PENGEMBANGAN MODUL BERBAHASA INGGRIS BERDASARKAN STANDAR PROSES PADA PEMBELAJARAN KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL BERBAHASA INGGRIS BERDASARKAN STANDAR PROSES PADA PEMBELAJARAN KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL BERBAHASA INGGRIS BERDASARKAN STANDAR PROSES PADA PEMBELAJARAN KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA SMA KELAS XI Anisah Rahmah 1 Cholis Sa dijah 2 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang anisah.rahmah@rocketmail.com Abstrak: Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbedabeda. Dalam pembelajaran kaidah pencacahan di kelas bilingual, terdapat perbedaan kemampuan penalaran logis antarsiswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita. Kegiatan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul berbahasa Inggris pada pembelajaran kaidah pencacahan yang berdasarkan Standar Proses (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Modul yang dikembangkan telah melalui dua tahap uji coba. Hasil dari seluruh tahap uji coba menyatakan bahwa modul yang dikembangkan sudah valid dan efektif. Kata Kunci: modul berbahasa Inggris, standar proses, kaidah pencacahan. Abstract: Every student has different learning progress. In counting rules learning in bilingual class, there is differential logical reasoning s ability of students in solving mathematics problem that formed story problem. Development activities undertaken aim to generate an English module of counting rules based on The Standard of Process (Regulational of National Education Minister No. 41 of 2007). The module has been developed through two stages of testing. The result of all stages of testing state that the module was valid and effective. Keywords: english module, standard of process, counting rules. Berdasarkan pengamatan di lapangan serta hasil wawancara ke beberapa guru SMA yaitu di SMAN 3 Malang dan SMA Laboratorium UM serta beberapa siswa SMA kelas XI, secara keseluruhan materi kaidah pencacahan merupakan salah satu materi yang tidak membutuhkan hitungan yang rumit seperti materi matematika lainnya meskipun ada beberapa masalah kaidah pencacahan yang membutuhkan hitungan yang rumit. Hasil wawancara yang didapat penulis menyatakan kemampuan penalaran logis siswa dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita berbedabeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya. Dalam pembelajaran di kelas, terdapat siswa yang memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan soal kaidah pencacahan yang diberikan sehingga cenderung bersantaisantai menunggu siswa lain yang belum selesai mengerjakan. Beberapa siswa berkemampuan tinggi juga mengatakan kurangnya latihan soal yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, guru seharusnya perlu strategi inovatif 1 Anisah Rahmah adalah mahasiswi Jurusan Matematika angkatan 2009 Universitas Negeri Malang. Artikel ini diangkat dari skripsi dengan judul yang sama pada program sarjana pendidikan. 2 Dr. Cholis Sa dijah, M.Pd, M.A. adalah Dosen Matematika.

2 untuk memberi pemahaman materi kaidah pencacahan pada siswa. Salah satu strategi yang bisa digunakan adalah melalui penyediaan sumber belajar yang mampu memberikan pemahaman lebih baik kepada siswa dalam memahami materi kaidah pencacahan, salah satunya adalah melalui modul berbahasa Inggris. Modul dapat diartikan sebagai suatu unit lengkap yang berdiri sendiri yang terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas (Sanjaya, 2008: 331). Dalam sebuah modul, dirumuskan suatu unit pengajaran secara jelas, mulai dari tujuan pembelajaran, petunjuk pembelajaran atau rangkaian kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa, materi pembelajaran sampai evaluasi beserta pedoman menentukan keberhasilannya. Dengan demikian, melalui modul siswa dapat belajar mandiri (self instruction). Pembelajaran menggunakan modul diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas belajar mengajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan penggunaan waktu, dana, fasilitas, dan tenaga secara tepat guna dalam mencapai tujuan secara optimal. Melalui modul, siswa belajar tanpa dibatasi tempat dan waktu. Siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja karena modul disajikan dengan panduan memahami konsep serta latihan soal untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Modul yang akan dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini adalah modul berbahasa Inggris berdasarkan standar proses (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) karena standar proses dinilai mampu melibatkan siswa secara aktif dalam memahami konsep secara mandiri. Standar proses adalah kriteria minimal pada proses pembelajaran. Standar proses yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah memuat proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada proses eksplorasi, siswa dilibatkan secara aktif untuk mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari sehingga siswa dapat menemukan konsep secara mandiri. Pada proses elaborasi, siswa diberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara individual atau kelompok melalui pemberian tugastugas tertentu yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Sedangkan pada proses konfirmasi, siswa diberi kesempatan untuk mengecek kebenaran hasil yang diperoleh pada proses eksplorasi atau elaborasi. Proses tersebut dianggap dapat melatih siswa untuk lebih aktif sehingga dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuan sendiri. Penelitian mengenai modul berdasarkan standar proses pernah dilakukan oleh Ika Yunita (2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran SPLDV beracuan pada standar proses sebagai alternatif pembelajaran matematika untuk siswa SMP/MTs kelas VIII. Hasil penelitian menunjukkan siswa dapat memahami konsep SPLDV secara mandiri dengan hasil yang memuaskan sehingga modul beracuan standar proses dapat dijadikan alternatif pembelajaran matematika pada materi SPLDV. METODE Penelitian pengembangan ini mengacu pada model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall. Borg & Gall (1983) menjelaskan sepuluh prosedur penelitian pengembangan yang akan dijadikan pedoman dalam

3 penelitian pengembangan ini, di antaranya: (1) research and information collecting, (2) planning, (3) develop preliminary form of product, (4) preliminary field, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product revision, (8) operational field testing, (9) final revision, dan (10) dissemination and implementation. Langkahlangkah tersebut bukanlah langkah baku yang harus diikuti. Langkahlangkah tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan peneliti. Dalam penelitian ini, langkah keenam sampai langkah kesepuluh diabaikan mengingat subjek uji coba lapangan hanya terbatas pada 6 orang. Jadi, langkahlangkah pengembangan dalam penelitian ini di antaranya: (1) melakukan analisis kebutuhan, (2) melakukan analisis kurikulum, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, dan (7) revisi produk akhir. Spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah modul berbahasa Inggris berdasarkan standar proses pada pembelajaran kaidah pencacahan untuk siswa kelas XI. Desain modul yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian, di antaranya bagian awal (memuat halaman sampul, pendahuluan, petunjuk penggunaan untuk guru dan siswa, daftar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator), bagian inti (memuat seluruh kegiatan belajar siswa dalam upaya pemahaman konsep dan soalsoal latihan yang harus diselesaikan siswa), dan bagian penutup ( memuat kunci jawaban soalsoal latihan, lembar perolehan, dan daftar rujukan yang digunakan dalam penyusunan modul). Modul yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini mengalami modifikasi. Modul yang diterima guru terdiri dari beberapa komponen, yaitu halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan modul bagi guru dan siswa, lesson plan, dan modul siswa yang disertai kunci jawaban dan lembar penilaian. Sedangkan modul yang diterima siswa terdiri dari halaman sampul, petunjuk penggunaan modul bagi siswa, kegiatankegiatan yang berisi materimateri yang akan dibangun konsepnya secara mandiri oleh siswa, rangkuman, dan soal prasyarat pengerjaan soal evaluasi, dan lembar refleksi. Uji coba produk dilaksanakan dalam dua tahap. Uji coba tahap I disebut juga tahap validasi ahli. Data hasil validasi ahli dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk modul. Data hasil validasi tidak hanya berupa skor akan tetapi juga memuat komentar, kritik, dan saran. Komponen validasi ahli mencakup kelayakan isi, aspek standar proses, keterbacaan, sajian, dan tampilan. Validator ahli terdiri dari dua orang dosen matematika yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang doktor (S3) dan satu orang guru matematika di SMA yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang S1. Uji coba tahap II disebut juga validasi empirik. Subjek uji coba dalam tahap II adalah enam orang siswa SMA kelas X. Adapun spesifikasi masingmasing siswa adalah dua siswa mempunyai kemampuan relatif tinggi, dua siswa mempunyai kemampuan relatif sedang, dan dua siswa mempunyai kemampuan relatif rendah. Adapun teknik analisis data hasil uji coba dilakukan melalui teknik analisis skor ratarata dengan penentuan kriteria validitas sebagai berikut.

4 Tabel 1 Kriteria Validitas Analisis Skor Ratarata (Uji Coba Tahap I) Skor ratarata 3,26 4,00 2,51 3,26 1,76 2,50 1,00 1,75 Kriteria validitas sangat valid valid kurang valid tidak valid Diadaptasi dari Sugiyono, 2011 Tabel 2 Kriteria Validitas Analisis Skor Ratarata (Uji Coba Tahap II) Skor ratarata 3,26 4,00 2,51 3,26 1,76 2,50 1,00 1,75 Kriteria validitas sangat valid/sangat sesuai valid/sesuai kurang valid/kurang sesuai tidak valid/tidak sesuai Diadaptasi dari Sugiyono, 2011 HASIL Pada uji coba tahap I diperoleh data kuantitatif dan kualitatif seperti pada tabel berikut. Tabel 3 Penyajian dan Analisis Data Penilaian Validator Ahli terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI No. Komponen A. KELAYAKAN ISI x1 x2 x3 x Kriteria 1. Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sangat valid 2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan Sangat valid 3. Kesesuaian dengan indikator pembelajaran yang dirumuskan Sangat valid 4. Kesesuaian dengan kebutuhan siswa. 5. Kebenaran materi. B. ASPEK STANDAR PROSES 6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari. 7. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide/gagasan tentang topik/tema materi yang akan dipelajari. 8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan guru. 9. Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran Sangat valid

5 Lanjutan Tabel 3 Penyajian dan Analisis Data Penilaian Validator Ahli terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI No. Komponen B. ASPEK STANDAR PROSES 10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep. 11. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab tugastugas tertentu yang bermakna. 12. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memeriksa kebenaran jawabannya. C. KETERBACAAN x1 x2 x3 x Kriteria Sangat valid Sangat valid 13. Informasi, petunjuk, perintah, pertanyaan, dan simbolsimbol jelas dan mudah dipahami. 14. Penggunaan bahasa yang komunikatif. 15. Penggunaan istilah yang tidak ambigu (bermakna ganda). D. SAJIAN 16. Sistematika penyajian. 17. Pemberian motivasi Sangat valid 18. Adanya interaktivitas (stimulus dan respon). E. TAMPILAN 19. Penggunaan font (jenis dan ukuran) Sangat valid 20. Lay out/tata letak Sangat valid 21. Ilustrasi, grafis, gambar, foto sesuai dengan topik yang disajikan. 22. Desain tampilan menarik Sangat valid Keterangan: x = skor yang diberikan validator ahli yang pertama (u 1 ) 1 x = skor yang diberikan validator ahli yang kedua (u 2 ) 2 x = skor yang diberikan validator ahli yang ketiga (u 3 ) 3 x x x x

6 Tabel 4 Data Tanggapan (,, dan ) Validator Ahli terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI No. Subjek Uji Coba Tahap I 1. u1 2. u2 3. u3 Tanggapan Cukup bagus. Eksploraso atau eksplorasi, topic atau topik. Bahasa Inggris perlu dikonsultasikan ke ahlinya atau mencontoh buku bahasa Inggris. Misalnya: halaman iv, penggunaan divides (kalimat 1) atau ask for (kalimat 4) tidak tepat. Halaman 6 (1)b bukan seperti yang dimaksud. Apa bedanya pertanyaan kedua halaman 15? Perbaiki grammar yang sudah ditandai. Diseragamkan textnya. Cari definisi kombinasi di textbook bahasa Inggris. Pokok bahasan kaidah pencacahan atau peluang. Pada halaman 15, siswa tidak diajak mengingat materi sebelumnya. Pada halaman 11, time allocation = 30 minutes masih kurang dengan soal sebanyak 10 soal. No 3 halaman 9 terlalu banyak soalnya. Sebaiknya dipisah menjadi nomor 4 supaya siswa tidak jenuh. Keterangan: u = validator ahli yang pertama 1 u = validator ahli yang kedua 2 u = validator ahli yang ketiga 3 Tabel 5 Penyajian dan Analisis Data Penilaian Subjek Uji Coba Tahap II terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI No. Komponen y1 y2 y3 y4 y5 y6 y Kriteria A. KELAYAKAN ISI Modul ini memuat permasalahan dan 1. kegiatan belajar yang menarik dan menimbulkan keingintahuan saya. B. ASPEK STANDAR PROSES Modul ini memberi kesempatan 2. kepada saya untuk menemukan konsep matematika. Modul ini memberi kesempatan kepada saya untuk memeriksa 3. apakah temuan saya sudah benar atau masih salah Sangat sesuai Sesuai Sesuai

7 Lanjutan Tabel 5 Penyajian dan Analisis Data Penilaian Subjek Uji Coba Tahap II terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI y y2 y3 y4 y5 6 y y Kriteria No. Komponen 1 B. ASPEK STANDAR PROSES Kegiatan belajar pada modul ini 4. memberi saya kesempatan untuk berinteraksi dengan guru Sangat sesuai Saya berkesempatan menerapkan 5. konsep kaidah pencacahan yang saya temukan untuk menyelesaikan soalsoal Sesuai yang diberikan. C. KETERBACAAN Saya mudah memahami informasi, petunjuk, perintah, pertanyaan, dan 6. simbolsimbol yang ada pada modul ini. Saya dapat memahami bahasa yang 7. digunakan pada modul ini dengan mudah. Tidak ada istilah yang ambigu 8. (bermakna ganda). D. SAJIAN Motivasi yang ada pada modul ini 9. membuat saya semangat belajar. E. TAMPILAN 10. Saya senang belajar dengan modul ini karena tampilannya menarik. Keterangan: y 1 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang pertama ( v 1 ) y 2 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang kedua ( v 2 ) y 3 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang ketiga ( v 3 ) y 4 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang ketiga ( v 4 ) y 5 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang ketiga ( v 5 ) y 6 = skor yang diberikan subjek uji coba tahap II yang ketiga ( v 6 ) y y y y y y y Sesuai Sesuai Sangat sesuai Sesuai Sangat sesuai

8 Tabel 6 Data Tanggapan (,, dan ) Subjek Uji Coba Tahap II terhadap Modul Berbahasa Inggris Berdasarkan Standar Proses untuk Siswa SMA Kelas XI No. Subjek Uji Coba Tahap II 1. v1 2. v2 3. v3 4. v v 5 v 6 Tanggapan Sangat menarik dalam segi tampilan. Memberikan banyak metode penyelesaian dalam menyelesaikan masalah. Materinya diperbanyak dan dikembangkan. Kalau bisa dijadikan buku bukan modul. Modul dengan banyak gambar dan warnawarna cerah mempermudah untuk dapat memahami materi. Bahasa Inggris mudah dimengerti. Dijelaskan secara singkat sebelum mengerjakan soal. Modul yang diberikan lumayan mudah dimengerti. Modulnya menarik sekali, meskipun menggunakan bahasa Inggris tetapi mudah dimengerti. Tidak ada yang perlu dikritik. Semuanya oke. Desain modulnya keren dan berwarna. Anak yang belajar menjadi tidak bosan, mudah dimengerti, dan kreatif. Insya Allah tidak ada. Keterangan: v = subjek uji coba tahap II yang pertama 1 v = subjek uji coba tahap II yang kedua 2 v = subjek uji coba tahap II yang ketiga 3 v = subjek uji coba tahap II yang keempat 4

9 v 5 = subjek uji coba tahap II yang kelima v = subjek uji coba tahap II yang keenam 6 PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa setiap komponen pada masingmasing aspek yang dinilai dinyatakan valid atau sangat valid. Meskipun setiap komponen pada masingmasing aspek dinyatakan valid, namun ada beberapa perbaikan/revisi yang harus dilakukan. Revisi ini didasarkan pada tanggapan validator ahli. Pada Tabel 2, terlihat bahwa modul yang dibuat secara umum sudah bagus dan layak untuk diujicobakan. Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa setiap komponen pada masingmasing aspek yang dinilai dinyatakan sesuai atau sangat sesuai sehingga dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan cukup baik dan dapat diterima oleh siswa. Berdasarkan tanggapan siswa pada Tabel 4, diketahui bahwa lebih dari 50% dari banyaknya siswa memberikan komentar bahwa modul yang dikembangkan sudah bagus. Tanggapan lain yang diberikan oleh siswa bervariasi. Oleh karena itu, penulis mempertimbangkan tanggapan tersebut dalam revisi modul. Berdasarkan hasil analisis data tahap I dan tahap II, modul yang dikembangkan dinyatakan valid dan dapat diterima oleh siswa sebagai subjek uji coba tahap II. Akan tetapi, sebagai tindak lanjut adanya tanggapan yang diberikan validator ahli, serta tanggapan dari siswa sbagai subjek uji coba tahap II, penulis melakukan perbaikan atau revisi pada beberapa bagian modul di antaranya: (1) mengganti gambar kotak suara pada sampul modul dengan ilustrasi gambar voting karena dianggap lebih relevan dengan materi kaidah pencacahan, (2) mengganti kata Goals dengan Objectives karena dianggap kurang operasional, (3) menghilangkan bagian What Will You Learn? karena isinya sudah diwakilkan oleh Instructional Objectives dan menambahkan keterangan alokasi waktu untuk setiap Activity, (4) mengubah letak definisi counting rules agar siswa bisa memahami konsep lebih baik, (5) menghilangkan alternatif jawaban pada Activity I bagian tree diagrams agar siswa bisa menemukan sendiri kemungkinan jawabannya, (6) mengubah urutan The Product Rule dan The Sum Rule dan menambahkan contoh soal agar konsep yang dibangun siswa lebih terarah, (7) memperbaiki penulisan istilah dalam bahasa Inggris yang kurang sesuai, (8) menambahkan keterangan alokasi waktu dan petunjuk soal pada bagian Test Your Understanding!, (9) mengurangi jumlah soal pada bagian Test Your Understanding! dari 10 soal menjadi 9 soal karena adanya keterbatasan waktu, dan (10) memperbaiki ketentuan penilaian karena adanya pengurangan jumlah soal. KESIMPULAN Modul Smart with Probability berdasarkan standar proses untuk siswa kelas XI adalah modul berbahasa Inggris tentang kaidah pencacahan yang memuat proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada proses eksplorasi, siswa dilibatkan secara aktif untuk mencari informasi seluasluasnya tentang materi yang akan dipelajari agar siswa dapat menemukan suatu konsep secara mandiri. Pada proses elaborasi, siswa diberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, dan

10 menyelesaikan maslahmasalah melalui tugastugas tertentu yang bermakna. Pada proses konfirmasi, siswa diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengecek hasil eksplorasi atau elaborasi melalui berbagai sumber, serta memberikan umpan balik positif terhadap keberhasilan siswa. Berdasarkan saran atau komentar yang diberikan oleh validator ahli, maka dilakukan revisi. Setelah dilakukan revisi, modul digunakan pada tahap uji coba kepada siswa kelas X untuk mengetahui tingkat keefektifan modul yang dikembangkan. Kriteria keefektifan terdiri dari dua aspek, yaitu ketuntasan belajar dan respon siswa. Untuk ketuntasan belajar, secara keseluruhan siswa dinyatakan telah tuntas karena mendapat nilai minimal 80 pada bagian Let s Do Exercises! dan nilai minimal 84 pada bagian Test Your Understanding!. Sedangkan untuk kriteria respon siswa yang diperoleh dari pengisian angket menunjukkan bahwa seluruh siswa memberikan respon positif terhadap modul. Namun, ditemukan adanya kesulitan bagi siswa berkemampuan rendah untuk membangun konsep matematika secara individu sehingga diperlukan bimbingan dari guru dalam menemukan konsep. Sesuai hasil pengerjaan dan pengisian angket oleh siswa menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan memenuhi kriteria keefektifan. Modul berbahasa Inggris ini membahas materi kaidah pencacahan. Materi yang dibahas dalam modul ini terdiri dari satu kompetensi dasar, yaitu Using the product rule, permutation, and combination in problem solving. Modul ini terdiri dari empat kegiatan, diantaranya: (1) Activity I yang membahas aturan pengisian tempat, (2) Activity 2 yang membahas notasi faktorial, (3) Activity 3 yang membahas permutasi, dan (4) Activity 4 yang membahas kombinasi. Produk pengembangan yang berupa modul ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki di antaranya: (1) masalahmasalah pada modul berawal dari masalah yang berkaitan dengan kehidupan seharihari siswa atau sesuatu yang nyata dan mudah dibayangkan oleh siswa, (2) kegiatan pada modul memuat langkahlangkah yang memudahkan siswa untuk menemukan suatu konsep, (3) tampilan modul dibuat semenarik mungkin yang dilengkapi dengan gambargambar supaya dapat meningkatkan minat belajar siswa. Kekurangan yang dimiliki modul ini yaitu belum dipraktikan pada kelas yang sesungguhnya melainkan masih terbatas pada enam siswa karena adanya keterbatasan waktu. SARAN Sebagai saran pemanfaatan terhadap produk yang dikembangkan, hendaknya modul ini digunakan sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran matematika di kelas XI SMA pada materi kaidah pencacahan. Sedangkan sebagai saran pengembangan terhadap produk yang dikembangkan di antaranya bagi para pengembang selanjutnya, diharapkan mengujicobakan modul pada kelompok besar dan adanya tindak lanjut dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berdasarkan standar proses untuk materi matematika lainnya. DAFTAR RUJUKAN Anonim Standar Proses Permendiknas No 41 Tahun 2007, (Online), ( tahun2007), diakses 10 Januari 2013.

11 Borg, W.R. dan Gall, M.D Educational Research: An Introduction. London: Logman, Inc. Hobri Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi Pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: Pena Salsabila.. Prastowo, A Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Sanjaya, W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Yunita, I Pengembangan Modul Pembelajaran SPLDV Beracuan Pada Standar Proses sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika untuk Siswa SMP/MTs Kelas VIII. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

12 Artikel oleh Anisah Rahmah telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal 15 Mei Malang, 15 Mei 2013 Pembimbing, Dr. Cholis Sa dijah, M.Pd, M.A NIP Mahasiswa, Anisah Rahmah NIM

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP Nurneyla Hadrotul Ula *, Cholis Sa dijah ** Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENCE PADA MATERI DIMENSI TIGA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENCE PADA MATERI DIMENSI TIGA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENCE PADA MATERI DIMENSI TIGA Wanda Putri Sari dan Tri Hapsari Utami Universitas Negeri Malang Email

Lebih terperinci

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPIK BERORIENASI MULTIPLE INTELLIGENCES BILINGUAL BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA KELAS X Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT 1 PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP Oleh Nofita Sari * ), Mukhni ** ), Anna Cesaria ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak

PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL. Abstrak PENGEMBANGAN STUDENT S WORKSHEET DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PELUANG UNTUK SISWA SMP KELAS IX BILINGUAL Oleh : Selfi Dwi Fulandari Jurusan Matematika FMIPA UM email : cheppy_math@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI Restu Dewi (1), Ria Karno (2), Arief Anthonius Purnama (3) 1 Fakultas keguruan dan ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 23 Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Swasti Maharani, Tri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SELOKA 3 (2) (2014) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

Lebih terperinci

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN BUKU AJAR ALJABAR LINEAR UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA BERBASIS MODEL DISCOVERY-INQUIRY Swasti Maharani 1), Tri Andari 2) 1,2 FKIP, Universitas PGRI Madiun email: swastimh@gmail.com;

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg&Gall. Menurut Borg&Gall (1983: 772) educational research and development

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh: Jefrianto¹, Sudirman², Siska Nerita¹ ¹Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI Furintasari Setya Astuti, Sri Mulyati Universitas Negeri Malang E-mail: furintasari.sa@gmail.com

Lebih terperinci

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Allen Marga Retta 1 1 Email: Allen_marga_retta@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PECAHAN TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 32 PADANG Bety Harlinda*, Zulfaneti**, Alfi Yunita**

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations ACTIVE 4 (7) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN FUN HOCKEY PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR KELAS X UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN MODUL MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR KELAS X UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PENGEMBANGAN MODUL MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR KELAS X UNTUK PEMBELAJARAN DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING Fitri Amalia Rahmawati*, Cholis Sa dijah**, dan Lucky Tri Oktoviana*** Universitas Negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SOAL CERITA MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SOAL CERITA MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SOAL CERITA MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS X Eka Lestari 1 dan Abdur Rahman As ari 2 Universitas Negeri Malang E-mail: only3k4have@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang

Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN MASALAH KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IX SMPN 15 MALANG Miftahur Rohmah dan Ety Tejo Dwi Cahyowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau Educational Research and Development ( R & D ). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI Oleh: Nur ꞌazizah*), Rahmi**), Yulyanti Harisman**) *)Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Henry Ayu Kartikasari, 2) Sri Wahyuni, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR JURNAL JPSD Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 ISSN 2356-3869 (Print), 2614-0136 (Online) PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Erika Nuril Izza 1, Arfilia Wijayanti 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model Borg and Gall melalui sepuluh tahapan yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA Imalia Imaniarta, Oktavia Sulistina, Yahmin, Universitas Negeri Malang Email:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA 1) Rifqie Ardiansyah, 2) Sri Wahyuni, 2) Rif ati Dina Handayani 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI SEGI EMPAT KELAS VII MTs PONDOK PESANTREN DR M NATSIR ALAHAN PANJANG Oleh Leni Marlina * ), Villia Anggraini ** ), Mulia Suryani** ) * ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA KELAS X SMA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBAHASA INGGRIS BERBASIS MOBILE WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA KELAS X SMA Oleh: Zukhrufurrohmah 1), Cholis Sa dijah 2) Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI Moh. Shofan 1 Cholis Sa dijah 2 Slamet 3 FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No 5 Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII Vol.4, No.1, April 2016 PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII (THE DEVELOPMENT OF STUDENS WORKSHEET USING PMRI APPROACH ON TWO VARIABLE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile learning berbasis WAP. Metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN Pengembangan Media Pembelajaran... (Arin Dwi Cahyanti dan Dra.Sukanti,M.Pd) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN DEVELOPMENT OF

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII DI SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR Eka purnama sari (1), Rena

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 1, 2017, Hal. 15 26 Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Rena Revita Program

Lebih terperinci

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA POKOK BAHASAN ATURAN PANGKAT, AKAR, DAN LOGARITMA UNTUK SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING ARTIKEL ILMIAH OLEH FAHRUR ROZI HADIYANTO NIM 209311423325 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ETNOBOTANI MASYARAKAT USING DI SMA NEGERI 1 GIRI BANYUWANGI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ETNOBOTANI MASYARAKAT USING DI SMA NEGERI 1 GIRI BANYUWANGI PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL ETNOBOTANI MASYARAKAT USING DI SMA NEGERI 1 GIRI BANYUWANGI Oleh: Rahmi Asti Harumi[1], S[3]ulifah Aprilya Hariani[2], Iis Nur Asyiah Abstract: The aims of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT Vol. 8 No.2 Juni 2016 Halaman 237-242 http://dx.doi.org/10.22202/jp.2016.v8i2.2016 Website: ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/pelangi PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TELESKOP REFLEKTOR BERBASIS MODEL PDEODE Eli Yustika Unggul Wahyono Sahrul Saehana Email: eliyustika10@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MODEL PEMBELAJARAN GRUP INVESTIGASI PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS XI IPA MA MUHAMMADIYAH I MALANG Supiatun, Sri Mulyati, Erry Hidayanto Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

PURNAMA INSANI MURSAL NIM.

PURNAMA INSANI MURSAL NIM. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI LOGIKA MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG SKRIPSI PURNAMA INSANI MURSAL NIM. 10050180

Lebih terperinci

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII Rizqi Annisavitri Program Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Lebih terperinci