BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA DAN PEMANFAATAN TANAH EKS BENGKOK DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA DAN PEMANFAATAN TANAH EKS BENGKOK DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG"

Transkripsi

1 45 BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA DAN PEMANFAATAN TANAH EKS BENGKOK DI KELURAHAN ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG A. Gambaran Umum wilayah Kelurahan Rowosari 1. Kondisi Geografi Sebagai lembaga pemerintahan yang terkecil dalam struktur pemerintahan, pemerintah desa maupun kelurahan mempunyai fungsi yang strategis yakni sebagai ujung tombak dalam pembangunan nasional dalam sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari mayoritas penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, dan sebagian besar dari mereka hidup sebagai petani. Oleh karena itu pemerintah desa atau kelurahan diharapkan dapat lebih memberdayakan segala potensi yang ada di wilayah masing-masing. Secara geografis Kelurahan Rowosari terletak dalam ketinggian + 47 meter diatas permukaan laut, yang berarti bahwa wilayah kelurahan ini secara topografi termasuk dalam dataran rendah, sehingga curah hujan yang dialami wilayah ini sekitar mm/tahun. Kelurahan Rowosari adalah suatu wilayah kelurahan yang terletak di pinggiran Kota Semarang, di wilayah Kecamatan Tembalang. Secara administratif batas wilayah Kelurahan Rowosari adalah sebagai berikut : 1) Sebelah Utara berbatasan dengan desa Kebonbatur Kabupaten Demak 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kalikayen Kecamatan

2 46 Ungaran 3) Sebelah Timur berbatasan dengan desa Banyumeneng Kabupaten Demak 4) Sebelah Barat berbatasan dengan desa Meteseh Kecamatan Tembalang Orbitrasi Kelurahan Rowosari adalah sebagai berikut : 1) Jarak dari pusat Pemerintahan Kecamatan : + 3 Km 2) Jarak dari pusat Pemerintahan Kota : + 17 Km 3) Jarak dari Ibukota Propinsi : + 15 Km 4) Jarak dari Ibukota Negara : Km Adapun luas wilayah Kelurahan Rowosari adalah 719,577 Ha, yang terdiri dari 9 RW dan 41 RT. Dalam pemerintahan di Kelurahan Rowosari setiap RW merupakan satu dukuh yang terdiri dari beberapa RT. Keadaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1. Nama Dukuh, RW dan Jumlah RT di Kelurahan Rowosari No. Nama Desa RW Jumlah RT 1. Dukuh Sambung I 3 2. Dukuh Krajan II 5 3. Dukuh Krasak III 5 4. Dukuh Rowo Tengah IV 5 5. Dukuh Tampirejo V 4 6. Dukuh Muntuk Sari VI 5 7. Dukuh Pengkol VII 5

3 47 8. Dukuh Kedung Sari VIII 4 9. Dukuh Kebuntaman IX 5 Sumber Data : Monografi Kelurahan Rowosari Pebruari 2006 Dalam struktur pemerintahan, Kelurahan Rowosari berada dibawah Pemerintah Kecamatan Tembalang dan Pemerintah Kota Semarang dan dipimpin oleh seorang Lurah. Dalam menjalankan pemerintahan, Lurah dibantu oleh seorang Sekretaris Lurah, tiga orang Kepala Seksi (Ka. Sie.) dan empat orang staf kelurahan. Berikut ini susunan pemerintahan Kelurahan Rowosari tahun 2006 : No. Nama Jabatan 1. H. Nurrohim, SH. Lurah 2. Iwan Sutami, S.Sos. Sekretaris Lurah 3. Sumadi Ka. Sie. Pemerintahan 4. Edi Nugroho, SH. Ka. Sie. Pembangunan 5. Supandi, SH. Ka. Sie. Keamanan dan Ketertiban 6. Budi Setiawan Staf Kelurahan 7. Tas an Staf Kelurahan 8. Rofi'ah Staf Kelurahan 9. Rohani Staf Kelurahan Kelurahan Rowosari terdiri dari Kepala Keluarga dengan penduduk yang berjumlah jiwa, yang terdiri dari orang laki-

4 48 laki dan orang perempuan. Adapun perincian jumlah penduduk Kelurahan Rowosari dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur pada Tahun 2005 Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Sumber Data : Monografi Kelurahan Rowosari Pebruari 2006

5 49 2. Kondisi Sosial, Ekonomi, Budaya dan Keagamaan a. Keadaan Sosial Ekonomi Kehidupan penduduk di Kelurahan Rowosari pada awalnya bercorak agraris dan mata pencaharian masyarakatnya bersifat homogen, karena hampir seluruh penduduk di wilayah Kelurahan Rowosari ini berprofesi sebagai petani, baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Namun akhir-akhir ini jumlah petani sangat menurun drastis, karena hasil dari bertani tidak dapat dijadikan sebagai penghasilan tetap, karena tidak menentunya musim. Sehingga hal ini menyebabkan para penduduk yang berusia tua masih bertani dan yang berusia muda sebagian besar menjadi buruh bangunan. Namun perlu diketahui bahwa jenis tanah di Kelurahan Rowosari bersifat sawah tadah hujan, jadi para petani tidak selalu menanami sawahnya dengan padi. Hal ini dikarenakan musim hujan yang tidak menentu, sehingga masa tanam padi hanya bisa dilakukan satu sampai dua kali dalam setahun. Dan pada musim kemarau para petani menanaminya dengan tanaman palawija. Berikut ini tabel jenis areal tanah di Kelurahan Rowosari : Tabel 3. Jenis Areal Tanah Kelurahan Rowosari No. Jenis Areal Tanah Luas (Ha) 1. Sawah 225, Tambak -

6 50 3. Tanah Tegalan 155, Areal Pemukiman Penduduk 264, Pabrik - 6. Lain-lain 74, Jumlah 719,557 Sumber Data : Monografi Kelurahan Rowosari Pebruari 2006 Keadaan sosial ekonomi Kelurahan Rowosari sebagian besar ditopang dari buruh bangunan. Selain hal tersebut keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Rowosari juga ditopang oleh sumbersumber lain, seperti usaha perdagangan, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Swasta, buruh pabrik, anggota TNI/Polri, dan lain sebagainya. Untuk menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Rowosari tersebut dengan lebih jelas, table berikut ini akan mendeskripsikan tentang mata pencaharian mereka sebagai berikut : Tabel.4 Jenis Mata Pencaharian Penduduk pada Tahun 2006 No. Jenis Mata Pecaharian Jumlah 1. Petani pemilik tanah Buruh tani Nelayan 0 4. Pengusaha Buruh Industri 1.061

7 51 6. Buruh Bangunan Pedagang Pengangkutan PNS + TNI/Polri Pensiunan Pelajar/Mahasiswa Usia Non Produktif (0 7 th) Lain-lain 52 Jumlah 8722 Sumber Data : Monografi Kelurahan Rowosari Pebruari 2006 Penduduk di Kelurahan Rowosari mengutamakan pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan. Hal inidapat terlihat dari banyaknya jumlah penduduk usia sekolah yang berhasil menamatkan pendidikannya setaraf dengan SMU dan kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi (D 3, S 1) maupun ke Pondok Pesantren. Berikut ini klasifikasi penduduk menurut pendidikan mereka : Tabel 5. Jenis Pendidikan Penduduk Tahun 2006 No. Pendidikan Jumlah 1. Perguruan Tinggi Akademi 64

8 52 3. Tamat SMU/MA Tamat SMP/MTs Tamat SD/MI Belum tamat SD/MI Tidak tamat SD/MI Tidak Sekolah Jumlah Sumber Data : Monografi Kelurahan Rowosari Pebruari 2006 Di Kelurahan Rowosari ini juga terdapat beberapa fasilitas umum seperti tempat peribadatan, sekolah, lapangan olah raga, balai kelurahan dan lain sebagainya yang menunjang berbagai kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat di Kelurahan Rowosari. Tabel 6. Banyaknya Sarana Umum di Kelurahan Rowosari No. Jenis Sarana Jumlah 1. Masjid 7 2. Musholla Taman Kanak-Kanak (TK) 2 4. Sekolah Dasar (SD) 3 5. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 4 6. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1 7. Madrasah Aliyah (MA) 1

9 53 8. Puskesmas 1 9. Balai Kelurahan Lapangan Olah Raga Taman Pendidikan Al Qur an 10 Sumber Data : Monografi kelurahan Rowosari Pebruari Tahun 2006 b. Keadaan Sosial Budaya dan Keagamaan Masyarakat Kelurahan Rowosari sebagai masyarakat yang beretnis Jawa mempunyai corak kehidupan sosial sebagaimana masyarakat jawa lainnya. Namun keadaan sosial budaya masyarakat Kelurahan Rowosari hampir sebagian besar dipengaruhi oleh agama Islam. Budaya tersebut dipertahankan oleh masyarakat Kelurahan Rowosari sejak dulu sampai sekarang. Adapun budaya tersebut antara lain: 1) Barzanji Kegiatan ini dilaksanakan oleh para pemuda pemudi serta anakanak yakni dengan mnembaca kitab Al Barzanji. Biasanya kegiatan barzanji ini dilaksanakan seminggu sekali yakni setiap hari Kamis malam dan bertempat di Musalla dan Masjid. 2) Yasinan Kegiatan ini dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Ahad malam oleh para remaja dengan acara pembacaan Surat Yasin secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan ceramah keagamaan. Hal ini dilakukan untuk memupuk pengetahuan keagamaan para remaja

10 54 dan menjaga mereka agar tidak terjerumus dalam kegiatan yang bertentangan dengan agama. Kegiatan ini biasanya dilakukan di rumah penduduk secara bergantian. 3) Rebana Rebana merupakan salah satu budaya Islami yang masih dipertahankan oleh masyarakat di berbagai wilayah, karena merupakan salah satu peninggalan budaya Islam. Di daerah Demak dan sekitarnya termasuk Semarang, group rebana menjamur di berbagai desa maupun kelurahan. Di Kelurahan Rowosari ini pun terdapat delapan group, yang masing-masing bertujuan sama yaitu mempertahankan budaya Islam. Kegiatan kesenian ini biasanya dilakukan untuk memeriahkan berbagai acara baik kegiatan yang bersifat umum maupun dalam kegiatan keagamaan, antara lain Karnaval peringatan Hari Kemerdekaan, Acara Khitanan, Acara Pernikahan, Acara Peringatan Hari Besar Islam dan lain sebagainya. 4) Tahlilan Kegiatan tahlil ini dilakukan oleh bapak-bapak seminggu sekali yakni setiap hari Kamis malam setelah salat Isya. Kegiatan ini di dalamnya berisi acara pembacaan kalimah tayyibah dan siraman rohani. Selain diadakan rutin seminggu sekali, kegiatan ini juga dilakukan pada saat seorang penduduk mempunyai hajatan baik

11 55 hajatan kematian, pernikahan, khitanan, syukuran dan lain sebagainya. 5) Manaqiban Adalah kegiatan membaca kitab Manaqib yang biasanya dilaksanakan secara bergantian di setiap rumah. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ibu-ibu setiap hari Rabu malam. Begitu pula dalam berbagai upacara adat yang ada di Kelurahan Rowosari sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai ajaran Islam, misalnya acara selamatan, upacara pernikahan, upacara nyadran, upacara sedekah desa dan lain sebagainya. Dalam acara tersebut pasti tidak akan ketinggalan akan bacaan Al Qur an dan bacaan kalimah tayyibah serta doa-doa yang sesuai dengan ajaran Islam. Jadi nilai-nilai Islam telah meresap dalam setiap aktivitas kehidupan sosial budaya masyarakat Kelurahan Rowosari. Dalam kehidupan keagamaan masyarakat Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang seratus persen beragama Islam. Jadi, di setiap desa (RW) maupun RT kita akan selalu menemukan tempat peribadatan bagi kaum muslim baik berupa masjid maupun musholla. B. Praktek sewa menyewa dan Pemanfaatan tanah eks bengkok di Kelurahan Rowosari Pada awalnya Kelurahan Rowosari adalah sebuah desa yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang.

12 56 Sebagaimana sebuah desa yang terletak di wilayah kabupaten, di Kelurahan Rowosari ini terdapat bermacam-macam budaya maupun sistem dalam pemerintahan sebagaimana layaknya desa yang lain. Salah satu diantara hal tersebut adalah adanya tanah milik pemerintah yang sering disebut dengan tanah kas desa atau tanah bondo desa ataupun tanah bengkok. Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa Kelurahan Rowosari dahulu adalah sebuah desa, oleh karena itu susunan pemerintahannya dipimpin oleh Kepala Desa dengan dibantu oleh para pejabat desa atau pamong desa. Pamong desa adalah seseorang yang bekerja dan mengabdi kepada masyarakat dimana ia tinggal, dan dia diangkat oleh Kepala Desa. Sedangkan Kepala Desa seorang pemimpin yang diangkat oleh masyarakat untuk memimpin dalam waktu yang telah ditentukan melalui Pemilihan Kepala Desa (PILKADES). Dalam kepemimpinannya Kepala desa beserta para pamong desa tidak digaji secara langsung oleh negara setiap bulannya, akan tetapi sebagai ganti gajinya mereka diberikan hak untuk mengelola tanah bengkok yang merupakan tanah milik Negara. Tanah tersebut diberikan kepada mereka selama menjadi pejabat desa atau pamong desa, dan apabila telah selesai masa jabatannya, tanah tersebut dikembalikan lagi ke desa. Hal tersebut harus dikembalikan ke desa dikarenakan tanah bengkok adalah tanah milik desa (tanah milik Negara) sebagaimana dalam arti lain tanah bondo desa. Setelah jabatan yang ditinggalkan oleh pejabat lama terisi, maka tanah bengkok tersebut diberikan kepada pejabat baru untuk mengelolanya.

13 57 Berikut ini akan penulis uraikan mengenai praktek sewa menyewa tanah eks bengkok dari masa pemerintahan desa hingga saait ini : 1. Sewa menyewa tanah bengkok pada masa pemerintahan desa Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa pada masa pemerintahan desa, seorang Kepala Desa dan perangkatnya adalah tidak digaji oleh pemerintah. Sebagai gantinya maka mereka diberikan tanah bengkok (tanah milik negara) untuk dikelola sendiri, disewakan, atau dipergunakan untuk keperluan lain dengan tidak merubah status tanah tersebut. Dengan melihat keadaan warga, bahwa tidak semua warga Rowosari mempunyai tanah garapan (sawah), maka lurah dan para perangkatnya berinisiatif membantu mereka dengan menyewakan tanah bengkok bagian masing-masing kepada para warga. Selain hal tersebut, alasan lain yang dikemukakan adalah bahwa mereka juga tidak sanggup jika harus menggarap lahan tanah bengkok miliknya yang sangat luas. Praktek sewa menyewa pada masa itu terjadi dengan sistem yang sangat sederhana, yakni antara petani penyewa dengan perangkat desa yang menyewakan tanah bengkoknya hanya didasari dengan sikap saling percaya dan pembayaran sewa berada di depan. Hal tersebut dapat diketahui dari tidak adanya alat bukti yang berupa surat otentik baik berupa kuitansi maupun perjanjian tertulis antara keduanya. 1 1 Wawancara dengan Bp. H. Karomi tanggal 12 Desember 2005

14 58 2. Sewa menyewa tanah Eks bengkok pada masa pemerintahan kelurahan Seiring dengan bergulirnya waktu, pada tahun 1981 wilayah Rowosari berpindah status dari pemerintah desa menjadi pemerintah kelurahan dengan kedudukan wilayah di bawah Pemerintah Kotamadya Dati II Semarang dan Pemerintah Kecamatan Semarang Selatan. Beberapa tahun kemudian terjadi pemekaran di beberapa wilaya di Kota Semarang, salah satunya adalah wilayah Kecamatan Semarang Selatan, sehingga berdiri sendiri Kecamatan Tembalang yang termasuk didalamnya wilayah Kelurahan Rowosari. Pada masa pemerintahan kelurahan ini, praktek sewa menyewa tidak lagi ditangani oleh masing-masing pejabat kelurahan, namun hanya di koordinir oleh seorang staf Kelurahan dan uang sewa tanah eks bengkok tersebut disetor ke kas daerah. Dalam prakteknya, sewa menyewa tanah eks bengkok ini tidak mengalami banyak perubahan yang signifikan. Hanya saja sistem saling percaya yang digunakan pada masa pemerintahan terdahulu lebih ditingkatkan, yakni dengan adanya penulisan surat tanda terima yang sah dalam bentuk kuitansi oleh pihak kelurahan, sehingga para petani penyewa mempunyai alat bukti bahwa dirinya berhak memanfaatkan tanah eks bengkok yang mereka sewa sesuai waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi peningkatan ini tidak disempurnakan lagi dengan adanya surat perjanjian antara petani penyewa dengan pihak kelurahan yang menyewakan tanah eks bengkok tersebut.

15 59 Dalam prakteknya, sistem pembayaran sewa dilakukan di awal masa tanam, setiap tahun pembayaran dilakukan pada bulan Oktober. Pada bulan tersebut Pemerintah Kelurahan mengadakan lelang garapan tanah bengkok. Namun sebagaimana diketahui bahwa para petani penyewa tidak mau melepaskan tanah garapannya, maka pihak penyewa adalah orang yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, maka kegiatan lelang garapan tanah bengkok hanya sebagai formalitas saja. Yang terpenting dari hal tersebut adalah pembayaran sewa untuk masa tanam setahun ke depan. Oleh karena itu hingga sekarang ini dapat dilihat bahwa para petani penyewa tanah eks bengkok adalah tidak berubah, dan jika pun berubah mereka yang menjadi penyewa baru adalah para ahli waris dari para penyewa tanah yang telah meninggal. 3. Sewa menyewa dan Pemanfaatan tanah Eks bengkok setelah Keputusan Kepala Kelurahan Rowosari tentang pelepasan tanah eks bengkok Dengan semakin bertambahnya kebutuhan manusia, maka semakin lama tanah yang ada di negeri ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Berbagai macam cara digunakan baik oleh pemerintah, swasta maupun perorangan. Dalam koran Semarang Post disebutkan bahwa di beberapa kelurahan akan diadakan konservasi tanah eks bengkok. Keterangan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut : Sebanyak 162,06 hektar lahan eks bengkok dari 442,93 hektar akan dipergunakan untuk keperluan program konservasi dan

16 60 pengentasan kemiskinan. Lahan yang berada di lima kecamatan tersebut rencananya akan dikembangkan sebagai lahan tanaman pangan, seperti buah-buahan dan sayuran. Kelima kecamatan itu adalah Kecamatan Tembalang, Banyumanik, Gunung Pati, Mijen serta Ngaliyan. Dari kelima kecamatan tersebut lebih dari 35 kelurahan dilibatkan dalam program yang juga menggandeng pemerintah Jepang ini. Rencananya program konservasi lahan bengkok di Semarang ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama dilakukan pada tahun 2005 dengan wilayah yang digarap yakni Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang, Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik, dan Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen. Tahap kedua yang dilaksanakan pada tahun 2006 dilakukan di Kelurahan Gunung Pati Kecamatan Gunung Pati dan Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen. Dan sisanya sebanyak 31 kelurahan dilakukan pada tahap tiga tahun Selain digunakan untuk konservasi, tanah eks bengkok juga digunakan untuk menyediakan perumahan yang semakin dibutuhkan masyarakat dengan perkembangan bertambahnya penduduk di negeri ini. Hal ini dilakukan pemerintah guna memenuhi kebutuhan pemukiman yang mulai padat di setiap daerah. Dengan situasi tersebut pemerintah Kota Semarang juga mengalokasikan tanah eks bengkok yang berada di beberapa wilayah di kota Semarang untuk digunakan sebagai perumahan. Salah satu diantaranya adalah pelepasan tanah eks bengkok 3 di kelurahan Rowosari yang luasnya sekitar m 2. yang terdiri dari tanah bekas bengkok Carik Persil 26 yang luas seluruhnya m 2 dilepas 2 Semarang Post, Selasa Pon, 11 Januari Sebenarnya masalah pelepasan tanah eks bengkok di kota Semarang sempat menuai kontroversi. Beberapa fraksi di DPRD Kota Semarang mempertanyakan alasan pelepasan aset tanah eks-bengkok milik Pemkot Semarang tersebut. Bahkan mereka sempat mengadakan rapat paripurna pembentukan panitia khusus (pansus) pelepasan beberapa tanah eks-bengkok. Pembentukan Pansus Mutasi Tanah Eks-Bengkok merupakan tindak lanjut dari Surat Wali Kota No 143/03039 bertanggal 18 Juli Dalam surat itu disebutkan, tujuh lokasi tanah eks-bengkok yang ada di Kelurahan Mangunharjo, Pongangan, Plalangan, Gunungpati, Muktiharjo Kidul, Lamper Tengah, serta Rowosari, akan dilepaskan untuk kepentingan warga. Lihat : Suara Merdeka, Minggu, 16 Oktober 2005.

17 61 seluas m 2, dan tanah bekas bengkok Bekel Persil 28 seluas m 2. Tanah eks bengkok yang dilepas tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Kepala Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 143/09/Tahun1997 tanggal 8 Nopember 1997 tentang Pelepasan Tanah Bekas Bengkok/Bondo Desa Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang seluas m 2, untuk lokasi pembangunan perumahan karyawan/karyawati Inspektorat Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang. Taksiran nilai ganti rugi tanah bekas bengkok tersebut adalah seharga Rp ,-/ m 2, sehingga untuk tanah seluas itu nilai ganti ruginya adalah Rp ,- (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Atas pelepasan tanah bekas bengkok/bondo desa tersebut, maka Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang akan mendapatkan pengembalian dana sebesar Rp ,- yang selanjutnya akan digunakan sebagai berikut : a. Pembangunan pagar bumi keliling kantor/balai/rumah dinas Kepala Kelurahan b. Pengadaan Mebelair dan c. Selebihnya sebesar Rp ,- disetor ke Kas Daerah. Dalam membuat keputusan tersebut Kepala Kelurahan Rowosari mendapat surat perintah dari walikota melalui Surat Walikota Kepala Darerah Tingkat II Semarang tanggal 4 Nopember 1997 Nomor 143/7013

18 62 tentang Perintah Musyawarah Kelurahan. Pemerintah Kelurahan Rowosari menindak lanjuti surat tersebut dengan mengadakan Musyawarah Kelurahan Rowosari pada tanggal 8 Nopember 1997 dengan dihadiri oleh beberapa pihak antara lain Ketua LKMD dan stafnya, staf kelurahan Rowosari, Ketua RW/RT, tokoh masyarakat dan para petani penyewa tanah eks bengkok. Dalam musyawarah tersebut telah diperoleh kesepakatan mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut : a. Tidak keberatan atas pelepasan tanah bekas bengkok/bondo desa Kelurahan Roweosari Kecamatan Tembalang tersebut untuk lokasi pembangunan Perumahan Karyawan/Karyawati Inspektorat Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang b. Taksiran nilai ganti rugi tanah bekas bengkok tersebut adalah Rp ,- / m 2, sehingga untuk tanah seluas m 2 nilai ganti ruginya adalah Rp ,- dan atas pelepasan tanah bekas bengkok/bondo desa tersebut, maka Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang akan mendapatkan pengembalian dana sebesar Rp ,- 4 Sebagaimana diketahui bahwa masa sewa tanah bengkok berakhir pada bulan Oktoober setiap tahunnya, maka pada bulan Oktober 1997, kelurahan sebagai pihak yang menyewakan tanah eks bengkok tidak lagi menyewakannya. Hal ini dikarenakan turunnya Surat Perintah 4 Sumber : Surat Keputusan Kepala Kelurahan Rowosari

19 63 Walikota Kepala Daerah Tingkat II Semarang untuk mengadakan Musyawarah Kelurahan tentang pengalihan tanah eks bengkok untuk pembangunan Perumahan Karyawan/Karyawati Inspektorat Wilayah Kotamadya Semarang. Setelah mengadakan musyawarah Kelurahan dan disetujui oleh perserta musyawarah (Kepala Kelurahan dan stafnya, LKMD, Tokoh masyarakat, Ketua RW/RT serta para petani penyewa tanah eks bengkok), Kepala Kelurahan Rowosari pun mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Kelurahan. tentang pelepasan tanah bekas bengkok/bondo desa Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang tersebut untuk lokasi pembangunan Perumahan Karyawan / Karyawati Inspektorat Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang. Setelah terbitnya Surat Keputusan Kepala Kelurahan tersebut, praktis para petani penyewa tanah eks bengkok tidak dapat menyewanya kembali, karena status tanah eks bengkok tersebut telah berubah hak kepemilikannya yaitu milik pribadi Karyawan/Karyawati Inspektorat Wilayah Kotamadya Semarang yang telah membelinya. Namun perlu diketahui bahwa hingga saat itu para petani yang dahulu menyewa tanah eks bengkok tersebut masih memanfaatkannya. Mereka beralasan bahwa tanah tersebut masih dapat dimanfaatkan hingga pemiliknya datang ke lokasi dan bertemu dengan petani pengggarap dan ditindak lanjuti dengan membuat perjanjian baru baik berupa sewa menyewa maupun perjanjian lainnya. Dalam rentang waktu tersebut secara prakstis mereka (para

20 64 penyewa tanah eks bengkok) tidak lagi membayar uang sewa, namun mereka masih memanfaatkan tanah tersebut. Menurut Bapak Sairi dan beberapa petani penggarap yang sependapat dengannya, tanah eks bengkok yang masih ia manfaatkan sekarang ini belum diketahui siapa pemiliknya. Karena hingga saat ini pemilik tanah tersebut belum pernah meninjau tanahnya, sehingga ia belum pernah bertemu pemilik tanah sekaligus belum pernah melakukan perjanjian lanjutan. Ia berpendapat bahwa rentang waktu sampai pemilik tanah mengetahui penggarapnya sekarang ini adalah hanya memanfaatkan tanah eks bengkok daripada tanah tersebut ditumbuhi oleh tanaman liar. Dan ia akan memanfaatkan tanah tersebut sampai kapan pun, dan sampai pemiliknya mengetahui, ataupun sampai tanah itu dibangun perumahan oleh pemiliknya. Karena ia juga beranggapan bahwa sangatlah rugi apabila tanah yang subur tersebut tidak dimanfaatkan atau dibiarkan tumbuh tanaman yang tidak berguna. 5 Lain lagi bagi Bapak Rasijan dan beberapa orang yang telah bertemu dengan pemilik tanah yang digarapnya. Karena ia telah bertemu dengan pemilik tanah yang digarapnya, maka perjanjiannya ia harus rela jika tanaman yang ditanamnya digusur ketika tanah tersebut didirikan sebuah bangunan. Ia yakin bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuai dengan aturan perjanjian, karena hal itu berarti bahwa ia telah diberi 5 Wawancara dengan Bapak Sairi tanggal 15 Desember 2005

21 65 kepercayaan pemilik tanah untuk memanfaatkan tanah tersebut tanpa pembayaran ataupun bagi hasil sekalipun. 6 Menurut Bapak Suroto (pemilik tanah eks bengkok) dan sebagian besar pemilik tanah di tempat tersebut, bagi dirinya tidak terlalu mempermasalahkan apabila tanah itu digarap oleh petani penyewa sebelumnya, karena ia mengetahui keadaan masyarakat daerah Rowosari yang tergolong masih pas-pasan. Hanya saja mereka perlu mengetahui bahwa tanah yang mereka garap itu sewaktu-waktu akan didirikan bangunan, dan mereka juga harus mau jika bangunan tersebut didirikan tidak ada ganti rugi apabila telah ditanami. 7 Dengan berbagai keadaan tersebut maka penulis akan menganalisis praktek sewa menyewa tersebut yang telah habis masa sewanya dengan dikaitkan dengan hukum Islam. 6 Wawancara dengan Bapak Rasijan tanggal 15 Desember Wawancara dengan Bapak Suroto tanggal 18 Desember 2005

22 66

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN A. Lokasi Penelitian 1. Monografi dan Demografi Desa Ringinharjo Pada Bulan Maret 2012 a. Monografi Desa Ringinharjo

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG A. Gambaran Umum Desa Kuwasen Kelurahan Pongangan Kecamatan Gunungpati Semarang 1. Keadaan Monografi Desa Kuwasen merupakan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN 43 BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam pembahasan bab ini, penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB.

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB. BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB. DEMAK A. Gambaran Umum Wilayah (Daerah) Penelitian 1. Letak Geografi a. Letak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNG PATI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNG PATI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNG PATI KECAMATAN GUNUNG PATI KOTA SEMARANG A. Gambaran Umum Desa Gunung Pati Kecamatan Gunungpai Kota Semarang 1. Letak Desa Gunungpati Desa Gunungpati

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kelurahan Tegal Gundil 4.1.1. Profil Kelurahan Tegal Gundil Kelurahan Tegal Gundil merupakan salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor,

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI A. Gambaran umum Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 1. Letak geografis Desa Pondowan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Bojonegoro Wilayah

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi Gambaran umum Kecamatan Kebon Pedes, Kabupaten Sukabumi dalam penelitian ini dihat

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK A. Profil Desa Lundo 1. Letak geografis Desa Lundo merupakan salah satu desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo Di bawah ini penulis akan sampaikan gambaran umum tentang keadaan Desa Bendoharjo Kecamatan Gabus Kabupaten

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN A. Diskripsi Wilayah 1. Keadaan Geografis, Demografis dan Susunan Pemerintahan Desa

Lebih terperinci

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Kedung Bondo merupakan salah satu desa yang terletak di daerah paling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA BAB III PRAKTIK PERSEWAAN ALAT-ALAT PESTA MAHKOTA INDAH DI KELURAHAN BIBIS KARAH KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA A. Gmbaran Umum Obyek Penelitian 1. Keadaan Geografis Kelurahan Bibis Karah Kecamatan Jambangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji Desa Sungai Keranji merupakan desa yang berada Di Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan luas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN A. Gambaran Umum Desa Bajur 1. Letak Lokasi Masyarakat Bajur merupakan salah satu suku bangsa yang berada di wilayah

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN 35 PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN Lokasi Kelurahan Cipageran merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Adapun orbitasi, jarak dan waktu tempuh dengan pusat-pusat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO A. Gambaran Umum Desa Pucuk Letak Daerah dan Keadaan Alam Desa Pucuk terletak di Kecamatan Dawarblandong

Lebih terperinci

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK A. Gambaran Umum Desa Masaran Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai ciri-ciri khas dan kemampuan dalam mengolah potensi sumber daya alam yang

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN 37 BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN A. Gambaran Umum Desa Kombangan 1. Letak Lokasi Desa Kombangan merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. GEOGRAFI 1. Letak Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung, sekaligus sebagai pusat perdagangan dan jasa terbesar di propinsi

Lebih terperinci

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah

Lebih terperinci

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Karakteristik Desa 5.1.1. Kondisi Geografis Secara administratif Desa Ringgit terletak di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letak Desa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 93 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang Desa Sumberejo Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang secara geografis merupakan wilayah yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL. A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal BAB III PRAKTEK PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL A. Demografi Desa Kliris Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Letak geografis yang penulis ambil sebagai obyek pembahasan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU 4.1. Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Banjarwaru merupakan salah satu desa yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah 52 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Desa Pagelaran

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN digilib.uns.ac.id 40 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Bedono merupakan salah satu Desa di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak yang terletak pada posisi 6 0 54 38,6-6 0 55 54,4

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG A. Letak Geografis 1. Letak Lokasi Desa Ragang merupakan satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Waru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL A. Profil Wilayah Desa Karangmalang Wetan Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Sebagai gambaran

Lebih terperinci

BAB II PELAYANAN SKPD

BAB II PELAYANAN SKPD BAB II PELAYANAN SKPD 2.1. Tupoksi dan Struktur Organisasi 2.1.1. Tugas Pokok Tembalang mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49 29 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak Daerah Situasi dan kondisi suatu daerah akan sangat mempengaruhi segala aktifitas yang ada di daerah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Berdasarkan hasil survey dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik melalui wawancara, curah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Lokasi Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata yaitu di Padukuhan 3 Sepaten, Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah melakukan survey lapangan untuk

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Karakteristik Wilayah Kabupaten Brebes merupakan salah satu dari tiga puluh lima daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Pulau Jawa.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA A. Demografi dan Monografi Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora Penulis akan menyampaikan gambaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil III. METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Kemiling. Kondisi Wilayah Kecamatan kemiling merupakan bagian dari salah satu kecamatan dalam wilayah kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Desa Karacak Desa Karacak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN

BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN BAB III PELAKSANAAN WAKAF PRODUKTIF KEBUN APEL DI DESA ANDONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Andonosari sebagai lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok C Unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun, Seloharjo, Pundong,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Desa Cikalong merupakan salah satu dari 13 desa di dalam wilayah Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat yang terletak di

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Lampung Tengah. Kecamatan Bangun Rejo merupakan pemekaran

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut: KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Biofisik 4.1.1 Letak dan Aksesibilitas Berdasarkan buku Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta (21) Dinas Kehutanan Purwakarta merupakan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK 47 BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Obyek Penelitihan 1. Keadaan wilayah Desa Mojopurogede Kecamatan Bungah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu wilayah sangat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Desa Citapen Lokasi penelitian tepatnya berada di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data Dinas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Sejarah Desa Sugihwaras tidak lepas dari sejarah tokoh

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang objek penelitian dengan maksud untuk menggambarkan objek

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA MARGAGIRI

BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA MARGAGIRI BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA MARGAGIRI A. Letak Geografis Margagiri Desa Margagiri merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten. Desa Margagiri terletak di

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : A. Kondisi Obyektif Lapangan Penelitian Kelurahan Merjosari terletak di jalan Mertojoyo No. 1 Telp 560525 kode pos 65144 Malang. Kelurahan ini merupakan salah satu kelurahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III TINJAUAN LOKASI BAB III TINJAUAN LOKASI 3.1. Tinjauan Kabupaten Jepara 3.1.1. Tinjauan Kabupaten Jepara Posisi geografis Kabupaten Jepara merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari provinsi Jawa Tengah, yaitu pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Brebes Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes Gambar 4.1 Peta Administratif Kabupaten Brebes 4.1.1 Geografi Kabupaten Brebes sebagai

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR A. Keadaan Umum Dusun Banyuurip Desa Sumberingin 1. Keadaan Geografis

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Berdasarkan data monografi

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA TAMBAK SEBELUM JATUH TEMPO

BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA TAMBAK SEBELUM JATUH TEMPO BAB III PRAKTEK SEWA MENYEWA TAMBAK SEBELUM JATUH TEMPO A. Gambaran Umum Desa Gebang Untuk mengetahui lebih jauh gambaran tentang objek penelitian berikut ini akan dipaparkan tentang keadaan Desa Gebang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten 35 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Propinsi Lampung. Desa ini memiliki luas ±.702

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Desa Kemukten 5.1.1 Letak Geografis Desa Kemukten secara administratif terletak di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN 5.1. Gambaran Umum Desa Purwasari Desa Purwasari merupakan salah satu Desa pengembangan ubi jalar di Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Usahatani ubi jalar menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2O15 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2O15 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 7 TAHUN 2O15 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO 38 BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO A. Kondisi umum masyarakat nelayan ( kondisi geografis ) 1. Keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA A. Sejarah Singkat Kelurahan Langkapura Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823 kelompok-kelompok suku yang berasal dari suku Lampung

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH A. Letak Geografis Desa Kecamatan 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading Desa Batur terletak di Kecamatan Gading,

Lebih terperinci