengikuti kegiatan diskusi keislaman setiap malam Selasa dan malam Jum at setelah shalat Maghrib berjamaah di masjid sampai waktu shalat Isya. 5
6 Pasal 10 Program pembinaan bagi mahasiswa nonislam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan: a. setiap penghuni asrama wajib melaksanakan kegiatan peribadatan sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing. b. setiap penghuni asrama wajib menambah wawasan ilmu keagamaannya sekurangkurangnya satu kali pertemuan dalam seminggu. c. pembina dan tempat pembinaan ditetapkan berdasarkan musyawarah. Pasal 11 Program pembinaan soft skill sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mengharuskan: a. pembinaan soft skill untuk mahasiswa asrama diadakan pada hari yang telah ditetapkan bersama secara musyawarah. b. setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan soft skill satu kali dalam sebulan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. c. mahasiswa asrama tidak diperbolehkan pulang kampung dan mengadakan kegiatan lain pada saat yang bersamaan dengan jadwal pembinaan soft skill yang bersangkutan, kecuali ada pertimbangan khusus setelah mendapatkan izin dari kepala asrama. d. mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan pembinaan soft skill minimal 80 % dari total acara pembinaan yang diharuskan kepada mahasiswa asrama. e. setiap pembinaan akan diberi daftar hadir untuk setiap materi pembinaan soft skill. f. mahasiswa yang melanggar aturan kegiatan soft skill akan diberikan sanksi sesuai dengan mekanisme pemberian sanksi yang diatur dalam Pasal 31 Peraturan Rektor ini. BAB IV TATA TERTIB DI ASRAMA MAHASISWA Bagian Kesatu Berada di Lingkungan Asrama Mahasiswa Pasal 12 (1) Setiap penghuni asrama harus mematuhi segala ketentuan tata tertib yang berlaku di asrama mahasiswa, yaitu: a. saling menghormati dan menjaga ketenangan suasana untuk mendukung kegiatan belajar. b. menjaga nama baik pribadi, almamater, dan kerukunun antar sesama penghuni asrama. c. penghuni asrama mahasiswa diizinkan menempati asrama setelah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. d. Penghuni asrama diwajibkan mengunci kamar, apabila akan meninggalkan kamar untuk menghindari masalah yang tidak dikehendaki. e. pengelola asrama tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang-barang milik penghuni asrama yang dikarenakan kelalaian dalam mengunci kamar asrama. 6
7 f. penghuni asrama mahasiswa wajib melakukan penyelesaian administrasi asrama selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu asrama berakhir. g. penghuni dilarang membuat keributan atau gangguan seperti membunyikan radio, tape, dan alat musik lainnya dengan keras serta alat mainnan lainnya yang dapat mengganggu ketentraman penghuni lainnya. h. penghuni dilarang menjemur pakaian di depan kamar, di balkon, dan di tempat yang tidak diperuntukan untuk itu. i. penghuni dilarang menduplikasi kunci kamar, apabila kunci kamar hilang, maka penghuni asrama mahasiswa yang menghilangkan kunci kamar dikenai denda. j. penghuni dilarang memindahkan atau mengeluarkan setiap peralatan kamar milik asrama mahasiswa. k. penghuni dilarang menempelkan dan mencoret-coret permukaan pintu masuk, dinding atau peralatan kamar milik asrama mahasiswa. l. dilarang menyimpan, mengedarkan, dan/atau memanfaatkan barang cetakan, audio visual yang bersifat pornografi, minuman keras, narkotika, obat-obatan terlarang, dan senjata tajam dan senjata api. m. dilarang melakukan pencurian, perjudian dalam bentuk apa pun, perkelahian fisik atau tindak kekerasan lainya, dan melakukan intimidasi fisik dan psikis terhadap sesama penghuni asrama mahasiswa. n. dilarang melakukan perbuatan/perlakuan tidak senonoh atau perbuatan yang melanggar kesusilaan, norma agama, diskriminasi, dan pelecehan seksual. o. dilarang memelihara hewan peliharaan di lingkungan asrama mahasiswa. p. dilarang merokok di dalam area asrama mahasiswa. Bagian Kedua Bertamu Pasal 13 (1) Penghuni dan pengunjung asrama mahasiswa putra tidak dibenarkan memasuki blok dan lokasi asrama yang di tetapkan sebagai area asrama putri dan berlaku sebaliknya, kecuali telah mendapatkan ijin dari pengelola asrama atau dalam keadaan darurat. (2) Mahasiswa penghuni asrama tidak diijinkan membawa tamu menginap di asrama. (3) Orang tua yang berkunjung untuk menemui mahasiswa ke asrama hanya diperbolehkan di ruang tamu kecuali kondisi tertentu diperbolehkan untuk bertemu di kantor asrama setelah mendapat persetujuan dari pengelola asrama. (4) Interaksi tamu dengan mahasiswa penghuni asrama yang berlainan jenis pada malam hari tidak boleh melebihi dari 30 menit. (5) Dilarang bagi mahasiswa penghuni asrama atau tamu asrama yang berlainan jenis duduk berduaan di tempat sepi atau di sepanjang jalan lingkar asrama. Bagian Ketiga Berpakaian Pasal 14 (1) Mahasiswa penghuni asrama harus memakai pakaian yang sopan ketika berada di lingkungan asrama. (2) Mahasiswa penghuni asrama mahasiswa putri dilarang memakai pakaian tidur seperti piama, tanktop, atau yang sejenisnya pada saat keluar dari kamar. 7
8 (3) Mahasiswa harus membuka sepatu atau sandal ketika menginjak lantai asrama yang sedang dibersihkan atau masih basah dan/atau ketika sepatu maupun sandal dalam keadaan sangat kotor. Bagian Keempat Jam Malam Pasal 15 (1) Mahasiswa harus sudah masuk ke dalam gedung asrama paling lambat pukul WIB. (2) Apabila ada aktifitas penghuni asrama di luar asrama yang menyebabkan penghuni asrama diperkirakan masuk asrama melebihi pukul WIB, maka penghuni asrama harus melapor dan mendapat ijin terlebih dahulu dari pengelola asrama. Bagian Kelima Nonton Televisi Pasal 16 (1) Dilarang keras menghidupkan televisi dengan volume yang dapat mengganggu kenyamanan dan ketenangan penghuni asrama (2) Untuk kenyamanan bersama, televisi di ruang bersama hanya boleh dihidupkan di antara pukul WIB, kecuali pada acara-acara tertentu setelah mendapat ijin terlebih dahulu dari kepala asrama. (3) Televisi tidak boleh dihidupkan pada waktu-waktu jam shalat, terhitung 10 menit sebelum waktu shalat masuk sampai 10 menit setelah masuk waktu shalat. Bagian Keenam Pulang Kampung dan Meninggalkan Kamar Pasal 17 (1) Mahasiswa asrama diperbolehkan pulang kampung pada hari Sabtu atau Minggu kecuali ada jadwal pembinaan kegiatan Soft Skill. (2) Setiap mahasiswa yang pulang kampung harus membawa kartu kontrol pulang kampung yang ditandatangani oleh orang tua dan dikembalikan kepada kepala asrama masing-masing setelah pulang kampung. (3) Penghuni asrama yang akan bepergian atau meninggalkan asrama lebih dari 24 jam harus melapor kepada kepala asrama dan mendapatkan ijin tertulis. (4) Ijin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat diberikan bagi penghuni asrama yang memiliki keperluan mendesak. (5) Mahasiswa penghuni asrama harus meninggalkan kamar dalam keadaan terkunci, karena pengelola asrama tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang pribadi yang ada di dalam kamar. 8
9 Bagian Ketujuh Pindah Kamar Pasal 18 (1) Setiap penghuni asrama dilarang pindah kamar tanpa ada persetujuan dari pengelola asrama. (2) Penghuni asrama yang pindah kamar tanpa persetujuan pengelola, maka setiap kerusakan dan/atau kehilangan fasilitas akan dikenakan denda kepada penghuni yang bersangkutan ketika serah terima kamar pada waktu check in awal masuk. Bagian Kedelapan Memasak Pasal 19 (1) Penghuni asrama boleh memasak hanya dengan menggunakan kompor gas dan peralatan sendiri dengan tetap menjaga kebersihan dapur mini/pantry yang telah disediakan di asrama. (2) Penghuni asrama dilarang membuang sampah dan sisa makanan serta sampah masakan ke pipa buangan. Bagian Kesembilan Kebersihan Pasal 20 (1) Penghuni asrama dilarang memakai alas kaki baik sandal maupun sepatu di lantai asrama yang berlantai keramik yang sedang dibersihkan atau masih dalam keadaan basah atau alas kaki yang sangat kotor. (2) Penghuni asrama diwajibkan membuang sampah ke tong sampah yang terdapat pada masing -masing lantai. (3) Kepala asrama menetapkan petugas piket harian yang bertanggung jawab membawa tong sampah dari lantai yang bersangkutan ke lantai dasar atau memberitahukannya kepada petugas cleaning service. (4) Penghuni asrama yang kedapatan membuang sampah ke tong sampah asrama, maka dikenakan denda berupa uang sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah) yang akan digunakan untuk dana sosial. Bagian Kesepuluh Menjemur Pakaian Pasal 21 (1) Penghuni hanya diperbolehkan menjemur pakaian di tempat jemuran yang telah ditentukan dan disediakan asrama. (2) Penghuni asrama dilarang menjemur pakaian pada jaringan listrik. (3) Bagi penghuni asrama yang menjemur pakaian tidak pada tempatnya, maka pakaian tersebut akan ditertibkan oleh petugas asrama. 9
10 Bagian Kesebelas Parkir Kendaraan Pasal 22 (1) Bagi penghuni asrama yang menggunakan kendaraan bermotor dapat menertibkan kendaraannya di lapangan parkir di depan gedung asrama. (2) Setiap pemilik kendaraan harus melapor baik sebelum parkir maupun ketika mengambil kendaraannya kepada petugas keamanan. Bagian Kedua belas Keorganisasian Mahasiswa Asrama Pasal 23 (1) Setiap mahasiswa diwajibkan menjadi anggota organisasi komunitas mahasiswa asrama (KMA) yang di bentuk oleh setiap angkatan. (2) Kepengurusan KMA dibentuk pada saat orientasi mahasiswa asrama pada awal masuk menjadi penghuni asrama. (3) Program kerja KMA dibahas dalam rapat pengurus KMA. Bagian Ketiga belas Penarikan dan Pemberian Dana Sosial Pasal 24 (1) Setiap mahasiswa penghuni asrama berkewajiban untuk memberikan dan berhak untuk menerima dana sosial dengan ketentuan: a. penarikan dana sosial dilakukan setelah terbentuk pengurus komunitas mahasiswa asrama (KMA). b. setiap mahasiswa penghuni asrama ditarik dana sosial sebesar Rp ,- (sepuluh ribu rupiah) perbulannya. c. penarikan dana sosial sebagaimana dimaksud pada huruf b dapat dilakukan secara sekaligus sebesar Rp ,- (seratur dua puluh ribu rupiah) yang diditarik diawal masuk ketika orientasi asrama berlangsung. d. penarikan dilakukan oleh pengurus komunitas mahasiswa asrama dan disimpan di bank dengan Rekening atas nama Ketua KMA. (2) Pemberian dana sosial dapat dilakukan pada saat: a. Ibu atau ayah kandung mahasiswa penghuni asrama meninggal dunia diberikan dana sosial sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). b. mahasiswa asrama meninggal dunia, diberikan dana sosial sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah), diberikan kepada ahli waris yang bersangkutan. c. mahasiswa asrama sakit dan harus dirawat di rumah sakit, diberikan dana sosial sebesar Rp ,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah). d. mahasiswa sakit yang hanya dibawa ke dokter atau ke bidan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau bidan, diberikan dana sosial sebesar Rp ,- (lima pulu ribu rupiah). (3) Mahasiswa penghuni asrama yang mengalami bencana berupa gempa bumi, banjir, dan kebakaran yang menyebabkan rumahnya hancur total, diberikan sumbangan dari hasil penggalangan dana sukarela. 10
11 Bagian Keempat belas Fasilitas di Luar Fasilitas Standar Pasal 25 (1) Setiap fasilitas elektronik yang dibawa oleh penghuni asrama di luar fasilitas standar yang telah disediakan, wajib dilaporkan kepada kepala asrama. (2) Apabila ada barang yang tidak dilaporkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka barang tersebut akan ditarik oleh pengelola asrama. (3) Penghuni asrama dibolehkan membawa peralatan untuk memasak, kecuali kompor minyak tanah. (4) Penghuni asrama yang menggunakan alat memasak Rice Cooker dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp ,- (dua puluh ribu rupiah)/bulan/unit. (5) Penghuni asrama yang menggunakan Dispenser dikenakan biaya tambahan listrik sebesar Rp ,- (sepuluh ribu rupiah)/bulan/unit. (6) Penghuni asrama yang menggunakan Tape Recorder/DVD player/komputer/laptop dikenakan biaya tambahan sebesar Rp ,- (dua puluh lima ribu rupiah)/bulan/unit Bagian Kelima belas Pengaduan Fasilitas Pasal 26 (1) Fasilitas yang diberikan di asrama untuk setiap penghuni asrama berupa kasur, bantal, ranjang, kursi, lemari, kunci kamar, kunci lemari, dan kunci laci. (2) Apabila ada kekurangan fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka penghuni asrama diharuskan melapor kepada pengelola asrama ketika serah terima kamar atau paling lambat 3 hari setelah serah terima kamar. (3) Apabila sampai batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlampaui dan penghuni asrama tidak melapor, maka fasilitas kamar dianggap telah lengkap. (4) Fasilitas asrama berupa kran air, bola lampu kamar, bola lampu dapur, dan bola lampu kamar mandi hanya diberikan ketika masuk asrama, jika kran rusak atau bola putus pada rentang masa menghuni, maka penghuni asrama berkewajiban untuk mengganti atas resiko sendiri, kecuali lampu luar menjadi tanggung jawab pengelola asrama. (5) Apabila dibutuhkan bantuan untuk membantu memasang atau memperbaiki kerusakan dapat disampaikan ke petugas bagian sarana dan prasarana penanggung jawab listrik dan air asrama UPI. (6) Apabila terjadi pemadaman listrik, maka penghuni asrama dapat menggunakan fasilitas penerangan dengan menggunakan genset. (7) Apabila ada keterlambatan dalam menyalakan genset penghuni asrama dapat menghubungi petugas sarana dan prasarana penanggung jawab listrik UPI. (8) Apabila ada gangguan air, maka penghuni asrama dapat melaporkan kepada petugas sarana dan prasarana penanggung jawab air asrama UPI. 11
12 Bagian Keenam belas Pembayaran Sewa Asrama Pasal 27 Setiap mahasiswa penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa asrama: a. membayar sewa asrama sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah)/bulan/ orang yang dibayarkan melalui rekening operasioal BLU pada Bank BNI dengan Nomor Rekening b. pembayaran sewa asrama hanya dapat dilakukan sekali bayar. c. fotocopy bukti pembayaran sewa asrama diberikan kepada kepala asrama. d. bagi mahasiswa yang tidak membayar sewa asrama pada waktu yang telah ditentukan akan diproses oleh pimpinan untuk kemudian akan ditindaklanjuti oleh bagian kelengkapan administrasi Direktorat Akademik UPI. Bagian Ketujuh belas Check Out Asrama Pasal 28 Setiap penghuni asrama dibolehkan Check Out dari asrama dengan ketentuan: a. telah berakhir jangka waktu sewa asrama sesuai dengan tanggal yang tercantum dalam surat perjanjian masuk asrama. b. telah mendapatkan surat bebas asrama. c. syarat-syarat untuk mendapatkan surat bebas asrama adalah: 1. Melunasi sewa asrama selama 12 bulan. 2. Menyerahkan kunci pintu kamar dan kunci-kunci lainnya dengan lengkap. 3. Menyelesaikan kewajiban denda kerusakan yang diperbuat ketika dana deposit mahasiswa yang bersangkutan tidak mencukupi untuk mengganti fasilitas yang rusak. Bagian Kedelapan belas Tindakan Preventif Bencana Kebakaran Pasal 29 (1) Setiap penghuni asrama memiliki kewajiban dan tanggung jawab guna melakukan tindakan preventif terjadinya bahaya kebakaran. (2) Kegiatan preventif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. tidak melakukan penambahan, penyambungan, dan perbaikan intalasi listrik yang telah ada di dalam kamar asrama dan ruangan lainnya dengan tujuan apapun. b. tidak merusak dan memindahkan alat penanggulangan bencana kebakaran/hydrant. c. tidak melakukan aktifitas yang beresiko memicu timbulnya bahaya kebakaran. 12
13 Bagian Kesembilan belas Penggantian Fasilitas yang Rusak Pasal 30 (1) Setiap mahasiswa penghuni asrama dikenakan uang deposit sebesar Rp ,- (seratus ribu rupiah) yang ditarik ketika Check In asrama. (2) Pemotongan uang deposit dilakukan jika terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian penghuni asrama. (3) Pengembalian uang deposit dilakukan ketika penghuni asrama Check Out dari asrama setelah masa hunian berakhir. (4) Apabila uang deposit tidak mencukupi untuk mengganti kerusakan yang dilakukan oleh penghuni asrama, maka penghuni asrama tersebut diwajibkan membayar kekurangan biaya pengganti kerusakan sebagai syarat untuk mendapatkan surat bebas asrama ketika Check Out dari asrama. BAB V PENETAPAN SANKSI Pasal 31 Apabila mahasiswa penghuni asrama melanggar ketentuan dan tata tertib sebagaimana dimaksud dalam Bab IV, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan tahapan: a. diberikan nasehat oleh kepala asrama atau manager asrama; b. apabila setelah dinasehati ternyata masih tetap melanggar peraturan, maka akan diberikan surat peringatan pertama (SP1); c. apabila sudah diberikan SP 1 ternyata masih tetap melanggar peraturan, maka akan diberikan surat peringatan kedua (SP 2), yang sekaligus pula dilakukan pemberitahuan kepada orang tua dan pembimbing akademik; dan d. apabila setelah diberikan SP 2 mahasiswa tetap melanggar, maka akan diajukan permohonan kepada komisi disiplin UPI agar mahasiswa yang bersangkutan dikeluarkan dari asrama dan dikeluarkan dari UPI. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Pada saat Peraturan Rektor ini berlaku, semua peraturan tata tertib kehidupan di asrama UPI yang merupakan peraturan pelaksanaannya dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Rektor ini. Pasal 33 Pada saat Peraturan Rektor ini mulai berlaku, semua peraturan tata tertib kehidupan di asrama mahasiswa UPI yang berlaku sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 34 Hal-hal yang lebih teknis operasional yang belum tercantum dalam Peraturan Rektor ini, akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Asrama.. 13
14 Pasal 35 Peraturan Rektor ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Bandung pada tanggal Rektor, Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. NIP
Peraturan dan Tata Tertib Asrama Mahasiswa UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PASAL 1. Mukaddimah Peraturan dan Tata Tertib Asrama Mahasiswa UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Asrama Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia merupakan lembaga yang berfungsi sebagai wahana pembinaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 2802/H4/P/2009 TENTANG TATA TERTIB ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN, Menimbang Mengingat ^ : a. bahwa asrama mahasiswa
Lebih terperinciPERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS
PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS A. PENDAFTARAN SEBAGAI PENYEWA KAMAR KOS 1. Penyewa kamar kos diminta secara menyeluruh mengetahui, memahami dan mentaati PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS; 2. Penyewa
Lebih terperinciPERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PERATURAN DAN TATA TERTIB RUSUNAWA MAHASISWA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tata Tertib Rusunawa Mahasiswa Universitas Sriwijaya 1 BAGIAN I PENDAHULUAN 1. Rusunawa adalah kawasan yang terdiri dari kamar - kamar
Lebih terperinciBUPATI KUDUS TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS,
1 BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 10 Tahun 2010. TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pengelolaan rumah susun
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMAKAIAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam usaha untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO
PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PROBOLINGGO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINS! ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR.SS TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINS! ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR.SS TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN, PENGURUSAN, DAN PENGHUNIAN ASRAMA MAHASISWA MILIK PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT
Lebih terperinciTATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018
TATA TERTIB PENGHUNI ASRAMA SADEWA SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018 VISI DAN MISI SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA Visi Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 07/MEN/ IV/2005 TENTANG STANDAR TEMPAT PENAMPUNGAN CALON TENAGA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a.
Lebih terperinci1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN TARIF SEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEWA PEKERJA/BURUH LEDOK CODE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.
TATA TERTIB SISWA SMK BONAVITA I. PENDAHULUAN 1. Tata tertib ini disusun untuk menciptakan disiplin peserta didik sebagai syarat utama terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif. 2. Tata tertib
Lebih terperinciPANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALI KOTA TASIKMALAYA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN KOMPLEK DADAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
BUPATI JENEPONTO PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI JENEPONTO NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JENEPONTO, Menimbang :
Lebih terperinciPANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN CALON PESERTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN USAHA RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENGATURAN USAHA RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan Kota Banjarbaru yang
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BANYUWANGI, a. bahwa guna
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA TERTIB LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1964 TENTANG PERATURAN TATA TERTIB DPR-GR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perlu ditetapkan Peraturan Tata-tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA KOTAWARINGIN BARAT
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a.
Lebih terperinciBab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa
BUKU SAKU Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Kewajiban Siswa Setiap siswa wajib : 1. Mempunyai dan membawa buku saku setiap mengikuti kegiatan di sekolah 2. Memahami, menghayati, dan melaksanakan semua ketentuan
Lebih terperinciNOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGSN SUARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMUNGUTAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2000 TENTANG PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON PROGO Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 0TAHUN 2007 T E N T A N G TATACARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013 Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Menimbang : a. Bahwa dalam
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,
Lebih terperinciZâuxÜÇâÜ cüéñ Çá WtxÜt{ ^{âáâá \uâ~éàt ]t~tüàt
ZâuxÜÇâÜ cüéñ Çá WtxÜt{ ^{âáâá \uâ~éàt ]t~tüàt PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN GRIYA PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR
PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOST DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR, Menimbang : a. bahwa dengan perkembangan Kota Makassar yang semakin
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 28 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN JAM KERJA DAN PENGISIAN DAFTAR HADIR PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar
No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DESA BENTENAN NOMOR: 2 TAHUN 2002 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, HUKUM TUA DESA BENTENAN
PERATURAN DESA BENTENAN NOMOR: 2 TAHUN 2002 TENTANG KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, HUKUM TUA DESA BENTENAN Menimbang: a. bahwa keamanan dan ketertiban hidup bermasyarakat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,
S PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMONDOKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan pemondokan di Kabupaten Sleman dapat berpengaruh
Lebih terperinciTATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA TATA TERTIB SIDANG VERIFIKASI PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA 2015 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam
Lebih terperinciINGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH
ISI 1. Foto 3x4 dua lembar berwarna 2. Bukti Pendaftaran 3. Hasil printout formulir Online 4. F.C. SKHUS yang telah dilegalisir 1 lembar 5. Lembar pernyataan orang tua yang sudah diisi dan bermaterai 6000
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMONDOKAN DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang :
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
No.1411, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEJAGUNG. Rumah Susun Sewa Kejaksaan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-010/A/JA/09/2016 TENTANG TATA KELOLA RUMAH SUSUN SEWA KEJAKSAAN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS
Lebih terperinciWALIKOTA PALANGKA RAYA
1 WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA PENGELOLAAN RUMAH KOS DAN BARAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya
Lebih terperinciSubdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)
Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,
WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang : a. bahwa dalam mewujudkan rumah kos sebagai
Lebih terperinciMenimbang. 9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor
Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 10/I3/LK/2009 Tentang KETENTUAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinci~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT
~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN PASAR RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib di Laboratorium UNSIMAR Poso PJM. Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1
Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia- Nya pembuatan buku Pedoman dan Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Universitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH NEGARA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA
` BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMAKAIAN RUMAH MILIK ATAU DIKUASAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015
KETETAPAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 21/TAP/DPM UI/IV/2015 TENTANG MEKANISME LANJUTAN PEMILIHAN KETUA PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciSUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)
SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam
Lebih terperinciPENGELOLAAN PASAR DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa
Lebih terperincic. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Area Pasar;
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN AREA PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RUMAH PEMONDOKAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dengan semakin
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG KETENTUAN TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN MENIMBANG : a. bahwa
Lebih terperinciTATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017
TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2016/2017 Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah sebelum
Lebih terperinciUU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH KOS
2015 DRAFT RAPERDA WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN,
Lebih terperinciCONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA
31 CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA SURAT PERJANJIAN KERJA Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Jabatan : Alamat : Dalam hal ini bertindak atas nama direksi
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 1999 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN TATA CARA PELAKSANAAN WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWATAN TAHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor : 5840/IT6.1/KM/2015 TENTANG
PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor : 5840/IT6.1/KM/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KEMAHASISWAAN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN RUMAH KOS DAN, ATAU RUMAH SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR, Menimbang : a. bahwa usaha penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMAKAIAN DAN PENGUSAHAAN PERTOKOAN BULIAN BISNIS CENTER
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 4 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMAKAIAN DAN PENGUSAHAAN PERTOKOAN BULIAN BISNIS CENTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 Tahun 2011. TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN INDUSTRI KECIL INDUSTRI HASIL TEMBAKAU DAN GEDUNG PERTEMUAN INDUSTRI ROKOK SERTA PELAYANAN PENGUJIAN TAR DAN NIKOTIN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
1 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIK DASAR PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN BAGI CALON
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa pasar merupakan aset daerah
Lebih terperinciPERATURAN-PERATURAN DAN TATA TERTIB WARGA ATAU PENGHUNI CLUSTER DELUXE THE CIBUBUR
PERATURAN-PERATURAN DAN TATA TERTIB WARGA ATAU PENGHUNI CLUSTER DELUXE THE ADDRESS @ CIBUBUR 1. Umum 1.1. Setiap warga harus menggunakan hunian sesuai dengan peruntukannya/fungsinya yang telah disetujui
Lebih terperinciPERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 1960 Tanggal 12 Juli 1960
PERTURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT GOTONG ROYONG REPUBLIK INDONESIA Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 1960 Tanggal 12 Juli 1960 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa perlu diadakan Peraturan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)
Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan
PERATURAN SISWA Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan sebagai berikut: A. KEWAJIBAN 1. Kehadiran Siswa a. Siswa/i hadir di madrasah pada hari-hari madrasah atau hari-hari
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR TENTANG PENYELENGGARAAN DISKOTIK
7. Peraturan Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 10/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G
KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2009 NOMOR 7 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENGHUNIAN DAN PERSEWAAN ATAS RUMAH SEWA MILIK PEMERINTAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN
KISI-KISI HUKUM KETENAGAKERJAAN BAB 1 PERJANJIAN KERJA 1.1. DEFINISI Pasal 1 UU No. 13/2003 14. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja / buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS
Informasi Salingka Unand 2006 87 Lampiran : 2 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS Nomor : 1090/XIV/A/Unand-2006 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU
PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 8 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL PENUMPANG DI KABUPATEN MAGELANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.277, 2012 KEJAKSAAN. Tunjangan. Kinerja. Pegawai. Perubahan. PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-003/A/J.A/02/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN JAKSA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 11/I3/LK/2009 Tentang PENGELOLAAN FASILITAS HUNIAN DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciVII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS
VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS Rektor Universitas Hasanuddin Menimbang Mengingat Memperhatikan a. bahwa untuk menciptakan
Lebih terperinciSALINAN LANDAKK NOMOR TENTANG. Landak. berbagai perdagangan sehingga. maupun tertentu. t. dengann. rumah dan/atau. kost. membantu meningka.
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAKK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST DENGANN RAHMATT TUHAN YANG MAHA ESAA BUPATI LANDAK, Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan perkembangan
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG
SALINAN NOMOR 32/E, 2009 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG WALIKOTA MALANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG IJIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciTENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMAKAIAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMAKAIAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAERAH
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang
Lebih terperinci