ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU-GURU NON SARJANA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU-GURU NON SARJANA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA"

Transkripsi

1 ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU-GURU NON SARJANA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Dek Ngurah Laba Laksana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Citra Baki Ngada-NTT Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan dasar mengajar guru non sarjana di Kabupaten Ngada. Guru yang diamati sebagai sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan tingkat pendidikannya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif, untuk menggambarkan tingkat keterampilan dasar guru dalam mengajar. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada ada pada kategori cukup terampil. Empat aspek ada pada kategori terampil yaitu aspek keterampilan membuka dan menutup, memberi penguatan, mengadakan variasi dan mengajar perseorangan dan kelompok kecil. Sedangkan empat aspek ada pada kategori cukup terampil yaitu aspek keterampilan menjelaskan, mengelola kelas, bertanya dan membimbing diskusi. Kata kunci: keterampilan dasar mengajar, guru non-sarjana ANALYSIS OF THE BASIC TEACHING SKILL ON NONBACHELOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS IN BAJAWA SUBDISTRICT NGADA REGENCY Abstract The qualitative descriptive was used in this study. This study aimed to describe the level of basic teaching skill on nonbachelor teachers in Ngada regency. Teachers were observed as the samples determined by purposive sampling technique based on the level of their education. The data were collected using observation and interview and analyzed using quantitative descriptive to describe the level of teachers basic skill in teaching. The result of the study shows that the level of teachers basic skill in teaching in this case nongraduate teachers in Bajawa subdistrict, Ngada regency is on quite qualified category. There are four aspects on qualified category. They are aspects of opening and closing skill, aspects of providing reinforcement, aspects of doing variations and aspects of teaching individuals and small groups whereas the four aspects to the quite skilled category are the explaining skill aspects, the class management, the asking questions and the guiding discussions. Keywords: teaching basic skill, nongraduate teacher PENDAHULUAN Kabupaten Ngada telah menempatkan pendidikan sebagai bidang strategis dan lokomotif pembangunan. Pemerintah Kabupaten Ngada berupaya untuk mengejar ketertinggalan mutu Sumber Daya Manusia di Daerah. Pendidikan Dasar sebagai peletak JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 51

2 dasar pendidikan selanjutnya, sangat penting untuk segera memperhatikan mutu Sumber Daya Manusia pendidiknya. Upaya untuk meningkatkan mutu guru SD dan pemenuhan akan tenaga guru SD di Kabupaten Ngada terus diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Ngada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuka kelas guru dalam jabatan yang bekerja sama dengan STKIP Ruteng yang tempat perkuliahannya dilakukan di STKIP Citra Bakti Ngada dan kerja sama dengan Undana dalam kelas percepatan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan, salah satu diantaranya adalah rendahnya kemampuan profesional dan kompetensi guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Diantara sekian banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kompetensi guru adalah adanya kesenjangan antara spesifikasi pendidikan guru yang dibutuhkan dan yang ada di lapangan, yang lebih banyak terjadi pada tingkat pendidikan SD. Dari 932 guru SD/SDLB/MI yang ada, terdapat 408 orang berijazah SLTA, 420 orang berijazah PGSLA/D2 PGSD, 104 orang berijazah Sarjana/S1 keguruan (Data Dinas PKPO Kabupaten Ngada, 2013). Sebagai seorang guru, keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran sangatlah penting untuk dikuasi. Guru non sarjana baik yang setara SPG maupun diploma sudah memperoleh mata kuliah pembelajaran mikro yang di dalamnya dilatih ketreampilan dasar mengajar. Dalam kenyataannya, hasil belajar siswa di Kabupaten Ngada belumlah menggembirakan. Hasil pelaksanaan kompetisi lima mata pelajaran yang diadakan di STKIP Citra Bakti memperlihatkan hasil rata-rata penguasaan materi IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia dan PKn hanya 54% untuk siswa kelas 4 dan 5 dan 61,5% untuk siswa kelas 2 dan 3 (Diolah dari Data Laporan Kegiatan HMPS PGSD, 2013). Padahal siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah siswa pilihan dari sekolah-sekolah yang tersebar di Kabupaten Ngada. Dari permasalahan yang muncul, dapat dianalisis bahwa ada hubungan antara kualifikasi pendidikan guru dengan prestasi belajar siswa SD di Kabupaten Ngada. Prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh kualitas guru dalam mengelola pembelajaran. Sehingga dalam penelitian ini akan dikaji mengenai keterampilan dasar guru dalam melaksanakan pembelajaran. Penelitian difokuskan di wilayah Kecamatan Bajawa. Hal ini dikarenakan Kecamatan Bajawa yang merupakan kota kabupaten menjadi barometer profil tenaga guru di Kabupaten Ngada. Dalam Undang-undang Guru dan Dosen No. 14/2005 dan PP No. 19/2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi Pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaaan pembelajaran, JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 52

3 evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi Profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi Sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Keterampilan dasar mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk-bentuk perilaku bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional (Rusman, 2011:80). Ada delapan keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran diantaranya keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan (Usman, 2010:74). Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat keterampilan dasar mengajar guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat keterampilan dasar mengajar guru non sarjana di Kabupaten Ngada. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Bagi guru sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan keterampilan dasar mengajar, (2) Bagi lembaga pendidikans ebagai bahan evaluasi secara kontekstual dan konseptual operasional dalam merumuskan pola pengembangan uji kompetensi guru, (3) Bagi peneliti sebagai temuan awal untuk melakukan analisis terhadap keterampilan dasar mengajar guru sehingga dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan model pembelajaran calon guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini peneliti ingin memperlihatkan indikator-indikator kemampuan pelaksanaan keterampilan dasar mengajar pada guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru-guru non sarjana yang bertugas di sekolah dasar yang ada di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Sampel penelitian diambil dengan cara teknik sampling. Dari jumlah sekolah yang di Kecamatan Bajawa yaitu 28 sekolah dasar, sebanyak 15 sekolah sebagai tempat pengambilan sampel dan setiap JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 53

4 sekolah, guru yang diamati sebagai sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan tingkat pendidikannya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara. Teknik wawancara dilakukan kepada Kepala sekolah dan guru sejawat dari subjek yang diteliti untuk membantu memberikan analisis terhadap temuan yang diperoleh. Sedangkan teknik observasi dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan penilaian keterampilan dasar mengajar. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen observasi nonpartisipan dan terstruktur untuk mendukung menganalisis kemampuan pelaksanaan keterampilan dasar mengajar pada guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati delapan keterampilan dasar mengajar. Aspek yang diamati adalah aspek keterampilan membuka dan menutup, keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengajar perseorangan, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan membimbing kelompok. Kedelapan aspek ini dituangkan dalam beberapa indikator penilaian. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif, untuk menggambarkan tingkat keterampilan dasar guru dalam mengajar. Skor rata-rata setiap subjek penelitian diperoleh dari hasil pemberian skor pada masing-masing butir pengamatan keterampilan dasar mengajar. Hasil persentase akhir tersebut ditafsirkan menggunakan kriteria aspek kualitas menurut Riduwan (2011) sebagai berikut. Tabel 1 Kategori Keterampilan Dasar Mengajar No Persentase (%) Kategori Sangat terampil Terampil Cukup terampil Tidak terampil Sangat tidak terampil HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru non-sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut. 1) Aspek keterampilan membuka pelajaran dengan kategori terampil. 2) Aspek keterampilan menjelaskan dengan kategori cukup terampil. 3) Aspek keterampilan memberi penguatan dengan kategori terampil. 4) Aspek keterampilan mengadakan variasi dengan kategori terampil. 5) Aspek keterampilan mengelola kelas dengan kategori cukup terampil. 6)Aspek keterampilan bertanya dengan kategori cukup terampil. 7) Aspek keterampilan membimbing diskusi. 8) Aspek keterampilan mengajar perseorangan dan JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 54

5 kelompok dengan kategori terampil. Tingkat keterampilan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Tingkat Keterampilan Dasar Mengajar Guru-guru Non-Sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada No Aspek Keterampilan Rata-rata Kategori skor 1. Keterampilan membuka dan 72 Terampil menutup pelajaran 2. Keterampilan menjelaskan 68 Cukup terampil 3. Keterampilan memberi penguatan 73 Terampil 4. Keterampilan mengadakan variasi 71 Terampil 5. Keterampilan mengelola kelas 67 Cukup terampil 6. Keterampilan bertanya 65 Cukup terampil 7. Keterampilan membimbing diskusi 68 Cukup terampil 8. Keterampilan mengajar perseorangan dan kelompok kecil 71 Terampil Rata-rata 69 Cukup Terampil Penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru nonsarjana di Kecamatan Bajawa ada pada ketegori cukup terampil. Hasil ini mendeskripsikan bahwa sebagian besar guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa belum menguasai dengan baik keterampilan dasar dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa tingkat penguasaan keterampilan yang dikuasai dengan baik untuk guru adalah keterampilan membuka dan menutup, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi dan keterampilan mengajar perseorangan. Keempat keterampilan ini ada pada kategori terampil. Keterampilan dasar mengajar merukan keterampilan utama yang harus dikuasai dengan baik oleh guru. Bagaimanapun juga, semua proses pembelajaran yang terjadi di kelas, dapat berjalan dengan baik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran jika guru dapat melaksanakan semua keterampilan dasar dengan baik. Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yang diperhatikan guru pertama kali adalah siswa yang memiliki tujuan, bagaimana keadaan dan kemampuannya. Guru harus mengetahui keadaan dan kemampuan siswa, guru pun dapat menempatkan dirinya sesuai keadaan siswa tersebut dalam mengajar, sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dari guru dengan baik. Menurut Rusman dalam bukunya model-model pembelajaran, bahwa Keterampilan Dasar Guru Dalam Mengajar (Teaching Skills), Merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkam melalui tindakan. Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentukbentuk perilaku yang bersifat mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 55

6 profesional dalam mengajar merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai oleh guru. Keterampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapt melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Disamping itu keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar guru bisa mengimplementasikan berbagai starategi pembelajaran. Guru yang memiliki keterampilan guru dalam mengajar akan dapat mencapai tujuan dalam pencapaian belajar, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Sebaliknya dengan guru yang memiliki keterampilan yang kurang baik akan memiliki keterbatasan dalam mencapai hasil belajar. Dari uraian di atas mengenai keterampilan dasar guru dalam mengajar harus dimiliki dan dikembangkan oleh guru. Karena kemampuan tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan guru dalam membelajarkan anak didik atau siswa dalam proses belajar dan mengajar. Eratnya kaitan antara keterampilan dasar mengajar dengan hasil belajar dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Atikah (2013) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara keterampilan dasar guru dalam mengajar dengan hasil belajar PKn siswa kelas X di MAN 3 Jakarta. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat keterampilan dasar guru dalam mengajar akan diikuti oleh hasil belajar menjadi lebih baik. Penelitian lain menujukkan hasil yang sama, seperti yang dilakukan oleh Widoyoko (2005) yang menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kompetensi mengajar guru adalah latar belakang pendidikan (11%), pengalaman mengajar (6%) dan etos kerja (17%). Dari penelitian ini diketahui bahwa, pengalaman dan latar belakang pendidikan menjadi factor penentu dalam penguasaan kompetensi mengajar guru. Hasil penelitian ini sesuai dengan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu bahwa penguasaan dan penyampaian materi yang dimiliki oleh guru akan menyebabkan seseorang tersebut akan lebih berhasil dalam mengajar. Hal ini karena bila guru memiliki Penguasaan dan Penyampaian yang Terampil akan menimbulkan kejelasan dalam penyampaian materi dalam belajar pada siswa, yang akan menimbulkan peningkatkan daya serap keilmuan serta kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Daya serap keilmuan dan kompetensi ini yang akan dijadikan sebagai parameter keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Sementara itu interaksi dan skenario pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akan menyebabkan guru tersebut memiliki keterampilan dalam merencanakan serta mengelola kegiatan pembelajaran serta menjalin hubungan yang hangat dengan peserta didik. Interaksi dengan pserta didik yang terampil akan menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena pembelajaran akan berlangsung dua arah, dimana peserta didik akan senantian aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran karena adanya interaksi yang terampil JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 56

7 dari pendidik. Sedangkan skenario yang terampil akan dapat menimbulkan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dari aspek penggunaan bahasa dan penampilan gerak yang dimiliki oleh guru akan menyebabkan seseorang tersebut akan lebih berhasil dalam mengajar. Hal ini dikarenakan pemilihan bahasa yang sesuai dengan pemahaman peserta didik akan menghilangkan keraguan pemahaman yang dimiliki peserta didik. Penampilan seorang guru yang terampil atau meyakinkan dan percaya diri akan mendorong keseriusan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Pengalokasian waktu yang memadai dan terampil akan memberikan rasa nyaman bagi peserta didik untuk mengikuti dan memahami setiap kompetensi yang diajarkan. Apabila penggunaan bahasa dan penampilan gerak yang Terampil dikuasai oleh pendidik maka dimungkinkan kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan terampil pula. Terampil melakukan penilaian, guru akan dapat mengetahui ketercapaian kegiatan yang dilakukan. Selain itu dengan keterampilan melakukan penilaian maka hasil pembelajaran akan memiliki nilai dan makna dengan sejumlah data yang dapat dipercaya. Dengan kata lain terampil melakukan penilaian maka data yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran (nilai peserta didik) akan lebih dapat dipertanggung jawabkan. Keterampilan menutup pelajaran, guru akan dapat menyimpulkan dan membual evaluasi ketercapaian kegiatan yang dilakukan untuk digunakan sebagai bahan perbaikan di kemudian hari. Dengan penguasaan keterampilan dalam kegiatan menutup pelajaran maka peserta didik akan dapat mengetahui kesimpulan berbagai materi yang telah diajarkan dan mengetahui materi selanjutnya yang akan diajarkan sehingga dapat melakukan persiapan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan dasar mengajar guru-guru non sarjana di Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada ada pada kategori cukup terampil. Empat aspek ada pada kategori terampil yaitu aspek keterampilan membuka dan menutup, memberi penguatan, mengadakan variasi dan mengajar perseorangan dan kelompok kecil. Sedangkan empat aspek ada pada kategori cukup terampil yaitu aspek keterampilan menjelaskan, mengelola kelas, bertanya dan membimbing diskusi. Saran yang dapat penulis berikan melihat hasil penelitian dan temuan di lapangan adalah (1) guru selalu melakukan refleksi setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Masukan dari siswa dan teman sejawat dapat dijadikan pengalaman untuk perbaikan penguasaan keterampilan mengajar, (2) keterampilan bertanya menjadi aspek yang ditemukan sebagai keterampilan yang paling tidak dikuasai oleh guru. Untuk itu ketika melaksanakan supervisi, kepala sekolah dapat menekankan pada aspek ini dalam memberikan bimbingan, (3) Lembaga pendidikan yang membuka kelas alih kredit dari D-2 ke JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 57

8 S-1 diharapkan untuk tetap memberikan mata kuliah Praktek Pengalaman Lapangan kepada mahasiswa untuk meningkatkan penguasaan calon guru dalam melaksanakan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Atikah, Nur, Etin Solihatin, dan Agus Martono Hubungan Antara Keterampilan Dasar Guru dalam Mengajar dengan Hasil Belajar PKn Siswa ( Studi Korelasional di MAN 3 Jakarta Pusat ). Jurnal PKn UNJ Online Volume 1, Nomor 2, Tahun Jakarta: Program Studi PPKN, Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Riduwan Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Bumi Aksara. Widoyoko, S. Eko Putro Kompetensi Mengajar Guru IPS SMA Kabupaten Purworejo. Laporan Penelitian. Jakarta: Dikti Rusman Panduan Praktik Pembelajaran Micro. UPPL UNY. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 58

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru

Lebih terperinci

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI KECAMATAN BAJAWA KABUPATEN NGADA Dek Ngurah Laba Laksana Natalia Rosalina Rawa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Citra Bakti Ngada-NTT

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTEK PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTEK PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTEK PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI Analysis of Teaching Basic Skills of Students at The Subject of Biology Learning Process Practice 1 Maria

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS) ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS) Khoirotul Ummah (Cr_Klurak@yahoo.com) Aunillah Lambang Kurniawan Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum.   Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145 PERBEDAAN KOMPETENSI GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA SE-KABUPATEN SIDOARJO THE DIFFERENCE OF CERTIFIED AND NOT CERTIFIED TEACHER COMPETENCIES

Lebih terperinci

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH 288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Guru Profesional a. Pengertian Guru Definisi guru menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat (1) bahwa Guru adalah pendidik profesional

Lebih terperinci

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa, Inventarisasi Guru Biologi di MTs Swasta Se-Kecamatan Jenggawah Jember dan Hubungannya terhadap Hasil Belajar Siswa 1 (The Inventory of Biology Teacher's Competency in Private Madrasah Tsanawiyah Jenggawah

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII.. 2 Tahun 2010, Hlm. 41-51 TINGKAT PEGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA PRODI. PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Andri Irawan

PENDAHULUAN. Andri Irawan Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 11, Nomor 1, April 2015 Andri Irawan Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN GURU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan formal. Seorang guru berkualitas di dalam tiaptiap

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan formal. Seorang guru berkualitas di dalam tiaptiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen utama yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan dan faktor penentu bagi keberhasilan pendidikan di sekolah, karena guru merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut undang-undang sistem pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri

Oleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjaskes 2017 PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SD SE-DABIN V KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)1 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Oleh: Giat

Lebih terperinci

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) A. Pendahuluan Undang- Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan

Lebih terperinci

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS OktavianusSanturi, Victor G. Simanjuntak, Wiwik Yunitaningrum Program StudiPendidikanJasmaniKesehatandanRekreasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kontekstual dan relevan. Peran baru guru ini harus ditemukan karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke-21 yang ditandai dengan globalisasi teknologi dan informasi, telah membawa dampak yang luar biasa bagi peran guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Niken Ayu Larasati 10502247004 ABSTRAK

Lebih terperinci

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 2017 Halaman: 105 112 STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI

Lebih terperinci

SIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga)

SIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga) Profesi Guru (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga). Mei, 2013. SIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK Oleh : Rita Mariyana, M.Pd UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 APA ITU KOMPETENSI? Istilah kompetensi (competence) dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kecakapan atau

Lebih terperinci

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:1-8 PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK Hari Amanto Amat Mukhadis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si 1 Dr. Suwatno, M.Si. Drs. Ade Sobandi, M.Si. Rasto, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni: SMK adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak. 1 Melalui. menjadi mengerti dan yang tidak paham menjadi paham.

BAB I PENDAHULUAN. asasi yang harus secara bebas dapat dimiliki oleh semua anak. 1 Melalui. menjadi mengerti dan yang tidak paham menjadi paham. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit pada alinea keempat. Bahkan

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 3 (3) (2014) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej STUDI TENTANG KESIAPAN GURU FISIKA SMA DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN Suwatno, A. Sobandi, Rasto 1 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) tingkat implementasi

Lebih terperinci

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M.

¹ Sofyan Kasiaradja Mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo: Prof.Dr.H. Ansar M.Si dan Dr. Asrin M. KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KECAMATAN POSIGADAN Sofyan Kasiaradja,Ansar,Asrin ¹ Jurusan Manajemen Pendidikan, Program Studi S1, Manajemen Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR MAKALAH PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR OLEH: MUHAMMAD NURSA BAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13-17 OKTOBER, 2011 Makalah disampaikan dalam Bimbingan Teknis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru

ABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru ABSTRAK Anita Krisnawati: Evaluasi Kegiatan Lesson Study dalam Program SISTTEMS untuk Peningkatan Profesionalisme Guru. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca sarjana, universitas Negeri Yogyakarta, 2009. Penelitian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Studi Kelayakan Sarana (Amirudin) 165 STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN FEASIBILITY STUDY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE OF MACHINING WORKSHOP AT SMK

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Studi Kelayakan Sarana (Amirudin) 1 STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN FEASIBILITY STUDY OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE OF MACHINING WORKSHOP AT SMK

Lebih terperinci

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDK REGINA PACIS TAHUN 2012/2013 Putu Agus Wawan Kurniawan Dimas

Lebih terperinci

POLICY IMPACT PERFORMANCE CERTIFICATION TEACHERS IN SECONDARY SCHOOLS TROUGHOUT THE KECAMATAN KUANTAN HILIR SEBERANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

POLICY IMPACT PERFORMANCE CERTIFICATION TEACHERS IN SECONDARY SCHOOLS TROUGHOUT THE KECAMATAN KUANTAN HILIR SEBERANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI 1 POLICY IMPACT PERFORMANCE CERTIFICATION TEACHERS IN SECONDARY SCHOOLS TROUGHOUT THE KECAMATAN KUANTAN HILIR SEBERANG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI MuhlinaYelni 1, AlmasdiSyahza 2, Hendripides 3 Email :muhlinayelni@yahoo.com,syahza.almasdi@gmail.com,hendripides@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat

Lebih terperinci

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY Kompetensi Kepribadian (Isman Wiratmadi) KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENJAS SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL HIGH SCHOOL PHYSICAL EDUCATION TEACHER PERSONALITY COMPETENCE OF BANTUL REGENCY Oleh: Isman Wiratmadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan, seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN Harisman SMP Negeri 2 Ranah Batahan Email: harisman@gmail.com ABSTRACT Based on

Lebih terperinci

Betti Surel :

Betti Surel : PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) INOVATIF MELALUI KERJA PRAKTEK DENGAN TEKNIK UMPAN BALIK DI SD NEGERI 165726 TEBING TINGGI Betti Surel : betti165726@gmail.com

Lebih terperinci

KESESUAIAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MATERI PLANTAE YANG DIAJARKAN GURU DI SMA BANDUNG. Dosen Pendidikan Biologi Universitas Islam Riau 2

KESESUAIAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MATERI PLANTAE YANG DIAJARKAN GURU DI SMA BANDUNG. Dosen Pendidikan Biologi Universitas Islam Riau 2 KESESUAIAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MATERI PLANTAE YANG DIAJARKAN GURU DI SMA BANDUNG Sepita Ferazona 1, Adi Rahmat 2, Siti Sriyati 2 1 Dosen Pendidikan Biologi Universitas Islam Riau 2 Dosen Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan peningkatan sumber daya manusia sebagai tenaga terdidik dan terampil. Pendidikan juga merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN ISSN 2407-5299 PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN Loli Setriani Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Jl. Gn. Pangilun, Gn. Pangilun, Padang Utara, Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN Fitri Handayani 1, Wince Hendri 2, Darwianis 3 Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Pedagogik Guru Sebelum membahas secara khusus tentang kompetensi pedagogik guru, ada baiknya terlebih dahulu dibahas tentang kompetensi secara umum. Kompetensi merupakan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI Sugeng Muslimin 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Profesi guru adalah profesi yang terhormat, tidak semua orang dapat menjadi guru. Untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU Enita juniarsih 1), Nurul afifah 2) dan Eti meirina 3) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

C. Tujuan. D. Profil Lulusan

C. Tujuan. D. Profil Lulusan A. Latar Belakang Upaya perbaikan di bidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar masyarakat dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 3 (4) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA PAPAN PETUALANGAN Maulana Malik

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M. 1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le No.1685, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Kualifikasi Akademik. Pamong Belajar. Kompetensi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152 TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU

PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU PEMETAAN PERSEPSI GURU PADA PENERAPAN KEMBALI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN SEDAYU Tri Wahyuningsih Dhiniaty Gularso, S.Si, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta email:

Lebih terperinci

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL Pencapaian Standar Kualifikasi... (Septantya Budi Saputra) 53 PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL TEACHER QUALICATION STANDARD

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO. 1 BONEOGE Oleh: Hijrah, Dahlia Syuaib, Asep Mahfuds Abstrak Permasalahan

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui pendidikan sikap dan perilaku

Lebih terperinci

e-jip BIOL Vol.5 (1): 79-85, Juni

e-jip BIOL Vol.5 (1): 79-85, Juni Kean uru Biologi Sma Negeri Se-Kota Palu dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan Kurikulum 2013 Fitri Andriani Ar.Samid 1, Andi Tanra Tellu 2, Bustamin 3 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang memadai akan membuat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua kesuksesan. Guru merupakan salah satu

Lebih terperinci

HARLINA .

HARLINA  . PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKN PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SMAN 2 PAYAKUMBUH HARLINA Email. harlina8765@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seorang pendidik harus memiliki kompetensi yang menunjukan kemampuanya sebagai profesional. Adapun kompetensi tersebut seperti yang disebutkan dalam Peraturan

Lebih terperinci

Keterampilan Bertanya Guru Biologi SMA Muhammadiyah Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

Keterampilan Bertanya Guru Biologi SMA Muhammadiyah Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014/2015 SP-007-1 Prabowo & Hariyatmi. Keterampilan Bertanya Guru Biologi SMA Muhammadiyah Keterampilan Bertanya Guru Biologi SMA Muhammadiyah Berdasarkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk mendidik siswa menjadi manusia seutuhnya. Sekolah terbentuk dengan tujuan mewujudkan suasana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

PROFIL TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI

PROFIL TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PROFIL TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI Lesy Luzyawati Universitas Wiralodra Jl. Ir. H. Juanda Km.3 Singaraja-Indramayu 45213 Email: lesyahmed@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

FKIP 2015, ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANALISIS KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR CALON GURU BIOLOGI DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA Analysis of Basic Teaching Skills Pre-Service Biology Teacher at Biology Education

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme berkembang sesuai dengan kemajuan masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 ANALISIS KETERAMPILAN MENGAJAR GURU IPA DI MTs THAMRIN YAHYA KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Lisa Yanti 1), Nurul Afifah 2) dan Enny Afniyanti 3) 1 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Bahri (2002: 73) Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Nama : Nila Puspitasari NIM : 3201409007 Prodi : Pendidikan Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 5 PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU 1. Bagaimana mekanisme pelaksanaan sertifikasi guru? Ada dua macam pelaksanaan sertifikasi guru, yaitu: a. melalui penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan,

Lebih terperinci

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research. 1 PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII 6 SMP NEGERI 20 PEKANBARU Andita

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE GUGUS SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE GUGUS SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD SE GUGUS SUKOHARJO NGAGLIK SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Ika Purwati Siti Maisaroh, S.E., M.Pd. Universitas PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah dalam kehidupan setiap individu adalah melalui proses pendidikan. Melalui proses pendidikan diharapkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sertifikasi Guru 2.1.1 Pengertian Sertifikasi Sertifikasi berasal dari kata certification yang berarti diploma atau pengakuan secara resmi kompetensi seseorang untuk memangku

Lebih terperinci

REKRUTMEN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL

REKRUTMEN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL REKRUTMEN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( ) Arif Rahman (14144600180) Eny Andarningsih (14144600179) Nurul Hasanah (14144600202) Rahardhika Adhi Negara (14144600182) SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA DALAM UU No. 20 TAHUN 2003 DAN UU No 14 TAHUN 2005

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ASOSIASI DOSEN PGSD INDONESIA KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE

STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 01 KABUPATEN PIDIE Jurnal Biologi Edukasi Edisi 11, Volume 5 Nomor 2, Desember 213, hal 6-65 STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU BIOLOGI YANG BELUM SERTIFIKASI DENGAN GURU BIOLOGI YANG SUDAH SERTIFIKASI PADA SMA NEGERI RAYON 1

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sertifikasi guru banyak dibicarakan oleh masyarakat Indonesia saat ini, banyak yang menulis tentang bagaimana pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru.

Lebih terperinci

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KTSP

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KTSP Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 1, Ed. April 2013, Hal. 1-66 PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KTSP Wati

Lebih terperinci

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen yang lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Dantes (2005), bahwa di dalam pendidikan formal,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE

PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE PEDOMAN PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH INDONESIA DI LUAR NEGERI (SILN) SECARA ONLINE DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Jurnal Euler, ISSN: 2087-9393 Juli 2014, Vol.2, No.2, Hal.129-134 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini akan membahas hasil-hasil penelitian tentang peranan sertifikasi terhadap tingkat profesionalisme guru, dimana penelitian ini dilakukan pada guru SMP dan SMA Jiwa Nala Rungkut

Lebih terperinci