Studi Pengembangan Standar Kompetensi Teknologi Informasi. BPPI-Depnakertrans-ELMIK-IPKIN-Gunadarma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Studi Pengembangan Standar Kompetensi Teknologi Informasi. BPPI-Depnakertrans-ELMIK-IPKIN-Gunadarma"

Transkripsi

1 Studi Standar Kompetensi BPPI-Depnakertrans-ELMIK-IPKIN-Gunadarma 1

2 Studi Standar Kompetensi Perkembangan dalam teknologi dan pemanfaatan dari komputer semakin meningkat secara global: IT ICT sejak 2001 ICCT (Information, Communication, and Content Tech.) Salah satu masalahnya terkait dgn SDM-TI 1. kerancuan dalam klasifikasi dan kualifikasi SDM bidang Teknolgi Informasi. 2. ketiadaan mekanisme/prosedur penyaringan (screening) untuk tenaga kerja asing yang akan bekerja di Indonesia di era AFTA dan dan free movement people (globalisasi perpindahan tenaga kerja secara bebas) 2

3 Studi Standar Kompetensi (cont d) Depnakertrans (melalui BPPI) dibantu dengan para konsultan (ELMIK) dan asosiasi di bidang TI (IPKIN dan asosiasi lainnya) melalui Studi ini mencoba menyempurnakan dan membuat dokumentasi untuk standard profesi TI yang dapat dilanjutkan ke arah Sertifikasi kerjasama Nakertrans-IPKIN Standar Kompetensi TI V.1.0 3

4 Studi Standar Kompetensi (cont d) Tujuan Studi 1. Mengkaji beberapa standard profesi TI yang telah dikembangkan di lingkungan Nasional dan Regional; 2. Melakukan survai kecil untuk melihat ketersediaan SDM TI serta kebutuhan SDM TI, sehingga dapat melakukan proyeksi awal dan global untuk 2010 akan ketersediaan dan kebutuhan SDM TI; 3. Mengembangkan standard profesi TI sesuai kebutuhan mendesak jangka pendek untuk SDM TI dalam rangka upaya penyaringan tenaga kerja asing.; 4. Memberikan saran pengembangan SDM TI Nasional. 4

5 Studi Standar Kompetensi (cont d) Keluaran dari studi: Dokumen Standard Kompetensi tenaga kerja SDM TI dengan memberikan gambaran akan ketersediaan dan kebutuhan SDM TI, serta saran untuk peningkatan SDM TI di masa mendatang. Harapan: dokumen ini dapat di manfaatkan dalam pengembangan sertifikasi nasional dan dapat diterima secara regional. 5

6 Studi Standar Kompetensi Penelusuran literatur dengan menggunakan data primer dan sekunder, sehingga keterlibatan berbagai pihak sangatlah penting untuk menyediakan data, membahas hasil analisis dan penyebarannya Tahapan: 1. Membangun Kerjasama Antar Asosiasi Terkait dengan TI.; 2. Pelaksanaan Survei di 8 kota besar, yaitu Jakarta, Surbaya, Bandung, Semarang, Denpasar, Makasar, Pekanbaru dan Yogyakarta untu mendapatkan Data Primer. Survai dilakukan secara pendekatan sampling, dan Input dan pengolahan hasil survai dilakukan di Jakarta.; 3. Pengumpulan, Evaluasi dan Standard Profesi TI; 4. Penyebaran dan Kesinambungan. 6

7 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil 1. Persiapan a) Mematangkan rencana kerja dengan pihak terkait. b) Mobilisasi tenaga ahli dan pertemuan persiapan. 2. Pelaksanaan a) Mengumpulkan data standard profesi TI yang pernah dikembangkan oleh berbagai pihak di Indonesia, seperti IPKIN, ASPILUKI, APKOMINDO, APJII, BPS, MenKomInfo, dll. b) Mengumpulkan data standar profesi dari berbagai negara, baik dalam standard akademik, vendor/perusahaan ataupun asosiasi profesi, seperti : IEEE, ACM, Carnagie Mellon Unviersity, Microsoft, SuSE Linux, Cisco, Novell Netware, SEARCC, AIG,, dll. 7

8 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) c) Perancangan dan pelaksanaan survai data primer di 8 kota Indonesia. d) Mengolah data hasil survai untuk landasan penyusunan standard kompetensi TI e) Penyusunan draft standard kompetensi TI 2003, terakhir Draft ke-4. Draft 1 & 2 dapat di lihat di website 8

9 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) Permasalahan 1. Ketersediaan data yang akurat tentang standard kompetensi TI relatif belum tersedia dengan baik. 2. Belum terbentuknya badan dunia yang mengelola standarisasi dan konversi kompetensi TI untuk antar negara, antar vendor, antar profesi, dan antar dunia pendidikan. 9

10 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) Hasil-hasil (sampai hari ini) 1. Draft Laporan Akhir; 2. Draft Dokumen Standard Kompetensi TI (DRAFT ke 4), yang tertuang pada Lampiran Draft Laporan Akhir 3. Rangkuman Hasil Survai dan Data Survai, yang tertuang pada Lampiran Draft Laporan Akhir. 10

11 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) Hasil Penting Survai: ( ) a. Kebutuhan skill tenaga TI yang dibutuhkan dan sangat esensial oleh organisasi (pemerintah, pemakai dan vendor) adalah 1. ming, 2. Web Services, 3. General applications/management/ Development, 4. Database, 5. Networking, 6. Wireless Communications 11

12 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) b. Metode yang digunakan oleh organisasi untuk memperoleh skill-skill yang diharapkan: 1. Mengupgrade skill tenaga yang ada melalui training; 2. Meng-hiring tenaga berpengalaman dengan skill yang telah dipunyai dari organisasi lain; 3. Meng-hiring dan melatih fresh graduates ; 4. Mempekerjakan tenaga asing. c. Profile lain SDM-TI dapat dilihat dirangkuman survai pada lampiran 12

13 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) Hasil capaian (berdasarkan survai): Standar Kompetensi Model IPKIN V.1.1 (berformat ILO): 19 spesifikasi/ klasifikasi 1. Analis System Terbimbing 2. Analis System Madya 3. Analis Sistem Mandiri 4. Instruktur Terbimbing 5. Instruktur Madya 6. Instruktur Mandiri 7. Manajer Proyek Terbimbing 8. Manajer Proyek Mandiri 9. Manajer Proyek Madya 10. Network Engineer Terbimbing 11. Network Engineer Madya 12. Network Engineer Mandiri 13. Pemrogram Terbimbing 14. Pemrogram Madya 15. Pemrogram Mandiri 16. Spesialis Databases Developer 17. Spesialis Pendukung Perangkat Lunak Sistem 18. Spesialis Web Developer 19. Spesialis Komunikasi Data 13

14 Studi Standar Kompetensi Tahapan Kegiatan dan Hasil (cont d) Setiap klasifikasi/spesifikasi memiliki 1. Gambaran Umum 2. Uraian (Kelas) 3. Pengetahuan Yang Dipersyaratkan 4. Keterampilan Yang Dipersyaratkan 5. Sertifikasi Yang Terkait Dengan Keahlian Tersebut 6. Pemutakhiran Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan 14

15 Studi Standar Kompetensi STATUS STANDARDISASI 15

16 Studi Standar Kompetensi /AIC SRIG-PS dibentuk karena adanya kebutuhan untuk mewujudkan dan menjaga standard profesional yang tinggi dalam dunia, khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting bagi kebutuhan pengembangan TI secara global SRIG-PS diharapkan memberikan hasil 1. Terbentuknya Kode Etik untuk profesional TI 2. Klasifikasi pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi 3. Panduan metoda sertifikasi dalam TI 4. Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS di tiap negara anggota SEARCC/AIC 16

17 Studi Standar Kompetensi /AIC Kode Etik SEARCC ini dapat digunakan untuk menyusun kode etik bagi suatu himpunan di negara anggota Klasifikasi job: secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu pada tingkat tertentu 17

18 Studi Standar Kompetensi /AIC dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu : 1. Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia 2. Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan. 18

19 Studi Standar Kompetensi /AIC Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini yaitu : 1. Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan. 2. Function oriented bukan tittle oriented, Titel yang diberikan dapat berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada negara yang berbeda. 3. Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji 4. Harus applicable. Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region ini. 19

20 Studi Standar Kompetensi /AIC Model Regional 20

21 Studi Standar Kompetensi /AIC Pembagian Job 21

22 Studi Standar Kompetensi /AIC Jenis pekerjaan meliputi : mer (Pemrogram) System Analyst (Analis Sistem) Project Manager (Manajer Proyek) Instructor (Instruktur) Specialist yang terdiri dari : Data Communication Database Security Quality Assurances IS Audit System Software Support Distributed System System Integration 22

23 Studi Standar Kompetensi /AIC Setiap jenis pekerjaan kecuali spesialis memiliki 3 tingkatan yaitu : Supervised (terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya. Moderately supervised (madya). Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas. 23

24 Studi Standar Kompetensi /AIC Setiap sel klasifikasi job tersebut dijabarkan dalam dokumen SRIG-PS yang telah diterbitkan pada tahun Penjabaran tersebut meliput : Fungsi jenis pekerjaan tersebut Output pekerjaan tersebut Pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut 24

25 Studi Standar Kompetensi Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi. Registrasi mungkin berguna untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat dengan sertifikasi Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model SRIG-PS. Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE. Sertifikasi pada model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi. 25

26 Studi Standar Kompetensi Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk 1. Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi, 2. Membentuk standar kerja TI yang tinggi, 3. profesional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut 1. Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji), 2. Perencanaan karir 3. Profesional development 4. Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut. 26

27 Studi Standar Kompetensi Bagi masyarakat luas sertifikasi ini menjadikan 1. Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi. 2. Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan. 3. Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro. 27

28 Studi Standar Kompetensi Pemetaan model sertifikasi SEARCC 28

29 Studi Standar Kompetensi Terkait dengan Pendidikan Berkesinambungan (continuous education) dr para praktisi/ahli/profesional TI Model mekanisme sertifikasi 29

30 Studi Standar Kompetensi Dari studi ini langkah-langkah yang diusulkan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Penyusunan kode etik profesionalan secara nasional (Model IPKIN) 2. Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) yang disepakati secara Nasional (IPKIN V dan V ) 3. Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI. 4. Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Profesi 5. Penerapan mekanisme re-sertifikasi 30

31 Studi Standar Kompetensi (cont d) Dalam mengimplementasikan mekanisme sertifikasi, beberapa badan perlu dibentuk 1. Badan Penguji harus dibentuk dan institusi pendidikan sebaiknya dilibatkan dalam mekanisme ini. Hal ini perlu karena institusi pendidikan memiliki pengalaman dalam memberikan ujian. 2. Panitia Persiapan Ujian, mempersiakan kebutuhan administrasi, pendaftaran, penjadwalan, pengumpulan maeri ujian. 3. Pelaksana Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan melaksanakan ujian. Menyerahkan hasil ujian kepada Badan Penguji untuk diperiksa, mengolah hasil dan memberikan hasil kepada Asosiasi Profesi TI ( IPKIN, Apkomindo, ASPILUKI, APJII, APTIKOM, dll. 4. Pelaksana akreditasi training centre, untuk kebutuhan resertifikasi maka perlu dibentuk badan yang melakukan penilaian terhadap pelaksana pusat pelatihan, tetapi hal ini baru dilaksanakan setelah 5 tahun sistem sertifikasi berjalan,. 5. Pelaksana resertifikasi, hal ini mungkin baru dapat dilaksanakan setelah 3/5 tahun setelah sistem sertifikasi berjalan dengan baik 6. Kerja sama antara institusi terkait dikoordinasikan. Asosiasi Profesi TI (IPKIN, Apkomindo, ASPILUKI, APJII, APTIKOM, dll.) dapat memainkan peranan sebagai koordinator. 31

32 Studi Standar Kompetensi (cont d) 32

33 Studi Standar Kompetensi (cont d) Usulan tambahan: suatu workshop/studi lanjut sebaiknya diselenggarakan oleh suatu Asosiasi Profesi TI ( IPKIN, Apkomindo, ASPILUKI, APJII, APTIKOM, dll.). Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop/studi lanjut ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model versi 2.0, misalnya network administrator, web administrator, business systems administrator, database administrator, multimedia developer, IT-manager, operator. 33

34 Studi Standar Kompetensi Sebagai penutup, beberapa hal dapat digaris bawahi dari hasil studi ini: 1. Indonesia melalui IPKIN selaku himpunan yang tergabung pada SEARCC/AIC akan terus mengupayakan perbaikan dan pengembangan standardisasi profesi ini sesusai kondisi dan kebutuhan nasional. 2. IPKIN akan mendorong usaha pembentukan Standar Latihan Kerja (SLK) Tenaga TI nasional yang sampai saat ini belum ada. SLK ini diharapkan mengacu Standar Kompetensi TI model IPKIN v2.0 ini 3. IPKIN selaku himpunan yang tergabung pada SEARCC/AIC akan berupaya mendorong terbentuknya model sertifikasi secara nasional dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh SEARCC/AIC. 34

35 Studi Standar Kompetensi 4. Standardisasi profesi ini akan sangat penting berkaitan dengan era perdagangan terbuka di region Asia Pasifik. Sistem sertifikasi dan standardisasi ini akan memberikan nilai tambah bagi tenaga TI lokal. 5. Kegiatan promosi, publikasi dan sosialiasi hasil studi ini perlu dilakukan, agar implementasi model tersebut dapat memberikan manfaat seluas-luasnya, serta apabila terdapat sesuatu yang dirasakan tidak sesuai dengan kondisi nasional, model tersebut dapat secepatnya diperbaiki dan dikembangkan 35

36 Studi Standar Kompetensi Terima Kasih Atas perhatiannya 36

Standarisasi & Sertifikasi. Etika Profesi

Standarisasi & Sertifikasi. Etika Profesi Standarisasi & Sertifikasi Etika Profesi Pendahuluan Indonesa kini telah bersiap-siap untuk memasuki era perdagangan bebas. Dalam WTO (World Trade Organization) telah diatur 40 profesi yang akan bebas

Lebih terperinci

BAB 4 STANDARDISASI PROFESI BIDANG TI

BAB 4 STANDARDISASI PROFESI BIDANG TI BAB 4 STANDARDISASI PROFESI BIDANG TI Teguh Wahyono Mata Kuliah Etika Profesi dan Pengembangan Diri Fakultas Teknologi Informasi - Universitas Kristen Satya Wacana 3 Model Standardisasi Standardisasi Pekerja

Lebih terperinci

Profesi dibidang Teknologi Informasi

Profesi dibidang Teknologi Informasi T05 Profesi dibidang Teknologi Informasi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG IT

PROFESI DI BIDANG IT PROFESI DI BIDANG IT Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi, pertanyaan pertama yang harus dijawab apakah pekerjaan di bidang teknologi informasi i tersebut dapat

Lebih terperinci

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi

Lebih terperinci

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Etika Profesi dan Pengembangan Diri Etika Profesi dan Pengembangan Diri (Ethics in Information Technology) Evangs Mailoa FTI UKSW Model 3Standardisasi Standardisasi Pekerja TI di level Pemerintah Standardisasi Regional Tingkat Asean (SEARCC)

Lebih terperinci

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi

Pembahasan. 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi Pertemuan 3 Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal : 1. Keterampilan

Lebih terperinci

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT Secara umum pekerjaan bidang IT dibagi menjadi empat kelompok, yaitu : Kelompok I, dibidang software yaitu : Sistem analisis, programmer, web designer dan web programer

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI OLEH: S U D I R M A N Pengertian Teknologi Informasi Kamus Oxford (1995) : TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,

Lebih terperinci

PENTINGNYA SERTIFIKASI (1)

PENTINGNYA SERTIFIKASI (1) SERTIFIKASI IT PENTINGNYA SERTIFIKASI (1) Jika Anda berada di antara ratusan pelamar yang berharap mengisi beberapa lowongan di bidang TI, apa yang bisa membuat Anda berbeda dengan pelamar-pelamar lain?

Lebih terperinci

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber 4.1 Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi Pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya. 1. Pekerjaan bidang perangkat lunak, terdapat pekerjaan-pekerjaan

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI PROFESIONALISME KERJA (DI BIDANG UMUM DAN IT) PRODI TEKNIK ELEKTRO FT UNJA Dosen Pengampu: Anisa Ulya Darajat S.T, M.

ETIKA PROFESI PROFESIONALISME KERJA (DI BIDANG UMUM DAN IT) PRODI TEKNIK ELEKTRO FT UNJA Dosen Pengampu: Anisa Ulya Darajat S.T, M. ETIKA PROFESI PROFESIONALISME KERJA (DI BIDANG UMUM DAN IT) PRODI TEKNIK ELEKTRO FT UNJA 2017 Dosen Pengampu: Anisa Ulya Darajat S.T, M.T MEMBERS OF GROUP 6: MELTRIYANI PUTRI (M1A114003) AMRIZAL (M1A114034)

Lebih terperinci

BAB 3 PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL

BAB 3 PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL BAB 3 PEKERJAAN, PROFESI, DAN PROFESIONAL Abdulkadir Muhammad (2001) tentang klasifikasi kebutuhan manusia: 1. Kebutuhan ekonomi 2. Kebutuhan psikis 3. Kebutuhan biologis 4. Kebutuhan pekerjaan Kebutuhan

Lebih terperinci

Kompetensi Bidang TI

Kompetensi Bidang TI Pertemuan 3 Kompetensi Bidang TI Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal : 1. Keterampilan Pendukung Solusi IT Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux) Memasang

Lebih terperinci

ORGANISASI, KODE ETIK SERTA STANDARISASI PROFESI IT DI INDONESIA. Dahlia Br Ginting

ORGANISASI, KODE ETIK SERTA STANDARISASI PROFESI IT DI INDONESIA. Dahlia Br Ginting Media Informatika Vol. 9 No. 3 (2010) ORGANISASI, KODE ETIK SERTA STANDARISASI PROFESI IT DI INDONESIA Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support

Pertemuan 4. Pembahasan. 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support Pertemuan 4 Pembahasan 1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 2. Pengembang Sistem ( System Developer ) 3. Specialist Support 1 Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi

Lebih terperinci

SEJARAH ETIKA KOMPUTER

SEJARAH ETIKA KOMPUTER ETIKA KOMPUTER SEJARAH ETIKA KOMPUTER Era 1940-1950-an Nobert Wiener menciptakan cybernetics atau the science of information feedback system dikombinasikan dengan komputer digital dikenal dengan sebutan

Lebih terperinci

BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI

BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI BLUE BOOK Perencanaan SDM Untuk Industri ICT PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI 1 Mengapa Blue Book? Industri ICT Indonesia membutuhkan SDM sampai sekitar 500,000 orang di tahun 2010

Lebih terperinci

Revitalisasi Kompetensi Profesi TIK Disampaikan pada Rakornas APTIKOM

Revitalisasi Kompetensi Profesi TIK Disampaikan pada Rakornas APTIKOM Revitalisasi Kompetensi Profesi TIK Disampaikan pada Rakornas APTIKOM - 2013 Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN) Eko K. Budiardjo Ketua Umum Jumat, 1 November 2013 Perjalanan IPKIN

Lebih terperinci

Etika dan Profesi Teknologi Informasi: Standar Kompetensi

Etika dan Profesi Teknologi Informasi: Standar Kompetensi Higher Education master IT-System Engineer Strategic Professionals Operational Professionals IT-Business Engineer IT-Engineer IT-Manager IT-Consultant IT Commercial Manager Bachelor 3 Technician 29 Specialists

Lebih terperinci

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Media Informatika Vol. 9. No. 1 (2010) PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

Pembahasan. I. Kompetensi Bidang IT. 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi EPTIK /03/2013. Dwi Hartanto, S.

Pembahasan. I. Kompetensi Bidang IT. 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi EPTIK /03/2013. Dwi Hartanto, S. Pembahasan 1. Kompetensi Bidang IT 2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan 3. Sertifikasi I. Kompetensi Bidang IT Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional untuk memperdalam dan

Lebih terperinci

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI MODUL 5 PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI APA YANG ANDA KETAHUI? PEKERJAAN? PROFESI? PROFESIONAL? PROFESIONALISME? ETIKA PROFESI? KODE ETIK? BEBERAPA TERMINOLOGI PEKERJAAN Kodrat manusia untuk bertahan

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

ANALIS SISTEM TERBIMBING. 2 ANALIS SISTEM MADYA. 8 ANALIS SISTEM MANDIRI. 14 INSTRUKTUR TERBIMBING. 20 INSTRUKTUR MADYA. 25 INSTRUKTUR MANDIRI.

ANALIS SISTEM TERBIMBING. 2 ANALIS SISTEM MADYA. 8 ANALIS SISTEM MANDIRI. 14 INSTRUKTUR TERBIMBING. 20 INSTRUKTUR MADYA. 25 INSTRUKTUR MANDIRI. DAFTAR ISI ANALIS SISTEM TERBIMBING... 2 ANALIS SISTEM MADYA... 8 ANALIS SISTEM MANDIRI... 14 INSTRUKTUR TERBIMBING... 20 INSTRUKTUR MADYA... 25 INSTRUKTUR MANDIRI... 30 MANAJER PROYEK TERBIMBING... 36

Lebih terperinci

BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI

BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI BIDANG KERJA TEKNOLOGI INFORMASI IT Component Hardware Software Brainware PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI Lukito Edi Nugroho 1. OPERATOR 2. TEKNISI KOMPUTER 3. PROGRAMER 4. SISTEM ANALIS 5. DATABASE ADMINISTRATOR

Lebih terperinci

BAB 5 MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 5 MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI BAB 5 MENINGKATKAN PROFESIONALISME DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Beberapa hal yang menyebabkan profesionalisme pekerja di bidang TI masih rendah: - kurangnya totalitas dalam bidang TI (sebagai pekerjaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

M Jafar Noor Yudianto

M Jafar Noor Yudianto Sertifikasi Jaringan M Jafar Noor Yudianto youdha_blink2@yahoo.co.id http://jafaryudianto.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Profesi Profesi adalah kata serapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Workload adalah beban kerja yang harus dipenuhi oleh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Kristhazshana adalah suatu usaha yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Perusahaan ini mempunyai lebih dari 50 orang tenaga kerja dengan keahlian sipil,

Lebih terperinci

P9 Profesi Di Bidang TI. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P9 Profesi Di Bidang TI. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P9 Profesi Di Bidang TI A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta BEBERAPA PENGERTIAN Pekerjaan Pencaharian; yg dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yg dilakukan untuk mendapat nafkah (KBBI3) Suatu

Lebih terperinci

Standarisasi dan Sertifikasi.

Standarisasi dan Sertifikasi. Standarisasi dan Sertifikasi seagatejogja@ugm.ac.id Programmer Fungsi Bertanggung-jawab penuh untuk menyusun atau merubah, menguji, memperbaiki dan mendokumentasikan program yang sangat kompleks dari spesifikasi

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era informasi, dimana informasi dan teknologi tumbuh dan berkembang mempengaruhi kehidupan manusia, sesuai dengan pengertian teknologi menurut Miarso (2007

Lebih terperinci

Soal Quiz/Latihan. Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget.

Soal Quiz/Latihan. Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget. Soal Quiz/Latihan Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget Waktu : 60 menit 1. Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,

Lebih terperinci

Mengapa Perlu Kode Etik Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Mengapa Perlu Kode Etik Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengapa Perlu Kode Etik Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi Era Informasi Jutaan komputer Networks + + Data Komputer = universal tool Komputer mengerjakan hampir apa saja Komputer tidak perlu tidur

Lebih terperinci

BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT KEUANGAN-PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS 015 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT :

Tugas Etika Profesi. Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : Kelas : B. Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Nama : Fabiola Ratih P.U NPM : 2005110040 Kelas : B Jenis-jenis Profesi di bidang IT : Tugas Etika Profesi 1. IT Support Officer 1. D3 / S1 bidang Ilmu Komputer 2. Mahir Windows System, Linux System, Networking,

Lebih terperinci

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/28/2016 nts/epk/ti-uajm 1

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/28/2016 nts/epk/ti-uajm 1 N. Tri Suswanto Saptadi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar 3/28/2016 nts/epk/ti-uajm 1 Pengertian profesi dan profesionalisme Ciri-ciri profesionalisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri jasa konstruksi memiliki arti penting dan strategis dalam pembangunan nasional mengingat industri jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini teknologi informasi berperan penting dalam memperbaiki kinerja suatu organisasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses otomatisasi

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. 1

BAB I Pendahuluan. 1 BAB I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja, tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satunya

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 8 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses Sertifikasi Produk. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tata cara proses sertifikasi produk secara rinci, surveilan, resertifikasi dan perubahan

Lebih terperinci

Darmawansyah, ST, M.Si /

Darmawansyah, ST, M.Si / Darmawansyah, ST, M.Si 08180676099 / 085213401980 darmawansyah73@gmail.com PROFIL SDM INDONESIA FEB 2015 5,46 juta penganggur menjadi prioritas untuk ditingkatkan kompetensinya Sumber : diolah dari berita

Lebih terperinci

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem

BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 3 Analisa dan Perancangan Sistem 3.1 Pengertian Analisa dan Perancangan Sistem Analisa sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen INSTITUT PERTANIAN BOGOR Program Keahlian Manajemen Informatika ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI Sks 4(2-2) Pokok Bahasan Pelembagaan Sistem Informasi dan Penanganan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Pertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom

Pertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan Ke 2 Donny Yulianto, S.Kom Tinjauan Umum Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan harus dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan dari pihak manajemen. Kebijakan sistem merupakan

Lebih terperinci

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT Karir di Bidang Teknologi Informasi 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT Banks Transport Sector Hospitals Schools Telecommunications Engineering Manufacturing Retail Offices Entertainment ICT is everywhere

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pencarian data maupun informasi menggunakan jaringan internet pada saat ini sangat digemari masyarakat. Selain dapat lebih efektif dan efisien dalam segala hal, jaringan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA I. LATAR BELAKANG Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) adalah organisasi profesi auditor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi berkembang sangat cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

Lebih terperinci

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber

Rini Agustina, S.Kom, M.Pd --- Dari berbagai Sumber Teknologi Informasi adalah teknologi yang selalu berkembang, hal itu mengakibatkan pekerjaan di bidang TI menjadi suatu pekerjaan di mana pelakunya harus terus mengembangkan ilmu yang dimilikinya. 5.1

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Program studi Sistem Informasi merupakan salah satu program studi yang terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara.

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN -2011 Bagian : Ilmu Keperawatan FKUB Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Keterangan Uraian Indikator Kebijakan Program 1

Lebih terperinci

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1 PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1 Profesi 1 Mobile Application Developer 2 Database Administrator 3 Software Engineer/Developer - Tingkat pertumbuhan lapangan kerja: 32% - Gaji rata-rata: USD 94 ribu per tahun

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada bagian ini akan dipaparkan simpulan dan implikasi penelitian pengaruh faktor kritis kesuksesan komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan anggota tim proyek

Lebih terperinci

TESTING DAN IMPLEME NTASI. Lukman Hakim SISTEM

TESTING DAN IMPLEME NTASI. Lukman Hakim SISTEM TESTING DAN IMPLEME NTASI Lukman Hakim SISTEM Review Materi 1 Testing Sudut Pandang testing POSISI TESTING PADA SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM (SDLC) Disebut juga System

Lebih terperinci

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana

Standardisasi SDM IT. Cucu Sukmana Standardisasi SDM IT Cucu Sukmana What is ICT? ICT dalam Rumah Tangga Source: Radio TV PC 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 - Bangladesh Bhutan Cambodia India Indonesia Kazakhstan Kyrgyzstan Maldives Pakistan

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB 2015 ORGANISASI: LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PIHAK KETIGA (LSP P3) LSP KOMPUTER FR. SKEMA-03 JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB Skema sertifikasi kompetensi kerja sebagai Pengembang Aplikasi Web disusun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sebuah perusahaan, terdapat banyak proses bisnis yang harus dijalankan. Kemampuan menyelesaikan proses bisnis yang ada dengan hanya menggunakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

Pengembangan Portal Belajar Online

Pengembangan Portal Belajar Online Pengembangan Portal Belajar Online PENDAHULUAN Permasalahan B A B 1 Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya yang harus dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang optimal. Hal ini

Lebih terperinci

Alasan perusuhaan belum melakukan audit TI Alasan perusuhaan belum melakukan audit TI

Alasan perusuhaan belum melakukan audit TI Alasan perusuhaan belum melakukan audit TI Alasan perusuhaan belum melakukan audit TI perusahaan merasa bahwa TI yang diterapkan masih berperan sebatas support tools, belum menjadi strategic tools kebijakan dan tujuan-tujuan penerapan TI-nya 7dak

Lebih terperinci

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI INFORMASI

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI INFORMASI ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI INFORMASI MODUL 12 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT ETIKA DAN PROFIESIONALISME TEKNOLOGI INFORMASI Overview Teknologi Informasi berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor Y di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama PT. A. Pada tahun 2000 perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG ORGANISASI 2. MANFAAT PENGEMBANGAN SIM 3. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN 4. METODELOGI

Lebih terperinci

Tahap Penerapan Sistem

Tahap Penerapan Sistem Tahap Penerapan Sistem 1. Merencanakan Penerapan 2. Mengumumkan Penerapan 3. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Keras 4. Mendapatkan Sumber Daya Perangkat Lunak 5. Menyiapkan Database 6. Menyiapkan Fasilitas

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA FUNGSI PENGOLAHAN DATA Struktur suatu organisasi adalah pengelompokan logis fungsi-fungsi dan orangorang yang terlibat didalamnya. Sebelum suatu aktivitas dijalankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mutu sumber daya manusia (SDM) di sebuah perusahaan sangat berpengaruh terhadap kualitas perusahaan. Oleh karena itu, kinerja seorang karyawan dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan

Lebih terperinci

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki

4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki 4.4 Identifikasi Resiko Proyek Persentase nilai 1 100-76 2 75-51 3 50-26 4 25-0 No Resiko 1 2 3 4 1 Kemungkinan orang-orang terbaik dapat dimasukkan dalam proyek 2 Kemungkinan orang-orang memiliki gabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium database merupakan sarana penunjang kegiatan praktikum suatu mata kuliah khususnya mata kuliah yang berhubungan langsung dengan basis data, seperti : DBMS,

Lebih terperinci

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan

Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia Jenis Kualifikasi. Persyaratan Tenaga Kerja PKWT Information System Bank Indonesia 2017 1 Jabatan 19012 - Application Architect - DPSI 19013 - Application Architect - DPSI 2 Kesetaraan Level Manajer Asisten Manajer Maksimal 40 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI PROGRAMER KOMPUTER

BAB I PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI PROGRAMER KOMPUTER BAB I PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI PROGRAMER KOMPUTER 1.1 Rasional Perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah satu tahun diberlakukan. Era Globalisasi dalam perdagangan bebas Asia Tenggara telah

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II - 191-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem II 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK Latar Belakang Mempelajari Manajemen Proyek Tahun 2001, Project Management Institute (PMI) melaporkan: Setiap tahun US menghabiskan dana proyek sebesar $2.3 trilyun,

Lebih terperinci

Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Asesor Lisensi

Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Asesor Lisensi Kriteria Lembaga Penyelenggara Pelatihan Asesor Lisensi 1. Ruang lingkup 1.1. Pedoman ini merupakan kriteria dan persyaratan umum lembaga pelatihan asesor lisensi berdasarkan sistem lisensi Lembaga Sertifikasi

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari

Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari PENGEMBANGAN SISTEM Disusun Oleh : Dr. Lily Wulandari LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM Kebutuhan Pengembangan g Sistem Terstruktur Proses Konstruksi Sistem 1. Mengidentifikasi masalah besar TI untuk

Lebih terperinci

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES) OFFICE DUKUNGAN INFASTUKTU DAN PENGENDALIAN MUTU IDENTIFIKASI PEKEJAAN Nama Posisi : Direktorat/Divisi : Dukungan Infrastruktur dan Pengendalian Mutu Administrasi dan Sistem Informasi / Divisi Sistem Informasi

Lebih terperinci

Computer Careers and Certification

Computer Careers and Certification Computer Careers and Certification Chapter 2 Source : Shelly, G.B., Cashman, T., and Vermaat, M. 2005. Discovering Computers 2006, Complete. America: Course Technology Thomson Learning The Computer Industry

Lebih terperinci

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I

NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I - 180-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Pengembangan dan Implementasi Sistem I 2. IKHTISAR JABATAN : Menyiapkan bahan perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sistem aplikasi, perencanaan, pembangunan,

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)

DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK Halaman : 1 dari 7 1.0 Tujuan Sebagai petunjuk pelaksanaan proses Sertifikasi Produk. 2.0 Ruang Lingkup Mencakup tata cara proses sertifikasi produk secara rinci, surveilen, resertifikasi dan perubahan

Lebih terperinci

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya Profesi Teknologi Informasi Oleh Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom / Teknik Informatika Untag Surabaya Materi 1. Gambaran umum pekerjaan di bidang Teknologi Informasi 2. Pekerjaan di Bidang TI Standar

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Implementasi Open Source Software pada Badan Usaha Widoyo PT. INTI (persero), Jl. Moh. Toha 77 Bandung, 40253. e-mail: widoyo@inti.co.id

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Data Umum Universitas Widyatama Sejarah Universitas Widyatama di mulai dengan pendirian Institut Akuntansi Bandung (IAB) di bulan Maret 1973 yang membina program studi

Lebih terperinci

Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT

Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT Dosen Pengampu Anisa Ulya Darajat ST., MT Profesionalisme Kerja Dalam Bidang Umum dan Bidang IT Nama Kelompok : Putra Valentine M1A114009 Dini Khusnul Yaqin M1A114010 Mayudha Pratama M1A114014 Ihwan Ramadhan

Lebih terperinci

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto

THE VISIONING PHASE. Titien S. Sukamto THE VISIONING PHASE Titien S. Sukamto KOMPONEN PADA VISIONING PHASE 1. INISIASI DAN PENGELOLAAN PROYEK Penting untuk mengelola proyek perencanaan strategis sama seperti halnya proyek bisnis dan SI lainnya.

Lebih terperinci

KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI

KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers

Lebih terperinci