Satuan Kerja : Satuan Polisi Pamong Praja
|
|
- Benny Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Satuan Kerja : Satuan Polisi Pamong Praja Jenis Pelayanan : 1. Operasi Yustisi Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum Persyaratan Pelayanan Persyaratan bagi Obyek / Sasaran Operasi : 1 Telah ditemukan Pelanggaran Perda dan Keputusan Kepala Daerah 2 Telah dilakukan teguran I dan II ; PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kab.Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan Penegakan Peraturan Daerah 1 Penyelidikan Sesuai pasal 149 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (atas kuasa undang-undang) memiliki kewenangan untuk melakukan penyelidikan. 2 Penyidikan Pelanggaran Peraturan Daerah (Tratibum) Dilaksanakan oleh PPNS setelah diketahui bahwa suatu peristiwa yang terjadi merupakan pelanggaran Peraturan Daerah yang termasuk dalam lingkup tugas dan wewenang sesuai dengan Undang-Undang yang menjadi dasar hukumnya dalam wilayah kerjanya. 3 4 Pemeriksaan Pemeriksaan tersangka dan saksi dilakukan oleh PPNS yang bersangkutan, dalam pengertian tidak boleh dilimpahkan kepada petugas lain yang bukan penyidik. Setelah diadakan pemeriksaan oleh PPNS terhadap tersangka dan tersangka mengakui telah melakukan pelanggaran Peraturan Daerah serta bersedia dan mentaati untuk melakanakan ketentuan Peraturan Daerah tersebut sesuai dengan jenis usaha/kegiatan yang dilakukan dalam waktu 15 hari sejak pelaksanaan pemeriksaan tersebut akan mengakui kesalahan kepada yang bersangkutan diharuskan membuat surat pernyataan. Pemanggilan a Dasar hukum pemanggilan adalah sesuai dengan ketentuan KUHAP sepanjang menyangkut pemanggilan; b Dasar pemanggilan tersangka dan saksi sesuai dengan kewenangan yang ditetapkan dalam undang-undang yang menjadi dasar hukumnya masing-masing (Perda). c d e f g Yang berwenang menandatangani Surat Panggilan pada prinsipnya adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja adalah penyidik (PPNS), maka penandatanganan Surat Panggilan dilakukan oleh pimpinannya selaku penyidik. Dalam hal pimpinan Satuan Polisi Pamong Praja bukan penyidik (PPNS), maka surat Panggilan ditandatangani oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satuan Polisi Pamong Praja yang diketahui oleh pimpinan. Surat Panggilannya dilakukan oleh petugas PPNS, agar yang bersangkutan dengan kewajiban dapat memenuhi panggilan tersebut (bahwa kesengajaan tidak memenuhi panggilan diancam dengan pasal 216 KUHAP). Dalam hal panggilan tidak dipenuhi tanpa alasan yang sah setelah dilakukan 2 (dua) kali pemanggilan, maka PPNS dapat meminta bantuan kepada penyidik Polri untuk melakukan penangkapan. Setelah tindakan penangkapan dilakukan penyidik Polri segera melakukan pemeriksaan tentang ketidak hadiran tersangka/saksi memenuhi panggilan tersebut. Selanjutnya penyidikan terhadap pelanggaran Perda di bidang lingkup tugas dan kewenangan PPNS dilakukan oleh PPNS
2 h i j k Dalam hal yang dipanggil berdomisili di luar wilayah PPNS pemanggilan dilakukan dengan bantuan penyidik Polri dan pemeriksaan selanjutnya sejauh mungkin dilaksanakan oleh PPNS yang bersangkutan. Surat panggilan harus sudah diterima oleh yang dipanggil selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum tanggal hadir yang ditentukan. Surat panggilan harus diberi nomor sesuai ketentuan registrasi instansi PPNS yang bersangkutan. Untuk panggilan terhadap tersangka atau saksi WNI yang berada di luar negeri dimintakan bantuan kepada penyidik Polri. 5 Penangkapan 1 Pada prinsipnya Satuan Polisi Pamong Praja tidak memiliki kewenangan melakukan penangkapan, kecuali dalam hal tertangkap tangan. 2 Dalam hal tertangkap tangan karena pelanggaran Perda dan bukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja yang bersangkutan tetapi terjadi dalam lingkup wilayah kerja dan kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja, maka kemudian diserahkan kepada PPNS, yang bersangkutan segera melakukan pemeriksaan. 3 Dalam hal PPNS memerlukan bantuan penangkapan dari penyidik Polri maka surat permintaan bantuan penangkapan ditujukan kepada Kepolres setempat Up. Kasat Serse. 6 Penyitaan Dasar hukum penyitaan adalah undang-undang yang menjadi dasar hukum PPNS dan tata cara diatur dalam KUHAP. Surat permintaan kepada Ketua Pengadilan Negeri dibuat oleh PPNS dan disampaikan langsung kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat dengan tembusan kepada 1 Penyidik Polri. 2 Dalam hal PPNS memerlukan bantuan Penyidik Polri untuk melakukan penyitaan, maka PPNS meminta bantuan penyitaan kepada Penyidik Polri ; 3 Penandatanganan Surat Perintah Penyitaan diatur sebagai berikut: a. Dalam hal atasan anggota Polisi Pamong Praja seorang penyidik (PPNS) maka penandatanganan Surat Perintah penyitaan dilakukan oleh atasan anggota Polisi Pamong Praja selaku penyidik b. Dalam hal atasan anggota Polisi Pamong Praja bukan penyidik (PPNS) maka penandatanganan Surat Penyitaan dilakukan oleh anggota Polisi Pamong Praja yang PPNS dengan diketahui oleh atasannya. 4 Sehubungan dengan pelaksanaan penyitaan tersebut PPNS memberikan tanda penerimaan benda, selain kepada orang dari mana benda itu disita untuk dijadikan barang bukti atau dikembalikan berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri 7 Penyelesaian 1 PPNS wajib melaksanakan administrasi penyidikan dari setiap perkara yang ditangani. 2 Penandatanganan Surat Pengantar berkas perkara dilaksanakan sebagai berikut. i. Dalam hal atasan anggota Polisi Pamong Praja seorang penyidik (PPNS) maka penandatanganan surat pengantar berkas perkara dilakukan oleh atasan anggota Polisi Pamong Praja selaku penyidik. ii. Dalam hal atasan anggota Polisi Pamong Praja bukan penyidik (PPNS) maka penandatanganan surat pengantar berkas perkara dilakukan oleh anggota Polisi Pamong Praja yang PPNS dengan diketahui atasannya 3 Bagi pelaku tindak pidana Peraturan Daerah PPNS melakukan tindakan pertama berupa pembinaan terhadap pelanggarannya sesuai dengan bidang dan bentuk ketentraman dan ketertiban umum yang dilanggar. 4 Kemudian PPNS membuat Berita Acara Surat Pernyataan berupa Surat Perjanjian.
3 4 Jangka Waktu Penyelesaian 5 Biaya / Tarif 6 Produk Pelayanan 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas 5 Dalam surat perjanjian tersebut memuat berupa identitas siapa/kuasa atau penanggung jawab perjanjian i. Obyek tindak pidana yang dilanggar. ii. Waktu dan lamanya perjanjian. iii. Kemudian memuat tanggal dan ditandatangani oleh yang berjanji. 6 Setelah habis masa perjanjian tersebut akan tetapi yang bersangkutan tidak memenuhi janjinya maka PPNS dapat memberikan surat teguran 1 dengan tuntutan kepada instansi terkait sesuai dengan bidang dan bentuk pelanggaran Perda (Tratibum). 7 Apabila teguran I (pertama) tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 7 X 24 jam maka dapat disusul dengan teguran II (kedua) dengan tetap memberikan tembusan kepada instansi terkait. 12 hari kerja Gratis Operasi Yustisi Penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah serta Peraturan Perundang-undangan lainnya. Administrasi (Surat tugas, Rangkuman Peraturan Daerah dan Peraturan lainnya, Laporan kejadian pelanggaran, surat peringatan-peringatan yang telah disampaikan, Blanko 8 Kompetensi Pelaksana 1 Berkualifikasi PPNS ; 2 Memahami Pengetahuan tentang Hukum ; 3 Mempunyai kemampuan melakukan Penyelidikan, Penyidikan, Pemeriksaan terhadap suatu pelanggaran Peraturan Daerah maupun Keputusan Kepala Daerah ; 4 Memahami Berbagai Peraturan Daerah yang menajdi sasaran terjadinya Pelanggaran ; 9 Pengawasan internal 1 Kasatpol PP 2 Kasi Penegakan Perda 3 Keputusan Kepala Daerah 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 40 orang, disesuaikan dengan intensitas permasalahan. (dalam hal tertentu melibatkan aparat lain yang terkait : TNI dan Polri ) ; 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha serta aktivitas lainnya. 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri).
4 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Secara Periodik. (setiap bulan) Jenis Pelayanan : 2. Pengawasan Umum Pelaksanaan Perda dan Keputusan Kepala Daerah No Komponen U r a I a n 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Penjadwalan Kegiatan operasi pengawasan umum Pelaksanaan Perda dan Keputusan Kepala Daerah Tersedia Sarana dan Prasarana Penunjang Kegiatan ; Tersedia Personil Pelaksana kegiatan 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 4 Jangka Waktu Penyelesaian 5 Biaya / Tarif 6 Produk Pelayanan 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Patroli Pengawasan adalah penugasan patroli yang bersifat inspeksi dan diselenggarakan menurut kebutuhan untuk memantau keadaan daerah atau beberapa tempat yang menurut perkiraan akan timbulnya gangguan terhadap ketenteraman dan ketertiban umum serta upaya penegakan Peraturan Daerah yang ada. 1 2 Tugas dari Patroli adalah : a Pemeliharaan, Pengawasan, Penertiban Ketenteraman dan Ketertiban Umum, Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. b Melaksanakan pembinaan masyarakat. c Penerangan pada masyarakat tentang hal-hal yang mengenai tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. d Mensosialisasi kebijakan Pemerintah yang terkait dengan tugas Polisi Pamong Praja serta menampung saran-saran dari masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah. Administrasi Patroli Pengawasan : a Surat Perintah Patroli Pengawasan b Daftar Petugas Patroli Pengawasan c Laporan Hasil Tugas Patroli 1 Hari ( kegiatan bersifat harian) Gratis laporan terjadinya pelanggaran maupun kegiatan masyarakat lainnya. Administrasi Kegiatan Patroli Pengawasan ( Surat Tugas, Rangkuman Peraturan dll),kamera, buku laporan kegiatan pengawasan, mesin ketik/komputer/laptop,printer, kendaraan 8 Kompetensi Pelaksana 1 2 Ulet dan tahan uji. Memiliki sifat ingin tahu.
5 3 Memiliki pengetahuan tentang tugasnya dan diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan yang datang dari masyarakat. 9 Pengawasan internal 1 Kasatpol PP 2 Kasi Penegakan Perda 3 Keputusan Kepala Daerah Mampu memahami serta menampung apa yang merupakan keinginan/aspirasi masyarakat. Ramah, sopan dan santun serta menghargai setiap orang. Perlunya dibuat pos-pos Satuan Polisi Pamong Praja untuk melaksanakan kegiatannya ditempat keramaian seperti pasar dan pertokoan. 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 12 Jaminan Pelayanan 10 orang/regu/kegiatan. Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Secara Periodik. (setiap bulan)
6 Jenis Pelayanan : 3. Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Penjadwalan kegiatan 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan Salah satu cara pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah Sosialisasi Produk Hukum, terutama Peraturan Daerah, dan produk hukum perundangan lainnya dalam menjalankan roda pemerintahan di daerah kepada masyarakat. Hal tersebut tidak dapat dilaksanakan secara sekaligus akan tetapi bertahap dan berkesinambungan, sehingga masyarakat dapat memahami arti pentingnya ketaatan dan kepatuhan terhadap produk hukum daerah, oleh karena itu dalam sosialisasi harus memenuhi : 1 Penentuan sasaran sosialisasi seperti perorangan, kelompok atau Badan Usaha. 2 Penetapan waktu pelaksanaan sosialisasi seperti bulanan, triwulan, semester dan tahunan. Perencanaan dengan penggalan waktu tersebut dimaksudkan agar kegiatan yang akan dilakukan akan memiliki limit waktu yang jelas dan mempermudah penilaian keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan. 3 Penetapan materi sosialisasi dilakukan agar maksud dan tujuan sosialisasi dapat tercapai dengan terarah. Selain itu penetapan materi sosialisasi disesuaikan dengan subjek, objek dan sasran sosialisasi. 4 Penetapan tempat 5 Sosialisasi yang dilakukan agar bersifat formal dan informal, hal tersebut sangat tergantung kepada kondisi di lapangan. 6 Penetapan dukungan administrasi. 7 Penentuan Nara sumber 8 Adapun bentuk dan Metode dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban umum ; 4 Jangka Waktu Penyelesaian 1 hari 5 Biaya / Tarif Gratis 6 Produk Pelayanan Pembinaan kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Satuan Pengamanan Hotel, Tempat Wisata dll) 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Administrasi Kegiatan Pembinaan Tramtibum ( Surat Tugas, Rangkuman Peraturan dll),kamera, buku laporan kegiatan, mesin ketik/komputer/laptop,printer, OHP, Layar OHP, kendaraan operasional. 8 Kompetensi Pelaksana 1 Setiap petugas harus memiliki wawasan dan llmu pembinaan/penyuluhan terutama pengetahuan tentang berbagai bentuk Peraturan Daerah dan peraturan perundangundangan lainnya. 2 Dapat menyampaikan maksud dan tujuan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dapat juga dengan bahasa daerah setempat. 3 Menguasai teknik penyampaian informasi dan teknik presentasi yang baik. 4 Berwibawa, penuh percaya diri dan tanggung jawab yang tinggi
7 5 Setiap petugas harus dapat menarik simpati masyarakat. 6 Sanggup menerima saran dan kritik masyarakat khususnya Satuan Polisi Pamong Praja dan kepada Pemerintah Daerah umumnya serta mampu mengindentifikasi masalah. 7 Memberikan alternatif pemecahan masalah tanpa mengurangi tugas pokoknya. 9 Pengawasan internal 1 Kasatpol PP 2 Kasi Penegakan Perda 3 Keputusan Kepala Daerah 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 5 orang (melibatkan unsur instansi terkait seperti TNI, POLRI, Disperindagkop, Dinas Kesehatan dll, secara bergantian sesuai jenis pembinaan yang dilaksanakan ) 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha serta aktivitas lainnya. 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Secara Periodik. (akhir tahun)
8 Jenis Pelayanan : 4. Penanganan Unjuk rasa dan Kerusuhan Massal No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan ada laporan atau ditemukan unjuk rasa atau kerusuhan massal. 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan Memakai Pakaian Dinas Lapangan II (PDL II) Menyiapkan perlengkapan yang diperlukan : a Perlengkapan perorangan, Helm, Pentungan, Borgol, Tameng dan dapat diperlengkapi dengan senjata api (bagi yang mepunyai ijin). b Kendaraan khusus dilengkapi dengan sirine, lampu perhatian (lampu sorot), megaphone dan alat komunikasi. Menyiapkan daftar petugas dan Surat Perintah Pengamanan. Komandan Operasi memberikan arahan singkat perihal : a Lokasi. b Rute yang ditempuh. c Situasi yang mungkin dihadapi. 4 Jangka Waktu Penyelesaian 5 Biaya / Tarif 6 Produk Pelayanan 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas 1 hari Gratis Kondisi aman dan tertib Surat Tugas, Tameng Kenut, Peluit, Borgol, Helm, megaphone, HT, Handycam, Lampu Perhatian (Sorot) Kendaraan Operasional Pengangkut Pasukan (truk). 8 Kompetensi Pelaksana - Memiliki kemampuan bernegoisasi ; - Memiliki pengetahuan tentang intelijen, - Memiliki kondisi fisik yang prima dll - Memiliki pengalaman/pernah melakukan pelatihan pengendalian masa. 9 Pengawasan internal Setiap selesai pelaksanaan kegiatan dilaporkan pada pimpinan./kasatpol PP melalui Kasi Bintramtiblinmas 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran
9 11 Jumlah Pelaksana 40 orang (bersama unsur aparat lainnya, TNI, POLRI dll) 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan Mengacu pada Protap Pol PP ; Pengendalian dari Provost ; Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Setiap Kegiatan pengamanan unjuk rasa.
10 Jenis Pelayanan : 5. Pengawalan pejabat / orang-orang penting No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Ada kegiatan pejabat atau orang-orang penting yang membutuhkan pengawalan. 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan Dua kendaraan bermotor dengan keadaan siap bergerak pada posisi sejajar, dan pengawal berdiri disamping sepeda motor. Pejabat/VIP sudah berada dalam kendaraan dan sudah siap menerima laporan kesiapan dari pengawal. Komandan Operasi menuju ke ajudan melakukan laporan siap melakukan pengawalan. Sepeda motor berjajar dengan sepeda motor lainnya berangkat menuju tujuan. Selama perjalanan lampu dinyalakan dan sirene hidup. Tiba di tujuan : a Sebelum berhenti berikan tanda/isyarat pelan. b Berhenti dan parkir di tempat aman. c Selesai acara akan kembali ke kantor. 7 Tiba di kantor Setelah sepeda motor di parkir, Komandan Operasi laporan ke ajudan bahwa pengawalan telah selesai dilaksanakan. 4 Jangka Waktu Penyelesaian 5 Biaya / Tarif 6 Produk Pelayanan 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Menyesuaikan dengan jenis kegiatan ; Gratis Rasa aman pejabat dan orang penting Helm, peluit, Alat komunikasi (HT), sepeda motor / mobil patwal. Yang dilengkapi dengan sirine. 8 Kompetensi Pelaksana Memiliki kemampuan untuk mengendarai kendaraan roda dua dan roda empat dengan baik ; Memiliki pengetahuan tentang Lalu Lintas ; Memiliki Pengetahuan dan kemampuan terkait dengan pengawalan pejabat ; Memiliki kemampuan berkoordiansi dan berkomunikasi dengan baik. 9 Pengawasan internal Setiap selesai pelaksanaan kegiatan dilaporkan pada pimpinan./kasatpol PP melalui Kasi Bintramtiblinmas
11 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 12 Jaminan Pelayanan 5 orang (bersama unsur aparat lainnya, TNI, POLRI dll) Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha serta aktivitas lainnya. 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan Mengacu pada Protap Pol PP ; Pengendalian dari Provost ; Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Setiap bulan secara periodik/rutin.
12 Jenis Pelayanan : 6. Penjagaan Rumah Dinas Pejabat Daerah No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Penjadwalan kegiatan/piket. 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Merencanakan penyusunan jadwal dan petugas yang akan melakukan tugas di rumah dinas. 2 Membuat berita acara pelimpahan tugas dengan petugas jaga pengganti yang di tandatangani oleh yang melimpahi dan yang menerima pelimpahan tugas. 3 Mencatat dan mengenali identitas setiap tamu yang berkunjung. 4 Melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar pintu gerbang pada saat pejabat/tamu keluar mesuk lingkungan rumah dinas 5 Mencatat indentitas, logat bicara/dialek, suara-suara lain yang terdengar, serta pesan yang disampaikan oleh penelpon. 6 Mencatat kejadian-kejadian penting/menonjol selama melakukan tugas jaga. 7 Melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap petugas pelayanan seperti petugas telepon, PAM, listrik dan lain-lain. 8 Melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif di setiap tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian. 9 Menjaga dan menertibkan para pedagang penjaja barang atau sejenisnya serta para pencari sumbangan (perorangan, yayasan dll) 4 Jangka Waktu Penyelesaian 365 hari 5 Biaya / Tarif gratis 6 Produk Pelayanan Pengamanan rumah dinas 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Kenut, Borgol.Buku saku untuk laporan, senter besar, senter kecil, HT, peluit, detektor bahan peledak. 8 Kompetensi Pelaksana Kompetensi fisik yang memadai, kemampuan berkomunikasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kepada Kasatpol PP melalui Kasi Bintramtiblinmas 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 10 orang
13 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha serta aktivitas lainnya. 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan secara periodik/bln
14 Jenis Pelayanan : 7. Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Sekitar Ruang Kerja Pejabat Pemerintah Daerah No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Penjadwalan kegiatan/piket. 4 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Melakukan pemeriksaan di lingkungan ruang kerja pejabat sebelum yang bersangkutan tiba. 2 Melakukan koordinasi dengan tata usaha dan ajudan pejabat yang bersangkutan. 4 Jangka Waktu Penyelesaian 365 hari Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 3 Melakukan pencatatan jadwal kegiatan pejabat pada hari yang bersangkutan dan kegiatan yang akan dilakukan pada waktu 1 (satu) minggu yang akan datang. 4 Memberikan pelayanan penunjang lainnya kepada pejabat tersebut bilamana diperlukan. 5 Mengawasi dan mengenali identitas setiap tamu yang berkunjung. 6 Melakukan pengecekan dan pengawasan secara intensif setiap tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian. 7 Menjaga dan menertibkan para pedagang, penjaja barang, atau sejenisnya dan para pencari sumbangan (perorangan atau yayasan dll) 8 Mengingatkan kepada tata usaha untuk melakukan pengecekan kembali terhadap instalasi listrik, air, pemadam kebakaran, AC, tempat penyimpangan dokumen/arsip dll, setelah pejabat yang bersangkutan meninggalkan tempat. 9 Melaksanakan penjagaan sesuai dengan jam kerja kantor atau sampai dengan batas waktu pejabat meninggalkan tempat. 5 Biaya / Tarif gratis 6 Produk Pelayanan Pengamanan ruang kerja pejabat 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Kenut, Borgol.Buku saku untuk laporan, HT, Detektor bahan peledak ; 8 Kompetensi Pelaksana Kompetensi fisik yang memadai, kemampuan berkomunikasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kepada Kasatpol PP melalui Kasi Bintramtib. 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran
15 11 Jumlah Pelaksana 2 orang/hari 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha serta aktivitas lainnya. 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan secara periodik dan jika terjadi kejadian penting kegiatan secara insidentil
16 Jenis Pelayanan : 8. Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Lokasi Kunjungan Kerja Pejabat Pemerintah Daerah No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Ada Kegiatan Kunjungan Kerja Pejabat 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap objek dan benda-benda yang terdapat di sekitar lokasi kunjungan kerja pejabat. 2 Melakukan pengamatan dan penganalisaan terhadap situasi dan kondisi di sekitar lokasi kunjungan kerja pejabat. 3 Melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif setiap tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian di lingkungan lokasi kunjungan pejabat. 4 Mengawasi dan mencermati kejadian-kejadian penting/menonjol lokasi kunjungan kerja pejabat. 5 dipegang/disentuh serta melokalisir dan memberi tanda pada tempat yang dicurigai tersebut. 6 Mengawasi dan mengenali setiap orang yang berada dilokasi kunjungan kerja pejabat. 7 Melakukan koordinasi dengan pihak protokuler berkesan dengan jenis dan sifat kegiatan serta susunan acara yang akan dilaksanakan. 8 yang akan diundang menghadiri acara dimaksud. 9 Melakukan koordinasi dengan/antar unsur pengamanan lainnya dengan menggunakan alat komunikasi yang ada. 10 Saling memberikan informasi dalam melakukan tugas penjagaan dilapangan 4 Jangka Waktu Penyelesaian menyesuaikan dengan kegiatan 5 Biaya / Tarif gratis 6 Produk Pelayanan Pengamanan lokasi kunjungan kerja pejabat. 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Kenut, Borgol.Buku saku untuk laporan, peluit, HT, Detektor bahan peledak. 8 Kompetensi Pelaksana Kompetensi fisik yang memadai, kemampuan berkomunikasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kedpada Kasat melalui Kasi Bintramtiblinmas 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran
17 11 Jumlah Pelaksana 10 orang 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan secara periodik dan jika terjadi kejadian penting kegiatan secara insidentil
18 Jenis Pelayanan : 9. Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Tempat kedatangan dan tempat tujuan tamu / Delegasi VIP No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Ada kegiatan kedatangan tamu/delegasi VIP. 4 Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Melakukan penjagaan di lingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan tamu/delegasi 2 Melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap objek dan benda-benda dii lingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan, sebelum para tamu/delegasi tiba dilokasi. 3 Melakukan pengamatan dan penganalisaan terhadap situasi dan kondisi di lingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan. 4 Melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian. 5 Mengawasi dan mencermati kejadian-kejadian yang penting/menonjol di tempat kedatangan dan tempat tujuan. 6 Melaporkan kepada aparat keamanan/polisi terdekat, bila menemukan barang yang dicurigai dan diperkirakan berupa BOM, bahan peledak dan jangan sekali-kali 7 Mengawasi dan mengenali setiap tamu undangan dan orang-orang yang berada di lingkungan tempat kedatangan dan tempat tujuan. 8 Melakukan koordinasi dengan pihak protokuler berkenaan dengan jenis dan sifat kegiatan serta susunan acara yang akan dilaksanakan. 9 Melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara atau pihak yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan tersebut berkenaan dengan jumlah dan daftar tamu undangan 10 Melakukan koordinasi dengan/antar unsur pengamanan lainnya dengan menggunakan alat komunikasi yang ada 11 Saling memberikan informasi dalam melakukan tugas penjagaan di lapangan 4 Jangka Waktu Penyelesaian menyesuaikan dengan kegiatan 5 Biaya / Tarif gratis 6 Produk Pelayanan Pengamanan lokasi kunjungan kerja pejabat. 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Kenut, Borgol.Buku saku untuk laporan, peluit, HT, detektor bahan peledak. 8 Kompetensi Pelaksana Kompetensi fisik yang memadai, kemampuan berkomunikasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran
19 11 Jumlah Pelaksana 10 orang 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan secara periodik dan jika terjadi kejadian penting kegiatan secara insidentil
20 Jenis Pelayanan : 10. Penjagaan gedung dan aset No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan Penjadwalan Kegiatan Penjagaan/Piket 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Menyusun rencana jadwal pengawasan serta jenis gedung/aset beserta lokasinya. 2 Merencanakan dan menyiapkan petugas jaga. 3 Melakukan koordinasi dengan pihak ketiga dan pengelola gedung/asset. 4 Melakukan pedataan/bukti kepemilikan gedung/ aset, gambar/situasi/denah/proposal sebagai bahan pengecekan dilapangan. 5 Melakukan komunikasi secara teratur dan berkesinambungan dengan petugas jaga/dinas/ instansi/pengelola gedung/asset. 6 Merencanakan dan menyiapkan sarana dan fasilitas perlengkapan yang digunakan untuk memonitor gedung/asset. 4 Jangka Waktu Penyelesaian menyesuaikan dengan kegiatan 5 Biaya / Tarif gratis 6 Produk Pelayanan Pengamanan lokasi kunjungan kerja pejabat. 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Kenut, Borgol.Buku saku untuk laporan, senter, peluit, detektor bahan peledak. 8 Kompetensi Pelaksana Kompetensi fisik yang memadai, kemampuan berkomunikasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kepada Kasatpol PP melalui Kasi Bintramtib 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 10 orang 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha
21 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan dan jika terjadi kegiatan secara insidentil
22 Jenis Pelayanan : 11. Pemeliharaan Ketenteraman dan Ketertiban Umum Kegiatan Upacara dan acara penting lainnya No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 2 Persyaratan Pelayanan 1 Memakai pakaian dinas lapangan II (PDL II) 2 Melakukan kerja sama dengan dinas instansi terkait. 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan 1 Merencanakan dan menyiapkan petugas yang akan menjaga dilingkungan tempat upacara/ acara penting 2 Melakukan pemeriksaan pendahuluan terhadap objek dan benda-benda sekitar lokasi sebelum acara dimulai. 3 Melakukan koordinasi pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi. 4 Mengarahkan pengemudi kendaraan bermotor peserta upacara menuju tempat parkir yang disediakan. 5 Melakukan penertiban terhadap para pedagang penjaja barang atau sejenisnya di lokasi. 6 Melakukan pengamatan dan penganalisaan terhadap situasi dan kondisi di sekitar lokasi sebelum acara dimulai. 7 Melakukan pengawasan dan pengecekan secara intensif setiap tempat yang tersembunyi dan kurang mendapat perhatian di lingkungan lokasi 8 Mengawasi dan mencermati kejadian-kejadian yang penting.menonjol disekitar lokasi 9 dipegang/disentuh serta melokalisir dan memberi tanda pada tempat yang dicurigai. 10 Mengawasi dan mengenali terhadap setiap para tamu undangan dan orang-orang yang berada di lokasi. 11 yang akan diundang menghadiri acara tersebut. 12 Melakukan koordinasi dengan/antar unsur penanganan lainnya dengan menggunakan alat komunikasi yang ada. 13 Saling memberikan informasi dalam tugas penjagaan di lapangan. 4 Jangka Waktu Penyelesaian 1 hari kerja bila berkas telah lengkap 5 Biaya / Tarif Gratis 6 Produk Pelayanan kemanaan dan ketertiban kegiatan upacara 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Knut, peluit, kendaraan operasional, HT, Detektor bahan peledak. 8 Kompetensi Pelaksana Kemampuan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik ; 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kepada Kasatpol PP melalui Kasi Bintramtib
23 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 15 orang 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan dan jika terjadi kegiatan secara insidentil
24 Jenis Pelayanan : 12. Patroli Ketenteraman dan Ketertiban Umum No Komponen Uraian 1 Dasar Hukum Persyaratan Pelayanan Penjadwalan kegiatan Patroli 4 PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja Pemendagri Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pedoman Prosedur Tetap Operasional Satuan Polisi Pamong Praja ; Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Semarang Perbub Nomor 93 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas SatuanPolisi Pamong Praja Kabupaten Semarang 3 Sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan a b perkiraan akan timbulnya gangguan terhadap ketenteraman dan ketertiban umum serta upaya penegakan Peraturan Daerah yang ada. Tugas dari Patroli adalah : 1 Pemeliharaan, Pengawasan, Penertiban Ketenteraman dan Ketertiban Umum, Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah. 2 Melaksanakan pembinaan masyarakat. 3 Penerangan pada masyarakat tentang hal-hal yang mengenai tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja. 4 Mensosialisasi kebijakan Pemerintah yang terkait dengan tugas Polisi Pamong Praja serta menampung saran-saran dari masyarakat yang berkaitan dengan kebijakan Pemerinta Administrasi Patroli Pengawasan : 1 Surat Perintah Patroli Pengawasan 2 Daftar Petugas Patroli Pengawasan 3 Laporan Hasil Tugas Patroli 4 Jangka Waktu Penyelesaian 6 jam 5 Biaya / Tarif Gratis 6 Produk Pelayanan keamanan dan ketertiban lingkungan 7 Sarana / Prasarana atau Fasilitas Administrasi Kegiatan Patroli Pengawasan ( Surat Tugas, Rangkuman Peraturan dll),kamera, buku laporan kegiatan pengawasan, mesin ketik/komputer/laptop,printer, kendaraan patroli pengawasan, HT dll. a Perlengkapan/Peralatan perorangan, terdiri dari : 1 Pakaian Dinas Lapangan II (PDL II) 2 Kartu Tanda Anggota 3 Kartu Tanda Penduduk 4 Pluit. 5 Pentungan. 6 Senter. 7 Buku saku dan alat tulis.
25 8 Topi/helm. 9 Kopelrim. 10 Jaket. 11 Borgol. 12 Senjata api (bagi yang mempunyai izin). c. b Perlengkapan/Peralatan patroli berjalan kaki terdiri dari 1 Perlengkapn perorangan. 2 Pentungan. 3 Borgol. 4 Senjata api (bagi yang mempunyai izin). Perlengkapan/Peralatan patroli bersepeda motor terdiri dari : 1 Perlengkapan perorangan 2 Pentungan. 3 Borgol. 4 Senjata api (bagi yang mempunyai izin). Sepeda motor Dinas 8 Kompetensi Pelaksana 1 Ulet dan tahan uji. 2 Memiliki sifat ingin tahu. 3 Memiliki pengetahuan tentang tugasnya dan diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan yang datang dari masyarakat. 4 Mampu memahami serta menampung apa yang merupakan keinginan/aspirasi masyarakat. 5 Ramah, sopan dan santun serta menghargai setiap orang. 6 Perlunya dibuat pos-pos Satuan Polisi Pamong Praja untuk melaksanakan kegiatannya ditempat keramaian seperti pasar dan pertokoan.
26 9 Pengawasan internal Laporan rutin Mingguan/Bulanan/Insidentil kepada Kasatpol PP melalui Kasi Bintramtib 10 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan 1 Pengaduan langsung ke Kantor (Jl. Brigjend. Sudiarto Nomor : 34 Ungaran) 2 Telp. (024) Kotak saran 11 Jumlah Pelaksana 10 orang/regu/kegiatan. 12 Jaminan Pelayanan Profesionalisme dalam Penegakan Perda, Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan usaha 13 Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan 1 Mengacu pada Protap Pol PP ; 2 Pengendalian dari Provost ; 3 Pengendalian dari Korwas PPNS (Polri). 14 Evaluasi Kinerja Pelaksana Evaluasi dilaksanakan setiap minggu, bulan dan jika terjadi kegiatan secara insidentil
27
28
29
30
31
32
33 Kasatpol PP Kasi Penegakan Perda Keputusan Kepala Daerah
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50 ah.
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. NOMOR ft TAHUN 2017 TENTANG
0 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR ft TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HONORARIUM PIKET SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL DAN PERAN SERTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2014
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 45 Tahun 2016 Seri E Nomor 33 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 45 Tahun 2016 Seri E Nomor 33 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARMASIN
! WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3$ TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SAMARINDA
BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA Menimbang
Lebih terperincibahwa dalam rangka meningkatkan kinerja Satuan Polisi Pamong Praja agar berdayaguna dan
BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KARANGASEM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2010
d. BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL (PROTAP) SATPOL PP KOTA BOGOR WALIKOTA BOGOR, Menimbang :
Lebih terperinciG U B E R N U R SUMATERA BARAT
No. Urut: 63, 2015 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN PATROLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LANDAK
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPENEGAKAN PERATURAN DAERAH, PEMBINAAN TRANTIBUM DAN LINMAS TRANTIBUM DAN LINMAS. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan
PENEGAKAN PERATURAN DAERAH, PEMBINAAN TRANTIBUM DAN LINMAS TRANTIBUM DAN LINMAS Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR TETAP OPERASIONAL PELAKSANAAN PENANGANAN UNJUK RASA DAN KERUSUHAN MASSA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciGUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 25 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU
GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 25 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang
Lebih terperinciLAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA PADANG N O M O R T A H U N T A N G G A L. A. Pendahuluan
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA PADANG N O M O R T A H U N 2 0 1 6 T A N G G A L PETUNJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA PADANG DALAM MEMELIHARA KETERTIBAN UMUM DAN KETENTRAMAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG SELATAN
WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP OPERASIONAL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENINDAKAN TERHADAP PELANGGARAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN BUPATI OLEH SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PENYIDIK PEGAWAI
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA UTARA
GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KETERTIBAN UMUM, KETENTRAMAN MASYARAKAT SERTA PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH SATUAN
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
LAMPIRAN : SALINAN PERARATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 42 TAHUN : 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 5 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BAU-BAU
PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BAU-BAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN PENEGAKAN HUKUM
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBEBANAN BIAYA PAKSAAN PENEGAKAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciSATUAN POLISI PAMONG PRAJA
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA CIMAHI Nomor : 30 Tahun 2008 Tanggal : 28 Nopember 2008 Tentang : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA CIMAHI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Lebih terperinciURAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL
A. Identitas URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL Nama : Unit Kerja : Satpam B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab kepada manajemen atas keamanan, ketertiban, rasa aman dan nyaman di rumah sakit
Lebih terperinci- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR
- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas dan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 4 SERI D
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 4 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SEMARANG DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 4 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SEMARANG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN NOMOR 52/2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013
SALINAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI SELATAN,
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI
LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 3 2013 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciGUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN
GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYIDIKAN BAGI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,
Lebih terperinciBUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BUTON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PAMEKASAN. Itflenimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (21 Peraturan. menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis
BUPATI PAMEKASAN PERATURAN BUPATI PAMEKASAN IVOMOR 18 TAHU}I 2AL4 TENTANG PETUITJUK TEKNIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SATUAI{ POLISI PAMOIVG PRA"'A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,
Lebih terperinciBUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang
Lebih terperinci2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SURABAYA
SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2003 T E N T A N G PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR, KERETA TEMPELAN DAN KERETA GANDENGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAREPARE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan
Lebih terperinciPROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penegakan atas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
1 2 PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR Menimbang NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2005 T E N T A N G PERIZINAN ANGKUTAN DI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan,
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG SEKRETARIAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG SEKRETARIAT PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efektifitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciBUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN
BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa setiap kegiatan usaha dapat menimbulkan bahaya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2003 Seri : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG PENATAAN PEDAGANG
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG MEKANISME PENEGAKAN PERATURAN DAERAH TENTANG IJIN MEMBANGUN BANGUN BANGUNAN (IMBB) WALIKOTA YCGYAKARTA Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG
1 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan pasal 136,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 2/E, 2009 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENANGANAN TINDAK PIDANA PERIKANAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPROSEDUR KERJA. Kencana Loka BLOK F JABATAN : KOORDINATOR SECURITY TGL TERBIT : 19 1-2014 SATUAN PENGAMAN / SECURITY NO REVISI : 0
JABATAN : KOORDINATOR SECURITY A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. Melakukan Rekrut anggota Security sesuai dengan kebutuhan, Yang telah di setujui warga melalui keputusan Ketua RT. 2. Sebagai jembatan komonikasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL PENUMPANG
KO T A P R A D J A JO J G A TA R A K LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor: 2 Tahun 2006 Seri: B PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N
4 Nopember 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N SERI E NOMOR 3 Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI
PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA UTARA
1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGUBERNUR KEPULAUAN RIAU
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 2 TAHUN 2015 Menimbang : a. TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL TRANSPORTASI JALAN DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 4/E, 2009 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mencermati dan mengkaji tentang peranan Badan Satuan Polisi Pamong
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah mencermati dan mengkaji tentang peranan Badan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung dalam menyelenggarakan ketertiban umum khususnya dalam menangani
Lebih terperinciDALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL TRANSPORTASI JALAN DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2007 No. 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN OPERASIONAL PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN KUDUS
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN OPERASIONAL PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG
S A L I N A N BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,
BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KLATEN DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan Penyidik Pegawai
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 08 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENGELOLAAN PARKIR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 08 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENGELOLAAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBONGKARAN BANGUNAN
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBONGKARAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA INDIVIDU
1. JABATAN : PENGADMINISTRASI PERSURATAN 2. TUGAS : Melakukan administrasi surat masuk dan surat keluar, menyampaikan disposisi pimpinan kepada pihak terkait. 3. FUNGSI : a. Menerima, mencatat dan meregister
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG
RGS Mitra Page 1 of 9 PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PONTIANAK
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA DAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK, Menimbang :
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No Jabatan Tugas :
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MADIUN No 1. Kepala Satuan Memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,
1 WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa angkutan jalan sebagai salah
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota
Lebih terperinciBUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU
SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
Menimbang : a. Mengingat : 1. BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa kegiatan pembinaan,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 SERI E =============================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002
PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG KETENTUAN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DALAM WILAYAH KOTA SAMARINDA W A L I K O T A S A M A R I N D A Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara.
No.1340, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. Pengamanan. Ketertiban. Pelaksanaan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci