DAFTAR ISI BAB I INFORMASI UMUM PT. DWIMA PULP INTERNASIONAL 1 BAB II DASAR KLASIFIKASI DAN CARA PEMBERIAN KODE AKUN BUKU BESAR 4

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI BAB I INFORMASI UMUM PT. DWIMA PULP INTERNASIONAL 1 BAB II DASAR KLASIFIKASI DAN CARA PEMBERIAN KODE AKUN BUKU BESAR 4"

Transkripsi

1 DAFTAR ISI BAB I INFORMASI UMUM PT. DWIMA PULP INTERNASIONAL 1 BAB II DASAR KLASIFIKASI DAN CARA PEMBERIAN KODE AKUN BUKU BESAR 4 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI 7 BAB IV PENJELASAN PENGUNAAN AKUN BUKU BESAR 15 BAB V I N S T R U K S I 35

2 BAB I INFORMASI UMUM PT. DWIMA PULP INTERNASIONAL A. PENDAHULUAN PT. DWIMA PULP INTERNASIONAL adalah sebuah perusahaan publik yang bergerak di bidang manufakturing dengan produk berupa kertas. Perusahaan ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 26 Februari Produk kertas yang dihasilkan perusahaan ini meliputi berbagai macam jenis, antara lain kertas tulis HVS dengan berat berkisar gram, kertas karton, bufalo, kertas minyak dan lain-lain. Kapasitas produksi perusahaan ini bisa mencapai sekitar 1 juta ton pertahun. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, produk kertas yang dihasilkan perusahaan ini juga diekspor di berbagai negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya. B. PRODUKSI Proses produksi kertas melalui tiga tahap pengolahan di berbagai seksi sebagai ebrikut: a. Seksi Pulp Dalam seksi pulp terjadi pengolahan bahan baku merang menjadi bubur merang (pulp). Untuk memasak merang supaya menjadi bubur merang diperlukan bahan penolong caustic soda, sedangkan untuk memutihkan bubur merang diperlukan bahan penolong calcium hypoclorite. b. Seksi Kertas Dalam seksi kertas dilakukan pengolahan lebih lanjut pulp yang diterima dari seksi Pulp. Untuk memperkuat kertas yang dihasilkan, pulp merang harus dicampur dengan bahan baku tambahan berupa woodpulp. Tambahan bahan baku di Seksi Kertas ini mengakibatkan jumlah berat kertas yang dihasilkan. Bahan penolong yang dipakai dalam pengolahan pulp menjadi kertas adalah: Kaoline, yaitu bahan pengisi supaya kertas menjadi rata dan mengurangi bahan tembus cahaya. Tapioca, sebagai bahan penguat kertas. Aluminium Sulphate, sebagai bahan pemngendap size Zar warna, sebagai bahan pemberi warna kertas. 1

3 Gondorukem, dimasak lebih dulu menjadi size dan dicampur dalam bubur serap agar kertas tahan air. c. Seksi Penyempurnaan Dalam seksi ini dilakukan pemotongan kertas menurut ukuran tertentu, penyortiran kertas, pemotongan, penimbangan dan pembungkusan. Bahan baku yang termasuk dalam seksi ini berupa Papan Putih. Bagian-bagian pembantu yang berfngsi untuk memperlancar proses produksi meliputi seksi-seksi berikut ini: a. Seksi Listrik Menghasilkan listrik untuk menggerakkan mesin di semua seksi produksi dan untuk penerangan komplek pabrik serta perumahan karyawan. b. Seksi Uap Menghasilkan uap untuk peamsakan merang di seksi Pulp dan pemanasan kertas di Seksi Kertas. c. Seksi Bengkel Memelihara dan meraparasi mesin, bangunan dan aktiva tetap lainnya. d. Seksi Umum Pabrik Terdiri dari sub seksi Gudang Bahan Baku dan Suku Cadang, Poliklinik, Cafetaria dan Keamanan Pabrik. C. STRUKTUR ORGANISASI PT. DWIMA PULP dipimpin oleh seorang direktur, yang dibantu kepala-kepala departemen. Strutur organisasi perusahaan seperti terlihat sebagai berikut : 2

4 STRUTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARIS DIREKSI DEPARTEMEN PEMASARAN DEPT. PRODUKSI DEPT. TEKNIK DEPT. UMUM Bag. Pejualan Kasir Bag. Pihutang Bag. Personalia Bag. Pengiriman Bag. Pajak Bag. Akuntansi Bag. Keamanan Bag. Promosi Bag. Anggaran Bag. Verivikasi Pemeliharaan Bag. Gudang Bag. Asuransi Bag. Persediaan 3

5 BAB II DASAR KLASIFIKASI DAN CARA PEMBERIAN KODE AKUN BUKU BESAR A. DASAR KLASIFIKASI AKUN BUKU BESAR Akun buku besar diklasifikasikan atas dasar susunan dari pengelompokan informasi yang disajikan dalam neraca dan laporan laba rugi. Akun buku besar dibagi menjadi enam kelompok dan beberapa kelompok dibagi-bagi lagi menjadi beberapa golongan. Beberapa golongan dibagi lebih lanjut menjadi sub-sub golongan dan jenis-jenis akun. Akun buku besar dibagi menjadi enam kelompok sebagai berikut : Kelompok Aktiva Kelompok Hutang Kelompok Modal Kelompok Penghasilan Kelompok Biaya Kelompok Pendapatan dan Biaya Di luar Usaha, serta Laba Rugi Beberapa kelompok akun dibagi lebih lanjut menjadi golonngan-golongan akun sebagai berikut : 1. Kelompok Aktiva dibagi menjadi 5 golongan berikut : a. Aktiva Lancar b. Investasi Jangka Panjang c. Aktiva Tetap Berwujud d. Aktiva Tetap Tak Berwujud e. Beban yang ditangguhkan f. Aktiva tetap dalam pembuatan g. Aktiva lain-lain h. Akun proforma 2. Kelompok Hutang Dibagi menjadi 2 golongan sebagai berikut : a. Hutang Lancar 4

6 b. Hutang Jangka Panjang 3. Kelompok Modal a. Modal Saham b. Laba Ditahan 4. Kelompok Penghasilan dibagi menjadi 2 golongan sebagai berikut : a. Hasil Penghasilan b. Pengurangan Hasil Penjualan 5. Kelompok Biaya Dibagi menjadi 5 golongan sebagai berikut : a. Harga Pokok Penjualan b. Biaya Produksi c. Biaya Administrasi dan Umum d. Biaya Pemasaran e. Biaya Personalia 6. Kelompok Pendapatan dan Biaya di Luar Usaha serta Laba Rugi dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut : a. Pendapatan dan Laba di Luar Usaha b. Biaya dan Rugi Luar Usaha c. Laba Rugi Pembagian selanjutnya golongan akun menjadi sub-sub golongan dan jenis akun dapat diikuti pada Bab III yang berkaitan dengan Susunan dan Kode Akun Buku Besar. B. CARA PEMBERIAN KODE AKUN BUKU BESAR Akun Buku Besar diberi kode angka dengan mengunakan metode kode kelompok ( group Code ). Sejenis akun Buku Besar diberi kode yang terdiri dari 4 angka dan arti letak angka dalam setiap kode adalah sebagai berikut : X X X X Kelompok Akun Golongan Akun Sub-golongan Akun Jenis Akun Kelompok, golongan, sub-golongan dan jenis akun diberi kode angka mulai 1 sampai 9. Akun pembantu biaya diberi kode dengan menambah 2 angka di belakang kode akun kontrol yang bersangkutan. Kode akun pembantu biaya dapat digambarkan sebagai berikut: 5

7 XXXX XX Akun Kontrol Biaya Akun Pembantu Biaya 6

8 BAB III KEBIJAKAN AKUNTANSI A. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEUANGAN 1. PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS Penerimaan dan pengeluaran kas tidak perlu dilakukan pencatatan, karena sudah dibukukan oleh bagian akuntansi keuangn sendiri. Pencatatan sudah dicatat sampai dengan posting ke buku besar, sehingga buku besar yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas (biaya gaji dan upah, biaya perjalanan dinas, biaya asuransi dan biaya overhead pabrik) sudah diposting. 2. DEPRESIASI AKTIVA TETAP Semua aktiva tetap berwujud didepresiasi dengan menggunakan metode garis lurus dan nilai residu ditaksir sebesar Rp. 0 Umur ekonomis aktiva tetap berwujud ditaksir sebagai berikut: Gedung : 30 tahun Mesin dan Perlengkapan : 20 tahun Emplasemen dan Kendaraan : 10 dan 5 tahun Mobil dan Perlengkapan Kantor : 10 tahun Aktiva tetap berwujud yang mulai digunakan pada suatu bulan tertentu, depresiasinya mulai diperhitungkan bulan berikutnya. Sedangkan aktiva berwujud yang dijual atau yang dihentikan penggunaannya dalam suatu bulan, depresianya tetap diperhitungkan penuh untuk bulan yang bersangkutan pada saat penjualan. 3. AMORTISASI Beban biaya pendirian yang ditangguhkan diamortisasi sebesar Rp ,- B. AKUNTANSI BIAYA 1. METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK Metode pengumpulan harga pokok produksi PT. DWIMA PULP adalah metode pokok proses. Metode ini dipakai karena sifat produk yang dihasilkan untuk memenuhi persediaan. Biaya-biaya produksi dikumpulkan selama satu bulan, dan dihitung harga pokok produknya untuk setiap unit yang dihasilkan dalam bulan yang bersangkutan. 7

9 Harga pokok produk yang dihitung untuk setiap departemen atau seksi, yaitu: Seksi Pulp, Seksi Kertas dan Seksi Penyempurnaan. Dalam suatu seksi produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir bulan akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal bulan berikutnya. Sedangkan metode yang dipakai penentuan harga pokok produk adalah metode ratarata tertimbang. 2. PEMBEBANAN HARGA POKOK PRODUK Pembebanan harga pokok produk menggunakan sistem harga pokok produk historis. Dengan demikian seluruh biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, bahan penolong, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk memakai biaya produksi yang sesungguhnya terjadi. 3. JURNAL PENYESUAIAN Jurnal penyesuaian dibuat setiap akhir bulan, kemudian disusun laporan keuangan yaitu Neraca dan Laporan Rugi Laba. C. SUSUNAN DAN KODE AKUN NERACA 1. AKTIVA 11. AKTIVA LANCAR 111. KAS Kas Kas Kecil Selisih Kas 112. SURAT BERHARGA Investasi Sementara Saham Investasi Sementara Obligasi 113. PIUTANG Piutang Dagang Cadangan Kerugian Piutang Piutang Pendapatan Piutang Karyawan 8

10 1135. Piutang Pesanan Saham 114. SEDIAAN Sediaan Kertas Sediaan Produk Dalam Proses Seksi Pulp Sediaan Produk Dalam Proses Seksi Kertas Sediaan Produk Dalam Proses Seksi Penyempurnaan Sediaan Bahan Baku dan Penolong Sediaan Bahan Bakar dan Pelumas Sediaan Sparepart Sediaan Lain-lain 115. PERSEKOT Persekot Pembelian Lokal Persekot Pembelian Import L/C Persekot Pembelian Import-Biaya Import Persekot Pajak Pertambahan Nilai Masukan Persekot Biaya Perjalan Dinas Persekot Biaya Asuransi 116. AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN Pajak Penghasilan yang ditangguhkan. 12. INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Jangka Panjang Saham Investasi Jangka Panjang Obligasi 13. AKTIVA TETAP BERUJUD 131. HARGA POKOK AKTIVA TETAP Tanah Emplasemen Gedung Mesin dan Perlengkapan Kendaraan 9

11 1317. Mebel dan Perlengkapan Kantor 132. AKUMULASI DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERUJUD Akumulasi Depresiasi Emplasemen Akumulasi Depresiasi Gedung Akumulasi Depresiasi Mesin dan Perlengkapan Akumulasi Depresiasi Kendaraan Akumulasi Depresiasi Mebel dan Perlengkapan Kantor 14. AKTIVA TETAP TAK BERUJUD Merk Dagang Patent Goodwill 15. BEBAN YANG DITANGGUHKAN Beban Biaya Pendirian yang ditangguhkan Beban Biaya Pemasaran yang ditangguhkan 16. AKTIVA DALAM PEMBUATAN Konstruksi dalam Pelaksanaan 17. AKTIVA LAIN-LAIN Jaminan PLN dan Telkom 18. AKUN PRAFORMA Gaji dan Upah 2. HUTANG 21.HUTANG LANCAR Hutang dagang Hutang Pajak Penghasilan Hutang Pajak pertambahan Nilai Keluaran Hutang Pajak Penghasilan Badan Hutang Deviden Hutang Biaya 10

12 2107. Pendapatan yang diterima dimuka Hutang Bunga Obligasi Hutang Pada pemesan Saham 22. HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Jangka Panjang Dari Bank Hutang Obligasi Premium Utang Obligasi Diskonto Utang Obligasi 3. MODAL Modal Saham Biasa Modal Saham Prioritas Agio Saham Dis Agio Saham Treasury Stock Agio Treasury Stock Modal Saham Biasa- dipesan Modal Penilaian Laba Ditahan/Sisa Laba D. SUSUNAN DAN KODE AKUN LABA RUGI 4. PENGHASILAN 41. HASIL PENJUALAN Hasil Penjualan Kertas 42. PENGURANG HASIL PENJUALAN Potongan Penjualan Retur Penjualan 5. BIAYA 51. HARGA POKOK PENJUALAN Harga Pokok Penjualan Kertas 11

13 52. BIAYA PRODUKSI 521. BARANG DALAM PROSES SEKSI PULP Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku-Seksi Pulp Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong-Seksi Pulp Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja-Seksi Pulp Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik-Seksi Pulp 522. BARANG DALAM PROSES SEKSI KERTAS Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku-Seksi Kertas Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong-Seksi Kertas Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja-Seksi Kertas Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik-Seksi Kertas 523. BARANG DALAM PROSES SEKSI PENYEMPURNAAN Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku-Seksi Penyempurnaan Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong-Seksi Penyempurnaan Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja-Seksi Penyempurnaan Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik-Seksi Penyempurnaan 524. BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN PEMBANTU Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya-Seksi Listrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya-Seksi Uap Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya-Seksi Bengkel Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya-Seksi Umum Pabrik 53. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM Biaya Administrasi dan Umum 54. BIAYA PEMASARAN Biaya Pemasaran 55. BIAYA PERSONALIA 12

14 5501. Biaya Personalia 6. PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA SERTA LABA RUGI 61. PENDAPATAN DAN LABA DI LUAR USAHA Pendapatan Bunga Pendapatan jasa Giro Laba Penjualan Surat Berharga Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan Deviden Laba Pelunasan Hutang Obligasi Pendapatan Lain-lain 62. BIAYA DAN RUGI DI LUAR USAHA Biaya Bunga Biaya jasa Giro Rugi Penjualan Surat Berharga Rugi Penjualan Aktiva Tetap Rugi Pelunasan Hutang obligasi Biaya Lain-lain 63. LABA RUGI Laba Rugi Koreksi laba Tahun-tahun Lalu E. SUSUNAN DAN KODE AKUN PEMBANTU BIAYA 1. BIAYA OVERHEAD 01. Biaya Gaji dan Upah 02. Biaya Lembur 03. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 04. Biaya Depresiasi Aktiva Tetap 05. Alokasi dari Departemen Lain 06. Biaya Pelatihan Karyawan 2. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM 10. Biaya Asuransi Persediaan 11. Biaya Perjalanan Dinas 13

15 12. Biaya Alat Tulis dan Foto copy 13. Biaya Rapat dan Pertemuan 14. Biaya Surat Kabar dan Majalah 15. Biaya Depresiasi Emplasemen 16. Biaya Depresiasi Kendaraan 17. Biaya Depresiasi Mebel dan Perlengkapan 18. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan 19. Biaya Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud 3. BIAYA PEMASARAN 20. Biaya Iklan dan Promosi 21. Biaya Angkut Kertas 22. Biaya Kerugian Piutang 23. Biaya Depresiasi Kendaraan 24. Biaya Lembur 25. Biaya Depresiasi Emplasemen 4. BIAYA PERSONALIA 30. Biaya Rekruitmen 31. Biaya Pendidikan dan Pelatihan 32. Biaya Depresiasi Emplasemen 14

16 BAB IV PENJELASAN PENGUNAAN AKUN BUKU BESAR A. PENJELASAN PENGUNAAN AKUN BUKU BESAR 1. AKTIVA 11. AKTIVA LANCAR Yang termasuk golongan akun aktiva lancar adalah uang tunai dan kekayaan lain atau sumber-sumber darinya yang dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dikomsumsi dalam satu siklus kegiatan perusahaan (satu tahun kalender) KAS Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk membukukan transaksi yang menyangkut kas dan simpanan di bank yang pengambilan atau pemakaiannya tidak terikat oleh waktu atau batasan-batasan lain dari pihak bank Kas Debet : Transaksi penerimaan uang di Kas Besar Kredit : Tansaksi pengeluaran uang melalui kas Kas Kecil Untuk Membukukan : Debet : Jumlah Kas besar yang Disisihkan ke dalam Kas Kecil Kredit : Jumlah Kas Kecil yang ditarik kembali ke kas besar, jika kas kecil tidak diperlukan lagi Selisih Kas Akun ini digunakan untuk membukukan selisih antara jumlah uang tunai menurut perhitungan pisik kas (kas Opname/Cash Count) dengan Jumlah uang tunai menurut Catatan SURAT BERHARGA 15

17 Akun-akun yang masuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk mencatat investasi yang bersifat sementara (jangka pendek) yang berupa pembelian saham dan surat berharga lain, yang tujuanya untuk menggunakan uang kas yang sementara waktu tak terpakai Investasi Sementara-Saham Untuk Membukukan : Debet : Harga pokok saham yang dibeli untuk tujuan penanaman jangka pendek Kredit : Harga pokok saham yang dijual Investasi Sementara Obligasi Untuk Membukukan : Debet : Harga Pokok obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman jangka pendek Kredit : Harga Pokok Obligasi yang dijual 113. PIHUTANG Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk membukukan : a. Pihutang Dagang yang timbul dari penjualan produk secara kredit b. Pihutang kepada karyawan perusahaan c. Pihutang pendapatan (accrued income receivable) d. Pihutang kepada pemesan saham e. Kerugian Akibat tidak tertagihnya pihutang dagang Piutang Dagang Untuk Membukukan : Debet : Tagihan yang timbul dari penjualan produk secara kredit. Kredit :Penerimaan pelunasan tagihan tersebut dan penghapusan piutang dagang karena tidak tertagih Cadangan Kerugian Piutang 16

18 Untuk Membukukan : Debet : Penghapusan piutang dagang yang tidak tertagih Kredit : Taksiran kerugian piutang yang mungkin timbul karena tidak tertagihnya sebagian saldo piutang dagang pada tanggal neraca Piutang Pendapatan Untuk Membukukan : Debet : Jumlah pendapatan yang pada tanggal neraca sudah menjadi milik perusahaan tetapi belum diterima uangnya atau belum saat diterima Kredit : Jurnal penyesuaian akhir Periode Piutang Karyawan Untuk Membukukan : Debet : Pinjaman kepada karyawan dari perusahaan Kredit : Penerimaan kembali piutang karyawan Piutang Pesanan Untuk Membukukan : Debet :Tagihan timbul dari penjualan saham dengan cara pesanan Kredit : Penerimaan pelunasan tagihan tersebut dan pembatalan atas pesanan saham 114. SEDIAAN Akun-akun yang termasuk dalam sud-golongan ini digunakan untuk mencatat mutasi harga pokok sediaan-sediaan barang dagangan Sediaan Barang Untuk Membukukan : Debet : Harga pokok sediaan barang dagangan yang pada akhir periode belum terjual 17

19 Kredit : Harga pokok sediaan awal yang ditutup ke harga pokok penjualan 115. PERSEKOT Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk membukukan pengeluaran uang untuk persekot pajak dan biaya serta pertanggung jawabannya Persekot Biaya Asuransi Debit : Pembayaran premi asuransi Kredit : Pembebanan biaya asuransi ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaatnya Persekot Pajak Pertambahan Nilai Masukan Debit : Pembayaran pajak pertambahan nilai pada saat pembelian Kredit : Pajak pertambahan nilai yang diperhitungkan Persekot Biaya Perjalanan Dinas. Debit : Pembayaran persekot perjalanan dinas Kredit : Berakhirnya status persekot tersebut dengan diterimanya pertanggung jawaban persekot perjalanan dinas 116. SUPPLIES Akun-akun yang termasuk dalam Sub-golongan ini digunakan untuk mencatat supplies yang dibeli Supplies Kantor Debit : Harga pokok supplies kantor yang dibeli 18

20 Kredit : Pembebanan biaya supplies kantor ke dalam periode akuntansi yang menikmatinya AKTIVA LANCAR LAIN-LAIN Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk mencatat mutasi aktiva lancar selain yang tergolong dalam subgolongan akun 111 sampai dengan Pajak Penghasilan yang ditangguhkan Debit : Kelebihan pajak penghasilan yang dibayar dengan biaya pajak penghasilan menurut perhitungan Kredit : Kekurangan pajak penghasilan yang dibayar dengan perhitungan menurut akuntansi. 12. INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi jangka Panjang Saham Debit : Harga pokok saham perusahaan lain yang dibeli untuk tujuan investasi jangka panjang Kredit : Harga pokok saham tersebut yang dijual Investasi Jangkla Panjang Obligasi Debit : Harga pokok obligasi perusahaan lain yang dibeli untuk tujuan investasi jangka panjang. Kredit : Harga pokok obligasi tersebut yang dijual 1. AKTIVA TETAP BERUJUD 131. HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP BERUJUD 19

21 Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk membukukan harga perolehan aktiva tetap yang dibeli, dijual atau dihentikan pemakaiannya dan penilaian kembali Tanah Debit : Harga perolehan tanah yang dibeli Kredit : Harga perolehan tanah yang dijual Tanah Sumbangan Debit : Harga pasar yang layak atas tanah yang diterima Kredit : Harga pasar pada saat diterima Gedung Kantor Debit : a. Harga perolehan gedung kantor yang dibeli b. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung a. Pengeluaran modal yang berhubungan dengan gedung Kredit : Harga perolehan gedung kantor yang dijual atau dihentikan Gedung Toko Debit : a. Harga perolehan gedung kantor yang dibeli b. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung c.pengeluaran modal yang berhubungan dengan gedung Kredit : Harga perolehan gedung kantor yang dijual atau dihentikan Peralatan Toko Debit : Harga perolehan peralatan toko yang dibeli 20

22 Kredit : Harga perolehan peralatan toko yang dijual atau dihentikan pemakaiannya Kendaraan Debit : Harga perolehan kendaraan yang dibeli Kredit : Harga perolehan kendaraan yang dijual atau dihentikan pemakaiaanya Mebel Kantor Debit : Harga perolehan mebel kantor yang dibeli Kredit : Harga perolehan mebel kantor yang dijual atau dihentikan pemakaianya Mebel kantor Penilaian Kembali Debit : Tambahan harga perolehan akibat adanya penilaian kembali Kredit : Penjualan mebel kantor ayang sudah dinilai kembali 1319.Mebel Toko Debit : Harga perolehan akibat adanya penilaian kembali Kredit : Harga perolehan mebel toko yang dijual/dihentikan 132. AKUMULASI DEPRESIASI AKTIVA TETAP BERUJUD mencatat : Akun-akun yang termasuk dalam sub-golongan ini digunakan untuk Debit : Jumlah akumulasi depresiasi aktiva yang tidak berujud yang telah dijual atau dihentikan pemakaiannya. Kredit : Biaya Depresiasi aktiva tetap berujud dalam satu periode akuntasi. 21

23 2. AKTIVA TETAP TAK BERUJUD Akun-akun yang termasuk dalam golongan ini adalah aktiva yang tidak berujud yang mencerminkan hak-hak istimewa atai posisi yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. 3. AKTIVA LAIN-LAIN Akun-akun yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk mencatat mutasi aktiva selain yang tergolong dalam nomor 11 sampai Bangunan Dalam Pelaksanaan Debit : Harga pokok untuk bangunan yang belum selesai tanggal laporan keuangan Kredit : Penutup harga pokok tersebut ke aktiva tetap 4. AKUN PERFORMA Akun-akun yang termasuk dalam golongan ini merupakan perantara, pendebetan dan pengkreditan akun ini dilakukan pada saat yang relatif bersaman dengan jumlah yang sama, sehingga pada akhir periode saldonya sebesar nol 2. HUTANG 21.HUTANG LANCAR Akun-akun yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk mencatat kewajiban yang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun kalender Hutang Dagang Kredit: Kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian kredit barang dan jasa Debit: Pelunasan kewajiban tersebut Hutang pajak Penghasila Karyawan 22

24 Kredit: Jumlah pajak penghasilan yang dipungut dari karyawan perusahaan Debit : Jumlah pajak penghasilan karyawan yang disetork kas negara Hutang Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Kredit : Pajak pertambahan nilai yang telah dipungut dari pembelian produk perusahaan Debit: Pajak pertambahan nilai yang diperhitungkan dan disetor untuk waktu yang bersangkutan Hutang pajak Penghasilan Badan Kredit : Jumlah pajak yang menjadi kewajiban perusahaan Debit: Pembayaran hutang pajak penghasilan badan Hutang Deviden Kredit: Jumlah deviden tunai yang diputuskan dan diumumkan akan dibayarkan kepada pemegang saham Debit: Pembayaran deviden tunai tersebut Hutang Biaya Kredit : Biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk membayar tetapi belum saat dibayar Debit: Jurnal penyesuaian kembali Pendapatan Diterima dimuka Kredit : Peneriman dimuka sejumlah uang atau kekayaan lain dalam transaksi penjuala produk atau jasa, sebelum barang atau jasa tersebut diserahkan 23

25 Debit: Pengakuan jumlah pendapatan yang diterima dimuka tersebut sebagai pendapatan saat barang atau jasa diserahkan Hutang Bunga Obligasi Debit : Biaya bunga atas utang obligasi yang sudah menjadi tanggungan perusahan tetapi belum saatnya dibayar Kredit : Jurnal penyesuaian kembali Hutang pada Pemesan Saham Kredit : Uang muka yang belum dikembalikan akibat pembatalan pemesanan saham Debit : - Kerugian yang jharus ditanggung pemesan saham atas penjualan saham yang dipesan tetapi dibatalkan. - Pembayaran kembali hutang pada pemesan 22. HUTANG JANGKA PANJANG Akun-akun yang termasuk dalam golongan ini digunakan untuk membukukan penarikan pinjaman jangka panjang dan angsuran atau pelunasan Utang Jangka panjang dari Bank Kredit : Transaksi pinjaman jangka panjang (lebih dari satu tahun) Dari bank Debit: Pembayaran angsuran atau pelunasan utang jangka panjang Utang Obligasi Kredit : Jumlah nominal obligasi pada saat dikeluarkan dengan nilai nominalnya Debit: Pembayaran utang tersebut 24

26 2203. Premium Utang Obligasi Kredit : Selisih lebih kurs obligasi pada saat dikeluarkan dengan nilai nominalnya. Debit : Penghapusan premium utang obligasi karena amortisasi dan penarikan kembali obligasi yang telah dikeluarkan Diskonto Utang Obligasi Kredit : Penghapusan diskonto utang obligasi karena amortisasi dan penarikan kembali obligasi yang telah dikeluarkan Debit : Selisih kurang obligasi pada saat dikeluarkan dengan nilai nominalnya 3. MODAL Modal Saham Biasa Kredit : Jumlah nominal saham biasa yang telah ditempatkan Debit : == Modal Saham Prioritas Kredit : Jumlah nominal saham prioritas yang telah ditempatkan Debit : == Agio Saham Kredit :Jumlah kelebihan kurs saham pada saat dikeluarkan dengan nilai nominalnya Debit : Penghapusan agio saham karena penarikan saham yang telah dikeluarkan sebelumnya 25

27 3004. Disagio Saham Kredit : Penghapusan disagio saham karena penarikan saham yang telah dikeluarkan sebelumnya Debit : Jumlah selisih kurang kurs saham pada saat dikeluarkan dengan nilai nominalnya Treasury Staock Kredit : Pembelian kembali modal saham yang telah dikeluarkan Debit : Penjualan kembali modal saham yang telah ditarik / dibeli Agio Trasury Stock Kredit : Selisih lebih kurs modal saham yang ditarik kembali dengan nilai nominalnya Debit : Penjualan kembali modal saham yang telah ditarik/ dibeli Modal saham Biasa Dipesan Kredit : Jumlah nominal saham biasa yang telah dipesan Debit : - Penerimaan pelunasan atas saham biasa yang telah dipesan - Pembatalan atas saham biasa yang telah dipesan Modal Penilaian Kredit : Tambahan modal sebagai akibat dari adanya penilaian kembali aktiva tetap Debit : == 26

28 3009. Laba Ditahan Kredit : Laba bersih sebelum pajak yang diperoleh perusahaan dalam periode akuntansi Koreksi pembukuan yang mepengaruhi perhitungan laba rugi tahun buku sebelumnya Debit: - Rugi sebelum pajak yang diterima perusahaan dalam periode akuntansi tertentu - Koreksi pembukuan yang mempengaruhi perhitungan laba rugi tahun buku sebelumnya - Pembangian deviden - Kewajiban pajak penghasilan perusahaan - Penyisihan sebagai laba ditahan ke dalam bentuk cadangan B. PENJELASAN PENGGUNAAN AKUN LABA RUGI 4. PENGHASILAN Kelompok akun ini digunakan untuk mencatat penghasilan pokok dan penguranganpengurangan langsung terhadapnya. 41. HASIL PENJUALAN Hasil Penjualan Barang Dagangan Kredit : Hasil yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang dagang Debit : Penutupan akin ini ke akun PENGURANGAN HASIL PENJUALAN Potongan Penjualan Debit : Potongan penjualan yang diberikan kepada pembeli barang dagang perusahaan Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Return Penjualan 27

29 Debit : Harga jual barang dagang yang diterima kembali sebagai retur penjualan Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi 5. BIAYA Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan : a. Harga pokok barang dagang yang terjual dalam periode akuntansi tertentu b. Biaya administrasi dan umum yang dikeluarkan dalam periode akuntansi tertentu c. Biaya pemasaran yang dikeluarkan dalam periode akuntansi tertentu 51. HARGA POKOK PENJUALAN Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan harga pokok barang dagang yang terjual Harga Pokok Penjualan Debit : Harga pokok barang dagang yang terjual Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Pembelian Barang Dagangan Debit : Harga pokok barang yang dibeli saat pembelian Kredit : Penutupan akun ini ke akun 5101 harga pokok penjualan Biaya Angkut Pembelian Debit : Biaya untuk mengangkut barang yang dibeli Kredit : Penutupan akun ini ke akun 5101 harga pokok penjualan Return Pembelian 28

30 Debit : Penutupan akun ini ke akun 5101 harga pokok penjualan Kredit : Untuk mencatat barang yang dikembalikan kepada pemasok Potongan Pembelian Debit : Penutupan akun ini ke akun 5101 harga pokok penjualan Kredit : Pemotongan pembelian atas pelunasan piutang 52. BIAYA ADMINISTRASI DAN UMUM Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan biaya-biaya administrasi dam umum, yaitu biaya-biaya pemasaran dan harga pokok penjualan. Debit : Biaya administrasi dan umum Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Biaya Gaji Karyawan Untuk mencacat upah dan gaji karyawan tetap bagian administrasi dan umum Biaya Pos/Telepon Untuk mencatat biaya telegraf, biaya telepon, biaya telex, dan pembelian benda pos Biaya Depresiasi mebel Kantor Untuk mencatat depresiasi mebel kantor Biaya Supplies kantor Untuk mencatat biaya supplies kantor setiap akhir bulan 29

31 5205.Biaya Asuransi Aktiva Tetap Untuk mencatat bagian dari persekot asuransi aktiva tetap yang telah menjadi biaya Biaya Perjalanan Dinas Untuk mencatat perjalanan dinas yang meliputi biaya akomodasi, biaya transportasi, dan uang saku karyawan Biaya Listrik dan Air Untuk mencatat biaya listrik dan air minum Bahan Bakar Untuk mencatat biaya bahan bakar Biaya Depresiasi Gedung kantor Untuk mencatat depresiasi gedung kantor Biaya Reparasi Dan Pemeliharaan Untuk mencatat biaya reparasi dan pemeliharaan 53. BIAYA PEMASARAN Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan biaya-biaya pemasaran, yaitu biaya untuk memperoleh pesanan(order getting cost) dan biaya-biaya untuk memenuhi pesanan (order filling sost) Debit : Biaya pemasaran yang terjadi Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Biaya Gaji Karyawan Untuk mencatat upah dan gaji karyawan tetap bagian pemasaran Biaya Iklan Untuk mencatat biaya iklan dan promosi untuk mendapatkan langganan 30

32 5303. Biaya Depresiasi Gedung Toko Untuk mencatat biaya depresiasi gedung toko setiap bulanya Biaya Depresiasi Kendaraan Untuk mencatat biaya depresiasi kendaraan setiap bulanya Biaya Depresiasi Peralatan Toko Untuk mencatat biaya depresiasi peralatan toko setiap bulanya Biaya Angkut Penjualan Untuk mencatat biaya angkut barang dagangan yang terjual Biaya Kerugian Piutang Untuk mencatat biaya kerugian piutang tat tertagih pada akhir bulan Biaya Asuransi Aktiva Tetap Untuk mencatat biaya asuransi aktiva tetap pada akhir bulan Biaya Depresiasi Mebel Toko Untuk mencatat biaya depresiasi mebel toko setiap bulannya Biaya Lain-lain Untuk mencatat biaya lain-lain 6. PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA SERTA LABA RUGI 61. PENDAPATAN DAN LABA DI LUAR USAHA Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan pendapatan dan laba yang diperoleh peruisahaan diluar usaha pokoknya Pendapatan Bunga Kredit : Pendapan bunga 31

33 Debit : Penutupan akun ini ke akun Pendapatan Jasa Giro Kredit : Pendapatan jasa giro dari bank Debit : Penutupan akun ini ke akun Laba Penjualan Surat Berharga Kredit : Laba dari penjualan surat berharga (Harga jual lebih tinggi dari harga pokoknya) Debit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Laba Penjualan Aktiva Tetap Kredit : Laba penjualan aktiva tetap ( hargajual lebih tinggi dari nilai buku aktiva tetap) Debit : Penutupan akun ini ke akun Pendapatan Deviden Kredit : Pendapatanyang diterima dari deviden Debit : Penutupan akun ini ke akun Laba Pelunasan Hutang Obligasi Kredit : Laba pelunasan hutang obligasi (jumla h pelunasan lebih kecil dari nilai buku hutang obligasi) Debit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Pendapatan Kredit : Pendapatan diluar usaha pokok selain yang tergolong dalam akun 6101 sampai dengan

34 Debit : Penutupan akun ini ke akun BIAYA DAN RUGI DI LUAR USAHA Akun-akun yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk membukukan biaya yang dikeluarkan dan rugi yang diderita perusahaan di luar usaha pokoknya Biaya Bunga Kredit : Biaya bunga pinjaman,baik jangka panjang maupun jangka pendek Debit: Penutupan akun ini ke akun 6301 laba Rugi Biaya Jasa Giro Transfer Debit : Biaya jasa giro dan biaya transfer yang dibebankan oleh bank Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Rugi Penjualan Surat Berharga Debit : Rugi penjualan surat berharga (harga jual lebih rendah dari harga pokoknya) Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Rugi Penjualan Aktiva Tetap Debit : Rugi Penjualan aktiva tetap (harga jual lebih rendah daru harga pokoknya) Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Rugi Pelunasan Hutang Obligasi Debit : Rugi pelunasan hutang obligasi (jumlah pelunasan lebih besar dari nilai buku hutang obligasi ) 33

35 Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Biaya-biaya Lain Debit : Kerugian diluar usaha pokok, selain yang tergolong dalam akun 6201 sampai dengan 6205 Kredit : Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi 63. LABA RUGI Laba Rugi Debit : a. Penutupan akun-akun biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran, biaya dan rugi diluar usaha. b. Penutupan saldo ke akun3009 Laba Ditahan Kredit : a. Penutupan akun penghasilan dan pendapatan serta Laba diluar usaha b. Penutupan saldo rugi ke akun 3009 Laba ditahan Koreksi Laba Tahun-tahun Lalu Kredit: a. Koreksi laba tahun lalu sebagai akibat penilaian kembali aktiva tetap, koreksi kesalahan (apabila menambah laba) b. Penutupan akun ini ke akun 6301 Laba Rugi Debit : a. Koreksi laba tahun lalu sebagai akibat penilaian kembali aktiva tetap, koreksi kesalahan (apabila mengurangi laba) 34

36 BAB V I N S T R U K S I PENYELESAIAN BUKTI TRANSAKSI 1. Bacalah informasi umum tentang perusahaan dan kebijakan akuntansi (Bab I dan Bab II) serta pelajarilah dengan seksama tentang susunan dan kode akun beserta penjelasannya yang berlaku pada PT. DWIMA PULP, agar saudara mendapat gambaran tentang sifat operasi perusahaan dan akun-akun yang digunakan dalam perusahaan. 2. Pelajarilah transaksi-transaksi yang terjadi selama Bulan Januari 2002 dengan mempelajari bukti-bukti transaksi yang terdapat dalam Buku III. Bukti-bukti transaksi terdiri dari : Laporan Penerimaan Barang Bukti Pengeluaran Barang Bukti Memorial Dalam bukti-bukti transaksi tersebut di atas masih harus saudara selesaikan lebih dahulu sebelum dicatat dalam buku jurnal. D. PEMBUATAN JURNAL 3. Jurnal Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong a. Buatlah jurnal pembelian bahan baku dan bahan penolong pada formulir yang telah tersedia dalam Buku Jurnal Pembelian. b. Jika semua transaksi pembelian kredit telah dicatat dalam Buku Jurnal Pembelian, maka jumlahkan semua kolom yang terdapat dalam Buku Jurnal Pembelian tersebut dan buatlah rekapitulasi jumlahnya. c. Perikasalah, apakah jumlah kolom debet telah cocok dengan jumlah kolom kredit. 4. Jurnal Pemakaian Bahan Baku dan Bahan Penolong a. Buatlah jurnal pemakaian bahan baku dan bahan penolong ke dalam Buku Jurnal Pemakaian Bahan. b. Jika semua transaksi pemakaian bahan baku dan bahan penolong telah dicatat ke dalam buku Jurnal Pemakaian Bahan, maka jumlahkan semua kolom jumlah yang 35

37 terdapat dalam Buku Jurnal Pemakaian Bahan tersebut, buatlah rekapitulasi jumlahnya. c. Perikasalah, apakah jumlah kolom debet telah cocok dengan jumlah kolom kredit. 5. Jurnal Memorial a. Buatlah jurnal pembalikan atas dasar bukti-bukti memorial pada awal Bulan Januari b. Buatlah jurnal atas dasar bukti-bukti transaksi memorial sampai selesai pada bukti yang bersangkutan. c. Pindahkan jurnal pada bukti transaksi tersebut pada formulir jurnl memorial yang tersedia pada Buku III. PEMBUKUAN TRANSAKSI KE DALAM BUKU PEMBANTU Dalam sisterm akuntansi PT. DWIMA PULP, buku-buku pembantu yang digunakan terdiri dari Buku Pembantu Pihutang, Buku Pembantu Hutang, serta Buku Pembantu Biaya. Dalam tugas ini saudara diminta untuk membukukan ke dalam akun Pembantu Biaya saja, sedangkan Buku Pembantu Pihutang dan Buku Pembantu Hutang akan dikerjakan di bagian akuntansi keuangan sendiri. Pembukuan ke dalam akun Pembantu Biaya meliputi: 1. Siapkan akun pembantu biaya (untuk setiap jenis biaya yang terjadi di pusat -pusat biaya tertentu disediakan satu akun pembantu biaya). 2. Ambillah bukti pengeluaran barang (bahan baku dan bahan penolong) dari bukti memorial yang menyangkut biaya. 3. Bukukan bukti-bukti tersebut pada sisi debet akun pembantu biaya yang bersangkutan secara kronologis. 4. Jika semua bukti tersebut sudah dibukukan pada akun pembantu biaya, maka jumlahkan sisi debet akun pembantu tersebut. E. POSTING KE BUKU BESAR Posting ke buku besar dilakukan atas dasar rekapitulasi jurnal yang telah saudara lakukan, kecuali Jurnal Memorial. Kegiatan yang harus dilaksanakan dalam tugas ini adalah: 6. Siapkan akun buku besar yang diperlukan, yang berhubungan dengan akuntansi biaya saja. 36

38 7. Bukukan semua jurnal yang telah saudara laksanakan dalam tugas (B) ke dalam akun buku besar yang bersangkutan. 8. Setelah pemindahan angka-angka dari jurnal ke buku besar selesai dilakukan, maka berilah tanda pada jurnal yang bersangkutan untuk menunjukan bahwa jurnal tersebut telah dilakukan posting ke akun buku besar. Demikian pula dalam akun buku besar, perlu diberi tanda dari jurnal mana pembukuan tersebut berasal. B. PEMBUATAN REKAPITULASI BIAYA DAN ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK Tugas yang harus dilaksanakan adalah: 1. Pindahkan saldo akun pembantu biaya ke dalam kolom yang bersangkutan dalam formulir Rekapitulasi Biaya dan Alokasi Biaya Overhead Pabrik 2. Hitunglah jumlah biaya tiap-tiap pusat biaya sebelum alokasi biaya overhead pabrik 3. Lakukan alokasi Biaya Overhead Pabrik departemen Pembantu ke Departemen Produksi dan Departemen Administrasi dan Umum dengan dasar alokasi sebagai berikut: Departemen Pembantu Seksi Listrik Seksi Uap Seksi Bengkel Seksi Umum Pabrik Dasar Alokasi Jumlah kwh yang dipakai Jumlah ton uap Jumlah jam tenaga kerja untuk reparasi & pemeliharaan Jumlah karyawan Jumlah dasar alokasi dalam Bulan Januari 2002 adalah sebagai berikut: Pemakaian Pemakaian Jam Jumlah Listrik Uap Tenaga Kerja Karyawan (KWH) (TON) untuk Reparasi (Orang) & Pemeliharaan Departemen Produksi Seksi Pulp 55% 40% 40% 50% Seksi Kertas 10% 15% 10% 10% Seksi Penyempurnaan 10% 15% 10% 15% Departemen Non Produksi: Bagian Administrasi & Umum 10% 10% 15% 10% Bagian Personalia 5% 10% 10% 10% Bagian Pemasaran 10% 10% 15% 5% Jumlah 100% 100% 100% 100% 37

39 4. Buatlah jurnal alokasinya dengan membuat bukti memorial lebih dahulu yang datanya saudara hitung pada Buku III pada table alokasi BOP. PEMBUATAN LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI 5. Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Pulp Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Pulp dengan memakai formulir Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Pulp atas dasar data biaya yang terkumpul dalam: a. Akun-akun: 5211 Barang Dalam Proses Biaya Bahan Baku Seksi Pulp 5212 Barang Dalam Proses Biaya Bahan Penolong Seksi Pulp 5213 Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Seksi Pulp 5214 Barang Dalam Proses Biaya Overhead Pabrik Seksi Pulp b. Data produksi Seksi Pulp dalam Bulan Januari 2002 berikut ini: Persediaan Produk Dalam Proses Awal (tingkat penyelesaian biaya bahan 90%, biaya konversi 80%) Produk Selesai yang ditransfer ke Seksi Kertas Persediaan Produk Dalam Proses Akhir (tingkat penyelesaian 100% biaya tambahan dan 70% biaya konversi) Produk hilang dalam proses awal 6. Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Kertas Kg Kg Kg Kg Buatlah Laporan harga Pokok Produksi Seksi Kertas dengan memakai formulir Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Kertas atas dasar data biaya yang terkumpul dalam: a. Akun-akun 5221 Barang Dalam Proses Biaya Bahan baku Seksi Kertas 5222 Barang Dalam Proses Biaya Bahan Penolong Seksi Kertas 5223 Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Seksi Kertas 5224 Barang Dalam Proses Biaya Overhead Pabrik Seksi Kertas b. Laporan Biaya Produksi Seksi Kertas c. Data Produksi seksi Kertas dalam Bulan Januari 2002 berikut ini: Persediaan Produk Dalam Proses Awal (Tingkat penyelesaian biaya bahan 38

40 penolong 80% dan 60% biaya konversi) Tambahan produk karena tambahan woodpulp Produk Selesai yang ditranfer ke Seksi Penyempurnaan Persediaan Produk dalam Proses Akhir (tingkat penyelesaian 100% biaya bahan dan 85% biaya konversi) Produk hilang awal proses Kg Kg Kg Kg Kg 7. Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Penyempurnaan Buatlah Laporan harga Pokok Produksi Seksi Penyempurnaan ertas dengan memakai formulir Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Penyempurnaan atas dasar data biaya yang terkumpul dalam: a. Akun-akun 5231 Barang Dalam Proses Biaya Bahan baku Seksi Penyempurnaan 5232 Barang Dalam Proses Biaya Bahan Penolong Seksi Penyempurnaan 5233 Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Seksi Penyempurnaan 5234 Barang Dalam Proses Biaya Overhead Pabrik Seksi Penyempurnaan b. Laporan Biaya Produksi Seksi Penyempurnaan c. Data Produksi seksi Kertas dalam Bulan Januari 2002 berikut ini: Persediaan Produk Dalam Proses Awal (Tingkat penyelesaian biaya bahan penolong 80% dan 60% biaya konversi) Produk Selesai yang ditranfer ke gudang Persediaan Produk dalam Proses Akhir (tingkat penyelesaian 85% biaya bahan dan 70% biaya konversi) Produk hilang awal proses Kg Kg Kg Kg PEMBUATAN JURNAL PENYESUAIAN 8. Sebagai dasar pembuatan jurnal penyesuaian, buatlah bukti memorial untuk mencatat hal-hal tersebut di bawah ini (pergunakan formulir bukti memorial dalam Buku III). a. Pencatatan harga pokok pulp yang telah selesai diproduksi dan ditransfer dari Seksi Pulp ke Seksi Kertas, atas dasar data dan Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Pulp. 39

41 b. Pencatatan harga pokok kertas yang telah selesai diproduksi dan ditransfer dari Seksi Kertas ke Seksi Penyempurnaan, atas dasar data dan Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Kertas c. Pencatatan harga pokok kertas yang telah selesai diproduksi dan ditransfer dari Seksi Penyempurnaan ke gudang, atas dasar data dan Laporan Harga Pokok Produksi Seksi Penyempurnaan. d. Pencatatan harga pokok produk dalam proses akhir Bulan Januari 2002 di Seksi Pulp, Seksi Kertas, dan Seksi Penyempurnaan atas dasar data Laporan Harga Pokok Produksi masing-masing seksi. e. Pencatatan harga pokok produk yang terjual selama bulan Januari Persediaan produk selesai pada awal Bulan Januari 2002 berjumlah Rp.300,- = Rp ,-. Jumlah yang terjual Rp 400,- dan metode aliran biaya menggunakan MPKP/FIFO. 9. Atas dasar bukti memorial di atas, posting ke akun buku besar yang bersangkutan. 40

42 Lampiran-COntoh Buku Besar 1131 PIUTANG DAGANG Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , CADANGAN KERUGIAN PIUTANG Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 41

43 1141. PERSEDIAAN KERTAS Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES-SEKSI PULP Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 42

44 1143. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES-SEKSI KERTAS Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES-SEKSI PENYEMPURNAAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 43

45 1145. PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN PENOLONG Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , PERSEDIAAN BAHAN BAKAR DAN PELUMAS Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 44

46 1147. PERSEDIAAN SPAREPART Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , PERSEDIAAN LAIN-LAIN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 45

47 1154. PERSEKOT PPN MASUKAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo PERSEKOT BIAYA PERJALANAN DINAS Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 46

48 1156. PERSEKOT BIAYA ASURANSI Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , TANAH Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 47

49 1312. EMPLASEMEN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , GEDUNG Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 48

50 1314. MESIN DAN PERLENGKAPAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , KENDARAAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 49

51 1316. MEBEL DAN PERLENGKAPAN KANTOR Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , AKUMULASI DEPRESIASI EMPLASEMEN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 50

52 1323. AKUMULASI DEPRESIASI GEDUNG Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , AKUMULASI DEPRESIASI MESIN DAN PERLENGKAPAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 51

53 1325. AKUMULASI DEPRESIASI KENDARAAN Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , AKUMULASI DEPRESIASI MEBEL DAN PERLENGKAPAN KANTOR Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo ,- 52

54 1403. GOODWILL Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 2002 Jan 01 Saldo , GAJI DAN UPAH Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo 53

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BUKU I PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA INFORMASI UMUM PERUSAHAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI KODE AKUN PENJELASAN AKUN INSTRUKSI UNTUK KALANGAN SENDIRI & TIDAK DIPERJUALBELIKAN

Lebih terperinci

HARGA POKOK PROSES. Kasus:

HARGA POKOK PROSES. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PROSES A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Akbar mendirikan sebuah perusahaan genting Mutiara Indah yang berlokasi di Magelang, Sendangadi, Mlati, Sleman.

Lebih terperinci

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya

Deposito Berjangka. Cadangan Piutang Ragu-ragu. Piutang Lain-lain - Penjualan Aktiva Tetap. Piutang Lain-lain - Lainnya Kelompok 2 (29C): 1. Agatha Nike Primarini Widhi M 2. Fitria Melynsyah Yusuf 3. Intanika Wahyu Hidayati 4. Lestari Suci Karyani Tugas Sistem Informasi Akuntansi Contoh Coding pada PT. Industri Krupuk Renyah

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

HARGA POKOK PESANAN. Kasus:

HARGA POKOK PESANAN. Kasus: 1 Kasus: HARGA POKOK PESANAN A. Informasi Umum Perusahaan Sejak tanggal 1 Januari 2013, Tuan Fadhil mendirikan sebuah perusahaan mebel JUJUR yang berlokasi di Dusun Ketulan RT04/RW02, Candibinangun, Pakem,

Lebih terperinci

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

Ill. SIKLUS AKUNTANSI

Ill. SIKLUS AKUNTANSI Ill. SIKLUS AKUNTANSI Akuntansi selalu akan melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sumber ekonomi dengan pasiva atau asal pendanaan aktiva tersebut. Hubungan fungsional ini juga digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI Definisi Akun Pengelompok kan Akun Kode Akun Bentuk Akun Jurnal Buku Besar 3.1 Akun 3.1.1. Pengertian Akun (Account) Akun atau perkiraan ialah suatu media untuk mencatat

Lebih terperinci

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR

A. PILIHALAH JAWABAN YANG PALING BENAR YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK PIRI 3 YOGYAKARTA KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN Proram Keahlian : Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Multimedia Alamat : Jl. MT Haryono 23, Pugeran,

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya. BAB 7 ASET TETAP Pendahuluan Aset tetap mempunyai karakteristik: digunakan untuk operasi, berumur lebih dari satu tahun, mempunyai substansi fisik Perusahaan bisnis ingin mengelola aset yang dimilikinya

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian dan Penggolongan Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya berkaitan dengan semua tipe organisasi bisnis, non-bisnis, manufaktur, eceran dan jasa. Umumnya, berbagai macam

Lebih terperinci

langsung Biaya Tenaga kerja

langsung Biaya Tenaga kerja SIKLUS PEMBUATAN PRODUK SIKLUS AKUNTANSI BIAYA Pembelian dan Penyimpanan Penentuan harga Pokok bahan baku Yang dibeli Pengolahan Menjadi Produk jadi langsung Biaya Tenaga kerja Penentuan Harga pokok Yang

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN PPP ENJINIRING AKUNTANSI BENGKEL & DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI SOAL KASUS METODE HARGA POKOK PESANAN PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA ALOKASI ANGGARAN BOP DAN PERHITUNGAN TARIF BOP PERUSAHAAN MEBEL MEKAR JAYA ALOKASI ANGGARAN BOP

Lebih terperinci

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 LATIHAN AKHIR SEMESTER 1 Latihan Akhir Semester 1 133 I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah.... a. membeli dan menjual barang tanpa mengubah bentuk b. membeli

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

PT TINOMASTEX YOGYAKARTA

PT TINOMASTEX YOGYAKARTA PT TINOMASTEX YOGYAKARTA Tanggal Keterangan 2-Jan-88 PT BATIK KENCANA 3-Jan-88 PT BUSANA ADI 5-Jan-88 PT GAYA BUSANA 7-Jan-88 PT ASURANSI BUMI PERSADA 11-Jan-88 PT BATIK KENCANA 12-Jan-88 YAYASAN KASIH

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Siklus Akuntansi Transaksi Bukti Transaksi Jurnal Buku Besar Laporan Keuangan Posting Salah satu aktivitas di dalam siklus akuntansi yang cukup menyita waktu dan tenaga

Lebih terperinci

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan praktikum Akuntansi Biaya Bahan Baku, maka mahasiswa di harapkan dapat mengetahui dan memahami akuntansi kos untuk bahan baku B.

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010 REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN

BAB 9 LAPORAN KEUANGAN BAB 9 LAPORAN KEUANGAN A. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pada bab 8 sudah dijelaskan bahwa neraca lajur merupakan alat bantu untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan yang meliputi: 1. Laporan laba

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA I. PILIHAN GANDA 1. Sumber pencatatan untuk neraca saldo berasal dari a. Akun modal d. akun buku besar b. Jurnal umum e. laporan perubahan modal c. bukti transaksi

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

PENYESUAIAN dan KOREKSI AKUN

PENYESUAIAN dan KOREKSI AKUN PENYESUAIAN dan KOREKSI AKUN A. Kebutuhan Penyesuaian Penentuan besarnya pendapatan dan beban yang harus dilaporkan pada akhir periode akuntansi bisa mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan para akuntan

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit.

Kompetensi Dasar 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit. Kompetensi Dasar 5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit. 1. Ciri-ciri perusahaan jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL

PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL Oleh: Amanita Novi Yushita, SE. amanitanovi@uny.ac.id * Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Optimalisasi Pengelolaan Usaha Kerajinan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013 PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER MEI 2013 Nomor Akun Nama Akun Saldo Debit Kredit 100 Kas Rp 4.800.000,00 120 Piutang usaha Rp 600.000,00 130 Perlengkapan Rp 1.000.000,00 170 Kendaraan Rp 15.000.000,00

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI. Pemakai Laporan Keuangan Manajer Investor Kreditur Instansi Pemerintah Organisasi Nirlaba Pemakai Lainnya

PENGANTAR AKUNTANSI. Pemakai Laporan Keuangan Manajer Investor Kreditur Instansi Pemerintah Organisasi Nirlaba Pemakai Lainnya PENGANTAR AKUNTANSI DEFINISI AKUNTANSI Definisi dari sudut pemakai : Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM AKUNTANSI 2

PRAKTIKUM AKUNTANSI 2 KASUS PT KIRANA BISKUIT PRAKTIKUM AKUNTANSI 2 Darmawati 1 Sasaran Pembelajaran Menyelesaikan kasus kegiatan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya pada perusahaan Manufaktur 2 Tugas yang akan dikerjakan

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 PT HARTADINATA ABADI, Tbk DAFTAR

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran: PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI Tujuan Pembelajaran: 1. Peserta memahami tentang konsep dasar persamaan akuntansi 2. Peserta memahami tentang siklus akuntansi 3. Peserta dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI BAB I AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Pernyataan-pernyataan tentang akuntansi berikut ini benar, kecuali.. a. Akuntansi adalah bahasa bisnis b.

Lebih terperinci

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI 1. Mengapa transaksi-transaksi harus dicatat di dalam jurnal? A. Untuk memastikan bahwa seluruh transaksi telah dipindahkan ke dalam Buku Besar. B. Untuk memastikan bahwa jumlah

Lebih terperinci

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD A. Kerangka Hukum Laporan Keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah dilakukan. Laporan Keuangan yang disusun harus memenuhi prinsipprinsip yang

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,27 103.317.329.165 92.942.187.030 Deposito berjangka 2a,4 1.971.891.997 2.643.566.861 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN

27/11/2014. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc POSISI DI DALAM TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG PRODUSEN KONSUMEN Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatannya membeli barang-barang yang tujuannya untuk dijual lagi Pada`dasarnya akuntansi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To Materi 7 LAPORAN KEUANGAN PEMBUATAN LAPORAN NERACA SALDO (TRIAL BALANCE) Dengan cara memilih menu Reports/General Ledger/Trial Balance, dan kemudian akan tampil sebagai berikut : Trial Balance Print account

Lebih terperinci

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR

BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR BAB 5 POSTING DAN BUKU BESAR A. Buku Besar dan Kegunaannya Buku besar merupakan buku yang berisi kumpulan akunakun neraca dan akun-akun laba rugi Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa buku besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan

MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI - PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN. Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan 1 MODUL 5 JURNAL PENYESUAIAN PENCATATAN TRANSAKSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Jurnal Buku Besar Neraca Laporan Saldo Keuangan Jurnal Neraca Penyesuaian Lajur PRINSIP DAN KONSEP YANG BERKAITAN DENGAN PENENTUAN

Lebih terperinci

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil ekonomi KELAS XII IPS - KURIKULUM 2013 04 Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN Persamaan akuntansi merupakan hal yang paling mendasar dari struktur akuntansi karena pencatatan transaksi hingga berbentuk

Lebih terperinci

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Analisa laporan keuangan merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

contoh soal akuntansi perusahaan dagang

contoh soal akuntansi perusahaan dagang contoh soal akuntansi perusahaan dagang 1.3 Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Dagang Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang tidak berbeda dengan Perusahaan Jasa. Baik dalam Perusahaan Jasa maupun Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas

BAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas BAB 3 KAS A. Pendahuluan Aset merupakan sumberdaya penting yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset

Lebih terperinci

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16).

pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya sesuai dengan PSAK No.16. keuangan yang berlaku umum (PSAK No. 16). 51 pengklasifikasian dan menetapkan aktiva tetap PT. Gratia Jaya Sentosa, Penyesuaian dengan PSAK No.16 dan Metode penyusutan sesuai dengan PSAK No.16. 2. Metode Kualitatif Yaitu analisa yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas

BAB II BAHAN RUJUKAN. dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI BAB II HARGA POKOK PRODUKSI Bab ini berisi teori yang akan digunakan sebagai dasar melakukan analisis data. Mencakup pengertian dan penggolongan biaya serta teori yang berkaitan dengan penentuan harga

Lebih terperinci

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut.

2. Akuntan yang bekerja di perushaan perusahaan swasta, seperti di bank, perusahaan industri, perdagangan dan lain-lain disebut. 1. Akuntansi yang mengutamakan pemeriksaan terhadap pernerpan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berjalannya sistem pengendalian intern untuk mendukung pendapatnya atas laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB III AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity) PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity) Akuntansi Ekuitas 9. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa seingga memberikan informasi mengenai sumbernya

Lebih terperinci

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si. Soal 1 Tn. Arjuna pada tanggal 20 Desember 2009 menyewa kendaraan truk dengan biaya sewa sebesar Rp5 juta. Tn.

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PT ASTRA GRAPHIA Tbk N E R A C A Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2a,2c,3,23 119.658.017.889 126.580.527.261 Deposito berjangka 2a,4 2.424.600.790 2.904.735.723 Piutang usaha (setelah dikurangi penyisihan

Lebih terperinci

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada IV. PENYESUAIAN mencatat (menjurnal dan mengakunkan) data-data transaksi akhir tahun sehingga jumlah yang terdapat dalam tiap rekening sesuai dengan kenyataannya. Manfaat penyesuaian: 1. Kepraktisan Jika

Lebih terperinci

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM (Materi 2) Beberapa istilah tentang Modal Saham : 1. Modal Dasar / Otorisasi Modal Saham Jumlah lembar saham dan nilai nominalnya pada saat pendirian perusahaan, dan dicantumkan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2015 Myob Accounting Perusahaan Manufaktur 2 SOAL A. IDENTITAS PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Pabrik Tempe

Lebih terperinci

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA)

BALANCE SHEET. (laporan Posisi Keuangan NERACA) BALANCE SHEET (laporan Posisi Keuangan NERACA) Laporan Keuangan yang menyajikan ASET, KEWAJIBAN DAN MODAL. Aktiva/Aset : Sumber2 eokonomi yang duharapkan memberi manfaat di masa mendatang yang cukup pasti,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI AKUNTANSI Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu: 1. Fungsi dan Kegunaan Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi memberikan informasi

Lebih terperinci

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang

A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang A. Mengenal Transaksi pada Perusahaan Dagang A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Perusahaan dagang merupakan bentuk usaha yang kegiatan utamanya membeli barang dagang untuk dijual kembali kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES Pengumpulan biaya produksi tergantung karakteristik perusahaan dalam melakukan proses produksi : Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan : pengumpulan biaya produksi

Lebih terperinci

Pencatatan Akuntansi. Bawah ke atas

Pencatatan Akuntansi. Bawah ke atas Pencatatan Akuntansi Bawah ke atas Transaksi Buku Besar Transaksi dianaliis efeknya Analisis persamaan dasar Analisis debit-kredit Jurnal Buku besar Analisis setiap transaksi Mencatat ke dalam jurnal Posting

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Nama Akun: Kas No. Akun: 111

Nama Akun: Kas No. Akun: 111 Kompetensi Dasar 5.6 Membuat ikhtisar siklus tansi perusahaan jasa 1. Menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar. Neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo buku besar. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG 5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG PETA KONSEP Jurnal penyesuaian terdiri dari Persediaan Beban yang masih harus dibayar Pendapatan yang masih harus diterima Beban diterima di muka

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN

METODE HARGA POKOK PESANAN 1 METODE HARGA POKOK PESANAN Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method) adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur LAMPIRAN C.3 : PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR : 3 Tahun 2010 TANGGAL: 6 Januari 2010 Laporan Keuangan Deskripsi Prosedur Laporan Keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN

MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN MODUL 3 DASAR DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN Tujuan pembelajaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mampu untuk: 1. Menyebutkan nama nama rekening yang sering dipergunakan dan hal hal yang dicatat dalam

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB Pembebanan Biaya ke Produk 2 Obyek Biaya Biaya Langsung Biaya Bahan Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci