BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan emiten sektor manufaktur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan emiten sektor manufaktur"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap 30 perusahaan emiten sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2006 dan 2007, serta mengeluarkan dividen pada tahun Dari 30 perusahaan yang diteliti yang terdiri dari 14 sub sektor industri. Pertama yaitu sub sektor industri otomotif, dalam sub sektor ini terdapat enam perusahaan yang menjadi obyek penelitian yaitu pertama PT Tunas Ridean Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Indo Kordsa Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Hexindo Adiperkasa Tbk, dan PT Goodyear Indonesia Tbk. Ruang lingkup usaha meliputi ekspor impor kendaraan roda dua dan empat, industri ban, dan lain-lain. Pangsa pasar sub sektor industri otomotif ini yaitu dalam dan luar negeri (ekspor dan impor). Pada tahun 2007 ini secara umum, sub sektor otomotif mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah permintaan dan penjualan barang yang dihasilkan sekitar 36% dari tahun sebelumnya. Untuk rata-rata jumlah seluruh modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh yaitu 61,85% dari seluruh jumlah modal saham yang dimiliki perusahaan. Dan kepemilikkan saham yang dimiliki publik pada sub sektor otomotif ini adalah sebesar 19,61%. Perusahaan tertinggi kepemilikkan saham publik untuk sub sektor ini adalah PT 75

2 76 Gajah Tunggal Tbk sebesar 35% dan yang terendah PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar 8,36%. Sub sektor kedua yaitu sub sektor industri logam. Dalam sub sektor ini terdapat empat perusahaan yang diteliti yaitu, PT Lion Metal Works Tbk, PT Citra Tubindo Tbk, PT Lionmesh Prima Tbk, PT Alumindo Light Metal Industry Tbk. Dari keempat perusahaan tersebut rata-rata memproduksi dan mengolah produk yang berasal dari logam besi dan baja. Pangsa pasar industri ini di dalam negeri dan untuk diekspor ke luar negeri. Secara keseluruhan tingkat pertumbuhan untuk sub sektor industri logam ini rata-rata 8%, rata-rata jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 37,49% dari seluruh modal saham perusahaan, dan rata-rata jumlah saham yang dimiliki publik yaitu sebesar 31,63%. Kepemilikkan saham oleh publik tertinggi yaitu PT Lionmesh Prima Tbk sebesar 42, 22% dan terendah PT Alumindo Light Metal Industry Tbk sebesar 17,42%. Selanjutnya untuk sub sektor industri kimia, jumlah perusahaan yang diteliti yaitu dua perusahaan terdiri dari PT Budi Acid Jaya Tbk dan PT Colorpak Indonesia Tbk, segmen usaha dari industri ini adalah industri pengolahan bahan makanan dan bahan kimia serta tinta cetak. Secara keseluruhan untuk sub sektor industri kimia rata-rata pertumbuhan industri sebesar 6% dan rata-rata jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 59,30% dari seluruh modal saham perusahaan, serta jumlah saham yang dimiliki oleh publik memiliki rata-rata 34,01%.

3 77 Sub sektor selanjutnya yang diteliti adalah sub sektor industri pakaian dan tekstil lainnya. Hanya satu perusahaan yang diteliti, yaitu PT Sepatu Bata Tbk, perusahaan ini bergerak di bidang industri sepatu. Pangsa pasar perusahaan didalam dan di luar negeri, namun pendapatan perusahaan terbanyak tetap dari pasar dalam negeri. Rata-rata tingkat pertumbuhan industri pada tahun 2007 sebesar 13%. Dan dari 65% modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, sebesar 15,02% dimiliki oleh publik. Untuk sub sektor industri tembakau, seperti halnya industri pakaian dan tekstil diatas, perusahaan yang diteliti hanya satu yaitu PT Gudang Garam Tbk perusahaan ini bergerak di bidang industri rokok. Pangsa pasar perusahaan adalah di dalam negeri, penghasilan perusahaan pada tahun 2007 naik sebesar 7% dari tahun sebelumnya karena naiknya harga jual produk. Modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar dari seluruh modal saham perusahaan 83% sebesar 25,82% dimiliki publik. Sub sektor industri selanjutnya yang diteliti adalah industri barang konsumsi, dalam sub sektor ini ada dua perusahaan yang menjadi obyek penelitian yaitu PT Mustika Ratu Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Pangsa pasar perusahaan yaitu didalam negeri. Rata-rata pertumbuhan industri tahun 2007 sebesar 18%, selain itu dari kedua perusahaan diatas modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh PT Mustika Ratu Tbk sebesar 53,5% sedangkan PT Unilever Tbk seluruh modal sahamnya ditempatkan dan disetor penuh, rata-rata kepemilikkan saham oleh publik adalah sebesar 17,26%.

4 78 Selanjutnya yaitu sub sektor industri makanan dan minuman. Dari sub sektor ini ada tiga perusahaan yang diteliti, yaitu PT Mayora Indah Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, dan PT Aqua Golden Misisssippi Tbk. Pangsa pasar perusahaan didalam negeri, tetapi untuk PT Aqua Golden Misissippi Tbk telah memperluas pangsa pasar hingga luar negeri. Untuk sub sektor industri makanan dan minuman ini rata-rata pertumbuhan industri sebesar 5%, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 51,30% dari jumlah modal saham perusahaan dan rata-rata kepemilikkan saham oleh publik adalah sebesar 28,28%. Kepemilikkan saham oleh publik tertinggi yaitu PT Mayora Indah Tbk yaitu sebesar 61,81% dan terkecil PT Aqua Golden Missisippi Tbk sebesar 6,40%. Sub sektor selanjutnya yang juga menjadi obyek penelitian ini adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran. Obyek penelitian pada sub sektor ini yaitu PT Tigaraksa Satria Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Pangsa pasar industri ini adalah di dalam negeri, dan pada tahun 2007 telah membukukan tingkat pertumbuhan rata-rata 8%, selain itu rata-rata modal saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 45% dari seluruh modal saham perusahaan dan kepemilikkan saham publik pada sub sektor perdagangan besar dan eceran ini yaitu sebesar 20,34%. Sub sektor selanjutnya yaitu industri pelayanan transportasi. Untuk sub sektor ini ada tiga perusahaan yang diteliti. Yaitu PT Berlian Laju Tanker Tbk, PT Rig Tenders Indonesia Tbk, dan PT Samudera Indonesia Tbk. Secara umum, pada sub sektor pelayanan transportasi ini tumbuh 14% dari tahun sebelumnya dan ratarata modal saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 54%

5 79 dari seluruh modal saham perusahaan, dan kepemilikkan saham oleh publik sebesar 29,30%. Untuk sub sektor elektronik dan peralatan kantor terdapat dua perusahaan yang diteliti, yaitu PT Metrodata Electronics Tbk dan PT Astra Graphia Tbk. Secara umum, pada sub sektor elektronik ini tumbuh 28% dari tahun sebelumnya dan rata-rata modal saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 65% dari seluruh modal saham perusahaan, rata-rata kepemilikkan saham oleh publik pada sub sektor ini adalah sebesar 54,25%. Untuk sub sektor Telekomunikasi, Industri Adhesive, Industri Kabel, dan Industri Batu, Gelas dan Beton masing-masing hanya satu perusahaan yang diteliti. Untuk sub sektor telekomunikasi, obyek yang diteliti adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, pada umumnya pertumbuhan sub sektor ini sebesar 14%, modal saham ditempatkan dan disetorkan seluruhnya dan sebesar 30,98% dimiliki oleh publik. Pada sub sektor adhesive, kabel dan industri gelas, batu, dan beton masing-masing tumbuh sebesar 0,45%, untuk sub sektor adhesive obyek yang diteliti adalah PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk modal saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 61% dari seluruh modal saham perusahaan dan sebesar 29,59% dimiliki oleh publik. Pada sub sektor batu, gelas dan beton obyek yang diteliti yaitu PT Arwana Citramulia Tbk modal saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 60% dari seluruh modal saham perusahaan dan sebesar 24,81% saham dimiliki publik dengan masingmasing kepemilikkan kurang dari 5%. Pada sub sektor industri kabel obyek penelitian yaitu PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk modal

6 80 saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebesar 65% dari seluruh modal saham perusahaan sebesar 32,74% dimiliki oleh publik. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu Profitabilitas sebagai Variabel Independen (Variabel X) dan Return Saham sebagai Variabel Dependen (Variabel Y). Sebelum menguji hipotesis penelitian dari kedua variabel tersebut, terlebih dahulu mengetahui data mengenai kedua variabel tersebut. Dibawah ini adalah deskripsi data untuk Variabel X (Profitabilitas) dan Variabel Y (Return Saham): Data Profitabilitas Profitabilitas perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba, profitabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan (Munawir, 2004:33). Dalam penelitian ini, profitabilitas dihitung dengan menggunakan indikator Return On Asset (ROA). ROA adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan seberapa besar persentase jumlah pengembalian (return) yang dihasilkan manajemen atas modal yang diinvestasikan pemegang saham, sesudah dikurangi kewajiban kepada kreditur dengan menggunakan aset yang dimiliki perusahaan (Munawir, 2004:89). Return On Asset dihitung dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Berikut ini adalah perhitungan ROA dari sampel perusahaan yang diteliti, data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan tahun 2007.

7 81 No TABEL 4.1 PERHITUNGAN RETURN ON ASSET (ROA) PERUSAHAAN EMITEN SEKTOR MANUFAKTUR TAHUN 2007 Net Income Nama Perusahaan Asset (Rp) ROA (Rp) = 3/4 1 PT Tunas Ridean Tbk , PT Gajah Tunggal Tbk , PT Indo Kordsa Tbk , PT Selamat Sempurna Tbk , PT Hexindo Adiperkasa Tbk , PT Goodyear Indonesia Tbk , PT Telkom Tbk , PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk , PT Lion Metal Works Tbk , PT Citra Tubindo Tbk , PT Lion Mesh Prima Tbk , PT Alumindo Light Metal Tbk , PT Budi Acid Jaya Tbk , PT Colorpak Indonesia Tbk , PT Sepatu Bata Tbk , PT Gudang Garam Tbk , PT Unilever Indonesia Tbk , PT Mustika Ratu Tbk , PT Mayora Indah Tbk , PT Multi Bintang Indonesia Tbk , PT Aqua Golden Tbk , PT Arwana Citramulia Tbk , PT Tigaraksa Satria Tbk , PT Matahari Putra Prima Tbk , PT Berlian Laju Tanker Tbk , PT RigTenders Indonsia Tbk , PT Samudera Indonesia Tbk , PT Metrodata Electronics Tbl , PT Astra Graphia Tbk , PT Supreme Cable Tbk , Jumlah , Rata-Rata , (sumber: laporan keuangan tahun 2007 dalam jutaan rupiah, data diolah kembali)

8 82 No TABEL 4.2 PERHITUNGAN RATA-RATA RETURN ON ASSET SUB SEKTOR MANUFAKTUR TAHUN 2007 Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata Sub Sektor Net Aset ROA Income = 3/4 1 Automotive and Allied Products , Telecommunication , Adhesive , Metal and Allied Product , Chemical and Allied Products , Apparel and Other Textile Products , Tobacco Manufacturers , Consumer Goods , Food and Beverages , Stone, Clay, Glass and Concrete Products , Wholesale and Retail Trade , Transportation Services , Electronic and Office Equiptment , Cable , (sumber: laporan keuangan tahun 2007 dalam jutaan rupiah, data diolah kembali) Berdasarkan data diatas, didapat keterangan perolehan ROA yang berbeda di setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan net income/laba bersih perusahaan dan jumlah aset yang dimiliki masing-masing perusahaan berbeda. Rata-rata rasio ROA perusahaan manufaktur secara keseluruhan yaitu sebesar 0,35%, dengan rata-rata net income sebesar Rp ,00 dan rata-rata aset Rp ,00. Ini berarti bahwa rata-rata kemampuan perusahaan menghasilkan laba setiap Rp 100,00 aset adalah Rp 0,35, tentu saja ini merupakan nilai yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena masih tersisanya dampak dari subprime mortgage di pasar global, terlebih lagi pada tahun 2007 ini terjadi kenaikkan harga minyak dunia, yang kemudian berdampak pada permintaan ekspor barang dari Indonesia, sehingga mengganggu pendapatan perusahaan,

9 83 walaupun secara umum pada tahun 2007 perekonomian mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Dilihat dari masing-masing sub sektor perusahaan manufaktur, untuk sub sektor otomotif, rata-rata rasio ROA yaitu 4,97% dengan rata-rata net income sebesar Rp ,00 dan aset sebesar Rp ,00, artinya bahwa di sub sektor otomotif rata-rata kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki setiap Rp 100,00 adalah Rp 4,97. Untuk sub sektor industri logam, rata-rata rasio ROA yaitu 5,69% dengan rata-rata net income Rp ,00 dan rata-rata aset Rp ,00, ini berarti bahwa di sub sektor industri logam rata-rata kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki setiap Rp 100,00 adalah Rp 5,69. Untuk sub sektor industri makanan dan minuman, rata-rata ROA yaitu sebesar 9,48% dengan rata-rata net income Rp ,00 dan rata-rata aset Rp ,00. Artinya bahwa di sub sektor industri makanan dan minuman, rata-rata perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 9,48 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya. Sedangkan untuk sub sektor pelayanan transportasi, rata-rata ROA yaitu 3,35% dengan rata-rata net income Rp ,00 dan rata-rata aset Rp ,00. Ini berarti bahwa rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba adalah sebesar Rp 3,35 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya.

10 84 Selanjutnya yaitu sub sektor industri kimia, dari dua perusahaan yang diteliti diperoleh rata-rata ROA sebesar 30,67% dengan rata-rata net income Rp ,00 dan aset Rp ,00. Artinya di sub sektor industri kimia ini, rata-rata perusahaan mampu menghasilkan laba sebesar Rp 30,67 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya. Sektor lainnya yang menjadi obyek penelitian adalah sub sektor barang konsumsi. Rata-rata ROA pada sub sektor ini yaitu 18,57%, dengan rata-rata net income sebesar Rp ,00 dan aset Rp ,00. Artinya yaitu pada sub sektor barang konsumsi, rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 18,57 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimiliki. Untuk sub sektor perdagangan besar dan eceran, sub sektor ini memiliki rata-rata ROA sebesar 2,82% dengan rata-rata net income sebesar Rp ,00 dan aset Rp ,00. Artinya rata-rata kemampuan perusahaan memperoleh laba dari setiap Rp 100,00 aset yang dimiliki adalah sebesar Rp 2,82. Sedangkan untuk sub sektor industri elektronik dan peralatan kantor, ratarata ROA yaitu sebesar 7% dengan rata-rata net income Rp ,00 dan aset Rp ,00. Ini berarti bahwa di sub sektor industri elektronik dan peralatan kantor, rata-rata kemampuan perusahan dalam memperoleh laba Rp 7,00 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya. Sedangkan untuk sub sektor industri telekomunikasi karena yang diteliti hanya satu perusahaan jadi untuk rata-rata ROA, didapat dari rasio ROA perusahaan itu sendiri yaitu 15,67% dengan perolehan net income Rp

11 ,00 dan aset Rp ,00. Artinya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sebesar Rp 15,67 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya. Sama halnya seperti sub sektor telekomunikasi sub sektor adhesive pun hanya meneliti satu perusahaan saja, jadi rasio ROA yang dimiliki sub sektor ini yaitu sebesar 0,88% dengan perolehan net income Rp ,00 dan aset Rp ,00. Artinya perusahaan memiliki kemampuan menghasilkan laba sebesar Rp 0,88 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimilikinya. Begitu pula dengan sub sektor industri tembakau, industri pakaian dan tekstil lainnya serta industri kabel. Ketiga sub sektor tersebut masing-masing hanya satu perusahaan yang diteliti. Untuk industri tembakau, perolehan ROA yaitu sebesar 6,03% dengan perolehan net income Rp ,00 dan aset Rp ,00. Yang berarti bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sebesar Rp 6,03 dari setiap Rp 100,00 aset yang dimiliki. Sedangkan sub sektor pakaian dan industri tekstil lainnya, ROA perusahaan sebesar 104,12%. Dan untuk sub sektor industri kabel, diperoleh ROA sebesar 4,16% dengan total net income Rp ,00 dan aset sebesar Rp ,00. Ini berarti bahwa untuk sub sektor industri kabel ini kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari setiap Rp 100,00 aset yang dimiliki yaitu Rp 4,16%. Dilihat dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata profitabilitas untuk perusahaan manufaktur ini sudah cukup baik. Untuk setiap sub sektor industri seluruhnya memiliki rata-rata ROA yang diatas rata-rata sektor manufaktur secara keseluruhan. Untuk sub sektor yang memiliki tingkat ROA

12 86 tertinggi adalah sub sektor industri pakaian dan tektil lainnya, hal ini karena perusahaan berhasil meningkatkan jumlah penjualan baik didalam maupun luar negeri (ekspor) serta mampu memperluas pangsa pasar dengan cara menjalin kerjasama dengan negara lain seperti Thailand. Dan terendah adalah sub sektor industri adhesive. Sub sektor ini masih belum optimal dalam menghasilkan laba bagi perusahaan, karena juga terkena dampak dari subprime mortgage di pasar dunia, sehingga dari tiga jenis lingkup usaha perusahaan, dua lingkup yang ternyata mengalami kerugian akibat kurangnya permintaan ekspor dari negara-negara eksportir sehingga menghambat operasi perusahaan dan mengakibatkan kerugian perusahaan di bidang industri lem dan pertambangan, tetapi untuk industri barang-barang kimia perusahaan masih mampu menghasilkan laba yang cukup signifikan sehingga perusahaan mampu membagikan imbal hasil investasi kepada investor. Sedangkan apabila dilihat secara keseluruhan perusahaan, untuk tingkat rasio ROA tertinggi adalah PT Sepatu Bata Tbk, perusahaan ini termasuk dalam sub sektor pakaian dan industri tekstil lainnya yaitu sebesar 1,0412 atau 104,12%, dengan net income Rp ,00 dan jumlah aset Rp ,00. Ini berarti bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba perusahaan dari aset yang dimiliki sebesar Rp 100,00 adalah sebesar Rp 104,12. PT Sepatu Bata Tbk telah optimal dalam perolehan laba operasinya, hal ini dibuktikan rasio ROA yang diperoleh sangat tinggi. Sedangkan rasio ROA terendah dimiliki oleh PT Alumindo Metal Industry Tbk yaitu sebesar 0,0023 atau 0,23%. Ini berarti bahwa kemampuan perusahaan

13 87 menghasilkan laba perusahaan dari aset yang dimiliki sebesar Rp 100,00 adalah sebesar Rp 0,23. PT Alumindo Metal Industry Tbk belum mampu menghasilkan laba secara optimal, hal ini terlihat dari persentase ROA yang diperolehnya dibawah rata-rata seluruh perusahaan yang diteliti. Hal ini terjadi karena perusahaan terkena dampak dari kenaikkan harga minyak dunia, yang kemudian mempengaruhi kemampuan operasi perusahaan, terutama berkurangnya jumlah ekspor perusahaan karena berkurangnya permintaan dari negara-negara eksportir Data Return Saham Return saham merupakan imbal hasil dari suatu investasi yang dilakukan oleh investor. Return saham dapat berupa capital gain dan dividen (Jogiyanto, 2003:110). Dalam penelitian ini, return saham yang dihitung adalah dividen, yaitu dengan membandingkan antara dividen per lembar saham yang diperoleh dengan harga saham pada tahun lalu, dan mengabaikan capital gain. Return yang dicari adalah return tahunan dengan menggunakan harga saham bulanan. Ukuran harga saham (P t-1 ) dilakukan dengan cara menghitung rata-rata harga saham setiap bulan, dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun sebelumnya, dengan mengambil harga saham pada saat penutupan perdagangan (closing price). Berikut ini adalah return saham masing-masing perusahaan emiten hasil perhitungan yang digunakan dalam penelitian.

14 88 TABEL 4.3 PERHITUNGAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN EMITEN SEKTOR MANUFAKTUR TAHUN 2007 No Nama Perusahaan Dividen (Rp) Harga Saham (Rp) Return Saham = 3/4 1 PT Tunas Ridean Tbk , PT Gajah Tunggal Tbk , PT Indo Kordsa Tbk , , PT Selamat Sempurna Tbk , , PT Hexindo Adiperkasa Tbk , PT Goodyear Indonesia Tbk , , PT Telkom Tbk , PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk , PT Lion Metal Works Tbk , PT Citra Tubindo Tbk , , PT Lion Mesh Prima Tbk , PT Alumindo Light Metal Tbk , , PT Budi Acid Jaya Tbk , PT Colorpak Indonesia Tbk , PT Sepatu Bata Tbk , PT Gudang Garam Tbk , PT Unilever Indonesia Tbk , PT Mustika Ratu Tbk , PT Mayora Indah Tbk , PT Multi Bintang Indonesia Tbk , PT Aqua Golden Tbk , PT Arwana Citramulia Tbk , PT Tigaraksa Satria Tbk , PT Matahari Putra Prima Tbk ,5 0, PT Berlian Laju Tanker Tbk , , PT RigTenders Indonsia Tbk ,5 0, PT Samudera Indonesia Tbk , , PT Metrodata Electronics Tbl. 3 73,75 0, PT Astra Graphia Tbk , , PT Supreme Cable Tbk , Jumlah ,63 0, Rata-Rata 483, ,15 0, (sumber: laporan keuangan, data diolah kembali)

15 89 No TABEL 4.4 PERHITUNGAN RATA-RATA RETURN SAHAM SUB SEKTOR MANUFAKTUR TAHUN 2007 Rata-Rata Rata-Rata Sub Sektor Dividen Harga Saham Rata-Rata Return Saham = 3/4 1 Automotive and Allied Products , Telecommunication , Adhesive , Metal and Allied Product , Chemical and Allied Products , Apparel and Other Textile Products , Tobacco Manufacturers , Consumer Goods , Food and Beverages , Stone, Clay, Glass and Concrete Products , Wholesale and Retail Trade , Transportation Services , Electronic and Office Equiptment , Cable , (sumber: laporan keuangan, data diolah kembali) Berdasarkan data diatas, didapat keterangan perolehan return saham yang berbeda di setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan dividen yang dibagikan masingmasing perusahaan berbeda. Dalam hal pembagian dividen, setiap perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan itu sendiri. Untuk return saham, rata-rata perusahaan manufaktur sebesar 0,06%. Dari 30 perusahaan yang diteliti, ternyata seluruh perusahaan memiliki return saham diatas rata-rata. Artinya imbal hasil atas investasi yang dilakukan oleh pemegang saham (investor) telah optimal. Untuk return saham setiap sub sektor dapat dijabarkan sebagai berikut: Pertama yaitu sub sektor otomotif, rata-rata return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 3,92%, dengan rata-rata dividen yang dibagikan per lembar saham sebesar

16 90 Rp 42,00 dan harga saham Rp 1.933,00. Artinya bahwa untuk sub sektor ini, ratarata investasi satu lembar sahamnya akan memberikan imbal hasil kepada investor sebesar 3,92%. Sub sektor kedua yaitu sub sektor telekomunikasi. Untuk sub sektor telekomunikasi, return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 3,96%, hasil ini didapat dari perbandingan dividen per lembar saham sebesar Rp 309,00 dengan harga per lembar saham Rp 7.796,00. Ini berarti bahwa untuk sub sektor ini, ratarata investasi satu lembar saham akan memberikan imbal hasil kepada investor sebesar 3,96%. Dan untuk sub sektor adhesive return saham yang dihasilkan sebesar 0,15%, dengan dividen per lembar saham Rp 1,00 dan harga saham per lembar Rp 670,00. Hasil perhitungan diatas bermakna bahwa setiap investor melakukan investasi satu lembar saham di sektor ini, akan menghasilkan imbal hasil sebesar 0,15%. Selanjutnya yaitu sub sektor industri logam, rata-rata return saham yang dihasilkan sub sektor ini adalah 8,68% dengan rata-rata dividen per lembar saham sebesar Rp 527,00 dan harga saham per lembar Rp 3.928,00. Artinya yaitu apabila investor berinvestasi di sub sektor ini, setiap satu lembar saham yang dimilikinya akan memberikan imbal hasil sebesar 8,68%. Sedangkan untuk sub sektor industri kimia, rata-rata return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 1,87% dengan rata-rata dividen per lembar saham Rp 6,00 dan harga saham per lembar Rp 306,00. Artinya bahwa setiap satu lembar

17 91 saham yang diinvestasikan di sub sektor ini akan menghasilkan return saham sebesar 1,87%. Untuk sub sektor industri tembakau, kemampuan perusahaan menghasilkan return saham bagi investor yaitu sebesar 2,47% dengan dividen per lembar saham sebesar Rp 250,00 dan harga per lembar saham Rp ,00. Ini berarti bahwa apabila investor berinvestasi di sektor ini, setiap satu lembar sahamnya akan memberikan imbal hasil sebesar 2,47%. Dan untuk sub sektor industri barang konsumsi, dari dua perusahaan yang diteliti ternyata memiliki rata-rata kemampuan menghasilkan return saham 2,59% dengan rata-rata nilai dividen saham sebesar Rp 86,00 dan harga saham Rp 2.498,00. Artinya rata-rata kemampuan industri memberikan return saham kepada investor dari setiap satu lembar saham yang dimilikinya adalah sebesar 2,59%. Untuk sub sektor pakaian dan industri tekstil lainnya, mampu memberikan return saham 47,97%, dengan dividen per lembar sahamnya sebesar Rp 6.361,00 dan harga saham per lembar Rp ,00. Artinya yaitu investor akan menerima imbal hasil sebesar 47,97% dari setiap satu lembar saham yang dimilikinya. Selanjutnya yaitu sub sektor industri pelayanan transportasi, hasil perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata return saham yang dihasilkan yaitu 2,70% dengan rata-rata dividen per lembar saham Rp 92,00 dan harga per lembar saham Rp 3.401,00. Ini berarti untuk sub sektor ini, rata-rata return saham yang dihasilkan setiap satu lembar saham yang dimiliki investor adalah sebesar 2,70%. Sedangkan sub sektor industri elektronik dan peralatan kantor rata-rata return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 7,58% dengan kemampuan membayar

18 92 dividen rata-rata sebesar Rp 18,00 dan harga saham Rp 181,00. Artinya setiap investor berinvestasi di sub sektor ini, rata-rata dapat menerima imbal hasil sebesar 7,58% dari setiap satu lembar saham yang dimilikinya. Selanjutnya yaitu sub sektor industri perdagangan besar dan eceran, industri ini memiliki kemampuan menghasilkan return saham rata-rata sebesar 6,56% dengan rata-rata dividen Rp 20,00 dan rata-rata harga saham Rp 531,00. Hal ini bermakna bahwa setiap investor menginvestasikan dananya di sub sektor ini, akan menerima imbal hasil investasi sebesar 6,56% untuk setiap satu lembar saham yang dimilikinya. Untuk sub sektor industri batu, gelas dan beton, return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 1,77% dengan dividen saham sebesar Rp 5,00 dan harga per lembar saham Rp 283,00. Ini berarti bahwa untuk sub sektor ini akan memberikan imbal hasil investasi sebesar 1,77% dari setiap satu lembar saham yang diinvestasikan. Sedangkan untuk industri kabel return saham yang dihasilkan yaitu sebesar 4,62% dengan dividen saham sebesar Rp 30,00 dan harga saham Rp 650,00. Maknanya yaitu investor akan menerima imbal hasil investasi sebesar 4,62% dari setiap satu lembar saham yang dimilikinya apabila berinvestasi di sub sektor ini. Selajutnya untuk sub sektor industri makanan dan minuman, rata-rata return saham yang dihasilkan yaitu 3,60% dengan rata-rata dividen Rp 1547 dan harga saham Rp ,00. Artinya untuk sub sektor industri makanan dan minuman ini, rata-rata kemampuan perusahaan memberikan imbal hasil investasi kepada investor dari setiap satu lembar saham yang dimilikinya yaitu 3,60%.

19 93 Terakhir yaitu sub sektor industri kabel, kemampuan perusahaan dalam memberikan return saham bagi investor yaitu sebesar 4,61% dengan dividen saham yang dibagikan sebesar Rp 30,00 dan harga saham Rp 650,00. Hasil ini memiliki makna bahwa kemampuan emiten memberikan imbal hasil investasi kepada investor untuk setiap satu lembar saham yang dimilikinya sebesar 4,16%. Pada umumnya rata-rata return saham yang diberikan masing-masing sub sektor masih kecil, namun seluruhnya sudah diatas rata-rata. Rata-rata return saham tertinggi yaitu pada sub sektor pakaian dan industri tekstil lainnya, yaitu sebesar 0,4797 atau 47,97%. Dividen per lembar saham yang dibagikan oleh perusahaan sangat seimbang dengan perolehan net income yang besar. Jumlah besaran dividen yang dibagikan telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang secara keseluruhan persentase dividen yield sebesar 27,66% dari perolehan laba, dan sisanya dikembalikan kepada perusahaan sebagai tambahan modal disetor. Selain itu, industri ini merupakan industri yang memiliki profitabilitas tertinggi, sehingga dapat memberikan return saham yang optimal kepada investor. Untuk sub sektor yang terendah kemampuan memberikan return saham yaitu sub sektor adhesive. Hal ini dikarenakan sub sektor ini kurang optimal dalam perolehan laba (profitabilitas) dibandingkan dengan sub sektor lain dalam penelitian ini, seperti yang sudah dijelaskan dalam sub bab profitabilitas di atas. Namun secara keseluruhan perusahaan, return saham terendah dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk. yaitu sebesar 0,0013 atau 0,13%, dengan dividen per lembar sahamnya sebesar Rp 1.000,00 dan harga saham per lembar Rp

20 ,00. Artinya perusahaan hanya mampu memberikan imbal hasil investasi sebesar 0,13% dari tiap satu lembar saham yang dimiliki investor. Rendahnya return saham yang diberikan oleh perusahaan, lebih karena harga per lembar saham yang tinggi dan kecilnya dividen yang diberikan yaitu sebesar 0,77% dari total laba yang dihasilkan, tetapi pada dasarnya kinerja perusahaan dilihat dari perolehan laba sudah baik. Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sudah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari profitabilitas terhadap return saham. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: H 0 : ρ = 0 : Artinya, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur. H 1 : ρ 0 : Artinya, profitabilitas berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur. Untuk menguji hipotesis penelitian diatas, digunakan rumus statitik analisis Koefisien Korelasi Product Moment, dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for window. Sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dipastikan bahwa data memenuhi asumsi regresi, karena apabila data tidak memenuhi asumsi klasik, maka penelitian dengan menggunakan rumus statistik analisis Koefisien Korelasi Product Moment tidak dapat dilanjutkan. Pengujian asumsi klasik yang

21 95 digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji linieritas, dan perhitungannya adalah sebagai berikut: Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik pada persamaan regresi sederhana. Pemenuhan uji asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas (independent) sebagai estimator variabel terikat (dependent) tidak bias Uji Normalitas Uji asumsi klasik pertama yang diuji adalah uji normalitas. Uji normalitas dibutuhkan untuk menguji data yang dihubungkan berdistribusi normal atau tidak. Secara visual, asumsi ini diuji dengan menggunakan gambar grafik Normal P-P of regression standardized residual. Dasar pengambilan keputusan, data tersebut berdistribusi normal atau tidak, adalah sebagai berikut: 1. Apabila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat memenuhi asumsi normalitas. 2. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat memenuhi asumsi normalitas. (Singgih Santoso,2000)

22 96 Dan berdasarkan output SPSS didapatkan grafik sebagai berikut: Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: returnsaham 1.0 Expected Cum Prob Observed Cum Prob GAMBAR 4.1 NORMAL P-P PLOT Dari gambar diatas, dapat dilihat nilai observasi dari residu yang distandarisasi berada disekitar garis normal. Sehingga dapat disimpukan bahwa, residu berdistribusi normal. Artinya taksiran parameter regresi pada model diatas telah memenuhi asumsi normalitas.

23 Uji Linieritas Uji asumsi klasik kedua yang diuji adlah uji linieritas. Uji lineritas dibutuhkan untuk menguji data yang dihubungkan berbentuk garis linier atau tidak. Secara visual, uji ini dapat dilihat dari tabel ANOVA(b). Dasar pengambilan keputusan bahwa data tersebut linier atau tidak dapat dilihat dari tingkat signifikansinya. 1. Apabila tingkat signifikansi hitung tidak melebihi 5%, maka regresi berpola linier. 2. Dan apabila tingkat signifikansi hitung melebihi 5%, maka regresi tidak berpola linier (Wahana Komputer, 2006:99). TABEL 4.5 UJI LINIERITAS ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression,121 1,121 32,727,000(a) Residual,103 28,004 Total, a Predictors: (Constant), profitabilitas b Dependent Variable: returnsaham Berdasarkan tabel diatas, diketahui tingkat signifikansi hitung adalah 0,000, artinya hasil uji linieritas data yang diujikan memiliki tingkat signifikansi (kesalahan) 0%. Hasil signifikansi hitung tidak melebihi signifikansi yang ditetapkan yaitu sebesar 0,005. Ini berarti bahwa model regresi berpola linier. Artinya taksiran model regresi telah memenuhi asumsi linieritas. Berdasarkan hasil pengujian terhadap data penelitian diatas, maka diketahui bahwa data telah memenuhi asumsi regresi. Hal ini dibuktikan dengan

24 98 setelah dilakukan uji normalitas data, diketahui data dalam telah memenuhi asumsi normalitas dan setelah dilakukan uji linieritas data, diketahui pula bahwa data telah memenuhi asumsi linieritas. Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan rumus statistik analisis korelasi product moment dapat dilanjutkan Analisis Koefisien Korelasi Product Moment Analisis koefisien korelasi product moment ditujukan untuk mengukur derajat keeratan hubungan di antara variabel-variabel dalam penelitian, apakah derajat hubungan diantara variabel-variabel tersebut sangat erat, cukup erat, atau tidak ada hubungan sama sekali. Adapun rumus koefisien korelasi product moment sebagai berikut: r = n( XY) ( X)( Y) ( X ) ( X) n Y { n }{ ( ) ( Y) } 2 (Sugiyono, 2008:250) Dan perhitungan korelasi product moment adalah sebagai berikut:

25 99 TABEL 4.6 ANALISIS KOEFISIEN KORELASI PRODUCT MOMENT Correlations profitabilitas returnsaham profitabilitas Pearson Correlation 1,734(**) Sig. (2-tailed).,000 N returnsaham Pearson Correlation,734(**) 1 Sig. (2-tailed),000. N ** Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diantaranya dapat diartikan sebagai berikut: 1. Nilai korelasi untuk hubungan variabel profitabilitas dengan variabel return saham tersebut adalah sebesar 0,734, artinya hubungan antara kedua variabel tersebut dalam tingkat hubungan kuat. 2. Pada perhitungan korelasi diatas, koefisien X (Profitabilitas) bertanda + (positif). Ini menggambarkan hubungan positif antara variabel X (Profitabilitas) dengan variabel Y (Return Saham). Artinya bahwa setiap ada kenaikkan profitabilitas maka return saham akan meningkat Koefisien Determinasi Nilai korelasi r yx hanya menyatakan erat atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Oleh karena itu, untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y), digunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi yang menyatakan besarnya persentase perubahan Y yang bisa diterangkan oleh X melalui hubungan X dengan Y. Adapun rumus dari koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

26 100 KD = r 2 x 100% (Riduwan dan Akdon, 2007:125) Dan perhitungan korelasi product moment adalah sebagai berikut: TABEL 4.7 ANALISIS KOEFISIEN DETERMINASI Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1,734(a),539,522, a Predictors: (Constant), profitabilitas b Dependent Variable: returnsaham Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui nilai koefisien determinasi sebesar (0,734) 2 = 0,539 = 53,9%. Dengan demikian, pengaruh profitabilitas terhadap return saham berada pada rentang cukup kuat, dan sisanya sebesar 46,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diantaranya adalah faktor fundamental lainnya, faktor teknis, naik turunnya nilai tukar mata uang dan keadaan suatu negara, seperti keadaan politik, ekonomi, dan sosial budaya Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 for window diketahui nilai rho (ρ) hitung lebih dari nol yaitu bernilai 0,734 dengan tingkat signifikansi (α) 0%. Karena rho (ρ) bernilai lebih dari nol (0), maka penelitian ini menolak hipotesis H 0 dan menerima hipotesis H 1. Dapat

27 101 disimpulkan hipotesis penelitian diterima, atau dengan kata lain, profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini, dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh dari angka profitabilitas terhadap return saham yang akan diterima investor. Dalam penelitian ini hanya melibatkan satu rasio keuangan saja yaitu rasio profitabilitas dengan menggunakan indikator Return On Asset (ROA). Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka akan semakin menarik perhatian investor atau calon investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Karena semua investor atau calon investor pasti menginginkan menginvestasikan dana yang dimilikinya pada perusahaan yang profitable agar perusahaan tersebut mampu memberikan imbal hasil (return) yang sesuai dengan preferensi investor. Sebuah perusahaan dapat menghasilkan laba (net income) yang optimal apabila didukung oleh keadaan perekonomian negara mengalami pertumbuhan, sehingga kemudian perusahaan dapat memberikan return yang optimal kepada para investor atas investasi yang mereka lakukan. Secara umum, keadaan ekonomi Indonesia pada tahun 2007 mengalami pertumbuhan yang cukup baik, walaupun masih tersisa dampak dari subprime mortgage di pasar global. Pertumbuhan makro ekonomi Indonesia telah mendorong seluruh pelaku ekonomi baik pemerintah maupun swasta untuk

28 102 tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik, dan salah satu sektor yang berkembang adalah sektor manufaktur. Berdasarkan perhitungan tingkat profitabilitas perusahaan sektor manufaktur memiliki nilai rata-rata 0,35%. Hampir seluruh perusahaan telah mampu menghasilkan laba yang optimal. Hal ini terlihat dari seluruh perusahaan yang diteliti, ternyata hanya satu perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dibawah rata-rata, yaitu PT Alumunium Metal Industry Tbk dengan perolehan rasio profitabilitas sebesar 0,23%. Namun apabila dilihat dari sub sektor perusahaan yang diteliti, profitabilitas terendah diperoleh oleh sub sektor adhesive, dengan perolehan rasio profiabilitas 0,88%. Hal ini terjadi karena perusahaan masih terkena dampak subprime mortgage terlebih lagi pada tahun 2007 ini terjadi kenaikkan harga minyak dunia, yang kemudian berdampak pada permintaan ekspor barang dari Indonesia, sehingga mengganggu pendapatan perusahaan. Tingkat keuntungan (return) yang didapat oleh investor dihitung dengan menggunakan rumus dividen. Hasil perhitungan return saham memiliki nilai ratarata 0,06%. Return yang dihasilkan cukup memuaskan, hal ini terlihat dari seluruh perusahaan yang diteliti memperoleh return saham diatas rata-rata. Perolehan return saham ini telah sesuai dengan tingkat pendapatan (net income) perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham serta telah sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ini berarti akan semakin menarik investor atau calon investor untuk menginvestasikan dananya.

29 103 Untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel profitabilitas (X) dengan variabel return saham (Y), maka dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini diwakili oleh uji normalitas data dan uji linieritas. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan gambar grafik normal P-P Plot. Hasil uji normalitas menggambarkan sebaran data memenuhi kriteria uji normalitas, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil gambar grafik yang menunjukkan bahwa residu berdistribusi normal. Sedangkan untuk uji linieritas dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi data pada tabel ANOVA(b). Hasil uji linieritas menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi kriteria uji linieritas, hal ini dibuktikan dengan hasil model regresi berpola linier. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui hubungan antara kedua variabel tersebut dalam tingkat hubungan kuat. Hal ini dibuktikan dengan nilai korelasi untuk hubungan variabel profitabilitas dengan variabel return saham tersebut yaitu sebesar 0,734. Selain itu, kedua variabel membuktikan memiliki hubungan yang positif. Artinya bahwa setiap ada kenaikkan profitabilitas maka return saham akan meningkat Dengan demikian, melalui hasil pengujian asumsi klasik dan koefisien korelasi product moment yang sudah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa model korelasi product moment pada penelitian ini sudah memenuhi seluruh persyaratan analisis koefisien korelasi product moment. Sedangkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan pengaruh profitabilitas terhadap return saham berada dalam rentang cukup kuat.hasil perhitungan untuk pengujian hipotesis, menunjukkan bahwa nilai rho (ρ) hitung

30 104 yang diperoleh adalah sebesar 0,734 dengan taraf signifikansi (α) 5%. Oleh karena nilai rho (ρ) lebih dari 0, maka Ha diterima. Ini berarti hipotesis pada penelitian ini diterima, atau dengan kata lain profitabilitas berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur. Hasil penelitian membuktikan kebenaran teori yang diungkapkan oleh beberapa ahli, yaitu ketika semakin baik tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin tinggi return saham (imbal hasil investasi) yang akan diterima investor. Hasil penelitian juga telah membuktikan bahwa analisis fundamental terutama analisis profitabilitas perusahaan merupakan salah satu langkah penting sebelum investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal. Dan juga menguatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rahman Hakim (2006) dan juga membantah hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ai Annisaa Utami (2008).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian di Indonesia, maka peran serta masyarakat mulai diaktifkan dalam hal pembiayaan. Pasar modal di Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage terhadap dividend payout ratio pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun

LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN II. DAFTAR DATA VARIABEL BEBAS DAN VARIABEL TERIKAT PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI tahun 2006-2008 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN RATA-RATA 2006 2007 2008 2006-2008 No Emiten Merck 386

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengujian ini bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable

Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable BAB IV ANALISA HASBL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Periode Pengamatan Dalam penelitian ini, periode pengamatan digunakan sebagai variable bebas yang diberi symbol X. Tangagal publikasi laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh perusahan yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2003-2007.

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Kode Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Selama Tahun 2008-2008 FOOD & BEVERAGES 1 DLTA PT Delta Djakarta Tbk. 2 FAST PT Fast Food

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat keeratan pengaruh antara laba akuntansi terhadap dividen kas yang dibagikan perusahaan. Objek yang diteliti adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan standar

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Terima Kasih Kepada Yang Terhormat : Dosen Pembimbing : Prof.Dr.Hj.Ria Ratna Ariawati,MS.,Ak Dosen Penguji Linna Ismawati, SE., M.Si Prof.Dr.Hj.Umi Narimawati,Dra.,Msi

Lebih terperinci

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1 Sari Puspita Dewi, 2 Rahmat Hidayat STIM Sukma Medan 2 rhidayat@stimsukmamedan.ac.id

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Objek Penelitian. sebagai sampel penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk 49 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum analisis data dilakukan untuk membuktikan suatu hipotesis, terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian mengenai pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1987 menjadi 398 emiten pada tahun (Buku Panduan Indeks

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1987 menjadi 398 emiten pada tahun (Buku Panduan Indeks BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi perusahaan

Lebih terperinci

Nama Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Objek Penelitian NAMA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Objek Penelitian NAMA PERUSAHAAN Nama Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai Objek Penelitian NO PT. Trias Sentosa Tbk PT. Indospring Tbk 3 PT. Nipress Tbk NAMA PERUSAHAAN 4 PT. Total Bangun Persada Tbk 5 PT.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka yang diolah dengan BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif menekankan analisis pada data-data numeric atau angka

Lebih terperinci

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. Data Selisih Kurs Dalam penelitian ini, data selisih kurs digunakan sebagai variabei bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Economic Value Added

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2011 2013. Definisi Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Unit Analisis Data 1. Data Hasil Penelitian Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses pengolahan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode 2008-2012 Annisa yuliawati 28211119 3EB04 BAB 1: Latar Belakang Pasar modal

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015 Dewi Khamala Rizkiani 21212951 AKUNTANSI PEMBIMBING :

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) PENGARUH LABA BERSIH DAN DIVIDEN KAS TERHADAP HARGA SAHAM (Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh : ANDY KHAELANI HIDAYAT 21110702 Sektor perbankan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskripsi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk memperoleh data sekunder terdiri dari laporan keuangan perusahaan sampel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel sehingga lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penlitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan emiten manufaktur sektor (Basic Industry and Chemicals), (Consumer Goods Industry) dan (Trade, Services & Investment) yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Pembuatan statistik deskriptif untuk sampel tersebut dibantu dengan menggunakan program komputer Statisical Package for Sosial Science atau

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Pembahasan tentang analisa pengaruh ukuran dewan komisaris, size, likuiditas, dan profitabilitas terhadap pengungkapan informasi sosial pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian dilakukan pada Bank Syariah Mandiri dari periode Maret 2006 Juni 2014.Setelah seluruh data yang diperlukan dikumpulkan, selanjutnya dilakukan analisis data

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laba Bersih dan Arus Kas Operasi sebagai variabel independen (X) dan Dividen Kas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga akan didapat gambaran mengenai hubungan dan pengaruh rasio-rasio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuangan yang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI LOGAM DI BEI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI LOGAM DI BEI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI LOGAM DI BEI Nama NPM Jurusan Pembimbing : : : : Dedi Ramdani 20208315 Akuntansi Erny Pratiwi SE, MM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Objek Penelitian Perusahaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesian

Lebih terperinci

Daftar Sampel Perusahaan manufaktur. No Kode Nama Perusahaan

Daftar Sampel Perusahaan manufaktur. No Kode Nama Perusahaan Daftar Sampel Perusahaan manufaktur No Kode Nama Perusahaan 1 ARNA Arwana Citramulia Tbk 2 AUTO Astra Otoparts Tbk 3 BRNA Berlina Tbk 4 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk 5 BUDI Budi Acid Jaya Tbk 6 CTBN Citra

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Dafter Sampel Penelitian LAMPIRAN Lampiran 1 Dafter Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN KODE EMITEN 1. Astra Internasional Tbk ASII 2. Astra Otoparts Tbk AUTO 3. Sepatu bata Tbk BATA 4. Indo kordosa Tbk BRAM 5. Berlina Tbk BRNA

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Objek Penelitian Objek yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel-variabel yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pojok Bursa Efek Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang B. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek BAB IV HASIL PENGUJIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh size, financial leverage

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah profitabilitas dengan indikator Return On Asset (ROA),

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskripsi menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun independen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Tabel 5.1 Deskripsi Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROE 50,0174,3480,166018,0794598 DER 50,1536 2,6783,631622,5626124

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 114 perusahaan manufaktur, sesuai publikasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik dekriptif menggambarkan tentang ringkasan datadata penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata rata dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat

Dari tabel di atas, diperoleh nilai dari Durbin-Watson sebesar 2.284, di. mana angka tersebut bernilai lebih besar dari 2, yang berarti terdapat 76 a Predictors: (Constant), Debt to Equity, Current, Return on Assets, Price Earning, Debt, Assets Turnover, Earning per Share, Return on Equity b Dependent Variable: Imbal hasil Dari tabel di atas, diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hasil analisis statistik secara umum dari data yang digunakan: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Berikut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA). BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Inflasi di Indonesia Tahun Tabel 4.1 Inflasi di Indonesia Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Inflasi di Indonesia Tahun Tabel 4.1 Inflasi di Indonesia Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Inflasi di Indonesia Tahun 2006-2010 Tingkat inflasi mencerminkan kenaikan harga barang-barang secara umum. Inflasi dipengaruhi oleh banyak faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. klasifikasi Bursa Efek Indonesia) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan

BAB III METODE PENELITIAN. klasifikasi Bursa Efek Indonesia) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur (berdasarkan klasifikasi Bursa Efek Indonesia) yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah 35 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Sampel dalam penelitian adalah industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 2013 yang sudah

Lebih terperinci

No Keterangan Jumlah. 1 Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

No Keterangan Jumlah. 1 Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Lampiran 1: Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah 1 Jumlah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2011 2 Jumlah Perusahaan Manufaktur yang tidak memiliki kepemilikian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriftif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini dilakukan dengan melihat nilai maksimum, minimum, mean, dan

Lebih terperinci

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dengan statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik sampel yang digunakan secara lebih rinci. Informasi yang dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan dibawah ini. Untuk lebih membantu dalam melakukan perhitungan yang akurat, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hal yang berhubungan dengan analisis data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data yang

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Industri manufaktur yang dijadikan sampel penelitian merupakan industri yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena begitu banyaknya industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Hasil Uji Analisis Statistik deskriptif Harga Saham Harga saham adalah harga yang di bursa saham pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, maka pada Tabel 4.1 berikut ini akan ditampilkan karakteristik sample yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel adalah metode pusposive sampling yaitu sampel yang diambil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel adalah metode pusposive sampling yaitu sampel yang diambil BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Perusahaan yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 tahun,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan gambaran hasil penelitian beserta hipotesis dengan pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara sendirisendiri.

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deksriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean). Standar deviasi, maksimum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Penelitian ini di lakukan dengan 30 perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sektor aneka Industri, sub sektor Tekstil & Garment

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga variable independen, yaitu nilai buku ekuitas, laba akuntansi dan opini audit

Lebih terperinci