Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013"

Transkripsi

1 i

2 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2013 dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pada tahun 2013 yang telah ditetapkan di tahun sebelumnya. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso berusaha mencapai tujuan dan sasaran RENSTRA yang telah ditetapkan. Laporan ini menggambarkan uraian menyeluruh tentang kondisi sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana dan dana), hasil kegiatan program, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu 1 (satu) tahun Pencapaian kinerja untuk tahun 2013 diukur dengan beberapa indikator secara keseluruhan lebih baik/ buruk dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pertama, Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicator (KPI) yang merupakan kinerja yang sudah ditetapkan dalam Rencana Strategis tahun dan setiap tahun dituangkan dalam kontrak kinerja antara Direktur Utama dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam Penetapan Kinerja (TAPJA). Pencapaian IKU pada tahun 2013 adalah 58,33 % dari nilai 100% yang ditargetkan dengan dukungan anggaran Rp ,- yang terealisasi 95,50%. Kedua, pencapaian indikator kinerja BLU diperoleh nilai 80,45 dengan kategori AA yang dapat diuraikan sebagai berikut : aspek keuangan 23,2 (77%), aspek layanan 28,5 (81,4%) dan aspek mutu dan manfaat bagi masyarakat 28,75 (82,1%)Untuk pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diukur dalam 16 jenis layanan diperoleh 95,65% dari 100% yang seharusnya dicapai. Hal- hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi tahun 2014 adalah menjalankan dan atau mengoptimalkan program dan atau kegiatan pemeliharaan. Mengusulkan penambahan alokasi anggaran pemeliharaan peralatan, serta mengoptimalkan koordinasi antar unit dalam peningkatan mutu dan produktivitas layanan.. Pagu anggaran RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2013 adalah sebesar Rp ,- dengan total realisasi anggaran sebesar Rp ,- atau nilai persentase realisasi sebesar 95,50%. Pendapatan tahun 2013 sebesar Rp ,- (128%) dengan target capaian pendapatan sebesar Rp ,- ii

3 iii

4 DAFTAR ISI Sampul Depan... Ikhtisar Eksekutif... Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel... Hal i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 4 C. Tugas Pokok dan Fungsi... 5 D. Sistematika Penulisan... 7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 8 A. Rencana Kerja Tahunan B. Penetapan Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Indikator Kerja Kegiatan (output) B. Sumber Daya Sumber Daya Manusia Sumber Daya Keuangan Sumber Daya Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP iv

5 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Tahun Tabel 2.2 Rencana Kerja Tahunan v

6 DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Rencana Kerja Tahunan Lampiran 2. Penetapan Kinerja Lampiran 3. Pernyataan Penetapan Kinerja Lampiran 3. Sumber Daya Anggaran vi

7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kinerja adalah unjuk kerja dan prestasi kerja atau hasil kerja yang diwujudkan dalam melakukan suatu kegiatan atau program atau mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi orang secara terukur sesuai sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui program kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Saat ini telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 270/KMK.05/2007 tertanggal 21 Juni 2007 menetapkan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso mempunyai hak pengelolaan keuangan dalam bentuk Badan Layanan Umum dengan status penuh. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan termasuk Unit Pelaksana Teknis yang merupakan satuan kerja mandiri wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategi yang dirumuskan sebelumnya. Suatu kewajiban setiap instansi pemerintah termasuk RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan diwajibkan untuk menyusun Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement), 1

8 Laporan Pertanggung jawaban Kinerja (Performance Accountabilty Report) serta Penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Semua instansi pemerintah dianjurkan untuk melaporkan kinerjanya dengan LAKIP. Bertitik tolak dari Renstra menjadi salah satu aspek dasar dalam penyusunan keterangan pertanggungjawaban tahun 2009 dan Inpres No.7 Tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja Instansi di Pemerintah, penyusunan berdasarkan pada indikator (Inputs, Outputs, Outcomes dan Benefits), juga diatur mengenai metode, mekanisme dan tata cara pelaporannya. Oleh karena itu laporan pertanggungjawaban akhir tahun yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso yang disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Pelaksanaan penyusunan LAK RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso tahun 2013 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAK, yaitu : 1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah 2. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 3. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian 5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 09/M.PAN/05/2007 tentang penyusunan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi pemerintah 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 09/M.PAN/11/2008 tentang petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

9 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 35 tahun 2011 tentang petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun Peraturan Menteri Kesehatan No. 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pealporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Sebagai gambaran mengenai rencana kedepan dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso maka telah dirumuskan Visi dan Misi. Visi dan Misi Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut : Visi Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang masa depan berisikan cita-cita yang ingin diwujudkan oleh Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Visi dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso sebagai berikut: VISI Menjadi Pusat Kajian dan Rujukan Penyakit Infeksi (To Be a Center of Research and Health Services for Infectious Diseases). Menjadi pusat kajian yang dimaksudkan adalah rumah sakit yang membangun pusat-pusat pelayanan yang berfokus pada penyakit infeksi dan atau dengan tidak mengesampingkan penyakit lainnya, selanjutnya menumbuhkan kegiatan penelitian dan atau melakukan penelitian penyakit infeksi secara terpadu dan berkesinambungan yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan landasan pengambil kebijakan nasional terkait penyakit infeksi. Menjadi rujukan nasional dari segi pelayanan yang dimaksud adalah rumah sakit berfokus membangun pusat-pusat pelayanan penyakit infeksi yang memberikan pelayanan secara terpadu yang mencakup rawat jalan, rawat inap, ruang Isolasi dan ICU yang terbaik dan sesuai dengan standar. Misi Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Untuk dapat 3

10 mewujudkan visi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso tersebut, ditetapkan 3 (tiga) misi sebagai berikut : 1). Menyelenggarakan tatalaksana pelayanan kesehatan secara paripurna, profesional dan berkualitas di bidang penyakit infeksi. 2). Menyelenggarakan kajian dibidang penyakit infeksi secara ilmiah serta berkualitas Internasional. 3). Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi secara berkelanjutan. B. MAKSUD DAN TUJUAN Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibangun dan dikembangkan dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan kebijakan dan program kegiatan yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, termasuk Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. Rumah Sakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada para pemangku kepentingan yang dituangkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja dalam kerangka sistem akuntabilitas kinerja adalah perwujudan salah satu kewajiban untuk menjawab apa yang sudah diamanahkan kepada setiap instansi di lingkup Kementerian Kesehatan. LAKIP berisi paparan dan analisa pencapaian atau realisasi dari Penetapan Kinerja. Laporan ini menjelaskan secara terperinci keberhasilan dan kegagalan kinerja suatu rumah sakit berikut dengan alasan kegagalan, rencana tindak lanjut untuk memperbaikinya dan meningkatkan hasil sebelumnya. RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sangat membutuhkan arahan dan saran untuk perbaikan kinerja di tahun yang akan datang. Evaluasi akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai rumah sakit khusus terdiri dari evaluasi penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan pencapaian kinerja rumah sakit. 4

11 C. TUGAS, POKOK DAN FUNGSI Tugas Rumah Sakit Tugas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso sebagai berikut : 1) Menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular; 2) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/ pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular. Fungsi Rumah Sakit Dalam melaksanakan tugas rumah sakit menyelenggarakan fungsi yang sebagai berikut : 1) Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular; 2) Pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 3) Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi dan faktor risikonya; 4) Pengkajian pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan wabah/kejadian Luar Biasa (KLB); 5) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di bidang penyakitk infeksi dan penyakit menular; 6) Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 7) Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan; 8) Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan. 5

12 Struktur Organisasi Rumah Sakit. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO DIREKTUR UTAMA DR. dr. Hj. Fatmawati, MPH DEWAN PENGAWAS KOMITE MEDIK dr. Sucahyo Adi Nugroho KOMITE ETIK DAN HUKUM DIREKTORAT MEDIK DAN KEPERAWATAN dr. Rita Rogayah, Sp.P DIREKTORAT PENGKAJIAN PENYAKIT INFEKSI DAN PENYAKIT MENULAR Hary Purwanto, SKM. M. Epid DIREKTORAT KEUANGAN DAN ADMINISTRASI UMUM Erwin Susanto, SE SATUAN PEMERIKSAAN INTERN dr.a.m. Ilham Patu, Sp.BS BIDANG MEDIK dr. IB Sila Wiweka, SpP BIDANG KEPERAWATAN MP Sri Yunani, S.Kep, Ners BIDANG PENGKAJIAN KLINIK drg. Yosephine Lebang, M.Kes BIDANG PENGKAJIAN EPIDEMIOLOGI DR. Cicilia Windiyaningsih, BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO drg. Maya Marinda M, M.Kes BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN Wahyuni, SKM, M.Kes BAGIAN KEUANGAN Suherlistianto, SE, MM BAGIAN UMUM Suprapto, SH, MM SEKSI PELAYANAN MEDIK dr. Roza Indriani, MM SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN Romaida Sinaga, S.Kep, Ners SEKSI PENGKAJIAN DIAGNOSTIK SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG Herlina, SKM SEKSI PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN Syahrial Ahmad, SKM, MKM SUB BAGIAN AKUNTANSI Charles, SE, MM SUB BAGIAN TATA USAHA & KEPEGAWAIAN Wiwik Agustiningsih, SH SEKSI PENUNJANG MEDIK SEKSI KEPERAWATAN RAWAT INAP SEKSI PENGKAJIAN PENGOBATAN SEKSI PENGKAJIAN PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG SEKSI PENGKAJIAN FAKTOR RESIKO PERILAKU SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN VERIFIKASI SUB BAGIAN RUMAH TANGGA & PERLENGKAPAN B. Arambono, BE Sri Rahayuni, S.Kep. dr. Yeni Afrina dr. Dimar Kencono Ika Susanti, SKM Yatinah, SE Mungalim, S.Sos SEKSI KETENAGAAN DAN PENGENDALIAN MUTU Wislaini Hidayati, SKM SEKSI KEPERAWATAN RAWAT KHUSUS Ummu Aeman, S.Kep SEKSI PENGKAJIAN RESISTENSI SEKSI PENATALAKSANAAN KASUS DAN IMUNISASI SEKSI ANALISIS IMUNOLOGI DAN RESIKO KESEHATAN DR. Masdalina Pane, SKM, M.Kes SUB BAGIAN INFORMASI DAN PEMASARAN Kusnadi, SKM SUB BAGIAN MOBILISASI DANA Nani Minarti, SE SUB BAGIAN HUKUM & KEMITRAAN Pargiono, S.IP, M.Kes Staf Medik Fungsional INSTALASI Kelompok Jabatan Fungsional INSTALASI Kelompok Jabatan Fungsional INSTALASI Kelompok Jabatan Fungsional 1. KSMF Penyakit Dalam : dr. R. Onny Qudriyanto, SpPD 1. Ka Instalasi Rawat Jalan : dr. Winda 11. Ka Instalasi Penelitian dan Pengkajian : dr. Dewi Murniati, S.pA 14. Ka Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit : Kartika Sari, S.Kom 2. KSMF Spesialis Penyakit An: dr. Rismali Agus, SpA 2. Ka Instalasi Rawat Inap : dr. R. Onny 12. Ka Instalasi Pendidikan dan Pelatihan : dr. Farida Harris 15. Ka Instalasi Administrasi Pasien : Agung Prayitno, Amd Qudriyanto, SpPD P.K 3. KSMF Spesialis Obsgyn : dr. Baharuddin Hafied, 3. Ka Instalasi Gawat Darurat : dr. Rinaldi Prawiranegara, Sp.AN 13. Ka Instalasi Pencegahan dan Pengendali : dr. Iman Firmansyah, SpPD16. Ka Instalasi Verifikasi Jaminan Kesehatan : dr. Sri Sulastri, Sp.A SpOG 4. KSMF Spesialis Bedah Umu: dr. Lesnusa Stefanus, SpB 4. Ka Instalasi Rawat Intensif : dr. Rumaisah S., M.Si, Med Sp.An Infeksi 17. Ka Instalasi Pengelolaan Sampah dan Limbah : Nurlela 5. KSMF Spesialis Anestesi : dr. Rinaldi Prawiranegara, Sp5. Ka Instalasi Bedah Sentral : dr. Sanyoto Putro Pinardi, SpOT 18. Ka Instalasi CSSD dan Laundry : Tien Ernawati, Skep 6. KSMF Spesialis Penyakit Pa: dr. Titi Sundari, Sp.P 6. Ka Instalasi Radiologi : dr. Susi Marhaningtyas, SpRad 19. Ka Instalasi Pemulasaraan Jenazah : Sumaryati, S.Kep, Ners 7. KSMF Neurologi : dr. Wariyah, SpS 7. Ka Instalasi Laboratorium : dr. Toni Soetanto, SpPK 20. Ka Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit: Deki Indrawanto 8. KSMF Bedah Saraf : dr. H. Andi M. Ilham SpB8. Ka Instalasi Gizi dan Tata : dr. Joyce Magdalena, SpGK 21. Ka Unit Pengadaan Barang dan Jasa RS : Ni Gusti Ketut Astiti, Patu, Boga SKM 9. KSMF Mata : dr. Upik Mahna Dewi, Sp.M 9. Ka Instalasi Rehabilitasi Medis : dr. Juan Suseno, SpRM 22. Ka Instalasi Kesehatan dan Keselamatan : dr. Nunung Hendrawati 10. KSMF THT : dr. Mutia Budiati, Sp THT 10. Ka Instalasi Farmasi : Chandra Wijaya, FS.Farm, Karja Apt 11. KSMF Kulit dan Kelamin : dr. Indah Handayani, SpKK 12. KSMF Bedah Ortopedi : dr. Sanyoto Putro Pinardi, SpOT 13. KSMF Spesialis Radiologi : dr. Dwi Sumiadji Putrantoro, SpRad 14. KSMF Patologi Klinik (PK) : dr. Toni Soetant, SpPK 15. KSMF Rehabilitasi Medik : dr. Juan Suseno, SpRM 16. KSMF Gizi Klinik : dr. Joyce Magdalena, SpGK 17. KSMF Umum : dr. Sucahyo Adi Nugroho 18. KSMF Gigi dan Mulut : drg. Titin Sumarni 6

13 D. SISTEMATIKA PENULISAN Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan sebagai rumah sakit khusus diwajibkan menyerahkan Laporan Akuntabilitas Kinerja. Pada dasarnya laporan akuntabilitas Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2013 ini menjelaskan pencapaian kinerja rumah sakit selama tahun Sistematika penyajian laporan Akuntbilitas Kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai berikut : Ikhtisar Eksekutif Rangkuman dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 yang berisikan keberhasilan dan kegagagalan, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja dan usul pemecahan masalah. Bab I (Pendahuluan), Menjelaskan secara ringkas latar belakang maksud dan tujuan penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, serta sistematika penulisan laporan. Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja) Menjelaskan tentang gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program yang ditetapkan RENSTRA yang menunjang penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Perjanjian Kerja dan Penetapan Kinerja Tahun Bab III (Akuntabilitas Kinerja), Menjelaskan tentang pengkuran kinerja antara capaian indikator kinerja, realisasi dan analisa capaian Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2013 sesuai dengan TAPJA tahun Bab IV (Penutup) Berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja tahun

14 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2013, sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi. Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/ kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Sasaran Kinerja Tahun NO SASARAN KPI 1 Terwujudnya peningkatan pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan TARGET KPI % 10% 10% 10% 10% 2 Terwujudnya effisiensi anggaran 3 Terwujudnya peningkatan kompetensi staf % cost reduction % staf dengan kompetensi sesuai 2% 3% 5% 5% 5% 50% 55% 60% 65% 70% 4 Terwujudnya kepuasan staf Pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4 5% 8% 10% 10% 10% 8

15 5 Terwujudnya peningkatan keandalan SarPar Rata-rata OEE prasarana >85% 6 Terwujudnya produktivitas pelayanan Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan Pemanfaatan RI lt 3 & 4 MCU Diklat Lab Penelitian 7 Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen 8 Terwujudnya peningkatan kualitas layanan non medik % penyempurnaan prosedur pada level korporat yg terimplementasi % peningkatan kualitas layanan non medik 20% 40% 60% 80% 100% 10% 10% 10% 10% 10% 9 Terwujudnya kepuasan external customer % peningkatan kepuasan pasien 5% 5% 5% 5% 5% 10 Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan % unit layanan yang memenuhi standar waktu tunggu 40% 50% 60% 70% 80% 11 Terwujudnya peningkatan kualitas medik Penurunan angka NDR (permil) Penurunan angka INOS Penurunan KTD & KNC (persen) 5% 5% 5% 5% 5% Penurunan LOS 5% 5% 5% 5% 5% 9

16 12 Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi Pertumbuhan kajian penyakit infeksi 5% 5% 5% 5% 5% 10

17 A. RENCANA KINERJA TAHUNAN Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari Rencana Strategis tahun Rencana Kinerja Tahunan menjadi dasar dalam menjalankan program dan kegiatan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Tahun 2013 Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah sebagai berikut : KEY PERFORMANCE TARGET NO SASARAN INDICATOR 2013 REVISI Terwujudnya peningkatan pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan 10% - 2 Terwujudnya effisiensi anggaran % cost reduction 5% - 3 Terwujudnya peningkatan kompetensi staf % staf dengan kompetensi sesuai 60% - 4 Terwujudnya kepuasan staf Pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4 10% - 5 Terwujudnya peningkatan keandalan Rata-rata OEE prasarana 85% - SarPar 6 Terwujudnya produktivitas pelayanan Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan Lab Penelitian - 7 Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen % penyempurnaan prosedur pada level coorporat yang terimplementasi 60% - 8 Terwujudnya peningkatan kualitas layanan % peningkatan kualitas layanan non medik non medik 10% - 9 Terwujudnya kepuasan external customer % peningkatan kepuasan pasien 5% - 10 Terwujudnya peningkatan kualitas % unit layanan yg memenuhi pelayanan standar waktu tunggu 60% - 11 Terwujudnya peningkatan kualitas medik Penurunan angka NDR (permil) 40 - Penurunan angka INOS - Penurunan KTD & KNC (persen) 5% - Penurunan LOS 5% - 12 Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi Pertumbuhan kajian penyakit infeksi 5% - 11

18 B. PENETAPAN KINERJA Rencana Kinerja Tahunan selanjutnya dituangkan dalam Penetapan Kinerja yang disetujui dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan RI di awal tahun berjalan. Penetapan Kinerja tersebut dilengkapi dengan alokasi anggaran yang akan digunakan selama Tahun Anggaran Berikut Penetapan Kinerja yang dimaksud : SASARAN PELAYANAN Terwujudnya produktivitas pelayanan KEY PERFORMANCE INDICATOR Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan TARGET 2013 REVISI 2013 Lab Penelitian Terwujudnya Peningkatan kualitas layanan % Peingkatan kualitas layanan non 10% - non medik medik Terwujudnya kepuasan external customer % peningkatan kepuasan pasien 5% - Terwujudnya peningkatan kualitas % unit layanan yg memenuhi 60% - pelayanan standar waktu tunggu Terwujudnya peningkatan kualitas medik Penurunan angka NDR (permil) 40% - - Penurunan angka INOS - Penurunan KTD & KNC (Persen) 5% - Penurunan LOS 5% - SDM DAN ORGANISASI terwujudnya peningkatan kompetensi staf % staf dengan kompetensi sesuai 60% - Terwujudnya kepuasan staf Pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4 10% - Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen % penyempurnaan prosedur pada level coorporat yang terimplementasi Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi Pertumbuhan kajian penyakit infeksi 60% - 5% - SARANA DAN PRASARANA Terwujudnya peningkatan keandalan Rata-rata OEE Prasarana 85% - SarPar KEUANGAN Terwujudnya peningkatan pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan 10% - Terwujudnya effisiensi anggaran % cost reduction 5% - 12

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN DAN ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada organisasi untuk mengetahui keberhasilan/ pencapaian dari aktivitas tersebut. Pada dasarnya pengukuran kinerja membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta selama kurun waktu Januari Desember Tahun 2013 merupakan tahun ketiga pelaksanaan dari Rencana Strategis Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun Pengukuran kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian kinerja dengan tingkat capaian (target) dari masing-masing indikator disetiap tahunnya, sehingga dapat diperoleh gambaran tingkat keberhasilan dan hambatan dari masing-masing indikato. Pengukuran tersebut terbagi menjadi 2, yaitu 1) Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran, 2) Indikator Kinerja Kegiatan terdiri atas Indikator Kinerja BLU untuk mengukur tingkat kesehatan RS dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Indikator tersebut merupakan indikator keluaran (output) yang mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Realisasi pencapaian target kinerja didukung dengan penambahan alokasi anggaran baik dari APBN maupun pencapaian 13

20 target pendapatan sebesar Rp ,- Sehingga total realisasi anggaran untuk tahun 2013 adalah 95,50%dari total anggaran Rp ,- 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) (A.1) Indikator Kinerja Utama (IKU) mempunyai makna bahwa indikator tersebut merupakan indikator yang penting dan indikator tersebut terdapat dalam Penetapan Kinerja (TAPJA) yang dijanjikan antara Direktur Utama dengan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran yang terdapat dalam Rencana Strategis tahun Indikator Kinerja Utama (IKU) juga merupakan indikator hasil (outcome) yang dibagi dalam 4 aspek yaitu : Aspek Pelayanan, Aspek SDM dan Organisasi, Aspek Keuangan serta Aspek Sarana dan Prasarana. Pencapaian pada tahun 2013 secara keseluruhan mencapai 58,33%, meningkat / menurun jika dibandingkan dengan pencapaian untuk tahun 2012 yang mencapai 66,67%. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) belum/ dapat dibandingkan dengan IKU yang ada di RS lain yang setara dengan Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso karena IKU yang ada di Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso belum tentu sama dengan IKU yang ada di RS lain. 14

21 1.1. Pelayanan (A.1.1) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang termasuk aspek pelayanan dibagi dalam 5 sasaran strategis dengan 8 indikator yang akan diuraikan sebagai berikut : Terwujudnya peningkatan pendapatan dengan 1 indikator yaitu tingkat pertumbuhan pendapatan. SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Realisasi 2012 Target Realisasi % PAGU Anggaran Terwujudnya peningkatan pendapatan Tingkat pertumbuhan pendapatan 1. Penyempurnaan Tarif RS 16,63% 10% 33,25% 332,5% 84,800, Penyempurnaan pengelolaan piutang 12,000, Pengembangan billing system 1,619,000,000 Capaian indikator tingkat pertumbuhan pendapatan untuk tahun 2013 adalah mencapai 332,5%. Hal ini disebabkan adanya kenaikan tarif rumah sakit dan peningkatan jumlah pasien jaminan didukung oleh percepatan penagihan piutang dan pengelolaan billing system yang sudah baik. Terwujudnya efisiensi anggaran dengan 1 indikator yaitu % cost reduction. 15

22 Capaian indikator % Cost Reduction untuk tahun 2013 adalah sebesar 29,65% didukung oleh telah dijalankannya SOP Pengadaan, penentuan harga standar untuk pengadaan barang dan jasa telah dikelola secara efisien, laporan keuangan yang telah diaudit tiap tahun, dan pengelolaan dan pelaporan persediaan secara efektif dan efisien. Terwujudnya peningkatan kompetensi staf dengan 1 indikator yaitu % staf dengan kompetensi sesuai. SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Terwujudnya peningkatan kompetensi staf % Staf dengan kompetensi sesuai 1. Peningkatan kemampuan dan keterampilan staf Realisasi 2012 Target Realisasi % PAGU Anggaran % 60% 88,71% 147,85% 2,452,632,000 Capaian indikator % staf dengan kompetensi sesuai pada tahun 2013 adalah 147,85% telah melampaui target dikarenakan telah dilaksanakan penempatan karyawan (rotasi) sesuai dengan kompetensi telah dilaksanakan, sejumlah perawat mendapatkan tugas belajar untuk meningkatkan jenjang pendidikan dari D3 ke S1, DP3 dibuat tepat waktu, telah dilaksanakan sosialisasi aturan kepegawaian yang baru, dan up date pegawai secara rutin. Terwujudnya kepuasan staf dengan 1 indikator yaitu pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4 16

23 Capaian indikator pertumbuhan % staf dengan nilai kepuasan > 4 sebesar 101,8% telah melewati target karena semua program telah dilaksanakan dengan baik. SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Realisasi 2012 Target Realisasi % PAGU Anggaran Terwujudnya peningkatan keandalan Rata-rata OEE prasarana 1. Pemeliharaan SarPar & peralatan 65% 85% 75% 88,24% 3,867,108,000 SarPar Capaian indikator rata-rata OEE prasarana pada tahun 2013 adalah sebesar 88,24% dan belum mencapai target dikarenakan pengelolaan prasarana/fasilitas rumah sakit baik medis dan non medis dari pemeliharaan dan pengawasannya belum dilaksanakan secara baik karena keterbatasan anggaran. Terwujudnya Produktivitas Pelayanan, dengan 1 Indikator yaitu Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan Realisasi Target Realisasi 2013 SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM % PAGU Anggaran Terwujudnya produktivitas pelayanan Tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan 1. Pembangunan gedung MCU & Diklat Lab Terlaksana 50% - 2. Pemeliharaan gedung Penelitian pemeliharaan 5,995,556,000 gedung Capaian tingkat pertumbuhan produktivitas pelayanan untuk tahun 2013 adalah sebesar 50% dimana pembangunan gedung Laboratorium Penelitian sampai saat ini belum bisa dilaksanakan karena belum adanya anggaran belanja modal untuk pembangunan gedung tersebut. 17

24 Terwujudnya penyempurnaan sistem managemen dengan 1 indikator yaitu % penyempurnaan prosedur pada level korporat yang terimplementasi. SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Realisasi 2012 Target Realisasi % PAGU Anggaran Terwujudnya penyempurnaan sistem % Penyempurnaan prosedur pada level coorporat yang 1. Penyempurnaan prosedur perencanaan 90% 60% 96% 160% 51,600,000 managemen terimplementasi 2. Penyempurnaan prosedur evaluasi 103,046, Penyempurnaan kerja sama 254,160,000 Capaian %penyempurnaan prosedur pada level corporate yang terimplementasi pada tahun 2013 telah melampaui target sebesar 160% dikarenakan penyusunan dan pelaporan terkait manajemen seperti Renstra, RBA, DIPA dan RKAKL dan pelaporan evaluasi secara periodik telah dilaksanakan secara rutin. Terwujudnya peningkatan kualitas layanan non medik, dengan 1 Indikator yaitu % peningkatan kualitas layanan non medik. Realisasi Target Realisasi 2013 SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM % PAGU Anggaran Terwujudnya peningkatan kualitas % Peningkatan kualitas layanan non medik 1. Pengawasan peningkatan kualitas 93% 10% 91% 910% 612,437,000 layanan non medik lingkungan & pengolahan makanan 2. Perbaikan kualitas lingkungan dan 800,007,000 pengolah makanan Capaian untuk % peningkatan kualitas layanan non medik untuk tahun 2013 sebesar 910% karena semua kegiatan untuk mendukung program pengawasan peningkatan kualitas lingkungan dan pengolah makanan dan perbaikan kualitas lingkungan dan 18

25 pengolah makanan yaitu pengukuran emisi gas buangan, pengukuran limbah cair, pengukuran air bersih, pengukuran tingkat sterilitas ruangan, pengukuran kebisingan, pengukuran kebersihan penjamah makanan, pembakaran limbah, pengolahan limbah cair, pengomposan limbah padat non infectious, pengolahan air bersih, sterilisasi ruangan, dan penyediaan APD bagi pengolah limbah dan makanan telah dilaksanakan dengan baik. Terwujudnya Kepuasan External Customer, dengan 1 indikator yaitu % peningkatan kepuasan pasien. KEY PERFORMANCE Realisasi Target Realisasi SASARAN PROGRAM % PAGU Anggaran INDICATOR Terwujudnya kepuasan external customer % Peningkatan kepuasan pasien 1. Penataan petunjuk pelayanan 3,86 5% 3,86 77,2% 95,500, Handling complain 74,956, Kebersihan dan pertamanan 2,300,000, Ketertiban dan keamanan 648,000, Informasi pelayanan 160,060,000 Capaian indikator % peningkatan kepuasan pasien pada tahun 2013 adalah sebesar 77,2%, ini berarti belum mencapai target dikarenakan masih adanya keluhan dari pasien terkait pelayanan, kurangnya informasi terkait pelayanan, masih lemahnya pengelolaan ketertiban dan keamanan serta kebersihan rumah sakit yang masih kurang baik. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan dengan 1 indikator yaitu % unit layanan yang memenuhi standar waktu tunggu. 19

26 SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Realisasi Target Realisasi % PAGU Anggaran Terwujudnya peningkatan kualitas % Unit layanan yg memenuhi standar waktu tunggu 1. Pengukuran kualitas pelayanan 50% 60% 33,33% 55,55% 17,493,164,000 pelayanan 2. Penyempurnaan proses bisnis instalasi 14,927,291,000 Capaian indikator % unit layanan yang memenuhi standar waktu tunggu pada tahun 2013 adalah sebesar 55,55%, ini berarti masih dibawah target karena beberapa pengukuran kualitas pelayanan masih dibawah Standar Pelayanan Minimal Terwujudnya peningkatan kualitas medik dengan 4 indikator yaitu 1) Penurunan angka NDR (permil), 2) Penurunan Angka INOS, 3) Penurunan KTD dan KNC (persentase) dan 4) Penurunan Angka LOS. SASARAN KEY PERFORMANCE INDICATOR PROGRAM Realisasi Target Realisasi PAGU % Anggaran Terwujudnya peningkatan kualitas medik Penurunan angka NDR (permil) 1. Audit medik 44, ,40 84,39% 38,320,000 Penurunan angka INOS 1. Pengendalian 0,2% 0,1% 0,01% 10% 175,950,000 dan pencegahan infeksi Penurunan KTD & KNC (persen) 1. Patient Safety 8 5% 39 12,82% 70,000,000 Penurunan LOS 1. DPJP 5 5% 6 20% 605,958, Cinical Pathway 49,035,000 20

27 Capaian indikator Penurunan angka NDR (permil), Penurunan Angka INOS, Penurunan KTD dan KNC (persentase) dan Penurunan Angka LOS masih dibawah target karena program belum dilaksanakan dengan baik. Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi dengan indikator dengan 1 indikator yaitu pertumbuhan kajian penyakit infeksi. KEY PERFORMANCE Realisasi Target Realisasi SASARAN PROGRAM % PAGU Anggaran INDICATOR Terwujudnya kualitas kajian penyakit infeksi Pertumbuhan kajian penyakit infeksi 1. Penataan manajemen kajian 6,25% 5% 7,5% 150% 305,958, Pengembangan laboratorium penelitian 3. Penguatan jejaring dengan institusi penelitian 571,600, ,300, Surveilance 1,408,268,000 Capaian indikator pertumbuhan kajian penyakit infeksi pada tahun 2013 sebesar 150% telah melampaui target karena program telah dilaksanakan seluruhnya didukung oleh anggaran yang cukup besar pada tahun

28 2. Indikator Kinerja Kegiatan (output) Selain Indikator Kinerja Utama (IKU) atau dalam Rencana Strategis disebut sebagai Key Performance Indicator, erdapa beberapa indikaor yang juga digunakan unuk mengukur pencapaian arge kinerja. Indikator Kinerja yang dimaksud adalah indikator Kinerja BLU untuk mengukur tingkat kesehatan RS dan Standar Pelayanan Minimal sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari Indikator Kinerja BLU Pencapaian indikator Kinerja BLU pada Tahun 2013 disesuaikan dengan indikator kinerja BLU yang baru sehingga target hanya mengacu pada bobot yang ada dengan total pencapaian sebagai berikut : Aspek Keuangan Untuk Aspek Keuangan terdiri dari 2 bagian yaitu Rasio Keuangan dan Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU, dengan total pencapaian untuk Aspek Keuangan adalah 23,20 (77,33%) dari bobot Total Rasio Keuangan No Indikator Bobot Haper Nilai Riil 1.1 Rasio Keuangan 19,00 12,50 a Rasio Kas (Cash Ratio) 2,00 373,76 % 1,00 b Rasio Lancar (Current Ratio) 2, % 2,50 c Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2,00 72,31 hari 0,50 d Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2,00 16,67 % 1,50 e Imbalan atas Aktiva Tetap (Return on Asset) 2,00 26,16 % 2,00 f Imbalan atas Ekuitas (Return on Equity) 2,00 40,26 % 2,00 g Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2,00 72,7 hari 2,00 h Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2,50 22,02 % 1,00 i Rasio Subsidi Pasien 2,00 0,01 % - 22

29 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 2 Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU 11,00 10,70 a Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) 2,00 2,00 a.1. Jangka Waktu RBA Ditandatangani Menteri/Pimpinan Lembaga 0,40 Sampai dengan tanggal 31 Des tahun sblmnya 0,40 a.2. Ditandatangani oleh pemimpin Satker BLU 0,40 Ya 0,40 a.3. Diketahui pejabat yang ditunjuk menteri/pimpinan lembaga 0,40 Ya 0,40 a.4. Disetujui dan ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga 0,40 Ya 0,40 a.5. Kesesuaian format dengan PMK no. 92/PMK.05/2011 0,40 Ya 0,40 b Laporan Keuangan Berdasarkan SAK 2,00 1,80 b.1. Jadwal Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I 0,20 terlambat lebih dari 30 hari 0,10 b.2. Jadwal Penyampaian Laporan Keuangan Semester I 0,20 disampaikan sampai dengan tanggal 10 0,20 b.3. Jadwal Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan IIII 0,20 terlambat lebih dari 30 hari 0,10 b.4. Jadwal Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 0,20 disampaikan sampai dengan tanggal 20 0,20 b.4. Jadwal Audit Laporan Keuangan Tahunan 0,20 diaudit oleh auditor eksternal s/d tgl 31 Mei TA berikutnya 0,20 b.5. Hasil Audit Laporan Keuangan 1,00 Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified) 1,00 c Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2,00 2,00 c.1. SP3B BLU Triwulan I 0,20 Disampaikan sampai dengan akhir Triwulan 1 0,20 c.2. Saldo SP3B BLU Triwulan I 0,20 Saldo kas telah sesuai 0,20 c.3. SP3B BLU Triwulan II 0,20 Disampaikan sampai dengan akhir Triwulan 1 0,20 c.4. Saldo SP3B BLU Triwulan II 0,20 Saldo kas telah sesuai 0,20 c.5. SP3B BLU Triwulan III 0,20 Disampaikan sampai dengan akhir Triwulan 1 0,20 c.6. Saldo SP3B BLU Triwulan III 0,20 Saldo kas telah sesuai 0,20 c.7. SP3B BLU Triwulan IV 0,40 Disampaikan sesuai dengan langkah-langkah akhir Tahun Anggaran 0,40 c.8. Saldo SP3B BLU Triwulan IV 0,40 Saldo kas telah sesuai 0,40 d Tarif Layanan 1,00 Tarif Masih dalam proses penilaian di Kementerian Keuangan 1,00 e Sistem Akuntansi 1,00 1,00 e.1. Sistem Akuntansi Keuangan 0,60 Ya 0,60 e.2. Sistem Akuntansi Biaya 0,20 Ya 0,20 e.3. Sistem Akuntansi Aset Tetap 0,20 Ya 0,20 f Persetujuan Rekening 0,50 0,40 f.1. Rekening Pengelolaan Kas 0,10 Tidak Ada - f.2. Rekening Operasional 0,30 Ya 0,30 f.3. Rekening Dana Kelolaan 0,10 Ya 0,10 g Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas 0,50 Ya 0,50 h SOP Pengelolaan Piutang 0,50 Ya 0,50 i SOP Pengelolaan Utang 0,50 Ya 0,50 j SOP Pengelolaan Barang dan Jasa 0,50 Ya 0,50 k SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,50 Ya 0,50 Jumlah 23,20 23

30 2.1.2 Aspek Layanan Indikator Layanan diuraikan dalam 2 (dua) perspektif yaitu perspektif proses terdiri atas produktivitas dan efisiensi pelayanan, dam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pada tahun 2013 ini dari nilai 35 diperoleh nilai 28,5 (81,43%) pada penilaian efisiensi pelayanan, terdapat 2 indikator yang tidak memperoleh nilai, karena capaiannya sangat rendah. Hal ini disebabkan karena kedua indikator tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah kedisiplinan petugas baik medis maupun paramedis dalam pengisian rekam medis Aspek Mutu dan Manfaat Bagi Masyarakat Indikator kinerja dalam aspek mutu dan manfaat bagi masyarakat dibagi atas mutu pelayanan, mutu klinis, kepedulian kepada masyarakat, kepuasan pelanggan dan kepedulian terhadap lingkungan dengan nilai 35 Pada tahun 2013 untuk aspek mutu dan manfaat bagi masyarakat hanya diperoleh 28,75 (82,40%) Selanjutnya akan dijelaskan lewat tabel berikut : Indikator Aspek Pelayanan Realisasi 1 Januari s/d 31 Desember Tahun 2013 Tabel 2.2. Indikator Aspek Pelayanan dan Mutu & Manfaat kepada Masyarakat NO Sub Aspek / Kelompok Indikator/ Indikator/ Sub Indikator Bobot Haper Nilai Riil 1 Layanan 35 a. Pertumbuhan Produktivitas 18 1) Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan / Hari 2 2,51 2 2) Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat / Hari 2 1,08 1,5 3) Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 2 7,25 2 4) Pemeriksaan Radiologi / Hari 2 52,79 2 5) Pemeriksaan Laboratorium / Hari 2 1,

31 6) Rata-rata Operasi / Hari 2 1,27 2 7) Rata-rata Rehab Medik / Hari 2 3,02 2 8) Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 2 1,14 2 9) Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan b. Efektivitas Pelayanan 14 1) Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan 2 59,2% 1,25 2) Pengembalian Rekam Medik 2 76,68% 1,5 3) Angka Pembatalan Operasi 2 1,3% 1,5 4) Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 1,3% 2 5) Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 2 40% 0,5 6) Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium 2 1 % 2 7) BOR 2 44% 0,5 c. Pertumbuhan Pembelajaran 3 1) Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1 0,01 0,25 2) Persentase Dokdiknis yang Mendapat TOT 1 57% 0,75 3) Program Reward dan Punishment 1 2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 35 a. Mutu Pelayanan 14 Ada Program, sebagian dilaksanakan 0,5 1) Emergency Response Time 2 0:10:47 1,5 2) Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 01:32:22 0,5 25

32 3) LOS (Length of Stay) 2 7 Hari 1 4) Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 0:31:16 0,5 5) Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2 3 Hari 1 6) Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 01:59:30 2 7) Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 02:27:04 2 b. Mutu Klinik 12 1) Angka Kematian di Gawat Darurat 2 0,95% 2 2) Angka Kematian/Kebutaan 48 jam 2 4,8% 2 3) Post Operative Death Rate 2 0% 2 4) Angka Infeksi Nosokomial 4 Decubitus =0,03%, Phlebitis = 0,2%, ISK = 0%, ILO = 0% 4 5) Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 0% 2 c. Kepedulian Kepada Masyarakat 4 1) Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lain 1 Ada Program Dilaksanakan Semua 1 2) Penyuluhan Kesehatan 1 Ada Program Dilaksanakan Semua 1 3) Rasio Tempat Tidur Kelas III 2 60% 2 d. Kepuasan Pelanggan 2 1) Penanganan Pengaduan / Persentase Pengaduan 1 86,36 % 1 2) Kepuasan Pelanggan 1 0,7 0,7 e. Kepedulian Terhadap Lingkungan 3 26

33 1) Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian Rumah Sakit Berseri) ) Proper Lingkungan (KLH) 1 Hijau semua, pengukuran dilaksanakan namun hasil pengukuran ada yg melebihi ambang batas 0,8 TOTAL (1+2) 70 57,25 Jadi Total Indikator Kinerja Realisasi 1 Januari s/d 31 Desember Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Indikator Aspek Keuangan = Indikator Aspek Pelayanan = Jumlah = 80,45 Berdasarkan hasil penilaian tersebut diatas maka realiasi kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr.Sulianti Saroso untuk tahun anggaran 2013 termasuk pada kriteria AA (SEHAT) Pencapaian indikator SPM Pencapaian Standar pelayanan Minimal dibagi dalam 16 (Enam Belas) jenis pelayanan dengan total pencapaian 95,64% yang selanjutnya akan diuraikan masing-masing sesuai dengan jenis layanan sebagai berikut : Gawat Darurat Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Gawat darurat dicapai 88,18%, dari 8 indikator dengan uraian sebagai berikut : 27

34 JENIS Input Proses INDIKATOR URAIAN 1 Kemampuan menangani live saving anak dan dewasa 2 Pemberi pelayanan kegawat daruratan bersertifikasi yang masih berlaku * 3 Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana 4 Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 5 Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat STANDAR HASIL KET 100% 100% 100% 100% 100% 100% Tim Ada tim 100% 24 Jam 24 jam 100% 8 menit terlayani, setelah pasien datang 5 menit 35 detik 100% 6 Tidak adanya pasien yang harus 100% 100% 100% membayar uang muka Output 7 Kematian pasien 8 Jam 2/1000 7,4 per mil 5.40% Outcome 8 Kepuasan pelanggan 70 % 90% 100% 28

35 Rawat Jalan Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Rawat Jalan dicapai 98,57%, dari 7 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET 1 Ketersediaan Pelayanan Rawat Input Jalan 1.Klinik Anak Tersedia 100% 2.Klinik Penyakit Dalam Tersedia 3.Klinik Kebidanan Tersedia 4.Klinik Bedah Tersedia 2 Doter pemberi pelayanan di 100 % dokter poliklinik spesialistik spesialis 100% 100% Proses 3 Jam buka pelayanan sesuai ketentuan a.pagi :jam sedangkan hari jumat :jam % 100% b.sore : jam jam 10 Waktu Tunggu Rawat Jalan 60 menit menit 90% 5 Penegakkan Diagnosis TB melalui 60 % 100% pemeriksaan mikroskopis TB 100% 6 pencatatan dan pelaporan pasien Output TB RJ 60 % 100% 100% Outcome 7 Kepuasan Pelanggan 90 % 90% 100% 29

36 Rawat Inap Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Rawat Inap dicapai 86,83%, dari 12 indikator dengan uraian sebagai berikut : JENIS INDIKATOR URAIAN STANDAR HASIL KET Input 1 Ketersediaan pelayanan rawat inap a.utama A 100% b.vip 2 ruangan 100% c.kelas I 25 ruangan 100% d.kelas II 16 ruangan 100% e.kelas III 108 ruangan 100% f.ruang Isolasi 13 ruangan 100% 2 Pemberi Pelayanan di Rawat Inap a.dokter 100% 100% Spesialis b.perawat 100% 100% minimal pendidikan D3 Proses 3 Dokter penanggung jawab pasien di Rawat Inap 100% 100% 100% 4 Jam visite dokter spesialis Jam % 100% setiap hari kerja 5 Kejadian Infeksi Pasca Operasi 2 % 0% 100% 6 Kejadian infeksi nosokomial 1,5 % 0,35 % 100% a.kejadian Decubitus 0,2 % 0% 100% b.kejadian Plebitis 0,2 % 0% 100% c.kejadian kesalahan pemberian obat oleh perawat (KNC&KTD) 0% 0% 100% d.kejadian infeksi luka operasi 0% 0% 100% e. Kejadian cidera akibat restrain 0% 0% 100% 7 Tidak ada pasien jatuh yang berakibat kecacatan dan kematian 8 Penegakkan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB 0% 0% 100% 60 % 95% 100% 9 pencatatan dan pelaporan pasien TB di RS 60 % 100% 100% Output 10 Kejadian pulang paksa 5 % 11 Kematian pasien 48 jam < 25/ / % Outcome 12 Kepuasan pelanggan 90 % 3,86 77,20% 30

37 Bedah Sentral Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Bedah Central dicapai 100%, dari 7 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Waktu tunggu operasi elektif 2 hari 1 hari 100% 2 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 0% 0% 100% 3 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 0% 0% 100% 4 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 0% 0% 100% 5 Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 0% 0% 100% 6 Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan anestesi endotracheal tube 6 % 0% 100% Output 7 Kejadian kematian di meja operasi 1 % 0% 100% Radiologi Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Radiologi dicapai 96,87%, dari 4 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN Proses 1 Waktu tunggu hasil pelayanan radiologi STANDAR HASIL KET 3 jam 2 jam 4 menit 12 detik 100% kerusakan foto 2 Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 2 % 1% 100% Dokter Sp.Rad Ada 2 dokter Output 3 Pelaksana ekspertisi spesialis 100% Outcome 4 Kepuasan pelanggan 80 % 90% 87.50% 31

38 Laboratorium Patologi Klinik Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Laboratoriumi dicapai 96,87%, dari 4 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Waktu tunggu hasil pelayanan 122 menit 25 Proses 1 laboratorium 140 menit detik 100% Output 2 Pelaksana Ekspertesi Dokter Sp.PK Ada 3 dokter spesialis 100% 3 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 0% 0% 100% 4 Kepuasan Pelanggan 80 % 70% 87.50% Rehabilitasi Medik Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Rehab Medik dicapai 100%, dari 3 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Tidak adanya kejadian kesalahan 0% 0% 100% tindakan rehabilitasi medik Output 2 Kejadian drop out pasien terhadap 50 % 7% 100% pelayanan Rehabilitasi Medik yabg direncanakan Outcome 3 Kepuasan Pelanggan 80 % 90% 100% Farmasi Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Rehab Medik dicapai 99%, dari 4 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN Output 1 Waktu tunggu pelayanan obat STANDAR HASIL KET 31 menit 16 detik 100% 45 menit 31 detik 100% Waktu tunggu pelayanan obat jadi 45 menit Waktu tunggu pelayanan obat racikan 60 menit Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 0% 0% 100% 2 3 Penulisan resep sesuai formularium 100% 95% 95% Outcome 4 Kepuasan pelanggan 80 % 80% 100% 32

39 Gizi Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Gizi dicapai 99,33%, dari 3 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Ketepatan waktu pemberian makanan kepada 90 % 99% 100% pasien 2 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 0% 0,002 % 98% diet Output 3 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien 20 % 10% 100% Pelayanan Gakin Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Gakin dicapai 100%, dari 1 indikator dengan uraian sebagai berikut : JENIS INDIKATOR URAIAN Output 1 Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan STANDAR HASIL KET 100 % terlayani 100% 100% Rekam Medik Standar Pelayanan Minimal untuk Layanan Rekam Medis dicapai 80,42%, dari 4 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN Proses 1 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan 2 Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap Output 3 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan 4 Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas STANDAR HASIL KET 10 menit 15 menit 66.67% 15 menit 20 menit 75% 100% 90% 90% 100% 90% 90% 33

40 Pengelolaan Limbah Standar Pelayanan Minimal untuk layanan Pengolahan Limbah dicapai 100%, dari 2 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN Proses 1 Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan Output 2 Baku mutu limbah cair STANDAR HASIL KET 100% 100% 100% a.bod < 30 mg/l b.cod <80 mg/l c.tss < 30 mg/l 11,7 mg/l 100% 65,8 mg/l 100% 20,2 mg/l 100% Administrasi dan Manajemen Standar Pelayanan Minimal untuk layanan Administrasi dan Manajemen dicapai 93,2%,dari 7 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Tindak lanjut hasil pertemuan direksi 100% 90% 90% 2 Ketepatan waktu pengusulan 100% 90% 90% kenaikan pangkat 3 Ketepatan waktu pengurusan gaji 100% 90% 90% berkala 4 Ketepatan waktu penyusunan laporan 100% 90% 90% keuangan 5 Kecepatan waktu pemberian 2 jam 2 jam 100% informasi tentang tagihan pasien rawat inap 6 Cost recovery 40 % 7 Kecepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu 100% 99% 99% 34

41 Pelayanan pemeliharaan Sarana RS Standar Pelayanan Minimal untuk layanan Pemeliharaan Sarana RS 96%,dari 3 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Kecepatan waktu menanggapi 80 % 95% 95% Proses 1 kerusakan alat 2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 95% 95% 3 Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi 100% 98% 98% Pelayanan Laundry Standar Pelayanan Minimal untuk layanan Laundry 95%, dari 2 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Tidak adanya kejadian linen yang hilang 0% 0% 100% 2 Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap 100% 90% 90% Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Standar Pelayanan Minimal untuk layanan Pemeliharaan Sarana RS 100%,dari 3 indikator dengan uraian sebagai berikut : INDIKATOR JENIS URAIAN STANDAR HASIL KET Proses 1 Ada anggota Tim PPI yang terlatih Anggota Tim PPI yang 100% terlatih 75 % 100% 2 Tersedia APD di setiap instalasi 60% 70% 100% 3 Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/hai (Health Care Associated Infection) di RS 75% 100% 100% 35

42 B. SUMBER DAYA Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran didukung dengan sumber daya yaitu : sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan sumber daya sarana dan prasarana. 1. Sumber Daya manusia NO URAIAN KEADAAN JAN 13 TAMBAH KURANG KEADAAN DES 13 PNS NON PNS PNS NON PNS PNS NON PNS PNS NON PNS MENURUT JABATAN A. STRUKTURAL - ESELON I ESELON II ESELON III ESELON IV B. FUNGSIONAL STAF JUMLAH MENURUT GOLONGAN - GOLONGNAN I GOLONGNAN II GOLONGNAN III GOLONGNAN IV NON GOLONGAN JUMLAH MENURUT PENDIDIKAN - S S SPESIALIS S DIV DIII DII DI SLTA SLTP SD JUMLAH

43 Dari table diatas, dapat dilihat bahwa ditahun 2013, jumlah PNS berkurang dari tahun 2012, hal ini disebabkan penambahan jumlah CPNS ditahun 2013 tidak sebanding dengan jumlah PNS yang memasuki purnabakti ataupun pindah ketempat lain. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka dilakukan perekrutan tenaga kontrak baik tenaga perawat, penunjang maupun administrasi 2. Sumber daya keuangan Pelaksanaan program dan kegiaan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran unuk mewujudkan visi dan misi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso didukung dengan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupu pendapatan fungsional (PNBP) dengan rincian sebagai berikut : 37

44 Anggaran Realisasi MAK Uraian Setelah Revisi Belanja % 2094 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknik Lainnya SetDitjen BUK I Belanja Sumber Dana Rupiah Murni 71,729,231,000 67,653,334, A. BELANJA PEGAWAI 27,829,285,000 26,985,665, Belanja Gaji Pokok PNS 18,503,045,000 18,144,604, Belanja Pembulatan Gaji PNS 400, , Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 1,293,000,000 1,292,938, Belanja Tunj. Anak PNS 355,500, ,156, Belanja Tunj. Struktural PNS 390,400, ,780, Belanja Tunj. Fungsional PNS 2,060,500,000 2,058,725, Belanja Tunj. PPh PNS 420,000, ,768, Belanja Tunj. Beras PNS 1,240,000,000 1,160,051, Belanja Uang Makan PNS 2,950,000,000 2,699,223, Belanja Tunj. Lain-lain termasuk uang duka 15,000,000 4,450, Belanja Tunjangan Umum PNS 450,000, ,920, Belanja Uang Lembur 151,440,000 89,726, B. BELANJA BARANG 33,929,946,000 31,644,072, Belanja Barang Operasional 17,521,428,774 17,239,004, Belanja Keperluan Perkantoran (ATK,Cetakan, RT,dll) 3,775,361,000 3,573,201, Belanja Pengadaan Bahan Makan 1,281,345,000 1,262,114, Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 900,000, ,614, Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 254,160, ,480, Belanja Barang Operasional Lainnya 11,310,562,774 11,298,594, (obat-obatan,bahan kimia,alkes habis pakai, dll) 5212 Belanja Barang Non Operasional 4,535,298,226 3,631,226, Belanja Bahan 1,720,723,226 1,039,525, Honor Kegiatan 717,055, ,230, Belanja Barang Non Operasional Lainnya 2,097,520,000 1,893,471, Belanja Langganan Daya dan Jasa 4,391,426,000 3,817,704, Listrik 2,400,000,000 2,367,258, Telepon 228,000, ,855, Air 168,000, ,738, Belanja Jasa Pos dan Giro 50,000, , Belanja Jasa Konsultan 90,000,000 79,200, Belanja Jasa Profesi 546,813, ,996, Belanja Jasa Lainnya 908,613, ,140, Belanja Pemeliharaan 5,297,908,000 5,246,600, Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2,124,300,000 2,100,231, Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 3,173,608,000 3,146,369, Belanja Perjalanan 2,183,885,000 1,709,536, Belanja Perjalanan Lainnya 2,183,885,000 1,709,536, Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan C. BELANJA MODAL 9,970,000,000 9,023,595, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 6,098,744,000 5,248,446, Belanja Modal Peralatan dan Mesin 6,098,744,000 5,248,446, Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3,871,256,000 3,775,149, Belanja Modal Gedung dan Bangunan 3,871,256,000 3,775,149, Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknik Lainnya SetDitjen BUK II Belanja Sumber Dana Badan Layanan Umum 30,000,000,000 29,487,796, Belanja Gaji dan Tunjangan 16,955,640,000 16,781,006, Belanja Barang 6,430,216,000 6,391,327, Belanja Jasa 3,819,538,000 3,566,816, Belanja Pemeliharaan 693,500, ,282, Belanja Perjalanan 827,300, ,381, Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLU 640,000, ,176, Belanja Modal Gedung dan Bangunan BLU 633,806, ,806, Total Belanja (I) + (II) 101,729,231,000 97,141,131,

45 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan capaian 95,49 % untuk belanja pemeliharaan (BLU) realisasi hanya 97,81 % dari alokasi anggaran, belanja langganan air 77,44 dan belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin 99,14% 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sumber Daya Sarana dan Prasarana pada tahun 2013 dari data Barang Milik Negara (BMN) diuraikan sebagai berikut : No Uraian Jumlah 1 Peralatan dan Mesin Saldo Awal (01 Januari 2013) Penambahan Pengurangan ( ) Saldo Akhir (31 Desember 2013) Gedung dan Bangunan Saldo Awal (01 Januari 2013) Penambahan Pengurangan - Saldo Akhir (31 Desember 2013) Jalan, Irigasi dan Jaringan Saldo Awal (01 Januari 2013) Penambahan - Pengurangan - Saldo Akhir (31 Desember 2013) Aset Tetap Lainnya Saldo Awal (01 Januari 2013)

46 Penambahan - Pengurangan - Saldo Akhir (31 Desember 2013) Aset Lainnya Saldo Awal (01 Januari 2013) Penambahan Pengurangan - Saldo Akhir (31 Desember 2013)

47 BAB IV PENUTUP Pencapaian kinerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso Tahun 2013 dalam meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugastugas teknis dapat dilihat melalui hasil analisa pengukuran pencapaian target tiaptiap indikator yang tercantum di TAPJA tahun 2013 yang mendukung sasaran program Pembinaan Upaya Kesehatan. Realisasi dan pencapaian dari kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap-tiap bagian/subbagian. Pengukuran dan analisis pencapaian kinerja dengan disertakan solusi pemecahan masalah apabila belum mencapai target dalam TAPJA tahun 2013 dapat dihitung bahwa jumlah realisasi yang belum tercapai target namun secara volume atau jumlah naik dibanding tahun yang lalu. Dilihat dari jumlah indikator kinerja dalam TAPJA 2013 ada 53 indikator dan yang mencapai target sebanyak 45 atau 84,90 % dari total indikator kinerja dalam TAPJA. Sebagian capaian kinerja tahun berjalan dengan kinerja tahun sebelumnya tidak dapat dibandingkan karena ada kegiatan yang tidak sama setiap tahunnya dalam menunjang indikator kinerja demi mewujudkan sasaran strategis. Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung programprogram yang ada telah mendekati pencapaian sesuai target yang telah direncanakan (lebih baik dari tahun lalu), adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi antara lain disebabkan keterlambatan dalam proses pencairan dan pertanggung jawaban keuangan sehingga upaya optimalisasi penyerapan anggaran terkendala oleh alokasi waktu dan sumber daya manusia yang ada. Pagu anggaran DIPA Satker Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2013 Rp ,- (Seratus Satu Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Tiga Puluh Satu Ribu Rupiah) dengan total realisasi anggaran sebesar Rp ,- (Sembilan Puluh Tujuh Milyar Seratus Lima Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Satu Ribu Sembilan Rupiah) atau persentase realisasi 95,50%. 41

48 Laporan Akutanbilitas Rumah Sakit Penyakit Prof. Dr. Sulianti Saroso diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian Program Bina Upaya Kesehatan dan diharapkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggung jawaban dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. 42

49 Lampiran 1 43

50 44

51 lampiran 2 45

52 46

53 Lampiran 3. 47

54 Lampiran 4 Sumber Daya Anggaran Tabel 3.4 Anggaran menurut jenis belanja Pada tahun 2013 anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso mengalami 8 kali revisi.pada DIPA awal, anggaran untuk anggaran RSPI Prof Dr Sulianti Saroso di alokasikan sebesar Rp ,- hingga revisi ke 8 yang disahkan pada tanggal 3 Desember 2012, pagu anggaran untuk RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso mengalami perubahanan karena penambahan Saldo Awal Kas sebesar Rp ,- ( Empat milyar rupiah).sehingga total menjadi Rp ,-. Realisasi anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso hingga akhir tahun 2013 adalah sebesar Rp ,-, yaitu 95,51% dari total pagu anggaran sebesar Rp ,-. Berikut rincian realisasi anggaran keuangan per program dan kegiatan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada tahun 2013: 48

Laporan Akuntbilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2014 IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntbilitas Kinerja Instalasi Pemerintah RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2014 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntbilitas Kinerja Instalasi Pemerintah IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI-SS) untuk Tahun

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Penetapan Area Prioritas Pengelompokan Indikator Mutu Rumah Sakit Khusus Bedah SS Medika berdasarkan prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1 Unit

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM a. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR Jenis 1 Gawat Darurat 2 Rawat Jalan Input 1. Kemampuan menangani life saving 2. Pemberi pelayanan kegawat-daruratan bersertifikat (ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/

Lebih terperinci

G U B E R N U R J A M B I

G U B E R N U R J A M B I G U B E R N U R J A M B I PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai

PENETAPAN KINERJA. No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target. (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2013 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas berbagai Jumlah capaian pemeriksaan

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012

PENETAPAN KINERJA. Unit Eselon II : Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun Anggaran : 2012 Lampiran 1 PENETAPAN KINERJA Unit Eselon II : Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran strategis Indikator Kinerja Target 2012 Satuan (1) (2) (3) (4) 1 Terlaksananya berbagai jenis pelayanan laboratorium yang

Lebih terperinci

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013 i

Laporan Tahunan RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso-Tahun 2013 i i IKHTISAR EKSEKUTIF Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah rumah sakit sebagai pusat rujukan penyakit infeksi dan pusat kajian penyakit infeksi. Dalam penyusunan laporan tahun 2013

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii LEMBAR PENGESAHAN DIREKSI iv LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGAWAS v SUMMARY EXECUTIVE vi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER ABDOER RAHEM KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT 1. Mewujudkan kualitas pelayanan paripurna yang prima dengan mengutamakan keselamatan pasien dan berfokus pada kepuasan pelanggan. 2.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-nya lah sehingga Tahun Anggaran 2015 dapat kami lalui dengan melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG No Jenis Pelayanan 1 Pelayanan Gawat Darurat 2 Pelayanan Rawat Jalan Indikator

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH RS KUSTA DR RIVAI ABDULLAH PALEMBANG RUMAH SAKIT KUSTA Dr. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl.

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO

PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO YOGYAKARTA PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SATUAN KERJA RSUP DR. SARDJITO RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Jl. Kesehatan 1 Sekip Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan reformasi administrasi publik makin nyata di berbagai negara termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting Government yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O

D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O R S U P D R W A H I D I N S U D I R O H U S O D O J L. P E R I N T I S K E M E R D E K A A N K M 1 1, T A M A L A N R E A, M A K A S S A R KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani

PENGUKURAN KINERJA. Jumlah kasus bedah epilepsy yg dilayani PENGUKURAN KINERJA Unit Organisasi : RSUP Dr. Kariadi Tahun Anggaran : 2012 No Sasaran Indikator Kinerja SATUAN 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) I Pelayanan 1. Cakupan Pelayanan a. Terwujudnya Pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 36 /PB/2016 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN BIDANG LAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 36 /PB/216 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM BIDANG LAYANAN KESEHATAN DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

1. Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme harus berpedoman pada azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi kepastian hukum, tertib

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH JL.SUMBERGLAGAH PACET, MOJOKERTO Telp. (0321) 690441 Kode Pos. 61374 Fax

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUMAH SAKIT KUSTA DR. RIVAI ABDULLAH PALEMBANG DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jl. Sungai Kundur Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT(BBKPM) SURAKARTA Tahun 2016 Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan i NILAI-NILAI BBKPM

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 21 TAHUN 1999 SERI D.16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 6 TAHUN 1999 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 10 TAHUN 2015 TANGGAL : 10 MARET 2015 TENTANG : STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KELAPA DUA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Menimbang Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan ridhonya. Laporan Kinerja (LKj)

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor : 6 Tahun 1996 Seri D ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTAMADYA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018 RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA INDIKATOR AREA KLINIS 1. Assesmen awal medis lengkap dalam 24

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 54 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN RUMAH

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :41

1 of 6 18/12/ :41 1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG 2016 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Maksud

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-36 /PB/2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN SATUAN KERJA BADAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan atau sering disingkat RSUPM beralamat di Jl. Prof. HM Yamin SH No. 47 Medan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011) BAB II DASAR TEORI A. Penilaian Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturanaturan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG Jl. Ahmad Yani 169 Magelang 56102 Telp. 0293-363601 Faks. 0293-365183 Website : www.rsjsoerojo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum

PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM. Farichah Hanum PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA KLINIK DALAM STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI RS DR KARIADI SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM Farichah Hanum PENDAHULUAN RS Dr Kariadi telah ditetapkan dari RS Perjan menjadi Badan Layanan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA No.959, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 10 TAHUN 2014 TANGGAL : 3 FEBRUARI 2014 I. Pelayanan Gawat Darurat URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI a. Presentase life

Lebih terperinci

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UPT. RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI A. JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR No Jenis Pelayanan 1 Pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum RSAB Harapan Kita 3.1.1 Sejarah RSAB Harapan Kita Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita pada awal berdirinya memiliki nama Rumah Sakit Anak

Lebih terperinci

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/ LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH IDI KABUPATEN ACEH TIMUR 1. Kemampuan menangani life saving

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEGIS SKPD VISI DAN MISI 1. Pernyataan Visi Visi RSUD

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM REMUNERASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYEN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci