I. Mengenalkan Pengendalian Dasar, Hardware dan Software

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. Mengenalkan Pengendalian Dasar, Hardware dan Software"

Transkripsi

1 1 I. Mengenalkan Pengendalian Dasar, Hardware dan Software Praktek 1.1: Menguji Karakteristik Pompa Pemanas Tujuan Setelah menyelesaikan Percobaan ini, praktikan dapat: 1. Menyambung / merangkai Proses Trainer, Modul Kontrol dan Komputer yang sudah ter-install CE Menyambung terminal2 Modul Kontrol Process Trainer sesuai guidance Percobaan-nya. 3. Mengoperasikan Modul Proses Trainer CE117 untuk Percobaan ini serta menjelaskan proses dan makna hasilnya. Peralatan yang diperlukan: 1. Proses Trainer CE 117, Komputer + software CE dongle, Modul Kontrol. 2. Kabel2 sambungan untuk Proses Tainer PC Modul Kontrol dan Main Supply 220V, 13 A. 3. Buku Panduan Praktek. Prosedur praktek: 1) ON kan computer yang sudah terinstall CE ) Pasang dongle pada port USB computer, dongle menyala terang. 3) Klik 2x pada icon TecQuipment CE2000, 4) Pilih File, klik 2x, terbuka jendela dan pilih Open TecQuipment Circuit Gb

2 2 5) Pilih file CE117 6) pilih Exp1-1.ict (=Praktek 1.1) dan klik tampil blok diagram Gb berikut ini. 7). Hubungkan terminal2 pada Panel Mimik Modul Kontrol ProsesTrainer CE117 seperti Gb ). Setel sakelar Pompa 1 ke External. 9) Terapkan voltase Pompa ke 0 V. Jalankan software, (tombol Run ), dan tekan tombol Record Data untuk merekam hasilnya. Gb Gb Secara fisik, rangkaian Pompa loop Pemanas dari Gb dapat dimudahkan menjadi seperti Gb dibawah ini. 10) Naikkan voltase pompa 1Volt bertahap dari 0 sampai ke 10 V. Setiap tahap tunggu aliran menjadi steady/menetap/seimbang, lihat pada penunjukan V-meter digital atau pada proses grafik yg terjadi. Catat voltase transmitter-aliran, tuangkan dalam tabel dibawah ini. Skematis Praktek 1 Pompa Loop Pemanas Gb

3 3 Pompa (Volt) Tabel 3 Tabel Hasil Uji Transmitter Aliran (Volt) Nilai Aliran (Liter/menit) Daftar konversi voltase dan nilai fisika. Item Sinyal Analog Detil Konversi Transmitter TT1 Output Linier 10 C per Volt Suhu TT VDC 0 V = 0 C PRT TT3 10 V = 100 C (Pengukur Suhu Hambatan TT4 Platina) TT5 Transmitter Aliran FT1 Output 0 10 VDC 1 L/men per Volt FT2 0 V = Tidak ada aliran Transmitter Ketinggian LT Output Non Linier 0 10 VDC 0 V = Bejana Kosong 10 V = Ketinggian Maksimum Transmitter Tekanan PT Output 0 10 VDC 100 mbar per volt 0 V = 0 mbar (tolok) Pemanas Listrik Input 0 10 VDC 75 W per Volt 0 V =Pemanas Mati 10 V = Daya Maksimal 750 W (Nominal) Katup Proporsional S Input 0 10 VDC 0 V = Tertutup 10 V = Terbuka Pompa 1 Pompa 2 Input 0 10 VDC 0 V =Tidak Ada Aliran 10 V = Aliran Maksimum Tabel 1 Soket Sinyal Analog pada Panel Mimik

4 4 Gb Gambar Kotak Dialog Options Graphing. 11) Ubah voltase FT ke dalam nilai aliran dalam Liter per menit; lihat daftar dibawah ini. Gunakan Kotak Dialog Options-Graphing untuk menjadikan CE2000 membuat graphic anda. Pertanyaan Apakah karakteristik aliran pompa linier? Pada voltase berapakah pompa mulai membuat aliran yang wajar?

5 Praktek 1.2: Menguji Katup dan Pompa Loop Pemanas Prosedur praktek: 1) Dengan tahapan langkah sama seperti pada Praktek 1 Percobaan-1, didapatkan Gb ). Tutup katup bypass Loop proses, buka katup drain / pengosong bejana proses sepenuhnya dan buka katup ventilasi udara. 3) Perhatikan Gb Hubungkanlah D/A1 ke Pompa 2 posisikan saklar ke External. Hubungkan D/A2 ke Valve. A/D1 dihubungkan ke FT2. 5 Gb Karakteristik Pompa 4) Terapkan voltase pompa ke 0 V, voltase katup 10 V (terbuka secara penuh). Jalankan software (tekan Run ); naikkan voltase pompa 1Volt bertahap dari 0 V menjadi 10 Volt, catat hasil pengamatan pada table 4, kolom volt pompa vs volt FT. 5) Setiap tahap, tunggu aliran menjadi steady/menetap, baru menaikan tahap berikutnya; perhatikan proses grafik. Untuk merekam, tekan icon record data (bulat bertanda merah). Selesai, matikan proses percobaan (tekan tombol stop ). Penunjukan alat ukur pada gambar worksheet di nol-kan. 6) Buatlah dua tabel hasil uji kosong seperti Tabel 4 dan 5. 7) Ubah voltase FT hasil uji dalam tabel4 ke dalam nilai aliran Liter per menit. Lihat tabel 1, Soket Sinyal Analog pada Panel Mimik. 8) Gambar diagram blok system control

6 6 Gb Pompa (Volt) Transmitter Aliran (Volt) Nilai Aliran (Liter/menit) Tabel 4 Tabel Hasil Uji untuk Karakteristik Aliran Pompa

7 7 Katup (Volt) Transmitter Aliran (Volt) Nilai Aliran (Liter/menit) Tabel 5 Tabel Hasil Uji untuk Karakteristik Katup Secara skema, sirkit uji percobaan ini dapat dimudahkan seperti gambar Gb ) Ubah voltase FT hasil uji dalam tabel4 ke dalam nilai aliran Liter per menit. Lihat tabel 1, Soket Sinyal Analog pada Panel Mimik. 10) Gambar diagram blok system control 11) Buat grafik hasil percobaan ini; sumbu datar volt Pompa, sumbu tegak volt aliran. Kurva ini adalah karakteristik pompa. Gb ) Jelaskan arti dari graphic karakteristik pompa hasil percobaan ini. Karakteristik Katup 13) Perhatikan Gb Aturlah voltase katup ke 0 V dan terapkanlah 10 V pada pompa (aliran penuh). Tekan tombol Run. Naikkan voltase katup 1Volt bertahap dari 0 V sampai 10 V. Setiap tahap tunggu aliran menjadi steady/menetap, baru melakukan tahap berikutnya; Catatlah data setiap tahap,

8 gunakan table 5 hasil uji. Untuk merekam hasil uji, tekan tombol record data pada software. Untuk mematikan, tekan tombol stop. 8 14) Ubah nilai voltase FT ke nilai aliran dalam Liter per menit. Tabel 1 hal 3 menyediakan detil konversi voltase dan nilai aliran. 15) Gambar blok diagram sistem kontrol. 16) Buat grafik hasil percobaan ini, volt aliran pada sumbu tegak, volt katup pada sumbu datar. Kurva ini adalah karakteristik katup. Pertanyaan Apakah karakteristik aliran pompa linier? Pada voltase berapakah pompa mulai membuat aliran yang wajar? Apakah karakteristik katup linier? Pada voltase berapakah katup memungkinkan aliran yang wajar?

9 9 Praktek 1.3: Menguji Karakteristik Pemanas Prosedur praktek: 1). Dengan tahapan langkah yang sama seperti pada Praktek 1 Percobaan-1, didapatkan Gb Gb ) Perhatikan Gb Hubungkanlah D/A1 dengan Heater. Saklar pada posisi external, A/D1 dengan TT1. Pasang V-meter digital untuk mengukur tegangan Heater dan TT1. 3) Operasikan Percobaan ini dengan menekan tombol Run. Terapkan 10 Volt pada voltase Heater (daya pemanas penuh). 4) Perhatikanlah seberapa cepat tangki pemanas mencapai suhu maksimum sekitar 60 C. Pada grafik yang terjadi akan menampilkan kenaikan suhu terhadap waktu. 5) Untuk merekam hasil uji, tekan tombol Record data, icon bulat bertanda merah. 6) Turunkan voltase pemanas ke 0 V (daya mati). 7) Matikan proses dengan menekan tombol stop, icon bulat bertanda kotak. 8) A. Berapa lama temperature maksimum dicapai? B. Linearkah kenaikan temperature terhadap waktu? C. Bagaimanakah cara memperlambat kenaikan temperature?

10 10 Gb ) Secara skema, mimik modul control Gb dapat disederhanakan menjadi seperti Gb disamping Gb

11 11 Praktek 1.4: Kalibrasi dan Menguji Karakteristik Transducer Ketinggian Permukaan. Prosedur praktek: 1) Dengan tahapan langkah yang sama seperti pada Praktek1 Percobaan-1, didapatkan Gb Lalu Gb Gb ) Hubungkan D/A1 dengan Valve dan A/D1 dengan LT. 3) Pindahkan saklar Pompa 2 ke posisi kontrol Manual dan atur potensionya ke tegangan minimum. Jalankan software ini dengan menekan Run.dan terapkan tegangan 10 V pada Katup- Proportional (terbuka secara penuh). Tutup katup bypass loop proses dan katup drain / pengosong bejana proses. Buka katup ventilasi udara. 4) Atur kendali manual Pompa 2 untuk menaikkan ketinggian permukaan dalam bejana proses secara perlahan. Pada setiap langkah naik 10 mm, rekam bacaan LT (dalam volt). Tandon air akan kosong secara perlahan, sehingga saat ketinggian bejana proses mencapai ketinggian sekitar 180 mm, sakelar pengamat permukaan air rendah (Limit Switch) dari tandon air (reservoir) akan beroperasi dan menghentikan pompa.

12 12 Gb Ketinggian Air di dalam Bejana Proses (mm) Output Transmitter Ketinggian (V)

13 Tabel 6 Tabel Hasil Uji Ketinggian Permukaan untuk Praktek 1 Percobaan 4 5) Gambar bagan Output LT pada sumbu vertikal terhadap ketinggian permukaan air bejana proses (mm) pada sumbu horizontal. Kurva Anda adalah karakteristik LT. Catatan: Transduser ketinggian permukaan dikalibrasi oleh TecQuipment untuk memberikan output sebesar 10 V pada ketinggian permukaan 180 mm (+/- 0,05 V) dan 0 V pada ketinggian 0 mm pada bejana proses. Percobaan selesai, voltase valve di nol-kan lalu tekan tombol stop. Gb ) Secara skema, sirkit uji pada mimic modul kontrol dapat disederhanakan seperti Gb Pertanyaan Apakah Karakteristik LT linier?

14 II. Praktek Penerapan Mode Proporsional Pada Pengendalian Aliran oleh Katup. Tujuan: Setelah menyelesaikan praktek ini, praktikan dapat: 1. Menyambung / merangkai / menyiapkan sirkit Pengendalian Aliran oleh Katup dengan menggunakan Mode Pengendalian Proporsional. 2. Mengoperasikan Praktek 2 ini dengan baik. 3. Mengamati Kerja Katup Proporsional versus Aliran air dalam loop proses 4. Menjelaskan proses praktek ini dan makna grafik tersebut. 14 Prosedur praktek: 1) Mulailah dengan software CE2000 dan temukan Gb.2.1.1, lalu dibawah ini. 2) Pada modul control, hubungkan D/A1 dengan Valve, D/A2 dengan Pump2, A/D1 dengan Flow transmitter2 (FT2); dengan DVM ukur voltase Flow setpoint. 3) Tutuplah katup bypass loop proses; buka katup drain / pengosong bejana proses dan ventilasi udara sepenuhnya. 4) Atur sakelar Pompa 2 ke posisi External. Gb ) Pada software, blok berjudul PID telah tersambung seperti terlihat dalam Gb.2.1.1, merupakan pengendali tiga elemen yang mengendalikan voltase katup. 6) Anda dapat mengatur nilai Proportional gain (Perolehan proporsional), Integral dan Derivative (Derivatif) pengendali. Atur pengendali PID menjadi: Proportional gain 0,5 Integral 0,5 Derivative 0 (nol) 7) Terapkan setpoint aliran menjadi 0,5 V dan voltase Pompa 2 menjadi 6 V. Jalankan software (tekan tombol Run ) dan gunakanlah tombol record data untuk merekam respon aliran dan tunggu sampai aliran steady/menetap.

15 15 Gb ) Naikkan setpoint aliran 0,5Volt secara bertahap sampai maksimal 3 V. Setiap perubahan voltase, biarkan aliran steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari 20 detik). Ubah setpoint aliran kembali ke 0,5 V dan tunggu sampai aliran steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari 20 detik). Gunakan software untuk merekam dan membuat bagan hasil. Gb Skematis mimik modul kontrol CATATAN Pada Praktek ini tidak mengendalikan ketinggian permukaan, sehingga pada setpoint di atas 2 V, tandon air (reservoir) dapat menurun dan limit switch mematikan pompa. Untuk menghindarinya, lakukanlah bagian praktek ini secepat mungkin. 9) Tingkatkan aliran menjadi 2 V dan tunggu beberapa detik sampai aliran steady/menetap. 10) Buka sebagian katup bypass loop proses untuk mengurangi aliran loop. Tutup katup bypass, tunggu sampai aliran steady/menetap. Kurangi voltase pompa sebesar 2 V untuk mengurangi aliran.

16 16 Percobaan selesai, tekan tombol stop. 11) Gambarlah diagram blok sistem kontrol. Pertanyaan Seberapa baik sistem merespon perubahan setpoint? Seberapa baik sistem merespon gangguan? Praktek Tambahan Jika Anda telah membaca dan memahami Panduan Pengguna CE2000 atau mengenal kontrol PID, ulangilah praktek ini dengan nilai integral dan proporsional yang berbeda. Apa yang Anda perhatikan dari respon sistem terhadap perubahan pada masing-masing pengertian ini? Mengapa menurut pemikiran Anda istilah derivatif disetel pada 0 dalam sistem ini?

17 17 III. Pengendalian Aliran oleh Pompa. Praktek 3.1: Pengendalian Aliran dengan Tindakan Integral dan Proporsional. Tujuan: Setelah menyelesaikan praktek ini, praktikan dapat: 1. Mengoperasikan Praktek 3 Prcobaan 1 ini dengan baik. 2. Menyelidiki penggunaan kecepatan pompa untuk mengendalikan tingkat aliran dalam loop proses. 3. Menunjukkan dampak aksi mode derivative dan pentingnya penyaring hanyutan (washout). Prosedur praktek: Mulailah dengan software CE2000 dan pilih file exp3-1.ict, dapatkan Gb.3.1.1, Gb lalu Gb dibawah ini. Gb ) Tutup katup bypass loop proses, buka katup drain / pengosong bejana proses dan ventilasi udara sepenuhnya. 2) Lihat Gb Hubungkan Panel Mimik Modul kontrol seperti yang ditunjukkan pada Gb D/A1 ke Pump2, D/A2 kevalve, A/D1 ke FT. Atur sakelar Pompa 2 ke posisi External. 3) Pada software, blok berjudul PID merupakan pengendali tiga elemen yang mengendalikan voltase pompa. Nilai Proportional gain (Perolehan proporsional), Integral dan Derivative (Derivatif) pengendali dapat diatur. Nilai pengendali PID diatur menjadi: Proportional gain 0,5 Integral 0,5 Derivative 0 (nol) 4) Terapkan setpoint aliran menjadi 1 V dan voltase katup menjadi 8 V. Jalankan software (tekan tombol Run ) dan tombol Record Data digunakan untuk merekam respon aliran, tunggu sampai aliran steady/menetap.

18 18 Gb MODUL KONTROL PROSES TRAINER 5) Naikkan voltase setpoint aliran sebesar 0,5 V secara bertahap sampai maksimal 3 V. Pada setiap perubahan langkah, biarkan aliran steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari 30 detik). Terapkan setpoint aliran kembali ke 1 V dan tunggu sampai aliran steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari 30 detik). Dengan menggunakan software dapat merekam dan membuat bagan hasil. CATATAN Praktek ini tidak mengendalikan ketinggian permukaan, sehingga pada setpoint di atas 2 V tandon air (reservoir) dapat menurun dan mematikan pompa. Untuk menghindarinya, lakukan bagian eksperimen ini secepat mungkin. 6) Naikkan setpoint aliran menjadi 2 V dan tunggu beberapa detik sampai aliran steady/menetap. 7) Buka sebagian katup bypass loop proses untuk mengurangi aliran loop beberapa saat. Tunggu sampai steady/menetap. 8) Tutup katup bypass, tunggu sampai aliran Gb.3.1. steady/menetap. 9) Kurangi voltase katup sebesar 2 V untuk mengurangi aliran, tunggu sampai steady/menetap. 10) Gambar diagram blok sistem kontrol. Pertanyaan Seberapa baik sistem merespon perubahan setpoint? Seberapa baik sistem merespon gangguan? Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang disederhanakan

19 Tujuan: IV. Praktek 4.1: Pengujian Respon Langkah Level Loop Terbuka. Setelah menyelesaikan praktek ini praktikan dapat: 1. Menyiapkan dan mengoperasikan Perangkat CE117 pada percobaan pengendalian Ketinggian Permukaan Bejana Proses. 2. Mengendalikan ketinggian permukaan dalam bejana proses dan mengukur konstanta waktunya. 3. Menunjukkan penggunaan kontrol ON/OFF ketinggian permukaan 19 Prosedur praktek: Mulailah software lunak CE2000 dan pilih file exp4-1.ict, Gb.4.1.1, Gb dan Gb Gb ) Tutup katup bypass loop, buka katup drain / pengosong bejana proses dan ventilasi udara sepenuhnya. 2) Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti pada Gb Ubah sakelar Pompa 2 ke posisi External. Sinyal analog akan lewat dari bagian ADA ke Pompa 2, katup proporsional S dan dari transmitter ketinggian LT. CATATAN Koneksi ke transmitter aliran hanya untuk rujukan saja. 3) Pada software, terapkan voltase Pompa 2 menjadi 4 V dan Katup menjadi 10 V (terbuka secara penuh). Jalankan software (tekan Run ) dan Record Data gunakan untuk merekam ketinggian. 4) Atur voltase pompa dengan hati-hati sampai ketinggiannya stabil sedikit di atas bagian atas penukar panas. Kemudian tunggu sedikitnya sepuluh menit untuk memastikan ketinggiannya tetap steady/menetap. Buat catatan tinggi air dalam bejana proses dan tingkat aliran. Ini adalah Level A.

20 20 Gb ) Naikkan voltase pompa 0,5 V. Monitorlah ketinggiannya sampai menjadi steady/menetap, hal ini harus memakan waktu kurang dari 15 menit. Buat catatan tinggi air dalam bejana proses dan tingkat aliran. Ini adalah Level B. 6) Hentikan software CE2000 yang sedang berjalan. Gunakan fitur graph untuk membuat plot input pompa dan ketinggian terhadap waktu (kurva respon waktu). 7) Matikan alat. 8) Gambar diagram blok sistem. 9) Dari plot Anda, perkirakan konstanta waktu (sekitar 63,2% waktu untuk mencapai Level B) untuk bejana proses. Anda dapat menggunakan fungsi konstanta waktu peranti lunak graph CE2000 untuk melakukan hal ini untuk Anda. 10) Untuk pemeriksaan hasilnya, hitung konstanta waktu bejana proses. Untuk itu : 1. Hitung area (A) bejana proses. Catatan: Diameter internal bejana proses( = 150 mm). 2. Ubah ketinggian (stabil) permukaan dalam bejana proses (h) ke dalam meter. 3. Ubah aliran (q) menjadi m3/detik (1 liter = 0,001 m3). Lihat table conversi di depan. Hitung hambatan (R) aliran dengan rumus berikut ini: a) Hitung konstanta waktu (τ) dalam detik dari: τ = AR R = Δh Δq

21 11) Ulangi kalkulasi masing-masing ketinggian kondisi steady/menetap. Bandingkan konstanta waktu yang diukur dan dihitung. 21 Nilai Aliran (Volt) Nilai Aliran (L/menit) Nilai Aliran q (m3/det) h (m) Level A Level B Perbedaan Area A = π x r 2 = m 2 R = h / q τ = A x R = s Tabel 7 Hasil Uji untuk Praktek 4 Jenis 1 Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang di sederhanakan Gb

22 Prosedur praktek: Praktek 4.2: Mengendalikan Ketinggian Permukaan dalam Bejana Proses Oleh Kecepatan Pompa. 1) Mulailah dengan software CE2000, pilih file exp4-2.ict. Gb.4.2.1, Gb dan Gb Gb ) Tutup katup bypass loop proses, buka katup drain / pengosong bejana proses dan buka ventilasi udara sepenuhnya. 3) Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Atur sakelar Pompa 2 ke posisi External. Sinyal analog akan lewat dari bagian ADA ke Pompa 2, katup proporsional (S) dan dari transmitter ketinggian (LT). 4) Pada software, blok berjudul PID merupakan pengendali tiga elemen yang mengendalikan voltase pompa. Anda dapat mengatur nilai Proportional gain (Perolehan proporsional), Integral dan Derivative (Derivatif) pengendali. Atur pengendali PID menjadi: Proportional gain 10, Integral 0,5 Derivative 0 (nol) 5) Atur set-point 6V. Terapkan voltase katup menjadi 10 V (terbuka secara penuh). Jalankan software (tekan tombol Run ) dan tunggu sampai steady/menetap. 6) Naikkan setpoint sebesar 0,5 V dan gunakan software tombol Record Data untuk memonitor ketinggian permukaan sampai menjadi steady/menetap. Bandingkan respon dengan pengujian loop terbuka Percobaan 4.1.

23 23 Gb ) Kurangi setpoint kembali ke 6 V dan biarkan sistem steady/menetap. Ulangi prosedur dengan nilai-nilai PID: A (Prop.Gain Saja) B (Propors +Integral) Proportional gain 20 Proportional gain 5 Integral 0 Integral 0,5 Derivative 0 (nol) Derivative 0 (nol) 8) Perhatikanlah seberapa baik sistem merespon. 9) Gambarlah diagram blok sistem. Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yangdisederhanakan

24 24 V.Praktek 5: Pengendalian Suhu Tanki Pemanas Tujuan: Mengendalikan suhu dalam tangki pemanas dengan penyesuaian daya pemanas. Prosedur praktek: CATATAN * Perubahan suhu ruangan akan mempengaruhi Praktek ini. Lakukan Praktek ini di lingkungan yang memiliki suhu stabil, atau pada hari ketika suhu tetap konstan. * Praktek ini dapat memakan waktu hingga dua jam untuk dilaksanakan. 1) Mulai peranti lunak CE2000, bukalah file exp5-1.ict ; Cari Gb.5.1.1, Gb & Gb ) Hubungkan Panel Mimik CE117 sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gb Sinyal analog akan lewat ke bagian ADA dari transmitter suhu TT1. peranti lunak akan memerintahkan bagian ADA untuk melewatkan 10 V ke katup proporsional untuk menjaganya tetap terbuka penuh. Peranti lunak akan menampilkan suhu dalam tangki pemanas dan aliran dalam loop pemanas. 3) Pada peranti lunak, blok berjudul PID merupakan pengendali tiga elemen yang mengendalikan voltase pemanas. Anda dapat mengatur nilai Proportional gain (Perolehan proporsional), Integral dan Derivative (Derivatif) pengendali. Atur pengendali PID menjadi: Proportional gain 1, Integral 0,01 Derivative 0 (nol) 4) Tutup katup bypass loop, buka katup pengosong bejana proses dan ventilasi udara secara penuh. 5) Pada Panel Mimik, atur sakelar pemanas ke Manual dan turunkan kontrol ke minimum (pemanas mati). Atur sakelar Pompa 1 dan Pompa 2 ke Manual. Putar kontrol Pompa 1 ke minimum, putar kontrol Pompa 2 ke maksimum. Hidupkan pengaduk bejana proses dan atur kipas pendingin ke kecepatan maksimum. Terapkan nilai 10 V pada Katup Proporsional. Gb

25 25 Gb Gb Gambar sirkit uji pada mimik kontrol yang disederhanakan 6) Jalankan peranti lunak. 7) Pada Panel Mimik sesuaikan Pompa 1 dengan hati-hati untuk memberikan aliran loop pemanas rendah sekitar 1 L/men dan biarkan sistem menjadi steady/menetap. Lihat Tabel 1 pada halaman 3 panduan ini untuk konversi voltase ke aliran transmitter aliran.

26 26 8) Tunggu sampai suhu air dalam tangki pemanas steady/menetap ke level temperatur ruangan sekitar (ingat bahwa pemanas masih mati). Perhatikan suhu (voltase) air dalam tangki pemanas. Ini adalah suhu rujukan. Lihat Tabel 1 pada halaman 3 panduan ini untuk konversi voltase ke suhu transmitter suhu. 9) Sesuaikan set-point agar sama dengan suhu rujukan. 10) Pindahkan pemanas ke External dan gunakan peranti lunak untuk merekam suhu tangki pemanas, aliran di loop pemanas, set-point dan output pemanas (output pengendali). CATATAN Ketinggian tandon air (reservoir) turun selama Praktek ini dan sirkuit ketinggian rendah akan mematikan pompa selama beberapa detik. Ini adalah normal dan tidak akan mempengaruhi Praktek. 11) Sesuaikan set-point agar sesuai dengan kenaikan suhu sebesar 2 C di atas suhu rujukan. 12) Perhatikan seberapa lama yang diperlukan sistem untuk menyesuaikan dengan suhu tangki pemanas baru (hal ini harus kurang dari 30 menit). 13) Pada Panel Mimik, naikkan kecepatan Pompa 1 menjadi maksimum. Biarkan sistem menjadi steady/menetap (hal ini harus memakan waktu kurang dari 20 menit). Perhatikan bagaimana sistem mengubah daya pemanas untuk mengompensasi. Sesuaikan Pompa 1 kembali ke aliran sekitar 1 L/men dan tunggu sampai sistem menjadi steady/menetap. 14) Kurangi set-point sejumlah yang sama dengan 2 C dan perhatikan bagaimana sistem merespon. 15) Gambarlah diagram blok sistem. Pertanyaan * Bagaimana kecepatan respon loop kontrol suhu dibanding dengan kecepatan loop kontrol aliran dan ketinggian pada praktek sebelumnya? * Apakah loop kontrol suhu merespon lebih cepat terhadap kenaikan atau penurunan set-point? Praktek Lebih Lanjut Gunakan peranti lunak CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini.

27 VI. Praktek 6: Mengendalikan Ketinggian dan Suhu Bejana Proses. Tujuan Mengendalikan suhu dalam bejana proses dengan menyesuaikan aliran dalam loop pemanas. Mengendalikan ketinggian dalam bejana proses. Menunjukkan dampak pada masing-masing loop kontrol saat setpoint suhu dan ketinggian diubah. Prosedur praktek: 1) Mulailah dengan software CE2000 dan pilih file exp6-1.ict, cari Gb.6.1.1, Gb lalu Gb Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Pada software, trapkan voltase katup proporsional menjadi 10 V (terbuka secara penuh). Sinyal analog akan lewat dari ADA - katup dan pompa1 & 2, dari transmitter suhu TT1 & TT5 dan ketinggian bejana proses LT kembali ke ADA. 27 Gb ) Pada Panel Mimik (Modul Kontrol), switch pemanas keposisi Manual, atur hingga daya penuh. Atur kipas pendingin ke kecepatan maksimum. Atur sakelar kedua pompa ke posisi External. Tutup katup bypass loop, buka ventilasi udara dan katup drain / pengosong bejana proses dengan penuh. Hidupkanlah pengaduk. 3) Pada software, blok berjudul PID merupakan pengendali tiga elemen yang mengendalikan voltase pemanas. Kita dapat mengatur nilai Proportional gain (Perolehan proporsional), Integral dan Derivative (Derivatif) pengendali. Terapkan pengendali PID menjadi: Proportional gain 1, Integral 0,1 Derivative 0 (nol)

28 28 Gb ) Ada dua setpoint, masing2 set-point suhu bejana proses dg indikator TT5 dan set-point ketinggian bejana proses indicator LT. Jalankan software dan sesuaikan setpoint suhu untuk menyesuaikan dengan suhu bejana proses, yang diindikasikan oleh display TT5, ini merupakan suhu rujukan. Sesuaikan setpoint ketinggian menjadi 7,5 V (air dalam bejana proses harus melingkupi penukar panas, sehingga Anda mungkin perlu menyesuaikan setpoint ketinggian sedikit untuk mencapai hal ini). 5) Naikkan setpoint suhu sehingga 5 C lebih tinggi dari suhu rujukan. Lihat Tabel 1 pada halaman 16 panduan ini untuk konversi voltase ke suhu transmitter suhu. Perhatikan berapa lama proses yang diperlukan untuk menyesuaikan ke suhu baru tangki pemanas (hal ini harus memakan waktu kurang dari 10 menit). 6) Naikkan setpoint ketinggian sebesar 1 V dan perhatikan bagaimana kedua sistem kontrol merespon. Loop kontrol ketinggian pindah ke ketinggian baru yang diinginkan. Suhu tangki mulai menurun, namun loop kontrol suhu merespon dan mengembalikan suhu ke nilai yang diinginkan. 7) Naikkan setpoint suhu sekitar 10% dan perhatikan bahwa hanya loop kontrol suhu yang merespon (kontrol suhu tidak mempengaruhi loop kontrol suhu). 8) Gambarlah diagram blok sistem.

29 29 Pertanyaan Seberapa baik keseluruhan proses beroperasi? Bagaimanakah kecepatan respon kontrol suhu dibandingkan dengan kontrol ketinggian? Praktek Lebih Lanjut Gunakanlah peranti lunak CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang disederhanakan

30 Tujuan VII. Praktek 7: Mengendalikan Ketinggian oleh Katup dengan Kecepatan Pompa Umpan Maju. 1. Mengatur ketinggian permukaan dalam tangki proses dengan mengendalikan katup, 2. Memperhatikan gangguan dalam sistem Kendali yang disebabkan oleh perubahan kecepatan pompa Memperkenalkan umpan maju voltase input Pompa 2 untuk mengurangi gangguan. Prosedur praktek: 1) Mulailah dengan software CE2000 dan pilih file exp7-1.ict, cari Gb.7.1.1, Gb lalu Gb Hubungkanlah Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Gb ) Saklar pompa 2 diposisikan ke External ; tutuplah katup drain/pengosong bejana proses dan pastikanlah katup bypass tertutup. 3) Lihatlah pada layar CE2000 (atau Gambar 7.1.1). Sistem diatur untuk pengendalian level bejana proses dengan mode PI menggunakan posisi katup (prop.valve) sebagai variabel kendali. Karena kecepatan pompa dapat beragam, ada gain umpan maju antara voltase input pompa 2 dan output pengendali PID. Aturlah gain umpan maju ke nilai nol. Terapkan pengendali PID ke: Proportional gain 5, Integral 0,2 Derivative 0 (nol)

31 31 Gb ) Aturlah setpoint ketinggian dan voltase pompa menjadi 7 V. Jalankan software. Biarkan sistem steady/menetap, hal ini akan memakan waktu sekitar 5 menit untuk ketinggian bejana proses (LT) untuk menetap dalam 10 % set-point ketinggian. 5) Naikkanlah voltase pompa dari 7 V menjadi 10 V. Perhatikan bagaimana perubahan kecepatan pompa menyebabkan gangguan pada sistem kontrol dan pengendali harus menyesuaikan posisi katup untuk mengkompensasinya. Biarkan sistem steady/menetap. 6) Turunkan voltase pompa dari 10 V menjadi 7 V. Sekali lagi, perhatikan dampak gangguan pada pengendali. Biarkan sistem steady/menetap. 7) Naikkan gain umpan maju dari 0 menjadi 0,2. Biarkan sistem steady/menetap. 8) Ulangi langkah 5 dan 6. Perhatikan gangguan yang disebabkan oleh perubahan kecepatan pompa berkurang. 9) Naikkan gain umpan maju dari 0,2 menjadi 0,3. biarkan sistem steady/menetap. 10) Ulangi langkah 5 dan 6. bandingkan hasilnya dengan yang didapatkan dari gain umpan maju yang lebih kecil. Gb ) Gambarlah diagram blok sistem. Pertanyaan Diskusikanlah dampak umpan maju dan cara mengatur gain umpan maju dengan benar. Praktek Lebih Lanjut Gunakan software CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang disederhanakan

32 32 Tujuan Praktek 8: Pengendalian Kaskade Ketinggian Permukaan Bejana Proses. Setelah menyelesaikan Percobaan ini, Praktikan dapat : 1. Mengoperasikan Perangkat Praktek CE117 Pengendalian Kaskade dengan baik. 2. Mengatur ketinggian permukaan air dalam bejana proses melalui Kendali Kaskade.. Pada Percobaan Kaskade ini ada dua loop, kendali Loop-dalam (loop slave) yang mengendalikan aliran air melalui pompa 2 dan kendali Loop-luar (loop master) mengendalikan ketinggian permukaan dalam bejana proses. Prosedur praktek: 1) Mulailah software CE2000 dan pilih file exp8-1.ict. Cari Gb.8.1, Gb.8.2. lalu Gb.8.3. Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gambar Gb ) Pastikan katup bypass loop proses ditutup. Buka katup drain pengosong bejana proses. Pastikan ventilasi udara terbuka.

33 3) Pada software, trapkan voltase katup proporsional pada 10 V (terbuka secara penuh). Sinyal analog akan lewat dari bagian ADA ke katup dan pompa, dan dari transmitter ketinggian bejana proses LT dan transmitter aliran FT kembali ke bagian ADA. 4) Pada Software, dua blok berjudul PID merupakan pengendali tiga elemen, kesatu menyesuaikan ketinggian permukaan bejana proses dan menyediakan setpoint untuk pengendali slave ; kedua, pengendali slave menyesuaikan aliran air dalam loop proses. 5) Atur ketinggian rujukan (set-point) menjadi 7 V. Hal ini memberikan seting kisaran-menengah yang sesuai untuk ketinggian dalam bejana proses. 6) Terapkan seting pengendali master menjadi: P = 20 I = 1 D = 0 Setting ini akan memberikan respon cepat. 7) Terapkan setting pengendali slave menjadi: P = 0,25 I = 0,1 D = 0 8) Buka katup drain/pengosong bejana Proses. Sakelar pompa 2 diposisikan ke External dan jalankan Software 9) Biarkan sistem berjalan selama beberapa detik dan naikkan setpoint ketinggian sebesar 0,5 V. Perhatikan bagaimana pengendali slave menyesuaikan aliran loop dan bukan hanya voltase pada pompa seperti dalam Praktek 6. Hal ini mengatasi setiap zona mati dalam pompa dan memberikan pengendalian yang lebih responsif. 10) Biarkan sistem steady/menetap, hal ini akan memakan waktu kurang dari 30 detik. Saat ketinggian pada nilai kondisi steady/menetap, kurangilah setpoint menjadi 7 V lagi. 33 Pengujian Pengendali Slave Gain rendah 11) Pastikan setting pengendali slave adalah: P = 0,25 I = 0,1 D = 0 Ini adalah pengendali performa rendah yang akan membatasi performa loop pengendali master. 12) Jalankan percobaan ini dan biarkanlah sistem steady/menetap (sekitar 20 detik). 13) Naikkan setpoint sebesar 1 V. Perhatikanlah respon langkah master dan slave. Pengujian Pengendali Slave Gain Tinggi 14) Kurangilah titik tetap kembali ke 7 V. 15) Aturlah pengendali slave ke: P = 1 I = 1 D = 0 16) Jalankan percobaan dan biarkan sistem menetap (sekitar 20 detik). 17) Naikkan setpoint ke 8 V dan perhatikan perilaku loop pengendalian yang lebih responsif. 18) Gambar diagram blok sistem.

34 34 Pertanyaan Bagaimanakah perubahan gain mempengaruhi performa sistem? Apa yang Anda perhatikan dengan ukuran output sinyal awal dari pengendali master? Apakah hal ini realistis, dan bagaimana hal ini dapat diperbaiki? Praktek Lebih Lanjut Gunakanlah peranti lunak CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb.8.2. Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang disederhanakan Gb.8.3.

35 IX. Praktek 9: Pengendalian Rasio Aliran Loop Pemanas dan Proses Tujuan Setelah menyelesaikan Percobaan ini, Peserta dapat: Mempersiapkan dan mengimplementasikan pengendali rasio yang menjaga rasio tingkat aliran dalam loop proses dan pemanas pada nilai yang ditetapkan. Prosedur praktek: 1) Mulailah dengan software CE2000 dan pilih file exp9-1.ict. Cari Gb.9.1, Gb.9.2. dan Gb.9.3. Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gambar Gb ) Buat tabel hasil uji sama seperti Tabel 8. 3) Pastikan katup bypass loop proses tertutup. Buka katup drain / pengosong katup proses. Matikan pengaduk. Buka ventilasi udara. 4) Atur kedua sakelar pompa ke posisi External. Pastikan pendingin diatur ke minimum (mati).

36 36 Parameter Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Aliran Rujukan 3 V 3,5 V 3 V 3,5 V Aliran Loop Proses (FT1) Gain Rasio 0,5 0,5 1 1 Aliran Loop Proses (FT2) Tabel 8 Tabel Hasil Kosong 5) Pada software, terapkan voltase katup menjadi 10 V (terbuka secara penuh). Atur gain blok Ratio ke 0,5. 6) Terapkan kedua pengendali menjadi: P = 5 I = 0,5 D = 0 7) Atur aliran rujukan menjadi 3 V. Jalankan program dan pastikan loop aliran pemanas bekerja dengan benar. Catat kondisi steady dengan nilai 3V pada FT1. 8) Gambarlah diagram blok sistem. Pengujian 1 9) Pastikanlah gain rasio disetel ke 0,5 dan aliran rujukan disetel ke 3 V. 10) Jalankanlah program, tunggu sampai aliran steady/menetap dan catatlah di tabel Anda. Pengujian 2 11) Naikkanlah aliran rujukan dari 3 V menjadi 3,5 V. 12) Tunggulah aliran steady/menetap dan catatlah tabel Anda. Pengujian 3 13) Naikkanlah gain rasio menjadi 1. Kurangilah aliran rujukan menjadi 3 V. 14) Tunggulah sampai aliran steady/menetap dan catat di tabel Anda. Pengujian 4 15) Naikkanlah aliran rujukan dari 3 V menjadi 3,5 V. 16) Tunggulah sampai aliran steady/menetap dan catat di tabel Anda. Pertanyaan Apakah hubungan antara tingkat aliran, aliran rujukan dan gain rasio? Pada jenis aplikasi apakah sistem kendali ini akan berguna?

37 37 Praktek Lebih Lanjut Gunakanlah software CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb.9.2. Gambar sirkit uji pada mimic modul control yang disederhanakan. Gb.9.3.

38 X. Praktek Pengendalian Tekanan Bejana Proses Praktek 10.1: Pemasangan dan Karakteristik Pressure Transducer Tujuan: Setelah menyelesaikan percobaan ini, Praktikan dapat: 1. Mempersiapkan Perangkat CE117 untuk percobaan ini. 2. Mengendalikan tekanan dalam bejana proses dengan aneka metode berbeda. 38 prosedur praktek: 1) Mulailah dengan software CE2000 dan pilih file exp10-1.ict. Cari Gb.10.1, Gb dan Gb Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Gb ) Buat tabel hasil uji sama seperti Tabel 9. 3) Pastikan ketinggian isi tandon air benar. Tutup loop proses dengan menutup katup bypass dan katup drain / pengosong. Katup udara dibuka. Terapkan voltase 10 Volt pada Proportional valve sehingga katup terbuka penuh. 4) Alihkan Pompa 2 ke posisi Manual dan kendali manualnya ke minimum (mati).

39 39 5) Atur kontrol manual pompa 2 untuk menaikkan ketinggian air dalam bejana proses menjadi 50 mm. Ventilasi udara terbuka pada titik ini, sehingga udara dalam bejana proses berada pada tekanan atmosferis dan harus memberikan 0 V dari transmitter tekanan. 6) Tutup ventilasi udara. 7) Naikkan ketinggian secara bertahap sebesar 10mm hingga 100mm (dari 50mm sampai 100mm) dan catat masing-masing tahap bacaan dalam tabel hasil uji Anda (atau gunakan software CE2000). Catatan: Atur software CE2000 ke setting rekaman manual untuk merekam data pada masing-masing penambahan (lihat Buku Pedoman CE2000 untuk mendapatkan detil lebih lanjut). 8) Dari hasil Anda, buat plot grafik bacaan transduser tekanan pada sumbu vertical terhadap bacaan transduser ketinggian (atau gunakan software). Grafik ini merupakan grafik karakteristik untuk transduser tekanan. Ketinggian (mm) PT (V) LT (V) Tabel 9 Hasil Uji Praktek 10, Jenis 1 Pertanyaan Apakah grafik karakteristik linier? Praktek Lebih Lanjut Gunakan software CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb Gb

40 Praktek 10.2: Pengendalian Tekanan Bejana Proses, Kendali Proporsional prosedur praktek: 1) Mulailah dengan CE2000 dan pilih file exp10-2.ict. Cari Gb , Gb dan Gb Hubungkanlah Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Gb ) Pada Panel Mimik, aturlah Pompa 2 keposisi Manual dan minimum (mati). 3) Pada software, sesuaikan voltase katup ke 10 V (terbuka secara penuh). Pastikan Blok Porporsional (P) diatur ke 20. 4) Buka Ventilasi Udara dan tutup katup drain / pengosong. Gunakan Pompa 2 untuk meningkatkan ketinggian Bejana Proses ke 50 mm. Tutup Ventilasi Udara. 5) Pada software, atur set-point tekanan ke 2 V. Atur Pompa 2 ke posisi External. 6) Jalankan software dan atur untuk merekam hasilnya. 7) Naikkan setpoint secara bertahap sebesar 0,5 V hingga 4 V. Setelah masing-masing kenaikan, tunggu sampai tekanan steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari dua menit). Perhatikan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama untuk stabil saat tekanan meningkat.

41 41 8) Hentikan software dan periksa hasilnya. Perhatikan bahwa sistem mencoba menyamai perubahan setpoint, namun tidak pernah benar-benar mencapainya. Selalu ada kesalahan kesalahan kondisi mantap (Off-set). 9) Ulangi pengujian dengan Blok Proporsional diatur ke 10 dan kemudian ) Gambarlah diagram blok sistem. Pertanyaan Seberapa baik sistem proporsional saja ini bereaksi terhadap perubahan setpoint? Bagaimana kesalahan kondisi mantap berhubungan dengan gain Blok Proporsional? Praktek Lebih Lanjut Gunakan software CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang disederhanakan Gb

42 Praktek 10.3: Pengendalian Tekanan Bejana Proses, kendali Proporsinal Integral Prosedur praktek: Pada Praktek 10 Percobaan 2, Anda telah menemukan bahwa selalu ada kesalahan-kondisi-mantap (Off-set) saat Anda menggunakan gain proporsional saja. Praktek ini menunjukan bahwa penambahan istilah Integral akan menghilangkan kesalahan. 1) Mulailah dengan CE2000 dan pilih file exp10-3.ict. Cari Gb , Gb dan Gb Hubungkan Panel Mimik CE117 seperti yang ditunjukkan pada Gb Gb ) Pada Panel Mimik, aturlah Pompa 2 ke Manual dan minimum (mati). 3) Pada software, sesuaikan voltase katup ke 10 V (terbuka secara penuh). Pastikan Blok Porporsional (P) diatur ke 20. Dan Integral (I) = 1. 4) Buka Ventilasi Udara dan tutup Katup Drain / Pengosong. Gunakan Pompa 2 untuk meningkatkan ketinggian Bejana Proses ke 50 mm. Tutup Ventilasi Udara. 5) Tutup Ventilasi Udara. 6) Pada software, atur set-point tekanan ke 2 V. Atur Pompa 2 ke External. 7) Jalankan software dan atur untuk merekam hasilnya.

43 43 8) Naikkan setpoint secara bertahap sebesar 0,5 V hingga 4 V. Setelah masing-masing kenaikan, tunggulah sampai tekanan steady/menetap (harus memakan waktu kurang dari dua menit). Perhatikan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama untuk stabil saat tekanan meningkat. 9) Hentikan software dan periksa hasilnya. Pertanyaan Seberapa baik sistem Proporsional dan Integral menyamai set-point? Bagaimana sistem dapat diperbaiki? Gb Praktek Lebih Lanjut Gunakanlah software CE2000 untuk mengembangkan ide Anda sendiri tentang perubahan pada praktek ini. Gb Gambar sirkit uji pada mimik modul kontrol yang di sederhanakan

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN NI MyRIO A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan Tujuan : Menggunakan NI myrio untuk mengendalikan modul Temperature Controlled System Leybold

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah alat dan bahan didapat dan dipersiapkan maka perangkat-keras dan perangkat-lunak telah berhasil dibuat sesuai dengan rancangan awal walau

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PEMBANDING TERMOMETER 4.1 Pemilihan Komponen Dalam pemilihan komponen yang akan digunakan, diperlukan perhitunganperhitungan seperti perhitungan daya, arus, serta mengetahui

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI & PENGENDALIAN PROSES PENGENDALIAN TEMPERATUR Nama : Abdul Hari NIM : 103242015 Kelas : 2 Migas Pembimbing : Ir. Syafruddin. Msi NIP : 196508191998021001 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Control Engineering Laboratory Electrical Engineering Department Faculty of Electrical Technology Institut Teknologi Sepuluh Nopember PRAKTIKUM 2 SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR TUJUAN 1. Memahami tipe pengaturan ON-OFF dan PID pada sistem pengaturan temperatur 2. Memahami data logging menggunakan DAQ Master REFERENSI TK4 SERIES Introduction

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 32 BAB III METODE PENELITIAN Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak sawit (palm oil) dapat digunakan sebagai isolasi cair pengganti minyak trafo, dengan melakukan pengujian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan menggunakan PLC FX series, 3 buah memori switch on/of sebagai input, 7 buah pilot lamp sebagai output

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI A. Tujuan Praktikum 1. Memahami penggunaan NI MyRIO sebagai unit input dan output 2. Menggunakan NI MyRIO sebagai pengatur ketinggian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pabrik kimia merupakan susunan/rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik kimia

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB III DINAMIKA PROSES BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan,

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah perancangan alat dilakukan, analisa dan pengujian alat pun dilakukan guna meneliti apakah alat bekerja dengan baik sesuai dengan rancangan

Lebih terperinci

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1] 1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan

Lebih terperinci

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu :

Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : III. PETUNJUK PENGOPERASIAN ALAT Dalam pengoperasiannya ada tiga jenis pengoperasian yang harus dilakukan pada stasiun bumi pemantau gas rumah kaca ini, yaitu : 1. Prosedur Data Logging, yaitu langkah-langkah

Lebih terperinci

Gambar 2. front panel dan block diagram

Gambar 2. front panel dan block diagram MODUL 2 : Simulasi Pengendalian Laju Aliran Air (Flow) Dengan LABVIEW 2012 I. Tujuan: 1. Praktikan dapat mengetahui konfigurasi hardware Labview DAQ 6009 yang digunakan untuk mengendalikan besarnya Laju

Lebih terperinci

A. Dasar Pengendalian Posisi Blok diagram kendali posisi kita adalah sebagai berikut

A. Dasar Pengendalian Posisi Blok diagram kendali posisi kita adalah sebagai berikut ANALOG SERVO MOTOR DC A. Tujuan praktikum: 1. Memahami prinsip dasar pengendalian posisi dan kecepatan pada motor DC 2. Memahami unjuk kerja pada saat transient dan steady state pada pengendalian kecepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN BAB IV PEMBAHASAN BUILDING AUTOMATION SYSTEM (BAS) DI GEDUNG LABORATORIUM DEPKES JAKARTA A. PENDAHULUAN Untuk pembahasan ini penulis menganalisa data dari lapangan yang berupa peralatan meliputi PCD, jenis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung 2 x 100 MW unit 5 dan 6 Sebalang, Lampung Selatan. Pengerjaan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR 1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek dari saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN Nazrul Effendy 1), Masrul Solichin 2), Teuku Lukman Nur Hakim 3), Faisal Budiman 4) Jurusan Teknik Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Deskripsi Peralatan Pengujian Pembuatan alat penukar kalor ini di,aksudkan untuk pengambilan data pengujian pada alat penukar kalor flat plate, dengan fluida air panas dan

Lebih terperinci

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan

BAB II TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan BAB II TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengaturan Pengertian kontrol atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA. Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM SCADA 4.1 Halaman Monitoring Untuk Water Level Kontrol diantaranya : Untuk memudahkan penggunaan user maka dibuat beberapa halaman penting Halaman monitoring plant.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 RANCANGAN ALAT PENGUJIAN Pada penelitian ini alat uji yang akan dibuat terlebih dahulu di desain sesuai dengan dasar teori, pengalaman dosen pembimbing

Lebih terperinci

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53 INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53 Laboratorium Sains Program Studi Teknik Kimia Universitas Brawijaya Malang 2015 Instruksi Kerja Drying Oven BINDER ED-53 Laboratorium Sains Program Studi Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH Sensor adalah merupakan salah satu komponen penting sebagai pengindera dari sistem. Bagian ini akan mengubah hal-hal yang dideteksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk 49 BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini akan membahas hasil pengujian sistem, mulai dari pengujian permodul hingga pengujian sistem secara keseluruhan serta monitoring unjuk kerja dari sistem secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB VI MENGENAL TRAINER  BATO - 05 BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 " Perangkat PLC ini telah di set sedemikian rupa sehingga mudah dalam penginstalan dan pengoperasian program control system dari suatu rangkaian. Adapun modul trainer

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan

Lebih terperinci

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi Ana Ningsih 1, Catherina Puspita 2 Program Studi Teknik Mekatronika, Politeknik ATMI Surakarta 1 ana_n@atmi.ac.id, 2 apriliacatarina@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam merancang bangun, yaitu : 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam perancangan Variable

Lebih terperinci

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN

PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN Teknik Pengendalian Bio-Lingkungan Disampaikan untuk Kuliah Mekanisasi Pertanian di FAPERTA Outline 1 2 Pengendalian Berbasis Waktu 3 Pengendalian Denition Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu BAB II DASAR SISTEM KONTROL II.I. Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI DIGITAL

SISTEM KENDALI DIGITAL SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic

2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic 2. Pengendalian otomat dengan tenaga hydroulic Keuntungan : Pengontrolan mudah dan responnya cukup cepat Menghasilkan tenaga yang besar Dapat langsung menghasilkan gerakan rotasi dan translasi 1 P a g

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji

Lebih terperinci

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting

yang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting 61 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem pengendali kenaikan suhu udara dengan kendali PID menggunakan PLC LG MASTER-K120S dan modul ekspansi PLC

Lebih terperinci

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAKSI...vi KATA PENGANTAR...vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR.... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERACAGA SISTEM Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perencanaan modul pengatur mas pada mobile x-ray berbasis mikrokontroller atmega8535 yang meliputi perencanaan dan pembuatan rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA BAB III PEMBUATAN ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA Untuk mendapatkan koefisien gesek pada saluran pipa berpenampang persegi, nilai penurunan tekanan (pressure loss), kekasaran pipa dan beberapa variabel

Lebih terperinci

digunakan sebuah solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk pembuangan air

digunakan sebuah solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk pembuangan air BAB III METODOLOGI 3.1 Perancangan Alat Gambar 3.1 Blog Diagram sistem pengatur Secara real plant terdiri dari dua buah bejana atau tangki yang terbuat dari kaca. Tangki yang bawah merupakan tempat penampungan

Lebih terperinci

X Sistem Pengendalian Advance

X Sistem Pengendalian Advance X Sistem Pengendalian Advance KENDALI CASCADE Control cascade adalah sebuah metode control yang memiliki minimal dua buah loop pengontrolan : a. loop pengontrolan primer atau master b. loop pengontrolan

Lebih terperinci

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL

BAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena

Lebih terperinci

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22

Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2012 Instruksi Kerja Penggunaan Waterbath Memmert WNB 22 Laboratorium Kesmavet Program

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN PENGANTAR Sistem pengendalian khususnya pengendalian otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan

Lebih terperinci

BAB II TEORI. Proses pengaturan atau pengendalian suatu atau beberapa besaran

BAB II TEORI. Proses pengaturan atau pengendalian suatu atau beberapa besaran BAB II TEORI II.. Sistem Kontrol Proses pengaturan atau pengendalian suatu atau beberapa besaran (Variabel,Parameter) agar berada pada suatu harga tertentu disebut dengan sistem control. Pengontrolan ini

Lebih terperinci

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

VIII Sistem Kendali Proses 7.1 VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah penelitian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Diagram alir penelitian. 3.2 Waktu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, dengan software yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan di ujikan.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember

IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG Satryo Budi Utomo, Universitas Jember IDENTIFIKASI DAN DESAIN CONTROLLER PADA TRAINER FEEDBACK PRESSURE PROCESS RIG 38 714 Abstrac Satryo Budi Utomo, Universitas Jember Satryo.budiutomo@yahoo.com Pressure Process Control of Trainer studying

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator. BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL

BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para

Lebih terperinci