GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu
|
|
- Yuliani Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 KARAKTERISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Kondisi Fisik Dasar Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi ,5 Lintang Utara Lintang Utara dan Bujur Timur Bujur Timur dengan ketinggian berkisar meter di atas permukaan laut. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 Km² yang terdiri dari 17 kecamatan dan 243 desa/kelurahan definitif. Secara administrasi Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan : Sebelah utara : Selat Malaka, Sebelah selatan : Kabupaten Simalungun, Sebelah timur : Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Simalungun, Sebelah barat : Kabupaten Deli Serdang. Luas Kabupaten Serdang Bedagai dirinci per kecamatan, nama ibukota kecamatan serta banyaknya desa/kelurahan di masing-masing kecamatan dapat dilihat pada Tabel III.1. Sedangkan batas administrasi Kabupaten Serdang Bedagai serta posisi masing-masing kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Peta 3.1. Laporan Akhir III - 1
2 Tabel III.1 Banyaknya Desa/Kelurahan, Luas Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Dirinci Per Kecamatan Tahun 2010 Ibukota Banyaknya Luas Wilayah Rasio Terhadap No. Kecamatan Kecamatan Desa/Kelurahan (km²) Luas Total (%) 1. Kotarih Kotarih 11 78,024 4,11 2. Silinda Silinda 9 56,740 2,99 3. Bintang Bayu Bintang Bayu 19 95,586 5,03 4. Dolok Masihul Dolok Masihul ,417 12,49 5. Serbajadi Serbajadi 10 50,690 2,67 6. Sipispis Sipispis ,259 7,64 7. Dolok Merawan Dolok Merawan ,600 6,35 8. Tebing Tinggi Tebing Tinggi ,291 9,59 9. Tebing Syahbandar Paya Pasir ,297 6, Bandar Khalipah Bandar Khalipah 5 116,000 6, Tanjung Beringin Tanjung Beringin 8 74,170 3, Sei Rampah Sei Rampah ,900 10, Sei Bamban Sei Bamban 10 72,260 3, Teluk Mengkudu Sialang Buah 12 66,950 3, Perbaungan Perbaungan ,620 5, Pegajahan Pegajahan 13 93,120 4, Pantai Cermin Pantai Cermin 12 80,296 4,23 Jumlah , Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 24 sungai dimana sungai yang terpanjang adalah Sungai Padang dan Bah Hilang yang masing-masing panjangnya m², sementara Sungai Mendaris dan Sei Rampah adalah sungai terpendek masing-masing m². Nama-nama sungai yang mengalir melalui Kabupaten Serdang Bedagai disertai data panjang, lebar, kedalaman dan debit sungai dapat dilihat pada Tabel III.2. Laporan Akhir III - 2
3 Peta Batas Administrasi Kabupaten Serdang Bedagai Laporan Akhir III - 3
4 No Tabel III.2 Sungai-sungai yang Mengalir Melalui Kabupaten Serdang Bedagai Nama Sungai Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (m) Debit (m³/detik) Permukaan Dasar 0,00-1,00 s/d 1,00-2,50 Max Min 1. Sungai Ular 17, ,00 s/d 1,30 39,68 19,50 2. Sungai Belutu 22, ,00 s/d 1,50 14,00 7,00 3. Sungai Martebing 17, ,80 s/d 1,20 6,00 3,10 4. Sungai Padang 25, ,00 s/d 2,00 89,40 42,50 5. Sungai Hitam 10, ,70 s/d 1,15 3,33 1,50 6. Sungai Buaya 15, ,80 s/d 1,20 21,42 10,25 7. Sungai Lagunda 10, ,00 s/d 1,50 6,88 3,00 8. Sungai Rampah 5, ,00 s/d 1,50 35,63 17,20 9. Sungai Bedagai 10, ,00 s/d 1,50 43,75 21, Sungai Rambung 12, ,80 s/d 1,50 44,28 22, Sungai Lubuk Laban 8, ,80 s/d 1,15 4,39 2, Sei Mendaris 5, ,85 s/d 1,54 9,32 4, Sungai Sibarau 18, ,75 s/d 1,45 8,47 3, Sungai Kerapuh 12, ,90 s/d 1,30 14,08 7, Sungai Serimah 6, ,95 s/d 1,20 7,53 3, Sungai Partuntungan 10, ,80 s/d 1,20 16,50 8, Sungai Pangkalan 18, ,70 s/d 1,30 17,50 8, Sungai Pegatalan 6, ,75 s/d 1,25 31,50 15, Bah Hisam 15, ,70 s/d 1,10 9,36 4, Bah Belading 17, ,00 s/d 1,30 4,83 2, Bah Karal 12, ,80 s/d 1,50 11,27 5, Bah Hilang 25, ,95 s/d 1,75 11,88 5, Bah Sumbu 12, ,85 s/d 1,50 11,52 5, Bah Tonang 12, ,80 s/d 1,45 12,07 6,20 Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Deli Serdang sebagai kabupaten induk. Pengamatan Stasiun Sampali menunjukkan rata-rata kelembaban udara per bulan sekitar 83%, curah hujan berkisar antara mm perbulan dengan periodik tertinggi pada bulan November Laporan Akhir III - 4
5 2010, hari hujan per bulan berkisar 4-21 hari dengan periode hari hujan yang besar pada bulan September Rata-rata kecepatan angin berkisar 1,8 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm/hari. Temperatur udara per bulan minimum 23,7 C dan maksimum 34,2 C. Kondisi iklim di Kabupaten Serdang Bedagai dirinci per bulan selama tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel III.3. No Bulan Tabel III.3 Keadaan Iklim di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 Suhu Udara Minimum Maksimum Rata-rata Kelembaban Rata-Rata (%) Kecepatan Angin Rata-rata (knot) Jumlah Hari Hujan (hari) Curah Hujan (mm) Penguapan (mm/hari) 1. Januari 23,8 31,1 27, Februari 24,6 32,7 28, Maret 24,6 33,2 28, April 25,0 33,6 29, Mei 25,5 34,2 29, Juni 24,7 32,6 28, Juli 24,4 32,1 28, Agustus 24,2 32,4 28, September 24,2 31,8 28, ktober 24,2 32,5 28, Nopember 23,9 31,0 27, Desember 23,7 30,3 27, Rata-rata 24,4 32,3 28, Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka Karakteristik Sosial dan Kependudukan A. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2011 sebanyak jiwa. Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Perbaungan yaitu sebanyak jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Kotarih sebanyak Laporan Akhir III - 5
6 7.975 jiwa. Untuk mengetahui jumlah penduduk di tiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, lihat Tabel III.4. Tabel III.4 Jumlah Penduduk Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 No. Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Dolok Merawan Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Bandar Khalipah Tanjung Beringin Sei Rampah Sei Bamban Teluk Mengkudu Perbaungan Pegajahan Pantai Cermin Jumlah Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 B. Kepadatan Penduduk Berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah tiap kecamatan, dapat dihitung kepadatan penduduk di tiap-tiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Rata-rata kepadatan penduduk adalah 338 jiwa/km², Kecamatan Perbaungan memiliki kepadatan penduduk yang paling tinggi yaitu 895 jiwa/km² dan kepadatan penduduk terendah Laporan Akhir III - 6
7 terdapat di Kecamatan Kotarih yaitu 102 jiwa/km². Lebih jelasnya mengenai kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel III.5. Tabel III.5 Kepadatan Penduduk Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 No. Kecamatan Luas Wilayah (km²) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) 1. Kotarih 78, Silinda 56, Bintang Bayu 95, Dolok Masihul 237, Serbajadi 50, Sipispis 145, Dolok Merawan 120, Tebing Tinggi 182, Tebing Syahbandar 120, Bandar Khalipah 116, Tanjung Beringin 74, Sei Rampah 198, Sei Bamban 72, Teluk Mengkudu 66, Perbaungan 111, Pegajahan 93, Pantai Cermin 80, Jumlah/Rata-rata 1.999, Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 C. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk rata-rata di Kabupaten Serdang Bedagai selama 5 tahun terakhir adalah 0,24%. Pertambahan jumlah penduduk paling signifikan terjadi tahun 2006 yaitu sebesar 3,71% atau sebanyak jiwa. Namun di tahun 2010 terjadi penurunan jumlah penduduk yang sangat besar yaitu jiwa atau sekitar 8,18%. Laporan Akhir III - 7
8 Lebih jelasnya mengenai pertumbuhan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tahun dapat dilihat pada Tabel III.6. Tabel III.6 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Rata-rata Pertumbuhan 0.24 Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka D. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai menurut jenis kelamin lebih banyak laki-laki dibandingkan penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin ratarata 101. Pada tahun 2010 jumlah penduduk laki-laki sebesar jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak jiwa dengan rasio jenis kelamin 101 (lihat Tabel III.7). Menurut Kelompok Umur Pembagian jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur terbagi atas 14 kelompok dengan interval umur 5 tahun, dimulai dari kelompok umur 0-4 tahun hingga 60 tahun ke atas. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa di Kabupaten Serdang Bedagai penduduk kelompok umur 0-4 tahun merupakan penduduk paling banyak dibanding kelompok umur lainnya (10,95% atau jiwa penduduk). Sedangkan Laporan Akhir III - 8
9 kelompok umur paling sedikit adalah penduduk umur tahun yaitu 3,52% atau jiwa penduduk. No. Tabel III.7 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Per Kecamatan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 Jenis Kelamin (jiwa) Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) 1. Kotarih Silinda Bintang Bayu Dolok Masihul Serbajadi Sipispis Dolok Merawan Tebing Tinggi Tebing Syahbandar Bandar Khalipah Tanjung Beringin Sei Rampah Sei Bamban Teluk Mengkudu Perbaungan Pegajahan Pantai Cermin Jumlah/Total Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Dari data jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dihitung jumlah angkatan kerja yang tersedia dan rasio ketergantungan (dependency ratio) pada daerah tersebut. Angkatan kerja yang dimaksud adalah penduduk dengan usia produktif yaitu tahun sedangkan rasio ketergantungan adalah angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif terhadap kebutuhan Laporan Akhir III - 9
10 hidup golongan usia muda (0-14 tahun) dan golongan usia tua (60 tahun ke atas) yang ditunjukkan dengan rumus : jumlah penduduk usia muda + jumlah penduduk usia tua DR = x 100 jumlah penduduk usia produktif Berdasarkan pengertian tersebut dan data jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Serdang Bedagai, maka terhitung jumlah angkatan kerja di Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 362,728 jiwa. Rasio ketergantungan sebesar 64 yang artinya 100 orang penduduk yang produktif di Kabupaten Serdang Bedagai menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 64 orang. Untuk lebih jelasnya, lihat Tabel III.8. Tabel III.8 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Rasio Ketergantungan di Kelompok Umur (tahun) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 Jenis Kelamin (jiwa) Laki-laki Perempuan ,647 31,431 65, ,319 31,639 64, ,988 30,018 62, ,895 26,032 53, ,792 22,956 46, ,031 25,038 50, ,330 22,273 44, ,552 21,018 41, ,786 19,699 39, ,159 18,225 35, ,086 14,910 29, ,488 10,458 20,946 Jumlah (Jiwa) 192, , ,541 22,072 39,613 39,613 Jumlah 298, , , Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Laporan Akhir III - 10
11 3.1.3 TRANSPORTASI A. Jaringan Jalan Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu tempat ke tempat lain. Panjang jalan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2010 adalah km, yang terdiri dari km jalan kabupaten, km jalan provinsi dan km jalan negara. Dari jenis permukaan, jalan di Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari jalan aspal sepanjang km, jalan kerikil km, jalan tanah km dan jenis lainnya sepanjang km (lihat Tabel III.9). Sedangkan panjang jalan berdasarkan kondisinya di bagi atas tiga bagian yaitu, jalan dalam kondisi baik sepanjang km, rusak sepanjang km, kondisi sedang sepanjang km dan sisanya dalam kondisi rusak berat km. Lebih jelasnya jaringan jalan Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Peta 3.2. B. Angkutan Umum Angkutan umum merupakan angkutan penumpang dengan sistem sewa atau bayar yang bertujuan sebagai moda transportasi antar desa maupun kota. Tingkat aktivitas masyarakat menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan angkutan umum untuk melakukan setiap kegiatan. Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat beberapa jenis armada angkutan umum berdasarkan nama perusahaan yang sekaligus nama panggilan untuk armada dirinci dari tahun 2008 sampai Pada tahun 2008 jenis armada angkutan umum yang ada 7 unit CV. Citra, tahun 2009 berjumlah 131 terdiri dari 35 unit CV. Citra, 5 unit CV. Tambun, 85 unit KPU. Rajawali, 3 unit Rahmat Laporan Akhir III - 11
12 Global dan 3 unit Taxi Citra dan di tahun 2010 berjumlah 79 armada yang terdiri dari 75 unit KPU. Rajawali dan 4 unit Taxi Citra (lihat Tabel III.10). Tabel III.9 Panjang Jalan Kabupaten Serdang Bedagai Berdasarkan Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan Tahun 2010 No Keadaan Negara Provinsi Kabupaten Desa Jumlah I. Jenis Permukaan a. Aspal 92, , , ,740 1,019,110 b. Kerikil , , ,810 c. Tanah ,305 50, ,215 d. Tidak Diperinci , ,125 Jumlah 92, ,240 1,463, ,480 2,118,260 II. Kondisi a. Baik 92, , , , ,186 b. Sedang - 29, , , ,373 c. Rusak ,416 57, ,217 d. Rusak Berat - 5, , ,484 e. Tidak Diperinci Jumlah 92, ,240 1,463, ,480 2,118,260 III. Kelas Jalan a. Kelas I 92, ,590 b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III.A e. Kelas III.B - 136, ,240 f. Kelas III.C , , ,280 g. Tidak Diperinci , ,740 1,099,150 Jumlah 92, ,240 1,463, ,480 2,118,260 Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Laporan Akhir III - 12
13 Tabel III.10 Jumlah Armada Angkutan Umum di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun No. Nama Perusahaan Jumlah Armada (Unit) CV. Sumber Rejeki CV. Roda Prima CV. Dirgantara CV. Citra CV. Tambun CV. Sandra Prima CV. Bedagai Deli Trans CV. Taxi Sergai Transportasi KPU. Rajawali Rahmat Global Mandiri Taxi Citra Jumlah Sumber : Serdang Bedagai Dalam Angka 2011 Laporan Akhir III - 13
14 Peta Jaringan Jalan Laporan Akhir III - 14
15 3.2 KARAKTERISTIK SEKTOR-SEKTOR UTAMA Sektor Wisata Jenis kawasan/objek wisata di Kabupaten Serdang Bedagai terbagi atas 2 yaitu wisata budaya dan wisata alam. Kedua jenis kawasan/objek wisata ini paling banyak dikunjungi pada hari libur, di hari-hari biasa pengunjung yang datang hanya sekitar 20-30% dari pengunjung di hari libur. Kawasan/objek wisata budaya dan kawasan/objek wisata alam di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel III.11. Tabel III.11 Kawasan Wisata Alam dan Wisata Budaya di Kabupaten Serdang Bedagai No Nama Kawasan Wisata Lokasi Wisata Budaya 1 Masjid Kuno dan Makam Sultan Tanjung Beringin 2 Masjid Kuno dan Makam Sultan Perbaungan 3 Masjid Kuno Pantai Cermin 4 Bangunan rumah adat Melayu Tanjung Beringin 5 Pura Bali Pegajahan 6 Replika Istana Sultan Serdang Pegajahan Wisata Alam 1 Theme Park Kecamatan Pantai Cermin 2 Pantai Gudang Garam Kecamatan Pantai Cermin 3 Pantai Pondok Permai Kecamatan Pantai Cermin 4 Pantai Lestari Kecamatan Pantai Cermin 5 Pantai Sri Mersing Kecamatan Pantai Cermin 6 Pantai Kuala Putri Kecamatan Pantai Cermin 7 Pantai Kelang Kecamatan Perbaungan 8 Pantai Silang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu 9 Pantai Sentang Kecamatan Teluk Mengkudu 10 Pemandian Batu Nongol Kecamatan Sipispis 11 Pemandian Ancol Kecamatan Sipispis Sumber : Hasil Survei dan RTRW Kabupaten Serdang Bedagai Laporan Akhir III - 15
16 3.2.2 Sektor Perikanan (Tempat Pengumpulan Ikan) Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar meliputi perikanan tangkap, budidaya air payau, budidaya air tawar, perairan umum, pengolahan hasil perikanan, serta wisata bahari. Khusus dibidang perikanan tangkap, Kabupaten Serdang Bedagai yang berbatasan dengan Selat Malaka memiliki garis pantai mencapai ± 55 Km. Tempat Pengumpulan Ikan (TPI) di Kabupaten Serdang Bedagai terletak di Kecamatan Pantai Cermin, Teluk Mengkudu dan Kecamatan Tanjung Beringin sedangkan tempat penggaraman/pengasinan ikan terletak di Kecamatan Pantai Cermin, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin dan Kecamatan Bandar Khalipah Sektor Industri Jenis industri di Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari industri besar, industri sedang/ menengah dan industri kecil. Masing-masing jenis industri ini menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Secara garis besar, penyebaran masing-masing industri yang dapat menimbulkan bangkitan dan tarikan pergerakan dapat diuraikan sebagai berikut : Industri Besar Industri pati palm (CPO)/inti, di Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Dolok Merawan, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Serbajadi dan Kecamatan Tebing Syahbandar; Industri pengolahan kayu di Kecamatan Tebing Syahbandar; Industri pengolahan ikan dan pakan diarahkan di Kecamatan Teluk Mengkudu, Pantai Cermin, dan Tanjung Beringin; Industri karet diarahkan di Kecamatan Dolok Merawan, Sipispis dan Kotarih. Laporan Akhir III - 16
17 Kawasan Industri Terpadu dan Kawasan Ekonomi Khusus di Kecamatan Tanjung Beringin. Industri Menengah Industri batu bata di Kecamatan Pegajahan; Industri tapioka diarahkan di Kecamatan Tebing Syahbandar dan Kecamatan Sei Rampah. Penggilingan padi diarahkan di Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin, Bandar Khalipah, Tanjung Beringin dan Kecamatan Sei Rampah; Industri pengolahan logam diarahkan di Kecamatan Teluk Mengkudu. Peruntukan Industri Kecil Dan Rumah Tangga Agroindustri dan industri kerajinan di Kecamatan Tebing Tinggi (Desa Payalombang) dan Kecamatan Tebing Syahbandar (Desa Penggalangan); Industri alat pembersih rumah (sapu, kain pel, brush dan sebagainya) di Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Tanjung Beringin; Industri makanan ringan (dodol, kerupuk dan kue kering) di Kecamatan Perbaungan, Pegajahan, Tebing Syahbandar, Pantai Cermin, Sei Rampah dan Kecamatan Teluk Mengkudu; Industri tahu/tempe di Kecamatan Dolok Masihul (sentra industri), Sei Rampah, Perbaungan, Teluk Mengukudu dan Kecamatan Tanjung Beringin; Industri kerajinan anyaman (rotan, sulaman/bordir, egon, gerabah/keramik, anyaman bambu, anyaman pandan, ulos, tas sintetis) di Kecamatan Pantai Cermin, Serba Jadi, Sei Rampah, Tanjung Beringin, Teluk Mengkudu, Perbaungan, Sei Bamban, Bintang Bayu, Sipispis, Dolok Masihul dan Kecamatan Bandar Khalipah; Laporan Akhir III - 17
18 Industri gula merah diarahkan di Kecamatan Teluk Mengkudu, Kotarih dan Kecamatan Bintang Bayu Sektor Perdagangan Pada umumnya kawasan perdagangan terletak dekat dengan kawasan permukiman (baik perkotaan maupun perdesaan). Di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat beberapa kawasan perdagangan (beroperasi setiap hari) yang menyediakan berbagai jenis kebutuhan mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan elektronik dan perkantoran. Kawasan perdagangan tersebut terletak di jalan akses utama masingmasing kecamatan yaitu di Kecamatan Sei Bamban (Kampung Pon), Kecamatan Perbaungan (Perbaungan), Pantai Cermin (Pantai Cermin Kanan), Sei Rampah (Sei Rampah), Tanjung Beringin (Pekan Tanjung Beringin), Bandar Khalipah (Desa Juhar) dan Kecamatan Dolok Masihul (Pekan Dolok Masihul) Sektor Pertanian Kawasan tanaman pangan terdiri dari kawasan tanaman pangan lahan basah (sawah) dan tanaman lahan kering. Pengembangan tanaman pangan lahan basah dilakukan guna mendukung peningkatan swasembada pangan. Beberapa cara dapat dilakukan, terutama dengan program intensifikasi sehingga produksi per hektar semakin meningkat. Ekstensifikasi berupa perluasan kawasan tanaman pangan lahan basah terutama untuk mengimbangi penyempitan/pengurangan areal tanaman akibat lahan sawah berubah fungsi untuk kegiatan lainnya. a. Peruntukan Pertanian Lahan Basah Dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, 12 kecamatan diantaranya merupakan lahan beririgasi yang potensial dan perlu dipertahankan Laporan Akhir III - 18
19 sebagai daerah pertanian lahan basah, yaitu : Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Sei Rampah, Sei Bamban, Tanjung Beringin, Bandar Khalifah, Tebing Tinggi, Tebing Syahbandar, Pegajahan, Serbajadi dan Kecamatan Dolok Masihul, dengan total luas ± Ha (21,61% dari total luas wilayah kabupaten Serdang Bedagai). Kawasan pertanian tanaman lahan basah yang beririgasi ini direncanakan menjadi kawasan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan. Pengertian Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan berdasarkan Undang-undang Nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan nasional. Namun permasalahannya adalah seiring perkembangan pembangunan, juga keinginan masyarakat untuk memperoleh keuntungan secara ekonomi melalui penanaman komoditas tanaman yang lebih menguntungkan seperti tanaman kelapa sawit, maka yang terjadi adalah perubahan fungsi lahan, dari lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Laju alih fungsi lahan yang dominan terjadi adalah di Kecamatan Teluk Mengkudu, Dolok Masihul, Bandar Khalipah, Perbaungan, dan Kecamatan Sei Rampah. b. Peruntukan Pertanian Lahan Kering Pemanfaatan ruang pertanian lahan kering bertujuan untuk mendukung perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Pengembangan kawasan pertanian lahan kering terutama diarahkan pada semua Laporan Akhir III - 19
20 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai dengan total luas ± 40, Ha (21% dari total luas Kabupaten Serdang Bedagai). c. Peruntukan Peternakan Jenis ternak yang dikembangkan di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu sapi dan lembu, kambing, unggas, babi dan lain-lain. Adapun komoditas peternakan yang diprioritaskan pengembangannya, adalah sebagai berikut : 1. Sapi dan Lembu dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Perbaungan, Pantai Cermin, Tanjung Beringin, Pegajahan, Kotarih, Bintang Bayu, Sipispis, Dolok Merawan, Dolok Masihul, Serbajadi, Tebing Tinggi, Tebing Syahbandar, Sei Bamban, dan Kecamatan Teluk Mengkudu; 2. Kambing dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Kotarih, Silinda, Dolok Masihul, Serbajadi, Sipispis, Dolok Merawan, Tebing Tinggi, Tebing Syahbandar, Tanjung Beringin, Teluk Mengkudu, Perbaungan, Pantai Cermin, Pegajahan dan Kecamatan Sei Rampah; 3. Unggas dengan prioritas pengembangan di Kecamatan Sipispis, Pantai Cermin, Pegajahan, Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu; 4. Babi dengan pengembangan berada di Kecamatan Dolok Masihul, Kotarih, Bintang Bayu dan Kecamatan Sei Bamban, dengan persyaratan: Jauh dari pusat kota; Jauh dari kawasan permukiman; Dikandangkan (tidak dibiarkan berkeliaran); Memiliki sistem sanitasi yang baik; Memiliki sistem pengolahan air limbah; Memiliki izin lingkungan; Laporan Akhir III - 20
21 Tidak ada pertentangan dari masyarakat setempat. 5. Peternakan walet, dengan syarat : Jauh dari pusat kota; Jauh dari kawasan permukiman; Memiliki izin lingkungan Sektor Perkebunan Potensi perkebunan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai untuk kategori perkebunan rakyat antara lain : kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, kemiri, pinang, pala, aren, sedangkan untuk kategori perkebunan besar antara lain : kelapa sawit, karet dan kakao. Adapun rencana pengembangan komoditas perkebunan di Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut : a. Kelapa Sawit : di seluruh kecamatan; b. Karet : di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Tanjung Beringin, Perbaungan dan Kecamatan Pantai Cermin; c. Kakao : di seluruh kecamatan; d. Kelapa : di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kotarih; e. Kemiri : Kecamatan Kotarih, Bintang Bayu, Silinda, Serbajadi, Sipispis dan Kecamatan Dolok Merawan; f. Pinang : di seluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Bandar Khalifah, Tebing Syahbandar, Tebing Tinggi dan Kecamatan Sei Bamban; g. Pala : Kecamatan Kotarih dan Kecamatan Pantai Cermin; h. Aren : Kecamatan Kotarih, Silinda, Dolok Masihul, Serbajadi, Sipispis dan Kecamatan Sei Rampah. Laporan Akhir III - 21
BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI
BAB II Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan, 98 0 33 Bujur Timur,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciKAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 3.1 SEJARAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Keinginan untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul di kalangan masyarakat Kabupaten Deli Serdang
Lebih terperinci2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan
BAB II KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DAN LANDASAN DASAR HUKUM 2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Rencana tata ruang sebagai produk utama penataan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 3 IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 3.1 Indikator dan Skoring 3.1.1 Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan
BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan telah memasuki tahap akhir dimana setelah penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kompilasi Data,
Lebih terperinci2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat
Lebih terperinciDAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )
DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P ) ( HASIL REVISI DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN YANG DITAYANGKAN TANGGAL 13 MARET 2012 ) INSTANSI ALAMAT PROGRAM KEGIATAN TAHUN ANGGARAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinciBAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
BAB 5 PENETAPAN Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN 2-1
TINJAUAN KEBIJAKAN 2.1 KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai 1) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
Lebih terperinci4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :
BAB IV KEBIJAKSANAAN, STRATEGI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH Dalam bab ini berisikan pembahasan mengenai kebijaksanaan, strategi, dan arahan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang
Lebih terperinciSebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)
BAB II T I N J A U A N RONA WILAYAH KABUPATEN Rona Wilayah Kabupaten merupakan suatu gambaran dari keadaan studi yaitu Kabupaten Serdang Bedagai. Gambaran wilayah tersebut akan dibedakan menjadi rona fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa penyerapan tenaga kerja dan berkembangnya kegiatan perekonomian pendukung pariwisata seperti
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambaran umum Daerah Irigasi Ular Di Kawasan Buluh. Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai pada 18 Desember 2003, semasa
TINJAUAN PUSTAKA Gambaran umum Daerah Irigasi Ular Di Kawasan Buluh Kabupaten Serdang Bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1218.050 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai 1. Sejarah Kabupaten Serdang bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
Lebih terperinciANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam
BAB V ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN 5.1 ANALISA HOME INTERVIEW Dari hasil wawancara dan kuisioner yang disampaikan kepada masyarakat, secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI DAN SUNGAI DI KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 38
Lebih terperinci28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec
BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciRINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL :17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Serdang Bedagai merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten induknya yakni Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki iklim
Lebih terperinciN O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G
LEM BARAN DAERAH K ABUPATEN SERD ANG BED AG AI N O M O R 10 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAH U N 2006 TEN TAN G PEM BEN TUKAN KECA M ATAN PEGAJAH AN, KECAM ATAN SEI
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1218.010 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :
Lebih terperinciKABUPATEN SERDANG BEDAGAI
BAB 4 RENCANA POLA RUANG Ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi kehidupan dan perencanaan serta pelaksanaan pembangunan, juga mengandung fungsi pelestarian lingkungan hidup yang mencakup
Lebih terperinciRINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL : 17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL PAJAK
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciPROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Sejarah Singkat Kecamatan. Kecamatan Bandar Khalifah sebelum merdeka adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik
47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Singkat Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu Daerah Otonom Baru (DOB) di Provinsi Lampung yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kabupaten Batu Bara Pada pertengahan tahun 2007 berdasarkan UU No. 5 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara. Kabupaten Asahan
Lebih terperinciBAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang
BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006-2016 Pada bab 5 pembahasan difokuskan kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 2016. Garis besar bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Mollusca merupakan salah satu filum yang terbesar pada kelompok hewan, baik dalam jumlah spesies maupun dalam jumlah individu, dua kelas terbesar dari filum
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai pada kegiatan industri yang rumit sekalipun. Di bidang pertanian air atau yang
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air sangat penting bagi kehidupan manusia, hampir semua kegiatan makhluk hidup dimuka bumi memerlukan air, mulai dari kegiatan rumah tangga sehari-hari sampai
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006
KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinci4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKONDISI UMUM BANJARMASIN
KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis
Lebih terperinci4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN
ANALISA 4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN Penialian kesesuaian lahan di Kabupaten Serdang Bedagai didasarkan pada karakteristik fisik dan lingkungan kabupaten tersebut yaitu dari sisi : 1. Kemiringan Lereng
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi
70 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Letak Geografis Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak dibagian selatan garis katulistiwa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Kabupaten Lampung Selatan Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar pokok Undang-Undang Dasar 1945. Dalam Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG
RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 237 Desa, dan 6 Kelurahan definitif. Wilayah Serdang Bedagai di sebelah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1101002.1218011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai Jalan Negara Medan Tebing Tinggi Kompleks Instansi Vertikal Sei Rampah 20695 Telepon 0621-441805/Fax. 0621-441806 E-mail :
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -
IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciBab 3. Deskripsi Daerah Penelitian
Bab 3 Deskripsi Daerah Penelitian 25 III.1. Pengantar Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dengan mengambil studi kasus praktik pendidikan dan pembelajaran
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN 4.. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten PPU secara geografis terletak pada posisi 6 o 9 3-6 o 56 35 Bujur Timur dan o 48 9 - o 36 37 Lintang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi
PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak jaman dahulu peranan komoditi pangan di Indonesia, khususny padi cukupbesar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinci5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
27 Secara rinci indikator-indikator penilaian pada penetapan sentra pengembangan komoditas unggulan dapat dijelaskan sebagai berikut: Lokasi/jarak ekonomi: Jarak yang dimaksud disini adalah jarak produksi
Lebih terperincikaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i
Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI
Lebih terperinciKAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas
KAJIAN UMUM WILAYAH Pengembangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kawasan Transmigrasi dirancang dengan kegiatan utamanya pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kecamatan Sendang Agung merupakan salah satu bagian wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung, terletak pada 104 0 4905 0 104 0 56 0 BT dan 05 0 08 0 15 0 LS,
Lebih terperinciBupati Murung Raya. Kata Pengantar
Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa
Lebih terperinciIV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR
IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KONDISI GEOGRAFIS Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Perda Nomor
Lebih terperinciPENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir bukan merupakan pemisah antara perairan lautan dengan daratan, melainkan tempat bertemunya daratan dan perairan lautan, dimana didarat masih dipengaruhi oleh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil
III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung 1. Keadaan Geografis Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. Dunia pariwisata Indonesia sempat
Lebih terperinci