DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,"

Transkripsi

1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MOR 7 TAHUN 0 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal ayat () dan Pasal 0 Peraturan Presiden Nomor 0 Tahun 0 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat :. Undang-Undang Nomor Tahun 0 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor );. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 77);

2 --. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 7 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 7 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 0);. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 00 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor );. Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 0 tentang Penilaian Prestasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8);. Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah; 7. Peraturan Presiden Nomor 0 Tahun 0 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 0); 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor /Menkes/Per/VIII/00 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 00 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 0 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 7);. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Tahun 0 tentang Pedoman Penataan Sistem Tunjangan Kinerja Pegawai Negeri; 0. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 0 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 7);

3 -- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:. Tunjangan Kinerja adalah penghasilan yang diberikan berdasarkan kehadiran dan Prestasi Kerja dalam bentuk uang selain gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lainnya yang berlaku nasional yang ditetapkan pemerintah.. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.. Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang selanjutnya disebut Pegawai adalah PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan pegawai lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.. Pegawai lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap Pegawai pada satuan organisasi sesuai Sasaran Kerja Pegawai dan perilaku kerja.

4 --. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Buku Kendali adalah buku yang digunakan untuk mencatat dan/atau merekap kehadiran Pegawai. 8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. BAB II PENERIMA KINERJA Pasal () Tunjangan Kinerja diberikan kepada Pegawai setiap bulan berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. () Tunjangan kinerja bagi Pegawai yang diangkat sebagai pejabat fungsional dan mendapatkan tunjangan profesi, dibayarkan sebesar selisih antara tunjangan kinerja pada kelas jabatannya dengan tunjangan profesi pada jenjangnya. () Apabila tunjangan profesi yang diterima sebagaimana dimaksud pada ayat () lebih besar dari pada tunjangan kinerja pada kelas jabatannya, maka yang dibayarkan adalah tunjangan profesi pada jenjangnya. Pasal Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada: a. Pegawai yang tidak mempunyai jabatan tertentu; b. Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan; c. Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai pegawai; d. Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di luar lingkungan Kementerian Kesehatan;

5 -- e. Pegawai yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan f. Pegawai pada Badan Layanan Umum yang telah mendapatkan remunerasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor Tahun 00 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 0. BAB III POLA PERHITUNGAN KINERJA Bagian Kesatu Komponen Perhitungan Pasal Tunjangan Kinerja dihitung berdasarkan: a. Kehadiran; dan b. Prestasi Kerja, sesuai kelas jabatan dan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. Bagian Kedua Kehadiran Pasal () Kehadiran dihitung berdasarkan: a. hari dan jam kerja di dalam satuan organisasi; dan/atau b. hari penugasan di luar satuan organisasi. () Hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a ditentukan selama (lima) hari dalam (satu) minggu terhitung mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat.

6 -- () Jam kerja sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a ditentukan selama 7, (tiga puluh tujuh koma lima) jam di luar waktu istirahat dalam (satu) minggu terhitung: a. hari Senin sampai dengan hari Kamis: Pukul waktu istirahat: Pukul ; b. hari Jumat : Pukul waktu istirahat :Pukul Pasal Ketentuan hari dan jam kerja: a. sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat () dan ayat () tidak berlaku untuk hari libur nasional dan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah; b. untuk satuan organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan yang tugasnya bersifat khusus diatur dengan Peraturan Menteri; c. bagi Pegawai yang menjalani:. pendidikan dan pelatihan; dan. tugas belajar; disesuaikan dengan hari dan jam pelaksanaan kegiatan tersebut serta dibuktikan dengan surat keterangan dari institusi tempat kegiatan tersebut diselenggarakan. Pasal 7 Setiap Pegawai wajib hadir dan melaksanakan tugas di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing sesuai ketentuan hari dan jam kerja. Pasal 8 () Setiap Pegawai wajib melakukan rekam kehadiran secara elektronik pada setiap kehadiran di tempat kerja dalam satuan organisasi masing-masing. () Rekam kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan pada waktu masuk kerja dan pada waktu pulang kerja.

7 -7- () Rekam kehadiran secara manual dapat dilakukan jika: a. perangkat dan sistem rekam kehadiran secara elektronik mengalami kerusakan/tidak berfungsi; b. Pegawai belum terdaftar dalam sistem rekam kehadiran secara elektronik; c. terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan sistem rekam kehadiran secara elektronik tidak dimungkinkan untuk dilakukan; dan/atau d. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk disediakan sistem rekam kehadiran secara elektronik. Pasal () Setiap Pegawai yang mendapatkan penugasan di luar satuan organisasi masing-masing wajib hadir dan melaksanakan tugas pada tempat sesuai penugasan. () Kehadiran pada tempat sebagaimana dimaksud pada ayat () harus dibuktikan dengan surat tugas yang ditandatangani oleh atasan langsung atau pimpinan satuan organisasi yang bersangkutan. () Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat () harus mencantumkan keterangan wajib atau tidaknya Pegawai yang bersangkutan untuk melakukan rekam kehadiran pada satuan organisasi asal Pegawai yang bersangkutan sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas. Pasal 0 () Kehadiran Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, dan Pasal harus dicatat dan/atau direkap dalam Buku Kendali. () Buku Kendali sebagaimana dimaksud pada ayat () dikelola dan disimpan pada setiap satuan organisasi.

8 -8- Pasal () Dalam hal keadaan mendesak dan penting, atasan langsung dapat menugaskan Pegawai secara lisan atau tertulis untuk melaksanakan tugas yang dapat melebihi ketentuan hari dan jam kerja. () Dalam hal penugasan diberikan secara lisan sebagaimana dimaksud pada ayat (), atasan langsung Pegawai yang ditugaskan harus segera menerbitkan surat tugas. Bagian Ketiga Prestasi Kerja Pasal () Prestasi Kerja dihitung secara proporsional berdasarkan nilai capaian SKP dan perilaku kerja. () Penghitungan secara proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan berdasarkan capaian nilai sebagai berikut: a. Nilai ke atas merupakan prestasi kerja sangat baik; b. Nilai 7-0 merupakan prestasi kerja baik; c. Nilai -7 merupakan prestasi kerja cukup; d. Nilai -0 merupakan prestasi kerja kurang; dan e. Nilai 0 ke bawah merupakan prestasi kerja buruk. Bagian Keempat Pengurangan Tunjangan Kinerja Pasal () Pengurangan Tunjangan Kinerja dikenai bagi Pegawai yang: a. tanpa alasan yang sah:. tidak masuk kerja, sebesar % (tiga persen) untuk setiap (satu) hari;

9 --. terlambat masuk kerja, sebesar persentase tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;. pulang sebelum waktunya, sebesar persentase tertentu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;. tidak berada di tempat tugas yang diakumulasi sampai dengan 7, (tujuh koma lima) jam, sebesar % (tiga persen);. tidak melakukan rekam kehadiran pada saat masuk kerja, sebesar,% (satu koma lima persen) untuk setiap (satu) kali kejadian;. tidak melakukan rekam kehadiran pada saat pulang kerja, sebesar,% (satu koma lima persen) untuk setiap (satu) kali kejadian. b. dikenai hukuman disiplin, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c. dikenai pemberhentian untuk sementara atau dinonaktifkan, dengan ketentuan:. bagi Pegawai diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan karena terkena/terlibat kasus hukum dan/atau sedang menjalani masa penahanan oleh pihak yang berwajib, dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 00% (seratus persen) terhitung sejak ditetapkan keputusan pemberhentian sementara;. jika berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf c angka dinyatakan tidak bersalah, Tunjangan Kinerja bagi Pegawai tersebut dibayarkan kembali pada bulan berikutnya.

10 -0- () Pengurangan Tunjangan Kinerja dihitung secara kumulatif yang dalam (satu) bulan paling banyak sebesar 00% (seratus persen). () Pengurangan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a tidak diberlakukan jika memiliki alasan yang sah dan memenuhi ketentuan prosedural penyampaian alasan yang sah sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri ini. () Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat () merupakan: a. alasan karena cuti yang dibuktikan dengan surat keterangan cuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; b. alasan yang sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan Pasal ; atau c. alasan lain yang dituliskan dalam surat permohonan izin/pemberitahuan yang disetujui oleh atasan langsung yang diakumulasi sampai dengan paling lama (dua) hari dalam satu tahun. () Surat keterangan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama (tiga) hari kerja sejak hari pertama mulai cuti. () Surat atau dokumen lainnya yang menyatakan pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan Pasal harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama (tiga) hari kerja sejak hari pertama masuk kerja setelah kejadian/pelaksanaan tugas.

11 -- (7) Surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf c harus disampaikan kepada pejabat atau ketua tim yang menangani rekam kehadiran paling lama (tiga) hari kerja setelah tanggal dilakukannya perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a. (8) Contoh format surat keterangan tidak berada di tempat tugas tanpa alasan yang sah/tanpa izin sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a angka tercantum dalam Formulir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. () Contoh format surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf c tercantum dalam Formulir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal () Pegawai yang terlambat hadir di tempat kerja sebagimana dimaksud dalam Pasal ayat () huruf a angka dalam batas waktu (satu) menit sampai dengan 0 (tiga puluh) menit dapat mengganti sebanyak jumlah menit waktu keterlambatan pada hari yang sama dan kepada yang bersangkutan tidak dikenakan pengurangan tunjangan kinerja. () Terhadap Pegawai yang mengganti jumlah menit waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat () tidak dikenakan hukuman disiplin. Pasal Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat () huruf a terdiri atas: a. cuti sakit; b. cuti tahunan; c. cuti bersalin; d. cuti alasan penting; dan e. cuti besar

12 -- Pasal () Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti sakit, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. sakit selama (satu) hari sampai dengan (dua) hari dipotong sebesar 0% (nol perseratus); b. sakit selama (tiga) hari sampai dengan (enam) bulan dipotong sebesar,% (dua koma lima perseratus) perhari; dan c. sakit lebih dari (enam) bulan sampai dengan 8 (delapan belas) bulan dipotong sebesar 0% (Sembilan puluh perseratus) perbulan. () Pelaksanaan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat () harus melampirkan: a. surat keterangan sakit yang dikeluarkan oleh dokter yang memiliki Surat Izin Praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, bagi Pegawai yang melaksanakan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a; dan b. surat keterangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bagi Pegawai yang melaksanakan cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf b dan huruf c. Pasal 7 Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti tahunan selama (satu) hari sampai dengan (dua belas) hari, pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol perseratus). Pasal 8 Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak pertama sampai dengan kedua, pengurangan Tunjangan Kinerja sebesar 0% (nol perseratus); dan

13 -- b. Pegawai yang melaksanakan cuti bersalin untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:. bulan pertama sebesar 0% (empat puluh perseratus);. bulan kedua sebesar 70% (tujuh puluh perseratus); dan. bulan ketiga sebesar 80% (delapan puluh perseratus). Pasal Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti alasan penting, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. selama (satu) hari sampai dengan (dua) hari, pengurangan sebesar 0% (nol perseratus); dan b. selama lebih dari (dua) hari dipotong sebesar,% (dua koma lima perseratus) perhari. Pasal 0 () Bagi Pegawai yang melaksanakan cuti besar, pengurangan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan sebagai berikut: a. bulan pertama sebesar 0% (lima puluh perseratus); b. bulan kedua sebesar 7% (tujuh puluh lima perseratus); dan c. bulan ketiga sebesar 0% (sembilan puluh perseratus). () Penghitungan hari sebagaimana dimaksud pada ayat () terhitung sejak tanggal cuti tersebut dilaksanakan. Pasal Pegawai yang mendapatkan prestasi kerja cukup, kurang, dan buruk sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat () huruf c, huruf d dan huruf e dikenakan pengurangan tunjangan kinerja pada tahun berikutnya sebagai berikut:

14 -- a. Prestasi kerja cukup, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar % (dua puluh lima perseratus); b. Prestasi kerja kurang, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar 0% (lima puluh perseratus); dan c. Prestasi kerja buruk, dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sebesar 7% (tujuh puluh lima perseratus). Bagian Kelima Penambahan Tunjangan Kinerja Pasal () Jika Pegawai mendapatkan prestasi kerja sangat baik sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat () huruf a, diberikan penambahan Tunjangan Kinerja paling banyak 0% (lima puluh perseratus) pada tahun berikutnya. () Penambahan Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat () diberikan dari selisih Tunjangan Kinerja antara kelas jabatan (satu) tingkat diatas kelas jabatan yang diterimanya. BAB IV PEMBAYARAN KINERJA Pasal () Tunjangan Kinerja setiap Pegawai dibayarkan berdasarkan: a. kelas jabatan sesuai hasil evaluasi jabatan; b. penetapan daftar penerima tunjangan kinerja; dan c. pola perhitungan Tunjangan Kinerja sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

15 -- () Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat () tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. () Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu yang merangkap jabatan struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan, Tunjangan Kinerjanya dibayarkan berdasarkan jabatan struktural. () Pembayaran Tunjangan Kinerja dilaksanakan pada tanggal 0 (dua puluh) setiap bulan. Pasal () Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat struktural, penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung sejak tanggal serah terima jabatan. () Dalam hal terjadi perubahan kelas jabatan bagi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu dalam tahun anggaran berjalan, penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung sejak tanggal pengangkatan. Pasal Bagi Pegawai yang pindah tugas pada satuan organisasi lain, selama tunjangan kinerjanya belum dibayarkan oleh satuan organisasi tersebut, maka pembayaran Tunjangan Kinerja dibayarkan oleh satuan organisasi asal. Pasal Tunjangan Kinerja bagi: a. Calon Pegawai Negeri Sipil dibayarkan sebesar 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai jabatan yang akan diduduki dengan ketentuan:. Kelas untuk formasi jabatan fungsional dokter pendidik klinis;. Kelas 8 untuk formasi jabatan fungsional dokter;

16 --. Kelas 7 untuk formasi jabatan fungsional tingkat ahli lainnya;. Kelas untuk formasi jabatan fungsional pelaksana; dan. Kelas untuk formasi jabatan fungsional pelaksana pemula. b. Pegawai yang:. melaksanakan tugas dinas sesuai penugasan dibayarkan sebesar 00% (seratus perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan yang diduduki;. berasal dari instansi di luar Kementerian Kesehatan yang diperbantukan atau dipekerjakan di Kementerian Kesehatan dibayarkan sebesar 00% (seratus perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan yang diduduki;. melaksanakan pendidikan dan pelatihan lebih dari (enam) bulan atau tugas belajar dibayarkan sebesar 0% (lima puluh perseratus) dari jumlah Tunjangan Kinerja sesuai kelas jabatan terakhir yang diduduki. Pasal 7 () Pembayaran Tunjangan Kinerja dilakukan oleh satuan organisasi atau sekretariat masing-masing unit utama. () Pembayaran Tunjangan Kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal dilakukan oleh Biro Umum. BAB V PENCATATAN DAN PELAPORAN Pasal 8 () Pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai, serta pelaksanaan cuti Pegawai dilakukan secara berkala setiap bulan.

17 -7- () Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan oleh pejabat atau tim yang menangani rekam kehadiran. () Pejabat atau tim sebagaimana dimaksud pada ayat () diangkat oleh masing-masing kepala satuan organisasi. () Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat () dan ayat () paling rendah pejabat struktural Eselon V atau Pegawai Negeri Sipil yang pangkatnya paling rendah setingkat pejabat struktural Eselon V. () Tim sebagaimana dimaksud pada ayat () dan ayat () paling rendah dipimpin oleh pejabat struktural eselon V atau pegawai negeri sipil yang pangkatnya paling rendah setingkat pejabat struktural Eselon V. Pasal () Pencatatan nilai capaian SKP dilakukan (satu) kali dalam (satu) tahun yang dilakukan setiap akhir Desember pada tahun yang bersangkutan atau paling lama akhir Januari tahun berikutnya. () Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat () dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 0 Pejabat atau ketua tim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus menyampaikan laporan: a. informasi akumulasi penghitungan hari dan jam kerja yang dilanggar setiap Pegawai berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini kepada atasan langsung Pegawai yang bersangkutan untuk diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin pegawai negeri;

18 -8- b. rincian perhitungan pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai secara bulanan berdasarkan pencatatan kehadiran, ketaatan pada kode etik dan disiplin Pegawai, pelaksanaan cuti Pegawai, dan nilai capaian SKP kepada unit kerja yang menangani pembayaran Tunjangan Kinerja. Pasal () Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0 disampaikan paling lambat tanggal (enam) pada bulan berikutnya. () Jika tanggal (enam) jatuh pada hari libur, laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0 disampaikan pada hari kerja berikutnya. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal Besaran Tunjangan kinerja sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini dibayarkan terhitung mulai Bulan Mei 0. Pasal Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 0 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 8); b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 0 Tahun 0 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 0 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor 0);

19 -- c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 0 tentang perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 0 tentang Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 0 Nomor ); dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

20 -0- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta pada tanggal November 0 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NILA FARID MOELOEK Diundangkan di Jakarta pada tanggal November 0 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 0 MOR 77

21 -- LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN MOR 7 TAHUN 0 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENGURANGAN KINERJA AKIBAT TERLAMBAT MASUK KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TINGKAT PERSENTASE LAMA KETERLAMBATAN KETERLAMBATAN (TL) PENGURANGAN (%) 0, TL menit s.d < 0 menit (bila tidak mengganti waktu keterlambatan) TL menit s.d < 0 menit TL menit s.d < 0 menit, TL menit dan/atau tidak mengisi daftar hadir masuk kerja, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NILA FARID MOELOEK

22 -- LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KESEHATAN MOR 7 TAHUN 0 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENGURANGAN KINERJA AKIBAT PULANG KERJA SEBELUM WAKTUNYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TINGKAT PULANG LAMA MENINGGALKAN PERSENTASE SEBELUM WAKTUNYA PEKERJAAN SEBELUM PENGURANGAN (%) (PSW) WAKTUNYA PSW menit s.d < 0 menit 0, PSW menit s.d < 0 menit PSW menit s.d < 0 menit, PSW menit dan/atau tidak mengisi daftar hadir pulang kerja, MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Ttd. NILA FARID MOELOEK

23 -- LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KESEHATAN MOR 7 TAHUN 0 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN KINERJA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA A. SEKRETARIAT JENDERAL Sekretaris Jenderal SAM Bidang Peningakatan Kapasitas Kelembagaan Dan Desentralisasi SAM Bidang Teknologi Kesehatan Dan Globalisasi SAM Bidang Pembiayaan Dan Pemberdayaan Masyarakat SAM Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan SAM Bidang Medikolegal Biro Perencanaan dan Anggaran Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kepala Bagian Perencanaan Strategis Kebijakan Dan Program Kepala Sub Bagian Perencanaan Strategi dan Kebijakan Kepala Sub Bagian Program Pembangunan Kesehatan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepala Bagian APBN I Kepala Sub Bagian Perencanaan, Bagian APBN I 8 Kepala Sub Bagian Anggaran APBN I

24 -- Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan APBN I 0 Kepala Bagian APBN II Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN II Kepala Sub Bagian Anggaran APBN II Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan APBN II Kepala Bagian APBN III Kepala Sub Bagian Perencanaan APBN III Kepala Sub Bagian Anggaran APBN III 7 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan APBN III Biro Kepegawaian Kepala Biro Kepegawaian Kepala Bagian Pengadaan Pegawai Kepala Sub Bagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan Pegawai Kepala Sub Bagian Pengangkatan PNS Kepala Sub Bagian Pengangkatan PTT dan Penugasan Khusus Kepala Bagian Mutasi Pegawai Kepala Sub Bagian Kenaikan Pangkat 8 Kepala Sub Bagian Pemindahan dan Pemberhentian Kepala Sub Bagian Informasi dan Tata Naskah 0 Kepala Bagian Pengembangan Pegawai Kepala Sub Bagian Penilaian dan Pengembangan Karir Jabatan Fungsional Tenaga Strategis Kepala Bagian Umum Dan Kesejahteraan Pegawai Kepala Sub Bagian Peraturan Pegawai

25 -- Kepala Sub Bagian Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai 7 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Biro Keuangan Dan Barang Milik Negara Kepala Biro Keuangan Dan Barang Milik Negara Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan Dan Perbendaharaan Kepala Sub Bagian Penatausahaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Kepala Sub Bagian Perbendaharaan 7 Kepala Sub Bagian Tuntutan Perbendarahaan dan Tuntutan Ganti Rugi Kepala Bagian Penyusunan Laporan Keuangan Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan Keuangan I Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan Keuangan II Kepala Sub Bagian Penyusunan Laporan Keuangan III Kepala Bagian Penatausahaan Pengadaan Dan Penyimpanan Kepala Sub Bagian Pengadaan Kepala Sub Bagian Penyimpanan Kepala Sub Bagian TU Biro 7 Kepala Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Kepala Sub Bagian Penatausahaan Barang Milik Negara Kepala Sub Bagian Pemanfaatan Barang Milik Negara Kepala Sub Bagian Penghapusan Barang Milik Negara Biro Hukum Dan Organisasi Kepala Biro Hukum Dan Organisasi Kepala Bagian Peraturan Perundang Undangan

26 -- Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan I Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan II Kepala Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan III Kepala Bagian Pelayanan Hukum Kepala Sub Bagian Pertimbangan Hukum 8 Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum Kepala Sub Bagian Penyusunan Perjanjian 0 Kepala Bagian Kelembagaan Kepala Sub Bagian Penataan Kelembagaan Kepala Sub Bagian Analisis Jabatan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepala Bagian Ketatalaksanaan dan Akuntabilitas Kinerja Kepala Sub Bagian Tata Laksana 7 Kepala Subbag. Akuntabilitas Kinerja Dan Pelayanan Publik Kepala Sub Bagian Fasilitas Sistem dan Prosedur Desentralisasi Kesehatan Biro Umum Kepala Biro Umum Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan Kepala Sub Bagian TU Menteri Kepala Sub Bagian TU Wakil Menteri dan Staf Ahli Kepala Sub Bagian TU Sekretaris Jenderal Kepala Sub Bagian Protokol 7 8 Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian Kepala Sub Bagian Tata Usaha Perjalanan Dinas Pejabat Kepala Sub Bagian. Kearsipan 0 Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro Kepala Bagian Rumah Tangga.8.000

27 -7- Kepala Sub Bagian Urusan Dalam Kepala Sub Bagian Pemeliharaan Kepala Sub Bagian. Pengamanan Kepala Bagian Keuangan Dan Gaji Sekretariat Jenderal Kepala Sub Bagian Keuangan 7 Kepala Sub Bagian Gaji 8 Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Pusat Data Dan Informasi Kepala Pusat Data Dan Informasi Kepala Bidang Statistik Kesehatan Kasubbid Statistik Derajat dan Upaya Kesehatan Kepala Sub Bidang Statistik Lingkungan dan Sumber Daya Kesehatan Kepala Bidang Analisis Dan Diseminasi Informasi Kepala Sub Bidang Analisis Data Kesehatan Kepala Sub Bidang. Diseminasi Informasi Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi Dan Bank Data Kepala Sub Bidang. Pengembangan Sistem Informasi Kepala Sub Bidang. Bank Data Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi Kepala Sub Bagian. Keuangan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Pusat Kerjasama Luar Negeri Kepala Pusat Kerjasama Luar Negeri Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan Bilateral Dan Multilateral Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan Bilateral.8.000

28 -8-7 Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan Multilateral Kepala Bidang Kerjasama Kesehatan Regional Kepala Sub Bidang Kerjasama Kesehatan Regional I Kepala Seksi Kerjasama Kesehatan Regional II Kepala Bagian Tata Usaha Hubungan Luar Negeri Kepala Sub Bagian. Perencanaan Dan Evaluasi Kepala Sub Bagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Pusat Promosi Kesehatan Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kepala Bidang Advokasi Dan Kemitraan Kepala Sub Bidang Advokasi Kepala Sub Bidang Kemitraan Kepala Bidang Pemberdayaan Dan Peran Serta Masyarakat Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat Kepala Sub Bidang Peran Serta Masyarakat Kepala Bidang Metode Dan Teknologi Pemberdayaan Masyarakat Dan Promosi Kesehatan Kepala Sub Bidang Pengembangan Metode Kepala Sub Bidang Pengembangan Teknologi Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

29 -- Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi Dan Kesiapsiagaan Kepala Sub Bidang Pencegahan dan Mitigasi Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan Kepala Bidang Tanggap Darurat Dan Pemulihan Kepala Sub Bidang Tanggap Darurat 7 Kepala Sub Bidang Pemulihan 8 Kepala Bidang Pemantauan Dan Infromasi Kasubid Pemantauan 0 Kepala Sub Bidang Informasi Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Pusat Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan Kepala Pusat Pembiayaan Dan Jaminan Kesehatan Kepala Bidang Pembiayaan Kesehatan Kepala Sub Bidang Pengembangan Perhitungan Biaya Kesehatan Kepala Sub Bidang Analisis Pemanfaatan Biaya Kesehatan Kepala Bidang Jaminan Kesehatan Kepala Sub Bidang Jaminan Kesehatan Penerima Upah dan Sukarela Kepala Sub Bidang Jaminan Kesehatan Non Penerima Upah Kepala Bidang Kendali Mutu Dan Pengembangan Jaringan Pelayanan Kepala Sub Bidang Kendali Mutu

30 -0-0 Kepala Sub Bidang Pengembangan Jaringan Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran Kepala Sub Bagian Sistem Informasi, Monitoring, dan Evaluasi Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Pusat Komunikasi Publik Kepala Pusat Komunikasi Publik Kepala Bidang Media Massa Dan Opini Publik Kepala Sub Bidang Media Massa Kepala Sub Bidang Opini Publik Kepala Bidang Pelayanan Informasi Publik Kepala Sub Bidang Publikasi dan Layanan Informasi Kepala Sub Bidang Perpustakaan dan Dokumentasi Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga Kepala Sub Bidang. Hubungan Kementerian dan Lembaga Kepala Sub Bidang. Hubungan Lembaga Non Pemerintah Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi Kepala Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Pusat Inteligensia Kesehatan Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan Kepala Bidang Pemeliharaan Dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Kesehatan Kepala Sub Bidang Inteligensia Anak Kepala Sub Bidang Intelegensia Remaja Dewasa dan Lanjut Usia

31 -- 7 Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Inteligensia Kesehatan Kepala Sub Bidang. Inteligensia Akibat Gangguan Bawaan Kepala Sub Bidang Inteligensia Akibat Gangguan Degeneratif dan Sistem Persyarafan Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran Kepala Sub Bagian. Keuangan dan Umum Pusat Kesehatan Haji Kepala Pusat Kesehatan Haji Kepala Bidang Pelayanan Dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan Haji Kepala Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Haji Kepala Sub Bidang Pendayagunaan dan Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Haji Kepala Bidang Peningkatan Kesehatan Dan Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji Kepala Sub Bidang Peningkatan Kesehatan Haji Kepala Sub Bidang Pengendalian Faktor Risiko Kesehatan Haji Kepala Sub Bagian Tata Usaha Sektretariat Konsil Kedokteran Indonesia Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia Kepala Bagian Standardisasi Pendidikan Profesi Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter Kepala Sub Bagian Pendidikan Dokter Spesialis Kepala Sub Bagian Pendidikan Berkelanjutan Kepala Bagian Registrasi.8.000

32 Kepala Sub Bagian Registrasi Sementara KKI Kepala Sub Bagian Registrasi Bersayarat Sek. KKI Kepala Sub Bagian Registrasi dan Heregristasi Sekretariat KKI 0 Kepala Bagian Pelayanan Hukum Kepala Sub Bagian Penyusunan Peraturan Kepala Sub Bagian Persidangan Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum Kepala Bagian Administrasi Umum Dan Hubungan Masyarakat Kepala Sub Bagian Tata Usaha & Kepegawaian Kasubag Keuangan Sek. Konsil Kedokteran Indonesia Kepala Sub Bagian Humas B. INSPEKTORAT JENDERAL Inspektur Jenderal Sekretariat Inspektorat Jenderal Sekretaris Inspektorat Jenderal Kepala Bagian Program Dan Informasi Kepala Sub Bagian Program 7 8 Kepala Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi Kepala Bagian Analisis Dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Kepala Sub Bagian Analisis dan Pelaporan Tndak Lanjut Hasil Pengawasan I Kepala Sub Bagian Analisis dan Pelaporan Tndak Lanjut Hasil Pengawasan II Kepala Bagian Keuangan Dan Perlengkapan Kepala Sub Bagian Keuangan

33 -- 0 Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga Kepala Bagian Umum Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat I Inspektur I Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat II Inspektur II Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat III Inspektur III Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat IV Inspektur IV Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat Investigasi Inspektur Investigasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha C. DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Sekretariat Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Sekretaris Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kepala Bagian Program Dan Informasi Kepala Sub Bagian Program Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Kepala Bagian Hukum, Organisasi, Dan Hubungan Masyarakat Kepala Sub Bagian Hukum 8 Kepala Sub Bagian Organisasi

34 -- Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat 0 Kepala Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Anggaran Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi Kepala Bagian Kepegawaian Dan Umum Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Gaji 7 Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Dasar Bina Pelayanan Kesehatan Dasar Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Mulut dan Gigi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Mulut dan Gigi Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga Sub Direktorat Pelayanan Kedokteran Keluarga Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus

35 -- Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut, dan Pelayanan Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usia Lanjut, dan Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Di Daerah Tertinggal, Perbatasan Dan Kepulauan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Pe Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan 7 8 Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rs Umum Publik Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Publik Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Publik Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rs Umum Privat Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Privat Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Privat Kepala Sub Direktorat Bina Yankes Rujukan Di Rs Khusus Dan Fasyankes Lain Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Yankes Rujukan Di Rs Khusus Dan Fasyankes Lain

36 -- 0 Sub Direktorat Bina Yankes Rujukan Di Rs Khusus Dan Fasyankes La Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Rs Pendidikan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RS Pendidikan Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RS Pendidikan Kepala Sub Direktorat Bina Akreditasi Rs Dan Fasyankes Lain Kepala Seksi Bimbingan Sub Direktorat Bina Akreditasi Rs Dan Fasyankes Lain Kepala Seksi Evaluasi Sub Direktorat Bina Akreditasi Rs Dan Fasyankes Lain Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik 7 8 Direktur Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dasar Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rs Umum Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS umum Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS umum Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Di Rs Khusus Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS Khusus

37 -7-0 Sub Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan di RS Khusus Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kebidanan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Kebidanan Sub Direktorat Bina Pelayanan Kebidanan Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Keteknisan Medik Dan Keterapian Fisik Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian Fisik Sub Direktorat Bina Pelayanan Keteknisian Medik dan Keterapian F Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi Dan Imunologi Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi Sub Direktorat Bina Pelayanan Mikrobiologi dan Imunologi 7 8 Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Patologi Dan Toksikologi Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksiologi Sub Direktorat Bina Pelayanan Patologi dan Toksiologi Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Radiologi Sub Direktorat Bina Pelayanan Radiologi

38 -8-0 Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Sarana dan Prasana Kesehatan Kepala Sub Direktorat Bina Sarana Dan Prasarana Kesehatan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Bina Pelayanan Radiologi Sub Direktorat Bina Sarana dan Prasana Kesehatan Kepala Sub Direktorat Bina Peralatan Medis Di Fasyankes Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sub Direktorat Peralatan Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Non Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Sub Direktorat Kesehatan Jiwa Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Sub Direktorat Bina Etikolegal Dan Asesmen Kesehatan Jiwa Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa

39 -- 0 Sub Direktorat Bina Etikolegal dan Asesmen Kesehatan Jiwa Kepala Sub Direktorat Bina Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Napza, Rokok, Dan Alkohol Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Napza, Rokok, dan Alkohol Sub Direktorat Bina Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Napza, Rokok, da Kepala Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Berisiko Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Beresiko Sub Direktorat Bina Kesehatan Jiwa Kelompok Beresiko Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kepala Seksi Tata Operasional Kepala Seksi Kemitraan dan Bimbingan Teknis Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kepala Seksi Tata Operasional Kepala Seksi Kemitraan dan Bimbingan Teknis Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan

40 -0- Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kepala Seksi Tata Operasional Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Kepala Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar Kepala Seksi Pelayanan Teknis Kepala Seksi Tata Operasional Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek Kepala Balai Kesehatan Mata Masyarakat Cikampek Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Kesehatan Kepala Seksi Kemitraan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat Kepala Bagian Sekretariat Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas Kepala Bidang Pelayanan Kepala Seksi Pelayanan Medik Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Kepala Seksi Penunjang Medik Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surakarta Kepala Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surakarta Kepala Urusan Tata Usaha Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru Kepala Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru Kepala Urusan Tata Usaha

41 -- Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Kepala Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Kepala Seksi Pelayanan Medik & Keperawatan Kepala Seksi Penunjang Medik Kepala Subbagian Tata Usaha Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta Direktur Pelayanan Kepala Bidang Medik Kepala Bidang Keperawatan Kepala Bidang Penunjang Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian Kepala Bagian SDM Kepala Bagian Diklat Kepala Bagian Penilitian dan Pengembangan Direktur Umum dan Keuangan Kepala Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan Akuntansi Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana Kepala Bagian Administrasi Umum Kepala Sub Bagian TU dan Pelaporan 7 Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan D. DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

42 -- Sekretariat Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Sekretaris Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Kepala Bagian Program Dan Informasi Kepala Sub Bagian Program Kepala Sub Bagian Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Kepala Bagian Hukum, Organisasi, Dan Hubungan Masyarakat Kepala Sub Bagian Hukum 8 Kepala Sub Bagian Organisasi Kepala Sub Bagian Humas 0 Kepala Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Anggaran Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi Kepala Bagian Kepegawaian Dan Umum Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Gaji 7 Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina Dan Kesehatan Matra Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina Dan Kesehatan Matra Kepala Sub Direktorat Surveilans Dan Respon Kejadian Luar Biasa Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa Sub Direktorat Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa Kepala Sub Direktorat Imunisasi Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Imunisasi

43 Sub Direktorat Imunisasi Kepala Sub Direktorat Karantina Dan Kesehatan Pelabuhan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Sub Direktorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan Kepala Sub Direktorat Kesehatan Matra Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Kesehatan Matra Sub Direktorat Kesehatan Matra Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung 7 8 Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kepala Sub Direktorat Pengendalian Tuberkulosis Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Tuberkulosis Sub Direktorat Pengendalian Tuberkulosis Kepala Sub Direktorat Pengendalian Aids Dan Penyakit Menular Seksual Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Aids dan Penyakit Menular Seksual Sub Direktorat Pengendalian Aids dan Penyakit Menular Seksual Kepala Sub Direktorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut 0 Sub Direktorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut

44 -- Kepala Sub Direktorat Pengendalian Diare Dan Infeksi Saluran Pencernaan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan Sub Direktorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan Kepala Sub Direktorat Pengendalian Kusta Dan Frambusia Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Kusta dan Frambusia Sub Direktorat Pengendalian Kusta dan Frambusia Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kepala Sub Direktorat Pengendalian Malaria Kepala Seksi Sub Direktorat Pengendalian Malaria Sub Direktorat Pengendalian Malaria Kepala Sub Direktorat Pengendalian Arbovirosis Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Arbovirosis Sub Direktorat Pengendalian Arbovirosis Kepala Sub Direktorat Pengendalian Zoonosis Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Zoonosis Sub Direktorat Pengendalian Zoonosis Kepala Sub Direktorat Pengendalian Filariasis Dan Kecacingan

45 -- Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan Sub Direktorat Pengendalian Filariasis dan Kecacingan Kepala Sub Direktorat Pengendalian Vektor Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Vektor Kepala Seksi Bimbingan dan evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Vektor Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kepala Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Kepala Bimbingan dan Evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Kepala Sub Direktorat Pengendalian Diabetes Melitus Dan Penyakit Metabolik Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Dibetes Melitus dan Penyakit Metabolik Kepala Bimbingan dan Evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Dibetes Melitus dan Penyakit Metabolik Kepala Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kanker Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kanker Kepala Bimbingan dan Evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kanker Kepala Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kronis Dan Degneratif

46 -- Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif Kepala Bimbingan dan Evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Penyakit Kronis dan Degeneratif Kepala Sub Direktorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan Dan Tindak Kekerasan Kepala Seksi Standarisasi Sub Direktorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Kekerasan Kepala Bimbingan dan Evaluasi Sub Direktorat Pengendalian Gangguan Akibat Kecelakaan dan Tindak Keke Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktur Penyehatan Lingkungan Kepala Sub Direktorat Penyehatan Air Dan Sanitasi Dasar Kepala Seksi Standardiasi Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar Kepala Sub Direktorat Penyehatan Permukiman Dan Tempat-Tempat Umum Kepala Seksi Standardiasi Sub Direktorat Penyehatan Pemukiman dan Tempat-Tempat Umum Sub Direktorat Penyehatan Pemukiman dan Tempat-Tempat Umum Kepala Sub Direktorat Penyehatan Kawasan Dan Sanitasi Darurat Kepala Seksi Standardiasi Sub Direktorat Penyehatan Kawasan dan Sanistasi Darurat Sub Direktorat Penyehatan Kawasan dan Sanistasi Darurat

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1717, 2015 KEMENKES. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1518, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI

MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI MODUL VISI, MISI, TUGAS, DAN FUNGSI ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 2 C. Pokok

Lebih terperinci

2 omor 83 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang omor 5 Tahun 2014 tentan

2 omor 83 Tahun 2013 Tentang Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Mengingat : 1. Undang-Undang omor 5 Tahun 2014 tentan BERITA EGARA REPUBLIK IDOESIA o. 1153, 2014 KEMEKES. Tunjangan Kinerja. Perubahan. PERATURA METERI KESEHATA REPUBLIK IDOESIA OMOR 54 TAHU 2014 TETAG PERUBAHA KEDUA ATAS PERATURA METERI KESEHATA OMOR 83

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1979, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Tunjangan Kinerja. Pemberian. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1998, 2016 KEMENPAR. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K No.125, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LIPI. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo No.1836, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/M-IND/PER/12/2017 TENTANG MEKANISME PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2016, No ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Ta

2016, No ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Ta No.920, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN, PENAMBAHAN, DAN PENGURANGAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2 Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri

2 Tahun 1966 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2797); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1005, 2014 KEMENESDM. Tunjangan Kinerja. PNS. Pemberian. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 Tahun 2014 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

-1- REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA -1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/PRT/M/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ( BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1807, 2017 KEMENKUMHAM. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.735, 2014 KEMENHUT. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 34/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014

K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M 2 1/28/2014 PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 15/PRT/M/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BIRO KEPEGAWAIAN & ORTALA K E M E N

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent No.386, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPP. Tunjangan Kinerja Pegawai. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012 PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1730, 2015 BNPP. Tunjangan Kinerja. Pembayaran. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBAYARAN

Lebih terperinci

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI MODUL KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 54, 2017 KEMEN-KOMINFO. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.770, 2016 KEMERISTEK-DIKTI. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.798, 2015 KEMEN-KP. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Penambahan. Pengurangan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PERMEN-KP/2015

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.34/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1142, 2017 KEMENAKER. Pemberian Tunjangan Kinerja. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.675, 2016 KEMENDIKBUD. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.675, 2016 KEMENDIKBUD. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.675, 2016 KEMENDIKBUD. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KETENTUAN TEKNIS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA No.1208,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/Permentan/OT.140/11/2012 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.74/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINANsssSALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 1 SALINAN RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1624, 2014 KEMEN KUKM. Pegawai. Tunjangan Kinerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PER/M.KUKM/IX/2014 TENTANG TUNJANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.609, 2017 KEMEN-UMKM. Tunjangan Kinerja Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PER/M.KUKM/IV/2017

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014 RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1576, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Tunjangan Kinerja. Kehadiran Pegawai. Pemberian. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/KU.060/2/2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2015, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegaw

2015, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegaw BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1696, 2015 BATAN. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN TENAGA

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Menimbang PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN

Lebih terperinci

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 /PER/M.KUKM/IV/2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.1199, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.872, 2014 KEMENSOS. Tunjangan. Kinerja. Petunjuk Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEMENAKERTRANS. Tunjangan. Kinerja. Pedoman. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.567, 2013 ARSIP NASIONAL. Tunjangan Kinerja. Petunjuk. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2017 KEMSOS. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TUNJANGAN KINERJA

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 134 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.429, 2014 KEMENTAN. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pedoman. RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1496, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan.

BERITA NEGARA. No.1496, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1496, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1280, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK. Kinerja Pegawai. Tunjangan. Pelaksanaan. Teknis. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1776, 2016 BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.686, 2015 KEMENSOS. Tunjangan Kinerja Pegawai. Pemberian. Petunjuk Pelaksanaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG PEMBERIAN, PENAMBAHAN, DAN PENGURANGAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1535, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Tunjangan. Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhe

2 Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhe BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1773, 2014 KEMENAG. Tunjangan. Kinerja. Pemberian. Penambahan. Pengurang. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN, PENAMBAHAN,

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 332, 2016 LEMSANEG. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu No.1863, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2017

Lebih terperinci

2011, No dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lemba

2011, No dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lemba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.432, 2011 KEMENTERIAN HUKUM dan HAK ASASI MANUSIA. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KU.01.01.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1510, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN SOSIAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04 TAHUN 2014 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAVA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57 No.1749, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

2016, Mengingat. : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2

2016, Mengingat. : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2 670, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. Kinerja. Pemberian. Pencabutan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBERIAN TUNJANGAN KHUSUS PEMBINAAN KEUANGAN NEGARA KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2015 KEMENKO-PEREKONOMIAN. Kepegawaian. Hari. Jam Kerja. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1231, 2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1760, 2014 KEMEN BUMN. Disiplin. PNS. Penegakan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER- 17 /MBU/10/2014 TENTANG PENEGAKAN

Lebih terperinci

2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai

2011, No tertulis, pemberian dan pemotongan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara kepada pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan sebagai No.126, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penegakan Disiplin. Tunjangan Khusus. Pembinaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG PENEGAKAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - 1 - PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN

Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN Rancangan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/453/2016 TENTANG TIM PENGARUSUTAMAAN GENDER BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N

2017, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N No.1633, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Tunjangan Kinerja. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1500, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Penambahan. Pengurangan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1567, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Tunjangan Kinerja. PNS. Pelaksanaan. MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

BERITA NEGARA. No.1567, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Tunjangan Kinerja. PNS. Pelaksanaan. MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1567, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Tunjangan Kinerja. PNS. Pelaksanaan. MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. No.1831, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 170 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN INTELIJEN NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 170 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN INTELIJEN NEGARA SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 170 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci