KENYAMANAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMAKAIAN RANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK PENJAHIT
|
|
- Indra Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KENYAMANAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMAKAIAN RANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK PENJAHIT Ahmad 1 ABSTRACT This Article explains the outputs of the chair prototype research and do not explains the process of the chair design. Based on the obtained data, further is performed design of a chair and make its prototype. The result of the examination to some respondents during 60 minutes shows that sewing in the old chair average 116 pulses/minute, while using the new one is 104 pulses/minute. The frequency of sitting position change decreases from 13 times in the old chair to be 5 times in the new one. The questionnaire shows that using the new design gives better conformity than the old one. In this case, it can be concluded that sewing in the new design chair gives better conformity and increases the production comparing with using the old one. Keywords: conformity, working productivity, ergonomic chair ABSTRAK Artikel menjelaskan hasil pengujian prototipe kursi dan tidak menjelaskan proses perancangan kursi. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan perancangan kursi dan membuat prototipenya. Hasil pengujian terhadap beberapa responden selama waktu 45 menit menunjukkan bahwa menjahit mengunakan kursi lama rata-rata 116 denyut/menit sedangkan kursi rancangan baru 104 denyut per menit. Banyaknya perubahan posisi duduk menjahit kursi lama rata-rata 13 kali sedangkan dengan kursi rancangan baru, frekuensi perubahan posisi duduk menurun menjadi 5 kali. Dari hasil kuesioner, kursi rancangan baru memberikan kenyamanan dibanding kursi lama Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menjahit menggunakan kursi rancangan baru menghasilkan tingkat kenyamanan yang lebih baik dan dapat meningkatkan produktivitas dibandingkan dengan kursi lama. Kata kunci: nyaman, produktivitas kerja, kursi ergonomi 1 Dosen Honorer Akademi BSI, Jakarta 10 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
2 PENDAHULUAN Di Indonesia, pekerjaan menjahit merupakan salah satu pekerjaan yang ditekuni oleh banyak orang, baik secara individu maupun bekerja di industri konveksi. Kelompok pekerja itu sering mengalami keadaan postur yang kaku dan beban otot yang statis akibat tugas yang berulang-ulang dengan kecepatan produksi yang tinggi. Dari hasil survei awal dengan kuesioner terhadap 58 orang responden pada industri konveksi dengan lama kerja delapan jam sehari yang mengalami sakit bahu 83%, pinggang 72%, dan kaku leher 74%. keluhan lainya pada daerah kaki dan pantat. Untuk mengatasi keluhan tersebut, penjahit menggunakan bantalan dari kain bekas untuk mendapatkan keseimbangan dan mengurangi panas akibat kontak daerah pantat dan tempat duduk dari kayu. Bagi yang bekerja menggunakan kursi plastik, menyusun tiga kursi sekaligus guna mendapatkan posisi kerja yang rileks. Pemakaian kursi yang dirancang berdasarkan data antropometri dapat meminimalkan persoalan medis yang selama ini dialami penjahit. Penggunan kursi yang tidak sesuai dengan dimensi tubuh menimbulkan cepat lelah. Kursi yang terlalu tinggi menyebabkan terjadinya hambatan pada sirkulasi darah daerah paha dan mengurangi keseimbangan duduk akibat kaki tidak menapak dengan baik pada pedal kaki mesin jahit. Kursi yang terlalu rendah menyebabkan sikap paha miring ke atas dan menegang, tubuh cenderung semakin membungkuk sehingga otot perut terganggu yang menyebabkan terganggunya aliran pernapasan. Kursi yang dipakai selama ini, menurut pengamatan, juga menyebabkan penjahit terpaksa mengangkat lengan dan bahu guna menyesuaikan dengan tinggi permukaan mesin jahit sehingga terjadi ketegangan pada otot bahu dan momen yang besar pada daerah pinggang karena tubuh cenderung membungkuk ke depan. Artikel hanya difokuskan pada hasil pengujian lapangan prototipe kursi untuk mengetahui keergonomisan kursi rancangan dibandingkan dengan pemakaian kursi lama yang dipakai oleh penjahit di PT Gen Hut. Beberapa aspek ergonomis yang diteliti sebagai acuan keergonomisan rancangan meliputi jumlah denyut jantung penjahit, perubahan posisi duduk, dan produktivitas kerja selama satu jam kerja. Sebelum melakukan pengujian pada beberapa responden terpilih, kursi rancangan baru tersebut dipakai terlebih dahulu oleh responden yang dipilih secara acak sebagai masa penyesuaian selama 3 (tiga) bulan. Tujuan penelitian adalah penilaian kenyamanan kursi rancangan berdasarkan aspek ergonomis yang meliputi jumlah denyut jantung, frekuensi perubahan posisi duduk, dan jumlah produksi selama waktu tertentu dibandingkan dengan kursi lama yang digunakan oleh para penjahit yang bekerja di industri konveksi PT Gen Hut. Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 11
3 PEMBAHASAN Ergonomi Salah satu cabang ilmu yang menghubungkan antara kondisi manusia dan proses perancangan adalah ergonomi. Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani, Ergon (kerja) dan Nomos (hukum). Secara umum dapat dijelaskan arti ergonomi adalah bagaimana cara kerja yang membawa hasil optimal dengan mengeluarkan energi minimal. Lingkup ergonomis dalam praktiknya mencakup beberapa topik utama, yaitu karakteristik khusus manusia yang terdiri dari fisik, seperti ukuran tubuh, kemampuan fisik, sikap kerja; Psikologis, yaitu kemampuan menerima respons, reaksi atas suatu pekerjaan, dan pembuatan keputusan. Ergonomi merupakan aktivitas dari berbagai multidisiplin ilmu yang mencakup teknik, psikologi, ilmu kedokteran, fisioterapi, arsitek, dan pengetahuan tentang anatomi, biomekanik, fisiologi, antropometri, dan kinesiologi yang dipergunakan untuk memecahkan permasalahan ketegangan dan ketidaknyamanan di tempat kerja, di rumah, di sekolah, maupun di kantor. Dalam mendesain tempat kerja, prinsip ergonomis yang sering dijadikan pertimbangan bagi bentuk tempat kerja adalah proses kerja yang dilaksanakan, peralatan yang dipergunakan di dalam proses, lingkungan sekitar yang akan mempengaruhi performa kerja, dan menentukan hasil yang diperoleh, serta modifikasi pada tempat kerja untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan pada pekerja. Kriteria Ergonomis 1. Kriteria Biomekanik Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mekanika dari gerakan tubuh manusia, merupakan kombinasi antara ilmu mekanika, antropometri, biologi, dan fisiologi. Perhatian dalam biomekanika pada persoalan kekuatan kerja otot dan daya tahan jaringan tubuh terhadap beban yang tergantung pada posisi anggota tubuh yang bekerja, arah gerakan kerja, perbedaan kekuatan antarbagian tubuh, dan usia. Analisis biomekanik diperlukan untuk memberikan gambaran dan solusi yang diperlukan dengan tujuan mengurangi gaya dan momen yang harus diterima oleh tubuh untuk menghindari kecelakan kerja dan kelelahan. 2. Kriteria Fisiologi Salah satu cara untuk mengukur tingkat kelelahan/kenyamanan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, misalnya pada kasus kerja penjahit adalah menggunakan denyut jantung. Menurut Granjen (1993), beban dari suatu aktivitas dapat diukur dengan jumlah denyut jantung saat melakukan aktivitas tersebut. Denyut jantung dapat juga digunakan untuk memperkirakan kondisi fisik atau derajat kesegaran jasmani 12 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
4 seseorang serta mengukur kelelahan yang terjadi dari suatu aktivitas yang dilakukan. Hubungan antara denyut jantung dengan jenis beban kerja dapat dilihat dari tabel berikut. No. Assesment of Work Load Tabel 1 Denyut Jantung Sebagai Media Pengukur Beban Kerja Oxygen Consumption (litres/min) Lung Ventilation (litres/min) Rectal Temperature ( 0 C) Heart Rate (pulses/min) 1 Resting 0,25-1, , Low 0, , Moderate 1-1, , High 1, , Very high 2-2, , Extremely high 2, >39 >175 Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut. a. Merasakan denyut jantung pada pembuluh darah arteri radial pergelangan tangan. b. Mendengarkan denyut dengan stethoscope. c. Menggunakan alat pulsa meter dengan keluaran berupa sinyal eletrik. d. Mengunakan alat EKG untuk mengukur signal eletrik yang diukur dari otot jantung pada permukan kulit dada. 3. Kriteria Psikofisik Pengukuran kriteria itu dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada responden terpilih. Pengisian kuesioner menghasilkan pendapat subjektif responden yang diteliti menyangkut masalah kenyamanan dan keluhan yang dirasakan dalam melakukan suatu aktivitas. Hasil kuesioner dapat digunakan untuk menilai suatu desain produk sudah memenuhi kriteria ergonomis menurut penggunanya atau belum. 4. Kriteria Frekuensi Perubahan Posisi Duduk Pengukuran kriteria itu dilakukan dengan mengamati langsung frekuensi perubahan posisi duduk per satuan waktu kerja. Hasil pengamatan itu juga dapat memberikan indikasi keergonomisan perkakas (kursi) kerja yang digunakan. Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 13
5 5. Kriteria Kuantitas Hasil Kerja (Produksi) Pada pengujian itu, dihitung kuantitas output, misalnya dengan jumlah produk yang dapat diselesaikan dalam suatu waktu tertentu. Output tersebut dapat mencerminkan tingkat kelelahan/ketelitian kerja saat menggunakan suatu perkakas kerja. Pengumpulan data untuk perancangan kursi dalam penelitian ini dilakukan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan meliputi data antropometri penjahit sebagai acuan untuk menentukan dimensi utama kursi, data uji petik posisi duduk, data dimensi mesin jahit, data dimensi kursi lama. Pada proses pengujian, penggunaan kursi rancangan baru dilakukan secara bergantian dengan kursi lama dengan tenggang waktu 5-7 menit dan masing-masing kursi digunakan selama waktu 1 jam kerja. Pengukuran denyut jantung dengan alat neissei, dilakukan sebanyak tiga kali pengukuran, yaitu pada saat sebelum kerja (pagi hari), saat setelah menggunakan kursi lama, dan saat setelah menggunakan kursi rancangan baru. Untuk pengamatan frekuensi perubahan posisi duduk, dikhususkan pada pengamatan yang mudah dilihat, seperti gerakan kaki keluar dari pedal kaki atau menggantung di kaki mesin dan perpindahan posisi duduk saat bekerja. Pengamatan data jumlah produksi dalam satu jam kerja dihitung dari hasil jahitan tali ikat pinggang celana yang jumlah total per celananya ada lima (5) tali ikat pinggang. Pengisian kuesioner kenyamanan disertai wawancara setelah bekerja menggunakan kursi selama waktu tertentu. Pengamatan tersebut menggunakan pengukur waktu yang dapat di atur. Kursi rancangan baru yang diuji adalah kursi dengan persentil 5 popliteal. Ketinggian mesin jahit yang dipakai 76 cm dan sadel kaki 11 cm sedangkan ukuran kursi yang diuji dari hasil penelitian sebagai berikut. Dimensi Kursi Kursi Lama (yang biasa dipakai) Cm Kursi Rancangan Baru Cm Tinggi kursi Lebar kursi Tebal alas duduk - 3 Kedalaman kursi 18,5 28 Pengukuran Denyut Jantung Penjahit Pengukuran denyut jantung dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap responden, yaitu sebelun kerja, setelah menjahit dengan kursi lama, dan setelah menjahit dengan kursi baru. Pengukuran denyut jantung menggunakan alat Nessei yang diletakan pada pergelangan tangan setelah bekerja 1 jam kerja. 14 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
6 Tabel 2 Rangkuman Hasil Pengukuran Denyut Jantung No Data Sebelum Kerja (denyut/menit) Kursi Lama (denyut/menit) Kursi Baru (denyut/menit) 1 Min Max Mean Dev standar 6,27 7,95 5,6 Tabel 3 Perbedaan Rata-rata Hasil Pengukuran Denyut Jantung No Kondisi Beda rata-rata (denyut/menit) 1 Sebelum kerja vs menjahit memakai kursi lama 33 2 Sebelum kerja vs menjahit memakai kursi baru 21 3 Menjahit memakai kursi lama vs kursi baru 12 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah denyut jantung sebelum kerja, menjahit dengan kursi lama, dan dengan memakai kursi baru, dilakukan uji statistik dengan dengan uji T untuk dua kondisi berpasangan dengan bantuan SPSS 11.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. a. Hipotesis Ho : Kedua rataan denyut jantung memakai kursi lama dan baru adalah sama H1 : Kedua rataan denyut jantung memakai kursi lama dan baru adalah berbeda b. Dasar Pengambilan Keputusan Jika probabilitas > 0,05 maka terima Ho Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak c. Analisis Hasil Uji Hipotesis Dari hasil uji statistik, diketahui bahwa t hitung adalah dengan probabilitas 0,000 karena probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, rata-rata denyut jantung dengan kursi lama dan dengan kursi baru adalah berbeda secara signifikan. Berdasarkan Tabel 3, beda rata-rata denyut jantung mengunakan kursi lama dengan kursi baru adalah 12 denyut/menit. Dengan demikian, menjahit dengan kursi lama akan mengakibatkan kelelahan lebih besar dibandingkan dengan kursi baru. Jika memperhatikan jumlah pulsa jantung penjahit maka kondisi kerja menjahit termasuk kedalam kelompok beban kerja moderate. Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 15
7 Pengukuran Jumlah Produksi Penilaian terhadap banyaknya jumlah output hasil menjahit diamati pada penjahit yang menjahit pada bagian finishing, yaitu pemasangan tempat ikat pinggang celana. Penilaian itu mengamati jumlah produksi selama 1 jam kerja menggunakan kursi lama dan dengan kursi rancangan baru. Rangkuman hasil pengujian terhadap output penjahitan tali ikat pinggang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Rangkuman Hasil Jumlah Produksi Selama Kerja Satu Jam No Data Memakai Kursi Lama Memakai Kursi Baru 1 Min 48,6 51,60 2 Max 52,2 55,80 3 Mean 50,3 53,567 4 Deviasi standar 1,42 1,536 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara jumlah produksi menjahit dengan kursi lama dan dengan dengan kursi baru, dilakukan uji statistik dengan dengan uji T untuk dua kondisi berpasangan dengan bantuan SPSS 11.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. a. Hipotesis Ho: Kedua rataan jumlah produksi memakai kursi lama dan baru adalah sama H1: Kedua rataan jumlah produksi memakai kursi lama dan baru adalah berbeda. b. Dasar Pengambilan Keputusan Jika probabilitas > 0,05 maka terima Ho Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak c. Analisis Hasil Uji Hipotesis Dari hasil uji statistik dapat diketahui bahwa t hitung adalah 24,5 dengan probabilitas 0,000. karena probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, rata-rata jumlah produksi menggunakan kursi lama dan dengan kursi baru adalah berbeda secara signifikan. Berdasarkan Tabel 5, beda rataan jumlah produksi memakai kursi lama dan dengan kursi baru adalah 3,57 unit. Dengan demikian, menjahit dengan kursi baru dapat meningkatkan produktivitas hasil kerja. Pengukuran Frekuensi Perubahan Posisi Duduk Penilaian perubahan posisi duduk meliputi gerakan yang mudah diamati, yaitu perubahan posisi kaki dari sadel menggantung di sekitar kaki mesin, meninggalkan tempat duduk (selain mengambil bahan jahitan), reaksi pada daerah pantat, seperti 16 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
8 memperbaiki posisi alas duduk. Penilaian dilakukan dalam waktu 1 jam kerja menjahit dengan kursi lama dan menjahit menggunakan kursi rancangan baru. Data diambil bersamaan dengan saat penilaian pengambilan data jumlah produksi terhadap penjahitan tali ikat pinggang. Tabel 5 Rangkuman Hasil Penilaian Frekuensi Perubahan Posisi Duduk No Data Memakai Kursi Lama Memakai Kursi Baru 1 Min Max Mean 12,83 4,67 4 Deviasi standar 2,48 1,51 Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi perubahan posisi duduk saat menjahit dengan kursi lama dan dengan menjahit memakai kursi rancangan baru, dilakukan uji statistik dengan dengan uji T untuk dua kondisi berpasangan dengan bantuan SPSS 11.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. a. Hipotesis Ho: Kedua rataan frekuensi perubahan posisi duduk menggunakan kursi lama dan dengan kursi baru adalah tidak berbeda (sama) H1: Kedua rataan frekuensi perubahan posisi duduk menggunakan kursi lama dan dengan kursi baru adalah berbeda b. Dasar Pengambilan Keputusan Jika probabilitas > 0,05 maka terima Ho Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak c. Analisis Hasil Uji Hipotesis Dari hasil uji statistik diketahui bahwa t hitung adalah 11,614 dengan probabilitas 0,000. karena probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, rata-rata perubahan posisi duduk menggunakan kursi lama dan dengan kursi baru adalah berbeda secara signifikan. Berdasarkan Tabel 5, beda rata-rata perubahan posisi duduk menggunakan kursi lama dan bekerja dengan kursi rancangan baru adalah 8 kali. Dengan demikian, kursi baru dapat memberikan kenyamanan kerja ditandai dengan frekuensi perubahan posisi duduk yang lebih sedikit dibandingkan dengan memakai kursi lama. Pengujian Kenyamanan dengan Kuesioner Pengujian kenyamanan itu dilakukan dengan mengisi kuesioner kenyamanan meliputi daerah leher, bahu, lengan, pinggang, paha, pantat, dan kaki oleh responden sebanyak 33 orang. Rangkuman hasil pengujian kenyamanan sebagai berikut. Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 17
9 Tabel 6 Rangkuman Hasil Penilaian Menjahit dengan Kursi Lama No. Bagian Tubuh Tidak nyaman Netral Nyaman 1 Pinggang Bahu Pantat Paha Kaki Leher Lengan Tabel 7 Rangkuman Hasil Penilaian Menjahit dengan Kursi Baru No. Bagian Tubuh Tidak nyaman Netral Nyaman 1 Pinggang Bahu Pantat Paha Kaki Leher Lengan Analisis Data Kuesioner 1. Kenyamanan Menjahit Menggunakan Kursi Lama Penilaian kenyamanan menjahit, secara subjektif diperoleh melalui cara pengisian kuesioner oleh 33 responden. Bagian tubuh yang diukur kenyamanannya adalah daerah pantat, pinggang, bahu, paha, leher, lengan dan kaki. Jawaban dikelompokan dalam tiga kategori, yaitu Tidak Nyaman diberi skor 1, Netral diberi skor 2, Nyaman diberi skor 3. Analisis statistik yang digunakan adalah dengan statistik uji T dengan bantuan SPSS 11.0 pada tingkat kepercayaan 95%. Untuk menilai jawaban nyaman atau tidak nyaman, dipakai nilai acuan untuk jawaban nyaman sebagai test value2,5 sehinga rata-rata skor 2,5 menjahit dapat dikatakan nyaman dan jika rata-rata < 2,5 maka menjahit dengan kursi tersebut dapat dikatakan tidak nyaman. a. Hipotesis Ho : Rata-rata jawaban populasi sama dengan test value2,5 H1 : Rata-rata jawaban populasi tidak sama dengan test value2,5 b. Keputusan Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak 18 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
10 c. Analisis Hasil Uji Hipotesis Bahu. Nilai t hasil uji adalah 12,805 dengan probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk bahu adalah 1,39 jauh lebih kecil dari nilai test value 2,5 sehingga daerah bahu dapat dikatakan tidak nyaman. Pinggang. Nilai t hasil uji adalah 14,734, dengan probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk pingang adalah 1,3 lebih kecil dari test value 2,5 sehinga daerah pinggang dapat dikatakan tidak nyaman. Pantat. Nilai t hasil uji adalah 17,821, dengan probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk pantat adalah 1,21 lebih kecil dari test value 2,5 sehingga daerah pantat dapat dikatakan tidak nyaman. Paha. Nilai t hasil uji adalah -12,805, dengan probabilitas = 0,000. Probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk paha adalah 1,39 lebih kecil dari test value 2,5 sehingga daerah bahu dapat dikatakan tidak nyaman. Kaki. Nilai t hasil uji adalah 11,877, probabilitas = 0,000. Berarti probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk kaki adalah 1,45 lebih kecil dari test value 2,5 sehingga daerah daerah kaki dapat dikatakan tidak nyaman. leher. Nilai t hasil uji adalah 19,333, probabilitas = 0,000. Probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk leher adalah 1,18 lebih kecil dari test value 2,5 sehingga daerah leher dapat dikatakan tidak nyaman. Lengan. Nilai t hasil uji adalah 11,877, dengan probabilitas =0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata, jawabannya adalah 1,45 lebih kecil dari nilai test value 2,5 sehingga daerah lengan atas menggunakan kursi lama dapat dikatakan tidak nyaman. Berdasarkan hasil analisis statistik disimpulkan bahwa menjahit dengan kursi rancangan lama tidak memberikan kenyamanan. 2. Menjahit Menggunakan Kursi Rancangan Baru Bahu. Nilai t hasil uji adalah 3,983. Dengan probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05, H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban mengunakan kursi baru untuk bahu adalah berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 19
11 jawaban untuk bahu adalah 2,79 lebih besar dari nilai test value 2,5 sehingga daerah bahu dapat dikatakan nyaman. Pinggang. Nilai t hasil uji adalah 3,400 dengan probabilitas = 0,002. Karena probabilitasnya < 0,05, H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk pingang adalah 2,76 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah pinggang dapat dikatakan nyaman. Pantat. Nilai t hasil uji adalah 8,050 dengan probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk pantat adalah 2,91 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah pantat dapat dikatakan nyaman. Paha. Nilai t hasil uji adalah 2,137 dengan probabilitas = 0,04. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk paha adalah 2,70 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah bahu dapat dikatakan nyaman. Kaki. Nilai t hasil uji adalah 3,934, probabilitas = 0,000. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk kaki adalah 2,82 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah kaki dapat dikatakan nyaman. Leher. Nilai t hasil uji adalah 2,948, probabilitas = 0,006. Probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk leher adalah 2,76 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah leher dapat dikatakan nyaman. Lengan. Nilai t hasil uji adalah 3,400, dengan probabilitas = 0,002. Karena probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban berbeda dengan test value. Jika dilihat dari rata-rata jawaban untuk lengan atas adalah 2,76 lebih besar dari test value 2,5 sehingga daerah lengan atas dapat dikatakan nyaman. Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa menjahit dengan kursi rancangan baru dapat memberikan kenyamanan pada penjahit. Kondisi Responden Selama Pengujian Kondisi saat pengujian kenyamanan menjahit menggunakan kursi lama dan dengan kursi rancangan baru, dilakukan secara berkelanjutan dengan tenggang waktu 5-8 menit sebelum menggunakan kursi lainnya. Dari pengamatan selama pengujian terhadap penggunaan kursi lama, terlihat rata-rata responden mulai pada menit ke-7, kaki responden mulai berpindah pada ujung batangan besi tempat sadel kaki dan ada juga responden yang menggantungkan kakinya pada sandaran kaki (dibuat sendiri oleh penjahit, bahan dari kayu) yang diletakan/diikat menyilang dekat kaki mesin jahit. Ratarata pada menit ke-11-14, responden sudah terlihat memperbaiki posisi pelapis duduk dari kain/bantal buatan sendiri. Pada menit ke-17, sebagian besar responden terlihat berkeringat pada lengan bawah dan leher. Para penjahit melakukan gerakan refleks, seperti perubahan posisi kaki, mengubah pelapis alas duduk, dan ada yang menggerakan 20 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
12 leher adalah sebagai indikasi kelelahan dan menunjukan ketidaknyamanan/ketegangan saat penggunaan kursi lama. Kondisi tersebut, terutama perubahan posisi kaki dan memperbaiki posisi alas duduk, terlihat semakin sering sesuai bertambahnya waktu bekerja. Pada pemakaian kursi rancangan baru, responden mulai terlihat menggerakan kaki ke sandaran kaki buatan atau ke ujung batangan besi tempat sadel melekat rata-rata pada menit ke Perubahan posisi duduk dengan sedikit maju ke depan atau menarik kursi agak ke depan sebagian besar dari responden tidak banyak terlihat. Namun, pada menit terakhir pengujian sekitar menit ke-42-43, penjahit ada yang menggerakkan leher. Penjahit juga mulai berkeringat pada menit ke-32 sedangkan reaksi akibat kelelahan lain, seperti berdiri sebentar atau duduk istirahat sambil menggerakan badan ke samping pada kurun waktu pengujian untuk kedua kursi tidak terlihat. Reaksi tersebut mungkin akan terjadi setelah beberapa jam kerja kemudian. PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian prototipe kursi dan analisisnya, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Untuk menghasilkan desain produk yang sesuai antara rancangan kursi dan penggunanya, perlu dilakukan pengukuran antropometri pengguna dan memperhatikan dimensi mesin jahit dan tinggi sadel penggerak dinamo. 2. Hasil pengukuran denyut jantung responden menjahit selama 45 menit dengan kursi lama rata-rata 116 denyut/menit dan dengan kursi rancangan baru rata-rata 104 denyut/menit. Dengan perbedaan rata-rata 12 denyut/menit sehingga menjahit dengan kursi rancangan baru lebih nyaman. 3. Uji hasil produksi per jam menjahit tali ikat pinggang dengan kursi rancangan baru rata-rata menghasilkan 53,5667 unit celana sedangkan menggunakan kursi lama ratarata 50,3 unit celana. Hasil itu menunjukan kursi rancangan baru dapat dikatakan lebih nyaman dari kursi lama. Perbedaan jumlah perubahan posisi duduk memakai kursi rancangan baru lebih sedikit dibanding kursi lama dengan perbedaan rata-rata 8 kali. 4. Hasil uji kenyamanan menggunakan kuesioner menunjukan bahwa menjahit dengan kursi rancangan baru lebih nyaman daripada menggunakan kursi lama. Hal itu dapat dilihat dari rata-rata jawaban untuk penggunaan kursi baru lebih besar dari nilai test value sedangkan penggunaan kursi lama, rata-rata jawaban kuesioner lebih kecil dari nilai test value. DAFTAR PUSTAKA Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 21
13 Alexander, David C. and Babur Mustafa Industrial Ergonomics. Georgia: Industrial Engineering dan Management Press. Blader, Leijon Neck and Shoulder Complaints Among Sewing Machine Operators. Applied Ergonomics. Drury, C A Methodelogy for Chair Evaluation. App. Ergonomics. Vol Eko Nurmianto Ergonomi: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Guna Widya. Frigo Analysis of Lumbar Stresses With Upper Limbs Supported. Biomech. Imrie, David Goodbye Backache. London: Arcan. Schulde, Kristina Effects of Changes in Siting Work Posture on Static Shoulder Muscle Activity. Ergonomics. Sastrowinoto, Suyatno Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. Jakarta: Pressindo. Sriwarno, Andar Bagus Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk. Jurusan Desain ITB. Susan J.G Dasar-Dasar Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Jakarta: Hipokrates. Theresia, Linda Perancangan Kursi Ergonomis Bagi Anak-anak SD Indonesia. Tesis Magister Teknik dan Managemen Industri. ITB. Wijaya Analisis Statistik Dengan SPSS Alvabeta. Bandung. LAMPIRAN 1 22 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
14 Hasil Pengukuran Denyut Jantung Penjahit 1 Jam Kerja No. Nama L/P Umur Denyut Jantung (Denyut/menit) Duduk Dengan Kursi Lama Sebelum Uji Duduk Dengan Kursi Baru 1 A L B L C L D L E L F L G L H L I L J L K L L L M L N L O L P L Q L R L S L T L U L X L AD L SW L RI L VY L WO L KL P PT P FI p LAMPIRAN 2 Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 23
15 Hasil Uji T Data Denyut Jantung Descriptive Statistics SBL.UJI KRS. LAMA KRS. BARU Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation Pair 1 KRS. LAMA KRS. BARU Paired Samples Statistics Std. Error Mean N Std. Dev iation Mean Paired Samples Correlations Pair 1 KRS. LAMA & KRS.BARU N Correlation Sig Paired Diff erences Paired Samples Test Mean Std. Dev iation Std. Error Mean Pair 1 KRS. LAMA - KRS.BARU t df Sig. (2-tailed) 95% Confidence Interv al of the Dif f erence Lower Upper LAMPIRAN 3 24 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
16 Data Jumlah Produksi Selama 1 Jam Penjahitan Tali Ikat Pinggang Output (per jam) No. Nama Kursi baru Kursi lama 1 Arif Enjang Saeful Ruly Karno Sudar Asumsi: - Dari jumlah 5 tali pinggang, masing-masing bernilai 0,2 - Perhitungan dihitung sampai menit terakhir pengerjaan Descriptive Statistics K. BARU K. LAMA Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation Pair 1 K. BARU K. LAMA Paired Samples Statistics Std. Error Mean N Std. Dev iation Mean Paired Samples Correlations Pair 1 K.BARU & K.LAMA N Correlation Sig Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 25
17 Paired Diff erences Paired Samples Test Mean Std. Dev iation Std. Error Mean Pair 1 K.BARU - K.LAMA t df Sig. (2-tailed) 95% Confidence Interv al of the Dif f erence Lower Upper LAMPIRAN 4 Data Frekuensi Perubahan Posisi Duduk (1 Jam Kerja) 26 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
18 Banyak Perubahan posisi duduk No. Nama Kursi lama Kursi ergonomis 1 Arif Enjang Saeful Ruly Karno Sudar 14 4 Uji Statistik Data Frekuensi Perubahan Posisi Duduk Descriptive Statistics LAMA BARU Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation Paired Samples Correlations Pair 1 LAMA & BARU N Correlation Sig Paired Diff erences Paired Samples Test Mean Std. Dev iation Std. Error Mean Pair 1 LAMA - BARU t df Sig. (2-tailed) 95% Confidence Interv al of the Dif f erence Lower Upper LAMPIRAN 5 Uji T Data Hasil Kuesioner Duduk dengan Kursi Lama Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 27
19 Descriptive Statistics BAHU PINGGANG PANTAT PAHA KAKI LEHER LENGAN Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation One-Sample Test BAHU PINGGANG PANTAT PAHA KAKI LEHER LENGAN Test Value = % Confidence Interv al of the Mean Diff erence t df Sig. (2-tailed) Diff erence Lower Upper LAMPIRAN 6 Hasil Uji T Kuesioner Menjahit dengan Kursi Rancangan Baru 28 INASEA Vol. 5, No. 1, April 2004: 10-29
20 Descriptive Statistics BAHU PINGGANG PANTAT PAHA KAKI LEHER LENGAN Valid N (listwise) N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation One-Sample Test BAHU PINGGANG PANTAT PAHA KAKI LEHER LENGAN Test Value = % Confidence Interv al of the Mean Diff erence t df Sig. (2-tailed) Diff erence Lower Upper Kenyamanan dan Produktivitas Kerja (Ahmad) 29
Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI3) Riset Aplikatif Bidang Teknik Mesin dan Industri
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK PENJAHIT YANG MENGGUNAKAN MESIN JAHIT MERK BROTHER (Studi kasus Di Perusahaan Konveksi PT. Gen Hut - Jakarta Timur) Ahmad dan I Wayan Sukania Program
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN
IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA
PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.
ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI
Lebih terperinciLAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS.
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS. Paired Samples Statistics Pair 1 amplitude sebelum Amplitude sesudah Mean 4.6928 3.9756 N 18 18 Std. Deviation.71285.35010
Lebih terperinciAnalisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.1 (2015) 11-16 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah
Lebih terperinci1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan
Lampiran 1 PROSEDUR PELAKSANAAN DENGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM 1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan 2. Mengkaji intensitas
Lebih terperinciANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.
ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD. SONATA JAYA) PURWATI Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
Lebih terperinciANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.
ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM Nama : Kelas : Keterangan Pilihan Jawaban SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No Pernyataan. Saya
Lebih terperinciKegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar
Kegiatan Belajar -6 Modul 4: Konsumsi Energi Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Modul-4, data M Arief Latar 1 I. PENDAHULUAN Modul-4, data M Arief Latar 2 Pengantar Jenis pekerjaan yang menggunakan kekuatan otot
Lebih terperinciGAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR
GAMBARAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR Keluhan muskuloskeletal merupakan salah satu permasalahan umum yang dialami penjahit dalam menjalankan pekerjaannya. Keluhan muskuloskeletal
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Ergonomi Ergonomi adalah ilmu yang menemukan dan mengumpulkan informasi tentang tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, dan karakteristik manusia untuk perancangan mesin, peralatan,
Lebih terperinciSurat Persetujuan. Lampiran 1.1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun. Alamat :..
104 Lampiran 1.1 Surat Persetujuan Saya yang bertanda tangan dibawah ini, yaitu : Nama : Umur :. tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Telp./HP :... Alamat :.. Dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bersedia
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa
Lebih terperinciKUESIONER. 2. Umur : Tahun
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER Nama Industri : Lokasi Kerja : Tanggal : Data Responden 1. Nama Responden : 2. Umur : Tahun 3. Pendidikan Terakhir : 4. Masa Kerja : Lampiran 2. Lembar pengukuran
Lebih terperinciLampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Seluruh Calon Responden di RSU PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan dan dasar pemikiran yang mendukung analisis dan pemecahan permasalahan dalam penelitian ini. 2.1 Kajian Ergonomi
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN
PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN Agung Santoso 1, Benedikta Anna 2,Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar
Lebih terperinciLampiran Lampiran 1. Data Kotor Hasil Pelaksanaan Tes Servis DAFTAR HASIL TES SERVIS ATAS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMP NEGERI 2 PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA Servis Atas No Nama Kelas 1 2
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 Skala Uji Coba Penelitian A-2 Skala Penelitian
LAMPIRAN 67 68 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 Skala Uji Coba Penelitian A-2 Skala Penelitian 69 LAMPIRAN A-1 Skala Uji Coba Penelitian 70 Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Kelas : Tempat Tinggal : Rumah,
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR
ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT
PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT Herwina Mulyantari 1, Ary Permatadeny Nevita 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: 1 herwinatari@gmail.com,
Lebih terperinciPlanning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry
Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD Satria merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang produksi linggis. Usaha ini dikelola secara turun menurun yang didirikan pada tahun
Lebih terperinciPERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI
PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batu bata Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah
Lebih terperinciMETODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI Jenis Data 1. Dimensi Linier (jarak) Jarak antara dua titik pada tubuh manusia yang mencakup: panjang, tinggi, dan lebar segmen tubuh, seperti panjang jari, tinggi lutut,
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Saya yang bernama di bawah ini : Nama :
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Dampak Aktivitas Akademik Universitas Muhamamdiyah
7 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisa Dampak Aktivitas Akademik Universitas Muhamamdiyah Yogyakarta Terhadap Nilai Penjualan (omset) UKM disekitarnya Untuk dapat menganalisa dampak aktivitas
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu Ukuran dan model dari kursi taman/teras yang lama. Data anthropometri tentang ukuran
Lebih terperinci-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas
-THESIS (TI - 092327)- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas Oleh : Irma Nur Afiah Dosen Pembimbing : Ir. Sritomo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industrialisasi dalam pembangunan Indonesia telah berkembang pesat di semua sektor, baik formal maupun informal. Perkembangan tersebut bukan saja menyajikan kesejahteraan
Lebih terperinciKetidaknyamanan sikap duduk berperan terhadap timbulnya keluhan rasa sakit yang dirasakan. Untuk itu diperlukan pengembangan produk yang dapat berfung
ANALISIS BENTUK KURSI LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN DESAIN ERGONOMI UNTUK MENDAPATKAN TINGKAT KENYAMANAN Tomy Fredyan 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Bekasi. E-mail: know_toms@yahoo.com
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Nomor : Tanggal : PERBEDAAN PENURUNAN SKOR PLAK ANTARA MEMAKAI KAYU SIWAK DAN SIKAT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif
76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan
Lebih terperinci1. Nama :. 2. Umur :. 4. Tingkat Pendidikan : ( ) Tidak Tamat SD ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA / SMK ( ) Akademi / Sarjana
KUESIONER EFEKTIVITAS MEDIA LEAFLEAT DAN MEDIA BROSUR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN DALAM PERWATAN DIABETES MELLITUS DI RSUD dr. R.M DJOELHAM BINJAI TAHUN 205 I. DATA RESPONDEN. Nama
Lebih terperinciRANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS
PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat
Lebih terperinciSARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI
1 SARANA KERJA YANG TIDAK ERGONOMIS MENINGKATKAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA GARMENT DI BALI Oleh: Solichul Hadi A. Bakri dan Tarwaka Ph.=62 812 2589990 e-mail: shadibakri@astaga.com Abstrak Industri
Lebih terperinci1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No. (015) 17-3 ISSN 30 934X Ergonomic and Work System Perancangan Kursi yang Ergonomis sebagai Alat Bantu di Stasiun Kerja Produksi Air Galon ( Studi Kasus
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA
PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA
PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA Endang Susanti (Dosen Tetap Prodi Teknik Elektro UNRIKA Batam) ABSTRAK Meja dan kursi adalah salah satu fasilitas
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z
Jurnal Riset Industri Vol. 0 No., April 06, Hal. - USULAN PERANCANGAN FASILITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESSMNET (REBA) DI PT Z THE PROPOSED DESIGN OF WORK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Revisi Desk Evaluasi 34 Lampiran 2. Surat Keterangan Mencit Putih Jantan Galur Swiss 35 36 Lampiran 3. Gambar Alat dan Bahan yang digunakan Madu dan Pollen
Lebih terperinciIdentifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X
Identifikasi keluhan biomekanik dan kebutuhan operator proses packing di PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, Desica Natalia Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Jakarta E-mail: iwayansukania@tarumanagara.ac.id,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Kelamin Adanya perbedaan jenis kelamin dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh aktivitas yang terjadi di alam semesta ini, seluruhnya selalu berhubungan dengan kepentingan manusia. Manusia selalu dijadikan objek dalam pengembangan design
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearence LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearence LAMPIRAN Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Lampiran 3. Spreadsheet Data umur jenis kelamin tipe operasi BMI trombosit 1 trombosit 2 trombosit 3 29 Perempuan post obs 25 191000
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI
PERANCANGAN ULANG ALAT PERONTOK PADI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KEBERSIHAN PADI Agung Kristanto 1, Slamet Cahyo Widodo 2 Abstract: Salah satu tahapan dalam proses panen
Lebih terperinciANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak
ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X Krishna Tri Sanjaya 1 Staf Pengajar, Universitas PGRI Ronggolawe, Tuban krishnasanjaya@yahoo.com
Lebih terperinciPERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciErgonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina
Industrial Engineering Journal Vol.5 No.2 (2016) 17-22 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina Amri 1*, Syarifuddin, As
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perabot kelas merupakan fasilitas fisik yang penting karena aktivitas belajar siswa banyak dihabiskan di dalam kelas seperti membaca, menggambar, menulis dan kegiatan
Lebih terperinciPERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS
Format Volume 3. No. 1 November 017 ISSN 477-089 PERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS Akhmad Sokhibi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan
Lebih terperinciFurnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun
Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Penilaian Responden Terhadap Brownies Kukus 4.1.1 Panelis Menurut Betty dan Tjutju ( 2008 : 67 ) panelis merupakan orang-orang yang memiliki kelebihan sensorik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan
Lebih terperinciANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT)
ANALISIS POSTUR KERJA PADA PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE ROSA (RAPID OFFICE STRAIN ASSESSMENT) Rosma Hani Damayanti 1, Irwan Iftadi 2, dan Rahmaniyah Dwi Astuti 3 Abstract: Penggunaan teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas
Lebih terperinciPERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN
PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen
BAB IV ANALISA DATA 1.1 Canteen Plaza Indonesia Sumber : Canteen (2014) Gambar 4.1 Logo Canteen Restoran yang buka pada pertengahan 2008 ini berada di lantai 5 Plaza Indonesia merupakan salah satu dari
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Ergonomi Nurmianto (2003 : 1) mengatakan istilah ergonomic berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam dan juga dapat didefinisikan
Lebih terperinciANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN. Jenis Kelamin : a. pria b.
Kuesioner ANALISIS HARAPAN DAN PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS YAMAHA MIO PADA SISWA SMA NEGERI 2 MEDAN No. Responden: I. Identitas Responden Nama : Umur : Jenis Kelamin : a. pria b. wanita Kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Populasi penelitian adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2009-2012 sebagai subject penelitian. Dari 139
Lebih terperinci1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN 2302 934X Ergonomic and Work System Analisis Pemindahan Material Secara Manual Pada Pekerja Pengangkut Kayu Dengan Menggunakan Metode
Lebih terperinciABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life
LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Jawablah dengan member tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda sesuai. 1. Bantuan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN BESAR SAMPEL Besar sample ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95% dan power test (kekuatan uji) 80% dengan menggunakan rumus besar sampel untuk menguji perbedaan rata-rata data
Lebih terperinciGANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)
.~5."':!>.~~ Computer.BasedSystems GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) Farry Firman H., Rina Prisilia Laboratorium Teknik Industri Menengah Jurusan
Lebih terperinciANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS
ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X
PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciPERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)
Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 1, pp. 26-36, Juni 2013 PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X) Eva Suryani, Yesmizarti
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUISIONER
1. KUISIONER KELELAHAN LAMPIRAN 1 KUISIONER KUESIONER 30 ITEMS OF RATING SCALES DENGAN SKALA LIKERT UNTUK MENGUKUR KELELAHAN SECARA UMUM Berilah tanda silang (X) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai
Lebih terperinciPERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN
PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pentingnya Konsep Ergonomi untuk Kenyamanan Kerja Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni yang berupaya menserasikan antara alat, cara, dan lingkungan kerja terhadap kemampuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angkatan kerja tahun 2009 di Indonesia diperkirakan berjumlah 95,7 juta orang terdiri dari 58,8 juta tenaga kerja laki-laki dan 36,9 juta tenaga kerja perempuan. Sekitar
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING
PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING YANG ERGONOMIS GUNA MEMPERBAIKI POSISI KERJA OPERATOR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA Studi kasus di Perusahaan Anode Crome Yogyakarta
Lebih terperinciPERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS MESIN BOR DI WORKSHOP
PERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS MESIN BOR DI WORKSHOP BUBUTPT. CAHAYA SAMUDRA SHIPYARD Sidik Santoso 1,Refdilzon Yasra 2, Annisa Purbasari 3 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciLampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER
LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko
Lebih terperinciRANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK BONCENGAN SEPEDA MOTOR UNTUK ANAK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI
RANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK BONCENGAN SEPEDA MOTOR UNTUK ANAK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Khalid Walidi 1) dan Yunia Dwie Nurcahyanie 2) 1) 2) Program Studi Teknik Industri; Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciPerbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Fasilitas Kerja pada Stasiun Kerja Jahit di Home Industry Konveksi Permata Working Facilities Improvements on a Sewing Work Station in Konveksi Permata
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut
Lebih terperinciPERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI PADA PROSES PEMINDAHAN BAHAN SECARA MANUAL Otong Andi Juhandi (30402785) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Kontak Person : Otong Andi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dalam anggota Jakarta Islamic Index (JII). variabel harga saham dan volume perdagangan saham.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris adanya perbedaan rata-rata abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham (trading volume
Lebih terperinciHALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA
Kode/Rumpun: 163/Teknologi Pertanian HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS PADA BAGIAN PRODUKSI KERUPUK SAMILER DALAM RANGKA PENINGKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya
Lebih terperinciTEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK
TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL INTRODUCTION ERGONOMI & TTCK OLEH WAHYU PURWANTO LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
Lebih terperinciPERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-6869 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Pendahuluan
Lebih terperinci