LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS"

Transkripsi

1 D-1 LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS Utilitas berfungsi untuk menyediakan bahan-bahan penunjang yang mendukung kelancaran pada sistem produksi di pabrik. Unit-unit yang ada di utilitas terdiri dari : 1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System). Unit pembangkit steam (Steam Generation System) 3. Unit penyedia udara instrument (Instrument Air System) 4. Unit pembangkit dan pendistribusian listrik (Power Plant and Power Distribution System) A. Unit Penyedia Air dan Steam 1. Perhitungan Kebutuhan Air a. Total kebutuhan air pendingin. Dengan rincian seperti pada tabel berikut: Tabel D.1 Kebutuhan Air Pendingin No. Kebutuhan Jumlah Satuan 1 Reaktor - 01 (RE-01) Cooler (CO-301) Jumlah Kebutuhan Over design 10% Recovery 90% Make-up 10% , , , , , ,7080 kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam

2 D- b. Total kebutuhan untuk umpan boiler. Tabel D.. Kebutuhan air umpan boiler No. Kebutuhan Jumlah Satuan 1 Heater (HE-101) Heater (HE-10) Jumlah Kebutuhan Over design 10% Recovery 90% Make-up 10% 46, , , , , ,3317 kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam kg/jam c. Kebutuhan air umum (general uses) Kebutuhan umum meliputi kebutuhan air karyawan kantor, perumahan dan sanitasi, kebersihan dan pertamanan, laboratorium dan pemadam kebakaran. Tabel D.3. Kebutuhan air untuk general uses No Kebutuhan Jumlah Satuan 1 Air untuk karyawan & kantor = 15 L/orang/hari Jadi untuk 134 orang diperlukan air sejumlah.0100 m 3 /hari Air Untuk Laboratorium m 3 /hari 3 Air untuk Bengkel m 3 /hari 4 Air Untuk Kebersihan dan Pertamanan m 3 /hari Total kebutuhan air bersih 9,0100 m 3 /hari 0,3760 m 3 /jam 373,100 kg/jam Total kebutuhan air dengan treatment = General uses + make up Boiler + make up Cooling Water = (373, , ,7080) kg/jam = 3.687,1417 kg/jam = 3,716 m 3 /jam

3 D-3 Kebutuhan air dipenuhi dengan sumber dari air sungai Santan dengan debit air 700 m 3 /jam.. Spesifikasi Peralatan Utilitas a. Bak Sedimentasi (BS-01) Fungsi : mengendapkan kotoran dan lumpur yang terdapat pada air sungai. Jenis : Bak rektangular Jumlah air sungai = 3.687,1416 kg/jam = 3,716 m 3 /jam = 981,7143 gal/jam = 131,361 ft 3 /jam Waktu tinggal 1 3 jam Diambil waktu tinggal 1,5 jam, sehingga dengan Over design 10 % maka Maka volume bak = 1,1 x 1,5 jam x 3,8131 m 3 /jam = 6,1317 m 3 = 16,5396 ft 3 Luas permukaan bak (A) = Qc/OR ( Keterangan: A = Luas permukaan bak (ft+) Qc = Laju Alir (gal/jam) OR = Overflowrate, gal/jam.ft Diambil overflowrate = 500 gal/jam.ft Dipilih bak beton dengan ukuran sebagai berikut : Asumsi: kedalaman bak (t) = 7 ft =,1336 m Panjang/lebar (p/l) = 3 : 1 5 : 1 Diambil p/l = 4 : 1 Luas bak (A) = Qc QR 981,7143 gal/jam = 500 gal/jam.ft = 1,9634 ft

4 D-4 l = v 4d l = 16,5396 ft 4 7 ft =,7809 ft = 0,8476 m 3 p = 4 x l = 4 x,7809 ft = 11,137 ft = 3,3905 m Asumsi turbidity = 850 ppm (Powell, 1954) x (suspended solid) = 4 % (Powell, 1954, gambar 4) Drain Drain = 4 % 850 ppm = 357 ppm = 3, lb/gallon air = 4, kg/kg air 3.687,1416 kg/jam = 0,1577 kg/jam Air sungai sisa = 3.687,1416 kg/jam 0,1577 kg/jam = 3.686,9839 kg/jam = 3,7160 m 3 /jam Tabel D.4. Spesifikasi Bak sedimentasi (BS 101) Alat Bak Sedimentasi Kode BS 101 Fungsi Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 3,716 m 3 /jam dengan waktu tinggal 1,5 jam Bentuk Bak rektangular Dimensi Panjang = 3,3905 m Lebar = m Kedalaman =,1336 m Jumlah 1 Buah

5 D-5 b. Bak Penggumpal (BP 101) Fungsi : Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak Jenis penampung awal dengan menambahkan alum Al(SO4)3, soda kaustik, dan klorin. : Silinder tegak yang dilengkapi pengaduk. Jumlah air sungai Over design 10 %. = 3,7160 m 3 /jam = 3.687,1416 kg/jam Waktu tinggal dalam bak 0 60 menit (Powell, 1954) Diambil waktu tinggal 60 menit. Volume bak = 1,1 3,7160 m 3 /jam 1 jam = 4,0876 m 3 Dimensi bak silinder tegak dengan H/D = 1 V = ¼ π D H 4,0876 m 3 = 0,7850 D 3 Sehingga H = D = 1,7333 m = 5,6865 ft Jumlah alum yang diijeksikan sebanyak 0,06 % dari air umpan. Kebutuhan alum = 0,06 % 3,7160 m 3 /jam = 0,00 m 3 /jam. Jumlah soda kaustik yang diijeksikan sebanyak 0,05 % dari air umpan. Kebutuhan soda abu = 0,05 % 3,7160 m 3 /jam = 0,0019 m 3 /jam. Jumlah klorin yang diijeksikan sebanyak 1, % dari air umpan. Kebutuhan klorin = 1, % 3,7160 m 3 /jam = 0,0446 m 3 /jam Diameter impeller (Di) = 1/3 D = 0,5778 m = ft 4V Tinggi cairan (Z1) = D 3 4 3,7160 m /jam 3,14 (1,7333 m) = = 1,5757 m

6 D-6 WELH = 5,1696 ft = Z1 sg = 1,5757 1,000 = 1,5789 m = 5,1799 ft 600 0,3048 Putaran pengaduk (N) = Di WELH Di Putaran pengaduk (N) = 600 0,3048 1,8955 ft 5,1799 ft 1,8955 ft = 35,9165 rpm = rps Viskositas campuran = 0,0413 kg/m s. Berdasarkan viskositas campuran < 10 kg/m s maka dipilih jenis impeller yaitu marine propeller. NRe = N D i = 35,9165 0,5778 0, ,185 = 88.03,4019 Dari gambar Geankoplis, 1993 hal 155 dengan menghubungkan NRe dan pengaduk jenis marine propeller 3 blade (4), didapatkan Bilangan Power (Np) sebesar 0,8. Np x p x N³ x D5 Sehingga power (Po) = 550 3,17 = 0,0147 hp Efisiensi = 80 % Power motor = 0,0184 hp Power motor standar yang digunakan 0,5 hp

7 D-7 Tabel D.5. Spesifikasi Bak penggumpal (BP 101) Alat Bak Penggumpal Kode BP 101 Fungsi Menggumpalkan kotoran yang tidak mengendap di bak penampung awal dengan menambahkan alum Al(SO4)3, klorin dan soda abu NaCO3. Bentuk Silinder vertikal Kapasitas 4,0876 m 3 Dimensi Diameter = 1,7333 m Tinggi = 1,7333 m Pengaduk Marine propeller Diamater pengaduk = 0,5778 m Power = 0,5 hp Jumlah 1 buah

8 D-8 c. Tangki Alum (TP-101) Fungsi : Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 6 % volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal. Kondisi Operasi : Temperatur Tipe Tekanan = 30 o C = 1 atm : Tangki silinder vertikal yang dilengkapi pengaduk Konsentrasi alum yang diijeksikan ke dalam bak penggumpal Konsentrasi alum di tangki penyimpanan = 6 % = 0,06 % dari air umpan Kebutuhan alum = 0,06% 3.687,1416 kg/jam =,13 kg/jam,13 kg/jam Suplai alum ke bak penggumpal = 6% = 8,5088 kg/jam ρ alum = 1,307 kg/m 3 8,5088 kg/jam Laju alir alum = 3 1,307 kg/m = 0,0065 m 3 /jam 1. Menghitung Volume Tangki Valum = 0,156 m 3 Safety factor = 0 % Volume tangki = Jumlah alum x Waktu tinggal = 0,0065 m 3 /jam x 4 jam = 1, x Valum = 1, x 0,156 m 3 = 0,1875 m 3 (Peter and Timmerhaus, 1991, Hal:37). Menghitung Diameter dan Tinggi Tangki Rasio yang dipilih = 1 sehingga : Vtangki Vtangki =1/4 x π x D x H = 1/4 x π x D 3 = 0,781 D 3, sehingga D = 0,604 m =,0356 ft

9 D-9 H = 0,604 m =,0356 ft Nilai standar (Brownell and Young, App. E, Item 1, Hal. 346) : D = 4,5 ft = 1,3716 m = 54 in H = 4,5 ft = 1,3716 m = 54 in Maka, Volume tangki = 71,5331 ft 3 =,057 m 3 3. Menghitung Tekanan Desain H liquid = (V liquid / V tangki) x H tangki = (0,156 m 3 /.,057 m 3 ) x 1,3716 m = 0,1058 m = ft = 4,1651 in Pabs P operasi = Poperasi + Phidrostatis = 14,7 psi Dimana ρ = 1,307 kg/m 3 = 81,5933 lb/ft 3 Dimana, Phidrostatis : HL g/ g P hidrostatis = 144 = 0,1967 psi Maka, Pabs = 14,8967 psi c (Pers. 3.17, Brownell, 1959) Tekanan desain 5-10 % diatas tekanan absolut (Coulson, 1988, Hal:637). Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Tekanan desain pada ring ke-1 (paling bawah) : Pdesain = 1,1 x 14,8967 psi = 16,3863 psi 4. Menentukan Tebal Plate ts = (Brownell and Young, 1959, Hal. 54) Keterangan : F = 1,650 (Brownell and Young, 1959, Tabel 13.1

10 D-10 untuk T = o F E = 0,8 (Jenis sambungan las : single-butt weld) C = 0,15 (Coulson, Vol 6, Hal. 17) Maka, 16,3863 psi kg/jam 54/ in ts = 0, 15 (1,650 0,8) (0,6 16,3863 psi) ts = 0,1688 in Diambil tebal plate standar = 0,1875 in 5. Desain Atap OD OA icr B b = tingi dish A sf a ID r t C Gambar D.1. Torrispherical Dishead Head Tabel 5.7, Brownel & Young, Hal : 91, untuk nilai OD = 54,3750 in = 1,3811 m : icr = 3,5 in r = 54 in Menentukan tebal head th = (Brownell & Young, 1959, Hal. 138) Keterangan : th r W = tebal head, in = radius crown, in = faktor intensifikasi stress W = = 1,769

11 D-11 Maka, 16,3863 3,5 1,769 th = 0, 15 (1,650 0,8) (0, 16,3863 ) = 0,04 in Digunakan ukuran tebal head standar = 0,5 in Menentukan tinggi head Dari Tabel 5.6, Brownel & Young, Hal. 88, untuk nilai th = 0,5 in : sf = 1,5 Dipilih : sf = in Menentukan BC BC = r + icr = 57,500 in Menentukan AB AB = (ID/) icr = 3,75 in Menentukan b b = = 1,9087 in Menentukan OA OA = th + b + sf = 0,5 + 1, = 4,1587 in = 0,1056 m Menentukan tinggi total Ht = Hs + H head Ht = 1,3716 m + 0,1056 m = 1,477 m 6. Menentukan Daya Motor Pengaduk Daya motor yang dibutuhkan Daya motor yang digunakan = Efisiensi motor Menghitung diameter pengaduk (DI) Diameter impeler (Di) = 1/3 x Dtangki

12 D-1 = 1/3 1,3716 m = 0,457 m = 1,5000 ft Menghitung putaran pengaduk (N) Putaran pengadukan dicari dengan persamaan : Putaran pengaduk (N) = 600 0,3048 Di WELH Di Dimana : Tinggi cairan (Z1) WELH Jumlah pengaduk, n = = 0,604 m =,0356 ft = Z1 sg = 0,604 1,3070 = 0,8109 m =,6605 ft Sehingga diperoleh : = 0,591 ~ 1 buah Putaran pengaduk (N) = 600 0,3048 1,5000 ft,6605 ft 1,5000 ft = 36,5464 rpm = 0,6091 rps Menentukan power number (Np) Np ditentukan dari Figure 3.4-4, Geankoplis, berdasarkan bilangan Reynold dan tipe pengaduk. Viskositas campuran = 0,054 kg/m.menit Berdasarkan viskositas campuran < 10 kg/m-s maka dipilih jenis impeler yaitu marine propeller. NRe = N D i 36,5464 rpm (0,457 m) 1,307 kg/m = 0,054 kg/m.menit = ,3396 3

13 D-13 Dari gambar 477 Brown, 1950 hal 507 diperoleh Np = 0,8 Menentukan daya motor yang dibutuhkan Daya yang dibutuhkan = Np x p x N³ x D ,17 = 0,0063 hp Menentukan daya motor yang digunakan Efisiensi = 80 % 0,0063 hp Power motor = 0,8 = 0,0079 hp Digunakan daya motor = 0,5 hp Tabel D.6. Spesifikasi Tangki Alum (TP 101) Alat Tangki Alum Kode TP 101 Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 55% volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal. Bentuk Silinder vertikal Kapasitas 0,1875 m 3 Dimensi Diameter = 0,604 m Tinggi = 0,604 m Pengaduk Marine propeller Diamater pengaduk = 0,457 m Power = 0,5 hp Jumlah 1 buah

14 D Tangki Klorin (TP 10) Fungsi : Menyiapkan dan menyimpan larutan klorin konsentrasi 30 % volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal. Kondisi Operasi : Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Tipe : Tangki silinder vertikal Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki Alum (TP 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.7.Spesifikasi Tangki Klorin (TP 10) Alat Tangki Larutan Klorin Kode TP 10 Fungsi Menampung larutan klorin sebagai injeksi ke bak penggumpal selama 1 hari Bentuk Silinder vertikal Kapasitas 1,14 m 3 Dimensi Diameter = 1,1588 m Tinggi = 1,1588 m Pengaduk Marine propeller Diamater pengaduk = 0,818 m Power =,5 hp Jumlah 1 buah

15 D Tangki Soda Kaustik (TP-103) Fungsi : Menyiapkan dan menyimpan larutan soda abu konsentrasi 40 % volume selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal dan regeneran anion exchanger. Kondisi Operasi : Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Tipe : Tangki silinder vertikal Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki Alum (TP 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.8. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (TP 103) Alat Tangki Soda Kaustik Kode TP 103 Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan soda abu konsentrasi 40% volum selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal dan sebagai regeneran anion exchanger. Bentuk Silinder vertical yang dilengkapi pengaduk Kapasitas m 3 Dimensi Diameter = 0,7851 m Tinggi = 0,7851 m Pengaduk Marine propeller Diamater pengaduk = 0,5588 m Power = 0,1083 hp Jumlah 1 Buah

16 D-16 D. Clarifier (CL 101) Fungsi : Mengendapkan gumpalan kotoran dari bak penggumpal Jenis : Bak berbentuk kerucut terpancung dengan waktu tinggal 60 menit Jumlah air sungai = 3,7160 m 3 /jam = 3.686,9839 kg/jam Over design 10 % dengan waktu tinggal 1 jam Volume clarifier Digunakan h Digunakan D = 1,1 3,7160 m 3 /jam 1 jam = 4,0876 m 3 = 10 ft = 3,0480 m = 0,61 D1 D / D1 = (y / y + h) 0,61 = (y / y + 3,0480 ) y Volume clarifier = 4,7674 m = ¼ π D1 (y + h)/3 ¼ π D (y + h)/ m 3 = ¼ π D1,605 ¼ π 0,61D1,605 Diperoleh: D1 = 5,4315 m D Jadi dimensi clarifier: Tinggi Diameter atas Diameter bawah = 3,313 m = 3,0480 m = 5,4315 m = 3,313 m Sludge discharge Asumsi: Turbidity Alum Soda abu Total Sludge Massa air sisa = 850 ppm = 30 ppm = 30 ppm = turbidity + alum + soda abu = ppm + 30 ppm = 4, kg sludge/kg air 3.686,9839 kg/jam = 0,1688 kg = (3.686, ) kg = 3.686,8151 kg/jam = 3,7159 m 3 /jam

17 D-17 D1 h D y Gambar D. Clarifier Tabel D.9. Spesifikasi Clarifier (CL 101) Alat Clarifier Kode CL 101 Fungsi Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal Bentuk Bak berbentuk kerucut terpancung Kapasitas m 3 Dimensi Tinggi = 3,0480 m Diameter atas = 5,4315 m Diameter bawah = 3,313 m Jumlah 1 Buah

18 D-18 E. Sand Filter (SF 101) Fungsi : Menyaring kotoran yang masih terdapat dalam air Tipe : Silinder vertikal silinder tegak dengan tutup atas dan bawah torispherical dan dengan media penyaring pasir Kondisi operasi : Tekanan = 70 kpa (Perry's Handbook, 1997) Temperatur = 30 o C 1. Menentukan luas dan dimensi filter Kapasitas tangki = total air masuk filter = 3,7159 m 3 /jam = 3.686,8151 kg/jam = 16,3605 gpm Laju filtrasi = 4 gpm/ft (Banchero, 1988) Dipilih = 4 gpm/ft Luas penampang, A : 16,3605 gpm A = 4 gpm/ft = ft Diameter tangki : A = D = = Datandar Jari jari : r =,86 ft = 7,3914 in = 84,000 in = 7 ft =,1336 m = ½ D = ½.7 ft = 3,5 ft

19 D-19 Media filter terdiri atas: Antrachite Fine sand Coarse sand Activated carbon Diameter efektif = 0,4-0,45 mm ( Powell, 1954) Diambil = 0,45 mm = 0,0015 ft Porositas = 0,6 Spherisitas = 0,75 Tinggi tumpukan media filter = - 4 ft ( Powell, 1954) Diambil = ft = 0,6096 m Tinggi tumpukan kerikil (gravel) = 8-0 in Diambil = 10 in = 0,54 m Ruang kosong = ½ tinggi bed = ½.0,6096 = 0,3048 m Tinggi shell = Tinggi media filter + ruang kosong = 0,9144 m = 36,0004 in. Menghitung Tebal dinding Tekanan desain : Poperasi = 14,696 psi Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen : PB = (Mc. Cabe and Smith, 1985) Dimana: PB g R ρb g c μ K Z 1 e μ K T /R = tekanan vertikal pada dasar tangki (psi)

20 D-0 ρb = densitas material, lb/ft³ = 106,0338 lb/ft³ μ = koefisien friksi : 0,35-0,55. dipilih, μ = 0,4 K = rasio tekanan, 0.3-0,6. dipilih, K = 0,5 ZT R = tinggi total bahan dalam tangki, ft = jari-jari tangki 3,5 ft Diperoleh PB = 106,0338 lb/ft = 0,7363 lb/in Tekanan lateral yg dialami dinding tangki PL = K.PB = 0,5 x 0,7363 = 0,368 lb/in Tekanan total (PT) P total = 14, , ,368 = 15,8005 lb/in Tekanan desain 5-10 % di atas tekanan kerja normal/absolut Tekanan desain yang dipilih 10% diatasnya. Pdesain = 1,1 x 15,8005 = 17,3806 psi Tebal shell, ts : ts = (Pers B & Y, 1959) Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA 83 f = 1650 psi E = 0,85 c = 0,15 in ri = 0,000 in 17, ts = 0, 15 ( ,85) (0,6 17,3806 ) = 0,1930 Diperoleh ts = 0,1930 in dan diambil ts standar = 1/4 in

21 D-1 3. Menentukan Head dan Bottom OD OA icr B b = tinngi dish A sf a ID r t Gambar. D.3.Torispherical flanged and dished head Menentukan nilai stress intensification untuk torispherical dished head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young, 1959): w = (B & Y,1959.hal.58) C OD = ID +.ts = 4 +.(0,5) = 4,5 in dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD 4 in dan ts 0,1875 in diperoleh : rc icr sehingga: = 48 in = 3 in w = = 1,7500 in Menentukan tebal head dengan menggunakan persamaan (Brownell and Young, 1959,hal. 58): th = 17,3806 psi x 4in x 1,7500 th = 0,15 in ( x psi x 0,85) (0, x 17,3806 psi) = 0,199 in (digunakan plat standar ¼ in)

22 D- Untuk th = 1/4 in, Dari Tabel 5.8 (Brownell and Young, 1959) diperoleh: sf = 1,5,5 in Digunakan: sf = in Keterangan: th P rc icr w E C = Tebal head (in) = Tekanan desain (psi) = Radius knuckle, in = Inside corner Radius ( in) = stress-intensitication factor = Effisiensi pengelasan = Faktor korosi (in) 4. Menentukan tinggi head, OA inggi dish: b = = 5,5501 in Tinggi Head (OA): OA = th + b + sf = 0,5 + 5, = 7,8001 in = 0,7061 m 5. Menghitung volume total filter Volume tanpa bagian sf : V = 0, D 3 = 0, (4) 3 = 0,0168 ft 3 Volume pada sf:

23 D-3 Vsf = D sf 4 4 = 4 = ,9 in 3 = 6,4108 ft 3 Volume head : Vhead = 0, ,4108 = 6,476 ft 3 = 0,180 m 3 Volume shell, Vs : Hs Vs = = 36,0004 in = 0,9144 m D Hs 4 (,1336 m) 0,9144 m = 4 = 3,677 m 3 Volume total filter : Vtotal = Vs + Vhead = 3,677 + ( x 0,180) = 3,6318 m 3 6. Backwashing Internal back washing = 8 jam (8-4 jam, Powell, 1954) Kecepatan backwash = 15 gpm/ft (15-30 gpm/ft, Powell, 1954) A = 38,4680 ft Kecepatan backwash = 15 gpm/ft x 38,4680 ft = 576,9750 gpm

24 D-4 Air untuk backwash = 0,5-5% (Powell, 1954) = 4 % air yang disaring Air untuk backwash = 4 % x 3,7159 m 3 /jam x 8 jam = 1,1891 m 3 = gallon Waktu backwash gal = 576,9750 gpm Air tertinggal Massa air out = menit = 0,0091 jam = 0,015% x air masuk = (0,015/100) x m 3 /jam = m 3 /jam = 0,5530 kg/jam = massa air masuk massa air tertinggal = 3,7159 m 3 /jam 0,00056 m 3 /jam = 3,7153 m 3 /jam = 3.686,60 kg/jam Tabel D.10. Spesifikasi Sand Filter (SF 101) Alat Sand Filter Kode SF 101 Fungsi Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical den media penyaring pasir dan kerikil. Kapasitas 3,6318 m 3 Dimensi Diameter =,1336 m Tinggi = 0,9144 m Tebal shell (ts) = 0,5 in Tebal head = 0,5 in Tekanan Desain 17,3806 psi Waktu backwash 0,5444 menit Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C Jumlah Buah

25 D-5 F. Tangki Air Filter (TP-104) Fungsi : Menampung kebutuhan air total sebanyak m 3 /jam Kondisi Operasi : Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Tipe Tangki : silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk kerucut (conical) Dengan perhitungan yang sama seperti TP 101, TP-10, dan TP-103 maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.11. Spesifikasi Tangki Air Filter (TP 104) Alat Tangki Air Filter Kode TP 104 Fungsi Menampung air keluaran sand filter sebanyak 3,7153 m 3 /jam Kapasitas 177,965 m 3 Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Dimensi Diameter shell (D) = 6,0961 m Tinggi shell (Hs) = 6,4771 m Tebal shell (ts) = 0,650 in Tinggi head = 0,3810 m Tebal lantai = 0,1875 in, bentuk plate Tekanan Desain 18,541 psi Tebal head 0,3750 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C Jumlah 1 Buah

26 D-6 G. Tangki Penyimpanan Air Domestik (TP 105) Fungsi : Tempat penyimpanan bahan baku air untuk keperluan umum dan sanitasi Kondisi Operasi : Temperatur : 30 o C Tekanan : 1 atm Tipe Tangki : silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk kerucut (conical). Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki air filter (TP -104) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.1. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Domestik (TP 105) Alat Tangki Penyimpanan Air Domestik Kode TP 105 Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku air untuk keperluan umum dan sanitasi pada suhu 30 o C dan pada tekanan atmosferik selama 1 shift (8 jam) Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 360,880 m 3 Dimensi Diameter shell (D) = 1,981 m Tinggi shell (Hs) =,09 m Tebal shell (ts) = 0,500 in Tinggi head = m Tebal lantai = 0,1875 in, bentuk plate Jumlah course = 1 Tutup atas Bentuk conical Tekanan Desain 18,44 psi Tebal head 0,315 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C Jumlah 1 Buah

27 D-7 H. Hot Basin (HB 01) Fungsi Tipe : Menampung air yang akan didinginkan di cooling water. : Bak beton berbentuk rektangular Jumlah air masuk = 3.87,0798 kg/jam = 33,0857 m 3 /jam = 8740,346 gal/jam = 1.168,4115 ft 3 /jam Waktu tinggal 1 8 jam ( Diambil waktu tinggal 1 jam, sehingga dengan Over design 0 % maka Maka volume bak = 1, x 1 jam x 33,0857 m 3 /jam = 39,709 m 3 = 471,0679 ft 3 Luas permukaan bak (A) = Qc/OR Keterangan: A = Luas permukaan bak (ft ) Qc = Laju Alir (gal/jam) OR = Overflowrate, gal/jam.ft Diambil overflowrate = 500 gal/jam.ft Dipilih bak beton dengan ukuran sebagai berikut : ( Asumsi: kedalaman bak (t) = 8 ft =,4384 m Panjang/lebar (p/l) = 3 : 1 5 : 1 (Raju, 1995, hal 19) Diambil p/l = 4 : 1 Luas bak (A) = = = 17,4806 ft l = l =

28 D-8 p = 3,8368 ft = 1,1695 m = 4 x l = 4 x 3,8368 ft = 15,3471 ft = 4,6779 m Tabel D.13. Hot Basin (HB 101) Alat Hot Basin Kode HB 101 Fungsi Menampung air proses yang akan didinginkan di cooling water. Bentuk Bak rektangular Kapasitas 39,709 m 3 Dimensi Panjang = 4,6779 m Lebar = 1,1695 m Kedalaman =,4384 m Jumlah 1 Buah

29 D-9 I. Tangki Inhibitor Natrium Posfat (Na3PO4) (TP-106) Fungsi : Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke cooling tower Tipe tangki : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan head berbentuk torrispherical Kondisi operasi : Tekanan = 101,1500 kpa = 1 atm Temperatur = 30 o C = 86 o F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Alum (TP-101), diperoleh spesifikasi Tangki Inhibitor (TP-106) sebagai berikut : Tabel D.14. Spesifikasi Tangki Inhibitor (TP-106) Alat Tangki Inhibitor Kode TP-106 Fungsi Tempat penyimpanan inhibitor untuk diinjeksikan ke cooling tower Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torrispherical Dimensi Diameter shell (D) 4,8769 m Tinggi shell (Hs) 4,8769 m Tebal shell (ts) 0,3750 in Tipe head Torrispherical Dished Head Tebal head 0,4375 in Tekanan Desain psi Jumlah 1 buah

30 D-30 J. Tangki Dispersant (TP-107) Fungsi : Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke cooling tower Tipe tangki : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap berbentuk torrispherical Kondisi Operasi : Tekanan : 101,1500 kpa = 1 atm Temperatur : 30 o C = 86 o F Dengan perhitungan yang sama seperti pada Tangki Alum (TP 101) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.15. Spesifikasi Tangki Dispersant (TP-107) Alat Tangki dispersant Kode TP-107 Fungsi Tempat penyimpanan dispersant untuk diinjeksikan ke cooling tower Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torrispherical Dimensi Diameter shell (D) 3,6576 m Tinggi shell (Hs) 3,6576 m Tebal shell (ts) 0,315 in Tinggi head 0,448 m Tipe head Torrispherical Dished Head Tebal head 0,3750 in

31 D-31 K. Cooling Tower (CT 101) Fungsi : Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh peralatan proses dengan menggunakan media pendingin udara dan mengolah dari temperatur 45 o C menjadi 30 o C Tipe : Inducted Draft Cooling Tower Sistem : kontak langsung dengan udara didalam cooling tower (fan) Ukuran cooling tower merupakan fungsi dari: a. Batasan pendingin (temperatur air panas minus temperatur air dingin). b. Pendekatan temperatur wet bulb (temperatur air dingin minus temperatur basah). c. Kuantitas air yang didinginkan d. Temperatur wet bulb e. Tinggi menara 1) Jumlah air yang harus didinginkan (W) = Jumlah air pendingin = 3.87,0798 kg/jam = 33,0857 m 3 /jam = 145,671 gpm ) Digunakan udara sebagai pendingin dengan relative humidity 80 % Suhu air masuk, T1 = 45 o C = 113 o F Suhu air keluar, T = 30 o C = 86 o F Suhu dry bulb udara Tdb = 30 o C = 86 o F Suhu wet bulb udara, Twb = o C Temperature approach Cooling range = T Twb = 71,6 o F = 8 o C = 46,4 o F = T1 T = 15 o C Konsentrasi air, Cw = gal/min ft (Fig. 1.14, Perry's Handbook, 1997) Luas menara = Q/Cw

32 D-3 = = 7,8360 ft = 6,7669 m Dimensi, P/L = Sehingga diperoleh: Lebar menara, L = 6,0347 ft = 1,8394 m Panjang menara, P = 1,0695 ft = 3,6788 m Dimensi Basin : Holding time Volume Tinggi = = 0,5 jam = jumlah air x holding time = 16,549 m 3 = =,4447 m = 8,005 ft 3) Menghitung daya motor penggerak Fan Cooling Tower Fan Hp = 0,031 hp/ft (Fig. 1.15, Perry's Handbook, 1997) Tenaga yang dibutuhkan = luas cooling tower 0,031 hp/ft = 7,8360 ft 0,031 hp/ft =,579 hp Efisiensi fan = 75% Fan power = = 3,0106 hp Efisiensi motor dipilih 85 %. Tenaga motor = = 3,5418 hp

33 D-33 Berdasarkan Perry's Handbook, 1997, jika temperature approach 8 11 o C maka tinggi menara 4,6 6,1 m. Diambil tinggi menara 6,1 m. 4) Kebutuhan zat aditif Dispersant = 0,05% x 33,0857 m 3 /jam = 0,0165 m 3 /jam Inhibitor = 0,01% x 33,0857 m 3 /jam = 0,0033 m 3 /jam 5) Menghitung make-up water Wc = aliran air sirkulasi masuk cooling tower = 33,0857 m 3 /jam Water evaporation (We) = 0,00085 Wc (T1-T) (Pers. 1.10, Perry's, 1997) = 0, ,0857 m 3 /jam x (113 86) = 0,7593 m 3 /jam Water drift loss (Wd) = 0,00 x Wc = 0,00 33,0857 m 3 /jam = 0,066 m 3 /jam Water blowdown (Wb) S = rasio klorida dalam air sirkulasi terhadap air make up 3-5 Dipilih S = 5,0 Water blowdown (Wb) = We/ (S-1) = 0,7593/( x 4 ) m 3 /jam = 0,0949 m 3 /jam Wm = We + Wd + Wb = ( ) m 3 /jam = m 3 /jam

34 D-34 Tabel D.16. Spesifikasi Cooling Tower (CT 101) Alat Cooling Tower Kode CT 101 Fungsi Mendinginkan air pendingin yang telah digunakan oleh peralatan proses dengan menggunakan media pendingin udara dan mengolah dari temperatur 45 o C menjadi 30 o C Tipe Inducted Draft Cooling Tower Kapasitas 33,0857 m 3 Dimensi Menara: Panjang = 3,6788 m Lebar = 1,8394 m Tinggi = 6,1000 m Tenaga motor 3,5418 hp Bahan konstruksi Beton Jumlah 1 Buah

35 D-35 L. Cold Basin (CB 101) Fungsi : Menampung air keluaran dari cooling tower dan make up water dari tangki air filter. Jenis : Bak beton berbentuk rektangular Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Hot Basin (HB-101), diperoleh spesifikasi Cold Basin (CB 101) sebagai berikut : Tabel D.17. Cold Basin (CB 101) Alat Cold Basin Kode CB 101 Fungsi Menampung air keluaran dari cooling tower dan make up water dari tangki air filter. Bentuk Bak rektangular Kapasitas 43,673 m 3 Dimensi Panjang = 4,906 m Lebar = 1,65 m Kedalaman =,4384 m Jumlah 1 Buah

36 D-36 M. Tangki Air Kondensat (TP-108) Fungsi : Tempat penyimpanan air kondensat Tipe Tangki : Silinder vertikal dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk kerucut (conical). Dengan perhitungan yang sama seperti pada tangki air filter (TP-104) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.18. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Kondensat (TP 108) Alat Tangki Penyimpanan air kondensat Kode TP-108 Fungsi Menampung air kondensat Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Dimensi Diameter shell (D) = 6,0960 m Tinggi shell (Hs) = 6,5548 m Tebal shell (ts) = 0,5000 in Tinggi atap = 0,4588 m Tebal head = 0,1875 in Tutup atas Bentuk conical Tekanan Desain 16,5366 psi Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C

37 D-37 N. Tangki asam sulfat (TP-109) Fungsi : Menyiapkan dan menyimpan larutan asam sulfat konsentrasi 4% volume selama 7 hari ( 1 regenerasi) sebagai regeneran resin penukar kation dan sebagai injeksi ke kation exchange. Kondisi Operasi : Temperatur = 30 o C Tekanan = 1 atm Tipe : Tangki silinder vertikal dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Dengan perhitungan yang sama dengan tangki dispersant (TP-107) maka diperoleh spesifikasi sebagai berikut: Tabel D.19. Spesifikasi Tangki Penampungan Larutan Asam Sulfat (TP 109) Alat Tangki Larutan Asam Sulfat (TP-109) Kode TP-109 Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan asam sulfat konsentrasi 98% volum selama 7 hari ( 1 regenerasi) sebagai regeneran resin penukar kation. Bentuk Silinder vertikal Kapasitas 0, m 3 Dimensi Diameter =,5000 m Tinggi shell =,5000 m Tebal shell = 0,1875 in Tebal head = 0,0833 ft Tekanan desain 16,1770 psi Jumlah 1 Buah

38 D-38 O. Cation Exchanger (CE-101) Fungsi : Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Tipe : Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion 1. Menghitung dimensi tangki Kapasitas produk yang akan diolah untuk air proses dan air waste heat boiler = 0,3474 m 3 /jam = 1,594 gpm = 344,6483 kg/jam Siklus regenerasi = 8 jam = 480 menit Total kation inlet = 6 ppm = (1 grain/gallon = 17,1 ppm) Total kation outlet = 0 ppm Kation hilang = 100,00% Kation exchanger = Asam sulfat Kondisi operasi : Temperatur = 30 o C (Tabel, 16-6, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) PH = 6-8 (Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Kapasitas resin = 0,75 eq/l = 16,35 kgrain CaCO3/ft 3 resin = 16,3500 kg/m 3 Maksimum flow = 8 gpm/ft Densitas resin, ρ = 0,95 kg/l = 59,3066 lb/ft 3 Jumlah mineral yang dihilangkan : = kation hilang x jml.air x total kation inlet x siklus regenerasi =,6617 kgrain CaCO3,6617 Kebutuhan volume resin = = 0,168 ft 3 = 0,0046 m 3 16,35 1,594 Luas permukaan resin = = 0,191 ft = 0,0178 m 8 0,0046 Tinggi bed resin = = 0,596 m = 0,8515 ft 0,0178

39 D-39 Diameter tangki, D = 40,0178 3,14 ft = 0,4935 ft = 0,1504 m Ruang kosong = 75 % tinggi bed resin (untuk ekspansi saat regenerasi) Ruang kosong = 0,6387 ft Lapisan pasir = 50 % tinggi bed resin = 0,458 ft Graver dirancang dari anitrofit dengan tebal/tinggi 1-14 in (Powell, 1954) Dipilih tinggi = 1 in = 0,3048 m = 1,0000 ft Tinggi bed total = (0, , ,3048) m = 0,6941 m Tinggi tangki total = (0, ,6941) m = 0,8888 m =,9160 ft. Menghitung Tekanan Desain Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen: g R ρb PB = g c μkz /R (Mc. Cabe and Smith, 1985) T 1 e Dimana: μ K PB ρb = tekanan vertikal pada dasar tangki (psi) = densitas material, lb/ft³ = 59,3066 lb/ft³ μ = koefisien friksi, 0,35-0,55 dipilih, μ = 0,4 K = rasio tekanan, ZT dipilih, K = 0,5 = tinggi total bahan dalam tangki, =,773 ft R = jari-jari tangki = 1/ D, = ft e =,7183

40 D-40 Diperoleh PB = 35,675 lb/ft = 0,477 psi Tekanan lateral yg dialami dinding tangki (PL) Tekanan total (PT) Poperasi Pdesign = K PB = 0,139 psi = (0, ,139) psi = 0,3716 psi = 14,7000 psi = 1,1 x (Poperasi + PT) = 1,1 x (14, ,3716) = 16,5787 psi 3. Menghitung Tebal dinding ts = (Brownell & Young, 1959, hal 54) Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-83 Grade C f = 1650 psi (Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538) E = 80% (Brownell and Young, 1959, tabel 13.) c = 0,15 in ri = 17,0000 in Pdesain = 16,5787 psi t s 16, ,0000 0,15 (1,650 x0,8) (0,6x16,5787 ) Tebal shell = in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in 4. Menentukan Head Dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD = 3,0000 in dan ts = 0,1875 in diperoleh : rc icr = 30 in = in W = = 1,718 in th = = 0,167 in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in Untuk tebal dinding head = 3/16 in,

41 D-41 Untuk th = 3/16 in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young hal. 93, maka sf = 1 ½ ¼ in, dan direkomendasikan sf = in. Depth of dish (b) b = b 6,3568 in (Brownell and Young,1959.hal.87) Tinggi Head (OA) OA = th + b + sf (Brownell and Young,1959.hal.87) = (0, , ) in = 8,5443 in 5. Regenerasi resin Kebutuhan regenerant (Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Regenerant yang digunakan adalah asam sulfat konsentrasi 4% vol. Kapasitas regenerant Kebutuhan teoritis Kebutuhan teknis = 6,875 lb regenerant/ft³ resin = Kapasitas regenerant Kebutuhan volume resin = 6,875 lb regenerant /ft³ resin 0,168 ft 3 = 1,119 lb regenerant = 110% kebutuhan teoritis = 1,311 lb = kg Waktu regenerasi Densitas regenerant = 1.01,6000 kg/m 3 = 8,557 lb/gallon Flowrate regenerasi = 5 gpm/ft² (Powell, 1954) Waktu pencucian = 10 menit Flowrate air pencuci = 5 gpm/ft² (Powell, 1954)

42 D-4 Volume regeneran = kebutuhan teknis / densitas regeneran = 0,5584 kg regeneran/101,6 kg/m 3 = 0,00055 m 3 = 0,1444 galon Volume regeneran Waktu regenerasi = flowrate luasre sin Waktu pembilasan Total waktu = 0,1511 menit = 5 menit = 15,1511 menit Tabel D.0. Spesifikasi Cation Exchanger Alat Cation Exchanger Kode CE 01 Fungsi Menghilangkan ion-ion positif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical. Dimensi Diameter shell (D) = m Tinggi shell (Hs) = 1.39 m Tebal shell (ts) = in Tebal head (th) = in Tekanan Desain psi Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C Jumlah Buah

43 D-43 P. Anion Exchanger (AE-101) Fungsi : Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Tipe : Tangki silinder vertikal diisi dengan resin penukar ion 1. Menghitung dimensi tangki Kapasitas produk yang akan diolah untuk air proses dan air waste heat boiler = 0,3474 m 3 /jam = 1,594 gpm = 344,6483 kg/jam Siklus regenerasi = 8 jam Total anion inlet Total anion outlet = 6 ppm = (1 grain/gallon = 17,1 ppm) = 0 ppm Anion hilang = 100,00 % Anion exchanger = basa lemah (weakly basic) aminopolisterena (PK 9) Kondisi operasi : Temperatur = 30 o C (Tabel, 16-6, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) PH = 0 7 (Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Kapasitas resin = 1, eq/l Maksimum flow = 7 gpm/ft densitas resin, ρ = 6,16 kgrain CaCO3/ft 3 resin = 0,67 kg/l = 41,867 lb/ft 3 Jumlah mineral yang dihilangkan : = 100% x 0,0036 kg/gal x 1,594 gpm x 480 menit =.6617 kgrain CaCO3,6617 Kebutuhan volume resin = = 0,1017 ft 3 = 0,009 m 3 6,16 1,594 Luas permukaan resin = = 0,185 ft = 0,003 m Tinggi bed resin = = 0,1419 m Diameter tangki, D = 40,003 m 3,14 Ruang kosong = 0,1608 m = 0,576 ft = 75 % tinggi bed (untuk ekspansi saat regenerasi)

44 D-44 = 0,1065 ft Lapisan pasir = 50 % tinggi bed = 0,0710 ft Graver dirancang dari anitrofit dengan tebal/tinggi 1-14 in (Powell, 1954) Dipilih tinggi = 1 in = 0,3048 m = 1,0000 ft Tinggi bed total = 1,6985 ft = 0,5177 m Tinggi tangki total =,0478 ft = 0,64 m. Menghitung Tekanan Desain Menghitung tekanan vertikal bahan padat pada dasar tangki digunakan persamaan Jansen: g R ρb PB = g (Mc. Cabe and Smith, 1985) c μkzt/r 1 e Dimana: μ K PB ρb = tekanan vertikal pada dasar tangki (psi) = densitas material, lb/ft³ = 59,3066 lb/ft³ μ = koefisien friksi, 0,35-0,55 dipilih, μ = 0,4 K = rasio tekanan, ZT dipilih, K = 0,5 = tinggi total bahan dalam tangki, ft R = jari-jari tangki 1/ D = 0,638 ft Diperoleh PB = 36,1339 lb/ft = 0,509 psi Tekanan lateral yg dialami dinding tangki (PL) = K PB Tekanan total (PT) Poperasi Pdesign = 0,155 psi = (0, ,155) psi = psi = 14,7000 psi = 1,1 x (Poperasi + PT) = 1,1 x (14, ) = 16,5840 psi

45 D Menghitung Tebal dinding (Brownell & Young, 1959, hal 54) Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-83 Grade C f = psi (Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538) E = 80% (Brownell and Young, 1959, tabel 13.) c ri P.ri t c f. 0,6.P Pdesain t s = 0,15 in = 7,815 in = 17,0847 psi 16,5840 7,815 0,15 (1,650 x0,8) (0,6x16,5840) Tebal shell = 0,1378 in Digunakan tebal shell standar 0,1875 in 4. Menentukan Head Dari tabel 5.7 Brownell and Young, 1959, untuk OD= 1 in dan ts = 0,1875 in diperoleh : rc icr = 15 in = 1 in = 1,718 in = 0,1461 in Digunakan tebal standar 0,1875 in = 3/16 in Untuk tebal dinding head = 3/16 in, Untuk th = 3/16 in, dari Tabel 5.8 Brownell and Young hal. 93, maka sf = 1 ½ ¼ in, dan direkomendasikan sf = in. w t h r c icr P. rc. w c f 0,P Depth of dish (b) b rc rc icr ID icr (Brownell and Young,1959.hal.87)

46 D-46 b =,7693 in Tinggi Head (OA) OA = th + b + sf (Brownell and Young,1959.hal.87) 5. Regenerasi resin = (0,1875 +, ) in = 4,9568 in Kebutuhan regenerant (Tabel, 16-19, Perry's Handbook, 7th ed, 1997) Regenerant yang digunakan adalah NaOH konsentrasi 70 % vol. Kapasitas regenerant Kebutuhan teoritis Kebutuhan teknis = 4,375 lb regenerant /ft³ resin = Kapasitas regenerant Kebutuhan volume resin = 4,375 lb regenerant /ft³ resin 0,1017 ft 3 = 0,4451 lb regenerant = 110% kebutuhan teoritis = 0,4897 lb regenerant = 0.1 kg regeneran Waktu regenerasi Densitas regenerant = 8,716 lb/gallon Flowrate regenerasi = 5 gpm/ft² (Powell, 1954) Waktu pencucian = 10 menit Flowrate air pencuci = 5 gpm/ft² (Powell, 1954) Vol Regeneran = kebutuhan teknis / densitas regeneran = 0,1 kg regeneran/1044,4311 kg/m 3 = 0, m 3 = 0,056 gallon Waktu regenerasi = Vol. regeneran flowrate luas re sin 0,056 gal 5 gal/ min ft 0,185 ft = = 0,0514 menit

47 D-47 Waktu pembilasan Total waktu = 5 menit = 15,0514 menit Tabel D.1. Spesifikasi Anion Exchanger ( AE 101) Alat Anion Exchanger Kode AE 101 Fungsi Menghilangkan ion-ion negatif yang terlarut dan menghilangkan kesadahan air Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan head berbentuk torisperical. Dimensi Diameter shell (D) = 0,3969 m Tinggi shell = 0,8760 m Tebal shell (ts) = 0,1875 in Tekanan Desain 16,5840 psi Tebal head 0,1875 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C AISI tipe 316 Jumlah 1 buah

48 D-48 Q. Tangki Hidrazin (TP-110) Fungsi alat : Tempat menyiapkan dan menampung larutan hidrazin selama 7 hari untuk diinjeksikan ke deaerator Tipe tangki : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torrispherical Kondisi operasi : Tekanan = 101,1500 kpa = 1 atm Temperatur = 30 o C = 86 o F Dengan cara perhitungan yang sama seperti pada Tangki Dispersant (TP- 107), diperoleh spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-113) sebagai berikut : Tabel D.. Spesifikasi Tangki Hidrazin (TP-13) Alat Kode Fungsi Tangki Hidrazin TP-410 Menyiapkan dan menyimpan hidrazin untuk diinjeksikan ke deaerator Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan head berbentuk torrispherical Kapasitas m 3 Dimensi Diameter shell (D) 1,540 m Tinggi shell (Hs) Tebal shell (ts) Tebal head (th) Tinggi head 1,540 m 0,1875 in in 0,1069 m Tekanan Desain Psi Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C AISI tipe 316 Jumlah 1 buah

49 D-49 R. Deaerator (DA 101) Fungsi : menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O dan CO, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine (O scavanger) serta senyawaan fosfat. Jenis : tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger. Kondisi operasi : Tekanan = 1 atm Temperatur = 30 o C 1. Menghitung kapasitas tangki Air yang mengalami aerasi = 0,3474 m 3 /jam Waktu tinggal : 15 menit = 0,5 jam Safety factor = 0% (Peter and Timmerhaus,1991,hal. 37) Vair Vtangki = 0,3474 m 3 /jam x 0,5 jam = 0,0868 m 3 = 1, m 3 /jam = 0,104 m 3 /jam. Menentukan dimensi tangki Volume tutup atas Torispherical Flanged and Dished Head Vd = 0,1039 Vtangki = ¼ π D H + 0,1039 D 3 + 0,1039 D 3 Vtangki = 4,1348 D 3 Diambil H/D = 5 D = 0,93 m = 0,9619 ft = 11,548 in Diameter standar : D = 3,0000 ft = 36,0000 in = 0,9144 m Hs = 15,0000 ft = 180,0000 in = 4,571 m 3. Menghitung Tekanan Desain Tekanan desain dihitung dengan : Pabs = Poperasi + Phidrostatis

50 D-50 = 14,7 psi + Pabs = 14,7 psi + = 0,719 psi ( h 1) ,9399 lb/ft Tekanan desain 5-10 % di atas tekanan kerja normal/absolut (Coulson, 1988 hal. 637). Tekanan desain yang dipilih 10 % diatasnya. Pdesain = 1,1 Pabs = 1,1 0,719 psi =,7941 psi 4. Menentukan Tebal Shell Untuk menentukan tebal shell, persamaan yang digunakan adalah : ts = P. d c (Brownell & Young,1959.hal.56).( f. E 0,6 P) Dimana : ts = Tebal shell, in P = Tekanan dalam tangki, psi f = Allowable stress, psi d = Diameter shell, in E = Efisiensi pengelasan c = Faktor korosi, in Material yang direkomendasikan adalah Carbon Steel SA-83 Grade C f = 1650 psi (Peters & Timmerhause, 1991, Tabel 4, hal 538) E = 80% (Brownell and Young, 1959, tabel 13.) C = 0,15 in ri = 18 in ts =, ,15 in ((1650 0,8) - ( 0,6,7941)) = 0,1656 in Dipakai ts standar 3/16 in = 0,1875 in OD = ID + ( x ts)

51 D-51 = 36 in + ( x 0,1875 in) = 36,3750 in Diambil OD standar = 38 in 5. Menentukan Tebal head OD = 38 in rc = 36 in irc =,3750 in t h 0,885. P. rc c f. 0.1P = 0,1943 in Dipakai th standar 1/4 in Tabel D.3. Spesifikasi Deaerator (DA 01) Alat Deaerator Kode DA 01 Fungsi Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air, seperti: O dan CO, agar korosif dan kerak tidak terjadi, diinjeksikan hydrazine (O scavanger) serta senyawaan fosfat. Bentuk Tangki horizontal dengan head berbentuk ellips dilengkapi sparger. Kapasitas m 3 Dimensi Diameter shell (D) = 0,9144 m Tinggi shell (Hs) = 4,571 m Tebal shell (ts) = 0,1875 in Tekanan Desain,7941 psi Tebal head 0,5 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA-83 Grade C Jumlah 1 Buah

52 D-5. Pompa Utilitas a. Pompa Utilitas 1 (PU-01) Fungsi : memompa air sungai sebanyak 3.687,1417 kg/jam ke bak sedimentasi (BS-01). Jenis : Centrifugal pump Alasan Pemilihan : Dapat digunakan range kapasitas yang besar dan tekanan tinggi Konstruksi sederhana sehingga harganya relatif lebih murah Kecepatan putarannya stabil Tidak memerlukan area yang luas Friction loss yang perlu diperhitungkan antara lain : Friksi karena kontraksi dari tangki ke pipa Friksi pada pipa lurus Friksi pada elbow Friksi pada valve Asumsi : Sifat-sifat fisis cairan dianggap tetap Fluida incompressible Menghitung Debit Cairan Diketahui : Laju alir massa, G = 3.687,1417 kg/jam (1,04 kg/s) Densitas, ρ = 99,185 kg/m 3 = 61,9379 lb/ft 3 Viskositas, µ = 0,0008 pa.s = 0,885 cp Over desain = 10 % G = 1,1 x 3.687,1417 kg/jam = 4.055,8559 kg/jam = 1,166 kg/s Debit, Q :

53 D-53 Q = ρ G = 3.687, ,185 = 3,716 m 3 /jam = 0,001 m 3 /s = 15,894 gpm Dari Fig a & b Walas dan Tabel coulson untuk kapasitas 15,894 gpm digunakan pompa centrifugal tipe single- suction.

54 D-54 Menghitung Diameter Pipa Dop = 8 x G 0,5 x ρ -0,37 (Pers Coulson,1983) = 8 x (1,166) 0,5 x (99,185) -0,37 = 3,3577 mm = 0,9196 in Keterangan : Dopt G = Diameter pipa optimum (mm) = Laju alir massa (kg/s) = Densitas larutan (kg/m 3 ) Dari Tabel.11. Kern, 1950 diperoleh : NPS = 3 in SCH = 40 ID = 3,0680 in (0,0779 m) OD = 3,5000 in A = 7,3889 in Menentukan Bilangan Reynold (NRe) Bilangan reynold (NRe) dapat dihitung dengan persamaan : NRe = ρ x ID x v (Geankoplis, 1983, pers.4.5-5) μ

55 D-55 Keterangan : NRe = Bilangan Reynold = Densitas larutan (kg/m 3 ) ID v = Diameter dalam pipa (m) = Kecepatan aliran (m/s) = Viskositas larutan (kg/m.s) Kecepatan aliran, v : 4Q v = D 4x 0,00100 = 3,14 x(0,0779) = 0,1 m/s Bilangan reynold, NRe : NRe = 99,185 x 0,0779 x 0,1 0,0008 = 0.88,8919 Menghitung Panjang Equivalent Tabel. D.4. Panjang equivalent dari Tabel Geankoplis, 1983 Komponen Jumlah Le, ft Le, m Total, m Pipa lurus , ,0000 Standard elbow 90 o 3 35,775 8,184 Globe valve , ,0155 Gate valve fully open 9 0,7013 1,407 Total 546,6006 Menghitung Friction loss Friction loss dihitung dengan persamaan Geankoplis, 1983 : Σ F = ΔL v 4f K ID ex v1 K c v Kf v1

56 D-56 Jika kecepatan v, v1, v sama, maka (Geankoplis, pers ) : Σ F = 4f ΔL K ID ex K c K f v a. Friksi karena kontraksi dari sungai ke pipa. hc = 0,55 A 1 A 1 V α (Geankoplis, pers ) = K Keterangan : c V α hc = friction loss V = kecepatan pada bagian downstream = faktor koreksi, aliran turbulen =1 A = luas penampang yang lebih kecil A1 = luas penampang yang lebih besar A/A1 = 0 Kc = 0,55 hc = K c V α 0,1 = 0,55 1 = 0,011 J/kg b. Friksi pada pipa lurus Diketahui : NRe = 0.88,8919 = 0, m untuk pipa comercial steel (Gambar.10-3 Geankoplis, 1983) ID = 3,0680 in (0,0779 m) /ID = 0,0006 f = 0,0045 (Gambar..10-3, Geankoplis,1983) L = 500 m

57 D-57 Sehingga friksi pada pipa lurus : Ff = = ΔL V 4f ID 4 0, ,0779 0,1 (Geankoplis, pers..10-6) =,5475 J/kg c. Friksi pada sambungan (elbow) Diketahui : Jumlah elbow = 3 Kf = 0,75 (tabel.10-1, Geankoplis, 1983) hf V = K f (Geankoplis, pers ) 0,1 = 3 0,75 = 0,0496 J/kg d. Friksi karena pipa tee Jumlah tee = 0 Kf = 1 hf = K f V = 0,0000 J/kg e. Friksi karena ekspansi Kex = A A1 A/A1 = 0 Kex = 1 A A 1 1 = luas penampang yang lebih kecil = luas penampang yang lebih besar

58 D-58 he = V (0,1) K ex = 1 (1) = 0,01 J/kg f. Friksi pada valve Globe valve wide = 1 = Kf = 9,5 (Tabel.10-1, Geankoplis, 1983) Gate valve wide = = Kf = 0,17 (Tabel.10-1, Geankoplis, 1983) hf = V K f (Geankoplis, pers ) Total friksi : ΣF = (1 x 9,5 + x 0,17) x = 0,17 J/kg 0,1 = hc + Ff + hf, tee + hf, elbow + he + hf, valve = 0,011 +, , , ,01+ 0,17 =,8483 J/kg Menghitung tenaga pompa yang digunakan Persamaan neraca energi yang dijelaskan melalui persamaan Bernaulli (pers..7-8 Geankoplis, 1983) : V V p p1 α ρ 1 -Ws = g Z Z1 Diketahui : Z1 Z P1 P = - m (asal pemompaan dari sungai) = 5 m (tujuan pemompaan) = 1 atm ( N/m ), untuk fluida ditempat terbuka (Alfa Laval Pump Handbook, 001) = 1 atm ( N/m ), untuk tangki terbuka (Alfa Laval Pump Handbook, 001) v1 = v = 0,1 m/s ρ = 99,185 kg/m 3 = 1 F

59 D-59 g = 9,806 m/s ΣF =,8483 J/kg Sehingga : 0,1 0,1 1 -Ws = 9,806 5 ( ) , ,185 = 71,4483 J/kg Dari Gambar 10.6, Coulson,1983, hal 380 untuk Q = 3,716 m 3 /jam, maka efisiensi pompa ( ) = 68 %. Wp = = W s η 71,4483 0,68 = 105,071 J/kg (Geankoplis, pers.3.3-1) Maka dapat diketahui besar daya yang digunakan pompa : Power = G x Wp (Geankoplis, pers.3.3-) = 1,166 x 105,071 = 118,373 J/s = 0,1184 kw = 0,1587 hp

60 D-60 Jadi digunakan pompa dengan daya 7,5 hp. Menghitung NSPH Untuk mengatasi kavitasi, NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang dibutuhkan, NPSHA > NPSHR, sehingga perlu dihitung NPSHA sebagai berikut : NPSH (Net Positive Suction Head) available : NPSHa = Pa ± hs hfs - Pvp (Alfa Laval Pump Handbook, 001:3) Dimana Pa (absolute pressure) = P sistem = 14,6960 psi 61,9379 lb/ft Specific gravity = 3 6,5 lb/ft = 0,9910 hs (static suction head) = z1 = - m = -6,5617 ft Pvd (vapour pressure) = 0, 6185 psi = 1,488 ft hfs (pressure loss due to friction) = f = 0,0045 L = 446,6006 m = 1465,05 ft v = 6,9004 ft/s SG = 0,9910 ID = 3,0680 in Maka : hfs = 8,3460 psi = 19,4543 ft NPSHa = 19,786 ft = 6,0308 m 3 NPSHR (Net Positive Suction Head) Required : Dari gambar 7. b Walas : N = S = (single suction) Q = 15,894 gal/menit

61 D-61 N Q NPSHR = S 0,5 =,1349 ft = 0,651 m 4 / 3 (pers Walas, 1988) NPSHA > NPSHR, pompa aman dari kavitasi Keterangan : NPSHR = Net Positive suction head required (ft) NPSHA= Net Positive suction head available (ft) Tabel D. 5. Spesifikasi Pompa (PU 101) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Mengalirkan air dari sungai ke Bak Sedimentasi (BS-101) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 7,5 hp 6,0308 m = 40 in buah (1 cadangan ) Dengan melakukan perhitungan yang sama seperti pada perhitungan pompa-101, maka diperoleh hasil perhitungan untuk pompa-10 hingga pompa-13 sebagai berikut :

62 D-6 b. Pompa Utilitas (PU-10) Tabel. D.6. Spesifikasi pompa utilitas (PU 10) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Memompa air keluaran BS-101 ke bak penggumpal (BP-101) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 1,5 hp 8,1658 m = 40 in buah (1 cadangan ) c. Pompa Utilitas 3 (PU-103) Tabel. D.7. Spesifikasi pompa utilitas (PU 103) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 35% Memompa alum dari tangki penyimpanan alum (TP-101) ke BP-101. Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 0,038 gpm Dimensi NPS = 0,150 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 0,5 hp 6,4564 m = 40 in buah (1 cadangan )

63 D-63 d. Pompa Utilitas 4 (PU-104) Tabel. D.8. Spesifikasi pompa utilitas (PU 104) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 35% Memompa klorin dari tangki penyimpanan klorin (TP-10) ke BP-01. Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 0,1554 gpm Dimensi NPS = 0,15 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 0,5 hp 8,4516 m = 40 in buah (1 cadangan ) e. Pompa Utilitas 5 (PU-105) Tabel. D.9. Spesifikasi pompa utilitas (PU 105) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Memompa NaOH dari TP-103 ke BP-01 dan anion exchanger (AE 101). Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 0,007gpm Efisiensi Pompa 35 % Dimensi NPS = 0,15 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 0,5 hp 8,8759 m = 40 in buah (1 cadangan )

64 D-64 f. Pompa Utilitas 6 (PU-106) Tabel. D.30. Spesifikasi pompa utilitas (PU 106) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Memompa air keluaran BP-101 ke clarifier (CF- 101) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 1,5 hp 7,6658 m = 40 in buah (1 cadangan ) g. Pompa Utilitas 7 (PU-107) Tabel. D.31. Spesifikasi pompa utilitas (PU 107) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Memompa air keluaran CF-101 ke sand filter (SF-01) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 0,5 hp 6,0854 m = 40 in buah (1 cadangan )

65 D-65 h. Pompa Utilitas 8 (PU-108) Tabel. D.3. Spesifikasi pompa utilitas (PU 108) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Memompa air keluaran SF-01 ke tangki air filter (TP-104) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch hp 8,5964 m = 40 in buah (1 cadangan ) i. Pompa Utilitas 9 (PU-109) Tabel. D.33. Spesifikasi pompa utilitas (PU 109) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 68% Memompa air make-up steam, make-up air pendingin dan air hydrant ke CE-101, CT-101 dan hidrant Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 15,894 gpm Dimensi NPS = 3 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 1,5 hp 9,811 m = 40 in buah (1 cadangan )

66 D-66 j. Pompa Utilitas 10 (PU-110) Tabel. D.34. Spesifikasi pompa utilitas (PU 110) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 40% Memompa air keluaran dari TP-105 menuju area (domestik) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 0,038 gpm Dimensi NPS = 0,375 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 0,5 hp 6,0950 m = 40 in buah (1 cadangan ) k. Pompa Utilitas 11 (PU-111) Tabel. D.35. Spesifikasi pompa utilitas (PU 111) Alat Fungsi Jenis Bahan Konstruksi Kapasitas Pompa Efisiensi Pompa 80 % Memompa air pendingin yang telah digunakan ke Hot Basin ( HB-101) Centrifugal pump, single suction, single stage Carbon Steel SA-83 Grade C 145,671 gpm Dimensi NPS = 3,5 in Power motor NPSHA Jumlah Sch 50 hp 9,970 m = 40 in buah (1 cadangan )

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01)

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01) Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Trimetiletilen dengan kapasitas 35.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Metilbuten (ST-101) Tabel 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS

LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS LAMPIRAN D PERHITUNGAN UTILITAS Unit-unit yang terdapat di unit utilitas yaitu : 1. Unit penyediaan dan pengolahan air (Water system) 2. Unit pembangkit steam (Steam generation system) 3. Unit penyedia

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Monobasic Potassium Phosphate dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki penyimpanan Asam fosfat (ST-101) Tabel 5. 1.

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas V. SPESIFIKASI ALAT Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas 50.000 ton/tahun adalah sebagai berikut: A. Alat Proses 1. Cassava Storage (CS-101) Tabel 5.1. Spesifikasi Cassava

Lebih terperinci

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA POMPA Kriteria pemilihan pompa (Pelatihan Pegawai PUSRI) Pompa reciprocating o Proses yang memerlukan head tinggi o Kapasitas fluida yang rendah o Liquid yang kental (viscous liquid) dan slurrie (lumpur)

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses 1. Tangki Penyimpanan 2-Butanol (TP-101) Tabel 36. Spesifikasi TP-101. Alat Tangki Penyimpanan 2-Butanol Kode TP - 101 Menyimpan 2-Butanol pada suhu 30 o C

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium V. SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) adalah sebagai berikut : A. Peralatan Proses 1. Storage ( ST-101) : Menampung

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated. produksi selama 7 hari

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated. produksi selama 7 hari V. SPESIFIKASI PERALATAN Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate ( PCC ) adalah sebagai berikut: A. Peralatan Proses 1. Raw Material Storage (SS-101) :

Lebih terperinci

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai

Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Perancangan Instalasi Unit Utilitas Kebutuhan Air pada Industri dengan Bahan Baku Air Sungai Air yang digunakan meliputi : 1. Air pendingin, digunakan untuk mendinginkan alat penukar panas. 2. Air Proses,

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN. 1. Tangki Asam Sulfat (ST - 101) Tabel Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST - 101)

V. SPESIFIKASI PERALATAN. 1. Tangki Asam Sulfat (ST - 101) Tabel Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST - 101) V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses 1. Tangki Asam Sulfat (ST - 101) Tabel 5. 1. Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST - 101) Alat : Tangki penyimpan Asam Sulfat Kode : ST-101 : Menyimpan Asam Sulfat

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun LAMPIRAN

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun LAMPIRAN 107 R e a k t o r (R-01) LAMPIRAN Fungsi : mereaksikan asam sulfat dan natrium nitrat membentuk asam nitrat dan natrium bisulfat Kondisi operasi: 1.Tekanan 1 atm 2.Suhu 150⁰C kec reaksi 3.Konversi 90%

Lebih terperinci

4.19 Neraca Energi CO Neraca Energi RE Neraca Energi RE Neraca Energi DC

4.19 Neraca Energi CO Neraca Energi RE Neraca Energi RE Neraca Energi DC DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Data Kebutuhan Isopropanolamin di Indonesia... 3 2.1 Harga Bahan Baku dan Produk... 10 2.2 Nilai ΔH 0 f (298) bahan baku dan produk... 17 2.3 Nilai ΔH 0 f masing-masing komponen...

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Dekstrosa dengan kapasitas 60.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Tangki Penyimpanan Manihot U. (ST-101) Tabel. 5.1 Spesifikasi Tangki

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN BAB V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Kalium Hidroksida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun terdiri dari: Tabel 5.1. Spesifikasi Solid Storage (SS-101) BahanKonstruksi Kondisi

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN BAB V SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses 1. CPO Storage Tank (ST-101) : CPO Storage Tank : ST-101 : Tempat penyimpanan CPO selama 7 hari Silinder tegak dengan flat bottom dan conical head dengan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin LAMPIRAN A REAKTOR Fungsi = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil Asetat. Jenis = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin Waktu tinggal = 62 menit Tekanan, P Suhu operasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( ) POMPA 1. Anindya Fatmadini (03121403041) 2. Debi Putri Suprapto (03121403045) 3. M. Ronal Afrido (03101403068) DEFINISI(Terminologi) Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal

C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter 2. Bak Pengendap Awal 3. Bak Penggumpal 83 C. Spesifikasi Alat Utilitas 1. Filter Kode : F-01 Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang berukuran kecil maupun besar Lebar : 15 ft Panjang : 10 ft Diameter : 0,01 m 2. Bak Pengendap Awal Kode : B-01

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1.1 Produsen Asam Nitrat dan Sodium Klorida di Indonesia Konsumsi Sodium Nitrat berdasarkan Industri

DAFTAR TABEL. 1.1 Produsen Asam Nitrat dan Sodium Klorida di Indonesia Konsumsi Sodium Nitrat berdasarkan Industri DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Produsen Asam Nitrat dan Sodium Klorida di Indonesia 3 1.2 Konsumsi Sodium Nitrat berdasarkan Industri 3 Penyerapnya di Indonesia 2002 2007 1.3 Data Impor Sodium Nitrat di

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

25. Neraca panas pada Vaporizer (VP-101) Neraca panas pada Separator Drum (SD-101) Neraca energi pada Kompresor (K-101)

25. Neraca panas pada Vaporizer (VP-101) Neraca panas pada Separator Drum (SD-101) Neraca energi pada Kompresor (K-101) DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Daftar Harga Bahan Baku dan Produk... 3 2. Data Impor MEK ke Indonesia... 4 3. Perbandingan Proses Pembuatan MEK... 8 4. Sifat Fisik Komponen... 14 5. Entalpi komponen pada

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Pulp Unbleached dengan kapasitas 30.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Etanol ( TP 101 ) : Menampung etanol untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT 42 BAB III SPESIFIKASI ALAT 3.1. Reaktor Tugas 1. Tekanan 2. Suhu umpan 3. Suhu produk Waktu tinggal Shell - Tinggi - Diameter - Tebal Shell Head - Tebal head - Tinggi head Tabel 3.1 Reaktor R Mereaksikan

Lebih terperinci

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut.

DECANTER (D) Sifat Fisis Komponen Beberapa sifat fisis dari komponen-komponen dalam decanter ditampilkan dalam tabel berikut. DECANTER (D) Deskripsi Tugas : Memisahkan benzaldehyde dari campuran keluar reaktor yang mengandung benzaldehyde, cinnamaldehyde, serta NaOH dan katalis 2 HPb-CD terlarut dalam air Suhu : 50 o C (323 K)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas Ton / Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 74 3.1. Size Reduction 1. Crusher 01 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES Kode : SR-01 : Mengecilkan ukuran partikel 50 mm menjadi 6,25 mm : Cone Crusher Nordberg HP 500 : 2 alat (m) : 2,73 Tinggi (m)

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses 1. Unit penyediaan dan pengolahan air. Unit ini berfungsi untuk penyedia kebutuhan air pendingin, air umpan boiler, air domestik, dan air

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Benzaldehyde dari Kulit Kayu Manis Kapasitas 600 ton/tahun REAKTOR (R)

Prarancangan Pabrik Benzaldehyde dari Kulit Kayu Manis Kapasitas 600 ton/tahun REAKTOR (R) REAKTOR (R) Deskripsi Tugas : Mereaksikan cinnamaldehyde menjadi benzaldehyde dan acetaldehyde dengan katalis larutan 2HPb-CD dan NaOH Jenis : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Suhu : 50 o C (323 K) Tekanan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Basis Perhitungan : 1 jam operasi Kapasitas Produksi : 15000 ton / tahun Basis 1 tahun : 300 hari A.1. Penentuan Komposisi Bahan Baku A.1.1 Komposisi Limbah Cair Tahu

Lebih terperinci

Neraca Panas Heater II

Neraca Panas Heater II Neraca Panas Heater II aliran 15 t 1 = 50 C Heater II T 2 = 130 C steam T 1 = 130 C aliran 16 t 2 = 60 C 29 Komponen masuk H (kcal) Komponen keluar H (kcal) Aliran 16: Aliran 18: FFA: Metil ester asam

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 54 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA 4. 1. Perhitungan Kapasitas Aliran Air Bersih Berdasarkan acuan dari hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun 2010 dan Permen Kesehatan

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses pabrik Sodium Klorat dengan kapasitas 30.000 ton/tahun terdiri dari: 1. Bak Sedimentasi (BS-101) Tabel 5.1. Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS-101)

Lebih terperinci

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini Dosen Pembimbing : Ir. Elly Agustiani, M.Eng NIP. 19580819 198503 2 003 Oleh Ricco Aditya S. W (2310 030 044) Rieska Foni

Lebih terperinci

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 75 VI. UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM A. Unit Utilitas Seperti halnya dengan pabrik-pabrik kimia lainnya, pada pabrik pembuatan Sodium Styrene Sulfonate dari 2-bromo ethyl benzene dan sulfur triokside

Lebih terperinci

APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS. A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick.

APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS. A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick. APPENDIX A NERACA MASSA DAN NERACA PANAS A.1. Neraca Massa Kapasitas bahan baku = 500Kg/hari Tahap Pencampuran Adonan Opak Wafer Stick Bahan baku opak wafer stick Pencampuran Adonan Adonan yang tertinggal

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4. 1. Perhitungan Pompa yang akan di pilih digunakan untuk memindahkan air bersih dari tangki utama ke reservoar. Dari data survei diketahui : 1. Kapasitas aliran (Q)

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Absorber Kode : AB : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh H2O Material Kondisi Operasi : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C : T = 40

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik HATOP

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA I. Kapasitas Prarancangan Kapasitas per tahun = 8.000 Ton/Tahun 1 tahun operasi = 330 hari Kapasitas prarancangan = 8.000 ton 1tahun x = 3535,35 kg/jam 1tahun 330 hari

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu : (pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Waktu operasi Basis perhitungan Satuan operasi Bahan baku Produk akhir Kapasitas Produksi : 0 hari / tahun ; 4 jam / hari : jam operasi : kilogram (kg) : - Ammonium

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH

PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH PABRIK SUSU TABLET EFFERVESCENT DARI SUSU KAMBING ETAWA DENGAN METODE GRANULASI BASAH Disampaikan pada 23 Juni di ruang sidang D3 Teknik Kimia Amalia Putri Taranita (2311 030 007) Delita Kunhermanti (2311

Lebih terperinci

Oleh : BRAGAS PRAKASA B. W. P ARIE KURNIAWAN Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT

Oleh : BRAGAS PRAKASA B. W. P ARIE KURNIAWAN Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT Oleh : BRAGAS PRAKASA B. W. P. 2308 030 003 ARIE KURNIAWAN 2308 030 023 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1001 Latar Belakang Konsumsi Bahan Bakar Kelangkaan bahan bakar Butuh Energi

Lebih terperinci

PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI

PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI SEMINAR TA 2012 PABRIK SILIKA DARI ABU SEKAM PADI DENGAN PROSES PRESIPITASI Merlyn Werdi L.R. NRP. 2309 030 001 Disusun Oleh : Dosen Pembimbing : Insani Cahyaningrum NRP. 2309 030 029 Ir. Sri Murwanti,

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 PABRIK BIOETHANOL DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES FERMENTASI OLEH : ARTHANI ROSYIDA (2308 030 070) EVI ANGGRAINI (2308 030 078) Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP. 19600624

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM. 1. Aristia Anggraeni S.

TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM. 1. Aristia Anggraeni S. TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM Oleh : 1. Aristia Anggraeni S. 2. Aulia Kartika D. 2310030017 2310030037 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Danawati HP. M.Pd.

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK

ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK 25 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 207 ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT0 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK Hutriadi Pratama Siallagan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES (UTILITAS) DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES (UTILITAS) DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES (UTILITAS) DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses (Utilitas) Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan bagian penting yang menunjang berlangsungnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. URAIAN PROSES Pabrik asetanilida ini di produksi dengan kapasitas 27.500 ton/tahun dari bahan baku anilin dan asam asetat yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit

Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit TUGAS UNIT OPERASI II : MEKANIKA FLUIDA Proses Pengosongan Mixer Batch Larutan Cat Densitas 1,66; Viskositas 110 Cp; Volume 20000 Liter Ke Hopper Pengalengan Selama 20 Menit Disusun oleh : Kelompok 7 Abrar

Lebih terperinci

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA

PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA PABRIK PULP DARI LIMBAH PADAT INDUSTRI AGAR-AGAR DENGAN PROSES SODA Nama Mahasiswa : 1. Denti Bulan Trisna (2310 030 001) 2. Nunki Fathurrozi (2310 030 083) Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT NIP.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA Kapasitas produk Basis Perhitungan : 6733 ton/tahun : 1 jam operasi : 6733 x : 4500 kg/jam Kemurnian produk : 98,91 % Satuan Operasi : kg/jam Waktu kerja per tahun :

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA UNIT STERILIZER

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA UNIT STERILIZER LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA PADA UNIT STERILIZER Kapasitas Pengolahan : 0 Ton/jam Basis Perhitungan : 1 Jam Operasi Satuan Massa : Kilogram 1. Sterilizer Tandan buah segar (TBS) dari lori dimasukkan

Lebih terperinci

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH A. UNIT PENDUKUNG PROSES Unit pendukung proses atau sering pula disebut unit utilitas merupakan sarana penunjang proses yang diperlukan pabrik agar dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET KAPASITAS 34.000 TON/TAHUN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI O l e h : Agustina Leokristi R

Lebih terperinci

PERHITUNGAN REAKTOR. Tujuan Perancangan : A. Menentukan jenis reaktor. D. Menentukan dimensi reaktor. C 6 H 12 O 3(l)

PERHITUNGAN REAKTOR. Tujuan Perancangan : A. Menentukan jenis reaktor. D. Menentukan dimensi reaktor. C 6 H 12 O 3(l) Prarancangan Pabrik Parasetaldehida 178 PERHITUNGAN REAKTOR Kode : R-01 Fungsi : Mereaksikan asetaldehida menjadi parasetaldehida dengan katalis asam sulfat Tujuan Perancangan : A. Menentukan jenis reaktor

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN TANIN DARI KULIT BUAH KAKAO DENGAN KAPASITAS 2.000 TON/TAHUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sidang Sarjana Teknik Kimia DISUSUN OLEH Nimrod Sitorus

Lebih terperinci

BAB III. Analisa Dan Perhitungan

BAB III. Analisa Dan Perhitungan Laporan Tugas Akhir 60 BAB III Analisa Dan Perhitungan 3.1. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 mei 014 di gedung tower universitas mercubuana dengan data sebagai berikut : Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT 3.1. Metode Pengambilan Data Penganbilan data ini dilakukan di gedung VLC (Vehicle Logistic Center) PT. X berdasarlan data dan kegiatan yang ada di gedung tersebut. Dengan

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama 3.1.1. Reaktor Kode : R : sebagai tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara terephthalic acid dan metanol menjadi dimethyl terephthalate.

Lebih terperinci