MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI HEGEMONI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
|
|
- Ida Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI HEGEMONI Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
2 Teori Rezim Internasional Teori Stabilitas Hegemoni Teori Struktur Imperialisme
3 TEORI REZIM INTERNASIONAL (INTERNATIONAL REGIME THEORY)
4 DEFINISI REZIM INTERNASIONAL STEPHEN D. KRASNER ROBERT JERVIS ORAN R. YOUNG ROBERT O. KEOHANE REZIM INTERNASIONAL ADALAH SUATU TATANAN YANG BERISI KUMPULAN PRINSIP, NORMA, ATURAN, PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN BAIK BERSIFAT EKSPLISIT MAUPUN IMPLISIT YANG BERKAITAN DENGAN EKSPEKTASI ATAU PENGHARAPAN AKTOR-AKTOR DAN MEMUAT KEPENTINGAN AKTOR ITU SENDIRI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REZIM INTERNASIONAL ADALAH SUATU TATANAN YANG BERISI KUMPULAN PRINSIP, NORMA, ATURAN, PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN BAIK BERSIFAT EKSPLISIT MAUPUN IMPLISIT YANG BERKAITAN DENGAN EKSPEKTASI ATAU PENGHARAPAN AKTOR-AKTOR DAN MEMUAT KEPENTINGAN AKTOR ITU SENDIRI DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REZIM TIDAK HANYA MEMPUNYAI IMPLIKASI TERHADAP NORMA-NORMA YANG MEMFASILITASI TERCIPTANYA KERJASAMA SEMATA, MELAINKAN SUATU BENTUK KERJASAMA YANG JUGA LEBIH DARI SEKEDAR KEPENTINGAN INTERNAL DALAM JANGKA PENDEK REZIM TIDAK HANYA MEMPUNYAI IMPLIKASI TERHADAP NORMA-NORMA YANG MEMFASILITASI TERCIPTANYA KERJASAMA SEMATA, MELAINKAN SUATU BENTUK KERJASAMA YANG JUGA LEBIH DARI SEKEDAR KEPENTINGAN INTERNAL DALAM JANGKA PENDEK REZIM INTERNASIONAL ADALAH SEPERANGKAT ATURAN, PROSEDUR PEMBUATAN KEPUTUSAN, DAN ATAU PROGRAM YANG MEMBUTUHKAN PRAKTEK SOSIAL, MENETAPKAN PERANAN BAGI PARTISIPAN DALAM PRAKTEK TERSEBUT DAN KEMUDIAN MENGELOLA INTERAKSI-INTERAKSI MEREKA SUATU PERANGKAT PERATURAN PEMERINTAH YANG MELIPUTI JARINGAN-JARINGAN PERATURAN, NORMA-NORMA DAN CARA-CARA YANG MENGATUR SERTA MENGAWASI DAMPAKNYA. NORMA DALAM KONTEKS TERSEBUT ADALAH NILAI-NILAI YANG DIDALAMNYA TERKANDUNG FAKTA TEPERCAYA, PENYEBAB DAN RECTITUDE (KEADILAN/ KEJUJURAN). SEDANGKAN YANG DIMAKSUD DENGAN NILAI-NILAI ADALAH PERILAKU STANDAR YANG TERBENTUK KARENA ADANYA KEWAJIBAN DAN KEHARUSAN. PERATURAN SENDIRI MENGANDUNG ANJURAN UNTUK BERTINDAK SECARA SPESIFIK YANG SIFATNYA MEMBATASI. SEDANGKAN DECISION-MAKING PROCEDURE (PROSEDUR MEMBUAT KEPUTUSAN) MERUPAKAN PRAKTEK BERLAKU UNTUK MEMBUAT DAN MENGIMPLEMENTASIKAN PILIHAN KELOMPOK
5 DEFINISI REZIM INTERNASIONAL REZIM ADALAH SATU PERANGKAT YANG BERISI NORMA, NILAI, ATURAN, & PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DISEPAKATI OLEH KOMUNITAS INTERNASIONAL / ANTAR NEGARA TERTENTU NORMA DALAM KONTEKS TERSEBUT ADALAH NILAI-NILAI YANG DIDALAMNYA TERKANDUNG FAKTA TEPERCAYA, PENYEBAB DAN RECITITUDE. SEDANGKAN YANG DIMAKSUD DENGAN NILAI-NILAI ADALAH PERILAKU STANDARD YANG TERBENTUK KARENA ADANYA KEWAJIBAN DAN KEHARUSAN. PERATURAN SENDIRI MENGANDUNG ANJURAN UNTUK BERTINDAK SECARA SPESIFIK YANG SIFATNYA MEMBATASI. SEDANGKAN DECISION-MAKING PROCEDURE (PROSEDUR MEMBUAT KEPUTUSAN) MERUPAKAN PRAKTEK BERLAKU UNTUK MEMBUAT DAN MENGIMPLEMENTASIKAN PILIHAN KELOMPOK
6 CONTOH CONTOH REZIM INTERNASIONAL REZIM EKONOMI INTERNASIONAL REZIM MONETER INTERNASIONAL REZIM PEMBANGUNAN INTERNASIONAL REZIM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
7 CONTOH CONTOH REZIM INTERNASIONAL REZIM POLITIK INTERNASIONAL LBB PBB
8 CONTOH CONTOH REZIM INTERNASIONAL REZIM KEAMANAN INTERNASIONAL NATO IAEA PAKTA WARSAWA
9 INTI TEORI REZIM INTERNASIONAL UNIFORMISASI (PROSES PENYERAGAMAN SEGALA PRODUK /BRNG MELALUI STANDARISASI, EX : ISO, ECO LABELING, HAK PATEN, DLL) KOMODIFIKASI (PROSES MEMPERJUALBELIKAN & MENYEBARKAN PRODUK DAN JASA SERTA PRODUK LAINNYA KE SEMUA NEGARA DLM ARENA GLOBALISASI INTERNATIONAL ORDER (TERBENTUKNYA TATATAN / ATURAAN / PEMERINTAHAN INTERNASIONAL / SUPRA NASIONAL,/ WORD GOVERNMENT
10 NIC: Hegemoni AS akan Berakhir, India dan China Jadi Kekuatan Baru Krisis ekonomi global yang terjadi saat ini adalah awal dari berakhirnya dominasi mata uang dollar AS sebagai "mata uang tunggal" dunia dan pertanda akan berakhirnya dominasi politik dan ekonomi negara AS. Tahun 2025, AS bukan lagi satu-satunya negara adidaya karena ada China dan India yang akan menjadi pesaingnya dan saling memperebutkan pengaruh antar bangsa-bangsa di dunia. Itulah kesimpulan laporan National Intelligence Council (NIC) yang bertajuk Global Trends 2025 yang dirilis Kamis (20/11). Dalam keterangan persnya di Washington DC, Deputi Direktur NIC Thomas Fingar mengatakan, di masa depan kutub-kutub kekuasaan akan terbagi ke sejumlah negara di dunia dan tidak lagi terpusat pada AS. Negara-negara seperti Turki, Iran dan Indonesia menurut laporan NIC, juga akan menjadi negara-negara yang berpengaruh. Kecuali Rusia, yang menurut laporan itu, tidak jelas masa depannya. NIC juga menyebutkan dunia akan menghadapi lebih banyak konflik karena makin berkurangnya sumber-sumber daya seperti makanan dan air serta masih menghadapi ancaman dari negaranegara yang menerapkan kebijakan kekerasan dan kelompok-kelompok teroris. Akses untuk memiliki senjata nuklir, menurut NIC, juga makin terbuka. "Makin tajamnya gap antara tingkat kelahiran, ratio orang-orang kaya dan orang-orang miskin dan tak terhindarkannya dampak perubahan iklim akan memperburuk konflik yang akan terjadi," kata Fingar.
11 TEORI STABILITAS HEGEMONI (HEGEMONIC STABILITY THEORY)
12 LATAR BELAKANG TEORI STABILITAS HEGEMONI MUNCULNYA TEORI STABILITAS HEGEMONI DIDORONG UNTUK MENJAMIN KEBERLANGSUNGAN REZIM INTERNASIONAL YANG TELAH TERBENTUK SEBELUMNYA EKSISTENSI REZIM INTERNASIONAL SANGAT DITENTUKAN OLEH LAHIRNYA HEGEMON YANG BERPERAN SEBAGAI PENJAMIN STABILITAS DUNIA NORMA, ATURAN, NILAI, AZAS, DAN BERBAGAI PERANGKAT YANG DISEPAKATI OLEH BERBAGAI KOMUNITAS INTERNASIONAL DALAM KERANGKA REZIM INTERNASIONAL AKAN DAPAT EKSIS TERJAGA APABILA DITOPANG OLEH AKTOR YANG BERPERAN SBG HEGEMON. REZIM LAHIR KETIKA ADA KEKUATAN AKTOR DOMINAN DI DALAMNYA (TEORI HEGEMONIC STABILITY), HAL INI SESUAI DENGAN PERNYATAAN SEORANG PAKAR EKONOMI, CHARLES KINGLEBERGER (DALAM GREAT DEPRESSION ), FOR THE WORLD ECONOMY TO BE STABILIZED, THERE HAS TO BE A STABILIZER, ONE STABILIZER.
13 ASUMSI DASAR TEORI STABILITAS HEGEMONI TEORI INI MEMANDANG BAHWA HADIRNYA SUATU HEGEMON AKAN MENJAMIN STABILITAS SISTEM INTERNASIONAL DENGAN MENYEDIAKAN PELBAGAI NORMA, NILAI, DAN SOKONGAN BAGI KEBERLANGSUNGAN SISTEM INTERNASIONAL YANG TERTUANG DALAM REZIM INTERNASIONAL EKONOMI DUNIA LIBERAL YANG TERBUKA MEMERLUKAN KEBERADAAN SEORANG HEGEMONI ATAU KEKUATAN DOMINAN KEKUATAN HEGEMONI HARUS MAMPU MEMBUAT DAN MENJAGA KEBERLANGSUNGAN PERATURAN YANG IA BUAT DIPATUHI OLEH SELURUH NEGARA. KEKUATAN HEGEMONI DALAM MENJAGA KESTABILAN EKONOMI TERLETAK PADA KOMITMEN UNTUK MEMATUHI PERATURAN DAN NORMA-NORMA INTERNASIONAL YANG IA TETAPKAN MISALNYA NORMA YANG DIBENTUK DALAM REZIM INTERNASIONAL.
14 ASUMSI DASAR TEORI STABILITAS HEGEMONI MENJADI HEGEMONI DAN MEMPERTAHANKAN SISTEM YANG MENDUKUNG HEGEMONI BUKANLAH HAL YANG MUDAH. ANTONIO GRAMSCI MENYATAKAN MEMELIHARA SISTEM HEGEMONI HARUSLAH DIDUKUNG OLEH KEKUATAN NEGARA BESAR. JIKA TIDAK TERDAPAT KEKUATAN NEGARA-NEGARA BESAR YANG MENDUKUNGNYA MAKA SISTEM HEGEMONI TERSEBUT AKAN SANGAT MUDAH SEKALI KOLAPS. HEGEMON HARUS MAMPU MEMBERIKAN REWARD AND PUNISHMENT
15 ASUMSI DASAR TEORI STABILITAS HEGEMONI FASE YANG MENJELASKAN TURUNNYA PAMOR HEGEMONI ADALAH KETIKA : PERATURAN-PERATURAN YANG DIBUAT SUDAH TIDAK DITAATI OLEH NEGARA-NEGARA LAIN HEGEMONI MENDAPAT TANTANGAN DARI PERGOLAKAN EKONOMI DOMESTIK DAN PERLAWANAN DARI ENTITAS YANG TIDAK MENYUKAINYA ADANYA NEGARA CORE BARU YANG MUNCUL DARI NEGARA PERIPHERY MAUPUN SEMIPERIPHERY. JIKA KEKUATAN HEGEMONI TERSEBUT TIDAK MAMPU BERTAHAN DARI ANCAMAN-ANCAMAN TERSEBUT, MAKA IA CENDERUNG AKAN MENGALAMI DISINTEGRASI (COLLAPS)
16 SIKLUS 7 ABAD-AN HEGEMON DI DUNIA ABAD I - 7 ABAD 7 14 ABAD ABAD BARAT ISLAM BARAT ISLAM??
17
18 SEJARAH HEGEMON DI DUNIA PAX ROMANA (100 SM- 300M) PAX HOLANDA (1200 AN 1600 AN) PAX BRITANICA (1600 AN 1990 AN) PAX AMERICANA (1940 AN SAAT INI) IMPERIUM ROMAWI BELANDA INGGRIS AS
19 Untuk sekadar memberikan gambaran mengenai perkembangan politik internasional dari era ke era, di bagian berikut akan dicantumkan grafik spider kekuatan militer, ekonomi, dan COW Index (index militer, ekonomi, medis, teknologi, pendidikan, dan semacamnya).
20 Pada masa Pax Brittanica, sistem politik internasional ditandai 6 negara dengan kekuatan militer, ekonomi, dan index COW tertinggi yaitu Britain (Inggris), Prussia (Jerman), France (Perancis), Russia, United States (Amerika Serikat), dan Austria. Inggris memiliki kekuatan ekonomi tertinggi sementara kekuatan militer dipegang oleh Russia.
21 Pada era Bipolaritas Awal tahun 1950, terdapat 6 kekuatan signifikan yaitu United States, France, Jepang, Uni Sovyet, Inggris, dan Jerman. Amerika Serikat dan Uni Sovyet, memiliki kekuatan ekonomi, militer, dan index COW tertinggi. Jepang masuk ke dalam kekuatan politik dunia.
22 Pada era Bipolaritas Akhir 1985, Uni Sovyet memiliki kekuatan militer yang lebih tinggi ketimbang Amerika Serikat, tetapi kekuatan ekonominya jauh melemah. Cina masuk ke dalam struktur kekuatan politik terbesar dunia.
23 Era Unipolaritas , sistem politik internasional ditandai 7 kekuatan dunia yaitu Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Rusia, Cina, Inggris, dan Jerman. Seluruh kekuatan militer, ekonomi, dan indeks COW terkonsentrasi di Amerika Serikat. Namun, index COW Cina adalah yang paling mendekati Amerika Serikat ketimbang negara-negara lainnya.
24 TEORI STRUKTURAL IMPERIALISME (IMPERIALISM STRUCTURAL THEORY)
25 Pendahuluan Teori struktural imperialisme diajukan pertama kali oleh Johan Galtung. Gagasan utama yang dikembangkan oleh Galtung adalah bahwa pusat (center) dalam bangsa pusat (center) mempunyai pijakan yang kuat dalam bangsa pinggiran (periperi) dan pijakan ini dipelihara dengan baik oleh bangsa pusat (center) dalam bangsa pinggiran. Struktur ini dikukuhkan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kondisi disharmoni atau ketidakselarasan kepentingan diantara keduanya.
26 Lanjutan Selanjutnya Galtung memperjelas struktur imperialisme ini melalui mekanisme imperialisme yang menyebabkan hubungan timpang antara pusat dan pinggiran terbentuk. Mekanisme pertama adalah Struktur Hubungan Vertikal. Mekanisme ini pada hakikatnya menggambarkan bagaimana proses hubungan asimetris terjadi dari perbedaan kemampuan antara bangsa yang memiliki nilai-nilai yang berbeda saling melengkapi dan melakukan penukaran.
27 Struktur Hubungan Vertikal Center (C) C Center ( C ) Peripheri (P) P Center (C) Peripheri (P) C Peripheri (P) P
28 Penjelasan Gambar Dari gambar di atas menunjukan struktur hubungan asimetris (timpang) dan dyadic (satu-lawan-satu). Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sifat hubungan itu sebagai berikut : Terdapat keselarasan kepentingan antara center (elite) di negara center (negara maju) dengan center di negara peripheri (negara berkembang). Terdapat lebih banyak ketidakselarasan kepentingan atau konflik kepentingan antara center dan periperhi (massa) di negara periperhi ketimbang di negara center. Terdapat ketidakselarasan kepentingan atau konflik kepentingan antara peripheri dari negara center dengan peripheri dari negara peripheri.
29 Lanjutan Hubungan asimetris menemukan pola-pola ajegnya melalui kesenjangan dalam pemrosesan baik sumber daya alam maupun manusia yang sebagai akibatnya terdapat fenomena bentuk-bentuk pencurian dan eksploitasi dari bangsa yang maju terhadap bangsa yang terbelakang. Singkatnya hubungan interaksi vertikal ini menunjuk pada faktor utama dibalik ketimpangan yang terjadi. Mekanisme kedua adalah Struktur Interaksi Feodal yang merupakan struktur yang lebih luas dan sebagai faktor yang mempertahankan dan memperkuat ketimpangan yang telah terbentuk dengan cara melindunginya.
30 Struktur Interaksi Feodal P 2.1 P 2.1 P 1.1. C 2 P 3..1 C 1 C 3 P.1.2 C 4 P 3.1. P 4..1 P 4.1.
31 Gambar tentang struktur interaksi feodal di atas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Interaksi antara pusat dan pinggiran adalah vertikal. Tidak terdapat interaksi antara pusat dan pinggiran. Tidak terdapat interaksi multilateral (Pinggiran-pusatpinggiran) yang melibatkan ketiganya. Interaksi dengan Dunia luar dimonopoli oleh pusat dengan konsekuensi, yaitu : Tidak terdapat interaksi pinggiran dengan bangsa-bangsa pusat lain. Tidak terdapat interaksi pusat maupun pinggiran dengan bangsa-bangsa pinggiran yang berbeda pada bangsabangsa pusat lain.
32 Konsekuensi dari struktur hubungan seperti itu adalah sebagai berikut : Interaksi Vertikal Negara center dan peripheri mengembangkan suatu mekanisme pembagian kerja dimana negara center berperan lebih besar daripada negara peipheri. Fragmentasi Karena interaksi antara peripheri tidak ada atau hampir tidak ada, maka terjadilah fragmentasi. Sementara negara-negara center melakukan konsolidasi dan institusionalisasi, negara peripheri malah saling konfrontasi dan tercerai berai.
33 Lanjutan Marginalisasi Interaksi multilateral yang melibatkan center dan peripheri sangat jarang, akibatnya negara peripheri terkena marginalisasi, yaitu umumnya mereka menjadi penonton di pinggiran. Monopolisasi Akhirnya semua lembaga-lembaga dan fungsifungsi ekonomi dijalankan dan dimonopolisasi oleh center. Dalam hal ini peripheri tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh sistem produksi, pemasaran, dan distribusi dikuasai oleh center.
34 Lanjutan Akhirnya Galtung menyatakan bahwa hanya imperialisme yang tidak sempurna dan amatiran yang memerlukan senjata-senjata : imperialisme profesional didasarkan atas kekerasan struktural ketimbang kekerasan fisik secara langsung. Pada masa kini, bentuk imperialisme lebih halus dan canggih. Kecanggihannya mengalahkan senjata modern seperti senapan dan dan peluru kendali.
35
UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Sistem Global Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Sistem Global Dalam Politik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si TEORI STATE CENTRIS TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS TEORI GLOBAL CENTRIS TEORI STATE CENTRIS TEORI STATE
Lebih terperinciPERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai
Lebih terperincimemperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.
BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya
Lebih terperinciPara filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.
Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.
BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat
Lebih terperinciSEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 SEJARAH PEAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Perang 30 Tahun & Perang Napoleon Perang Dunia I & Perang Dunia II Perang Dingin & Perang Global Melawan Terorisme
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eksistensi dan penyebaran ideologi neoliberal dengan ide pasar bebasnya telah menjadi dasar munculnya konsep good governance. Relasi yang terjalin antara
Lebih terperinciBAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si Teori Aliansi Teori Integrasi Teori Kerjasama Teori Peranan TEORI ALIANSI TEORI ALIANSI
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia
BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI
Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi dalam Konteks Global dan Multikultural Fakultas Ilmu Komunikasi www.mercubuana.ac.id Program Studi Public Relation Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom 1. Komunikasi
Lebih terperinciAKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017
AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017 STATE Miriam Budiardjo: Negara sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan
Lebih terperinciPERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM
PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM Sebelum PD I studi Hubungan Internasional lebih banyak berorientasi pada sejarah diplomasi dan hukum internasional Setelah PD I mulai ada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya
BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan
Lebih terperinciCRITICAL REVIEW POLITIK INTERNASIONAL. This Time It s Real: The End of Unipolarity and The Pax Americana Christopher Layne
CRITICAL REVIEW POLITIK INTERNASIONAL This Time It s Real: The End of Unipolarity and The Pax Americana Christopher Layne Nama : Annas Miftahuddin Ikrom NIM : 2007-22 - 063 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN
Lebih terperinciMISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA
MISI PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS AIRLANGGA 1. Menjadi institusi keilmuan yang unggul dalam pengkajian strategis, terutama di bidang kajian ilmu administrasi negara. 2. Menjadi institusi
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Definisi, Signifikansi, & Ruang Lingkup Politik Luar Negeri Sifat & Tujuan Politik Luar Negeri Keterkaitan
Lebih terperinciModul ke: Masyarakat Madani. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.
Modul ke: Masyarakat Madani Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Pengertian Masyarakat Madani Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya
Lebih terperinciRealisme dan Neorealisme I. Summary
Realisme dan Neorealisme I. Summary Dalam tulisannya, Realist Thought and Neorealist Theory, Waltz mengemukakan 3 soal, yaitu: 1) pembentukan teori; 2) kaitan studi politik internasional dengan ekonomi;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka setiap individu melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan akan kebutuhan hidup memacu setiap manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, maka setiap individu melakukan berbagai usaha agar kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN
22 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN 2.1. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2.1.1. Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator
BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan
Lebih terperinciSignifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si
Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy
Lebih terperinciVI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS
65 VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS 090210 Komoditi teh dengan kode HS 090210 merupakan teh hijau yang
Lebih terperinciKEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.
KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut
Lebih terperinciFISIP IP UNJANI CIMAHI 2017 MILITER DAN POLITIK DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
FISIP IP UNJANI CIMAHI 2017 MATA KULIAH HUBUNGAN SIPIL MILITER MILITER DAN POLITIK DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI PERTEMUAN IV Relasi Militer & Politik Alasan Militer Berpolitik Sejarah Militer
Lebih terperinciPROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA
PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Didorong oleh dukungan penuh terhadap Konvensi tentang Hak-Hak Anak, yang
Lebih terperinciPengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia
Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang
Lebih terperinciPolitik Global dalam Teori dan Praktik
Politik Global dalam Teori dan Praktik Oleh: Aleksius Jemadu Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
Lebih terperinciDOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer
BAB V KESIMPULAN Perjalanan sejarah strategi kekuatan militer China telah memasuki babak baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer China di Djibouti, Afrika pada Tahun 2016.
Lebih terperinciTEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI-TEORI KLASIK PEMBANGUNAN EKONOMI Hampir semua negara bekerja keras untuk melaksanakan pembangunan. Kemajuan ekonomi hanya menjadi salah satu komponen penting dalam pembangunan, namun perlu dipahami
Lebih terperinciKISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK
KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek
Lebih terperinciMenyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM
Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM Mempersoalkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak mudah. Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia,
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka
71 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. G20 bukan merupakan lembaga atau organisasi
Lebih terperinciBAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-
166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme
Lebih terperinciKETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo
KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN Slamet Widodo Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan
1 BAB I PENDAHULUAN Akhir perang dingin menjadi bukti abad pergeseran ekonomi dunia. Terutama pasca krisis keuangan dunia yang menjadi titik awal pergerakan ekonomi dunia. Tidak hanya ekonomi, politik
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai
BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang
Lebih terperinci2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses
Lebih terperinciKemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat
Kesimpulan Amerika Serikat saat ini adalah negara yang sedang mengalami kemunduran. Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat relatif; karena disaat kemampuan ekonomi dan
Lebih terperinciPERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL Oleh: NANI TUARSIH 0810512064 Mahasiswa Program Strata
Lebih terperinciAndy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016
Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016 SAFETY SAFEGUARDS SECURITY IPTEK NUKLIR Keamanan nuklir mencakup keamanan bahan nuklir
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI PPG SM3T PRODI PENDIDIKAN SEJARAH TAHUN 2014 No 1. Memahami materi ajar sesuai dengan kurikulum Dasar 1.1 Menganalisis kehidupan awal manusia di bidang kepercayaan, sosial,
Lebih terperinciBAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN
www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah
Lebih terperincibilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika
BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu
Lebih terperinciLingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya
Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya Pengenalan Secara Objektif Memahami perbedaan utama diantara beberapa sistem ekonomi didunia. Cara belajar bagaimana mengelompokan negaranegara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai topik dalam skripsi ini, yakni mengenai kegagalan Amerika Serikat dalam
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan membahas antara lain latar belakang masalah yang diangkat sebagai topik dalam skripsi ini, yakni mengenai kegagalan Amerika Serikat dalam melancarkan ambisi neoimperialismenya
Lebih terperinciMUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM
MUHAMMAD NAFIS 140462201067 PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM Translated by Muhammad Nafis Task 8 Part 2 Satu hal yang menarik dari program politik luar negeri Jokowi adalah pemasukan Samudera Hindia sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
BAB V KESIMPULAN Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dihadapkan pada berbagai perubahan dan pergeseran kekuatan dalam lingkungan strategis global dan regional sebagai
Lebih terperinciBONUS DEMOGRAFI SEBAGAI ANCAMAN KONFLIK. Disusun sebagai Karya Esai Kritis Limas Oleh: Elsa Safira Hestriana Ilmu Hubungan Internasional 2013
BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI ANCAMAN KONFLIK Disusun sebagai Karya Esai Kritis Limas 2015 Oleh: Elsa Safira Hestriana Ilmu Hubungan Internasional 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU PUITIK UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri Arab Saudi pada dasarnya berfokus pada kawasan Timur Tengah yang dapat dianggap penting dalam kebijakan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia
90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Goodluck Ebele Jonathan sebagai rencana pembangunan pertanian nasional yang akan
BAB V PENUTUP 5. 1. Kesimpulan Sejak diluncurkan pada tahun 2011, ATA telah ditetapkan oleh Presiden Goodluck Ebele Jonathan sebagai rencana pembangunan pertanian nasional yang akan menerapkan pendekatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan pasca- perang dingin ini juga mempunyai implikasi strategis baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Internasional Runtuhnya Uni Soviet sebagai negara komunis utama pada tahun 1990-an memunculkan corak perkembangan Hubungan Internasional yang khas. Perkembangan pasca-
Lebih terperinciSYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR. www.kas.de
SYARAT-SYARAT KEBERHASILAN TATANAN SOSIAL GLOBAL DAN EKONOMI BERORIENTASI PASAR www.kas.de DAFTAR ISI 3 MUKADIMAH 3 KAIDAH- KAIDAH POKOK 1. Kerangka hukum...3 2. Kepemilikan properti dan lapangan kerja...3
Lebih terperinciPRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:
PRINSIP ESSILOR Setiap karyawan Essilor dalam kehidupan professionalnya ikut serta bertanggung jawab untuk menjaga reputasi Essilor. Sehingga kita harus mengetahui dan menghormati seluruh prinsip yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinci1 BAB V: PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
100 1 BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menekankan pada proses penandatangan MoU Microsoft - RI. Proses tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui proses politisasi hak kekayaan intelektual
Lebih terperinciUNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI
UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 Individu Dalam Politik Luar Negeri Teori-Teori Level Individu Dalam Politik Luar Negeri
Lebih terperinciMEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume
EKONOMI MEDIA MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi
Lebih terperinciPROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI
PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI 1 Introduksi: Isu proliferasi senjata nuklir merupaka salah satu isu yang menonjol dalam globalisasi politik dunia. Pentingnya isu nuklir terlihat dari dibuatnya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek
Lebih terperinciMATA KULIAH : SEJARAH DUNIA
MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERTEMUAN I Pengantar dan Orientasi Kelas Introductions
Lebih terperinciMATA KULIAH : SEJARAH DUNIA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI PERTEMUAN I Pengantar dan Orientasi Kelas Introductions / Perkenalan Mata Kuliah
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Modal Sosial
Bab Sembilan Upaya Peningkatan Modal Sosial Pengantar Peningkatan modal sosial dapat dilakukan melalui kelembagaan formal maupun informal. Peningkatan modal sosial melalui kelembagaan formal akan diuraikan
Lebih terperinciDiadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH
Deklarasi Hak dan Kewajiban Individu, Kelompok dan Badan-badan Masyarakat untuk Pemajuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Dasar yang Diakui secara Universal Diadopsi oleh resolusi Majelis
Lebih terperinciPEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)
9 BAB 2 PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS) SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK DARI PROSES MAKRO GLOBALISASI (MACROPROCESS OF GLOBALIZATION) 2.1 Globalisasi Munculnya arus migrasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan
BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan pada Bab III dan Bab IV mengenai implementasi serta evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut gagal. Pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia
Lebih terperinciASEAN DALAM PERSPEKTIF REZIM INTERNASIONAL. negara karena negara hidup dalam sistem internasional yang juga dihuni oleh negaranegara
ASEAN DALAM PERSPEKTIF REZIM INTERNASIONAL Dalam menjalani interaksinya dengan negara lain, negara akan menemui tidak akan bisa lepas dari serangkaian peraturan yang membatasi dan mengarahkan perilaku
Lebih terperinciHUBUNGAN INTERNASIONAL
HUBUNGAN INTERNASIONAL MOH. IKMAL Informasi Akademik : Blog : Mohammadikmal.Wordpress.Com E-mail : Ikmal.uny@gmail.com Deskripsi perkuliahan Mata kuliah hubungan internasional merupakan disiplin ilmu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi merupakan suatu tujuan utama. Hal ini juga merupakan tujuan utama negara kita, Indonesia. Namun,
Lebih terperinciDEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA
DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden
Lebih terperinci51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA
51. KOMPETENSI INTI DAN SEJARAH SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinci"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"
H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5784 EKONOMI. Keanggotaan Kembali. Republik Indonesia. Dana Moneter Internasional. Bank Internasional. Undang-Undang. Nomor 9 Tahun 1966. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1967.
Lebih terperinciAgen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan
Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan
Lebih terperinciSISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III
SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan
Lebih terperinciDEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA
DEKLARASI PEMBELA HAK ASASI MANUSIA Disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 9 Desember 1998 M U K A D I M A H MAJELIS Umum, Menegaskan kembalimakna penting dari ketaatan terhadap
Lebih terperinciKEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA
KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA 151060046 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciH. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa
Lebih terperinciSessi. Dosen Pembina:
Sessi Lingkungan Perdagangan Internasional yang Dinamis Dosen Pembina: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. http://moebarak.wordpress.com Dengan Ekonomi Global Tercipta Pasar Dunia yang Kompetitif Terbentuk Pasar-pasar
Lebih terperinciMarket Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I
Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2
Lebih terperinciBISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis
BISNIS INTERNASIONAL By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis BISNIS INTERNATIONAL Kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Kegiatan : Perdagangan
Lebih terperinciPendekatan Historis Struktural
Teori modernisasi ternyata mempunyai banyak kelemahan sehingga timbul sebuah alternatif teori yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga
Lebih terperinciOEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA
OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA 2008 DAFTAR 151 PEN D A H U l U A N... 1 Latar Belakang Buku Putih.................................. 1 Esensi Buku Putih..............................4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi
Lebih terperinciBAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)
BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi) Sebagai suatu negara yang aktif dalam pergaulan dunia, Indonesia senantiasa dituntut untuk cepat tanggap
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak
BAB V Kesimpulan Identitas sebuah negara memegang peranan besar dalam proses hubungan antar negara. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak memiliki kepentingan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya tanpa berhubungan dengan negara lain. setiap negara pasti akan memiliki kepantingan
Lebih terperinci2/28/ Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 10 Tantangan Masa Depan. 1. Globalisasi Ekonomi. 1. Globalisasi Ekonomi
Tantangan Masa Depan & Komitmen Nasional 10 Tantangan Masa Depan Pemahaman tentang tantangan masa depan perlu agar dalam menyusun rencana pembangunan memperhitungkan tantangan tersebut. Tanpa memperhitungkan
Lebih terperinciDUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)
Fakta dan Kekeliruan April 2009 DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Kekeliruan 1: Bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan (CCM) menimbulkan ancaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran dan kebudayaan dunia ini telah mempengaruhi berbagai aspek. tidak hanya dari dalam, tapi juga dari luar negeri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memasuki abad ke-21, pengaruh globalisasi di dunia ini semakin menguat dan menuntut setiap orang di dalamnya untuk bertindak serta berpikir secara global. Proses integrasi
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI POWER. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si
MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI POWER Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si Teori Power Teori National Power Teori Balance of Power TEORI POWER SEJARAH KEMUNCULAN TEORI POWER Cikal
Lebih terperinci