MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH"

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh MUSLIHAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

2 MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MUSIKALISASI PADA SISWA KELAS X SMAN 14 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh MUSLIHAT Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan yang menunjukkan minat dan kemampuan siswa dalam memahami puisi yang masih rendah. Penggunaan teknik musikalisasi diharapkan dapat membantu memudahkan siswa dalam memahami puisi. subjek penelitian ini, yaitu siswa kelas X dengan populasinya berjumlah 40 orang. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi, dan mendeskripsikan hasil pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen one grup desain. Eksperimen one grup desain adalah suatu kegiatan penelitian yang dilakukan hanya menggunakan satu kelompok/kelas tanpa adanya kelas kontrol/pembanding dalam mengujicobakan suatu variabel. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumeninstrumen berikut: tes, lembar aktifitas guru dan angket. Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu: 1) tes awal (pretes); 2) perlakuan I; 3) perlakuan II; 4) tes akhir (postes). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata yang signifikan sebesar 13,15. Akan tetapi, perlu pengujian hipotesisnya. Hal tersebut diperuntukan memperkuat hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil penghitungan uji hipotesis diketahui bahwa thitung sebesar 11,7, sedangkan harga ttabel dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19. Dengan demikian, thitung > ttabel atau thitung lebih besar dari ttabel. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan, dan hipotesis (Hi) yang berbunyi terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut Tahun Ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi, dapat diterima secara signifikan. Kata Kunci : Puisi, Musikalisasi PENDAHULUAN Latar Belakang Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan penyair terhadap bahasa (Aftarueddin, 1982:16). Puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikonkretkan. Puisi tak lepas dari seni rangkai kata yang penuh dengan makna. Penyair mengolah kata sedemikian rupa sehingga tercapai puisi. Puisi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk mencurahkan segala macam perasaan yang ada di benaknya. Berdasarkan kutipan Wulan dalam Mulyana (1997:34) membaca puisi merupakan salah satu cara mengapresiasi puisi yang paling banyak dilakukan. Pembelajaran membaca puisi memang telah ada mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga tingkat atas, namun ternyata hasilnya belum cukup memuaskan. Masih banyak siswa yang membaca puisi tanpa penghayatan. Mereka cenderung sekedar membaca puisi, tanpa mengerti makna, maksud, bahkan jiwa puisi yang dibaca. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan memanfaatkan sedikit peluang meneruskan rumusan masalah mengenai membaca puisi yaitu hasil karya musikalisasi menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dan variatif dalam pembelajaran apresiasi puisi. Salah satu yang membedakan penelitian ini, yaitu lebih difokuskan kepada suatu pemahaman siswa atas puisi yang

3 dibacanya, bukan cara mendeklamasikan puisi tersebut. Alasan penulis mencetuskan teknik musikalisasi sebagai media pembelajaran apresiasi puisi karena bertolak pada pengertian media yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran perasaan, perhatian, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa hingga proses belajar mengajar terjadi efektif dan efisien. Adapun yang menjadi alasan penulis memilih teknik musikalisasi, karena media ini suatu karya seni yaitu musik yang dipadukan dengan puisi. Hal ini, sangat menarik jika menjadi sebuah media hasil karya mengapresiasi puisi dengan melantunkannya menjadi lagu dan dipadukan dengan alat musik tradisional maupun modem menjadi karya seni musik. Musik merupakan salah satu cabang seni yang universal. Musik dikenal oleh berbagai kalangan, bahkan musik sudah menjadi bagian dari kehidupan (Jamalus, 1991:2). Oleh karena itu, penulis ingin bereksperimen sejauh mana teknik musikalisasi ini jika diaplikasikan dalam pembelajaran apresiasi puisi dapat menjadi stimulus rangsangan untuk menggeluti atau mendalami jiwa puisi yang dibacanya. Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tanpa adanya kelas kontrol atau one grup desain. Desain ini mencakup tes yang dilakukan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (Oi) disebut tes awal (pretes), dan sesudah eksperimen (O2) disebut tes akhir (postes). KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Puisi Puisi adalah salah satu seni yang tua. Puisi hidup sejak manusia menemukan kesenangan dalam bahasa. Puisi bukanlah metode komunikasi yang sederhana tetapi merupakan pengalaman yang unik Meyer (Badrun, 1989:1). Adapun menurut Badrun (1989:2) puisi pada hakekatnya mengkomunikasikan pengalaman yang penting-penting karena puisi lebih terpusat dan terorganisasi. Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, poeima membuat atau poeistes pembuatan, dan dalam bahasa inggris disebut peom dan poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasanasuasana tertentu, baik fisik maupun batiniah (Aminuddin, 1995:134). Metode Puisi Metode puisi atau struktur fisik puisi dibangun oleh diksi (diction), pengimajian (imagery), kata konkret (the concret words), bahasa figuratif (figurative language), versifikasi, dan tata wajah puisi. Hakikat Puisi Richards menyebutkan makna atau struktur batin dengan istilah hakikat puisi. Hakikat puisi merupakan wujud kesatuan makna puisi yang terdiri atas tema, perasaan, nada dan amanat yang disampaikan penyair. Unsur-unsur tersebut menciptakan sebuah puisi menjadi struktur yang kompleks dan berbeda dengan karya sastra lainnya. Pengetian Apresiasi puisi Apresiasi berasal dari bahasa latin apresiation yang berarti mengindahkan atau menghargai. Gove mengungkapkan bahwa apresiasi mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang (Aminuddin, 1995:34). Effendi dalam Aminuddin (1995:35) juga berpendapat bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara bersungguh-sungguh sehingga menubuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Demikian pula pendapat Tarigan (1993:233) yang menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah penaksiran kualitas karya sastra, serta pemberian nilai yang wajar kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis. Dalam hubungan psikologi pendidikan, apresiasi diterangkan sebagai recognition of worth in the realm of the higher values. Lebih lanjut diterangkan bahwa apresiasi merupakan jawaban seseorang yang sudah matang dan sudah berkembang kearah nilai yang lebih tinggi, sehingga ia siap untuk melihat dan mengenal nilai dengan tepat, dan menjawabnya dengan hangat dan simpatik.

4 Seseorang yang telah memiliki apresiasi bukan sekedar yakin bahwa sesuatu itu dikehendaki sebagai perhitungan akalnya, tetapi benar-benar menghasratkan sesuatu, dan jawaban dengan sikap yang penuh kegairahan terhadapnya (Witherington, 1950:299). Maka, dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa apresiasi puisi adalah kegiatan menggauli, memahami, dan menghargai puisi dengan penuh penghayatan, sehingga menumbuhkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam terhadap puisi. Pengertian Musikalisasi Sebelum beranjak pada pengertian musikalisasi. Terlebih baik harus kita pahami kata perkatanya untuk mengartikan seutuhnya dari musikalisasi tersebut. Musikaliasasi berasal dari kata musik, musikalisasi, dan puisi. Menurut Sulastiono (2005:14) berpendapat bahwa musik memiliki ritme, melodi, harmoni yang memberikan kedalam dan kemungkinan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian. Apabila instrumen atau suara dimainkan atau dinyanyikan bersama pada nada yang berbeda, instrumen dan suara itu tampil dalam harmoni. Adapun muskalisasi adalah hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik (KBBI, 2005:776). Carlyle dalam Pradopo (1987:6) mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun sedemikian rupa sehingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestrasi bunyi. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan pengalaman secara imajinatif dan emosional dengan menggunakan medium bahasa, yang disusun dengan mempertimbangkan efek keindahan bahasa yang penuh daya pikat. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa musik, musikalisasi dan puisi mempunyai unsur yang saling mewarnai dalam suatu karya sastra. Jadi, musikalisasi dapat dikatakan sebagai kegiatan mengapresiasi puisi dengan mengubah puisi menjadi sebuah lagu dengan sedemikian, antara musik dan puisi harus memiliki kesatuan keselarasan, tanpa mengesampingkan makna atau meubah jiwa puisi. Ada pun Mulyana (1997:52) berpendapat bahwa salah satu hal yang membedakan antara musikalisasi dengan lagu adalah proses penciptaannya. Syair atau lirik lagu biasanya dibuat setelah lagu tercipta, atau diciptakan pada saat bersamaan dengan nada lagunya. Sedangkan dalam musikalisasi tidaklah demikian. Hal itu merupakan salah satu bentuk seni, yakni karya sastra. Oleh sebab itu, dalam musikalisasi aransemen musik tidak boleh mengubah jiwa puisi, puisi harus tetap utuh. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengatur. Geralch dan Ely (1971:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam dan lingkungan sekolah dapat dikategorikan sebagai media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Batasan lain telah dikemukakan pula oleh para ahli. AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Fleming (1987:234) media diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Heinich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Selain pengertian tersebut, ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, garfik, diagram, dan lain sebagainya. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah

5 yang sedang diteliti. Pada akhirnya penelitian ini diharapkan dapat dipertanggung jawabkan. Metode eksperimen ialah suatu cara untuk mencari sebab akibat (kausal) antara faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 1998:40). Sukmadinata (2005:207) berpendapat bahwa penelitian eksperimental merupakan khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa variabel saja. Penelitian ini bertujuan untuk diperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tanpa adanya kelas kontrol atau one grup desain. Desain ini mencakup tes yang dilakukan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut tes awal (pretes), dan sesudah eksperimen (O2) disebut tes akhir (postes). Adapun model rancangan kegiatan penelitian dipaparkan sebagai berikut. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes yang meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal yakni berupa tes kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sebelum menggunakan teknik musikalisasi, siswa diinstruksikan untuk mengerjakan soal-soal dari puisi yang telah disediakan oleh peneliti. Setelah tes awal peneliti memberikan dua kali tahap perlakuan dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik musikalisasi. Tes akhir yakni berupa tes kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi sesudah menggunakan teknik musikalisasi. Puisi yang diteskan kembali pada siswa adalah puisi yang serupa pada tes awal. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Deskripsi Analisis Data Pretes Dan Postes Analisis Data Pretes Kategori nilai rendah adalah nilai yang berada pada rentang 21 sampai dengan 40. 1) Kategori Rendah Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Nanda Dwi, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 4 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 2 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 5 unsvir saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori kurang. bernama Nanda Dwi H, dengan nilai akhir sebesar 36. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Kurang. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggnnakan teknik musikalisasi. Kategori nilai sedang adalah nilai yang berada pada rentang 41 sampai dengan 60. 2) Kategori Sedang Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Fanji Asmoro, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 6 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 4 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, nada/suasana, rima, majas, kata konkret dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 6 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori cukup. bernama Fanji Asmoro, dengan nilai akhir sebesar 56. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Cukup. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai tinggi adalah nilai yang berada pada rentang 61 sampai dengan 80. 3) Kategori Tinggi Berdasarkan hasil pretes siswa yang bernama Hera Mariam Karlina, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 4 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, majas, hata konkret, diksi/makna, dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 8 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori baik. bernama Hera Mariana Karlina, dengan nilai akhir sebesar 72. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Baik. Nilai tersebut diperoleh sebelum mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi.

6 Analisis Data Postes Kategori nilai rendah adalah nilai yang berada pada rentang 41 sampai dengan 60. 1) Kategori Rendah Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Nur Rochmah Aini, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 5 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 2 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, dan diksi/makna. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 5 unsur saja dari 16 soal. Maksimal dalam memahami puisi dengan baik maka harus dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori cukup. bernama Nur Rochmah Aini, dengan nilai akhir sebesar 50. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Cukup. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai sedang adalah nilai yang berada pada rentang 61 sampai dengan 80. 2) Kategori Sedang Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Agatya M. Irawan, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai dengan benar berjumlah 6 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, amanat, nada/suasana, rima, majas, kata konkret, diksi/makna dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 9 unsur dari 16 soal. la sudah mendekati taraf maksimal dalam memahami puisi dengan baik, atas 10 unsur dari hakikat; metode; dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori baik. bernama Agatya M. Irawan, dengan nilai akhir sebesar 74. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Baik. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapat perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Kategori nilai tinggi adalah nilai yang berada pada rentang 81 sampai dengan ) Kategori Tinggi Berdasarkan hasil postes siswa yang bernama Hera Mariam Karlina, ia dapat menjawab soal pilihan ganda dengan benar berjumlah 8 soal, dan dapat menjawab soal esai berjumlah 6 soal. dengan benar soal mengenai materi tema, perasaan, nada/suasana, rima, majas, kata konkret, diksi/makna, pengimajian, amanat dan jenis puisi. Jadi, ia hanya dapat selesaikan 10 unsur dari 16 soal. la telah dengan maksimal dapat memahami puisi dengan baik, yaitu dapat memahami 10 unsur dari hakikat, metode dan dapat membedakan jenis/macam puisi. la termasuk siswa yang mempunyai pemahaman puisi berkategori sangat baik. bernama Hera Mariana Karlina, dengan nilai akhir sebesar 84. la termasuk siswa yang mempunyai kemampuan memahami puisi dengan kategori Sangat Baik. Nilai tersebut diperoleh sesudah mendapatkan perlakuan menggunakan teknik musikalisasi. Analisis Skor Pretes dan Postes Kemampuan Apresiasi Puisi Siswa Data pretes berupa skor yang diperoleh sebelum penulis memberikan pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi, sedangkan data postes diperoleh setelah penulis memberikan perlakuan dalam pembelajaran apresiasi puisi dengan menggunakan teknik musikalisasi. Penghitungan skor menjadi nilai dapat dilihat dilampiran. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai rata-rata siswa pada pelaksanaan pretes yaitu sebesar 52,65. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah nilai ratarata siswa sebesar 1053 dibagi jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Adapun nilai rata-rata postes siswa sebesar 66,8. Nilai tersebut diperoleh dari jumlah nilai rata-rata siswa sebesar 1336 dibagi jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Nilai rata-rata siswa dalam pelaksanaan postes lebih besar dibandingkan nilai rata-rata siswa ketika pelaksanaan pretes. Berdasarkan rata-rata tersebut, maka diperoleh perbedaan (gain) antara nilai rata-rata pretes dan postes siswa sebesar13,15. Kriteria hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Jika <, maka Ho diterima. Jika >, maka Ho ditolak. Keterangan: Ho = Hipotesis nol Hi = Hipotesis kerja Dari perhitungan di atas, diperoleh thitung sebesar 11,7, sedangkan harga dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19, dengan demikian, > atau, lebih besar dari Maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan. Berdasarkan kriteria pengujian, hipotesis kerja (Hi) memenuhi kriteria dan diterima. Hal ini membuktikan bahwa media musialisasi puisi efektif digunakan dalam pembelajaran apresiasi puisi terhadap siswa kelas X.

7 SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut. 1) Kemampuan siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum diberi perlakuan media musikalisasi puisi, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian dapat dikategorikan cukup. Hal itu berdasarkan hasil penghitungan skor rata-rata pretes yang diperoleh siswa sebesar 52,65. 2) Kemampuan siswa dalam pembelajaran apresiasi puisi sesudah diberi perlakuan media musikalisasi puisi, berdasarkan tolak ukur kriteria penilaian dapat dikategorikan baik. Hal itu berdasarkan hasil penghitungan skor ratarata postes yang diperoleh siswa sebesar 66,80. 3) Terdapat perbedaan antara rata-rata nilai siswa dalam pelaksanaan postes lebih besar dibandikan nilai rata-rata siswa ketika pelaksanaan pretes.berdasarkan rata-rata tersebut, maka diperoleh perbedaan (gain) antara nilai rata-rata pretes dan postes siswa sebesar 13,15. Artinya teknik musikalisasi terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam memahami puisi walau tidak begitu signifikan. 4) Hipotesis kerja (Hi) dapat diterima sscara signifikan. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penghitungan, yaitu sebesar 11,7, sedangkan harga dengan taraf signifikan 99% = 2,54, dengan db = 19, dengan demikian, > atau lebih besar dari maka dapat disimpulkan perbedaan hasil pretes dan postes adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis kerja (Hi) yang berbunyi terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi, dapat diterima secara signifikan. Adapun hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas X-A SMAN 14 Garut dalam pembelajaran apresiasi puisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan teknik musikalisasi, ditolak. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. (1984). Metodelogi Penelitian. Bandung: Angkasa. Aminuddin. (1987). Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Sinar Algesindo. A.R., Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (1994). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arsyad, A. (2004). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Effendi, S. (2002). Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustakajaya. Indraputri, Kiki. (2008). Pembelajaran Puisi dengan Media VCD Pembacaan Puisi Para Penyair (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung Tahun Pelajaran 2007/2008). Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Tidak diterbitkan. Mulyana, Yoyo at.all. (1997). Sanggar Sastra. Bandung: Depdikbud. Pradopo, R.D. (2000). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Rahmanto, B. (1988). Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Subana, M. dan Sudrajat. (2001). Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Subana, M.at.all. (2000). Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sadiman, A.S. (1984). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafmdo Persada. Sudjana, Nana. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Sumardjo, J. dan Saini K.M. (1991). Apresiasi Kesustraan. Jakarta: Gramedia. Siswanto, Wahyudi. (2008). Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Indonesia. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Indonesia UPI. Waluyo, HJ. (1987). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wulan, Neneng Sri. (2006). Model Pembelajaran Membaca Puisi dengan Teknik Musikalisasi (Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X-A SMAN 6 Bandung Tahun Ajar an

8 2005/2006). Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Tidak diterbitkan. W.S., Hasanudin. (2002). Membaca dan Menilai Sajak Pengantar Pengkajian dan Interpretasi. Bandung: Angkasa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan penyair terhadap bahasa (Aftarueddin, 1982:16). Puisi merupakan pernyataan perasaan yang imajinatif,

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode 46 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setiap penelitian tentu saja harus menggunakan suatu metode yang tepat untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI 1 PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI Heru Pramana Agustiansyah 0821.210 Heru_Zoe@Den.com STKIP SILIWANGI

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM :

MAKALAH. Oleh : Tuti Nurhayati NPM : MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TWO STAY-TWO STRAY DIKELAS VII SMP NURUL MUTAQIN CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh : Tuti Nurhayati NPM : 1021.1059

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MODEL PEMBELAJARA APRESIASI PUISI DEGA MEGGUAKA TEKIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARAGPAWITA GARUT TAHU PELAJARA 011/01 Desi Purnamasari PM. 101.0498 Program Studi PBS Indonesia Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM MODEL PEMBELAJARAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TPS (THINK-PAIRS-SHARE) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 M A K A L

Lebih terperinci

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA) TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA) Oleh R. Mekar Ismayani STKIP Siliwangi Bandung mekarismayani@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TARI BAMBU PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh IWAN HERAWAN 10.21.1023 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Yani Kusmayani 1021.0473 DAN SEKOLAH

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MAKALAH. Oleh NURDIANTI MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENYIMAK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP GILANG KENCANA GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 HERAWATI 1021.0572 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA MAKALAH SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang sarjana Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI KEGIATAN MEMBACA DAN MENDENGARKAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ACTIVE LEARNING DI KELAS VIII SMPN 2 TAROGONG TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Penti Pentia Suparja 1021.0476 SEKOLAH T INGGI KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI EFETIVITAS PENGGUNAAN METODE NATURE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Dawuan Subang) Dhina Herlina Retria Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V DINI NURSARI nursaridini@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING Oleh : Cece Gosul NIM.08.21.0838 Email :meinstein43@gmail.com PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. a. Terdapat perbedaan

Lebih terperinci

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM

Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : ATENG SUDRAJAT NIM.1021.0252

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3 Andriana Isbinarni Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Keterampilan menulis puisi merupakan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh Media Pembelajaran Film Dokumenter terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO Oleh: Ratna Maulidia Fitriana Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM

PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN JEJAK PETUALANG TRANS7 PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM Liestia Lestari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Widhihastuti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX PADA SISWA KELAS IX SMPN 2 SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : TIKA ROHMATIKA NIM.1021.0253 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah   Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM 09080240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang tata rasa (sastra). Pengajaran sastra sebagai bagian dari sistem nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang tata rasa (sastra). Pengajaran sastra sebagai bagian dari sistem nasional 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup dua bidang keilmuan yang berintegrasi satu sama lain, diantaranya adalah bidang tata bahasa (gramatika) dan bidang tata rasa

Lebih terperinci

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH IVO FIVE VARESTI NPM 10080152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DARMA Ifah Hanifah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan ABSTRAK

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Dedeh Widaningsih 1021.0869 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V Oleh: Aida Azizah Universitas Islam Sultan Agung Semarang ABSTRAK Peserta didik Sekolah Dasar/Madrasah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI Khidmatul Mamluah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK Andriani 1, Chuduriah Sahabuddin 2, Sulihin Azis 3 Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu

BAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1. Puisi Pengertian puisi Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER Vivien Fidiawati 6 Abstrak. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menulis di sekolah saat ini masih belum terlaksana dengan baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu penyebab

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Astuti Riawardani Progam Studi Pendidikan Bahasa Dan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : L E L

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Purwanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonsesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang sastra dalam kurikulum adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN KEMAHIRAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DELFI SAPUTRI MANUR

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM 1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX MTs. AT-TAQWA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : IRNA IRAWATI

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 ROSWATI 1021-0593 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POINT (Purpose, Overview, Interpret, Note, Test) TERHADAP SISWA KELAS XI SMK MA ARIF SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh WITA SUPYANTINI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puisi Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir dari perasaan penyair dan diungkapkan secara berbeda-beda oleh masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.

Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya. Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM

Lebih terperinci

Oleh: J U R I A H Guru SD Negeri Balagedog Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Oleh: J U R I A H Guru SD Negeri Balagedog Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka MENINGKATKAN KECAKAPAN SISWA KELAS VIII DALAM MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN RESPONS PEMBACA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VI SD Negeri Balagedog Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : BETI SUPARTINI NPM : 10.21.0985 PROGRAM

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh: Bambang Riadi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI Eriana Trizadestyani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

MAKALAH. Oleh: SITI NURFAUJIAH NPM :

MAKALAH. Oleh: SITI NURFAUJIAH NPM : MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PENERIMAAN KARYA CHAIRIL ANWAR DENGNAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN STRUKTURAL PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: SITI

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI MELALUI MEDIA VISUAL KELAS VII SEMESTER II SMP 3 N X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SILFIA YULIANTI

KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI MELALUI MEDIA VISUAL KELAS VII SEMESTER II SMP 3 N X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SILFIA YULIANTI KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI MELALUI MEDIA VISUAL KELAS VII SEMESTER II SMP 3 N X KOTO SINGKARAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SILFIA YULIANTI ZULFIKARNI, M.Pd. RINI WIRASTY. B, S.S.,M.Pd. ABSTRACT The ability

Lebih terperinci

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN MENGAJARKAN SASTRA Tiurnalis Siregar Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Karya Sastra merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan

Lebih terperinci

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

M A S I D A H NPM PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA DALAM HATI (EKSTENSIF) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN (Studi Eksperimentasi di Kelas V SDN Mekarsari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 011-01) M A S

Lebih terperinci

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia PENERAPAN MODEL INDUKTIF DENGAN MEDIA GAMBAR SILLUET DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015) Nikke Permata

Lebih terperinci

Oleh Rahmayanti Harahap

Oleh Rahmayanti Harahap 1 PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN ASSESSMENT SEARCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR- UNSUR PUISI SISWA X SMA NEGERI 1 PADANGSIDIMPUAN TAHUN PEMBELAJARAN 213/214 Oleh Rahmayanti Harahap ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHNUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHNUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHNUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RINI ARISKA 100388201097 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN PUISI PADA SISWA KELAS V SDN MALANGBONG 1 KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN PUISI PADA SISWA KELAS V SDN MALANGBONG 1 KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE TUGAS DALAM PEMBELAJARAN PUISI PADA SISWA KELAS V SDN MALANGBONG 1 KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: RITA ROSITA NPM.10.21.0458 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemungkinan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship) dengan cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Danim (Syamsuddin dan Damaianti, 2006: 157) berpendapat bahwa penelitian dengan pendekatan eksperimen dilakukan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE QUANTUM LEARNING 1 PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE QUANTUM LEARNING (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012) CIPI CROSSMA INDAH JP-CIPI@YAHOO.COM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI 2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG

Lebih terperinci

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Pengertian dan Unsur-unsurnya Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media Video Clip Balada dapat

Lebih terperinci

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 Jurnal Volume 01, Nomor 02, Desember 2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POLITIK (MONOPOLI MATEMATIKA) PADA MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT DI MIN MANISREJO KOTA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Apresiasi Puisi 1. Definisi Belajar Pengertian belajar menurut Dimyati dkk (2002 : 5), menyebutkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau

Lebih terperinci

DEVI SURYADI

DEVI SURYADI MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS VII DI SMPN 5 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 DEVI SURYADI 1021.0993 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN

PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN PEMBELAJARAN APRESIASI TARI MAK INANG MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENILAIAN TARI PADA SISWA DI KELAS X SMA SANTA MARIA MEDAN HENI RATAM PASARIBU PRODI PENDIDIKAN TARI Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN Oleh: Juvrizal 1, Ellya Ratna 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VI SDN MERDEKA 5/4 KOTA BANDUNG Amsih NIM. 08210216 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA SWASTA MEDAN PUTRI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Ferlianus Telaumbanua Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis)

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis) PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA MODEL PYTHAGORAS TERHADAP KEMAMPUANMATEMATIKA SISWA (Studi Eksperimen di SMP Negeri 4 Pamarican Kabupaten Ciamis) Hj. Indah Nursuprianah, Mahsusin Jurusan Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM

M A K A L A H. Disusun oleh : NURHAYATI NIM 1 MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING (SHOW CASE) PADA SISWA KELAS X SMAN 20 GARUT KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : NURHAYATI

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan tipe one group pretes-posttest design, dalam desain ini,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON Dwi Novita Ariyaningtyas 1 Heri Suwignyo 2 Karkono 3 Universitas Negeri Malang, Jalan

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah menulis puisi yang dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 28 orang, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY PADA KELAS VII MTS DARUL HUDA CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY PADA KELAS VII MTS DARUL HUDA CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DISCOVERY PADA KELAS VII MTS DARUL HUDA CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh : LILIS RITA SUTRISNI NPM. 1021.0557 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapat fakta dan simpulan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL BENGKEL SASTRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD MENULIS DAN MEMUSIKALISASI PUISI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL BENGKEL SASTRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD MENULIS DAN MEMUSIKALISASI PUISI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODEL BENGKEL SASTRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD MENULIS DAN MEMUSIKALISASI PUISI Etty Rohayati 1 Kurniawati 2 Abstrak Penelitian ini dilandasi oleh masalah utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar yang dialami oleh peserta didik menghasilkan perubahanperubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan, dan bidang nilai

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS XI SMA TUT WURI HANDAYANI CIMAHI

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS XI SMA TUT WURI HANDAYANI CIMAHI PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) ABSTRAK PADA SISWA KELAS XI SMA TUT WURI HANDAYANI CIMAHI TAHUN AJARAN 2012-2013 DIWI PRATIWI OKTARIANI 09210112

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG MAKALAH PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF JIGSAW DI KELAS V SDN BABAKAN SURABAYA 2 KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Oleh : NAMA : MIRA DIANA NIM : 1021.0747 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan desain Pretest-postest control group

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 WIWI WIDIAWATI 10.21.0574 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Fitri

Lebih terperinci

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CLOZE SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI TARIK, SIDOARJO TAHUN PEMBELAJARAN 01/01 SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN

kreatif, dan inovatif. Untuk itu, PEMBELAJARAN penulis melakukan sebuah MEMPRODUKSI TEKS pembelajaran memproduksi teks ULASAN DRAMA DENGAN PEMBELAJARAN MEMPRODUKSI TEKS ULASAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOLEKSI FOTO PADA SISWA KELAS AL-FALAH KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 kreatif, dan inovatif. Untuk itu, penulis melakukan sebuah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG Bakiyatusolichah, Kanthi Pamungkas Sari ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci