ANALISA PENGGUNAAN SISTEM PERALATAN BRAIN FOCUS TERHADAP KESTABILAN KONSENTRASI PADA FUNGSI OTAK MANUSIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA PENGGUNAAN SISTEM PERALATAN BRAIN FOCUS TERHADAP KESTABILAN KONSENTRASI PADA FUNGSI OTAK MANUSIA"

Transkripsi

1 ANALISA PENGGUNAAN SISTEM PERALATAN BRAIN FOCUS TERHADAP KESTABILAN KONSENTRASI PADA FUNGSI OTAK MANUSIA Aqwam Rosadi Kardian. SKom.,MM 1., Harry Rizki Pribadi 2 STMIK JAKARTA STI&K aqwam@jak-stik.ac.id, harryrp@yahoo.com ABSTRAKSI Dalam banyak kehidupan manusia memang banyak mempunyai aktifitas dan kegiatan dalam menyusun rencana, jadual kerja, konsep-konsep, dan tempat atau judul dengan garis besar isi tulisan, tapi tidak pernah dapat menemukan jalan atau hasil serta enggan untuk memulai. Sebagai kegiatan otak dalam berpikir, focus harus dilatih dan dibiasakanseperti halnya keterampilan tangan dan kaki dalam berolahraga. Otak yang tidak terbiasa berpikir secara fokus akan mudah goyah dan tidak bisa mendapatkan kondisi yang bagus untuk berpikir, sama seperti lemahnya pukulan seorang petenis atau tendangan pemain sepakbola yang jarang latihan. Dimana dalam penelitian dijelaskan juga tentang sistem peralatan baik perangkat lunak dan perangkat keras dari sistem yang dapat mendeteksi kestabilan fokus seseorang. Kata Kunci : Analisa, Peralatan Brain Focus, Fungsi otak

2 I. PENDAHULUAN Banyak orang mudah menyusun rencana, jadual kerja, konsep-konsep, dan tema atau judul dengan garis besar isi tulisan, tapi tidak pernah bisa menemukan jalan mudah untuk memulai. Ada juga yang bisa memulai, namun kehilangan arah di tengah perjalanan. Kenapa tidak bisa memulai? kenapa kehilangan arah? Jawabannya adalah karena tidak fokus. Banyak sebab kenapa manusia tidak bisa konsentrasi. Mungkin karena kondisi fisik yang sedang kelelahan, kurangnya nutrisi tubuh terutama otak, ketidakseimbangan hormonal, gangguan mental, situasi dan kondisi lingkungan dan lain sebagainya. Namun yang lebih utama dari semua itu adalah latihan. Sebagai kegiatan otak dalam berpikir, konsentrasi harus dilatih dan dibiasakan seperti halnya keterampilan tangan dan kaki dalam berolahraga. Otak yang tidak terbiasa berpikir secara fokus akan mudah goyah dan tidak bias mendapatkan kondisi yang bagus untuk berpikir, sama seperti lemahnya pukulan seorang petenis atau tendangan pemain sepakbola yang jarang latihan. Persaingan dunia kerjasekarang ini memacu setiap orang untuk memiliki daya konsentrasi yang sangat tinggi, kreatifitas dan daya imajinasi sebagai nilai lebih untuk mencapai kesuksesan yang dicita-citakan, semua hal tadi merupakan kunci utama yang harus digunakan untuk sukses dalam berbagai bidang. Ternyata hal ini memiliki pengaruh besar juga terhadap anak-anak, belakangan ini para ahli banyak mengamati adanya kecendrungan kasus meningkatnya masalah belajar manusia yang berhubungan dengan konsentrasi. Berdasarkan permasalahan diatas, maka mencoba untuk membuat sutau kajian dan analisa dari sebuah sebuah sistem alat yang dapat berfungsi melakukan deteksi kestabilan focus dan melatih focus sehingga focus mausia dapat optimal, berdasarkan hal tersebut maka mencoba dengan memakai model Analisa Penggunaan Sistem Peralatan Brain Focus Terhadap Kestabilan Konsentrasi PadaFungsi Otak Manusia.

3 II. TELAAH PUSTAKA 2.1 Deskripsi Konsentrasi Deskripsi Menurut Pengkajian Otak Manusia Konsentrasi ( Fokus ) yaitu Kumpulan dari tingkat titik berpikir tertinggi yang yang dipusatkan menjadi satu arahan. ( URL : : Jakarta : 2007 ) Definisi konsentrasi adalah pemusatan diri terhadap suatu tujuan. Maka aktifitas utama dari konsentrasi adalah : pemusatan, mengumpulkan menjadi satu, membawa kesatu titik semua hal yang masih tercerai berai. Apa yang ingin dipusatkan? yaitu panca indera seperti pen ciuman, rabaan, perasa lidah, penglihatan, pendengaran. Kemudian intelegensia seperti daya ingat (memori), daya fikir (problem solving), daya hitung (digital), daya imajinasi (Proyeksi pencitraan subyek dan objek), daya paham (kemampuan memaham isi stematika kerja suatu persoalan, mesin). Emosi seperti marah, sedih, gembira, kecewa, takut, cemburu, sombong, rendahhati, sabar. Kemampuan mengendalikan emosi dalam suatu kondisi yang manantang, kemampuan mengelola kelengkapan emosi menjadi suatu kehendak mencipta, baik karya yang berhubungan dengan peradaban. Kemampuan diri yang berkaitan dengan keterampilan mengoperasikan, menjalankan, memainkan sebuah alat dalam rangka mencapai suatu tujuan. Kemampuan diri untuk memahami, mematuhi dan menjalankan sebuah konsep keyakinan, ketuhanan, sering disebut proses supra logika atau extra rasional karena sering berlawanan dengan kaidah-kaidah logika dan hukum rasional. Konsentrasi sangat berkaitan dengan faktor pada diri manusia itu sendiri yang dijadikan tujuan untuk konsentrasi. Keberhasilan aktifitas konsentrasi sangat bergantung dengan hal-hal diatas. Setiap diri akan mengalami proses yang berbeda dalam melakukan konsentrasi terhadap suatu objek yang sama,dan setiap diri akan mempunyai hasil yang beragam. Konsentrasi adalah bukan aktifitas yang terja didalam sekali, konsentrasi adalah kegiatan yang harus dilakukan berulang kali dan akan menjadi semakin baik apabila dilakukans ecara rutin setiap hari atau setiap melakukan suatu aktifitas. Kemampuan konsentrasi akan berkurang seiring jarangnya aktifitas tersebut dilakukan. Hasil konsentrasi akan memburuk dan harus mengulang proses melatih konsentrasi dari awal.

4 Konsentrasi adalah dasar magnetism bahkan gerbang awal menuju dunia spiritual yang tak terbatas menuju sebuah dunia yang sangat aneka ragam menawarkan kemungkinan dan peluang. Melalui medium konsentrasi biasanya dapat melakukan penyembuhan diri, mahir memecahkan masalah pribadi dan masalah lingkungan, menghasilkan karya cipta yang fenomenal, mencapai ketenangan tanpa bergantung pada hal-hal diluar diri, bahkan lewat konsentrasi seorang manusia bisa menemukan dan meyakini kembali potensi fitrahnya secara lebih bertanggung jawab. (URL: : Jakarta : 2009) Deskripsi menurut situs web arti kata yaitu pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal seperti pemusatan tenaga, pemusatan beberapa penerbitan dalam satu kekuasaan. (URL : : Jakarta : 2009) Deskripsi Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Konsentrasi adalah Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal, bisa juga diartikan sebagai pemusatan energi atau tenaga.(url : : Jakarta : 2009) 2.2 Deskripsi Alat Deskripsi menurut kamus besar Bahasa Indonesia Peralatan : adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari, benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu perkakas, perabot, alat yang dipakai untuk mencapai hal tertentu. (URL : : Jakarta : 2009) Deskripsi Alat adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari, seperti sesuatu benda atau objek benda mati yang dapat digunakan dalam keperluan sehari-hari.( URL: : Jakarta : 2011 ) 2.3 Sekilas Tentang Otak Manusia Otak yaitu pusat sistem syaraf pada vertebrata dan banyak pada invertebrate lainnya. Otak mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerkan perilaku dan fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, Keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh, otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan emosi, ingatan, pembelajaran motoric, dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

5 Otak terbentuk dari dua jenis sel glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi. Glia berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milyar neuron. Otak Manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak Manusia adalah suatu organ yang bekerja mengkoordinasikan seluruh yang terjadi di dalam tubuh, kepribadian, metabolisme, tekanan darah, hormone, emosi, ingatan, bekerja melebihi komputer manapun didunia ini. Kelainan kecil pada otak akan mempengaruhi aktifitas tubuh, karenanya otak harus selalu dijaga nutrisinya dan dijaga kesehatannya dan mengembangkannya, dengan berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 ponds), menerima 20% curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energy setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energy dalam seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksida glukosa. Berikut ini gambar otak manusia. Gambar 1. Otak Manusia Otak manusia dewasa beratnya rata-rata sekitar 3 lb (1,5 kg) dengan ukuran sekitar sentimeter kubik (cm 3) pada wanita dan 1260 cm 3 pada pria, meskipun ada variasi individu sub stansial. Otak pria berada pada rata-rata 100 g lebih berat daripada wanita, bahkan

6 ketika dikoreksi untuk perbedaan ukuran tubuh otak ini sangat lembut, memiliki konsistensi yang mirip dengan gelatin lunak atau tahu perusahaan. Meskipun disebut sebagai "materi abu-abu", korteks hidup adalah merah muda-krem dalam warna dan sedikit off-putih di interior. Foto di sebelah kanan menunjukkan irisan horizontal kepala orang dewasa, dari National Library of Medicine's Visible Human Project. Dalam proyek ini, dua mayat manusia (dari seorang pria dan wanita) yang beku dan kemudian iris tipis menjadi beberapa bagian, yang difoto secara individual dan digital slice di sini adalah diambil dari jarak kecil di bawah bagian atas otak, dan menunjukkan korteks cerebral (lapisan seluler rumit di bagian luar) dan bagian putih yang mendasari, yang terdiri dari saluran serat myelinated bepergian ke dan dari korteks otak. Pada usia 20, seorang pria memiliki sekitar km dan seorang wanita, sekitar km akson myelinated di otak mereka. Belahan otak membentuk bagian terbesar dari otak manusia dan terletak di atas sebagian besar struktur otak yang lain. Ditutupi dengan lapisan kortikal dengan topografi yang berbelit-belit. Di bawah otak besar terletak batang otak, yang menyerupai tangkai pada otak yang terpasang. Pada bagian belakang otak, di bawah otak besar dan di belakang batang otak, adalah, otak struktur dengan permukaan horizontal berkerut yang membuatnya tampak berbeda dari daerah otak lainnya. Struktur yang sama yang hadir pada mamalia lain, meskipun otak tidak begitu besar relatif ke seluruh otak. Sebagai aturan, semakin kecil otak besar, korteks kurang rumit itu. Korteks seekor tikus atau mouse hampir sepenuhnya mulus. Korteks lumba-lumba atau paus, di sisi lain, adalah lebih rumit daripada korteks manusia. Cerebral Cortex Corpus Callosum Thalamus Gambar 2. Struktur Otak Manusia

7 Fitur yang dominan dari otak manusia adalah corticalization. Korteks serebral pada manusia begitu besar sehingga membayangi setiap bagian lain dari otak. Sebuah struktur beberapa sub kortikal menunjukkan perubahan yang mencerminkan kecenderungan ini. Otak kecil, misalnya, memiliki zona medial dihubungkan terutama ke daerah motor sub kortikal, dan zona lateral dihubungkan terutama korteks. Pada manusia zona lateral mengambil sebagian kecil yang jauh lebih besar dari otak kecil daripada di kebanyakan spesies mamalia lainnya. Corticalization tercermin dalam fungsi serta struktur. Pada tikus, operasi pengangkatan seluruh korteks serebral daun hewan yang masih mampu berjalan-jalan dan berinteraksi dengan lingkungan. Dalam kerusakan, korteks otak manusia sebanding menghasilkan keadaan koma permanen. Korteks serebral hampir simetris dalam bentuk lahiriah, dengan belahan otak kiri dan kanan. Anatomi konvensional membagi masing-masing belahan menjadi empat lobus "lobus", lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan oksipital. Adalah penting untuk menyadari bahwa kategorisasi ini tidak benar-benar timbul dari struktur dari korteks sendiri lobus diberi nama setelah tulang tengkorak yang menimpa. Ada satu pengecualian perbatasan antara lobus frontal dan parietal digeser mundur ke sulkus pusat, lipatan mendalam yang menandai baris dimana somatosensori korteks primer dan korteks motor utama datang bersama-sama. Para peneliti yang mempelajari fungsi korteks membaginya ke dalam tiga kategori fungsional daerah, atau kawasan. Salah satu terdiri dari daerah sensoris primer, yang menerima sinyal dari saraf sensorik dan saluran dengan cara inti relay di talamus. daerah sensori primer meliputi wilayah visual lobus oksipital, area pendengaran di lobus temporal, dan daerah somatosensori di lobus parietal. Sebuah kategori kedua adalah area motor utama, yang mengirimkan akson ke motor neuron di batang otak dan tulang belakang akord. Daerah ini terletak di bagian belakang lobus frontal, tepat di depan area somatosensori. Kategori ketiga terdiri dari bagian sisa korteks, yang disebut area asosiasi. Daerah ini menerima input dari daerah sensorik dan bagian bawah otak dan terlibat dalam proses kompleks yang disebut persepsi, pikiran, dan pengambilan keputusan. Jumlah korteks asosiasi, relatif terhadap dua kategori lainnya, meningkat secara dramatis sebagai salah satu pergi dari mamalia sederhana, seperti tikus dan kucing, untuk yang lebih kompleks, seperti simpanse dan manusia.

8 Korteks otak pada dasarnya adalah lembaran jaringan saraf, dilipat dengan cara yang memungkinkan area permukaan besar agar sesuai dalam batas-batas tengkorak. Setiap belahan otak, pada kenyataannya, memiliki luas permukaan total sekitar 1,3 meter persegi. Anatomi masing-masing panggilan kortikal melipat sulcus, dan daerah lipatan halus antara gyrus sebuah. Kebanyakan otak manusia menunjukkan pola yang serupa lipat, namun ada cukup variasi bentuk dan penempatan lipatan untuk membuat otak setiap unik. Namun demikian, pola ini konsisten cukup untuk setiap utama kali lipat untuk memiliki nama, misalnya, "gyrus frontalis superior", "postcentral sulcus", atau "sulkus trans-oksipital". fitur lipat Jauh di dalam otak berbeda. Perbedaan muncul dalam beberapa cara : efek dari kerusakan otak lokal, pola aktivitas daerah terkena saat otak diperiksa menggunakan teknik pencitraan fungsional, konektivitas dengan daerah subkortikal, dan perbedaan regional dalam arsitektur selular korteks. Anatomi menggambarkan sebagian besar bagian-korteks yang mereka sebut ''isocortex sebagai memiliki enam lapisan, tetapi tidak semua lapisan yang nyata di semua daerah, dan bahkan ketika lapisan hadir, ketebalan dan organisasi selular dapat bervariasi. Beberapa ahli anatomi telah membangun peta area kortikal berdasarkan variasi dalam penampilan lapisan seperti terlihat dengan mikroskop. Salah satu skema yang paling banyak digunakan berasal dari Brodmann, yang membagi korteks menjadi 51 wilayah yang berbeda dan masing-masing diberi nomor (anatomi sejak dibagi banyak daerah Brodmann). Sebagai contoh, daerah Brodmann 1 adalah korteks somatosensori primer, Brodmann daerah 17 adalah korteks visual primer, dan area Brodmann 25 adalah cingulate anterior korteks. 2.4 Bagian-Bagian Otak Manusia Pada anatomi otak vertebrata. Otak depan adalah bagian atas dari otak. Pada tahap Gambar 2.3 Otak Besar Manusia

9 perkembangan sistem saraf pusat, otak depan berkembang dan memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali. A. Otak Besar Otak besar adalah bagian depan yang paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan. Belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami gangguan. Bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando. Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang menjadi cerebrum : Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia. 13 Ceraberal Cortex ( Korteks Otak Besar ) Korteks Otak Besar merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari milyar neuron yang msing-masing tersambung ke sekitar sinapsis. Satu millimeter kubik terdapat kurang lebih satu milyar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi. Dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak dan tubuh untuk menemukan reseptor sel tertentu. Gambar.4 Cerebral Cortex Pada Otak Manusia

10 Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks, paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat hingga permukaannya menjadi lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. lapisan korteks terdapat berbagai macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa dan kesadaran. Basal Ganglia ( Ganglia Dasar ) Ganglia dasar merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf yaitu Dendrit dan Neurit. Otak Besar merupakan pusat saraf utamam karena memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktifitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (Inteligensi), ingatan (Memori), kesadaran dan pertimbangan. Secara terperinci aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah anterior padalobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir. Di belakang sulkus entrails merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini kesan atau suara diterima dan diinterpretasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior. Berikut ini gambar dari bagian otak basal ganglia. Gambar 5. Basal Ganglia Pada Otak Manusia

11 B. Diensefalon Diensefalon adalah bagian otak yang terdiri dari : Mid-Diencephalic Territory Pretalamus / Ventral Talamus / Subtalamus, terletak dibawah kelenjar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular nucleus, dan fields of forel. Prethalamus terpola sinyal SHH dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda ke striatum ( caudate nucleus dan putamen ) dalam otak depan, ke thalamus dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam mengendalikan pola konsumsi termasuk defecation dan copulation. Zona limitan intratalamika yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas antara thalamus dan pretalamus. Thalamus / dorsal thalamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi antar belahan otak besar. Hipotalamus merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan sekresi hormone dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan. Epitalamus Pretektum Berikut ini adalah gambar bagian yang bernama Diensefalon : Gambar 6. Bagian Otak Manusia bernama Diensefalon C. Otak Tengah Otak Tengah adalah bagian otak yang mempunyai struktur, sebagai berikut : Tektrum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina.

12 Inferior colliculi, telibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari berbagai nucleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari thalamus yang disebut medical geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran primer. Superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan mata Cerebral peduncle Tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlihat pada system homeostasis dan lintasan reflex Crus cerebri Substantia nigra Berikut ini adalah gambar dari Otak Tengah Manusia : LGN Thalamus Superior Colliculus Eye MidBrain (Lateral Geniculate Nucleus Gateway to the visual cortex ) Gambar 7. Bagian Otak Tengah Manusia D. Otak Belakang Otak Belakang meliputi jembatan varol, sumsum lanjutan, dan otak kecil. Ketiga bagian ini membentuk batang otak. Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar. Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada formasi reticular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem pernafasan, dan saraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga berada pada sumsum ini. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur reflex fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah mengatur gerak reflex, seperti batuk, bersin dan berkedip. Berikut ini adalah gambar Otak Belakang :

13 Gambar 8. Bagian Otak Belakang Manusia E. Otak Kecil Otak Kecil merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak Kecil ini terletak dibawah lobus oksipital serebrum. Otak Kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.jika terjadi cidera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulut. Tidak mampu membedakan apa yang akan diambil dan apa yang dipikirkan untuk mengambilnya, seperti keinginan untuk memakan sosis, ternyata yang diambil hanya sebuah permen. Berikut ini adalah gambar dari otak kecil Manusia : Gambar 9. Otak Kecil Manusia ( terletak pada daerah Cerebrum )

14 2.5 Klasifikasi Pembagian Otak Manusia Menurut Ned Hermann Pembagian otak menurut Ned Hermann ini menjelaskan tentang fungsi yang ada pada otak, pada klasifikasi ini otak dibagi menjadi 4 bagian yaitu otak kanan depan, otak kiri depan, otak kanan belakang, otak kiri belakang. Pertama yaitu bagian kanan depan. Otak kanan depan condong pada kemampuan seperti kemampuan memahami rumusan beberapa pola (Synthesized), kemampuan Berpikir dengan kecerdasan spiritual (Holistic), kemampuan berpikir dengan penggabungan pola-pola (Integrating), kemampuan dalam memprediksi/intuisi (Instuitive). Bagian otak kanan depan menurut Ned Hermann dimana gambar ini menunjukkan empat titik positif yang sangat dibutuhkan manusia setiap harinya, baik dalam menyatukan dan menyelaraskan antara apa yang kita pikirkan dengan mengkoordinasikannya ke bagian otak yang lainnya. Otak kanan depan ini memiliki sebutan bagian otak pintar, karena terdapat holistic. Berikut ini gambar Otak bagian Kanan Depan : Otak Bagian Kanan Depan Synthesized Holistic Integrated Intuitive Gambar 10. Otak Bagian Kanan Depan Kedua yaitu bagian otak kiri depan. Otak kiri depan condong dengan kemampuan Menganalisa (Analitical), Kemampuan berpikir dengan logika (Logic), Kemampuan berpikir berdasarkan fakta nyata (FactBase), Kemampuan secara Kuantitas dalam berpikir (Quantitative). Berikut ini adalah gambar bagian otak kiri depan menurut Ned Hermann :

15 Otak Bagian Kiri Depan Analitical Logic Fact Base Quantitative Otak Bagian Kanan belakang Analitical Logic Fact Base Quantitative Gambar 11. Otak Bagian Kiri Depan Ketiga yaitu bagian otak belakang kanan. Otak bagian kanan belakang condong dengan kemampuan berpikir dan berperilaku sesuai perasaan atau insting (Feeling Base), Kemampuan berpikir dan berperilaku dengan gerakan atau motorik (Kinesthetic), kemampuan berpikir dan berperlilaku dengan kendali emosi (Emotion). Keempat yaitu bagian otak belakang kiri. Otak bagian kiri belakang condong dengan kemampuan merencanakan sesuatu melalui tahapan (Planning), kemampuan berpikir dan berperilaku secara terorganisir (Organized), Kemampuan berpikir dan berperilaku secara rinci (Detailed ), Kemampuan berpikir dan berperilaku secara teratur / bertahap (Sequential ). Berikut ini adalah gambar bagian otak kiri belakang menurut Ned Hermann : Otak Bagian Kiri belakang Analitical Logic Fact Base Quantitative Gambar 12. Otak Bagian Kiri Belakang 2.6 Hubungan Antara Kestabilan Konsentrasi Dengan Otak Manusia Dalam melakukan hal apapun setiap waktu sangat dibutuhkan tingkat konsentrasi yang baik sehingga apa yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih, dalam otak manusia terdapat gelombang frekuensi yang dapat

16 memberikan arti tersendiri dari setiap gelombang frekuensi yang ada di dalam otak, frekuensi tersebut ada empat macam. Pertama, Frekuensi Gamma adalah frekuensi yang terendah dalam amplitude dan gelombang yang paling cepat, frekuensi tersebut terjadi pada saar seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, dan kondisi tersebut terjadi dalam kesadaran penuh. Sebenarnya masih ada lagi seperti hypergamma dan gelombang lambda yang merupakan gelombang frekuensi supranatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa. Kedua, Frekuensi Beta merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh, Frekuensi Beta sendiri terbagi menjadi tiga yaitu High Beta, Beta dan Low Beta. Sensor motor sebenarnya masih masuk kelompok Frekuensi Low Beta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan Frekuensi gelombang jenis ini. Para penderita gangguan tersebut tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting, sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otak bisa menghasilkan getaran sensor motor tersebut. Dan hal tersebut bisa dilakukan dengan Alat Pendeteksi Kestabilan Konsentrasi Otak Manusia dengan teknik neurofeedback. Ketiga yaitu Frekuensi Alpha dan yang keempat adalah Frekuensi Theta.Gelombang frekuensi otak ini berhubungan dengan otak manusia dengan tindakan atau kegiatan yang sedang dilakukannya pada saat itu. Hal ini sangat berpengaruh besar, sehingga banyak cara yang diajukan untuk dapat mencapai kestabilan fokus. Salah satunya yaitu dengan alat yang dapat melatih otak manusia dengan cara menggerakkan bagian depan kanan otak sehingga dapat terdeteksi tingkat kestabilan fokusnya saat itu.

17 Gambar 13. Gelombang Frekuensi Otak Manusia Yang Tidak bisa untuk Konsentrasi atau focus. III. METODE PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini, menggunakan metode literatur yang bersumber terhadap pendukung dari tulisan penelitian ini, dimana didalamnya terdapat literatur tingkat kestabilan konsentrasi otak manusia yang bersumber dari standarisasi para peneliti otak Indonesia berbentuk textbook, dan beberapa artikel tentang kestabilan fokus yang ada di internet. Dimana selain itu, dilakukan juga pengamatan dan observasi secara langsung untuk pengambilan data yang memiliki beberapa data yang diperoleh dari penelitian secara langsung terhadap objek untuk dikaitkan dalam hasil pengukuran dengan menggunakan sistem peralatan, yaitu baik dengan aplikasi neurontechnical maupun bantuan perangkat keras yaitu helmet dan conventer interface yang tersambung dengan sistem aplikasi berbasis komputer, dan diharuskan tersambung ada koneksi ke internet, hal tersebut dikarenakan data penyimpanan secara on-line dengan server pusat. Dimana objek penelitian untuk mengukur daya konsentrasi manusia tersebut diambil beberapa sampel secara random dengan mengelompokan atas tingkatan dewasa dan remaja serta jenis kelamin. Dan selanjutnya setiap sampel tersebut dilakukan uji coba konsentrasi dengan menggunakan aplikasi yang dapat dipilih oleh operator berdasarkan data pengguna yang akan diuji, tentu batasan waktu yang disediakan. Setelah selesai pengguna atau sampel melakukan uji coba, maka dapat dilakukan analisa tingkat konsentrasi seseorang, dan hal tersebut kembali atas kondisi fisik dari pengguna yang di ujicoba tersebut. Dari hasil ujicoba tersebut tentunya dapat dilakukan langkah-langkah untuk dapat meningkatkan kembali daya konsentrasi pada fungsi otak, dengan cara melakukan latihan dari ujicoba tersebut secara bertahap.

18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Prosedur Setting dan Penggunaan Perangkat Lunak Brain Focus Pada fungsi dan tahapan ini dapat dijelaskan tentang software Brain Focus hingga cara menggunakan aplikasi tersebut yang tersambung dengan perangkat keras yang lain yaitu Helmet. A. Cara mensetting Software Brain Focus setelah melakukan installasi : Pertama kali saat menjalankan aplikasi Brain Focus, akan tampil tampilan seperti gambar 14. dibawah ini : Gambar 14. Tampilan Aplikasi Sebelum bisa menggunakan aplikasi ini, user harus memasukkan Site name, Main Contact, dan Site ID. Site diisikan dengan nama pemilik Brain Focus, kemudian Main Contact, mengisi dengan user yang paling sering menggunakan Brain Focus tersebut. Setelah itu yang terakhir Site ID, masukkan id yang didapat saat membeli Brain Focus. Setelah langkah tersebut dilakukan dengan benar maka user baru dapat masuk ke halaman Login. B. Cara menggunakan Software tersebut agar bias ber jalan dengan baik saat pelatihan : Tahapan dari prosedur standar yang digunakan dalam menggunakan Brain Focus, adalah : 1. Klik 2 kali Icon yang berada di Dekstop, sepert ini

19 2. Kemudian Masukkan Username dan Password, tentukan nama coach, pilih jenis gangguan, dan cek pada cek box yang menandakan user tersebut pernah mengikuti pelatihan kestabilan konsentrasi. Apabila semua sudah maka selanjutnya klik tombol login. 3. Setelah itu cek terlebih dahulu koneksi ke internet, menggunakan game Brain Focus harus terhubung dengan internet. Jika tidak ada koneksi jaringan internet, maka game yang ada untuk melatih kestabilan konsentrasi tidak dapat digunakan. 4. Jika internet sudah terhubung maka selanjutnya yaitu memilih game untuk melatih tingkat kestabilan konsentrasi. Terdapat 6 game yang memiliki fungsi berbeda. Pada tahap awal user disarankan untuk melatih konsentrasi dengan alur game sebagai berikut : a. Attention of Stamina Beginner Durasi : 5 Menit, User DiharuskanMengumpulkankoinsebanyak-banyaknya. b. Attention of Stamina Intermediate Durasi : 6 Menit, jika hasil konsentrasi user lebih baik dari yang pertama dan koin yang dikumpulkan lebih banyak, maka user dapat melanjutkan ke game berikutnya. c. Attention of Stamina Advanced Durasi : 7 Menit, jika user mampu berkonsentrasi dengan baik dan banyak mengumpulkan dan dianggap lulus pada game ini, maka user dapat meneruskan game berikutnya, untuk melatih tingkat kestabilan konsentrasi dengan berbagai teknik dan game yang berbeda. d. Visual Tracking Beginner Durasi : 5 Menit, game ini melatih user dalam mengkoordinasikan kecepatan berpikir, gerakdan visual dengan baik sehingga dapat menghasilkan tingkat konsentrasi yang baik. Jika berhasil dalam tahapan ini maka user dapat melanjutkan game berikutnya dengan tingkat kesulitan dan gangguan yang lebih sulit. e. Visual Tracking Intermediate Durasi : 6 Menit, game ini melatih user dengan tingkat kesulitan dan gangguan yang lebih sulit dari game sebelumnya, jika user dapat menstabilkan tingkat konsentrasi dengan baik, user dapat melanjutkan game berikutnya. f. Visual Tracking Advanced Durasi : 7 Menit, pada game ini user dilatih menahan konsentrasi dan kecepatan berpikir cepat selama 7 menit, jika berhasil user dapat memainkan game berbeda untk mengembangkan kemampuannya dalam melatih kestabilan konsentrasi.

20 g. Time on Task Beginner h. Durasi : 5 Menit, pada game ini user dilatih untuk dapat konsentrasi pada objek, jika user berhasil melewati latihan ini dengan tingkat konsentrasi yang baik, maka user dapat memainkan game dengan tingkat kesulitan yang lebih sulit. i. Time on Task Intermediate Durasi : 6 Menit, pada game ini user dilatih untuk dapat konsentrasi pada objek, jika user berhasil melewati latihan ini dengan tingkat konsentrasi yang baik, maka user dapat memainkan game dengan tingkat kesulitan yang lebih sulit dengan gangguan yang semakin berat. j. Time on Task Advanced Durasi : 29 Menit, pada game ini user dilatih menahan konsentrasi dan kecepatan berpikir cepat selama 7 menit, jika berhasil user dapat memainkan game berbeda untuk mengembangkan kemampuan dalam melatih kestabilan konsentrasi. k. Short Term Memory Beginner Durasi : 5 Menit, pada game ini user diajarkan untuk dapat mengkoordinasikan gerak dengan tingkat konsentrasinya dengan baik, sehingga dalam kondisi apapun user mampu konsentrasi dengan baik tanpa gerakan yang dapat menggangu konsentrasi user. l. Short Term Memory Intermediate Durasi : 6 Menit, pada game ini user diwajibkan untuk dapat mencapai level tertinggi. Jika user melakukan kesalahan, maka level akan turun, pada game ini melatih memori dan konsentrasi dengan pencapaian target. m. Short Term Memory Advanced Durasi : tidak terhingga, game ini memiliki waktu yang tidak terbatas, user diwajibkan menaikkan tingkat level hingga user kalah. Jika user mampu mencapai level 6 atau enam kali naik level secara terus menerus, maka game diakhiri. n. Dicriminatory Skill Beginner Durasi : 5 Menit, pada game ini user diuji dalam menentukan pilihan secara cepat dengan tingkat konsentrasi yang stabil, user dihadapi dengan batuan-batuan yang nantinya dapat mengganggu user saat berkonsentrasi, jika user berhasil maka user dapat melanjutkan game menuju tingkat kesulitan yang lebih sulit.

21 o. Discriminatory Skill Intermediate Durasi : 6 Menit, pada game ini user dihadapkan dengan banyak batuan yang menuju pesawat user, pada tahap ini batuan tersebut dapat menuju pesawat dengan cepat berbeda padat tingkat kesulitan Beginner. p. Discriminatory Skill Advanced Durasi : 7 Menit, pada game ini user diuji dengan batuan-batuan yang menuju pesawat user dengan kecepatan yang sangat tinggi, jika user mampu untuk menstabilkan konsentrasi dengan baik maka semakin cepat juga batu yang menuju pesawat. q. City Bridge ( City Scene ) Durasi : 29 Menit, pada game ini user bias melatih konsentrasi dengan cara membaca, saat user membaca apakah masih dapat berkonsentrasi dengan baik atau tidak, dengan tahapan ini user dapat melatih tingkat kestabilan konsentrasi saat membaca. r. Motor Skill Beginner Durasi : 5 Menit, pada game ini user diwajibkan untuk mengikuti gerakan si penyihir yang ada pada game tersebut, saat bergerak user dinilai apakah saat bergerak user masih bias menstabilkan konsentrasi dengan baik, jika user mampu maka user dapat melanjutkan ke game berikutnya dengan tingkat kesulitan yang berbeda. s. Motor Skill Intermediate Durasi : 6 Menit, game ini sama seperti game sebelumnya yang membedakan hanya semakin sulit gangguan dan tugas yang harus dilakukan user saat pelatihan berlangsung. t. Motor Skill Advanced Durasi : 7 Menit, game ini adalah tingkat pelatihan terakhi rdengan tingkat kesulitan yang lebih sulit dari sebelumnya. Berikut ini langkah-langkah menggunakan Brain Focus pada saat melaksanakan kegiatan ujicoba dan juga dalam pelatihan : 1. Siapkan helmet, converter interface, bluetooth, PC atau laptop yang sudah di install software Brian Focus, dan cairan anti kalibrasi.

22 2. Semprotkan cairan anti kalibrasi tersebut ke dalam helmet. Seperti pada gambar. 15 : Gambar 15.TampilanPenyemprotancairan anti kalibrasike helmet Brain Focus 3. Kenakan helmet Brain Focus pada kepala user seperti gambar. 16 : Gambar 16. Tahapan pemakaian helmet Brain Focus 4. Hubungkan ujung kabel yang ada pada helmet Brain Focus dengan converter interface, seperti gambar, 17 berikut : Gambar 17. Koneksikabel helmet ke converter interface 5. Selanjutnya, klik tombo lmerah hingga lampu LED berwarna merah, lampu LED berwarna merah menandakan bahwa device siap digunakan. 6. Jalankan aplikasi Brain Focus, dengan cara klik 2x icon : 7. Kemudian akan tampil login awal dan masukkan username dan password, jika berhasil makaakan masuk kedalam home. Didalam home terdapat beberapa menu untuk melatih kestabilan konsentrasi. 4.2 Analisa Penggunaan Alat Pendeteksi Kestabilan Konsentrasi Otak Manusia Bagian ini menjellaskan tentang kegiatan dari sampel pengukuran yang dilakukan secara acak dengan menggunakan Brain Focus terhadap kestabilan konsentrasi pada

23 fungsi otak manusia. Dimana pada contoh sampel yang dilaksanakan denga rincian pada sampel klasifikasi remaja dan dewasa. a. Pengukuran Kestabilan Konsentrasi Pada Anak ADHD ( Attraction Deficit Hyperactivity Disorder ) ADHD ( Attraction Deficit Hyperactivity Disorder ) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi, berbuat dan berbicara tanpa memikirkan akibatnya, dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umumnya. Keadaan ini dijumpai pada 4-12% diantara anak sekolah dan sering ditemukan pada anak remaja Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 30-80% kasus ADHD menetap pada masa remaja, bahkan sampai dewasa.gangguan hiperkinetik yaitu gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini ( sebelum berusia 7 tahun ) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perthatian ( konsentrasi dengan baik ), hiperaktif, dan impulsif. A. Identitas Sampel Remaja Nama Anak : Thomas Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Juli 1994 Anak ke : 2 Agama : Kristen B. Diagnostik Kasus Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa kasus memiliki masalah dalam konsentrasi dikarenakan hiperaktif.selama berada disekolah tidak bisa diam. Sering berbicara walaupun bukan saatnya untuk berbicara. Saat kegiatan belajar sering merasa kehilangan konsentrasi dan sering menggaggu temannya. C. Treatment Yang Diberikan Beberapa treatment yang dilakukan untuk mengatasi kasus ini adalah : 1. Menempatkan anak tersebut dalam suatu ruangan yang tenang. 2. Melakukan pendeteksian tingkat konsentrasinya selama 10 menit, untuk mengetahui apakah anak tersebut bisa berkonsentrasi. 3. Melakukan pelatihan dengan menggunakan Brain Focus selama 1 jam 4. Melatih anak tersebut untuk dapat berkonsentrasi pada satu pusat perhatian yaitu dengan game Brain Focus

24 5. Melatih anak tersebut untuk berkonsentrasi selama 5 Menit tanpa berhenti dengan menggunakan game Brain Focus yaitu Attention Of Stamina. 6. Melatih anak tersebut untuk mencapai target yang telah ditentukan dengan konsentrasinya, sehingga anak tersebut berusaha untuk konsentrasi pada target yang ada untuk melatih ketahanan konsentrasinya dan mengurangi geraknya. 7. Melatih anak tersebut untuk berkonsentrasi dengan membaca dengan menggunakan Brain Focus 8. Memberitahukan orang tuanya untuk menatap anaknya saat berkomunikasi 9. Memberitahukan orang tuanya untuk melakukan pelatihan dengan menggunakan Brain Focus selama 1 bulan secara rutin untuk mengurangi tingkat hiperaktif dan meningkatkan pusat konsentrasinya dalam membaca maupun dalam memperthatikan suatu hal. Pelatihan dilakukan satu minggu 5 kali. D. Hasil Treatment Mengatasi anak hiperaktif tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan proses yang membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan. Namun demikian dari serangkaian treatment yang diberikan, anak sudah menunjukkan perubahan positif seperti berikut : 1. Anak tersebut jauh lebih tenang baik di sekolah maupun di tempat pelatihan. 2. Anak tersebut sudah bisa memahami apa yang gurunya jelaskan, hal ini berarti tingkat kestabilan konsentrasinya sudah membaik. 3. Anak tersebut sudah mulai mengeerti isi bacaan yang dibaca. 4. Anak tersebut jauh lebih sabar, terlihat dari menunggu giliran dengan temannya saat bermain. 5. Anak tersebut mampu untuk berkonsentrasi selama 5 menit dengan baik. 6. Hasil dari pelatihan konsentrasinya sangat baik dilihat dari persentase yang stabil selama tiga kali pelatihan dalam waktu setengah jam. b. Pengukuran Kestabilan dan Ketahanan Konsentrasi Pada Orang Dewasa Kurangnya konsentrasi yang terjadi pada orang dewasa saat ini sudah banyak dialami hanya karena kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi baik untuk otaknya, menurunnya daya tahan konsentrasi, dan sulit untuk fokus pada suatu hal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30-75% kasus ini menetap pada masa remaja bahkan sampai dewasa. Hilangnya konsentrasi ini disebabkan kurangnya sarana untuk melatih konsentrasi setiap hari, atau bisa juga karena tidak bisa melawan dirinya untuk tidak bermalas-malasan. Orang dewasa mengalami hal ini terlihat dari banyak pekerjaan

25 yang tertunda dari sekian banyak pekerjaan yang harusnya selesai pada waktunya, hal ini dikarenakan kurang bisa untuk memusatkan konsentrasi dengan baik. Efek yang terjadi akibat kurang konsentrasi yaitu sulit untuk menentukan prioritas kerjaan untuk dikerjakan dengan konsentrasi yang baik. A. Identitas Orang Dewasa Data Orang Dewasa Nama Orang Dewasa : Antoni Rizal Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 14Maret1985 Anak ke :1 Agama : Islam B. Diagnostik Kasus Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa kasus memiliki masalah dalam konsentrasi dikarenakan sulit memusatkan konsentrasi dengan jumlah kegiatan yang sangat banyak. Sulitn berkonsentrasi dengan baik dikarenakan melemahnya tingkat kestabilan konsentrasi dan menurunnya tingkat optimalisasi pada fungsi otak manusia. C. Treatment Beberapa treatment yang dilakukan untuk mengatasi kasus ini adalah : 1. Melatih ketahanan konsentrasinya selama 5 menit. 2. Melakukan pelatihan tingkat konsentrasinya selama 10 menit, untuk mengetahui apakah dalam waktu 10 menit ketahanan konsentrasinya masih optimal atau menurun. 3. Melakukan pelatihan dengan game Attention Of Stamina yang terdapat pada Brain Focus yang bertujuan untuk melatih ketajaman konsentrasinya. 4. Melakukan pelatihan dengan pencapaian waktu dan target pengumpulan koin, bertujuan untuk melatih konsentrasinya untuk terbagi menjadi 2 tujuan dan tetap dapat berkonsentrasi dengan baik. 5. Melatih meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dengan cara membaca sambil menggunakan Brain Focus. 6. Terus melakukan pelatihan dengan Brain Focus selama satu bulan secara rutin untuk memaksimalkan tingkat kestabilan konsentrasinya dengan baik.

26 D. Hasil Treatment Mengatasi Orang dewasa untuk melatih konsentrasi dengan baik tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan proses yang cukup lama untuk melatih konsentrasi untuk dapat optimal. Namun demikian dari serangkaian treatment yang diberikan sudah menunjukkan perubahan positif, seperti berikut : 1. Sudah dapat berkonsentrasi dengan baik selama 30 menit tanpa terganggu dengan gangguan yang berada disekelilingnya. 2. Sudah bisa menyelesaikan banyak task tanpa harus menunda-nunda. 3. Tingkat kestabilan konsentrasinya sangat baik Pengukuran Kestabilan Konsentrasi antara Kecepatan Gerak Dengan kecepatan berpikir Pada Orang Dewasa Menurunnya tingkat konsentrasi yang ada pada orang dewasa dapat terlihat dari hal-hal kecil seperti kurang tepatnya apa yang dipikirkan dengan apa yang dilakukan, menandakan lemahnya konsentrasi yang dapat berpengaruh pada koordinasi antara kecepatan berikir dan gerak. Hasil penelitian menunjukkan tidak sedikit orang dewasa yang merasakan hal ini, melemahnya kestabilan konsentrasi mengakibatkan lemahnya koordinasi antara otak dan gerak, 75% kasus ini dirasakan pada orang dewasa. Hilangnya pemusatan konsentrasi ini disebabkan kurangnya sarana untuk melatih konsentrasi setiap harinya sehingga tingkat konsentrasi terus menurun. Berikut ini penjabaran tentang analisanya dari contoh sampel kasus. A. Identitas Orang Dewasa Data Orang Dewasa Nama Orang Dewasa : Nanang Qasim Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Desember 1986 Anak ke : 1 Agama : Islam

27 B. Diagnostik Kasus Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa kasus memiliki masalah dalam konsentrasi dikarenakan sulit memusatkan konsentrasi dengan koordinasi antara kecepatan berpikir dengan kecepatan gerak. Sulit berkonsentrasi dengan baik dikarenakan melemahnya tingkat kestabilan konsentrasi dan menurunnya tingkat optimalisasi pada fungsi otak manusia. C. Treatment Yang Diberikan Beberapa treatment yang dilakukan untuk mengatasi kasus ini, adalah : 1. Melatih ketahanan konsentrasinya secara bertahap dimulai dari 5 menit, 10 menit, 15 Menit, hingga 30 menit menggunakan Brain Focus. 2. Melatih koordinasi gerak dengan kecepatan berpikir dengan menggunakan game Visual Tracking dan Short Term Memory dengan waktu bertahap yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit dan tingkat kesulitan yang semakin lama semakin sulit. 3. Mengulangi pelatihan pada tahap tiga secara rutin selama satu bulan penuh dengan jenjang waktu 5 kali dalam seminggu. D. Hasil Treatment Mengatasi orang dewasa untuk melatih konsentrasi harus dterintgerasi dengan kecepatan berpikir dan kecepatan bergerak dengan baik tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan proses yang cukup lama untuk melatih konsentrasi untuk dapat optimal. Namun demikian dari serangkaian treatment yang diberikan sudah menunjukkan perubahan positif, seperti berikut : 1. Sudah dapat berkonsentrasi dengan baik selama 30 menit tanpa terganggu dengan gangguan yang berada disekelilingnya. 2. Sudah mudah berkonsentrasi untuk mengkoordinasikan kecepatan berpikir dengan kecepatan bergerak selama waktu 30 menit. Hal ini dinilai dari mengujinya dengan berpikir, apakah apa yang dipikirkan seperti ingin mengambil kunci mobil dapat terkoordinasikan dengan baik dan mengambil kunci mobil, jika kasus ini belum berkurang biasanya hal tersebut berbeda, misalnya apa yang dipikirkan tidak sama dengan apa yang dilakukan seperti niat ingin mengambil sepatu tetapi bukan sepatu yang diambil tetapi kertas yang diambil. 3. Dengan dilatihnya pusat pengkoordinasian antara berpikir dengan motorik membuat hal ini berpengaruh pada tingkat pemusatan konsentrasinya, sehingga konsentrasinya jauh lebih baik.

28 4.4. Pengukuran Kestabilan Konsentrasi dengan Pengambilan Keputusan Pada Orang Dewasa Pengambilan keputusan merupakan bagian dari hidup manusia dalam menghadapi berbagai masalah untuk pemenuhan berbagai kebutuhan hidupnya.sehingga setiap individu membutuhkan pengambilan keputusan yang tepat.pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang biasa diambil atau dilakukan karena individu menghadapi berbagai permasalahan untuk mempertahankan hidupnya. Pengambilan keputusan merupakan kunci kehidupan dan kegiatan yang paling penting dari semua kegiatan dalam menghadapi berbagai permasalahan untuk dapat mempertahankan hidup. Hal ini diperjelas dari hasil penelitian, sekitar 80% orang dewasa sudah mulai melemah untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat, dikarenakan menurunnya tingkat konsentrasi yang stabil pada fungsi otaknya, sehingga tidak lagi berani untuk mengambil keputusan dengan cepat. Untuk mencegah kasus ini terus berkembang pada orang dewasa, penulis mencoba untuk menyelesaikan kasus ini menggunakan Brain Focus, bagian ini dijelaskan tentang deteksi yang dilakukan pada orang dewasa. Berikut ini penjabaran data orang dewasa sesuai dengan sampel dan kasusnya. A. Identitas Orang Dewasa Data Orang Dewasa Nama Orang Dewasa : Sumestaman Ali Jenis Kelamin : Laki-Laki Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 22Juli 1985 Anak ke : 4 Agama : Islam B. Diagnostik Kasus Dari hasil observasi diperoleh hasil bahwa kasus memiliki masalah dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat itu dikarenakan lemahnya konsentrasi dengan koordinasi antara kecepatan berpikir dengan kecepatan gerak. Sehingga hal ini membuat orang tersebut sulit untuk mengambil keputusan dan tindakan secara cepat. C. Treatment Yang Diberikan Beberapa treatment yang dilakukan untuk mengatasi kasus ini adalah : 1. Melatih ketahanan konsentrasinya secara bertahap dimulai dari 5 menit, 10 menit, 15 Menit, hingga 30 menit menggunakan Brain Focus.

29 2. Melatih koordinasi gerak dengan kecepatan berpikir dengan menggunakan game Discriminatory Skill dengan waktu bertahap yaitu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit dan tingkat kesulitan yang semakin lama semakin sulit. 3. Mengulangi pelatihan pada tahap tiga secara rutin selama satu bulan penuh dengan jenjang waktu 5 kali dalam seminggu. 4. Melatih perkembangan pengambilan keputusannya dengan memberikan pertanyaan yang harus dijawab dengan cepat dan dijelaskan mengapa mengambil keputusan tersebut. 5. Melatih dan memperkuat konsentrasi dalam pengambilan keputusan secara cepat dengan menggunakan game Visual Tracking pada Brain Focus. 6. Melatih pengambilan keputusan dengan bermain game Visual Tracking tersebut dengan waktu 30 menit tanpa istirahat. D. Hasil Treatment Dari treatment yang dilakukan dalam mengatasi Orang dewasa untuk dapat melatih dan merubah tingkat pengambilan keputusannya dengan tingkat kestabilan konsentrasi yang baik tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan proses yang cukup lama untuk melatih konsentrasinya sehingga pengambilan keputusannya dapat optimal. Namun demikian dari serangkaian treatment yang diberikan sudah menunjukkan perubahan positif seperti berikut : 1. Dengan mengikuti pelatihan selama 1 bulan orang dewasa tersebut mampu untuk berkonsentrasi dengan baik, sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. 2. Orang dewasa tersebut sudah mampu untuk berspekulasi dengan cermat. 3. Terjadi peningkatan pada pola pikir dan tingkat kestabilan konsentrasi. V. PENUTUP Berdasarkan hasil dari analisa dan uji coba terhadap sampel data dengan menggunakan sistem peralatan Brain Focus,sebagaimana yang telah diuraikan terdahulu, dapat diberikan suatu kesimpulan, bahwa : 1. Adanya penurunan tingkat kestabilan konsentrasi pada anak ADHD ( Attention Deficit Hyperactivity Disorder ) itu disebabkan karena anak remaja tersebut sangat aktif sehingga anak tersebut tidak dapat memusatkan pikirannya. Cara mengatasinya yaitu dengan membuat anak tersebut berada dalam keadaan tenang, kemudian melatihnya untuk bisa konsentrasi panjang dalam waktu 30 menit, karena semakin

A. Bagian-Bagian Otak

A. Bagian-Bagian Otak A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan mengkoordinir

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A

Lebih terperinci

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon

Lebih terperinci

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh. Otak manusia mengedalikan semua fungsi tubuh jika otak sehat maka akan mendorong kesehatan tubuh serta akan menunjang

Lebih terperinci

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas

Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas Lobus Otak dan Fungsinya Lobus Frontal Lobus frontal adalah rumah bagi pemikiran kognitif kita, dan itu adalah proses yang menentukan dan membentuk kepribadian seorang individu. Pada manusia, lobus frontal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF. Sel Saraf SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Bio Psikologi Modul ke: Fakultas Psikologi SISTEM SENSORI MOTOR 1. Tiga Prinsip Fungsi Sensorimotor 2. Korteks Asosiasi Sensorimotor 3. Korteks Motorik Sekunder 4. Korteks Motorik Primer 5. Serebelum dan

Lebih terperinci

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Saraf Manusia ; neuron Sistem saraf PENGATUR fungsi tubuh

Lebih terperinci

II. Deskripsi Kondisi Anak

II. Deskripsi Kondisi Anak I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian

Lebih terperinci

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si

Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi. Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Akar Biologi dalam Ilmu Psikologi Dra. Rahayu Ginintasasi,M.Si Sistem Saraf Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan reaksi terhadap berbagai rangsangan,

Lebih terperinci

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB

FUNGSI LUHUR. Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR Oleh : dr. Euis Heryati Mata Kuliah: ANATOMI OTAK; Pertemuan ke 9&10; Jurusan PLB FUNGSI LUHUR FUNGSI YANG MEMUNGKINKAN MANUSIA DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN JASMANI DAN ROHANI SESUAI DENGAN NILAI

Lebih terperinci

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor

PSIKOLOGI. Sistem Sensorimotor MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. Mampu menjelaskan sistem sensorimotor MODUL PERKULIAHAN Sistem Sensorimotor Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PSIKOLOGI PSIKOLOGI 11 MK61045 Abstract Membahas tentang sistem sensorimotor Kompetensi Mampu menjelaskan sistem

Lebih terperinci

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

SISTEM SARAF PADA MANUSIA TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF PADA MANUSIA Disusun oleh: Iis Nur Aisyah 24101020 Santi Nursamsiyah 24101048 SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2013 1. Sistem saraf Sistem saraf merupakan salah

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan

Lebih terperinci

SISTEM SARAF MANUSIA

SISTEM SARAF MANUSIA SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur

Lebih terperinci

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Modul ke: Persepsi Bentuk Fakultas 01FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1

BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 Dattar Isi BAB 1 PENGANTAR PSIKOLOGI FAAL 1 A. PENGERTIAN 2 B. PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI 3 c. PERILAKU BIOLOGIS 6 D. PERKEMBANGAN PERILAKU (INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENETIK DAN PENGALAMAN) 10 BAB 2 SISTEM

Lebih terperinci

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan

[Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan 1 [Amazing] Inilah 50 Keunikan Tubuh Manusia yang Mengagumkan Tubuh manusia benar-benar mengagumkan. Jika kita berusaha untuk menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik serta mempraktekan gaya hidup sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 %

BAB I PENDAHULUAN. usia lanjut di Indonesia diperkirakan antara tahun sebesar 414 % BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari angka harapan hidup penduduknya. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, memiliki

Lebih terperinci

Sudah benarkah cara belajar Anda?

Sudah benarkah cara belajar Anda? Sudah benarkah cara belajar Anda? Setelah mengevaluasi jawaban ujian mahasiswa, saya bisa menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa kurang membaca dan tidak mampu menulis!!. Hal ini dapat dilihat dari

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian. usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria inklusi dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang lansia dengan usia minimal 60 tahun yang telah memenuhi kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah sebuah proses dimana kita menghasilkan atau mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru. Memori adalah proses menyimpan pengetahuan tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar dan melihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar dan melihat 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar dan melihat retensi siswa dengan menggunakan strategi peta konsep. Data penelitian

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

Pertemuan 3 MEMAHAMI PEMAKAI

Pertemuan 3 MEMAHAMI PEMAKAI Pertemuan 3 MEMAHAMI PEMAKAI Contoh Permainan Mobil Bayangkan usaha untuk mengemudi suatu mobil dengan menggunakan sekedar 'keyboard' komputer. Empat panah kunci adalah digunakan untuk mengemudikan, bar

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Persepsi Modul 1 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Persepsi dapat diartikan sebagai bagaimana

Lebih terperinci

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagan 1.1. Bagan Penyebab Gangguan Kesulitan Belajar (Sumber: Koleksi Penulis) BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan dan lingkungan sosial yang baik perlu diperhatikan bagi orangtua untuk anak-anak mereka. Kesehatan dan lingkungan sosial terhubung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waktu Reaksi 2.1.1 Definisi Waktu Reaksi Waktu reaksi merupakan jarak waktu antara diberikannya stimulus dengan kontraksi otot pertama setelah stimulus diberikan. 4,5 Waktu

Lebih terperinci

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis & Sistem Limbik Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes Formatio Reticularis Jaring yang membentang sepanjang sumbu susunan saraf pusat dari medulla spinalis sampai cerebrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa anak-anak merupakan masa penting dalam proses pertumbuhan. Dalam kehidupan sehari-hari dunia anak tidak terlepas dari bermain dan belajar. bermain merupakan suatu

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I-1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I-1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas pendahuluan tugas akhir yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi dan sistematika pembahasan. I.1 Latar Belakang Manusia masih

Lebih terperinci

Sensasi dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses

Lebih terperinci

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda.

Saya berharap bahwa dengan Paket CD ini anda mendapatkan sesuatu yang mudah dalem meningkatkan kecerdasan anda. Paket CD Brain Booster-Kecerdasan, Konsentrasi, Daya Ingat dan Kreativitas ini adalah Produk Best Seller, anda dapat memilih audio sesuai dengan kebutuhan anda dalam meningkatkan kemampuan otak. Ada 5

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Aktivitas Fisik a. Definisi Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik

Lebih terperinci

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009

SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009 SETYO WAHYU WIBOWO, dr. Mkes Seminar Tuna Daksa, tinjauan fisiologis dan pendekatan therapiaccupressure, KlinikUPI,Nov 2009 TUNA DAKSA Tuna Daksa(cacat tubuh) adalah kelainan pada tulang, otot atau sendi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh?

PENDAHULUAN. Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh? PENDAHULUAN Ada anggapan bhw krn aktivitas jasmani mengakibatkan anak bodoh? Kecerdasan adlh bawaan sejak lahir, yg perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan & interaksi individu dg lingkungan Out bound

Lebih terperinci

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Bio Psikologi. Firman Alamsyah, MA. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Bio Psikologi Modul ke: SISTEM VISUAL 1. Prinsip umum persepsi visual 2. Cahaya Memasuki Mata dan Mencapai Retina 3. Retina dan Translasi Cahaya 4. Dari Retina ke Korteks Visual Primer 5. Melihat Batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan merupakan salah satu hal penting dalam proses pertumbuhan anak usia 10-12 tahun karena pada usia tersebut anak mulai mengalami perubahan baru, baik secara

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

TUGAS 3 SISTEM PORTAL

TUGAS 3 SISTEM PORTAL TUGAS 3 SISTEM PORTAL Fasilitator : Drg. Agnes Frethernety, M.Biomed Nama : Ni Made Yogaswari NIM : FAA 113 032 Kelompok : III Modul Ginjal dan Cairan Tubuh Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

Lebih terperinci

AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN

AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN AGAR MENDAPAT LEBIH DARI YANG ENGKAU INGINKAN 11 Februari 2009 Mari kita ubah SKK (Sikap, Konsentrasi dan Komitmen) Pertama : SIKAP Sikap merupakan kependekan dari SI = EMOSI; KA = TINDAKAN; P = PENDAPAT,

Lebih terperinci

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind)

Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. (Peace Of Mind) Review Buku Peace of Mind 1 Membangkitkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar (Peace Of Mind) Otak merupakan organ dalam tubuh manusia yang sangat penting. Otak merupakan anugerah istimewa dari sang pemberi hidup

Lebih terperinci

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Latar perkembangan perubahan. Model berfikir empirik positif materialis Ilmu berdasarkan bukti empirik

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari proses belajar. Memori atau mengingat sangat berkaitan dengan proses belajar. Belajar dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

ANATOMI GANGLIA BASALIS

ANATOMI GANGLIA BASALIS ANATOMI GANGLIA BASALIS Basal Ganglia terdiri dari striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Nukleus pedunkulopontin tidak

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta ea/sistem saraf/sma/2013 1 Sistem Koordinasi 1. Sistem saraf 2. Sistem hormon 3. Sistem indera ea/sistem saraf/sma/2013

Lebih terperinci

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si

ABSTRAK. Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si 1 ABSTRAK Pemodelan Kecerdasan Buatan Untuk Pengenalan Citra Elektrokardiografi (EKG) Oleh: Imam Tazi, M.Si Penelitian kecerdasan buatan untuk mengenali pola semakin banyak dilakukan dan dibutuhkan. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apa Itu Mata? 2. Jelaskan Bagian-Bagian dari Mata beserta fungsinya! 3. Bagaimana Mata Bisa Bekerja? BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alat Optik merupakan salah satu alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan, dan hukum pembiasan cahaya untuk membuat suatu bayangan suatu benda.

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis. PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Perkembangan Sepanjang Hayat

Perkembangan Sepanjang Hayat Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Akhir dalam Aspek Fisik dan Kognitif Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode remaja merupakan suatu periode terjadinya perubahan fisik, kognitif, dan kematangan sosial yang kritis dari masa anak-anak ke dewasa. Perubahan kognitif

Lebih terperinci

PERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar

PERINGAT AN KERAS. Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar Powerpoint ini hanya digunakan utk perkuliahan PU saja. Beberapa sumber gambar mempunyai hak cipta yg tidak bisa ditelusuri satu persatu, utk itu mohon tidak menyebarluaskan atau mengunggah powerpoint

Lebih terperinci

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area

Lebih terperinci

Ellen Prima, S.Psi., M.A.

Ellen Prima, S.Psi., M.A. Modul ke: Mekanisme - Mekanisme Persepsi Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengantar Menurut kamus besar kata mekanisme dapat diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

tahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan

tahun 2005 adalah orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi orang dan 3). Di Indonesia, berdasarkan access economics pty limited jumlah penderita demensia pada tahun 2005 adalah 606.100 orang, diprediksi pada tahun 2020 menjadi 1.016.800 orang dan pada tahun 2050 menjadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)?

PENDAHULUAN. Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? PENDAHULUAN Mengapa Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction)? Human Computer Interaction (HCI = IMK) merupakan studi tentang interaksi antara manusia, komputer dan tugas/ task. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini banyak dijumpai berbagai macam gangguan psikologis yang terjadi pada anak-anak, diantaranya adalah ganguan konsentrasi (Attention Deficit Disorder) atau yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan,

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL

TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL TUGAS MAKALAH KELOMPOK LOBUS TEMPORAL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Neurologi KELOMPOK 7 : Hartarti Rabecca Sianturi 190110080023 Nita Anja 190110080027 Lamia Irhammy 190110080029 Aulia Hanafitri

Lebih terperinci

GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan

GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI. Pendahuluan GANGGUAN KESADARAN PADA EPILEPSI Pendahuluan Epilepsy dapat menyebabkan gangguan kesadaran yang transient mulai dari gannguan kesiagaan ringan sampai hilangnya kesadaran. hal ini disebabkan terdapatnya

Lebih terperinci

Copyright

Copyright Copyright www.tipsbayi.com Informasi dalam ebook ini tidak boleh direproduksi dan dijiplak dengan cara apapun termasuk mencetak, mem-fotokopi, mendownload dan mengirim secara elektronik tanpa izin dari

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anngi Euis Siti Sa'adah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anngi Euis Siti Sa'adah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan kependekan dari attention deficit hyperactivity disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang, Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output SISTEM SARAF Gambar SEM kesepadanan antara sebuah sel saraf (neuron) dan mikroprossesor (chip) - 1 cm kubik otak > 50 juta sel saraf - sistem saraf dan sistem endokrin bekerjasama dan berinteraksi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.

BAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting, banyak faktor internal maupun external yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, salah satunya adalah kematangan

Lebih terperinci

Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca

Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca Menyeimbangkan Fungsi Kerja Otak Kanan dan Otak Kiri dalam Pembelajaran Membaca A. Pendahuluan Diposting oleh : Zikwan, S.Pd. Secara neurobiologis, otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf atau neuron

Lebih terperinci

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET Pendahuluan Prestasi olahraga yang tinggi perlu terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Salah satu faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang semakin berkembang dan peningkatan berbagai macam teknologi yang memudahkan semua kegiatan, seperti diciptakannya remote control, komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu yang serba cepat. Baik dalam aktivitas pekerjaan, kehidupan rumah tangga dan kebutuhan makan dalam sehari-hari. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebagian orang, bangun pagi adalah hal yang mudah, tidak perlu alarm, tidak perlu dibangunkan, mereka akan bangun pada waktu yang baik dan memiliki banyak energi

Lebih terperinci

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan

Lebih terperinci

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) URL : http://e-jurnalmitrapendidikan.com JMP Online Vol 1, No. 10, 1021-1030. 2017 Kresna BIP. ISSN 2550-481 DESKRIPSI PENGGUNAAN OTAK KIRI DAN OTAK KANAN PADA PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan.

Lebih terperinci

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula

Lebih terperinci