Tumpal Manik, SPd, MSi (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tumpal Manik, SPd, MSi (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI"

Transkripsi

1 JEMI, Vol., No., Desember 200 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) Tumpal Manik, SPd, MSi (Universias Mariim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Peneliian ini berujuan unuk memberikan buki empiris enang kebijakan manajemen laba melalui akrual dan manipulasi operasional pengaruhnya erhadap kinerja jangka panjang perusahaan. Dari 43 sampel perusahaan yang melakukan penawaran saham ambahan (righ issue) pada periode ahun yang erdafar di Bursa Efek Indonesia, earning managemen (manajemen laba) diukur dengan dua variabel akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang dan iga variabel manipulasi akivias nyaa,yaiu manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operas manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi dan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. Pengujian dilakukan dengan saisik deskripif, uji beda sau sampel, dan uji beda dua sampel berpasangan digunakan unuk menguji hipoesis peneliian. Kaa kunci :earning managemen, accrual, manipulasi daa, kinerja perusahaan,seasoned equiy offering. PENDAHULUAN Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan merupakan pasar unuk memperjual belikan berbagai insrumen keuangan jangka panjang seperi sura uang (obligasi), ekuii (saham),reksadana, insrumen derivaif maupun insrumen lainnya sedangkan pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan swasa maupun insiusi pemerinah unuk berinvesasi. Dengan demikian, pasar modal memfasiliasi berbagai sarana dan prasarana kegiaan jual beli dan kegiaan erkai bisnis lainnya karena pasar modal memiliki peran pening bagi perekonomian suau negara menjalankan dua fungs yaiu perama sebagai sarana bagi pendanaan usaha aau sebagai sarana bagi perusahaan unuk mendapakan dana dari masyaraka pemodal ( invesor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapa digunakan unuk pengembangan usaha, ekspans penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyaraka unuk berinvesasi pada insrumen keuangan seperi saham, obligas reksa dana, dan lain-lain. 53

2 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan, pasar modal umbuh menjadi salah sau leading indicaor perekonomian (Riva 2007), pasar modal diharapkan mampu memberikan alernaif sumber dana eksernal yang berasal dari masyaraka (invesor) bagi perusahaan. Penawaran sura berharga ambahan saa seasoned equiy offering aau disebu righ issue, Perusahaan dapa menjual hak (righ) kepada pemegang saham lama unuk membeli saham baru dengan harga erenu (Riva2007). Pemilihan mekanisme penjualan sanga erganung pada kondisi maupun sraegi perusahaan. Selain menggunakan mekanisme penawaran righ issue aau Seasoned Equiy Offerings merupakan perisiwa yang dilakukan oleh perusahaan yang sudah go public melakukan penawaran ulang saham unuk memperoleh ambahan dana yang dibuuhkan unuk pengembangan usaha, pembayaran uang jauh empo, dan sebagainya karena penawaran saham ambahan melalui mekanisme righ issue memerlukan biaya yang lebih murah. Menuru Ewer dan Wagenhofer (2005), menyaakan bahwa manajemen laba melalui akrual dibaasi oleh operasi bisnis dan manipulasi akrual pada periode sebelumnya dapa melakukan eknik manajemen laba akrual dan manipulasi akivias nyaa secara bersama-sama baik dengan cara subsiusi maupun simulan. Tujuan perusahan dengan prakik manajemen laba adalah unuk menghindari adanya kerugian, mendapakan kompensas memenuhi arge laba, memperlihakan kinerja yang baik dalam menghasilkan nilai aau keunungan maksimal. Penelii ingin membukikan perusahaan yang menerapkan earning managemen melalui meode akrual diskresioner jangka panjang dan jangka pendek aau indakan manajemen laba erhadap kinerja perusahaan jangka panjang saa seasoned equiy offering aau saham ambahan ( righ issue) melalui komponen komponen laporan keuangan, hal ini erkai dengan keinginan unuk menunjukkan kinerja yang lebih bagus. Beberapa hal ersebu melaarbelakangi penulis unuk menelii masalah fakor yang memoivasi perusahaan melakukan akivias manipulasi laba aau manajemen laba ( earnings managemen), ermasuk indakan manajemen laba pada saa penawaran saham ambahan khususnya pada saa seasoned equiy offering perisiwa righ issue erjadi di Pasar Modal Indonesia, maka penulis erarik unuk menganalisis yang berjudul pengaruh prakek earning managemen melalui accrual dan manipulasi operasional erhadap kinerja jangka panjang perusahaan saa penawaran saham ambahan periode ahun TINJAUAN TEORI Manajemen Laba (Earnings managemen) Isilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer aau pembua laporan keuangan unuk 54

3 JEMI, Vol., No., Desember 200 melakukan manajemen informasi akunans khususnya laba (earnings), demi kepeningan pribadi dan perusahaan. Manajemen laba iu sendiri idak dapa diarikan sebagai suau upaya negaif yang merugikan karena idak selamanya manajemen laba berorienasi pada manipulasi laba. Manajemen laba menjadi menarik unuk dielii karena dapa memberikan gambaran akan perilaku manajer dalam melaporkan kegiaan-kegiaan usaha. Menuru Mulford dan Comiskey (2002), membagi definisi manajemen laba menjadi dua, yaiu : Manajemen laba dalam arian sempi didefinisikan sebagai perilaku manajer unuk bermain dengan komponen discreionary accruals dalam menenukan besarnya laba dan manajemen laba dalam ari luas merupakan indakan manajer unuk meningkakan laba yang dilaporkan. Diinjau dari laporan keuangan, manajer dapa menggunakan prakik manajemen laba unuk menenukan analisa laba perusahaaan. Jika pada suau kondis dimana pihak manajemen ernyaa idak berhasil mencapai arge laba yang dienukan. Jika perusahaan akan menjual sahamnya kepada publik, manajer perlu memberikan informasi kepada publik mengenai kondisi keuangan perusahaannya. Hal ini mendorong manajer unuk melakukan earnings managemen. Dalam koneks peneliian in isilah manajemen laba didefinisikan sebagai upaya-upaya manajemen unuk menyusun laporan keuangan sehingga dapa menyesakan para pengambil kepuusan dalam menilai kinerja. Memanipulasi akivias nyaa digunakan apabila manipulasi akrual idak mencapai arge. Selain iu, manipulasi akrual hanya dapa dilakukan pada akhir periode unuk mencapai arge, apabila idak erpenuhi maka manajemen dapa menggunakan manipulasi melalui akivias nyaa yang dapa dilakukan sepanjang ahun dan suli dideeksi. Menuru Sice dan Skousen (2004), beriku ini ringkasan beberapa pola eladan manajemen laba anara lain : perama, Taking a bah, ini dapa berlangsung selama periode ekanan organisasi aau reorganisasi. Laba yang dilaporkan melalui menajemen laba acrual merupakan selisih anara kas masuk bersih dari hasil operasi perusahaan dengan laba yang dilaporkan dalam laporan laba-rug yang bisa bersifa akrual diskresioner dan akrual nondiskresioner. Akrual diskresioner erdiri dari akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang (Sulisiyono, 2008). Akrual diskresioner jangka pendek memiliki waku yang relaif pendek misalnya sau ahun aau kurang dari sau ahun (sau periode akunansi) sedangkan akrual diskresioner jangka panjang memiliki jangka waku lebih dari sau ahun (sau periode akunansi). Saham Tambahan (Righ Issue) Perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia unuk mendapakan ambahan dana yang dimanfaakan unuk membiayai kegiaan aaupun membayar uang yang jauh empo melalui 55

4 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) penawaran saham kepada publik melalui dua cara anara lain unseasoned securiies dan seasoned securiies. Unseasoned securiies adalah penawaran sura berharga kepada publik melalui mekanisme IPO. Sedangkan seasoned securiies adalah sura berharga ambahan diluar sura berharga yang elah beredar di masyaraka yang diawarkan kepada publik pada saa seasoned equiy offering (SEO) unuk penawaran righ issue. Righ issue merupakan penawaran sekurias baru yang memberikan priorias kepada pemegang saham lama dengan ujuan supaya idak erjadi dilusi ( diluion) yaiu penurunan secara proporsional erhadap jumlah saham yang dierbikan oleh perusahaan. Dengan cara ini perusahaan mendisribusikan hak opsi kepada pemegang saham agar dapa memperoleh sekurias baru dengan harga khusus. Tujuan korporasi ( corporae acion) melakukan penerbian saham baru ( righ issue) ada dua alasan yaiu dapa mengurangi biaya karena emien idak harus membayar fee unuk jasa penjamin (underwrier) dan penerbian saham baru (righ issue) menyebabkan jumlah saham perusahaan berambah sehingga diharapkan dengan langkah ersebu akan dapa meningkakan frekuensi perdagangan, yang berari meningkakan likuidias saham sera meningkakan modal diseor (Warsin 2009). Kinerja Jangka Panjang Perusahaan Laporan keuangan merupakan salah sau media yang digunakan unuk mengukur kinerja jangka panjang perusahaan dengan akual dan merupakan aspek dari kinerja manajer. Menuru Sulisyano (2008) ukuran kinerja unuk membanu menerapkan sraegi dan pengendalian manajemen sebagai fakor keberhasilan pening (criical success facors) jangka pendek dan jangka panjang. Ukuran kinerja merupakan suau mekanisme memperbaiki perusahaan mengimplemenasikan sareginya dengan berhasil anpa melakukan manipulasi daa keuangan perusahaan. Menuru Anony dan Govindarajan (2005), peningkaan kinerja jangka pendek dan jangka panjang, idak cukup dengan ukuran ukuran keungan fakanya dapa menjadi fungsional dengan alasan sebagai beriku; ()Mendorong indakan jangka pendek yang idak sesuai dengan kepeningan jangka panjang perusahaan.(2)manager idak mengambil indakan jangka panjang, guna memperoleh jangka pendek, (3)Menggunakan laba jangka pendek sebagai sau saunya ujuan dapa mendisorsi komunikasi anara manager dengan manajemen puncak (CEO). (4)Pengendalian keuangan yang kea dapa memoivasi manajer unuk memanipulasi daa laporan keuangan. HIPOTESIS Dari penjelasan ersebu di aas, maka hipoesis peneliian dinyaakan sebagai beriku : 56

5 JEMI, Vol., No., Desember 200 Ha : Dierima; Raa-raa nilai DCA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue melalui akrual diskresioner jangka pendek. H2a :Dierima; Nilai ABN_CFO negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasional Hb :Dierima; Raa-raa nilai DLA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba melalui akrual diskresioner jangka panjang pada saa penawaran righ issue, diperkua oleh uji Wilcoxon Signed Ranks. H2a :Dierima; Nilai ABN_CFO negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasional, dengan menggunakan uji one sample -Tes, uji reraa. H2b :Dierima; Nilai ABN_PROD posiif menyaakan bahwa, perusahaan melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produks menggunakan uji one sample -Tes, uji reraa. H2c :Dierima; Nilai ABN_DISEXP posiif (>0); menyaakan bahwa dari sampel diduga cenderung idak melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. H3 : Diolak; hasil uji pada pengujian persamaan dan 2 nilai CAR ahun dan CAR 2 ahun adalah negaif, semakin rendah nilai CAR, CAR 2, maka semakin rendah kinerja jangka panjang perusahaan. METODOLOGI PENELITIAN Daa peneliian ini mengambil daa sekunder dari daa hisorik ahun 2005 sampai 2009, dimana daa ersebu berupa annual repor (laporan keuangan ahunan) perusahaan yang elah ersusun dalam arsip dan elah dipublikasikan dapa diperoleh dari buku ICMD ( Indonesian Capial Marke Direcory), Osiris, JSX Fac Book, dan websie BEI ( dengan menggunakan model regresi berganda. Populasi yang digunakan dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan yang erdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang erdiri dari 40 sampel perusahaan diseleksi sehingga menghasilkan 34 perusahaan pada periode dan benuk peneliian ini adalah peneliian crosscecional daa dengan meode kuaniaif purposive sampling. Variabel erika ( Dependen variable) dalam peneliian ini adalah Kinerja jangka panjang perusahaan ini diukur menggunakan Cummulaive Abnormal Reurn (CAR) dihiung secara harian dan diakumulasikan dalam ahunan. Sedangkan variabel bebas (indepen) erdiri dari lima variabel independen yang digunakan dalam peneliian ini erdiri dari dua variabel manipulasi laba akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang sera iga variabel manipulasi akivias yang diproksikan masing-masing oleh arus kas kegiaan 57

6 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) operas biaya produks dan biaya diskresioner diuraikan dibawah ini..akrual Diskresioner Jangka Pendek Prosedur yang digunakan unuk menghiung akrual diskresioner jangka pendek sebagai beriku: a) Menghiung akrual jangka pendek (curren accrual): CA = [Akiva Lancar Kas] - [Uang Lancar Uang Jk. Panjang yang Segera Jauh Tempo] b) Mendeeksi nilai ekspekasi akrual jangka pendek sebagai beriku: CAi, ΔREVi, = a + a2 + TA TA TA c) Mencari akrual non-diskresioner jangka pendek sebagai beriku: ΔREV ΔTR NDCA = a + a TA TA d) Menghiung nilai akrual diskresioner jangka pendek sebagai beriku : DCA i, = CAi, NDCAi, TA 2. Akrual Diskresioner Jangka Panjang a) Akrual jangka panjang dapa dicari dengan mengurangkan oal akrual dengan akrual jangka pendek sebagai beriku: TAC = NI CFO b) Nilai akrual jangka panjang sebagai beriku: LAC = TAC CAi, c) Nilai akrual diskresioner jangka panjang sebagai beriku: TAC = a + a Δ REV i, 2 + a PPE i, 3 + є TA TA i, TA i, TA i, d) Toal akrual non-diskresioner dihiung i sebagai beriku: ΔREV NDTAC i, = a + a ΔREC PPE 2 + a 3 + є TA i, TA TA e) Nilai akrual diskresioner jangka panjang sebagai beriku: LTAC i, DLA i, = NDLA i, TA i, 58

7 JEMI, Vol., No., Desember Manipulasi Akivias Nyaa melalui Arus Kas kegiaan Operasi. Model regresi unuk arus kas kegiaan operasi normal beriku: CFO = 0 a + a + β S + β 2 Δ S + є A A A A a)manipulasi Akivias Nyaa melalui Biaya Produksi Biya produksi memanipulasi laba melalui manipulasi akivias nyaa. PROD = 0 A a + a A + β S + β 2 Δ S + β 3 ΔS A A A + є b) Manipulasi Akivias Nyaa melalui Biaya Diskresioner Biaya diskresioner beriku: DISEXP = a 0 + a + β S + є A A A c) Pengujian hipoesis Ha dan Hb. Model pengujian uji paired sample -es digambarkan sebagai beriku: ( X X 2 ) 0 hiung = Sd / n d) Pengujian hipoesis H2a, H2b, dan H2c dilakukan pengujian ingka signifikansi menggunakan uji One Sample -Tes dengan pengujian hipoesis 2 arah ( wo ail) sebagai beriku: hiung = M Sd / μ 0 n e) Pengujian pengaruh manajemen laba erhadap kinerja saham jangka panjang dibagi dalam dua model persamaan unuk membedakan pengaruh dari akrual diskresioner jangka pendek (DCA) dan akrual diskresioner jangka panjang (DLA). a) Model Persamaan (DCA): CAR = α 0 + α DCA i + α 2 NDCA i + α 3 ABN_CFO i + α 4 ABN_PROD i + α 5 ABN_DISEXP i + α 6 LOG(TAS i ) + є b) Model Persamaan 2 (DLA): CAR = α 0 + α DLA i + α 2 NDLA i + α 3 ABN_CFO i + α 4 ABN_PROD i + α 5 ABN_DISEXP i + α 6 LOG(TAS i ) + є HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Saisik Deskripif Berdasarkan abel saisik deskripif dapa diliha dari keseluruhan sampel peneliian juga memiliki raa-raa oal akiva pada saa righ issue sebesar 604 riliun rupiah dengan nilai maksimum 63 riliun rupiah dan nilai minimum,4 milyar rupiah. Nilai raa-raa akrual diskresioner jangka pendek (DCA) seluruh sampel perusahaan posiif yakni sebesar 0,973 dan nilai akrual diskresioner jangka panjang (DLA) nilai posiif yakni 59

8 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) sebesar,3839. Jika dibandingkan dengan nilai akrual nondiskresioner jangka pendek (NDCA) dan akrual non -diskresioner jangka panjang masing-masing sebesar 0,959 dan 0,6388. Unuk variabel abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP) yang diukur berdasarkan konsep manipulasi akivias nyaa dapa diliha bahwa nilai reraa seluruh sampel masing-masing sebesar -0,0096 unuk ABN_CFO, - 0,4732 unuk ABN_PROD, dan 0,0000 unuk ABN_DISEXP. Sesuai dengan indikasi adanya manipulasi akivias nyaa. Nilai ABN_CFO yang secara raa-raa dibawah nilai 0 ( - 0,0096<0) mengindikasikan perusahaan melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi. Demikian halnya dengan nilai ABN_PROD yang secara raa-raa berada diaas (0,4732>0) mengindikasikan perusahaan erbuki melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi. Pembahasan Hasil Uji Hipoesis Hasil uji hipoesis diukur dengan dua variabel yaiu akrual diskresioner jangka pendek (DCA) dan akrual diakresioner jangka panjang (DLA) dan manipulasi akivias nyaa yang diukur dengan iga variabel yaiu abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP). a. Pengujian Hipoesis (Ha dan Hb) Unuk menguji hipoesis Ha dan Hb menggunakan uji beda Paired Sample -Tes yaiu menguji kemampuan generalisasi raa-raa dua sampel berpasangan yang mendapa dua perlakuan berbeda. Wilcoxon es digunakan unuk mengeahui besarnya selisih angka yang beranda negaif dan angka yang beranda posiif dengan ingka keyakinan pada 5%. Keenuan unuk pengambilan kepuusan bila signifikansi <0,05 maka Ho diolak dan Ha dierima. Raa-raa nilai DCA posiif mengindikasikan bahwa perusahaan yang melaksanakan righ issue erindikasi melakukan kebijakan Earning Manajemen (manajemen laba) sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue melalui akrual diskresioner jangka pendek (DCA) Mean nilai posiif (0,0938 dan 0,7058 ) indikasi Earning Manajemen dan diskresioner jangka panjang (DLA). Nilai Mean (0,2870 dan,5242) posiif ada indikasi Earning Manajemen b. Pengujian Hipoesis 2 (H2a, H2b, dan H2c) Pengujian hipoesis kedua ini akan menguji dugaan bahwa perusahaan sampel diduga melakukan manipulasi laba melalui akivias nyaa pada iga variabel yaiu abnormal arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO), abnormal biaya produksi (ABN_PROD), dan abnormal biaya diskresioner (ABN_DISEXP). Unuk menguji 60

9 JEMI, Vol., No., Desember 200 masing-masing hipoesis ersebu menggunakan uji One Sample - Tes dengan pengujian hipoesis 2 arah (wo ail). Hasil pengujian hipoesis 2a menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi (ABN_CFO) memiliki reraa -0,0096 karena reraa berada di bawah nilai 0 (-0,0096<0) maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi. Diliha dari nilai signifikansi reraa abnormal dari arus kas kegiaan operasi memiliki nilai probabilias sebesar 0,03. Oleh karena nilai signifikansi di bawah α=5% (0,03 < 5%) maka hipoesis 2a yang menyaakan bahwa perusahaan diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui arus kas kegiaan operasi idak dapa diolak pada ingka α=5%. Hasil pengujian hipoesis 2b menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi (ABN_PROD) memiliki reraa karena reraa berada di diaas 0 (0,4732 > 0) maka sampel diduga cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya produksi. Hasil pengujian hipoesis 2c menunjukkan bahwa dari keseluruhan sampel, manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner (ABN_DISEXP) memiliki reraa 0,0000 karena reraa berada di aas nilai 0 (0,006>0) maka sampel diduga cenderung idak melakukan manipulasi akivias nyaa melalui biaya diskresioner. c. Pengujian Hipoesis 3 (H3) Pengujian hipoesis 3 ini dilakukan berdasar aas hasil pengujian hipoesis unuk membukikan ada aau idaknya indakan manajemen laba melalui variabel akrual yaiu akrual diskresioner jangka pendek dan akrual diskresioner jangka panjang dan variabel manipulasi akivias nyaa yaiu arus kas kegiaan operasi abnormal, biaya produksi abnormal, dan biaya diskresioner abnormal. Dari pengujian hipoesis keiga pada model persamaan dikeahui nilai Adjused R 2 sebesar 0,733 (73,3%) pada model CAR ahun aau dengan kaa lain semua variabel yang dimasukkan dalam model (DCA, NDCA, ABN_CFO, dan LOG_TAS) dapa menjelaskan variasi kinerja saham selama ahun yang dihiung dengan menggunakan meode CAR sebesar 0,733%. Sedangkan pada model pengujian unuk CAR 2 ahun dkeahui nilai Adjused R 2 urun menjadi sebesar 0,295 (29,5%) aau dengan kaa lain semua variabel yang dimasukkan dalam model CAR 2 ahun (DCA, NDCA, ABN_CFO, dan LOG_TAS) dapa menjelaskan variasi kinerja saham selama 2 ahun yang dihiung dengan menggunakan meode CAR sebesar 29,5%. 6

10 PENGARUH PRAKTEK EARNING MANAGEMENT MELALUI ACCRUAL DAN MANIPULASI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA JANGKA PANJANG PERUSAHAAN SAAT PENAWARAN SAHAM TAMBAHAN (Sudi Empiris Periode Tahun ) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS.5, yang melipui uji mulikolinearias, uji heeroskedasias, uji auo koleras uji model regresi dan analisis uji pelanggaran asumsi klasik, menunjukkan bahwa manajemen laba melalui akrual dan manipulasi akivias nyaa dan memiliki pengaruh erhadap kinerja jangka panjang perusahaan yang melakukan penawaran righ issue. Secara umum, hasil peneliian sejalan dengan hasil peneliian peneliian sebelumnya, sesuai dengan hipoesa dimana akrual diskresioner jangka pendek posiif mengindikasikan bahwa perusahaan erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba sau ahun sebelum pelaksanaan righ issue dan sau ahun seelah pelaksanaan righ issue, arus kas kegiaan operasional negaif menyaakan bahwa, perusahaan cenderung melakukan manipulasi akivias nyaa, akrual diskresioner jangka panjang nilai posiif mengindikasikan bahwa erindikasi melakukan kebijakan manajemen laba, arus kas kegiaan operasional nilai negaif menyaakan bahwa perusahaan cenderung melakukan manipulas Saran Peneliian Selanjunya Karena adanya keerbaasan keerbaasan yang dikemukakan diaas maka penulis menyadari bahwa peneliian ini unuk dikembangkan bagi peneliian selanjunya. Penulis mengajukan saran saran yang dapa dikembangkan dan diperbaiki dari peneliian ini sebagai beriku :. Unuk periode pengamaan hendaknya melakukan peneliian dengan periode yang baru dan menambah variabel independen yang diduga berpengaruh erhadap kinerja jangka panjang dari prakek menejemen laba. 2. Peneliian selanjunya diharapkan dapa menemukan lebih banyak lagi akivias enang manipulasi akivias nyaa dan memasukkannya ke dalam peneliian. 3. Peneliian selanjunya juga diharapkan dapa menggolongkan perusahaan berdasarkan jenis indusri sehingga dapa lebih spesifik dikeahui pengaruh manajemen laba melalui akrual dan manipulasi akivias nyaa erhadap kinerja saham jangka panjang perusahaan di seiap perusahaan. 62

11 JEMI, Vol., No., Desember 200 DAFTAR PUSTAKA Anhony Rober. N dan Givindarajan Vijay (2005), Manajemen Conrol Sysem, Mc Grawi Hill, Terjemahan Sisem Pengendalian Manajemen 2, Salemba 4, Jakara. Ewer, R. dan Alfred W. (2005). Economic Effecs of Tighening Accouning Sandards o Resric Earnings Managemen. The Accouning Review, Forhcoming. Harahap, Sofyan Syafri (2007), Teori Akunansi Edisi Revis i. PT Raja Grafindo, Jakara. Mulford Charles. W. dan Comisky Eugene. E (2002), The Financil Number Game, Decing Creaive Accouning Pracise, Published Simulaneously in Canada. Roychowdhury, S. (2006). Earnings Managemen hrough Real Aciviies Manipulaion. Journal of Accouning and Economics. 42: Rivai Veihzal, Permaa Andria. (2007). Financial Insiuion Managemen. Konvensional dan Sharia Sysem. Sco; Willian. Rober (2003), Financial Accouning Teory Thir Ediion, Universiy of Waerloo. Tororno, Onorio Sice, Earl. K; Sice, James. D dan Skousen, Fred. K (2004). Inermediae Accouning 5 h Ediion. Thomson Asia Pe Ld. Sulisiyano, Sri. H (2008), Manajemen Laba Teori dan Model Empiris, PT Grasindo, Anggoa Ikapi. Jakara. Warsin Sabar, (2009), Manajemen Invesasi. Penerbi Semesa Media. Jakara 63

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh:

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI. Oleh: Arikel Skripsi TINGKAT KEBUGARAN JASMANI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Unuk Memenuhi Sebagian Syara Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis

Peramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA?

MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? MANAJEMEN LABA RIIL DAN BERBASIS AKRUAL: DAPATKAH AUDITOR YANG BERKUALITAS MENDETEKSINYA? Dwi Ramono Universias Diponegoro Absrac This sudy examines wheher managemen of public companies in Indonesia engage

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Peneliian Peneliian ini adalah peneliian Quasi Eksperimenal Design dengan kelas eksperimen dan kelas conrol dengan desain Prees -Poses Conrol Group Design

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK

ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK ANALISIS FAKTOR LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PRODUK Oleh : Bambang Sarjono Saf Pengajar Jurusan Teknik Elekro Polieknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudaro SH. Tembalang. Semarang 50275 Absrak Analisis

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN

PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

Accounting Analysis Journal

Accounting Analysis Journal AAJ 2 (1) (2013) Accouning Analysis Journal hp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN Dwi Mea Karuniasih Jurusan Akunansi

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 13 ISSN: 338-4417 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 1/13

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI I. PENDAHULUAN. Laar Belakang Menuru Sharpe e al (993), invesasi adalah mengorbankan ase yang dimiliki sekarang guna mendapakan ase pada masa mendaang yang enu saja dengan jumlah yang lebih besar. Invesasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK Oleh: Yoyo Zakaria Ansori Peneliian ini dilaarbelakangi rendahnya kemampuan memecahkan

Lebih terperinci

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE

VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

HUMAN CAPITAL. Minggu 16 HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan

Lebih terperinci

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA,

PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, PENELUSURAN EMPIRIS KETERKAITAN PASAR KEUANGAN DAN KOMPONEN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA, 2004-2008 Banoon Sasmiasiwi, Program MSi FEB UGM Malik Cahyadin, FE UNS Absraksi Perkembangan ekonomi akhir-akhir

Lebih terperinci

Muhammad Firdaus, Ph.D

Muhammad Firdaus, Ph.D Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA 1279 ANALISIS PENGARUH RESHUFFLE KABINET INDONESIA BERSATU II TERHADAP HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Komang Dian Trisnawai ¹ Ni Nyoman Ayu Dianini ² ¹ Fakulas Ekonomi Universias Dhyana Pura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Peran pasar obligasi dipandang oleh pemerinah sebagai sarana sraegis sumber pembiayaan alernaif selain pembiayaan perbankan dalam benuk pinjaman (loan). Kondisi anggaran

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELTIAN A. Populasi Populasi dalam peneliian ini adalah seluruh perusahaan konsumsi yang erdafar di Bursa Efek Indonesia selama ahun 2006-2008. Beriku ini adalah 30 perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan non keuangan yang go

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON. Oleh: Nurul Hidayati EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 3 SEWON Oleh: Nurul Hidayai Mahasiswa S1 Pendidikan Maemaika, Fakulas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Pendekaan Peneliiaan Peneliian sudi kasus ini menggunakan peneliian pendekaan kualiaif. menuru (Sugiono, 2009:15), meode peneliian kualiaif adalah meode peneliian ang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI Firiyaun Niam firiyaunniam@yahoo.com Endang Dwi Renani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

2

2 2 3 4 5 6 7 DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... ii iii iv v vi vii

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN Dalam desain peneliian in akan dijabarkan mengenai eknik pengambilan sampel, pengumpulan daa, dan model empiris yang digunakan, sera level signifikansi dalam peneliian ini. Di

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang)

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA (Studi Kasus Pada BUMN Perbankan Terbuka Yang Berdomisili Di Kota Pangkalpinang) JURNAL ILMIAH AKUNTANSI ISNIS & KEUANGAN (JIAK), Volume 9, Nomor 2, November 207 44 ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP PERTUMUHAN LAA (Sudi Kasus Pada UMN Perbankan Terbuka Yang erdomisili Di Koa Pangkalpinang)

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab 13 BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Aspek Teknis Sudi mengenai aspek eknis dan produksi ini sifanya sanga sraegis, sebab berkaian dengan kapasias proyek, lokasi, aa leak ala produksi, kajian aas bahan dan sumbernya,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN. Paul Asquith dan David W. Mullins, Jr. melakukan penelitian tentang

BAB II KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN. Paul Asquith dan David W. Mullins, Jr. melakukan penelitian tentang BAB II KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN A. Tinjauan Pusaka Paul Asquih dan David W. Mullins, Jr. melakukan peneliian enang kinerja saham saa penawaran ekuias ambahan, di luar even IPO, dan juga dilusi

Lebih terperinci

Bab IV Pengembangan Model

Bab IV Pengembangan Model Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

Analisis Model dan Contoh Numerik

Analisis Model dan Contoh Numerik Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan*** PELATIHAN MENITI PAPAN JARAK 4 METER 5 REPETISI 2 SET DAN 2 REPETISI 5 SET TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kadek Bayu Wibawa*, I Keu Sumera**,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci