Eliza Barokah Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 40154,
|
|
- Djaja Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 OPTIMALISASI SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENINGKATAN KUALITAS PENGAWAS DAN PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU Eliza Barokah Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 40154, Abstrak Guru mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan, karena guru yang profesional akan mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Namun, tidak semua guru mempunyai kualitas kinerja yang baik. Maka dari itu supervisi akademik mutlak diperlukan sebagai upaya mengawasi dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Dalam kenyataannya, banyak ketimpangan dalam pelaksanaan supervisi diantaranya adalah supervisi akademik sering terabaikan dan lebih fokus pada pengawasan hal yang bersifat administratif saja. Supervisi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya disebabkan oleh rendahnya kualitas pengawas dan sistem pembinaan dalam supervisi yang tidak jelas. Penataan sistem pengadaan dan pengembangan supervisor serta penerapan lesson study berbasis sekolah dalam program pembinaan supervisi dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru dan mengembalikan fungsi supervisi sebagai penjamin mutu pendidikan. Penerapan Lesson study berbasis sekolah dalam supervisi akademik berlandaskan pada filosofi Total Quality Manajement (TQM) yang menekankan pada upaya perbaikan secara berkesinambungan. Kata Kunci: mutu pendidikan, profesionalisme guru, supervisi, lesson study Abstract Teachers have an important role in determining educational success because professional teachers will be able to Developing Effective Learning Environments so that learning objectives can be achieved optimally. However, not all teachers have a good quality performance. Thus the academic supervision is absolutely necessary in order to monitor and improve the quality of the learning process. In fact, many gaps in the implementation of supervision such the focus of supervision is administrative things only. Supervision that does not run properly due to the low quality of supervisor and supervisory guidance systems which are not obvious. Structuring the system of procurement and development of supervisor and implementation lesson study school-based on mentoring program of supervision can be used as part of efforts to improve the professionalism of teachers and restore the function of supervision as a guarantor of the quality of education. Implementation of the Lesson study school-based in academic supervision based on the philosophy of Total Quality Management of ( TQM ) that emphasizes continuous improvement efforts. Key Words: quality of education, teacher professionalism, supervision, lesson study
2 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dan menjadi faktor utama yang menentukan kualitas sumber daya manusia yang sangat berpengaruh dalam kemajuan pembangunan suatu negara. Pendidikan merupakan sebuah sistem yang merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi khusus untuk mencapai tujuan bersama. Tiap komponen tersebut harus saling berinteraksi secara sinergis satu sama lain untuk mencapai tujuan secara optimal. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pendidikan haruslah merujuk pada pembenahan tiap komponen dalam pendidikan secara merata. Sistem pendidikan yang baik seyogyanya harus mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik seperti dalam rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun Guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang mempunyai peran penting dalam menentukan kualitas pendidikan karena gurulah pelaku utama yang menterjemahkan kurikulum kedalam satuan aksi di dalam kelas. Pencapaian tujuan pendidikan akan sangat dipengaruhi oleh profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing dan fasilitator dalam menciptakan iklim kelas yang mampu meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik. Guru sebagai ujung tombak dan garda terdepan pendidikan dituntut untuk kreatif dan terampil dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas berhubungan dengan upaya atau kemampuan dalam mempertahankan situasi kondusif dalam kelas seiring dengan beragam variasi metode atau gaya mengajar guru untuk mengaktifkan siswa baik secara individual maupun dalam pembelajaran berkelompok. Selain itu, dibutuhkan pula kemampuan guru dalam menjelaskan, memberikan penguatan yang mampu merangsang minat siswa sehingga pembelajaran dapat berlangsung optimal. Untuk menjamin kualitas dari proses pembelajaran, pemerintah menetapkan standar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dan melakukan berbagai kegiatan penataran atau pelatihan untuk guru dalam jabatan (in-service training). Namun, dalam kenyataannya kinerja guru dikelas masih jauh dari yang diharapkan. Banyak guru yang kurang kompeten dalam mengelola kelas. Belajar cenderung masih dianggap sebagai proses mentransferkan ilmu bukan sebagai proses rekonstruksi yang melibatkan partisipasi aktif siswa. Pembelajaran konvensional masih menjadi menjadi pola umum yang digunakan guru terlebih untuk guru yang berada di daerahdaerah yang masih jarang terjamah program pelatihan guru dalam jabatan (in-service training). Program pelatihan yang ada pun kurang memberikan dampak yang riil terhadap peningkatan kinerja guru karena
3 pelatihan tersebut tidak berdasarkan analisis kebutuhan atau masalah nyata yang dihadapi tiap guru di dalam kelas, selain itu kegiatan pelatihan pun tidak berkelanjutan dan hanya melibatkan aspek pengetahuan saja. Kegiatan supervisi sebagai upaya untuk menjamin mutu pendidikan pun tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kepala sekolah maupun pengawas dari dinas pendidikan cenderung mengabaikan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Kegiatan supervisi pendidikan dilakukan hanya terhadap penilaian administratif guru saja. Sementara dalam kenyataannya, guru yang memiliki penilaian yang bagus secara administratif belum tentu mampu memiliki performance yang baik di dalam kelas. Kegiatan supervisi seolah diabaikan. Padahal, jika dilakukan dengan maksimal supervisi dapat meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan karena selain proses menilai juga ada tindak lanjut berupa bimbingan untuk tujuan perbaikan secara berkala sehingga menuju pada perbaikan mutu secara kontinu. Maka dari itu, redesain sistem supervisi yang memiliki banyak kelemahan ini pun menjadi suatu keniscayaan. PEMBAHASAN Konsep Supervisi Supervisi adalah salah satu tugas kepala sekolah dan pengawas Dinas Pendidikan. Konsep supervisi dalam pendidikan adalah suatu upaya untuk membimbing guru dalam meningkatkan kualitasnya. Supervisi adalah perbaikan hal belajar dan mengajar dengan melakukan stimulasi, koordinasi dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan pertumbuhan guru secara individual maupun kelompok (Sagala, 2010: 92). Hal tersebut serupa dengan yang diungkapkan Fathurohman (2011) bahwa supervisi dilakukan untuk memperbaiki kinerja guru terutama pada perencanaan pembelajaran, proses, evaluasi dan hasil pembelajaran. Adapun tujuan supervisi pendidikan menurut Arikunto (2004) antara lain untuk (1) meningkatkan kinerja siswa; (2) meningkatkan mutu kinerja guru; (3) meningkatkan keefektifan kurikulum (4) meningkatkan efektifitas dan efisiensi sarana dan prasarana; (5) meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah; dan (6) meningkatkan kualitas situasi umum sekolah. Adapun tujuan supervisi pendidikan menurut Sagala (2010) berdasarkan pandangan para ahli pendidikan antara lain untuk membantu guru dalam (1) mengembangkan proses belajar mengajar; (2) menerjemahkan kurikulum ke dalam bahasa belajar mengajar; (3) melihat tujuan pendidikan, membimbing pengalaman belajar mengajar, menggunakan sumber dan metode mengajar, memenuhi kebutuhan belajar dan menilai kemajuan belajar murid, membina moral kerja, menyesuaikan diri dengan masyarakat dan membina sekolah; dan (4) membantu mengembangkan profesional guru dan staf sekolah. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kegiatan supervisi menekankan pada aspek
4 perbaikan atau bimbingan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan dalam jabatan secara kontinu. Olivia (Sagala, 2010: 109) mengemukakan sasaran domain supervisi adalah hubungan pengembangan staf dengan in-service education. Menganalisis kebutuhan dan merancang program pengembangan staf dalam in-service education adalah tugas supervisor dimana hal ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Supervisi akademik adalah pendekatan perbaikan mutu pembelajaran melalui bimbingan dengan melakukan dialog profesioanal. Dalawi et al. (2013) menyebutkan: Fokus supervisi akademik adalah mengkaji, menilai,memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan mutu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru (perorangan atau kelompok) melalui pendekatan bimbingan dan konsultasi dalam nuansa dialog profesional. Sedangkan supervisi administratif berkaitan dengan pengawasan terhadap aspek-aspek pendukung terlaksananya pembelajaran (Arikunto, 2004:5). Sudin mengemukakan kualitas supervisi pendidikan harus ditingkatkan secara simultan. Supervisi pendidikan sebagai suatu kegiatan yang tidak terpisah dari kegiatan manajemen pendidikan perlu diupayakan secara simultan dan ditingkatkan kualitas pelaksanaannya (Sudin,2008). Konsep Lesson Study Lesson study merupakan salah satu jenis pembinaan guru dalam jabatan (inservice training) secara kolaboratif dan berkelanjutan yang diadopsi negara-negara maju dari keberhasilan Jepang dalam meningkatkan profesionalisme guru. Terdapat empat langkah dalam pelaksanaan lesson study seperti yang dikemukakan Undang (2009:38) yaitu: 1) Plan: identifikasi kebutuhan dan permasalahan pembelajaran meliputi materi ajar, strategi pemebelajaran, menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, media, dan menentukan siapa yang akan berperan sebagai guru model. 2) Do: meliputi kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh guru model dan kegiatan observasi oleh guru lain, kepala sekolah dan tim ahli. 3) Refleksi (see): diskusi dipimpin kepala sekolah atau anggota kelompok yang ditunjuk. Guru model menyampaikan kesan pesannya, observer memberikan komentar objektif dan kritis berdasarkan hasil pengamatan. 4) Tindak lanjut (act): perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran baik tataran individual maupun manajerial. Saito dan Sato (2012) menyebutkan bahwa lesson study adalah bagian dari upaya reformasi sekolah. Adapun manfaat lesson study yang dikemukakan Hendayana et al. (2007: 39) adalah: 1) meningkatnya pengetahuan guru tentang materi ajar dan pembelajaran; 2) tentang cara mengobservasi siswa; 3) menguatnya hubungan kolegalitas
5 antar guru dan observer selain guru; 4) meningkatnya hubungan antara pelaksanaan pembelajaran sehari-hari dengan tujuan pembelajaran jangka panjang; 5) meningkatnya motivasi guru untuk senantiasa berkembang; 6) meningkatnya kualitas rencana pembelajaran termasuk komponennya seperti bahan ajar dan strategi pembelajaran. Dari berbagai sumber ditemukan bahwa karena merasakan banyak manfaat yang diperoleh dari lesson study berbasis sekolah, maka perkembangan lesson study tipe ini sangat melesat bahkan dan banyak diadopsi oleh negara-negar maju. Permasalahan supervisi sekolah Faktanya, terdapat ketimpangan antara kondisi ideal dari pelaksanaan supervisi dengan kenyataan di lapangan. Dari berbagai sumber, penulis menemukan berbagai masalah yang terkait dengan implementasi supervisi pendidikan yang tidak maksimal di antaranya: 1. Supervisi akademik sering terabaikan Pengawas maupun kepala sekolah lebih banyak terfokus pada hal yang bersifat administratif, disiplin kerja, dan kerapihan lingkungan sekolah. Perhatian terhadap kualitas kinerja guru di dalam kelas kurang mendapatkan perhatian khusus. Padahal kinerja guru di kelas mempunyai andil yang besar terhadap kualitas pencapaian tujuan pendidikan. Salah satu penyebab supervisi akademik yang sering terabaikan ini adalah faktor kompetensi pengawas dalam melaksanakan penilaian dan bimbingan mengenai efektifitas dan efisiensi pembelajaran 2. Sistem pembinaan yang belum terarah Kegiatan pengawasan pada kenyataannya hanya dilakukan sepintas, setelah dilakukan penilaian jarang sekali pengawas yang memberikan program pembinaan yang berdampak pada peningkatan kompetensi dan pemberdayaan kinerja guru secara nyata. Alternatif Solusi yang diajukan 1. Berdasarkan masalah-masalah supervisi akademik yang sering terabaikan karena faktor kompetensi pengawas yang kurang memadai, maka penulis mengajukan redesain pekerjaan pengawas dengan penyempurnaan sistem pengadaan dan pengembangan sumber daya pengawas pada lembaga pendidikan formal sebagai berikut: a. Pengadaan Agar supervisi dapat dilaksanakan dengan optimal sebaiknya jumlah pengawas disesuaikan dengan jumlah sekolah binaan sehingga proporsinya menjadi ideal. Penulis pun mendukung pendapat para ahli seperti dalam Fathurohman & Suryana (2011: 142) bahwa pengawas sebaiknya berada di bawah kontrol LPMP agar sistem perekrutan menjadi lebih jelas, transparan dan status kepegawaiannya adalah pegawai pusat. b. Pengembangan Berdasarkan analisis & deskripsi jabatan yang terangkum dalam Peraturan
6 Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah/madrasah dalam kegiatan supervisi akademik maka seorang pengawas perlu dibekali kemampuan atau kompetensi teknologi pendidikan, yaitu kemampuan dalam merencanakan, mengembangkan, mengelola, memanfaatkan dan menilai proses dan sumber belajar. Hal ini dapat diimplementasikan dalam pendidikan jabatan fungsional untuk pengawas dan kepala sekolah. 2. Penerapan lesson study berbasis sekolah sebagai program pembinaan dalam supervisi akademik. Gambar 1. Penerapan Lesson study dalam supervisi akademik sumber, proses dan hasil belajar yang selanjutnya. Penerapan pembinaan pendidik model lesson study dalam supervisi akademik didasarkan pada kesamaan prinsip pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan dan berdasarkan masalah nyata yang guru hadapi di dalam kelas. Pengintegrasian lesson study dan supervisi akademik didasarkan pada konsep Total Quality Management (TQM) yang menekankan pada upaya perbaikan secara terus-menerus. Seperti yang dikemukakan Sallis bahwa TQM dapat dipahami sebagai filosofi perbaikan tanpa henti hingga tujuan organisasi dapat dicapai dan dengan melibatkan segenap komponen dalam organisasi tersebut (Sallis, 2012: 76). Sallis juga memaparkan bahwa perubahan yang solid dan bertahan lama didasarkan pada kontinuitas rangkaian proyek yang kecil dan mungkin. Dalam jangka waktu tertentu metode ini lebih berhasil daripada melakukan perubahan dalam skala besar. Pengawas dan kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap sumbersumber, proses dan hasil belajar untuk mengetahui hal atau aspek apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya. Setelah ditemukan kesulitan atau faktor penghambat dalam praktik pengajaran, pengawas dan kepala sekolah melakukan program pembinaan melalui lesson study. Hasil dokumentasi dari lesson study digunakan untuk proses perbaikan terhadap SIMPULAN Dengan berlandaskan pada filosofi Total Quality Management (TQM), penerapan lesson study berbasis sekolah dalam supervisi pendidikan akan meningkatkan profesionalisme guru sehingga proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan dapat berlangsung dengan optimal.
7 PUSTAKA RUJUKAN Arikunto, S Dasar-dasar supervisi. Jakarta: PT Rineka cipta. Bsnp-Indonesia, 2008.Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (Online), ( (diakses 19 Oktober 2013). Dalawi. Zakso,A. Radina,U. Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Smp Negeri 1 Bengkayang dalam Jurnal Untan Vol 2, No 3 Maret (2013). Fathurohman,P. Suryana,A Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama. Hendayana.dkk Lesson study suatu strategi untuk meningkatkan keprofesionalan pendidik. Bandung: UPI Press. Sagala, S Supervisi pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saito,E. Sato,M. Lesson study as an instrument for school reform: A case of Japanese practices dalam Management in Education. SAGE : 181. Sallis, E Total quality management in education. Jogjakarta: IRCiSoD. Sudin, Implementasi Supervisi Akademik Terhadap Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar Se Kabupaten Sumedang dalam Jurnal Pendidikan Dasar NO.9 April Tahun Undang, G Lesson study model pengkajian pembelajaran kolaboratif. Bandung: Sayagatama Press.
BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap profesional ingin menunjukkan bahwa kinerjanya dapat dipertanggungjawabkan. Guru sebagai seorang profesional mempertaruhkan profesi pada kualitas kerjanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha menciptakan manusia yang mampu berinovasi dengan mengembangkan potensi dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Efektivitas sebuah sekolah untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja dari semua unsur yang terlibat dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY
MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY Ali Mahmudi *) Abstrak: Sesuai amanat UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, peningkatan kompetensi guru adalah suatu keniscayaan demi menunjang
Lebih terperinciKEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM
KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM Kata kunci : Plan, do, check, see, act ABSTRAK Lesson Study adalah kegiatan pembinaan terhadap dosen dengan melakukan persiapan (plan),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga pendidikan sebagai wadah untuk mendidik dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY Ida Kaniawati e-mail : idakaniawati@yahoo.com FPMIPA UPI Jatinangor, 20 Maret 2010 Permasalahan tentang Mutu Pendidikan 1. Proses pembelajaran
Lebih terperinciMengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study
Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study Makalah termuat pada Jurnal Forum Kependidikan FKIP UNSRI Volume 28, Nomor 2, Maret 2009, ISSN 0215-9392 Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN Hainur Rasid Achmadi haradi@telkom.net Jurusan Fisika Unesa ABSTRAK Pada saat ini masih banyak guru yang masih
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati
PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY Ida Kaniawati e-mail : idakaniawati@yahoo.com FPMIPA UPI Permasalahan tentang Mutu Pendidikan 1. Proses pembelajaran di dalam kelas kurang
Lebih terperinciMENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG Selama ini proses pembelajaran kurang mendapat perhatian dari orang tua dan pemerintah. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas tidak ada yang tahu kecuali guru itu sendiri. Kebanyakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salis Edward, Total quality Manajement in Educational, Terj. Ali Riyadi dan Fahrurrazi, IRCiSoD, Yogyakarta, 2012, hlm.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan nasional, terutama dalam mempersiapkan peserta didik untuk menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada buku paket sering menjadi acuan utama pengajaran guru, sebagian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian guru di Indonesia masih cenderung menggunakan cara konvesional dalam melaksanakan pembelajaran di kelas (Sagara:164). Pembelajaran dilakukan dalam
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.
PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH Oleh: INTAN SUCI UTAMA 53913 ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Rahmad Bustanul Anwar 1, Dwi Rahmawati 2 1,2 Pendidikan Matematika FKIP Univ. Muhammadiyah
Lebih terperinciKata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciPELATIHAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN CIPOCOKJAYA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN.
PELATIHAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN CIPOCOKJAYA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Titin Rubaiyah Abstrak, Untuk mewujudkan tujuan pembelajaran akan sangat berarti bilamana
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 9 JEMBER SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 PADA SUB POKOK BAHASAN GARIS
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan
148 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada bab IV, maka disimpulkan bahwa: 1. Perilaku supervisi akademis (PSA,
Lebih terperinciSuharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH
Suharyanto-Peningkatan Kompetensi Guru TK 17 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU TK DALAM MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN MELALUI BIMBINGAN BERKELANJUTAN DI TK DHARMA WANITA KECAMATAN TEMBARAK TAHUN 2015 Suharyanto
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN
Jurnal Dinamika, April 2015, halaman 54-60 Vol. 06. No. 1 ISSN 2087-7889 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN Fitriyah Karmila Program Studi
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010
APRESIASI GURU IPA SMP SURABAYA TERHADAP IMPLEMENTASI LESSON STUDY Wisanti dan Achmad Lutfi FMIPA UNESA Email: endangsusantini@ymail.com ABSTRAK Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah. 1.1. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Hal ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam rangka memacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar dapat tercapai jika di adakan reformasi pendidikan secara menyeluruh atas berbagai dimensi dan berbagai komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat.
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas
II. KAJIAN PUSTAKA A. Supervisi Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik (guru) dituntut untuk mampu melaksanakan tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara di seluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang terus berusaha untuk meningkatkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS DI SMP N 10 PADANG
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU BAHASA INGGRIS DI SMP N 10 PADANG Rika Yulianti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Teacher Competencies are a set of professional standards which should be owned
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Upaya yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjalankan sistem pendidikan di Indonesia. Karena tanpa adanya manajemen dalam instansi pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LESSON STUDY MATA PELAJARAN IPA BERBASIS MGMP SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY.
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 IMPLEMENTASI LESSON STUDY MATA PELAJARAN IPA BERBASIS MGMP SEBAGAI UPAYA
Lebih terperinciLesson Study Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru
A. Pengantar Lesson Study Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru Riandi *) Pembinaan professionalisme guru di Indonesia dilaksanakan oleh berbagai unsur pada berbagai tingkatan. Semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan lembaga atau sarana dalam melaksanakan pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan formal, sekolah memiliki tanggung
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY
PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY OLEH SUFYANI PRABAWANTO JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus memaksimalkan peran sebagai guru yang berkompeten, diantaranya mengembangkan bahan pelajaran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang pengaruh kegiatan perbaikan berkelanjutan
Lebih terperinci456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 16 Maret 2014
456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS IMPLEMENTASI LESSON STUDY DALAM MEMBENTUK LEARNING COMMUNITY DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Kamalia Fikri 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KINERJA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY PADA SMA. Oleh Basyiruddin*
Jurnal Serambi Ilmu, Edisi September 2017 Volume 29 Nomor 2 112 MENINGKATKAN KINERJA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY PADA SMA Oleh Basyiruddin* Email: zainuddinpayacut@gmail.com
Lebih terperinciPEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY
PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY Oleh Masriyah, Kusrini, Endah B.R., dan Abadi *) Abstrak Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema mengenai
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL Dwi Astarini Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Jl. Benteng Pancasila
Lebih terperinciLESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN A. Pengertian Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan
Lebih terperinciArtikel Jurnal. Oleh : Diaz Wiryawan NIM
KONTRIBUSI PARTISIPASI GURU DALAM KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DAN INTENSITAS SUPERVISI AKADEMIK OLEH PENGAWAS TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA Artikel Jurnal Diajukan
Lebih terperinciPELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH
ISSN 2302-0156 9 Pages pp. 75-83 PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Yenniyar 1, Nasir Usman 2, Niswanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses
Lebih terperinciLESSON STUDY IN INDONESIA: INTROSPECT AND PROSPECT. Ari Widodo
LESSON STUDY IN INDONESIA: INTROSPECT AND PROSPECT Ari Widodo Department of Biology Education, Faculty of Mathematics and Science Education Indonesia University of Education Email: widodo@upi.edu In the
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Sri Giarti sgiarty@gmail.com Magister Manajemen Pendidikan FKIP UKSW Salatiga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinciPEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
1 PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Andi Nur Alam 1, Maisyaroh 2, Ahmad Yusuf Sobri 3 Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciRefungsi Penjaminan Mutu di Satuan Penddikan. Oleh: Alif Noor Hidayati
Refungsi Penjaminan Mutu di Satuan Penddikan Oleh: Alif Noor Hidayati Hari Pendidikan Nasional tahun 2013 menjadi satu tonggak melakukan evaluasi sistem pendidikan nasional. Di tengah berbagai persoalan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR
PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR Agus Ramdani, A. Wahab Jufri, Gito Hadiprayitno, Afriana Azizah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD NEGERI 462 MENTANG MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD NEGERI 462 MENTANG MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Asmawati 1 Mahasiswa PPS Universitas Cokroaminoto Palopo
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab I merupakan bagian pendahuluan dari penelitian. Pada bagian pendahuluan ini, akan
BAB I PENDAHULUAN Bab I merupakan bagian pendahuluan dari penelitian. Pada bagian pendahuluan ini, akan diuraikan tentang latar belakang mengapa peneliti tertarik untuk menggunakan model Countenance dari
Lebih terperinciPELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan halaman 711 PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS Oleh Lili Ng Chui Mi 1 Abstrak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Supervisi Kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Supervisi Kepala Sekolah Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG
PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG Marini Putri Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal
Lebih terperinciLESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIK MENGHADAPI MEA
Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIK MENGHADAPI MEA Sri Damayanti 1, Irwan 2 Universitas Cokroaminoto Palopo 1, SMA Negeri 6
Lebih terperinciON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)
ON THE JOB LEARNING Oleh Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung) Abstract: In order to increase principal s quality, Education
Lebih terperinciEFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau
EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau Email: yazman@gmail.com Abstract Based on the observations
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH MELALUI SUPERVISI KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR Suryantini UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta Suryantini1958@gmail.com ABSTRACT The research is aimed
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Nur Widia Wardani Nurul Ulfatin E-mail: nurwidia_wardani@yahoo.co.id, Universitas Negeri Malang, Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu unsur terpenting pada komponen pendidikan. Sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Keberhasilan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini masalah pendidikan merupakan suatu hal yang memerlukan perhatian khusus baik dari pemerintah maupun masyarakat karena pada dasarnya kemajuan dan keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam Undang-
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan yang menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya
Lebih terperinciSISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN IPA MELALUI LESSON STUDY
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN IPA MELALUI LESSON STUDY OLEH : SITI RIYATI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2007 1 A. PENDAHULUAN Guru sebagai pendidik dan
Lebih terperinciPengajaran Pendidikan Jasmani Melalui Lesson Study. Herka Maya Jatmika
Pengajaran Pendidikan Jasmani Melalui Lesson Study Herka Maya Jatmika Background Masih rendahnya mutu pendidikan Kompetensi Guru Penjas Hubungan Guru, Siswa, dan Lingkungan Belajar Kegiatan In-service
Lebih terperincibelajar siswa karena siswa dengan mudah memahami pelajaran, Faktor pendukung penggunaan media pembelajaran, siswa di smart class sangat aktif, sarana
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Smart Class (Kelas Unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri ini ditulis oleh Vivi Nuraini, pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merinda Noorma Novida Siregar, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan perlu pengelolaan yang baik. Perkembangan keilmuan pendidikan mulai tahun 1980 memunculkan struktur keilmuan administrasi pendidikan sebagai keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. desentralisasi kewenangan ke tingkat sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pendidikan dalam otonomi daerah mengalami perubahan yang signifikan. Hal ini tercermin dalam pola pengelolaan sekolah yang dikenal dengan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
IMPLEMENTASI SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK Slamet Riyadi Madrasah Aliyah Negeri, Rejotangan Kabupaten Tulungagung email: man_ta_1@yahoo.co.id
Lebih terperinciAn experienced lesson study based on school at SMPN 4 Sumedang. Educated Year 2007/2008. (Created by: Encum Sumiaty, Mathematic Education FPMIPA UPI)
An experienced lesson study based on school at SMPN 4 Sumedang Educated Year 2007/2008 (Created by: Encum Sumiaty, Mathematic Education FPMIPA UPI) Abstract Lesson Study which is planned by FPMIPA UPI
Lebih terperinciKAJIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KELAS UNTUK MENEMUKAN MODEL PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan KAJIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KELAS UNTUK MENEMUKAN MODEL PEMBELAJARAN Oleh: Asep Supriatna FPMIPA UPI Bandung Jl. Dr. Setiabudi 229 Bandung 40154 Email: supriatna_asep@yahoo.de; HP 0813
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 3 MELALUI LESSON STUDY
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 3 MELALUI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR Andi Asmawati Azis, Adnan, Abd Muis, Musawwir,
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH. TERHADAP GURU- GURU di SMA NEGERI 2 TELUK KERAMAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISRA F
PELAKSANAAN PROGRAM SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP GURU- GURU di SMA NEGERI 2 TELUK KERAMAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISRA F01109002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil
422 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dan temuan hasil penelitian, maka pada bab lima ini dikemukakan tentang simpulan hasil penelitian pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu tenaga kependidikan yang dituntut keprofesionalannya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan dengan berbagai masalah, terutama untuk membantu guru-guru mencapai hasil belajar siswa
Lebih terperinciKEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DI SD NEGERI 24 BANDA ACEH
Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2014 VOL. XIV NO. 2, 379-389 KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DI SD NEGERI 24 BANDA ACEH Rahmayanti, Khairuddin & Nasir Usman Mahasiswa Magister
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
IMPLEMENTASI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Selvia Jl. Raden Fatah No. 21 Kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu e-mail: Selvia238@gmail.com Abstract: The
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 2 CANDI LARAS UTARA
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP NEGERI 2 CANDI LARAS UTARA H. Khairudin SMP Negeri 2 Candi Laras Utara Jl. Telaga No. 1 Candi Laras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang - Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Diberlakukannya Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi titik tolak acuan standarisasi dalam pengelolaan pendidikan nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciSOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,
SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE
ISSN 2302-0156 5 Pages pp. 224-228 MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE Nora Feri, 1 Cut Zahri Harun, 2 Nasir Usman 2 1 Magister Administrasi Pendidikan Program Banda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan meningkatkan pelayanan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu. Apalagi dengan adanya deregulasi
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciDALAM PENINGKATAN MUTU
KEBIJAKAN MAJELIS DIKDASMEN DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DAN MADRASAH Oleh: Sungkowo M Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Disampaikan pada: Rapat Koordinasi Nasional Majelis Lingkungan Hidup
Lebih terperinciPERAN PENGAWAS BK UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 1, 2017, hlm. 137-143 Tersedia Online di http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/snbk ISSN 2579-9908 PERAN PENGAWAS BK UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan formal. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan tujuan agar sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini mengandung pengertian bahwa keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan jantung penyelenggaraan pendidikan. Hal ini mengandung pengertian bahwa keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan
Lebih terperinciMeningkatkan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 7 Kota Sukabumi Melalui Pendampingan Penyusunan Karya Ilmiah
E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(1), 134-140 ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041 (Online) Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas Meningkatkan Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir semua negara
Lebih terperinci