PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM)"

Transkripsi

1 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM) Muchamad Sahli Fakulas Teknik, Program Sudi Sisem Informasi Universias Muria Kudus mucasalii@gmail.com Nanik Susani Dosen Fakulas Teknik, Program Sudi Sisem Informasi Universias Muria Kudus naniksusani@gmail.com ABSTRAK Pada perusahaan dagang, penenuan persediaan merupakan hal yang pening, sudi kasus pada oko Tira Harum sukses yang menjual bahan baku roi dan plasik. Permasalahan yang sering dihadapi adalah persediaan barang digudang yang idak akura. Barang di gudang kosong aau malah erjadi penumpukan beberapa jenis barang dalam jangka waku cukup lama. Faka yang erjadi di lapangan menunjukkan bahwa pembelian barang dari pelanggan memiliki pola musiman dan rend. Pimpinan berkewajiban menenukan jumlah pesanan pada periode yang akan daang, agar dapa dienukan jumlah persediaan yang paling epa unuk menekan biaya penyimpanan seminimal mungkin. Oleh karena iu, dibuuhkan suau sisem yang dapa melakukan peramalan erhadap persediaan bahan baku yang ada. Unuk peramalan ini menggunakan meode Exponenial Smoohing dengan mengambil daa penjualan periode sebelumnya unuk menenukan jumlah perminaan berikunya. Seelah didapa hasilnya, selanjunya dilakukan proses perhiungan dengan menggunakan rumus Economic Order Quaniy (EOQ) unuk mendapakan jumlah persediaan yang harus ada di gudang sera iik pemesanan kembali. Kaa Kunci : Sisem, Informasi, Pengendalian, Persediaan, exponenial smoohing ABSTRACT In a rading company, he deerminaion is essenial supplies, including he Tira Harum Sukses sore ha sells bread and plasic raw maerials. Problems are ofen encounered in warehouse invenory is no accurae. Goods in an abandoned warehouse or even a build up of some goods in he long erm. The fac ha occur in he field show ha he purchase of goods from cusomers have seasonal paerns and rends. Leaders are obliged o deermine he number of orders in he coming period, in order o se he appropriae amoun of invenory o reduce sorage coss o a minimum. Therefore, we need a sysem ha can perform forecasing he supply of raw maerials available. For his forecasing mehod Exponenial Smoohing by aking sales daa o deermine he number of periods before he nex reques. Having obained he resuls, hen performed he calculaions using he formula Economic Order Quaniy (EOQ) o ge he amoun of invenory ha mus exis in he warehouse and reorder poin. Keywords: Sysems, Informaion, Conrol, Invenory, exponenial smoohing 1. PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Unuk mempermudah operasional usaha reail dalam mencapai keunungan sebesar-besarnya dengan ongkos seminimal mungkin, maka kecepaan dan keepaan informasi unuk mendukung pengambilan kepuusan seorang pimpinan merupakan hal pening dan berpengaruh pada perkembangan usaha. Sisem manual yang selama ini digunakan sudah idak mampu mengimbangi perkembangan dunia usaha saa ini, sehingga pemanfaaan eknologi informasi sangalah diperlukan dalam membanu pimpinan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan yang sering dihadapi adalah persediaan barang digudang yang idak akura. Persediaan barang sering kosong jusru keika pelanggan membuuhkan barang ersebu. Hal ini enu sanga mengecewakan pelanggan dan mempengaruhi keunungan oko. Kekosongan persediaan barang menyebabkan oko harus melakukan pemesanan barang secara mendadak kepada pemasok unuk memenuhi pesanan barang pelanggan. Sedangkan jarak pemasok yang berada di luar koa mengakibakan waku order sampai dengan barang iba 59

2 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: memerlukan waku yang cukup lama. Hal ini enu sanga merugikan karena pelanggan yang idak dapa menunggu waku kedaangan akan beralih ke oko lain. Permasalahan lain yang sering dihadapi adalah erjadi penumpukan beberapa jenis barang di gudang dalam jangka waku cukup lama, karena idak ada pembelian dari pelanggan. Hal ini erjadi disebabkan idak adanya perkiraan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan sehingga jumlah pembelian barang dari pemasok sering keliru. Permasalahan ini menyebabkan peningkaan biaya penyediaan gudang penyimpanan barang yang lebih luas dan peningkaan biaya pemeliharaan barang agar idak rusak. Faka yang erjadi di lapangan menunjukkan bahwa pembelian barang dari pelanggan memiliki pola musiman dan rend. Berdasarkan laar belakang masalah dan faka dilapangan, maka dibuuhkan suau sisem informasi pengendalian persediaan menggunakan meode exponenial smoohing. Sisem informasi pengendalian persediaan ini berujuan membanu menghiung jumlah barang yang akan disediakan pada periode mendaang, menenukan waku pemesanan kembali dan menenukan jumlah sok pengaman yang harus disediakan, sehingga meningkakan keunungan melalui penjualan barang sesuai perminaan dari pelanggan dan meningkakan efisiensi karena idak adanya penumpukan barang di gudang dalam waku yang lama 1.. Rumusan Masalah Berdasarkan laar belakang diaas, dapa diambil perumusan masalah yaiu bagaimana penerapan meode exponenial smoohing dalam sisem informasi pengendalian persediaan bahan baku pada oko ira harum sukses 1.3. Baasan Masalah 1. Peringaan enang jumlah keersediaan barang-barang yang hampir habis, Peringaan ersebu dienukan dari perbandingan anara jumlah persediaan dengan iik pemesanan minimum (reorder poin).. Perkiranaan perminaan pelanggan aau penjualan dimasa yang akan daang dihiung dengan peramalan meode Exponenial Smoohing berdasarkan daa penjualan pada periode sebelumnya dengan MAPE erkecil. 3. Penghiungan unuk mengadakan persediaan suau produk dioko pada suau periode menggunakan meode pengendalian persediaan deerminisik dengan poongan harga all-unis. 4. Dalam perhiungan persediaan ini diasumsikan idak ada pemesanan ulang (backorder). 5. Pembuaan Sisem Pengendalian persediaan Bahan Pendukung menggunakan aplikasi Java dan daabase My SQL.. METODE PENELITIAN.1. Tinjauan Pusaka Menuru [1] dalam jurnal eknik indusrinya yang berjudul Aplikasi Meode Neuro-Dynamic pada Proses Pengendalian Persediaan di Sebuah Perusahaan Reail menyimpulkan bahwa pemesanan barang berdasarkan meode Neuro-Dynamic cukup membanu dalam mengambil kepuusan akis karena ersedianya informasi yang dibuuhkan secara cepa dan cukup akura. Menuru [] dalam skripsinya yang berjudul Sisem Informasi Pengendalian Persediaan Menggunakan Meode Exponenial Smoohing Pada PT. Bear House menyimpulkan bahwa penerapan meode Exponenial Smoohing unuk meramalkan jumlah pemesanan barang oleh pelanggan PT. Bear House menghasilkan keluaran yang epa karena produk yang dijual memeiliki pola musiman aau rend. Menuru [3] dalam skripsinya yang berjudul Penerapan Meode Coninuous Review Back Order Case (probabilisic) unuk Mengaur Persediaan Suku Cadang di PT HM Sampoerna menyimpulkan bahwa pada pengendalian persediaan usulan didapakan ingka persediaan maksimum yang lebih rendah, yaiu berkurang sekiar 7% dari ingka persediaan maksimum yang digunakan perusahaan. Tingka persediaan maksimum yang lebih rendah dapa mengakibakan frekuensi pemesanan suku cadang menjadi lebih sering. Hal ersebu dapa mengurangi oal biaya sebanyak 0,3%... LANDASAN TEORI..1. Pengendalian Persediaan Pengendaliaan persediaan adalah suau eknik yang berkaian dengan peneapan erhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan unuk menjamin kelancaran dalam kegiaan operasional produksi, sera meneapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. [4]. Keberadaan persediaan aau sumber daya menganggur ini dalam suau sysem mempunyai suau ujuan erenu. Alasan uamanya adalah karena sumber daya erenu idak dapa didaangkan keika sumber daya iu 60

3 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: dibuuhkan. Sehingga unuk menjamin ersedianya sumber daya ersebu perlu adanya persediaan yang siap digunakan keika dibuuhkan. Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko erenu yang harus dianggung perusahaan akiba adanya persediaan ersebu. Persediaan yang disimpan bias saja rusak sebelum digunakan. Selain iu, perusahaan juga harus menganggung biaya-biaya yang imbul akiba persediaan ersebu.... Sisem Persediaan Deerminisik Dengan Poongan Harga All-Unis Persediaan adalah salah sau asse yang sanga mahal dalam suau kegiaan usaha (biasanya sekiar 40% dari oal invesasi). Dari sau sisi, menajemen menghendaki biaya yang eranam pada persediaan iu minimum, namun di lain pihak seringkali konsumen mengeluh karena kehabisan persediaan. Manajemen harus mengaur agar perusahaan berada pada suau kondisi di mana kedua kepeningan ersebu dapa erpuaskan. Persoalan uama dalam pengelolaan persediaan ini erkandung dalam dua peranyaan uama, yaiu: berapa banyak harus diadakan dan kapan persediaan dilakukan. Peranyaan diaas dapa diselesaiakan dengan salah sau meode persediaan, yaiu meode persediaan deerminisik. Model persediaan deerminisik merupakan model yang menganggap semua variabel elah dikeahui dengan pasi. Model deerminisik yang perama kali muncul dikenalkan oleh Wilson dengan nama EOQ (Economic Order Quaniy). Model ini diarahkan unuk menemukan jumlah pesanan yang ekonomis, yaiu jumlah pesanan yang memenuhi oal biaya persediaan minimal dengan memperimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan, sehingga diharapkan idak ada kekurangan persediaan [5]. Selain menenukan EOQ, pengendalian persediaan juga menenukan kapan dilakukan pemesanan aau pembelian kembali. Penenuan kapan melakukan pesanan ini disebu dengan RO (Reorder Poin), yaiu saa di mana perusahaan aau manajer melakukan kembali pembelian bahan. Hal ini diperlukan karena idak selamanya pesanan dapa segera dikirim oleh pihak pemasok, sehingga diperlukan waku beberapa lama. Waku unggu anara pemesanan dilakukan sampai pesanan iba dinamakan degan lead ime. Permasalahan dalam pengadaan persediaan adalah adanya perminaan barang yang idak dikeahui dengan pasi, informasi yang dikeahui hanya berupa pola perminaanya yang diperoleh berdsasarkan daa masa lalu. Dalam sisem persediaan, keidakpasian ini eruama yang berhubungan dengan jumlah perminaan (demand quaniy) dan waku unggu pengiriman (lead ime). Keidakpasian perminaan dan waku pengiriman dapa mengakibakan kekurangan persediaan (sock ou). Hal ini akan berdampak idak erpenuhinya perminaan pelanggan yang dapa menurunkan kepuasan pelanggan. Unuk menganisipasi hal ersebu, dibua kebijakan unuk mengadakan persediaan pengaman (safey sock). Unuk menenukan kebijalkan persediaan yang opimal, dibuuhkan informasi mengenai parameerparameer beriku: a. Kebuuhan (Demand) b. Biaya pemesanan (se up cos) c. Biaya penyimpanan (holding cos) d. Waku unggu pesanan (lead ime) e. Persediaan pengaman (safey sock). Dalam menenukan persediaan yang opimal, secara maemais dapa dirumuskan sebagai beriku [5], yaiu: 1. Jumlah pemesanan (order quaniy) Banyaknya jumlah pemesanan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (1): Q Q D A h DA h... (1) = jumlah pemesanan = laju perminaan (uni per periode) = biaya eap dari seiap order (order cos) = biaya simpan per uni per periode. Frekuensi pemesanan Banyaknya pemesanan yang dilakukan dalam sau periode persediaan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (): f D f... () Q = banyaknya pemesanan yang dilakukan 61

4 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: D Q = perminaan (Demand) = jumlah pemesanan yang ekonomis 3. Raa-raa penyimpanan (level invenory) Raa-raa jumlah produk yang erdapa di gudang dalam sau periode persediaan, dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (3): Q s l... (3) l = raa-raa penyimpanan Q = jumlah pemesanan yang ekonomis s = Sock Pengaman (safey sock 4. Menenukan persediaan pengaman (safey sock) Jumlah pengamanan persediaan dapa diperoleh dengan menggunakan persamaan (4) : s z L... (4) s = persediaan pengamanan (safey sock) z = ingka pelayanan menjamin erpenuhinya kebuuhan penjualan (baas kanan pada abel disrbusi normal). σ = sandard deviasi persediaan. 5. Menenukan jarak anar pemesanan (inerval order) Jarak anar pemesanan dapa dienukan dengan menggunakan persamaan (5): 6 N v... (5) f v N f = jarak anar pemesanan = lama perpuaran kegiaan (hari) = frekuensi pemesanan 6. Menenukan iik pemesanan kembali (reorder poin) Tiik pemesanan kembali dapa diperoleh dengan cara : a. Jika waku unggu (l) kurang dari inerval pemesanan (v) maka dapa diselesaikan menggunakan persamaan (6) DxL r s... (6) N b. Jika waku unggu (l) lebih dari inerval pemesanan (v), persediaan harus diadakan sebelum ada kegiaan menggunakan persamaan (7) Dx( L v) r s... (7) N r = iik pemesanan kembali (uni) Q = jumlah pemesanan ekonomis p = lama perpuaran produksi (hari efekif kerja / frekuensi pemesanan) L = waku unggu pesanan (lead ime) s = persediaan pengaman (safey sock) v = jarak anar pemesanan 7. Menenukan oal biaya pemesanan Toal biaya per periode dapa diperoleh menggunakan persamaan (8): TC Q TC(Q) Q D h A. C D Q... (8) = oal pemesanan dengan kuanias pemesanan Q

5 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: h Q A D C = biaya penyimpanan (holding cos) = jumlah pemesanan ekonomis = biaya pemesanan = jumlah perminaan (demand) = harga produk Model poongan harga merupakan suau prakik yang umum bagi para penyalur unuk menawarkan barang dengan sauan harga lebih rendah jika pemesanannya lebih besar, karena sebagai suau perangsang ekonomi kepada para pembeli agar membeli dalam ukuran lo (kelompok) yang lebih besar. Manfaa bagi penjual adalah penjualan dalam jumlah yang lebih banyak akan mengurangi biaya produksi iap uninya karena se up pengerjaan produk akan menurun seiring dengan meningkanya volume pengerjaan produk. Manfaa bagi pembelia adalah akan mengurangi biaya pesan, karena frekuensi pemesanan bias berkurang dengan sendirinya, disamping keunungan dalam pembayaran harga sauan yang lebih rendah dari biasanya, eapi menimbulkan masalah pada membengkaknya biaya penyimpanan karena pemesanan yang lebih besar akan meningkakan level invenori. Poongan harga all-unis karena kuanias akan mengurangi harga pembelian dengan pembelian dalam jumlah erenu, dimana jika pembelian anara sau jumlah erenu (misalkan U 0 ) sampai iik erenu yang laen (misalkan U 1 ), maka harga per uni-nya sebesar P 0, eapi jika jumlah pembelian mulai dari U 1 sampai dengan U, maka harganya menjadi P 1 dimana P 0 > P 1. Poongan harga ini akan mempengaruhi harga per uni-nya yang akan menurunkan biaya pembelian, sehingga secara keseluruhan akan memperkecil oal biaya persediaan. Teapi semua biaya ersebu akan meningka sejalan dengan meningkanya jumlah pemesanan yang akan meningkakan biaya penyimpanan...3. Peramalan (Forecas) Peramalan adalah seni dan ilmu unuk memprediksi kejadian di masa depan yang idak pasi, hasil ramalan merupakan basis bagi seluruh kegiaan yang elah dilaksanakan. Siuasi peramalan sanga beragam dalam periwiwa horison waku peramalan, ipe pola daa, waku peramalan dan beberapa fakor lainnya sanga berpengaruh erhadap hasil peraamalan. Oleh sebab iu menuru[6] yang di alih bahasakan oleh Ir. Hari Sumino (1999,19) membagi eknik unuk meramalkan ke dalam dua kaegori uama, yaiu meode peramalan kualiaif aau eknologis dan meode peramalan kuaniaif...4. Keepaan meode peramalan Dalam banyak siuasi peramalan, keepaan dipandang sebagai krieria penolakan unuk memelih salah sau meode peramalan. Keepaan meode peramalan digunakan sebagai penunjukan seberapa jauh model peramalan ersebu memproduksi daa yang elah dikeahui. Bagi pemakai ramalan, keepaan ramalan yang akan daang adalah yang paling pening, sedangkan bagi pembua model, kebaikan suai model unuk faka yang dikeahui yang diperhaikan. Beberapa ukuran keepaan meode peramalan sebagai beriku [6]: 1. Ukuran Saisik Sandar Jika X i merupakan daa akual unuk periode i dan F i merupakan ramalan unuk periode yang sama, maka e aau kesalahan didefinisikan menggunakan persamaan (9). e = X i - F i... (9) jika erdapa nilai pengamaan dan ramalan unuk n periode waku, maka akan erdapa n buah gala (kesalahan) dan ukuran sandar beriku yang dapa didefinisikan 1. Nilai engah gala (mean error) menggunakan persamaan (10) ME n i1 e i n... (10). Nilai engah gala absolue (mean absolue error) menggunakan persamaan (11) MAE n i1 e i n... (11) 3. Jumlah kuadra gala (sum of squared error) menggunakan persamaan (1) SSE n e i i1... (1) 63

6 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: Nilai engah gala kuadra (mean squared error) menggunakan persamaan (13) MSE n i1 e i n... (13). Ukuran-ukuran Relaif Ukuran-ukuran relaif, yang dianaranya menyangku gala prosenase digunakan unuk menghiung kesalahan prosenase iap seiap periode waku. Tiga ukuran relaif beriku yang sering digunakan. 1. Nilai gala prosenase (percenage error) menggunakan persamaan (14) X F X (100) PE... (14). Nilai engah gala prosenase (mean percenage error) menggunakan persamaan (15) MPE n 1 PE n... (15) 3. Nilai engah gala prosenase absolu (mean absolue procenage error) menggunakan persamaan (16) MAPE n 1 PE n... (16)..5. Peramalan meode pemulusan eksponensial (Exponenial Smoohing) Meode peramalan exponenial smoohing merupakan sekelompok meode yang menunjukkan pemboboan menurun secara exponenial erhadap nilai pengamaan yang lebih ua. Dalam meode pemulusan eksponensial, erdapa sau aau lebih parameer pemulusan yang dienukan secara eksplisi, dan hasil pilihan ini menenukan bobo yang dikenakan pada nilai observasi. Beberapa persamaan unuk peramalan exponenial smoohing salah saunya [6] adalah:..6. Pemulusan Eksponensial Triple: Meode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameer dari Winer Meode Winers didasarkan aas iga persamaan pemulusan, yaiu sau unuk unsur sasioner, sau unuk unsur rend, dan sau unuk unsur musiman. Persamaan dasar unuk meode Winers adalah menggunakan persamaan (17), (18), (19) dan (0): S b I X ( 1)( S1 b 1 )... (17) I L... (18) ( S S 1 ) (1 ) b 1 X I L... (19) S ( 1 ) F m S b m) I (... (0) Lm Keerangan: S = Pemulusan Keseluruhan ke- b = Pemulusan Trend ke- I = Pemulusan Musiman ke- L = Panjang Musiman (misal, jumlah bulan aau kuaral dalam sau ahun) = Ramalan unuk m periode ke depan F +m 64

7 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: Salah sau masalah dalam menggunakan meode Winers adalah menenukan nilai-nilai unuk α, β dan γ ersebu yang akan meminimalkan MSE dan MAPE. Pendekaan unuk menenukan nilai ini biasanya dengan cara coba dan salah, walaupun mungkin mengguanakan algorima opimasi non-linier unuk mendapakan nilai parameer opimal. Unuk menginisialisasi meode peramalan Winers ini, dapa digunakan paling sediki daa musiman lengkap (yaiu L periode) unuk menenukan esimasi awal dari indeks musiman, I -L, dan kia perlu menaksir fakor rend dari sau periode ke periode selanjunya menggunakan persamaan (1). b 1 X L 1 1 L LL L ) L ( X L ) ( X X L ) ( X... X L. (1) Dimana seiap nilai L merupakan aksiran rend selama sau musim lengkap, dan aksiran awal dari b dieapkan sebagai raa-raa dari L suku..3. METODE PENGUMPULAN DATA Unuk mendapakan daa yang benar-benar epa dan relevan, maka penulis mengumpulkan daa dengan cara : 1. Sumber Daa Primer (Primary Daa) Adalah daa yang diperolah secara langsung dari perusahaan baik melalui pengamaan maupun pencaaan ehadap obyek peneliian, melipui: a. Observasi Pengumpulan daa melalui pengamaan dan pencaaan ehadap perisiwa yang dipanau pada obyek peneliian secara langsung. b. Wawancara Pengumpulan daa melalui aap muka dan anya jawab langsung dengan pihak-pihak berkepeningan yang ber-hubungan dengan peneliian.. Sumber Daa Sekunder Daa ini diperoleh dari buku-buku, dokumenasi, dan lieraur-lieraur, melipui : a. Sudi Kepusakaan Pengumpulan daa dari buku-buku yang sesuai dengan ema permasalahan. b. Sudi Dokumenasi Pengumpulan daa dari lieraur-lieraur dan dokumenasi dari inerne, dikla aau sumber informasi lainnya. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengumpulan Daa Daa yang digunakan dalam perhiungan penenuan persediaan menggunakan daa penjualan bulanan produk, dari penelusuran daa penjualan produk MargarineA pada oko Tira Harum Sukses, didapakan daa pernjualan perbulan selama bulan dari bulan januari 011 sampai bulan februari Prediksi Penjualan A. Peramalan Meode Triple Exponenial Smohing Peramalan meode Triple Exponenial Smohing digunakan unuk meramalkan daa dengan pola daa Trend. Unuk mendapakan nilai eror peramalan (MAPE) erkecil dilakukan dengan cara coba-coaba dalam pemberian nilai alfa (nilai pemulusan) sampai mendapakan eror erkecil. Dari daa penjualan produk margarinea dengan nilai alfa 0.3, dihasilkan peramalan sebagai beriku. Perhiungan unuk peramalan daa ke-7 adalah: 1. Pemulusan daa perama sesuai persamaan (17) S' S X (1 ) S' 5 ' 0.3*37 (1 0.3)* S' Pemulusan daa kedua sesuai persamaan (17) 65

8 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: S ( S S 1) 5 S 0.3* (1 0.3)* S Pemulusan daa keiga sesuai persamaan (17) a S S 1) ( S 5 S 0.3* (1 0.3)* S S S S 3 a (3* ) (3* ) ( ) a (1-0.3) b [(6 (5* 0.3))* (10 (8* 0.3))* (4 (3* 0.3)) ] b b [(6 5 ) S (10 8 ) S (4 3 ) S] (1-) c ( S S S) (1-) 0.3 ( (* ) ) (1-0.3) c c Peramalan daa ke-7 sesuai persamaan (0) 1 F7 bm cm 1 F ( *1) ( * 7 F *1 ) B. Peramalan Meode Triple Exponenial Smohing Winer 66

9 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: Peramalan meode Triple Exponenial Smohing winer digunakan unuk meramalkan daa dengan pola daa Trend dan musiman. Unuk mendapakan nilai eror peramalan (MAPE) erkecil dilakukan dengan cara coba-coaba dalam pemberian nilai alfa, beha, gamma (nilai pemulusan) sampai mendapakan eror erkecil. Dari daa penjualan produk margarinea dengan nilai alfa 0.99, beha 0.0, gamma 0.1, dihasilkan peramalan sebagai beriku. Perhiungan unuk daa ke-7 adalah: 1. Pemulusan Daa (S) sesuai persamaan (17) S X b I14 ( 1)( S5 5) 37 S ( )( ) S Pemulusan Trend (b) sesuai persaman (18) b S S5) (1 ) ( b b 0.1( ) (1 0.1) b Pemulusan Musiman (I) sesuai persamaan (19) I X 1 ) S ( I 37 I 0.0 (1 0.0) I Peramalan Daa penjualan ke-7 dengan m=1 sesuai persamaan (0) F F 7 S b(1)) 7 ( ( I F (1)) Perhiungan Economic Order Quaniy (EOQ) Perhiungan EOQ digunakan unuk menenukan jumlah pemesanan yang ekonomis unuk sau periode erenu, jumlah frekuensi pemesanan, raa-raa persedian, menenukan jumlah persediaan pengaman, menenukan baas minimal unuk melakukan pemesanan kembali dan mendapakan oal biaya persediaan dalam sau periode. Dari daa peramlan diaas, digunakan daa peramalan meode Triple Exponenial Smohing winer karena memiliki nilai MAPE yang lebih kecil. Nilai peramalan ersebu digunakan sebagai D (Demand) unuk perhiungan EOQ, dari daa produk margarinea dienukan biaya pemesanan Rp.5.000,-, lama pengiriman 3 hari, biaya simpan produk dalam sau periode sebesar Rp.50,-. Harga margarine unuk pembelian minimal 1 = Rp 13000, dan unuk pembelian minimal 100 harga = Rp dihasilkan perhiungan EOQ sebagai beriku. 1 Jumlah pemesanan ekonomis (Q) sesuai dengan persamaan (1) Q DA h 67

10 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: *330*5000 Q 50 Q 115 Jadi jumlah seiap pemesanan = 115 uni Frekuensi pemesanan dalam sau periode sesuai dengan persamaan () 68 D f Q 330 f 115 f.86 3 Jadi pemesanan sebanya 3 kali 3 Persediaan Pengaman (safey sock) dengan z (service level) = 95% = = 0.05 = sesuai dengan persamaan (4) s z L s Jadi persediaan pengaman = uni 4 Raa-raa persediaan (level invenory) sesuai dengan persamaan (3) Q s l 115 l 68 5 Jarak anar pemesanan (inerval order) sesuai dengan persamaan (5) v v N f Jadi jarak anar pemesanan = 10 hari 6 Tiik Pemesanan Kembali (reorder poin), karena l (lead ime) > v (inerfal order), sesuai dengan persamaan (6) DxL r s N r 31 r 54 Jadi produk akan dipesan lagi saa persediaan = 54 uni

11 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: Toal biaya yang dibuuhkan unuk pengadaan persediaan sesuai dengan persamaan (8) TC ( h* l) ( A* f ) ( C * D) TC ( 50*68) (5000*3) (130000*330) TC Jadi oal biaya yang dibuuhkan unu mengadakan persediaan margarine Rp , Tampilan Form Analisa Form analisa digunakan oleh pemilik oko unuk menganalisa kebuuhan persediaan, jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, baas minimal unuk melakukan pemesanan kembali dan biaya yang dibuuhkan. Beriku adalah gambar 1 merupakan ampilan form analisa kebuuhan persediaan bahan baku sampai dengan permalan kebuuhan berikunya: Gambar 1 Tampilan Form Analisa 4. KESIMPULAN Dari uraian yang elah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapa menarik kesimpulan sebagai beriku : 1. Perancangan yang elah dilakukan elah menghasilkan sebuah aplikasi yang dapa mengolah daa persediaan sekaligus dapa memperhiungkan persediaan yang ekonomis pada ook Tira Harum Sukses. Besera informasi daa jenis produk, daa supplier, daa produk, daa karyawan, daa penjualan dan daa pembelian.. Aplikasi pengendalian persediaan menghasilkan perkiraan kebuuhan produk di suau periode, jumlah persediaan yang ekonomis, jumlah frekuensi pemesanan, jumlah iap kali pemesanan dan baas sock minimal unuk melakukan pemesanan kembali sebagai infrmasi unuk pemilik ook melakukan pengadaan persediaan. 69

12 Jurnal SIMETRIS, Vol 3 No 1 April 013 ISSN: DAFTAR PUSTAKA [1] Manik, N.I., 008, Aplikasi Meode Neuro-Dynamic pada Proses Pengendalian Persediaan di Sebuah Perusahaan Reail, Universias Bina Nusanara Program Sudi Maemaika. [] Tanueijaya, H., 008, Sisem Informasi Pengendalian Persediaan Menggunakan Meode Exponenial Smoohing, STIKOMP SURABAYA Program Sudi Sisem Informasi. [3] Dewi, V., 00, Penerapan Meode Coninuous Review Backorder Case (Probabilisic) unuk Mengaur Persediaan Suku Cadang Di PT HM SAmpoerna, Universias Krisen Pera. [4] Sawiri, D., 010, Perancangan Sisem Informasi Manajemen Persediaan Barang Elecrolux Auhorized Service CV. Momenum Teknik I, Universias Gunadarma. [5] Risono, A., 009, Manajemen Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakara. [6] Makridakis, S., Wheelwrigh, S.C., dan McGee, V.E., 1999, Meode Dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua, Hari Sumino, Binarupa Aksara, Jakara 70

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Salah sau masalah analisis persediaan adalah kesulian dalam menenukan reorder poin (iik pemesanan kembali). Reorder poin diperlukan unuk mencegah erjadinya kehabisan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa

Lebih terperinci

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Kepuusan Model rumusan masalah dan pengambilan kepuusan yang digunakan dalam menyelesaikan skripsi ini dimulai dari observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI 7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing

Perancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO) Arseo Pramono 1) 1) S1/Jurusan Sisem Informasi, STIKOM Surabaya, email: oejayaraya@gmail.com

Lebih terperinci

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing

Keywords: Forecasting, Exponential Smoothing RANCANG BANGUN SISTEM PERAMALAN PERMINTAAN BARANG PADA CV. KONVEKSI JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Kuncono 1) 1) S1/ Jurusan Sisem Informasi. Sekolah Tinggi Manajemen Informaika &

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING

SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn : Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

Pengantar Teknik Industri

Pengantar Teknik Industri Sisem Produksi/Operasi Penganar Teknik Indusri Perencanaan & Peengendalian Produksi/Operasi Sisem produksi/operasi adalah suau akivias unuk mengolah aau mengaur penggunaan sumber daya yang ada dalam proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP

PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PERAMALAN HARGA EMAS DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER Moh Afwan 1) S1 / Jurusan Sisem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Kompuer & Teknik Kompuer Surabaya, email

Lebih terperinci

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pusaka 2.1.1 Teknik Indusri Teknik indusri adalah suau rekayasa yang berkaian dengan desain, pembaruan, dan insalasi dari sisem erinegrasi yang melipui manusia, maerial,

Lebih terperinci

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA APLIKASI PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarminyasui 1, Salman Alfarisi 2, Firia Sari Hasanusi 3 1,2,3 Program Sudi Teknik Informaika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN EORI 2. injauan Pusaka 2.. Peramalan Peramalan (forecasing) merupakan ala banu yang pening dalam perencanaan yang efekif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Akivias produksi sebagai suau bagian dari fungsi organisasi perusahaan yang beranggung jawab erhadap pengolahan bahan baku menjadi produksi jadi yang dapa dijual. Terdapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah

Jurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69) Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN OPTIMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN ALGORITMA SILVER-MEAL

RANCANG BANGUN OPTIMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN ALGORITMA SILVER-MEAL RANCANG BANGUN OPTIMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN ALGORITMA SILVER-MEAL Aulia Bahar, Sarwosri Jurusan Teknik Informaika, Fakulas Teknologi Informasi, Insiu Teknologi Sepuluh Nopember Kampus

Lebih terperinci

SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA

SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN BAHAN BAKU DI INDUSTRI MANUFAKTURING PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR - MEDAN SKRIPSI IMELDA YULI YANTI FRANSISKA 050803021 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG

SISTEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOTHING UNTUK STOK BAHAN SPARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG ITEM PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOTHING UNTUK TOK BAHAN PARE PART MOTOR DI GARUDA MOTOR JAJAG 1 Muhammad Iqbal (1110651220) 2 Bagus eya R,.Kom M.Kom, 3 Heny Wahyu,.Kom Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sisem Produksi Produksi dalam pengerian sederhana adalah keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan unuk menghasilkan produk aau jasa. Sisem produksi merupakan kumpulan dari

Lebih terperinci

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA

SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA Reka Inegra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Indusri Ienas No.03 Vol.03 Jurnal Online Insiu Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau

BAB II LANDASAN TEORI. bahasa Yunani Sustema yang berarti satu kesatuan yang atas komponen atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sisem Aplikasi Menuru Jogiano (2004), sisem berasal dari bahasa lain Sysema dan bahasa Yunani Susema yang berari sau kesauan yang aas komponen aau elemen-elemen yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

MONOGRAF EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL IRIANI UPN VETERAN JAWA TIMUR

MONOGRAF EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL IRIANI UPN VETERAN JAWA TIMUR i MONOGRAF EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI MANUFAKR DENGAN PENDEKATAN HEURISTIC SILVER MEAL IRIANI UPN VETERAN JAWA TIMUR ii Judul: EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya

LANDASAN TEORI. Untuk membantu tercapainya suatu keputusan yang efisien, diperlukan adanya BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien, diperlukan adanya suau cara yang epa, sisemais dan dapa diperanggungjawabkan. Salah sau ala yang diperlukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF

(T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Seminar Nasional Saisika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (T.6) PENDEKATAN INDEKS SIKLUS PADA METODE DEKOMPOSISI MULTIPLIKATIF Gumgum Darmawan, Sri Mulyani S Saf Pengajar Jurusan Saisika FMIPA UNPAD

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Persediaan Persediaan merupakan salah sau ase yang paling mahal bagi perusahaan, mencerminkan oal 40% dari oal modal yang diinvesasikan (Render dan Heizer, 997, p34). Oleh karena

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY

IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY IMPLEMENTASI METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING ADDITIVE UNTUK PREDIKSI PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) PADA X STATIONERY Ruli Uami 1, Suryo Amojo 2 1, Universias Wijaya Pura 2 e-mail: ruli.uami@ias.ac.id,

Lebih terperinci

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped

Pemulusan Eksponensial dengan Metode Holt Winter Additive Damped Pemulusan Eksponensial dengan Meode Hol Winer Addiive Damped Hurul in 1),Dr. Erna Tri Herdiani, M.Si 2), Andi Kresna Jaya, S.Si., M.Si 3) Program Sudi Saisika Jurusan Maemaika FMIPA Unhas Jln. Perinis

Lebih terperinci

PENGENDALIAN PERSEDIAAN POZZOLAN DI PT SEMEN PADANG

PENGENDALIAN PERSEDIAAN POZZOLAN DI PT SEMEN PADANG PENGENDALIAN PERSEDIAAN POZZOLAN DI PT SEMEN PADANG Prima Fihri 1, Annise Sindikia 1 1 Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias Andalas, Padang Email: ima@f.unand.ac.id Absrac Invenory of raw

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini

Lebih terperinci

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti

PROYEKSI BISNIS. Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakultas Ekonomi Universitas Wiyana Mukti PROYEKSI BISNIS Dadad Zainal, S.E., M.Kom Fakulas Ekonomi Universias Wiyana Muki PENDAHULUAN Teknik Proyeksi Bisnis merupakan suau cara/pendekaan u menenukan ramalan (perkiraan) mengenai sesuau di masa

Lebih terperinci

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)

ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan

Lebih terperinci

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series

Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING. Peramalan Data Time Series Minggu 4 RATA-RATA BERGERAK DAN EXPONENTIAL SMOOTHING Bab ini memperkenalkan model berlaku unuk daa ime series dengan musiman, ren, aau keduana komponen musiman dan ren dan daa sasioner. Meode peramalan

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) B PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Sudi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN) Firiya Gemala Dewi, Bobby O.P. Soepangka, Nurhadi Siswano Program Pasca Sarjana Magiser Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab 13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PERSEDIAAN OBAT PADA APOTIK SIDOARJO DENGAN METODE WINTER ITEM IFORMAI PERAMALA PEREDIAA OBAT PADA APOTIK IDOARJO DEGA METODE WITER Rudy eiawan Program udi isem Informasi, Universias Ma Chung Malang Email: rudy.seiawan@machung.ac.id ABTRAK Forecasing informaion

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Perminaan 2.1.1. Konsep Dasar Manajemen Perminaan Pada dasarnya manajemen perminaan (demand managemen) didefinisikan sebagai suau fungsi pengelolaan dari semua perminaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Persediaan (Invenory) Persediaan didefinisikan sebagai barang jadi yang disimpan aau digunakan unuk dijual pada periode mendaang, yang dapa berbenuk bahan baku yang

Lebih terperinci

Kontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan

Kontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan Jurnal Teknik Indusri, Vol. 19, No. 1, Juni 17, 1- ISSN 111-5 prin / ISSN 7-739 online DOI: 1.97/ji.19.1.1- Konrol Opimal pada Model Economic Order Quaniy Inisiaif Tim Penjualan Abdul Laif Al Fauzi 1*,

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan)

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Studi Kasus : Home Industry Arwana Food Tembilahan) ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KERIPIK PISANG KEMASAN BUNGKUS (Sudi Kasus : Home Indusry Arwana Food Tembilahan) Sii Wardah *), Iskandar Jurusan Teknik Indusri, Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer, Universias

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu. (Elsayed,

BAB II LANDASAN TEORI. dan barang jadi yang ada dalam sistem produksi pada suatu waktu tertentu. (Elsayed, BAB II LANDASAN TEORI.1. Persediaan Persediaan didefinisikan sebagai bahan baku, barang dalam proses dan perakian, dan barang jadi yang ada dalam sisem produksi pada suau waku erenu. (Elsayed, 1994, p63).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Sekilas Pandang Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. S PENDAHULUAN uau hari, saya dan keluarga berencana membawa mobil pergi ke Surabaya unuk mengunjungi salah seorang saudara. Sau hari sebelum keberangkaan,

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci