APLIKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH BIOFILTER UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN PENCEMAR BOD, COD DAN TSS DI RUMAH SAKIT BUNDA SURABAYA ABSTRAK
|
|
- Surya Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 APLIKASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH BIOFILTER UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN PENCEMAR BOD, COD DAN TSS DI RUMAH SAKIT BUNDA SURABAYA Drs. Sugito, ST., MT. Program Studi Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK Rumah sakit menghasilkan limbah cair medis yang berbahaya dan beracun serta dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi masyarakat disekitarnya. Sumber-sumber limbah cair rumah sakit berasal dari aktivitas pelayanan kesehatan khususnya dari kegiatan poliklinik ( umum dan gigi ), ruang perawatan, laboratorium, ruang bersalin, ruang bedah/operasi, instalasi hemodialisis, instalasi farmasi, dapur dan loundry.limbah cair rumah sakit mengandung pencemar zat organik terlarut (BOD dan COD), zat padat tersuspensi (TSS), nutrient ( nitrogen dan phosfor ), minyak dan lemak, deterjent, logam berat, racun organik, zat warna, dan kekeruhan.bahan-bahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas air. Rumah Sakit Umum Bunda merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di Jl.Kandangan Surabaya berpotensi menghasilkan limbah cair yang berbahaya. Berdasarkan Kep.MenKes No.1204/MenKes/SK/IX/2004, tentang persyratan kesehatan lingkungan rumah sakit, maka efluen yang dibuang harus memenuhi standar yang ditetapkan. Oleh karena itu limbah cair rumah sakit harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air penerima.sistem pengolahan limbah cair rumah sakit Bunda Surabaya menggunakan IPAL Biofilter, yaitu suatu bioreaktor yang dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan membentuk lapisan koloni biofilm dengan suplai udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya efisiensi kinerja IPAL Biofilter dalam mereduksi kandungan BOD,COD, dan TSS limbah cair rumah sakit Bunda Surabaya. Sampel limbah cair dalam penelitian ini diambil secara grab sampling.titik Sampling terletak pada saluran inlet sebelum bak pengumpul untuk mengetahui kandungan pencemar sebelum proses, dan pada saluran outlet bak clarifier untuk mengetahui kandungan pencemar sesudah pengolahan dengan Biofilter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan limbah cair rumah sakit Bunda Surabaya dengan Biofilter dapat menurunkan kandungan BOD sebesar 51,17%, COD sebesar 43,5%, dan TSS sebesar 49,54%, dengan tingkat konsentrasi yang sudah memenuhi baku mutu efluen limbah cair rumah sakit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka agar instalasi IPAL Biofilter dapat mereduksi kandungan BOD,COD, dan TSS yang lebih optimal, maka perlu dilakukan pemeliharaan instalasi secara rutin dan operasi blower secara kontinue selama proses pengolahan.hal ini akan meningkatkan proses degradasi bahan organik oleh mikroba dalam air limbah. Selain itu pembersihan saluran perpipaan akibat kandungan lemak, minyak, dan TSS harus secara rutin dilakukan agar dapat memperlancar aliran air limbah. Kata kunci : IPAL Biofilter; limbah cair rumah sakit, pencemaran BOD,COD, dan TSS. ISBN No F-1
2 Sugito 1. PENDAHULUAN Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit merupakan upaya menyehatkan dan memelihara lingkungan rumah sakit dan pengaruhnya terhadap manusia [4]. Demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi tingginya di seluruh lapisan masyarakat sebagaimana yang termaksud dalam tujuan pembangunan nasional, diperlukan upaya peningkatan kesehatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Umun Bunda Surabaya yang terletak di jalan Raya Kandangan Surabaya, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari system pelayanan kesehatan di Surabaya, oleh karena itu diperlukan penanganan dan perhatian yang seksama karena rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan dimana tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan [4]. Rumah Sakit Umum Bunda merupakan rumah sakit tipe C yang terletak di Jalan Raya Kandangan Surabaya dengan fasilitas kamar rawat inap, ruang OK, ICU, NICU, kamar bersalin, UGD dan VK, berpotensi menghasilkan limbah cair. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Bunda di bangun pada tahun Selama 6 tahun IPAL Rumah Sakit Bunda belum pernah dilakukan penelitian mengenai efektifitas kinerja IPAL Rumah Sakit tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektifitas kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah rumah sakit tersebut. Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan rumah sakit adalah berupa limbah cair rumah sakit yang berupa limbah cair medis dan non medis serta limbah padat (sampah) medis, namun rumah sakit lebih banyak menghasilkan limbah cair medis. Limbah Cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan dalam kegiatan industri atau kegiatan usaha lainnya yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan [3]. Limbah cair Rumah Sakit (medis) adalah limbah cair yang dihasilkan dari aktifitas pelayanan kesehatan khususnya yang bersumber dari kegiatan poliklinik (umum dan gigi), ruang perawatan, laboratorium (medis), ruang bersalin, ruang bedah, instalasi hemodialisis dan instalasi farmasi [2] Berikut diagram alir penanganan limbah cair di rumah sakit yang dimulai dari sumbernya sampai dengan tahap pembuangan akhir. SUMBER LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT Kamar mandi Karyawan Kamar mandi Pasien Kamar mandi Poliklinik Aktifitas Dapur Aktifitas Loundry Laboratorium Penangkap lemak Penanganan Awal Penanganan awal Sumur Pengumpul Unit pengolah biologis Chlorinator Dibuang ke badan air penerima sesuai dengan standart yang berlaku Gambar 1. Diagram Alir Penanganan Limbah Cair Di Rumah Sakit [10] Limbah cair rumah sakit sangat tergantung dari jenis dan proses serta aktivitas dari rumah sakit tersebut, tetapi secara kualitatif limbah cair terdiri dari: zat organik terlarut, zat padat tersuspensi, nutrient (N dan P), minyak dan lemak, logam berat, racun organik, warna dan kekeruhan yang mempengaruhi kualitas air [9]. Untuk menghindari dampak lingkungan tersebut, maka rumah sakit mempunyai kewajiban untuk melaksanakan upaya pelestarian lingkungan hidup dalam hal ini pengelolaan limbah cair dengan menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme secara aerob maupun anaerob atau ISBN No F-2
3 Aplikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Biofilter untuk Menurunkan Kandungan Pencemar BOD, COD Dan TSS Di Rumah Sakit Bunda Surabaya kombinasi aerob dan anaerob [5], demikian halnya dengan limbah cair rumah sakit. Salah satu proses pengolahan limbah cair rumah sakit dengan memanfaatkan mikroorganisme secara aerob atau dikenal dengan proses biologis adalah biofilter aerobik, seperti yang digunakan pada Rumah Sakit Umum Bunda Surabaya. Biofilter aerobik adalah suatu istilah dari reaktor yang dikembangkan dengan prinsip mikroba tumbuh dan berkembang pada suatu media filter dan membentuk lapisan biofilm (attached growth) dengan suplay oksigen [8]. Proses biologis dalam reaktor biofilter sebagian besar berhubungan dengan komposisi lapisan slime atau biofilm, yang menempel pada permukaan media. Proses pembentukan dan kolonisasi biofilm diawali dengan produksi slime dan kapsul bakteri yang menempel pada permukaan media. Penempelan kemungkinan pada awalnya terjadi karena adanya ikatan kimia dan gaya Van Der Walls. Proses penempelan berlangsung sangat cepat dan bakteri Z ramigera adalah seringkali sebagai pembentuk koloni awal. Pembentukan koloni oleh bakteri heterotrop lain seperti pseudomonas, flavobacterium dan alcaligenes juga berjalan cepat. Setelah lima hari, komposisi bakteri pada biofilm akan terdiri dari bermacam-macam kumpulan bakteri. Setelah periode waktu lebih dari satu minggu, akan ditumbuhi sedikit jamur seperti fusarium, geotrichum dan sporotrichwn yang akan ikut berperan dalam penurunan kandungan BOD dalam air. Lapisan biofilm yang sudah matang atau terbentuk sempurna akan tersusun dalam tiga lapisan kelompok bakteri, yaitu: lapisan paling luar adalah sebagian besar berupa jamur; lapisan tengah adalah jamur dan algae; dan lapisan paling dalam adalah bakteri, jamur dan algae [8]. Beberapa keunggulan proses pengolahan air limbah dengan biofilter anaerb-aerob antara lain yaitu: pengelolaannya sangat mudah, biaya operasinya rendah; dibandingkan dengan proses lumpur aktif, lumpur yang dihasilkan relatif sedikit; dapat menghilangkan nitrogen dan phospor yang dapat menyebabkan euthropikasi; suplai udara untuk aerasi relatif kecil; dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar; dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik [7]. Sementara itu Richard & Reynold menggambarkan mekanisme biofilm dalam biofilter sebagai berikut: Media Anaerobik Biofilm Aerobik Senyawa organik Oksigen Terlarut Produk akhir Air Limbah Gambar 2. Mekanisme proses dalam biofilter [6] Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sistem biofilter aerobik pada Rumah Sakit yang terletak di Jalan Raya Kandangan Surabaya untuk menurunkan kandungan BOD, COD dan TSS. Biologycal Oxygen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik yang ada dalam air limbah. Mikroorganisme dapat mengoksidasi baik senyawa senyawa yang mengandung karbon dan senyawa senyawa nitrogen. Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemar akibat air buangan dari Puskesmas rumah sakit dan industri. Chemical oxygen Demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O 2 ) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat zat organis yang ada dalam 1 liter sample air, dimana pengoksidasi K 2 Cr 2 O 2 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) TSS adalah parameter yang tergumpal, sebab jumlah dan distribusi ukuran ISBN No F-3
4 Sugito partikel yang ada tidak diketahui. TSS menjadi salah satu yang digunakan sebagai standart untuk mengetahui kinerja dan control proses sebuah Instalasi Pengolahan Limbah Cair. 2. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kinerja instalasi pengolahan limbah cair Rumah Sakit Bunda, dimana gambar IPAL Rumah Sakit Umum Bunda adalah sebagai berikut: K1 K2 K8 K3 K9 Gambar 3. IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya Keseluruhan bangunan IPAL dapat dilihat pada gambar diatas dengan penjelasan sebagai berikut : K1 : PIT, Sebagai bak pemompa IPAL dan SCREEN, bentuk tabung/silinder dengan diameter 0,6 meter tinnggi 1 meter K2 : ruang alat, yang terdiri dari: o Pompa : Untuk memompa air limbah dari pit o Blower : Untuk maensuplai udara ke reaktor o Dosing pump : Untuk mengatur injeksi disinfektan o Panel control : Untuk mengontrol pengoperasian pompa dan blower. o Level control : Untuk mengatur level air. K4 K5 K6 K7 K3 : Bak penampung, untuk penampung, homogenisasi dan sludge storage. Bak penampung mempunyai volume 20 m 3 dengan panjang 4 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2,5 meter, yang terbagi atas empat ruang, lubang dinding untuk aliran gas berdiameter 2 inci, berada pada bagian sisi atas, lubang dinding untuk aliran limbah berdiameter 4 inci posisi sesuai gambar sedangkan ukuran manhole 60 x 60 cm. K4 : Bak Reaktor, Bak Reaktor Biofilter untuk reduksi BOD/COD dan polutan lain K5 : Separator Biofilter, untuk memisahkan solid yang terikat setelah keluar reaktor K6 : Kolam ikan, untuk deteksi mutu effluent. K7 : Pipa defoaming, untuk mencairkan busa sehingga tidak beterbangan ke udara K8 : Pipa over flow, untuk mengalirkan limpahan air limbah dari bak penampung ke pit. K9 : Pipa drain, untuk drain lumpur pada reaktor dan sparator Adapun tahapan proses pengolahan air limbah sebagai berikut : 1. Air limbah dikumpulkan di septic tank yang ada di setiap tempat pelayanan atau fasilitas penunjang rumah sakit, dari septic tank dialirkan ke bak saringan atau grease trap dengan maksud agar padatan yang masih mengambang di permukaan air limbah tertahan pada bak ini sehingga tidak ikut masuk ke tahap pengolahan selanjutnya. 2. Dari bak saringan air limbah masuk ke bak berikutnya yang disebut sebagai pump pit (ruang pompa). Pada pump pit ini karena lantainya lebih rendah dari lantai bak penampung maka air limbah dengan mudah mengalir ke dalam bak ini secara gravitasi. Pada pump pit ini terdapat 1 buah mesin pompa yang dapat bekerja secara otomatis ISBN No F-4
5 Aplikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Biofilter untuk Menurunkan Kandungan Pencemar BOD, COD Dan TSS Di Rumah Sakit Bunda Surabaya melakukan pemompaan ke bak aerasi jika air limbah sudah mencapai ketinggian 0,5 meter. Sebaliknya kedua pompa ini akan berhenti bekerja Jika ketinggian air telah susut atau turun hingga. batas 10 cm diatas dasar bak. 3. Setelah dipompa air limbah kemudian masuk ke biofilter untuk reduksi BOD/COD dan polutan lain setelah biofilter limbah masuk ke separator biofilter di ruangan ini terjadi proses pemisahan solid yang terikut setelah keluar dari reaktor. 4. Dari separator biofilter air hasil olahan masuk ke kolam ikan yang fungsinya untuk mendeteksi mutu effluent tersebut. 5. Kemudian setelah masuk ke kolam ikan air hasil olahan dialirkan ke bak klorinasi. Didalam bak klorinasi air limbah dikontakkan dengan khlor tablet agar seluruh mikroorganisme patogen dapat dimatikan. Dari bak khlorinasi air limbah sudah dapat dibuang langsung ke sungai atau saluran umum. Sampel limbah cair dalam penelitian ini diambil secara grab sampling. Titik Sampling terletak pada saluran inlet sebelum bak pengumpul untuk mengetahui kandungan pencemar sebelum proses, dan pada saluran outlet pada bak clarifier untuk mengetahui kandungan pencemar sesudah pengolahan dengan Biofilter. Replikasi sampel dilakukan sebanyak 3 kali replikasi, replikasi pertama dilakukan pada tanggal 21 Juli 2007, replikasi ke-2 dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2007, replikasi ke-3 dilakukan pada tanggal 27 Desember Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari antara jam WIB sampai jam WIB. Metode analisa untuk parameter BOD dilakukan dengan titrasi Winkler, COD dengan refluks dan TSS dengan gravimetri [2]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis kualitas air limbah sebelum dan sesudah pengolahan ditunjukkan pada Tabel 1. berikut: Table 1. Hasil pemeriksaan sample BOD, COD dan TSS di Rumah Sakit Parameter (mg/l) R. 1 R. 2 R. 3 Inf. Effluent (mg/l) BOD 68 34,5 33,2 31,9 COD 140,07 80,035 79,398 77,981 TSS 33 15,44 16,70 17,80 Sumber : hasil analisis laboratorium Keterangan: Inf.= Influen R = Replikasi Efisiensi Penyisihan BOD Efisiensi removal BOD pada effluen IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya disajikan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Removal penurunan kadar BOD hasil pengolahan limbah cair dengan biofilter di Rumah Sakit BOD (mg/l) Replikasi Effluent Efisiensi (%) 1 34,5 49, ,2 51, ,9 53,09 Rata-rata 51,17 Sumber: Hasil analisis laboratorium Berdasarkan Tabel 2 diatas pengolahan air limbah Rumah Sakit Bunda Surabaya dengan proses Biofilter Aerob dapat menurunkan kandungan zat organik, (BOD) dari 68 mg/l menjadi 34,5 mg/l untuk effluent pertama, 33,2 mg/l effluent ke-2 dan 31,9 mg/l effluent ke- 3. Hasil pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses Biofilter Aerob tersebut hanya dapat menurunkan BOD rata-rata sebesar 51,17%, hal ini mungkin dikarenakan suplay oksigen dari blower kerjanya kurang optimal. Blower tidak dijalankan secara kontinyu selama 24 jam, karena faktor biaya. Selain itu pipa penyalur tertutup oleh kotoran sehingga udara yang masuk berkurang. Sedangkan gambar diagram persentase penyisihan BOD hasil kerja IPAL biofilter aerob Rumah Sakit Umum Bunda Surabaya disajikan pada Gambar 4 berikut: ISBN No F-5
6 Sugito Efisiensi (%) R. 1 R. 2 R. 3 Efisiensi Penyisihan TSS Efisiensi removal TSS pada effluen IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya disajikan pada Tabel BOD Gambar 4. Diagram Persentase removal BOD air limbah dengan biofilter di Rumah Sakit Efisiensi (%) COD R. 1 R. 2 R. 3 Efisiensi Penyisihan COD Efisiensi removal COD pada effluen IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya disajikan pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Removal penurunan kadar COD hasil pengolahan limbah cair dengan biofilter di Rumah Sakit Replikasi COD (mg/l) Effluent Efisiensi (%) 1 80,035 42, ,398 43, ,981 44,33 Rata-rata 43,5 Sumber: Hasil analisis laboratorium Dari Tabel 3 diatas pengolahan air limbah Rumah Sakit Bunda Surabaya dengan proses Biofilter Aerob dapat menurunkan konsentrasi COD di dalam air limbah dari 140,07 mg/l menjadi 80,035 mg/l untuk hasil olahan pertama, 79,398 mg/l untuk effluent ke-2 dan 77,981 mg/l untuk effluent ke-3. Efisiensi penyisihan konsentrasi COD rata-rata 43,5%, hal ini dimungkinkan karena disamping kurangnya suplay udara, juga dikarenakan adanya bahan tertentu dari limbah cair yang tidak dapat terdegradasi oleh mikroorganisme sehingga tidak terolah dan hasil penurunan COD masih rendah. Diagram persentase efisiensi penyisihan konsetrasi COD hasil kerja IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya disajikan pada Gambar 5. Gambar 5.Diagram persentase removal COD air limbah dengan biofilter di Rumah Sakit Tabel 4. Removal penurunan kadar TSS hasil pengolahan limbah cair dengan biofilter di Rumah Sakit Replikasi TSS (mg/l) effluen Efisiensi (%) 1 15,44 53, ,70 49, ,80 46,01 Rata-rata 49,54 Sumber: Hasil analisis laboratorium Dari Tabel 4 diatas konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dapat diturunkan dari konsentrasi 33 mg/l menjadi 15,44 mg/l untuk effluent replikasi pertama, 16,70 mg/l untuk effluent replikasi kedua dan 17,80 mg/l untuk effluent replikasi ketiga, sehingga air olahan yang dihasilkan sudah jernih. Konsentrasi padatan tersuspensi (SS) mengalami penurunan rata-rata 49,54% pada influen TSS sudah sangat rendah maka tidak memungkinkan untuk dapat menurunkan TSS lebih besar lagi. Persentase efisiensi penyisihan konsetrasi TSS hasil kerja IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya disajikan pada Gambar 6. berikut: ISBN No F-6
7 Aplikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Biofilter untuk Menurunkan Kandungan Pencemar BOD, COD Dan TSS Di Rumah Sakit Bunda Surabaya Efisiensi (%) Gambar 6. Diagram Persentase removal TSS air limbah dengan biofilter di Rumah Sakit Walaupun prosentase penurunan parameter BOD rata-rata sebesar 51,17%, COD sebesar 43,5%, dan TSS sebesar 49,54%,namun air limbah hasil pengolahan sudah memenuhi baku mutu limbah cair Rumah Sakit berdasarkan SK Gub No. 61 tahun KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengujian laboratorium air hasil olahan IPAL Rumah Sakit Bunda Surabaya dengan sistem Biofilter dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Efisiensi IPAL dalam penurunan kandungan BOD sebesar 51,17%. 2. Efisiensi IPAL dalam penurunan kandungan COD sebesar 43,5%. 3. Efisiensi IPAL dalam penurunan kandungan TSS sebesar 49,54%. 5. SARAN Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian diatas maka pihak pengelola Rumah Sakit Bunda Surabaya disarankan: 1. Perlu adanya pemeliharaan instalasi IPAL secara rutin agar dapat menurunkan kadar BOD, COD dan TSS lebih tinggi lagi, misalnya menjalankan blower secara kontinyu selama proses pengolahan, pembersihan pipa penyalur air limbah yang akan diproses sehingga mempermudah masuknya udara guna memperlancar jalannya blower sehingga proses pengolahan dapat berjalan lancar dan dapat mengurangi kandungan bahan pencemar dalam air limbah secara optimal. 2. Dalam kaitannya dengan upaya tersebut diatas maka perlu adanya kegiatan TSS R. 1 R. 2 R. 3 pepemantauan secara rutin terhadap parameter air limbah seperti yang disyaratkan, agar dapat secara dini diketahui perubahan efektifitas IPAL dalam menurunkan kadar bahan pencemar pada air limbah yang terolah. 3. Untuk pengambilan sampel sebaiknya dilakukan pada kondisi puncak yaitu pada sore hari dengan alasan aktifitas di Rumah Sakit sudah berjalan semua, baik dari aktifitas dapur, rawat jalan maupun jam besuk pengunjung. 6. PUSTAKA [1] APHA,AWWA,1998, Standar Method For Examination Of Water And Water, 20 th Edition, Washington. [2] Didik Sugeng. P, 2004, Pengolahan Air Limbah, Politeknik Kesehatan Surabaya. [3] Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur No.61 Tahun 1999, Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. [4] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004, Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, Jakarta, Depkes RI. [5] Metcalf & Eddy,Wastewater, 2004, Engineering Treatment and Reuse, Fourth Edition, McGraw-Hill Inc, New York. [6] Richard and Raynold, 1996, Unit Operation and Proceses in Environmental Enginering, Second Edition, PWS Publishing Company. [7] Said, Nusa Idaman, 2006, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Sistem Biakan Melekat, Jakarta, Badan Pengkajian Penerapan Teknologi. [8] Slamet dan Masduki, 2002, Satuan Proses, Bahan Ajar, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember [9] Sugiharto, 1987, Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, Jakarta, Universitas Indonesia Press. [10] Soekidjo Notoatmodjo, Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta ISBN No F-7
BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL
BAB III PROSES PENGOLAHAN IPAL 34 3.1. Uraian Proses Pengolahan Air limbah dari masing-masing unit produksi mula-mula dialirkan ke dalam bak kontrol yang dilengkapi saringan kasar (bar screen) untuk menyaring
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 5 2.1 Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL adalah berasal dari kamar mandi, wastavel, toilet karyawan, limpasan septik tank
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL
BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,
Lebih terperinciII. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA
II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA 2. 1 Pengumpulan Air Limbah Air limbah gedung PT. Sophie Paris Indonesia adalah air limbah domestik karyawan yang berasal dari toilet,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, menjelaskan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI TEPUNG BERAS 13.1. Pendahuluan Tepung beras merupakan bahan baku makanan yang sangat luas sekali penggunaannya. Tepung beras dipakai sebagai bahan pembuat roti, mie dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota besar, semakin banyak didirikan Rumah Sakit (RS). 1 Rumah Sakit sebagai sarana upaya perbaikan
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA IPAL PT. TIRTA INVESTAMA PABRIK PANDAAN PASURUAN (1)Yovi Kurniawan (1)SHE spv PT. TIV. Pandaan Kabupaten Pasuruan ABSTRAK PT. Tirta Investama Pabrik Pandaan Pasuruan
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA
APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Damiyana Krismayasari**) dan Sugito*) Abstrak : Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan
Lebih terperinciDESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA
DESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BIOFILTER UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH POLIKLINIK UNIPA SURABAYA Rhenny Ratnawati*) Muhammad Al Kholif*) dan Sugito*) Abstrak Poliklinik menghasilkan air limbah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Instansi yang paling banyak menghasilkan limbah salah satunya adalah rumah sakit. Limbah yang dihasilkan rumah sakit berupa limbah padat maupun limbah cair, mulai dari
Lebih terperinciBAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
BAB II UNIT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) 5 2.1. Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah Instalasi pengolahan air limbah PT. Kinocare Era Kosmetindo terdiri dari unit pemisah lemak 2 ruang, unit
Lebih terperinciDESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA
DESAIN ALTERNATIF INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DENGAN PROSES AEROBIK, ANAEROBIK DAN KOMBINASI ANAEROBIK DAN AEROBIK DI KOTA SURABAYA Afry Rakhmadany dan Mohammad Razif Jurusan Teknik Lingkungan,
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
STUDI EVALUASI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH PADA RUMAH SAKIT UMUM JAYAPURA JURNAL TEKNIK PENGAIRAN KONSENTRASI KONSERVASI SUMBER DAYA AIR Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan
Lebih terperinciPENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT
PENURUNAN KADAR BOD, COD, TSS, CO 2 AIR SUNGAI MARTAPURA MENGGUNAKAN TANGKI AERASI BERTINGKAT Oleh : Agus Mirwan, Ulfia Wijaya, Ade Resty Ananda, Noor Wahidayanti Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII.2.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Sakit Makna Ciledug.
39 III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Makna, Ciledug yang terletak di Jalan Ciledug Raya no. 4 A, Tangerang. Instalasi Pengolahan Air
Lebih terperinciPengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-35 Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik Laily Zoraya Zahra, dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik
Lebih terperincikimia lain serta mikroorganisme patogen yang dapat
1 2 Dengan semakin meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan maka mengakibatkan semakin meningkatnya potensi pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan karena air limbah rumah sakit mengandung senyawa
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TEMPE DENGAN BIOFILTER. Indah Nurhayati, Pungut AS, dan Sugito *)
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TEMPE DENGAN BIOFILTER Indah Nurhayati, Pungut AS, dan Sugito *) Abstrak : Industri tempe Bapak Karipan di Desa Sedenganmijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN LIMBAH MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT STUDI KASUS: CUT MEUTIA DI KOTA LHOKSEUMAWE
TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN LIMBAH MANAJEMEN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT STUDI KASUS: CUT MEUTIA DI KOTA LHOKSEUMAWE Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Limbah Oleh: Laila Rismawati
Lebih terperinciSPO INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DENGAN SISTEM TANGKI SEPTIK MODIFIKASI
RSUD TANI DAN NELAYAN KABUPATEN BOALEMO STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO ) BAGIAN HOUSE KEEPING ( UNIT IPAL) TERBIT TANGGAL : 2010 DISUSUN OLEH : RUSLI BADU PENANGGUNG JAWAB BAGIAN HOUSE KEEPING DISETUJUI
Lebih terperinciBAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian
BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian Penelitian biofiltrasi ini targetnya adalah dapat meningkatkan kualitas air baku IPA Taman Kota Sehingga masuk baku mutu Pergub 582 tahun 1995 golongan B yakni
Lebih terperinciMukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Padang
OP-18 REKAYASA BAK INTERCEPTOR DENGAN SISTEM TOP AND BOTTOM UNTUK PEMISAHAN MINYAK/LEMAK DALAM AIR LIMBAH KEGIATAN KATERING Mukhlis dan Aidil Onasis Staf Pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik
Lebih terperinciBAB V ANALISA AIR LIMBAH
BAB V ANALISA AIR LIMBAH Analisa air limbah merupakan cara untuk mengetahui karakteristik dari air limbah yang dihasilkan serta mengetahui cara pengujian dari air limbah yang akan diuji sebagai karakteristik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN
EFEKTIVITAS INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) DOMESTIK SISTEM ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR (RBC) KELURAHAN SEBENGKOK KOTA TARAKAN Rizal 1), Encik Weliyadi 2) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya
Lebih terperinciPERENCANAAN IPAL BIOFILTER DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN. Siti Komariyah **) dan Sugito*)
PERENCANAAN IPAL BIOFILTER DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN Siti Komariyah **) dan Sugito*) Abstrak Karakteristik air limbah puskesmas dengan rawat inap hampir secara keseluruhan
Lebih terperinci4.1. Baku Mutu Limbah Domestik
Bab iv Rencana renovasi ipal gedung bppt jakarta Agar pengelolaan limbah gedung BPPT sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air
Lebih terperinciBAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM)
BAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM) 90 5.1 Klasifikasi Proses Film Mikrobiologis (Biofilm) Proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm atau biofilter secara garis
Lebih terperinciUJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA
UJI KEMAMPUAN SLOW SAND FILTER SEBAGAI UNIT PENGOLAH AIR OUTLET PRASEDIMENTASI PDAM NGAGEL I SURABAYA Hamimal Mustafa R 1), Nurina Fitriani 2) dan Nieke Karnaningroem 3) 1) Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Limbah cair atau yang biasa disebut air limbah merupakan salah satu jenis limbah yang keberadaannya kerap menjadi masalah dalam kehidupan masyarakat. Sifatnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor seperti pariwisata, industri, kegiatan rumah tangga (domestik) dan sebagainya akan meningkatkan
Lebih terperinciBAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS
BAB PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SIRUP, KECAP DAN SAOS 12.1. Pendahuluan Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi, kwalitas lingkungan hidup juga menurun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Limbah Limbah deidefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Limbah adalah bahan buangan yang tidak terpakai yang berdampak negatif jika
Lebih terperinciSewage Treatment Plant
Sewage Treatment Plant Sewage Treatment Plant Adalah sebuah sistem pengolahan air limbah menjadi air berkualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau dibuang ke saluran pembuangan
Lebih terperinciPENGARUH SISTEM ATTACHED GROWTH BERGANDA ANAEROB AEROB UP FLOW TERHADAP PENYISIHAN KADAR BOD,COD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR HOTEL
PENGARUH SISTEM ATTACHED GROWTH BERGANDA ANAEROB AEROB UP FLOW TERHADAP PENYISIHAN KADAR BOD,COD DAN TSS PADA LIMBAH CAIR HOTEL Lana Abdullah, Rany A. Hiola, Lia Amalia 1 lanasingkeruang@gmail.com Program
Lebih terperinciEfisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah Terhadap Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit Haji Makassar Tahun 2014
ISSN : 2443 1141 P E N E L I T I A N Efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah Terhadap Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit Haji Makassar Tahun 2014 Abd. Gafur 1 * Abstract Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciINSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG KONTEN Pendahuluan Skema Pengolahan Limbah Ideal Diagram Pengolahan Limbah IPAL Bojongsoang Pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang: Pengolahan Fisik
Lebih terperinciJURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012
Oleh : Rr. Adistya Chrisafitri 3308100038 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc. JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2012
Lebih terperinciadalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sampingan akibat proses produksi/ kegiatan manusia yang berbentuk cair, gas dan padat. Limbah domestik/ rumah tangga adalah air yang telah dipergunakan
Lebih terperinciBuku Panduan Operasional IPAL Gedung Sophie Paris Indonesia I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN Seiring dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk dan pesatnya proses industrialisasi jasa di DKI Jakarta, kualitas lingkungan hidup juga menurun akibat pencemaran. Pemukiman yang padat,
Lebih terperinciBAB 13 UJI COBA IPAL DOMESTIK INDIVIDUAL BIOFILTER ANAEROB -AEROB DENGAN MEDIA BATU SPLIT
BAB 13 UJI COBA IPAL DOMESTIK INDIVIDUAL BIOFILTER ANAEROB -AEROB DENGAN MEDIA BATU SPLIT 304 13.1 PENDAHULUAN 13.1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pencemaran lingkungan di kota besar, khususnya di Jakarta
Lebih terperinciBAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK
BAB 12 UJI COBA PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL DENGAN PROSES BIOFILTER ANAEROBIK 286 12.1 PENDAHULUAN 12.1.1 Permasalahan Masalah pencemaran lingkungan di kota besar misalnya di Jakarta, telah
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO
PERENCANAAN ULANG INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PG TOELANGAN, TULANGAN-SIDOARJO Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
Lebih terperinciTUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF
TUGAS MANAJEMEN LABORATORIUM PENANGANAN LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR AKTIF DAN LUMPUR AKTIF DISUSUN OLEH RIZKIKA WIDIANTI 1413100100 DOSEN PENGAMPU Dr. Djoko Hartanto, M.Si JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK Wahyu Widayat Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta 10340 e-mail: wdytwahyu@yahoo.com
Lebih terperinciKombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi
Metode Analisis Untuk Air Limbah Pengambilan sample air limbah meliputi beberapa aspek: 1. Lokasi sampling 2. waktu dan frekuensi sampling 3. Cara Pengambilan sample 4. Peralatan yang diperlukan 5. Penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri pertanian meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak
Lebih terperinciBAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk
BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk 2.1. Sumber Limbah ini antara lain: Sumber air limbah yang ada di PT. United Tractors Tbk saat Dari proses produksi, (proses produksi/ bengkel, dan cuci unit),
Lebih terperinciPENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER
PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH MAKAN (RESTORAN) DENGAN UNIT AERASI, SEDIMENTASI DAN BIOSAND FILTER Afry Rakhmadany 1, *) dan Nieke Karnaningroem 2) 1)Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN
ANALISIS KUALITAS KIMIA AIR LIMBAH RUMAH SAKIT DI RSUD DR. SAM RATULANGI TONDANO TAHUN 2016 Selomita Lamato*, Odi Pinontoan*, Woodford Baren Solaiman Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
66 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Penyebab Penyimpangan Baku Mutu Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang ada di Central Parkmenggunakan sistem pengolahan air limbah Enviro RBC.RBC didesain untuk
Lebih terperinciIMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING BIOFILTER MEDIATED PROBIOTIC BEVERAGE BOTTLES CASE STUDY WATER RIVER OF SURABAYA (SETREN RIVER JAGIR)
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN BIOFILTER BERMEDIA BOTOL BEKAS MINUMAN PROBIOTIK STUDI KASUS AIR KALI SURABAYA (SETREN KALI JAGIR) IMPROVING THE QUALITY OF RIVER WATER BY USING
Lebih terperinciPEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH
PEMBANGUNAN IPAL & FASILITAS DAUR ULANG AIR GEDUNG GEOSTECH Nusa Idaman Said Pusat Teknologi Lingkungan, Kedeputian TPSA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jl. M.H. Thamrin No. 8, Lantai 12, Jakarta
Lebih terperinciBAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK
BAB 3 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK 52 3.1 Karakteristik Air Limbah Domestik Air limbah perkotaan adalah seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan yang meliputi limbah
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I)
PENINGKATAN KUALITAS AIR BAKU PDAM DENGAN MEMODIFIKASI UNIT BAK PRASEDIMENTASI (STUDI KASUS: AIR BAKU PDAM NGAGEL I) Dian Paramita 1 dan Nieke Karnaningroem 2 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK
BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK 29 4.1 Prosedur Start-Up IPAL Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Start-up IPAL dilakukan pada saat IPAL baru selesai dibangun atau pada saat
Lebih terperinciEFEKTIVITAS SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PETUGAS IPAL DI RSUD DR. M SOEWANDHIE SURABAYA
EFEKTIVITAS SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DAN KELUHAN KESEHATAN PADA PETUGAS IPAL DI RSUD DR. M SOEWANDHIE SURABAYA A.E. Taufik Akbar, Sudarmaji Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciUJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI
UJI KINERJA MEDIA BATU PADA BAK PRASEDIMENTASI Edwin Patriasani dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada umumnya,
Lebih terperinciPerencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya
D199 Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Tanah Merah Surabaya Daneswari Mahayu Wisesa dan Agus Slamet Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciUji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi
Uji Kinerja Media Batu Pada Bak Prasedimentasi Edwin Patriasani 1, Nieke Karnaningroem 2 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) 1 ed_win1108@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB 3 INSTRUKSI KERJA (IK)
BAB 3 INSTRUKSI KERJA (IK) 3.1. Start-Up IPAL Sebelum IPAL dioperasikan seluruh peralatan mekanik dan elektrik harus dipastikan dalam keadaan berjalan dengan baik dan siap untuk dioerasikan. Peralatan-peralatan
Lebih terperinciBAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS
6.1 Pre Eksperimen BAB VI HASIL Sebelum dilakukan eksperimen tentang pengolahan limbah cair, peneliti melakukan pre eksperimen untuk mengetahui lama waktu aerasi yang efektif menurunkan kadar kandungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan khususnya masalah pencemaran air di kota besar di Indonesia, telah menunjukan gejala yang cukup serius, penyebab dari pencemaran tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan bidang kesehatan dengan bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun promotif (Kusumanto,
Lebih terperinciBAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
BAB VII PETUNJUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN VII.1 Umum Operasi dan pemeliharaan dilakukan dengan tujuan agar unit-unit pengolahan dapat berfungsi optimal dan mempunyai efisiensi pengolahan seperti yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran tidak hanya berasal dari buangan industri tetapi dapat berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air di negara berkembang seperti Indonesia saat ini telah menunjukkan gejala cukup serius dan harus segera mendapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Pencemaran Air Oleh Limbah Domestik 4 1.2. Karakteristik Air Limbah Domestik 8 1.3. Potensi Limbah Cair di DKI
Lebih terperinciA. Regulasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Sewage Treatment Plant Regulation
A. Regulasi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau Sewage Treatment Plant Regulation 1. UU No 32 thn 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Gambar 1. Pencemaran air sungai Pasal
Lebih terperinciMODUL 3 DASAR-DASAR BPAL
PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (RE091322) Semester Ganjil 2010-2011 MODUL 3 DASAR-DASAR BPAL Joni Hermana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS Kampus Sukolilo, Surabaya 60111 Email: hermana@its.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air buangan merupakan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Jenis limbah cair ini dibedakan lagi atas sumber aktifitasnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar, industri jasa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasannya, membentuk sebuah bidang pewarnaan. Batik merupakan salah satu kekayaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan pada penelitian ini secara garis besar terbagi atas 6 bagian, yaitu : 1. Analisa karakteristik air limbah yang diolah. 2.
Lebih terperinciEvaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya
F144 Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya Hutomo Dwi Prabowo dan Ipung Fitri Purwanti Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri kelapa sawit. Pada saat ini perkembangan industri kelapa sawit tumbuh cukup pesat. Pada tahun
Lebih terperinciBAB IV PILOT PLANT PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN JEAN MENGGUNAKAN KOMBINASI PROSES PENGENDAPAN KIMIA DENGAN PROSES BIOFILTER TERCELUP ANAEROB-AEROB
BAB IV PILOT PLANT PENGOLAHAN AIR LIMBAH PENCUCIAN JEAN MENGGUNAKAN KOMBINASI PROSES PENGENDAPAN KIMIA DENGAN PROSES BIOFILTER TERCELUP ANAEROB-AEROB 129 IV.1 Rancang Bangun IPAL IV.1.1 Proses Pengolahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik fisik, kimia,
Lebih terperinciPengolahan Air Limbah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) Dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob
Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP) Dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob Weny Marita Sari Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palembang Jl. Jendral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah era globalisasi ini industri pangan mulai berkembang dengan pesat. Perkembangan industri pangan tersebut disebabkan oleh semakin meningkatnya laju pertumbuhan
Lebih terperinciUJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 4 ISSN : 1411-4216 UJI KINERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PARTIKEL BOARD SECARA AEROBIK Henny Ambar, Sumarno, Danny Sutrisnanto Jurusan Magister
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL Berdasarkan hasil pengamatan sarana pengolahan limbah cair pada 19 rumah sakit di Kota Denpasar bahwa terdapat
Lebih terperinciPERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
PERANCANGAN REAKTOR ACTIVATED SLUDGE DENGAN SISTEM AEROB UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK TUGAS AKHIR Oleh: I Gusti Ngurah Indra Cahya Hardiana 0704105029 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana limbah cair yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari limbah cair
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. resiko toksikologi juga akan meningkat. terbentuk secara alami dilingkungan. Semua benda yang ada disekitar kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern ini, proses modernisasi akan menaikkan konsumsi sejalan dengan berkembangnya proses industrialisasi. Dengan peningkatan industrialisasi tersebut maka
Lebih terperinciJURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
PERANCANGAN PABRIK PENGOLAHAN LIMBAH Oleh: KELOMPOK 2 M. Husain Kamaluddin 105100200111013 Rezal Dwi Permana Putra 105100201111015 Tri Priyo Utomo 105100201111005 Defanty Nurillamadhan 105100200111010
Lebih terperincipenambahan nutrisi berupa lumpur sebanyak ± 200 ml yang diambil dari IPAL
63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian dengan menggunakan Fluidized Bed Reaktor secara aerobik dengan media styrofoam ini dimulai dengan melakukan strarter bakteri yaitu dengan penambahan
Lebih terperinciPENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)
PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) Diperoleh penurunan kadar COD optimum pada variasi tumbuhan Tapak Kuda + Kompos 1 g/l. Nilai COD lebih cepat diuraikan dengan melibatkan sistem tumbuhan
Lebih terperinciUniversitas PGRI Adi Buana Surabaya Abstrak. Abstract
REDESAIN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) TERPUSAT MENGGUNAKAN SISTEM ANAEROBIK AEROBIK BIOFILTER DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Christina Irnani 1) dan Sugito 2) 1) dan 2) Program Studi Teknik Lingkungan;
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT OLEH : HENDRA SASMAYA 30408425 LATAR BELAKANG MASALAH Menurut Peraturan
Lebih terperinciPERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA
TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI GULA Dosen Pengampu: Ir. Musthofa Lutfi, MP. Oleh: FRANCISKA TRISNAWATI 105100200111001 NUR AULYA FAUZIA 105100200111018
Lebih terperinciKelompok 3. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito
Kelompok 3 PENGOLAHAN LIMBAH CAIR RSUP dr.sardjito Disusun Oleh : 1. Argita Nugraeni P07133110044 2. Dilla Dwi Arinta P07133110052 3. Fidia Dwi Listiya P07133110058 4. Imroatul Chasanah P07133110063 5.
Lebih terperinciLokakarya Fungsional Non Penelti a) Sistem parit oksidasi b) Sistem kolam aerobik, yaitu suatu kolam yang tidak terlalu dalam dengan permukaannya yang
MESIN PENGOLAH KOTORAN TERNAK SISTEM AEROBIK DI BALAI PENELITIAN TERNAK M. Moes Syaid Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor PENDAHULUAN Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi rekayasa mesin, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai usaha telah dilaksanakan oleh pemerintah pada akhir-akhir ini untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LIMBAH CAIR PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (IPLC) RUMAH SAKIT UMUM LIUN KENDAGE TAHUNA TAHUN 2010
ANALISIS KUALITAS LIMBAH CAIR PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (IPLC) RUMAH SAKIT UMUM LIUN KENDAGE TAHUNA TAHUN 2010 Ferdy G. Pakasi Jurusan Kesehatan Lingkungan Kemenkes Manado Abstract. Hospital
Lebih terperinciGAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT X JAKARTA FEBRUARI 2006
60 GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT X JAKARTA FEBRUARI 2006 I Made Djaja, Dwi Maniksulistya Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok 16424,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembangunan biasanya selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan kegiatan terencana dalam upaya merubah suatu keadaan ke arah yang lebih baik. Kegiatan pembangunan biasanya selalu membawa dampak positif dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit Pencemaran air limbah sebagai salah satu dampak pembangunan di berbagai bidang disamping memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Selain itu peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, energi menjadi persoalan yang krusial di dunia, dimana peningkatan permintaan akan energi yang berbanding lurus dengan pertumbuhan populasi
Lebih terperinci