Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014"

Transkripsi

1 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

2 2

3 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN) 3. Kesepakatan Hasil Trilateral Desk 4. Tanggapan Umum dan Masukan terhadap Proses Pembahasan 5. Kesimpulan dan Tindak Lanjut 3

4 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 4

5 ARAH KEBIJAKAN PN2: PENDIDIKAN 1. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; 2. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah universal; 3. Peningkatan kualitas, referensi dan daya saing pendidikan tinggi; 4. Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan; 5. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal; 6. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; 7. Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; 8. Peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan; 9. Penguatan tata kelola pendidikan; dan 10. Peningkatan pendidikan karakter. 5

6 2 ISU-ISU PENTING DALAM PRIORITAS NASIONAL (PN) 2: PENDIDIKAN 6

7 Isu strategis nasional terkait PN 2: PENDIDIKAN 1. Peningkatan akses pendidikan dasar dari keluarga miskin 2. Penuntasan rehabilitasi ruang kelas (RK) rusak 3. Pelaksanaan kurikulum baru pendidikan 2013/ Pelaksanaan pendidikan menengah universal Isu Strategis Provinsi dan Usulan Daerah yang dibahas TELAH SESUAI DENGAN ARAH KEBIJAKAN dan mendukung PRIORITAS NASIONAL. 7

8 ISU STRATEGIS PROVINSI YANG DIBAHAS 1. Penyediaan Bantuan Siswa Miskin di semua jenjang 2. Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan Menengah 3. Pembangunan RKB SD, SMP, SMA, dan SMK 4. Pembangunan USB SD-SMP Satu Atap di daerah terpencil 5. Pengembangan SMK dan Politeknik dalam rangka mendukung MP3EI 6. Rehabilitasi ruang kelas rusak berat dan rusak sedang di semua jenjang 7. Pembangunan sekolah terpadu berasrama dan sekolah layanan khusus di daerah 3T 8. Pembangunan prasarana peningkatan mutu pendidikan (laboratorium, perpustakaan, ruang praktik siswa) beserta sarana pelengkapnya. 9. Peningkatan kualifikasi guru menjadi minimal S1/D4 10. Penyediaan tunjangan khusus bagi guru di daerah terpencil 11. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik, terutama mapel produktif di SMK 12. Peningkatan akses dan mutu PK-PLK 13. Peningkatan akses dan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD) termasuk peningkatan mutu pendidik PAUD 14. Penyediaan BOP PNF dalam rangka pelaksanaan Keaksaraan Fungsional 15. Pendidikan karakter siswa 16. Pelaksanaan Kurikulum Baru tahun 2013 di semua jenjang pendidikan 8

9 3 KESEPAKATAN HASIL TRILATERAL DESK 9

10 1. Usulan kegiatan di daerah yang DIAKOMODASI (seluruh atau sebagian) dan anggarannya DIALOKASIKAN DI KEMDIKBUD: BSM, BOS Pendidikan Menengah RKB, USB, Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Pembangunan SD-SMP Satu Atap, USB SMP Reguler dan SMP Berasrama Pembangunan Perpustakaan SD dan SMP, Lab IPA SMP Tunjangan khusus, fungsional, dan profesi PTK Dikmen Lomba dan Olimpiade tingkat Nasional/Internasional Dikmen 2. Usulan kegiatan di daerah yang DIAKOMODASI dan anggarannya dialokasikan melalui DANA DEKONSENTRASI: Kegiatan manajemen di Provinsi (perencanaan, pelaporan, dan monev) 10

11 3. Usulan kegiatan di daerah yang DIAKOMODASI tanpa alokasi, karena alokasi di Kemdikbud masih secara nasional (BELUM DIDISTRIBUSIKAN PER PROVINSI): BOP Paket A/B/C Lomba dan Olimpiade tingkat Nasional/Internasional Dikdas Beasiswa Bakat dan Prestasi Tunjangan khusus, fungsional, dan profesi PTK Dikdas 4. Verifikasi jumlah sasaran akan dilakukan dalam Rapat Koordinasi Teknis dengan Unit Utama Kemdikbud 11

12 Kegiatan reguler Kemdikbud dialokasikan di semua provinsi. Kegiatan-kegiatan Kemdikbud dengan lokasi tertentu, antara lain: 1. Pembangunan USB berasrama di daerah perbatasan 2. Pembangunan SD-SMP Satu Atap di daerah terpencil 3. Penyediaan tunjangan khusus guru di daerah 3T Total dana Kemdikbud yang disepakati dalam Pra- Musrenbangnas adalah: 1. Isu Strategis Provinsi (F0) sebesar Rp ,7 Milyar untuk 19 provinsi 2. Kegiatan yang mendukung Prioritas Nasional (F1) sebesar Rp ,7 Milyar untuk 33 provinsi 12

13 Sebagian besar daerah telah menyepakati untuk menyediakan sharing daerah berupa: 1. Penyediaan lahan dan biaya pemeliharaan untuk pembangunan fisik (RKB dan USB) 2. Rekrutmen guru bagi USB 3. Operasional penerimaan siswa baru 4. Seleksi tingkat daerah untuk berbagai lomba dan olimpiade 5. Bantuan peningkatan kualifikasi guru 6. Pendamping BOS 13

14 Rangkuman Kesepakatan F0: Diakomodasi Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Banten Jawa Barat Jawa Tengah Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan, termasuk rintisan PMU Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan, termasuk rintisan PMU Peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan rakyat 1. Bantuan Operasional Pendidikan Menengah untuk masyarakat Miskin 2. Persiapan Penyelenggaraan Sekolah Mandiri 1. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), Jenjang Pendidikan Menengah 2. Pemberian Beasiswa Siswa Miskin pada Jenjang Pendidikan Menengah 3. Pemberian BOS untuk Jenjang Pendidikan Menengah 1. Peningkatan kualifikasi akademik pendidik ke S1/D4 jenjang Dikmen 2. Peningkatan kualifikasi akademik pendidik ke S1/D4 jenjang PAUD Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. miliar) 13,0 15, , ,3 728,5 11,9 11,6 4,2 14

15 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. miliar) Aceh Peningkatan Profesionalism e Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Peningkatan Akses dan Mutu PKLK SD/SDLB 2. Penjaminan Kepastian Layanan Kurikulum Pendidikan tahun 2013 untuk SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMK/SMLB 3. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP/SMPLB 4. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA dan SMK 5. Penyediaan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (PAUD) 263,7 46,1 0 Sumatera Utara Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan, termasuk rintisan PMU 1. Pembangunan Politeknik Industri Mendukung KEK Sei Mangkei 2. Pembangunan SMK untuk mendukung Kawasan Industri Sei Mangkei 3. Peningkatan APK PAUD 4. Peningkatan kualitas tenaga pendidik 5. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung di SMK 220,5 54,5 0 15

16 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. Miliar) Bengkulu Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan, termasuk rintisan PMU 1. Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK 2. Beasiswa Siswa Miskin SMA 3. Rintisan BOS SMA 4. Siswa SMK Penerima Beasiswa Miskin 25,8 90,0 0 Kep. Riau Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, termasuk Kurikulum 2013 Pembangunan Sekolah SDLB di kabupaten/kota se provinsi kepri 5,0 0 0 Sumatera Barat Peningkatan APK/APM Pendidikan Dasar Sumatera Barat Pembangunan RKB SD Pembangunan RKB SMA/SMK 409,0 33,8 0 16

17 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. Miliar) Jambi Peningkatan Profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Peningkatan jumlah tenaga pendidik SMK 2. Peningkatan kualitas siswa SMK 3. Peningkatan pendidik dan tenaga pendidikan sekolah menengah kejuruan 4. Peningkatan Sarana dan Prasarana SMK 23,4 1,7 0 Sumatera Selatan Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, termasuk Kurikulum Pembangunan Ruang Kelas Baru Gedung SMP di 7 Kab/Kota Tertinggal 2. Rehab Berat Gedung SD di 15 Kab/Kota se Sumsel 3. Rehabilitasi Berat Gedung SMP di 15 Kab/Kota se Sumsel 258,0 43,2 40,0 Gorontalo Perluasan akses dan Peningkatan mutu pendidikan 1. Pembangunan Asrama Siswa dan Guru SMA 2. Revitalisasi Peralatan Laboratorium SMA 3. Revitalisasi Peralatan Laboratorium SMK 52,5 1,5 1,7 17

18 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Kalimantan Barat Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Peningkatan Kualitas Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, termasuk Kurikulum 2013 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Peningkatan akses dan kualitas PAUD dan program Wajar 9 Tahun di seluruh Kabupaten dan akses pendidikan tinggi berkualitas. 1. Beasiswa untuk Siswa SLB Miskin 2. Pembangunan Asrama Sekolah Terpadu 3. Pembangunan Ruang Bengkel/Workshop/Studio SMK 4. Pembangunan Sekolah Terpadu 5. Pendidikan Karakter Pelajar Pembangunan Sekolah Layanan Khusus Peningkatan Kualifikasi Guru D3 ke S1 Tunjangan Guru Daerah Terpencil 1. Peningkatan akses dan mutu Layanan Pendidikan Dasar Usulan Dana (Rp. Miliar) Dana Disepakati (Rp. Miliar) Sharing Daerah (Rp. Miliar) 20,4 2, ,0 37,6 0 7,

19 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. Miliar) NTB Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah Beasiswa bagi siswa Miskin SMA Rintisan Bantuan Operasional Sekolah (RBOS) SMA Rintisan Bantuan Operasional Sekolah (RBOS) SMK Siswa SMK Penerima Beasiswa Miskin 222,4 199,7 7,3 Papua Barat Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia 1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Menengah 3. Rehabilitasi gedung sekolah pendidikan dasar 54,0 1,5 5,7 Papua Peningkatan Angka Melek Huruf dan Ratarata Lama Sekolah 1. Pembangunan SD-SMP Satu Atap Berasrama (Asrama siswa, rumah guru, rumah kepala sekolah dan penjaga sekolah) 2. Pemberian Bantuan Operasional Pendidikan Non Formal Dalam Rangka Pelaksanaan Keaksaraan Fungsional 7,7 43,2 0 19

20 Provinsi Isu Strategis Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Maluku Maluku Utara Peningkatan Kualitas Pendidikan Peningkatan Akses Pendidikan Menengah Berkualitas dan Selaras dengan Kebutuhan Pembangunan, termasuk rintisan PMU 1. Peningkatan Akses Pendidikan Dasar 2. Peningkatan Kualitas Pendidikan Menengah 3. Peningkatan Layanan Pendidikan SMK 4. Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan 1. Peningkatan Layanan Pendidikan SMA 2. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Maluku Utara Usulan Dana (Rp. miliar) Dana Disepakati (Rp. miliar) Sharing Daerah (Rp. Miliar) 293,9 1,2 0 15,0 0,1 0 Keterangan: Selisih antara Dana Disepakati terhadap Usulan Dana antara lain disebabkan: 1. Kegiatan yang diusulkan bukan kegiatan reguler yang didanai Kemdikbud (tidak diakomodasi), contoh: (i) Rehabilitasi RK SMA/SMK dipenuhi melalui DAK, (ii) Pembangunan sekolah terpadu (SD-SMP-SMA), 2. Usulan yang diinput berulang di lokasi kabupaten/kota (diakomodasi dan dicatat hanya 1 kali di tingkat Provinsi) 3. Dana disepakati dialokasikan di Pusat, distribusi per provinsi ditentukan kemudian melalui Rakor Data Teknis (diakomodasi dengan Dana Disepakati Rp 0) 20

21 Dana TP / Dekon (F1/F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional 1. Peningkatan akses pendidikan dasar dari keluarga miskin No. Provinsi Usulan Dana (Rp. Juta) Dana Disepakati (Rp Juta) Sharing Daerah (Rp. Juta) Jenis Output yang Diakomodasi Kemdikbud 1 Aceh SD: RKB, BSM, Perpustakaan, 2 Sumatera Utara Rehab RK Rusak Sedang dan Rusak Berat; 3 Sumatera Barat SMP: BSM,Pembangunan SD- 4 Riau SMP Satu Atap, USB Reguler, USB Berasrama, Rehab RK 5 Kepulauan Riau Rusak Sedang, Rusak Berat, 6 Jambi Pembangunan Perpustakaan, Pembangunan Lab. IPA; 7 Sumatera Selatan PTK Dikdas: Tunjangan 8 Bangka Belitung Fungsional, Tunjangan Khusus, Tunjangan Kualifikasi. 9 Bengkulu PKLK: 10 Lampung Rehabilitasi/Penyempurnaan Infrastruktur PK-LK, USB PKLK, 11 DKI Jakarta RKB, dan Pembangunan Ruang 12 Jawa Barat Penunjang Lainnya. 13 Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali

22 Dana TP / Dekon (F1/F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional 1. Peningkatan akses pendidikan dasar dari keluarga miskin No. Provinsi Usulan Dana (Rp. Juta) Dana Disepakati (Rp Juta) Sharing Daerah (Rp. Juta) Cakupan Output yang Diakomodasi 18 NTB SD: RKB, BSM, Perpustakaan, 19 NTT Rehab RK Rusak Sedang dan Rusak Berat; 20 Kalimantan Barat SMP: BSM,Pembangunan SD- 21 Kalimantan Tengah SMP Satu Atap, USB Reguler, USB Berasrama, Rehab RK 22 Kalimantan Selatan Rusak Sedang, Rusak Berat, 23 Kalimantan Timur Pembangunan Perpustakaan, Pembangunan Lab. IPA; 24 Sulawesi Utara PTK Dikdas: Tunjangan 25 Gorontalo Fungsional, Tunjangan Khusus, Tunjangan Kualifikasi. 26 Sulawesi Tengah PKLK: 27 Sulawesi Selatan Rehabilitasi/Penyempurnaan Infrastruktur PK-LK, USB PKLK, 28 Sulawesi Barat RKB, dan Pembangunan Ruang 29 Sulawesi Tenggara Penunjang Lainnya. 30 Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat

23 Dana TP / Dekon (F1/F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional 2. Pelaksanaan pendidikan menengah universal No. Provinsi Usulan Dana (Rp. Juta) Dana Disepakati (Rp Juta) Sharing Daerah (Rp. Juta) Jenis Output yang Diakomodasi Kemdikbud 1 Aceh SMA: BOS SMA, BSM SMA, 2 Sumatera Utara RKB, USB, Pengembangan SMA di Daerah 3T dan Klaster 4, 3 Sumatera Barat Lab/Ruang Belajar Lainnya, dan 4 Riau Peralatan TIK SMA. 2. SMK: BOS SMK, BSM SMK, 5 Kepulauan Riau RKB,USB, Pengembangan SMK 6 Jambi di Daerah 3T dan Klaster 4, Lab/RPS/Ruang Belajar Lainnya 7 Sumatera Selatan SMK, dan Peralatan Praktek 8 Bangka Belitung SMK. 3. PTK Dikmen : Tunjangan 9 Bengkulu Profesi, Tunjangan Fungsional, 10 Lampung dan Tunjangan Khusus. 11 DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali

24 Dana TP / Dekon (F1/F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional 2. Pelaksanaan pendidikan menengah universal No. Provinsi Usulan Dana (Rp. Juta) Dana Disepakati (Rp Juta) Sharing Daerah (Rp. Juta) Cakupan Output yang Diakomodasi 18 NTB SMA: BOS SMA, BSM SMA, 19 NTT RKB, USB, Pengembangan SMA di Daerah 3T dan Klaster 4, 20 Kalimantan Barat Lab/Ruang Belajar Lainnya, dan 21 Kalimantan Tengah Peralatan TIK SMA. 2. SMK: BOS SMK, BSM SMK, 22 Kalimantan Selatan RKB,USB, Pengembangan SMK 23 Kalimantan Timur di Daerah 3T dan Klaster 4, Lab/RPS/Ruang Belajar Lainnya 24 Sulawesi Utara SMK, dan Peralatan Praktek 25 Gorontalo SMK. 3. PTK Dikmen : Tunjangan 26 Sulawesi Tengah Profesi, Tunjangan Fungsional, 27 Sulawesi Selatan dan Tunjangan Khusus. 28 Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat

25 4 TANGGAPAN UMUM DAN MASUKAN TERHADAP PROSES PEMBAHASAN 25

26 TANGGAPAN UMUM 19 provinsi menyampaikan Isu Strategis Provinsi. Bagi provinsi yang tidak memiliki usulan kegiatan di F0, pembahasan dilakukan terhadap usulan di F1/F2. Sebagian usulan daerah belum disertai dengan data dukung yang memadai. Beberapa usulan daerah terkait pendidikan tinggi tidak dapat dibahas karena perwakilan K/L yang diundang di desk adalah yang memiliki dana Dekonsentrasi. Usulan terkait pendidikan tinggi akan dibahas lebih lanjut antara provinsi dengan Ditjen Pendidikan Tinggi. 26

27 5 KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT 27

28 TINDAK LANJUT Dokumen Kesepakatan Pra-Musrenbangnas diharapkan menjadi acuan Kemdikbud dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran, termasuk secara konsisten mengawal target dalam RKA-KL dan dalam pembahasan dengan Komisi terkait di DPR-RI. Pemerintah daerah diharapkan menindaklanjuti kesepakatan dalam RKPD dan APBD, melengkapi data dukung, dan memastikan sharing daerah yang sudah disepakati dalam pembahasan Pra-Musrenbangnas (misalnya ketersediaan lahan dan sharing anggaran). 28

29 29

30 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN) Kesehatan 3. Kesepakatan Hasil Trilateral Desk 4. Tanggapan Umum dan Masukan terhadap Proses Pembahasan 5. Kesimpulan dan Tindak Lanjut 30

31 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 31

32 ARAH KEBIJAKAN 1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB 2. Peningkatan Perbaikan Gizi 3. Peningkatan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan 4. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan dalam rangka SJSN Kesehatan 5. Peningkatan kualitas manajemen pembangunan kesehatan, sistem informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kesehatan 6. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata 32

33 2 ISU-ISU PENTING DALAM PRIORITAS NASIONAL (PN) KESEHATAN 33

34 ISU STRATEGIS TERKAIT PRIORITAS NASIONAL 3: KESEHATAN 1. Penyiapan Pelaksanaan SJSN Bidang Kesehatan; 2. Penurunan angka kematian ibu dan bayi; 3. Penurunan dan pencegahan penyakit (HIV AIDS dan Malaria); 4. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak; 5. Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB. 34

35 KESESUAIAN ISU STRATEGIS PROVINSI (F0) DENGAN ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS NASIONAL Usulan Isu Strategis Provinsi (F0) Sebagian besar provinsi mengusulkan isu kesehatan sebagai isu strategis provinsi (F0) Provinsi yang tidak mengusulkan isu kesehatan sebagai isu strategis provinsi adalah Provinsi NTT, Kalteng, dan DKI Jakarta, namun isu kesehatan diusulkan melalui usulan daerah (F1/F2) Isu Strategis Provinsi yang sesuai dengan kebijakan dan prioritas nasional, antara lain : Peningkatan Akses Layanan Kesehatan, MDGs, Peningkatan Perbaikan Gizi, Peningkatan Kualitas SDM, dan Penyiapan SJSN Bidang Kesehatan, Penurunan AKI dan AKB 35

36 KESESUAIAN USULAN DAERAH (F1/F2) DENGAN ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS NASIONAL Usulan Daerah di Bidang Kesehatan (F1/F2): Sebagian besar telah sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas nasional bidang kesehatan Kegiatan yang diusulkan adalah : Upaya Kesehatan Dasar (peningkatan sarana dan prasarana puskesmas), Upaya Kesehatan Rujukan (peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit), Upaya Promotif dan Preventif (Air bersih, kesehatan lingkungan, gizi, pengendalian penyakit, dan BOK) 36

37 3 KESEPAKATAN HASIL TRILATERAL DESK 37

38 Kesepakatan Isu Strategis daerah (F0) Sebagian besar usulan kegiatan daerah diakomodir K/L Usulan daerah yang diakomodir melalui anggaran Dekon dan TP Kemenkes sebesar Rp. 4,659 M, dengan rincian: Penyiapan Fasilitas Kesehatan dalam SJSN : Rp Miliar Penurunana AKI AKB dan Perbaikan Gizi : Rp Miliar Pencegahan penyakit, air bersih dan Kesling : Rp. 271,59 Miliar Pembinaan pembiayaan Jamkes&perencanaan: Rp 230,99 Miliar Manajemen obat program di propinsi: Rp. 53,89 Miliar Manajemen SDM Kesehatan: Rp. 6,6 Miliar Kegiatan Kemenkes reguler (PTT, Obat Program & vaksin) di Pusat didistribusikan untuk semua provinsi Perbedaan yang terjadi mengenai lokasi kegiatan (mis: lokasi rumah sakit) akan dibahas lebih lanjut pada Rapat Koordinasi Teknis dengan Unit Utama Kemenkes 38

39 Rencana Alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang Mendukung Pencapaian Isu Strategis Nasional Bidang Kesehatan dalam juta Rupiah ALOKASI DANA KEGIATAN YANG DISEPAKATI NO. PROVINSI PROMKES-PTT- SDM PENGENDALIAN PUSKESMAS- JUMLAH AKI-AKB-GIZI OBAT-VAKSIN MANAJEMEN KESEHATAN PENYAKIT RS 1 ACEH 8.786,10 200, , , , , ,82 2 SUMATERA UTARA ,00 200, , , , , ,48 3 SUMATERA BARAT 6.185,10 200, , , , , ,11 4 BENGKULU 5.245,82 200, , , , , ,34 5 JAMBI 4.902,52 200, , , , , ,99 6 BANGKA BELITUNG 4.869,30 200, , , , , ,55 7 RIAU 5.210,34 200, , , , , ,49 8 KEPULAUAN RIAU 4.858,24 200, , , , , ,13 9 SUMATERA SELATAN 6.530,17 200, , , , , ,25 10 LAMPUNG 6.612,60 200, , , , , ,37 11 DKI JAKARTA 5.019,66 200, , , , , ,51 12 BANTEN 5.039,81 200, , , , , ,38 13 JAWA BARAT ,64 200, , , , , ,35 14 JAWA TENGAH ,43 200, , , , , ,35 15 DI. YOGYAKARTA 4.319,17 200, , , , , ,65 16 JAWA TIMUR ,62 200, , , , , ,14 17 BALI 5.830,37 200, , , , , ,96 NUSA TENGGARA 18 TIMUR NUSA TENGGARA 19 BARAT 20 KALIMANTAN BARAT 8.247,15 200, , , , , , ,99 200, , , , , , ,57 200, , , , , ,13

40 NO. Rencana Alokasi Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang Mendukung Pencapaian Isu Strategis Nasional Bidang Kesehatan PROVINSI 21 KALIMANTAN TENGAH dalam juta Rupiah ALOKASI DANA KEGIATAN YANG DISEPAKATI MAN. SDM MAN. OBAT- PENGENDALIAN JUMLAH AKI-AKB-GIZI PUSKESMAS-RS KESEHATAN VAKSIN PENYAKIT 5.276,13 200, , , , , ,19 PROMKES-PTT- MANAJEMEN 22 KALIMANTAN 6.106,34 200, , , , , ,15 SELATAN 23 KALIMANTAN 6.357,43 200, , , , , ,45 TIMUR 24 SULAWESI ,42 200, , , , , ,63 SELATAN 25 SULAWESI 6.526,14 200, , , , , ,05 TENGGARA 26 SULAWESI 4.816,54 200, , , , , ,10 BARAT 27 SULAWESI 6.212,80 200, , , , , ,65 TENGAH 28 SULAWESI 6.510,04 200, , , , , ,92 UTARA 29 GORONTALO 5.411,41 200, , , , , ,24 30 MALUKU 6.762,94 200, , , , , ,67 31 MALUKU UTARA 6.121,92 200, , , , , ,30 32 PAPUA ,26 200, , , , , ,12 33 PAPUA BARAT 7.923,21 200, , , , , ,67 JUMLAH , , , , , , ,64

41 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati 1 Kalimanta n Timur Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang dapat terjangkau oleh masyarakat 2 Bali Peningkatan pelayanan kesehatan dan sanitasi masyarakat 3 Kalimanta n Barat Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 3. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 4. SDM Kesehatan 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2. Pembinaan Upaya Kesehatan D 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 2. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 3. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M)

42 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi 4 Sulawesi Tengah 5 Sulawesi Utara 6 Bangka Belitung Isu Strategis Provinsi peningkatan kualitas sumber daya manusia Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kegiatan Yang Disepakati 1.Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 2.Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang 3.Pembinaan Gizi Masyarakat 1.Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 2.Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pengendalian Penyakit Menular Langsung Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M) ,

43 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi 7 Sulawesi Barat Isu Strategis Provinsi Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 8 Riau Millenium Development Goals (MDGs) Kegiatan Yang Disepakati 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra 2. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 3. Pembinaan Gizi Masyarakat 4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak 5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M)

44 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati 9 Bengkulu Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 10 Kepulaua n Riau 11 Sumatera Selatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 3. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 1. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak 3. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 4. Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan 5. Pembinaan Gizi Masyarakat 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M)

45 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M) 12 Aceh Peningkatan Perbaikan Gizi 13 Sumatera Utara 14 Sumatera Barat Peningkatan Aksessibilitas dan Pelayanan Kesehatan. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi 1. Pembinaan Gizi Masyarakat 2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan 2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 3. Pembinaan Gizi Masyarakat 4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 1. Pembinaan Gizi Masyarakat 2. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 3. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 4. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 5. Penyehatan Lingkungan

46 No Provinsi Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi Isu Strategis Provinsi 15 Gorontalo Perluasan akses dan peningkatan pelayanan kesehatan 16 Jawa Barat Penyiapan Pelaksanaan l (SJSN) Bidang Kesehatan 17 Banten Penurunan AKI dan AKB 18 Lampung Memperluas Kesempatan Kerja dan Akses Yankes Kegiatan Yang Disepakati 1. Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2. Pembinaan Yankes Ibu dan Reproduksi 3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 4. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Kefarmasian dan Alat Kesehatan 1. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 2. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 3. Penyehatan Lingkungan 4. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 5. Pembinaan Gizi Masyarakat 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 2. Pembinaan Gizi Masyarakat 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 2. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M)

47 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M) 19 Jawa Timur Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 20 Maluku Perluasan Pelayanan Kesehatan Berbasis Gugus Pulau 21 Maluku Utara Peningkatan Perbaikan Gizi 1. Pengendalian Penyakit Menular Langsung 2. Penyehatan Lingkungan 3. Pembinaan Gizi Masyarakat 4. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 1. Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Kegiatan Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 1. Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Kegiatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 3. Kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Langsung 4. Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 5. Kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat

48 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati Usulan Dana (Rp M) Dana Disepakati (RP M) Sharing Daerah (RP M) 22 Nusa Tenggara Barat Peningkatan akses dan layanan kesehatan 23 Papua Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan 24 Papua Barat Belum adanya pemerataan terhadap akses layanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan berkesinambungan 1. Pengelolaan Data dan Informasi 2. Penyehatan Lingkungan 3. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan 4. Pembinaan Gizi Masyarakat 5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi 1. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar 2. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 2. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan 3. Pembinaan Gizi Masyarakat 4. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan 5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak

49 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati 25 Sulawesi Selatan* 26 Sulawesi Tenggara* 27 Kalimantan Selatan* Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan dan Kesehatan Percepatan pencapaian Millenium Development Goals Peningkatan Angka IPM dan Penanggulangan Kemiskinan Menuju Masyarakat yang Sejahtera Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi Usulan Dana (Rp Milyar) Dana Disepakat i (RP Milyar) Sharing Daerah (RP Milyar) Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar

50 Rangkuman Kesepakatan F0 : Diakomodasi No Provinsi Isu Strategis Provinsi Kegiatan Yang Disepakati Usulan Dana (Rp Milyar) Dana Disepakati (RP Milyar) Sharing Daerah (RP Milyar) 28 Jambi* Pengembangan Pembinaan Gizi Masyarakat Penghidupan Penduduk Miskin dan Rentan (Transformasi Program Pemberdayaan Masyarakat) (lanjutan direktif Presiden) 29 Daerah Istimewa Yogyakarta * Pengembangan 1. Pembinaan Gizi Masyarakat 2. Penyehatan Lingkungan Penghidupan Penduduk Miskin dan Rentan (Transformasi Program Pemberdayaan Masyarakat) (lanjutan direktif Presiden) 3. Pembinaan pelayanan kesehatan Ibu 4. Pembinaan pelayanan kesehatan Anak 5. Bantuan Operasional Kesehatan TOTAL Keterangan : *Provinsi Sulsel, Kalsel,Sultra, Jambi, dan DIY mengusulkan kesehatan melalui PN4, sedangkan Jateng mengusulkan PN4, tetapi tidak dapat diakomodasi. 50 Provinsi NTT, Kalteng, dan DKI Jakarta tidak mengusulkan kesehatan baik melalui PN 3 maupun PN 4

51 Rangkuman Kesepakatan F0 BKKBN : 1. Tidak terdapat usulan F0 (isu strategis provinsi) 2. BKKBN merupakan instansi vertikal dan tidak mengalokasikan dana dekon/tp namun terdapat alokasi APBN melalui perwakilan BKKBN provinsi. 3. Usulan TP sudah terakomodasi di dalam kegiatan BKKBN provinsi. Sebesar % anggaran perwakilan BKKBN provinsi dialokasikan untuk kab/kota melalui MOU sesuai dengan target dan sasaran yang telah disepakati. 4. Usulan sarana prasarana fisik pelayanan KB yang diusulkan melalui TP dipenuhi dari DAK KB di kabupaten sesuai hasil perhitungan kriteria umum, teknis, dan khusus. 51

52 Dana Dekon (F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional (BKKBN) Provinsi DKI Jakarta (Dekonsentrasi) 32 provinsi lainnya (Perwakilan) Isu Strategis Nasional Peningkatan advokasi dan KIE KB dan Kesehatan Reproduksi Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata Usulan Kegiatan Disepakati Usulan Dana (Rp. Juta) Dana Disepakati (Rp Juta) Sharing Daerah 12 Kegiatan Total

53 No. Dana Dekon/Tugas Pembantuan (F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional (BKKBN) Provinsi Jumlah Kegiatan Usulan Dana (Rp. Juta) 1 Sumatera Barat Usulan kegiatan: 2 Riau Agam Sawah Lunto Kampar Palalawan Lampung 15 Kab. Pesawaran Kab. Lampung Tengah Kota Bandar Lampung Bangka Belitung Kab. Bangka Barat D.I. Jogjakarta Kota Jogjakarta Kab. Sleman Kepulauan Riau Kota Batam Keterangan 1. Pendidikan dan Pelatihan KKB. 2. Peningkatan Pembinaan Kesertaan Ber- KB Jalur Pemerintah. 3. Peningkatan Pengawasan Program. 4. Pengelolaan Pembangunan KKB Provinsi,. 5. Pembinaan Peningkatan Lini Lapangan. 6. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 7. Penyediaan Data dan Informasi Program Kependudukan dan KB. 8. Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan. 9. Peningkatan Kesertaan KB Galciltas, Wilayah Khusus, dan Sasaran Khusus 10.Dukungan manajemen. 53

54 Dana DekonTugas Pembantuan (F2) yang mendukung pencapaian Isu Strategis Nasional (BKKBN) No. Provinsi/Kab/Kota Jumlah Kegiatan Usulan Dana (Rp. Juta) Penjelasan 7 Kalimantan Selatan Usulan kegiatan: Kab. Tanah Bumbu Pendidikan dan Pelatihan KKB. Kab. Hulu Sungai Peningkatan Pembinaan Kesertaan 1 Utara Ber-KB Jalur Pemerintah. Kab. Balangan Peningkatan Pengawasan Program. Kab. Barito Kuala 4. Pengelolaan Pembangunan KKB Provinsi,. 8 Sulawesi Barat 5. Pembinaan Peningkatan Lini Kab. Poliwali Mandar Lapangan. 9 Nusa Tenggara Barat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 7. Penyediaan Data dan Informasi Kab. Jembrana Program Kependudukan dan KB. Kab. Karangasem Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia 10 Nusa Tenggara Timur dan Rentan. Kab. Flores Timur Peningkatan Kesertaan KB Galciltas, Wilayah Khusus, dan Sasaran Khusus Kab. Sumba Timur Dukungan manajemen. Kab. Sumba Barat Daya Total Usulan

55 REKAPITULASI ANGGARAN APBN PERWAKILAN BKKBN PROVINSI No. Provinsi Pagu (Miliar) 1 DKI Jakarta (Dana Dekon) 25,0 2 Jawa Barat 167,2 3 Jawa Tengah 180,5 4 D.I. Yogyakarta 32,2 5 Jawa Timur 182,7 6 Aceh 55,6 7 Sumatera Utara 93,4 8 Sumatera Barat 42,5 9 Riau 38,4 10 Jambi 30,2 11 Sumatera Selatan 56,9 12 Lampung 51,4 13 Kalimantan Barat 40,0 14 Kalimantan Tengah 28,5 15 Kalimantan Selatan 33,2 16 Kalimantan Timur 28,5 17 Sulawesi Utara 40,7 No. Provinsi Pagu (Miliar) 18 Sulawesi Tengah 31,7 19 Sulawesi Selatan 65,0 20 Sulawesi Tenggara 31,4 21 Maluku 31,9 22 Bali 32,6 23 NTB 36,0 24 NTT 57,5 25 Papua 50,1 26 Bengkulu 28,4 27 Maluku Utara 22,7 28 Banten 36,3 29 Bangka Belitung 18,1 30 Gorontalo 20,6 31 Kep. Riau 19,3 32 Papua Barat 25,8 33 Sulawesi Barat 17,7 Total 1.652,3 Catatan : BKKBN pusat akan menyampaikan surat kepada Gubernur/Bupati/Walikota (cc. Bappeda Prov/Kab) mengenai : Pelaksanaan kegiatan dan anggaran KKB di perwakilan BKKBN provinsi Himbauan koordinasi kegiatan dan anggaran terkait KB di SKPD KB dan Dinas Kesehatan, antara lain dengan menyediakan anggaran untuk distribusi alokon dari kab/kota ke pusat pelayanan kesehatan dan biaya pelayanan/pemasangan alokon di fasyankes

56 4 TANGGAPAN UMUM DAN MASUKAN TERHADAP PROSES PEMBAHASAN 56

57 Tanggapan Umum dan Masukan terhadap Proses Pembahasan Pemahaman Materi : Daerah kurang memahami materi untuk pengisian Format Aplikasi; sehingga hampir semua usulan F-0 yang diajukan propinsi mempunyai masalah dalam pemilihan indikator sasaran dan output sehingga tidak sinkron dengan kegiatan strategis yang diusulkan. (Misal kegiatan strategis: kesehatan ibu, indikator sasaran: peningkatan fasilitas kesehatan rujukan, output : NSPK)

58 5 KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT 58

59 Dengan adanya dokumen dan kesepakatan ini pada Pra- Musrenbang ini, diharapkan Kementerian dan Lembaga dapat mengawal usulan daerah tersebut pada proses penganggaran selanjutnya DPR. Usulan yang perlu dibahas lanjut akan didiskusikan pada rapat koordinasi teknis kementerian/lembaga Pemerintah daerah menindaklanjuti kesepakatan dalam RKPD dan APBD di daerahnya 59

60 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Target akseptor KB per provinsi dicantumkan di dalam RKA KL BKKBN. BKKBN provinsi menindaklanjuti dengan membuat MOU dengan kab/kota untuk pelaksanaan kegiatan KKB dalam rangka mencapai target akseptor yang telah ditetapkan. Bappeda provinsi mengusulkan agar BKKBN menginformasikan kepada provinsi mengenai koordinasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran KKB melalui surat Kepala BKKBN kepada Gubernur/Bupati/Walikota 60

61 61

62 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 11: KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI 62

63 PRIORITAS NASIONAL 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi Arah Kebijakan 1. Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya; 2. Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan budaya; 3. Peningkatan kualitas pelindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya; 4. Pengembangan sumber daya kebudayaan; 5. Penguatan sistem inovasi nasional melalui penguatan kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan iptek nasional serta upaya inovasi dibidang-bidang teknologi yang strategis. 63

64 2 ISU-ISU PENTING DALAM PRIORITAS NASIONAL 11: KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI 64

65 Isu Strategis terkait Prioritas 11: Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 1. Penguatan Jatidiri Bangsa dan Pelestarian Budaya; 2. Peningkatan Kemampuan Iptek Dalam Rangka Mendukung Percepatan dan Perluasan Ekonomi Nasional. 65

66 Kesesuaian Isu Strategis Provinsi (F0) dan Usulan Daerah (F1/F2) dengan Arah Kebijakan Nasional dan Prioritas Nasional Usulan Daerah (F-1/F-2): Usulan daerah di Bidang KEBUDAYAAN: Usulan daerah di Bidang Kebudayaan SEBAGIAN BESAR TELAH SESUAI dengan ARAH KEBIJAKAN NASIONAL dan PRIORITAS NASIONAL, antara lain terkait pembangunan dan revitalisasi museum, revitalisasi cagar budaya, dan fasilitasi event seni budaya. Usulan daerah di Bidang PERPUSTAKAAN: Usulan daerah di Bidang Perpustakaan SEBAGIAN BESAR TELAH SESUAI dengan ARAH KEBIJAKAN NASIONAL dan PRIORITAS NASIONAL, antara lain terkait pengembangan perpustakaan dan pembudayaan gemar membaca (pengembangan perpustakaan desa, lomba perpustakaan dan pustakawan, dan monev). Usulan daerah di Bidang Kreativitas dan Inovasi Teknologi tidak dibahas dalam Pra-musrenbangnas dikarenakan merupakan kegiatan K/L Pusat (Kemristek, BPPT, LIPI, BATAN, LAPAN, BAPETEN, dan BSN). 66

67 3 KESEPAKATAN HASIL TRILATERAL DESK 67

68 Kesepakatan Trilateral Desk Kegiatan Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan BIDANG KEBUDAYAAN dan PERPUSTAKAAN: Untuk Bidang Kebudayaan disepakati 40 kegiatan Tugas Pembantuan untuk 20 provinsi, sebesar Rp 144 miliar, dengan rincian: a. Revitalisasi Museum di 21 lokasi sebesar Rp 62 milyar, b. Pembangunan Museum di 6 lokasi sebesar Rp 55 milyar, dan c. Revitalisasi Cagar Budaya di 3 lokasi sebesar Rp 27 milyar. Untuk Bidang Perpustakaan disepakati 33 kegiatan Dekonsentrasi untuk 33 provinsi, sebesar Rp 47,669 miliar, untuk kegiatan: a. Pengembangan perpustakaan desa, b. Lomba Perpustakaan dan Pustakawan Teladan, c. Monev. 68

69 Dana TP /Dekon (F1/F2) yang direncanakan akan dialokasikan Isu Strategis Nasional Prioritas Nasional 11 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No Program Kegiatan 1 Program Pelestarian Budaya Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Anggaran (Rp Juta) TOTAL ,0* Keterangan ,0 Revitalisasi 31 museum; Pembangunan 6 unit museum baru; dan Revitalisasi 3 cagar budaya, yaitu revitalisasi Keraton Cirebon, revitalisasi Situs Samudera Pasai, dan revitalisasi Istana dan musuem Keraton Cirebon. *Angka sementara 69

70 Dana TP /Dekon (F1/F2) yang direncanakan akan dialokasikan Isu Strategis Nasional Prioritas Nasional 11 Perpustakaan Nasional No Program Kegiatan 1 Program Pengembangan Perpustakaan Revitalisasi Perpustakaan melalui pengembangan perpustakaan desa dan lomba pustakawan teladan Anggaran (Rp Juta) TOTAL ,0* Keterangan ,0 Pengembangan perpustakaan desa dilakukan sebanyak 870 perpustakaan desa melalui Badan Badan Perpustakaan Provinsi di 33 provinsi. *Angka sementara 70

71 Dana Tugas Pembantuan Kemendikbud Tahun 2014 Bidang Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: No Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Dana Disepakati (Rp Juta) Lokus 1 DKI Jakarta Revitalisasi Museum Jawa Barat Revitalisasi Museum dan Cagar Budaya 3 Jawa Tengah Revitalisasi Museum DI. Yogyakarta Pembangunan dan Revitalisasi Museum Museum Bahari, Museum AH Nasution, Museum Wayang, Museum Indonesia TMII Museum Perjuangan Rakyat Bogor dan Keraton Cirebon Jawa Timur Revitalisasi Museum Aceh Revitalisasi Cagar Budaya Situs Samudra Pasai 7 Sumatera Barat 8 Jambi Pembangunan dan Revitalisasi Museum Pembangunan dan Revitalisasi Museum Museum Kartini Jepara, Museum Pers Nasional Surakarta, Museum Gula Klaten, Museum Keraton Solo Museum Budaya Merapi, Museum Biologi UGM, Museum Wayang Kekayon, Museum Jogja Kembali, Museum Wonosari, Museum Monuen Pangeran Diponegoro Museum Bangkalan Madura, Museum Mpu Purwa Malang, Museum Sunan Drajat Museum dan Monumen PDRI di 50 Koto serta Museum Goedang Ransoem Sawah Lunto Museum Kerinci dan Museum Perjuangan Rakyat Jambi 9 Sumatera Selatan Revitalisasi Museum Museum dr. A.K Gani 10 Lampung Revitalisasi Museum Museum Ketransmigrasian 71

72 Dana Tugas Pembantuan Kemendikbud Tahun 2014 Bidang Kebudayaan Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: No Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Dana Disepakati (Rp Juta) Lokus 11 Kalimantan Barat Revitalisasi Museum Museum Kesultanan Sambas 12 Sulawesi Utara Pembangunan Museum Museum Coelacanth Ark Manado 13 Sulawesi Selatan Revitalisasi Museum Museum Gowa 14 Bali Revitalisasi Museum Museum Margarana 15 Papua Revitalisasi Museum Museum Loka Budaya 16 Maluku Utara Revitalisasi Museum dan Cagar Budaya Pembangunan 17 Bangka Belitung Museum Museum Kesultanan Tidore, Istana dan Museum Tidore Museum Maritim, Babel Museum Pulau Galang Batam, Museum Penyengat Tanjung Pinang, Museum Langgam Jaya 18 Kepulauan Riau Revitalisasi Museum 19 Papua Barat Pembangunan Museum Museum Mansinam 20 Sulawesi Barat Revitalisasi Museum Museum Mandar Majene 72

73 Dana Dekonsentrasi Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014 Perpustakaan Nasional RI No Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Dana Disepakati (Rp Juta) Lokus 1 DKI Jakarta 236,6 Badan Perpustakaan Provinsi DKI Jakarta 2 Jawa Barat 1.349,8 Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Barat 3 Jawa Tengah 1.487,5 Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah 4 DI. Yogyakarta 1.182,7 Badan Perpustakaan Provinsi DI. Yogyakarta 5 Jawa Timur 2.426,7 Badan Perpustakaan Provinsi Jawa Timur 6 Aceh 2.088,9 Badan Perpustakaan Provinsi Aceh a. Pengembangan 7 Sumatera Utara perpustakaan desa, 1.527,3 Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara 8 Sumatera Barat b. Lomba Perpustakaan 1.462,8 Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat 9 Riau dan Pustakawan 1.409,6 Badan Perpustakaan Provinsi Riau 10 Jambi Teladan, 1.180,1 Badan Perpustakaan Provinsi Jambi 11 Sumatera Selatan c. Monev 1.264,4 Badan Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan 12 Lampung 1.231,9 Badan Perpustakaan Provinsi Lampung 13 Kalimantan Barat 1.493,6 Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat 14 Kalimantan Tengah 1.222,9 Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah 15 Kalimantan Selatan 1.963,8 Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Selatan 16 Kalimantan Timur 1.784,9 Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur 73

74 Dana Dekonsentrasi Perpustakaan Nasional RI Tahun 2014 Perpustakaan Nasional RI No Provinsi Usulan Kegiatan Disepakati Dana Disepakati (Rp Juta) Lokus 17 Sulawesi Utara 1.666,2 Badan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Utara 18 Sulawesi Tengah 1.242,1 Badan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tengah 19 Sulawesi Selatan 1.969,3 Badan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan 20 Sulawesi Tenggara 1.315,7 Badan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Tenggara 21 Maluku 2.287,8 Badan Perpustakaan Provinsi Maluku 22 Bali 1.216,3 Badan Perpustakaan Provinsi Bali 23 Nusa Tenggara Barat a. Pengembangan 1.482,9 Badan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Barat 24 Nusa Tenggara Timur perpustakaan desa, 2.213,8 Badan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur b. Lomba Perpustakaan 25 Papua 2.580,2 Badan Perpustakaan Provinsi Papua dan Pustakawan 26 Bengkulu 1.635,9 Badan Perpustakaan Provinsi Bengkulu Teladan, 27 Maluku Utara c. Monev 1.837,2 Badan Perpustakaan Provinsi Maluku Utara 28 Banten 1.181,2 Badan Perpustakaan Provinsi Banten 29 Bangka Belitung 1.129,9 Badan Perpustakaan Provinsi Bangka Belitung 30 Gorontalo 1.172,1 Badan Perpustakaan Provinsi Gorontalo 31 Kepulauan Riau 1.185,1 Badan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Riau 32 Papua Barat 2.092,2 Badan Perpustakaan Provinsi Papua Barat 33 Sulawesi Barat 1.182,6 Badan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Barat 74

75 4 TANGGAPAN UMUM DAN MASUKAN TERHADAP PROSES PEMBAHASAN 75

76 Tanggapan Umum Secara umum kegiatan K/L melalui dana Dekonsentrasi/TP ke daerah dapat disepakati baik mengenai besaran dana maupun lokasi. Belum semua daerah memberikan informasi mengenai alokasi sharing dana dalam APBD 76

77 5 KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT 77

78 Dokumen kesepakatan Pra-Musrenbang diharapkan menjadi acuan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dan Perpustakaan Nasional RI untuk proses perencanaan dan penganggaran RKP 2014 dan RAPBN Kegiatan yang dibiayai melalui dana Dekonsentrasi dan TP diharapkan dapat ditindaklanjuti melalui koordinasi dan sinkronisasi teknis. Pemerintah daerah menindaklanjuti kesepakatan sebagai acuan dalam penyusunan RKPD dan RAPBD di daerahnya. 78

79 79

80 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 80

81 PRIORITAS NASIONAL LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT KEHIDUPAN BERAGAMA: 1. Peningkatan kualitas kehidupan beragama; 2. Peningkatan kerukunan umat beragama; 3. Peningkatan kualitas penyelenggaraan haji, yang transparan, akuntabel, dan profesional; 4. Peningkatan kualitas sistem kualitas haji terpadu (Siskohat), melalui peningkatan sistem informasi haji yang terintegrasi; dan 5. Peningkatan tatakelola pembangunan bidang agama. 81

82 PRIORITAS NASIONAL LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PARIWISATA: 1. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sebesar 20 persen secara bertahap dalam 5 tahun; 2. Promosi 10 tujuan pariwisata Indonesia melalui saluran pemasaran dan pengiklanan yang kreatif dan efektif; 3. Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisata; 4. Peningkatan kapasitas pemerintah dan pemangku kepentingan pariwisata lokal untuk mencapai tingkat mutu pelayanan dan hospitality management yang kompetitif di kawasan Asia; 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM. 82

83 PRIORITAS NASIONAL LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PEMUDA DAN OLAHRAGA: 1. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam berbagai bidang pembangunan; dan 2. Peningkatan budaya dan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional. 83

84 PRIORITAS NASIONAL LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PENGARUSUTAMAAN GENDER, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, SERTA PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DARI TINDAK KEKERASAN: 1. Penerapan strategi PUG, termasuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam siklus perencanaan dan penganggaran di seluruh kementerian dan lembaga, peningkatan koordinasi dan kerjasama lintasbidang, lintas sektor, lintas program, lintas pelaku, dan lintas kementerian/lembaga, serta sistem manajemen data dan informasi gender; 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan. 84

85 2 ISU-ISU PENTING DALAM PRIORITAS NASIONAL LAINNYA: BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT 85

86 Isu Strategis terkait Prioritas Nasional Lainnya: Bidang Kesejahteraan Rakyat 1. Peningkatan Kerukunan Beragama 2. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Fasilitas Pariwisata di Daerah. 3. Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga di Tingkat Regional dan Internasional 4. Pengarusutamaan Gender 5. Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan 86

87 Kesesuaian Isu Strategis Provinsi (F0) dan Usulan Daerah (F1/F2) dengan Arah Kebijakan Nasional dan Prioritas Nasional Usulan F-0: Usulan daerah di Bidang KEPARIWISATAAN Provinsi Sulawesi Tenggara mengusulkan Pariwisata sebagai Isu Strategis (F-0) untuk pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di daerah tujuan wisata Wakatobi. Usulan Daerah (F-1/F-2): Usulan daerah di Bidang KEPARIWISATAAN : Usulan daerah di Bidang Kepariwisataan SEBAGIAN BESAR TELAH SESUAI dengan ARAH KEBIJAKAN NASIONAL dan PRIORITAS NASIONAL. Di Bidang PARIWISATA usulan daerah antara lain terkait pengembangan destinasi pariwisata, pemasaran dan promosi pariwisata. 87

88 Kesesuaian Isu Strategis Provinsi (F0) dan Usulan Daerah (F1/F2) dengan Arah Kebijakan Nasional dan Prioritas Nasional Usulan Daerah (F-1/F-2): Usulan daerah di Bidang KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN: Usulan daerah di Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan SEBAGIAN BESAR TELAH SESUAI dengan ARAH KEBIJAKAN NASIONAL dan PRIORITAS NASIONAL. Di Bidang PEMUDA usulan daerah antara lain terkait Tenaga Kepemudaan, Kewirausahaan Pemuda, Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda, Kepemimpinan Pemuda, Organisasi Kepemudaan, Kepramukaan, Wawasan Pemuda, dan Kapasitas dan Kreativitas Pemuda. Di Bidang OLAHRAGA usulan daerah antara lain terkait Prasarana dan Sarana Olahraga, Olahraga Prestasi, Olahraga Rekreasi dan Pelayanan Informasi Keolahragaan, Sentra Keolahragaan, Pembibitan Olahragawan, dan Tenaga Keolahragaan. 88

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas Nasional (PN)

Lebih terperinci

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014 Deputi Menteri Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan

Lebih terperinci

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan. Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 1 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL 11: KEBUDAYAAN, KREATIVITAS DAN INOVASI TEKNOLOGI 2 PRIORITAS

Lebih terperinci

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013

Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas. Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 Dr. Prasetijono Widjojo MJ, MA Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Penutupan Pra-Musrenbangnas 2013 Jakarta, 29 April 2013 SISTEMATIKA 1. Arah Kebijakan Prioritas Nasional 2. Isu-isu Penting dalam Prioritas

Lebih terperinci

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas

Lebih terperinci

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA

Lebih terperinci

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anggaran Fungsi Pendidikan 2010-2014 KOMPONEN ANGGARAN PENDIDIKAN APBN 2010 APBN 2011 APBN

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 Pengertian, Kebijakan,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-23.2-/217 DS9899-2867-4768-95 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT).

Latar Belakang ULT. Pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dinamakan unit layanan terpadu (ULT). Latar Belakang ULT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak Tahun 2006 mempunyai unit kerja yang melayani masyarakat baik langsung maupun tidak langsung di tangani oleh Gerai Informasi Media yang berada

Lebih terperinci

PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN

PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN PELAKSANAAN BLOCK GRANT DI KEMENDIKBUD DAN DANA ALOKASI KHUSUS PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN Dalam Era otonomi daerah diharapkan pemerintahan daerah dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan

Lebih terperinci

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154 ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154

Lebih terperinci

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017

Pengelolaan Pendidikan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengelolaan Pendidikan Menengah SMA dan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 Pengelolaan Pendidikan 1. PAUD 2. SD 3. SMP 4. SMA 5. SMK 6. PK

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.503, 2015 KEMENDIKBUD. Kebudayaan. Pemerintah provinsi. Kabupaten/Kota. Tugas Pembantuan. Urusan Pemerintahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013 NO. 1 Prioritas 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih baik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 103 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017

BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 BAGAIMANA KONDISI IMPLEMENTASI PROGRAM DIT KESJAOR SAAT INI? DIT KESJAOR, MARET 2017 13 LBKP PER PROVINSI TAHUN 2016 (I) No Provinsi Kab/Kota Kab/Kota yang % Puskesmas Puskesmas % Laporan 1 Aceh 23 4

Lebih terperinci

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN 1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN No A BELANJA LANGSUNG 1 Program pendidikan anak usia dini a. Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD Terpadu Terlaksananya pembangunan lembaga persiapan pendidikan anak usia

Lebih terperinci

No. Kode Provinsi/Satuan Kerja/Program/Kegiatan/Output/Komponen Uraian. Biaya (dalam ribuan) (1) (2) (3) (4) 1. Provinsi Aceh

No. Kode Provinsi/Satuan Kerja/Program/Kegiatan/Output/Komponen Uraian. Biaya (dalam ribuan) (1) (2) (3) (4) 1. Provinsi Aceh LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN YANG DITUGASKAN KEPADA PEMERINTAH PROVINSI DAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Jakarta 2011 Sasaran program K/L Kesesuaian lokus program dan kegiatan K/L & daerah Besaran anggaran program dan kegiatan K/L Sharing pendanaan daerah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012

PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012 PROGRAM DAN ANGGARAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI TAHUN 2012 Pahala Simanjuntak Jumat, 17 Februari 2012 POSTUR ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2012 No Satuan Kerja Belanja Barang

Lebih terperinci

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal

Lebih terperinci

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI TAHUN

Lebih terperinci

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA POLICY UPDATE Arah dan Strategi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia WIKO SAPUTRA Peneliti Kebijakan Ekonomi dan Publik

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

2017, No Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Le

2017, No Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.739, 2017 KEMENDIKBUD. Tugas Pembantuan. TA 2017. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 DAFTAR ISI 1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Lebih terperinci

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016

KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN DANA TRANSFER KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2016 Disampaikan Oleh : Direktorat Dana Perimbangan Direktorat Jenderal Perimbangan

Lebih terperinci

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI

STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI STRATEGI AKSELARASI PROPINSI SULBAR DALAM MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI Wiko Saputra Peneliti Kebijakan Publik Perkumpulan Prakarsa PENDAHULUAN 1. Peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) 359 per

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2046, 2016 KEMENDIKBUD. Tugas Pembantuan. TA 2017. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI Budaya PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Infrastruktur dan Lingkungan Hidup KESEHATAN PENDIDIKAN KETAHANAN PANGAN, IKLIM INVESTASI

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN YANG DITUGASKAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2 MOR SP DIPA-24.12-/2 DS3612-4187-984-7 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU dr. Budihardja, DTM&H, MPH Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Pertemuan Teknis Program Kesehatan Ibu Bandung,

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016 Tantangan Pembangunan Kesehatan Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya

Lebih terperinci

Kebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun

Kebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun Kebijakan dan Program Pendidikan Menengah Tahun 2013 Sutanto_bagren@yahoo.co.id Jakarta, 2013 DAFTAR ISI Pengantar 1 Kebijakan Ditjen Pendidikan Menengah 2 3 Implementasi Pendidikan Menengah Universal

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL

LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL LAPORAN HASIL DISKUSI SIDANG KOMISI III PERCEPATAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Sawangan, 26 s.d 28 Februari 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN TAHUN

PERENCANAAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN TAHUN PERENCANAAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN TAHUN 2015-2019 I. PERENCANAAN 2015-2019 A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh

Lebih terperinci

PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2018

PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 2018 PRA RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (FINAL) SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN ANGGARAN 208 Urusan Pemerintahan :.0 Urusan Wajib Terkait Pelayanan Dasar Pendidikan Organisasi

Lebih terperinci

U R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00

U R A I A N Belanja Pegawai 23,100, Belanja Barang Dan Jasa 889,440,000.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : 1.01 URUSAN WAJIB Pendidikan : 1.01.01 Dinas Pendidikan LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 26 TAHUN 2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 TENTANG : ANGGARAN

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12 Dalam RAPBN 2018, anggaran Kementerian dan Kebudayaan sebesar Rp40.092 miliar atau meningkat sebesar 0,68

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.

Lebih terperinci

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)

Lebih terperinci

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik WILAYAH : Sumatera A Hari/ Tanggal : Sabtu/01 Mei 2010 Sesi

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional

Lebih terperinci

PROGRAM PENUNTASAN REHABILITASI SEKOLAH RUSAK

PROGRAM PENUNTASAN REHABILITASI SEKOLAH RUSAK PROGRAM PENUNTASAN REHABILITASI SEKOLAH RUSAK Prof. Suyanto, Ph.D. Direktur Jenderal DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 1 1 Penuntasan Pendidikan Dasar Sembilan

Lebih terperinci

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN

ANGGARAN 2015 URUT PROGRAM KEGIATAN RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2015 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH MALUKU 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah Meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :.0.0. -DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Halaman dari.0. PENDIDIKAN 87.7.

Lebih terperinci

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 A REALISASI ANGGARAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 0 No Program dan Kegiatan Pagu Anggaran (Rp) Program pendidikan anak usia dini..80.000 9..00 8, 8 9 0 Penyusunan Kurikulum Muatan Jawa TK/RA

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PANDUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pelimpahan. Sebagian Urusan. Dekonsentrasi PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 82/PER/B5/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 123 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH NUSA TENGGARA PRIORITAS NASIONAL MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2012 WILAYAH NUSA TENGGARA 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Peningkatan kapasitas pemerintah daerah

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP

PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP PENYELENGGARAAN TK-SD SATU ATAP LATAR BELAKANG Taman Kanak-kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan anak usia dini jalur formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai masuk pendidikan

Lebih terperinci

KABUPATEN KLATEN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

KABUPATEN KLATEN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 Lampiran IV Peraturan Daerah Nomor Tanggal : :... Tahun 2015 30 Oktober 2014 KABUPATEN KLATEN REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ORGANISASI, TAHUN ANGGARAN 2014 KODE 1 Urusan

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan PRA-MUSRENBANGNAS RKP Kelompok Pembahasan: Kesehatan Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Jakarta, 16-24 April 2015 Buku I: STRATEGI PEMBANGUNAN NORMA PEMBANGUNAN 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017

RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017 RAKOR UN & UJIAN SEKOLAH 2017 KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH 2017 1. UN merupakan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Pelaksanaan UN dilakukan melalui UNBK. Jika UNBK tidak dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya

Lebih terperinci

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA NO KEBIJAKAN KEGIATAN POKOK 1 Reformasi Pendanaan Pendidikan 1. BOP Tempat Penitipan Anak (TPA)/Kelompok

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA--0/AG/2014 DS 0221-0435-5800-5575 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Kalimantan Tengah Kementerian Keuangan KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN L u d i r o Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Propinsi Kalimantan

Lebih terperinci

PRIORITAS 2 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA DALAM JUTA RUPIAH

PRIORITAS 2 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA DALAM JUTA RUPIAH PRIORITAS 2 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 WILAYAH SUMATERA DALAM JUTA RUPIAH NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI PENGEMBANGAN FOKUS PRIORITAS KEMENTERIAN/LEMBAGA PROGRAM KEGIATAN 1. Provinsi Aceh 2.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00

Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah - 846,200, ,200,000.00 DOKUMEN PELAKSANAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013 Urusan Pemerintah : 1.01. Urusan Wajib Pendidikan Organisasi : 1.01.01 Dinas Pendidikan REKAPITULASI BELANJA TIDAK

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016 RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016 OLEH : SEKRETARIS BADAN PPSDMP Disampaikan pada : Pra-Musrenbangtannas Kementerian Pertanian Jakarta, 12 Mei 2015 ARAH KEBIJAKAN 2015-2019

Lebih terperinci

Disampaikan Oleh : KEPALA BIDANG PERENCANAAN SOSIAL BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. KALIMANTAN BARAT

Disampaikan Oleh : KEPALA BIDANG PERENCANAAN SOSIAL BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. KALIMANTAN BARAT Disampaikan Oleh : KEPALA BIDANG PERENCANAAN SOSIAL BUDAYA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. KALIMANTAN BARAT PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (MUSRENBANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 203 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 0 Urusan Wajib Pendidikan Organisasi :. 0. 0 Dinas Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arah Kebijakan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana Dr. Ir. Taufik Hanafi, MUP Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu No.740, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

DIALOG NASIONAL APEKSI MEI 2016

DIALOG NASIONAL APEKSI MEI 2016 IMPLEMENTASI UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1. Politik Luar Negeri; 2. Pertahanan; 3. Keamanan; 4.

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Biaya Satuan

LAMPIRAN. Biaya Satuan LAMPIRAN LAMPIRAN I : SASARAN TAHUNAN RENSTRA 2005-2009 No. Program-Program Strategis Satuan Biaya Tahun Jumlah Satuan 2005 2006 2007 2008 2009 A PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES Penambahan daya tampung

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci