AC1.8 Protection of sensitive information during transmission and transport

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AC1.8 Protection of sensitive information during transmission and transport"

Transkripsi

1 L18 COBIT 4.0 AC1.8 Protection of sensitive information during transmission and transport Proteksi yang memadai menentang adanya tindakan pengaksesan yang tidak diotorisasi, modifikasi, pengamatan yang salah dari informasi yang sensitive disediakan selama ditransmisi (dikirim dan disebarkan) dan disalurkan. AC 8 Data Input Error Handling Adanya prosedur yang diikuti dan diletakkan untuk membahas jika terjadi salah penginputan. AC 1.3 Output Distribution Prosedur untuk distribusi dari IT output sudah ditentukan, dikomunikasikan dan diikuti. AI 2.1 High Level Design Menterjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam spesifikasi rancangan tingkat tinggi untuk pengembangan software dan mendesain spesifikasi yang telah disetujui untuk meyakinkan bahwa desain tersebut sesuai dengan kebutuhan. AI 2.2 Detailed Design Menyiapkan detail pengembangan dan kebutuhan aplikasi software teknikal dan mendifinisikan kriteria untuk penerimaan atas kebutuhan aplikasi tersebut. Bagian yang dipertimbangkan meliputi definisi dan dokumentasi kebutuhan input, definisi interface, user interface, desain pengumpulan data sumber, spesifikasi program, definisi dan

2 L19 dokumentasi kebutuhan file, kebutuhan proses, definisi kebutuhan output, control dan pemeriksaan, keamanan, dan ketersediaan dana testing. AI 7.10 System Distributor Membangun prosedur control untuk menjamin distribusi yang tepat dan benar serta update terhadap bagian konfigurasi disetujui. Sistem distribusi ini melibatkan pengendalian integrasi, pembagian tugas, test, dan operasi serta jejak audit yang mencaku semua tindakan. DS 11.4 Disposal Mendefinisi dan mengimplementasi prosedur untuk menghindari akses ke data yang sensitive dan software dari peralatan atau media ketika mereka dibuang atau ditransfer ke pemakaian lain. DS 5.9 Malicious Software prevention, detection, and correction Memastikan di mana pengukuran preventif, detektif, dan korektif pada tempatnya (terutama update keamanan dan pengendalian virus) di dalam organisasi untuk memproteksi sistem informasi dan teknologi dari virus, worms, spyware, spam, pengembangan perangkat lunak dengan curang dan lain lain. DS 11.2 Storage and Tetrention Arrangement Menentukan dan mengimplementasikan prosedur untuk penyimpanan data sehingga data tetap dapat diakses dan digunakan. Prosedur harus mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan, efisiensi biaya, dan kebutuhan integritas yang terus menerus dan kebutuhan

3 L20 keamanan. Membangun tempat penyimpanan dan sesuai dengan persetujuan yang sah, peraturan dan keperluan bisnis untuk dokumen dokumen, data, program program, laporan laporan dan pesan ( masukan dan keluaran ) seperti data ( kode kode ) yang digunakan untuk enkripsi dan pengesahan. DS 4.9 Offsite BackUp Storage Menyimpan semua media backup yang critical, dokumentasi, dan semua sumber daya TI lain yang penting untuk rencana pemulihan TI dan bisnis secara berkesinambungan. Isi dari penyimpanan backup perlu ditentukan berdasarkan kolaborasi antara pemilik proses bisnis dan personal/karyawan TI. Manajemen harus meyakinkan bahwa pengaturan offsite dinilai periodik, setidaknya setiap tahun untuk isi keamanan dan perlindungan lingkungan, mengukur kemampuan dari hardware dan software untuk menyimpan data dan test periodik, derta merefresh pencapaian data.. DS 5.3 Identity Management Semua pengguna baik (internal, eksternal, temporer) dan aktivitas pada sistem TI (aplikasi bisnis, operasi sistem, pengembangan, dan pemeliharaan) harus dapat diidentifikasikan dengan unik. User mengakses ke sistem dan data harus sejalan dengan yang diidentifikasikan dan kebutuhan bisnis didokumentasikan. Hak akses user diminta oleh manajemen user yang disetujui oleh pemilik sistem dan diimplementasikan oleh orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan. Identitas user dan akses dipelihara di tempat penyimpanan pusat.

4 L21 DS 4.3 Critical IT Resources Memfokuskan perhatian dari materi yang ditetapkan sebagai aset yang paling critical dalam perencanaan berkesinambungan TI untuk membangun dalam kemampuan untuk perbaikan dan membangun prioritas dalam pemilihan situasi. Menghindari gangguan dalam proses pemulihan dan memastikan respon dan pemulihan sejalan dengan keperluan prioritas kebutuhan bisnis, di mana meyakinkan biaya terdapat pada yang dapat diterima dan sesuai dengan peraturan. DS 5.5 Security Testing, Surveillance, and Monitoring Memastikan bahwa implementasi keamanan TI telah diuji dan dimonitori dengan proaktif. Keamanan TI harus diperiksa kembali pada waktu tertentu untuk memastikan tingkat keamanan telah dimaintain. Fungsi login dan monitoring memungkinkan adanya deteksi awal atas kegiatan yang abnormal atau tidak biasa yang mungkin perlu untuk ditunjukkan. ME 1.6 Remedial Actions Mengidentifikasi dan mengawali tindakan berdasarkan pada pemantauan kinerja, penilaian, dan pelaopran. Ini meliputi tindakan lanjutan terhadap pemantauan kinerja, penilaian dan laporan dengan : Review, negoisasi dan membangun respon manajemen Penugasan dan tanggung jawab Pencatatan terhadap hasil dan tindakan yang dilakukan.

5 L22 PO 7.4 Personnel Training Menyediakan pekerja TI dengan orientasi yang tepat ketika dipekerjakan dan latihan untuk memelihara pengetahuan keterampilan, kemampuan, pengendalian internal dan kesadaran keamanan pada tingkatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. PO 4.11 Segregation of Duties Mengimplementasikan bagian aturan dan tanggung jawab di mana mengurangi kemungkinan seorang individu untuk menjalankan sebuh kritikal. Manajemen juga meyakinkan di mana karyawan hanya melakukan pekerjaan yang diberikan dan berdasarkan posisi mereka. PO 4.6 Roles and Responsibilities Menentukan dan mengkomunikasikan aturan dan tanggung jawab untuk semua karyawan dalam organisasi yang berhubungan dengan sistem informasi untuk memberikan wewenang yang cukup dengan menunjukkan aturan dan pertanggungjawaban kepada mereka. Membuat deskripsi aturan dan mengupdatenya. Deskripsi mengenai wewenang dan tanggung jawab termasuk definisi dari keahlian dan pengalaman diperlukan di dalam posisi yang berhubungan dan digunakan untuk proses evaluasi. Deskripsi aturan harus berisi tanggung jawab untuk internal control.

6 L23 PO 2.1 Enterprise Informastion Architecture Model Membangun dan merawat model informasi perusahaan yang memungkinkan pengembangan aplikasi dan kegiatan pendukung keputusan konsisten dengan rencana IT. Model ini memfasilitasi kreasi yang optimal, kegunaan, dan membagi dari informasi dengan bisnis dan dalam sebuah cara yang menjaga integritas dan fleksibel, fungsional, biaya yang efektif, tepat waktu, aman, dan jauh dari kegagalan. PO 8.6 Quality Meansurement Monitoring and Review Menentukan, merencanakan, dan mengimplementasikan pengukuran untuk memonitor penyelesaian berkelanjutan ke sistem manajemen mutu, sebaik nilai yang disediakan sistem manajemen mutu. Pengukuran, memonitor,dan mencatat informasi harus digunakan untuk mengambil tindakan pembetulan,dan pencegahan yang tepat.

7 L24 Peraturan Bank Indonesia Nomor : 9/15/PBI/ 2007 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum Peraturan Bank Indonesia nomor : 9/15/PBI pasal 11 : Dalam melakukan pengembangan dan pengadaan Teknologi Informasi bank wajib melakukan langkah langkah pengendalian untuk menghasilkan sistem dan menjaga kerahasiaan dan integritasnya serta mendukung pencapaian tujuan Bank, antara lain mencakup : a. Menetapkan dan menerapkan prosedur dan metodologi pengembangan dan pengadaan teknologi Informasi secara konsisten. b. Menerapkan manajemen proyek dalam pengembangan sistem. c. Melakukan testing yang memadai pada saat pengembangan dan pengadaan suatu sistem, termasuk uji coba bersama satuan kerja pengguna, untuk memastikan keakuratan dan berfungsinya sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kesesuaian satu sistem dengan sistem yang lain. d. Melakukan dokumentasi sistem yang dikembangkan dan pemeliharaannya. e. Memiliki manajemen perubahan sistem aplikasi. Peraturan Bank Indonesia nomor : 9/15/PBI Bab II Ruang Lingkup Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pasal 2 : Bank wajib menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam penggunaan Teknologi Informasi.

8 L25 1. Penerapan manajemen risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang mencakup : a. Pengawasan aktif dewan Komisaris dan Direksi b. Kecukupan kebijakan dan prosedur penggunaan Teknologi Informasi c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko pengunaan Teknologi Informasi, dan d. Sistem pengendalian intern atas penggunaan Teknologi Informasi. 2. Penerapan manajemen risiko harus dilakaukan secara terintegrasi dalam setiap tahapan penggunaan Teknologi Informasi sejak proses perencanaan, pengadaaan, pengembangan, operasional, pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya Teknologi Informasi. Peraturan Bank Indonesia nomor : 9/15/PBI Bab II Ruang Lingkup Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pasal 7 : 1. Bank wajib memiliki Komite Pengarah Teknologi Informasi ( Information Technology Steering Committe). 2. Komite Pengarah Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang terkait dengan : a. Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank; b. Kesesuaian proyek proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi.

9 L26 c. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati ( project charter ). d. Kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha Bank. e. Efektivitas langkah langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank. f. Pemantauan atas Kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya. g. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu. Peraturan Bank Indonesia nomor : 9/15/PBI Bab IV Penyelenggaraan Teknologi Informasi Oleh Pihak penyedia Jasa Teknologi Informasi Bagian Pertama Umum Pasal 18 : (1) Bank dapat menyelenggarakan Teknologi Informasi sendiri dan menggunakan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi. (2) Penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan sepanjang Bank dan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Bagi Bank: 1) Bank tetap bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko; 2) Bank mampu untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan Bank yang diselenggarakan oleh pihak penyedia jasa Teknologi Informasi;

10 L27 3) pemilihan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi dilakukan oleh Bank berdasarkan cost and benefit analysis dan melibatkan satuan kerja penyelenggara Teknologi Informasi Bank; 4) Bank wajib memantau dan mengevaluasi kehandalan pihak penyedia jasa secara berkala baik yang menyangkut kinerja, reputasi penyedia jasa dan kelangsungan penyediaan layanan; 5) Bank tetap memberikan akses kepada auditor intern, ekstern dan Bank Indonesia untuk memperoleh data dan informasi setiap kali dibutuhkan; 6) Bank memberikan akses kepada Bank Indonesia terhadap database secara tepat waktu baik untuk data terkini maupun untuk data yang telah lalu. b. bagi pihak penyedia jasa Teknologi Informasi: 1) Pihak penyedia jasa harus menerapkan prinsip pengendalian Teknologi Informasi (IT control) secara memadai yang dibuktikan dengan hasil audit yang dilakukan pihak independen; 2) Pihak penyedia jasa harus menyediakan akses bagi auditor intern Bank, auditor ekstern yang ditunjuk oleh Bank, dan auditor Bank Indonesia untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan secara tepat waktu setiap kali dibutuhkan; 3) Pihak penyedia jasa harus menyatakan tidak berkeberatan bila Bank Indonesia hendak melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan penyediaan jasa tersebut; 4) Sebagai pihak terafiliasi, pihak penyedia jasa harus menjamin keamanan seluruh informasi termasuk rahasia Bank dan data pribadi nasabah; 5) Pihak penyedia jasa hanya dapat melakukan subkontrak sebagian kegiatannya berdasarkan persetujuan Bank yang dibuktikan dengan dokumen tertulis;

11 L28 6) Pihak penyedia jasa harus melaporkan kepada Bank setiap kejadian kritis yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan dan/atau mengganggu kelancaran operasional; 7) Pihak penyedia jasa harus menyampaikan secara berkala hasil audit Teknologi Informasi yang dilakukan auditor independent terhadap penyelenggaraan Pusat Data (Data Center), Disaster Recovery Center dan/atau Pemrosesan Transaksi Berbasis Teknologi, kepada Bank Indonesia melalui Bank yang bersangkutan; 8) Pihak penyedia jasa harus menyediakan Disaster Recovery Plan yang teruji dan memadai; dan 9) Pihak penyedia jasa harus bersedia untuk kemungkinan penghentian perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian (early termination). (3) Penggunaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi oleh Bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada perjanjian tertulis yang paling kurang memuat kesediaan pihak penyedia jasa Teknologi Informasi untuk menyelenggarakan dan atau melakukan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b. (4) Dalam hal pihak penyedia jasa Teknologi Informasi merupakan pihak terkait dengan Bank, Bank tetap wajib melakukan proses seleksi dan transaksi dengan pihak penyedia jasa dengan memperhatikan prinsip kehati - hatian, manajemen risiko dan didasarkan pada hubungan kerja sama secara wajar (arm s length principle).

12 L29 (5) Dalam hal terdapat kondisi sebagai berikut : a. memburuknya kinerja penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh pihak penyedia jasa Teknologi Informasi yang dapat berdampak signifikan pada kegiatan usaha Bank. b. pihak penyedia jasa Teknologi Informasi menjadi tidak solvable, atau dalam proses menuju likuidasi, atau dapat dipailitikan oleh pengadilan; c. terdapat pelanggaran oleh pihak penyedia jasa terhadap ketentuan rahasia Bank dan kewajiban merahasiakan data pribadi nasabah; dan/atau d. terdapat kondisi yang menyebabkan Bank tidak menyediakan data yang diperlukan dalam rangka pengawasan oleh Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia nomor : 9/15/PBI Bab IV Penyelenggaraan Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center Pasal 19 : 1. Pusat Data ( Data Center ) dan/atau Disaster Recovery Center diselenggarakan di dalam negeri. 2. Dalam hal akan menyelenggarakan Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center di luar negeri, Bank harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia dengan memenuhi persyaratan tertentu. 3. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan apabila Bank memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum pada pasal 18 ayat (2) sampai dengan ayat (4) serta persyaratan tambahan sebagai berikut:

13 L30 a. Bank menyampaikan hasil analisis country risk; b. Bank memastikan penyelenggaraan Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center di luar negeri tidak mengurangi efektivitas pengewasan Bank Indonesia;

14 L31 DOKUMEN PERENCANAAN AKTIVITAS PERSONNEL TRAINING Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas personnel training terdiri dari : Tanggal pelaksanaan pemberian training : Waktu pelaksanaan pemberian training : Tempat pelaksanaan pemberian training : Target waktu periode pemberian training : Tim/pihak yang berwenang memberikan trining : Pihak yang bertanggung jawab dalam pemberian training : User/Pihak yang ditraining : Materi training yang diberikan : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan personel training Direktur TI ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Aktivitas Personnel Training

15 L32 DOKUMEN PERENCANAAN AKTIVITAS INSTALASI HARDWARE DAN SOFTWARE Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas instalasi terdiri dari : Tanggal pelaksanaan instalasi hardware dan software : Waktu pelaksanaan instalasi hardware dan software : Tempat pelaksanaan instalasi hardware dan software : Target waktu periode instalasi hardware dan software : Tim/pihak yang berwenang menginstalasi hardware dan software : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas menginstalasi hardware dan software: Hardware dan Software yang diinstalasi : : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan Direktur TI Instalasi hardware dan software ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Aktivitas Instalasi Hardware dan Software

16 L33 DOKUMEN PERENCANAAN AKTIVITAS PROSES KONVERSI FILE DAN PROGRAM Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas proses konversi file dan program terdiri dari : Tanggal pelaksanaan proses konversi file dan program : Waktu pelaksanaan proses konversi file dan program : Tempat pelaksanaan proses konversi file dan program : Target waktu periode proses konversi file dan program : Tim/pihak yang berwenang proses konversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas proses konversi file dan program : Aplikasi aplikasi sistem yang dikonversi : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan Direktur TI proses konversi file dan program ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Aktivitas Proses Konversi File dan Program

17 L34 DOKUMEN PERENCANAAN AKTIVITAS PENGUJIAN OPERASIONAL. Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas pengujian operasional sistem. terdiri dari : Tanggal pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Waktu pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Tempat pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Tim/pihak yang berwenang melakukan pengujian operasional sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas pengujian operasional sistem. : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan Direktur TI pengujian operasional sistem. ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Aktivitas Pengujian Operasional sistem.

18 L35 DOKUMEN PERENCANAAN PENILAIAN KINERJA Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas penilaian kinerja terdiri dari : Tim/pihak yang berwenang melakukan penilaian kinerja : Pihak yang bertanggung jawab dalam melakukan penilaian kinerja : Aktivitas aktivitas dan devisi devisi mana sajakah yang dinilai kinerjanya : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan Direktur TI Pembuatan laporan ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Penilaian Kinerja

19 L36 DOKUMEN PERENCANAAN PEMBUATAN LAPORAN Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal : Waktu : Halaman : Isi perencanaan proses konversi sistem aktivitas pembuatan laporan terdiri dari : Membuat laporan sementara aktivitas proses konversi sistem : Membuat laporan kinerja aktivitas proses konversi sistem : Membuat laporan permanen aktivitas proses konversi sistem : Nama pembuat & pencetak dok. perencanaan Direktur TI Pembuat laporan ( ) ( ) Lampiran Dokumen Perencanaan Pembuatan Laporan

20 L37 LAPORAN SEMENTARA HASIL TRAINING Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Isi laporan sementara hasil training terdiri dari : Tanggal pelaksanaan pemberian training : Waktu pelaksanaan pemberian training : Tempat pelaksanaan pemberian training : Tim/pihak yang memberikan trining : Pihak yang bertanggung jawab dalam pemberian training : User/Pihak yang ditraining : Respon pihak yang ditraining : Materi training yang diberikan : Nama pembuat & pencetak lap. sementara hasil training ( ) Lampiran Laporan Sementara Hasil Training

21 L38 LAPORAN SEMENTARA HASIL PENGINSTALAN HARDWARE DAN SOFTWARE Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Isi laporan sementara hasil penginstalan hardware dan software terdiri dari : Tanggal pelaksanaan instalasi hardware dan software : Waktu pelaksanaan instalasi hardware dan software : Tempat pelaksanaan instalasi hardware dan software : Tim/pihak yang menginstalasi hardware dan software : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas menginstalasi hardware dan software: Hardware dan Software yang diinstalasi : Nama pembuat & pencetak lap. Sementara penginstalan hardware dan software ( ) Lampiran Laporan Sementara Hasil Penginstalan Hardware dan Software

22 L39 LAPORAN SEMENTARA KONVERSI FILE DAN PROGRAM Tanggal Cetak : Waktu Waktu : Isi laporan sementara hasil konversi file dan program terdiri dari : Tanggal pelaksanaan konversi file dan program : Waktu pelaksanaan konversi file dan program : Tempat pelaksanaan konversi file dan program : Tim/pihak yang melaksanakan konversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas konversi file dan program : Nama pembuat & pencetak lap. sementara penginstalan hardware dan software ( ) Lampiran Laporan Sementara Konversi File dan Program

23 L40 LAPORAN SEMENTARA HASIL HASIL UJI SISTEM. Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Tanggal pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Waktu pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Tempat pelaksanaan aktivitas pengujian operasional sistem. : Tim/pihak yang melakukan pengujian operasional sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam aktivitas pengujian operasional sistem. Nama pembuat & pencetak lap. sementara hasil pengujian opersional sistem ( ) Lampiran Laporan Hasil Uji Sistem..

24 L41 LAPORAN KINERJA TRAINING PERSONNEL Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap aktivitas training personnel terdiri dari : Nama dan no induk pihak pemberi training : Devisi/Unit pemberi training : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan training personnel : Hasil penilaian kinerja pihak pemberi training : Hasil penilaian kualitas materi training yang diberikan : Hasil penilaian respon user terhadap hasil training : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pemberian training dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja training personnel ( ) Lampiran Laporan Kinerja Training Personnel

25 L42 LAPORAN KINERJA INSTALASI HARDWARE DAN SOFTWARE Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap aktivitas instalasi hardware dan software terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak pemasang/penginstal hardware dan software : Devisi/Unit pemasang / penginstal hardware dam software : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pemasangan/penginsatalan hardware dan software : Hasil penilaian kinerja pemasangan/penginstalan hardware dan software : Hasil penilaian kualitas hardware dan software : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pemasangan/penginstalan hardware dan software dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja instalasi hardware dan software ( ) Lampiran Laporan Kinerja Instalasi Hardware Dan Software

26 L43 LAPORAN KINERJA PROSES KONVERSI FILE DAN PROGRAM Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap proses konversi file dan program terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak yang melakukan konversi file dan program : Devisi/Unit pengkonversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proses konversi file dan program : Hasil penilaian kinerja pengkonversi file dan program : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pengkonversian file dan program dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja konversi file dan program ( ) Lampiran Laporan Kinerja Proses Konversi File dan Program

27 L44 LAPORAN KINERJA PENGUJIAN OPERASIONAL SISTEM. Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap proses konversi sistem terdiri dari : Pihak yang melakukan pengujian sistem. : Devisi/Unit pengujian sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pengujian sistem. : Hasil penilaian kinerja pihak yang melakukan pengujian sistem. : Respon User dan kinerja User dalam melakukan pengujian sistem. : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pengujian sistem.dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kenerja pengujian operasional sistem. ( ) Lampiran Laporan Kinerja Pengujian Operasional Sistem.

28 L45 LAPORAN KETIDAKSESUAIAN KINERJA TRAINING PERSONNEL Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap aktivitas training personnel terdiri dari : Nama dan no induk pihak pemberi training : Devisi/Unit pemberi training : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proses training personnel : Hasil penilaian kinerja pihak pemberi training : Hasil penilaian kualitas materi training yang diberikan : Hasil penilaian respon user terhadap hasil training : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pemberian training dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja training personnel ( ) Lampiran Laporan Ketidaksesuaian Kinerja Training Personnel

29 L46 LAPORAN KETIDAKSESUAIAN KINERJA INSTALASI HARDWARE DAN SOFTWARE Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap aktivitas instalasi hardware dan software terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak pemasang/penginstal hardware dan software : Devisi/Unit pemasang/penginstal hardware dam software : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pemasang/penginstal hardware dan software : Hasil penilaian kinerja pemasangan/penginstalan hardware dan software : Hasil penilaian kualitas hardware dan software : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pemasangan/penginstalan hardware dan software dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja instalasi hardware dan software ( ) Lampiran Laporan Ketidaksesuaian Kinerja Instalasi Hadware dan Software

30 L47 LAPORAN KETIDAKSESUAIAN KINERJA KONVERSI FILE DAN PROGRAM Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap proses konversi file dan program terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak yang melaksanakan konversi file dan program : Devisi/Unit pengkonversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Hasil penilaian kinerja pengkonversi file dan program : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pengkonversian file dan program dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kinerja konversi file dan program ( ) Lampiran Laporan Ketidaksesuaian Kinerja Konversi File dan Program

31 L48 LAPORAN KETIDAKSESUAIAN KINERJA PENGUJIAN SISTEM. Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Penilaian kinerja terhadap proses konversi sistem terdiri dari : Pihak yang melakukan pengujian operasional sistem. : Devisi/Unit pengujian operasional sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan pengujian operasional sistem. : Hasil penilaian kinerja pihak yang melakukan pengujian operasional sistem. : Respon user dan kinerja user dalam melakukan pengujian operasional sistem. : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pengujian operasional sistem. dengan perencanaan : Nama pembuat & pencetak lap. kenerja pengujian sistem. ( ) Lampiran Laporan Ketidaksesuaian Kinerja Pengujian Sistem.

32 L49 LAPORAN PERMANEN KINERJA TRAINING PERSONNEL Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap aktivitas training personnel terdiri dari : Nama dan no induk pihak pemberi training : Devisi/Unit pemberi training : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proses training personnel : Hasil penilaian kinerja pihak pemberi training : Hasil penilaian kualitas materi training yang diberikan : Hasil penilaian respon user terhadap hasil training : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pemberian training dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Kinerja Training Personnel

33 L50 LAPORAN PERMANEN KINERJA INSTALASI HARDWARE DAN SOFTWARE Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap aktivitas instalasi hardware dan software terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak pemasangan/penginstal hardware dan software : Devisi/Unit pemasang/penginstal hardware dam software : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pemasangan/penginstal hardware dan software : Hasil penilaian kinerja pemasangan/penginstalan hardware dan software : Hasil penilaian kualitas hardware dan software : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pemasangan/penginstalan hardware dan software dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Kinerja Instalasi Hardware dan Software

34 L51 LAPORAN PERMANEN KINERJA PROSES KONVERSI FILE DAN PROGRAM Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap proses konversi file dan program terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak yang melakukan konversi file dan program : Devisi/Unit pengkonversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Hasil penilaian kinerja pengkonversi file dan program : Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pengkonversian file dan program dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Kinerja Proses Konversi File dan Program

35 L52 LAPORAN PERMANEN KINERJA PENGUJIAN SISTEM. Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap proses konversi sistem terdiri dari : Pihak yang melakukan pengujian operasional sistem. : Devisi/Unit pengujian operasional sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan pengujian operasional sistem. : Hasil penilaian kinerja pihak yang melakukan pengujian operasional sistem. : Respon User dan kinerja User dalam melakukan pengujian operasinal sistem.: Hasil penilaian kesesuaian aktivitas pengujian operasional sistem. dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Kinerja Pengujian Sistem.

36 L53 LAPORAN PERMANEN KETIDAKSESUAIAN KINERJA TRAINING PERSONNEL Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap aktivitas training personnel terdiri dari : Nama dan no induk pihak pemberi training : Devisi/Unit pemberi training : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proses training personnel : Hasil penilaian kinerja pihak pemberi training : Hasil penilaian kualitas materi training yang diberikan : Hasil penilaian respon user terhadap hasil training : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pemberian training dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Ketidaksesuaian Kinerja Training Personnel

37 L54 LAPORAN PERMANEN KETIDAKSESUAIAN KINERJA INSTALASI HARDWARE DAN SOFTWARE Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap aktivitas instalasi hardware dan software terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak pemasangan/penginstal hardware dan software : Devisi/Unit pemasang/penginstal hardware dam software : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Hasil penilaian kinerja pemasangan/penginstalan hardware dan software : Hasil penilaian kualitas hardware dan software : Hasil penilaiasesuaian aktivitas pemasangan/penginstalan hardware dan software dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Ketidaksesuain Kinerja Instalasi Hardware dan Software

38 L55 LAPORAN PERMANEN KETIDAKSESUAIAN KONVERSI FILE DAN PROGRAM Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap proses konversi file dan program terdiri dari : Nama dan no induk karyawan pihak yang melakukan konversi file dan program : Devisi/Unit pengkonversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan konversi file dan program : Hasil penilaian kinerja pengkonversi file dan program : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pengkonversian file dan program dengan perencanaan : Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Kinerja Proses Konversi File dan Program

39 L56 LAPORAN PERMANEN KETIDAKSESUAIAN KINERJA PENGUJIAN SISTEM. Kode Dokumen : No Dokumen : Tanggal Cetak : Waktu Cetak : Halaman : Penilaian kinerja terhadap proses konversi sistem terdiri dari : Pihak yang melakukan pengujian sistem. : Devisi/Unit pengujian sistem. : Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan pengujian operasional sistem. : Hasil penilaian kinerja pihak yang melakukan pengujian sistem. : Respon User dan kinerja User dalam melakukan pengujian sistem. : Hasil penilaian ketidaksesuaian aktivitas pengujian sistem. dengan perencanaan: Nama pembuat laporan Direktur TI Dewan Komisaris ( ) ( ) ( ) Lampiran Permanen Ketidaksesuain Kinerja Pengujian Sistem.

40 L57 DOKUMENTASI PENGEMBANGAN SISTEM. 1. Nama program aplikasi : 2. Fungsi Aplikasi : 3. Nama programer : 4. Strukture for database : 5. Keterangan : 6. Index Key : 7. Data Field : Field : Field nama : Type : Width : Decimal : Desc : Head Programmer Direktur TI ( ) ( )

41 L58 Fungsi Perencanaan Mulai Dokumen perencanaan pembuatan laporan Melakukan perencanaan aktivitas tahapan konversi sistem dan membuat dokumen perencanaan konversi sistem Dokumen perencanaan aktivitas proses konversi file dan program Dokumen perencanaan aktivitas pengujian operasional. Dokumen perencanaan penilaian kinerja 3 Dokumen perencanaan aktivitas personnel training Dokumen perencanaan aktivitas instalasi hardware dan software Lampiran Flowchart Fungsi Perencanaan

42 L59 Fungsi Personnel Training 1 Dokumen perencanaan aktivitas personnel training Memberikan training kepada para user Menyusun laporan sementara hasil training Laporan sementara hasil training Dokumen perencanaan aktivitas personnel training 7 8 Lampiran Flowchart Fungsi Personnel Training

43 L60 Fungsi Instalasi Hardware dan Software Baru 2 Dokumen perencanaan aktivitas instalasi hardware dan software Menginstal hardware dan software yang baru Menyusun laporan sementara penginstalan hardware dan software Laporan sementara hasil penginstalan hardware 1 dan software Dokumen perencanaan aktivitas hardware dan software 9 10 Lampiran Flowchart Fungsi Instalasi Hardware dan Software Baru

44 L61 Fungsi Konversi File dan Program 3 Dari Fungsi Pengembangan Sistem (Development System) Dokumen perencanaan aktivitas proses konversi file dan program Dokumentasi Pengembangan Sistem. Membandingkan dan menyesuaikan antara dokumen perencanaan dengan File dokumentasi pengembangan sistem. Melakukan konversi file dan program Menyusun laporan sementara konversi file Laporan sementara konversi file dan program Dokumentasi pengembangan sistem. Dokumen perencanaan aktivitas proses konversi file dan program A Lampiran Flowchart Fungsi Konversi File dan Program

45 L62 Fungsi Pengujian Operasional Sistem Baru 4 Dokumen perencanaan aktivitas pengujian operasional. Melakukan pengujian operasional sistem baru Menyusun laporan sementara hasil pengujian operasional sistem. Laporan sementara hasil uji sistem. Dokumen perencanaan aktivitas pengujian operasional Lampiran Flowchart Fungsi Pengujian Operasional Sistem Baru

46 Fungsi Penilaian Kinerja Dokumen perencanaan Dokumen perencanaan Dokumen perencanaan Dokumen aktivitas hardware dan Dokumen aktivitas proses konversi aktivitas pengujian perencanaan aktivitas software perencanaan penilaian file dan program operasional. personnel training kinerja Laporan sementara hasil Laporan sementara Laporan sementara penginstalan hardware konversi file dan hasil training dan software program Laporan sementara hasil uji sistem. Melakukan penilaian kinerja dan Membandingkan laporan sementara aktivitas proses konversi dengan dokumen perencanaan proses konversi Membuat catatan khusus tentang ketidaksesuain antara dokumen perencanaan dengan laporan sementara aktivitas yang berjalan A Laporan sementara hasil training Laporan sementara konversi Laporan file sementara hasil uji sistem. Laporan sementara hasil penginstalan hardware dan software Laporan kinerja instalasi hardware dan software Laporan kinerja proses konversi sistem Laporan kinerja pengujian sistem. Cocok Menyusun laporan penilaian kinerja Dokumen perencanaan Dokumen perencanaan penilaian kinerja aktivitas pengujian operasional. Dokumen perencanaan aktivitas proses konversi file dan program Dokumen perencanaan instalasi hardware dan software Dokumen perencanaan aktivitas Laporan kinerja personnel training training personnel 15 A Ya Tidak Dokumen perencanaan penilaian kinerja Dokumen perencanaan aktivitas pengujian operasional. Dokumen perencanaan aktivitas proses konversi file dan program Lampiran Flowchart Fungsi Penilaian Kinerja Laporan sementara hasil penginstalan hardware dan software Laporan sementara hasil uji sistem. Laporan sementara konversi file Dokumen perencanaan Laporan sementara instalasi hardware dan hasil training software Dokumen perencanaan aktivitas personnel training Laporan ketidaksesuaian kinerja training personnellaporan ketidaksesuaian kinerja Laporan instalasi harware ketidaksesuaian dan kinerja software A konversi file dan program Laporan ketidaksesuaian kinerja pengujian sistem. 16 A L63

47 L64 Fungsi Pembuatan Laporan (Yang sesuai dengan prosedur perencanaan aktivitas konversi) 15 6 Laporan kinerja Laporan kinerja Laporan kinerja Laporan kinerjainstalasi hardware proses konversi pengujian sistem training personnel dan software sistem. Dokumen perencanaan pembuatan laporan Membuat laporan permanen kinerja aktivitas proses konversi sistem Dokumen perencanaan pembuatan laporan Laporan kinerja pengujian sistem Laporan kinerja. Laporan proses kinerja konversi file dan program Instalasi hardware dan software Laporan kinerja personnel training Laporan permanen kinerja training personnel Laporan permanen kinerja Instalasi hardware dan software Laporan permanen kinerja proses konversi file dan Laporan permanen program kinerja pengujian sistem. A Komisaris Lampiran Flowchart Fungsi Pembuatan Laporan (Yang Sesuai Dengan Prosedur Perencanaan Aktivitas Konversi)

48 L65 Fungsi Pembuatan Laporan Yang Tidak Sesuai Dengan Prosedur Perencanaan Aktivitas Konversi Sistem 16 Laporan ketidaksesuaian kinerja training personnel Laporan ketidaksesuaian kinerja instalasi harware dan software Laporan Laporan ketidaksesuaian ketidaksesuaian kinerja konversi kinerja pengujian file dan program sistem. Laporan ketidaksesuaian kinerja training personnel Laporan ketidaksesuaian kinerja instalasi harware dan software Laporan ketidaksesuaian kinerja konversi file dan program Laporan ketidaksesuaian kinerja pengujian sistem. Membuat laporan permanen kinerja aktivitas proses konversi sistem Laporan permanen ketidaksesuaian kinerja training personnel Laporan permanen ketidaksesuaian kinerja instalasi harware dan software Laporan permanen ketidaksesuaian kinerja konversi file dan program A Laporan permanen ketidaksesuaian kinerja pengujian sistem. Komisaris SELESAI Lampiran Flowchart Fungsi Pembuatan Laporan (Yang Tidak Sesuai Dengan Prosedur Perencanaan Aktivitas Konversi)

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM - 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2016, No.267.

2016, No.267. -2- dengan penggunaan teknologi informasi serta perkembangan standar nasional dan internasional, perlu dilakukan penyempurnaan ketentuan mengenai penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

Matriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx

Matriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan

Lebih terperinci

- 1 - UMUM. Mengingat

- 1 - UMUM. Mengingat - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan

Lebih terperinci

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum ( )

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum ( ) NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, dunia bisnis semakin berkembang dan semakin maju sehingga perkembangan bisnis menyebabkan banyak orang pergi ke Ibukota Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Lebih terperinci

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /SEOJK.03/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /SEOJK.03/2017 Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 21 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN

Lebih terperinci

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - DAFTAR

Lebih terperinci

KENDALI MANAJEMEN MUTU

KENDALI MANAJEMEN MUTU KENDALI MANAJEMEN MUTU N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1. Kendali Manajemen Atas 2. Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3. Kendali Manajemen Pemrograman 4. Kendali Manajemen Sumber Data 5. Kendali

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework A. Mengenai COBIT Remote devices adalah pengelolaan data menggunakan aplikasi, dimana data terletak pada server atau host. Di dalam remote device klien berkomunikasi

Lebih terperinci

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi

Auditing. Obyektif. 3.1 Phase Audit Sistem Informasi HOME DAFTAR ISI B3 Auditing Obyektif Mengetahui phase-phase dalam audit sistem informasi Mengetahui proses evaluasi dan pengujian dalam audit sistem informasi 3.1 Phase Audit Sistem Informasi Dalam melakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHAPTER 5

DAFTAR ISI CHAPTER 5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 CHAPTER 5 ANOTHER INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : CobiT 5.1 Pengantar COBIT... 3 5.2 Kerangka COBIT 4 5.3 Menggunakan COBIT untuk Menilai Pengendalian Intern... 6 5.4 Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian pengamanan system informasi berbasis computer ini meliputi: pengendalian

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM - 1 - DAFTAR ISI I. LATAR BELAKANG... 2 II. RUANG LINGKUP SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input

LAMPIRAN. Evaluasi Kriteria yang Diukur. 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI. Apakah perusahaan memiliki. setiap data yang salah input L1 LAMPIRAN Lampiran Evaluasi Kriteria yang Diukur 1. PO1 Mengidentifikasi Sebuah Rencana Strategi TI Keterangan Ya Tidak PO1.1 Nilai-nilai Manajemen TI Apakah perusahaan memiliki tampilan message dialog

Lebih terperinci

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI

LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI LAMPIRAN V SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER

PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN KOMPUTER 1/total Outline PENGENDALIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BEBERAPA PRINSIP KEANDALAN KETERSEDIAAN PENGAMANAN KETERPELIHARAAN INTEGRITAS PENGENDALIAN KEANDALAN

Lebih terperinci

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh BPR dan BPRS

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh BPR dan BPRS Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.03/2016 Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KONDISI TERKINI PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI

LAPORAN KONDISI TERKINI PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI LAPORAN KONDISI TERKINI PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI Nama BPR : PT. BPR Dana Rajabally Alamat Kantor : Raya Cangkir 239 Driyorejo-Gresik Nomor Telepon : (031) 7506107 Nama Penanggung Jawab : Dhudy

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April

Lebih terperinci

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT A. PENDAHULUAN A.1 TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT a. Memenuhi Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28

Lebih terperinci

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat L1 Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan

Lebih terperinci

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Kontrak Kuliah Desain Sistem Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Desain Sistem Setelah tahap analisis selesai, maka analis sistem mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Setelah itu tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI. Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang. 6. Rencana Kontingensi/Pemulihan Bencana BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN EVALUASI 4.1 Temuan dan Rekomendasi Kuesioner yang dibuat mencakup 15 bagian dari IT Risk Management yang terdapat dalam OCTAVE-S yang meliputi : 1. Kesadaran keamanan dan pelatihan

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Sebagaimana individu, perusahaan, dan ekonomi semakin bergantung pada sistem IT dan internet, maka risiko dalam sistem-sistem

Lebih terperinci

Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking)

Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking) Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/ 18 /DPNP tanggal 20 April 2004 Pedoman Penerapan Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking) Direktorat Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Hasil Pelaksanaan Audit Sistem Informasi Pada bab ini membahas tentang evaluasi hasil pelaksanaan audit sistem informasi berdasarkan Penentuan Ruang Lingkup Audit

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel X merupakan hotel berbintang empat yang berada di kawasan bisnis dan pertokoan di kota Pekanbaru dan berdiri pada tanggal 26 Desember 2005 di bawah manajemen

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN Sistem Informasi Dunia merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang memungkinkan perusahaan multinasional untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN VII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI. yang akan penulis evaluasi antara lain : cadang pada PT. Mercindo Autorama BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi 1. Menentukan Ruang Lingkup Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai evaluasi sistem informasi, maka penulis membatasi ruang

Lebih terperinci

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG

Lebih terperinci

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya

KEAMANAN DAN KONTROL. A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya KEAMANAN DAN KONTROL A. PENTINGNYA KONTROL Salah satu tujuan CBIS adalah untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya B. HUBUNGAN KONTROL DENGAN KEAMANAN Keamanan adalah proteksi/perlindungan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Rencana Kerja Evaluasi Proses evaluasi dilakukan terhadap sistem informasi pembelian persediaan barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut:

I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dari masing-masing pilar tersebut diuraikan sebagai berikut: I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009

Lebih terperinci

Lamp. SE No.5/22/DPNP tanggal 29 September Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum

Lamp. SE No.5/22/DPNP tanggal 29 September Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum Lamp. SE No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan September 2003 1 DAFTAR ISI Halaman I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PADA BENGKEL GAC AUTO SERVICE Pada bab ini akan dibahas mengenai temuan yang didapat setelah melakukan wawancara dan observasi, yang hasilnya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. audit dari wawancara dengan manajer yang terkait dan bagian bagian yang BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini dijelaskan mengenai pelaksanaan audit terhadap sistem informasi penjualan delivery fax pada PT Orindo Alam Ayu. Dalam pengumpulan temuan bukti audit dari wawancara

Lebih terperinci

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER A. Sifat Audit Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. PERSYARATAN DOKUMEN PERIZINAN UANG ELEKTRONIK BAGI LEMBAGA SELAIN

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT National Label, kami telah mengumpulkan dan mengolah data berdasarkan kuisioner

Lebih terperinci

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dian Megah Indo Perkasa didirikan tahun 2000 bergerak dibidang pemasaran dan produksi perlengkapan alat-alat rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik dengan

Lebih terperinci

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart L1 Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat diselesaikan tepat

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT POS Indonesia merupakan suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pelayanan pos yang salah satunya terletak di Jl. Cilaki no 76 Bandung, PT POS memberikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM - 1 - I. PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA UMUM Sebagaimana diatur dalam

Lebih terperinci

-KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI-

-KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI- 1 -KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi informasi sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari - hari. Banyak sekali organisasi dan perusahaan yang menggunakan teknologi informasi

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER N. Tri Suswanto Saptadi 5/11/2016 nts/sia 1 Sifat Pemeriksaan Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut : Auditing adalah sebuah proses

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan membahas mengenai proses pelaksanaan Audit Sistem Informasi Persediaan pada PT. Timur Jaya. 4. PROGRAM KERJA AUDIT 4.. Ruang Lingkup Audit Ruang Lingkup yang

Lebih terperinci

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK -1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. POS Indonesia merupakan sebuah instiusi bisnis yang bergerak dalam bidang layanan Pos. PT.POS Indonesia memiliki seluruh cabang diseluruh bagian Indonesia.

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci