PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE Suriya Wulan Sari, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Universitas Negeri Malang wulansari30@gmail.com ABSTRAK: Penelitian bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui kelayakan buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan menurut Borg dan Gall yang memiliki 10 tahapan, akan tetapi hanya dilakukan sampai tahap kelima. Hasil validasi isi buku petunjuk praktikum menunjukkan nilai rata-rata 3,59 untuk dosen dan 3,26 untuk guru dengan kriteria sangat valid. Hasil uji keterbacaan terbatas pada 10 siswa diperoleh nilai rata-rata 3,54 dengan kriteria sangat valid. Kata kunci: pengembangan, buku petunjuk praktikum kimia, Learning Cycle 5 fase, kelas XII semester 1 Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dipahami oleh siswa karena ilmu kimia mayoritas bersifat abstrak, kompleks, dan saling berurutan dengan cakupan materi yang sangat banyak, meliputi fakta, konsep, aturan, hukum, azas, dan soal-soal. Purba (2007:i) menjelaskan bahwa ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen. Siswa tidak cukup merasa mengerti tetapi sungguh-sungguh harus dapat mempraktikkannya dalam menyelesaikan soal, memecahkan masalah, atau melakukan suatu keterampilan ilmiah. Menurut Soebagio (2001:49) ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ilmu kimia, yaitu kimia sebagai produk temuan para ilmuwan yang berupa pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan kimia sebagai proses yang diperoleh melalui kerja ilmiah. Dengan demikian, tidak tepat apabila dalam mempelajari ilmu kimia proses pembelajarannya hanya dilakukan dengan cara berceramah di kelas dan siswa hanya mendengarkan serta mencacat penjelasan guru. Siswa akan lebih mudah memahami dan mempelajari ilmu kimia apabila diberi kesempatan untuk aktif belajar sambil bekerja dalam mengamati langsung fenomena atau peristiwa yang terjadi dalam ilmu kimia melalui kegiatan praktikum. Pelaksanaan kegiatan praktikum dalam pembelajaran kimia akan berjalan efektif apabila ditunjang dengan adanya buku petunjuk praktikum. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMAN 2 Malang, SMAN 7 Malang, SMA LAB UM, dan SMAN 1 Pandaan diketahui bahwa keberadaan buku petunjuk praktikum kimia untuk SMA masih sangat terbatas. Kegiatan praktikum yang dilaksanakan di SMA masih menggunakan buku petunjuk praktikum yang ada di dalam buku teks kimia SMA atau Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat oleh guru dan laboran. Buku petunjuk praktikum tersebut bersifat verifikasi dan seperti buku resep, yang berisi: dasar teori, tujuan praktikum, alat dan bahan, prosedur kerja, lembar data pengamatan, pertanyaan untuk analisis data, serta kesimpulan. Buku petunjuk praktikum seperti yang telah dijelaskan tersebut kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan praktikum dan mengembangkan keterampilan proses, karena siswa sepenuhnya hanya mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera dalam buku petunjuk praktikum. Kegiatan praktikum akan lebih bermakna

2 apabila dilaksanakan di awal pembelajaran sebelum siswa menerima materi, karena siswa diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri dan terlibat aktif mengikuti setiap langkah dalam tahapan metode ilmiah. Oleh karena itu, perlu dikembangkan buku petunjuk praktikum kimia yang inovatif serta dapat memudahkan siswa dalam memperoleh pemahaman dan keterampilan kerja ilmiah. Salah satu upaya untuk memenuhi harapan ini adalah dengan mengembangkan buku petunjuk praktikum kimia berbasis Learning Cycle 5 Fase. Learning Cycle 5 fase merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Dalam Learning Cycle 5 Fase terdapat lima tahapan pembelajaran, yaitu fase undangan (engagement), fase eksplorasi (exploration), fase penjelasan (explanation), fase penerapan (elaboration), dan fase evaluasi (evaluation). Melalui kelima tahapan tersebut, siswa diberi kesempatan untuk berpikir, merencanakan, meneliti, dan mengorganisasi informasi yang dikumpulkan baik secara kelompok maupun individu. Dengan demikian, siswa akan memiliki kemampuan dalam merumuskan hipotesis, mengidentifikasi tiap variabel dalam percobaan, mengumpulkan data, melakukan percobaan secara ilmiah, melakukan pengamatan dan pengukuran, menganalisis data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasilnya (Soebagio, 2001:49). Pembelajaran yang dilaksanakan dengan kelima tahapan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari. Materi praktikum untuk siswa kelas XII semester 1 terdiri dari tiga pokok bahasan,yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektolit, reaksi redoks dan elektrokimia, serta kimia unsur. Materi-materi dalam ketiga pokok bahasan tersebut merupakan materi yang sulit dipelajari dan dibelajarkan karena konsepkonsepnya bersifat abstrak, kompleks, dan memerlukan penguasaan materi prasyarat. Selain itu, aplikasi dari materi pada ketiga pokok bahasan tersebut banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu dikembangkan buku petunjuk praktikum yang berbasis Learning Cycle 5 Fase untuk siswa SMA kelas XII Semester 1. METODE Penelitian pengembangan buku petunjuk praktikum ini menggunakan model pengembangan menurut Borg dan Gall yang terdiri dari sepuluh tahapan, yaitu (1) pra penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan pengembangan produk, (3) pengembangan produk awal, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk hasil uji coba lapangan, (8) uji pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) diseminasi dan implementasi produk. Namun,penelitian pengembangan buku petunjuk praktikum ini hanya dilakukan sampai pada tahap kelima.produk hasil pengembangan diuji coba melalui proses validasi isi dan uji keterbacaan terbatas. Validasi isi dilakukan oleh 1 dosen Kimia UM dan 2 guru Kimia SMA. Uji keterbacaan terbatas dilakukan pada 10 siswa kelas XII IPA. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa angket dengan skala Likert serta lembar komentar, kritik, dan saran. Butir-butir pernyataan yang tertera dalam angket diadaptasi dari Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Depdiknas (2008), ditambah dengan instrumen yang dikembangkan oleh penelitipeneliti pengembangan bahan ajar sebelumnya, yaitu instrumen yang

3 dikembangkan oleh Wibisono (2012) dan Khoirunnisa (2012). Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa skor penilaian angket, sedangkan data kualitatif berupa komentar, kritik, dan saran dari validator dan siswa. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif hasil validasi adalah dengan menggunakan teknik perhitungan nilai rata-rata dan deskriptif. HASIL Produk pengembangan yang dihasilkan berupa buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase. Buku petunjuk praktikum ini telah mengalami revisi berdasarkan hasil validasi isi dan uji keterbacaan terbatas. Buku petunjuk praktikum kimia yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Adapun buku petunjuk praktikum kimia setelah direvisi adalah sebagai berikut. a. Bagian pendahuluan berisi halaman judul (cover), kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, cakupan kompetensi, petunjuk penggunaan buku, petunjuk guru dan siswa, tata tertib bekerja di laboratorium, macam-macam peralatan laboratorium dan fungsinya, serta simbol bahaya bahan kimia. b. Bagian isi terdiri atas kegiatan praktikum. Pada setiap kegiatan praktikum terdiri dari judul percobaan, kompetensi dasar, tujuan percobaan, alokasi waktu, fase engagement (berisi materi pengantar/fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan topik yang akan disampaikan melalui kegiatan praktikum dan pertanyaan pengantar yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa, membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari, serta mengarahkan siswa pada materi yang akan disampaikan melalui kegiatan praktikum), fase exploration (berisi rumusan masalah yang sudah diberikan, kolom hipotesis yang harus diisi sendiri oleh siswa, langkah percobaan yang dibuat acak dan harus diurutkan dengan benar oleh siswa, kolom alat dan bahan yang harus diisi sendiri oleh siswa, pelaksanaan percobaan, serta tabel data hasil pengamatan), fase explanation (berisi soal-soal analisis data dan kesimpulan yang dapat mengarahkan dan membimbing siswa untuk menemukan konsep/pengetahuan baru melalui kegiatan praktikum), fase elaboration (berisi pertanyaan-pertanyaan pengayaan yang sesuai dengan materi dalam praktikum dan berkaitan dengan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari), serta fase evaluation (berisi soal uji pemahaman yang bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari melalui kegiatan praktikum). Kegiatan praktikum dalam buku petunjuk praktikum yang dikembangkan meliputi praktikum penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan nonelektrolit, praktikum reaksi redoks spontan dan redoks tidak spontan, praktikum sel volta, praktikum elektolisis larutan KI, praktikum korosi besi, serta praktikum daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi ion halida. c. Bagian penutup terdiri atas daftar rujukan dan lembar kunci jawaban untuk guru. Daftar rujukan berisi daftar buku, artikel, dokumen, dan berbagai sumber literatur yang dirujuk oleh penulis dalam menyusun buku petunjuk praktikum. Kunci jawaban berisi jawaban dari hipotesis, pertanyaan dalam analisis data, kesimpulan, pertanyaan pengayaan (fase elaboration), dan soal uji pemahaman.

4 Kunci jawaban berfungsi untuk mengetahui kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan memberikan solusi pemecahan masalah yang benar. Validasi ahli yang dilakukan adalah validasi isi, sedangkan uji coba pengembangan yang dilakukan adalah uji keterbacaan terbatas. Oleh karena itu, data yang disajikan adalah data hasil validasi isi dan data hasil uji keterbacaan terbatas. Data Validasi Isi Validasi isi dilakukan oleh dosen kimia dan guru kimia, dengan memberi penilaian, komentar, kritik, dan saran terkait keseluruhan aspek dari buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. Tabel 1 Data Kuantitatif Hasil Validasi Isi Buku Petunjuk Praktikum Kimia oleh Dosen No. Aspek yang dinilai Nilai Kriteria 1. Halaman Judul (cover) 2. Kata Pengantar 3. Cakupan Kompetensi 4. Petunjuk Penggunaan 5. Tata Tertib Bekerja di Laboratorium 6. Macam-Macam Peralatan Laboratorium dan Fungsinya 7. Simbol Bahaya Bahan Kimia 8. Daftar Isi 9. Daftar Gambar 10. Gambar 11. Penyajian Model Pembelajaran Learning Cycle 5 Fase 12. Kunci Jawaban 13. Daftar Rujukan 3,70 3,33 3,86 3,33 3,39 3,60 3,50 Rata-rata 3,59 Tabel 2 Data Kuantitatif Hasil Validasi Isi Buku Petunjuk Praktikum Kimia oleh Guru No. Aspek yang dinilai Nilai Kriteria 1. Halaman Judul (cover) 3,30 2,90 3,10 Valid 2. Kata Pengantar 3,00 3,00 3,00 Valid 3. Cakupan Kompetensi 3,00 3,00 3,00 Valid 4. Petunjuk Penggunaan 3,00 3,28 3,14 Valid 5. Tata Tertib Bekerja di Laboratorium 3,00 3,33 3,17 Valid 6. Macam-Macam Peralatan Laboratorium dan 3,50 3,50 3,50 Fungsinya 7. Simbol Bahaya Bahan Kimia 8. Daftar Isi 3,33 3,00 3,17 Valid 9. Daftar Gambar 3,66 3,00 3, Gambar 3,16 3,00 3,08 Valid X1 X2

5 11. Penyajian Model Pembelajaran Learning Cycle 3,19 2,90 3,05 Valid 5 Fase 12. Kunci Jawaban 3,80 3,00 3, Daftar Rujukan 3,00 3,50 Rata-rata 3,26 Keterangan: X1 : Skor yang diberikan oleh Ibu Laksmi Purnajanti, M.Pd X2 : Skor yang diberikan oleh Bapak Drs. Djarot Mardijanto : Nilai rata-rata dari 2 guru kimia Data Uji Keterbacaan Terbatas Uji keterbacaan terbatas dilakukan pada 10 siswa kelas XII IPA SMAN 2 Malang. Pada uji keterbacaan terbatas dilakukan penilaian oleh siswa terkait kemudahan siswa memahami isi buku dan ketertarikan siswa menggunakan buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. Terdapat 16 aspek penilaian terhadap keseluruhan isi buku petunjuk praktikum yang dikembangkan, antara lain (1) kemenarikan cover dan keseluruhan isi buku, (2) kejelasan identitas buku, (3) kesesuaian urutan isi buku, (4) keterbacaan dan kejelasan kalimat pada bagian kata pengantar, cakupan kompetensi, petunjuk penggunaan buku, petunjuk siswa, tata tertib bekerja di laboratorium, macam-macam peralatan laboratorium dan fungsinya, serta simbol bahaya bahan kimia, (5) kemudahan kalimat/bahasa yang digunakan dalam kata pengantar, cakupan kompetensi, petunjuk penggunaan buku, petunjuk siswa, tata tertib bekerja di laboratorium, macam-macam peralatan laboratorium dan fungsinya, serta simbol bahaya bahan kimia, (6) kemudahan kalimat/bahasa yang digunakan dalam menyampaikan materi, (7) pemberian motivasi, (8) kesesuaian pemilihan jenis dan ukuran huruf, (9) lay out/tata letak dan desain tampilan buku, (10) kemudahan memahami materi yang disampaikan pada setiap percobaan, (11) kemudahan memahami gambar dan tabel hasil pengamatan pada setiap percobaan, (12) kemudahan memahami kalimat langkah percobaan pada setiap percobaan, (13) kemudahan memahami pertanyaan analisis data pada setiap percobaan, (14) kemudahan memahami kalimat penuntun untuk membuat kesimpulan pada setiap percobaan, (15) kemudahan memahami soal pengayaan (fase elaboration) pada setiap percobaan, (16) kemudahan memahami soal uji kompetensi pada setiap percobaan. Berdasarkan analisis data hasil uji keterbacaan terbatas yang dilakukan oleh 10 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,54 dengan kriteria penilaian sangat valid. PEMBAHASAN Validasi Isi Validasi adalah kegiatan mengumpulkan data atau informasi dari validator untuk menentukan kelayakan buku petunjuk praktikum yang dikembangkan sebelum disebarkan (diseminasi). Buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase ini divalidasi isi oleh tiga orang ahli, yaitu 1 orang dosen kimia dan 2 orang guru kimia yang telah memenuhi kriteria. Hasil validasi isi dari dosen dan guru dijadikan acuan dalam merevisi buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. Hasil validasi isi buku petunjuk praktikum kimia diperoleh nilai dari validator dosen sebesar 3,59 dengan kriteria penilaian sangat valid, sedangkan

6 dari validator guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,26 dengan kriteria penilaian sangat valid. Berdasarkan hasil validasi dari dosen dan guru menunjukkan bahwa buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase yang dikembangkan secara umum sudah valid. Validator menuliskan komentar, kritik, dan saran pada lembar yang telah disediakan dalam angket validasi. Validator dosen menyarankan agar format tampilan bagian pendahuluan buku petunjuk praktikum dibedakan dengan format penulisan bagian isi serta memilih gambar ilustrasi yang tepat untuk percobaan penurunan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit. Validator dosen juga menyarankan agar halaman buku petunjuk praktikum dibuat lebih efisien lagi dengan cara memperkecil huruf dan spasi penulisan pada bagian judul percobaan, KD, tujuan percobaan, dan alokasi waktu. Sedangkan validator guru menyarankan agar kombinasi warna dalam buku petunjuk praktikum lebih diserasikan, spasi jarak antara soal dengan kotak jawaban lebih diperbesar, serta alat dan bahan yang digunakan dalam buku petunjuk praktikum harus disesuaikan dengan alat dan bahan yang tersedia di sekolah. Validator guru juga menyarankan agar dikembangkan buku pentunjuk praktikum kimia untuk materi yang lain dan kelas yang lain. Hasil validasi yang berupa komentar, kritik dan saran tersebut digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi pada produk pengembangan. Uji Keterbacaan Uji keterbacaan terbatas terhadap buku petunjuk praktikum yang dikembangkan dilakukan untuk mengetahui kemudahan siswa memahami isi buku serta ketertarikan siswa menggunakan buku petunjuk praktikum tersebut. Uji keterbacaan terbatas dilakukan pada 10 siswa kelas XII program IPA SMA Negeri 2 Malang dengan teknik penyebaran angket. Berdasarkan angket uji keterbacaan terbatas, terdapat 16 aspek penilaian terhadap keseluruhan isi buku petunjuk praktikum yang dikembangkan, antara lain (1) kemenarikan cover dan keseluruhan isi buku, (2) kejelasan identitas buku, (3) kesesuaian urutan isi buku, (4) keterbacaan dan kejelasan kalimat pada bagian kata pengantar, cakupan kompetensi, petunjuk penggunaan buku, petunjuk siswa, tata tertib bekerja di laboratorium, macam-macam peralatan laboratorium dan fungsinya, serta simbol bahaya bahan kimia, (5) kemudahan kalimat/bahasa yang digunakan dalam kata pengantar, cakupan kompetensi, petunjuk penggunaan buku, petunjuk siswa, tata tertib bekerja di laboratorium, macam-macam peralatan laboratorium dan fungsinya, serta simbol bahaya bahan kimia, (6) kemudahan kalimat/bahasa yang digunakan dalam menyampaikan materi, (7) pemberian motivasi, (8) kesesuaian pemilihan jenis dan ukuran huruf, (9) lay out/tata letak dan desain tampilan buku, (10) kemudahan memahami materi yang disampaikan pada setiap percobaan, (11) kemudahan memahami gambar dan tabel hasil pengamatan pada setiap percobaan, (12) kemudahan memahami kalimat langkah percobaan pada setiap percobaan, (13) kemudahan memahami pertanyaan analisis data pada setiap percobaan, (14) kemudahan memahami kalimat penuntun untuk membuat kesimpulan pada setiap percobaan, (15) kemudahan memahami soal pengayaan (fase elaboration) pada setiap percobaan, (16) kemudahan memahami soal uji kompetensi pada setiap percobaan. Berdasarkan analisis data hasil uji keterbacaan terbatas yang dilakukan oleh 10 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,54 dengan kriteria penilaian sangat valid.

7 Komentar, kritik, dan saran yang diberikan oleh siswa terhadap buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase sangat bervariasi. Pada dasarnya siswa cukup apresiatif terhadap buku petunjuk praktikum hasil pengembangan. Siswa merasa penjelasan yang ada dalam buku petunjuk praktikum mudah untuk dipahami dan siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar karena adanya gambar/ilustrasi pada setiap percobaan. Siswa juga menyarankan agar pada langkah percobaan yang sulit dipahami perlu disertai dengan adanya gambar. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase yang dikembangkan sudah baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah, namun ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki sesuai dengan komentar dan saran yang telah diberikan. Setelah dilakukan validasi isi oleh validator dan juga uji keterbacaan terbatas terhadap buku petunjuk praktikum hasil pengembangan, maka perlu dilakukan revisi terhadap komponen-komponen produk berdasarkan hasil penilaian, komentar, kritik, dan saran dari validator dan siswa. Hal ini bertujuan agar produk yang dikembangkan menjadi lebih baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran di SMA. Adapun aspek/bagian buku petunjuk praktikum yang direvisi secara terperinci disajikan pada revisi buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase yang tertera pada Tabel 3. Tabel 3 Revisi Buku Petunjuk Praktikum Kimia SMA Kelas XII Semester 1 Berbasis Learning Cycle 5 Fase No Aspek/Bagian Buku Petunjuk Praktikum Halaman Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi 1. Format penulisan pada bagian pendahuluan buku 2. Pemilihan penggunaan gambar pada percobaan 1A 3. Pemilihan penggunaan kata pada keterangan gambar Kombinasi warna pada percobaan Ditulis menggunakan format atau huruf yang sama dengan bagian isi - Pada penulisan judul percobaan, KD, tujuan percobaan, dan alokasi waktu menggunakan huruf dengan ukuran 14 dan spasi 2,5 16 Menggunakan gambar es putar 28 Pada keadaan normal air mendidih pada suhu 100 C 52 Menggunakan text box berbentuk persegi panjang dan berwarna ungu tua dengan ketebalan garis sebesar 5 pt - Ditulis menggunakan format atau huruf yang berbeda dengan bagian isi - Pada penulisan judul percobaan, KD, tujuan percobaan, dan alokasi waktu menggunakan huruf dengan ukuran 12 dan spasi 2 Menggunakan gambar proses pembuatan es putar Pada keadaan standar air mendidih pada suhu 100 C Menggunakan text box berbentuk persegi panjang dan berwarna ungu muda dengan ketebalan garis sebesar 3,5 pt

8 5. Spasi jarak antara soal dengan kotak jawaban pada percobaan 3 59 Spasi jarak antara soal dengan kotak jawaban sebesar 1 Spasi jarak antara soal dengan kotak jawaban sebesar 1,5 6. Pemilihan penggunaan kata 73 Komponen apa saja yang terdapat dalam larutan Na 2 SO 4 Komponen (ion/molekul) apa saja yang terdapat dalam larutan Na 2 SO 4 7. Daftar rujukan 100 Diletakkan 1 lembar dengan bagian isi buku petunjuk praktikum Diletakkan di halaman berikutnya (tidak 1 lembar dengan bagian isi buku petunjuk praktikum) PENUTUP Kesimpulan Produk pengembangan yang dihasilkan berupa buku petunjuk praktikum kimia SMA kelas XII semester 1 berbasis Learning Cycle 5 fase. Buku petunjuk praktikum ini telah mengalami revisi berdasarkan hasil validasi isi dan uji keterbacaan terbatas. Buku petunjuk praktikum kimia yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Buku petunjuk praktikum yang telah dikembangkan memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1. Buku petunjuk praktikum dikembangkan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall. 2. Buku petunjuk praktikum disajikan dengan model pembelajaran Learning Cycle 5 fase yang menuntut siswa untuk aktif menemukan konsep materi secara mandiri. Proses belajar mandiri sangat baik untuk mengasah kemampuan berfikir tingkat tinggi siswa. Selain itu proses pembelajaran dalam Learning Cycle 5 fase menggunakan tahapan berpikir ilmiah, sehingga dapat membiasakan siswa untuk berpikir dan berperilaku ilmiah dalam memahami fenomena sains. 3. Setiap kegiatan praktikum dalam buku petunjuk praktikum disusun secara sistematis, jelas, dan dilengkapi dengan ilustrasi, gambar, serta contoh aplikasi, sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar serta mampu memahami materi secara menyeluruh dan mendalam. 4. Alat dan bahan yang ada dalam buku petunjuk praktikum mudah didapatkan dan disesuaikan dengan alat dan bahan yang tersedia di sekolah. 5. Buku petunjuk praktikum telah divalidasi isi oleh dosen dan guru kimia SMA, serta telah diuji cobakan secara terbatas kepada 10 siswa. Berdasarkan hasil validasi dan uji keterbacaan terbatas diperoleh penilaian, komentar, kritik, serta saran terhadap keseluruhan isi buku petunjuk praktikum. Revisi produk pengembangan dilakukan berdasarkan komentar, kritik, serta saran dari validator dan siswa, sehingga buku petunjuk praktikum yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMA. Selain memiliki keunggulan, buku petunjuk praktikum yang telah dikembangkan juga memiliki kekurangan, yaitu:

9 1. Buku petunjuk praktikum yang dikembangkan belum mengalami validasi empiris (uji coba lapangan), sehingga belum diketahui keefektifan buku petunjuk praktikum dalam proses pembelajaran. 2. Memerlukan biaya yang cukup besar dalam memproduksi buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. Saran untuk Keperluan Pemanfaatan Produk a. Buku petunjuk praktikum kimia hasil pengembangan dapat digunakan sebagai referensi dan media pembelajaran kimia berbasis laboratorium. b. Materi dalam buku petunjuk praktikum kimia hasil pengembangan disajikan menurut sintaks model pembelajaran Learning Cycle 5 fase, sehingga jika diterapkan dalam pembelajaran di kelas maka harus menggunakan model Learning Cycle 5 fase dan guru hendaknya benar-benar memahami model pembelajaran Learning Cycle 5 fase. c. Penggunaan buku petunjuk praktikum kimia berbasis Learning Cycle 5 fase yang telah dikembangkan akan berlangsung secara efektif dan efisien jika dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah diberikan. d. Jika buku petunjuk praktikum kimia hasil pengembangan diterapkan dalam pembelajaran di kelas, guru harus menyimpan kunci jawaban yang ada pada bagian belakang buku petunjuk praktikum. Kunci jawaban dibahas setelah siswa melaksanakan setiap fase pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran Learning Cycle 5 fase. Saran untuk Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut Buku petunjuk praktikum kimia berbasis Learning Cycle 5 fase dikembangkan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan Borg dan Gall yang terdiri dari 10 langkah pengembangan. Namun, dari 10 tahapan pengembangan hanya dilakukan sampai tahap kelima. Oleh karena itu, dalam rangka pengembangan lebih lanjut disarankan untuk meneruskan penelitian sampai tahap kesepuluh, yaitu tahap diseminasi dan implementasi produk. Tahap diseminasi dan implementasi dilakukan untuk mempromosikan dan menyebarkan produk hasil pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik ( Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Khoirunnisa, Wardatul J Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Kimia Berbasis Daun Belajar 6 Fase untuk SMA Kelas X. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Kimia FMIPA UM.

10 Lorsbach, Anthony W The Learning Cycle as a Tool for Planning Science Instruction, (Online), ( diakses 11 Oktober Purba, Michael Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Soebagio, Soetarno, H., Wiwik Penggunaan Daur Belajar untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Pemahaman Konsep Sel Elektrolisis pada Siswa Kelas III SMU Negeri 2 Jombang. Media Komunikasi Kimia, 5 (1): Wibisono, R.Y Pengembangan Modul Materi Analisis Elektrokimia Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Kimia Analisis SMKN 2 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang Wiyono, Bambang B Metodologi Penelitian. Malang: FIP UM.

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik, learning cycle 5E, buku petunjuk praktikum

Kata-kata Kunci : pembelajaran konstruktivistik, learning cycle 5E, buku petunjuk praktikum PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERBASIS LEARNING CYCLE 5E Eko Budi Prasetyo Nugroho, Endang Budiasih, dan Dedek Sukarianingsih Universitas Negeri Malang Email : ebudi_57@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA Imalia Imaniarta, Oktavia Sulistina, Yahmin, Universitas Negeri Malang Email:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E MATERI ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 MALANG Peni Handayani 1), Masjhudi 2), Triastono Imam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E Vanny Mayangsari M.N.S, Aman Santoso, Siti Marfu ah Universitas Negeri Malang E-mail: cheverlyvanny@gmail.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dipahami oleh siswa karena ilmu kimia mayoritas bersifat abstrak, kompleks,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini terbagi menjadi dua tahapan. Kedua tahapan tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai sumber data, metode penelitian, langkahlangkah penelitian, instrumen penelitian, dan definisi operasional. Pembahasan secara lebih terperinci

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kinerja dari proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian

I. PENDAHULUAN. kinerja dari proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan rangkaian I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh kinerja dari proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan variabel, gejala, atau keadaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun IPA (ilmu pengetahuan

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun IPA (ilmu pengetahuan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kimia merupakan ilmu yang termasuk dalam rumpun IPA (ilmu pengetahuan alam) merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan alam. Salah satu mata pelajaran yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (SIKLUS BELAJAR 5E) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 6 MALANG Sheila Sandiya Putri, Muhardjito, Dwi Haryoto Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pre-eksperimental dengan one shot case study. Pada penelitian ini suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk yaitu lembar kerja siswa (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas

Lebih terperinci

Al Khiromatul Munifah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Al Khiromatul Munifah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE BERBANTUAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 7 MALANG PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Al

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Learning Cycle Learning Cycle (LC) adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar atau anak didik

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data hasil analisis kebutuhan Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di peroleh informasi sebagai berikut banyak

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lidia Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lidia Rahmawati, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada dua hal yang tidak terpisahkan berkaitan dengan ilmu kimia, yaitu kimia sebagai produk (fakta, konsep, hukum dan teori temuan ilmuwan) dan kimia sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan di dalam kelas dalam seluruh proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan 24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENERAPAN MODEL DAUR BELAJAR 6 FASE (LC-6P) PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA SMAI ALMAARIF SINGOSARI Firmansyah, Srini M. Iskandar, Darsono Sigit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN. 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENGEMBANGAN 4.1 Deskripsi Pengembangan LKS berbasis Inkuiri Terbimbing Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis inkuiri terbimbing,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 E-ISSN: Jurnal EduFisika Vol. 0 No. 0, Juli 07 P-ISSN:477-7935 E-ISSN: 548-65 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI RANGKAIAN ARUS SEARAH UNTUK KELAS XII SMA Putri Ella

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar ilmu pengetahuan sekarang tidak hanya memberikan konsepkonsep

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar ilmu pengetahuan sekarang tidak hanya memberikan konsepkonsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami perkembangan yang mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam penguasaan konsep dan aplikasinya. Sebagian besar ilmu

Lebih terperinci

Iqma Novianty, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang

Iqma Novianty, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang EFEKTIVITAS PENERAPAN MODUL MATERI ANALISIS ELEKTROKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA KELAS XI SEMESTER 1 KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA ANALISIS SMKN 7 MALANG Iqma

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA Dedy Wijayanto, Oktavia Sulistina, Neena Zakia Universitas Negeri Malang E-mail: dedywijayanto77@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini

BAB III METODE PENELITIAN. Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Pengembangan Model pengembangan modul pada mata pelajaran Bimbingan Konseling ini mengadopsi dari model pengembang merujuk pada langkah-langkah yang digambarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik

Kata kunci: LKS, siklus belajar 5E, konstruktivistik 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS KONSTRUKTIVISTIK PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA UNTUK KELAS XI SMA Nurina, Masjhudi, dan Amy Tenzer Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini peneliti akan jabarkan perkembangan penelitian yang telah dilaksanakan. Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan deskripsi prototipe produk yang dilanjutkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Ary Nuraini Nachdhiyah, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGARUH PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMK NEGERI 7 MALANG PROGRAM KEAHLIAN KIMIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2007), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PRAKTIKUM PADA MATERI ASAM BASA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PRAKTIKUM PADA MATERI ASAM BASA PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN KINERJA PRAKTIKUM PADA MATERI ASAM BASA M. Weddy Saputra *, Ila Rosilawati, Tasviri Efkar FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 *Corresponding

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi Universitas Negeri

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X Ruliana Patmasari 1, Sutarman 2, Winarto 3 Jurusan Fisika Universitas Negeri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Sugiyono (2014) menjelaskan, metode penelitian dan pengembangan adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau 24 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg, Gall, &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman (Rusman, 2011). Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman (Rusman, 2011). Berdasarkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E ARTIKEL ILMIAH ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DAN PENGARUHNYA TERHADAP KREATIVITAS SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI MIA SMAN 9 KOTA JAMBI OLEH : Luluk Lativa Sari A1C113023

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan pada pemberian pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau III. METODE PENGEMBANGAN A. Model Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Desain (model) pengembangan yang digunakan mengacu pada research

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. Learning Cycle Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses pembelajaran yang berpusat pada pembelajar atau anak didik (Hirawan,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan sesungguhnya membentuk karakter yang baik, berpikiran cerdas,

1. PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan sesungguhnya membentuk karakter yang baik, berpikiran cerdas, 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi pendidikan sesungguhnya membentuk karakter yang baik, berpikiran cerdas, memiliki keahlian, menerapkan teknologi tepat guna dan menguasai ilmu kimia dalam dunia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

I. PENDAHULUAN. yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI Vety Alvionita Saputri, Lia Yuliati, Chusnana I. Y. Universitas Negeri Malang E-mail: vetyalvionita@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA BERBASIS PROBLEM POSING

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA BERBASIS PROBLEM POSING PENGEMBANGAN BAHAN AJAR REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA BERBASIS PROBLEM POSING Agung Madhi Prayoga 1, Citra Ayu Dewi 2, & Ahmadi 3 1 Pemerhati Pendidikan Kimia 2&3 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung. Subjek yang diteliti adalah siswa SMA kelas XI semester 2 (satu kelas) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model

BAB III METODE PENELITIAN. muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan situasi yang mungkin muncul dalam proses belajar mengajar di kelas pada saat penerapan model learning cycle guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia adalah cabang dari IPA yang secara khusus mempelajari tentang struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

Ayu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang

Ayu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SCAFFOLDING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri

Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Pengembangan Modul Praktikum Mekanika Model Inkuiri Muh.Sutrisno, Amiruddin Kade dan Unggul Wahyono e-mail: Sutrisnophysics11010@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada asam basa. Untuk

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 1-6 PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E (LEARNING CYCLE 5E) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development),

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), III. METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development), dan penelitian ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan Borg and Gall.

Lebih terperinci

LAPORAN PILOTING JURUSAN KIMIA UPI 2003 BAHAN KAJIAN : ELEKTROKIMIA

LAPORAN PILOTING JURUSAN KIMIA UPI 2003 BAHAN KAJIAN : ELEKTROKIMIA LAPORAN PILOTING JURUSAN KIMIA UPI 2003 BAHAN KAJIAN : ELEKTROKIMIA 1. Tujuan a. Tujuan Umum: 1. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Matematika dan IPA di sekolah lanjutan/menengah 2. Memperbaiki

Lebih terperinci

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH DAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BAGI PESERTA DIDIK SMA Shan Duta Sukma Pradana, Endang Purwaningsih,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Subyek Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK Rizky Kadhafi, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri Malang E-mail: rizkykadhafi90@gmail.com

Lebih terperinci

Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang

Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd, M.A, Drs. Sumarjono, M.Pd Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 1 BARON KABUPATEN NGANJUK Titis Dyah Arisanti, Dr. Supriyono Koes H, M.Pd,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh produk berupa LKS praktikum berbasis inkuiri pada topik pembuatan dan pengujian sabun. Untuk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci