MODIFIKASI METODE BACKTRACKING UNTUK MEMBANTU MENCARI PENYELESAIAN PERMAINAN PEG SOLITAIRE
|
|
- Hadian Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODIFIKASI METODE BACKTRACKING UNTUK MEMBANTU MENCARI PENYELESAIAN PERMAINAN PEG SOLITAIRE Susana Limanto dan Monica Widiasri Universitas Surabaya, Surabaya dan ABSTRACT Peg Solitaire is a board game. The board has several holes. Each hole contains a peg except at least one empty hole. The player must move an pegs into an empty one. The allowed move is jumping over one other peg. The player will win the game if there is one peg left on the board. If the player made a wrong move and the rest of the pegs on the board has been reduced, the player is not possible to make the leap since the peg s location is far from each other and the game will end with a defeat. This situation is usually occur at beginners. To help the player learns how to win the game, an application is needed. This application must provide information about how to solve the Peg Solitaire game step by step. Backtracking method is a method that can be used to find an optimal solution by searching all possible solutions. This method can be used to search the Peg Solitaire s solution. It is necessary to prune some possibilities to accelerate the search time. Pruning can be done when a possibility has a symmetry horizontal, vertical, diagonal up, or diagonal down board condition compared to the previous possibility. This can be done because the search of the two symetry boards will give results that are also mutually simetry. This paper will discuss the use of backtracking method in a symmetry condition to solve the Peg Solitare game more efficiently. Keywords: Peg Solitare, Backtracking. 1. Pendahuluan Seorang pemain Peg Solitare dihadapkan pada sebuah papan permainan yang berisi sekumpulan lubang yang semuanya terisi oleh pasak kecuali satu lubang tepat di bagian tengah. Pemain harus berusaha untuk memindahkan pasak-pasak yang ada baik secara horizontal, vertikal, ataupun diagonal melompati sebuah adjacent pasak menuju sebuah lubang dan membuang pasak yang sudah dilompati. Permainan ini terus berlangsung hingga pada papan permainan bersisa satu pasak atau tidak dimungkinkan untuk melakukan lompatan. Pemain akan dikatakan menang apabila pada papan permainan bersisa satu pasak dan pemain akan dikatakan kalah apabila terjadi keadaan sebaliknya. Namun, permainan tidak selalu berakhir dengan kemenangan. Apabila seorang pemain salah melangkah, maka pada saat jumlah pasak yang tersisa pada papan permainan sudah jauh berkurang, pemain akan bertemu dengan kondisi dimana pasak-pasak yang tersisa pada papan permainan letaknya berjauhan sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan lompatan lagi, sehingga permainan tidak berakhir dengan kemenangan, seperti yang terlihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kondisi Permainan yang Tidak Dapat Diselesaikan Solusi dari permainan Peg Solitare dapat dicari dengan menggunakan metode backtracking. Metode ini akan memeriksa semua kemungkinan langkah yang dapat diambil dengan memanfaatkan tree. Namun jika semua kemungkinan harus diperiksa, maka tree yang terbentuk akan sangat besar sehingga waktu pencarian menjadi lama. Penelitian ini dilakukan untuk memodifikasi metode backtracking dan metode tersebut tidak perlu menelusuri semua kemungkinan langkah yang ada dan waktu pencarian dapat dipercepat. 2. Peg Solitaire Peg Solitaire merupakan sebuah permainan dengan satu orang pemain. Permainan ini berupa sebuah puzzle yang terdiri dari sebuah papan permainan dengan sejumlah pasak atau marble [1]. Papan permainan tersebut berisi sekumpulan lubang 285
2 yang akan ditempati oleh pasak atau marble. Permainan diawali dengan papan yang penuh berisi dengan pasak kecuali hanya satu pasak yang tidak terisi di bagian tengah. Permainan diakhiri apabila pasak pada papan permainan tinggal satu. Contoh kondisi awal papan permainan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Kondisi Awal Papan Permainan Peg Solitaire Secara umum, permainan Peg Solitaire dilakukan dengan memindahkan sebuah pasak secara horizontal atau vertikal melompati sebuah pasak yang lain yang adjacent dengan pasak yang akan dipindahkan menuju sebuah lubang lalu membuang pasak yang sudah dilompati. Langkah ini terus dilakukan sampai pasak di seluruh papan hanya bersisa satu. Dalam perkembangannya, permainan Peg Solitaire dapat juga dilakukan dengan cara memindahkan sebuah pasak secara diagonal. Langkah-langkah yang diperbolehkan dalam permainan Peg Solitaire dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Langkah-langkah Yang Diperbolehkan Dalam Permainan Peg Solitaire. 3. Pembahasan Hasil Penelitian Untuk menyelesaikan permainan Peg Solitaire diperlukan suatu metode yang dapat memperhitungkan semua kemungkinan langkah ke depan. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode backtracking. Metode backtracking dapat membantu menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan tree, karena hasil penelusuran langkahlangkah tersebut membentuk pola seperti tree [3]. Tree yang dibentuk oleh metode backtracking untuk mencari penyelesaian permainan Peg Solitare dengan kondisi papan seperti Gambar 2. dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. menunjukkan bahwa untuk kedalaman pertama, masing-masing node akan membentuk tujuh anak cabang. Pada kedalaman dua, setiap node akan memiliki anak cabang antara sembilan sampai dua belas anak cabang, demikian seterusnya. Jadi untuk menyelesaikan permainan Peg Solitaire dari awal sampai akhir diperlukan tree dengan kedalaman tiga puluh satu. Besarnya tree yang terbentuk, menyebabkan proses untuk mencari penyelesaian permainan Peg Solitare menjadi lama. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis terhadap algoritma backtracking agar dapat menghasilkan penyelesaian permainan Peg Solitaire secara lebih effisien. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi papan permainan pada setiap node yang ada pada tree dapat disimpulkan bahwa beberapa anak cabang pada tree dapat dipotong apabila anak cabang tersebut bersimetri dengan anak cabang lainnya. Ada beberapa macam simetri, yaitu: 1. Simetri horisontal Apabila pasak-pasak pada papan permainan dicerminkan terhadap sumbu pusat horisontal dan posisi pasak-pasak hasil pencerminan sama dengan posisi pasak-pasak pada papan permainan yang lain maka kedua papan permainan tersebut dikatakan bersimetri secara horisontal. Contoh pasak-pasak pada papan permainan yang bersimetri secara horisontal dapat dilihat pada Gambar Simetri vertikal Dua buah papan permainan Peg Solitaire dikatakan bersimetri vertikal apabila memenuhi dua kriteria. Kriteria pertama adalah jika jumlah pasak pada kedua papan pemainan adalah sama. Kriteria kedua adalah letak pasak-pasak pada papan permainan pertama sama dengan posisi pasak-pasak pada papan permainan pertama setelah dicerminkan 286
3 terhadap sumbu pusat vertikal. Contoh dua buah papan permainan Peg Solitare yang bersimetri secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 4. Tree Hasil Metode Backtracking untuk Menyelesaikan Permainan Peg Solitaire Gambar 5. Dua Kondisi Papan Permainan Peg Solitare yang Saling Bersimetri Horisontal Gambar 6. Dua Kondisi Papan Permainan Peg Solitare yang Saling Bersimetri Vertikal 3. Simetri diagonal atas Dua buah papan permainan dikatakan simetri secara diagonal atas apabila pasak-pasak pada papan permainan pertama dicerminkan terhadap sumbu pusat simetri diagonal atas menghasilkan posisi pasak-pasak pada papan permainan kedua. Contoh pasak-pasak pada papan permainan yang bersimetri secara diagonal atas dapat dilihat pada Gambar Simetri diagonal bawah 287
4 Dua buah papan permainan dikatakan simetri secara diagonal bawah apabila letak pasak-pasak pada papan permainan pertama sama dengan posisi pasak-pasak pada papan permainan kedua setelah dicerminkan terhadap sumbu pusat simetri diagonal bawah. Contoh pasak-pasak pada papan permainan yang bersimetri secara diagonal bawah dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 7. Dua Kondisi Papan Permainan Peg Solitare yang Saling Bersimetri Diagonal Atas Gambar 8. Dua Kondisi Papan Permainan Peg Solitare yang Saling Bersimetri Diagonal Bawah Dua buah node yang menggambarkan dua buah kondisi papan permainan yang saling bersimetri akan mempunyai nodenode anak yang juga saling bersimetri, seperti yang terlihat pada Gambar 9. Node 1 bersimetri secara horizontal dengan node 12. Gambar 9 menunjukkan bahwa node-node anak yang dimiliki oleh node 1 dan node-node anak yang dimiliki oleh node 12 semuanya saling bersimetri sampai node daun. Jadi, apabila dua buah node saling bersimetri, maka hasil akhir penelusuran kedua buah node tersebut juga akan saling bersimetri. Hal ini menyebabkan dua buah node yang saling bersimetri hanya perlu dikunjungi salah satu saja, karena apabila node yang satu sudah diketahui hasil penelusurannya, maka node yang bersimetri pasti akan mempunyai hasil penelusuran yang simetri dengan node tersebut. Setelah analisis selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan perancangan perangkat lunak permainan Peg Solitare. Perangkat lunak ini akan dilengkapi dengan suatu fasilitas untuk menampilkan langkah-langkah penyelesaian permainan Peg Solitare berdasarkan suatu kondisi tertentu papan permainan. Selain itu, juga ditambahkan beberapa fasilitas lain untuk melengkapi perangkat lunak yang dibuat. Fasilitas-fasilitas yang disediakan adalah tiga macam bentuk papan permainan (Diamond, Round, dan Solitaire) seperti terlihat pada Gambar 10. User dimungkinkan untuk menentukan keberadaan pasak-pasak pada papan permainan sebagai awal permainan, membatalkan langkah yang baru saja dilakukan (undo), redo, mengakhiri sebuah permainan dan mengembalikan kondisi papan permainan seperti awal permainan sebelumnya (restart), mengakhiri sebuah permainan dan memulai sebuah permainan baru (new game), informasi berupa jumlah pasak yang tersisa pada papan permainan (total peg), informasi berupa semua kemungkinan satu langkah ke depan yang dapat diambil oleh seorang pemain (show moves), informasi berupa daftar dua nama pemain yang menyelesaikan pemainan dengan waktu tercepat dari setiap macam bentuk papan permainan (best time), memungkinkan user untuk mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan permainan (time), memungkinkan user untuk mengatur warna pasak dan papan permainan (color), dan penjelasan berupa aturan permainan dari Peg Solitaire (help). 288
5 Gambar 9. Hasil Penelusuran Dua Buah Node yang Saling Bersimetri (a) Diamond (b) Round (c) Solitare Gambar 10. Bentuk Papan Permainan yang Disediakan Hasil desain kemudian diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic Contoh hasil implementasi dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12 [2]. Gambar 11 menunjukkan bentuk papan permainan round dengan pasak warna merah merupakan pasak yang tidak mungkin untuk dipindahkan. Pasak warna kuning merupakan pasak yang dapat dipindahkan dan lubang hitam menunjukkan semua kemungkinan perpindahan dari pasak yang dilingkari. Gambar 12 menunjukkan solusi yang dihasilkan oleh perangkat lunak yang dibuat berdasarkan kondisi papan permainan pada langkah 1. Solusi akan diberikan apabila user menekan tombol solution. Gambar 11. Papan Permainan Jenis Round Untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibuat sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan dengan mencocokkan hasil aplikasi dengan hasil perhitungan manual dan mencoba semua fasilitas yang disediakan. Data yang digunakan dalam uji coba untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan oleh perangkat lunak yang dibuat sudah berjalan dengan benar adalah Gambar 12, langkah 1 [2]. Hasil penelusuran metode backtracking dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 12 dan Gambar 13 menunjukkan bahwa hasil yang diberikan oleh program aplikasi sudah sama dengan hasil perhitungan manual. Berikutnya dilakukan pengujian terhadap semua fasilitas yang 289
6 ada. Setelah beberapa kali melakukan perbaikan, dapat dipastikan bahwa semua fasilitas yang disediakan sudah berjalan sebagaimana mestinya. Gambar 12. Solusi yang Dihasilkan Oleh Perangkat Lunak Berdasarkan Kondisi Papan pada Langkah 1. Gambar 13. Potongan Tree Hasil Penelusuran Gambar 12, Langkah Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah modifikasi yang dilakukan pada metode backtracking dengan memperhatikan kondisi simetri, baik simetri horizontal, vertikal, diagonal atas maupun diagonal bawah dapat mengurangi kompleksitas tree hasil penelusuran pencarian solusi terhadap suatu kondisi tertentu papan permainan Peg Solitare. Pengurangan kompleksitas tree secara otomatis akan mengurangi waktu proses komputer. Selain itu, adanya fasilitas show moves dan solution dapat membantu para pemain terutama pemain pemula untuk belajar permainan Peg Solitare secara effisien. Daftar Pustaka [1] Bell, G. I. (2009). Peg Solitaire. Diambil dari Diambil pada tanggal 18 April [2] Dianita, N. (2010). Pembuatan Aplikasi Pencarian Solusi Permainan Peg Solitaire dengan Algoritma Backtracking. Tugas akhir. Universitas Surabaya. [3] Kusamadewi, S. (2001). Artificial Intelligence (Teknik dan applikasinya). Graha Ilmu, Indonesia. [4] Levitin, A. (2003). Introduction to the design and analysis of algorithms. Addison Wesley. 497p: Boston. 290
Algoritma Backtracking Pada Permainan Peg Solitaire
Algoritma Backtracking Pada Permainan Peg Solitaire Gilbran Imami, 13509072 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Negascout Untuk Permainan Checkers
Implementasi Algoritma Negascout Untuk Permainan Checkers Aditya Kurniawan Effendi 1 aditya.kurniawan.eff@gmail.com Rosa Delima 2 rosadelima@ukdw.ac.id Antonius R. C. 3 anton@ti.ukdw.ac.id Abstract Checker
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword: Algorithm, Depth First Search, Breadth First Search, backtracking, Maze, Rat Race, Web Peta. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In a Rat Race game, there is only one way in and one way out. The objective of this game is to find the shortest way to reach the finish. We use a rat character in this game, so the rat must walk
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI 3.1. Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Kebutuhan
BAB 3 METODOLOGI 3.1. Analisis Kebutuhan dan Masalah 3.1.1. Analisis Kebutuhan Saat ini banyak permainan yang seharusnya dimainkan oleh dua orang atau lebih yang sudah dilengkapi dengan sistem komputer
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA DEPTH LIMITED SEARCH PADA PERMAINAN PEG SOLITAIRE
IMPLEMENTASI ALGORITMA DEPTH LIMITED SEARCH PADA PERMAINAN PEG SOLITAIRE Griffin Theresia R (1) Joko Purwadi (2) Antonius Rachmat C. (3) griffintheresia@yahoo.com jokop@ukdw.ac.id anton@ti.ukdw.ac.id Abstraksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat, ini terlihat dari pemakaian alat-alat elektronik yang semakin canggih, Seiring
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Artificial Intelligence
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan sub bidang ilmu komputer yang mengkonsentrasikan diri pada otomatisasi kecerdasan tingkah laku 1. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menyebabkan lahirnya berbagai teknologi yang dapat dikatakan bersifat cerdas, misalnya permainan (game), sistem pakar (expert
Lebih terperinciImplementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax
Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Romi Fadillah Rahmat, Muhammad Anggia Muchtar, Dedy Arisandi Fakultas MIPA Program Studi Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciPembuatan Program Pembelajaran Integer Programming Metode Branch and Bound. Frengki
Pembuatan Program Pembelajaran Integer Programming Metode Branch and Bound Frengki Jurusan Teknik Informatika / Fakultas Teknik Universitas Surabaya Frengki91@gmail.com Abstrak Linier programming adalah
Lebih terperinciPerangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur
Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Hartono 1) Liva Junter 2) STMIK IBBI Medan Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 Email: hartonoibbi@gmail.com 1 Abstrak
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE
PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Alvin Andhika Zulen (13507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III AALISIS MASALAH DA RACAGA PROGRAM III.1. Analisis Masalah Permainan Halma merupakan permainan yang mengasah logika pemainnya. Permainan halma mengharuskan pemainnya untuk memindahkan pion-pion
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNING PADA PERMAINAN FIVE IN ROW SKRIPSI NUR JANNAH
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNING PADA PERMAINAN FIVE IN ROW SKRIPSI NUR JANNAH 061401081 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE PADA ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING SKRIPSI ISHRI IFDHILLAH MARBUN
PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE PADA ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING SKRIPSI ISHRI IFDHILLAH MARBUN 081402002 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Word search puzzle merupakan salah satu permainan teka-teki yang cukup populer di masyarakat. Word search puzzle adalah permainan pencarian kata dalam kumpulan huruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi sesuatu yang berpengaruh dalam industri game application.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal 1. 1 Dan W. Patterson, Introduction to Artificial Intelligence and Expert System, Prentice Hall, 1990,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Sesuai dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, saat ini terdapat berbagai macam teknologi aplikasi yang dirancang untuk menggantikan fungsi benda yang dioperasikan
Lebih terperinciJURNAL INFORMATIKA SIMULASI PERGERAKAN LANGKAH KUDA MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH
SIMULASI PERGERAKAN LANGKAH KUDA MENGGUNAKAN METODE BREADTH FIRST SEARCH Youllia Indrawaty [1], Asep Nana Hermana [2], Vichy Sinar Rinanto [3] Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Nasional Bandung
Lebih terperinciSIMULASI ALGORITMA A* UNTUK MENYELESAIKAN PATHFINDING
SIMULASI ALGORITMA A* UNTUK MENYELESAIKAN PATHFINDING Saprizal Nasution 1, Mardiana 2 1 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM jhoni No. 70 Medan, Indonesia rizal_allstar@rocketmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN MATH MAZE
PENERAPAN ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN MATH MAZE Teneng, Joko Purwadi, Erick Kurniawan Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Email: patmostos@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan (game) merupakan bidang usaha manusia terhadap kecerdasan buatan, salah satunya adalah sliding puzzle. Permainan ini merupakan permainan yang dapat melatih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Langkah Penelitian Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini : 1. Studi Literatur Bertujuan untuk mencari teori mengenai permainan Tic Tac Toe
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY BEST FIRST SEARCH PADA APLIKASI PERMAINAN CONGKLAK UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN LUBANG DENGAN POLA BERFIKIR DINAMIS
IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY BEST FIRST SEARCH PADA APLIKASI PERMAINAN CONGKLAK UNTUK OPTIMASI PEMILIHAN LUBANG DENGAN POLA BERFIKIR DINAMIS Galih Hermawan Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN CHECKER MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DENGAN NEGASCOUT SKRIPSI
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN CHECKER MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DENGAN NEGASCOUT SKRIPSI MUHAMMAD AIDIL AKBAR 061401020 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN CONGKLAK SKRIPSI ADHHAL HUDA BAKRI
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BACKTRACKING PADA PERMAINAN CONGKLAK SKRIPSI ADHHAL HUDA BAKRI 061401067 PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciCombinatorial Game Theory, Game Tree, dan Intelegensia Buatan
Combinatorial Game Theory, Game Tree, dan Intelegensia Buatan Ripandy Adha - 13507115 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40116, email: if17115@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang
Lebih terperinciABSTRAK. Keyword : Game, Endless Runner, Unity.
ABSTRAK Game ber-genre endless runner dapat didefinisikan oleh dua hal yaitu karakter pemain yang tidak dapat berhenti atau maju terus ke depan. Pengaturan game yang sederhana, hanya berfokus terhadap
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA COLUMN BY COLUMN DAN DEPTH-FIRST SEARCH DALAM PERMAINAN BABYLON TOWER SKRIPSI HARRY
PENERAPAN ALGORITMA COLUMN BY COLUMN DAN DEPTH-FIRST SEARCH DALAM PERMAINAN BABYLON TOWER SKRIPSI HARRY 111402046 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR ALGORITMA BACKTRACKING UNTUK PENYELESAIAN PUZZLE GAMBAR BENDERA (BACKTRACKING ALGORITHM FOR COMPLETING PUZZLE FLAG)
LAPORAN TUGAS AKHIR ALGORITMA BACKTRACKING UNTUK PENYELESAIAN PUZZLE GAMBAR BENDERA (BACKTRACKING ALGORITHM FOR COMPLETING PUZZLE FLAG) Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana
Lebih terperinciEvaluasi dan Usaha Optimalisasi Algoritma Depth First Search dan Breadth First Search dengan Penerapan pada Aplikasi Rat Race dan Web Peta
Evaluasi dan Usaha Optimalisasi Algoritma Depth First Search dan Breadth First Search Tjatur Kandaga, Alvin Hapendi Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PENYELESAIAN GAME MINESWEEPER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY BEST FIRST SEARCH SKRIPSI IRMA Y N SIGIRO
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PENYELESAIAN GAME MINESWEEPER MENGGUNAKAN ALGORITMA GREEDY BEST FIRST SEARCH SKRIPSI IRMA Y N SIGIRO 061401069 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa orang sekaligus dengan menggunakan beberapa komputer yang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Akhir-akhir ini, banyak muncul perangkat lunak permainan (game) komputer yang menyediakan fasilitas untuk dapat bermain dalam suatu jaringan komputer (network) yang
Lebih terperinciSimulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana ( )
Simulasi Pencarian Rute Terpendek dengan Metode Algoritma A* (A-Star) Agus Gustriana (0222182) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia E-mail
Lebih terperinciVersi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)
JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (2017) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Sistem Pakar Pemilihan Topik Judul Skripsi Dengan Metode Forward Chaining
Lebih terperinciOutline. Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) Pengantar. Definisi. 2-3 Trees
Struktur Data & Algoritme (Data Structures & Algorithms) 2-3 Trees Outline Pengantar Definisi 2-3 Tree Operasi: Search Insert Delete (a,b)-tree Denny (denny@cs.ui.ac.id) Suryana Setiawan (setiawan@cs.ui.ac.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1-1. Howard. W. Sams & Co.1987, hal 1. 1 Frenzel, L.W. Crash Course In Artifical Intelligence And Expert Systems. 1st Edition.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang makin pesat menyebabkan kebutuhan akan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam komputerpun meningkat. Kecerdasan buatan
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNIGN PADA PERMAINAN FIVE IN ROW
Volume : II, Nomor : 1, Pebruari 214 ISSN : 2339-21X ANALISIS ALGORITMA MINIMAX DENGAN OPTIMASI ALPHA BETA PRUNIGN PADA PERMAINAN FIVE IN ROW Vanlyco Simbolon (811362) Mahasiswa STMIK Budidarma Medan Jln.
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah suatu pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia. Kecerdasan buatan dapat digunakan
Lebih terperinciRancangan Permainan Othello Berbasis Android Menggunakan Algoritma Depth-First Search
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 28-34 28 Rancangan Permainan Othello Berbasis Android Menggunakan Algoritma Depth-First Search 1 Mauza Saputri Handayani, 1 Dedy Arisandi, 1 Opim
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
30 BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis permainan, yaitu konsep aturan dan cara bermain pada game yang berhubungan dengan program yang
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah banyak mengarah pada Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : stage, player, Macromedia Flash 8 Professional, Action Script 2.0, Adobe Photoshop CS.
ABSTRAK Game d Poe Adventure adalah sebuah game perjalanan panjang Poe dalam menemukan identitas dirinya yang hilang Game ini terdiri dari sepuluh stage Setiap berhasil melewati satu level maka akan mendapatkan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab 4 ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dan selanjutnya akan diimplementasikan pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Permainan Catur Permainan catur adalah permainan kuno yang telah dimainkan berabadabad lamanya. Permainan catur dimainkan di atas papan yang memiliki 64 kotak (blok). Terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja maupun orang dewasa. Game ini terdiri dari game tradisional dan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permainan atau sering disebut dengan game merupakan suatu sarana hiburan yang diminati dan dimainkan oleh banyak orang baik dari kalangan anakanak, remaja maupun orang
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA MONTE CARLO TREE SEARCH PADA PERMAINAN HALMA SKRIPSI VINCENTIUS
PENERAPAN ALGORITMA MONTE CARLO TREE SEARCH PADA PERMAINAN HALMA SKRIPSI VINCENTIUS 111402075 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III1 Analisis Sistem Pada analisis sistem akan dibahas mengenai analisis game sejenis dan analis game pacman Arkage ini Pada analisis game sejenis dilakukan observasi
Lebih terperinciPenerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking
Penerapan Algoritma DFS pada Permainan Sudoku dengan Backtracking Krisna Dibyo Atmojo 13510075 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. O, yang bergiliran menandai ruang dalam kotak berukuran 3 3. Pemain yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tic Tac Toe adalah permainan kertas dan pensil untuk dua pemain, X dan O, yang bergiliran menandai ruang dalam kotak berukuran 3 3. Pemain yang berhasil menempatkan
Lebih terperinciSOAL EKSPLORASI. Jawab: (a) Tiga buah (4 4 1, 3 3 3, 4 3 2) Skema penilaian: Satu jawaban benar nilainya 1. Dua jawaban benar nilainya
SOAL EKSPLORASI 1. Kita ingin membuat kerangka berbentuk segitiga yang panjang sisi-sisinya berupa bilangan bulat dari sehelai kawat. Sebagai contoh, dari kawat sepanjang 9 cm kita dapat membuat kerangka
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ALGORITMA MINIMAX DENGAN MENGGUNAKAN BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) PADA PERMAINAN REVERSI SKRIPSI SURYA WIJAYA
PENERAPAN KONSEP ALGORITMA MINIMAX DENGAN MENGGUNAKAN BREADTH-FIRST SEARCH (BFS) PADA PERMAINAN REVERSI SKRIPSI SURYA WIJAYA 061401052 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE
IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Steven Kristanto G 1 Antonius Rachmat C 2 R. Gunawan Santosa 3 stev_en12@yahoo.co.id anton@ti.ukdw.ac.id gunawan@ukdw.ac.id Abstract
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Negamax Dengan Alpha-Beta Pruning pada Permainan Connect Four
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Penerapan Algoritma Negamax Dengan Alpha-Beta Pruning pada Permainan Connect Four Rionaldi Halim* 1, Agustian 2, Daniel Udjulawa 3 1,2 STMIK GI MDP;
Lebih terperinciBAB 4. Implementasi dan Evaluasi
BAB 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Perangkat ajar algoritma minimax berupa simulasi futsal ini dirancang untuk para mahasiswa jurusan teknik informatika dalam membantu pengajaran mata
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Algoritma Genetik, turn-based strategy. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Permainan kartu adalah permainan yang termasuk ke dalam jenis permainan turn-based strategy. Permainan dengan jenis turn-based strategy ini biasanya memiliki AI dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda
Lebih terperinciImplementasi Pemrograman Dinamis dalam Pencarian Solusi Permainan Menara Hanoi
Implementasi Pemrograman Dinamis dalam Pencarian Solusi Permainan Menara Hanoi Jonathan Ery Pradana / 13508007 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1 Pembahasan Permainan Halma adalah salah satu permainan papan yang bertujuan memindahkan bidak-bidak dari satu area ke area lain yang sama warna dan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERMAINAN CHECKERS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA ITERATIVE DEEPENING SEARCH SKRIPSI
PENYELESAIAN PERMAINAN CHECKERS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA ITERATIVE DEEPENING SEARCH SKRIPSI R. MUHAMMAD KHALIL PRASETYO 071402047 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS
Lebih terperinciICE BREAKERS GETARAN LISTRIK. Persiapan
ICE BREAKERS GETARAN LISTRIK Untuk membentuk grup permainan getaran listrik, Anda harus membentuk 2 tim yang jumlah anggotanya harus sama. Cara paling mudah adalah dengan menyuruh peserta mencari pasangan
Lebih terperinciPENERAPAN MODIFIKASI ALGORITMA A* PATHFINDING DALAM GAME BALAP 3D BERBASIS MOBILE KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI
PENERAPAN MODIFIKASI ALGORITMA A* PATHFINDING DALAM GAME BALAP 3D BERBASIS MOBILE KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI OLEH : INDRA MAULANA BACHTIFAR NIM.1108605031 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Dalam sub bab analisis dan perancangan akan dibahas hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan permainan ular tangga yang meliputi Analisis, Flowchart, Perancangan,
Lebih terperinciOleh Lukman Hariadi
ANALISIS PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BACKTRACKING (berbentuk piramida terbalik) PROPOSAL JUDUL Diajukan Untuk Menempuh Tugas Akhir Oleh Lukman Hariadi 14201045 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Game, Pengunduhan, Voucher, Super Admin, Admin, Moderator,Player
ABSTRAK Belakangan ini, banyak sekali bermunculan game-game provider di internet yang menawarkan pengunduhan content game, yang pada umumnya merupakan game-game kecil. Sehingga player yang telah terdaftar
Lebih terperinciPEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nofarianto Sihite
PEMBUATAN GAME CONGKLAK DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Nofarianto Sihite 12.11.6675 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciSEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM
SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM Ditto Djesmedi ( 0222009 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinciPemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem
Pemanfaatan Pohon dalam Realisasi Algoritma Backtracking untuk Memecahkan N-Queens Problem Halida Astatin (13507049) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN PENERAPAN ALGORITMA NEGAMAX ALPHA BETA PRUNING PADA PERMAINAN OTHELLO NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Bayu Trisna Pratama
PERANCANGAN PENERAPAN ALGORITMA NEGAMAX ALPHA BETA PRUNING PADA PERMAINAN OTHELLO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Bayu Trisna Pratama 13.11.7056 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga
KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan
Lebih terperinciSIMULASI PENCARIAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING. Abstract
SIMULASI PENCARIAN JALAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKTRACKING Samuel Lukas 1, Toni Anwar 2, Sony Panji Wicaksono 3 Abstract Path Finding is a problem that appears in the development of hardware or software,
Lebih terperinciAPLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION
APLIKASI GAME TIC TAC TOE 6X6 BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA MINIMAX DAN HEURISTIC EVALUATION Ever Jayadi1), Muhammad Aziz Fatchur Rachman2), Muhammad Yuliansyah3) 1), 2), 3) Teknik Informatika
Lebih terperinciPENYUSUNAN JADWAL PRAKTIKUM MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE BEST FIRST SEARCH ABSTRAK
PENYUSUNAN JADWAL PRAKTIKUM MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE BEST FIRST SEARCH Jerry Wiyono (0827003) Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciPenerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem
Penerapan Pohon dengan Algoritma Branch and Bound dalam Menyelesaikan N-Queen Problem Arie Tando (13510018) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Strategi di belakang Minimax algoritma adalah komputer berasumsi bahwa kedua pemain akan main sejauh kemampuan mereka. Maka, jika lawan mempunyai
Lebih terperinciPerbandingan Penerapan Algoritma Minimax Dengan Algoritma Alpha-Beta Pruning Pada Permainan Othello
Perbandingan Penerapan Algoritma Minimax Dengan Algoritma Alpha-Beta Pruning Pada Permainan Othello T. Arie Setiawan P. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 50711 arie_setiawan_p@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA A* PATHFINDING DALAM MENGATUR PRILAKU PERGERAKAN KERBAU DALAM GAME 3D MAKEPUNG KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI
PENERAPAN ALGORITMA A* PATHFINDING DALAM MENGATUR PRILAKU PERGERAKAN KERBAU DALAM GAME 3D MAKEPUNG KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI I PUTU AGUS EDY SAPUTRA NIM. 1108605050 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciImplementasi Algoritma BFS dan DFS dalam Penyelesaian Token Flip Puzzle
Implementasi BFS dan DFS dalam Penyelesaian Token Flip Puzzle Ali Akbar Septiandri - 13509001 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE GENERATE AND TEST DALAM PENYELESAIAN PUZZLE 2048 BERBASIS MOBILE SKRIPSI
IMPLEMENTASI METODE GENERATE AND TEST DALAM PENYELESAIAN PUZZLE 2048 BERBASIS MOBILE SKRIPSI DEVINA PRATIWI HALIM 101401094 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciPemrograman Lanjut. Interface
Pemrograman Lanjut Interface PTIIK - 2014 2 Objectives Interfaces Defining an Interface How a class implements an interface Public interfaces Implementing multiple interfaces Extending an interface 3 Introduction
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk
BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN Perangkat lunak terdiri dari 2 bagian utama, yaitu game tree untuk memberi kecerdasan bagi komputer.dan pencarian nilai terkecil bagi manusia. Langkah pertama sebelum menuju
Lebih terperinciGAME CATUR JAWA WITH REINFORCEMENT LEARNING
GAME CATUR JAWA WITH REINFORCEMENT LEARNING Muhammad Fauzy Teknik Informatika Politeknik Elekronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email: fauze86@gmail.com, ABSTRAK Kecerdasan
Lebih terperinciAPLIKASI SIMULASI METODE PENCARIAN LINIER, BINER DAN INTERPOLASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
APLIKASI SIMULASI METODE PENCARIAN LINIER, BINER DAN INTERPOLASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Gelar Sarjana Strata I Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI PERMAINAN OTHELLO 16X16 BERBASIS DESKTOP DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING
PEMBUATAN APLIKASI PERMAINAN OTHELLO 16X16 BERBASIS DESKTOP DENGAN ALGORITMA ALPHA BETA PRUNNING Andrean Nurdiansyah 1), Bayu Trisna Pratama 2), Lalu M. Afif Farhan 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan melalui aplikasi komputer saat ini cukup pesat perkembangannya. Tampilan yang menarik dan atraktif semakin membuat berbagai kalangan yang telah terbiasa bermain
Lebih terperinciPerangkat Lunak Permainan Deal or No Deal
Perangkat Lunak Permainan Deal or No Deal Sukiman 1) Aryanta Syahputra 2) STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: sukiman_liu@yahoo.com 1) Abstrak Permainan (game)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence ) merupakan salah satu cabang dari ilmu computer yang membuat agar mesin atau komputer dapat melakukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan komputer tidak hanya sebagai sarana penghitung biasa saja tetapi sudah meliputi berbagai sarana seperti sarana informasi, hiburan, atau
Lebih terperinci@UKDW. Lampiran B - 1 BAB 1 PENDAHULUAN
Lampiran B - 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permainan adalah salah satu jenis hiburan. Selain itu, permainan juga dapat menjadi suatu hal yang menantang maupun untuk mengasah kemampuan otak pemain.
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Othello
Penerapan Algoritma Greedy dalam Permainan Othello Fabrian Oktavino H - 13510053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA GAME SUMMY SKRIPSI REZA HIDAYAT BAYU PRABOWO
IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY PADA GAME SUMMY SKRIPSI REZA HIDAYAT BAYU PRABOWO 091401068 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Lebih terperinciUKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aplikasi yang mengarah dalam bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) khususnya dalam aplikasi permainan yang saat ini berkembang
Lebih terperinciPerancangan Aplikasi Permainan Reversi Menggunakan Metode Greedy Edy 1), Wilianto 2), Yuliana 3)
JURNAL ILMIAH CORE IT e-issn: 2548-3528 p-issn: 2339-1766 Perancangan Aplikasi Permainan Reversi Menggunakan Metode Greedy Edy 1), Wilianto 2), Yuliana 3) STMIK IBBI Jalan Sei Deli No. 18 Medan e-mail:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi jaman sekarang, dapat dijumpai sejumlah mesin yang dapat mengerjakan berbagai kegiatan layaknya manusia. Seseorang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang pesat pada video game mendorong para pengembang game untuk mengembangkan video game yang lebih baik dari sebelumnya. Jenis permainan berkembang dari
Lebih terperinciDAFTAR ISI. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Game Krazy MiniGolf adalah game yang didasari dari olahraga mini golf atau mini putt. Game ini tampil dengan sudut pandang pemain dari samping. Sudut pandang permainan dari samping menyebabkan
Lebih terperinciPenyelesaian Permainan 3 missionaries and 3 cannibals Dengan Algoritma Runut-Balik
Penyelesaian Permainan 3 missionaries and 3 cannibals Dengan Algoritma Runut-Balik Hendro Program Studi Teknik Informatika Alamat : Jl. iumbeuluit Gg.Suhari No. 95/155A E-mail: kyoshiro@students.itb.ac.id
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Greedy, BFS, Branch and Bound, dan Metode Heuristik dalam Permainan Reversi
Implementasi Algoritma Greedy, BFS, Branch and Bound, dan Metode Heuristik dalam Permainan Reversi Gilang Julian Suherik - 13512045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Lebih terperinciAKUISISI PENGETAHUAN MENGGUNAKAN MULTIPLE CLASSIFICATION RIPPLE DOWN RULES (MCRDR)
AKUISISI PENGETAHUAN MENGGUNAKAN MULTIPLE CLASSIFICATION RIPPLE DOWN RULES (MCRDR) Diana Pratiwi¹, Ririn Dwi Agustin², Agung Toto Wibowo³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Proses ekstraksi
Lebih terperinci