Metrologi dan Peralatan Bengkel
|
|
- Hadi Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Metrologi dan Peralatan Bengkel Muji Setiyo, ST, MT 2012 TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang 1 Telp (0293)
2 Catatan perubahan : Edisi 1 September 2010 Edisi 2 September 2011 Edisi 3 September
3 PENGANTAR Modul praktek ini dibuat sebagai panduan praktek mata kuliah Metrologi dan peralatan Bengkel. Modul ini bersifat umum, dan mengharuskan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pelaksanaannya ( Student Centered Learning). Modul praktek ini digunakan bersama sama dengan SOP (Manual Guide) dari setiap alat ukur yang digunakan. Modul ini berisi empat bab/ project : 1. Peralatan ukur elektrik 2. Peralatan ukur mekanis 3. Dial Gauge dan pneumatic gauge 4. Pengujian emisi kendaraan Dalam setiap bab terdiri dari jobsheet dan worksheet. Jobsheet merupakan petunjuk dan instruksi kerja, sedangkan worksheet adalah lembar isian pelaksanaan praktek yang dilampirkan dalam laporan praktek. Diharapkan setelah selesai praktek, mahasiswa mampu menggunakan peralatan ukur dan peralatan bengkel otomotif lainnya. Semoga bermanfaat. Magelang, September 2011 Acuan Dibuat Oleh Diperiksa dan Divalidasi 1. Kurikulum DIII Teknik Pengampu, Ketua Program Studi, Otomotif 2. Silabi Mata Kuliah Metrologi dan Peralatan Bengkel ( Muji Setiyo, MT ) NIK ( Saifudin, ST, M.Eng ) NIK
4 DAFTAR ISI PERALATAN UKUR ELEKTRIK... 5 PERALATAN UKUR MECHANICAL... Error! Bookmark not defined. DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE... Error! Bookmark not defined. UJI EMISI KENDARAAN
5 PROJECT 1 PERALATAN UKUR ELEKTRIK 5
6 JOBSHEET 1 ALAT UKUR ELEKTRIK (MULTI-METER) JOBSHEET A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan multimeter analog untuk mengukur Kontinuitas kabel penghubung dan nilai tahanan suatu kumparan. 2. Menggunakan multimeter digital untuk mengukur nilai tahanan suatu kumparan. 3. Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan AC dan DC. 4. Menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik. 5. Mengkalibrasi multimeter. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Multimeter merupakan alat ukur yang sensitif, kesalahan pemilihan selector pada saat pengukuran menyebabkan mutimeter rusak. Pastikan tidak ada intervensi tegangan pada saat mengukur tahanan suatu penghubung dan kumparan. 6
7 JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Saklar kombinasi Lampu / head lamp Relay Baterai Unit sepeda motor Peralatan kerja : Multimeter analog Multimeter digital Amper meter 2. Mengukur kontinuitas penghubung Instruksi kerja : 1) Ambil saklar kombinasi pada stand kelistrikan body 2) Lakukan identifikasi kabel kabel pada setiap posisi saklar menggunakan multimeter. Selector multimeter pada posisi Ohm ( Ω ). 3) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 3. Mengukur tahanan kumparan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah kumparan ( misal: Relay ). 2) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector pada posisi Ohm ( Ω ). 3) Hubungkan test lead positif dan negatif ( Terminal positif dan negatif dapat dibalik ). 4) Pilih selector sesuai range pengukuran, kemudian lakukan kalibrasi sebelum pemakaian Ohmmeter (yang terdapat dalam multimeter), jarum penunjuk harus nol (0). Dalam pekerjaan 7
8 JOBSHEET ini, anda harus melakukan pengukuran tahanan dengan semua posisi selektor Ohm. Tujuan dari prosedur ini adalah supaya anda mampu menganalisa hubungan posisi selektor dengan beban tahanan yang diukur. 5) Baca nilai skala garis kemudian dikalikan bilangan selector = Hasil Ukur 6) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 7) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tahanan yang diukur. 4. Mengukur tegangan DC Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah sumber arus DC ( misal: Baterai). 2) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector posisi DC-V. 3) Pada pekerjaan ini, anda harus melakukan pengukuran tegangan baterai dengan posisi selector DC-V mulai dari skalator terbesar kemudian diturunkan sampai didapat hasil pengukuran yang teliti. 4) Pastikan pointer ( jarum ) pada posisi nol sebelum digunakan. 5) Hubungkan testlead positif pada terminal (+) baterai dan testlead negatif pada terminal (-) baterai. 6) Baca nilai skala garis ( pointer ) sesuai dengan range selektor. 7) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 8) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tegangan yang diukur. 8
9 JOBSHEET 5. Mengukur tegangan AC Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah sumber arus AC ( misal: alternator pada sepeda motor). 2) Hidupkan sepeda motor. 3) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector posisi AC-V. 4) Pada pekerjaan ini, anda harus melakukan pengukuran tegangan alternator dengan posisi selector AC-V mulai dari skalator terbesar kemudian diturunkan sampai didapat hasil pengukuran yang teliti. 5) Pastikan pointer ( jarum ) pada posisi nol sebelum digunakan. 6) Hubungkan testlead positif pada kabel output alternator ( soket ) dan testlead negative pada body sepeda motor. 7) Baca nilai skala garis ( pointer ) sesuai dengan range selektor. 8) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 9) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tegangan yang diukur. 6. Mengukur Arus DC Instruksi kerja : 1. Buat sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari baterai, saklar, dan lampu. 2. Ambil sebuah amper meter analog. 3. Pasang amper meter pada rangkaian secara seri. 4. Hidupkan lampu dengan mengaktifkan saklar. 5. Baca hasil pengukuran arus dengan amper meter 6. Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 9
10 JOBSHEET D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 10
11 WORKSHEET WORKSHEET 1 ALAT UKUR ELEKTRIK A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi / Merk Alat No peralatan yang digunakan 1 Multimeter analog 2 Multimeter digital 3 Amper meter Spesifikasi / Merk B. Mengukur kontinuitas kabel penghubung Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi saklar kombinasi 1 Tail (Lampu Kota) 2 Head Lamp (high) 3 Head Lamp (low) 4 Sign Kiri 5 Sign Kanan 6 Hazard Warna kabel terhubung 11
12 WORKSHEET C. Mengukur tahanan Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator ( range selector ) 1 x 10 K 2 x 1 K 3 x x 10 5 x 1 6 Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kanan pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kanan Nilai satu strip : : : Ω HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Ω 12
13 WORKSHEET KESIMPULAN : D. Mengukur tegangan DC Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator (range selector) Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kiri pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri Nilai satu strip HASIL PENGUKURAN Gambar Perhitungan : : : Volt Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Volt 13
14 WORKSHEET KESIMPULAN : E. Mengukur tegangan AC Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator (range selector) Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kiri pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri Nilai satu strip : : : Volt 14
15 WORKSHEET HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Volt KESIMPULAN : F. Mengukur arus listrik 1. Alat yang digunakan : 2. Gambar rangkaian listrik : Ampermeter dipasang sebelum beban Amper meter dipasang setelah beban 15
16 WORKSHEET 3. Pembacaan hasil pengukuran dengan amper meter sebelum beban Angka nominal sebelah kiri pointer : Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri : Nilai satu strip : A HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan 4. Pembacaan hasil pengukuran dengan amper meter sebelum beban Angka nominal sebelah kiri pointer : Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri : Nilai satu strip : A HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Kesimpulan : 16
17 WORKSHEET Catatan tambahan : 17
18 JOBSHEET PROJECT 2 PERALATAN UKUR MECHANICAL 18
19 JOBSHEET JOBSHEET 2 ALAT UKUR MECHANICAL A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan vernier caliper, dial caliper, dan digital caliper untuk mengukur inner diameter, outer diameter, dan kedalaman/ ketinggian suatu work piece. 2. Menggunakan micrometer untuk mengukur diameter dan ketebalan work piece. 3. Menggunakan torque wrench untuk mengencangkan baut sesuai momen spesifikasi. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Micrometer merupakan alat ukur yang sensitive, kesalahan dalam pengoperasian menyebabkan micrometer rusak. Posisi pengukuran mempengaruhi hasil pengukuran. 19
20 JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Work piece ( yang memenuhi untuk pengukuran diameter dalam, diameter luar, dan ketinggian ) Mesin mobil/ sepeda motor Feeler gauge Buku Pedoman Reparasi Peralatan kerja : Vernier caliper (0.05 mm d; 0.02 mm) Dial caliper Digital caliper Micrometer Torque wrench jarum Torque wrench klik 2. Mengukur outer diameter Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( missal : torak atau poros ) 2) Lakukan pengukuran diameter luar dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur diameter luar dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur diameter luar dengan digital caliper. 5) Ambil sebuah micrometer dengan ukuran yang sesuai untuk work piece. 6) Lakukan calibrasi sebelum micrometer digunakan. 7) Ukur diameter luar work piece dengan micrometer. 8) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 20
21 JOBSHEET 3. Mengukur inner diameter Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( missal : siliner ) 2) Lakukan pengukuran diameter dalam dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur diameter dalam dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur diameter dalam dengan digital caliper. 5) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 4. Mengukur ketinggian / kedalamanan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( misal : lubang baut, dll ) 2) Lakukan pengukuran ketinggian/ kedalaman dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur ketinggian/ kedalaman dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur ketinggian/ kedalaman dengan digital caliper. 5) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 5. Mengukur ketebalan feeler gauge Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah feeler gauge. 2) Lakukan pengukuran ketebalan feeler gauge dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan feeler yang sama, ukur diameter luar dengan dial caliper. 4) Dengan feeler yang sama, ukur diameter luar dengan digital caliper. 21
22 JOBSHEET 5) Ambil sebuah micrometer 0 25 mm 6) Lakukan calibrasi sebelum micrometer digunakan. 7) Ukur ketebalan feeler gauge dengan micrometer. 8) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 1. Mengencangkan baut dengan torque wrench Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah torque wrench jarum dan torque wrench model klik 2) Pilih 3 jenis baut pada mobil, mesin, atau sepeda motor. 3) Lihat momen pengencangan spesifikasi baut baut tersebut pada buku panduan reparasi/ manual book. 4) Kendorkan baut baut tersebut. 5) Kencangkan baut baut tersebut dengan torque wrench jarum. 6) Kendorkan kembali baut baut tersebut. 7) Stel torque wrench klik sesuai momen spesifikasi baut. 8) Kencangkan baut dengan torque wrench klik, sampai terdengan bunyi klik. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 22
23 WORKSHEET WORKSHEET 2 ALAT UKUR MECHANICAL A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi/ komponen dari Alat No peralatan yang digunakan 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper Dial caliper 4 Digital Caliper 5 Micrometer 6 Torque wrench jarum 7 Torque wrench klik Spesifikasi/ Merk 23
24 WORKSHEET B. Mengukur outer diameter. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm 24
25 WORKSHEET 5. Pengukuran dengan micrometer Angka terakhir pada skala sleeve = Angka pada thimble yang segaris dengan sleeve = HASIL PENGUKURAN = Gambar pengukuran dengan micrometer Table hasil pengukuran diameter luar No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper 5 Micrometer Kesimpulan : 25
26 WORKSHEET C. Mengukur inner diameter. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm 26
27 WORKSHEET Table hasil pengukuran diameter dalam No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper Kesimpulan : D. Mengukur kedalaman/ ketinggian work piece. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 27
28 WORKSHEET 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm Table hasil pengukuran kedalaman/ketinggian No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper Kesimpulan : 28
29 WORKSHEET E. Mengukur ketebalan feeler gauge No Table hasil pengukuran ketebelan feeler gauge Ketebalan feeler gauge Hasil pembacaan/ pengukuran VC 0,05 VC 0,02 Dial Digital Mirometer Kesimpulan : F. Menggunakan torque wrench No Baut yang dikencangkan Momen spesifikasi Prosedur pengunaan 29
30 WORKSHEET Catatan tambahan : 30
31 PROJECT 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE 31
32 JOBSHEET 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE JOBSHEET A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan Dial Test Indicator ( DTI ) untuk menganalisa kebulatan dan keolengan suatu benda/ komponen. 2. Menggunakan Cilinder Bore Gauge untuk mengukur diameter silinder. 3. Menggunakan pressure gauge untuk mengukur tekanan. 4. Menggunakan vacuum tester untuk mengukur kevakuman. 5. Menggunakan hydrometer untuk mengukur berat jenis cairan.. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Dial gauge merupakan alat ukur yang sensitive, kesalahan posisi penempatan bidang sentuh antara benda yang diukur dengan dial gauge akan mempengaruhi hasil pengukuran. Pastikan kerapatan pemasangan pressure gauge / vacuum tester untuk menjamin kebenaran hasil pengukuran. 32
33 JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Engine stand Poros Blok silinder Baterai Air Peralatan kerja : CiLinder Bore Gauge DTI dan V blok Pressure gauge Vacuum tester Hydro meter Vernier caliper & micrometer 2. Mengukur diameter silinder Instruksi kerja : 1) Dengan sebuah vernier caliper, ukur diameter silinder. (prosedur ini dilakukan untuk memilih ukuran cylinder bore gauge yang sesuai ). 2) Lakukan pengesetan Cilinder Bore Gauge sesuai dengan hasil pengukuran vernier caliper. 3) Dengan sebuah micrometer, lakukan kalibrasi terhadap Cilinder Bore gauge. 4) Ukur diameter silinder dengan cylinder bore gauge. 5) Catat hasil pengukuran. 3. Mengukur ketidakbulatan ( Un-Cylindrical ) Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( misal: piston atau poros ). 2) Pasangkan komponen / workpiece tepat diatas V blok. 3) Pasang DTI diatas workpiece. 33
34 JOBSHEET 4) Putar work piese secara perlahan dan amati pergerakan jarum DTI. (penjumlahan terhadap penyimpangan maksimal merupakan hasil pengukuran ketidakbulatan ) 4. Mengukur keolengan poros Instruksi kerja : 1) Letakkan sebuah poros diatas dua V blok. 2) Pasang DTI tepat diatengah tengah poros, set posisi nol. 3) Putar poros secara perlahan sampai 360 deratat. 4) Amati penyimpangan jarum. ( penjumlahan penyimpangan jarum dial gauge kemudian dibagi dua merupakan hasil pengukuran keolengan suatu poros ). 5. Mengukur tekanan / pressure Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah pressure gauge / compression tester. 2) Lepaskan satu busi pada unit mesin. 3) Pasang pressure gauge/ compression tester pada lubang busi. 4) start mesin dengan posisi katup gas terbuka penuh. 5) Baca hasil pengukuran tekanan kompresi. 6. Mengukur kevacuman Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah vacuum tester. 2) Lepaskan satu selang vacuum pada intake manifold. 3) Pasang vacuum tester pada intake manifold. 4) Hidupkan mesin, baca tingkat kevakuman intake manifold pada saat mesin stasioner dan pada saat putaran menengah. 34
35 JOBSHEET 7. Mengukur berat jenis cairan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah hydro meter. 2) Lakukan kalibrasi hydrometer dengan air murni. Berat jenis air murni pada suhu kamar adalah 1 kg/ liter. 3) Dengan hydrometer yang sudah dikalibrasi, ukurlah berat jenis cairan baterai. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 35
36 WORKSHEET 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE WORKSHEET A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi / Merk Alat No peralatan yang digunakan Spesifikasi / Merk B. Mengukur diameter silinder dengan CBG Media yang diukur : No Prosedur Hasil 1 Pengukuran kasar dengan vernier caliper mm 2 Ukuran Cilinder Bore Gauge yang dipilih mm 3 Pengesetan micrometer mm 4 Penyimpangan jarum gauge dari posisi nol Strip 36
37 WORKSHEET Analisis hasil pembacaan Cilinder Bore Gauge (perhitungan) : HASIL PENGUKURAN DIAMETER SILINDER : mm C. Mengukur ketidakbulatan Media yang diukur : Penyimpangan jarum DTI maksimal kekanan : strip Penyimpangan jarum DTI maksimal kekiri : strip Analisis hasil pembacaan dial gauge (perhitungan): HASIL PENGUKURAN KETIDAKBULATAN : mm D. Mengukur keolengan poros Media yang diukur : Penyimpangan jarum DTI maksimal kekanan : strip Penyimpangan jarum DTI maksimal kekiri : strip Analisis hasil pembacaan dial gauge (perhitungan): HASIL PENGUKURAN KEOLENGAN : mm 37
38 WORKSHEET E. Mengukur tekanan kompresi Media yang diukur : Satuan SI Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran F. Mengukur kevakuman Media yang diukur : Satuan SI Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran G. Mengukur berat jenis cairan Berat jenis air Satuan SI : Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran 38
39 WORKSHEET Catatan tambahan 39
40 PROJECT 4 UJI EMISI KENDARAAN 40
41 JOBSHEET PROJECT 4 UJI EMISI KENDARAAN A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan ENGINE GAS ANALIZER untuk mengukur kadar emisi gas buang. 2. Melakukan uji emisi gas buang kendaraan. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan zat pencemar dengan rumus kimia HC ( hydrocarbon ) dan CO (carbon monoksida ) merupakan gas beracun yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan melalui pipa gas buang. Engine gas Analizer digunaklan untuk mengukur emisi gas buang pada kendaraan dengan tipe cetus api ( mesin otto ), tidak dapat digunakan untuk mesin diesel. 41
42 JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : a. Engine gas analyzer; Alat uji emisi yang digunakan sebagaimana persyaratan yang diberikan oleh ISO 3930 atau OIML R99; b. Alat ukur temperatur oli mesin; c. Alat ukur putaran mesin; d. Alat ukur temperatur lingkungan. 2. Persiapan kendaraan uji Persiapan kendaraan uji dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Kendaraan yang akan diukur komposisi gas buang harus diparkir pada tempat yang datar. b. Pipa gas buang (knalpot) tidak bocor. c. Temperatur mesin normal 60 0 C sampai dengan 70 0 C atau sesuai rekomendasi manufaktur. d. Sistem asesoris (lampu, AC) dalam kondisi mati. e. Kondisi temperatur tempat kerja pada 20 0 C sampai dengan 35 0 C. 3. Persiapan peralatan Persiapan gas analyzer dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Pastikan bahwa alat dalam kondisi telah terkalibrasi; b. Hidupkan sesuai prosedur pengoperasian (sesuai dengan rekomendasi manufaktur alat uji). 42
43 JOBSHEET 4. Pengukuran dan pencatatan Pengujian komposisi gas CO, dan HC menggunakan dengan tahapan sebagai berikut: a. persiapkan kendaraan uji dan peralatan uji b. naikkan (akselerasi) putaran mesin hingga mencapai rpm sampai dengan rpm kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle; c. selanjutnya lakukan pengukuran pada kondisi idle dengan putaran mesin 600 rpm sampai dengan 1000 rpm atau sesuai rekomendasi manufaktur; d. masukkan probe alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kedalaman pipa gas buang kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan; e. tunggu 20 detik dan lakukan pengambilan data kadar konsentrasi gas CO dalam satuan persen (%), dan HC dalam satuan ppm yang terukur pada alat uji. CATATAN 1 : Untuk pipa gas buang (knalpot) kendaraan terdiri dari dua atau lebih, maka perlu dilakukan penyambungan dengan pipa tunggal dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh manufaktur. CATATAN 2 : Bila CATATAN 1 secara praktis tidak memungkinkan untuk dilakukan maka perlu dilakukan pengukuran emisi gas buang pada tiap pipa gas buang dan hasil yang diperoleh dirata-rata; 43
44 JOBSHEET CATATAN 3 : Untuk gas analyser yang mempunyai kemampuan mengukur parameter CO2, maka parameter CO (karbon monoksida) yang ditampilkan adalah CO terkoreksi. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 44
45 WORKSHEET WORKSHEET 4 FORMAT PENGUJIAN EMISI 45
46 WORKSHEET 46
47 WORKSHEET Catatan Tambahan 47
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle SNI 19-7118.1-2005 Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... ii
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI 19-7118.3-2005 Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle SNI 19-7118.1-2005 Daftar Isi Daftar isi... i Prakata... ii
Lebih terperinciyang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Suzuki
Lebih terperinciALAT UKUR & SST (Special Service Tools)
ALAT UKUR & SST (Special Service Tools) ALAT ALAT UKUR I. DIAL GAUGE (DIAL INDICATOR) Uraian Dial gauge digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, run out, dan backlash. Dengan ketelitian : 0,01 mm Apabila
Lebih terperinciSOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF
SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d dan e! 1. Ketidakpastian yang ada pada pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara
Lebih terperinci: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)
SMK MA ARIF SALAM KABUPATEN MAGELANG JOBSHEET (LEMBAR KERJA) KODE : /PMO/VIII/12 Mata Pelajaran : Motor Otomotif (PMO) Guru : Edi Purwanto Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya (Engine Tune
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa pencemaran
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah
BAB III METODE PELAKSANAAN 1.1 Tempat Pelaksanaan Dalam pelaksanaan serta pengujian tugas akhir ini, penulis melakukan pengerjaan merangkai dan menguji sistem pengapian dan pengisian sepeda motor Yamaha
Lebih terperinci3.1 opasitas perbandingan tingkat penyerapan cahaya oleh asap yang dinyatakan dalam satuan persen
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 2 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan kompresi pada kondisi akselerasi bebas SNI 19-7118.2-2005 Daftar Isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3. Alat dan Bahan Pengujian. Motor bensin 4-langkah 50 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 50 cc, dengan merk Yamaha Vixion. Adapun
Lebih terperinciGambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Engine Stand ATV Toyoco G16ADP 160 CC Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada pelat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Penelitian a. Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4 langkah 110 cc seperti dalam gambar 3.1 : Gambar 3.1. Sepeda
Lebih terperinciProsedur Pengetesan Injektor
Prosedur Servis, Pengetesan dan Perbaikan Injektor Diesel Menentukan Kerusakan Injektor Sesuai penjelasan dalam buku yang ditulis oleh May and Crouse, sebuah kesalahan pada injektor akan dapat di identifikasikan
Lebih terperinciA. KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI L B. KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI M, N DAN O
A. KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI L Lampiran I : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 05 Tahun 2006 Tentang : Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama Tanggal : 1 Agustus 2006 Kategori
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji
4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 0 cc, dengan merk Yamaha
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Perancangan Proses perancangan adalah proses pembuatan sketsa atau gambar awal bentuk stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode perancangan
Lebih terperinciAVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk
AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa pencemaran
Lebih terperinciEngine Tune Up Engine Conventional
Kualifikasi Tipe Mobil Spesifik Engine Tune Up Nama No. Reg TUK Tanggal Lembar : Peserta Engine Tune Up Engine Conventional OTO.KR-01-001.01 Pelaksanaan pemeliharaan/service komponen OTO.KR-01-009.01 Pembacaan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciMesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi Sepeda Motor 4-langkah Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4- langkah. Adapun spesifikasi dari mesin uji
Lebih terperinci(Mekanik, Pneumatik & Elektrik)
Identifikasi Jenis-Jenis Alat Ukur (Mekanik, Pneumatik & Elektrik) A. Alat Ukur Mekanik 1. Mistar Baja / Steel Ruler Fungsi: Untuk mengukur jarak, free play (jarak bebas) Contoh penggunaan: a. Mengukur
Lebih terperinciTune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN
TUNE UP MOTOR BENSIN 1 Membersihkan Saringan Udara Ganti bila sudah kotor belebihan Semprot dengan udara tekan dari arah berlawanan dengan arah aliran udara masuk 2 Periksa Oli Mesin Periksa : Jumlah Oli
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4 langkah 100 cc, dengan merk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGUJIAN
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Mesin mesin dan Alat Uji Pengujian kendaraan bermotor menggunakan bermacam macam jenis standarisasi diantaranya BSN, ISO, IEC, DIN, NISO, ASTM dll. Sebelum melakukan pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
25 BAB IV PENGUJIAN ALAT Pembuatan alat pengukur sudut derajat saat pengapian pada mobil bensin ini diharapkan nantinya bisa digunakan bagi para mekanik untuk mempermudah dalam pengecekan saat pengapian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mengetahui Perbandingan Pemakaian 9 Power Dengan Kondisi Standar Pada Motor 4 langkah Honda Supra X 125 cc perlu melakukan suatu percobaan. Akan tetapi penguji menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam pembuatan Tugas Akhir ini ada beberapa tahapan yang dilakukan, berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC
Lebih terperinciD. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder
JOB SHEET DASAR TEKNOLOGI A. TUJUAN : Setelah menyelesaikan praktek ini diharapkan siswa dapat : 1. Dapat menjelaskan prosedur tune up 2. Dapat melakukan prosedur tune up dengan benar 3. Dapat melakukan
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI PENAMBAHAN UKURAN DIAMETER SILINDER PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN ABSTRAK Sejalan dengan pesatnya persaingan dibidang otomotif banyak orang berpikir untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciNo. Nama Komponen Fungsi
Jobsheet Baterai / Aki PROSEDUR MELEPAS BATERAI 1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi OFF. 2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor. 3. Kendorkan terminal baterai negatif
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual
20 BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PENGERJAAN TRANSMISI 4.1.1 Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual Catatan : Transmisi manual yang ditinjau dalam servis ini adalah transmisi manual
Lebih terperinciPERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER
PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR :13 TAHUN 2014 TENTANG PENGUJIAN AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR :13 TAHUN 2014 TENTANG PENGUJIAN AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA
S A L I N A N PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa pencemaran
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start
BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin bensin 4-langkah, alat ukur yang digunakan, bahan utama dan bahan tambahan..
Lebih terperinciJurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014
Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014 STUDI KOMPARASI DARI ZAT ADITIF SINTETIK DENGAN ZAT ADITIF ALAMI TERHADAP PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN GENSET MOTOR BENSIN 4-LANGKAH
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dijelaskan hasil pengujian alat uji emisi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang dilakukan terhadap hardware dan software yang telah dibuat. Pengujian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciECS (Engine Control System) TROOT024 B3
ECS (Engine Control System) TROOT024 B3 Diagnosa Ignition Control Sistem Tujuan Umum : Peserta dapat mengidentifikasi fungsi, konstruksi, cara kerja sistem control ngine Peserta dapat mendiagnosa dan memperbaiki
Lebih terperinciGambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mesin Dan Transmisi Vespa P150X Engine stand merupakan sebuah alat bantu stand engine yang digunakan untuk mengkondisikan mesin agar dapat diletakan pada besi plat yang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciTabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus
BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen
Lebih terperinciJOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder
JOB SHEET (LEMBAR KERJA) Sekolah : SMKN 1 Sintang Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor Mata Diklat : (Produktif) Melaksanakan overhaul kepala silinder Kelas/Semester : XI/3 Alokasi Waktu : 20 x 45 Menit
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER
LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER Petunjuk Lembar Kerja Siswa Ikuti prosedur Tune Up seperti pada video yang anda saksikan Tayangan dan petunjuk di video adalah terbatas, tetapi prosedur
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/0& Revisi : 0 Tgl : 6 Februari 0 Hal dari I. Kompetensi : Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat :. Melepas dan memasang semua komponen mesin
Lebih terperinciStudi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid
Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid Darwin Rio Budi Syaka, Furqon Bastian dan Ahmad Kholil Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Lebih terperinci1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor
5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc, dengan
Lebih terperinciBab III. Metodelogi Penelitian
Bab III Metodelogi Penelitian 3.1. Kerangka Penelitian Analisa kinerja AC split 3/4 PK dengan mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 variasi tekanan refrigeran dengan pembebanan terdapat beberapa tahapan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester III OVERHAUL MESIN X 50 No.JST/OTO/OTO0/9&0 Revisi: 0 Tgl: Agustus 06 Hal dari I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:. Melepas dan memasang semua komponen mesin dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal
3.1 Diagram Alir (Flow Chart) BAB III METODE PENELITIAN Mulai Observasi & Studi Literatur Identifikasi Sistem Mekanisme Katup Pengujian Dynotest awal Proses Modifikasi Camshaft Pengujian Dynotest Hasil
Lebih terperinciOleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN
Pengaruh penggantian koil pengapian sepeda motor dengan koil mobil dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Honda Supra x tahun 2002 Oleh: Nuryanto K. 2599038 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan spesifikasi yamaha diperoleh hasil pengukuran dan indentifikasi
Lebih terperinciPembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =
Nama : Kelas : No : LKS PENGUKURAN HAMBATAN, TEGANGAN DAN KUAT ARUS LISTRIK A. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan, siswa diharapkan dapat: 1. Mengukur besar hambatan listrik 2. Mengukur besar
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penelitian Untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian eksperimental yaitu metode yang dapat dipakai untuk menguji
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.
BAB III METODOLOGI 3.1 Desain Peralatan Desain genset bermula dari genset awal yaitu berbahan bakar bensin dimana diubah atau dimodifikasi dengan cara fungsi karburator yang mencampur bensin dan udara
Lebih terperinciMateri Peggunaan Alat Ukur Listrik
Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 2 1 3 5 4 6 Keterangan: 1. Pointer 2. Pengatur skala 3. Posisi jarum 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK TIM PENYUSUN DIANA RAHMAWATI, S.T., M. T HARYANTO, S.T., M.T KOKO JONI, S.T., M.Eng ACHMAD UBAIDILLAH, S.T., M.T RIZA ALFITA, S.T., MT MIFTACHUL ULUM, S.T., M.T
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK Tim penyusun: Diana Rahmawati, S. T., M. T. Haryanto, S. T., M. T. Koko Joni, S. T., M. Eng. Achmad Ubaidillah, S. T., M. T. Riza Alfita, S. T., M. T. Miftachul
Lebih terperinciJANGKA SORONG I. DASAR TEORI
JANGKA SORONG I. DASAR TEORI Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang ketelitiannya 0,05 mm.
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciTeknik Sepeda Motor lanjut
Teknik Sepeda Motor lanjut Disusun Oleh : Muji Setiyo, ST, MT Analisis Goemetri Mesin Analisis Cam Shaft Analisis Sistem Pengapian Electronic Analisis CVT TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH aghna
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat Penelitian Susunan peralatan yang akan digunakan pada penelitian alat konversi energi listrik mekanik dari laju kendaraan sebagai berikut: 1 2 8 9 3 4 7 5 6 Gambar 3.1.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP 2006 Tim Penyusun: 1. Ir. Edy Purwanto M.
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung UJIAN TEORI PRAKTEK ENGINE
Lebih terperinciMesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi
Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi Darwin Rio Budi Syaka a *, Umeir Fata Amaly b dan Ahmad Kholil c Jurusan Teknik Mesin. Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciTUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL
TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL D I S U S U N Oleh : Rezi Rizki KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500
S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian dari perbandingan hasil nilai CO (Karbon Monoksida) dan CO2 (karbon dioksida) dari beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.
3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Bengkel Otomotif Balai Besar Latihan Kerja Serang (BBLKI-Serang), dan sepeda motor yang akan digunaan pada penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada mesin Otto dengan penggunaan bahan bakar yang ditambahkan aditif dengan variasi komposisi
Lebih terperinciPENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR A. Yudi Eka Risano Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, UNILA Jl. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145 Telp. (0721)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Mototech. Jl. Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Lebih terperinciTEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG. Disusun Oleh: Muji Setiyo, ST, MT
Disusun Oleh: Muji Setiyo, ST, MT TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 1 Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang Telp (0293) 366945 Catatan perubahan : Edisi 1 September
Lebih terperinciLetak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia
Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Letak sensor pada Avanza/ Xenia 1. Vacuum switching Valve (EVAP) 2. Sensor Tekanan Absolut Manifold 3. Pompa nahan Bakar 4. Sensor oksigen (sensor
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
4 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda motor. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi
Lebih terperinciSelenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang
SELENOID VALVE 12 VOLT SEBAGAI PENGAMAN PADA SEPEDA MOTOR BERBAHAN BAKAR GAS SEBAGAI KONVERSI ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN 1 Jusnita, Arifin 2, Suwandi 2 1 Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. JST/OTO/OTO410/05 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 5 I. Kompetensi: Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat: 1. Melepas dan memasang torak, batang torak, dan tutup bantalan batang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengujian :Dynotest center Mototech Jalan Ringroad Selatan,
Lebih terperinciAVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK NAMA : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : 0804405050 JURUSAN : TENKIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis aturkan Kepada Tuhan
Lebih terperinciTUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI ENGINE TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K Nama Siswa No. Absen Kelas Jurusan : : : : 74 TUNE UP MESIN BENSIN 4 LANGKAH PENGERTIAN TUNE UP Jumlah kendaraan mobil sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor Yamaha Mio 4.1.1 Sistem Pengapian Yamaha Mio ( DC ) 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENGUJIAN
BAB III METODE PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan pengaruh dari penggunaan Piston standard dan Piston Cavity pada mesin mobil mazda biante. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
I. Kompetensi : Semester VI No. JST/OTO/OTO 340/06 Revisi : 01 Tgl. : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 5 Menjelaskan kerja pengontrolan pada engine Manajemen Sistem II. Sub Kompetensi: Setelah selesai praktek mahasiswa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Instalasi Pengujian Pengujian dengan memanfaatkan penurunan temperatur sisa gas buang pada knalpot di motor bakar dengan pendinginan luar menggunakan beberapa alat dan
Lebih terperinciRangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter
Modul Praktikum Rangkaian Listrik A. AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O artinya
Lebih terperinciKINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN
KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinci