BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Teori Keagenan Dalam penelitian ini, teori agensi atau teori keagenan akan menjadi landasan dalam menjelaskan hubungan antara perlakuan akuntansi aset tetap dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Di dalam teori agensi terdapat permasalahan hubungan antara pemilik (principal) dan manager (agent). Permasalahan yang timbul seperti terjadinya informasi asimetris, dimana manajemen secara umum memiliki lebih banyak informasi mengenai posisi keuangan yang sebenarnya dan posisi operasi entitas dari pemilik. Selain itu, permasalahan juga terjadi karena konflik kepentingan akibat ketidaksamaan tujuan, dimana manajemen tidak selalu bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik. 7 77

2 8 Akuntansi merupakan salah satu sarana untuk mengelola aset tetap agar sesuai dengan kebutuhan manajemen. Akuntansi juga berfungsi sebagai suatu alat untuk mengawasi dan mengamankan harta kekayaan perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya perlakuan akuntansi yang berlaku umum mengenai aset tetap. Dalam hal ini keterkaitan teori agensi dengan perlakuan akuntansi aset tetap adalah bagaimana manajemen memberikan informasi secara wajar, transparansi dalam pengungkapan, akurat, serta bertanggungjawab mengenai laporan akuntansi yang telah sesuai dengan standar akuntansi berlaku umum untuk ditujukan kepada pemilik Pengertian Akuntansi dan Laporan Keuangan Secara umum akuntansi adalah cara untuk mengumpulkan data ekonomis dan melaporkan kepada macam-macam individu dan pihakpihak yang berkepentingan. Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan kemudian melaporkan hasilnya. Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang akuntansi, berikut akan dikemukakan pengertian akuntansi menurut beberapa ahli. Menurut Agoes dan Estralita Trisnawati dalam buku Akuntansi Perpajakan (2010), akuntansi adalah sistem yang menghasilkan laporan

3 9 kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Menurut Diana dan Lilis Setiawati dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (2010), akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut. Pada dasarnya fokus utama dari akuntansi adalah transaksi bisnis. Menurut Ismail dalam buku Akuntansi Bank (2010), akuntansi adalah seni dalam mencatat, menggolongkan dan mengikhtisarkan semua transaksi-transaksi yang terkait dengan keuangan yang telah terjadi dengan suatu cara yang bermakna dan dalam satuan uang. Laporan keuangan menurut beberapa ahli, diantaranya American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) yang dikutip oleh Abdullah Amrin dalam bukunya Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan (2009), yang memberikan pengertian bahwa akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan cara tertentu dan suatu ukuran moneter serta menafsirkan hasil-hasilnya dari transaksi dan kejadian yang umumnya bersifat keuangan. Sementara itu, Accounting Principles Board yang dikutip oleh Abdullah Amrin dalam bukunya Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan (2009), mendefinisikan akuntansi adalah suatu kegiatan yang fungsinya memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang

4 10 dari suatu badan ekonomi untuk pengambilan suatu keputusan dari beberapa alternatif kegiatan ekonomi. Menurut James M. Reeve, Carl S. Warren, dan Jonathan E. Duchac (2008), laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi terkait transaksi yang dicatat dan dirangkum dan kemudian disiapkan bagi para pengguna. Laporan keuangan terdiri dari laporan labarugi komprehensif, laporan ekuitas pemilik, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas. Menurut Munawir (2004) yang dikutip di dalam blog oleh Gibran Ramadhan yang berjudul Pengertian Laporan Keuangan dan Menurut Para Ahli (2013), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut. Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa akuntansi menghasilkan informasi keuangan secara kuantitatif dan relefan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (pemakai informasi tersebut) dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi, baik dalam mengukur keberhasilan operasi perusahaan, maupun membuat rencana di masa yang akan datang. Sedangkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi terkait transaksi yang dicatat dan dirangkum yang berfungsi untuk memberikan informasi

5 11 kuantitatif dalam ukuran uang dari suatu badan ekonomi untuk pengambilan suatu keputusan dari kegiatan ekonomi terdiri dari dari laporan laba-rugi komprehensif, laporan ekuitas pemilik, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dengan masa manfaat lebih dari 1 periode akuntansi dan digunakan untuk kegiatan perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan. Aset tetap biasanya memiliki nilai yang cukup besar di dalam laporan keuangan. Menurut PSAK No. 16 Tahun 2015, aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Menurut Firdaus dalam buku Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi (2010), aset tetap adalah asset yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material. Menurut Giri dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 1 (2012), aset tetap adalah aset yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

6 12 Memiliki wujud fisik. Diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual. Memberikan manfaat ekonomi untuk periode jangka panjang, dan merupakan subjek depresiasi. Menurut Hery dan Widyawati dalam buku Akuntansi Keuangan Menengah 2 (2011), aset tetap adalah aset yang secara fisik dapat dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa kegunaan yang panjang. Menurut Sugiri dalam buku Akuntansi Pengantar 2 (2009), aset tetap adalah asset berwujud yang tujuan pemilikannya adalah untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode Penggolongan Aset Tetap Aset tetap dikelompokan menjadi 2 yang didasarkan pada penyusutannya, yaitu: 1. Aset tetap yang dikelompokan berdasarkan penurunan manfaat karena penyusutannya dilakukan oleh perusahaan. Contoh dari aset tetap ini adalah bangunan, peralatan, mesin, dan lain-lain

7 13 2. Aset tetap yang dikelompokan berdasarkan manfaat yang dimiliki tidak mengalami penurunan selama penggunaannya. Contoh dari aset tetap ini adalah tanah. Dari pengelompokan di atas, maka aset tetap digolongkan menjadi aset tetap disusutkan dan aset tetap tidak disusutkan. Sedangkan dalam PSAK NO. 16 Tahun 2015 untuk mengklasifikasi aset tetap adalah: suatu kelas aset tetap adalah pengelompokan aset-aset yang memiliki sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi entitas. Berikut ini contoh kelompok aset yang terpisah : Tanah Tanah dan bangunan Mesin Kapal Pesawat udara Kendaraan bermotor Perabot Peralatan kantor Perolehan dan Penilaian Aset Tetap Nilai perolehan atas aset tetap yang dimiliki oleh perusahan adalah harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aset, dan pengeluaran-pengeluaran lain hingga aset siap untuk digunakan.

8 14 Komponen Biaya Perolehan menurut PSAK Nomor 16 Tahun 2015 tentang Aset Tetap meliputi: 1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan lain. 2. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. 3. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan selama periode tertentu. (PSAK No. 16 Tahun 2015) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung ke dalam harga perolehan adalah sebagai berikut: a) Biaya imbalan kerja b) Biaya persiapan tempat (Lahan untuk pabrik) c) Biaya handling dan penyerahan awal d) Biaya perakitan dan instalasi e) Biaya pengujian terhadap aset tetap (baik atau tidak baik, layak atau tidak layak) f) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur

9 Cara Perolehan Aset Tetap Aset tetap yang telah dimiliki oleh perusahan dilatarbelakangi oleh cara perolehan aset tetap yang berbeda-beda. Akibat dari berbedanya cara perlohan tersebut seringkali menimbulkan masalah akuntansi tersendiri, terutama yang berhubungan dengan penilaian dari aset tetap tersebut. Adapun beberapa cara perolehan aset tetap antara lain: 1. Pembelian Tunai Nilai perolehan atas aset tetap yang dibeli secara tunai dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan untuk pembelian aset tetap tersebut ditambah dengan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aset dikurangi potongan harga yang diberikan, baik karena pembelian partai besar maupun karena pembayaran yang diperbesar. 2. Pembelian Secara Kredit Jangka Panjang atau Angsuran Penentuan harga perolehan aset tetap dengan pembelian secara kredit sama dengan pembelian secara tunai, besarnya harga perolehan tersebut tidak termasuk bunga. Bunga yang ditimbulkan atas pembelian angsuran harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dinyatakan sebagai biaya bunga pembebanan. 3. Aset Tetap yang Didapat dari Donasi dan Penemuan Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan, seperti dari pemerintah atau dari lembaga lain. Meskipun untuk memperoleh sumbangan ini tidak ada pengorbanan, akuntansi akan mencatatnya

10 16 karena akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban. Apabila mengikuti prinsip harga perolehan, semestinya harga perolehan aset dari sumbangan ini adalah nihil sehingga tidak perlu dicatat. Namun penyimpangan terhadap prinsip harga perolehan dibenarkan untuk mencatat aset dari sumbangan. Aset tetap dari sumbangan didebet, dan akun lawannya adalah modal sumbangan. Nilainya adalah sebesar nilai wajar pada saat sumbangan tersebut diterima. 4. Aset Tetap yang Dibangun Sendiri Harga perolehan aset tetap yang dibangun sendiri oleh perusahaan (tidak dibeli dari pihak luar) meliputi biaya bahan bangunan yang dipakai, upah tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya pemakaian lain seperti pemakaian listrik dan depresiasi aset tetap perusahaan yang digunakan untuk membangun. Kadang-kadang untuk membiayai pembangunan aset tetap digunakan dana dari pinjaman. Bunga yang menjadi tanggungan perusahaan atas penggunaan dana dari pinjaman dapat dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan. Namun besarnya bunga yang dimasukkan sebagai unsur biaya perolehan hanyalah bunga selama masa konstruksi. Jika setelah masa konstruksi pinjaman belum lunas, maka biaya bunganya dibebankan sebagai biaya periodik dalam laporan laba-rugi di kelompok biaya di luar usaha. Jumlah pengorbanan untuk membangun sendiri aset tetap boleh jadi lebih kecil daripada jumlah harga apabila aset tetap itu dibeli dari

11 17 luar. Penghematan yang diperoleh karena membangun sendiri tidak boleh diakui sebagai untung. 5. Aset Tetap yang Diperoleh Secara Pertukaran Aset tetap dapat diperoleh dengan cara pertukaran dengan aset tetap lainnya. Harga perolehan atas aset yang didapat diukur dengan harga pasar (fair market value) dari aset yang diserahkan (dilepaskan) sebagai alat penukarnya. Rugi-laba pertukaran harus diakui, apabila terdapat perbedaan antara nilai buku dengan harga pasar aset tetap yang diserahkan di dalam transaksi tersebut. Apabila penentuan harga pasar aset tetap yang diserahkan dalam transaksi ini sulit ditentukan, maka harga perolehan aset tetap yang didapat diukur dengan harga pasar aset itu sendiri. Apabila dalam transaksi pertukaran itu disertai dengan pembayaran uang tunai disamping penyerahan aset tetap (lama) maka harga perolehan aset tetap yang didapat, adalah jumlah harga pasar aset lama ditambah dengan jumlah uang yang dibayarkan. Pertukaran dengan aset tetap lainnya dapat dibagi dua jenis, antara lain: a. Pertukaran aset tetap yang sejenis Pertukaran aset tetap yang fungsi dan sifatnya sama, seperti mesin A dengan mesin B. Pencatatan atas transaksi ini didasarkan pada harga pasar aset tetap yang dilepaskan.

12 18 b. Pertukaran aset tetap yang tidak sejenis Pertukaran aset tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti pertukaran tanah dengan mesin-mesin, tanah dengan gedung, dan lain-lain. Dalam hal pertukaran terjadi antar aset yang sejenis, maka yang dipakai sebagai dasar pencatatannya adalah nilai buku dari aset yang bersangkutan Pengeluaran Selama Masa Penggunaan Aset Tetap Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap guna memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa mendatang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan. antara lain: Pengeluaran aset tetap dapat dikelompokkan menjadi dua macam, 1. Pengeluaran Modal (capital expenditures). Pengeluaran modal adalah pengeluaran-pengeluaran yang harus dicatat sebagai aset (dikapitalisir). Pengeluaran-pengeluaran yang akan mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akuntansi termasuk dalam kategori ini. Demikian juga halnya dengan pengeluaranpengeluaran yang akan menambah efisiensi, memperpanjang umur aset atau meningkatkan kapasitas atau mutu produksi.

13 19 Pengeluaran-pengeluaran modal dapat dicatat sebagai debet pada akun: (a) aset atau; (b) akumulasi penyusutan. Pengeluaranpengeluaran untuk penambahan dan penggantian, pada umumnya dicatat dalam akun aset. Pengeluaran untuk perbaikan besar-besaran yang akan memperpanjang umur aset dicatat sebagai debet pada akun akumulasi penyusutan. 2. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran-pengeluaran yang akan mendatangkan manfaat untuk tahun di mana pengeluaran tersebut dilakukan. Pengeluaran pendapatan akan dicatat sebagai beban. Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin merupakan contoh dari pengeluaran ini Penyusutan Aset Tetap Pengertian penyusutan menurut Ikatan Akuntan Indonesia yaitu : alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur manfaatnya. (PSAK NO. 16 Tahun 2015). Seluruh aset tetap kecuali tanah akan mengalami penyusutan nilai manfaat. Oleh karena itu, aset tetap akan disusutkan agar perusahaan dapat mengetahui bahwa nilai dari aset tetap yang tercatat tidak lagi dapat mewakili nilai manfaat yang dimiliki aset tersebut. Pengalokasian manfaat atas aset tetap ini juga perlu dilakukan secara sistematis.

14 20 Menurut PSAK No. 16 Tahun 2015 pengertian umur manfaat adalah: a) Periode aset diperkirakan dapat digunakan oleh entitas, atau b) Jumlah produksi atau unit serupa dari aset yang diperkirakan akan diperoleh dari aset entitas. Pengertian nilai residu dari aset menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah estimasi jumlah yang dapat diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diperkirakan pada akhir umur manfaatnya. (PSAK No. 16 Tahun 2015). Penyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Metode aktivitas (Activity Method) Metode aktivitas (activity method ), juga disebut pendekatan beban variable, bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas bukan dari berlalunya waktu. Rumus metode aktivitas adalah: Beban penyusutan = (biaya - nilai sisa) x jam tahun ini Total estimasi jam

15 21 2. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Metode garis lurus mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Metode ini telah diguanakan secara luas dalam prakteknya karena kemudahannya. Prosedur garis lurus secara konseptual seringkali juga merupakan prosedur yang paling sesuai. rumus metode garis lurus adalah: 3. Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method) Metode beban menurun (Decreasing Charge Method), yang seringkali disebut metode penyusutan dipercepat menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Secara umum satu dari dua metode beban menurun digunakan yaitu: metode jumlah angka tahun atau metode saldo menurun. a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits) Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan. Setiap pecahan menggunakan jumlah angka tahun sebagai penyebut ( = 15) dan jumlah tahun

16 22 estimasi umur yang tersisa pada awal tahun sebagai pembilang. Dengan metode ini, pembilang menurun tahun demi tahun dan penyebut tetap konstan (5/15, 4/15, 3/15, 2/15, dan 1/15). Pada akhir masa manfaat aset, saldo yang tersisa harus sama dengan nilai sisa. b. Metode Saldo Menurun Metode beban menurun lainnya adalah metode saldo menurun (declining balance method), yang menggunakan tarif penyusutan berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus. Rumus metode saldo menurun adalah sebagai berikut: Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap Menurut PSAK No. 16 Tahun 2015, jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang bisa diharapkan dari penggunaan

17 23 atau pelepasannya. Aset tetap bisa dihentikan penggunaannya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun dibuang. Pada saat aset tetap dihentikan dari pemakaiannya maka akun yang berhubungan dengan aset tetap tersebut dihapuskan. Apabila aset tetap tersebut dijual maka selisih harga jual dengan nilai sisa dari aset tetap tersebut dicatat sebagai keuntungan atau kerugian Penelitian Terdahulu Dari beberapa penelitian terdahulu mengenai perlakuan akuntansi aset tetap yang telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dapat disimpulkan bahwa fenomena yang terjadi terhadap perlakuan akuntansi aset tetap adalah mengenai pencatatan nilai perolehan aset tetap, penerapan beban penyusutan, hingga pelepasan aset tetap masih terdapat ketidaksesuaian/belum sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

18 24 1 Tabel Penelitian Terdahulu No. Nama Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Jayanti Maria Deskriptif kualitatif dan Magdalena (2014) kuantitatif 2 Herlina Susanti (2014) 3 Erda Yuliyanti (2014) Analisis Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Pada PT. Inter Pariwara Global Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Terhadap PSAK No. 16 Pada STIKES Hang Tuah Tanjungpinang Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16 Pada CV. Metalindo Jaya Bintan. Deskriptif kualitatif Deskriptif kualitatif Kebijakan perusahaan dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2011, yaitu pencatatan nilai perolehan. Penerapan beban penyusutan, penerapan penghentian dan pelepasan aset tetap telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun Kebijakan perusahaan dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2011, yaitu pencatatan nilai perolehan, penerapan beban penyusutan, penerapan penghentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian aset tetap di dalam laporan keuangan belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun Kebijakan perusahaan dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2011, yaitu pencatatan nilai perolehan, beban penyusutan, penghentian dan pelepasan aset tetap, serta penyajian aset tetap di dalam laporan keuangan belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun

19 25 4 Erwin Budiman, Sifrid Pangemanan, dan Steven Tangkuman (2014) 5 Hilda Gustrina Dewi (2012) Analisis Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. Hasjrat Multifinance Manado Analisis Hasil Audit BPK- RI Atas Aset Tetap pada Laporan Keuangan Kementrian/Lembaga 6 Nuriah (2012) Analisis Kebijakan Akuntansi Aset Tetap (Studi Kasus Pada PT. Mahesa Anugerah Jaya) 7 Erawati Rahayu (2011) Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Tetap PT. Indosukses Futures Jakarta Berdasarkan PSAK Nomor 16 Tahun 2009 Deskriptif kualitatif Deskriptif kualitatif dan kuantitatif Deskriptif kualitatif dan kuantitatif Deskriptif kualitatif dan kuantitatif Perusahaan menetapkan harga perolehan untuk aktiva tetap terkadang tidak terjadi penyeragaman untuk harga perolehan aktiva tetap, begitu juga dengan pengukuran penurunan nilai dan penghentian aktiva tetap. Ada 5 permasalahan utama aset tetap Kementrian/Lembaga yaitu masalah pencatatan, penilaian dan pelaporan, masalah manajemen dalam penggunaan, masalah penganggaran, masalah pengadaan dan penghapusan, dan masalah perencanaan. Kebijakan perusahaan dalam perlakuan akuntansi terhadap aset tetap masih belum sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2011, yaitu pencatatan nilai perolehan, penghentian dan pelepasan aset tetap. Penerapan beban penyusutan telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun Perlakuan aset tetap PT Indosukses Futures telah sesuai dengan PSAK No. 16 Tahun 2009.

20 Rerangka Pemikiran Masalah pokok dalam penelitian adalah akuntansi aset tetap dan penyajiannya di dalam laporan keuangan pada Kalbis Institute. Perlakuan akuntansi aset tetap yang telah sesuai dengan standar akuntansi bertujuan untuk memperoleh kemudahan informasi dana yang diinvestasikan kedalam aset tetap dan memperoleh masa manfaat yang maksimum sesuai dengan jangka waktu pemakaiannya, serta untuk menghindari ketidakwajaran pelaporan biaya dalam suatu periode akuntansi. Di dalam perusahaan menengah terkadang tidak melakukan pencatatan penyusutan atas aset tetap yang dimilikinya dan hanya dicatat pada nilai perolehannya saja. Penilaian harga perolehan terkadang juga tidak disertai dengan biaya-biaya lainnya dan biaya-biaya yang seharusnya menjadi bagian dari aset tetap tersebut hingga aset tetap siap untuk dipergunakan dalam kegiatan operasional. Aset tetap yang diperoleh perusahaan seharusnya dicatat senilai harga perolehan ditambah dengan biaya-biaya lain terkait perolehan atas aset tetap tersebut dan dilakukan penyusutan secara periodik untuk mengetahui nilai bukunya pada akhir periode akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan di dalam laporan posisi keuangan berupa akumulasi penyusutan serta di dalam laporan laba rugi berupa beban penyusutan. 726

21 27 Berdasarkan uraian diatas maka rerangka pemikiran yang dapat disimpulkan oleh penulis adalah: 1. Meneliti daftar aset tetap yang ada pada Kalbis Institute. 2. Meneliti dokumen pencatatan jurnal transaksi terkait aset tetap yang diperoleh oleh Kalbis Institute. 3. Meneliti perhitungan dan pencatatan beban penyusutan yang dilakukan oleh Kalbis Institute. 4. Meneliti pencatatan pelepasan aset tetap yg dilakukan oleh Kalbis Institute. Berdasarkan pemikiran yang ada, maka penulis membuat skema rerangka pemikiran sebagai berikut: KALBIS INSTITUTE ASETTETAP (ANALISA DAFTAR ASET TETAP) HARGA (ANALISA PERHITUNGAN, JURNAL) BEBAN (ANALISA PERHITUNGAN, JURNAL) BIAYA-BIAYA (ANALISA PERHITUNGAN, JURNAL) PENGHENTIAN (ANALISA PERHITUNGAN, JURNAL) STANDAR AKUNTANSi (PSAK NO. 16 Tahun 2015) LAPORAN KEUANGAN Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdapat pos yang disebut dengan aset tetap atau Property, Plan, merupakan bagian penting dalam operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan terdapat pos yang disebut dengan aset tetap atau Property, Plan, merupakan bagian penting dalam operasional perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu instrumen laporan keuangan, yaitu laporan posisi keuangan terdapat pos yang disebut dengan aset tetap atau Property, Plan, and Equipment (PPE).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan apapun jenis usahanya pasti memiliki kekayaan yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Definisi aset tetap berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2011:16) paragraf 06, adalah Aset tetap adalah aset berwujud yang: (a)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Berbagai definisi aset tetap yang dikemukakan oleh para ahli, semuanya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu merumuskan pengertian aset tetap agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Setiap perusahaan menggunakan berbagai aktiva tetap, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin-mesin, bangunan, dan tanah. Aset tetap (fix asset)

Lebih terperinci

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Aset Tetap Pt.Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung

Tinjauan Terhadap Pengelolaan Aset Tetap Pt.Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-16 Tinjauan Terhadap Pengelolaan Aset Tetap Pt.Kereta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Keuangan Eksistensi suatu perusahaan sangat tergantung pada transaksitransaksi yang dilakukannya. Perusahaan yang dapat melakukan transaksi dengan baik berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan nomer 16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain paragraf 5 tahun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan salah satu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Menurut Reeve, Warren, dkk (2013:2) Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan Untuk mengetahui pengertian yang jelas mengenai aktiva tetap tanaman menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi adalah suatu sarana yang menjembatani antar pihak pimpinan dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses akuntansi akan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Aset tetap a. Definisi aset tetap Definisi aset tetap menurut Standar Akuntansi Keuangan No 16 (2011:16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset tetap adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen, seperti peralatan, tanah, bangunan, gedung, dimana merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi. Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi dan Perlakuan Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya. Untuk menunjang tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan mempunyai aktiva tetap tertentu untuk memperlancar

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - teori 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi a. Pengertian Konvergensi Konvergensi dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk menyatukan pandangan/ perspektif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Akuntansi Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Pada Pt.XYZ Tanjungpinang Adelyana Agness 100462201036 Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Skripsi ini akan menampilkan perlakuan akuntansi aset tetap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, dimiliki oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual serta memiliki

Lebih terperinci

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP

LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Edisi : IX/September 2009 LEBIH JAUH MENGENAI PSAK No. 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP Oleh: Ikhlasul Manna Muhammad Fahri Keduanya Auditor pada KAP Syarief Basir & Rekan I. PENDAHULUAN PSAK 16 (Revisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau mempertanggungjawabkan. bersangkutan dengan hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Akuntansi Menurut Suwardjono (2013:4), mengatakan: kata akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO

PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ASET TETAP BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.16 PADA PT.WAHANA WIRAWAN MANADO Oleh: Erni Damayanti Tupabiri 11 042 102 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) AKTIVA TETAP (FIXED ASSET) PENGERTIAN AKTIVA TETAP sebagai aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

BAB II LANDASAN TEORI. Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjelasan Umum Aset Tetap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no 16 adalah Standar Akuntansi yang mengatur tentang aset tetap. Aset tetap adalah aset berwujud yang

Lebih terperinci

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP Listian Nurbaeni Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, listian.nurbaeni@gmail.com Abstrak Tujuan_Untuk mengetahui bagaimana implementasi PSAK 16 tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki definisi yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandang seseorang, akan tetapi pada dasarnya pengertian akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap PSAK No. 16 (revisi 2007) menjelaskan definisi aset tetap sebagai berikut: Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah suatu aktiva yang berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan sehari-hari dan merupakan aktiva tahan lama yang secara berangsur-angsur

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan Aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak

Lebih terperinci

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013

ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 ASET TETAP, PSAK 16 (REVISI 2011) ANALISIS PADA PT. BUMI SERPONG DAMAI TBK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN 2013 Kelompok 7 : DANANG INDRA KURNIAWAN (7) GADING BAGASKORO (14) R. AHMAD FISKA ALBA FUAD

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN

EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN EVALUASI PENERAPAN PSAK 16 MENGENAI ASET TETAP PADA PENCATATAN TANAH, BANGUNAN, DAN MESIN DI PT DONG BANG INDO TENGARAN Steela Alfani Susyanti 1), Ari Pranaditya, SE, MM 2), Hartono, SE, M.Si 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset Tetap Sebelum membahas mengenai perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, perlu kita ketahui terlebih dahulu beberapa teori mengenai aset tetap.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma),

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem informasi Akuntansi Sistem berasal dari bahasa Latin (systẻma) dan bahasa Yunani (sustẻma), artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya BAB III PEMBAHASAN A. AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya pengertian aktiva tetap ini memiliki makna dan tujuan yang sama. Ada

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. VIII.1 ASET TETAP A. Definisi 01. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Pada umumnya perusahaan menggunakan aktiva tetap dalam menjalankan aktivitas operasinya, sehingga dengan menggunakan aktiva tetap kinerja perusahaan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah barang fisik yang dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dalam operasi normalnya, memiliki unsur yang terbatas, pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan yang meningkat adalah prioritas utama perusahaan. Namun, mempertahankan dan mengembangkan perusahaan tidaklah mudah. Banyak faktor

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Beberapa pendapat ahli dan sumber lain memberikan pengertian mengenai aktiva tetap, antara lain : Dalam Standar Akuntansi Keuangan

Lebih terperinci

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya. BAB 7 ASET TETAP Pendahuluan Aset tetap mempunyai karakteristik: digunakan untuk operasi, berumur lebih dari satu tahun, mempunyai substansi fisik Perusahaan bisnis ingin mengelola aset yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Aset Tetap Aset tetap merupakan aset tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, serta merupakan komponen aset yang paling besar nilainya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori a. Pengertian Akuntansi Manfaat akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan sangat berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian

Lebih terperinci

BAGIAN IX ASET

BAGIAN IX ASET - 81 - BAGIAN IX ASET IX.1 ASET TETAP A. Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: 1. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan 2. diharapkan akan digunakan

Lebih terperinci

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET)

Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) Materi: 11 ASET (ASSETS) (PEROLEHAN, DEPRESIASI & KLASIFIKASI BIAYA ASET) TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menentukan aset tetap dan akuntansinya 2. Menghitung depresiasi menggunakan metode berikut: metode garis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya merupakan hal yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam mengendalikan suatu biaya

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH

BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH BAGIAN X ASET TETAP, ASET TIDAK BERWUJUD, DAN ASET YANG DIAMBIL-ALIH X.1 ASET TETAP A. Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa, disewakan kepada pihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan, Pemeliharaan dan Penyusutan Aktiva Tetap 1. Analisis Perlakuan Akuntansi Perolehan Aktiva Tetap Dalam melakukan perolehan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Kebijakan Akuntansi Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tercantum sebagai berikut: Kebijakan akuntansi meliputi pilihan-pilihan, dasar-dasar, konvensi peraturan

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sektor perekonomian teknologi yang semakin maju mempengaruhi perkembangan pada setiap perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah. Masalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel (2009:4) Akuntansi adalah sebuah sistem yang mengidentifikasi, merekam, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi suatu

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) Dosen : Christian Ramos Kurniawan AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS) INTERMEDIATE ACCOUNTING L/O/G/O Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Definisi Aktiva

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, dalam buku Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ETAP) (2010:68) bahwa yang dimaksud dengan Aktiva Tetap adalah: Aktiva

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan tujuan utama dari pendirian suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi yang berorientasi profit maka pendapatan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan

BAB II LANDASAN TEORI. keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Akuntansi Perusahaan adalah sebagai suatu organisasi pencari laba yang memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak pihak lain yang terkait dengan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Aktiva a. Pengertian Aktiva Aktiva/harta adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, yang lebih dikenal dengan istilah asset perusahaan. Jadi, aktiva (asset)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap 2.1.1. Definisi Aset Tetap Aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, seperti

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Definisi Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun atau lebih

Lebih terperinci

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU

ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU SKRIPSI ANALISIS AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. SRI AGUNG MULIA PEKANBARU Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis dan Kebijakan 2.1.1 Pengertian Analisis dan Kebijakan Pengertian analisis menrut Kamus Akuntansi (2000;) Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur BAB II BAHAN RUJUKAN Pada bab ini akan dikemukakan teori-teori yang dikutip dari literatur sebagai landasan untuk melakukan pembahasan dalam permasalahan yang dijadikan topik tugas akhir ini. 2.1. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Keuangan Daerah Pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

Lebih terperinci